Wacana Kenaikan Tarif Transjakarta, Pengguna Khawatir Tarif Integrasi Ikut Naik
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com —
Rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk mengkaji ulang tarif Transjakarta menimbulkan kekhawatiran di kalangan pengguna transportasi umum.
Sejumlah warga khawatir, kenaikan tarif tersebut juga akan berdampak pada biaya integrasi antar moda seperti MRT, LRT, dan KRL.
Bayu (23), salah seorang pengguna Transjakarta, mengaku waswas jika tarif integrasi yang selama ini memudahkan mobilitas warga ikut naik.
“Kalau misalkan tarifnya dinaikin, apakah tarif integrasi yang digunakan pengguna ketika memakai TJ dan lanjut ke MRT, itu bakalan dipotong juga apa enggak?” ujar Bayu saat diwawancarai
Kompas.com,
Jumat (17/10/2025).
Ia juga mempertanyakan apakah perubahan tarif hanya berlaku untuk Transjakarta atau turut memengaruhi skema integrasi transportasi umum.
“Skemanya bagaimana begitu? Apakah cuma tarif TJ-nya doang yang naik?” jelasnya.
Meski begitu, Bayu menilai kenaikan tarif masih bisa diterima selama tidak terlalu tinggi dan disesuaikan dengan kondisi masyarakat.
“Saat ini Rp 3.500, kalau di bawah pukul 07.00 WIB pagi itu Rp 2.000. Mungkin Rp 5.000 masih harga yang cocok sih,” ujarnya.
Sementara itu, pengguna Transjakarta lainnya, Cahyo (27), menilai pemerintah seharusnya tidak perlu menaikkan tarif jika anggaran daerah dapat dioptimalkan, misalnya dengan memangkas tunjangan pejabat.
Menurutnya, masyarakat sudah membayar pajak, sehingga subsidi transportasi umum perlu dijaga agar biaya perjalanan tetap terjangkau.
“Daripada buat tunjangan rumah pejabat yang sampai puluhan juta, mending buat subsidi transportasi rakyat,” ucap Cahyo.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyampaikan bahwa Pemprov DKI masih mengkaji kemungkinan kenaikan tarif Transjakarta dan moda transportasi umum lainnya.
Kajian ini dilakukan setelah Dana Bagi Hasil (DBH) dari pemerintah pusat untuk DKI Jakarta dipangkas sebesar Rp 15 triliun.
“Mengenai kenaikan (tarif Transjakarta dan transum), itu kan saya sampaikan sebelum DBH-nya dipotong. Nah, sekarang ini kami belum memutuskan apa pun, akan melakukan kajian,” ujar Pramono di Jakarta Pusat, Jumat (10/10/2025).
Pramono menegaskan, belum ada keputusan resmi terkait kenaikan tarif. Pemerintah masih melakukan perhitungan kondisi keuangan daerah dan mempertimbangkan dampaknya bagi masyarakat pengguna transportasi umum.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Produk: MRT
-
/data/photo/2025/10/17/68f21f16e4725.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Wacana Kenaikan Tarif Transjakarta, Pengguna Khawatir Tarif Integrasi Ikut Naik Megapolitan 17 Oktober 2025
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5124160/original/011865900_1738841498-WhatsApp_Image_2025-02-06_at_18.25.10_7b5e3894.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Jelang Akhir Pekan Jumat 17 Oktober 2025, Ganjil Genap Jakarta Masih Tetap Berlaku – Page 3
Liputan6.com, Jakarta – Menjelang hari terakhir kerja di pekan ini, masyarakat Jakarta kembali diingatkan untuk memperhatikan jadwal pembatasan kendaraan bermotor yang masih diberlakukan.
Jumat (17/10/2025) jelang akhir pekan, menjadi hari dengan tanggal ganjil, sehingga kendaraan berpelat nomor akhir ganjil yakni 1, 3, 5, 7, dan 9 diperbolehkan melintas di jalur pembatasan.
Sementara itu, pengemudi dengan pelat akhir genap yaitu 0, 2, 4, 6, dan 8 disarankan menyesuaikan waktu perjalanan agar tidak terkena sanksi tilang elektronik yang kini diterapkan secara otomatis di sejumlah titik.
Jangan sampai lupa, kebijakan pembatasan kendaraan diterapkan setiap hari kerja, Senin hingga Jumat, dan ditiadakan pada Sabtu, Minggu, serta hari libur nasional.
Waktu pemberlakuan ganjil genap Jakarta dibagi menjadi dua sesi, yaitu pukul 06.00–10.00 WIB dan 16.00–21.00 WIB, mengikuti pola jam sibuk yang umumnya memicu peningkatan arus lalu lintas.
Peraturan ganjil genap Jakarta sesuai dengan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 88 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Pergub Nomor 155 Tahun 2018 tentang Pembatasan Lalu Lintas dengan Sistem Ganjil Genap.
Pelanggaran terhadap kebijakan ganjil genap Jakarta dapat dikenai sanksi berdasarkan Pasal 287 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Ancaman hukuman berupa denda maksimal Rp 500.000 atau kurungan paling lama dua bulan tetap berlaku, termasuk bila pelanggaran terdeteksi oleh kamera pengawas yang tersebar di sejumlah titik.
Selain itu, juga terdapat acuan dari Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 26 Tahun 2022 dan Surat Edaran Menteri Perhubungan Nomor 46 Tahun 2022, yang semuanya menjadi dasar hukum pelaksanaan pengendalian lalu lintas di wilayah Jakarta.
Penindakan terhadap pelanggar dengan sistem pemantauan berbasis kamera pengawas elektronik atau kamera Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) dan tilang elektronik saat ganjil genap Jakarta berlaku.
Hari Jumat sering kali menjadi momen paling padat dalam seminggu. Banyak masyarakat yang memanfaatkan akhir pekan untuk beraktivitas di luar rumah, bepergian ke luar kota, atau sekadar menikmati waktu santai selepas bekerja.
Kondisi ini membuat lalu lintas pada sore hari cenderung lebih padat dibandingkan hari lainnya. Karena itu, pengendara disarankan untuk merencanakan waktu keberangkatan lebih cermat agar perjalanan tetap lancar meski aturan ganjil genap sedang berlaku.
Bagi pemilik kendaraan pribadi dengan pelat yang tidak sesuai tanggal, penggunaan transportasi umum bisa menjadi pilihan strategis. MRT, LRT, TransJakarta, dan KRL menawarkan kemudahan akses dengan rute yang kini semakin terintegrasi.
Selain lebih efisien, transportasi umum juga membantu menekan kepadatan jalan serta mendukung pengurangan emisi karbon di wilayah perkotaan.
Selain itu, aplikasi navigasi digital seperti Google Maps dan Waze juga bisa dimanfaatkan untuk mencari jalur alternatif.
Teknologi pemantauan lalu lintas secara real-time memungkinkan pengendara menghindari ruas jalan yang terkena pembatasan atau sedang mengalami kemacetan.
Dengan memanfaatkan informasi digital, waktu tempuh dapat ditekan sekaligus menghindari risiko pelanggaran aturan.
Pemprov DKI Jakarta sedang mengkaji sistem aplikasi untuk penerapan Electronic Road Pricing (ERP).
-
/data/photo/2025/10/16/68f0668eb59d6.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Speed Table di Jalan Fatmawati Diklaim untuk Dukung Akses Pejalan Kaki dan Disabilitas Megapolitan 16 Oktober 2025
Speed Table di Jalan Fatmawati Diklaim untuk Dukung Akses Pejalan Kaki dan Disabilitas
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Pengerjaan
speed table
di empat titik diklaim sebagai bagian dari upaya mendukung akses pejalan kaki dan penyandang disabilitas di kawasan tersebut.
Kepala Suku Dinas Bina Marga Jakarta Selatan Rifki Rismal menyampaikan, hal ini dilakukan sebagai upaya Pemkot menghadirkan kawasan yang aksesibel dan aman bagi warga pejalan kaki.
“Fasilitas ini memiliki elevasi sejajar dengan trotoar, sehingga ramah bagi pengguna kursi roda dan pejalan kaki lanjut usia,” ujarnya saat dihubungi
Kompas.com
pada Kamis (16/10/2025).
Ia menambahkan,
speed table
diharapkan bisa mengurangi risiko adanya konflik dengan kendaraan bermotor.
“Mengurangi risiko adanya konflik dengan kendaraan bermotor karena kecepatan berkurang,” tambahnya.
Yusuf (28), salah seorang pengendara di kawasan Fatmawati, juga menyambut baik pembuatan
speed table
mengingat kawasan tersebut dekat dengan akses rumah sakit.
“Bahaya juga ya, takutnya ada orang lewat segala macam,” ujarnya saat diwawancarai
Kompas.com
, Kamis.
Ia menilai pengerjaan proyek tersebut sudah cukup baik, meski pemerintah bisa menambah pekerja proyek jika ingin lebih cepat selesai.
“Mungkin kalau ingin cepat selesai ya ditambah
manpower
-nya gitu,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, proyek yang sedang berjalan di kawasan Fatmawati merupakan proyek pembuatan
speed table
untuk mengurangi kecepatan pengendara yang melintas.
Berdasarkan pantauan
Kompas.com
pukul 09.48 WIB di lokasi pada Kamis (16/10/2025), beberapa
speed table
terlihat sudah hampir selesai dibuat.
Kartini menuju Jalan Fatmawati (ke arah stasiun MRT Haji Nawi) terlihat sudah jadi, meskipun tepi jalan masih terbuka dan terlihat sisa tanah galian berada di jalan.
Kondisi yang sama juga ada di Jalan Fatmawati menuju Jalan R.A. Kartini (ke arah stasiun MRT Fatmawati).
Di sisi jalan tersebut, juga terlihat beberapa petugas Dinas Bina Marga menggunakan rompi kuning sedang mengukur jalan.
Dari Jalan Fatmawati ke arah Jalan T.B. Simatupang (ke Cilandak Town Square),
speed table
terlihat sudah jadi, tetapi masih terlihat semen dan tanah untuk proyek di samping jalan.
Untuk dari arah Jalan T.B. Simatupang menuju Jalan Fatmawati, speed table belum terlihat, dan trotoar di samping kiri jalan ditutupi terpal berwarna putih.
Beberapa
cone
berwarna oranye membatasi antara wilayah proyek trotoar jalan dan jalan yang bisa dilintasi warga.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Bina Marga DKI bangun “speed table” di Fatmawati Raya
Jakarta (ANTARA) – Dinas Bina Marga DKI membangun “speed table” atau perangkat lalu lintas yang dirancang untuk mengurangi kecepatan kendaraan sehingga menjamin keamanan pengendara saat melintasi kawasan Fatmawati Raya.
“Pembuatan ‘speed table’ diharapkan efektif mengurangi kecepatan kendaraan, meningkatkan keamanan pengendara dan penyeberang jalan,” kata Kepala Suku Dinas Bina Marga Jakarta Selatan, Rifki Rismal di Jakarta, Rabu.
Rifki mengatakan, pembangunan “speed table” dilakukan di belokan Jalan Fatmawati Raya ke arah Jalan RA Kartini (Stasiun MRT Fatmawati).
Kemudian di Jalan Fatmawati Raya (dari Haji Nawi) ke Jalan TB Simatupang (arah Citos) dan di Jalan RA Kartini-Jalan Fatmawati Raya (belokan ke utara arah H Nawi).
Selain itu, pada pekan depan akan dilakukan pembuatan “speed table” di simpang Jalan TB Simatupang-Jalan Fatmawati (belokan arah RS Fatmawati).
“Ketinggian ‘speed table’ disesuaikan dengan level trotoar yang ada sehingga penyeberang jalan juga dapat dengan nyaman melintasi ‘zebra cross’,” ujarnya.
Sebelum pelaksanaan pengerjaan, menurut dia, sudah dilakukan koordinasi dengan petugas lalu lintas setempat.
Camat Cilandak Djaharuddin mengimbau kepada pengendara kendaraan bermotor ataupun pengguna jalan agar tetap berhati-hati saat melintas.
Ia berharap dengan adanya “speed table” tersebut dapat meningkatkan pelayanan terbaik kepada masyarakat, baik pejalan kaki maupun pengendara yang melintas.
“Saya yakin pembangunan tersebut semata-mata hanya untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat,” katanya.
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

MBG di Singapura Mulai 2026! Ada di Dapur Sekolah Masing-masing, Ini Variasi Menunya
Jakarta –
Singapura bakal menerapkan program model makanan bergizi gratis yang terpusat di dapur sekolah, mulai Januari 2026. Sebanyak 13 sekolah di Singapura yang sebagian besar sekolah dasar, akan beralih menggunakan sistem Central Kitchen Meal Model (CKMM).
Dalam sistem ini, seluruh kantin sekolah dikelola oleh satu operator yang menyiapkan makanan di sekolah.
Langkah ini diambil oleh Ministry of Education (MOE) atau Kementerian Pendidikan Singapura untuk mengatasi kekurangan penjual di kios kantin. Pihak sekolah juga disebut kesulitan mencari pengisi kios baru meski biaya sewanya rendah.
Selain itu, mereka juga harus bersaing dengan kios di pusat jajanan umum (hawker centre) atau food court yang menawarkan pasar lebih besar.
Tiga perusahaan katering besar ditunjuk pemerintah setempat untuk mengelola program ini, yaitu Chang Cheng Holdings, Gourmetz, dan Wilmar.
Chang Cheng Holdings, akan mengoperasikan lima dari 13 sekolah, sementara Gourmetz dan Wilmar akan menangani sisanya.
Harga makanan pun sudah diatur oleh Kementerian Pendidikan Singapura dengan maksimal SG$ 2,70 atau sekitar Rp 32.000 untuk sekolah dasar dan SG$ 3,60 atau sekitar Rp 43.000 untuk sekolah menengah.
Setiap makanan wajib memenuhi pedoman gizi sehat dari health promotion board, seperti penggunaan beras wholegrain, bahan rendah lemak, dan makanan dilarang digoreng dalam minyak banyak.
Setiap kotak makan (bento) juga harus mengandung porsi lengkap termasuk karbohidrat, sayuran, protein, dan buah.
Testimoni Menu MBG di Singapura
Salah satu murid kelas dua di SD Kranji, Brent Go, mengaku terkejut karena ia menghabiskan semua sayuran di menu ayam asam manisnya.
“Bahkan wortelnya enak sekali. Saya jadi ingin makan sayur,” katanya.
Brent mencoba menu bento dari Chang Cheng Holdings, yang mulai 2026 akan beroperasi di sekolahnya. Perusahaan ini bekerja sama dengan ahli gizi untuk membuat sayuran terasa lebih menarik bagi anak-anak, misalnya dengan menambahkan warna cerah dan saus yang lezat.
Chang Cheng menawarkan 13 pilihan menu setiap hari, termasuk 9 menu halal dan 3 menu vegetarian, dengan rotasi mingguan dan perubahan menu setiap bulan.
Murid kelas lima, Emma Rose Muhamad Fyruz, mengaku antusias, terlebih di sekolahnya variasi menu makanan terbatas.
“Sekarang saya cuma bisa makan Maggi goreng di kantin Muslim sekolah. Tahun depan menunya jauh lebih banyak,” ujarnya.
Mulai 2026, Emma dan teman-temannya bisa memilih menu seperti sup bihun bakso ikan, ayam asam manis dengan nasi, nasi ayam tikka panggang, ayam teriyaki, hingga kari Jepang.
Sementara Gourmetz menawarkan lima hingga enam menu utama setiap hari dengan campuran makanan lokal dan internasional, seperti nasi ayam kukus, makaroni jamur dengan dada ayam panggang, mie goreng sayur, dan ikan pan-fried. Pesanan bisa dilakukan hingga tiga bulan sebelumnya melalui portal GOe Meals.
Adapun Wilmar akan menyediakan lima menu pilihan setiap hari yang bisa dipesan minimal tiga hari sebelumnya. Mereka juga mengoperasikan stan ‘live cooking’ di sekolah, menyediakan menu seperti nasi dengan pilihan lauk.
Menurut Wilmar, dapur terpusat memastikan makanan tetap bergizi, konsisten, dan terjangkau, sambil menjaga efisiensi produksi.
Khusus Chang Cheng, ortu yang memesan makanan diwajibkan memesan 18 jam sebelum disajikan.
Makanan dimasak di dapur pusat enam jam sebelum dikirim ke sekolah dan dijaga tetap hangat selama jam makan. Murid cukup menempelkan kartu EZ-Link atau kartu transportasi bus dan MRT di terminal sekolah untuk mengambil bento mereka dari loker makanan otomatis.
Bagi yang lupa memesan, tersedia makanan tambahan seperti dim sum dan camilan di stan sekolah yang juga dikelola Chang Cheng. Setelah stan tutup, makanan tetap bisa diakses dari vending machine.
Sebelumnya, model ini sudah diuji di Sekolah Menengah Yusof Ishak sejak 2022. Hasilnya, antrean makan siang berkurang, pilihan menu lebih beragam, dan siswa mendapatkan makanan yang lebih sehat.
Kementerian Pendidikan menegaskan akan terus bekerja sama dengan operator dapur terpusat untuk memastikan makanan yang disajikan sehat, lezat, dan berkelanjutan, dengan mempertimbangkan masukan dari orang tua dan siswa.
-

Sejarah! RI Punya Terowongan Bertingkat Kereta Bawah Tanah Sedalam 28 Meter
Bisnis.com, JAKARTA — PT MRT Jakarta (Perseroda) berhasil menyelesaikan konstruksi terowongan bertingkat kereta bawah tanah pertama di Indonesia pada akhir September 2025.
Melalui laman resminya, pembangunan rampung usai mesin bor terowongan (tunnel boring machine/TBM) 1 selesai membangun terowongan kereta bawah tanah pertama dengan kedalaman mencapai 28 meter. Terowongan tersebut menghubungkan Stasiun Harmoni dan Sawah Besar pada akhir Agustus 2025 lalu.
Kemudian pembangunan terowongan kedua yang menghubungkan kedua stasiun tersebut pada akhir September 2025 dengan menggunakan TBM 2.
“Ini menjadi konstruksi terowongan bertingkat kereta bawah tanah pertama di Indonesia. Setiap terowongan memiliki panjang sekitar 390 meter dengan diameter sekitar enam meter,” tulis MRT dalam unggahan di platform X @mrtjakarta, dikutip pada Senin (13/10/2025).
Kedua mesin bor membangun dari sisi utara Stasiun Harmoni menuju sisi selatan Stasiun Sawah Besar. TBM 1 bekerja di kedalaman 28 meter dan TBM 2 di kedalaman sekitar 10 meter di bawah permukaan tanah.
PT MRT menyebut TBM 2 mulai bekerja pada Juli 2025 hingga September 2025 dan TBM 1 pada Mei 2025 hingga Agustus 2025.
Setelah menyelesaikan kedua terowongan tersebut, TBM 1 dan TBM 2 akan melanjutkan pembangunan terowongan yang menghubungkan Stasiun Sawah Besar dan Mangga Besar sepanjang 790 meter.
MRT merencanakan TBM 1 akan selesai membangun terowongan pada Juni 2026, sedangkan TBM 2 pada September 2026.
Pembangunan stasiun dan terowongan bertingkat ini merupakan bagian dari pekerjaan paket kontrak 202 (CP202) yang mencakup pembangunan Stasiun Harmoni, Sawah Besar, dan Mangga Besar, serta terowongan bawah tanah mulai dari Harmoni hingga Mangga Besar sepanjang total 1,8 kilometer (terowongan dan stasiun).
Konstruksi yang mencapai kedalaman 28 meter di bawah permukaan tanah, stasiun dan terowongan Sawah Besar dan Mangga Besar akan menjadi konstruksi stasiun dan terowongan kereta terdalam di Indonesia.
Desain terowongan dan stasiun Sawah Besar dan Mangga Besar berbeda dari fase 1 dan stasiun serta terowongan MRT Jakarta lainnya di fase 2A.
Dua perbedaan utamanya, yaitu tipe terowongan dan stasiun yang bertingkat sedangkan di fase 1 dan CP201 dan CP203 sejajar. Stasiun dan terowongan bertingkat ini diperlukan karena kedua stasiun tersebut di bawah Jalan Gajah Mada (Stasiun Sawah Besar) dan Jalan Hayam Wuruk (Stasiun Mangga Besar).
Kedua stasiun tersebut nantinya memiliki empat lantai dengan fungsi yang berbeda setiap lantainya.
Di mana lantai satu sebagai beranda peron (concourse), lantai dua sebagai peron terowongan jalur ke selatan (Stasiun Lebak Bulus), lantai tiga atau mechanical level sebagai beranda peron (concourse), dan lantai empat sebagai peron terowongan menuju utara (Stasiun Kota).
Berikut Profil Stasiun MRT:
1. Stasiun Harmoni
Terdiri dari dua lantai, panjang stasiun 252 meter, lebar stasiun 16,4 meter, kedalaman 17 meter di bawah permukaan tanah. Memiliki tujuh entre (empat di trotoar dan tiga terintegrasi langsung dengan halte busway Transjakarta.
2. Stasiun Sawah Besar
Terdiri dari empat lantai, panjang stasiun 200 meter, lebar stasiun 14,1 meter, kedalaman 27 meter di bawah permukaan tanah. Memiliki lima entre (empat di trotoar dan satu terintegrasi langsung dengan halte busway Transjakarta).
3. Stasiun Mangga Besar
Terdiri dari empat lantai, panjang stasiun 220 meter, lebar stasiun 14,1 meter, kedalaman 28 meter di bawah permukaan tanah. Memiliki lima entre (empat di trotoar dan satu terintegrasi langsung dengan halte busway Transjakarta).
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4970896/original/047734500_1729079279-WhatsApp_Image_2024-10-16_at_18.43.53_5f44bbc8.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Ganjil Genap Jakarta Ditiadakan Akhir Pekan Minggu 12 Oktober 2025, Semua Bebas Melintas – Page 3
Liputan6.com, Jakarta – Minggu menjadi hari yang paling dinantikan banyak orang untuk melepas penat dari kesibukan sepanjang pekan. Pada Minggu (12/10/2025), kebijakan pembatasan kendaraan bermotor melalui sistem ganjil genap di Jakarta kembali ditiadakan.
Seperti biasa, aturan ini tidak diberlakukan setiap akhir pekan maupun hari libur nasional, sehingga semua kendaraan, baik berpelat nomor ganjil maupun genap, dapat melintas bebas tanpa batasan waktu tertentu.
Peniadaan ganjil genap Jakarta pada hari Minggu berlandaskan pada Peraturan Gubernur Nomor 88 Tahun 2019 yang merupakan revisi dari Pergub Nomor 155 Tahun 2018.
Dalam aturan tersebut dijelaskan bahwa pembatasan kendaraan hanya diterapkan pada hari kerja, yakni Senin hingga Jumat, sedangkan Sabtu, Minggu, serta hari libur nasional dikecualikan.
Kebijakan ini bertujuan memberikan keleluasaan bagi masyarakat dalam beraktivitas pada akhir pekan, baik untuk rekreasi, kegiatan keluarga, maupun urusan pribadi lainnya.
Pelanggaran terhadap kebijakan ganjil genap Jakarta dapat dikenai sanksi berdasarkan Pasal 287 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Ancaman hukuman berupa denda maksimal Rp 500.000 atau kurungan paling lama dua bulan tetap berlaku, termasuk bila pelanggaran terdeteksi oleh kamera pengawas yang tersebar di sejumlah titik.
Selain itu, juga terdapat acuan dari Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 26 Tahun 2022 dan Surat Edaran Menteri Perhubungan Nomor 46 Tahun 2022, yang semuanya menjadi dasar hukum pelaksanaan pengendalian lalu lintas di wilayah Jakarta.
Penindakan terhadap pelanggar dengan sistem pemantauan berbasis kamera pengawas elektronik atau kamera Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) dan tilang elektronik saat ganjil genap Jakarta berlaku.
Meski aturan pembatasan ditiadakan, masyarakat tetap diingatkan untuk berhati-hati di jalan. Arus lalu lintas pada Minggu kerap kali meningkat di beberapa titik karena banyak warga yang melakukan perjalanan menuju tempat hiburan, pusat perbelanjaan, hingga kawasan kuliner.
Kondisi ini menyebabkan kemacetan yang tidak kalah padat dibanding hari kerja. Oleh karena itu, perencanaan waktu perjalanan menjadi hal penting agar mobilitas tetap nyaman dan efisien.
Transportasi umum tetap menjadi pilihan ideal untuk menghindari kemacetan. Layanan seperti MRT, LRT, TransJakarta, dan KRL beroperasi dengan jadwal reguler dan bisa menjadi alternatif bagi masyarakat yang ingin bepergian tanpa repot mencari parkir atau terjebak di tengah arus kendaraan pribadi.
Selain itu, penggunaan transportasi umum juga membantu mengurangi emisi kendaraan dan mendukung upaya menjaga kualitas udara yang lebih baik.
Ditiadakannya ganjil genap di hari Minggu memberikan napas segar bagi masyarakat ibu kota untuk beraktivitas tanpa batasan waktu dan rute. Namun, kebebasan ini tetap perlu diimbangi dengan kesadaran berlalu lintas agar kenyamanan semua pengguna jalan tetap terjaga.
Dengan disiplin, saling menghormati, dan kepedulian terhadap keselamatan, suasana berkendara di akhir pekan dapat berlangsung lebih tertib dan menyenangkan.
Polres Jakarta Utara menangkap sindikat pemalsuan STNK dan pelat nomor polisi palsu yang dijual via online. Polisi menyebut pembeli nopol palsu untuk menghindari ganjil-genap.
-

Mengubah kultur mobilitas warga kota melalui Jembatan Cincin Donat MRT
Ini (Jembatan Cincin Donat) menjadi edukasi penting buat masyarakat bahwa menuju titik-titik aktivitas menggunakan transit ternyata mudah dan tidak perlu menggunakan kendaraan pribadi
Jakarta (ANTARA) – Untuk meningkatkan keterpaduan transportasi publik dan mengembangkan kawasan berorientasi transit (Transit Oriented Development/TOD), MRT Jakarta akan menghadirkan Jembatan Cincin Donat di kawasan Dukuh Atas, salah satu titik sentral mobilitas warga Jakarta.
Jembatan ini nantinya akan menghubungkan empat moda transportasi umum yaitu MRT Jakarta, LRT Jabodebek, KRL Commuter Line, dan kereta bandara.
Direktur MRT Jakarta, Tuhiyat, menjelaskan, gagasan Jembatan Cincin Donat berawal dari keresahan Gubernur Daerah Khusus (DK) Jakarta tentang belum optimalnya potensi kawasan Dukuh Atas sebagai simpul transportasi.
Terinspirasi dari Kota Yokohama, Jepang yang berhasil menggabungkan konektivitas dan ruang public, MRT Jakarta kemudian merancang jembatan ini sebagai ikon integrasi transportasi dan aktivitas warga di atas jalur transit.
“Kami tawarkan ide ini kepada Pemprov Jakarta setelah melakukan benchmarking ke Yokohama. Nantinya akan dibangun di Jalan Sudirman, Dukuh Atas, dengan lebar 12 meter, tujuh meter untuk lalu lintas publik dan lima meternya untuk kawasan bisnis,” ujar Tuhiyat.
Dukuh Atas merupakan simpul utama ekosistem mobilitas Jakarta, tempat bertemunya empat moda transportasi publik sekaligus kawasan perkantoran padat.
Berdasarkan penelitian ResearchGate (2023), volume kendaraan di koridor Jalan Jenderal Sudirman mencapai sekitar 6.643 pcu/jam pada arah utara di jam sibuk pagi, dan 5.244 pcu/jam pada arah selatan di sore hari.
Sebagai gambaran, 1 PCU (Passenger Car Unit) atau Satuan Mobil Penumpang digunakan untuk menyetarakan berbagai jenis kendaraan mulai dari mobil, motor, hingga bus menjadi satu ukuran lalu lintas. Artinya, angka tersebut setara dengan lebih dari 6.000 mobil pribadi yang melintas setiap jam, menandakan tingginya beban lalu lintas di koridor Sudirman–Dukuh Atas.
Menurut Tuhiyat, kondisi tersebut juga turut menjadi salah satu faktor yang melatarbelakangi pembangunan Jembatan Cincin Donat. Infrastruktur tersebut diharapkan dapat mengurai kepadatan dengan mempermudah konektivitas antarmoda melalui jalur pejalan kaki yang aman, nyaman, dan efisien.
“Dukuh Atas ini nanti bisa mengurai kemacetan di Jl. Sudirman, jadi Dukuh Atas ini bukan hanya titik transit, tapi ruang publik baru yang nyaman bagi semua pengguna transportasi,” tambahnya.
Lebih dari sekadar penghubung fisik, jembatan ini juga menjadi bagian dari transformasi habit mobilitas warga Jakarta, dari penggunaan kendaraan pribadi menuju transportasi publik.
Dengan akses yang terintegrasi dan ruang publik yang hidup, proyek ini diharapkan mampu mengurangi beban lalu lintas sekaligus mengubah wajah kawasan Sudirman – Dukuh Atas menjadi pusat kehidupan urban yang lebih manusiawi dan berkelanjutan. Jembatan Cincin Donat ini direncanakan rampung pada tahun 2027 mendatang.
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

/data/photo/2025/10/10/68e913c7cbdcb.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)