Produk: MRT

  • DKI siap revitalisasi bangunan lama seiring implementasi TOD Kota Tua

    DKI siap revitalisasi bangunan lama seiring implementasi TOD Kota Tua

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyatakan siap melakukan revitalisasi melalui pembangunan kembali bangunan lama di Kota Tua, Jakarta Barat seiring implementasi kawasan berorientasi transit (transit oriented development/TOD) di kawasan itu.

    Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Rano Karno mengatakan hal itu saat membuka “TOD Forum 2025” di Museum Mandiri Kota Tua, Jakarta Barat, Selasa.

    Selain itu, akan pula diciptakan ruang-ruang kreatif serta diterapkan desain kota yang terintegrasi di sana, sebagai upaya menjadikan Kota Tua sebagai kawasan dinamis yang mendongkrak ekonomi lokal dan industri kreatif.

    Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian acara tahunan TOD Fair 2025 yang diselenggarakan MRT Jakarta untuk memperkenalkan konsep TOD di Jakarta.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pindahkan IKJ, Pramono ingin hidupkan panggung kesenian di Kota Tua

    Pindahkan IKJ, Pramono ingin hidupkan panggung kesenian di Kota Tua

    Mudah-mudahan ini akan menjadi pemantik atau pun inisiator untuk menghidupkan Kota Tua sebagai tempat yang heritage

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo ingin menghidupkan panggung kesenian di Kota Tua dengan memindahkan Institut Kesenian Jakarta (IKJ) ke kawasan itu.

    “Memang di Kota Tua itu tempatnya bagus banget. Saya sudah beberapa kali melihat dan untuk itu harus ada panggung kesenian yang terus-menerus diadakan. Dan panggung kesenian itu akan sangat mudah diadakan kalau kemudian senimannya juga ada di sana sambil bersekolah,” ujar Pramono saat dijumpai di Jakarta Timur, Selasa.

    Hal itulah yang menjadi alasan dirinya ingin memindahkan IKJ ke Kota Tua, Jakarta Barat.

    Ia berharap dengan berpindahnya IKJ nantinya dapat menjadi pemantik untuk menghidupkan kembali Kota Tua sebagai kawasan cagar budaya.

    “Mudah-mudahan ini akan menjadi pemantik atau pun inisiator untuk menghidupkan Kota Tua sebagai tempat yang heritage, tempat yang bisa berkembang dengan baik, dan kemudian tentunya menjadi lebih baik, lebih rapi, tapi berkeseniannya tetap bisa dilakukan,” jelas Pramono.

    Sebelumnya, saat meninjau kawasan Kota Tua pada Sabtu (18/10), Pramono menyampaikan bahwa ia berencana memindahkan IKJ ke kawasan Kota Tua.

    Selain memindahkan IKJ, Pramono juga mengatakan akan menata kawasan Kota Tua hingga mengembangkan Transit Oriented Development (TOD) di kawasan tersebut.

    “Tapi yang penting sebelum IKJ pindah, tempatnya akan kami persiapkan, dan rencananya di tahun 2027 itu MRT yang di atas, tadi yang masih dibangun sampai dengan Kota sebenarnya udah bersih, termasuk jalan-jalannya, semuanya konsentrasi di bawah,” jelas Pramono.

    Ia mengatakan apabila nantinya rencana ini bisa berlangsung lancar sejak 2027 hingga 2029, apa yang direncanakan oleh Pemerintah Jakarta terhadap Kota Tua bisa sesuai dengan yang diharapkan.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Sengkarut Utang Whoosh, Jokowi Sempat Sebut Proyek KCJB Bukan untuk Cari Untung

    Sengkarut Utang Whoosh, Jokowi Sempat Sebut Proyek KCJB Bukan untuk Cari Untung

    GELORA.CO  – Di tengah polemik utang Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) alias Whoosh, Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), ternyata sempat mengungkap bahwa mega proyek ini memang tidak difokuskan untuk mencari untung.

    Adapun pernyataan Jokowi ini disampaikan pada saat meresmikan Whoosh pada 2 Oktober 2023 lalu di Stasiun Halim, Jakarta.

    Saat itu, Jokowi mengungkapkan pembangunan Whoosh merupakan bentuk pelayanan pemerintah terhadap masyarakat.

    Dia mengatakan masyarakat diberikan banyak pilihan terkait moda transportasi yang akan digunakan untuk jalur Jakarta-Bandung.

    “Yang paling penting rakyat dilayani dengan baik, rakyat dilayani dengan cepat. Karena fungsi transportasi massal ada di situ, bukan untung dan rugi,” katanya.

    Jokowi lantas mencontohkan pemberian subsidi terhadap moda transportasi Mass Rapid Transit (MRT) merupakan wujud pelayanan pemerintah DKI Jakarta terhadap masyarakat.

    “MRT kita tahu semuanya, MRT itu subsidi dari pemerintah DKI itu Rp800 miliar. Itu baru jalur satu, jalur pendek, nanti semakin panjang.”

    “Tapi itu memang fungsi pemerintah, memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan transportasi massal sehingga tidak semuanya naik mobil pribadi,” ujarnya.

    Dua tahun berselang setelah menyatakan hal tersebut, Jokowi justru memilih diam ketika ditanya soal utang Whoosh yang menggunung. Dia hanya melempar senyum dan menggumam.

    Momen ini terjadi saat dia menghadiri rapat senat terbuka Dies Natalies ke-62 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Jumat (17/10/2025).

    Baca juga: Akademisi NTU: Saat Whoosh Beroperasi, Orang Beijing Berpesta, Orang Indonesia Biasa Saja

    Pernyataan Jokowi Jawab Kritikan Faisal Basri

    Di sisi lain, pernyataan Jokowi ini menjawab kritikan saat itu yang menyebut bahwa Whoosh tidak akan balik modal hingga kiamat.

    Diketahui, kritikan ini disampaikan oleh ekonom senior, Faisal Basri.

    Faisal menilai proyek Whoosh ini tidak layak untuk disebut kerjasama bisnis atau B2B karena menurutnya akan sulit balik modal.

    Hal itu, sambungnya, semakin terliha ketika biaya pembangunan proyek yang dikeluarkan membengkak dari awalnya 6,07 miliar dolar AS menjadi 8 miliar dollar AS.

    Dia mengungkapkan dengan analogi bahwa satu tiket Whoosh dihargai Rp400 ribu, maka hampir mustahil untuk balik modal.

    Lantas, Faisal pun hingga menganalogikan bahwa mega proyek Jokowi ini akan sulit balik modal hingga kiamat terjadi.

    “Diperkirakan sampai kiamat pun tidak balik modal,” kata Faisal dikutip dari Kompas.com.

    Faisal lantas bercerita bahwa sebenarnya banyak menteri menolak proyek mercusuar Jokowi ini, termasuk konsultan independen yang disewa pemerintah, Boston Consulting Group.

    Adapun, menurut Faisal, sosok yang ngotot agar proyek Whoosh tetap dilakukan adalah Menteri BUMN saat itu, Rini Soemarno.

    “Boston Consulting Group ini dibayar Bappenas bekerja untuk 2 minggu senilai 150.000 dollar AS, menolak 2 proposal (salah satunya Kereta Cepat Jakarta Bandung),” ujar Faisal. 

    “Tetapi Rini Soemarno yang berjuang. Menteri lainnya banyak menolak, tapi Rini ngotot.” tambahnya.

    Hitung-hitungan Faisal Basri soal Whoosh, Balik Modal 139 Tahun

    Pada kesempatan berbeda, Faisal sempat menyampaikan hitung-hitungannya terkait balik modal Whoosh yang menurutnya baru bisa tercapati dalam waktu 139 tahun.

    Hal ini disampaikannya dalam diskusi daring bertajuk ‘Beban Utang Kereta Cepat di APBN’ yang diselenggarakan Universitas Paramadina pada 17 Oktober 2023 lalu.

    Dalam hitungannya itu, Faisal memasukkan beberapa komponen yakni dari asumsi penumpang terisi 100 persen, jumlah perjalanan sehari, hingga harga tiket.

    Faisal mengasumsikan jika Whoosh terisi 100 persen dengan satu rangkaian gerbong berisi 601 orang dan beroperasi sejak pukul 05.00-22.00 WIB, maka ada 36 kali perjalanan Jakarta-Bandung.

    Dengan asumsi di atas, maka dibutuhkan waktu 48 tahun untuk bisa balik modal.

    Padahal, Faisal belum memasukkan komponen lain dalam hitungannya seperti ongkos operasional hingga bunga pinjaman.

    “Nah butuh waktu 48,3 tahun untuk mengembalikan nilai investasinya, tanpa ongkos operasi, tanpa macam-macam lah,” ujar dia dikutip dari YouTube Universitas Paramadina, Minggu (19/10/2025).

    Sementara, jika asumsi kursi penumpang terisi 75 persen, maka proyek tersebut baru balik modal 64 tahun kemudian.

    Lalu, ketika diasumsikan pemerintah menurunkan harga tiket menjadi Rp250 ribu karena tidak laku, maka balik modal menurut Faisal menjadi makin lama yakni 92,7 tahun.

    Faisal lantas mengasumsikan balik modal bakal semakin lama lagi ketika menggunakan kurs 14.500 per dolar AS yakni selam 94 tahun.

    Itupun, kata Faisal, keterisian kursi penumpang 100 persen tiap harinya dengan harga tiket masih Rp250 ribu.

    Lantas, dia mengatakan jika tempat duduk hanya terisi 50 persen dengan asumsi harga tiket masih Rp250 ribu, maka proyek Whoosh bisa balik modal lebih dari seabad lagi.

    “Dan jika tempat duduk terisi hanya 50 persen, dengan 30 perjalanan, tarif Rp 250 ribu, balik modalnya bisa sampai 139 tahun. Gampang kok ngitungnya,” tutur Faisal Basri.

    Utang dan Bunga Whoosh

    Investasi pembangunan Whoosh mencapai 7,27 miliar dollar AS atau Rp120,38 triliun.

    Namun, dari seluruh investasi itu, total sebesar 75 persen dibiayai melalui utang ke China Development Bank (CDB) dengan bunga tiap tahunnya sebesar 2 persen.

    Dari segi pembayaran utang, skema yang disepakati yaitu tetapnya besaran bunga yang disepakati selama 40 tahun pertama.

    Pada pertengahan pembangunan, turut terjadi pembengkakan biaya (cost overrun) yang mencapai 1,2 miliar dolar AS. Pihak PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) pun menarik utang lagi dengan bunga yang lebih tinggi yakni sebesar 3 persen.

    Adapun separuh utang untuk membiayai cost overrun itu berasal dari tambahan pinjaman CDB. Sementara sisanya dari patungan modal BUMN Indonesia dan pihak China.

    Direktur Utama (Dirut) PT KAI kala itu, Didiek Haryanto mengatakan besaran bunga utang pembangunan Whoosh dari CBD terbagi menjadi dua tergantung pada denominasi utang.

    Total utang 542,7 juta dollar AS diberikan dalam denominasi dollar AS sebesar 325,6 juta dollar AS (Rp 5,04 triliun) bunganya 3,2 persen dan sisanya sebesar 217 juta dollar AS (Rp 3,36 triliun) diberikan dalam denominasi renminbi alias yuan (RMB) dengan bunga 3,1 persen. 

    “Tingkat suku bunga flat selama tenor 45 tahun. Untuk loan (denominasi) dollar AS 3,2 persen, untuk loan dalam RMB 3,1 persen,” ujarnya

    Didiek mengatakan, utang dari CBD ini digunakan untuk menutupi porsi cost overrun KCJB yang ditanggung oleh konsorsium Indonesia sebesar 75 persen dan 25 persen sisanya akan dipenuhi dari PMN yang bersumber dari APBN Indonesia. 

     “Pinjaman dari CDB merupakan pendanaan cost overrun dari pinjaman porsi konsorsium Indonesia 542,7 juta dollar AS. Untuk porsi equity porsi konsorsium Indoensia telah dipenuhi dari PMN,” tuturnya

  • Halte Transjakarta Tanjung Duren Akan Diperluas Awal 2026
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        19 Oktober 2025

    Halte Transjakarta Tanjung Duren Akan Diperluas Awal 2026 Megapolitan 19 Oktober 2025

    Halte Transjakarta Tanjung Duren Akan Diperluas Awal 2026
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    — Halte Tanjung Duren yang dikeluhkan pengguna karena terlalu sempit, akan diperluas oleh PT Transjakarta pada awal 2026.
    “Kami menargetkan untuk bisa memulai pembangunan ekstensi fungsional di awal tahun 2026, untuk memberikan solusi terbaik atas kepadatan yang dikeluhkan pelanggan,” jelas Kepala Departemen Humas dan CSR PT Transjakarta Ayu Wardhani saat dikonfirmasi
    Kompas.com,
    Minggu (19/10/2025).
    Awalnya, Halte Tanjung Duren menjadi salah satu target halte yang akan direvitalisasi oleh PT Transjakarta pada 2026.
    Namun, revitalisasi itu terhambat adanya proyek MRT East West Line yang turut menjamah area di sekitar Halte Tanjung Duren.
    “Adanya rencana pembangunan MRT East West Line mengakibatkan perlunya penyesuaian menyeluruh terhadap rencana awal revitalisasi tersebut, mengingat lokasi halte akan terdampak proyek strategis ini,” kata dia.
    Meski begitu, keluhan mengenai Halte Tanjung Duren yang dinilai terlalu sempit kerap disuarakan oleh para pengguna.
    Sebagai solusi awal, Halte Tanjung Duren pun akan dilakukan proyek ekstensi fungsional, yaitu perluasan area halte dengan tetap membuka operasional halte.
    PT Transjakarta tengah melakukan pengukuran dan perencanaan mengenai area yang bisa digunakan untuk perluasan halte.
    Nantinya, kapasitas daya tampung pengguna di Halte Tanjung Duren akan meningkat.
    “Kami sudah mengukur ketersediaan lahan yang dapat dimaksimalkan penggunaannya, untuk memberikan solusi terbaik atas kepadatan yang dikeluhkan pelanggan,” kata Ayu.
    Sebelumnya diberitakan, Halte Tanjung Duren kerap dikeluhkan pengguna bus Transjakarta karena dinilai terlalu sempit untuk menampung padatnya volume penumpang.
    Halte yang lokasinya berseberangan dengan Mal Central Park dan Universitas Tarumanegara itu melayani perjalanan koridor 9, rute 8M, 8A, 3F, hingga sejumlah rute non-BRT.
    Kompas.com
    mencoba merasakan secara langsung kepadatan di Halte Tanjung Duren arah Timur pada Jumat (17/10/2025) sekitar pukul 18.00 WIB.
    Hasilnya, halte tersebut sesak padat oleh jumlah penumpang yang melebihi kapasitas penampungan area peron halte.
    Saat masuk ke area tunggu di dalam halte, hawa pengap akibat sesak padatnya penumpang pun langsung terasa.
    Padahal, area tunggu tersebut cukup terbuka dan disertai tiga kipas angin yang terpasang di dinding.
    Salah satu alasan sesaknya halte adalah area tunggu atau peron yang sangat sempit dan lorong dari area JPO menuju area tap in yang juga sangat sempit dan hanya bisa dilewati satu orang.
    Antrean penumpang pun mengular dari area
    tap in
    hingga ke Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di bagian paling atas.
    Sejumlah pengguna pun mendesak adanya perbaikan yang dilakukan PT Transjakarta untuk meningkatkan layanan di Halte Tanjung Duren.
    Aspirasi perbaikan itu meliputi perluasan area halte hingga pemindahan area
    tap in
    yang dinilai tak memadai bagi padatnya pengguna halte di jam-jam sibuk.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sempit dan Sesak, Halte Transjakarta Tanjung Duren Bakal Diperluas
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        19 Oktober 2025

    Sempit dan Sesak, Halte Transjakarta Tanjung Duren Bakal Diperluas Megapolitan 19 Oktober 2025

    Sempit dan Sesak, Halte Transjakarta Tanjung Duren Bakal Diperluas
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    — PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) berencana memperluas Halte Tanjung Duren yang dikeluhkan karena terlalu sempit oleh para penggunanya.
    Kepala Departemen Humas dan CSR PT Transjakarta Ayu Wardhani mengatakan, nantinya akan dilakukan ekstensi fungsional sebagai solusi jangka pendek untuk mengatasi keluhan pengguna.
    “Langkah yang akan kami ambil adalah melakukan ekstensi fungsional pada Halte Tanjung Duren eksisting,” jelas Ayu saat dikonfirmasi
    Kompas.com,
    Minggu (19/10/2025).
    Nantinya, area tunggu penumpang atau peron di Halte Tanjung Duren akan diperluas sementara, dengan tetap mengaktifkan operasional halte tersebut.
    PT Transjakarta pun saat ini telah melakukan pengukuran terhadap area halte yang masih memungkinkan untuk digunakan dalam perluasan.
    Proyek ekstensi fungsional tersebut ditargetkan dimulai pada awal tahun 2026.
    “Kami sudah mengukur ketersediaan lahan yang dapat dimaksimalkan penggunaanya. Kami menargetkan untuk bisa memulai pembangunan ekstensi fungsional ini di awal tahun 2026, untuk memberikan solusi terbaik atas kepadatan yang dikeluhkan pelanggan,” ujar Ayu.
    Namun, Ayu belum memberikan informasi secara detail terkait waktu pelaksanaan ekstensi fungsional tersebut.
    Menurut Ayu, Halte Tanjung Duren sebenarnya sudah masuk ke dalam rencana revitalisasi PT Transjakarta yang akan dilakukan pada 2026.
    Namun, revitalisasi tersebut diundur karena adanya proyek MRT East West Line yang turut menjamah area di sekitar Halte Tanjung Duren.
    “Adanya rencana pembangunan MRT East West Line mengakibatkan perlunya penyesuaian menyeluruh terhadap rencana awal revitalisasi tersebut, mengingat lokasi halte akan terdampak proyek strategis ini,” kata dia.
    Akhirnya, sebagai solusi awal kepadatan berlebih di Halte Tanjung Duren, PT Transjakarta akan fokus pada peningkatan kapasitas dan pelayanan terlebih dahulu.
    Ekstensi fungsional itu diharapkan dapat mengurangi kepadatan pelanggan, meningkatkan alur pergerakan, dan membuat pengalaman pengguna di Halte Tanjung Duren menjadi lebih aman dan nyaman.
    Dia pun meminta agar para pengguna Transjakarta di Halte Tanjung Duren memahami dan bersabar untuk menunggu realisasi rencana ekstensi fungsional tersebut.
    “Transjakarta berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan dan mengajak seluruh pelanggan untuk bersabar sambil menunggu proses peningkatan kapasitas halte ini berjalan,” ujar dia.
    Sebelumnya diberitakan, Halte Tanjung Duren kerap dikeluhkan pengguna bus Transjakarta karena dinilai terlalu sempit untuk menampung padatnya volume penumpang.
    Halte yang lokasinya berseberangan dengan Mal Central Park dan Universitas Tarumanegara itu melayani perjalanan koridor 9, rute 8M, 8A, 3F, hingga sejumlah rute non-BRT.
    Kompas.com mencoba merasakan secara langsung kepadatan di Halte Tanjung Duren arah Timur pada Jumat (17/10/2025) sekitar pukul 18.00 WIB.
    Hasilnya, halte tersebut sesak padat oleh jumlah penumpang yang melebihi kapasitas penampungan area peron halte.
    Saat masuk ke area tunggu di dalam halte, hawa pengap akibat sesak padatnya penumpang pun langsung terasa.
    Padahal, area tunggu tersebut cukup terbuka dan disertai tiga kipas angin yang terpasang di dinding.
    Salah satu alasan sesaknya halte adalah area tunggu atau peron yang sangat sempit dan lorong dari area JPO menuju area
    tap in
    yang juga sangat sempit dan hanya bisa dilewati satu orang.
    Antrean penumpang pun mengular dari area tap in hingga ke jembatan penyeberangan orang (JPO) di bagian paling atas.
    Sejumlah pengguna pun mendesak adanya perbaikan yang dilakukan PT Transjakarta untuk meningkatkan layanan di Halte Tanjung Duren.
    Aspirasi perbaikan itu meliputi perluasan area halte hingga pemindahan area
    tap in
    yang dinilai tak memadai bagi padatnya pengguna halte di jam-jam sibuk.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pramono Bentuk Satgas Gabungan untuk Percepat Revitalisasi Kota Tua
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        18 Oktober 2025

    Pramono Bentuk Satgas Gabungan untuk Percepat Revitalisasi Kota Tua Megapolitan 18 Oktober 2025

    Pramono Bentuk Satgas Gabungan untuk Percepat Revitalisasi Kota Tua
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Gubernur Jakarta Pramono Anung akan membentuk satuan tugas (satgas) gabungan untuk mempercepat proses revitalisasi kawasan Kota Tua, Jakarta Barat.
    Satgas ini akan melibatkan pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta, hingga pihak swasta, agar rencana penataan kawasan heritage tersebut berjalan lebih optimal dan terstruktur.
    “Kami ingin melakukan perbaikan, pembenahan Kota Tua. Tadi kami sudah bersepakat untuk ada
    task force
    (satgas),” ujar Pramono saat meninjau kawasan Kota Tua bersama Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani, Sabtu (18/10/2025).
    Dalam pembentukan satgas, nantinya akan mendetailkan pembagian tanggung jawab antara pemerintah pusat dan Pemprov Jakarta. Begitu pula dengan keterlibatan dari pihak swasta.

    Task force
    ini untuk mendetailkan apa yang menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, apa yang menjadi tanggung jawab pemerintah pusat, dan kemudian space apa yang akan dibuka untuk keterlibatan swasta,” kata Pramono.
    Untuk Pemprov Jakarta, kata Pramono, pihaknya akan fokus pada perbaikan sarana dan prasarana dasar di Kota Tua pada tahap awal revitalisasi.
    Pekerjaan itu mencakup perbaikan jalan, sungai, serta area pedestrian.
    “Tahap awal, di tahun 2026 ini, yang menjadi tanggung jawab pemerintah Jakarta adalah memperbaiki sarana-prasarana dasar. Jalan, sungai, dan sebagainya, kita akan perbaiki termasuk pendestrian,” kata Pramono.
    Rencana revitalisasi juga akan diselaraskan dengan dua momentum besar, yakni peringatan 500 tahun Jakarta pada 2027 dan penyelesaian proyek MRT yang mencapai Kota Tua pada 2029.
    “Di tahun 2027 adalah 500 tahun Jakarta, dan 2029 MRT-nya sudah selesai sampai Kota Tua. Sehingga dengan demikian benar-benar daerah ini sudah harus siap untuk menjadi tempat baru,” kata Pramono.
    Sementara itu, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani mengatakan, Kota Tua perlu direvitalisasi agar bisa hidup kembali sebagai ikon baru Jakarta.
    Oleh sebab itu, pihaknya akan mengkoordinasikan BUMN yang memiliki aset di kawasan Kota Tua, seperti Mandiri, PT Pos Indonesia, dan PT KAI.
    Tujuannya, untuk memperbaiki serta merawat bangunan-bangunan bersejarah sesuai aturan
    heritage
    .
    “Nanti saya akan mengkoordinasikan dengan semua BUMN yang ada, saya akan panggil untuk merawat, dan juga membuat gedung-gedung ini menjadi baik kembali,” ucap Rosan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Rencana Pembangunan Kereta Gantung Mekarsari untuk Feeder LRT Dimulai

    Rencana Pembangunan Kereta Gantung Mekarsari untuk Feeder LRT Dimulai

    Bisnis.com, JAKARTA – Rencana pembangunan kereta gantung di Mekarsari, Kabupaten Bogor untuk menjadi feeder LRT Harjamukti di Depok resmi dimulai. 

    Mengutip akun X (dulunya bernama Twitter) Good News From Indonesia, proyek tersebut ditandai dengan kick off meeting dan penandatanganan surat komitmen pelaksanaan feasibility study Proyek Suspended String Light Rail Transport (SSLRT) Unitsky yang digelar di Hotel Pullman Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis, (9/10/2025).

    Proyek tersebut diinisiasi oleh PT Minsky Cakrawala Nusa (MCN) bekerja sama dengan Malcon Group dan Unitsky Nusantara Technologies, yang akan menjadi penyedia teknologi Unitsky String Transport (UST) atau Suspended String Light Rail Transport (SSLRT).

    Lintasan kereta gantung ini direncanakan membentang sepanjang sekitar 11,5 kilometer dengan sistem pembiayaan diarahkan 100% pendanaan swasta.

    Berdasarkan pemberitaan bisnis.com sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Perhubungan memang sedang menggodok dua proyek pengadaan skytrain atau kereta gantung untuk angkutan feeder dari Sentul dan Serpong menuju MRT Jakarta dan LRT Jakarta. 

    Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengaku pihaknya sedang mencoba dan mematangkan rencana pengadaan skytrain dari kawasan Sentul, Kabupaten Bogor sebagai feeder LRT Jabodebek dan juga skytrain dari Serpong untuk MRT Jakarta. 

    “Seperti misalnya untuk penyelenggaraan angkutan umum yang menggunakan skytrain. Kita ada dua yang sedang kita mau coba dan ini sedang dimatangkan oleh Dirjen Kereta Api,” kata Menhub Dudy, dikutip Minggu (9/3/2025). 

    Lebih lanjut, Dudy mengatakan jika proyek ini nantinya akan ditawarkan ke pihak swasta agar tidak membebani anggaran negara (APBN). Menhub juga terbuka untuk siapa saja menjadi investor skytrain ini. 

    “Saya menekankan kepada Dirjen Kereta Api bahwa tidak boleh menggunakan anggaran APBN. Jadi kita terbuka, siapa saja yang masuk dan kita sudah punya gambar-gambarnya dan mereka kemungkinan akan menyampaikan kepada kita proposalnya dan saya buka kepada siapa saja,” lanjutnya. 

    Adapun sebagai informasi, saat ini LRT Jabodebek memiliki tiga lintas pelayanan utama. Lintas Cibubur melayani rute Harjamukti hingga Dukuh Atas dengan stasiun Harjamukti, Ciracas, Kampung Rambutan, TMII, Cawang, Cikoko, dan Dukuh Atas. 

    Lintas Bekasi melayani rute Jati Mulya hingga Dukuh Atas dengan stasiun Jati Mulya, Bekasi Barat, Cikunir 1, Cikunir 2, Jatibening Baru, Halim, Cawang, Cikoko, dan Dukuh Atas. 

    Sementara Lintas Cawang menghubungkan Cawang dengan Kuningan, Rasuna Said, Setiabudi, dan Dukuh Atas. Stasiun Dukuh Atas menjadi hub utama yang menghubungkan LRT Jabodebek dengan moda transportasi lain seperti KRL, MRT, dan TransJakarta.

    Kemudian untuk MRT Jakarta memiliki satu jalur yang beroperasi, yaitu Lintas Lebak Bulus–Bundaran HI. Jalur ini terdiri dari 13 stasiun, yang terbagi menjadi stasiun layang dan bawah tanah.  

    Stasiun layang meliputi Lebak Bulus Grab, Fatmawati Indomaret, Cipete Raya, Haji Nawi, Blok A, dan Blok M BCA. Sementara itu, stasiun bawah tanah mencakup Sisingamangaraja, Senayan, Istora Mandiri, Bendungan Hilir, Setiabudi Astra, Dukuh Atas BNI, dan Bundaran HI. (Artha Adventy)

  • Pramono Ingin Kota Tua Jadi Lokasi Tempat Para Seniman
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        18 Oktober 2025

    Pramono Ingin Kota Tua Jadi Lokasi Tempat Para Seniman Megapolitan 18 Oktober 2025

    Pramono Ingin Kota Tua Jadi Lokasi Tempat Para Seniman
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Gubernur Jakarta Pramono Anung berencana menjadikan kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, sebagai lokasi bagi para seniman untuk berkarya dan berkreasi.
    Untuk merealisasikan rencana itu, Pramono bakal mengusulkan Institut Kesenian Jakarta (IKJ) dipindahkan ke kawasan bersejarah tersebut.
    “Kami akan mengusulkan pemindahan IKJ ke tempat ini (Kota Tua). Sehingga ini menjadi tempat di mana para seniman akan bisa berimprovisasi,” ujar Pramono Anung saat ditemui di Kota Tua, Jakarta Barat, Sabtu (18/10/2025).
    Menurut dia, kawasan
    heritage
    seperti Kota Tua membutuhkan kehadiran para seniman. Tujuannya agar suasana di tempat bersejarah itu bisa lebih hidup dan mampu menarik minat masyarakat.
    Maka dari itu, ia ingin memindah IKJ ke Kota Tua agar bisa membuka ruang kreativitas yang lebih luas dan menjadikan kawasan itu sebagai aktivitas budaya di Jakarta.
    “Ini memerlukan banyak
    talent-talent
    seniman yang secara langsung bisa berpanggung di sini, dan saya yakin, ruang kreatifitasnya menjadi lebih baik, lebih lebar, lebih luas,” kata Pramono.
    Dalam pelaksanaannya, pihak dari pemerintah daerah dan pemerintah pusat akan menyiapkan lokasi terlebih dahulu sebelum dilakukan pemindahan.
    Rencana tersebut juga diselaraskan dengan pembangunan infrastruktur di sekitar Kota Tua, termasuk proyek MRT yang ditargetkan rampung hingga kawasan Kota pada 2027.
    “Rencananya di tahun 2027 itu MRT yang di atas, tadi yang masih dibangun sampai dengan Kota sebenarnya sudah bersih, termasuk jalan-jalannya, semuanya konsentrasi di bawah,” tutur Pramono.
    Ia berharap seluruh rencana pengembangan kawasan Kota Tua dan pemindahan IKJ dapat terealisasi pada 2027 hingga 2029.
    “Mudah-mudahan apa yang kita rencanakan itu sesuai dengan apa yang kita harapkan,” ucap Pramono.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pramono Usulkan IKJ Pindah ke Kota Tua
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        18 Oktober 2025

    Pramono Usulkan IKJ Pindah ke Kota Tua Megapolitan 18 Oktober 2025

    Pramono Usulkan IKJ Pindah ke Kota Tua
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengusulkan pemindahan kampus Institut Kesenian Jakarta (IKJ) ke kawasan Kota Tua, Jakarta Barat.
    “Kami akan mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk memindahkan IKJ ke tempat ini (Kota Tua),” ujar Pramono Anung saat ditemui di Kota Tua, Jakarta Barat, Sabtu (18/10/2025).
    Langkah tersebut dilakukan untuk menjadikan Kota Tua yang merupakan kawasan
    heritage
    menjadi pusat aktivitas dan kreativitas para seniman.
    Oleh sebab itu, kata Pramono, dibutuhkan para seniman, terutama dari IKJ untuk dapat memperkuat atmosfer seni dan budaya di Kota Tua.
    “Saya yakin ruang kreativitasnya menjadi lebih baik, lebih lebar, lebih luas,” kata Pramono.
    Dalam pelaksanaannya, pihak dari pemerintah daerah dan pusat akan menyiapkan lokasi terlebih dahulu sebelum pemindahan dilakukan.
    Rencana tersebut juga diselaraskan dengan pembangunan infrastruktur di sekitar Kota Tua, termasuk proyek MRT yang ditargetkan rampung hingga kawasan Kota pada 2027.
    “Rencananya di tahun 2027 itu MRT yang di atas, tadi yang masih dibangun sampai dengan Kota sebenarnya sudah bersih, termasuk jalan-jalannya, semuanya konsentrasi di bawah,” tutur Pramono.
    Ia berharap seluruh rencana pengembangan kawasan Kota Tua dan pemindahan IKJ dapat terealisasi antara 2027 hingga 2029.
    “Mudah-mudahan apa yang kita rencanakan itu sesuai dengan apa yang kita harapkan,” ucap Pramono.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pengguna Transjakarta Setuju Tarif Naik tapi Armada dan Fasilitas Ditingkatkan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        17 Oktober 2025

    Pengguna Transjakarta Setuju Tarif Naik tapi Armada dan Fasilitas Ditingkatkan Megapolitan 17 Oktober 2025

    Pengguna Transjakarta Setuju Tarif Naik tapi Armada dan Fasilitas Ditingkatkan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah pengguna Transjakarta menyatakan tidak keberatan jika tarif dinaikkan, asalkan layanan lebih efisien, tepat waktu, dan kepadatan penumpang berkurang pada jam sibuk.
    Fadil (29), pengguna di Halte Blok M, mengatakan tarif masih bisa diterima jika kenaikannya tidak terlalu signifikan, misalnya naik menjadi Rp 4.000.
    Namun ia menekankan, fasilitas dan jumlah armada harus ditingkatkan agar kenyamanan penumpang terjaga.
    “Kalau naiknya enggak terlalu signifikan, menurutku sih enggak terlalu. Ya paling naik berapa ya? Rp4.000 kali ya?” kata Fadil kepada
    Kompas.com
    , Jumat (17/10/2025).
    Fadil menambahkan, penambahan armada menjadi hal paling penting, terutama di jam-jam kerja yang padat.
    “Mungkin armadanya kayaknya ditambah, soalnya kan di jam-jam kerja kan pasti padat banget,” ujarnya.
    Ia juga berharap seluruh fasilitas Transjakarta, termasuk halte dan sarana penunjang lain, bisa diperbarui untuk kenyamanan penumpang.
    “Lebih ke situ sih, fasilitas semuanya di-upgrade lagi,” tambah Fadil.
    Hal senada disampaikan Bayu (23), pengguna Halte Puri Beta 2, yang menilai tarif Transjakarta sebenarnya sudah tergolong murah.
    Ia menambahkan, perhatiannya bukan hanya kenaikan tarif, tetapi juga apakah tarif integrasi Transjakarta ke MRT akan ikut disesuaikan.
    “Saya konsenin misalkan tarifnya dinaikin, apakah tarif integrasi yang digunakan pengguna ketika memakai TJ dan lanjut ke MRT, itu bakalan dipotong juga apa enggak?” kata Bayu.
    Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengatakan tarif transportasi umum di ibu kota masih termasuk yang paling murah dibandingkan kota lain di Indonesia.
    Masyarakat hanya membayar Rp3.500 untuk naik Transjakarta, padahal biaya operasionalnya jauh lebih besar.
    “Tarif di Jakarta ini jauh lebih murah dibandingkan kota-kota lain. Hampir semua angkutan disubsidi oleh pemerintah daerah,” ucap Pramono, Jumat (10/10/2025).
    Subsidi dari APBD DKI tercatat mencapai sekitar Rp15.000 per penumpang.
    Namun, setelah Dana Bagi Hasil (DBH) dari pemerintah pusat dipangkas Rp15 triliun, Pemprov DKI kini mengkaji kemungkinan penyesuaian tarif transportasi umum.
    “Sebelum DBH dipotong, saya sudah sampaikan akan ada kajian. Sekarang kami masih menghitung dan belum memutuskan apa pun,” ujar Pramono.
    Pramono menegaskan keputusan kenaikan tarif belum final dan masih mempertimbangkan dampak sosial serta ekonomi terhadap masyarakat.
    “Pada saatnya nanti kami akan lihat, apakah perlu ada penyesuaian atau tidak,” tambahnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.