Produk: minyak bumi

  • Rusia Larang Ekspor Bensin Mulai 1 Maret, Berlaku 6 Bulan

    Rusia Larang Ekspor Bensin Mulai 1 Maret, Berlaku 6 Bulan

    Jakarta, CNN Indonesia

    Rusia bakal melarang ekspor bensin selama enam bulan mulai Jumat (1/3) mendatang. Larangan itu dilakukan guna menjaga stabilitas harga di tengah tingginya permintaan dari konsumen dan petani.

    Melansir Reuters, larangan ekspor itu pertama kali dilaporkan oleh RBC Rusia. Kabar ini pun telah dikonfirmasi oleh juru bicara Wakil Perdana Menteri Alexander Novak, orang yang ditunjuk Presiden Vladimir Putin untuk sektor energi Rusia, Selasa (27/2).

    Perdana Menteri Mikhail Mishustin telah menyetujui larangan tersebut setelah Novak mengusulkannya dalam surat tertanggal 21 Februari.

    “Untuk mengimbangi permintaan produk minyak bumi yang berlebihan, perlu diambil langkah-langkah untuk membantu menstabilkan harga di pasar domestik,” kata Novak dalam proposalnya.

    Harga bensin memang menjadi hal sensitif bagi warga dan petani di Negeri Beruang Merah itu. Terlebih, Rusia akan mengadakan pemilihan presiden pada 15-17 Maret mendatang.

    Di sisi lain, produksi minyak dalam negeri juga terganggu imbas beberapa kilang terkena serangan pesawat tanpa awak Ukraina beberapa waktu lalu.

    Rusia dan Ukraina saling menargetkan infrastruktur energi dalam serangannya. Hal ini dilakukan sebagai upaya mengganggu jalur pasokan dan logistik serta melemahkan semangat lawan-lawan mereka.

    Minyak, produk minyak, dan gas sejauh ini merupakan produk ekspor terbesar Rusia. Ekspor tersebut juga merupakan sumber utama pendapatan mata uang asing bagi perekonomian negara eksportir gandum terbesar di dunia itu.

    Belakangan, Kremlin telah bekerja sama dengan eksportir minyak terbesar di dunia, yakni Arab Saudi. Kerja sama ini dijalin untuk menjaga harga tetap tinggi sebagai bagian dari kelompok OPEC+.

    Rusia sudah secara sukarela mengurangi ekspor minyak dan bahan bakarnya sebesar 500 ribu barel per hari pada kuartal pertama tahun ini. Hal ini juga merupakan bagian dari upaya OPEC+ untuk menjaga harga.

    (mrh/sfr)

  • PIS Asia Pacific Perluas Kantor di Singapura, Siap Jadi Pemain Global

    PIS Asia Pacific Perluas Kantor di Singapura, Siap Jadi Pemain Global

    Jakarta, CNN Indonesia

    PT Pertamina International Shipping (PIS) memperluas kantornya PIS Asia Pacific (PIS AP) yang berada di Singapura. Langkah ini menjadi tanda kesiapan PIS menjadi perusahaan perkapalan dan marine logistik terkemuka yang diperhitungkan di kancah dunia.

    Kantor PIS AP resmi berpindah ke lantai 32, Gedung Millenia Tower untuk memfasilitasi kebutuhan penambahan pekerja yang lebih banyak seiring dengan meningkatkan permintaan pasar untuk bisnis global PIS.

    Adapun PIS AP merupakan anak usaha PIS yang didirikan pada 2018 dan telah menjadi motor utama pendapatan market non captive perusahaan yang terus berkembang setiap tahun.

    Inagurasi kantor baru PIS AP ini turut dihadiri oleh Menteri Transportasi Singapura Chee Hong Tat, Duta Besar Indonesia untuk Singapura Suryo Pratomo, Komisaris Utama PIS Mochtar Husein, CEO PIS Yoki Firnandi, dan Direktur Tanker Minyak Mentah dan Minyak Bumi PIS Brilian Perdana.

    Seremoni pembukaan kantor PIS AP ini juga dihadiri oleh puluhan mitra kerja sama kelas dunia, seperti Petco Trading Labuan Company Ltd, PTT Thailand, Vitol, dan lainnya.

    Selain inagurasi, terdapat juga acara rangkaian penandatanganan kerja sama dengan beberapa mitra global, diantaranya: Memorandum of Collaboration (MoC) antara PTT International Trading Pte Ltd dengan PIS Asia Pacific.

    Kemudian, Memorandum of Understanding (MoU) antara PIS dan PPT Energy Trading Co., Ltd, dan juga penandatanganan kerja sama antara PIS dan PIS Asia Pacific.

    “Sebagai negara yang merupakan global hub dan pusat maritim internasional, Singapura menyambut hangat seluruh perusahaan, talent, dan gagasan-gagasan dari seluruh dunia, termasuk dari sahabat kami yang berada di ASEAN,” kata Menteri Transportasi Singapura, Cee Hong Tat, Jumat (26/1).

    “Kolaborasi ini menjadi win-win collaborations yang penting untuk pertumbuhan dan kesejahteraan di kawasan regional,” ujar Cee Hong Tat.

    Ia juga mengakui kinerja dari PIS yang telah berada di Singapura sejak 2018 dan telah membukukan sejumlah prestasi membanggakan.

    “Kami siap untuk bekerja sama ke depannya di bisnis yang telah kita jalani, termasuk untuk potensi bisnis lainnya,” ujarnya.

    Duta Besar Indonesia untuk Singapura Suryopratomo juga turut mengapresiasi dengan prestasi PIS Asia Pacific, yang dinilai turut mengharumkan nama perusahaan Indonesia tidak hanya di Singapura tetapi juga di tingkat mancanegara.

    “Kami dari pihak kedutaan tentunya siap mendukung PIS Asia Pacific, terutama dengan eratnya hubungan Indonesia dan Singapura, kami yakini bisa turut mendorong pertumbuhan perusahaan yang pastinya akan berdampak pada ekonomi kedua negara,” ujarnya.

    Sementara Managing Director PIS AP Muhammad Resa menyatakan sebagai motor dan pintu ekspansi global di kawasan Asia Pacific, saat ini PIS AP memiliki 30 pekerja yang rata-rata merupakan WNI.

    “Tapi terdapat pula tenaga kerja skala global, yang jumlahnya ke depan bisa kita tambah seiring dengan kebutuhan akan perluasan market perusahaan.”

    Selanjutnya, CEO PIS Yoki Firnandi menambahkan, PIS tentunya mengirimkan talenta-talenta terbaiknya untuk penempatan di kantor cabang yang berada di luar negeri.

    Saat ini PIS melalui anak usahanya yakni PIS Asia Pacific, telah memiliki 2 kantor cabang yang berada di Singapura sejak 2018 dan Dubai yang dibuka pada tahun 2022.

    “Kami mengirimkan talenta terbaik kami, tentunya untuk mengasah kemampuan mereka dengan berkompetisi dan berinteraksi langsung dengan para pemain global. Kami juga membuka pintu untuk talenta global yang memiliki keahlian dan ketrampilan yang dibutuhkan di industri ini.”

    Selain itu, lanjutnya, talenta global yang telah memiliki pengalaman diyakini juga memiliki jaringan profesional lebih luas sehingga bisa membantu memperkuat perusahaan di pasar internasional.

    “Ini juga sejalan dengan visi perusahaan untuk Go Global, sehingga untuk meningkatkan daya saing, kita perlu menggabungkan keahlian dan pengalaman dari berbagai talenta yang ada untuk menghadapi tantangan pasar global,” ujarnya.

    (inh/inh)

  • Ilmuwan AS Temukan Bakteri Penghasil Listrik, Solusi Pengganti Energi?

    Ilmuwan AS Temukan Bakteri Penghasil Listrik, Solusi Pengganti Energi?

    Jakarta, CNN Indonesia

    Para peneliti Yale University, AS, menemukan bakteri yang dalam bernafas dengan menghembuskan elektron berlebih sehingga bisa menghasilkan listrik.

    Temuan itu berdasarkan penelitian di dalam bakteri biofilm karena cahaya dapat meningkatkan aktivitas elektronik, menghasilkan peningkatan konduktivitas listrik hingga 100 kali lipat.

    “Peningkatan arus dramatis pada kawat nano yang terpapar cahaya menunjukkan arus foto yang stabil dan kuat yang bertahan selama berjam-jam,” kata penulis senior Nikhil Malvankar, profesor Biofisika dan Biokimia Molekuler (MBB) di Institut Ilmu Mikrobial Yale, dikutip dari Interesting Engineering.

    Para ilmuwan sekarang mencari cara untuk memanfaatkan penemuan baru ini dan menemukan aplikasi, untuk menghilangkan limbah biohazard dan menciptakan sumber bahan bakar baru yang terbarukan dari bakteri tersebut.

    Menghirup oksigen dan membuang kelebihan elektron menjadi hal yang umum bagi makhluk hidup. Namun, bakteri tanah yang hidup jauh terkubur di bawah tanah selama miliaran tahun tidak memiliki akses ke oksigen.

    Oleh karena itu, mereka telah mengembangkan cara untuk bernafas dengan “menghirup mineral” melalui filamen protein kecil yang disebut kawat nano.

    Para ilmuwan menemukan ketika jenis bakteri ini terkena cahaya, mereka menghasilkan peningkatan arus listrik yang substansial dan mengejutkan.

    “Tidak ada yang tahu bagaimana ini bisa terjadi,” kata Malvankar 

    Dalam studi baru ini, tim peneliti yang dipimpin oleh peneliti postdoctoral Jens Neu dan mahasiswa pascasarjana Catharine Shipps menemukan proses ini didukung oleh protein yang mengandung logam, atau dikenal sebagai sitokrom OmcS.

    OmcS pada dasarnya bertindak sebagai fotokonduktor alami yang memfasilitasi transfer elektron yang efisien ketika biofilm terkena cahaya.

    “Ini adalah bentuk fotosintesis yang sama sekali berbeda,” kata dia.

    “Di sini, cahaya mempercepat pernapasan oleh bakteri karena transfer elektron yang cepat antara kawat nano,” sambungnya.

    Ini bukan satu-satunya bakteri yang ditemukan memiliki sifat bermanfaat. Pada Agustus 2018, tim ahli mikrobiologi dari Washington State University menemukan bakteri di Heart Lake Geyser Basin Taman Nasional Yellowstone yang dapat “menghirup” listrik dengan melewatkan elektron ke logam atau mineral luar, menggunakan bulu seperti kawat yang menonjol.

    Saat bakteri bertukar elektron, mereka menghasilkan aliran listrik yang mungkin dapat dimanfaatkan untuk aplikasi berdaya rendah.

    Secara teori, selama bakteri memiliki bahan bakar, mereka dapat terus menghasilkan energi.

    Dengan kata lain bisakah ini jadi bahan pembangkit listrik jenis baru?

    Dunia sendiri tengah menghadapi potensi krisis energi, terutama karena sumber listrik kebanyakan dari energi fosil yang terbatas, seperti batu bara dan minyak bumi. Sementara, pemakaian energi terbarukan, seperti sinar Matahari dan angin, belum maksimal.

    Para peneliti mengakui temuan bakteri ini menunjukkan bahwa alam dapat memberikan banyak solusi untuk beberapa masalah energi. Yang diperlukan hanyalah sedikit penelitian dan pengembangan ke arah yang benar.

    Penelitian ini diunggah dalam jurnal Nature Communications pada 7 September, namun belu ditinjau oleh sejawat atau belum kajian sejawat atau peer review.

    (can/arh)

    [Gambas:Video CNN]