Produk: masker

  • Waspadai penyakit akibat gigitan serangga saat banjir 

    Waspadai penyakit akibat gigitan serangga saat banjir 

    Jakarta (ANTARA) – Pakar dermatologi dr. R. Aj. Putri Ambarani P., Sp. D.V.E mengingatkan warga untuk mewaspadai penyakit kulit akibat gigitan serangga yang bisa terjadi saat banjir.

    “Pada saat bencana, tidak hanya banjir, di lingkungan sekitar itu sering serangga seperti nyamuk, lalu lipan keluar, jadi tidak terkontrol mudah sekali berisiko terjadi gigitan serangga,” kata dia saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

    Putri menyarankan warga menyiapkan “lotion” anti serangga di rumah guna mencegah terkena gigitan serangga dan berpotensi menyebabkan penyakit kulit.

    Ada baiknya, “losion” ini menjadi salah satu yang disediakan di dalam kotak pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) di rumah, selain perban, plester, alkohol, gunting, kain kasa medis, masker pernapasan, sarung tangan medis, obat luka dan sebagainya.

    “Memang ada baiknya menyediakan P3K di rumah sehingga pada kondisi bencana seperti banjir bila terjadi luka bisa siap sehingga merawat sendiri, membersihkan dengan cairan yang dianjurkan diberi obat merah, ditutup, perawatan luka ringan,” katanya.

    Arsip foto – Warga RT 01 RW 8 Kelurahan Ancol menampung air bersih yang diberikan PAM Jaya saat banjir rob melanda kawasan tersebut pada Selasa (17/12/2024) (ANTARA/Mario Sofia Nasution)

    Dia mengingatkan gigitan serangga terutama saat banjir dapat menyebabkan reaksi alergi atau infeksi sehingga sebaiknya tak disepelekan.

    “Dari gigitan serangga (menyebabkan gatal) digaruk lalu terjadi luka, kemasukan bakteri dan terjadi infeksi,” kata dokter spesialis dermatologi venereologi estetika di RS Pondok Indah itu.

    Sementara itu, merujuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, banjir rob kemungkinan masih mungkin terjadi hingga 3 Januari 2025 di pesisir Jakarta.

    BPBD DKI mengingatkan warga yang tinggal di pesisir seperti Kamal Muara, Kapuk Muara, Penjaringan, Pluit, Ancol, Kamal, Marunda, Cilincing, Kalibaru, Muara Angke, hingga Kepulauan Seribu untuk mewaspadai potensi banjir rob atau banjir pesisir ini.

    Sebelumnya, BPBD DKI mencatat satu RT di Kelurahan Pluit Jakarta Utara terendam banjir rob atau banjir pesisir pada Kamis (26/12). Banjir rob hingga pukul 13.00 WIB pada ketinggian air 15 sentimeter (cm).

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • Mau Ajak Anak Mudik Pakai Motor? Dokter Wanti-wanti Risiko Penyakit Ini

    Mau Ajak Anak Mudik Pakai Motor? Dokter Wanti-wanti Risiko Penyakit Ini

    Jakarta – Saat mudik Natal dan Tahun Baru, tak sedikit orang tua yang membawa anaknya dengan menggunakan sepeda motor. Selain karena bisa lebih gesit saat menghadapi arus lalu lintas yang padat, mudik dengan sepeda motor cenderung lebih murah dibandingkan moda transportasi lainnya.

    Karenanya, tidak heran jika banyak orang tua yang ‘nekat’ mengajak anaknya mudik dengan motor. Meski tidak ada aturan yang tegas melarang, hal tersebut tidak dianjurkan karena bisa memicu risiko kesehatan pada anak.

    Spesialis anak dr Wisvici Yosua Yasmin, M.Sc, SpA, mengatakan pada dasarnya berkendaraan jarak jauh dengan kendaraan terbuka, seperti motor berpotensi terpapar polusi udara hingga debu di jalan pada anak. Imbasnya, sang anak bisa berisiko terkena infeksi saluran napas bagian atas.

    Apabila memang harus berpergian jauh menggunakan motor, dr Wisvici mengimbau orang tua agar memperhatikan kesehatan sang anak dengan menggunakan masker, khususnya pada anak usia dua hingga enam tahun. Menurut dr Wisvici anak berusia dua hingga enam tahun bisa menggunakan masker dalam jangka waktu tertentu, tetapi tak lebih dari dua jam.

    Sementara untuk anak yang di bawah usia dua tahun belum direkomendasikan menggunakan masker, sehingga sebaiknya hindari perjalanan jauh dengan motor.

    “Harus pakai paling tidak kendaraan umum mungkin, di mana disitu memang sepulasi udaranya lebih tertutup,” dalam acara Mom’s Health Corner ‘Peran Zat Besi Terhadap Perkembangan Kognitif Anak’, di Jakarta Selatan, Kamis (19/12/2024).

    “Tapi perlu ingat juga bahwa meskipun di dalam kendaraan tertutup, jika dalam kendaraan tertutup tersebut ada polusi indoornya, misalnya ada yang merokok di dalam kendaraan umum, kemudian misalnya memang kondisinya kendaraan umum sudah kurang layak, lembap berjamur, nah itu bisa menyebabkan risiko infeksi juga di saluran pernapasan bagian atas,” sambungnya lagi

    dr Wisvici juga mengimbau agar sang anak diberikan vaksinasi untuk menghindari segala risiko terkena infeksi yang mungkin bisa terjadi pada saat mudik. Sebab vaksinasi pada anak dapat memberikan perlindungan yang efektif terhadap berbagai penyakit menular.

    “Jadi vaksin, nutrisi itu sangat penting, sehingga meskipun kalau amit-amitnya anaknya ketularan sakit atau sakitnya tidak berat gitu sih,’ lanjutnya lagi.

    (suc/up)

  • Polisi Ungkap Otak Penyiraman Air Keras Mahasiswi di Yogyakarta
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        27 Desember 2024

    Polisi Ungkap Otak Penyiraman Air Keras Mahasiswi di Yogyakarta Yogyakarta 27 Desember 2024

    Polisi Ungkap Otak Penyiraman Air Keras Mahasiswi di Yogyakarta
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com
    – Kepolisian Resor Kota
    Yogyakarta
    mengungkap otak di balik
    penyiraman air keras
    terhadap seorang
    mahasiswi
    di Yogyakarta. Pelaku adalah seorang pria berinisial B, yang lebih dikenal sebagai Billy.
    Billy diketahui tidak bertemu langsung dengan eksekutor penyiraman, yaitu S yang berinisial Satim.
    Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polresta Yogyakarta, Kompol Probo Satrio menjelaskan, pertemuan
    Billy dan Satim
    berawal dari unggahan lowongan pekerjaan di media sosial Facebook yang direspons Satim.
    Komunikasi di antara mereka dilakukan melalui aplikasi pesan singkat WhatsApp, tanpa pernah melakukan panggilan suara.
    “Baru ketangkep ini (B dan S bertemu), karena si B ini sudah merencanakan betul. Jadi dia menutupi jati dirinya, makanya dia mengaku sebagai perempuan dengan nama Senlung,” kata Probo pada Jumat (27/12/2024).
    Setelah Billy setuju memberikan uang operasional sebesar Rp 1,6 juta kepada Satim, ia enggan untuk mentransfer uang tersebut.
    “Mereka berdua COD, uang ditempatkan di suatu tempat lalu baru diambil,” ujarnya.
    Uang tersebut digunakan oleh Satim untuk membeli air keras dan jaket ojek
    online
    .
    Setelah semua kebutuhan tersedia, Billy memberikan alamat kos korban kepada Satim.
    Satim diketahui telah mendatangi kos korban sebanyak enam kali sebelum eksekusi dilakukan.
    “Survei ketiga, keempat, kelima, itu sebetulnya sudah mau dieksekusi. Mau disiramkan air keras itu, tapi ternyata korban tidak ada di kos,” jelas Probo.
    Pada 24 Desember 2024, Billy memperoleh informasi bahwa korban akan pergi ke gereja untuk ibadah Natal.
    Mengetahui hal itu, ia segera menghubungi Satim untuk mengeksekusi rencana tersebut.
    Satim tiba di kos korban dengan mengenakan jaket ojek
    online
    dan masker, serta membawa air keras dalam gelas plastik seolah-olah mengirimkan es teh.
    “Karena pintunya kos itu agak terbuka, pelaku langsung membuka pintu dan melihat si korban sedang selesai mandi. Selesai mandi, langsung disiramkan air keras itu. Terkena muka dan sekujur tubuh. Kemudian korban teriak keras, akhirnya pelaku langsung lari,” kata Probo.
    Kasus ini menjadi perhatian serius dan sedang ditangani oleh pihak kepolisian untuk mengungkap lebih lanjut motif dan jaringan di balik tindakan keji tersebut.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kondisi Mahasiswi Korban Penyiraman Air Keras di Jogja, Sudah Bisa Diajak Komunikasi – Halaman all

    Kondisi Mahasiswi Korban Penyiraman Air Keras di Jogja, Sudah Bisa Diajak Komunikasi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Mahasiswi berinisial N, asal Kalimantan Barat (Kalbar) menjadi korban penyiraman air keras di Yogyakarta.

    Dilansir Tribun Jogja, saat ini kondisi korban mulai membaik dan masih menjalani perawatan di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta.

    Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito, Banu Hermawan mengatakan, korban sudah bisa diajak berkomunikasi.

    Terkait pengobatan luka bakar akibat siraman air keras, tim dokter telah memberikan penanganan khusus.

    “Kami melakukan perawatan khusus. Saat ini pasien mampu berkomunikasi,” ungkap Banu, Kamis (26/12/2024).

    Meski begitu, Banu enggan membeberkan lebih lanjut kondisi korban setelah mendapatkan perawatan medis.

    “Info lebih lanjut menyusul ya, karena saya belum ketemu keluarga,” terangnya.

    Kronologi Kejadian

    Dalam kasus ini, pihak kepolisian mengamankan dua tersangka, yaitu B yang merupakan mantan pacar korban dan S selaku eksekutor.

    Kasatreskrim Polresta Yogyakarta, Kompol Probo Satrio mengatakan, korban disiram air keras saat dirinya baru saja selesai mandi.

    Adapun korban dan tersangka B merupakan mantan kekasih. Mereka menjalin asmara sejak 2021 silam.

    “Pada Agustus 2024 mereka pisah alasan masing-masing akhirnya putus. Yang laki-laki gak terima,” katanya kepada awak media, Kamis.

    Sebagai informasi, B adalah mahasiswa S2 di salah satu kampus swasta di Yogyakarta. 

    Semenjak putus, tersangka berusaha supaya bisa balikan dengan korban.

    “Namun (korban) gak mau. Akhirnya ada ancaman pelaku, intinya kalau gak bersatu kalau sakit ya sama-sama merasakan. Kalau hancur ya, hancur semua,” jelas Probo.

    Kemudian, pada pertengahan Desember 2024, akhirnya B merencanakan kejahatan dengan mengunggah informasi di Facebook bahwa dirinya membutuhkan tenaga kerja.

    Tersangka S lantas merespons unggahan tersebut dan melanjutkan percakapan dengan tersangka B melalui WhatsApp.

    “Si B dia membuat cerita bahwa seolah-seolah dia ini seorang perempuan Sen Lung membuat cerita dia dikhianti suaminya seorang pelakor. Pelakornya ini adalah korban,” tuturnya.

    S lalu minta uang Rp7 juta dan disanggupi oleh B, tetapi uang itu akan dilunasi setelah eksekusi dilaksanakan.

    “Jadi si B berusaha menutupi jati dirinya. Uang yang diberikan juga COD dibungkus plastik kemudian diambil eksekutor,” ungkap Probo.

    S dibayar B sebanyak enam kali, masing-masing Rp1,6 juta untuk beli jaket pelaku.

    “Eksekutor ini sudah survei 3, 4, sama 5 kali survei sebetulnya mau disiramkan saat survei kost,” ungkapnya.

    Kemudian tanggal 24 Desember 2024 pukul 17.00 WIB, B menghubungi eksekutor bahwa korban ada di kos.

    Alamatnya di Baciro, Gondokusuman, Kota Yogyakarta, untuk persiapan ke gereja.

    “Ternyata benar. Ke gereja sekitar 19.00 WIB entah darimana akhirnya pelaku S datang ke kos korban jam 18.30 WIB,” terang Probo.

    Setelah sampai di depan pintu kos korban, pelaku langsung masuk ke kamar korban.

    “Langsung tidak kata disiramkan ke korban kena muka dan sekujur tubuh. Kemudian korban berteriak pelaku langsung lari,” ujar Probo.

    Berdasarkan hasil penyelidikan, pelaku menggunakan sepeda motor, jaket ojek online, serta memakai masker.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul: Penjelasan RSUP Dr Sardjito Soal Kondisi Korban Penyiraman Air Keras di Jogja.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunJogja.com/Miftahul Huda)

  • 5 Cara Perlindungan Anak, Cegah Penyakit Menular di Musim Liburan – Halaman all

    5 Cara Perlindungan Anak, Cegah Penyakit Menular di Musim Liburan – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-  Liburan sekolah telah tiba. Hal ini menjadi momen yang penuh keceriaan bagi anak-anak dan keluarga untuk bersantai.

    Sebagian keluarga bahkan ada yang memutuskan untuk pergi berlibur. 

    Namun, pergerakan manusia selama perjalanan berpotensi meningkatkan risiko penularan berbagai penyakit pada anak. 

    Salah satu penyakit yang perlu diwaspadai adalah cacar air dan gondongan, yang saat ini sedang mewabah di beberapa daerah di Indonesia, seperti di Cilegon, Tangerang Selatan, dan Situbondo.

    Karena itu, penting bagi para orang tua untuk mengambil langkah-langkah proaktif guna melindungi kesehatan anak-anak, baik selama liburan maupun sebelum kembali ke sekolah.

    Untuk membantu keluarga menjalani liburan yang sehat, Dokter Spesialis Anak Konsultan Infeksi dan Penyakit Tropis Anak Dr. dr. Anggraini Alam, Sp.A(K), membagikan lima tips perlindungan berikut.

    Jaga Pola Makan dan Istirahat Anak

    Liburan seringkali membuat jadwal makan dan tidur anak terganggu, padahal pola makan bergizi dan istirahat yang cukup sangat penting untuk menjaga daya tahan tubuh. 

    Menurut data UNICEF, lebih dari 95 persen anak usia sekolah dan remaja tidak memenuhi asupan harian buah dan sayuran yang direkomendasikan.

    “Pastikan anak tetap makan setiap hari secara teratur dengan menu seimbang, termasuk protein, sayur, buah, dan susu. Jangan lupa, anak usia sekolah membutuhkan 9-11 jam tidur per malam untuk menjaga kesehatan fisik dan mentalnya,” ungkap dr Anggraini pada keterangannya, Kamis (26/12/2024). 

    Waspadai Gejala Cacar Air dan Gondongan

    Perjalanan liburan dapat meningkatkan risiko terkena penyakit menular seperti cacar air dan gondongan yang mudah menyebar. 

    Oleh karena itu, dr. Anggi menyarankan para orang tua untuk memahami gejala penyakit tersebut sebagai langkah antisipasi. 

    “Selain membawa obat-obatan dasar seperti obat penurun demam dan vitamin untuk menjaga daya tahan tubuh, pastikan juga untuk mewaspadai gejala awal cacar air dan gondongan pada anak,” imbuhnya. 

    Jika anak mulai menunjukkan tanda-tanda seperti munculnya bintik-bintik merah, demam, atau pembengkakan pada leher, segera konsultasikan dengan dokter. 

    Dengan demikian, orang tua dapat mencegah penyakit berkembang lebih lanjut dan memutus rantai penularan.”

    Hindari Kontak Dekat dengan Penderita Cacar Air dan Gondongan

    Selama liburan, anak-anak sering kali berinteraksi dengan banyak orang, termasuk di tempat umum atau destinasi wisata. 

    Untuk mengurangi risiko penularan penyakit, dr. Anggi mengingatkan pentingnya menghindari kontak langsung dengan orang yang menunjukkan gejala dari kedua penyakit tersebut. 

    Pastikan anak tidak berdekatan dengan orang yang sakit, terutama yang menunjukkan gejala cacar air atau gondongan. 

    Karena kedua penyakit ini menular melalui percikan ludah dan khusus cacar air juga menular bila tersentuh lesi kulit. 

    Selain itu, penting juga mengajarkan anak untuk menggunakan masker di sekitar penderita dan menjaga jarak guna mencegah penularan. 

    “Pada kontak erat pasien yang mengalami cacar air dan gondongan, seperti adik atau kakak, teman sekelas dan teman bermain, sebaiknya diberikan vaksinasi sesegera mungkin, untuk menurunkan kemungkinan terjangkit penyakit,” tambah dr. Anggi.

    Pastikan Vaksinasi Lengkap Sebelum Bepergian

    Langkah utama dalam mencegah penyakit seperti cacar air dan gondongan adalah memastikan anak mendapatkan vaksinasi yang direkomendasikan. 

    Vaksinasi ini dapat membantu mencegah komplikasi serius seperti meningitis akibat gondongan atau infeksi kulit yang luas akibat cacar air. 

    “Vaksinasi adalah cara yang dapat dilakukan untuk membantu mencegah risiko penularan penyakit cacar air dan gondongan, terutama di lingkungan yang melibatkan aktivitas anak-anak seperti sekolah, day care, playground, atau bahkan tempat wisata selama liburan,” papar dr. Anggi.

    Untuk melindungi anak-anak, imunisasi MMR (Measles, Mumps, and Rubella) dan Varicella telah menjadi bagian penting dari jadwal imunisasi di Indonesia. 

    Sebelumnya, kedua vaksin ini diberikan secara terpisah. 

    Namun, seiring perkembangan teknologi di bidang vaksin, kini tersedia vaksin kombinasi MMRV (Measles, Mumps, Rubella, and Varicella) yang menawarkan perlindungan terhadap empat penyakit berbahaya.

    Yaitu campak, gondongan, rubella, dan cacar air – dalam satu suntikan. 

    Inovasi ini memudahkan orang tua untuk memberikan perlindungan yang lebih praktis dan efisien bagi kesehatan anak-anak

    Dalam pembaruan Jadwal Imunisasi Anak 2024, vaksin MMRV direkomendasikan sebagai dosis primer untuk anak usia 2 tahun ke atas yang belum divaksinasi MR/MMR dan varisela.

    Serta sebagai booster untuk anak di bawah 2 tahun yang telah menerima MR/MMR atau varisela.

    Ajarkan Kebiasaan Hidup Bersih 

    Country Medical Lead MSD Indonesia, dr. Mellisa Handoko Wiyono menambahkan, “Tips lainnya yang tidak kalah penting yaitu mengajarkan anak menerapkan kebiasaan hidup bersih dan sehat.

    Karena kesehatan mereka sangat bergantung pada kebiasaan sehari-hari. 

    Hal sederhana seperti mencuci tangan dengan sabun, menutup mulut saat batuk atau bersin.

    Serta menghindari menyentuh wajah dengan tangan kotor dapat membantu mencegah penyakit menular. 

    Orang tua perlu proaktif dalam melindungi kesehatan anak-anak dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat. 

    “Dengan demikian, anak-anak dapat menikmati liburan dengan aman dan kembali ke sekolah dalam kondisi prima,” tutup Mellisa. 

     

  • Kondisi Mahasiswi Korban Penyiraman Air Keras di Jogja, Sudah Bisa Diajak Komunikasi – Halaman all

    Kronologis Mahasiswi Disiram Air Keras di Yogyakarta, Mantan Pacar Sewa Eksekutor Lancarkan Aksi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, YOGYA – Kasatreskrim Polresta Yogyakarta Kompol Probo Satrio mengungkap kronologis penyiraman air keras terhadap mahasiswi Sekolah Tinggi Pemerintahan Masyarakat Desa (APMD)Yogyakarta.

    Korban yang diketahui bernama Natasya Hutagalung menjadi korban penyiraman air keras saat malam Natal di Kota Yogyakarta, Rabu (25/12/2024).

    Kompol Probo Satrio mengatakan, korban merupakan mahasiswi asal Kalimantan Barat (Kalbar).

    Ia disiram menggunakan air keras oleh pelaku saat dirinya baru saja selesai mandi.

    Korban dan pelaku inisial B merupakan sepasang kekasih.

    Keduanya menjalin asmara sejak 2021 silam.

    “Pada Agustus 2024 mereka pisah alasan masing-masing akhirnya putus. Yang laki-laki enggak terima,” katanya, kepada awak media, Kamis (26/12/2024).

    Tersangka B merupakan mahasiswa S2 di satu kampus swasta Yogyakarta.

    Semenjak putus dengan korban tersangka B berusaha supaya balikan dengan korban.

    “Namun (korban) enggak mau. Akhirnya ada ancaman pelaku intinya kalau enggak bersatu kalau sakit ya sama-sama merasakan. Kalau hancur ya, hancur semua,” jelas Probo.

    Selanjutnya pada pertengahan Desember 2024 akhirnya tersangka B merencanakan kejahatannya dengan memposting informasi di facebook bahwasanya ia membutuhkan tenaga kerja.

    Pelaku S lantas menanggapi postingan tersebut dan melanjutkan percakapan dengan pelaku B via What’sApp.

    “Si B dia membuat cerita bahwa seolah-seolah dia ini seorang perempuan Sen Lung membuat cerita dia dikhianti suaminya seorang pelakor. Pelakornya ini adalah korban,” jelasnya.

    Kemudian eksekutor ini minta uang Rp 7 juta disanggupi tersangka B.

    Namun uang itu akan digenapi setelah eksekusi dilaksanakan. 

    “Jadi si B berusaha menutupi jati dirinya. Uang yang diberikan juga COD dibungkus plastik kemudian diambil eksekutor,” ungkap Probo.
     
    Dibayar enam 6 kali masing-masing Rp 1,6 juta untuk beli jaket pelaku. 

    “Eksekutor ini sudah survei 3, 4, sama 5 kali survei sebetulnya mau disiramkan saat survei indekos,” ungkapnya.

    Kemudian tanggal 24 Desember 2024 pukul 17.00 itu si B menghubungi eksekutor bahwa korban ada di indekos alamat Baciro, Gondokusuman, Kota Yogyakarta untuk persiapan ke gereja.

    “Ternyata benar. Ke gereja sekitar 19.00 WIB entah darimana akhirnya pelaku S datang ke indekos korban pukul 18.30 WIB,” terang Probo.

    Setelah sampai di depan pintu indekos korban, pelaku langsung masuk ke kamar korban.

    “Langsung tidak kata, disiramkan ke korban kena muka dan sekujur tubuh. Kemudian korban berteriak pelaku langsung lari,” ujar Probo.

    Berdasar hasil penyelidikan pelaku menggunakan sepeda motor jaket ojek online dan memakai masker.

    Keduanya pun kini sudah berhasil ditangkap pihak kepolisian.

    Atas perbuatannya pelaku dijerat pasal berlapis dan diancam dengan pidana penjara maksimal 12 tahun.

    Pertama Pasal 355 tentang penganiayaan berat yang direncanakan atau pasal 354 ayat 2 tentang penganiayaan berat atau 353 ayat 2 mengenai penganiayaan yang direncanakan yang mengakibatkan luka berat dan atau pasal 351 ayat 2 tentang penganiayaan berat. 

    Kondisi Korban 

    Korban Natasya saat ini masih menjalani perawatan intensif di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta dan saat ini kondisinya mulai membaik.

    Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito, Banu Hermawan menyampaikan Natasya saat ini sudah bisa diajak berkomunikasi.

    Untuk pengobatan luka bakar akibat siraman air keras yang dialaminya, tim dokter sudah memberikan penanganan khusus.

    “Kami melakukan perawatan khusus. Saat ini pasien mampu berkomunikasi,” ungkap Banu, Kamis (26/12/2024).

    Banu enggan menyampaikan lebih detail kondisi korban seusai mendapat perawatan medis.

    “Info lebih lanjut menyusul ya, karena saya belum ketemu keluarga,” pungkasnya. 

    Penulis: Miftahul Huda

  • Anak-anak Rentan Tertular Cacar Air dan Gondongan saat Musim Liburan, Berikut Saran Dokter – Halaman all

    Anak-anak Rentan Tertular Cacar Air dan Gondongan saat Musim Liburan, Berikut Saran Dokter – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Libur Natal dan Tahun Baru yang bertepatan dengan liburan sekolah makin menambah suasana keceriaan anak-anak dan keluarga.

    Mobilitas yang tinggi selama periode ini sayangnya meningkatkan risiko penularan penyakit, seperti cacar air dan gondongan.

    Berikut lima tips anak tetap prima saat musim liburan oleh Dokter Spesialis Anak Konsultan Infeksi dan Penyakit Tropis Anak Dr. dr. Anggraini Alam, Sp.A(K):

    Jaga Pola Makan dan Istirahat Anak

    Liburan sering kali membuat jadwal makan dan tidur anak terganggu, padahal pola makan bergizi dan istirahat yang cukup sangat penting untuk menjaga daya tahan tubuh.

    Merujuk data UNICEF, lebih dari 95 persen anak usia sekolah dan remaja tidak memenuhi asupan harian buah dan sayuran yang direkomendasikan.

     “Pastikan anak tetap makan setiap hari secara teratur dengan menu seimbang, termasuk protein, sayur, buah, dan susu. Jangan lupa, anak usia sekolah membutuhkan 9-11 jam tidur per malam untuk menjaga kesehatan fisik dan mentalnya,” kata dia dalam kegiatan baru-baru ini di Jakarta.

    Kenali Gejala Cacar Air dan Gondongan

    Penting bagi orang tua untuk memahami gejala penyakit tersebut sebagai langkah antisipasi.

    Selain membawa obat-obatan dasar seperti obat penurun demam dan vitamin untuk menjaga daya tahan tubuh, pastikan juga untuk mewaspadai gejala awal cacar air dan gondongan pada anak.

    Jika anak mulai menunjukkan tanda-tanda seperti munculnya bintik-bintik merah, demam, atau pembengkakan pada leher, segera konsultasikan dengan dokter agar memutus rantai penularan.

    Hindari Kontak Dekat dengan Penderita Cacar Air dan Gondongan

    Selama liburan, anak-anak sering kali berinteraksi dengan banyak orang, termasuk di tempat umum atau destinasi wisata.

    Untuk mengurangi risiko penularan penyakit, dr. Anggi mengingatkan pentingnya menghindari kontak langsung dengan orang yang menunjukkan gejala dari kedua penyakit tersebut. 

    Pastikan anak tidak berdekatan dengan orang yang sakit, terutama yang menunjukkan gejala cacar air atau gondongan, karena kedua penyakit ini menular melalui percikan ludah dan khusus cacar air juga menular bila tersentuh lesi kulit.

    Selain itu, penting juga mengajarkan anak untuk menggunakan masker di sekitar penderita dan menjaga jarak guna mencegah penularan.

    Pada kontak erat pasien yang mengalami cacar air dan gondongan, seperti adik atau kakak, teman sekelas dan teman bermain, sebaiknya diberikan vaksinasi sesegera mungkin, untuk menurunkan kemungkinan terjangkit penyakit.

    Pastikan Vaksinasi Lengkap Sebelum Bepergian

    Langkah utama dalam mencegah penyakit seperti cacar air dan gondongan adalah memastikan anak mendapatkan vaksinasi yang direkomendasikan.

    Vaksinasi ini dapat membantu mencegah komplikasi serius seperti meningitis akibat gondongan atau infeksi kulit yang luas akibat cacar air. 

    Vaksinasi adalah cara yang dapat dilakukan untuk membantu mencegah risiko penularan penyakit cacar air dan gondongan, terutama di lingkungan yang melibatkan aktivitas anak-anak seperti sekolah, daycare, playground, atau bahkan tempat wisata selama liburan.

    Untuk melindungi anak-anak, imunisasi MMR (Measles, Mumps, and Rubella) dan Varicella telah menjadi bagian penting dari jadwal imunisasi di Indonesia.

    Sebelumnya, kedua vaksin ini diberikan secara terpisah. Namun, seiring perkembangan teknologi di bidang vaksin, kini tersedia vaksin kombinasi MMRV (Measles, Mumps, Rubella, and Varicella) yang menawarkan perlindungan terhadap empat penyakit berbahaya – campak, gondongan, rubella, dan cacar air – dalam satu suntikan. 

    Dalam pembaruan Jadwal Imunisasi Anak 2024, vaksin MMRV direkomendasikan sebagai dosis primer untuk anak usia 2 tahun ke atas yang belum divaksinasi MR/MMR dan varisela, serta sebagai booster untuk anak di bawah 2 tahun yang telah menerima MR/MMR atau varisela.

    Biasakan Hidup Bersih 

    Turut menekankan pentingnya pencegahan terhadap berbagai penyakit menular, Country Medical Lead MSD Indonesia, dr. Mellisa Handoko Wiyono menambahkan, tips lain yang tidak kalah penting yaitu mengajarkan anak menerapkan kebiasaan hidup bersih dan sehat, karena kesehatan mereka sangat bergantung pada kebiasaan sehari-hari.

    Hal sederhana seperti mencuci tangan dengan sabun, menutup mulut saat batuk atau bersin, serta menghindari menyentuh wajah dengan tangan kotor dapat membantu mencegah penyakit menular.

    Orang tua perlu proaktif dalam melindungi kesehatan anak-anak dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat. Dengan demikian, anak-anak dapat menikmati liburan dengan aman dan kembali ke sekolah dalam kondisi prima.

  • Viral Korban Kecelakaan Pesawat Azerbaijan Airlines Ucap Takbir

    Viral Korban Kecelakaan Pesawat Azerbaijan Airlines Ucap Takbir

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sebuah video yang direkam oleh salah satu korban selamat kecelakaan Azerbaijan Airlines viral di media sosial. Video tersebut menunjukkan situasi mencekam di dalam kabin dan di luar pesawat setelah kecelakaan terjadi di Kazakhstan pada Rabu (25/12/2024).

    Video ini viral dimedia sosial setelah dibagikan oleh akun @MenchOsint di X. Dalam video pertama yang direkam oleh korban, penumpang yang merupakan pria paruh baya itu terlihat mengucapkan “Allahu Akbar” berulang kali saat pesawat mengalami penurunan tajam.

    Suasana panik di dalam kabin terekam jelas dengan jeritan serta tangisan penumpang. Masker darurat untuk tekanan udara pun terlihat telah menggantung di atas kabin.

    Di video ke dua, terlihat orang yang sama namun kali ini dalam keadaan pesawat telah terbelah menjadi dua di darat. Ia pun memperlihatkan keadaan sekitar dengan muka yang tampak memar dan luka-luka.

    [Gambas:Twitter]

    Sebelumnya diberitakan, pesawat Azerbaijan Airlines dengan nomor penerbangan J2-8243 membawa 62 penumpang dan lima awak sebelum mengalami insiden fatal.

    Pesawat itu sebelumnya dilaporkan terbang ratusan mil di luar rute menuju pantai seberang Laut Kaspia. Rusia menyebut kemungkinan insiden ini disebabkan oleh tabrakan dengan burung, memaksa pilot mengalihkan pesawat menuju bandara terdekat di Aktau, Kazakhstan.

    Otoritas Kazakhstan menyatakan 32 penumpang berhasil diselamatkan, termasuk dua anak-anak. Para korban yang selamat telah dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan. Sementara itu, Azerbaijan Airlines menghentikan penerbangan ke wilayah Chechnya, Rusia, hingga investigasi selesai.

    Rekaman lain menunjukkan pesawat jatuh dengan cepat sebelum meledak saat menghantam daratan di tepi laut. Api besar melalap pesawat, menghasilkan asap hitam tebal yang membubung tinggi. Beberapa bagian badan pesawat yang tersisa menjadi tempat para korban selamat keluar dari reruntuhan dengan kondisi terluka parah.

    Hingga kini, penyebab pasti insiden ini masih dalam penyelidikan. Namun, otoritas mencatat bahwa drone sempat mengganggu aktivitas penerbangan di wilayah Rusia selatan pada hari kejadian, menyebabkan penutupan bandara di jalur penerbangan pesawat tersebut.

    (dem/dem)

  • Mau Mulai Bisnis Usaha Berbasis Lingkungan? Begini Caranya

    Mau Mulai Bisnis Usaha Berbasis Lingkungan? Begini Caranya

    Jakarta: Kesadaran masyarakat tentang konsep sustainability atau keberlanjutan kini semakin meningkat dan turut memengaruhi berbagai aspek, termasuk dunia bisnis. Salah satu dampaknya adalah semakin berkembangnya bisnis berbasis lingkungan atau sustainable business. Tidak hanya ramah lingkungan, bisnis ini juga menawarkan potensi keuntungan yang menarik.  
     

    Ide bisnis ramah lingkungan

    Bisnis berbasis lingkungan, yang juga disebut sebagai bisnis hijau, mengutamakan penggunaan bahan-bahan ramah lingkungan dalam proses produksinya. Dilansir laman DBS, berikut lima ide bisnis ramah lingkungan yang dapat Sobat Medcom pertimbangkan:  
     
    1. Pupuk kompos
    Sampah makanan yang melimpah setiap hari dapat diolah menjadi pupuk kompos. Anda bisa mengumpulkan sampah dari rumah tangga atau perusahaan makanan untuk diproses menjadi pupuk berkualitas.  
     
    2. Aksesori dan perhiasan daur ulang
    Menggunakan bahan daur ulang seperti botol plastik, kain sisa, atau bungkus makanan untuk membuat aksesori dan perhiasan unik kini menjadi tren. Selain bernilai estetika, produk ini menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan.  
    3. Tanaman sayur dan buah organik
    Bisnis menanam sayur dan buah organik bisa dimulai dengan memanfaatkan lahan kosong di rumah. Selain sehat, permintaan terhadap produk organik semakin meningkat seiring kesadaran masyarakat akan pola hidup sehat.  
     
    4. Furnitur bekas
    Menjual furnitur bekas yang didesain ulang (redesign) adalah langkah untuk mengurangi limbah rumah tangga sekaligus menciptakan produk bernilai tinggi.  
     
    5. Pengolahan limbah elektronik
    Limbah elektronik yang sulit diurai dapat diolah menjadi produk fungsional, seperti perhiasan atau barang dekorasi. Bisnis ini memerlukan inovasi tinggi dan perhatian pada keberlanjutan.
     

    Tips memulai bisnis ramah lingkungan

    Bagi Anda yang ingin memulai bisnis ini, berikut lima tips penting untuk sukses:  
     
    1. Update dengan tren ramah lingkungan
    Selalu ikuti perkembangan tren terkini terkait keberlanjutan. Contohnya, produk ramah lingkungan seperti masker berbahan alami menjadi populer sejak pandemi covid-19.  
     
    2. Persiapkan modal
    Anda bisa memanfaatkan imbal hasil dari investasi seperti reksa dana pendapatan tetap untuk modal bisnis. Ini adalah langkah strategis untuk memulai bisnis dengan lebih stabil.
     
    3. Gandeng pengusaha lokal
    Gandeng petani atau pengrajin lokal sebagai mitra. Selain memperkuat bisnis, langkah ini juga menjadi strategi promosi yang menunjukkan kepedulian pada lingkungan.
     
    4. Miliki visi yang kuat dan jelas
    Visi yang jelas akan memandu bisnis Anda menghadapi tantangan sekaligus fokus pada tujuan jangka panjang.  
     
    5. Gunakan platform digital
    Manfaatkan media sosial dan aplikasi digital untuk mempromosikan produk dan mengelola operasional bisnis secara efisien.  
     
    Kini, memulai bisnis ramah lingkungan bukan lagi sekadar ide, tetapi peluang nyata yang bisa dimanfaatkan untuk menciptakan perubahan sekaligus meraih keuntungan. Selamat mencoba dan semoga membantu! (Suchika Julian Putri)

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (HUS)

  • Kronologi Kasus Penyiraman Air Keras Mahasiswi di Yogyakarta, Sakit Hati Diputus Pacar
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        26 Desember 2024

    Kronologi Kasus Penyiraman Air Keras Mahasiswi di Yogyakarta, Sakit Hati Diputus Pacar Yogyakarta 26 Desember 2024

    Kronologi Kasus Penyiraman Air Keras Mahasiswi di Yogyakarta, Sakit Hati Diputus Pacar
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com
    – Jajaran kepolisian setempat berhasil mengamankan dua pelaku penyiraman
    air keras
    terhadap seorang mahasiswi asal Kalimantan Barat bernama Natasya.
    Kedua pelaku yang ditangkap adalah B alias Billy, yang berasal dari Kalimantan Barat, dan S alias Satim, warga Kuningan, Jawa Barat.
    Kasatreskrim Polresta
    Yogyakarta
    , Kompol Probo Satrio, menjelaskan bahwa Billy dan korban sebelumnya menjalin hubungan pacaran sejak 2021, namun hubungan tersebut berakhir pada Agustus 2024.
    “Kemudian yang laki-laki merasa tidak terima. Laki-laki ini (pelaku) adalah mahasiswa S2 di salah satu perguruan tinggi di Yogyakarta, tidak menerima putus dari pacarnya,” ujar Probo saat ditemui di Polresta Yogyakarta, Kamis (26/12/2024).


    Singkat cerita lanjut Probo, Billy tidak terima diputus oleh korban lalu berusaha meminta menjalin hubungan kembali sejak Agustus 2024, namun korban menolaknya.
    “Akhirnya B mengancam korban. Intinya kalau mereka tidak bisa bersatu, kalau nanti sakit ya sakit semua, sama-sama merasakan. Maksudnya seperti itu, kalau hancur ya hancur semua,” beber Probo.
    Lalu pada Kamis (12/12/2024), Billy melalui akun Facebook mengunggah pengumuman lowongan kerja.
    “B ini memposting di akun Facebooknya dengan postingan bahwa membutuhkan orang yang mau bekerja apa saja,” jelasnya.
    Selang beberapa jam, unggahan tersebut direspons oleh S alias Satim. Satim menanyakan detail pekerjaan kepada Billy.
    Lanjut Probo, kedua pelaku tersebut sepakat untuk komunikasi melalui Whatsapp.
    Dari chat itu Billy mengaku sebagai perempuan bernama Senlung dan mengarang cerita bahwa suaminya selingkuh dengan seorang perempuan.
    “Membuat cerita (B) dia dikhianati oleh suaminya. Dikhianati oleh suaminya oleh seorang pelakor,” kata dia.
    “Nah pelakor adalah korban yang dimaksud,” kata dia.
    Mendengar cerita dari Billy, Satim menyanggupinya dan meminta bayaran sebesar Rp 7 juta.
    “Uang 7 juta itu akan digenapi setelah eksekusi dilaksanakan. Tapi, sebelum eksekusi dilaksanakan eksekutor meminta uang operasional,” bebernya.
    Lanjut Probo, karena Billy tidak mau bertemu langsung dengan S, uang operasional itu diberikan dengan cara COD.
    “Tidak mau transfer, dia COD di suatu tempat. Uang itu dibungkus plastik, ditaruh di suatu tempat, kemudian diambil oleh eksekutor,” ucap Probo.
    Uang operasional yang disepakati total sebanyak Rp 1,6 juta. Uang tersebut digunakan Satim untuk membeli air keras, hingga pembelian jaket ojek online.
    Setelah mendapatkan apa yang dibutuhkan, Satim lalu diberikan alamat kos korban oleh Billy. Lalu, Satim sempat mendatangi kos korban sebanyak 6 kali.
    “Survei ketiga, keempat, kelima, itu sebetulnya sudah mau dieksekusi. Mau disiramkan air keras itu, tapi ternyata korban tidak ada di kos,” kata dia.
    Lalu, Billy mendapatkan informasi bahwa korban pada Selasa (24/12/2024) akan berangkat ke gereja untuk ibadah Natal.
    Mengetahui informasi itu, lalu Billy menghubungi S untuk segera mengeksekusi korban.
    Satim pun menuju kos korban lengkap dengan menggunakan jaket ojek online dan masker, serta membawa air keras yang dibawa dengan gelas plastik seolah-olah sedang mengirim es teh ke korban.
    “Karena pintunya kos itu agak terbuka, pelaku langsung membuka pintu itu dan melihat si korban itu sedang selesai mandi. Selesai mandi, langsung disiramkan air keras itu. Terkena muka dan sekujur tubuh. Kemudian korban teriak, teriak keras, akhirnya pelaku langsung lari,” katanya.
    Korban berteriak dan ditolong oleh warga sekitar.
    Sebelumnya, mahasiswi asal Kalimantan Barat (Kalbar) menjadi korban penyiraman air keras saat malam Natal.
    Peristiwa ini dibenarkan oleh Kasat Reskrim Polresta Yogyakarta Kompol Probo Satrio.
     
     
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.