Produk: masker

  • RSUP Persahabatan Sempat Tangani Pasien HMPV, Ini Gejala yang Dialami

    RSUP Persahabatan Sempat Tangani Pasien HMPV, Ini Gejala yang Dialami

    Jakarta

    Human metapneumovirus (hMPV) belakangan ramai disorot lantaran meningkat di China. Muncul sejumlah kekhawatiran kemungkinan wabah menjadi pandemi baru seperti COVID-19 pada 2020.

    Faktanya, hMPV sudah teridentifikasi sejak 2001. Tidak hanya China, Singapura dan Malaysia juga rutin melaporkan pencatatan kasus hMPV. Dari pola tren sepanjang tahun, peningkatan hMPV memang relatif terjadi di musim dingin.

    dr Endang Wulandari M Epid dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO Indonesia) menuturkan tiga insiden kasus terbanyak penyakit pernapasan di China, posisi pertama bahkan masih didominasi influenza virus. HMPV berada di peringkat kedua catatan kasus terbanyak, lalu diikuti laporan adenovirus.

    Dalam periode data minggu ke-52 pada 2024, terlihat pula anak-anak berusia 5 hingga 14 tahun masih didominasi penularan infeksi mycoplasma pneumonia. Karenanya, ia mengimbau publik untuk tidak perlu khawatir berlebihan, pencegahan virus bisa dilakukan dengan langkah sederhana memakai masker hingga rutin mencuci tangan, melakukan pola hidup bersih dan sehat.

    Gambaran Pasien di Indonesia

    Dalam kesempatan yang sama, spesialis paru dr Pompini Agustina dari RSUP Persahabatan menyebut persentase kesembuhan pasien dengan infeksi hMPV relatif tinggi. Termasuk pada mereka dengan riwayat komorbid. Umumnya, gejala yang muncul mirip seperti influenza.

    “Jadi kita memiliki kasus pneumonia virus hMPV yang saat ini sedang booming terkait dengan peningkatan kasus di China. Pertama, pasien perempuan 47 tahun dia datang ke RS dengan keluhan demam, lemas, tenggorokan terasa gatal, pilek, batuk tidak produktif,” beber dia dalam webinar daring, dikutip Sabtu (11/1/2025).

    Batuk yang dialami pasien sudah berjalan empat hari sebelum akhirnya dibawa ke rumah sakit. “Batuknya sangat kencang sehingga tidurnya terganggu,” beber dia.

    Pasien dengan riwayat komorbid hipertensi tersebut juga mengalami sedikit peningkatan heart rate, semenatra suhu tubuh 36,5 derajat celsius. Dokter juga menemukan adanya faring hiperemis atau peradangan pada selaput lendir yang melapisi bagian belakang tenggorokan atau faring.

    Tidak jauh berbeda, pasien kedua yang juga mengeluhkan gejala influenza, teridentifikasi hMPV pasca monosit pasien mengalami peningkatan. Pihak RSUP Persahabatan kala itu langsung melakukan deteksi panel respiratory.

    “Dan yang ditemukan saat itu hMPV. Tapi setelah melakukan proses perawatan, pasien berangsur membaik,” tandas dia.

    (naf/up)

  • 2025 Baru 11 Hari, Sudah Ada 79 Kasus HMPV Ditemukan di Jakarta

    2025 Baru 11 Hari, Sudah Ada 79 Kasus HMPV Ditemukan di Jakarta

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

    TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR – Dinas Kesehatan (Dinkes) Jakarta menemukan ada puluhan kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yang disebabkan oleh virus Human Metapneumovirus (HMPV).

    Dengan temuan baru baru ini, total sudah ada 214 kasus HMPV yang ditemukan di Jakarta sejak 2023 lalu.

    “Sejak 2023 hingga Januari 2025, kami mencatat total kasus ISPA akibat HMPV yang tersebar di wilayah Jakarta sebanyak 214 kasus,” ucap Kepala Dinkes Jakarta Ani Ruspitawati saat dikonfirmasi, Sabtu (11/1/2025).

    “Rinciannya 13 kasus pada 2023, 121 kasus pada 2024, dan 79 kasus pada 2025,” tambahnya menjelaskan.

    Meski sudah ada puluhan kasus HMPV yang ditemukan di Jakarta di awal 2025 imi, Ani meminta masyarakat tak panik, namun tetap waspada.

    “Kami ingin tekankan agar masyarakat melakukan pencegahan, seperti menjaga kebersihan tangan, pola makan sehat, dan menggunakan masker saat sakit untuk mencegah penularan,” ujarnya.

    Ani menambahkan, pihaknya juga akan terus memantau kondisi kesehatan masyarakat melalui program edukasi kesehatan berbasis komunitas, serta menyediakan informasi yang mudah dipahami seputar gejala HMPV dan langkah penanganan awal.

    Hal ini diwujudkan dengan penyuluhan di sekolah melibatkan siswa, guru, dan orangtua dalam memahami pentingnya kebersihan diri dan lingkungan.

    “Edukasi ini dilakukan melalui kegiatan interaktif, seperti simulasi mencuci tangan dan pemberian informasi tentang cara menjaga daya tahan tubuh. Selain itu, kegiatan penyuluhan di komunitas juga kerap dilakukan melalui posyandu, puskesmas, kelompok masyarakat, dan kader kesehatan,” tuturnya.

    Sebagai salah satu bentuk kewaspadaan, Dinkes Jakarta telah meningkatkan upaya penemuan kasus ISPA bekerja sama dengan rumah sakit dan laboratorium pemeriksa.

    “Dari hasil pemeriksaan panel respirasi di beberapa rumah sakit dan laboratorium, dominasi virus yang ditemukan adalah Rhinovirus, Influenza AH3, Respiratory Syncytial Virus (RSV) A+B, Influenza A 135 spesimen, Influenza B 134 spesimen, Influenza H1N1 pdm09 128 spesimen, dan HMPV dari 23 jenis agen atau mikroorganisme yang dapat menyebabkan ISPA,” tuturnya.

    Ani juga mengajak masyarakat Jakarta untuk bersama-sama meningkatkan kesadaran dalam mencegah infeksi saluran pernapasan.

    Anak buah Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi ini pun memastikan, fasilitas layanan kesehatan di Provinsi Jakarta siap siaga untuk melayani masyarakat.

    “Jika ada gejala seperti batuk, pilek, atau demam yang berkelanjutan, masyarakat dianjurkan segera berkonsultasi dengan tenaga kesehatan terdekat. Bersama kita wujudkan lingkungan Jakarta yang sehat dan aman dari penyakit,” kata dia.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Ibadah Umrah Pertama setelah Mualaf, Mahalini Banjir Doa dari Netizen

    Ibadah Umrah Pertama setelah Mualaf, Mahalini Banjir Doa dari Netizen

    Jakarta, Beritasatu.com – Pasangan Rizky Febian dan Mahalini menjalani ibadah umrah bersama. Ibadah umrah ini menjadi pertama bagi Mahalini setelah memutuskan menikah dengan Rizky Febian.

    Dari unggahan Vidi Aldiano yang diunggah ulang Rizky Febian, keduanya berangkat bersama sejumlah rekan artis lainnya, seperti Thariq Halilintar, Aaliyah Massaid, Vidi Aldiano, Sheila Dara, Yura Yunita dan Donie Mulya.

    Dari unggahan Vidi, terlihat Mahalini dengan menggunakan hijab berwarna putih dan berkaca mata serta menggunakan masker tampak asik berfoto bersama rekan-rekannya yang lain sebelum berangkat umrah.

    “Bismillah,” tulis Vidi Aldiano dikutip dari Instagram Rizky Febian yang mengunggah ulang akun Instagram Vidi Aldiano, Jumat (10/1/2025).

    Sementara itu, Thariq Halilintar dalam unggahan di akun media sosialnya menyebut bakal menjalankan ibadah umrahnya bersama rekan-rekannya yang lain.

    “Hari ini, kita akan berangkat untuk melaksanakan ibadah umrah. Mohon doanya yah teman-teman dan maaf kalau ada salah dari kami sengaja ataupun tidak,” tutur Thariq Halilintar.

    Sejumlah netizen berkomentar terkait perjalanan umrah Rizky Febian dan Mahalini kali ini.

    “Masyallah, Mahalini umrah untuk pertama kali. Lancar dan mabrur,” tulis netizen.

    “Lini semoga menjadi the best moment kamu saat umrah bareng suami dan orang terdekat. Insyaallah, semuanya bisa menuntun kamu untuk terus belajar istiqomah. Masyaallah Tabarakallah,” tulis netizen lagi.

    “Circle ini tidak terduga banget, kirain kemarin ke rumah Thariq cuma main bareng ternyata umrah barengan. Lancar ibadahnya kalian,” tulis netizen.

  • Virus HMPV Merebak di Indonesia, Pakar UGM Sebut Risiko Fatalnya Lebih Rendah

    Virus HMPV Merebak di Indonesia, Pakar UGM Sebut Risiko Fatalnya Lebih Rendah

    Yogyakarta, Beritasatu.com – Virus Human Metapneumovirus (HMPV) yang tengah merebak di China kini dilaporkan telah ditemukan di Indonesia. Anak-anak menjadi kelompok yang paling rentan terinfeksi virus ini.

    Menanggapi hal tersebut, Guru Besar Mikrobiologi Klinik Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Tri Wibawa menjelaskan bahwa HMPV bukanlah virus yang baru muncul.

    “Virus ini sudah ada sejak lama dan telah beredar di seluruh dunia. Bahkan, diyakini setiap orang pernah terinfeksi pada masa kecilnya. Namun, virus ini baru diidentifikasi secara jelas pada 2001,” ujar Prof Tri Wibawa dalam keterangan kepada wartawan, Jumat (10/1/2024).

    Ia menambahkan, otoritas kesehatan China telah mengonfirmasi bahwa HMPV yang tengah menyebar saat ini merupakan strain lama.

    Menurut Prof Tri, HMPV memiliki kemiripan dengan SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19, terutama dalam hal infeksi saluran pernapasan. Gejala yang ditimbulkan antara lain batuk, pilek, hidung tersumbat, bersin, nyeri tenggorokan, dan mengi.

    Pada beberapa kasus, terutama pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, virus ini dapat menyebabkan infeksi saluran napas bawah yang serius.

    Ia menjelaskan, HMPV juga memiliki cara penularan yang mirip dengan Covid-19, yaitu melalui droplet (percikan air liur), cairan tubuh yang terkontaminasi, serta kontak langsung dengan penderita.

    “Virus ini bisa menyerang manusia secara berulang kali,” tambahnya.

    Meskipun memiliki kemiripan dengan SARS-CoV-2, Prof Tri menegaskan, HMPV secara teoritis tidak menyebabkan penyakit yang fatal.

    “Pada kebanyakan orang, penyakit ini dapat sembuh dengan sendirinya, mirip dengan influenza,” ungkapnya.

    Ia juga memastikan bahwa HMPV tidak memiliki potensi untuk menyebabkan pandemi dan risiko fatal yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan SARS-CoV-2.

    Namun, virus ini lebih rentan menyerang anak-anak dan orang dengan kekebalan tubuh yang lemah, berbeda dengan SARS-CoV-2 yang dapat menyerang berbagai kelompok usia. Selain itu,  lansia di atas 65 tahun dan individu dengan gangguan sistem pernapasan juga perlu lebih waspada.

    Karena gejala HMPV sulit dibedakan dari influenza, masyarakat diimbau untuk tetap waspada. Hingga saat ini, belum tersedia vaksin untuk virus ini.

    Oleh karena itu, Prof Tri menyarankan masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat, seperti menjaga kebersihan, mengonsumsi makanan bergizi, beristirahat yang cukup, dan memakai masker bila mengalami gejala infeksi saluran pernapasan.

    “Diharapkan masyarakat sudah memiliki respons imun yang cukup untuk mencegah penyakit menjadi parah,” tuturnya.

    Selain itu, ia juga menekankan pentingnya mencuci tangan secara rutin dan menghindari kontak erat dengan orang yang diduga terinfeksi HMPV.

  • Hidupi 2 Anak usai Bangkrut, Perampok Ikat Pegawai Minimarket Demi Bobol Brankas, Todongkan Pistol

    Hidupi 2 Anak usai Bangkrut, Perampok Ikat Pegawai Minimarket Demi Bobol Brankas, Todongkan Pistol

    TRIBUNJATIM.COM – Ikat pegawai minimarket, aksi perampok bobol brankas viral di media sosial.

    Saat dikepung warga, perampok tersebut tampak menodongkan pistol. 

    Video detik-detik perampok minimarket ditangkap warga itu pun viral.

    Diketahui, perampok tertangkap basah sedang melakukan aksinya di Jalan Aboh, Kelurahan Sukamulya, Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya, Kamis (9/1/2025) pagi.

    Bahkan saat dikepung oleh warga, pelaku sempat mendodongkan pistol.

    Pistol tersebut juga digunakan oleh pelaku untuk menakuti pegawai minimarket.

    Video detik-detik penangkapan perampok ini dibagikan oleh akun Instagram @djhilman_.

    Menurut keterangan video, pelaku berniat membongkar brankas di lantai dua.

    Lalu pelaku hendak mengambil rekaman CCTV dan mengambil uang di laci kasir.

    Namun aksinya diketahui oleh warga sekitar, hingga akhirnya menjadi bulan-bulanan masa.

    Pada video viral, terlihat pelaku mengenakan jaket merah, celana jeans panjang, helm, dan masker.

    Ia tampak sedang berusaha melarikan diri dari kepungan warga.

    Terlihat pula ada pria berpakaian seragam minimarket dengan kondisi kaki bekas terikat.

    Tampak bagian dadanya masih terikat tali tambang, kemudian kakinya ada bekas ikatan lakban dan tali rafia.

    Video yang merekam aksi heroik pegawai minimarket, Indomaret di Kota Tasikmalaya, pada Kamis (9/1/2024), saat berani melawan perampok, viral di media sosial (Instagram/infojawabarat)

    Pegawai minimarket tersebut terus berteriak meminta bantuan warga.

    Setelah ditendang oleh salah satu warga, pelaku kemudian mengeluarkan pistol dari dalam tasnya.

    Pistol tersebut kemudian diarahkan oleh pelaku ke warga di sekitar.

    Warga pun sempat menghindar sebelum akhirnya berhasil mengamankan pelaku.

    Ia pun seketika jadi bulan-bulanan warga yang geram dengan aksinya.

    Beberapa petugas keamanan di sekitar pun meminta warga untuk berhenti menghakimi pelaku.

    Warga pun mencoba merekam wajah pelaku, namun ia tampak terus menghindar.

    “Tah iyeu bengeut na tah (nih ini wajahnya),” ujar warga, melansir TribunnewsBogor.com.

    Namun perampok tersebut terus memalingkan wajahnya.

    Menurut akun @djhilman, pelaku rupanya membawa pistol mainan.

    “Idomaret Sukamulya kemalingan pelaku membawa pistol palsu agar menakuti pegawainya.

    Kondisi saat ini maling sudah diamankan sama warga,” tulisnya.

    Menurut dia, pistol itu diduga merupakan milik anaknya.

    Sebab, pelaku sempat mengaku punya anak kecil saat diamankan oleh warga.

    “Kukira pestol beneran, prakteh maenan.

    Sigana nu budakna da tadi gaduh budak kira 2 tahun cenaahh

    (Kukira pistol betulan, ternyata mainan.

    Sepertinya punya anaknya soalnya tadi bilang punya anak sekitar 2 tahun katanya),” tulis dia.

    Sebuah video viral memperlihatkan detik-detik perampok minimarket ditangkap oleh warga (Instagram)

    Melansir Tribun Jakarta, diketahui identitas perampok tersebut adalah seorang pria berinisial WP (33).

    WP warga asal Kelurahan Panglayungan, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.

    Ia merampok sebuah gerai Indomaret di Jalan Aboh, samping Bale Kota Tasikmalaya, Kamis (9/1/2025).

    WP mengaku nekat melakukan hal itu karena terdesak masalah ekonomi. 

    Pelaku membawa senjata jenis soft gun untuk menakut-nakuti karyawan toko.

    Soft gun tersebut ia beli secara online seharga Rp800 ribu.

    “Itu bukan senjata api asli. Itu soft gun, saya beli di online sekitar dua tahun lalu. Saya beli online Rp800.000.”

    “Saya enggak punya uang, jadi saya rampok Indomaret itu,” jelas WP kepada wartawan setelah diamankan di Polsek Indihiang, Polres Tasikmalaya Kota, Kamis pagi.

    Pelaku menjelaskan bahwa aksinya didorong oleh kondisi keuangan yang sulit setelah lama menganggur. 

    WP mengaku, sebelumnya pernah berusaha membuka usaha pembuatan stempel, namun usahanya bangkrut. 

    “Saya melakukan aksi itu karena lama menganggur pak. Bingung tak punya pekerjaan.”

    “Dulu memang saya usaha bikin stampel. Tapi bangkrut pak. Saya punya dua anak,” kata WP. 

    WP mengungkapkan bahwa ia sengaja memilih waktu pagi saat toko sepi dan membawa senjata soft gun tanpa peluru, dengan tujuan hanya untuk menakut-nakuti karyawan. 

    “Soft gun itu belum pernah dipakai. Tadi sempat ditembakkan pak, tapi ke arah atas, tak ada isinya,” kata dia. 

    Setelah aksinya gagal dan dikepung warga, WP mengaku pasrah dan akhirnya berhasil diamankan oleh petugas. 

    Kepala Polsek Indihiang Polres Tasikmalaya Kota, Kompol Haji Iwan, membenarkan kejadian tersebut.

    Ia menyatakan bahwa kasus ini telah dilimpahkan ke Satuan Reserse Kriminal Polres Tasikmalaya Kota untuk penyelidikan lebih lanjut. 

    “Ya benar tadi pagi ada kejadian itu. Kini kasusnya telah dilimpahkan ke Sareskrim Polres Tasikmalaya Kota guna penyelidikan lebih lanjut,” ujar Kompol Haji Iwan.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Warga Jaktim diimbau terapkan PHBS untuk antisipasi HMPV 

    Warga Jaktim diimbau terapkan PHBS untuk antisipasi HMPV 

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Jakarta Timur (Pemkot Jaktim) mengimbau kepada warga setempat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) guna mencegah serta mengantisipasi penularan “Human metapneumovirus” (HMPV).

    “Sejauh ini belum ada laporan adanya warga terkonfirmasi HMPV. Namun, kita imbau warga waspada dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), selalu mencuci tangan dan mengenakan masker,” kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur Herwin Meifrendy ketika dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.

    Menurut dia, virus yang diidentifikasi pertama kali di Belanda pada 2001 ini bisa memicu infeksi pernapasan pada manusia dengan gejala seperti penyakit flu biasa, seperti batuk, pilek, demam, serta sakit tenggorokan.

    Dia menjelaskan, kelompok rentan yang mudah terpapar virus ini adalah anak bawah lima tahun (balita), orang dewasa berusia 65 tahun ke atas, pasien dengan sistem imun lemah dan pasien dengan penyakit pernapasan kronis.

    “Cara penularan HMPV ini bisa kontak langsung dengan penderita, melalui udara (droplet) dan sentuhan dengan permukaan terkontaminasi,” paparnya.

    Untuk mengatasi orang yang terkontaminasi HMPV, kata Herwin, pasien harus banyak istirahat, hidrasi dan oksigenasi.

    “Bagi yang sudah masuk kategori berat, pengobatan dapat ditambah dengan mengonsumsi obat antivirus,” ujarnya.

    Sebelumnya, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta menyatakan bahwa perkembangan HMPV saat ini relatif masih aman dan masyarakat agar tetap tenang.

    “HMPV ditemukan pada 2001. Jadi, virus ini bukanlah virus baru, tidak seperti COVID-19 yang memang baru pertama kali ditemukan pada 2019,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Ani Ruspitawati di Jakarta, Kamis (9/1).

    HMPV merupakan salah satu dari banyak mikroorganisme atau agen penyebab penyakit infeksi saluran napas akut (ISPA), baik pada saluran napas atas maupun bawah, yang ditemukan hampir sepanjang tahun.

    Ani menerangkan, gejala umum penderita ISPA akibat berbagai virus atau mikroorganisme lain juga sama, antara lain batuk, demam, hidung tersumbat dan sesak napas.

    Jika terjadi infeksi pada saluran napas bawah, akan menjadi bronchitis, pneumonia atau radang paru. Setidaknya, ada 23 mikroorganisme atau agen penyebab lain yang sering ditemukan pada penderita ISPA, seperti virus influenza tipe A dan tipe B, adenovirus, coronavirus dan lain-lain.

    “Kami mengimbau masyarakat tidak panik, tetapi tetap waspada,” katanya.

    Pewarta: Syaiful Hakim
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Tersangka Wanita Kasus Pesta Seks “Swinger” Tak Dihadirkan Saat Konferensi Pers
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        10 Januari 2025

    Tersangka Wanita Kasus Pesta Seks “Swinger” Tak Dihadirkan Saat Konferensi Pers Megapolitan 10 Januari 2025

    Tersangka Wanita Kasus Pesta Seks “Swinger” Tak Dihadirkan Saat Konferensi Pers
    Tim Redaksi
     
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – KS (39), salah satu tersangka perempuan terkait kasus pesta seks dan pertukaran pasangan (
    swinger
    ), tak dihadirkan saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jumat (10/1/2025).
    Pengamatan Kompas.com di lokasi, polisi hanya menghadirkan IG (39), suami dari KS. Keduanya adalah pembuat situs sekaligus penyelenggara pesta seks
    swinger
    .
    IG keluar dari Gedung Bidhumas Polda Metro Jaya bersama RYS (29), tersangka kasus jual beli konten pornografi yang turut dihadirkan dalam jumpa pers.
    Dalam kesempatan ini, IG mengenakan kemeja tahanan berwarna oranye dan celana pendek berwenang krem.
    Wajah IG tertutup dengan masker, sedangkan kedua tangannya terikat oleh sebuah kabel ties berwarna putih.
    Saat keluar hingga akhirnya dihadapkan ke awak media, IG hanya menunduk. Tak sekalipun dia mendongakkan kepalanya.
    Setelah awak media memfoto tersangka dengan ponsel dan kamera, IG bersama RYS langsung kembali masuk ke dalam Gedung Bidhumas Polda Metro Jaya.
    Direktur Reserse Siber Polda Metro Jaya Kombes Pol Roberto Pasaribu mengungkapkan, alasan KS tidak dihadirkan dalam jumpa pers karena tengah kurang sehat.
    “Karena lagi dalam keadaan kurang sehat, kebetulan yang bersangkutan juga memiliki anak bayi,” ujar Roberto dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jumat (10/1/2025).
    “Jadi kami kemarin memang melakukan upaya paksa (saat penangkapan). Tapi, (tetap) memperhatikan kepentingan ibu dan anaknya juga,” lanjutnya.
    Diberitakan sebelumnya, polisi menangkap pasangan suami istri (pasutri) berinisial IG (39) dan KS (39) terkait kasus pesta seks dan pertukaran pasangan (swinger).
    Keduanya ditangkap di wilayah Badung, Bali.
    Mereka dikenakan Pasal 45 ayat (1) juncto Pasal 27 ayat (1) Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), serta Pasal 4 juncto Pasal 29, Pasal 7 juncto Pasal 33, dan Pasal 8 juncto Pasal 34 Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi. Selain itu, polisi juga menjerat pasangan suami istri tersebut dengan tindak pidana pencucian uang (TPPU).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Komisi E Minta Pemprov Jatim Mitigasi Penyebaran Virus HMPV

    Komisi E Minta Pemprov Jatim Mitigasi Penyebaran Virus HMPV

    Surabaya (beritajatim.com) – Anggota Komisi E DPRD Jatim, Hikmah Bafaqih meminta agar Pemprov Jatim segera melakukan mitigasi untuk mecegah terjadinya penyebaran virus Human Metapneumovirus (HMPV).

    Hikmah mengatakan, meskipun saat ini belum ditemukan kasus HMPV di 38 kabupaten/kota di Jatim, namun pemerintah perlu melakukan upaya, mulai dari mengenali risiko hingga rencana penanggulangan.

    Hal ini mengingat pernyataan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin bahwa virus HMPV sudah terdeteksi di Indonesia. “Pemprov Jatim perlu memitigasi lebih dini, potensinya seperti apa,” kata Hikmah saat dihubungi, Jumat (10/1/2025).

    Selain itu, pemerintah juga perlu melakukan koordinasi bersama pihak-pihak terkait, sebab virus ini berasal dari luar Indonesia. Diketahui, virus ini mewabah di China, dan beredar video yang memperlihatkan sejumlah rumah sakit dipenuhi pasien menderita penyakit pernapasan.

    “Pemerintah harus selalu berkoordinasi dengan lembaga terkait karena (virus HMPV) ini dari luar,” tambah politisi dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut.

    Kemudian, lanjut Hikmah, pemerintah juga perlu melakukan upaya untuk meningkatkan edukasi masyarakat tentang pola hidup bersih dan sehat (PHBS) serta gerakan masyarakat hidup sehat (Germas).

    Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jatim, Erwin Astha Triyono mengkonfirmasi bahwa hingga saat ini, kasus HMPV belum terdeteksi di wilayah Jatim.

    Meskipun demikian, masyarakat diminta untuk tetap waspada terhadap gejala-gejala infeksi saluran pernapasan, seperti batuk, demam, hidung tersumbat, dan sesak napas. “Jika menemui gejala tersebut, segera periksakan diri ke dokter atau fasilitas layanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan tepat,” ujarnya.

    Erwin juga menjelaskan bahwa HMPV bukan virus baru, melainkan virus lama yang pertama kali diidentifikasi pada tahun 2001. “Virus HMPV itu mirip flu biasa dan umumnya bisa sembuh tanpa perawatan khusus. Namun pada kelompok rentan seperti anak-anak, lansia dan pasien dengan sistem imun rendah tetap harus waspada,” katanya.

    Karena itu, Erwin mengimbau masyarakat untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala terkait. Untuk mencegah penularan, ia juga menyarankan untuk menjaga pola hidup bersih, mencuci tangan secara teratur, menggunakan masker di tempat keramaian, dan menghindari kerumunan. [ipl/kun]

  • Jadi Tersangka, Pasutri Penyelenggara Pesta Seks “Swinger” Dijebloskan ke Penjara
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        10 Januari 2025

    Jadi Tersangka, Pasutri Penyelenggara Pesta Seks “Swinger” Dijebloskan ke Penjara Megapolitan 10 Januari 2025

    Jadi Tersangka, Pasutri Penyelenggara Pesta Seks “Swinger” Dijebloskan ke Penjara
    Tim Redaksi
     
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Polisi menetapkan pasangan suami istri (pasutri) berinisial IG (39) dan KS (39) sebagai tersangka karena menyelenggarakan pesta seks dan pertukaran pasangan (swinger).
    “Sudah ditetapkan sebagai tersangka,” kata Direktur Reserse Siber Polda Metro Jaya Kombes Pol Roberto Pasaribu dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jumat (10/1/2024).
    Keduanya dijerat dengan Pasal 45 ayat (1) jo Pasal 27 ayat (1) Undang-Undang ITE dan atau Pasal 4 jo Pasal 29 dan atau Pasal 7 jo Pasal 33 dan atau Pasal 8 jo Pasal 34 Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi. Polisi juga menjerat pasutri tersebut dengan tindak pidana pencucian uang (TPPU).
    Setelah penetapan tersangka ini, keduanya langsung ditahan di rumah tahanan (rutan) Polda Metro Jaya.
    Sejauh ini, polisi tengah mengembangkan kasus
    pesta seks swinger
    tersebut.
    “Tidak menutup kemungkinan akan pengembangan kepada kelompok yang lebih besar,” ujarnya.
    Pengamatan Kompas.com, polisi menghadirkan IG dalam jumpa pers pada hari ini. Dia tampak mengenakan kemeja tahanan berwarna oranye dan celana pendek.
    Dalam kesempatan ini, wajah IG ditutup dengan masker. Sedangkan, kedua tangannya diikat menggunakan kabel ties berwarna putih.
    Hanya saja, KS dalam jumpa pers kali ini tidak dihadirkan. Polisi beralasan karena KS tengah tidak sehat dan mempunyai anak kecil.
    Diberitakan sebelumnya, polisi menangkap IG dan KS di kawasan Badung, Bali, atas kasus menyelenggarakan pesta seks dan pertukaran pasangan.
    Menurut hasil pemeriksaan, keduanya telah menyelenggarakan pesta seks dan pertukaran pasangan beberapa kali di wilayah Jakarta dan Bali.
    Sebelum ditangkap, keduanya akan kembali menggelar pesta seks di wilayah Bali dengan melibatkan warga negara asing (WNA).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Relawan Ranjau Paku Minta Maaf Usai Sebut Dishub Pinjam Alat Hanya untuk Foto 
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        10 Januari 2025

    Relawan Ranjau Paku Minta Maaf Usai Sebut Dishub Pinjam Alat Hanya untuk Foto Megapolitan 10 Januari 2025

    Relawan Ranjau Paku Minta Maaf Usai Sebut Dishub Pinjam Alat Hanya untuk Foto
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Usmanto (36),
    relawan ranjau paku
    meminta maaf kepada Suku Dinas Perhubungan (Sudinhub) Jakarta Timur usai menyebut petugas Dishub meminjam magnet pendeteksi paku miliknya hanya untuk berfoto.
    “Saya minta maaf ya buat temen-temen Dishub soal video kemarin yang viral di lampu merah Kalimalang,” kata Usmanto di Jalan DI Panjaitan, Jakarta Timur, Jumat (10/1/2025).
    Permintaan maaf itu disampaikan Usmanto di hadapan Kepala Satuan Pelaksana (Kasatpel) Perhubungan Jatinegara Sudin Perhubungan Jakarta Timur, Agustang.
    Kepada Usmanto, Agustang membantah anggotanya meminjam magnet pendeteksi paku hanya untuk berfoto di sekitar Jalan DI Panjaitan.
    Meski begitu, Agustang mengakui ada anggotanya yang sempat berfoto dengan alat pendeteksi paku tersebut. Foto itu merupakan dokumentasi yang akan diserahkan ke atasan untuk menunjukkan apakah masih ada ranjau paku di Jalan DI Panjaitan atau tidak. 
    “Iya berdasarkan surat perintah (anggota) bertugas di lampu merah Halim, tetapi di seberang lampu merah ada relawan melakukan operasi ranjau paku, kemudian anggota menyebrang, dimaksudkan ingin membuktikan kebenarannya, di sekitar Jalan DI Panjaitan ada potong payung, paku-paku,” kata Agustang.
    Agustang juga mengeklaim pihaknya rutin melakukan operasi ranjau paku di sejumlah titik, termasuk di Jalan DI Panjaitan.
    “Karena selama ini kita melakukan rutin dari pukul 08.00 hingga pukul 10.00 WIB. Kita menggunakan magnet yang sudah dirancang lalu ditarik oleh mobil,” ungkap Agustang.
    Sebelumnya diberitakan, sebuah video yang memperlihatkan seorang pria diduga petugas Dishub tengah menggunakan alat magnet pendeteksi paku viral di media sosial.
    Dalam video yang diunggah akun Instagram @relawanranjaupaku, tampak petugas pria tersebut mengenakan setelan seragam Dishub warna biru. Sambil berjalan kaki di pinggir jalan raya, petugas itu memegang alat magnet pendeteksi paku.
    Sementara, perekam video mengungkapkan bahwa di jalanan tersebut masih banyak ditemukan ranjau paku.
    “Izin, Komandan. Masih banyak ranjau di lampu merah Kalimalang arah ke Cawang. Waspada. Masih sangat rawan ranjau-ranjau paku dan ranjau rangka payung yang bikin ban motor pada biocor,” kata pria yang merekam video tersebut.
    Sambil merekam video, pria itu mendekati petugas Dishub. Tak lama, petugas Dishub yang mengenakan topi biru dan masker putih tersebut memberikan ponselnya ke sang pria perekam.
    Menggunakan ponsel itu, pria tersebut lantas memotret petugas Dishub yang masih memegang alat magnet pendeteksi paku. Setelahnya, petugas Dishub meninggalkan pria tersebut dan menyeberangi jalan ke sisi lain.
    Narasi dalam video yang diunggah @relawanranjaupaku menyebutkan, petugas Dishub tersebut meminjam magnet pendeteksi paku milik relawan ranjau paku hanya untuk berfoto.
    “Masyarakat butuh kerja nyata, bukan sekedar foto-foto doang. Ini bahaya masalah sebaran ranjau paku dan ranjau rangka payung di Jalan Raya DI Panjaitan hingga ke lampu merah Kalimalang arah ke Cawang Jakarta Timur,” tulis keterangan di akun Instagram @relawanranjaupaku.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.