Produk: masker

  • Hari ke-14 Dirawat di RS, Paus Fransiskus Membaik

    Hari ke-14 Dirawat di RS, Paus Fransiskus Membaik

    Jakarta

    Vatikan pada Kamis (27/2) waktu setempat mengabarkan kondisi kesehatan Paus Fransiskus kian membaik. Hingga kini Kepala Negara Vatikan itu masih menjalani perawatan di rumah sakit akibat pneumonia di kedua paru-parunya.

    “Kondisi klinis Bapa Suci dipastikan membaik hari ini juga,” kata Vatikan dalam buletin malam tentang kesehatan Paus, dilansir AFP, Jumat (28/2/2025).

    Ini adalah hari kedua Vatikan melaporkan peningkatan kesehatan sejak Paus Fransiskus dalam kondisi kritis. Paus Fransiskus dirawat di rumah sakit Gemelli di Roma sejak tanggal 14 Februari.

    Saat para simpatisan terus berkumpul untuk berdoa dan memberikan persembahan di luar rumah sakit, para ahli medis–bersama dengan Vatikan–telah memperingatkan bahwa Fransiskus masih dalam bahaya.

    “Mengingat kompleksitas gambaran klinis, diperlukan beberapa hari stabilitas klinis lebih lanjut untuk menyelesaikan prognosis,” kata pernyataan Vatikan.

    Setelah pertama kali dirawat di rumah sakit karena kesulitan bernapas, Vatikan mengungkapkan bahwa Paus–yang sebagian paru-parunya diangkat saat masih muda–menderita pneumonia bilateral.

    Namun pada hari Rabu, Vatikan mengatakan bahwa kondisi klinis Fransiskus telah menunjukkan “sedikit perbaikan” sambil memperingatkan bahwa prognosisnya masih “diperkirakan”.

    Serangan pernapasan yang diderita Fransiskus pada akhir pekan yang membutuhkan oksigen tingkat tinggi tidak terulang, meskipun ia terus menerima oksigen dan melakukan latihan pernapasan.

    Pada hari Kamis, ia “bergantian menjalani terapi oksigen aliran tinggi dengan masker venturi,” kata Vatikan, mengacu pada masker oksigen yang memberikan oksigen pada konsentrasi yang terkontrol.

    “Pada pagi hari, Bapa Suci mendedikasikan waktunya untuk fisioterapi pernapasan, bergantian dengan istirahat,” kata Vatikan.

    Selama 14 hari sejauh ini, rawat inap saat ini merupakan yang terlama bagi Fransiskus.

    Pada sore hari, setelah sesi terapi lainnya, ia berdoa di kapel yang terletak di lantai 10 Gemelli di ruang khusus kepausan, kata Vatikan.

    Ia kemudian menghabiskan waktu untuk bekerja, katanya.

    (taa/taa)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Modus 6 Wartawan Gadungan Peras Tamu Hotel di Jakarta hingga Rp30 Juta – Halaman all

    Modus 6 Wartawan Gadungan Peras Tamu Hotel di Jakarta hingga Rp30 Juta – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Modus enam wartawan gadungan yang melakukan pemerasan terhadap tamu hotel di Jakarta hingga Rp30 juta diungkap Polda Metro Jaya.

    Kepala Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Ressa Marasabessy, berujar para tersangka lebih dahulu mengamati hotel-hotel di Jakarta untuk memantau korban.

    “Tersangka memantau siapa saja yang masuk dan keluar dari hotel,” kata Ressa Marasabessy, Kamis (27/2/2025), dikutip dari Warta Kota.

    Selepas menemukan target, tersangka membuntuti korban sampai ke rumahnya dan melakukan pemerasan di lokasi itu.

    “Jika melihat ada potensi korban yang bisa diperas, para pelaku akan memantau korban, kemudian mengikuti sampai rumah, lalu melakukan pemerasan,” ucap Ressa.

    Menurutnya, para tersangka mengincar pejabat pemerintah dan tokoh-tokoh potensial lainnya sebagai sasaran pemerasan.

    Adapun enam wartawan gadungan yang melakukan pemerasan terhadap korban SA (42) telah terungkap.

    Keenam pelaku berinisial MS (40), FFH (63), DP (57), HPSS (52), MN (52), dan JP (40) itu, ditangkap di Bekasi, Jawa Barat.

    Mereka memeras SA yang baru saja bertemu seorang wanita di sebuah hotel di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Kamis (30/1/2025).

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, membeberkan peran enam wartawan gadungan tersebut.

    MS berperan mengintai korban perempuan, menyediakan mobil, serta menjadi sopir.

    Kemudian, FH menyiapkan mobil dan membuntuti korban pada saat di perjalanan sampai rumah.

    DP bertugas menyiapkan mobil dan bernegosiasi. HPSS berperan menyiapkan mobil, melakukan negosiasi dengan korban, dan membuntuti korban pada saat di perjalanan sampai di tempat kejadian.

    MN berperan menyiapkan mobil dan menyiapkan rekening untuk menampung uang hasil kejahatan.

    “JP menyediakan mobil dan mengintai korban laki-laki,” ucap Ade Ary.

    Barang Bukti

    Polisi menyita beberapa barang bukti dalam kasus ini.

    Mulai dari bukti transfer Bank Mandiri, tiga kendaraan roda empat, tiga kartu tanda pengenal pers, enam KTP, rekaman CCTV, dan tujuh ponsel milik pelaku. 

    Para pelaku ditangkap Tim Opsnal Unit III Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya di 6 lokasi berbeda, pada 7 Februari 2025. 

    Peristiwa ini diketahui setelah ada Laporan Polisi (LP) Nomor: LP/B/13/II/2025/SPKT/Sek Panc/Restro Jaksel/PMJ tanggal 3 Februari 2025 terkait tindak pidana pemerasan.

    Pemerasan tersebut, terjadi di rumah orang tua korban di Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (30/1/2025), sepulang dari hotel.

    Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan, awalnya korban SA keluar dari salah satu hotel di Cempaka Putih bersama seorang wanita.

    Para pelaku lantas mengikuti korban sampai ke depan rumah korban dan mengancam akan memviralkan dengan alasan pelanggaran undang-undang.

    Ketika korban keluar dari parkiran hotel, ada dua mobil lain yang menyalip mobilnya.

    Saat menurunkan wanita di sebuah restoran cepat saji yang letaknya tidak jauh dari hotel, korban kembali melihat mobil yang menyalipnya ikut berhenti.

    Namun, kala itu korban tetap tidak curiga dan kembali melanjutkan perjalanannya. 

    Pada saat korban sedang memarkirkan mobil, tiba-tiba datang seorang wanita mengenakan kemeja putih, jaket warna hitam, dan menggunakan masker.

    Setelah itu datang tujuh orang pria dan mengancam akan memviralkan kejadian di hotel apabila korban tidak menyerahkan sejumlah uang.

    Para wartawan gadungan itu lalu meminta korban ke sebuah warung untuk memulai aksi pemerasannya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul: Polisi Ungkap Kasus Pemerasan Tamu Hotel di Jakarta yang Dilakukan 6 Wartawan Gadungan, Ini Modusnya.

    (Tribunnews.com/Deni)(WartaKotalive.com/Ramadhan L Q)

  • Ronald Tannur Hadir Sebagai Saksi Sidang Kasus Suap Vonis Bebas yang Jerat Tiga Hakim PN Surabaya – Halaman all

    Ronald Tannur Hadir Sebagai Saksi Sidang Kasus Suap Vonis Bebas yang Jerat Tiga Hakim PN Surabaya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Gregorius Ronald Tannur hadir sebagai saksi dalam sidang kasus suap vonis bebas dirinya yang menjerat tiga Hakim Pengadilan Negeri Surabaya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Selasa (25/2/2025).

    Adapun Ronald dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum untuk bersaksi dalam sidang dengan para terdakwa yakni Erintuah Damanik, Mangapul dan Heru Hanindyo.

    Berdasarkan pantauan Tribunnews.com, tampak Ronald hadir di ruang sidang Mohammad Hatta Ali Pengadilan Tipikor Jakarta sekira pukul 11.04 WIB.

    Ia terlihat mengenakan kemeja biru muda lengan panjang, berkacamata dan menggunakan masker biru muda.

    Ronald awalnya tampak duduk di kursi pengunjung baris kedua terakhir sebelum dipanggil maju oleh Jaksa Penuntut Umum yang menghadirkannya.

    Terlihat ia tidak mengucapkan sepatah kata pun saat disapa oleh awak media.

    Selain Ronald, Jaksa juga menghadirkan pengacara Lisa Rachmat sebagai saksi dalam sidang hari ini.

    Keduanya pun kemudian dipanggil kehadapan majelis hakim untuk proses pemeriksaan identitas.

    Setelah selesai memeriksa identitas keduanya, Ketua Majelis Hakim Teguh Santoso pun mempersilakan Jaksa memulai proses pemeriksaan.

    Saat itu Jaksa memutuskan melakukan pemeriksaan kedua saksi secara terpisah dan Ronald Tannur jadi yang pertama diperiksa.

    Sedangkan Lisa akan diperiksa usai proses pemeriksaan terhadap Ronald Tannur dilakukan.

    3 Hakim PN Surabaya Didakwa Terima Suap Rp 1 M dan 308 Ribu Dollar Singapura

    Sebelumnya, tiga hakim Pengadilan Negeri Surabaya yang vonis bebas terpidana Ronald Tannur menjalani sidang perdana di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Selasa (24/12/2024).

    Dalam sidang perdana tersebut ketiga Hakim PN Surabaya yakni Erintuah Damanik, Mangapul dan Heru Hanindyo didakwa telah menerima suap sebesar Rp 1 miliar dan SGD 308.000 atau Rp 3,6 miliar terkait kepengurusan perkara Ronald Tannur.

    Uang miliaran tersebut diterima ketiga hakim dari pengacara Lisa Rahmat dan Meirizka Wijaja yang merupakan ibu dari Ronald Tannur.

    “Telah melakukan atau turut serta melakukan perbuatan yang menerima hadiah atau janji, berupa uang tunai sebesar Rp 1 miliar dan SGD 308.000,” ucap Jaksa Penuntut Umum saat bacakan dakwaan.

    Pada dakwaannya, Jaksa pada Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat menyebut bahwa uang miliaran itu diterima para terdakwa untuk menjatuhkan vonis bebas terhadap Ronald Tannur.

    “Kemudian terdakwa Erintuah Damanik, Heru Hanindyo dan Mangapul menjatuhkan putusan bebas terhadap Gregorius Ronald Tannur dari seluruh dakwaan Penuntut Umum,” ucapnya.

    Lebih lanjut Jaksa menuturkan, bahwa uang-uang tersebut dibagi kepada ketiga dalam jumlah yang berbeda.

    Adapun Lisa dan Meirizka memberikan uang secara tunai kepada Erintuah Damanik sejumlah 48 Ribu Dollar Singapura.

    Selain itu keduanya juga memberikan uang tunai senilai 48 Ribu Dolar Singapura yang dibagi kepada ketiga hakim dengan rincian untuk Erintuah sebesar 38 Ribu Dollar Singapura serta untuk Mangapul dan Heru masing-masing sebesar 36 Ribu Dollar Singapura.

    “Dan sisanya sebesar SGD30.000 disimpan oleh Terdakwa Erintuah Damanik,” jelas Jaksa.

    Tak hanya uang diatas, Lisa dan Meirizka diketahui kembali memberikan uang tunai kepada terdakwa Heru Hanindyo sebesar Rp 1 miliar dan 120 Ribu Dollar Singapura.

    “Padahal diketahui atau patut diduga bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan untuk mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan kepadanya untuk diadili,” kata dia.

    Akibat perbuatannya itu ketiga terdakwa pun didakwa dengan dan diancam dalam Pasal 12 huruf c jo. Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.

  • Alasan Kades Kohod Ditahan usai Diperiksa Bareskrim: Cegah Melarikan Diri dan Hilangkan Barang Bukti – Halaman all

    Alasan Kades Kohod Ditahan usai Diperiksa Bareskrim: Cegah Melarikan Diri dan Hilangkan Barang Bukti – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Dirtipidum Bareskrim Polri, Brigjen Djuhandani mengungkapkan alasan dibalik penahanan Kepala Desa (Kades) Kohod, Arsin pada Senin (24/2/2025) kemarin.

    Diketahui Arsin langsung ditahan oleh Bareskrim Polri setelah ia memenuhi panggilan pemeriksaan Senin kemarin.

    Djuhandani mengungkap, Arsin ditahan karena alasan objektivitas penyidik.

    Penahanan ini dinilai penyidik harus dilakukan, dengan pertimbangan agar Kades Kohod ini tidak melarikan diri.

    Selain itu penyidik juga mengantisipasi agar Arsin tidak mencoba menghilangkan barang bukti.

    Karena kemungkinan masih ada barang bukti lain yang dibutuhkan penyidik untuk mendukung proses perkembangan kasus pagar laut Tangerang ini.

    Terakhir, penahanan dilakukan karena ditakutkan Arsin akan mengulangi perbuatannya dengan kewenangan yang ia miliki.

    “Setelah pemeriksaan kami beserta unit melaksanakan gelar, yaitu gelar internal kami. Kemudian kepada empat orang tersangka, mulai malam ini kita lakukan penahanan.”

    “Alasan penahanan karena objektivitas penyidik, kami meyakini, pertama tentu saja agar tersangka tidak melarikan diri, tidak menghilangkan barang bukti.”

    “Kemungkinan masih ada barang bukti yang akan kita perlukan untuk pengembangan perkara ini. Dan yang ketiga kita takutnya mengulangi perbuatannya dengan berbagai kewenangan yang dia miliki,” kata Djuhandani dalam keterangan persnya pada Senin (24/2/2025), dilansir Kompas TV.

    Djuhandani menambahkan, untuk langkah selanjutnya, penyidik akan melengkapi berkas dan melakukan koordinasi dengan jaksa penuntut umum (JPU) setelah melakukan penahanan kepada Arsin.

    “Kemudian untuk tindak lanjut, setelah melakukan penahanan kami akan melengkapi berkas dan berkoordinasi ke JPU untuk langkah lebih lanjut,” terang Djuhandani.

    Bareskrim Tahan Kades Kohod Arsin dan Tiga Tersangka Kasus Pagar Laut Tangerang

    Bareskrim Polri menahan Kades Kohod Arsin tersangka kasus pemalsuan dokumen Sertifikat Hak Guna Bangun (SHGB) pagar laut Tangerang, Banten.

    Selain Arsin, Bareskrim juga menahan tiga tersangka lainnya yakni Sekretaris Desa Kohod Ujang Karta, serta penerima kuasa berinisial SP dan CE. 

    Dirtipidum Bareskrim Polri, Brigjen Djuhandani mengatakan keempat tersangka ditahan di Rutan Bareskrim Polri.

    Keempat tersangka diperiksa maraton selama 8 jam didampingi pengacaranya.

    “Para tersangka menghadiri panggilan kami sekitar jam 12.30 WIB sampai 20.30 WIB setelah itu kami beserta unit melaksanakan gelar internal,” ungkapnya kepada wartawan di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Senin (24/2/2025) malam.

    Pihak kepolisian kemudian memutuskan untuk melakukan penahanan terhadap keempat tersangka.

    “Kepada empat orang tersangka kita putuskan kita laksanakan penahanan,” ujarnya.

    Adapun penahanan dilakukan guna melengkapi berkas yang nantinya akan dikoordinasikan dengan Jaksa Penuntut Umum (JPU).

    “Kami terus kembangkan keterkaitan penanganan perkara lebih lanjut sampai tuntas, semoga berkas segera P21,” ucapnya.

    Kades Kohod Penuhi Panggilan Penyidik Bareskrim Polri

    Sebelumnya, Kades Kohod Arsin memenuhi panggilan penyidik Bareskrim Polri terkait kasus pemalsuan dokumen SHGB pagar laut di Tangerang.

    Dia tiba di gedung Bareskrim, Senin (24/2/2025) pukul 13.09 WIB.

    Arsin tampak mengenakan masker dan topi serta memakai jaket warna hitam.

    Tidak sepatah katapun disampaikan oleh Arsin atas perkara yang dihadapinya.

    Dia didampingi kuasa hukumnya Yunihar.

    “Hari ini kami hadir di sini menunjukkan kooperatif ya, kami kooperatif, kita ikuti aturan dan mekanisme yang ada,” ucap Yunihar kepada wartawan.

    (Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Reynas Abdila)

    Baca berita lainnya terkait Pagar Laut 30 Km di Tangerang.

  • Jerawat di Dahi Belum Tentu Tanda Sering Begadang, Bisa Jadi karena Ini

    Jerawat di Dahi Belum Tentu Tanda Sering Begadang, Bisa Jadi karena Ini

    Jakarta

    Viral sebuah unggahan di media sosial X membahas lokasi jerawat yang disebut dapat menunjukkan masalah kesehatan seseorang. Salah satu contohnya disebutkan jerawat di dahi bisa menjadi tanda terlalu banyak begadang.

    Berkaitan dengan unggahan tersebut, spesialis kulit dr Ruri Diah Pamela, SpKK menjelaskan bahwa face mapping atau konsep pembagian lokasi jerawat dan kaitan penyebab spesifik hingga saat ini tidak memiliki bukti ilmiah yang kuat. Ia menegaskan bahwa penyebab jerawat bisa sangat kompleks dan tidak disebabkan oleh faktor tunggal berdasarkan lokasinya saja.

    “Misalnya jerawat di dahi yang sering dikaitkan dengan kebiasaan begadang. Kurang tidur memang bisa memperburuk jerawat karena meningkatkan stres dan produksi hormon kortisol, tetapi penyebab jerawat tetap lebih kompleks, melibatkan faktor genetik, produksi sebum, dan pertumbuhan bakteri Cutibacterium acnes,” kata dr Ruri ketika dihubungi detikcom, Senin (24/2/2025).

    dr Ruri menuturkan ada banyak faktor yang memicu pembentukan jerawat pada wajah seseorang. Selain yang disebutkan sebelumnya, jerawat juga bisa muncul akibat penyumbatan pori-pori, perubahan hormon, hingga tingkat stres.

    Faktor gaya hidup seperti pola makan dan jenis produk perawatan kulit yang digunakan juga sangat mempengaruhi kondisi kulit seseorang.

    “Stres tidak langsung menyebabkan jerawat, tetapi dapat meningkatkan hormon yang memicu produksi minyak berlebih. Lalu pada faktor pola makan, beberapa studi menunjukkan bahwa makanan dengan indeks glikemik tinggi dan susu dapat memperburuk jerawat pada beberapa individu, meskipun bukti ini belum sepenuhnya konsisten,” tambahnya.

    “Gesekan dan tekanan pada kulit, seperti penggunaan masker (maskne), menyentuh wajah terlalu sering, atau kebiasaan menekan jerawat dapat memperburuk kondisi kulit,” tandasnya.

    Konsep face mapping terkait posisi dan penyebab spesifik jerawat ini memang sudah banyak beredar di media sosial. Dalam unggahan yang viral sebelumnya, disebutkan berbagai masalah kesehatan yang berkaitan dengan tempat munculnya jerawat, meliputi:

    Jerawat di jidat artinya sering begadangJerawat di hidung artinya terlalu sering makan pedasJerawat di pelipis terlalu banyak makan junk foodJerawat di dagu karena hormonJerawat di pipi kiri karena liver kotorJerawat sekitar mulut karena banyak toksin di tubuhJerawat di area rahang karena detoks limpa tidak lancarJerawat di sekitar alis karena sering deg-deganJerawat di sekitar rambut karena kurang menjaga kebersihan

    “Ternyata, letak jerawat di wajah bisa memberi petunjuk tentang kondisi kesehatan kita,” kata warganet yang mengunggah konten tersebut.

    (avk/kna)

  • Alasan Kades Kohod Ditahan usai Diperiksa Bareskrim: Cegah Melarikan Diri dan Hilangkan Barang Bukti – Halaman all

    Saat Ditanya Apakah Siap Ditahan Bareskrim Polri, Begini Jawaban Kades Kohod – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kepala desa atau Kades Kohod Arsin memenuhi panggilan pertama penyidik Bareskrim sebagai tersangka kasus pemalsuan dokumen SHGB pagar laut di Tangerang, Banten.

    Arsin yang mengenakan masker dan topi diam seribu bahasa saat awak media menghujani sejumlah pertanyaan.

    Dia berjalan masuk ke dalam gedung Bareskrim Polri didampingi kuasa hukumnya Yunihar.

    Arsin terlihat tidak membawa dokumen.

    Saat ditanya apakah siap ditahan setelah diperiksa nanti, Arsin bungkam.

    Kuasa hukum Arsin, Yunihar mengatakan kedatangannya ke Bareskrim sebagai bentuk tanggung jawab masyarakat yang patuh hukum.

    “Hari ini kami hadir di sini menunjukkan kooperatif ya, kami kooperatif, kita ikuti aturan dan mekanisme yang ada,” ucap Yunihar kepada wartawan.

    Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro sebelumnya menyampaikan pihaknya akan memeriksa Kades Kohod Arsin dan tiga tersangka lain kasus pagar laut di Tangerang pada Senin (24/2/2025).

    Menurutnya, pemeriksaan itu guna mengumpulkan bukti perkara dugaan pemalsuan dokumen Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB).

    “Kita lihat yang jelas minggu depan (diperiksa) kami mengundang, kalau nggak salah hari Senin atau Selasa sudah kita panggil,” ucap Djuhandhani kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (21/2/2025).

    Dia menuturkan surat pemanggilan sudah disampaikan kemarin.

    Djuhandhani berujar surat panggilan memang paling tidak tiga hari sebelumnya.

    “Semoga hari Senin datang ya,” imbuhnya.

    Duduk Perkara

    Dittipidum Bareskrim Polri sebelumnya menetapkan empat orang sebagai tersangka dalam kasus dugaan pemalsuan dokumen SHGB dan SHM di kasus pagar laut Tangerang. 

    Keempat tersangka itu yakni di antaranya Kepala Desa Kohod Arsin, Sekretaris Desa Kohod Ujang Karta, dan dua orang lain berinisial SP dan CE. 

    SP selaku Penerima kuasa, dan CE Penerima Kuasa.

    Adapun penetapan tersangka ini setelah penyidik melakukan gelar perkara usai memintai sejumlah keterangan saksi dan menyita barang bukti dalam proses penyidikan. 

    Empat tersangka ini kaitannya masalah terkait pemalsuan, di mana pemalsuan beberapa surat dokumen untuk permohonan hak atas tanah.

    Adapun peran keempat tersangka itu yakni secara bersama-sama memalsukan surat-surat tersebut.

    Diduga keempatnya telah bersama-sama membuat dan menggunakan surat palsu berupa girik, surat pernyataan penguasaan fisik bidang tanah, surat pernyataan tidak sengketa, surat keterangan tanah, surat keterangan kesaksian.

    Kemudian surat kuasa pengurusan permohonan sertifikat dari warga desa kohod, dan dokumen lain yang dibuat oleh Kades dan Sekdes Kohod sejak Desember 2023 sampai dengan November 2024.

    Para tersangka membuat seolah-olah pemohon mengajukan permohonan melalui jasa surveyor ke Kantor Pertanahan Kabupaten Tangerang.

  • Kades Kohod Arsin Penuhi Panggilan Bareskrim, Langsung Ditahan?

    Kades Kohod Arsin Penuhi Panggilan Bareskrim, Langsung Ditahan?

    Bisnis.com, JAKARTA — Kepala Desa Kohod Arsin tiba di Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri terkait kasus dugaan pemalsuan dokumen di area pagar laut di Tangerang, Senin (24/2/2025).

    Berdasarkan pantauan Bisnis di lokasi, Arsin mengenakan pakaian jaket dan topi hitam serta masker putih saat tiba di Bareskrim sekitar 13.14 WIB. 

    Dalam agenda pemeriksaanya sebagai tersangka itu, Arsin tiba dengan kuasa hukumnya Yunihar. Dia mengatakan pihaknya memastikan bakal kooperatif dengan serangkaian proses hukum yang ada.

    “Bahwa hari ini kami hadir di sini menunjukkan kooperatif ya. kooperatif kita ikuti aturan dan mekanisme yang ada,” ujar Yunihar di Bareskrim, Senin (24/2/2024).

    Sebagai informasi, Kades Kohod Arsin, Sekdes Kohod Ujang Karta, serta dua penerima kuasa SP dan CE telah ditetapkan sebagai tersangka pada Selasa (18/2/2025). 

    Keempatnya belum ditahan karena saat itu Bareskrim Polri masih melengkapi administrasi untuk menentukan langkah penyidikan selanjutnya.

    Adapun, Arsin Cs juga diduga bekerja sama untuk memalsukan dokumen untuk menerbitkan kepemilikan tanah atas nama warga Kohod.

    Total, ada 263 sertifikat kepemilikan tanah yang diduga dipalsukan Kades Kohod Arsin Cs sepanjang periode Desember 2023-November 2024.

  • Nasib Wanita Berkebutuhan Khusus Dijambret Ibu-ibu, Uang Rp 700.000 Tabungan Kurban Digondol

    Nasib Wanita Berkebutuhan Khusus Dijambret Ibu-ibu, Uang Rp 700.000 Tabungan Kurban Digondol

    TRIBUNJATIM.COM – Nasib seorang perempuan berkebutuhan khusus jadi korban penjambretan hingga viral di media sosial.

    Perempuan itu dijambret oleh seorang ibu-ibu.

    Insiden itu terjadi di Jalan Bango 5, Depok Jaya, dekat SMPN 2 Depok, Sabtu (15/2/2025) lalu.

    Namun, belakangan video tersebut baru viral setelah dibagikan akun Instagram @infodepok_id, dikutip Tribunjabar.id, Sabtu (22/2/2025).

    Dalam video itu memperlihatkan seorang ibu-ibu berlari seperti dikejar sesuatu.

    Ibu-ibu itu mengenakan kerudung panjang berwarna abu-abu dan mengenakan celana pink.

    Ia juga menutupi sebagian wajahnya dengan masker.

    Dari arah yang sama di belakang ibu-ibu itu ternyata ada seorang perempuan berkebutuhan khusus.

    Terlihat perempuan itu susah payah berjalan sembari melambaikan tangannya ke arah ibu-ibu tersebut.

    Tak hanya itu, anak berkebutuhan khusus atau ABK itu juga berteriak dan menangis kejer.

    Bahkan ia juga sempat menangis sembari berguling-guling di jalanan.

    Diduga perempuan berkebutuhan khusus itu menangis kejer usai dijambret ibu-ibu yang berlari tersebut.

    Video detik-detik anak perempuan berkebutuhan khusus dijambret ibu-ibu itu terekam CCTV rumah warga.

    Dalam cuplikan rekaman CCTV lainnya, setelah jauh dari korban ia terus berlari.

    Dalam keterangan pengunggah disebutkan nasib pilu anak perempuan berkebutuhan khusus yang jadi korban penjambretan tersebut.

    Diketahui uang yang dijambret ibu-ibu dari tangan ABK itu sebesar Rp 700 ribu.

    Ternyata uang yang dijambret ibu-ibu merupakan tabungannya untuk kurban Idul Adha.

    Menurut pengunggah pelaku sebelum beraksi sudah keliling dari Subuh.

    Pengunggah pun mengimbau dan meminta bantuan jika ada warganet yang mengenali sosok pelaku.

    Beberapa warganet pun mengungkap mengenali sosok korban bernama Eti.

    Kini, video nasib pilu yang dialami  perempuan berkebutuhan khususdijambret ibu-ibu di Depok itu viral.

    Video aksi penjambretan itu menarik perhatian warganet yang iba kepada ABK tersebut.

    Berikut beragam komentar warganet.

    “Pasti si ibunya gak bisa tidur, videonya viral. Semoga bisa balik uangnya, paling gak pelakunya ketangkep lah”

    “Itu ibu2 yg jadi korban yg suka mondar mandir di lembah gurame bukan sih ?”

    “Keknya orang terdekat deh, makanya bisa tau lagi bawa uang”

    “Tugas pak polisi yg wajib menemukan pelaku secepatnya…Tampa ampun hukum berat “

    “Mohon di usut”

    “Itu si etii, ya allah kesian bangett etii ..tega banget sih anjir ibu2 itu ngambil uang etii”

    “Yaalah bibi eti, dia emg sering kehilangan tas bgtu, tapi ini keterlaluan si. kasian bibi eti,” tulis beragam komentar warganet.

    Kisah Lainnya – Nasib Tragis Pemotor Wanita di Ciputat Dipepet Jambret, Tewas Terjatuh Alami Kecelakaan Fatal

    Peristiwa penjambretan sempat viral dialami seorang pemotor wanita di Ciputat hingga berujung tragis kehilangan nyawanya.

    Dikutip dari TribunJakarta, peristiwa penjambretan itu dialami wanita berinsial WSA.

    Korban tewas terjatuh setelah dipepet oleh pelaku jambret karena mengalami kecelakaan fatal.

    Peristiwa tersebut tepatntya terjadi di depan Sekolah Waskito, Jalan Raya Pamulang, Kelurahan Serua, Ciputat, Tangerang Selatan, Sabtu (15/2/2025) pagi sekitar pukul 08.30 WIB.

    “Korban terjatuh dari motor dan kepala diduga membentur aspal,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, Minggu (16/2/2025).

    Ade Ary menjelaskan, korban mulanya tengah mengendarai sepeda motor untuk pulang ke rumah.

    Ketika melintas di tempat kejadian perkara (TKP), korban dipepet oleh pelaku jambret yang mencoba menarik tasnya.

    Akibatnya, korban terjatuh dari motor hingga kepalanya membentur aspal. Korban pun meninggal dunia akibat pendarahan hebat di kepala.

    “Tubuh korban sempat dipinggirkan ke tepi jalan. Saat itu korban sudah dalam kondisi tidak bergerak. Tidak berapa lama, keluarga korban datang dan menunggu ambulans,” ujar Ade Ary.

    Namun, ambulans yang ditunggu tak kunjung datang hingga warga berinisiatif memberhentikan mobil bak terbuka.

    “Selanjutnya pihak dari keluarga meminta tolong untuk diiantar ke rumah kediaman. Dalam kejadian tersebut, korban mengalami luka pada bagian kepala, kaki dan tangan lecet sehingga korban meninggal dunia,” ucap Kabid Humas.

     

  • Cerita Dokter Dampingi Proses Kehadiran Buah Hati Pertama bagi Perempuan Berusia 47 Tahun – Halaman all

    Cerita Dokter Dampingi Proses Kehadiran Buah Hati Pertama bagi Perempuan Berusia 47 Tahun – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA — Dokter kandungan dan spesialis fertilitas dr. Benediktus Arifin,MPH, SpOG(K), FICS, FESICOG, FIICOG mengatakan, saat memasuki usia 40 tahun, banyak pasangan yang pasrah atau menyerah untuk mengupayakan kehadiran buah hati pertama.

    Meski demikian, kemajuan teknologi reproduksi seperti prosedur In Vitro Fertilization (IVF), membuka peluang lebih besar untuk kehamilan wanita di usia matang.

    Seperti kisah Elli Slie beserta suami, yang diceritakan dokter Benny seperti dikutip dari istagram pribadinya Sabtu (22/2/2025). 

    Momen manis tak terlupakan itu terjadi pada tanggal 10 Februari 2025.

    Kisah ini menjadi begitu istimewa karena sang ibu, Elli Slie (47), telah menantikan kehadiran buah hati selama 20 tahun lamanya

    “Haru dan sukacita menyelimuti ruang operasi ketika bayi perempuan bernama Cheryll lahir sehat dengan berat 3.635 gram dan panjang 51 cm,” kata dia dikutip di Instagram pribadinya, Sabtu (22/2/2025).

    Sudah banyak prosedur yang dijalani Elli Slie dan suami untuk memperoleh momongan, mulai dari tiga kali program bayi tabung (IVF), baik di dalam negeri maupun luar negeri, hingga delapan kali inseminasi buatan.

    Elli Slie juga sempat menjalani dua kali operasi miom. Selama lebih dari dua dekade, berbagai upaya ditempuh pasangan ini, termasuk menjalani program IVF di Malaysia, namun belum membuahkan hasil.

    Berdasarkan evaluasi, tim Morula IVF Surabaya memutuskan melakukan transfer satu embrio euploid (embrio dengan kromosom normal) pada tahun 2024.

    Proses itu membuahkan kehamilan sehat di usia Elli Slie yang ke-47.

    “Tak kuasa saya menahan haru, seakan ada yang mengganjal di leher saya. Meski sudah tertutup masker dan jubah operasi, debaran hati dan luapan kelegaan membuat keringat serta air mata bercampur,” ungkap dr. Benny.

    Tantangan hamil di usia 47 tahun, bukanlah perkara mudah. Usia yang tidak lagi muda menuntut kesiapan fisik dan mental, baik bagi calon ibu maupun tim medis.

    Karena itu penting melakukan screening medis, pemilihan embrio berkualitas, serta pendampingan ketat sepanjang proses kehamilan.

    Faktor teknis dan non-teknis, seperti dukungan keluarga, asupan nutrisi, gaya hidup sehat, hingga manajemen stres juga berperan besar dalam keberhasilan program kehamilan.

    “Di usia 47, kadang semua sudah berhenti melangkah. Kadang semua sudah berusaha ‘legowo’, kadang semua sudah menyerah. Namun tidak bagi pasangan yang tekun ini. Memang semua semata adalah rencana luar biasa Tuhan,” ucapnya.

    Melalui kisah ini, ia berharap perjalanan penuh liku yang telah dijalani Elli Slie dan suaminya dapat menjadi inspirasi bagi banyak orang lain yang masih berjuang untuk mendapatkan buah hati.

    Ini merupakan momen membangkitkan harapan untuk bertekun, berdoa, dan berusaha.

    “Keajaiban bisa datang kapan saja, asalkan tidak berhenti berusaha karena ada tim medis Morula yang siap menemani,” kata dia. (Tribun/Rina)

  • Menanti Langkah Megawati usai Hasto Kristiyanto Ditahan, Akankan Janji soal Datangi KPK Ditepati? – Halaman all

    Menanti Langkah Megawati usai Hasto Kristiyanto Ditahan, Akankan Janji soal Datangi KPK Ditepati? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – KPK resmi menahan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mulai Kamis (20/2/2025) hingga 11 Maret 2025.

    Selama 20 hari ke depan Hasto akan ditahan di Cabang Rumah Tahanan Negara dari Rumah Tahanan Negara Kelas I Jakarta Timur.

    Diketahui Hasto sudah menjadi tersangka kasus suap proses pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR RI Harun Masiku dan perintangan penyidikan sejak 24 Desember 2024 lalu.

    Namun KPK baru memutuskan untuk menahan Sekjen PDIP itu kemarin , setelah melakukan pemeriksaan sejak Kamis pagi.

    Lantas langkah apa yang akan diambil Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri setelah Sekjennya ditahan KPK?

    Mengingat selama ini Megawati selalu menyuarakan bahwa dirinya tak akan tinggal diam soal kasus yang menjerat Hasto ini.

    Sempat Minta untuk Tak Khawatir

    Sebelumnya Megawati sempat meminta Hasto tak khawatir saat gugatan praperadilannya tak diterima majelis hakim PN Jakarta Selatan.

    Hal tersebut diungkap Hasto dalam jumpa pers di kantor PDI-P, Jakarta, Selasa (18/2/2025).

    Hasto menyebut, saat itu Megawati juga memberikan semangat kepadanya dan menegaskan bahwa keadilan akan selalu temukan jalan.

    “Jadi ketika hasil praperadilan adalah ‘no’, saya lapor ke Ibu Megawati Soekarnoputri. Bu Mega menyatakan memberikan semangat kepada kami semua dan mengatakan, ‘jangan khawatir, keadilan akan selalu temukan jalannya’,” ujar Hasto dalam jumpa pers di kantor PDI-P, Jakarta, Selasa (18/2/2025), dilansir Kompas.com.

    Menanti Janji Megawati Datangi KPK Jika Hasto Ditahan

    Sebelumnya, Megawati Soekarnoputri yang pernah berjanji akan langsung turun tangan jika Hasto ditangkap KPK.

    Bahkan, Megawati juga rela mendatangi gedung KPK.

    Hal itu diungkap Megawati pada Kamis, 12 Desember 2024 lalu, dalam acara peluncuran buku Todung Mulya Lubis di Jakarta Pusat.

    “Saya bilang, kalau Hasto itu ditangkap saya datang. Saya enggak bohong. Kenapa? Saya ketua umum, bertanggung jawab kepada warga saya, dia adalah Sekjen saya,” kata Megawati saat itu.

    Tak hanya itu, Megawati juga sempat menyinggung penyidik yang menangani kasus Harun Masiku, yakni Rossa Purbo Bekti.

    Ketum PDIP ini lantas menyoroti mengenai penampilan Rossa yang mengenakan masker dan topi saat pemeriksaan Hasto di KPK beberapa waktu lalu.

    Karena hal tersebut, Megawati menuding Rossa merasa takut seperti sedang melakukan hal yang salah.

    “Lalu saya bilang, siapa itu Rossa? Katanya ininya (penyidik, red) KPK, tapi masa pakai masker, pakai apa namanya topi sing ada depannya iku. Iya toh? Berarti dia sendiri kan takut karena dia menjalani hal yang enggak benar,” kata Megawati.

    Megawati juga mengkritik tindakan yang dilakukan Rossa sebagai penyidik KPK dengan menyita buku partai dari tangan ajudan Hasto, Kusnadi. 

    Pasalnya, menurut Megawati, hal itu tidak sesuai dengan prosedur.

    “Terus saya bilang, si Rossa itu punya surat perintah enggak? Kan yang dianya turun itu kan ada ininya Pak Hasto, si Kusnadi. Dia disuruh memang bawa tasnya Pak Hasto.”

    “Jadi mereka pikir ‘oh mungkin ada di dia’. Tapi kan harus ada prosesnya dong, enggak kaya ngono lho,” katanya.

    Hasto Kristiyanto Tetap Santai Meski Ditahan 

    Setelah diperiksa pada Kamis (20/2/2025) sejak pukul 09.54 WIB hingga pukul 18.08 WIB dan langsung ditahan, Hasto Kristiyanto tetap terlihat santai.

    Saat keluar dari ruang pemeriksaan mengenakan rompi tahanan berwarna oranye, Hasto sempat melambaikan tangan meski kedua tangannya diborgol. Ia juga sempat teriak ‘Merdeka!’

    Hasto juga sempat mengepalkan kedua tangannya saat dipamerkan penyidik KPK saat jumpa pers di hadapan awak media massa.

    Sekjen PDIP itu sesekali melempar senyum kepada awak media. 

    Diketahui, KPK sebenarnya memanggil Hasto pada 17 Februari 2025 lalu. 

    Tapi saat itu Hasto tidak hadir dengan alasan sudah mengajukan gugatan praperadilan lagi.

    Hasto pun datang ke KPK ditemani tim kuasa hukum, seperti Maqdir Ismail dan Ronny Talapessy. 

    (Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Ilham Rian Pratama/Rifqah)(Kompas.com/Adhyasta Dirgantara)

    Baca berita lainnya terkait Hasto Kristiyanto dan Kasusnya.