Produk: masker

  • Status Waspada, Gunung Dukono Meletus Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 1,8 Km
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        30 Maret 2025

    Status Waspada, Gunung Dukono Meletus Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 1,8 Km Regional 30 Maret 2025

    Status Waspada, Gunung Dukono Meletus Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 1,8 Km
    Tim Redaksi
    HALMAHERA UTARA, KOMPAS.com
    – Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Dukono melaporkan bahwa gunung di Kabupaten Halmahera Utara,
    Maluku Utara
    , itu mengalami
    erupsi
    pada Minggu (30/3/2025).
    “Telah terjadi erupsi
    Gunung Dukono
    , Maluku Utara pada tanggal 30 Maret 2025 pukul 11:50 WIT, dengan tinggi kolom abu teramati 1.800 meter di atas puncak atau 2.887 meter di atas permukaan laut (Mdpl),” ungkap Kepala PGA Dukono, Sarjan Roboke, dalam keterangannya, Minggu siang.
    Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah tengara.
    Sarjan menjelaskan bahwa letusan gunung setinggi 1.087 Mdpl ini terekam di seismogram dengan amplitudo 34 milimeter dan durasi 68,02 detik.
    Sementara itu, jarak titik kegiatan dengan pemukiman penduduk diperkirakan 10-15 kilometer. ”
    Erupsi
    masih berlangsung saat laporan sedang dibuat,” kata Sarjan.
    Sedangkan tingkat aktivitas Gunung Dukono masih berada di level II atau Waspada.
    Oleh karena itu, masyarakat di sekitar Gunung Dukono, serta pengunjung atau wisatawan, agar tidak beraktivitas, mendaki, dan mendekati kawah Malupang Warirang dalam radius 4 kilometer.
    Selain itu, mengingat letusan dengan
    abu vulkanik
    secara periodik terjadi dan sebaran abu mengikuti arah dan kecepatan angin, sehingga area landaan abunya tidak tetap.
     
    “Maka direkomendasikan agar masyarakat di sekitar Gunung Dukono untuk selalu menyediakan masker atau penutup hidung dan mulut untuk digunakan pada saat dibutuhkan guna menghindari ancaman bahaya abu vulkanik pada sistem pernapasan,” imbaunya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Video Viral, Seorang Wanita Mengaku Dimintai Rp 3 Juta Saat Melaporkan Pencurian ke Polres Jaktim

    Video Viral, Seorang Wanita Mengaku Dimintai Rp 3 Juta Saat Melaporkan Pencurian ke Polres Jaktim

    Video Viral, Seorang Wanita Mengaku Dimintai Rp 3 Juta Saat Melaporkan Pencurian ke Polres Jaktim
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Video viral di media sosial menampilkan seorang wanita yang mengaku diminta uang sebesar Rp 3 juta ketika melaporkan kasus dugaan
    pencurian kendaraan
    bermotor kepada
    Polres Metro Jakarta Timur
    .
    Terlihat perekam video yang menggunakan masker serta berbaju batik merah menyampaikan keluhannya di Polres Metro Jakarta Timur.
    “Ya Allah, sumpah ya, seragam kalian untuk melindungi dan mengayomi, komitmen Kapolri kalian jalankan tidak?” kata perekam video yang diunggah oleh @platform.news.
    Video yang diunggah oleh @platform.news menarasikan, kasus dugaan pencurian dihentikan karena menolak memberikan uang kepada pihak penyidik.
    “Seorang warga mengungkapkan kekecewaannya terhadap penanganan kasus yang dilaporkannya di Polres Metro Jakarta Timur. Dalam unggahan media sosial yang kini viral, ia menuduh adanya
    dugaan permintaan uang
    oleh oknum penyidik, yang berujung pada dihentikannya laporan polisi (LP) miliknya,” tulis keterangan dalam video.
    Di tempat terpisah, Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly membantah dugaan permintaan uang oleh penyidik.
    “Kami dengan tegas menyatakan bahwa tulisan atau narasi dalam video tersebut adalah hoaks atau tidak benar,” kata Nicolas saat dikonfirmasi, Minggu (30/3/2025).
    Nicolas memastikan, penyidik Polres Metro Jakarta Timur tidak pernah meminta uang.
    Ia juga menyampaikan bahwa dalam video viral, perekam video tidak menyampaikan adanya permintaan uang.
    “Kenapa kami sampaikan demikian? Karena dalam video tersebut, saudara atau korban tidak pernah menyatakan bahwa ia diminta uang oleh penyidik Polres Metro Jakarta Timur,” ungkap Nicolas.
    “Memang dalam video tersebut ia mengkomplain terkait dengan penghentian penyelidikan dengan adanya laporan terkait tindak pidana khusus,” ucapnya.
    Nicolas menjelaskan, kasus yang dilaporkan oleh seorang wanita tersebut bukan pencurian, melainkan penipuan dan perlindungan konsumen.
    “Dia melaporkan kepada Polres Jaktim dan membuat Laporan Polisi (LP) sebanyak dua LP, satu LP terkait dengan penipuan dan satu lagi terkait perlindungan konsumen,” ungkapnya.
    Nicolas menegaskan, untuk kasus dugaan penipuan hingga kini masih dalam penyelidikan, sedangkan perlindungan konsumen dihentikan.
    “Perkara yang dilaporkan penipuan, sampai saat ini dalam proses penyelidikan. Sedangkan terkait perlindungan konsumen, perkara tersebut telah dihentikan penyelidikannya karena bukan tindak pidana,” katanya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi Buru Pencuri Emas di Mall Surabaya

    Polisi Buru Pencuri Emas di Mall Surabaya

    Surabaya (beritajatim.com) – Polisi masih berusaha memburu pencuri emas antam 50 gram di salah satu mall Surabaya beberapa waktu lalu. Hasil penyelidikan sementara, polisi mendapati pelaku tidak membawa kendaraan saat keluar dari mall.

    Kanit Reskrim Polsek Wonokromo, Ipda Mochamad Zahari mengakui pihaknya mendapatkan kesulitan dalam mengidentifikasi pelaku. Dari rekaman CCTV, wajah pelaku tidak bisa diidentifikasi karena masker yang dikenakan.

    “Kita sudah cek TKP (tempat kejadian perkara). Proses penyelidikan juga sampai sekarang,” kata Zahari, Sabtu (29/03/2025).

    Selain itu berdasarkan keterangan security, pria tersebut juga tidak membawa kendaraan ketika memasuki gedung mal. Petugas pun

    “Kami juga sudah berkoordinasi sama satpam, dia tidak menggunakan sepeda motor, itu susahnya (mencari identitasnya),” jelasnya.

    Zahari menyebut, petugas keamanan mal tidak melihat pelaku mengarah ke tempat parkir. Akan tetapi, dia masih belum mengetahui apakah dilakukan berkelompok atau sendiri.

    “Iya (kesulitan mengidentifikasi). Tapi kita sekarang sudah koordinasi sama pihak satpam, ada enggak pelaku ini setelah ambil lari ke tempat parkiran itu, (katanya) enggak ada,” ucapnya.

    Sampai saat ini, pihaknya masih melanjutkan proses penyidikan perkara pencurian emas tersebut. Dengan tujuan, untuk menemukan identitas dari pelaku.

    Diketahui sebelumnya, Pelaku pencurian emas antam bermodus pembeli viral di media sosial. Aksi pencurian itu terjadi di Salah satu toko di sebuah mall Surabaya, Minggu (16/03/2025) kemarin.

    Dalam rekaman video yang diterima, pemilik toko mengaku telah kehilangan emas antam dengan berat 50 gram. Modus yang digunakan pelaku untuk mencuri adalah dengan menjatuhkan barang asli dan ditukar dengan palsu.

    Kanit Reskrim Polsek Wonokromo, Ipda Mochamad Zahari mengatakan, pemilik toko sudah melapor. Menurut pemilik toko, awalnya pelaku mendatangi toko dan menjadi pembeli pada umumnya. Pria yang mengenakan kaos biru tua dan masker tersebut mengaku mencari emas antam pres.

    “Pelapor langsung mencarikan barang yang dicari oleh pelaku itu,” kata Zahari, Jumat (28/03/2025). (ang/kun)

  • Menkes Budi Gunadi Pantau Arus Mudik di Bandara Soetta, Pastikan Pemudik Bisa Cek Kesehatan – Page 3

    Menkes Budi Gunadi Pantau Arus Mudik di Bandara Soetta, Pastikan Pemudik Bisa Cek Kesehatan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mantau arus mudik Lebaran di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), bersama Menteri PMK, Menteri Perhubungan, dan Kapolri, Sabtu (29/3/2025).

    Dalam kesempatan tersebut, Budi Gunadi sempat berbincang dengan salah satu calon penumpang yang menggunakan kursi roda lantaran tengah sakit.

    “Saat ini di setiap bandara, pelabuhan, dan terminal ada cek kesehatan gratis hadiah dari Bapak Presiden enggak perlu ulang tahun, bisa cek tekanan darah, gula darah, dan lain sebagainya,” katanya.

    Dia juga mengungkapkan, berdasarkan data yang diterima, terdapat 2 kelompok kesehatan yang paling banyak dialami pemudik, yakni penyebab virus atau bakteri.

    “Gangguan kesehatannya misal, sakit perut, diare, batuk, pilek itu disebabkan bakteri dan virus masuk ke tubuh kita baik saat makan dan bernafas,” ujarnya.

    Untuk itu, Menkes Budi meminta para pemudik untuk bisa menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat saat perjalanan mudik, seperti mencuci tangan sebelum makan, mengenakan masker ketika sedang flu, dan sebagainya.

    Sementara, untuk kelompok kedua, yakni pemudik yang kerap mengalami pegal-pegal dan sakit kepala di perjalanan. Penyebabnya karena biasanya dari penyakit metabolik seperti darah tinggi dan gula darah tinggi.

    “Makanya, harus sstirahat yang cukup dan silahkan mendatangi tempat pemeriksaan kesehatan karena gratis,” jelasnya.

     

  • Memotret semarak pemudik di Dermaga Reguler Pelabuhan Merak

    Memotret semarak pemudik di Dermaga Reguler Pelabuhan Merak

    perjalanan mudik, jika dilihat dengan kaca mata yang lebih besar, tidak kalah menarik dari perjumpaan dengan keluarga di kampung halaman

    Jakarta (ANTARA) – Jumat (2i/3) pagi itu ratusan kendaraan roda empat memenuhi buffer zones di sejumlah Dermaga Reguler Pelabuhan Merak. Pemandangan mobil yang tidak biasa, pasalnya sebagian besar dari mobil-mobil itu membawa beban tambahan di bagian roof rack (atas mobil).

    Barang bawaan itu menjadikannya ibarat “jambul’ yang dibungkus terpal pelindung warna-warni. Jambul-jambul itu berisi pesan bahagia: hadiah para perantau bagi keluarga yang akan segera mereka jumpai di kampung halaman.

    Mobil para pemudik di Dermaga Reguler Pelabuhan Merak, Banten yang berangkat menuju Pelabuhan Bakauheni, Lampung, Jumat (28/3/2025). ANTARA/Risky Syukur/aa.

    Mobil-mobil itu berjejer rapi menunggu antrian masuk ke dalam kapal penyeberangan. Sebagian pemudik memilih diam di dalam mobil, sebagian lagi melipir ke bibir laut, berhadap-hadapan dengan Pulau Merak Besar.

    Anak-anak pemudik berlarian, bermain di area parkir sambil diawasi orang tua mereka. Beberapa lagi duduk pada pembatas dermaga sambil menikmati pemandangan laut dan berfoto-ria.

    Para pemudik yang lain, terutama bapak-bapak, hanya bersantai di dekat mobil. Sesekali mereka memeriksa ikatan pada roof rack dan mengecek ketegangan ban serta kondisi mesin.

    Mereka memastikan hadiah bagi keluarga di kampung halaman tetap dalam kondisi yang baik-baik saja dan perjalanan mudik keluarga mereka dapat berjalan lancar.

    Tak mau ketinggalan menyumbang keramaian, para pedagang asongan dengan penuh semangat menawarkan dagangan mereka kepada para pemudik. Mulai dari makanan dan minuman ringan, masker, alat cukur, mainan anak-anak serta berbagai jenis dagangan lainnya ditawarkan dari mobil ke mobil.

    Sedikit beranjak ke arah laut, sekitar 100 meter dari bibir Dermaga Reguler 3, dekat dengan Pulau Merak Besar, tiga mercusuar kecil nan tua masih berdiri. Yang paling dekat dengan dermaga sudah miring, menandakan usianya yang tak lagi muda. Sementara dua lainnya masih berdiri tegak, menunggu waktu hingga menjadi miring seperti mercusuar pertama.

    Kemudian dari kejauhan, beberapa kapal penumpang dari dermaga eksekutif yang pada mudik kali ini diregulerkan mulai berlabuh mengangkut para pemudik menuju Pelabuhan Bakauheni, Lampung.

    Ada juga kapal yang baru merapat ke arah dermaga reguler. Bunyi sirenenya memecah keramaian para pemudik yang sedang menunggu kebarangkatan. Kekuatan sirene mungkin setara dengan klakson-klakson ratusan mobil pemudik jika dibunyikan sekaligus.

    Meskipun tanpa suasana orens matahari terbit, pemandangan pagi dari Laut Pelabuhan Merak tetaplah kirana. Laut biru ditambah suasana pagi dan dibalut kerinduan hati para pemudik bertemu keluarga di kampung halaman menjadikan pagi itu semakin indah.

    Keindahan itu ditambah dengan kemacetan di Pelabuhan Merak yang pada mudik kali ini menurun drastis dibanding tahun-tahun sebelumnya. Kali ini tidak ada lagi antrian mobil yang mengular hingga lebih dari satu kilometer di jalan luar gerbang Ferry Express.

    Selain jumlah pemudik yang berkurang, keputusan Kementerian Perhubungan untuk menjadikan dermaga eksekutif atau dermaga 6 sebagai dermaga reguler juga menjadikan kemacetan diatasi dengan efektif.

    Pemudik-pemudik itu ternyata membawa kisahnya masing-masing. Sebut saja Khoirul yang berangkat dari Malang menuju Pelabuhan Merak bersama istri dan kedua anaknya.

    Ini kali pertama Khoirul dan keluarganya mudik lewat jalur Merak. Sebelum-sebelumnya, Khoirul mengaku biasa mudik memakai pesawat atau langsung naik kapal dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

    Khoirul berkendara tanpa kendala berarti dari Malang menuju Banten, hanya sedikit kemacetan yang terjadi di Exit Tol Merak. Namun itu bukan apa-apa bagi Khoirul sekeluarga lantaran mereka akan segera bertemu keluarga di kampung halaman, Lampung.

    Khoirul sekeluarga yang berpose di pinggir dermaga membelakangi laut menjadi potret keluarga sederhana yang bahagia. Khoirul di ujung kanan, diikuti anak bungsunya, lalu diikuti oleh istrinya dan kemudian anak pertamanya di ujung kiri.

    Senyum bahagia keluarga kecil itu hanyalah sekian persen dari senyum bahagia mereka ketika nanti berjumpa dengan keluarga di kampung halaman.

    Selain pemudik, keramaian di dermaga reguler pagi itu juga disumbang oleh para pengangkut barang lintas provinsi. Salah satunya adalah Kiki. Tak tanggung-tanggung, pria berusia 17 tahun ini mengangkut 12 unit sepeda motor bekas di mobil pick-upnya.

    Seorang kernet mobil angkutan barang antarprovinsi bernama sedang menunggu keberangkatan kapal dari Dermaga Reguler Pelabuhan Merak, Banten menuju Pelabuhan Bakauheni, Lampung, Jumat (28/3/2025). ANTARA/Risky Syukur/aa.

    Saat ditemui di lokasi, Kiki tengah mengencangkan tali pengikat sepeda motor berbagai merek itu. Beberapa hari lalu, Kiki mengantarkan pisang dan hasil bumi lainnya menuju Serang, Banten.

    Kemudian hari ini, Kiki yang berkendara bersama ayahnya kembali ke Lampung dengan mengangkut sejumlah sepeda motor bekas. Menurutnya, situasi saat ini jauh berbeda dengan situasi hari-hari biasa ia bekerja.

    Pasalnya kesemarakan mudik begitu terasa, bahkan ia hampir tak sadar bahwa ia bukan sedang mudik, tetapi sedang bekerja. “Bang, bakal masuk TV ya ini? Hehehe,” kata Kiki sambil tertawa ke arah kamera wartawan.

    Hingga pukul 08.00 WIB, mobil-mobil pemudik mulai beranjak dari dermaga reguler menuju kapal penyeberangan. Petugas gabungan, mulai dari kepolisian, Dinas Perhubungan setempat tak hentinya mengatur lalu lintas kendaraan.

    Tak lama setelah mobil-mobil itu beranjak, mobil-mobil dari pemudik lain yang baru saja memasuki Pelabuhan Merak Kembali mengisi buffer zones dermaga reguler.

    Sedikit demi sedikit suasana pagi Dermaga Reguler Pelabuhan Merak memudar diganti cahaya matahari yang menembak lurus ke arah dermaga, kian panas mendekati siang hari.

    Demikian pun hari yang ditunggu-tunggu pemudik, hari lebaran, sudah semakin dekat.
    Seperti kata pepatah kuno, perjalanan menuju opera tidak kalah menarik dari opera itu sendiri.

    Demikian pun perjalanan mudik, jika dilihat dengan kaca mata yang lebih besar, tidak kalah menarik dari perjumpaan dengan keluarga di kampung halaman.

    Selalu ada yang dapat diceritakan dari perjalanan mudik. Macet, ngantuk, kehabisan bensin, berdesakan dengan pemudik lain. Cerita-cerita itu, sedih atau senang, akan segera menjadi cerita menarik ketika menjadi obrolan dengan keluarga tercinta di kampung halaman.

    Editor: Dadan Ramdani
    Copyright © ANTARA 2025

  • Menkes Sebut Diare, Batuk, dan Pilek Jadi Masalah Kesehatan Paling Banyak Dialami Pemudik

    Menkes Sebut Diare, Batuk, dan Pilek Jadi Masalah Kesehatan Paling Banyak Dialami Pemudik

    Menkes Sebut Diare, Batuk, dan Pilek Jadi Masalah Kesehatan Paling Banyak Dialami Pemudik
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Kesehatan (
    Menkes
    ) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, sejumlah penyakit yang kerap dialami oleh
    pemudik
    selama musim
    mudik Lebaran
    2025.
    “Masalah kesehatan paling banyak itu diare, kemudian batuk dan pilek,” kata Budi Gunadi di Stasiun Gambir, Sabtu (29/3/2025).
    Budi lantas menjelaskan, bagaimana cara pencegahan penyakit yang sering dialami pemudik tersebut. Salah satunya adalah mencuci tangan.
    “Jangan lupa cuci tangan, kalau mau makan untuk yang enggak puasa. Kalau yang puasa Alhamdulillah. Karena tangan yang kotor itu membuat bakteri dan kuman masuk mulut,” ujarnya.
    Menurut Budi, saat bakteri dan kuman sudah masuk dalam perut, seseorang akan merasakan sakit perut.
    “Dari sakit perut, akan diare,” kata Menkes.
    Sementara itu, untuk sakit batuk dan pilek dapat ditangani dengan menggunakan masker.
    “Pakai masker karena batuk pilek bisa menularkan kumannya ke pernapasan sehingga bisa menjadi ketularan,” ujarnya.
    Budi Gunadi juga mengungkapkan, ada kelompok penyakit kedua yang sering dialami pemudik.
    “Kelompok kedua biasanya pemudik mengalami pusing, pegel, sakit kepala, badan yang biasanya karena darah tinggi,” kata Menkes.
    Budi Gunadi kemudian menyebut bahwa cara yang bisa mencegah kelompok penyakit kedua itu adalah istirahat yang cukup.
    “Yang pertama, pemudik harus tidur cukup dan sahurnya yang cukup,” ujarnya.
    Menkes juga mengajak pemudik yang sedang tidak dalam kondisi sehat untuk mengunjungi posko kesehatan gratis dan mengikuti cek kesehatan gratis di Puskesmas.
    “Ada pos kesehatan di sini milik kereta api, sama pemudik juga bisa cek kesehatan gratis di Puskesmas, mumpung dikasih hadiah sama Bapak Presiden,” kata Budi Gunadi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pemudik Naik Sepeda dari Bekasi ke Gunungkidul, Gowes 4 Hari 5 Malam – Halaman all

    Pemudik Naik Sepeda dari Bekasi ke Gunungkidul, Gowes 4 Hari 5 Malam – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Mudik merupakan tradis yang dilakukan masyarakat Indonesia menjelang Lebaran, tak terkecuali Sandi Setiawan, warga Gunungkidul, Yogyakarta.

    Uniknya, Sandi menempuh perjalanan mudik Lebaran 2025 dari Bekasi, Jawa Barat menuju Gunungkidul menggunakan sepeda.

    Ini bukan kali pertama Sandi mengayuh sepeda dari Bekasi ke Gunungkidul saat mudik Lebaran.

    Sejak 2016, Sandi selalu mudik mengayuh sepeda.

    Meski harus memakan Waktu lama, namun ia mengaku menikmati perjalanannya.

    “Saya mudik pakai sepeda gowes, pertama karena hobi, kedua karena ekonomis,” kata Sandi saat tiba di Jalan Pantura, Kota Tegal, Jawa Tengah, Kamis (27/3/2025), dilansir TribunJateng.com.

    Jika menggunakan bus rute Bekasi-Gunungkidul, Sandi harus merogoh kocek Rp550 ribu sampai Rp600 ribu.

    Namun, dengan mengayuh sepeda, biaya yang dikeluarkan Sandi untuk perjalanan mudiknya tidak sampai menyentuh nominal tersebut.

    Untuk menekan biaya, Sandi memilih beristirahat  di masjid karena gratis. Di sana ia bisa menumpang mandi dan mencuci baju.

    “Jadi saya bawa bekal baju untuk cuci kering pakai. Istirahat di masjid karena umum dan keamanan terjamin,” ungkapnya.

    Disebutkannya, perjalanan mudik dari Bekasi ke Gunungkidul menggunakan sepeda membutuhkan waktu selama 4 hari 5 malam.

    “Alhamdulillah sepanjang jalan lancar, jalannya juga halus,” katanya.

    Untuk keamanannya selama di perjalanan, Sandi membawa sejumlah perlengkapan, di antaranya helm, sarung tangan, kacamata, dan masker.

    Ia juga memasang lampu depan dan belakang di sepeda, serta di bagian helm.

    Selama perjalanan ia juga memakai kaus lengan Panjang untuk melindungi tubuhnya dari sengatan matahari.

    Ia sendiri lebih senang perjalanan malam, karena tidak panas.

    “Yang terpenting adalah niat dan tekad, saya sendiri istirahat tiap satu jam sekali. Per jam, minum 10 menit lalu jalan lagi, dan itu terus kontinyu,” terangnya, dikutip dari TribunBanyumas.com.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Sosok Sandi Setiawan Mudik dari Bekasi ke Gunung Kidul Pakai Sepeda Gowes, Ini Alasannya dan di TribunBanyumas.com dengan judul Kecanduan Mudik Kayuh Sepeda, Sandi Nikmati Perjalanan dari Bekasi ke Gunung Kidul 4 Hari 5 Malam

    (Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJateng.com, TribunBanyumas.com/Fajar Bahruddin Achmad)

  • Lebaran Sebentar Lagi, Simak Tips Jaga Kesehatan Saat Mudik

    Lebaran Sebentar Lagi, Simak Tips Jaga Kesehatan Saat Mudik

    Jakarta

    Mudik merupakan tradisi yang dinantikan oleh masyarakat Indonesia saat menjelang Lebaran. Mudik juga menjadi momen seseorang dapat berkumpul kembali bersama keluarga dan saudara setelah sekian lama tidak bertemu.

    Akan tetapi, perjalanan panjang ketika mudik seringkali membawa tantangan tersendiri, mulai dari terjebak macet, cuaca yang tidak mendukung, hingga kelelahan akibat perjalanan jauh. Jika tidak dipersiapkan dengan baik, kondisi tubuh bisa menurun dan berpotensi terkena penyakit, sehingga mengganggu kenyamanan dan kebahagiaan saat berkumpul dengan keluarga di kampung halaman.

    Oleh sebab itu, penting untuk menjaga kesehatan dan stamina tubuh selama melakukan perjalanan mudik agar Anda dapat merayakan Lebaran dengan penuh sukacita, kebahagiaan, dan semangat.

    Selain itu, kondisi tubuh yang optimum juga membantu menghindari risiko penyakit yang bisa muncul akibat perjalanan panjang dan kelelahan. Untuk itu, diperlukan beberapa persiapan agar tubuh tetap sehat dan nyaman selama di perjalanan.

    Dilansir dari berbagai sumber, berikut beberapa tips menjaga kesehatan saat mudik yang bisa Anda lakukan:

    1. Perhatikan Pola Makan

    Banyak orang sering kali berbuka atau sahur dengan makanan berminyak, cepat saji, bahkan tinggi gula dan lemak. Tentu hidangan tersebut tidak sehat bagi tubuh dan bisa menimbulkan penyakit. Oleh karena itu, ketika ingin mudik, usahakan mengonsumsi makanan yang bergizi, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, susu, atau roti gandum agar kondisi tubuh tetap fit dan tidak mudah lemas selama menempuh perjalanan jauh.

    2. Lakukan Persiapan Fisik

    Sebelum berangkat menuju kampung halaman, sebaiknya cek kesehatan terlebih dahulu ke puskesmas atau rumah sakit terdekat. Hal ini bertujuan untuk memastikan kondisi tubuh tetap sehat dan bugar. Selain itu, melakukan cek kesehatan dapat mengetahui apa yang harus dilakukan agar tetap sehat serta mendorong Anda untuk melakukan aktivitas-aktivitas untuk kondisi tubuh yang lebih baik.

    Jika Anda mempunyai gangguan atau masalah kesehatan, segera persiapkan obat-obatan atau suplemen dan cek kelayakan kendaraan agar perjalanan mudik tetap aman dan lancar.

    3. Istirahat yang Cukup

    Istirahat merupakan aktivitas yang wajib untuk dilakukan semua orang, termasuk sebelum berangkat mudik. Kurang tidur sebelum mudik dapat membuat tubuh cepat lelah, ngantuk, dan mengurangi konsentrasi, terutama bagi yang membawa mobil seorang diri.

    Oleh karena itu, Pastikan tidur yang cukup sebelum perjalanan dan istirahat secara berkala dengan pergi ke rest area. Jika menggunakan transportasi umum, manfaatkan waktu untuk tidur sejenak agar tubuh tetap segar.

    4. Selalu Jaga Kebersihan

    Perjalanan panjang bisa membuat tubuh lebih rentan terhadap kuman dan bakteri. Oleh karena itu, perhatikan kebersihan baik secara pribadi maupun lingkungan selama perjalanan mudik. Anda dapat membawa perlengkapan kebersihan seperti tisu basah, hand sanitizer, dan masker untuk menjaga kebersihan dan menghindari virus serta polusi selama di perjalanan.

    Jika mudik dengan kendaraan umum, usahakan untuk mencuci tangan sebelum makan dan setelah menyentuh fasilitas umum.

    5. Selalu Sedia Air Mineral

    Air mineral merupakan kebutuhan utama yang tidak boleh diabaikan selama perjalanan mudik. Tubuh yang terpenuhi kebutuhan mineral dengan baik dapat membantu menjaga stamina, mencegah kekurangan cairan tubuh, serta mengurangi rasa lelah akibat perjalanan panjang. Pastikan untuk selalu membawa persediaan air mineral yang cukup agar tidak perlu repot mencari di rest area atau tempat lain.

    Di antara berbagai pilihan air mineral, Le Minerale bisa menjadi solusi tepat untuk menemani perjalanan mudik Anda. Dengan kandungan mineral esensial yang bermanfaat bagi tubuh, Le Minerale tidak hanya memenuhi kebutuhan cairan, tetapi juga membantu menjaga kesehatan secara optimal apalagi saat menempuh perjalanan mudik yang jauh.

    Namun ketika bekal persediaan Le Minerale sudah habis di perjalanan, membeli Le Minerale di jalan seperti pedagang asongan pun bisa menjadi pilihan. Le Minerale memiliki segel sehingga debu dan kotoran tidak bisa masuk ke sela-sela tutup botolnya. Hal ini menjadi jaminan produk Le Minerale tetap higienis.

    (akn/ega)

  • Pelaku Pencurian Emas Antam bermodus Pembeli Viral di Media Sosial

    Pelaku Pencurian Emas Antam bermodus Pembeli Viral di Media Sosial

    Surabaya (beritajatim.com) – Pelaku pencurian emas antam bermodus pembeli viral di media sosial. Aksi pencurian itu terjadi di salah satu toko di sebuah mall Surabaya, Minggu (16/03/2025) kemarin.

    Dalam rekaman video yang diterima, pemilik toko mengaku telah kehilangan emas antam dengan berat 50 gram. Modus yang digunakan pelaku untuk mencuri adalah dengan menjatuhkan barang asli dan ditukar dengan palsu.

    Kanit Reskrim Polsek Wonokromo, Ipda Mochamad Zahari mengatakan, pemilik toko sudah melapor. Menurut pemilik toko, awalnya pelaku mendatangi toko dan menjadi pembeli pada umumnya. Pria yang mengenakan kaos biru tua dan masker tersebut mengaku mencari emas antam pres. “Pelapor langsung mencarikan barang yang dicari oleh pelaku itu,” kata Zahari, Jumat (28/03/2025).

    Oleh pemilik toko, saat itu ditunjukan emas antam pres dengan berat 25 gram. Setelah dilihat-lihat oleh pelaku, ternyata ia tidak berminat sehingga emas dimasukan kembali ke etalase. “Kemudian, pegawai tersebut menunjukkan emas antam dengan berat 10 gram beserta harganya kepada pelaku. Akan tetapi, pria itu menolaknya sehingga dimasukkan lagi ke kotaknya,” tutur Zahari.

    Namun, ketika menunjukan emas antam pres 50 gram, terlapor seperti berminat. Ia sempat melihat lantas menjatuhkan emas ke depan etalase toko. Saat jatuh itulah, pelaku menukar dengan emas palsu. “Korban baru menyadari sesaat kemudian. Lantas melapor ke Polsek,” tegas Zahari.

    Polisi yang mendapatkan laporan, lantas melakukan pengecekan di sekitar lokasi kejadian. Saat ini, petugas masih berusaha mengumpulkan CCTV dan bukti-bukti yang ada. “Untuk olah TKP sudah dilakukan dan mengumpulkan bukti-bukti berupa CCTV. Saat ini masih proses pengejaran pelaku,” tutupnya. (ang/kun)

  • Ada Pria Bawa Benda Diduga Senpi di Tengah Aksi Tolak RUU TNI di Gedung DPR, Polisi?

    Ada Pria Bawa Benda Diduga Senpi di Tengah Aksi Tolak RUU TNI di Gedung DPR, Polisi?

    GELORA.CO –  Demonstrasi menolak Revisi Undang-Undang (RUU) TNI di gedung DPR, Jakarta, berakhir ricuh, Kamis (27/3/2025). Peserta aksi sempat menghajar seorang pria yang disebut-sebut sebagai polisi.

    Dari video dan narasi di akun Instagram @jktviral dan @pasifisstate, para demonstran mengeroyok seorang pria di sekitar Kompleks Parlemen. Pria itu memakai baju dan celana hitam. Wajahnya pun ditutupi masker hitam.

    Dia lalu kabur. Namun tampak, pada tangan kanannya memegang benda diduga senjata api (senpi). Benda itu sempat ditodongkannya ke depan.

    Pria ini berlari menjauh dari massa yang berkumpul di depan DPR.

    Dia mengarah ke Brimob yang berjaga di Tol Dalam Kota. Perekam video lalu bertanya betul tidaknya pria yang membawa benda diduga senpi itu merupakan polisi atau tidak.

    “Abangnya intel ya? Abangnya Intel ya? Abangnya intel?,” tanya perekam video dilihat di akun Instagram @pasifisstate.

    Namun, pria itu tak memberi jawaban.