Produk: masker

  • Dulu Disebut Pembimbing, Kini Kasmudjo Bantah Pernah Bimbing Skripsi Jokowi

    Dulu Disebut Pembimbing, Kini Kasmudjo Bantah Pernah Bimbing Skripsi Jokowi

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Fakta baru terungkap terkait isu ijazah palsu mantan Presiden Jokowi Widodo.

    Hal itu terungkap saat Rismon Sianipar melakukan pertemuan langsung dengan Kasmudjo.

    Wajah pria tua berbadan kurus itu separuh tertutup masker. Kasmudjo, pensiunan dosen Fakultas Kehutanan, pun membuka suara.

    Rismon langsung pada inti, menanyakan apakah benar Kasmudjo dosen pembimbing skripsi Jokowi?

    “Itu salah! Nah itu yang salah!” demikian pernyataan itu keluar kepada Rismon Hasiolan Sianipar

    Dari pertemuan tersebut terungkap fakta mengejutkan. Kasmudjo tegas bantah dirinya pembimbing skripsi maupun pembimbing akademik.

    Kilas balik ke tahun 2017 di sebuah stasiun televisi nasional, Jokowi menyebut Kasmudjo sebagai pembimbing skripsinya.

    Tapi di warung sederhana yang juga menjadi tempat tinggalnya, Kasmudjo menyampaikan fakta berbeda.

    “Harus di atas 50 tahun untuk jadi pembimbing skripsi, saya saat itu baru pangkat 3B,” sebutnya.

    “Saya bukan dosen pembimbing akademik. Saya tahu itu tidak boleh. Masih muda,” tuturnya.

    (Erfyansyah/fajar)

  • Saudi Masuk Puncak Musim Panas, Ini 5 Tips Jaga Kesehatan Buat Jemaah Haji

    Saudi Masuk Puncak Musim Panas, Ini 5 Tips Jaga Kesehatan Buat Jemaah Haji

    Makkah

    Sebagian jemaah haji Indonesia masih berada di Arab Saudi untuk menunggu jadwal pulang ke Tanah Air. Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) meminta jemaah yang masih berada di Saudi untuk menjaga kesehatan.

    Kepala Bidang Kesehatan PPIH Daerah Kerja Makkah M Imran menyebut Saudi sedang masuk puncak musim panas. Suhu di luar ruangan saat siang hari bisa mencapai 47 derajat celcius.

    “Kami ingatkan bahwa Arab Saudi saat ini telah memasuki puncak panas, bulan Juni-Juli. Di mana pada hari ini saja, suhu di Makkah mencapai 45 derajat celsius. Sementara di Madinah sudah mencapai 47 derajat celcius. Ini akan terasa lebih panas karena keringnya udara dan kelembapannya rendah,” kata Imran di Makkah, Minggu (15/6/2025).

    Jemaah haji yang tiba di Saudi pada gelombang kedua akan diberangkatkan ke Madinah mulai 18 Juni. Mereka bakal berada di Madinah beberapa hari sebelum diterbangkan ke Indonesia via Bandara Madinah.

    Imran juga meminta jemaah haji lagsung memeriksakan diri jika mengalami batuk, demam atau sesak napas setelah kembali ke Indonesia. Dia berharap pemeriksaan dini bakal membuat pengobatan lebih efektif.

    “Kalau ada gejala sakit, misalkan demam, batuk, sesak nafas, kami anjurkan agar segera berobat ke rumah sakit maupun puskesmas,” kata Imran.

    Imran pun memberi tips menjaga kesehatan bagi jemaah haji yang masih berada di Saudi:

    1. Beristirahat yang cukup di hotel dan tidak memaksakan diri melakukan ibadah yang menguras tenaga seperti umrah sunah berkali-kali atau mengejar arbain di Masjid Nabawi

    3. Memakai masker untuk menghindari penularan penyakit

    4. Jemaah haji yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid diminta memperbanyak ibadah di dalam hotel

    5. Jemaah haji lansia harus selalu didampingi ketika beraktivitas di luar hotel.

    Imran mengatakan ada 72.100 orang jemaah haji yang mendapat pelayanan kesehatan. Dia menyebut keluhan terbanyak adalah ISPA, hipertensi, diabetes dan komplikasi.

    Dia juga menyebut ada 238 orang jemaah haji RI yang dirawat di rumah sakit Saudi. Mereka mayoritas mengalami pneumonia, diabetes dan juga jantung koroner atau serangan jantung

    Dia menyebut terdapat 275 jemaah haji yang meninggal hingga hari ke-44 operasional haji. Imran berharap agar jemaah haji selalu dalam keadaan sehat dan jumlah kematian tidak melonjak.

    (haf/wnv)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Gunung Raung Kembali Erupsi Pagi Hari Ini, Tinggi Letusan 1.200 Meter

    Gunung Raung Kembali Erupsi Pagi Hari Ini, Tinggi Letusan 1.200 Meter

    Bisnis.com, JAKARTA – Gunung Raung kembali mengalami erupsi pada Minggu (15/5/2025) pagi usai empat kali meletus kemarin.

    Dilansir Antara, gunung yang berada di perbatasan Kabupaten Jember, Bondowoso, dan Banyuwangi itu mencatatkan tinggi letusan 1.200 meter di atas puncak.

    Petugas Pos Pengamatan Gunung Raung Mukijo menyampaikan terjadi erupsi Gunung Raung pada pukul 06.28 WIB dan tinggi kolom letusan teramati sekitar 1.200 meter di atas puncak atau ketinggiannya 4.532 meter di atas permukaan laut (mdpl).

    “Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang ke arah tenggara,” ujarnya. Saat laporan tersebut dibuat, erupsi disebutkan masih berlangsung.

    Untuk pengamatan kegempaan selama 24 jam pada Sabtu (14/6) tercatat Gunung Raung mengalami empat kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 4 mm dan lama gempa 36-94 detik, satu kali gempa tektonik lokal dengan amplitudo 25 mm, S-P 2.9 detik, dan lama gempa 42 detik.

    Kemudian satu kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 4 mm dengan lama gempa 77 detik dan satu kali gempa tremor menerus dengan amplitudo 0.5-5 mm, dominan 1 mm.

    “Pengamatan secara visual, gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut. Teramati asap kawah utama berwarna putih, kelabu dan hitam dengan intensitas sedang hingga tebal tinggi sekitar 100-1.500 meter dari puncak,” katanya.

    Mukijo menjelaskan status Gunung Raung masih pada Level II atau Waspada, sehingga masyarakat dan pengunjung/wisatawan tidak mendekati pusat erupsi di kawah puncak dengan radius 3 kilometer dan menuruni kaldera serta bermalam di kawasan kawah karena berbahaya.

    Warga di beberapa desa di Kabupaten Jember merasakan hujan abu tipis saat erupsi Gunung Raung dengan arah angin ke arah selatan, sehingga petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat membagi-bagikan masker kepada warga yang terdampak.

  • Kualitas Udara Jakarta Tidak Sehat, Warga Diimbau Pakai Masker
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        15 Juni 2025

    Kualitas Udara Jakarta Tidak Sehat, Warga Diimbau Pakai Masker Megapolitan 15 Juni 2025

    Kualitas Udara Jakarta Tidak Sehat, Warga Diimbau Pakai Masker
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Pemandangan
    Jakarta
    terpantau hari ini dengan
    kualitas udara
    yang menunjukkan adanya perubahan.
    Berdasarkan data kualitas udara dari IQAir, pada tanggal 15 Juni 2025, indeks kualitas udara Jakarta mencapai
    AQI 93
    , yang termasuk dalam
    kategori sedang
    .
    Kategori sedang
    , dengan rentang PM2.5 antara 51-100, menunjukkan bahwa kualitas udara di Jakarta tidak terlalu berdampak pada kesehatan manusia maupun hewan.
    Meski demikian, perlu diwaspadai bahwa Jakarta masih berpotensi menjadi salah satu kota dengan polusi udara tertinggi di Indonesia.
    Untuk informasi lebih lanjut, berikut adalah data mengenai kualitas udara di Jakarta:
    Untuk menjelaskan lebih lanjut tentang indeks kualitas udara (AQI), berikut adalah kategori dan dampak dari kualitas udara:
    Dengan kondisi kualitas udara yang berada dalam kategori sedang, disarankan bagi warga untuk tetap waspada.
    Kelompok sensitif seperti anak-anak, lansia, dan orang dengan kondisi kesehatan tertentu dianjurkan untuk mengenakan masker saat berada di luar ruangan dan mengurangi aktivitas fisik yang berat di luar.
    Menutup jendela dan menggunakan penyaring udara di dalam rumah juga sangat dianjurkan untuk meminimalkan paparan terhadap polusi udara.
    Sumber: https://www.iqair.com/id
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Susul Tren di India? Menkes Bicara Kemungkinan RI Catat Lagi Kematian COVID-19

    Susul Tren di India? Menkes Bicara Kemungkinan RI Catat Lagi Kematian COVID-19

    Jakarta

    Kasus COVID-19 di India kembali mengalami peningkatan, setelah sebelumnya sempat menurun. Pada hari Jumat, Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga India mencatat ada sembilan kematian dan jumlah kasus aktif naik menjadi 7.400 dengan 269 infeksi baru dalam 24 jam terakhir.

    Dari sembilan korban meninggal, empat berasal dari Maharashtra, tiga dari Kerala, serta masing-masing satu dari Tamil Nadu dan Rajasthan. Salah satu korban adalah seorang pria berusia 34 tahun dari Maharashtra, sementara delapan lainnya merupakan lansia dengan riwayat penyakit pernapasan dan kondisi medis kronis.

    Muncul Subvarian Baru

    Peningkatan kasus COVID-19 di India ini disebut karena kemunculan sejumlah subvarian baru, seperti LF.7, XFG, JN.1, hingga NB.1.8.1 yang belakangan terdeteksi. Varian-varian tersebut dinilai lebih cepat menular, meskipun gejalanya masih tergolong ringan pada sebagian besar pasien.

    Secara geografis, Kerala mencatat jumlah kasus aktif terbanyak dengan 2.109 kasus. Sementara itu, Karnataka melaporkan lonjakan harian tertinggi dengan 132 kasus baru dalam 24 jam terakhir, sehingga total kasus aktifnya menjadi 527.

    Gujarat menambahkan 79 kasus baru dan kini memiliki 1.437 kasus aktif, sedangkan Delhi mengalami penurunan menjadi 672 kasus aktif.

    Vaksinasi Booster ke Kelompok Rentan

    Para ahli kesehatan India merekomendasikan pendekatan yang lebih tertarget. Terutama untuk kelompok berisiko tinggi seperti lansia, riwayat gangguan imun, serta pasien dengan penyakit kronis.

    “Mayoritas masyarakat telah memiliki kekebalan hibrida dari infeksi sebelumnya dan cakupan vaksinasi yang tinggi,” ujar seorang ahli kesehatan kepada media lokal.

    Pemerintah juga mendorong masyarakat untuk tetap menjaga diri, seperti kembali menerapkan protokol kesehatan yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menghindari kerumunan.

    Masyarakat yang masuk kategori rentan diminta untuk segera mencari bantuan medis jika mengalami gejala yang memburuk. Ikatan Medis India pun kembali menegaskan pentingnya langkah pencegahan demi menekan penyebaran virus.

    NEXT: Bagaimana Kasus Kematian COVID-19 di RI?

    Sebelumnya, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Aji Muhawarman menyebut varian NB.1.8.1 yang menghebohkan India belum masuk ke Indonesia.

    “Sampai Minggu ke-23, Subvarian yang masih bersirkulasi di Indonesia adalah MB.1.1 dan KP.2.18, secara umum memiliki karakteristik yang sama dengan JN.1 (penilaian risiko rendah),” kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Aji Muhawarman saat dihubungi detikcom beberapa waktu lalu.

    Menkes Klaim Tidak Ada Kasus Kematian

    Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan sampai hari Sabtu (14/6) belum ada laporan pasien COVID-19 meninggal di Indonesia.

    “Belum. Belum (kematian akibat COVID-19),” kata Menkes saat ditemui di Jakarta Pusat, Sabtu (14/6/2025).

    Meskipun begitu, Menkes Budi mendorong masyarakat untuk tetap waspada terkait COVID-19. Menurutnya, kembali menerapkan protokol kesehatan mesti dilakukan.

    “Sarannya saya, karena variannya Omicron yang lemah, nggak usah khawatir, tapi kalau merasa nggak enak badan, batuk-batuk ya lakukan yang sudah dianjurkan,” katanya.

    “Rajin cuci tangan, pakai masker, dan jaga jarak,” lanjutnya.

    Simak Video “Video Menkes soal Covid-19: Variannya Omicron yang Lemah, Jangan Khawatir”
    [Gambas:Video 20detik]

  • 9
                    
                        "I Can't Start My Bike!" Kata Terakhir Penembak Mati Warga Australia di Bali Sebelum Kabur
                        Denpasar

    9 "I Can't Start My Bike!" Kata Terakhir Penembak Mati Warga Australia di Bali Sebelum Kabur Denpasar

    “I Cant Start My Bike!” Kata Terakhir Penembak Mati Warga Australia di Bali Sebelum Kabur
    Editor
    KOMPAS.com –
    Polisi masih memburu dua penembak dua warga negara Australia di sebuah vila di Desa Munggu, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu (14/6/2025) dini hari.
    Salah satu pelaku, yang kabur menggunakan motor matic, sempat mengucapkan kalimat berbahasa Inggris dengan logat kental Australia, “I can’t start my bike” (aku tak bisa menyalakan sepeda motor), menurut kesaksian warga.
    Kepala Bidang Humas Polda Bali Kombes Pol Ariasandy mengatakan, dua pelaku diduga berasal dari negara yang sama dengan korban, yakni Australia.
    Saat kejadian, salah satu pelaku mengenakan jaket hijau menyerupai atribut ojek online, sementara satu lainnya mengenakan jaket oranye terang dan helm hitam.
    “Saksi melihat dari celah pintu melihat satu orang laki-laki di atas motor matic kecil dengan jaket hijau ojek online, helm gelap, dan makai masker atau penutup wajah dengan bahasa atau logat Australia kental dengan kata ‘I can’t start my bike!’,” kata Ariasandy lewat keterangan tertulis, Sabtu.
    Penembakan itu menyebabkan satu korban berinisial ZR (33) meninggal dunia, dan satu korban lain berinisial SG (35) mengalami luka tembak. Keduanya merupakan WNA Australia.
    ZR sempat dibawa ke RSUP Prof Ngoerah untuk diotopsi, sementara SG dirawat di rumah sakit di Kuta.
    Menurut Ariasandy, penembakan disaksikan oleh istri korban ZR, berinisial GJ (29). Saat itu, GJ sedang tertidur dan terbangun mendengar suara teriakan suaminya.
    “Dalam ketakutan, GJ sempat mengintip dari balik selimut melihat seorang pria mengenakan jaket oranye terang dan helm hitam mendekati suaminya,” kata Ariasandy.
    Pelaku lalu menembaki suami GJ secara membabi buta di kamar mandi.
    Di saat yang sama, GJ juga mendengar suara tembakan dan pecahan kaca dari kamar sebelah, tempat SG berada.
    GJ baru berani keluar kamar setelah suara pelaku tak lagi terdengar. Ia menemukan suaminya sudah tak bernyawa dan kemudian menolong SG yang mengalami pendarahan.
    Dari hasil identifikasi, ZR mengalami luka tembak di telapak kaki kanan, dua luka tembak di dada kiri, dan luka robek pada pelipis, hidung, serta bahu kiri.
    Sementara itu, DN, istri SG, terbangun oleh suara tembakan dari kamar sebelah dan melihat seorang pria mengenakan jaket hijau, helm gelap, dan masker masuk ke dalam kamarnya.
    DN langsung melarikan diri ke luar vila untuk meminta pertolongan.
    Polisi telah mengamankan barang bukti berupa 17 selongsong peluru, dua proyektil utuh, dan 55 pecahan proyektil.
    Kini, aparat tengah memburu dua pelaku yang kabur menggunakan motor matic usai melakukan aksi brutal tersebut.
    (Kontributor Bali Yohanes Valdi Seriang Ginta)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 9
                    
                        "I Can't Start My Bike!" Kata Terakhir Penembak Mati Warga Australia di Bali Sebelum Kabur
                        Denpasar

    10 Penembakan Warga Australia di Bali: 2 Penembak Berjaket Hijau dan Oranye, 17 Selongsong Peluru Berserakan Denpasar

    Penembakan Warga Australia di Bali: 2 Penembak Berjaket Hijau dan Oranye, 17 Selongsong Peluru Berserakan
    Tim Redaksi
    DENPASAR, KOMPAS.com- 
    Polisi masih memburu penembak dua warga negara Australia, berinisial ZR (33) dan SG (35), di sebuah vila di Desa Munggu, Kecamtan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu (14/6/2025) sekitar pukul 24.15 Wita.
    Berdasarkan keterangan saksi di lokasi kejadian, pelaku berjumlah dua orang dan diduga kuat berasal dari negara yang sama dengan korban.
    Saat melancarkan aksinya, salah satu pelaku mengenakan jaket hijau yang menyerupai atribut driver ojek online. Sedangkan, satu pelaku lainnya mengenakan jaket oranye terang.
    “Dalam kejadian penembakan ini mengakibatkan satu korban WNA Australia meninggal dunia, inisial ZR, dibawa ke RSUP Prof Ngoerah untuk dilakukan otopsi dan satu korban luka tembak inisial SG, dibawa ke rumah sakit di Kuta, Badung, untuk dilakukan perawatan,” kata kata Kepala Bidang Humas Polda Bali Kombes Pol Ariasandy, lewat keterangan tertulis, Sabtu.
    Ariasandy mengatakan penembakan disaksikan langsung oleh saksi berinisial GJ (29) yang merupakan istri dari ZR, dan DN istri korban SG, di dalam vila tersebut.
    Saat kejadian, GJ sedang tertidur pulas di dalam kamarnya. Dia tiba-tiba terbangun saat mendengar suara teriakan suamimya.
    Dalam ketakutan, GJ sempat mengintip dari balik selimut melihat seorang pria mengenakan jaket oranye terang dan helm hitam mendekati suaminya.
    Pria bersenjata itu lalu menembaki suaminya yang berada di kamar mandi dengan membabi buta.
    Saat bersamaan, GJ juga mendengar suara teriakan SG yang berada di kamar sebelahnya, dan diikuti suara tembakan serta suara pecahan kaca jendela.
    Dia baru berani bangun dari kasurnya setelah kedua pelaku terdengar meninggalkan lokasi.
    Dia pun langsung memeriksa keadaan suaminya, namun denyut nadinya sudah tidak ada.
    GJ lalu membantu korban SG yang mengalami pendarahan dan selanjutnya dilarikan ke rumah sakit untuk ditangani lebih lanjut.
    “Berdasarkn hasil identifikasi Polres Badung dan Inafis Polda Bali pada ZR, ditemukan satu luka tembak di telapak kaki kanan, dua luka tembak pada dada kiri, dan luka robek pada pelipis, hidung, bahu kiri,” kata dia.
    Sementara menurut kesaksian DN, saat itu dia juga sedang tertidur dan tiba-tiba mendengar suara tembakan dari dalam kamar sebelahnya.
    Tak lama kemudian, seorang pria mengenakan jaket warna hijau dan wajahnya ditutup masker dan helm hitam masuk ke dalam kamarnya.
    Dia pun langsung lari keluar dari vila untuk mencari bantuan.
    Sedangkan, saksi lainnya juga sempat melihat saat kedua pelaku langsung melarikan diri mengunakan dua sepeda motor matic usai kejadian tersebut.
    “Saksi melihat dari celah pintu melihat satu orang laki-laki diatas motor matic kecil dengan jaket hijau ojek online, helm gelap, dan mekai masker atau penutup wajah dengan bahasa atau logat Australia kental dengan kata ‘I cant start my bike’,” kata Ariasandi.
    Ariasandy mengatakan berdasarkan kekerangan saksi-saksi di lokasi kejadian diduga kedua pelaku berasal dari Australia.
    Selain memeriksa saksi, polisi juga telah mengamankan barang bukti berupa 17 buah selongsong peluru, 2 buah proyektil utuh dan 55 buah pecahan proyektil.
    “Dua orang pelaku dengan logat bahasa Australian kental,” kata kata dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi Duga Pelaku Penembakan WN Australia di Bali Sesama WNA

    Polisi Duga Pelaku Penembakan WN Australia di Bali Sesama WNA

    Denpasar, Beritasatu.com – Polisi mulai mengungkap petunjuk awal terkait pelaku penembakan dua warga negara Australia di Vila Casa Santisya 1, Desa Munggu, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu (14/6/2025) dini hari.

    Kepala Bidang Humas Polda Bali Kombes Pol Ariasandy mengungkapkan, dari pemeriksaan saksi-saksi, pelaku diduga dua pria berlogat bahasa Australia kental dan mengendarai sepeda motor matik. 

    “Satu pelaku mengenakan jaket oranye terang dan helm hitam, sedangkan pelaku lainnya memakai jaket hijau mirip ojek online, masker gelap, serta helm gelap,” ungkapnya.

    Menurut keterangan warga sekitar, kedua pelaku sempat terlihat di depan vila dan salah satunya terdengar berkata, “I can’t start my bike” (saya tidak bisa menyalakan motor saya), sebelum akhirnya kabur ke arah barat.

    Penembakan terjadi saat lima WNA Australia tengah menginap di vila tersebut. Korban berinisial ZR tewas di lokasi, sedangkan satu lainnya, SG, mengalami luka dan kini dirawat di BIMC Hospital Kuta.

    Tim gabungan dari Polda Bali dan Polres Badung telah dibentuk untuk menyelidiki kasus ini secara intensif dan memburu para pelaku. Polisi juga masih mendalami motif penembakan, termasuk kemungkinan adanya hubungan antara korban dan pelaku. Keamanan kawasan wisata kini diperketat.

  • Kematian COVID-19 di India Naik, RI Aman? Menkes Bilang Gini

    Kematian COVID-19 di India Naik, RI Aman? Menkes Bilang Gini

    Jakarta – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menegaskan belum ada laporan kematian akibat COVID-19. Namun, Menkes Budi meminta masyarakat tetap waspada.

    “Belum. Belum (ada kematian akibat COVID-19),” kata Menkes saat ditemui di Jakarta Pusat, Sabtu (14/6/2025).

    Menkes melanjutkan, jika ada keluarga atau seseorang yang mengeluhkan gejala yang diduga infeksi SARS-CoV-2 agar segera melakukan perawatan mandiri dan menghindari kontak dengan orang lain.

    “Sarannya saya, karena variannya Omicron yang lemah, nggak usah khawatir, tapi kalau merasa nggak enak badan, batuk-batuk ya lakukan yang sudah dianjurkan,” katanya.

    “Rajin cuci tangan, pakai masker, dan jaga jarak,” lanjutnya.

    Beberapa negara di Asia seperti Thailand, India, dan Singapura belakangan melaporkan naiknya kasus akibat infeksi COVID-19. Varian NB.1.8.1 atau Nimbus tengah menjadi sorotan.

    Kemenkes mengklaim bahwa varian ini masih belum masuk ke Indonesia.

    “Sampai Minggu ke-23, Subvarian yang masih bersirkulasi di Indonesia adalah MB.1.1 dan KP.2.18, secara umum memiliki karakteristik yang sama dengan JN.1 (penilaian risiko rendah),” kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Aji Muhawarman saat dihubungi detikcom beberapa waktu lalu.

    (dpy/naf)

  • Kasus Penembakan 2 WN Australia di Bali, 2 Pelaku Diduga WNA 
                
                    
                        
                            Denpasar
                        
                        14 Juni 2025

    Kasus Penembakan 2 WN Australia di Bali, 2 Pelaku Diduga WNA Denpasar 14 Juni 2025

    Kasus Penembakan 2 WN Australia di Bali, 2 Pelaku Diduga WNA
    Tim Redaksi
    DENPASAR, KOMPAS.com
    – Polisi telah mengindentifikasi dua pelaku penembakan terhadap 2 orang warga negara asing (WNA) asal Australia, berinisial ZR (33), dan SG (35) di sebuah vila di Desa Munggu, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali, pada Sabtu (14/6/2025) malam.
    Dari hasil pemeriksaan sementara, dua orang pelaku tersebut diduga berasal dari negara yang sama dengan korban.
    “Dua orang (terduga) pelaku dengan logat bahasa Australia kental,” kata Kepala Bidang Humas
    Polda Bali
    Kombes Polisi Ariasandy, Sabtu.
    Ariasandy mengatakan kedua pelaku terindentifikasi setelah polisi memeriksa dua saksi mata, berinisial GJ (29), istri dari korban ZR dan DN, isteri korban SG, serta beberapa saksi lainnya yang sempat mendengar peristiwa tersebut.
    Saat melancarkan aksinya, satu pelaku dikethaui mengenakan jaket ojek online warna hijau dan wajahnya ditutupi masker dan helm hitam.
    Sedangkan, satu pelaku lainnya mengenakan jaket warna orange terang dan menutup wajah menggunakan helm hitam.
    “Saksi melihat dari celah pintu melihat satu orang laki-laki di atas motor matic kecil dengan jaket hijau ojek online, helm gelap dan mekai masker atau penutup wajah dengan bahasa atau logat Australia kental dengan kata ‘ I cant start my bike’,” kata dia.
    Selaim memeriksa saksi, polisi juga telah mengamankan barang bukti berupa 17 buah selongsong peluru, 2 buah proyektil utuh dan 55 buah pecahan proyektil.
    Sebelumnya, berdasarkan keterangan istri korban ZR, berinisial GJ (29), kejadian tersebut terjadi ketika dia sedang tidur di dalam kamar vila.
    Dia pun terbangun saat mendengar suaminya berteriak.
    Dari balik selimut, dia melihat seorang laki-laki menggunakan jaket orange terang dan helm hitam menembak suaminya yang berada di toilet mengunakan senjata api.
    Saat bersamaan, saksi juga mendengar suara teriakan SG yang diikuti suara tembakan yang berada di kamar sebelahnya.
    Saat kedua pelaku melarikan diri, saksi baru berani bangun dari kasurnya dan memeriksa keadaan suaminya, namun denyut nadinya sudah tidak ada atau meninggal dunia.
    Saksi lalu membantu korban SG untuk menghentikan pendarahan dan selanjutnya dilarikan ke rumah sakit untuk ditangani lebih lanjut.
    “Berdasarkan hasil Identifikasi Ident Polres Badung dan Inavis Polda Bali pada ZR, ditemukan 1 luka tembak telapak kaki kanan, 2 luka tembak pada dada kiri, dan luka robek pada pelipis, hidung, bahu kiri,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.