Produk: masker

  • Apakah Jalan Kaki 30 Menit Sehari Cukup Bikin Jantung Sehat? Ini Faktanya

    Apakah Jalan Kaki 30 Menit Sehari Cukup Bikin Jantung Sehat? Ini Faktanya

    Jakarta

    Banyak orang menganggap jalan kaki hanyalah aktivitas ringan yang tak terlalu berarti. Nyatanya, di balik langkah-langkah sederhana itu, tersimpan manfaat besar untuk kesehatan, terutama untuk sistem kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah).

    Jalan kaki 30 menit sehari mungkin terdengar sepele, tapi rutin melakukannya bisa menjadi investasi jangka panjang untuk tubuh. Cara ini mudah dan murah untuk dilakukan.

    Jalan Kaki 30 Menit Sehari Cukup Kok

    Jalan kaki setiap hari adalah cara yang baik untuk menjaga kesehatan kardiovaskular. Aktivitas fisik yang bisa dilakukan di mana saja ini dapat membantu menurunkan kolesterol, mengurangi tekanan darah, dan mengontrol kadar gula darah.

    “Berjalan selama 20 hingga 30 menit setiap hari dapat mengurangi risiko penyakit jantung hingga sekitar 30 persen,” kata Dr Lauren Elson, seorang spesialis rehabilitasi dari Spaulding Rehabilitation Network, dikutip dari laman Harvard.

    Karena termasuk aktivitas kardio, jantung dan paru-paru akan menjadi lebih kuat dan efisien. Latihan jenis ini juga membantu tubuh menggunakan oksigen dengan lebih baik, yang akan membawa berbagai manfaat kesehatan.

    “Jalan kaki meningkatkan detak jantung, yang membantu menurunkan tekanan darah, memperbaiki sirkulasi, dan menurunkan risiko penyakit jantung secara keseluruhan,” jelas Ronny Garcia, seorang ahli kebugaran dikutip dari Very Well Fit.

    Nyatanya kebiasaan ini juga bermanfaat untuk kondisi mental dan tingkat stres, yang selama ini juga berkaitan dengan kesehatan kardiovaskular.

    Berdasarkan penelitian, jalan kaki meningkatkan suasana hati dengan menurunkan stres dan melawan efek kecemasan dan depresi. Ini juga meningkatkan mood secara signifikan dengan meningkatkan aliran darah ke otak.

    Sebisa mungkin, coba pilih area yang menenangkan seperti di area alam, taman kota, dan pegunungan. Berada di alam menjaga organ-organ indera tetap terbuka dan hadir, memberikan efek ‘forest bathing’.

    Forest bathing adalah praktik menghabiskan waktu di hutan atau alam terbuka dengan penuh kesadaran untuk menyerap suasana dan sensasi lingkungan secara menyeluruh. Tujuannya, menenangkan pikiran dan meningkatkan kesehatan fisik.

    Jika di lingkungan sekitar rumah tidak terdapat taman atau berpolusi, penggunaan masker bisa dilakukan. Ini bisa menjadi proteksi tambahan untuk jantung dan paru.

    “Kalau kita melihat keluar udara masih kayak berkabut, langit abu-abu gitu karena polusi, sebaiknya tetap memakai masker. Itu akan lebih membantu perlindungan,” kata spesialis paru dr Januar Habibi, SpP dalam sebuah wawancara dengan detikcom.

    Cara Meningkatkan Efek Maksimal Jalan Kaki

    Meski bermanfaat, ketika sering berjalan dengan kecepatan tertentu, tubuh mulai beradaptasi dan manfaatnya bagi jantung mulai stagnan. Oleh karena itu, ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar dampak jalan kaki tetap maksimal ketika dilakukan:

    Menambah Kecepatan

    Salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah meningkatkan kecepatan. Tidak perlu berlari, melakukan brisk walk atau jalan terburu-buru sudah cukup untuk meningkatkan intensitas.

    Ini bisa dilakukan secara terus menerus atau berkala melalui metode interval. Metode interval dilakukan dengan cara menggabungkan sesi cepat dan sesi lambat saat jalan kaki.

    “Jika Anda ingin meningkatkan manfaat kardiovaskular, cobalah menambahkan beberapa ledakan singkat jalan cepat dalam sesi Anda,” saran Dr Elson.

    Pada sesi jalan cepat, kecepatan bisa ditambah sampai dengan kecepatan sekitar 5,6-6,4 km/jam. Ini membantu menurunkan tekanan darah sistolik (saat jantung memompa tubuh ke seluruh tubuh) dan diastolik (saat jantung rileks di antara dua detakan) serta mengurangi risiko serangan jantung atau stroke.

    Menambah Beban

    Menambah beban berat saat jalan kaki membutuhkan energi yang lebih besar dibanding tanpa beban sama sekali. Ketika pemberat dipasangkan, jantung dan otot bekerja lebih keras untuk bergerak.

    Membawa beban seperti rompi berpemberat meningkatkan intensitas aerobik saat berjalan. Detak jantung dan konsumsi oksigen akan meningkat lebih kuat.

    Kedua faktor tersebut membantu meningkatkan daya tahan kardiovaskular dan kesehatan jantung seiring waktu.

    Pilih Jalan Menanjak

    Berjalan menanjak dapat meningkatkan detak jantung. Ini merupakan indikator penting dari kesehatan jantung dan tubuh secara keseluruhan.

    Latihan aerobik seperti jalan, lari, dan mendaki membantu meningkatkan detak jantung baik saat istirahat, maupun saat beraktivitas. Ini berarti jantung bekerja lebih efisien dalam memompa darah ke seluruh tubuh.

    (avk/naf)

  • Kebakaran Hutan di Riau, Kabut Asap Mulai Selimuti Permukiman Warga
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        18 Juli 2025

    Kebakaran Hutan di Riau, Kabut Asap Mulai Selimuti Permukiman Warga Regional 18 Juli 2025

    Kebakaran Hutan di Riau, Kabut Asap Mulai Selimuti Permukiman Warga
    Tim Redaksi
    PEKANBARU, KOMPAS.com

    Kebakaran hutan
    dan lahan (
    karhutla
    ) yang terjadi di sejumlah daerah di
    Riau
    sudah mulai berdampak
    kabut asap
    tipis, Jumat (18/7/2025).
    Dari pantauan Kompas.com, dari pukul 06.00 sampai pukul 09.00 pagi, tampak kabut asap tipis menyelimuti permukiman warga di wilayah Desa Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar.
    Kabut asap
    juga jelas terlihat di ruas jalan lintas Sumatera Pekanbaru-Bangkinang.
    Namun, pada pukul 09.00 ke atas, kabut asap tampak menghilang.
    Kepala Dinas Kesehatan Riau, Sri Sadono Mulyanto, saat dikonfirmasi menyebut bahwa belum ada peningkatan penyakit infeksi saluran pernapasan atas (
    ISPA
    ).
    “Sejauh ini belum ada peningkatan kasus ISPA terkait asap,” sebut Sadono kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Jumat.
    Kendati demikian, dia meminta warga untuk mencegah paparan asap karhutla.
    Warga disarankan agar memakai masker saat beraktivitas di luar ruangan.
    Selain itu, warga disarankan mengurangi aktivitas di luar rumah.
    “Jika mulai ada peningkatan kabut asap, sebaiknya batasi kegiatan aktivitas di luar rumah, gunakan masker, dan konsumsi air putih yang cukup,” kata Sadono.
    Untuk diketahui, titik api karhutla di Riau saat ini terdapat di Kabupaten Kampar, Kota Pekanbaru, dan Kabupaten Rokan Hilir.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 13 Tersangka Perdagangan Bayi ke Singapura Pakai Paspor-KK Palsu

    13 Tersangka Perdagangan Bayi ke Singapura Pakai Paspor-KK Palsu

    Jakarta

    Polda Jawa Barat sudah meringkus 13 tersangka perdagangan bayi ke Singapura. Polisi mengungkap ada kemungkinan pelaku lain masih berkeliaran.

    “Kemungkinan besar ada (tersangka lain),” kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Hendra Rochmawan kepada wartawan, Jumat (18/7/2025).

    Hendra juga mengungkap bahwa para pelaku memiliki data palsu kepemilikan anak-anak bayi tersebut. Dia menyebut para pelaku menggunakan jalur udara dalam mengirim para bayi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) tersebut.

    “Kalau dilihat administrasi mereka sudah punya paspor dan KK orang tua palsu, berarti jalan udara,” katanya.

    Sebelumnya, Polda Jawa Barat menangkap 13 pelaku tindak pidana penjualan orang (TPPO) jaringan internasional atau perdagangan bayi ke Singapura. Tiga belas pelaku tampak tertunduk lesu saat ditampilkan ke publik.

    Pantauan di lokasi, para pelaku keluar dari gedung Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Ditreskrimum Polda Jabar mengenakan pakaian tahanan berwarna biru dan warna biru-pink, dan kuning-pink. Tampang para pelaku sangat jelas meski menggunakan masker di wajahnya.

    Para pelaku yang didominasi oleh wanita ini hanya dapat menutup wajah dengan kedua tangannya saat digiring anggota Ditreskrimsus Polda Jabar ke lokasi konferensi pers.

    “13 orang yang ada di belakang kita merupakan pelaku TPPO ke Singapura,” kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Hendra Rochmawan seperti dilansir detikJabar, Kamis (17/7/2025).

    (azh/ygs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kamis pagi, kualitas udara Jakarta tak sehat bagi kelompok sensitif

    Kamis pagi, kualitas udara Jakarta tak sehat bagi kelompok sensitif

    Ilustrasi – Seorang warga berjemur dengan latar belakang gedung bertingkat tersamar kabut polusi udara di Jakarta. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

    Kamis pagi, kualitas udara Jakarta tak sehat bagi kelompok sensitif
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Kamis, 17 Juli 2025 – 09:39 WIB

    Elshinta.com – Kualitas udara Kota Jakarta tercatat tidak sehat bagi kelompok sensitif pada Kamis ini dan menduduki peringkat keempat yang terburuk se-Indonesia, demikian seperti dinyatakan dalam laman IQAir dengan pembaruan pada pukul 06.00 WIB.

    IQAir mencatat kualitas udara Jakarta berada pada poin 126 dengan tingkat konsentrasi polutan PM 2,5 sebesar 45,5 mikrogram per meter kubik atau 9,1 kali lebih tinggi nilai panduan kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

    PM 2,5 merupakan partikel berukuran lebih lebih kecil 2,5 mikron (mikrometer) yang ditemukan di udara termasuk debu, asap dan jelaga. Paparan partikel ini dalam jangka panjang dikaitkan dengan kematian dini, terutama pada orang yang memiliki penyakit jantung atau paru-paru kronis.

    Rekomendasi kesehatan terkait kualitas udara saat ini, yakni kelompok sensitif sebaiknya menghindari beraktivitas di luar ruangan, mengenakan masker saat berada di luar, menutup jendela demi menghindari udara luar yang kotor, dan menyalakan penyaring udara.

    Adapun kualitas udara Jakarta tercatat berada pada urutan keempat sebagai kota paling berpolusi di Indonesia, setelah Tangerang Selatan, Banten dengan poin 162; Tangerang, Banten (137), dan Bekasi, Jawa Barat (136).

    Sementara itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mendorong kerja sama konkret dengan daerah-daerah penyangga untuk bersama-sama menurunkan emisi, khususnya dari sektor industri yang aktivitasnya turut mempengaruhi udara di Jakarta.

    Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto menyampaikan penurunan kualitas udara di Jakarta tidak hanya dipengaruhi oleh aktivitas di dalam wilayah saja, tetapi juga oleh kondisi meteorologi dan kontribusi dari daerah-daerah aglomerasi di sekitarnya, seperti Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Cianjur.

    Adapun berdasarkan inventarisasi emisi yang telah dilakukan, diketahui sektor transportasi dan industri masih menjadi dua sumber utama pencemar udara di Jakarta.

    Untuk itu, Pemprov DKI Jakarta saat ini fokus pada pengendalian emisi dari dua sektor tersebut melalui sejumlah langkah antara lain memasyarakatkan penggunaan transportasi umum massal dan mewajibkan uji emisi kendaraan bermotor disertai penegakan hukum terutama untuk kendaraan berat.

    Upaya lainnya yakni pengawasan ketat terhadap industri seperti melakukan pengukuran emisi menerus pada industri yang berpotensi melakukan pencemaran.

    Selain itu, upaya penghijauan, pengendalian pembakaran sampah, serta penjajakan penerapan Kawasan Rendah Emisi Terpadu (KRE-T) juga terus digalakkan untuk memperbaiki kualitas udara secara berkelanjutan.

    Asep menambahkan, perubahan perilaku masyarakat dalam hal mobilitas, seperti lebih memilih berjalan kaki, bersepeda, atau naik transportasi umum, juga merupakan bagian penting dari solusi jangka panjang.

    Sumber : Antara

  • BMKG: Cuaca Jakarta Mayoritas Diprediksi Cerah Berawan Sepanjang Kamis 17 Juli 2025 – Page 3

    BMKG: Cuaca Jakarta Mayoritas Diprediksi Cerah Berawan Sepanjang Kamis 17 Juli 2025 – Page 3

    Sebelumnya, kualitas udara Kota Jakarta tercatat tidak sehat bagi kelompok sensitif pada Kamis (17/7/2025) dan menduduki peringkat keempat terburuk se-Indonesia. Hal itu seperti disampaikan dalam laman IQAir dengan pembaruan pada pukul 06.00 WIB.

    “IQAir mencatat kualitas udara Jakarta berada pada poin 126 dengan tingkat konsentrasi polutan PM 2,5 sebesar 45,5 mikrogram per meter kubik atau 9,1 kali lebih tinggi nilai panduan kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO),” ujar laman IQAir, melansir Antara, Kamis (17/7/2025).

    PM 2,5 merupakan partikel berukuran lebih lebih kecil 2,5 mikron (mikrometer) yang ditemukan di udara termasuk debu, asap, dan jelaga.

    Paparan partikel ini dalam jangka panjang dikaitkan dengan kematian dini, terutama pada orang yang memiliki penyakit jantung atau paru-paru kronis.

    Rekomendasi kesehatan terkait kualitas udara saat ini yakni, kelompok sensitif sebaiknya menghindari beraktivitas di luar ruangan, mengenakan masker saat berada di luar, menutup jendela demi menghindari udara luar yang kotor, dan menyalakan penyaring udara.

    Adapun kualitas udara Jakarta tercatat berada pada urutan keempat sebagai kota paling berpolusi di Indonesia, setelah Tangerang Selatan, Banten dengan poin 162; Tangerang, Banten (137), dan Bekasi, Jawa Barat (136).

    Sementara itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta mendorong kerjasama konkret dengan daerah-daerah penyangga untuk bersama-sama menurunkan emisi, khususnya dari sektor industri yang aktivitasnya turut mempengaruhi udara di Jakarta.

     

  • 5 Ciri TBC yang Beda dari Flu Biasa, Jangan Sampai Salah Obat

    5 Ciri TBC yang Beda dari Flu Biasa, Jangan Sampai Salah Obat

    Jakarta

    Tuberkulosis atau TBC merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Infeksi TBC sebenarnya bisa menyerang banyak organ, seperti otak, tulang belakang, dan getah bening. Namun, kasus yang paling banyak ditemukan menginfeksi paru-paru.

    Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, TBC dapat menyebar melalui udara ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin, tanpa menutup mulut. Ini membuat bakteri penyebab TBC menyebar dan bisa berpindah ke orang lain.

    Ciri TBC yang Beda dari Flu Biasa

    Pengobatan TBC bisa berlangsung sangat lama. Penting untuk mengetahui ciri-ciri TBC agar penanganan bisa dilakukan secara efektif dan lebih dini.

    Seringkali, gejala yang ditimbulkan TBC disalahartikan sebagai flu biasa atau common flu. Ini dikarenakan adanya kemiripan beberapa gejala seperti batuk dan demam yang muncul. Berikut ini beberapa ciri-ciri yang berbeda dari TBC dan kondisi flu biasa:

    1. Batuk Durasi Lama dan Berdarah

    Batuk akibat TBC biasanya akan berlangsung sangat lama. Bila gejala batuk terjadi lebih dari dua minggu, ada baiknya pemeriksaan segera dilakukan. Ini untuk memastikan apakah gejala batuk yang dialami berkaitan dengan TBC atau tidak.

    “Kalau dia batuk lebih dari 2 minggu dia harus periksakan ke tenaga kesehatan. Batuk dua minggu, lalu berdahak. Kemudian kalau ada batuk darah itu cepat untuk dicurigai sebagai TB, jadi harus diperiksakan secara lebih lanjut,” kata spesialis paru dr Erlang Samoedro, SpP(K) dalam sebuah wawancara.

    Sedangkan untuk batuk akibat flu biasanya muncul secara tiba-tiba, cenderung parah, dan tidak memunculkan darah. Batuk akibat flu biasanya juga lebih cepat untuk sembuh.

    2. Keringat Malam

    Gejala TBC biasa disertai demam ringan dan keringat di malam hari. Meski kondisinya dingin, tubuh tetap mengeluarkan keringat.

    Keringat yang keluar merupakan respons imun tubuh yang berusaha melawan infeksi TBC. Proses ini meningkatkan suhu tubuh dan memicu keringat di malam hari.

    Sedangkan, untuk flu biasa biasanya demam cenderung lebih tinggi dan cepat mereda. Kondisi flu biasa juga jarang disertai keringat malam.

    3. Penurunan Berat Badan

    Pengidap TBC biasanya juga mengalami penurunan berat badan tidak wajar. Berat badan tetap turun meski tidak sedang menjalani diet penurunan berat badan tertentu. Kondisi ini biasanya disertai penurunan nafsu makan dan nyeri dada.

    Sedangkan, pada pengidap flu biasa penurunan berat badan tidak terjadi. Kalaupun muncul penurunan berat badan, cenderung tidak signifikan.

    4. Tidak Disertai Pilek

    Tidak seperti flu biasa, umumnya TBC tidak memunculkan gejala pilek. Ini dikarenakan Mycobacterium tuberculosis menyerang paru-paru, bukan saluran pernapasan atas seperti flu biasa.

    Flu biasa yang disebabkan oleh influenza biasanya menyerang saluran pernapasan atas, sehingga memicu gejala hidung meler atau pilek.

    5. Perkembangan Gejala Perlahan

    Masa inkubasi (durasi antara terinfeksi pertama sampai muncul gejala) TBC dan flu biasa berbeda. Dikutip dari Medical News Today, masa inkubasi TBC dalam sebuah studi di tahun 2018 disebut bisa mencapai beberapa bulan sampai 2 tahun.

    Sedangkan untuk flu biasa, masa inkubasi hanya memakan waktu 1-4 hari hari setelah paparan virus.

    Tahapan Lengkap Gejala TBC

    Dikutip dari Mayo Clinic, berikut gejala lengkap penyakit TBC yang harus diwaspadai. Segera lakukan pemeriksaan bila alami gejala ini, untuk mendapatkan pengobatan yang tepat dan efektif.

    Infeksi TBC Primer

    Tahap pertama disebut infeksi primer. Sel-sel sistem kekebalan tubuh menemukan dan menangkap kuman TB. Sistem kekebalan mungkin berhasil menghancurkan semua kuman, tetapi sebagian kuman yang tertangkap bisa tetap hidup dan berkembang biak.

    Umumnya gejala belum muncul pada fase ini. Tapi beberapa orang mungkin akan mengalami:

    Demam ringanMudah lelahBatuk

    Infeksi TB Laten

    Tahap selanjutnya disebut infeksi TB laten. Sel-sel sistem kekebalan membentuk dinding di sekitar jaringan paru-paru yang mengandung kuman TB.

    Selama sistem kekebalan bisa mengendalikan, kuman tidak akan menimbulkan kerusakan lebih lanjut, tapi kuman tetap hidup. Pada fase ini tidak ada gejala baru yang muncul.

    TB Aktif

    TB aktif terjadi ketika sistem kekebalan tidak dapat mengendalikan infeksi. Kuman menyebabkan penyakit di seluruh paru-paru atau bagian tubuh lainnya. Gejala yang muncul meliputi:

    BatukBatuk berdarah atau berdahakNyeri dadaNyeri saat bernapas atau batukDemamMenggigilBerkeringat di malam hariPenurunan berat badanTidak nafsu makanMudah lelahMerasa tidak enak badan secara umum

    Jika mengalami gejala batuk selama dua minggu, disertai dengan gejala-gejala di atas, segera lakukan pemeriksaan ke dokter.

    Langkah Pencegahan TBC

    TBC bisa dicegah dengan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat. Dikutip dari laman Kemenkes, berikut ini beberapa langkah pencegahan TBC yang bisa dilakukan secara pribadi.

    Mengonsumsi makanan bergizi seimbang.Melakukan olahraga rutin.Mencuci tangan dengan sabun.Memastikan rumah mendapatkan sinar matahari yang cukup.Memastikan memiliki ventilasi yang baik sehingga sirkulasi baik dan udara segar bisa masuk.Menggunakan masker ketika bertemu orang yang memiliki gejala TBC.

    Selain itu, penting juga untuk menerapkan etika batuk yang benar. Aturannya meliputi:

    Menggunakan masker saat batuk.Tutup mulut dan hidung dengan lengan ketika batuk.Tutup mulut dan hidung dengan tisu ketika batuk.Buang tisu atau masker bekas ke di tempat sampah.Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah batuk.

    (avk/tgm)

  • 2 Pekerja di Gresik Diculik, Satu Melarikan Diri, Satu Lainnya Ditemukan di Sampang
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        15 Juli 2025

    2 Pekerja di Gresik Diculik, Satu Melarikan Diri, Satu Lainnya Ditemukan di Sampang Surabaya 15 Juli 2025

    2 Pekerja di Gresik Diculik, Satu Melarikan Diri, Satu Lainnya Ditemukan di Sampang
    Editor
    GRESIK, KOMPAS.com
    – Dua pekerja di
    Gresik
    , Jawa Timur, diculik kawanan pencuri. Satu pekerja berhasil melarikan diri dan satu pekerja lainnya ditemukan di Sampang, Madura.
    Kedua pekerja itu adalah Tony Kurniawan (27), asal Kuniran, Purwosari, Bojonegoro, dan FMA.
    Tony ditemukan di Sampang dan FMA berhasil melarikan diri saat mobil pelaku berhenti di sekitaran Tugu Pahlawan, Kota Surabaya.
    Penculikan itu terjadi pada Sabtu (12/7/2025) malam.
    Awalnya, FMA sedang berada di mes pergudangan UD Berkah di Jalan Mayjend Sungkono Pergudangan Wirulusan Blok E 1-5, Desa Prambangan, Kecamatan Kebomas, Gresik.
    Kemudian, FMA didatangi oleh Tony yang menanyakan ada yang buka gudang sekitar pukul 22.00 WIB.
    Saat itu, FMA melihat ada satu unit mobil jenis minibus warna putih. Di dalam mobil ada sekitar tiga orang laki-laki menggunakan masker.
    Setelah mendekati mobil tersebut, kedua korban dipaksa masuk ke dalam mobil. Kedua korban disuruh diam dan dilarang untuk mengunakan HP.
    Kedua korban itu lalu dibawa keluar dari pergudangan menuju Kota Surabaya.
    Mobil tersebut melewati Tugu Pahlawan dan berhenti di suatu tempat yang area parkirnya dekat bangunan berbentuk penginapan.
    Saat itu, MFA turun dari mobil dan berhasil melarikan diri. MFA lalu melapor ke Polres Gresik. Sedangkan Tony tetap bersama pelaku.
    Keesokan harinya, polisi melakukan penyelidikan dan mengetahui bahwa pelaku penculikan berasal dari Sampang, Madura.
    Polisi lantas berhasil menemukan korban dan menangkap satu pelaku. Pelaku yang ditangkap berinisial D (34), warga Gelluran, Desa Banjar Talela, Kecamatan Camplong, Sampang.
    “Kami berhasil menangkap satu orang tersangka di rumahnya. Sekaligus satu orang korban yang sempat disekap para pelaku,” ujar Kasat Reskrim Polres Gresik AKP Abid Uwais Al-Qarni Aziz, seperti dikuti
    Surya.co.id
    , Selasa (15/7/2025).
    Korban mengalami luka memar, diduga akibat penganiayaan.
    Tersangka berinisial D pun sudah dibawa ke Mapolres Gresik untuk proses penyelidikan lebih lanjut.
    Saat ini, ada tiga tersangka lainnya yang masih berstatus daftar pencarian orang (DPO).
    Mereka merupakan spesialis kasus percobaan pencurian di kawasan pergudangan.
    “Modus awal mengincar barang-barang di gudang, karena ketahuan akhirnya menculik para korban,” bebernya.
    Dari hasil pemeriksaan, komplotan bandit itu sudah 5 kali beraksi, dua kali di Kota Surabaya dan tiga kali di Kabupaten Gresik.
    Para komplotan tersebut juga sempat meminta uang tebusan sebesar Rp 25 juta kepada keluarga korban.
    Pihaknya telah membentuk tim untuk memburu para pelaku lainnya berjumlah tiga orang.
    “Kami sudah mengantongi ciri-ciri dan identitas pelaku. Mohon waktu untuk proses penyelidikan lebih lanjut,” pungkasnya.
    Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul 1 Korban Penculikan Asal Gresik Ditemukan Selamat di Sampang, Badan Memar-Memar
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pakai masker, kualitas udara Jakarta terburuk ketiga di dunia

    Pakai masker, kualitas udara Jakarta terburuk ketiga di dunia

    Suasana gedung bertingkat yang terlihat samar karena polusi udara di Jakarta, Kamis (6/3/2025). ANTARA FOTO/Fathul Habib Sholeh

    Pakai masker, kualitas udara Jakarta terburuk ketiga di dunia
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Selasa, 15 Juli 2025 – 10:07 WIB

    Elshinta.com – Kualitas udara di Jakarta pada Jumat pagi masuk kategori tidak sehat dan menduduki peringkat ketiga sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.

    Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 05.56 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 164 atau masuk dalam kategori tidak sehat dengan polusi udara PM 2.5 dan nilai konsentrasi 74 mikrogram per meter kubik.

    Angka itu memiliki penjelasan tingkat kualitas udaranya tidak sehat bagi kelompok sensitif karena dapat merugikan manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.

    Situs tersebut juga merekomendasikan terkait kondisi udara di Jakarta, yaitu bagi masyarakat sebaiknya menghindari aktivitas di luar ruangan. Jika berada di luar ruangan gunakanlah masker, kemudian menutup jendela untuk menghindari udara luar yang kotor.

    Sedangkan kategori baik yakni tingkat kualitas udara yang tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan dan tidak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan ataupun nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 0-50.

    Kemudian, kategori sedang yakni kualitas udaranya yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 51-100.

    Lalu, kategori sangat tidak sehat dengan rentang PM2,5 sebesar 200-299 atau kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar. Terakhir, berbahaya (300-500) atau secara umum kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan yang serius pada populasi.

    Kota dengan kualitas udara terburuk urutan pertama yaitu Kinshasa, Kongo-Kinshasa di angka 208, urutan kedua Santiago de Chile, Cile di angka 170, urutan keempat Toronto, Kanada di angka 156, dan urutan kelima Al-Manamah, Bahrain di angka 154.

    Adapun Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta meluncurkan platform perantau kualitas udara terintegrasi yang didukung 31 titik Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU) tersebar di wilayah kota metropolitan tersebut.

    Dari SPKU tersebut, kemudian data yang diperoleh ditampilkan melalui platform pemantau kualitas udara. Hal ini dibuat sebagai penyempurnaan dari yang sudah ada sebelumnya dan sesuai dengan standar yang berlaku secara nasional.

    Laman ini juga menampilkan data dari 31 SPKU di Jakarta yang mengintegrasikan data dari SPKU milik DLH Jakarta, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), World Resources Institute (WRI) Indonesia dan Vital Strategies.

    Sumber : Antara

  • KPK Larang Tersangka Korupsi Pakai Masker, Anggota DPR: Melanggar HAM!

    KPK Larang Tersangka Korupsi Pakai Masker, Anggota DPR: Melanggar HAM!

    GELORA.CO – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan membuat aturan internal untuk melarang tersangka korupsi mengenakan penutup wajah. Wacana ini mendapat sorotan berbagai pihak.

    Anggota Komisi III DPR RI Soedeson Tandra mengatakan, rencana lembaga antirasuah itu berpotensi melanggar prinsip hak asasi manusia (HAM) dan hukum. Ia berkata, seseorang tersangka belum tentu bersalah melakukan tindak pidana.

    “Kalau saya tidak bagus. Kenapa tidak bagus? Itu melanggar hak asasi ini. Kenapa? KPK menangkap orang itu. Belum tentu dia bersalah, kan? Masih tersangka. Kemudian ditampilkan begitu tujuannya apa sekarang? Kalau itu trial by the opinion, itu membentuk opini seolah-olah yang bersangkutan bersalah,” kata Tandra dikutip, Senin (14/7/2025).

    Menurutnya, lembaga yang berwenang untuk menyatakan tersangka atau terdakwa bersalah hanya pengadilan. Untuk itu, legislator dari Fraksi Golkar ini meminta KPK untuk fokus mencari alat bukti hingga mengembalikan uang negara.

    “Nah, oleh karena itu KPK fokus saja mencari bukti, mencari apa semua. Lalu fokus untuk pengembalian keuangan negara. Jadi tujuan hukum kita itu bukan untuk menghukum orang, Tetapi bagaimana mengembalikan keuangan negara,” tuturnya.

    Namun dia setuju bila penerapan aturan larangan pemakaian penutup wajah dilakukan bagi tersangka korupsi yang telah divonis.

    “Tapi kalau dia belum divonis bersalah, sudah ditampilkan seolah-olah dia bersalah. Itu kan KPK bertindak sebagai hakim itu, menghukum orang,” ujar Tandra.

    “Apapun juga penegakan hukum itu tidak boleh melanggar hukum, kan begitu kan? Tidak boleh langsung menghukum. KPK kan ingin menegakkan hukum. Jangan menegakkan hukum dengan melanggar hukum,” tandasnya.

    Sebelumnya, KPK mengaku tengah membahas aturan yang melarang tersangka korupsi menutupi wajah seperti menggunakan masker.

    Pasalnya, banyak tersangka berupaya menutupi wajahnya baik menggunakan masker, kacamata, hingga topi. Upaya ini kerap dilakukan saat para tersangka ditampilkan ke publik saat konferensi pers maupun pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK.

  • Nuklir Raksasa Hancurkan Jepang Gara-gara Ulah Warga Remehkan Alam

    Nuklir Raksasa Hancurkan Jepang Gara-gara Ulah Warga Remehkan Alam

    Jakarta, CNBC Indonesia – Nuklir raksasa meledak di Jepang pada 12 Maret 2011 atau sehari setelah gempa berkekuatan M9 dan tsunami 40 meter menghantam wilayah timur negara tersebut. Ternyata, ledakan nuklir dahsyat tersebut bukan hanya dipicu bencana alam, tetapi ulah manusia yang meremehkan dampaknya.

    Ledakan nuklir mengguncang Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima. Radiasinya menyebar hingga 20 km dan mengubah wilayah tersebut menjadi zona kosong tak berpenghuni sampai sekarang.

    Sepekan sebelum bencana terjadi, para ahli nuklir Jepang sudah memperingatkan keretakan di sistem pendingin reaktor. Namun, peringatan itu malah diabaikan.

    Para pengelola memilih diam dan menutup-nutupi masalah yang ada, sebab takut akan ada sanksi yang menimpa. Bahkan, mereka enggan memanggil ahli luar untuk mengatasi masalah yang ada.

    “Pada 12 Maret, saya melihat mobil berisi orang-orang memakai baju proteksi dan masker gas. Mereka menyuruh warga segera mengungsi. Saat itu saya sadar ada bahaya besar,” kata Mizue Kanno, warga Fukushima, dikutip dari Fukushima Testimony. Rumah Kanno hancur lebur, namunia selamat karena tinggal cukup jauh dari pantai.

    Sebagai informasi, tragedi Fukushima menjadi bencana nuklir terbesar ketiga dalam sejarah Jepang setelah Hiroshima dan Nagasaki (1945), dan menyamai level tragedi Chernobyl (1986).

    Bedanya, ledakan Fukushima tak terjadi karena perang atau kesalahan teknologi semata, tetapi faktor besarnya adalah kesombongan manusia dalam meremehkan kekuatan alam.

    Kesalahan Perencanaan

    Sebelum reaktor itu meledak, pemerintah Jepang dinilai sudah keliru sejak tahap perencanaan. Mereka hanya memakai pendekatan “deterministik”, yakni mengandalkan catatan bencana masa lalu. Mereka tidak memikirkan pendekatan “probabilistik” yang mempertimbangkan kemungkinan terburuk di masa depan.

    Sejarah mencatat gempa terbesar sebelumnya ‘hanya’ berkekuatan M8 dan tsunami tertinggi 3,5 meter. Lantas, PLTN Fukushima pun hanya dirancang untuk skenario itu. Padahal para ilmuwan sudah memperingatkan kemungkinan gempa yang jauh lebih besar.

    Alam membuktikan peringatan tersebut. Pada 11 Maret 2011, gempa berkekuatan M9 mengguncang Jepang selama 6 menit, diikuti tsunami raksasa. PLTN runtuh, pendingin mati, reaktor langsung meledak.

    “Jepang telah meremehkan risiko tsunami sebagai serangkaian kesalahan bodoh yang menyebabkan bencana,” tegas Costas Synolakis, profesor Teknik Sipil di University of Southern California.

    Ledakan Fukushima menjadi simbol betapa berbahayanya jika manusia merasa paling tahu soal alam. Kebiasaan menutup-nutupi masalah, abai terhadap risiko, hingga mengabaikan suara ilmuwan, menjadi bom waktu yang akhirnya meledak.

    Warga Fukushima kini menanggung akibatnya. Mereka tak hanya kehilangan rumah akibat gempa, tapi juga harus pergi dan tak bisa kembali karena tanah kelahiran mereka telah terkontaminasi nuklir. Senjata yang dibuat untuk memberi energi, justru berubah menjadi bencana karena kesalahan manusia yang meremehkan kekuatan alam.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]