Produk: masker

  • 6
                    
                        Jejak Kericuhan Demo 25 Agustus: Motor Dibakar hingga Pos Polisi Dirusak
                        Megapolitan

    6 Jejak Kericuhan Demo 25 Agustus: Motor Dibakar hingga Pos Polisi Dirusak Megapolitan

    Jejak Kericuhan Demo 25 Agustus: Motor Dibakar hingga Pos Polisi Dirusak
    Tim Redaksi
     
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Demo 25 Agustus 2025 yang digelar di sekitar Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, berujung ricuh di beberapa titik.
    Kericuhan terjadi setelah polisi memukul mundur massa dari depan gedung parlemen.
    Akibatnya, kelompok demonstran terpencar ke berbagai ruas jalan di sekitar lokasi, termasuk kawasan Gerbang Pemuda hingga Kolong Jembatan Pejompongan.
    Dalam peristiwa itu, sejumlah fasilitas umum mengalami kerusakan. Pos polisi, rambu lalu lintas, hingga pembatas jalan menjadi sasaran amukan massa.
    Tak hanya itu, motor yang terparkir di depan gerbang Pancasila Gedung DPR/MPR RI dibakar massa.
    Sebuah sepeda motor dibakar saat demo 25 Agustus 2025 di depan Gerbang Pancasila DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat.
    Pantauan Kompas.com di lokasi, pukul 14.50 WIB motor yang terbakar sudah dalam kondisi hangus. Seluruh bodi habis dilalap api, menyisakan rangka besi berwarna hitam pekat.
    Bau menyengat sisa kebakaran masih tercium kuat di sekitar lokasi.
    Selain motor yang hangus, terlihat pula sisa-sisa kertas putih yang ikut terbakar berserakan di jalan.
    Aspal di sekitar titik kebakaran juga dipenuhi bekas arang dan serpihan plastik yang meleleh.
    “Pas apinya besar banget, massa malah teriak-teriak. Habis padam, tinggal rangka doang,” kata Sani (21) peserta aksi yang berada di sekitar lokasi kepada Kompas.com, Senin.
    Tak berhenti sampai di situ, Pos polisi di Jalan Gerbang Pemuda menjadi sasaran amukan massa demo 25 Agustus, usai unjuk rasa di belakang Gedung DPR/MPR RI.
    Sejumlah massa tampak merusak pos polisi dengan melempar batu dan memukul menggunakan batang bambu.
    Suara benda keras beradu dengan bangunan membuat situasi semakin ricuh.
    Mereka yang melakukan perusakan mengenakan pakaian bebas, sedangkan sebagian lainnya terlihat memakai seragam sekolah putih abu-abu.
    Beberapa peserta aksi juga menutup wajah mereka dengan masker, kain, maupun jaket untuk menyamarkan identitas.
    Di sisi lain, sebagian pedemo hanya berdiri menyaksikan tanpa ikut terlibat, seolah ragu atau memilih menjaga jarak dari kericuhan.
    Aksi perusakan itu membuat sejumlah peserta aksi bersorak.
    Massa yang awalnya berunjuk rasa di depan Gedung DPR RI, berlarian ke arah rel kereta di bawah Kolong Jembatan Pejompongan setelah dipukul mundur aparat kepolisian. Mereka memanjat pagar pembatas besi dan memadati jalur rel.
    Dari arah Jalan Palmerah Timur menuju Pejompongan, massa melempari aparat dengan batu yang diambil dari rel.
    Beberapa di antara mereka duduk di atas pagar sambil menyalakan petasan. Ada pula yang mengibarkan bendera merah putih serta bendera bajak laut Jolly Roger dari anime One Piece.
    Di seberang rel, aparat berseragam loreng dan cokelat lengkap dengan tameng dan pelindung kepala menangkis lemparan dengan mengangkat tameng ke atas.
    Tak lama kemudian, polisi membalas serangan dengan menembakkan gas air mata.
    Sejumlah perjalanan KRL terganggu akibat kerumunan massa yang memenuhi perlintasan kereta api.
    PT KAI Commuter meminta penumpang yang menuju Stasiun Serpong, Parung Panjang, atau Rangkasbitung mengantisipasi kepadatan di sekitar akses Stasiun Palmerah.
    Sebagai alternatif, pengguna dapat memanfaatkan stasiun terdekat lainnya seperti Kebayoran atau Tanah Abang.
    Pantauan Kompas.com pada Senin (25/8/2025) pukul 17.32 WIB, memperlihatkan sejumlah penumpang Commuter Line berjalan kaki di rel kereta di Jalan Pejompongan Raya.
    Mereka berbondong-bondong bergerak dari arah Pejompongan menuju Palmerah.
    Beberapa penumpang terlihat menutup hidung dan mata untuk meredam perih gas air mata. Mereka berjalan hati-hati karena permukaan rel dipenuhi bebatuan yang tidak rata.
    Batu dan kayu berserakan di Jalan Pejompongan Raya, tepat di bawah Kolong Jembatan Pejompongan, Senin sore.
    Pecahan batu memenuhi ruas jalan yang mengarah ke Jalan Tentara Pelajar. Di antara batu itu, tampak botol dan potongan kayu yang diduga dipakai massa untuk menyerang polisi.
    Beberapa kayu hangus terbakar masih tergeletak di sekitar lokasi. Api memang sudah padam, tetapi sisa-sisa kebakaran masih terlihat jelas.
    Di sepanjang jalan, selongsong gas air mata berserakan. Polisi sebelumnya berkali-kali menembakkannya untuk memukul mundur massa.
    Meski asap telah hilang, bau gas air mata masih terasa menusuk. Warga yang melintas tampak kesulitan bernapas. Beberapa pengendara motor bahkan terlihat meneteskan air mata karena tak kuat menahan perih.
    Seorang pengemudi ojek online terpaksa menepikan motornya. Ia meminta air kepada warga sekitar karena matanya perih akibat gas air mata.
    Massa aksi juga sempat menerobos masuk ke ruas Tol Dalam Kota KM 07+400.
    “Petugas kepolisian diarahkan menuju lokasi untuk melakukan pengaturan massa,” kata Senior Manager Jasamarga Metropolitan Tollroad, Ginanjar Rakhmanto.
    Akibatnya, Jasamarga melakukan rekayasa lalu lintas. Kendaraan dari arah Cawang menuju Slipi dialihkan keluar di off ramp KM 05+000, sementara arah sebaliknya dialihkan keluar di off ramp KM 12+500.
    Polda Metro Jaya melalui akun X @TMCPoldaMetro juga mengumumkan pengalihan arus lalu lintas di beberapa titik, termasuk Exit RS Dharmais arah Pancoran.
    “Pengendara diimbau tetap bersabar dan berhati-hati,” tulis TMC.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pakai masker, kualitas udara Jakarta terburuk se-Indonesia

    Pakai masker, kualitas udara Jakarta terburuk se-Indonesia

    Jakarta (ANTARA) – Kualitas udara Kota Jakarta tercatat tidak sehat dan terburuk se-Indonesia sehingga masyarakat disarankan mengenakan masker saat berada di luar rumah, demikian seperti dinyatakan dalam laman IQAir dengan pembaruan pada pukul 05.00 WIB.

    IQAir mencatat kualitas udara Jakarta berada pada poin 159 dengan tingkat konsentrasi polutan PM 2,5 sebesar 67 mikrogram per meter kubik atau 13,4 lebih tinggi nilai panduan kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

    PM 2,5 merupakan partikel berukuran lebih lebih kecil 2,5 mikron (mikrometer) yang ditemukan di udara termasuk debu, asap dan jelaga. Paparan partikel ini dalam jangka panjang dikaitkan dengan kematian dini, terutama pada orang yang memiliki penyakit jantung atau paru-paru kronis.

    Rekomendasi kesehatan terkait kualitas udara saat ini selain mengenakan masker, juga menghindari beraktivitas di luar ruangan, menutup jendela demi menghindari udara luar yang kotor, dan menyalakan penyaring udara.

    Adapun kualitas udara Jakarta tercatat berada pada urutan pertama terburuk di Indonesia, diikuti Depok, Jawa Barat dengan poin 151, dan Tangerang Selatan; Banten (151).

    Sementara itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mendorong kerja sama konkret dengan daerah-daerah penyangga untuk bersama-sama menurunkan emisi, khususnya dari sektor industri yang aktivitasnya turut memengaruhi udara di Jakarta.

    Upaya lain yang juga dilakukan yakni penegakan hukum terhadap kendaraan berat yang tidak lolos uji emisi. Upaya ini, kata Pemprov DKI menjadi bentuk nyata keseriusan kami dalam menjaga kualitas udara.

    Kedepan, Pemprov DKI Jakarta akan memperluas pelaksanaan uji emisi dan penindakan bagi kendaraan kategori N dan O sebagai bagian dari komitmen mewujudkan Jakarta yang bersih, sehat, dan berkelanjutan.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi 4 Kali dalam Enam Jam

    Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi 4 Kali dalam Enam Jam

    JAKARTA – Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur (Flotim), Nusa Tenggara Timur (NTT) empat kali erupsi dalam enam jam periode pengamatan pukul 12.00 WITA hingga Pukul 18.00 WITA.

    “Teramati empat kali letusan dengan tinggi 600-2.000 meter dan warna asap kelabu,” demikian disampaikan Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Gunung Lewotobi Laki-laki Emanuel Rofinus Bere dilansir ANTARA, Senin, 25 Agustus.

    Ia menjelaskan keempat erupsi tersebut tercatat dengan amplitudo 3.7-14.8 mm dan durasi selama 97 detik hingga 148 detik.

    Dalam periode pengamatan itu teramati secara visual Gunung Lewotobi Laki-laki jelas hingga kabut 0-I.

    “Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 50-100 meter di atas puncak kawah,” katanya.

    Cuaca di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki dalam periode pengamatan tersebut dilaporkan cerah dan berawan. Angin bertiup lemah ke arah barat daya dan barat. Suhu udara 27.8-31.3 derajat Celcius.

    Karena tingkat aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki masih Level III (Siaga), ia mengimbau masyarakat dan wisatawan untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius enam km dari pusat erupsi.

    “Tetap tenang dan mengikuti arahan dari pemerintah daerah. Masyarakat juga diminta untuk tidak mempercayai informasi yang tidak jelas sumbernya,” katanya.

    Ia juga meminta masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi terutama daerah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng jaya, Boru, Nawakote.

    “Masyarakat yang terdampak hujan abu Gunung Lewotobi Laki-laki, memakai masker atau penutup hidung dan mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan,” katanya.

  • Cerita Warga Terjebak 3 Jam di Stasiun Palmerah Imbas Ricuhnya Demo 25 Agustus
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        25 Agustus 2025

    Cerita Warga Terjebak 3 Jam di Stasiun Palmerah Imbas Ricuhnya Demo 25 Agustus Megapolitan 25 Agustus 2025

    Cerita Warga Terjebak 3 Jam di Stasiun Palmerah Imbas Ricuhnya Demo 25 Agustus
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Warga penumpang KRL Commuter Line mengalami kesulitan pulang imbas adanya aksi demo di depan Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Senin (25/8/2025).
    Salah satunya dialami oleh karyawan swasta bernama Isti (22) yang hendak pulang sejak pukul 16.20 WIB dari Stasiun Palmerah ke Pasar Minggu.
    “Mau ke arah Tanah Abang tapi keretanya enggak sampe-sampe, pesan ojek
    online
     (ojol) pun enggak dapat terus,” kata Isti kepada 
    Kompas.com
    , Senin.
    Awalnya, Isti berencana menaiki KRL Commuter Line ke Tanah Abang untuk transit ke Manggarai, kemudian melanjutkan perjalanan dengan kereta tujuan Jakarta Kota-Bogor.
    Namun, hingga lewat pukul 19.00 WIB, ia masih terjebak di Palmerah tanpa kepastian kapan bisa pulang.
    “Saya nungguin kereta ke arah Tanah Abang itu lama, tiga jam lebih sih ini,” ungkapnya.
    Setelah menunggu cukup lama, Isti memutuskan keluar stasiun dan mencari ojek pangkalan menuju Stasiun Karet dengan harga awal Rp 15.000.
    Cara ini ia lakukan setelah sebelumnya sulit mendapatkan ojol selama tiga jam.
    “Saya coba jalan dulu dari stasiun, terus saya lihat ada abang ojek lagi mangkal. Saya coba tanya, mau ambil orderan enggak,” ujar Isti.
    Harapannya sempat memudar ketika ojek pangkalan tersebut menolak pesanannya karena khawatir terkena gas air mata di sekitaran Jalan Pejompongan Raya yang akan dilewatinya.
    “Aku sampai minta tolong dan naikkin harga jadi Rp 30.000, akhirnya pelan-pelan sama ojol jalan,” terang Isti.
    Sekitar pukul 19.30 WIB, Isti baru tiba di Stasiun Karet untuk menunggu jemputan ke rumah.
    Sepanjang perjalanan, Isti menyaksikan massa aksi berhamburan di jalan, memanjat pagar di tepi rel kereta, dan terpapar sisa gas air mata.
    “Bau banget sepanjang jalan, mata juga perih padahal sudah pakai helm dan masker. Ini pekat banget (baunya),” jelasnya.
    Selain itu, situasi lalu lintas juga kacau dan padat kendaraan. Motor kesulitan melintasi gang sebagai jalur alternatif, dan Isti baru merasakan jalanan lancar di daerah Kuningan.
    Sebelumnya, beredar kabar di media sosial soal rencana demo 25 Agustus 2025 di Gedung DPR RI.
    Aksi ini digelar untuk memprotes kebijakan-kebijakan pemerintah yang dianggap merugikan rakyat, salah satunya terkait kenaikan tunjangan bagi anggota DPR RI di tengah kondisi ekonomi negara dan masyarakat yang semakin melemah.
    Kabar demo ini tersebar luas melalui berbagai
    platform
    media sosial dan disebut bertajuk aksi “Revolusi Rakyat Indonesia”.
    Masyarakat dari berbagai kalangan terlihat mulai memadati area depan Gerbang DPR RI yang terletak di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, sejak pagi tadi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kualitas udara Jakarta terburuk kedua di dunia

    Kualitas udara Jakarta terburuk kedua di dunia

    Arsip foto – Warga berolahraga saat hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Minggu (27/7/2025). Pemprov DKI Jakarta berencana melakukan pemetaan titik-titik strategis untuk pelaksanaan Car Free Day atau HBKB di lima wilayah administrasi yang didasarkan pada data kualitas udara sebagai upaya pengendalian polusi udara di ibu kota. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/nz

    Kualitas udara Jakarta terburuk kedua di dunia
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Senin, 25 Agustus 2025 – 08:50 WIB

    Elshinta.com – Kualitas udara di Jakarta pada Senin pagi masuk kategori tidak sehat dan menduduki peringkat kedua sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.

    Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 05.59 WIB, Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di angka 172 atau masuk dalam kategori tidak sehat dengan polusi udara PM2.5 dan nilai konsentrasi 85 mikrogram per meter kubik.

    Angka itu memiliki penjelasan tingkat kualitas udaranya tidak sehat bagi kelompok sensitif karena dapat merugikan manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.

    Situs tersebut juga merekomendasikan terkait kondisi udara di Jakarta, yaitu bagi masyarakat sebaiknya menghindari aktivitas di luar ruangan. Jika berada di luar ruangan gunakanlah masker, kemudian menutup jendela untuk menghindari udara luar yang kotor.

    Sedangkan kategori baik, yakni tingkat kualitas udara yang tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan dan tidak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan ataupun nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 0-50.

    Kemudian, kategori sedang, yakni kualitas udaranya yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 51-100.

    Lalu, kategori sangat tidak sehat dengan rentang PM2,5 sebesar 200-299 atau kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar. Terakhir, berbahaya (300-500) atau secara umum kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan yang serius pada populasi.

    Kota dengan kualitas udara terburuk urutan pertama, yaitu Kinshasa (Kongo) di angka 181, urutan ketiga Dubai (Uni Emirat Arab) di angka 134, urutan keempat Kampala (Uganda) di angka 133 dan urutan kelima Kairo (Mesir) di angka 129.

    Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta telah meluncurkan platform perantau kualitas udara terintegrasi yang didukung 31 titik Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU) tersebar di wilayah kota metropolitan tersebut.

    Dari SPKU tersebut, kemudian data yang diperoleh ditampilkan melalui platform pemantau kualitas udara. Hal ini dibuat sebagai penyempurnaan dari yang sudah ada sebelumnya dan sesuai dengan standar yang berlaku secara nasional.

    Laman ini juga menampilkan data dari 31 SPKU di Jakarta yang mengintegrasikan data dari SPKU milik DLH Jakarta, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), World Resources Institute (WRI) Indonesia dan Vital Strategies.

    Sumber : Antara

  • Senin pagi, kualitas udara di Jakarta terburuk kedua di dunia

    Senin pagi, kualitas udara di Jakarta terburuk kedua di dunia

    Jakarta (ANTARA) – Kualitas udara di Jakarta pada Senin pagi masuk kategori tidak sehat dan menduduki peringkat kedua sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.

    Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 05.59 WIB, Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di angka 172 atau masuk dalam kategori tidak sehat dengan polusi udara PM2.5 dan nilai konsentrasi 85 mikrogram per meter kubik.

    Angka itu memiliki penjelasan tingkat kualitas udaranya tidak sehat bagi kelompok sensitif karena dapat merugikan manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.

    Situs tersebut juga merekomendasikan terkait kondisi udara di Jakarta, yaitu bagi masyarakat sebaiknya menghindari aktivitas di luar ruangan. Jika berada di luar ruangan gunakanlah masker, kemudian menutup jendela untuk menghindari udara luar yang kotor.

    Sedangkan kategori baik, yakni tingkat kualitas udara yang tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan dan tidak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan ataupun nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 0-50.

    Kemudian, kategori sedang, yakni kualitas udaranya yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 51-100.

    Lalu, kategori sangat tidak sehat dengan rentang PM2,5 sebesar 200-299 atau kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar. Terakhir, berbahaya (300-500) atau secara umum kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan yang serius pada populasi.

    Kota dengan kualitas udara terburuk urutan pertama, yaitu Kinshasa (Kongo) di angka 181, urutan ketiga Dubai (Uni Emirat Arab) di angka 134, urutan keempat Kampala (Uganda) di angka 133 dan urutan kelima Kairo (Mesir) di angka 129.

    Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta telah meluncurkan platform perantau kualitas udara terintegrasi yang didukung 31 titik Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU) tersebar di wilayah kota metropolitan tersebut.

    Dari SPKU tersebut, kemudian data yang diperoleh ditampilkan melalui platform pemantau kualitas udara. Hal ini dibuat sebagai penyempurnaan dari yang sudah ada sebelumnya dan sesuai dengan standar yang berlaku secara nasional.

    Laman ini juga menampilkan data dari 31 SPKU di Jakarta yang mengintegrasikan data dari SPKU milik DLH Jakarta, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), World Resources Institute (WRI) Indonesia dan Vital Strategies.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kualitas udara Jakarta menduduki peringkat terburuk kedua di dunia

    Kualitas udara Jakarta menduduki peringkat terburuk kedua di dunia

    Arsip foto – Suasana gedung bertingkat yang terlihat samar karena polusi udara di Jakarta. ANTARA FOTO/Fathul Habib Sholeh (ANTARA)

    Kualitas udara Jakarta menduduki peringkat terburuk kedua di dunia
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Sabtu, 23 Agustus 2025 – 06:31 WIB

    Elshinta.com – Kualitas udara di Jakarta pada Sabtu pagi masuk kategori tidak sehat dan menduduki peringkat kedua sebagai kota dengan udara terburuk di dunia. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 05.00 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 177 atau masuk dalam kategori tidak sehat dengan polusi udara PM2.5 dan nilai konsentrasi 67 mikrogram per meter kubik.

    Angka itu memiliki penjelasan tingkat kualitas udaranya tidak sehat bagi kelompok sensitif karena dapat merugikan manusia maupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika. Situs tersebut juga merekomendasikan terkait kondisi udara di Jakarta, yaitu bagi masyarakat sebaiknya menghindari aktivitas di luar ruangan. Jika berada di luar ruangan gunakanlah masker, kemudian menutup jendela untuk menghindari udara luar yang kotor.

    Sedangkan kategori baik yakni tingkat kualitas udara yang tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan dan tidak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan ataupun nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 0-50. Kemudian, kategori sedang yakni kualitas udaranya yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 51-100.

    Lalu, kategori sangat tidak sehat dengan rentang PM2,5 sebesar 200-299 atau kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar. Terakhir, berbahaya (300-500) atau secara umum kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan yang serius pada populasi.

    Kota dengan kualitas udara terburuk urutan pertama yaitu Doha, Qatar di angka 250, urutan ketiga Kinshasa, Democratic Repiblic of the Congo di angka 172, urutan keempat Kampala, Uganda di angka 165, dan urutan kelima Addis Ababa, Etiopia di angka 163. Adapun Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta meluncurkan platform perantau kualitas udara terintegrasi yang didukung 31 titik Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU) tersebar di wilayah kota metropolitan tersebut.

    Dari SPKU tersebut, kemudian data yang diperoleh ditampilkan melalui platform pemantau kualitas udara. Hal ini dibuat sebagai penyempurnaan dari yang sudah ada sebelumnya dan sesuai dengan standar yang berlaku secara nasional. Laman ini juga menampilkan data dari 31 SPKU di Jakarta yang mengintegrasikan data dari SPKU milik DLH Jakarta, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), World Resources Institute (WRI) Indonesia dan Vital Strategies.

    Sumber : Antara

  • Profesor UB Ciptakan Teh dari Daun Kopi untuk Pereda Stres dan Relaksasi
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        22 Agustus 2025

    Profesor UB Ciptakan Teh dari Daun Kopi untuk Pereda Stres dan Relaksasi Surabaya 22 Agustus 2025

    Profesor UB Ciptakan Teh dari Daun Kopi untuk Pereda Stres dan Relaksasi
    Tim Redaksi
    MALANG, KOMPAS.com
    – Di tengah meningkatnya tantangan kesehatan mental di era modern, seorang guru besar dari Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Brawijaya (UB) menawarkan solusi inovatif yang alami dan teruji secara ilmiah.
    Prof. Kiki Fibrianto mengubah daun kopi yang selama ini dianggap limbah menjadi produk teh fungsional.
    Teh ciptaannya ini telah teruji secara akademis memiliki efek relaksasi untuk meredakan stres dan kecemasan. Teh daun kopi ini memiliki cita rasa manis alami, terutama yang berasal dari Malang Selatan. Selain itu, teh daun kopi aman dikonsumsi dengan tambahan madu atau gula, kecuali untuk tujuan terapi spesifik.
    Proses produksinya pun telah dipatenkan untuk menjaga kualitas dan keasliannya.
    “Seperti produk herbal pada umumnya, teh daun kopi tidak memiliki efek samping signifikan selama dikonsumsi secara wajar,” kata Prof. Kiki pada Jumat (22/8/2025).
    Ia menyampaikan bahwa daun kopi yang baik untuk relaksasi yakni jenis robusta dari daerah Ampelgading, Kabupaten Malang. Menurutnya, teh daun kopi mengandung aromatik dan asam gama amino sehingga bisa memberikan relaksasi di otak usai meminumnya.
    “Ini merupakan salah satu inovasi produk pangan ramah lingkungan buatan kami,” katanya.
    Menjawab kekhawatiran umum mengenai kafein, ia mengatakan bahwa kadar kafein dalam teh daun kopi sangat rendah.
    “Kadar kafeinnya jauh lebih rendah dibandingkan teh hijau, apalagi kopi. Jadi sangat aman untuk dikonsumsi,” katanya.
    Inovasi ini tidak hanya berhenti pada produk, tetapi juga mencakup metode pengujian mutakhir berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk memvalidasi manfaatnya secara objektif.
    “Kesejahteraan jiwa adalah aspek esensial untuk produktivitas dan kualitas hidup, namun pendekatan konvensional belum mampu menjawab tantangan secara komprehensif,” ujar Prof. Kiki.
    Ia menawarkan pendekatan holistik yang dapat diintegrasikan dalam pola hidup sehari-hari melalui teh daun kopi.
    Untuk membuktikan klaim tersebut, Prof. Kiki dan timnya mengembangkan Face-DAKO atau Facial-based Cognitive Model for Daun Kopi, sebuah model cerdas yang mampu menganalisis efek relaksasi produk secara
    real-time
    .
    Teknologi ini meminimalkan subjektivitas yang sering kali menjadi kendala dalam riset sensorik konvensional.
    “Kami memindai ekspresi wajah subjek dengan kamera, lalu data tersebut diolah menggunakan pendekatan
    Convolutional Neural Network
    (CNN). AI akan menganalisis koordinat-koordinat wajah untuk mengkualifikasi level senyum dan relaksasi secara akurat. Efek positif ini sudah bisa terdeteksi dalam 30 menit setelah konsumsi,” jelasnya.
    Riset yang dimulai sejak tahun 2023 ini telah melibatkan ribuan subjek untuk membangun basis data yang kuat, memastikan keakuratan model dalam menyimpulkan tingkat relaksasi seseorang.
    Inovasi ini telah diwujudkan dalam produk komersial bernama Teh Daco yang sudah diproduksi sejak masa pandemi tahun 2022.
    Prof. Kiki menjelaskan bahwa meski produk ini di-
    branding
    sebagai minuman penyegar untuk relaksasi, manfaatnya jauh lebih luas.
    “Penelitian kami sebelumnya menunjukkan teh daun kopi juga berpotensi membantu penderita diabetes dan meluruhkan batu ginjal. Namun untuk kebutuhan komersial, kami fokus pada efek relaksasinya,” katanya.
    Potensi teh daun kopi tidak berhenti dalam bentuk minuman seduh. Tim riset Prof. Kiki kini tengah mengembangkan produk turunan lainnya, seperti teh instan dalam bentuk bubuk hingga merambah ke industri kosmetik.
    “Kami berencana menggunakannya untuk produk masker wajah dan perawatan kulit lainnya,” katanya.
    Proyek ini dikatakannya juga telah menarik perhatian pemerintah daerah. Saat ini, FTP UB sedang berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk mengembangkan teh daun kopi sebagai produk unggulan dalam konsep
    wellness tourism
    .
    “Harapannya, produk ini dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan yang datang ke Lombok untuk mencari ketenangan dan relaksasi,” katanya.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Florida Eksekusi Terpidana Mati Kasus Pembunuhan Wanita Tahun 1982

    Florida Eksekusi Terpidana Mati Kasus Pembunuhan Wanita Tahun 1982

    Jakarta

    Seorang pria bernama Kyle Bates (67) yang telah dijatuhi vonis hukuman mati atas kasus pembunuhan wanita yang diculiknya di tahun 1982 telah dieksekusi di Florida, Amerika Serikat bagian selatan. Pria itu dieksekusi dengan cara disuntik mati.

    Dilansir AFP, Rabu (20/8/2025), Kayle Bates dijatuhi hukuman mati pada tahun 1983 atas pembunuhan Janet Renee White (24), yang bekerja di sebuah perusahaan asuransi di Lynn Haven, Florida. White diserang di kantornya oleh Bates setelah ia kembali dari makan siang dan ditikam hingga tewas di hutan terdekat.

    Kembali eksekusi, Bates dieksekusi pada pukul 18:17 waktu setempat di Penjara Negara Bagian Florida. Dengan dieksekusinya Bates, telah terjadi 29 eksekusi mati di Amerika Serikat pada tahun 2025, jumlah tertinggi sejak tahun 2014, ketika total 35 narapidana juga dieksekusi mati.

    Sebanyak 24 eksekusi mati tahun ini dilakukan dengan suntikan mematikan, dua oleh regu tembak, dan tiga dengan hipoksia nitrogen, yaitu pemompaan gas nitrogen ke dalam masker wajah yang menyebabkan narapidana mati lemas.

    Eksekusi mati yang menggunakan gas nitrogen sebagai telah dikecam oleh para ahli Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai tindakan yang kejam dan tidak manusiawi. Florida telah melaksanakan eksekusi terbanyak pada tahun 2025 dengan 10 eksekusi.

    Hukuman mati telah dihapuskan di 23 dari 50 negara bagian AS, sementara tiga negara bagian lainnya-California, Oregon, dan Pennsylvania-memiliki moratorium.

    Presiden Donald Trump adalah pendukung hukuman mati, dan pada hari pertamanya menjabat, ia menyerukan perluasan penggunaannya “untuk kejahatan paling keji”.

    (zap/yld)

  • Florida Eksekusi Terpidana Mati Kasus Pembunuhan Wanita Tahun 1982

    Pembunuh Keji Wanita di Florida AS Disuntik Mati Usai 43 Tahun

    Jakarta

    Seorang pria bernama Kyle Bates (67) yang telah dijatuhi vonis hukuman mati atas kasus pembunuhan wanita yang diculiknya di tahun 1982 telah dieksekusi di Florida, Amerika Serikat bagian selatan. Pria itu dieksekusi dengan cara disuntik mati.

    Dilansir AFP, Rabu (20/8/2025), Kayle Bates dijatuhi hukuman mati pada tahun 1983 atas pembunuhan Janet Renee White (24), yang bekerja di sebuah perusahaan asuransi di Lynn Haven, Florida. White diserang di kantornya oleh Bates setelah ia kembali dari makan siang dan ditikam hingga tewas di hutan terdekat.

    Kembali eksekusi, Bates dieksekusi pada pukul 18:17 waktu setempat di Penjara Negara Bagian Florida. Dengan dieksekusinya Bates, telah terjadi 29 eksekusi mati di Amerika Serikat pada tahun 2025, jumlah tertinggi sejak tahun 2014, ketika total 35 narapidana juga dieksekusi mati.

    Sebanyak 24 eksekusi mati tahun ini dilakukan dengan suntikan mematikan, dua oleh regu tembak, dan tiga dengan hipoksia nitrogen, yaitu pemompaan gas nitrogen ke dalam masker wajah yang menyebabkan narapidana mati lemas.

    Eksekusi mati yang menggunakan gas nitrogen sebagai telah dikecam oleh para ahli Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai tindakan yang kejam dan tidak manusiawi. Florida telah melaksanakan eksekusi terbanyak pada tahun 2025 dengan 10 eksekusi.

    Presiden Donald Trump adalah pendukung hukuman mati, dan pada hari pertamanya menjabat, ia menyerukan perluasan penggunaannya “untuk kejahatan paling keji”.

    (zap/yld)