Produk: masker

  • Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi Lagi, Semburkan Abu Vulkanik 2.000 Meter, Waspada Banjir Lahar Hujan

    Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi Lagi, Semburkan Abu Vulkanik 2.000 Meter, Waspada Banjir Lahar Hujan

    Liputan6.com, Flores Timur – Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, NTT, kembali erupsi pada Selasa sore (30/9/2025), pukul 17.17 Wita. Laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan, tinggi kolom letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki kali ini teramati mencapai 2.000 meter di atas puncak, atau sekitar 3.584 meter di atas permukaan laut.

    Kolom abu erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat dan barat laut. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22.2 mm dan durasi 176 detik.

    Petugas Pos Pantau Gunung Lewotobi Laki-Laki Fransiskus Xaverius mengimbau, masyarakat dan wisatawan yang ada sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 6 Km dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.

    “Masyarakat agar tenang dan mengikuti arahan Pemda serta tidak mempercayai isu-isu yan tidak jelas sumbernya,” katanya.

    Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki juga diimbau untuk waspada terhadap potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki, jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi terutama daerah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng jaya, Boru, Nawakote.

    “Masyarakat yang terdampak hujan abu Gunung Lewotobi Laki-Laki, memakai masker atau penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernapasan,” katanya lagi.

    Sepanjang 2025, Gunung Lewotobi Laki-Laki tercatat sudah meletus sebanyak 661 kali. Hingga hari ini, Selasa (30/9/2025), pukul 17.21 WIB, Gunung Lewotobi Laki-Laki turun status menjadi Siaga (Level III). 

  • Berkali-kali Positif COVID, Wanita Ini Ungkap Gejala Terparah saat Kena Varian Stratus

    Berkali-kali Positif COVID, Wanita Ini Ungkap Gejala Terparah saat Kena Varian Stratus

    Jakarta

    Beberapa waktu lalu, varian COVID-19 baru yang dikenal sebagai Stratus meningkat di sejumlah negara. Di tengah lonjakan kasus itu, seorang wanita menceritakan pengalamannya yang dites positif terinfeksi COVID-19 Stratus.

    Meskipun tidak menjelaskan sudah berapa kali terinfeksi, wanita di Inggris itu mengatakan infeksi kali ini yang terburuk yang pernah dialaminya. Lewat akun TikTok @nivismad, wanita bernama Nev itu menjelaskan kronologinya.

    Nev mulai merasa tidak enak badan pada 30 Agustus 2025, dengan hidung tersumbat.

    “Lalu, tenggorokan saya agak gatal,” katanya yang dikutip dari Mirror UK.

    Keesokan harinya, Nev masih mengalami hidung tersumbat yang tidak separah sebelumnya. Tetapi, keadaan itu berubah di malam hari, karena muncul gejala yang lebih mengkhawatirkan.

    “Ketika saya tidur malam itu, gigi saya sakit, rahang sakit, dan kepala saya sangat sakit,” tutur Nev.

    Tanda atau gejala awal yang paling umum dari varian Stratus adalah suara serak atau parau, berbeda dengan varian COVID-19 yang pernah ada sebelumnya. Para ahli medis juga mencatat bahwa gejala Stratus lainnya meliputi hidung tersumbat, sakit tenggorokan, masalah pencernaan, dan kelelahan.

    Gejala yang dialami Nev berlanjut keesokan harinya. Ia merasakan lelah yang sangat parah sampai tidak bisa berdiri.

    Di hari yang sama, Nev merasakan nyeri yang sangat hebat pada tubuhnya dan menggigil. Saat itu, kondisi tubuhnya sudah sangat tidak nyaman.

    “Saya sudah beberapa kali terkena COVID-19. Sudah satu atau dua tahun sejak terakhir saya terkena, tetapi ini yang terburuk,” kata Nev.

    “Di hari ketiga atau keempat COVID, saya masih kelelahan. Bahkan, berdiri saja terasa melelahkan,” tambahnya.

    Dalam postingannya, Nev merasa bersyukur karena masih bisa mengecap rasa, mencium bau, dan tidak batuk.

    “Tapi astaga, ini adalah sakit dan dingin badan terburuk yang pernah saya alami seumur hidup. Jaga kesehatan kalian semua. Saya juga cukup yakin tertular dari seorang wanita di penerbangan saya ke Meksiko, karena dia duduk di belakang saya dalam perjalanan ke sana dan batuk-batuk sepanjang waktu tanpa masker,” tulisnya.

    Beruntung, Nev masih bisa kembali pulih sepenuhnya. Ia mulai kembali berolahraga di pusat kebugaran.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Waduh! Varian Covid-19 ‘Stratus’ Mendominasi RI, Apakah Berbahaya?”
    [Gambas:Video 20detik]
    (sao/naf)

  • Pakai masker, udara Jakarta tidak sehat bagi kelompok sensitif

    Pakai masker, udara Jakarta tidak sehat bagi kelompok sensitif

    Jakarta (ANTARA) – Menurut situs pemantau kualitas udara IQAir, kualitas udara di DKI Jakarta pada Kamis pagi menduduki peringkat kesebelas terburuk di dunia.

    Berdasarkan pantauan pada pukul 06.25 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta, yaitu 113, dengan angka partikel halus (particulate matter/PM) 2.5 atau masuk dalam kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif.

    Peringkat pertama kota dengan kualitas udara terburuk di dunia pada Selasa, yakni Lahore, Pakistan, dengan indeks kualitas udara 198. Kemudian, Dhaka, Bangladesh, dengan indeks kualitas udara 165 di posisi kedua dan Delhi, India, dengan indeks kualitas udara 152 pada peringkat ketiga.

    Sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta berencana meniru kota-kota besar di dunia, seperti Paris dan Bangkok dalam menangani polusi udara.

    “Belajar dari kota lain, Bangkok memiliki 1.000 Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU), Paris memiliki 400 SPKU. Jakarta saat ini memiliki 111 SPKU dari sebelumnya hanya 5 unit. Ke depan, kita akan menambah jumlahnya agar bisa melakukan intervensi yang lebih cepat dan akurat,” kata Kepala DLH DKI Jakarta Asep Kuswanto pada 18 Maret 2025..

    Menurut dia, keterbukaan data merupakan langkah penting dalam memperbaiki kualitas udara secara sistematis.

    Oleh karena itu, penyampaian data polusi udara harus lebih terbuka agar intervensi bisa lebih efektif. Dia pun menilai intervensi yang dibutuhkan bukan hanya bersifat sesaat, tetapi berkelanjutan dan luar biasa dalam menangani pencemaran udara.

    DLH DKI Jakarta menargetkan penambahan 1.000 sensor kualitas udara berbiaya rendah (low-cost sensors) sehingga pemantauan kualitas udara lebih luas dan akurat.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Gerai Samsat Keliling buka di 14 lokasi Jadetabek pada Selasa

    Gerai Samsat Keliling buka di 14 lokasi Jadetabek pada Selasa

    Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya menyediakan layanan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Keliling untuk memudahkan masyarakat dalam membayar pajak kendaraan bermotor (PKB) di 14 lokasi yang tersebar di Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jadetabek), Selasa.

    Melalui akun X resmi TMC Polda Metro Jaya, berikut 14 lokasi tersebut:

    1. Jakarta Pusat di halaman parkir Samsat Jakarta Pusat dan Lapangan Banteng pukul 08.00-14.00 WIB;
    2. Jakarta Utara di halaman parkir Samsat Jakarta Utara dan Masjid Al Musyawarah Kelapa Gading pukul 08.00-14.00 WIB;
    3. Jakarta Barat di Mal Citraland pukul 08.00-14.00 WIB;
    4. Jakarta Selatan di halaman parkir Samsat Jakarta Selatan pukul 09.00-15.00 WIB dan TMP Kalibata pukul 09.00-14.00 WIB;
    5. Jakarta Timur di halaman parkir Samsat 08.00-15.00 WIB dan Pasar Induk Kramat Jati pukul 08.00-14.00 WIB;
    6. Kota Tangerang di Pangkalan Busway Foodmosphere dan Alun-Alun Cibodas pukul 09.00-13.00 WIB;
    7. Ciledug di Giant Poris Gaga Indah Kota Tangerang dan dan Metpand Cyber City Cipondoh pukul 09.00-12.00 WIB;
    8. Serpong di halaman parkir Samsat Serpong pukul 08.00-14.00 WIB
    9. Ciputat di Kantor Kelurahan Pondok Betung dan Pasar Gintung Ciputat Timur pukul 09.00-12.00 WIB;
    10. Kelapa Dua di halaman Gtown Square Gading Serpong pukul 08.00-12.00 WIB;
    11. Kota Bekasi di KFC Zambrud pukul 09.00-11.00 WIB;
    12. Kabupaten Bekasi di Pasar Bersih Cikarang Pusat pukul 09.00-12.00 WIB;
    13. Depok di Halaman Parkir Samsat pukul 08.00-14.00 WIB dan RS Bhayangkara Brimob pukul 08.00-12.00 WIB;
    14. Cinere di kantor Kelurahan Pondok Petir pukul 08.00-12.00 WIB.

    Beberapa dokumen yang harus dibawa, antara lain KTP, BPKB dan STNK asli yang disertai lampiran fotokopi.

    Gerai Samsat Keliling hanya melayani pembayaran PKB tahunan, sedangkan untuk perpanjangan STNK (lima tahunan) dan ganti pelat nomor kendaraan harus dilakukan di kantor Samsat terdekat.

    Selama berada di gerai, penting untuk tetap menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran COVID-19 dengan menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Sekretariat IJTI Lumajang Dibobol Maling, Jurnalis Kehilangan Kendaraan

    Sekretariat IJTI Lumajang Dibobol Maling, Jurnalis Kehilangan Kendaraan

    Lumajang (beritajatim.com) – Aksi pencurian kembali terjadi di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Senin dini hari (29/9/2025). Dalam rekaman kamera pengawas CCTV yang beredar, dua orang pelaku terlihat membobol Sekretariat Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) yang terletak di Kelurahan Tompokersan, Kecamatan Lumajang.

    Komplotan ini, yang terekam dengan jelas oleh CCTV, membuka kunci pagar sekitar pukul 04.09 WIB dan langsung bergerak menuju sepeda motor yang terparkir di teras kantor.

    Dua orang yang berboncengan menggunakan sepeda motor Honda Vario 150, terlihat memakai masker dan bolak-balik memantau sekitar kantor. Salah satu pelaku kemudian merusak kunci sepeda motor matic jenis Honda Beat dengan nomor polisi N 3144 EAC yang diparkir di pojok area.

    Tak lama kemudian, sekitar pukul 04.13 WIB, pelaku berhasil membawa kabur sepeda motor tersebut. Aksi pencurian ini berlangsung cepat, hanya membutuhkan waktu kurang lebih tiga menit.

    Menurut warga setempat, Wisnu, ia sempat melihat dua orang yang mencurigakan, sebelum akhirnya menyadari bahwa mereka adalah pelaku pencurian.

    “Awalnya ya keliatan dua orang boncengan pakai masker, mencurigakan bolak-balik tau-tau ya ternyata maling motor. Itu larinya ke arah utara,” ujar Wisnu yang sempat menyaksikan kejadian tersebut.

    Korban dari pencurian ini adalah Irfan Sumanjaya, seorang jurnalis Antarafoto asal Kabupaten Malang, yang sedang bermalam di sekretariat IJTI Lumajang saat kejadian berlangsung. Irfan mengungkapkan bahwa ia dan beberapa wartawan lain sedang tertidur lelap ketika aksi pencurian terjadi.

    “Motor saya ada paling pojok dan jenisnya matic sendiri yang dicuri, pelaku kelihatan di CCTV berjumlah dua orang,” kata Irfan, yang merasa lesu dan tidak bisa melanjutkan aktivitas peliputan berita di wilayah Lumajang setelah kejadian tersebut.

    Irfan berharap agar pihak kepolisian segera mengungkap pelaku pencurian. “Semoga polisi bisa segera melakukan pengungkapan atas kasus pencurian ini dan pelaku bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya,” tambahnya.

    Kepala Subbag Humas Polres Lumajang, Ipda Untoro, menyatakan bahwa laporan dari korban telah diterima dan petugas saat ini tengah melakukan penyelidikan. “Sudah kita turunkan anggota untuk penyelidikan agar segera bisa mengungkap kasus ini,” ungkap Ipda Untoro.

    Pihak berwenang terus bekerja keras untuk mengidentifikasi dan menangkap pelaku pencurian, dengan harapan kasus ini segera terungkap demi memberikan rasa aman kepada warga dan wartawan yang bekerja di wilayah Lumajang. [has/suf]

  • DLH DKI kembangkan sistem peringatan dini polusi udara

    DLH DKI kembangkan sistem peringatan dini polusi udara

    Jakarta (ANTARA) – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta mengembangkan sistem peringatan dini (early warning system/EWS) untuk polusi udara sebagai bagian dari langkah antisipasi dan responsif dalam mengatasi pencemaran udara di Ibu Kota.

    “Sistem ini akan memberikan informasi kualitas udara secara ‘real-time’ (terkini) hingga tiga hari ke depan, termasuk rekomendasi langkah mitigasi yang dapat dilakukan masyarakat, seperti mengenakan masker atau membatasi aktivitas di luar ruangan,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto di Jakarta, Jumat.

    Ia mengatakan bahwa sistem ini dirancang tidak hanya sebagai dasar pengambilan kebijakan yang berbasis data, tetapi juga sebagai bentuk perlindungan terhadap kesehatan warga dari dampak buruk polusi udara.

    Asep menekankan pentingnya membangun kesadaran kolektif masyarakat terhadap isu polusi udara.

    Menurut dia, perubahan perilaku individu dapat menjadi bagian penting dalam upaya pengendalian emisi di Ibu Kota, agar langit Jakarta kembali biru.

    “Kami mendorong warga untuk mulai beralih menggunakan transportasi publik, bersepeda atau berjalan kaki. Dengan partisipasi semua pihak, kita dapat menciptakan kualitas udara Jakarta yang lebih sehat dan berkelanjutan,” ujarnya.

    Sementara itu, Direktur Clean Air Asia Indonesia Ririn Radiawati Kusuma menegaskan bahwa keberhasilan sistem peringatan dini tidak hanya bergantung pada pemerintah, tetapi juga pada kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat.

    “Faktor terbesar yang menentukan efektivitas EWS adalah perilaku manusia. Misalnya, saat transportasi umum digratiskan pada hari dengan tingkat polusi tinggi, apakah masyarakat bersedia meninggalkan kendaraan pribadinya? Ini tantangan bersama yang harus dihadapi,” katanya.

    Ririn juga mengimbau masyarakat untuk turut berkontribusi dalam menekan pencemaran udara dengan mengurangi mobilitas saat kualitas udara memburuk, bekerja dari rumah jika memungkinkan, serta mengenakan masker.

    Ia menambahkan, institusi pendidikan dan dunia usaha juga diharapkan mengambil peran, seperti dengan menerapkan kebijakan pembelajaran jarak jauh atau work from home (WFH) pada kondisi tertentu.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ribuan Anak Keracunan Makan Bergizi Gratis, Pakar Beri Catatan Ini

    Ribuan Anak Keracunan Makan Bergizi Gratis, Pakar Beri Catatan Ini

    Jakarta

    Makan bergizi gratis (MBG) yang merupakan program prioritas pemerintah menjadi sorotan pasca banyaknya kasus keracunan makanan pada anak. Hingga September 2025, sudah tercatat lebih dari 6 ribu kasus.

    Hal ini menjadi perhatian para pakar, salah satunya epidemiolog Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman. Menurutnya risiko keracunan dapat ditekan dengan penerapan standar sederhana, seperti kontrol suhu, cuci tangan, dan pengawasan yang konsisten.

    “Keracunan pangan di sekolah bukan takdir. Ini sinyal sistem yang belum bekerja,” tutur Dicky pada detikcom, Jumat (26/9/2025).

    “Dengan standar sederhana dan konsisten, kita bisa menekan risiko ini secara signifikan,” sambungnya.

    Ia menekankan lini pencegahan pertama terkait keracunan ini adalah dapur sekolah, sebelum memperkuat rantai pasok dan sistem pengawasan. Menurutnya, cakupan sertifikasi dan implementasi dari Standard Operating Procedure (SOP) atau Prosedur Operasional Standar atau Petunjuk Operasional Standar masih rendah dan dapat menjadi potensi bahaya.

    “Keracunan pangan di sekolah itu dapat dicegah dengan standard hygiene sanitasi dasarnya,” tambahnya.

    Makanan yang Rentan Terkontaminasi Bakteri

    Menurut Dicky, pola kerentanan itu terjadi saat makanan berisiko tinggi, seperti nasi yang merupakan karbohidrat berpati. Itu bisa tercemar bakteri Bacillus cereus.

    Selain itu, lauk berprotein bisa tercemar bakteri Staphylococcus aureus dan sayur dengan air yang tidak memenuhi standar, bisa tercemar bakteri E.Coli atau Shigella. Bahkan, jajanan kemasan curah itu juga berisiko ada kandungan kimia.

    Dicky menekankan hal-hal tersebut harus dipahami risikonya. Selain itu, titik kendali kritis yang sering gagal adalah ketika air dan es itu tidak aman.

    “Jadi adanya cross contamination ya, seperti di pisaunya, talenannya, pendinginan yang lambat, atau pemanasan ulang itu tidak mencapai 74 derajat Celsius. Kemudian, ada juga adanya jeda suhu bahaya antara 5 sampai 60 derajat Celsius di atas 4 jam,” jelas Dicky.

    “Higienitas penjamah yang buruk, artinya dia tidak sering cuci tangan, tidak pakai sarung tangan, tidak pakai masker, kukunya juga kotor, atau tidak juga pakai penutup rambut. Ini yang sering gagal dan tidak konsisten,” lanjutnya.

    Imbauan untuk Orang Tua dan Guru

    Maka dari itu, Dicky mengimbau para orang tua dan guru juga ikut memperhatikan kebersihan tangan, meja, dan peralatan makan.

    “Jangan konsumsi makanan yang sudah lebih dari empat jam di suhu ruang. Jika tampilan, warna, atau bau makanan tidak wajar, segera buang dan jangan ragu untuk melaporkan jika muncul gejala keracunan,” tegasnya.

    Secara epidemiologi pangan, Dicky menyebut pola keracunan berulang dan lintas daerah paling sering berkaitan dengan kombinasi sejumlah faktor, seperti:

    Kontrol waktu dan suhu buruk, termasuk pelanggaran aturan praktis 2 jam atau 4 jam, tidak tersedia pendinginan cepat, pemanas, dan suhu tidak tercatat.

    Distribusi dan logistik yang tidak sesuai, seperti pengiriman jauh tanpa cold box atau data logger, serta kemasan tidak kedap.

    Higienitas dan sanitasi dapur rendah, termasuk risiko kontaminasi silang, air tidak higienis, dan keberadaan hama.

    Bahan baku berisiko tanpa pengawasan ketat, serta pergantian pemasok yang didorong harga murah, bukanlah performa keamanan.

    Menu tidak sesuai standar keamanan, misalnya makanan berbahan santan yang dibiarkan di suhu ruang terlalu lama atau menu berulang yang memicu insiden.

    Maka dari itu, Dicky mendorong pemerintah dan penyedia jasa katering sekolah untuk memperkuat kontrak pengadaan dengan standar waktu hingga suhu yang ketat, sertifikasi bahan baku, hingga mekanisme recall dan sanksi jika terjadi pelanggaran.

    “Kalau sistemnya berjalan, anak bisa belajar dengan tenang dan cemerlang,” pungkasnya.

    Halaman 2 dari 2

    (sao/kna)

  • Pertama di Indonesia, Surabaya Raih Rekor MURI Lewat Penyuluhan TBC Terbanyak

    Pertama di Indonesia, Surabaya Raih Rekor MURI Lewat Penyuluhan TBC Terbanyak

    Surabaya (beritajatim.com) – Kota Surabaya kembali menorehkan sejarah. Untuk pertama kalinya di Indonesia, Surabaya berhasil meraih penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) lewat penyuluhan Tuberkulosis (TBC) dengan partisipasi terbanyak di tingkat RW.

    Tak tanggung-tanggung, sebanyak 1.361 RW se-Surabaya ambil bagian dalam penyuluhan bertajuk “Merdeka TBC”. Pusat kegiatan digelar di Balai RW 3 Kelurahan Jambangan, Kecamatan Jambangan, sementara ribuan RW lainnya mengikuti secara daring pada Kamis (28/8/2025).

    Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menyampaikan bahwa capaian ini bukan sekadar rekor, melainkan wujud nyata gotong royong warga Kota Pahlawan dalam melawan TBC.

    “Rekor MURI ini menunjukan bahwa Kota Surabaya tidak dibangun oleh satu orang, tetapi Surabaya bergerak maju bersama seluruh warganya. Surabaya dimiliki oleh warganya karena yang melakukan sosialisasi adalah dari warga untuk warga,” kata Wali Kota Eri Cahyadi.

    Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi dalam memberantas TBC. Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya pun melibatkan RT, RW, hingga kader kesehatan untuk memantau setiap rumah, melakukan edukasi, dan memastikan penderita TBC menjalani pengobatan sampai tuntas.

    “Maka dari itu, kami membentuk Kampung Pancasila dengan melibatkan RT, RW, hingga KSH supaya bisa memantau setiap rumah dan bergerak bersama melakukan sosialisasi dan pencegahan TBC,” ungkapnya.

    Meski demikian, Wali Kota Eri juga berpesan agar masyarakat tak menghakimi penderita TBC. Ia pun optimistis target eliminasi TBC pada 2030 dapat tercapai.

    “Jika ada yang batuk, sarankan pakai masker dan periksa ke Puskesmas. Kami optimis dapat menekan angka TBC dan mencapai target eliminasi pada tahun 2030,” katanya.

    Senior Manager MURI, Andre Purwandono, menjelaskan bahwa rekor ini diberikan karena jumlah lokasi penyuluhan terbanyak di tingkat RW yang belum pernah tercatat sebelumnya di Tanah Air.

    “Yang menjadi penilaian dari MURI ini adalah banyaknya RW yang melakukan penyuluhan TBC, dan ini baru pertama kali di Indonesia,” ujar Andre.

    Keberhasilan ini tak lepas dari peran 27 ribu kader kesehatan yang tersebar di seluruh wilayah Surabaya. Masing-masing kader bertanggung jawab atas 20 rumah. Komitmen ini sejalan dengan semangat Kampung Pancasila yang menumbuhkan cinta serta tanggung jawab warga terhadap lingkungannya.

    Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Nanik Sukristina, menegaskan kegiatan ini bertujuan menyebarkan informasi pencegahan, deteksi dini, hingga pengobatan TBC.

    “Kami ingin memastikan TBC tidak lagi menjadi penyakit yang menakutkan,” tegasnya.

    Selain edukasi masif, Pemkot Surabaya juga menjalankan strategi lain. Di antaranya, skrining aktif-pasif, pemberian makanan tambahan berupa susu bagi pasien TBC, pendampingan selama pengobatan, hingga memperkuat regulasi melalui Rencana Aksi Daerah (RAD) TBC dan Perwali No. 117 Tahun 2024.

    Meski data Sistem Informasi Tuberkulosis (SITB) mencatat 6.740 kasus TBC di Surabaya sejak Januari hingga Agustus 2025, angka tersebut masih sekitar 41,87 persen dari estimasi kasus. Namun, tantangan nyata tetap ada, mulai dari mobilitas penduduk, stigma sosial, hingga kepatuhan pasien dalam menjalani pengobatan.

    “Kami berharap dengan sosialisasi yang masif dapat menekan hambatan dalam pengobatan TBC pada masyarakat, sehingga target eliminasi pada 2030 dapat terwujud,” pungkas Nanik. (adv/but)

  • Pencurian Uang Rp50 Juta di Sampang, Pelaku Diduga Sudah Mengincar Korban

    Pencurian Uang Rp50 Juta di Sampang, Pelaku Diduga Sudah Mengincar Korban

    Sampang (beritajatim.com) – M. Sholeh, seorang warga Desa Batoporo Barat, Kecamatan Kedungdung, Kabupaten Sampang, menjadi korban pencurian uang tunai sebesar Rp50 juta yang ia simpan di dalam jok sepeda motor.

    Uang tersebut baru saja ia tarik dari Bank BCA Cabang Sampang bersama saudaranya, ZA. Dana itu rencananya akan digunakan untuk membeli sapi dan keperluan acara haul 1.000 hari keluarga mereka.

    Sholeh menceritakan, setelah menarik uang tunai, mereka sempat mampir ke beberapa toko untuk membeli perlengkapan, seperti peci, lampu, dan terakhir ke toko rokok. Saat itulah, pencurian terjadi.

    “Setelah tarik tunai kami mampir ke beberapa toko. Beli peci, lampu, dan terakhir ke toko rokok. Waktu itulah kejadian pencuriannya,” ungkap Sholeh kepada wartawan pada Rabu (24/9/2025).

    Menurut Sholeh, pelaku yang mengenakan kemeja kotak-kotak, celana panjang, dan masker tampak sudah mengintai gerak-geriknya. Dalam hitungan kurang dari satu menit, pelaku berhasil membobol jok sepeda motor dan mengambil kantong plastik hitam yang berisi uang tunai. Aksi tersebut baru diketahui ketika pemilik toko berteriak melihat pelaku kabur sambil membawa plastik berisi uang.

    Sholeh mengungkapkan bahwa karena uang tersebut adalah milik saudaranya, ia sempat menunda pelaporan ke pihak kepolisian dan memilih mencari pinjaman lebih dulu agar acara hajatan tetap bisa dilaksanakan.

    “Sudah saya serahkan rekaman CCTV ke polisi sebagai bukti. Kami sangat berharap pelaku segera tertangkap, apalagi lokasi ini dikenal rawan pencurian,” tambahnya.

    Plh Kasi Humas Polres Sampang, AKP Eko Puji Waluyo, membenarkan adanya laporan tersebut. “Benar, pada Kamis siang sekitar pukul 13.00 WIB, telah terjadi pencurian dengan pemberatan di pinggir Jalan Raya Komis,” katanya.

    Eko menjelaskan bahwa pelaku diduga sudah mengincar korban sebelumnya. Saat sepeda motor diparkir di depan toko, pelaku langsung bertindak cepat dengan membuka jok motor tanpa diketahui korban. “Untuk saat ini, kasus tersebut sedang dalam proses penyelidikan oleh Satreskrim Polres Sampang,” tambahnya.

    Kapolsek Kedungdung, Iptu Syafriwanto, juga membenarkan insiden tersebut. “Kami sudah menindaklanjuti dan melakukan penyelidikan,” terangnya.

    Ia menambahkan, rekaman CCTV yang beredar di sejumlah grup WhatsApp menunjukkan pelaku mengenakan kemeja kotak-kotak, celana panjang, dan masker. Pelaku tampak berjalan santai keluar dari toko dan mendekati motor milik pengunjung. Dalam sekejap, ia membuka jok motor dan mengambil kantong plastik hitam berisi uang tunai. [sar/suf]

  • Begini Kondisi Terkini Gunung Lokon di Tomohon

    Begini Kondisi Terkini Gunung Lokon di Tomohon

    Liputan6.com, Jakarta Aktivitas Gunung Lokon yang terletak di Kota Tomohon, Sulawesi Utara (Sulut), dalam beberapa hari ini meningkat. Ketua Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Lokon, Armando Manguleh mengatakan, frekuensi kegempaan Gunung Lokon menurun.

    “Penurunan aktivitas kegempaan terjadi sejak tanggal 18 September 2025, rata-rata kegempaan yang terekam sebanyak 10 kali per hari,” ujar Armando, Selasa (23/09/2025).

    Dia mengatakan, meski demikian rata-rata gempa yang terekam per hari sebanyak 10 kali tersebut, masih dikategorikan di atas normal, tiga kali per hari. Hingga kini belum ada penurunan status dari Level III (Siaga) ke Level II (Waspada).

    “Meskipun telah terjadi penurunan frekuensi kegempaan dalam beberapa hari terakhir. Untuk statusnya masih dievaluasi oleh tim,” bebernya.

    Dia berharap, dengan status siaga Gunung Lokon, warga tidak melakukan aktivitas di dalam radius bahaya yang direkomendasikan.

    Beberapa rekomendasi di antaranya, masyarakat dan wisatawan tidak mendekati dan melakukan aktivitas di dalam radius 2.5 kilometer dari Kawah Tompaluan.

    Bila terjadi letusan dan hujan abu, masyarakat diimbau untuk tetap berada di dalam rumah, dan apabila berada di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kacamata).

    “Selanjutnya, mewaspadai potensi lahar pada sungai-sungai yang berhulu dari puncak Gunung Lokon terutama pada musim hujan,” tuturnya.