Produk: masker

  • Musim Batuk Pilek Melanda, Ini Wanti-wanti Menkes untuk Warga +62

    Musim Batuk Pilek Melanda, Ini Wanti-wanti Menkes untuk Warga +62

    Jakarta

    Belakangan banyak masyarakat curhat bahwa mereka mengalami sakit seperti batu, pilek, hingga tenggorokan gatal terus menerus. Bahkan, ada yang mengeluh bahwa batuk dan pileknya tak kunjung sembuh.

    “lagi musim pilek kh? temen duduk satu baris di kelas gua juga pada batuk pilek anjir,” ucap akun media sosial X @so***, dikutip detikcom, Rabu (8/10/2025).

    “Ni lagi musim sakit apa gimana. Plissss besok UTS skrng batuk pilek, tenggorokan sakit,” kata netizen lain.

    Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memberikan saran kepada masyarakat yang sedang mengalami gejala di atas untuk sebisa mungkin untuk tidak menularkan ke orang lain, serta bagi mereka yang tidak sakit untuk bisa menjaga kesehatannya.

    “Orang-orang flu itu sebenarnya infeksi saluran pernapasan. Flu kan nularnya lewat droplet, kalau ada yang sebelahnya batuk-batuk atau pilek yang pakai masker, atau kalau kita batuk pilek ya pakai masker biar gak nularin,” kata Menkes saat ditemui di RS Fatmawati, Jakarta Selatan, Rabu (8/10/2025).

    Menkes juga memberikan saran kepada masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan di tengah banyaknya warga yang ‘tumbang’ trrkait musim yang tidak menentu seperti sekarang.

    “Kalau sarannya saya, nomor satu masyarakat harus tidur cukup, makannya cukup, olahraga cukup supaya sistem imunnya baik,” kata Menkes.

    Lagi Musim Flu

    Berkaitan dengan fenomena tersebut, spesialis paru dr Erlang Samoedro, SpP(K) menjelaskan memang ada peningkatan kasus batuk dan pilek. Menurutnya, ini disebabkan oleh perubahan cuaca tak menentu dan sirkulasi virus yang terus meningkat.

    Hal ini yang membuat daya tahan tubuh menurun, sehingga seseorang lebih rentan mengalami masalah batuk dan pilek.

    “Iya sekarang lagi musim infeksi saluran pernafasan hal ini disebabkan perubahan cuaca dan sirkulasi virus yang meningkat seiring dengan perubahan cuaca,” kata dr Erlang ketika dihubungi detikcom, Rabu (8/10/2025).

    dr Erlang menjelaskan sebagian besar masalah infeksi disebabkan oleh virus dan bisa sembuh dengan sendirinya. Namun, ia mengingatkan pada kelompok rentan, misalnya pada lansia dan orang dengan komorbid (penyakit penyerta), tetap harus berhati-hati.

    Jika dirasa masalah batuk pilek tidak sembuh dalam waktu lama, maka pemeriksaan lebih lanjut sebaiknya tetap dilakukan.

    Halaman 2 dari 2

    (dpy/up)

    Musim Batuk-Radang Tenggorokan

    7 Konten

    Cuaca tak menentu belakangan ini membuat daya tahan tubuh menurun. Alhasil banyak yang ngedrop, batuk-batuk hingga radang tenggorokan. Flu biasa, atau memang ada lonjakan COVID-19?

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya

  • Samsat Keliling tersedia di 14 lokasi Jadetabek pada Rabu

    Samsat Keliling tersedia di 14 lokasi Jadetabek pada Rabu

    Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya menyediakan layanan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Keliling di 14 lokasi di wilayah Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jadetabek) pada Rabu untuk memudahkan masyarakat dalam membayar pajak kendaraan bermotor (PKB).

    Melalui akun X resmi TMC Polda Metro Jaya, berikut 14 lokasi tersebut:

    1. Jakarta Pusat di halaman parkir Samsat Jakarta Pusat dan Lapangan Banteng pukul 08.00-14.00 WIB;

    2. Jakarta Utara di halaman parkir Samsat dan Masjid Al-Musyawarah Kelapa Gading pukul 08.00-14.00 WIB;

    3. Jakarta Barat di Mall Citraland pukul 08.00-14.00 WIB;

    4. Jakarta Selatan di halaman parkir Samsat pukul 09.00-15.00 WIB dan Gedung Sarinah Cikoko Pancoran pukul 09.00-14.00 WIB;

    5. Jakarta Timur di halaman parkir Samsat pukul 08.00-14.00 WIB dan Pasar Induk Kramat Jati pukul 08.00-14.00 WIB;

    6. Kota Tangerang di Alun-alun Cibodas dan parkiran busway Foodmosphere pukul 08.00-14.00 WIB;

    7. Serpong di halaman parkir Samsat pukul 08.00-14.00 WIB dan Mal ITC BSD Serpong pukul 16.00-19.00 WIB;

    8. Ciledug di Pasar Modern Banjar Wijaya Cipondoh dan Metland Cyber Puri Cipondoh pukul 09.00-14.00 WIB;

    9. Ciputat di halaman parkir Samsat dan Kantor Kelurahan Pondok Betung pukul 09.00-12.00 WIB;

    10. Kelapa Dua di halaman GTown Square Gading pukul 08.00-14.00 WIB;

    11. Kota Bekasi di Kantor Kecamatan Bekasi Utara pukul 08.00-12.00 WIB;

    12. Kabupaten Bekasi di Ruko Robson Lippo Cikarang pukul 08.00-12.00 WIB;

    13. Depok di halaman parkir Samsat pukul 08.00-14.00 WIB dan Kantor Kecamatan Tajur Halang pukul 09.00-12.00 WIB;

    14. Cinere di kantor Kelurahan Pondok Petir pukul 08.00-12.00 WIB.

    Beberapa dokumen persyaratan yang harus dibawa, antara lain KTP, BPKB dan STNK asli yang disertai lampiran fotokopi.

    Gerai Samsat Keliling hanya melayani pembayaran PKB tahunan, sedangkan untuk perpanjangan STNK (lima tahunan) dan ganti pelat nomor kendaraan harus dilakukan di kantor Samsat terdekat.

    Selama berada di gerai, penting untuk tetap menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran COVID-19 dengan menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Udara Jakarta Selasa ini tak sehat, pakai masker saat di luar rumah

    Udara Jakarta Selasa ini tak sehat, pakai masker saat di luar rumah

    Jakarta (ANTARA) – Kualitas udara Kota Jakarta pada Selasa ini tercatat tidak sehat sehingga masyarakat disarankan mengenakan masker saat berada di luar rumah, demikian menurut laman IQAir dengan pembaruan pada pukul 05.00 WIB.

    IQAir mencatat kualitas udara Jakarta berada pada poin 162 dengan tingkat konsentrasi polutan PM 2,5 sebesar 70,5 mikrogram per meter kubik atau 14,1 lebih tinggi nilai panduan kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

    PM 2,5 merupakan partikel berukuran lebih lebih kecil 2,5 mikron (mikrometer) yang ditemukan di udara termasuk debu, asap dan jelaga. Paparan partikel ini dalam jangka panjang dikaitkan dengan kematian dini, terutama pada orang yang memiliki penyakit jantung atau paru-paru kronis.

    Rekomendasi kesehatan terkait kualitas udara saat ini selain mengenakan masker, juga menghindari beraktivitas di luar ruangan, menutup jendela demi menghindari udara luar yang kotor, dan menyalakan penyaring udara.

    Adapun kualitas udara Jakarta tercatat berada pada urutan ketiga terburuk di Indonesia, setelah Serpong dengan poin 186, lalu Tangerang Selatan dengan poin 185.

    Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mencatat penurunan kualitas udara di Jakarta tidak hanya dipengaruhi oleh aktivitas di dalam wilayah saja, tetapi juga oleh kondisi meteorologi dan kontribusi dari daerah-daerah aglomerasi di sekitarnya, seperti Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Cianjur.

    Berdasarkan inventarisasi emisi yang telah dilakukan, diketahui sektor transportasi dan industri masih menjadi dua sumber utama pencemar udara di Jakarta.

    Data Dinas Lingkungan Hidup DKI menunjukkan sektor transportasi menyumbang 75 persen dari total polusi udara, dengan kontribusi signifikan dari kendaraan berat.

    Untuk itu, Pemprov DKI Jakarta saat ini fokus pada pengendalian emisi dari dua sektor tersebut melalui sejumlah langkah antara lain memasyarakatkan penggunaan transportasi umum massal dan mewajibkan uji emisi kendaraan bermotor disertai penegakan hukum terutama untuk kendaraan berat.

    Selain itu, Pemprov DKI juga menempatkan pengelola kawasan industri dan bisnis sebagai salah satu instrumen utama pelaksanaan uji emisi kendaraan di kawasan.

    Aturan tersebut berlaku untuk seluruh pengelola kawasan industri dan bisnis, perusahaan dan stan yang beroperasi di dalam kawasan, serta semua kendaraan operasional termasuk logistik dan pengangkut limbah.

    Upaya lainnya yakni pengawasan ketat terhadap industri seperti melakukan pengukuran emisi menerus pada industri yang berpotensi melakukan pencemaran.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Junaydi Suswanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pelaku nekat mencuri emas di Jakut karena terlilit utang akibat judol

    Pelaku nekat mencuri emas di Jakut karena terlilit utang akibat judol

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanit Reskrim) Polsek Koja AKP Fernando menyebutkan, seorang pria berinisial MF (34) nekat mencuri kalung emas seberat 25 gram di Toko Mas Tjantik Rawabadak, Pasar Koja, Jakarta Utara karena terlilit utang akibat judi online (judol).

    “Pelaku ini mengaku kepepet mencuri kalung emas karena terlilit utang,” kata Fernando di Jakarta, Senin.

    Setelah melakukan pemeriksaan, pelaku MF ini terindikasi bermain judo slot sehingga menyebabkan dirinya berutang.

    “Pelaku ini bingung membayar utang dengan apa dan akhirnya nekat mencuri,” ujarnya.

    Menurut Fernando, pelaku ini sehari-hari bekerja mengumpulkan rongsokan besi dan saat melakukan aksi dia sudah mempersiapkan diri dengan menggunakan masker dan sarung tangan.

    Akibat perbuatan pelaku itu, pemilik toko mengalami kerugian sekitar Rp49 juta. “Pelaku ini tertangkap di pasar setelah melakukan aksi dan petugas langsung mengamankan pelaku dari amukan massa,” katanya.

    Pelaku dijerat pasal 362 Kitab Hukum Undang-Undang Pidana (KUHP) tentang pencurian biasa.

    “Pelaku diancam maksimal lima tahun penjara,” kata Fernando.

    Sebelumnya, Polsek Koja menangkap seorang pria berinisial MF (34) yang diduga mencuri perhiasan emas seberat 25 gram di Toko Mas Tjantik Rawabadak, Pasar Koja Baru Blok A Jalan Kramat Jaya, Kelurahan Tugu Utara Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Senin.

    “Aksi pencurian ini terjadi pada Senin siang sekitar pukul 13.07 WIB,” kata Kapolsek Koja Kompol Andry Suharto di Jakarta, Senin.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kualitas udara Jakarta terburuk di dunia pada Senin pagi

    Kualitas udara Jakarta terburuk di dunia pada Senin pagi

    Jakarta (ANTARA) – Kualitas udara Jakarta pada Senin pagi masuk kategori tidak sehat dan menduduki peringkat pertama sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.

    Menurut situs pemantau kualitas udara IQAir yang dipantau di Jakarta, Senin, pukul 07.04 WIB, kualitas udara di Jakarta masuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif dengan angka 179 mengacu pada penilaian PM2,5, dengan nilai konsentrasi 95 mikrogram per meter kubik.

    Angka konsentrasi itu setara dengan 19 kali nilai panduan kualitas udara tahunan organisasi kesehatan dunia (WHO). PM 2,5 adalah partikel udara yang berukuran lebih kecil dari 2,5 mikron (mikrometer).

    Dengan kondisi tersebut, berdasarkan laman IQAir, maka kelompok sensitif disarankan agar sebaiknya tidak beraktivitas di luar ruangan.

    Selain itu, kelompok sensitif juga lebih baik agar menggunakan masker. Tak jauh berbeda, masyarakat umum juga disarankan agar menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan.

    Sementara itu, situs resmi milik Pemprov DKI, yaitu udara.jakarta.go.id menunjukkan rata-rata kualitas udara di Jakarta pada Senin masuk ke dalam kategori baik dan sedang. Hanya ada dua titik yang masuk kategori tidak sehat dari 111 titik stasiun pemantau kualitas udara (SPKU).

    Kedua titik yang masuk kategori tidak sehat itu, yakni di SPKU di SDN 07 Kramat Pela dengan angka 124 dan Kebon Jeruk dengan angka 103.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Viral Wanita Jaksel Kena TB Kelenjar Getah Bening di Usia 25, Awalnya Keluhkan Gejala Ini

    Viral Wanita Jaksel Kena TB Kelenjar Getah Bening di Usia 25, Awalnya Keluhkan Gejala Ini

    Jakarta

    Seorang wanita di Jakarta Selatan bernama Nur Fadilah membagikan kisahnya yang terkena tuberkulosis (TB/TBC) kelenjar getah bening atau tuberculous peripheral lymphadenopathy. Wanita berusia 25 tahun itu awalnya mengeluhkan gejala berupa benjolan.

    Awalnya, ia mengira benjolannya akan hilang dalam waktu satu minggu. Namun, tak disangka benjolan tersebut justru menetap hingga lima bulan. Adapun gejala awal yang dirasakan Nur berupa benjolan yang tak nyeri, keras, dan tak bergerak saat dipegang.

    Dirinya juga mengeluhkan demam dan berat badan tidak naik meski sudah makan banyak.

    “Aku mikirnya sih infeksi biasa aja, nggak ada mikir penyakit bahaya lain kaya TB ataupun kanker kelenjar getah bening,” ucapnya saat dihubungi detikcom, Sabtu (4/10/2025).

    “Aku udah lima bulanan ada benjolan,” lanjutnya lagi.

    Saat ini, Nur tengah menjalani pengobatan selama delapan bulan. Dirinya juga menjauhi makanan seperti fast food, gula, dan makanan yang mengandung minyak berlebih. Bahkan pergi ke manapun harus menggunakan masker.

    “Aku belum tau si ya penyebab TB dari mana, soalnya dokter nggak ada bilang,” ucapnya.

    Dikutip dari Vinmec, Tuberculous lymphadenopathy atau limfadenopati tuberkulosis dalah bentuk infeksi tuberkulosis yang terjadi di luar paru-paru (ekstrapulmoner). Kondisi ini dapat ditemukan pada anak-anak maupun orang dewasa, baik laki-laki maupun perempuan.

    Limfadenopati tuberkulosis dibagi menjadi dua jenis berdasarkan lokasi infeksinya:Limfadenopati tuberkulosis perifer – meliputi kelenjar getah bening di leher, ketiak, atau selangkangan.Limfadenopati tuberkulosis viseral – melibatkan kelenjar getah bening di area mediastinum (dada bagian tengah) atau mesenterium (lipatan usus).Namun, kasus limfadenopati tuberkulosis perifer jauh lebih sering ditemukan dibandingkan bentuk viseral, terutama limfadenitis tuberkulosis servikal (di leher). Kondisi ini terjadi ketika bakteri Mycobacterium tuberculosis masuk melalui area yang terluka di hidung, mulut, atau tenggorokan, kemudian menetap dan menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening.

    Halaman 2 dari 2

    (suc/suc)

  • Curhat Wanita Jaksel Ngeluh Benjolan di Leher Dikira Seminggu Hilang, Tahunya TBC

    Curhat Wanita Jaksel Ngeluh Benjolan di Leher Dikira Seminggu Hilang, Tahunya TBC

    Jakarta

    Viral wanita di Jakarta Selatan mengaku mengeluhkan benjolan di leher. Mulanya, ia mengira benjolan tersebut akan hilang dalam waktu satu minggu, tidak disangka benjolan tersebut menetap bahkan hingga lima bulan.

    Belakangan diketahui, diagnosis menyatakan wanita bernama Nur Fadilah (25) ini terkena tuberkulosis kelenjar getah bening. Ia kini harus menjalani pengobatan dalam delapan bulan.

    Kepada detikcom, Nur mengaku semula mengeluhkan gejala yang tidak begitu khas. Namun, benjolan yang dialami menurutnya berbeda dengan benjolan biasa.

    “Gejala awal yang aku rasain benjolan tidak nyeri, keras, dan tidak bergerak saat dipegang,” jelasnya saat dihubungi Sabtu (4/10/2025).

    Ia menyebut keluhan ini disertai demam meskipun tidak sering muncul. Nur juga kemudian merasakan ada yang berbeda dengan bobot tubuhnya saat tak kunjung naik.

    “Berat badan stuck di situ saja walau sudah makan banyak,” sambung dia.

    Ia sempat berpikir benjolan tersebut mengarah ke infeksi biasa, tidak berkaitan dengan tuberkulosis kelenjar getah bening.

    Kini, ia berada di tahap bulan pertama pengobatan dari delapan bulan yang harus dilalui. “Aku rawat jalan saja, tetapi mungkin aktivitas sekarang terbatas karena harus kemana-mana memakai masker, makanan juga dibatasi,” katanya.

    “Nggak boleh fast food, gula berlebihan, dan makanan yang mengandung minyak berlebihan. Sama makanan pedas,” tutur dia.

    Nur kemudian berpesan untuk tidak meremehkan gejala seperti yang dialaminya, terlebih saat memiliki risiko penularan TBC tinggi.

    (naf/kna)

  • Gunung Lewotobi Meletus 2 Kali pada Minggu, Tinggi Kolom Abu 2,5 Kilometer
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        5 Oktober 2025

    Gunung Lewotobi Meletus 2 Kali pada Minggu, Tinggi Kolom Abu 2,5 Kilometer Regional 5 Oktober 2025

    Gunung Lewotobi Meletus 2 Kali pada Minggu, Tinggi Kolom Abu 2,5 Kilometer
    Tim Redaksi
    FLORES TIMUR, KOMPAS.com –
    Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) meletus dua kali selama periode pengamatan, Minggu (5/7/2025) pukul 00.00 Wita-06.00 Wita.
    Letusan tersebut memiliki amplitudo 7,4-14,8 mm, dan durasi sekitar 101-196 detik.
    “Teramati 2 kali letusan dengan tinggi 600-2.500 meter dan warna asap kelabu,” ujar Emanuel Rofinus Bere, petugas Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki.
    Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat daya.
    Warga yang terdampak hujan abu diimbau mengenakan masker atau alat pelindung untuk menghindari bahaya abu vulkanik.
    Pada periode yang sama, PGA Lewotobi Laki-laki mencatat adanya gempa embusan satu kali, dua kali non-harmonik, dan satu kali tektonik jauh.
    Sementara itu, secara visual area puncak gunung itu tampak jelas.
    Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang dan tinggi 50-100 meter di atas puncak kawah.
    Rofinus menegaskan tingkat aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki berada pada level III siaga.
    Masyarakat di sekitar dan wisatawan diimbau tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 6 kilometer dari pusat erupsi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Puncak HUT ke-80 TNI, Kualitas Udara Jakarta Peringkat 5 Terburuk Dunia

    Puncak HUT ke-80 TNI, Kualitas Udara Jakarta Peringkat 5 Terburuk Dunia

    Bisnis.com, JAKARTA — Kualitas udara di Jakarta hari ini 5 Oktober 2025 bertepatan dengan perayaan puncak Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 TNI menduduki peringkat kelima terburuk di dunia.

    Berdasarkan data IQAir, Minggu (5/10/2025) pukul 06.15 WIB, Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di angka 134 atau masuk dalam kategori tidak sehat dengan polusi udara PM2.5 dan nilai konsentrasi 49 mikrogram per meter kubik.

    Artinya, kualitas udaranya tidak sehat bagi kelompok sensitif karena dapat merugikan manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.

    Situs tersebut menyarankan agar masyarakat setempat menghindari aktivitas di luar ruangan. Jika berada di luar ruangan gunakanlah masker, kemudian menutup jendela untuk menghindari udara luar yang kotor.

    Kota dengan kualitas udara terburuk urutan pertama, yaitu Lahore (Pakistan) di angka 179 dan urutan kedua Delhi (India) di angka 170. Urutan ketiga Bishkek (Kirgizstan) di angka 156 dan urutan keempat Hanoi (Vietnam) di angka 156 .

    TNI dijadwalkan menggelar acara perayaan HUT ke-80 di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (5/10/2025). Dalam acara tersebut, TNI akan memamerkan sekitar 1.047 alat utama sistem senjata (alutsista) darat, laut dan udara.

    TNI juga akan mengerahkan 133.480 personel yang terdiri atas prajurit dan masyarakat sipil untuk terlibat dalam hari perayaan nanti.

    Mereka akan ditugaskan untuk menjadi peserta upacara, peserta simulasi tempur, pasukan penerjun, pilot tempur maupun pesawat angkut, defile, awak alutsista yang akan berparade hingga pasukan pengamanan.

  • BNPB Kerahkan Tim 24 Jam Bersihkan Reruntuhan dan Cari 49 Korban Ponpes Al Khoziny
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        4 Oktober 2025

    BNPB Kerahkan Tim 24 Jam Bersihkan Reruntuhan dan Cari 49 Korban Ponpes Al Khoziny Nasional 4 Oktober 2025

    BNPB Kerahkan Tim 24 Jam Bersihkan Reruntuhan dan Cari 49 Korban Ponpes Al Khoziny
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan, proses pembersihan material reruntuhan mushala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny terus dilakukan 24 jam.
    Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menuturkan bahwa 49 korban masih terjebak di dalam reruntuhan bangunan tersebut.
    “Sebanyak 49 orang lainnya (berdasarkan daftar absensi yang dirilis pihak pondok pesantren) masih dalam pencarian oleh tim SAR gabungan,” jelas Abdul Muhari dalam keterangan pers, Sabtu (4/10/2025).
    “Hingga saat ini, pembersihan material reruntuhan dilaksanakan selama 24 jam penuh,” tambahnya.
    Dalam proses tersebut, tim pembersihan akan dibantu oleh tim evakuasi apabila ditemukan jenazah.
    “Tenaga medis dan ambulans langsung bergerak untuk melakukan proses evakuasi hingga penanganan jenazah lebih lanjut,” jelasnya.
    Secara keseluruhan, jumlah korban meninggal dunia mencapai 14 orang, dan data ini masih terus berkembang seiring proses pencarian.
    Dari korban selamat, sebanyak 14 orang masih menjalani perawatan di rumah sakit, 89 orang telah diperbolehkan pulang, dan satu orang dirujuk ke rumah sakit di Mojokerto.
    Proses pencarian dan evakuasi masih terus dilanjutkan dengan dukungan dari Basarnas, BPBD, TNI-Polri, PMI, Tagana, Pemadam Kebakaran, dan unsur relawan lainnya.
    Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengungkapkan bahwa Tim SAR bekerja 24 jam mencari korban yang kemungkinan sudah meninggal dunia akibat terimbun bangunan mushalla.
    “Potensi penemuan jenazah akan ada lagi. Nanti akan kita sampaikan ke depannya,” ungkap Suharyanto, Jumat.
    Para keluarga korban disebut sudah mengikhlaskan semuanya setelah sehari sebelumnya diberikan penjelasan bahwa dipastikan tidak ada lagi tanda-tanda kehidupan di balik reruntuhan.
    Seluruh pihak keluarga korban juga sudah menyetujui penggunaan alat berat untuk mencari para korban.
    “Seluruh pihak keluarga korban sudah merelakan dan mengikhlaskan apabila kemudian alat berat ini masuk akan mengganggu kondisi jenazah di bawah reruntuhan,” kata Suharyanto.
    BNPB mengirim peralatan evakuasi berupa 200 kantong jenazah, 200 pasang sarung tangan, 4.000 masker, 250 set APD, dan dukungan lainnya sesuai kebutuhan lapangan.
    Selain itu, ada alat berat dan kendaraan operasional meliputi tiga unit crane, satu unit excavator breaker, 30 unit dump truck, empat set alat pemotong beton, dan 30 unit ambulans.
    Anggaran operasional peralatan berat ini juga disiapkan BNPB untuk menunjang proses evakuasi yang diperkirakan berlangsung selama sepekan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.