Produk: masker

  • Waspada Ancaman Berbagai Penyakit Akibat Cuaca Panas

    Waspada Ancaman Berbagai Penyakit Akibat Cuaca Panas

    Jakarta

    Beberapa pekan belakangan, Indonesia tengah mengalami cuaca panas. Meski Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memastikan hal ini bukan disebabkan heatwave atau gelombang panas, suhu yang melanda cukup ekstrem dan bisa berbahaya bagi kesehatan.

    Suhu panas yang menyengat tidak hanya menyebabkan badan menjadi lemas dan tidak nyaman, tetapi juga dapat mengakibatkan tubuh rentan terserang berbagai penyakit. Sejumlah negara Asia bahkan sampai menutup sekolah dan melaporkan kasus kematian akibat suhu panas ekstrem.

    “Hal ini dikarenakan kenaikan suhu tubuh yang terlalu cepat akibat pengaruh eksternal mempengaruhi kemampuan tubuh untuk mengatur suhu yang dapat menyebabkan serangkaian penyakit.” Demikian peringatan yang disampaikan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dikutip dari situs resminya.

    Karenanya, kalian perlu mewaspadai beberapa penyakit yang mungkin dialami pada cuaca panas ekstrem berikut ini.

    1. Sakit kepala sebelah (migrain)

    Migrain disebabkan karena tubuh terpapar sinar Matahari yang terik. Selain itu, kondisi ini juga bisa terjadi jika tubuh terpapar polusi udara berlebihan.

    2. Panas dalam

    Cuaca yang terlalu panas dapat menyebabkan tubuh mengalami panas berlebihan, dan jika ditambah dengan asupan makanan yang kurang tepat, misalnya terlalu banyak makan gorengan atau pedas, maka bisa memicu masalah panas dalam.

    3. Infeksi saluran pernapasan

    Gangguan kesehatan seperti infeksi saluran pernapasan rentan menyerang saat cuaca panas dan berdebu. Tentu saja hal ini terjadi apabila ketika beraktivitas di luar ruangan atau saat mengendarai kendaraan umum maupun sepeda motor tidak menggunakan masker.

    Cuaca panas juga seringkali menyebabkan kebakaran hutan seperti yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia. Asap tebal yang ditimbulkannya, apabila terhirup dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).

    4. Sakit mata

    Sakit mata juga merupakan salah satu penyakit yang kerap menyerang cuaca panas sehingga perlu diwaspadai, terutama jika mata terpapar kotoran, debu, dan asap saat beraktivitas. Akibatnya mata mengelami berbagai gangguan seperti mata merah, gatal, atau panas.

    5. Demam tinggi

    Saat badan terpapar panas terik, suhu tubuh akan meningkat dan dapat menyebabkan demam tinggi. Apabila tidak ditangani, hal kondisi ini bisa berbahaya dan merusak otak dan organ-organ vital di dalam tubuh kita.

    6. Dehidrasi dan heat stroke

    Serangan heat stroke, dehidrasi, dan iritasi kulit termasuk beberapa gangguan kesehatan yang perlu diwaspadai saat cuaca panas.

    Keadaan ini dapat dikenali dengan kulit kering serta warna air kencing yang keruh. Apabila air kencing berwarna kuning keruh kemungkinan sudah mengalami dehidrasi parah.

    Selain dehidrasi, risiko heat stroke juga perlu diwaspadai, karena dapat memperparah riwayat penyakit yang diderita seseorang. Untuk diketahui, kejadian heat stroke diawali karena kelelahan akibat dehidrasi.

    Pencegahan

    Mengingat dampak berbahaya yang bisa ditimbulkan bagi tubuh kita, sangat penting untuk berhati-hati dan melindungi diri selama terjadi cuaca panas ekstrem.

    Berikut ini ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar kesehatan tetap terjaga dan tidak tumbang akibat terpapar udara terlalu panas, antara lain:

    Menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik, dengan memperbanyak konsumsi air mineral atau air yang dimasak matang. Pada orang dewasa disarankan untuk meminum sedikitnya delapan gelas air per hariKonsumsi banyak buah dan sayuran seperti semangka, stroberi, jeruk, mentimun, selada air, seledri, tomat, buah serta sayuran lainnya yang banyak mengandung airHindari paparan sinar Matahari secara langsung, dan ketika beraktivitas di luar ruangan pergunakan topi atau payungGunakan pakaian yang nyaman dan terbuat dari bahan yang menyerap keringat serta tidak menimbulkan keringat berlebihanGunakan pelembap untuk menjaga hidrasi kulit dan tabir surya untuk melindungi kulit dari paparan sinar MatahariKurangi konsumsi makanan yang dapat meningkatkan panas dalam tubuh seperti kacang-kacangan, kentang, brokoli, bawang, cabai, lada hitam, jahe, dan makanan-makanan pedas lainnyaHindari minum minuman beralkohol karena dapat menyebabkan dehidrasi akibat berkeringat dan buang air kecil yang berlebihanHindari makan makanan berminyak seperti gorengan serta junk food karena saat cuaca panas lebih mudah terserang radang tenggorokanBila diperlukan konsumsi suplemen atau multivitamin.

    Semoga kita semua bisa menjaga kondisi tubuh tetap fit selama peralihan musim ini.

    (rns/rns)

  • Anak Muda Korsel Siap Perang Jika Korut Menyerang

    Anak Muda Korsel Siap Perang Jika Korut Menyerang

    Jakarta

    Anak muda di Korea Selatan (Korsel) telah menyiapkan diri jika perang pecah dengan Korea Utara (Korut). Salah satunya dilakukan oleh Kim Jung-ho yang telah menyiapkan perlengkapan bertahan hidup di rumahnya.

    Pria berusia 30 tahun itu merasa perlengkapannya cukup untuk bertahan selama 72 jam saat keadaan darurat.

    Selain air dan makanan darurat seperti nasi kering, Kim juga menyiapkan peta dan kompas kalau-kalau infrastruktur dasar seperti jaringan telepon seluler dan transportasi publik gagal berfungsi.

    Kim bahkan mengemas rompi pelindung dan masker gas. Kim berpikir lebih baik dia menyiapkan diri jika saja peralatan pelindung militer Korea Selatan tidak cukup. Apalagi, Kim adalah satu dari 3,1 juta orang pasukan cadangan militer.

    “Saya tinggal di jantung kota Seoul. Membayangkan semuanya bisa hilang dalam sekejap hanya dengan satu misil membuat bulu kuduk ini merinding,” ujar mahasiswa pasca sarjana itu.

    Diketahui, Ibu kota Korsel terletak 30 mil atau sekitar 48 kilometer di utara zona demiliterisasi yang didirikan tahun 1953 ketika perjanjian gencatan senjata Perang Korea ditandatangani.

    Akan tetapi, ketegangan di Semenanjung Korea belakangan ini kian meningkat. Korea Utara yang bersenjata nuklir sudah melakukan empat uji coba rudal balistik untuk tahun ini saja.

    Pada April, Korut mengeklaim berhasil menguji coba rudal hipersonik berbahan bakar padat baru yang dapat mencapai Guam.

    Simak halaman selanjutnya>>

    Lihat juga Video: Seusai Diprotes Netizen, Bea Cukai Serahkan Alat Belajar Hibahan ke SLB

    Kim termasuk ke dalam sekelompok kecil anak muda Korsel yang sudah mempersiapkan diri di tengah potensi perang dengan Korut. Meski kecil, jumlah kelompok ini terus bertambah.

    Sekitar 900 orang sudah bergabung ke setidaknya empat grup di Kakao, aplikasi pesan instan paling populer di Korsel.

    Secara terpisah, komunitas persiapan perang “The Survival School Daum Cafe” yang sudah ada sejak tahun 2010 saat ini jumlah anggotanya lebih dari 25.000 orang.

    Meningkatnya jumlah orang Korsel yang siap berperang baru-baru ini menyoroti berkembangnya kegelisahan tentang hubungan antar-Korea seiring kian agresifnya Korut.

    Januari silam, pemimpin Korut Kim Jong-un melabeli Korsel sebagai musuh utama mereka. Kim Jong-un pun menyatakan bahwa reunifikasi damai kedua Korea menjadi mustahil.

    Nam Sung-wook, dosen ekonomi politik di Universitas Korea, menyebut hal ini “belum pernah terjadi sebelumnya”. Ini berarti Korut bisa jadi menggunakan senjata nuklir terhadap Korsel karena negara itu tak lagi dipandang sebagai saudara seetnis.

    Survei dari Institut Kajian Media Publik KBS menunjukkan lebih dari 75% responden merasa cemas atas situasi keamanan saat ini. Angka ini meningkat 19% dari tahun 2021 saat survei dimulai.

    Berbagai konflik global seperti perang Rusia-Ukraina dan Israel-Hamas juga membuat anak muda Korea lebih peka terhadap berkembangnya risiko geopolitik, imbuh Woo Seong-yeop yang menjadi admin “The Survival School – Daum Cafe”.

    Salah satu grup chat yang disebut di awal artikel dibentuk ketika perang Ukraina pecah. Jumlah anggotanya meningkat 10 kali lipat menjadi 500 orang dalam kurun dua tahun.

    “Sebelumnya tidak terbersit di benak saya untuk mempersiapkan diri kalau-kalau perang pecah. Tapi lihatlah keadaan dunia sekarang. Sejumlah perang sudah terjadi,” ujar Park Hwi bin, seorang instruktur kebugaran.

    Sebagian anggota ingin meninggalkan negara sebelum konflik pecah dengan Korut. Beberapa strategi mereka demi mengamankan tempat tinggal di negara-negara yang lebih aman antara lain belajar bahasa asing, menabung, dan melatih keterampilan baru.

    “Saya dengar kita bisa dapat izin tinggal permanen di Paraguay dengan biaya sebesar 10 juta won (sekitar Rp117 juta),” tulis seorang anggota grup.

    Sebagian besar warga Korea menilai orang-orang “siap perang” ini terlalu sensitif. Bahkan Ibu Kim sendiri mengomeli putranya karena “buang-buang uang” untuk perlengkapan bertahan hidup.

    “Walaupun hubungan antara Korea Utara dan Selatan saat ini tidaklah bagus, saya tidak pernah khawatir soal perang dan menjalani hidup seperti biasa,” cetus Lee Young-ah, seorang staf pemasaran berusia 28 tahun kepada BBC.

    Korsel kini berkembang menjadi negara demokrasi yang makmur dan hidup, sekalipun dua Korea secara teknis masih berperang.

    Woo berpendapat bahwa karena sudah berpuluh-puluh tahun hidup dengan damai, kebanyakan orang Korsel “apatis terhadap perang” yang dapat berujung ke “sikap masa bodoh”.

    Dia pun menambahkan bahwa sikap khalayak umum terhadap orang-orang yang “siap perang” perlahan-lahan berubah akibat meningkatnya tensi geopolitik.

    Kim pun membela diri: “Kalau Anda naik pesawat, mereka menyiapkan alat-alat keamanan, kan? Nah, membeli perlengkapan keamanan sama saja seperti mengencangkan tali sabuk pengaman.”

    Park menganalogikan persiapan untuk perang seperti membeli produk asuransi. Namun, seperti halnya banyak bentuk asuransi, tidak ada yang mau menggunakannya.

    Halaman 2 dari 2

    (dwia/whn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Gunung Ruang di Sulawesi Utara Meletus, 828 Warga Dievakuasi

    Gunung Ruang di Sulawesi Utara Meletus, 828 Warga Dievakuasi

    Jakarta (beritajatim.com) – Terjadi peningkatan aktivitas Gunung Api Ruang dari Level II (WASPADA) menjadi Level III (SIAGA) di Kabupaten Sitaro, Provinsi Sulawesi Utara. Dampak erupsi gunung Ruang sebanyak 272 Kepala Keluarga atau 828 jiwa mengungsi. Rinciannya, 45 jiwa berada di Gedung BPU Kecamatan Tagulandang dan 783 jiwa berada di rumah kerabat dan saudara di daratan Pulau Tagulandang.

    Menurut Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari, berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental yang menunjukkan terjadinya peningkatan aktivitas vulkanik pada Gunung Ruang. Maka tingkat aktivitas Gunung Ruang dinaikkan dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga) terhitung mulai tanggal 16 April 2024 pukul 16.00 WITA.

    “Berdasarkan laporan Pusdalops BNPB Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro Sulawesi Utara meletus pada Selasa (16/4) malam. Lokasi terdampak Desa Pumpente dan Desa Patologi di Kecamatan Tagulandang,” ujar Muhari, Rabu (17/4/2024).

    Dia menambahkan, laporan dari BPBD kabupaten Sitaro, Rabu (17/4) Gunung Ruang kembali erupsi pukul 01:30 WIB dan terjadi hujan abu vulkanik. Jaringan komunikasi di Kampung Laingpatehi menyebabkan sinyal komunikasi terputus.

    Lokasi pengungsian berada di Gereja GMIST Nazareth Bahoi, Balai Latihan Kerja Bahoi, GOR Tagulandang, Balai Pertemuan Umum (BPU) di Kecamatan Tagulandang. Alternatif terkait perluasan dampak erupsi maka akan difungsikan rumah-rumah ibadah di wilayah Tagulandang Selatan dan Tagulandang Utara.

    Muhari menjelaskan, penanganan erupsi Gunung Ruang, Bupati Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) menetapkan Status Tanggap Darurat selama 14 hari terhitung mulai tanggal 16 – 29 April 2024. BPBD Kabupaten Sitaro dan BPBD Provinsi Sulawesi Utara memberikan bantuan berupa 123 lembar tikar, 120 pcs selimut dan 400 lembar masker.

    BPBD melakukan Kaji cepat, evakuasi dan penyiapan sarana evakuasi di Kecamatan Tagulandang.
    Masyarakat yang ada di Desa Patologi dan Desa Pumpente di evakuasi ke Kecamatan Tagulandang dengan menggunakan 2 unit kapal Ferry (KMP Lokong Banua dan KMP Lohoraung ditambah dengan perahu penyeberangan milik warga.

    Pemerintah daerah telah mempersiapkan personil dilapangan terdiri dari BPBD, perangkat Kecamatan Tagulandang, perangkat Kampung, Kelurahan, SatPol PP, Damkar dan Dinkes dengan total sebanyak 30 personil. “Pada Rabu (17/4) Basarnas Manado sudah tiba di Tagulandang dengan KM. Bimasena dengan kekuatan personil 20 atau ABK 15, Rescuer 5,” katanya.

    Sementara itu, masih menurut Muhari, PVMBG memberikan rekomendasi pada tingkat aktivitas Gunung Ruang Level III (Siaga) agar masyarakat di sekitar Gunung Ruang dan pengunjung/wisatawan agar tetap waspada dan tidak memasuki wilayah radius 4 km dari pusat kawah aktif Gunung Ruang.

    “Masyarakat di sekitar Gunung Ruang tetap tenang, beraktivitas seperti biasa, tidak terpancing isu-isu tentang erupsi Gunung Ruang,” ujar Muhari. [hen/suf]

  • Gunung Marapi Erupsi, Sejumlah Penerbangan Sempat Dibatalkan

    Gunung Marapi Erupsi, Sejumlah Penerbangan Sempat Dibatalkan

    Jakarta (beritajatim.com) – Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya dengan erupsi yang terjadi. Aktivitas gunung Marapi terjadi letusan sebanyak 5 dan 13 hembusan pada Rabu, (27/3/2024), erupsi pertama tercatat pada pukul 00.13 WIB dini hari dengan tinggi kolom abu mencapai 1.500 meter di atas puncak.

    Aktivitas gunung Marapi pada Kamis (28/3) tercatat terjadi 1 letusan dengan 51 hembusan. Letusan tersebut disertai dengan suara gemuruh dan hujan abu tipis di beberapa wilayah di sekitar gunung, seperti Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Agam, dan Kota Bukittinggi.

    “Berdasarkan informasi dari laporan pengamatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Gunung Marapi dengan Level III (Siaga),” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari, Kamis (28/3/2024).

    Dia menyebut, akibat erjadinya erupsi dan arah angin letusan menyebabkan sejumlah penerbangan dibatalkan, pihak bandara Minangkabau mengeluarkan pemberitahuan untuk operasional Bandara Minangkabu di tutup sementara dari pukul 10.21 WIB.

    Menurut Muhari, erupsi Gunung Marapi pada (27/3/2024) tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerusakan material yang signifikan. Namun, masyarakat di sekitar gunung diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari PVMBG.

    “Masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4.5 km dari pusat erupsi (Kawah Verbeek) Gunung Marapi,” katanya.

    Dia juga meminta, masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran/bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.

    Jika terjadi hujan abu, Muhari mengimbau, agar masyarakat menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA), serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.

    “Selain itu agar mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh,” ujarnya. [ian]

  • Bak Kabar Dejavu, Komponen Pesawat Boeing Lepas di Proses Penerbangan

    Bak Kabar Dejavu, Komponen Pesawat Boeing Lepas di Proses Penerbangan

    Oregon

    Seolah-olah, publik merasa pernah mendengar kabar pesawat Boeing copot komponennya saat aktivitas penerbangan. Namun ini hanya seolah-olah. Kenyataannya, peristiwa itu terjadi dan terjadi lagi.

    Dilansir AFP 6 Januari 2024 lalu, pesawat Boeing dari Alaska Airlines membawa 177 orang. Setelah lepas landas dari Bandara Internasional Portland pada Jumat (5/1) sore, pesawat dengan nomor penerbangan 1282 itu mengalami insiden.

    “Setelah awak melaporkan adanya masalah tekanan udara,” sebut Otoritas Penerbangan Federal AS atau FAA dalam pernyataan via media sosial X.

    Boeing 737 Max 9 itu hendak mengudara ke Ontario, California. Namun, pesawat itu mendarat kembali secara darurat di Bandara Internasional Portland sekitar 20 menit usai lepas landas. Memangnya ada apa?

    Salah satu panel jendela pesawat itu mendadak terlepas. Ada lubang besar di dalam kabin pesawat akibat ditinggalkan komponen itu. Dari video yang diunggah di media sosial oleh penumpang, tampak masker oksigen darurat diaktifkan dan tergantung di langit-langit pesawat.

    Salah satu penumpang bernama Kyle Rinker menuturkan kepada AFP bahwa salah satu bagian jendela pesawat terlepas setelah lepas landas dilakukan.

    “Itu benar-benar tiba-tiba. Baru saja mencapai ketinggian, dan jendela atau dinding terlepas begitu saja dan saya tidak menyadarinya sampai masker oksigen turun,” tutur Rinker.

    Selanjutnya, Boeing 737 MAX dari United Airlines terdapat baut-baut longgar. Dilansir Reuters dan Al Arabiya, Selasa (9/1/2024), United, salah satu dari dua maskapai penerbangan AS yang menerbangkan model Boeing ini, mengatakan bahwa hasil pemeriksaannya menemukan baut yang perlu dikencangkan pada beberapa panel. Pengungkapan itu meningkatkan kekhawatiran mengenai proses produksi 171 jet MAX 9 yang telah dilarang terbang.

    Sebuah sumber mengatakan kepada Reuters, bahwa United kini telah menemukan hampir 10, bukan 5, pesawat dengan baut yang longgar, dan angka tersebut mungkin akan bertambah. Penemuan ini pertama kali dilaporkan oleh The Air Current.

    “Sejak kami memulai pemeriksaan awal pada hari Sabtu, kami telah menemukan kejadian yang tampaknya berkaitan dengan masalah pemasangan pada penutup pintu – misalnya, baut yang memerlukan pengencangan tambahan,” kata United dalam sebuah pernyataan.

    Halaman selanjutnya, kejadian terbaru bukan dejavu:

    Kejadian terbaru bukan kabar dejavu

    Ini bukan kabar dejavu. Inspeksi pasca-penerbangan di Amerika Serikat (AS) mengungkapkan adanya panel yang hilang pada pesawat Boeing 737-800 yang baru saja mendarat di Oregon pada Jumat (15/3) waktu setempat. Ini menjadi yang terbaru dari serangkaian insiden yang melibatkan pesawat yang diproduksi Boeing.

    Seperti dilansir Associated Press, Sabtu (16/3), pesawat yang kehilangan salah satu panelnya itu dioperasikan oleh maskapai AS, United Airlines, dengan nomor penerbangan 433 dengan rute San Francisco-Oregon.

    Menurut pelacak penerbangan FlightAware, pesawat tersebut lepas landas dari San Francisco pada Jumat (15/3) pagi, sekitar pukul 10.20 waktu setempat, dan mendarat di Bandara Internasional Medford Rogue Valley di Medford sesaat sebelum tengah hari.

    Direktur bandara tersebut, Amber Judd, mengatakan pesawat mendarat dengan selamat tanpa insiden apa pun dan panel eksternal ditemukan hilang selama pemeriksaan pasca-penerbangan

    Otoritas bandara kemudian memutuskan untuk menghentikan operasional penerbangan untuk memeriksa landasan pacu dan lapangan terbang guna mencari panel pesawat yang hilang tersebut. Namun tidak ada puing yang ditemukan.

    Tidak diketahui kapan panel itu terlepas dan di mana keberadaannya.

    Namun Judd mengatakan bahwa dirinya meyakini bahwa awak lapangan atau pilot United Airlines yang melakukan inspeksi rutin sebelum penerbangan berikutnya adalah orang-orang yang menyadari hilangnya panel tersebut.

    Juru bicara United Airlines, dalam pernyataan via email, menyebut penerbangan itu membawa 139 penumpang dan enam awak. Disebutkan juga bahwa tidak ada keadaan darurat yang diumumkan karena tidak ada indikasi kerusakan selama penerbangan.

    “Setelah pesawat diparkir di gate, ditemukan panel eksternalnya hilang,” sebut juru bicara United Airlines.

    “Kami akan melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap pesawat dan melakukan semua perbaikan yang diperlukan sebelum kembali beroperasi. Kami juga akan melakukan penyelidikan untuk lebih memahami bagaimana kerusakan ini terjadi,” imbuhnya.

    United Airlines menjelaskan bahwa panel yang hilang itu merupakan bagian bawah pesawat, tempat sayap bertemu dengan badan pesawat dan terletak tepat di sebelah roda pendaratan.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Pembongkar Borok Boeing Tewas Misterius, Keluarga Curiga

    Pembongkar Borok Boeing Tewas Misterius, Keluarga Curiga

    Jakarta

    Seorang mantan karyawan Boeing yang dikenal karena menyuarakan keprihatinan mengenai standar produksi pesawat itu, ditemukan tewas. Dia disebut bunuh diri. Karyawan bernama John Barnett, bekerja untuk Boeing selama lebih dari 30 tahun sebelum pensiun tahun 2017. Keluarganya pun angkat bicara.

    Boeing menyebut pihaknya sedih mendengar meninggalnya Barnett. Petugas koroner Charleston County mengkonfirmasi kematiannya. Dilaporkan, pria usia 62 tahun itu meninggal karena luka yang ia timbulkan sendiri pada 9 Maret 2024.

    Keluarganya angkat bicara, di mana mereka mencurigai lingkungan kerja yang tidak bersahabat di Boeing atas tindakan bunuh diri Barnett. “Dia menderita PTSD dan serangan kecemasan akibat lingkungan kerja tidak bersahabat di Boeing yang kami yakini menyebabkan kematiannya,” kata kerabat John Barnett dilansir New York Post, Rabu (13/3/2024).

    Barnett yang dulu bekerja sebagai inspektur dan manajer kualitas, ditemukan tewas akibat luka tembak yang dilakukan sendiri di truknya di tempat parkir hotelnya di Carolina Selatan. Dia dijadwalkan hadir di pengadilan untuk memberikan kesaksian lebih lanjut dalam gugatan terhadap Boeing.

    Tubuhnya ditemukan di dalam mobil pikap oranye dengan pistol perak masih di tangannya. Barnett awalnya senang bekerja untuk Boeing hingga tahun 2010 ketika dia dipindahkan ke pabrik Boeing 787 di Charleston.

    “Segala sesuatunya berubah drastis ketika dia tahu manajemen tingkat atas menekan pengawas kualitas dan manajer mengambil jalan pintas dan tak mengikuti proses dan prosedur yang diwajibkan hukum,” klaim keluarga tersebut.

    Mereka mengatakan Boeing menekan pekerja untuk menghindari perlambatan jalur perakitan. Mereka yang menolak menurut keluarga Barnett, dicap pembuat onar dan dijadikan sasaran dalam lingkungan kerja tidak bersahabat.

    “Dia sangat prihatin dengan keselamatan pesawat dan penerbangan umum, dan telah mengidentifikasi beberapa cacat serius yang menurutnya tidak ditangani secara memadai. Dia mengatakan Boeing punya budaya menyembunyikan diri dan mengutamakan keuntungan dari keselamatan,” tambah mereka.

    Pekerjaan yang dulu dia sukai menjadi sangat menegangkan. Dokter yang merawat Barnett mengkhawatirkan kesehatannya. “Hal ini menyebabkan dia sangat stres sehingga dokternya mengatakan kepadanya bahwa jika dia tetap tinggal, dia akan kena serangan jantung,” kata pernyataan itu.

    “Mitch memikul semua ini di pundaknya untuk mencoba mengungkap semua ini demi kepentingan masyarakat penerbangan,” kata keluarganya. Polisi Charleston saat ini sedang menyelidiki penyebab kematian Barnett.

    Klaim Barnett

    Barnett sejak 2010 bekerja sebagai manajer kualitas di pabrik North Charleston yang membuat 787 Dreamliner, pesawat canggih jarak jauh. Tahun 2019, Barnett mengatakan para pekerja memasang suku cadang di bawah standar. Dia juga mengklaim menemukan masalah serius di sistem oksigen, yang berarti satu dari empat masker pernapasan takkan berfungsi dalam keadaan darurat.

    Dia khawatir dorongan membuat pesawat baru menjadikan proses perakitan terburu-buru, hal yang dibantah Boeing. Menurutnya, para pekerja gagal mengikuti prosedur untuk melacak komponen di pabrik, sehingga membuat komponen yang rusak hilang. Dalam beberapa kasus, suku cadang di bawah standar dikeluarkan dari tempat sampah dan dipasang pada pesawat yang sedang dibuat untuk mencegah penundaan.

    Dia juga mengklaim pengujian sistem oksigen darurat yang akan dipasang pada 787 menunjukkan tingkat kegagalan 25%, yang berarti satu dari empat sistem oksigen darurat dapat gagal digunakan dalam keadaan darurat di kehidupan nyata. Dia mengklaim memperingatkan para manajer, namun belum ada tindakan diambil.

    Boeing membantah pernyataannya. Namun, tinjauan tahun 2017 oleh regulator AS, Federal Aviation Administration (FAA), membenarkan beberapa kekhawatiran Barnett. Ditetapkan bahwa lokasi setidaknya 53 bagian yang ‘tidak sesuai’ di pabrik tidak diketahui dan dianggap hilang. Boeing diperintahkan mengambil tindakan perbaikan.

    Mengenai masalah tabung oksigen, Boeing menyebut mengidentifikasi beberapa botol oksigen yang diterima dari pemasok tidak digunakan dengan benar. Namun mereka membantah ada yang benar-benar dipasang di pesawat.

    Setelah pensiun, Barnett memulai tindakan hukum. Dia menuduh Boeing merendahkan karakternya dan menghambat karir karena masalah yang dia kemukakan, yang dibantah Boeing.

    (fyk/fay)

  • Kematian Misterius Pembongkar Borok Boeing

    Kematian Misterius Pembongkar Borok Boeing

    Jakarta

    Seorang mantan karyawan Boeing yang dikenal karena menyuarakan keprihatinan mengenai standar produksi perusahaan itu ditemukan tewas. Dia disebut bunuh diri. Karyawan bernama John Barnett itu bekerja untuk Boeing selama lebih dari 30 tahun sebelum pensiun tahun 2017.

    Beberapa hari sebelum kematiannya, dia memberikan bukti dalam gugatan terhadap perusahaan. Boeing sendiri menyebut pihaknya sedih mendengar meninggalnya Barnett. Petugas koroner Charleston County mengkonfirmasi kematiannya.

    Dikutip detikINET dari BBC, dikatakan pria berusia 62 tahun itu meninggal karena luka yang ia timbulkan sendiri pada 9 Maret dan polisi sedang menyelidikinya.

    Barnett pensiun pada tahun 2017 karena alasan kesehatan. Sejak tahun 2010, ia bekerja sebagai manajer kualitas di pabrik North Charleston yang membuat 787 Dreamliner, pesawat canggih yang digunakan terutama pada rute jarak jauh.

    Tahun 2019, Barnett mengatakan para pekerja memasang suku cadang di bawah standar pada pesawat di jalur produksi. Dia juga mengklaim menemukan masalah serius pada sistem oksigen, yang berarti satu dari empat masker pernapasan takkan berfungsi dalam keadaan darurat.

    Segera setelah mulai bekerja di Carolina Selatan, dia khawatir dorongan untuk membuat pesawat baru menjadikan proses perakitan terburu-buru dan keselamatan terganggu, hal yang dibantah oleh perusahaan tersebut.

    Dia mengisahkan kepada BBC para pekerja gagal mengikuti prosedur untuk melacak komponen di pabrik, sehingga membuat komponen yang rusak hilang. Dalam beberapa kasus, suku cadang di bawah standar dikeluarkan dari tempat sampah dan dipasang pada pesawat yang sedang dibuat untuk mencegah penundaan.

    Dia juga mengklaim pengujian sistem oksigen darurat yang akan dipasang pada 787 menunjukkan tingkat kegagalan 25%, yang berarti satu dari empat sistem oksigen darurat dapat gagal digunakan dalam keadaan darurat di kehidupan nyata. Dia mengklaim memperingatkan para manajer, namun belum ada tindakan diambil.

    Boeing membantah pernyataannya. Namun, tinjauan tahun 2017 oleh regulator AS, Federal Aviation Administration (FAA), membenarkan beberapa kekhawatiran Barnett. Ditetapkan bahwa lokasi setidaknya 53 bagian yang ‘tidak sesuai’ di pabrik tidak diketahui dan dianggap hilang. Boeing diperintahkan mengambil tindakan perbaikan.

    Mengenai masalah tabung oksigen, Boeing menyebut mengidentifikasi beberapa botol oksigen yang diterima dari pemasok tidak digunakan dengan benar. Namun mereka membantah ada yang benar-benar dipasang di pesawat.

    Setelah pensiun, Barnett memulai tindakan hukum. Dia menuduh Boeing merendahkan karakternya dan menghambat karir karena masalah yang dia kemukakan, yang dibantah Boeing.

    Saat kematiannya, Barnett berada di Charleston untuk wawancara hukum terkait kasus tersebut. Pekan lalu, dia ditanyai pengacara Boeing, sebelum diperiksa silang pengacaranya sendiri.

    Dia dijadwalkan menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Ketika tidak muncul, penyelidikan dilakukan di hotelnya. Barnett ditemukan tewas di truknya di tempat parkir hotel. Pengacaranya menggambarkan kematiannya sebagai sesuatu yang tragis.

    “Kami sedih atas meninggalnya Tuan Barnett, dan duka kami tertuju pada keluarga dan teman-temannya,” kata Boeing.

    Kematiannya terjadi pada saat standar produksi di Boeing dan pemasok utamanya Spirit Aerosystems diawasi ketat. Ini menyusul insiden pada awal Januari ketika pintu keluar darurat pesawat Boeing ada yang meledak di udara.

    (fyk/afr)

  • Sosok Eks Pegawai Pelapor Masalah Produksi Pesawat Boeing yang Ditemukan Tewas

    Sosok Eks Pegawai Pelapor Masalah Produksi Pesawat Boeing yang Ditemukan Tewas

    Washington DC

    Seorang mantan pegawai Boeing, John Barnett, ditemukan tewas. Barnett dikenal karena menyuarakan keprihatinan mengenai standar produksi bekas perusahaannya itu.

    Dilansir BBC, Daily Mail dan ABC News, Selasa (12/3/2024), Barnett yang berusia 62 tahun ditemukan tewas pada Sabtu (9/3). Barnett sebelumnya telah memberikan pernyataan resmi di mana dia ditanyai oleh pengacara Boeing, sebelum diperiksa silang oleh pengacaranya sendiri.

    Barnett lalu dijadwalkan menjalani pemeriksaan lebih lanjut pada hari Sabtu (9/3). Namun, dia tidak muncul sehingga berujung penyelidikan dilakukan ke hotelnya.

    Polisi menyebut Barnett diduga tewas akibat luka yang ‘ditimbulkan sendiri’. Namun, polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.

    “Kami sedih atas meninggalnya Tuan Barnett, dan duka kami tertuju pada keluarga dan teman-temannya,” ujar Boeing dalam pernyataannya.

    Sebenarnya, siapa John Barnett?

    Barnett telah bekerja untuk Boeing selama 32 tahun. Dia pensiun pada tahun 2017 karena masalah kesehatan.

    Setelah pensiun, Barnett mengajukan klaim pelapor (whistleblower) terhadap Boeing dengan tuduhan bahwa perusahaan tersebut melakukan pembalasan terhadapnya karena berulang kali melaporkan kerusakan.

    Pada bulan Januari 2024, dia mengatakan kepada ABC bahwa dia sangat kecewa dengan perusahaan yang pernah dia cintai. Pesawat Boeing 737 MAX telah menjadi fokus pengawasan setelah dua kecelakaan mematikan lima tahun lalu dan insiden baru-baru ini yang melibatkan Alaska Airlines di mana pintu darurat tiba-tiba lepas saat penerbangan.

    Barnett meyakini masalah yang terjadi sebenarnya lebih parah daripada masalah MAX. Menurutnya, yang menjadi masalah adalah standar kualitas dan keselamatan yang lemah.

    “Ini adalah masalah Boeing, ini bukan masalah 737. Budaya mereka adalah soal kecepatan, produksi, dan peluncuran pesawat. Masalah apa pun, kekhawatiran apa pun yang Anda kemukakan akan memperlambat mereka,” ujarnya.

    Pada 2019, dia pernah menyebut kepemimpinan baru di lokasi produksi tempatnya bekerja tidak tidak memahami proses. Hal itu disampaikan Barnett kepada Corporate Crime Reporter dalam sebuah wawancara pada tahun 2019 tentang bagaimana para petinggi Boeing diduga mengambil jalan pintas agar pesawat 787 mereka yang canggih bisa keluar tepat waktu.

    “Mereka mendatangkan orang dari area lain di perusahaan. Tim kepemimpinan baru mulai dari direktur saya hingga – semuanya berasal dari St Louis, Missouri. Mereka bilang mereka semua adalah teman di sana. Seluruh tim itu turun. Mereka berasal dari pihak militer. Kesan saya adalah pola pikir mereka adalah – kami akan melakukannya sesuai keinginan kami. Moto mereka saat itu adalah – kami berada di Charleston dan kami dapat melakukan apapun yang kami inginkan,” ujarnya dalam wawancara itu sebagaimana dikutip dari Daily Mail.

    “Mereka mulai menekan kami untuk tidak mendokumentasikan kerusakan, bekerja di luar prosedur, dan mengizinkan pemasangan material yang cacat tanpa diperbaiki. Mereka mulai mengabaikan prosedur dan tidak menjaga kendali konfigurasi pesawat, tidak mengendalikan bagian-bagian yang tidak sesuai – mereka hanya ingin pesawat didorong keluar dan membuat mesin kasir berdering,” sambungnya.

    Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Dia juga mengatakan dirinya telah menemukan masalah serius pada sistem oksigen pesawat. Barnett disebut telah melakukan tes terhadap 300 sistem oksigen pada tahun 2016 dan menemukan 25% di antaranya gagal berfungsi.

    Artinya, menurut Barnett, satu dari empat masker pernapasan tidak akan berfungsi dalam keadaan darurat. Barnett mengklaim dia telah memberi tahu atasannya di pabrik tentang kekhawatirannya, namun tidak ada tindakan yang diambil.

    Boeing telah membantah tudingan dari Barnett. Namun, tinjauan yang dilakukan pada tahun 2017 oleh Federal Aviation Administration (FAA) membuktikan beberapa keraguan Barnett, termasuk menemukan bahwa setidaknya 53 bagian yang ‘tidak sesuai’, seperti yang mereka katakan, salah tempat dan dianggap hilang.

    Boeing telah diperintahkan untuk segera mengambil tindakan perbaikan dengan menemukan dan merinci bagian-bagian yang hilang. Setelah peninjauan, perusahaan tersebut juga mengakui bahwa mereka telah ‘mengidentifikasi beberapa botol oksigen yang diterima dari pemasok yang tidak digunakan dengan benar’. Namun, Boeing tetap membantah tudingan Barnett dan menyatakan botol yang bermasalah tersebut tidak dipasang di pesawat.

    Sementara itu, pekan lalu, FAA mengatakan audit enam minggu menemukan ‘beberapa kejadian di mana Boeing diduga gagal mematuhi persyaratan kendali mutu manufaktur.’

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Eks Pegawai Pelapor Masalah Produksi Ditemukan Tewas, Boeing Bilang Begini

    Eks Pegawai Pelapor Masalah Produksi Ditemukan Tewas, Boeing Bilang Begini

    Washington DC

    Seorang mantan pegawai Boeing, John Barnett, yang dikenal karena menyuarakan keprihatinan mengenai standar produksi bekas perusahaannya itu ditemukan tewas. Boeing pun menyampaikan dukacita.

    “Kami sedih atas meninggalnya Tuan Barnett,” ujar Boeing dalam pernyataannya seperti dilansir BBC, Selasa (12/3/2024).

    Boeing tak banyak memberikan respons atas peristiwa tersebut. Boeing menyatakan turut berduka kepada keluarga Barnett.

    “Duka kami tertuju pada keluarga dan teman-temannya,” ujar Boeing.

    Barnett, yang berusia 62 tahun, ditemukan tewas pada Sabtu (9/3). Barnett telah memberikan pernyataan resmi di mana dia ditanyai oleh pengacara Boeing, sebelum diperiksa silang oleh pengacaranya sendiri.

    Barnett juga dijadwalkan menjalani pemeriksaan lebih lanjut pada hari Sabtu (9/3). Namun, dia tidak muncul sehingga berujung penyelidikan dilakukan ke hotelnya.

    Barnett ditemukan tewas di mobilnya yang diparkirkan di area hotel. Pengacara Barnett menyebut kematian kliennya sebagai sesuatu yang tragis.

    Barnett diketahui bekerja untuk Boeing selama 32 tahun dan pensiun pada tahun 2017. Dia telah memberikan bukti dalam gugatannya terhadap perusahaan beberapa hari sebelum ditemukan tewas.

    Pada tahun 2010, Barnett bekerja sebagai manajer kualitas di pabrik Boeing di North Charleston yang membuat 787 Dreamliner. Pada tahun 2019, Barnett mengatakan bahwa para pekerja Boeing yang berada di bawah tekanan sengaja memasang suku cadang di bawah standar pada pesawat di jalur produksi.

    Dia mengklaim telah menemukan masalah serius pada sistem oksigen pesawat. Dia menyebut satu dari empat masker pernapasan tidak akan berfungsi dalam keadaan darurat.

    Dia mengaku khawatir bahwa dorongan untuk membuat pesawat baru berarti memicu proses perakitan yang terburu-buru hingga keselamatan terganggu. Barnett mengatakan para pekerja telah gagal mengikuti prosedur yang dimaksudkan untuk melacak komponen di pabrik, sehingga menyebabkan komponen yang rusak hilang.

    Dia juga menyebut ada beberapa kasus di mana suku cadang di bawah standar dikeluarkan dari tempat sampah dan dipasang pada pesawat yang sedang dibangun untuk mencegah penundaan pada jalur produksi. Dia mengklaim pengujian pada sistem oksigen darurat yang akan dipasang pada 787 menunjukkan tingkat kegagalan sebesar 25%.

    Barnett mengatakan dia telah memperingatkan para manajer mengenai kekhawatirannya, namun dia mengklaim belum ada tindakan yang diambil. Boeing telah membantah tudingan itu.

    Namun, tinjauan Federal Aviation Administration (FAA) pada tahun 2017 membenarkan beberapa kekhawatiran Barnett. FAA menyebut setidaknya 53 bagian yang ‘tidak sesuai’ di pabrik tidak diketahui dan dianggap hilang. Boeing telah diperintahkan untuk mengambil tindakan perbaikan.

    Mengenai masalah tabung oksigen, Boeing mengklaim mereka telah ‘mengidentifikasi beberapa botol oksigen yang diterima dari pemasok tidak digunakan dengan benar’ pada tahun 2017. Namun, mereka membantah bahwa ada botol oksigen bermasalah yang dipasang di pesawat.

    (haf/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Ini Masalah Produksi Boeing yang Diungkap Eks Pegawai Sebelum Ditemukan Tewas

    Ini Masalah Produksi Boeing yang Diungkap Eks Pegawai Sebelum Ditemukan Tewas

    Washington DC

    Seorang mantan pegawai Boeing, John Barnett, ditemukan tewas. Barnett dikenal karena menyuarakan keprihatinan mengenai standar produksi bekas perusahaannya itu.

    Dilansir BBC, Selasa (12/3/2024), Barnett yang berusia 62 tahun ditemukan tewas pada Sabtu (9/3). Barnett sebelumnya telah memberikan pernyataan resmi di mana dia ditanyai oleh pengacara Boeing, sebelum diperiksa silang oleh pengacaranya sendiri.

    Barnett lalu dijadwalkan menjalani pemeriksaan lebih lanjut pada hari Sabtu (9/3). Namun, dia tidak muncul sehingga berujung penyelidikan dilakukan ke hotelnya.

    Barnett kemudian ditemukan tewas di mobilnya di tempat parkir hotel. Pengacara Barnett menyebut kematian kliennya sebagai sesuatu yang tragis.

    Polisi menyebut Barnett diduga tewas akibat luka yang ‘ditimbulkan sendiri’. Namun, polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.

    “Kami sedih atas meninggalnya Tuan Barnett, dan duka kami tertuju pada keluarga dan teman-temannya,” ujar Boeing dalam pernyataannya.

    Lalu, apa yang dilaporkan Barnett sebelum ditemukan tewaS?

    Pada tahun 2010, Barnett bekerja sebagai manajer kualitas di pabrik Boeing di North Charleston yang membuat 787 Dreamliner, sebuah pesawat canggih yang banyak digunakan pada rute jarak jauh. Pada tahun 2019, Barnett mengatakan kepada BBC bahwa para pekerja Boeing yang berada di bawah tekanan sengaja memasang suku cadang di bawah standar pada pesawat di jalur produksi.

    Dia juga mengklaim telah menemukan masalah serius pada sistem oksigen pesawat. Dia menyebut satu dari empat masker pernapasan tidak akan berfungsi dalam keadaan darurat.

    Dia mengaku khawatir bahwa dorongan untuk membuat pesawat baru berarti memicu proses perakitan yang terburu-buru hingga keselamatan terganggu. Barnett mengatakan para pekerja telah gagal mengikuti prosedur yang dimaksudkan untuk melacak komponen di pabrik, sehingga menyebabkan komponen yang rusak hilang.

    Dia juga menyebut ada beberapa kasus di mana suku cadang di bawah standar dikeluarkan dari tempat sampah dan dipasang pada pesawat yang sedang dibangun untuk mencegah penundaan pada jalur produksi. Dia mengklaim pengujian pada sistem oksigen darurat yang akan dipasang pada 787 menunjukkan tingkat kegagalan sebesar 25%.

    Barnett mengatakan dia telah memperingatkan para manajer mengenai kekhawatirannya, namun dia mengklaim belum ada tindakan yang diambil. Boeing telah membantah tudingan itu.

    Namun, tinjauan Federal Aviation Administration (FAA) pada tahun 2017 membenarkan beberapa kekhawatiran Barnett. FAA menyebut setidaknya 53 bagian yang ‘tidak sesuai’ di pabrik tidak diketahui dan dianggap hilang. Boeing telah diperintahkan untuk mengambil tindakan perbaikan.

    Mengenai masalah tabung oksigen, Boeing mengklaim mereka telah ‘mengidentifikasi beberapa botol oksigen yang diterima dari pemasok tidak digunakan dengan benar’ pada tahun 2017. Namun, mereka membantah bahwa ada botol oksigen bermasalah yang dipasang di pesawat.

    Setelah pensiun, Barnett memulai tindakan hukum jangka panjang terhadap bekas perusahaan tersebut. Hingga menjelang kematiannya, Barnett sedang berada di Charleston untuk wawancara hukum terkait kasus tersebut.

    Kematian Barnett juga terjadi di tengah sorotan terhadap Boeing dan pemasok utamanya Spirit Aerosystems menyusul insiden pintu keluar darurat tiba-tiba lepas dari pesawat Boeing 737 Max tak lama setelah lepas landas dari Bandara Internasional Portland pada Januari lalu. Laporan awal dari Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS menunjukkan empat baut kunci yang dirancang untuk menahan pintu tidak dipasang.

    (haf/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini