Produk: masker

  • Lewotobi Laki-laki Meletus hingga Pagi Ini, Status Awas, Dilarang Aktivitas 7 KM dari Pusat Erupsi

    Lewotobi Laki-laki Meletus hingga Pagi Ini, Status Awas, Dilarang Aktivitas 7 KM dari Pusat Erupsi

    GELORA.CO  – Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, terus terjadi hingga Minggu (10/11/2024) pagi.

    Menurut laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, seperti dikutip dari aplikasi Magma Indonesia, gunung Lewotobi Laki-laki naik statusnya menjadi awas atau level IV.

    Sementara berdasarkan pantauan kamera, Gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-II.

    Teramati asap kawah utama berwarna kelabu dan cokelat dengan intensitas tebal tinggi sekitar 1500-6000 meter dari puncak.

    Cuaca cerah hingga berawan, angin lemah hingga sedang ke arah barat daya, barat dan barat laut.

    Erupsi juga disertai satu gempa Low Frequency dengan amplitudo 47.3 mm, dan lama gempa 26 detik.

    Kemudian satu kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 47.3 mm, S-P 21 detik dan lama gempa 76 detik. Disusul satu kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 47.3 mm, dominan 47.3 mm.

    Sebagai info, letusan Gunung Lewotobi Laki-laki sudah terjadi sejak Sabtu (9/11/2024), pukul 18:15 WITA. 

    Tinggi kolom letusan teramati ± 4000 m di atas puncak (± 5584 m di atas permukaan laut).

    Kolom abu teramati berwarna coklat dengan intensitas tebal ke arah barat laut. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung.

    Masyarakat di sekitar G. Lewotobi Laki-laki dan pengunjung atau wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 7 Km dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, serta sektoral 9 km pada arah Barat Daya – Barat Laut.

    Masyarakat agar tenang dan mengikuti arahan Pemda serta tidak mempercayai isu-isu yan tidak jelas sumbernya.

    Diimbau pula masyarakat di sekitar G. Lewotobi Laki-Laki mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak G. Lewotobi Laki-Laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.

    Bagi masyarakat yang terdampak hujan abu G. Lewotobi Laki-laki memakai masker/penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan.

    Diimbau pula Pemerintah Daerah senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan G. Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Folres Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Becana Geologi, Badan Geologi di Bandung.

    Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi akan selalu berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Satlak PB setempat dalam memberikan informasi tentang kegiatan Gunung Lewotobi Laki-laki.

    Untuk informasi lebih jelas dapat mengubungi Pos Pengamatan Guning Lewotobi Laki-laki atau mengubungi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral pada nomor telepon 022-7272606.

  • Bandara Komodo Tutup Imbas Abu Erupsi Gunung Lewotobi

    Bandara Komodo Tutup Imbas Abu Erupsi Gunung Lewotobi

    Labuan Bajo: Bandara Komodo Labuan Bajo di Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali ditutup sementara setelah hasil paper test pada Sabtu, 9 November 2024, menunjukkan hasil positif terpapar sebaran abu vulkanik Gunung Lewotobi Laki-Laki.
     
    “Bandara Komodo sedang terdampak akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dimana abu vulkanik sudah masuk pada jalur ruang udara penerbangan dan juga bandara berdasarkan papper test dinyatakan positif,” kata Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Komodo Labuan Bajo Ceppy Triono dihubungi di Labuan Bajo, melansir ANTARA, Sabtu.

    Ia menambahkan sebanyak 16 penerbangan ke sejumlah daerah dibatalkan dan empat penerbangan pada Minggu, 10 November 2024, ditunda. “Sejumlah penerbangan yang batal hari ini sesuai yang diumumkan.”

    Ceppy juga menjelaskan pemberitahuan resmi (NOTAM) penutupan bandara telah dikeluarkan. Bandara Komodo Labuan Bajo ditutup pada 9-10 Oktober 2024.

    “NOTAM Close dimulai pada pukul 12.00 Wita sampai dengan pukul 15.00 Wita dan sekarang sedang dilakukan perpanjangan NOTAM Close hingga 07.00 Wita besok pagi,” paparnya.
     

    Otoritas bandara secara berkala akan melakukan paper test guna memastikan Bandara Komodo dan penerbangan dari dan ke Labuan Bajo bebas dari sebaran abu vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki.

    Secara terpisah, Kepala Stasiun Meteorologi Komodo Maria Seran mengatakan, berdasarkan pantauan BMKG dan prakiraan pergerakan abu vulkanik, sejak Sabtu pagi sebaran abu vulkanik dari erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki telah mencapai ruang udara Manggarai Barat dan bahkan sudah turun ke permukaan tanah.

    “Hal ini terkonfirmasi melalui hasil paper test yang dilakukan oleh pihak Bandara Komodo,” terangnya.

    Secara pengamatan visual yang dilakukan oleh pengamat cuaca BMKG Komodo, lanjut dia, terpantau visibility vertikal tampak lebih kabur dari biasanya. Hal ini ditunjukkan oleh langit yang biasanya biru tapi sejak pagi menjelang siang mulai terlihat abu-abu, nampak seperti ada partikel halus yang menghalangi jarak pandang.

    “Untuk itu kami mengimbau kepada masyarakat di Manggarai Barat untuk dapat memakai masker saat berada di luar ruangan guna melindungi diri dari paparan abu vulkanik dan menjaga kesehatan pernapasan,” jelas dia.

    Ia juga berharap hujan yang turun dapat membantu mengurangi dan meluruhkan abu vulkanik di ruang udara, sehingga penerbangan dari dan ke Labuan Bajo dapat segera kembali normal.

    Sebelumnya, akibat sebaran abu vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki Bandara Komodo Labuan Bajo sempat ditutup sementara pada Senin, 4 November 2024, dan kembali dibuka pada Selasa, 5 November 2024.

    Labuan Bajo: Bandara Komodo Labuan Bajo di Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali ditutup sementara setelah hasil paper test pada Sabtu, 9 November 2024, menunjukkan hasil positif terpapar sebaran abu vulkanik Gunung Lewotobi Laki-Laki.
     
    “Bandara Komodo sedang terdampak akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dimana abu vulkanik sudah masuk pada jalur ruang udara penerbangan dan juga bandara berdasarkan papper test dinyatakan positif,” kata Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Komodo Labuan Bajo Ceppy Triono dihubungi di Labuan Bajo, melansir ANTARA, Sabtu.
     
    Ia menambahkan sebanyak 16 penerbangan ke sejumlah daerah dibatalkan dan empat penerbangan pada Minggu, 10 November 2024, ditunda. “Sejumlah penerbangan yang batal hari ini sesuai yang diumumkan.”
     
    Ceppy juga menjelaskan pemberitahuan resmi (NOTAM) penutupan bandara telah dikeluarkan. Bandara Komodo Labuan Bajo ditutup pada 9-10 Oktober 2024.
    “NOTAM Close dimulai pada pukul 12.00 Wita sampai dengan pukul 15.00 Wita dan sekarang sedang dilakukan perpanjangan NOTAM Close hingga 07.00 Wita besok pagi,” paparnya.
     

    Otoritas bandara secara berkala akan melakukan paper test guna memastikan Bandara Komodo dan penerbangan dari dan ke Labuan Bajo bebas dari sebaran abu vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki.
     
    Secara terpisah, Kepala Stasiun Meteorologi Komodo Maria Seran mengatakan, berdasarkan pantauan BMKG dan prakiraan pergerakan abu vulkanik, sejak Sabtu pagi sebaran abu vulkanik dari erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki telah mencapai ruang udara Manggarai Barat dan bahkan sudah turun ke permukaan tanah.
     
    “Hal ini terkonfirmasi melalui hasil paper test yang dilakukan oleh pihak Bandara Komodo,” terangnya.
     
    Secara pengamatan visual yang dilakukan oleh pengamat cuaca BMKG Komodo, lanjut dia, terpantau visibility vertikal tampak lebih kabur dari biasanya. Hal ini ditunjukkan oleh langit yang biasanya biru tapi sejak pagi menjelang siang mulai terlihat abu-abu, nampak seperti ada partikel halus yang menghalangi jarak pandang.
     
    “Untuk itu kami mengimbau kepada masyarakat di Manggarai Barat untuk dapat memakai masker saat berada di luar ruangan guna melindungi diri dari paparan abu vulkanik dan menjaga kesehatan pernapasan,” jelas dia.
     
    Ia juga berharap hujan yang turun dapat membantu mengurangi dan meluruhkan abu vulkanik di ruang udara, sehingga penerbangan dari dan ke Labuan Bajo dapat segera kembali normal.
     
    Sebelumnya, akibat sebaran abu vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki Bandara Komodo Labuan Bajo sempat ditutup sementara pada Senin, 4 November 2024, dan kembali dibuka pada Selasa, 5 November 2024.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (MEL)

  • Belajar dari COVID-19, Begini Siasat RI Biar ‘Survive’ di Pandemi Berikutnya

    Belajar dari COVID-19, Begini Siasat RI Biar ‘Survive’ di Pandemi Berikutnya

    Jakarta

    Berkaca dari pandemi COVID-19, ketersediaan alat kesehatan dan obat-obatan kala itu relatif terbatas di tengah tingginya kebutuhan. Imbasnya, stok di sejumlah daerah terbilang langka dan harga alkes mendadak melonjak drastis.

    Misalnya, masker medis dengan harga normal di kisaran 20 hingga 30 ribu rupiah, saat pandemi bisa dipasarkan dengan nominal ratusan ribu rupiah.

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya mengingatkan negara harus ‘bersiap’ dengan kemungkinan pandemi berikutnya, terutama dalam menyiapkan kebutuhan obat-obatan dan alkes. Mengingat banyak, sistem kesehatan kewalahan bahkan ‘kolaps’ dan mengalami kerugian ekonomi besar.

    Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin ‘menyentil’ soal masih rendahnya produksi alkes dan farmasi dalam negeri. Dirinya mendorong target produk yang dipasarkan kini wajib sedikitnya memiliki nilai tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) melampaui 50 persen.

    “Saat pandemi terjadi lockdown membuat supply alat kesehatan dan obat-obatan menjadi sangat terbatas. Kondisi itu membuat pemerintah bertekad untuk membangun sistem kesehatan Indonesia yang resilien, yang aman, dan bisa bertahan kalau ada pandemi lagi,” tutur Menkes Budi, saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Sabtu (9/11/2024).

    Menkes memprediksi nilai belanja masyarakat Indonesia bakal meningkat hingga 2,5 kali lipat di lima hingga 15 tahun mendatang di tengah kondisi demografi Indonesia yang lebih banyak penduduk usia tua.

    Sementara Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Lucia Rizka Andalusia menyebut target TKDN pada produk sektor kesehatan meningkat dari semula berada di 25 persen.

    “Kementerian Kesehatan akan mendorong agar nilai TKDN untuk produk kesehatan, baik obat-obatan maupun alat kesehatan, bisa naik menjadi di atas 50 persen. Harapannya, penggunaan bahan baku dalam negeri pun (TKDN) bisa naik setidaknya menjadi 52-54 persen,” kata Rizka.

    Fitofarmaka Belum Masuk JKN

    Sayangnya, beberapa produk terutama fitofarmaka atau obat bahan alam masih menghadapi kendala. Presiden Direktur PT Dexa Medica V Hery Sutanto menilai meski sudah teruji secara praklinik maupun uji klinik terkait khasiat dan keamanannya, regulasi belum mengatur produk terkait bisa ikut digunakan dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

    “Obat fitofarmaka ini belum bisa digunakan dalam program JKN. Karena peraturannya disebut bahwa penggunaan obat untuk JKN adalah obat-obatan kecuali obat tradisional. Sementara fitofarmaka masih masuk sebagai obat tradisional. Kita harap ini bisa segera diubah agar penggunaannya bisa luas karena kita tahu mayoritas, 98 persen, masyarakat kita adalah anggota BPJS (JKN),” tutur dia.

    (naf/kna)

  • Gunung Lewotobi Laki-Laki Masih Erupsi, Radius Zona Aman Dapat Diperluas – Page 3

    Gunung Lewotobi Laki-Laki Masih Erupsi, Radius Zona Aman Dapat Diperluas – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mempertimbangkan perluasan radius zona aman di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki, Nusa Tenggara Timur (NTT), imbas erupsi yang masih terus terjadi. 

    Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi melaporkan, erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki masih terjadi. Erupsi terakhir terjadi pada pukul 07:16 WITA dengan tinggi kolom abu teramati +- 1.000 m di atas puncak (+- 2.584 m di atas permukaan laut). 

    Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat dan barat laut. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 29.6 mm dan durasi +- 1 menit 46 detik.

    “Erupsi yang disertai lontaran lava pijar, dan awan panas ke arah barat, barat laut Gunung Lewotobi Laki-Laki masih terjadi. PVMBG berencana untuk memperluas zona aman arah Barat Daya-Barat Laut dari sebelumnya 8 km menjadi 9 km,” kata Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid di Bandung, Sabtu (9/11/2024).

    Melihat aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-Laki yang masih tinggi, Wafid meminta masyarakat tetap tenang dan mengikuti arahan Pemda serta tidak mempercayai isu-isu yan tidak jelas sumbernya.

    “Jangan melakukan aktivitas apapun dalam radius 7 Km dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, serta sektoral 8 km pada arah Barat Daya-Barat Laut,” imbau Wafid.

    Wafid juga mengingatkan, selain mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi, masyarakat juga diminta memakai masker/penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan.

    PVMBG akan terus memantau aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki dan selalu berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Satlak PB setempat, dalam memberikan informasi tentang kegiatan G. Lewotobi Laki-laki. 

    “Untuk informasi lebih jelas dapat mengubungi Pos Pengamatan G. Lewotobi Laki-laki atau mengubungi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral pada nomor telepon 022-7272606,” pungkas Wafid. 

     

  • Gunung Lewotobi Laki-laki Alami Erupsi, Sejumlah Desa di Sikka Dilanda Hujan Abu, Warga Butuh Masker
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        9 November 2024

    Gunung Lewotobi Laki-laki Alami Erupsi, Sejumlah Desa di Sikka Dilanda Hujan Abu, Warga Butuh Masker Regional 9 November 2024

    Gunung Lewotobi Laki-laki Alami Erupsi, Sejumlah Desa di Sikka Dilanda Hujan Abu, Warga Butuh Masker
    Tim Redaksi
    FLORES TIMUR, KOMPAS.com
    – Sejumlah desa di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), dilanda
    hujan abu
    dan pasir akibat
    erupsi Gunung
    Lewotobi Laki-laki, di Kabupaten
    Flores Timur
    .
    Desa-desa yang paling terdampak terletak di wilayah Kecamatan Talibura yaitu Hikong, Kringa, Lewomada, Henga, Nebe, Timutawa, Ojan, Wailamun, dan Talibura.
    “Dampaknya sangat parah. Beberapa hari terakhir hujan pasir yang paling sering,” ujar Kepala Desa Lewomada, Dominikus Pondeng, saat dihubungi, Sabtu (9/11/2024).
    Dominikus mengungkapkan, sampai saat ini belum ada laporan kerusakan atap rumah atau warga yang terkena dampak erupsi.
    Hanya saja, saat ini, warga mulai cemas karena erupsi yang terus meningkat.
    Mereka juga membutuhkan
    masker
    dan penutup kepala.
    “Kami butuh pelindung seperti masker. Berharap ada bantuan pemerintah kabupaten,” kata dia.
    Dominikus mengimbau warga sekitar tetap waspada, terlebih saat beraktivitas di luar rumah.
    Kepala Pos Pemantau Gunung Api Lewotobi Laki-laki, Herman Yosef Mboro, mencatat, gunung itu kembali mengalami erupsi pada Sabtu pukul 08.50 Wita.
    Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47.3 mm dan durasi sementara ini lebih kurang 6 menit 56 detik.
    Tinggi kolom abu teramati lebih kurang 6.000 meter di atas puncak sekitar 7.584 meter di atas permukaan laut.
    “Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat laut,” ujar dia.
    Dia menambahkan, sampai saat ini status
    Gunung Lewotobi Laki-laki
    berada di level IV Awas.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 5 Penyakit yang Sering Muncul saat Musim Hujan, Waspada!

    5 Penyakit yang Sering Muncul saat Musim Hujan, Waspada!

    Jakarta

    Sebagian wilayah di Indonesia mulai memasuki musim hujan pada November 2024. Tak terkecuali Jabodetabek, yang kerap diguyur hujan deras dalam beberapa hari terakhir.

    Selama musim hujan, kesehatan harus semakin diperhatikan. Pasalnya, cuaca dingin dan genangan air akibat hujan dapat memengaruhi sistem imun dan meningkatkan risiko penyakit, khususnya penyakit yang disebabkan infeksi virus, bakteri, dan jamur.

    Lantas, apa saja penyakit yang kerap mengintai selama musim hujan? Berikut daftarnya.

    1.⁠ ⁠Influenza

    Influenza atau flu merupakan salah satu penyakit yang paling umum terjadi selama musim hujan. Dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, influenza disebabkan oleh infeksi virus influenza yang dapat menyebar lewat droplet, seperti ingus atau air liur.

    Influenza umumnya ditandai dengan demam, pegal, bersin, lemas, hingga nyeri pada otot atau persendian. Pada beberapa kasus, influenza juga bisa menyebabkan penyakit yang parah, seperti infeksi telinga, sinus, dan pneumonia.

    Cara mencegah influenza adalah dengan mencuci tangan usai beraktivitas di luar ruangan, mengenakan masker, istirahat yang cukup, dan memperbanyak konsumsi buah dan sayur.

    2.⁠ ⁠Demam Berdarah Dengue

    Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Selama musim hujan, populasi nyamuk ini cenderung bertambah. Akibatnya, risiko DBD pun ikut meningkat.

    Demam berdarah dengue dapat menyebabkan gejala mirip flu, seperti demam tinggi. Jika tidak ditangani dengan cepat, DBD dapat mengancam nyawa.

    Untuk mencegah penyebaran DBD, usahakan untuk selalu membersihkan genangan air atau tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang jentik-jentik nyamuk. Bila perlu, gunakan krim anti serangga dan pakaian tertutup saat berada di luar ruangan.

    3.⁠ ⁠Leptospirosis

    Dikutip dari Cleveland Clinic, leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri leptospira. Penyakit ini menular lewat kontak dengan air atau tanah yang telah terkontaminasi urine hewan yang terinfeksi.

    Leptispirosis dapat menyebabkan gejala yang mirip dengan flu. Pada beberapa kasus, leptospirosis dapat berkembang menjadi sindrom Weil, infeksi parah yang dapat memicu perdarahan dan mengganggu fungsi sejumlah organ dalam tubuh.

    Cara mencegah penularan leptospirosis adalah dengan menghindari konsumsi air atau makanan yang tidak dimasak sempurna dan mengenakan pakaian tertutup, sepatu, serta sarung tangan saat beraktivitas di luar ruangan.

    4.⁠ ⁠Diare

    Diare adalah masalah pencernaan yang ditandai dengan buang air besar encer lebih dari tiga kali sehari. Diare disebabkan oleh infeksi bakteri, seperti E. coli, Salmonella, Shigella, dan lain-lain.

    Bakteri-bakteri tersebut dapat menyebar lewat makanan atau minuman yang dikonsumsi. Pencegahan diare dapat dilakukan dengan menghindari konsumsi makanan yang tidak dimasak matang, menghindari konsumsi makanan yang tidak bersih, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga pola makan yang bergizi seimbang.

    5.⁠ ⁠Demam tifoid

    Demam tifoid atau tipes juga menjadi salah satu penyakit yang perlu diwaspadai selamam musim hujan.

    Tipes disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhi yang dapat menyebar lewat kontak langsung dengan makanan, minuman, dan air yang telah terkontaminasi. Tipes juga dapat menular antar manusia jika pengidapnya tidak mencuci tangan setelah dari kamar mandi.

    Tipes dapat menyebabkan demam tinggi, gejala mirip flu, dan diare. Gejala lainnya mencakup sakit kepala, menggigil, batuk, nyeri otot, dan kehilangan nafsu makan. Penyakit ini bisa mematikan jika tidak mendapat penanganan sesegera mungkin.

    Cara mencegah tipes adalah dengan selalu mencuci tangan sehabis dari kamar mandi, membersihkan peralatan makan, memasak air atau makanan hingga benar-benar matang, dan menghindari konsumsi makanan atau minuman yang mungkin telah terkontaminasi.

    (ath/suc)

  • Warga Sitaro Diminta Patuhi Radius Bahaya Gunung Ruang

    Warga Sitaro Diminta Patuhi Radius Bahaya Gunung Ruang

    Liputan6.com, Sitaro – Warga di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut, diminta untuk mematuhi radius bahaya Gunung Ruang. Hal ini disampaikan pihak Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

    “Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental, aktivitas vulkanik Gunung Ruang masih pada Level II atau Waspada,” ungkap Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid pada, Rabu (6/11/2024).

    Dalam laporan aktivitas Gunung Ruang periode 16-31 Oktober 2024 itu, diharapkan masyarakat di sekitar Gunung Ruang, pengunjung, dan wisatawan tetap waspada dan tidak memasuki wilayah radius dua kilometer dari pusat kawah aktif.

    Selain itu, masyarakat yang bermukim di wilayah Pulau Ruang yang masuk dalam radius dua kilometer segera dievakuasi ke tempat aman di luar radius tersebut.

     “Warga diimbau selalu menggunakan masker guna menghindari paparan abu vulkanik yang dapat mengganggu sistem pernafasan,” ujarnya.

    Masyarakat yang berada di luar radius dua kilometer Gunung Ruang diharapkan tenang, beraktivitas seperti biasa, tidak terpancing isu-isu tentang erupsi, dan tetap mengikuti perkembangan aktivitas melalui aplikasi MAGMA Indonesia.

    “Diharapkan pemerintah daerah, BPBD provinsi maupun kabupaten/kota senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Api Ruang atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung,” ujarnya.

    Dia mengatakan, tingkat aktivitas Gunung Ruang akan dievaluasi kembali secara berkala, maupun jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan. Tingkat aktivitas dianggap tetap jika evaluasi berikutnya belum dikeluarkan.

    Pada periode 16-31 Oktober 2024 terekam sebanyak 34 kali gempa vulkanik dalam, 12 kali gempa embusan, dua kali vulkanik dangkal, tiga kali gempa tektonik lokal dan 93 kali gempa tektonik jauh, serta satu kali gempa getaran banjir.

    “Potensi bahaya saat ini berupa erupsi yang menghasilkan lontaran material pijar, dan paparan abu vulkanik yang bergantung pada arah dan kecepatan angin serta lahar bila hujan deras turun di sekitar Gunung Ruang,” ujarnya.

  • Status Gunung Marapi Siaga Level 3, Warga Diminta Menjauh dari Kawasan Rawan

    Status Gunung Marapi Siaga Level 3, Warga Diminta Menjauh dari Kawasan Rawan

    Padang, Beritasatu.com – Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar) mengalami erupsi terbesar pada 1 hingga 7 November 2024, dengan ketinggian kolom abu mencapai sekitar 600 meter. Status gunung ini dinaikkan dari level 2 (waspada) menjadi level 3 (siaga) sebagai langkah antisipasi.

    Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan, kolom abu yang dikeluarkan Gunung Marapi berwarna kelabu pekat dengan intensitas tebal dan mengarah ke timur.

    Kepala Pos Pengamatan Gunung Marapi, Ahmad Rifandi menjelaskan, aktivitas erupsi Gunung Marapi sudah terpantau sejak 1 November 2024.

    “Sejak 1 hingga 7 November 2024, terpantau erupsi dengan ketinggian kolom abu berkisar antara 300 hingga 600 meter dari atas kawah,” ujar Ahmad kepada warrtawan, Kamis (7/11/2024).

    Selama periode erupsi, Ahmad juga melaporkan Gunung Marapi mengalami beberapa kali gempa. Kondisi ini menjadi salah satu alasan peningkatan status gunung dari level 2 ke level 3.

    “Kami merekomendasikan masyarakat di sekitar Gunung Marapi untuk tidak memasuki wilayah dalam radius 4,5 kilometer dari pusat erupsi,” jelasnya.

    Selain itu, Ahmad juga mengimbau masyarakat yang tinggal di sekitar lembah dan aliran sungai di kaki Gunung Marapi untuk mewaspadai potensi bahaya lahar, terutama saat musim hujan.

    Di lokasi terpisah, Wali Nagari Bukik Batabuah, Firdaus, turut mengingatkan masyarakat di Kabupaten Agam dan sekitarnya agar lebih waspada terhadap ancaman erupsi dan abu vulkanik.

    “Dengan adanya erupsi dan hujan abu, masyarakat merasa khawatir karena erupsi sering terjadi. Saya mengimbau agar masyarakat selalu menggunakan masker dan berhati-hati saat berkendara,” tutupnya.

  • Foto-foto Letusan Gunung Lewotobi Hari Ini, Kamis 7 November 2024

    Foto-foto Letusan Gunung Lewotobi Hari Ini, Kamis 7 November 2024

    Bisnis.com, JAKARTA – PVMBG melaporkan telah terjadi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki pada hari Kamis, 07 November 2024, pukul 05:49 WITA.

    Tinggi kolom letusan teramati ± 300 m di atas puncak (± 1884 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung.

    PVMBG memberikan rekomendasi berikut ini bagi warga sekitar

    1. Masyarakat di sekitar G. Lewotobi Laki-laki dan pengunjung/wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 7 Km dari pusat erupsi G. Lewotobi Laki-laki.

    2. Masyarakat agar tenang dan mengikuti arahan Pemda serta tidak mempercayai isu-isu yan tidak jelas sumbernya.

    3. Masyarakat di sekitar G. Lewotobi Laki-Laki mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak G. Lewotobi Laki-Laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.

    4. Masyarakat yang terdampak hujan abu G. Lewotobi Laki-laki memakai masker/penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan.

    5. Pemerintah Daerah senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan G. Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Folres Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Becana Geologi, Badan Geologi di Bandung.

    Berikut foto-foto letusan gunung Lewotobi Laki-laki

    Perbesar

    Perbesar

    Perbesar

    Perbesar

    Perbesar

    Perbesar

  • Kasus cacar air, DKI tetap sosialisasi PHBS untuk waspada dini

    Kasus cacar air, DKI tetap sosialisasi PHBS untuk waspada dini

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tetap menyosialisasikan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada warga, sekolah, hingga pemangku kepentingan lainnya untuk waspada dini terhadap kasus baru cacar air seperti di Tangerang Selatan belum lama ini.

    “Sosialisasi kepada ‘stakeholder’ (pemangku kepentingan) melalui pertemuan virtual kepada fasilitas pelayanan kesehatan dan warga sekolah serta para kader untuk meningkatkan gerakan PHBS,” kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati saat dihubungi di Jakarta, Kamis.

    Ani merinci sosialisasi itu meliputi imbauan membawa peralatan makan dan mandi secara pribadi, menerapkan etika batuk, penggunaan masker jika sedang sakit.

    Selain itu, imbauan agar masyarakat segera mengakses layanan kesehatan apabila menjumpai gambaran gejala cacar air. Ini agar mereka mendapatkan segera penanganan dan menjalani isolasi mandiri di rumah.

    Di sisi lain, kata Ani, Dinkes DKI juga mengeluarkan Surat Edaran (SE) Kewaspadaan Dini Penyakit Kaki Tangan dan Mulut (Hand Foot and Mouth Disease/HFMD), Cacar Air, dan Gondongan pada seluruh fasilitas pelayanan kesehatan di DKI Jakarta.

    Lalu, berbicara kasus, hingga berita ini ditulis, Dinkes DKI belum memberikan data terkini atau tren kasus cacar air di Jakarta.

    Sementara itu, pakar kesehatan yang juga Direktur Penyakit Menular WHO Kantor Regional Asia Tenggara 2018-2020 Prof. Tjandra Yoga Aditama mengimbau orang tua agar mewaspadai apabila anak mengalami gejala diduga cacar air.

    Lalu, kata dia, segera mendatangi fasilitas kesehatan terdekat. Imbauan serupa juga ditujukan pada guru dan pengelola sekolah.

    “Perlu waspada jika ada satu atau dua atau tiga anak di kelas yang muncul dengan gejala-gejala serupa dan segera mengkoordinasikan dengan puskesmas atau petugas kesehatan yang ada,” katanya.

    Data Kementerian Kesehatan menyebutkan, cacar air ditandai gejala antara lain demam ringan, sakit kepala, penurunan nafsu makan, nyeri tenggorokan dan rasa pegal pada badan dan ruam pada bagian kulit.

    Penyebab cacar air yakni virus varicella yang bisa menular dengan cepat. Infeksi virus ini bisa menyebar melalui udara saat penderita batuk atau bersin dan kontak langsung dari lendir, air ludah, atau cairan dari luka lepuh.

    Langkah pencegahan dalam menghindari terjadinya cacar air adalah dengan menjaga imunitas tubuh, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, dan menjalani vaksinasi cacar air.

    Pada Oktober lalu, sebanyak 53 siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 8 Kota Tangerang Selatan terkena cacar air. Sementara itu, merespon munculnya kasus cacar air di Tangerang, Kementerian Kesehatan pun berencana menerbitkan Surat Edaran (SE) Kewaspadaan Penyakit Cacar Air dan Gondongan.

    SE tersebut diterbitkan untuk seluruh Dinas Kesehatan provinsi, kabupaten, kota, rumah sakit dan puskesmas di Indonesia.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2024