Produk: masker

  • OTT di Bengkulu, 8 Pejabat Diamankan dan Gubernur Rohidin Tiba di KPK

    OTT di Bengkulu, 8 Pejabat Diamankan dan Gubernur Rohidin Tiba di KPK

    Jakarta: Jumlah orang yang diamankan dalam operasi tangkap tangan (OTT) di Bengkulu bertambah menjadi 8 orang. Sebelumnya disebut tujuh orang.

    Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebutkan bahwa selain pejabat pemerintah daerah, sejumlah uang, dokumen, dan barang bukti elektronik juga berhasil diamankan.

    “Sampai dengan saat ini, sudah ada 8 orang di jajaran Pemerintah Daerah Propinsi Bengkulu yang sudah diamankan oleh KPK dan juga turut diamankan uang, dokumen, dan barang bukti elektronik,” kata jubir KPK Tessa Mahardhika kepada wartawan, Minggu 24 November 2024.

    Baca juga: 7 Fakta Terkini OTT KPK saat Masa Tenang Pilkada Bengkulu

    Tessa juga mengapresiasi bantuan yang diberikan oleh pihak Kepolisian, terutama Kapolda Bengkulu dan Kapolresta Bengkulu, yang turut mendukung proses pengamanan.

    Salah satu yang diamankan dalam OTT tersebut adalah Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah. Setelah menjalani pemeriksaan awal di Bengkulu, Rohidin akhirnya tiba di Gedung KPK Jakarta sekitar pukul 14.33 WIB, mengenakan pakaian lengan panjang hitam dan masker. Ia langsung dibawa menuju ruang pemeriksaan untuk melanjutkan proses hukum lebih lanjut.

    Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengonfirmasi bahwa sebelumnya, pihak KPK telah menangkap tujuh orang terkait dugaan tindak pidana korupsi di wilayah Provinsi Bengkulu. Namun, perkembangan terbaru menunjukkan bahwa jumlah yang diamankan bertambah menjadi delapan.

    KPK belum merinci secara lengkap siapa saja yang terlibat dalam OTT kali ini. Ke depannya, KPK diharapkan dapat memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai detail kasus ini setelah pemeriksaan selesai.

    Jakarta: Jumlah orang yang diamankan dalam operasi tangkap tangan (OTT) di Bengkulu bertambah menjadi 8 orang. Sebelumnya disebut tujuh orang.
     
    Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebutkan bahwa selain pejabat pemerintah daerah, sejumlah uang, dokumen, dan barang bukti elektronik juga berhasil diamankan.
     
    “Sampai dengan saat ini, sudah ada 8 orang di jajaran Pemerintah Daerah Propinsi Bengkulu yang sudah diamankan oleh KPK dan juga turut diamankan uang, dokumen, dan barang bukti elektronik,” kata jubir KPK Tessa Mahardhika kepada wartawan, Minggu 24 November 2024.
    Baca juga: 7 Fakta Terkini OTT KPK saat Masa Tenang Pilkada Bengkulu
     
    Tessa juga mengapresiasi bantuan yang diberikan oleh pihak Kepolisian, terutama Kapolda Bengkulu dan Kapolresta Bengkulu, yang turut mendukung proses pengamanan.
     
    Salah satu yang diamankan dalam OTT tersebut adalah Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah. Setelah menjalani pemeriksaan awal di Bengkulu, Rohidin akhirnya tiba di Gedung KPK Jakarta sekitar pukul 14.33 WIB, mengenakan pakaian lengan panjang hitam dan masker. Ia langsung dibawa menuju ruang pemeriksaan untuk melanjutkan proses hukum lebih lanjut.
     
    Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengonfirmasi bahwa sebelumnya, pihak KPK telah menangkap tujuh orang terkait dugaan tindak pidana korupsi di wilayah Provinsi Bengkulu. Namun, perkembangan terbaru menunjukkan bahwa jumlah yang diamankan bertambah menjadi delapan.
     
    KPK belum merinci secara lengkap siapa saja yang terlibat dalam OTT kali ini. Ke depannya, KPK diharapkan dapat memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai detail kasus ini setelah pemeriksaan selesai.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (DHI)

  • KPK: OTT di Bengkulu Bertambah Jadi 8 Orang, Ada Gubernur dan Sekda

    KPK: OTT di Bengkulu Bertambah Jadi 8 Orang, Ada Gubernur dan Sekda

    Jakarta, Beritasatu.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) KPK menyatakan operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu pada Sabtu (23/11/2024) bertambah menjadi delapan orang. Sebelumnya tujuh pejabat pejabat Pemprov Bengkulu terjaring OTT KPK.

    “Sampai dengan saat ini, sudah ada delapan orang di jajaran Pemprov Bengkulu yang sudah diamankan oleh KPK,” ujar Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika saat dikonfirmasi di Jakarta, Minggu (24/11/2024).

    Dia mengatakan, delapan pejabat Pemprov Bengkulu itu sudah diterbangkan ke Jakarta, yaitu Gedung Merah Putih KPK untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

    Saat OTT KPK, penyidik menyita sejumlah barang bukti berupa uang tunai dan dokumen. Namun, KPK belum merinci berapa nominal uang yang disita dalam OTT tersebut.

    “Juga turut diamankan uang, dokumen dan barang bukti elektronik,” ucap Tessa.

    Salah satu pihak yang turut menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK adalah Gubernur Bangkulu Rohidin Mersyah.

    Rohidin tiba di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, dengan pakaian serba hitam dan mengenakan masker dan topi putih. Dia tiba pukul 14.39 WIB dengan dikawal personel KPK dan polisi.

    Setibanya di lokasi, delapan pejabat Pemprov Bengkulu yang terjaring OTT KPK langsung masuk ke lobi gedung tanpa memberikan komentar apa pun kepada awak media yang telah menunggu di lobi Gedung Merah Putih KPK. Rohidin kemudian naik ke ruang pemeriksaan yang berlokasi di lantai dua Gedung Merah Putih KPK.

    Sementara itu, Kapolresta Bengkulu Kombes Pol Deddy Nata mengatakan, Gubernur Bangkulu Rohidin Mersyah dan Sekda Bengkulu Isnan Fajri juga ikut dibawa ke Jakarta setelah OTT KPK. Dia menambahkan, mereka yang terjaring OTT KPK diterbangkan menggunakan pesawat Citilink pukul 12.15 WIB.

    “Semua sudah berangkat tadi menggunakan pesawat Citilink. Ya benar yang ikut tadi ada Rohidin Mersyah dan sekda selain pejabat lainnya,” kata Deddy, Minggu.

    Deddy menjelaskan, ada sekitar 11 penyidik KPK yang melakukan pemeriksaan di Polres Bengkulu. Mengenai materi pemeriksaan atau terkait kasus apa, dia mengaku tidak mengetahui.

    “Untuk berapa orang saya tidak mengetahui persis yang jelas semuanya berasal dari Pemerintah Provinsi Bengkulu,” tutup Deddy.

    Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata membenarkan penyidik menangkap tujuh pejabat Pemprov Bengkulu saat melakukan OTT. “Saya baru dapat laporan dari staf yang membenarkan ada giat penindakan di Bengkulu. Ada tujuh orang diamankan,” ujar Alex saat dikonfirmasi di Jakarta, Minggu.

    Alex mengatakan OTT KPK dilakukan terkait dugaan pungutan terhadap pegawai. “Pungutan ke pegawai untuk pendanaan pilkada sepertinya,” ucapnya.

    Alex mengatakan uraian lengkap perkara tersebut beserta siapa saja pihak yang terlibat di dalamnya akan disampaikan dalam konferensi pers yang dijadwalkan berlangsung sore ini. 

    “Lebih jelasnya nanti sore baru akan dipaparkan,” ujar Alex terkait OTT KPK di Pemprov Bengkulu.

  • H-3 Jelang Pencoblosan, KPK Tangkap Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah

    H-3 Jelang Pencoblosan, KPK Tangkap Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah

    Bisnis.com, JAKARTA — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut total delapan orang dari jajaran Pemprov Bengkulu yang telah diamankan usai operasi tangkap tangan (OTT), Sabtu (23/11/2024), termasuk Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah. 

    Delapan orang tersebut kini telah dibawa dari Bengkulu ke Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Minggu (24/11/2024). 

    “Sampai dengan saat ini, sudah ada delaparn orang di jajaran Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu yang sudah diamankan oleh KPK,” ujar Juru Bicara KPK Tessa Mahardika Sugiarto kepada wartawan, Minggu (24/11/2024). 

    Selain delapan orag itu, tim KPK turut memboyong sejumlah bukti yang diperoleh saat menggelar OTT. Salah satunya adalah bukti uang. 

    “Dan juga turut diamankan uang, dokumen dan barang bukti elektronik,” terang Tessa. 

    Sebelumnya, KPK mengonfirmasi ada tujuh orang yang terjaring dalam OTT kemarin. Lembaga antirasuah menduga adanya tindak pidana korupsi berupa pemungutan dana untuk kepentingan dana Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) terkait dengan OTT tersebut. 

    Dikutip dari Antara, petugas KPK membawa Gubernur Bangkulu Rohidin Mersyah ke Jakarta untuk diperiksa terkait operasi tangkap tangan (OTT) KPK terhadap tujuh orang di Bengkulu pada Sabtu (23/11) malam.

    Rohidin tiba di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Minggu pukul 14.39 WIB dengan dikawal oleh personel KPK dan polisi. Gubernur tiba dengan mengenakan pakaian serba hitam dan mengenakan masker dan topi putih.

    Setibanya di lokasi, yang bersangkutan langsung masuk ke lobi gedung tanpa memberikan komentar apapun kepada awak media yang telah menunggu di lobi Gedung Merah Putih KPK. Rohidin kemudian naik ke ruang pemeriksaan yang berlokasi di lantai 2 Gedung Merah Putih KPK.

    Pemilihan Gubernur Bengkulu Pilkada 2024 diikuti dua pasang calon, yakni pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Bengkulu Helmi Hasan (mantan Wali Kota Bengkulu dua periode) yang berpasangan dengan Mian (Bupati Bengkulu Utara petahana).

    Kemudian, pasangan selanjutnya yakni pasangan calon gubernur Rohidin Mersyah yang merupakan Gubernur Bengkulu petahana, berpasangan dengan calon wakil gubernur Meriani.

    Menurut penjelasan dari Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, pungutan tersebut ditujukan kepada pegawai di Pemprov Bengkulu. Namun, dia masih enggan memerinci siapa pihak yang memberlakukan pungutan tersebut. 

    “Pungutan ke pegawai untuk pendanaan Pilkada sepertinya. Lebih jelasnya nanti sore baru akan dipaparkan,” ujarnya kepada wartawan saat dimintai konfirmasi, Minggu (24/11/2024). 

  • KPK Sebut Pihak Terjaring OTT Bengkulu Bertambah Jadi 8 Orang

    KPK Sebut Pihak Terjaring OTT Bengkulu Bertambah Jadi 8 Orang

    Jakarta,  Beritasatu.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengatakan, pihak yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) di Bengkulu pada Sabtu (23/11/2024) malam bertambah menjadi delapan orang dari sebelumnya tujuh orang.

    “Sampai saat ini, sudah ada delapan orang di jajaran Pemerintah Provinsi Bengkulu yang sudah diamankan oleh KPK terkait OTT Bengkulu,” kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika saat dikonfirmasi di Jakarta, Minggu (24/11/2024) dilansir Antara.

    KPK telah menerbangkan delapan orang tersebut ke Jakarta untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan.

    Dalam OTT di Bengkulu tersebut, penyidik menyita sejumlah barang bukti berupa uang tunai dan dokumen. Namun, belum memerinci jumlah uang yang disita. “Turut diamankan uang, dokumen, dan barang bukti elektronik,” ujarnya.

    Salah satu pihak yang turut menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK adalah Gubernur Bangkulu Rohidin Mersyah.

    Rohidin tiba di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, dengan pakaian serta hitam, mengenakan masker, dan topi putih. Dia tiba pada pukul 14.39 WIB dengan dikawal oleh personel KPK dan polisi.

    Setibanya di lokasi, yang bersangkutan langsung masuk ke lobi gedung tanpa memberikan komentar kepada awak media yang telah menunggu di lobi Gedung Merah Putih KPK. Rohidin kemudian naik ke ruang pemeriksaan yang berlokasi di lantai 2 Gedung Merah Putih KPK.

    Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata membenarkan soal tim penyidik KPK yang menangkap tujuh orang dalam OTT di Bengkulu.

    Alex mengatakan OTT Bengkulu dilakukan terkait dugaan pungutan terhadap pegawai. “Pungutan ke pegawai untuk pendanaan pilkada sepertinya,” kata Alex.

  • KPK Tangkap Gubernur Bengkulu saat OTT, Langsung Dibawa ke Jakarta

    KPK Tangkap Gubernur Bengkulu saat OTT, Langsung Dibawa ke Jakarta

    Bisnis.com, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membawa Gubernur Bangkulu Rohidin Mersyah (RM) ke Jakarta untuk diperiksa terkait operasi tangkap tangan (OTT) KPK terhadap tujuh orang di Bengkulu pada Sabtu (23/11/2024) malam.

    Dikutip dari Antara, Rohidin tiba di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Minggu pukul 14.39 WIB dengan dikawal oleh personel KPK dan polisi. Gubernur tiba dengan mengenakan pakaian serba hitam dan mengenakan masker dan topi putih.

    Setibanya di lokasi, yang bersangkutan langsung masuk ke lobi gedung tanpa memberikan komentar apapun kepada awak media yang telah menunggu di lobi Gedung Merah Putih KPK. Rohidin kemudian naik ke ruang pemeriksaan yang berlokasi di lantai 2 Gedung Merah Putih KPK.

    Sebelumnya Wakil Ketua KPK Alexander Marwata membenarkan soal tim penyidik KPK yang menangkap tujuh orang dalam OTT di Bengkulu.

    “Saya baru dapat laporan dari staf yang membenarkan ada giat penindakan di Bengkulu. Ada tujuh orang diamankan,” ujar Alex saat dikonfirmasi di Jakarta, Minggu (24/11/2024). 

    Alex mengatakan OTT tersebut dilakukan terkait dugaan pungutan terhadap pegawai.

    “Pungutan ke pegawai untuk pendanaan pilkada sepertinya,” kata Alex.

    Dia mengatakan uraian lengkap perkara tersebut beserta siapa saja pihak yang terlibat di dalamnya akan disampaikan dalam konferensi pers yang dijadwalkan berlangsung sore ini.

    “Lebih jelasnya nanti sore baru akan dipaparkan,” ujar Alex.

    Pada kesempatan terpisah, Kapolresta Bengkulu Kombes Pol Deddy Nata membenarkan soal adanya kegiatan KPK di Bengkulu. Dia mengatakan ada pemeriksaan yang dilakukan KPK di Mapolresta Bengkulu.

    “Iya betul KPK, cuma untuk kegiatannya kita tunggu sebentar. Untuk jumlahnya saya belum tahu, kita tunggu saja dulu. Karena yang melakukan kegiatan bukan Polresta Bengkulu dan saya tidak tahu apa-apa kegiatannya, mohon rekan-rekan wartawan sabar dulu sambil menunggu perkembangan lebih lanjut,” ujar dia.

    Menurutnya, Polresta Bengkulu hanya melakukan pengamanan kegiatan, sedangkan untuk isi kegiatan yang dilakukan oleh KPK tersebut pihaknya tidak mengetahui. Salah satu pihak yang diperiksa oleh KPK Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah.

  • Gubernur Rohidin Mersyah Tiba di KPK Usai OTT di Bengkulu

    Gubernur Rohidin Mersyah Tiba di KPK Usai OTT di Bengkulu

    Jakarta

    KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di Bengkulu. Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah yang sempat diperiksa tim KPK usai ada OTT kini tiba di gedung KPK, Jakarta Selatan.

    Pantauan detikcom di Gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Minggu (24/11/2024), Rohidin tiba sekitar pukul 14.33 WIB. Dia tampak mengenakan pakaian lengan panjang hitam dan masker.

    Dia hanya diam saat dibawa masuk ke gedung KPK. Rohidin tampak dibawa menuju ruang pemeriksaan.

    Sebelumnya, KPK melakukan OTT di Bengkulu. Dalam operasi itu, tim KPK mengamankan barang bukti uang.

    “Turut diamankan sejumlah uang masih dihitung. Untuk lengkapnya akan disampaikan secara resmi oleh lembaga sore atau malam nanti,” kata Jubir KPK Tessa Mahardhika saat dihubungi, Minggu (24/11).

    Tessa ada tujuh orang yang ditangkap. OTT itu terkait dugaan pungutan ke pegawai menjelang Pilkada.

    KPK belum mengungkap identitas para pihak yang diamankan itu. Namun, Rohidin Mersyah menjadi salah satu pihak yang diperiksa oleh tim KPK di Polresta Bengkulu.

    “Ya benar petahana Rohidin Mersyah ikut menjalani pemeriksaan KPK,” kata Kapolresta Bengkulu Kombes Deddy Nata dilansir detikSumbagsel, Minggu (24/11).

    (ial/haf)

  • Diduga Terjaring OTT KPK, Sejumlah Pejabat Pemprov Diperiksa di Polres Bengkulu

    Diduga Terjaring OTT KPK, Sejumlah Pejabat Pemprov Diperiksa di Polres Bengkulu

    Bengkulu, Beritasatu.com – Sejumlah pejabat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu diduga terjaring operasi tangkap tangan alias OTT KPK. Saat ini mereka diperiksa intensif di Polres Bengkulu, Sabtu (23/11/2024).

    Berdasarkan pantauan Beritasatu.com, pengamanan di Polres Bengkulu diperketat. Terlihat sejumlah polisi berjaga di pintu masuk Polres Bengkulu.

    Berdasarkan informasi, ada tujuh pejabat Pemprov Bengkulu yang terjaring OTT KPK. Mereka tiba di Polres Bengkulu pukul 17.00 WIB.

    Dari tujuh pejabat Pemprov Bengkulu yang terjaring OTT KPK, enam di antaranya kepala dinas. Mereka mengenakan masker saat tiba di Polres Bengkulu.

    Kapolres Bengkulu Kombes Pol Deddy Nata membenarkan ada OTT KPK di Bengkulu. Saat ini penyidik KPK sedang melakukan pemeriksaan terhadap tujuh pejabat Pemprov Bengkulu yang terjaring OTT.

    “Memang benar KPK sedang melakukan pemeriksaan di Mapolresta. Untuk jelasnya kita tunggu saja hasilnya,” kata Deddy.

    Dia mengaku, tidak mengetahui materi pemeriksaan. Alasannya, Polres Bengkulu hanya membantu pengamanan tujuh pejabat Pemprov Bengkulu yang terjaring OTT KPK.

    “Sementara itu ya rekan-rekan, kita belum tahu setelah ini akan dibawa ke mapolda atau tetap di mapolresta,” tutup Deddy soal pemeriksaan tujuh pejabat Pemprov Bengkulu yang terjaring OTT KPK.

  • 9
                    
                        Buron Kasus Judol Situs W88 Tiba di Indonesia, Tertangkap di Filipina
                        Megapolitan

    9 Buron Kasus Judol Situs W88 Tiba di Indonesia, Tertangkap di Filipina Megapolitan

    Buron Kasus Judol Situs W88 Tiba di Indonesia, Tertangkap di Filipina
    Tim Redaksi
    TANGERANG, KOMPAS.com
    – HS (40), buron kasus judi
    online
    (judol) situs W88 yang bersembunyi di Filipina, tiba di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Jumat (22/11/2024) pukul 00.39 WIB.
    HS tiba dengan tangan terborgol yang disembunyikan di balik kaus hitam yang ia kenakan.
    Sebagian wajah HS tertutup masker putih. Kepalanya tertunduk seolah enggan terekspos kamera wartawan yang mengerumuni.
    Kedatangan HS dikawal langsung oleh Atase Kepolisian (Atpol) Kedutaan Besar Republik Indonesia di Manila, Kombes Retno Prihawati.
    Begitu tiba, HS langsung digiring menuju mobil warna hitam yang sudah disiapkan polisi sebelum buronan tersebut datang. Ia lantas dibawa ke Mabes Polri untuk diperiksa lebih lanjut.
    Sebelumnya diberitakan, Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri menangkap satu buron dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) kasus judi
    online
    (judol) situs W88.
    Dirtipidsiber Bareskrim Polri Brigjen Himawan Bayu Aji mengatakan, pelaku didatangkan dari Filipina.
    “lya, satu orang DPO,” kata Himawan saat dikonfirmasi oleh wartawan, Kamis (21/11/2024).
    Ketika ditanya lebih lanjut, Himawan enggan memerinci identitasnya. Himawan juga tidak menjelaskan mengenai status kewarganegaraan DPO yang ditangkap tersebut.
    “Ya terkait situs W88,” tambahnya.
    Adapun sepanjang Mei hingga Juni 2024, Satuan Tugas (Satgas) Pemberantasan Judi Online Polri mengungkap tiga situs judi
    online
    dengan perputaran uang triliunan rupiah, yakni 1XBET, W88, dan Liga Ciputra.
    “Estimasi perputaran uang pada ketiga website judi online tersebut mencapai Rp 1 triliun,” kata Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada, Sabtu (21/11/2024).
    Wahyu menambahkan, ada 18 tersangka yang telah ditangkap dalam pengungkapan tiga situs judi
    online
    tersebut.
    Para pelaku mengendalikan judi
    online
    di luar negeri. Di sisi lain, operator yang berada di Indonesia menyediakan sarana serta sistem pembayaran deposit dan
    withdraw
    .
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Terlibat Uji Coba Makan Siang Bergizi, Grab Tawarkan Menu MBG Seharga Rp2,9 Juta?

    Terlibat Uji Coba Makan Siang Bergizi, Grab Tawarkan Menu MBG Seharga Rp2,9 Juta?

    Bisnis.com, JAKARTA – Grab Indonesia terlibat dalam program Makan Siang Bergizi (MBG). Raksasa Ride Hailing asal Singapura itu memiliki paket bernama Menu MBG.   

    Dalam sebuah foto yang diterima Bisnis, terlihat salah satu paket yang ditawarkan Grab dalam program MBG. Paket tersebut bernama Menu MBG Kelas 1-6 dengan harga Rp2.925.000. 

    Bisnis mencoba mengonfirmasi mengenai detail paket MBG tersebut. Hingga berita ini diturunkan Grab tak kunjung memberi jawaban, 

    Sebelumnya, Country Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi mengatakan sebagai perusahaan teknologi, Grab selalu berupaya untuk menawarkan proses yang lebih mudah dan transparan, termasuk dalam Program Makan Siang Bergizi (MBG).  

    Dengan memanfaatkan teknologi menyeluruh dari ekosistem Grab dan OVO, pihak sekolah dapat melakukan pemantauan sejak dari pemesanan, serah terima makanan, hingga kontrol budget.

    Tangkapan layar paket MBGPerbesar

    “Sementara di sisi lain, kami juga berupaya menjaga standar keamanan dan kebersihan dengan menerapkan proses kontrol kualitas melalui aplikasi serta sidak ke Mitra Merchant UMKM yang menjadi sub dapur umum program Makan Bergizi Gratis,” kata Neneng dikutip, Kamis (21/11/2024). 

    Sementara itu Lina Hanifah pemilik Catering Barokah, salah satu sub dapur umum yang merupakan Mitra Merchant Grab dan berlokasi di sekitar wilayah SD Muhammadiyah 1 Wonopeti turut merasakan dampak dari program ini. 

    Dia menuturkan bahwa Catering Barokah saat ini telah menggunakan aplikasi, sehingga perlu lebih ketat dari sisi standar kebersihan saat masak. 

    Saat awal bergabung dengan ekosistem MBG Grab, dirinya mendapat pelatihan dasar, seperti memisahkan antara tempat persiapan bahan, tempat memasak, dan tempat penyajian makanan. 

    Kemudian pembekalan dasar standar dapur dan peralatan tambahan seperti hairnet untuk karyawan, masker, sarung tangan, dan celemek. Sampai dengan quality check saat memasak dan juga saat kirim makanan, semua terjaga dan terdokumentasi dalam foto dan dimasukan ke dalam aplikasi.

    “Alhamdulillah pendapatan saya naik hampir 10 kali lipat selama hampir tiga bulan bergabung dalam program Makan Bergizi Gratis ini. Sekarang, saya bisa memberdayakan beberapa warga sekitar karena pesanan yang bertambah,” kata Lina. 

    Grab Indonesia dan OVO menerapkan dua metode dalam program uji coba Makan Bergizi Gratis. Pertama, menggunakan kotak makan stainless steel dengan porsi makanan yang telah ditentukan. Kedua, metode prasmanan dimana para siswa/i membawa alat makan mandiri dan akan disajikan oleh guru sesuai takaran saji. 

    Setelah makan, murid-murid diajarkan untuk membersihkan alat makan yang telah digunakan, sebelum dijemput kembali oleh Mitra Pengemudi dan dikembalikan ke Mitra UMKM. 

    Dalam pelaksanaan uji coba ini, perusahaan berupaya untuk menerapkan praktik berkelanjutan dan memperhatikan unsur ramah lingkungan sehingga dapat memitigasi risiko sampah alat makan. 

    Dalam melaksanakan program uji coba ini, Grab dan OVO menggandeng PP Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU), CORE Indonesia, GSI Lab, dan Yayasan Lembaga Peningkatan Kesehatan Gizi Indonesia (YLPKGI).

  • Ada Kota Larang Pengendara Motor Pakai Helm Full Face, Kenapa?

    Ada Kota Larang Pengendara Motor Pakai Helm Full Face, Kenapa?

    Jakarta

    Kota di Filipina melarang penggunaan helm full face di seluruh wilayahnya. Helm yang menutup seluruh wajah pengendara motor ini dinilai memudahkan tindak kejahatan dan pelakunya melarikan diri.

    Aturan Wali Kota tentang Larangan Pakai Helm Full Face

    Pemerintah kota San Carlos, Filipina, tidak membolehkan penggunaan helm full face di wilayahnya. Aturan untuk pemotor ini dikeluarkan Renato Gustilo, wali kota wilayah di utara Negros Occidental, Filipina.

    Seperti dilansir dari Philippine News Agency, awalnya Gustilo mencabut aturan penggunaan helm pelindung bagi pemotor lewat Peraturan Wali Kota atau Executive Order (EO) nomor 86. Namun dia merevisi aturan lewat EO 89 yang memperbolehkan helm open face.

    “Untuk tujuan klarifikasi, penggunaan helm full-face tidak diperbolehkan di dalam kota. Namun, mulai dari area mana pun (yang disebutkan) hingga ke luar Kota San Carlos, penggunaan helm full-face wajib dilakukan,” kata Gustilo dalam aturan yang ditandatangani 29 Februari 2024 itu.

    Adapun helm full face baru boleh digunakan di wilayah Subdivisi Sancaville di Barangay Rizal, City Hardware, dan Kalingling Bridge. Pemerintah menempatkan petugas di pos pemeriksaan yang akan mengecek setiap pengendara dan penumpang.

    “Semua pengendara sepeda motor dan penumpang di belakang wajib melepas helm, topi, atau masker atas perintah aparat penegak hukum yang berjaga di pos-pos pemeriksaan, yang didirikan di area yang ditentukan sesuai dengan perintah ini,” kata Wali Kota.

    Alasan Larangan Helm Full Face

    Alasan pelarangan penggunaan helm full face ini berkaitan dengan tindakan kriminal di Kota San Carlos. Penjahat biasa menutupi identitasnya menggunakan helm full face.

    Dikutip dari Acko Drive, peraturan itu terbit setelah adanya serangan granat oleh seseorang yang mengenakan helm full face di area kota yang sangat padat. Peristiwa terjadi pada 27 Februari 2024 dan menyebabkan tiga orang terluka parah dan merusak dua kendaraan.

    “Telah diamati bahwa sebagian besar kejahatan dilakukan oleh orang-orang yang mengenakan helm pelindung sepeda motor untuk menyembunyikan identitas mereka,” ungkap Gustilo.

    Dia juga memerintahkan agar pengendara membatasi kecepatannya hingga 40 km per jam. Hal ini diharapkan dapat menekan angka kriminalitas dan membantu petugas mengidentifikasi pelaku kriminal.

    Dengan tegas, Gustilo memerintahkan semua aparat turut serta menegakkan aturan tersebut.

    “Semua penegak lalu lintas kota dan semua penjaga daerah di masing-masing wilayah, anggota Polisi Nasional Filipina (PNP), Angkatan Bersenjata Filipina (AFP), dan anggota Tim Penegakan Hukum (LET) harus menegakkan perintah ini,” tegasnya.

    Itulah tadi informasi tentang larangan bagi pemotor memakai helm full face yang dikeluarkan oleh Renato Gustilo, Wali Kota San Carlos di wilayah utara Negros Occidental, Filipina.

    (bai/row)