Produk: masker

  • Pakai Kaos Putih dan Masker, Gubernur Riau Abdul Wahid Tiba di Gedung KPK (4/11)

    Pakai Kaos Putih dan Masker, Gubernur Riau Abdul Wahid Tiba di Gedung KPK (4/11)

    Bisnis.com, JAKARTA – Gubernur Riau Abdul Wahid telah tiba di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta Selatan, Selasa (4/11/2025). Ada tiga dari 10 orang yang diamankan dalam operasi tangkap tangan (OTT) KPK di Pemerintahan Provinsi Riau. 

    Berdasarkan pantauan Bisnis di lokasi, Abdul Wahid tiba di KPK pada pukul 09.35 WIB. Abdul Wahid turun dari mobil Kijang Innova bewarna hitam. Abdul tampak mengenakan kaus putih polos dan menutup sebagian wajahnya dengan masker.

    Selain Abdul Wahid, terdapat dua orang lainnya yakni Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (PUPR PKPP) Riau Arief Setiawan dan Sekretaris Dinas PUPR Riau.

    Ketiganya tidak memberikan pernyataan apapun. Abdul Wahid juga bungkam ketika ditanya awak media terkait bantahan bahwa dirinya tak terjerat OTT.

    Juru Bicara KPK Budi Prasetyo mengatakan ada 9 orang yang dibawa ke KPK dan dilaksanakan sebanyak dua kloter. 

    “Ada sejumlah 9 orang dari 10 orang yang ditangkap yang kemudian akan dibawa ke Gedung Merah Putih KPK,” katanya kepada wartawan.

    Dia juga masih belum memberikan rincian konstruksi perkara, termasuk sejumlah uang yang diamankan saat OTT pada Senin (3/11/2025).

  • 4
                    
                        Terjaring OTT, Gubernur Riau Abdul Wahid dan 2 Orang Tiba di KPK
                        Nasional

    4 Terjaring OTT, Gubernur Riau Abdul Wahid dan 2 Orang Tiba di KPK Nasional

    Terjaring OTT, Gubernur Riau Abdul Wahid dan 2 Orang Tiba di KPK
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Gubernur Riau Abdul Wahid dan dua orang lainnya tiba di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, pada Selasa (4/11/2025), usai terjaring operasi tangkap tangan (OTT) pada Senin (3/11/2025).
    Pantauan Kompas.com, mereka tiba di Gedung
    KPK
    sekitar pukul 09.35 WIB.
    Ada tiga orang yang datang lebih dulu.
    Abdul Wahid
    terlihat membawa tas jinjing dan mengenakan kaus putih.
    Dia tiba sambil menutup wajahnya menggunakan masker putih.
    Jubir KPK Budi Prasetyo mengatakan, ada sembilan orang yang akan dibawa ke Jakarta hari ini yang dibagi menjadi dua kloter, yaitu pagi dan siang.
    “Yang dibawa pada hari ini ada sembilan orang, nanti ada dua kloter, pagi dan siang. Jadi, selain pihak-pihak yang diamankan, ada juga sejumlah uang sebagai barang bukti yang diamankan dalam kegiatan tangkap tangan ini,” kata Budi, di Gedung Merah Putih, Jakarta, Selasa (4/11/2025).
    Sebelumnya, KPK mengamankan sepuluh orang dalam OTT, di Riau, pada Senin (3/11/2025) malam.
    “Benar, ada kegiatan tangkap tangan yang KPK lakukan di wilayah Provinsi Riau. Saat ini atau sampai dengan saat ini ada sekitar sepuluh orang yang diamankan dalam kegiatan tangkap tangan,” kata Juru Bicara KPK Budi Prasetyo, di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin.
    Dia memastikan akan memberikan informasi terbaru terkait operasi senyap.
    “Tim masih di lapangan dan masih terus berprogres, jadi nanti kita akan terus update perkembangannya,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Terjerat kasus narkoba, Onad jalani asesmen di BNNP DKI

    Terjerat kasus narkoba, Onad jalani asesmen di BNNP DKI

    Jakarta (ANTARA) – Artis Leonardo Arya alias Onad menjalani asesmen di Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI Jakarta, Senin, terkait kasus penyalahgunaan narkoba.

    “Hasil koordinasi kami dengan Satresnarkoba Polres Metro Jakarta Barat, untuk kegiatan hari ini adalah melakukan asesmen terhadap terduga pengguna narkotika inisial OL di BNNP DKI,” kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Barat AKP Wisnu Wirawan di Jakarta, Senin.

    Wisnu menyampaikan, asesmen itu dilakukan berdasarkan pengajuan pihak keluarga vokalis grup musik Killing Me Inside itu. “Dari pihak keluarganya sudah meminta, mengajukan untuk dilakukan asesmen,” katanya.

    Kendati demikian, dia belum dapat membeberkan poin-poin asesmen yang bakal dijalani Onad, lantaran itu merupakan kewenangan BNNP DKI Jakarta.

    “Nanti kita sampaikan ya, soalnya itu yang menentukan dari BNNP, kami belum tahu,” kata Wisnu.

    Hasil asesmen, kata dia, bakal disampaikan lebih lanjut setelah Onad kembali dari BNNP DKI. “Nanti akan disampaikan hasilnya,” ujarnya.

    Dia pun memastikan Onad berada dalam kondisi fisik yang sehat. “Untuk kondisi OL sampai saat ini dalam keadaan sehat-sehat saja dan baik,” imbuhnya.

    Pantauan di lokasi, Onad bersama tim penyidik Satresnarkoba Polres Metro Jakarta Barat keluar dari gedung utama polres melalui lift parkiran sekira pukul 11.20 WIB.

    Ia nampak mengenakan kaca mata, masker dan menutupi kepalanya dengan tudung hoddie.

    Tak ada komentar apapun dari Onad terkait kasus narkoba yang menyeretnya, kendati awak media sudah menanyakan sejumlah pertanyaan.

    Hingga berita ini diturunkan, belum ada informasi mengenai poin-poin serta hasil asesmen BNNP yang dijalani Onad pada Senin ini.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Penyesalan Onad Usai Terjerat Narkoba

    Penyesalan Onad Usai Terjerat Narkoba

    Jakarta

    Artis Onadio Leonardo atau yang akrab disapa Onad menjadi sorotan setelah ditangkap polisi terkait kasus narkoba. Onad mengaku menyesal terjerat kasus narkoba.

    Kasus ini terungkap setelah polisi lebih dulu menangkap seorang pria berinisial KR di kawasan Sunter, Jakarta Utara, Rabu (29/10). Dari hasil pengembangan, Onad dan istrinya, Beby Prisillia, kemudian diamankan di rumah mereka di kawasan Ciputat Timur, Tangerang Selatan.

    “Inisial KR, itu diamankan di Sunter. Perannya sebagai orang yang kasih barang narkotika ke OL,” ujar Kasie Humas Polres Metro Jakarta Barat AKP Wisnu, Minggu (2/11/2025).

    Dari tangan KR, polisi menemukan sejumlah barang bukti berupa narkotika jenis sabu dan ekstasi dalam plastik klip, serta alat hisap dan korek api yang sudah dimodifikasi. Setelah memeriksa KR, polisi melakukan pengembangan hingga akhirnya mengamankan Onad dan istrinya di rumah kawasan Ciputat Timur.

    “Pada saat diamankan, si OL ini sedang melaksanakan aktivitas seperti biasa. Kemudian diamankan, istrinya juga diamankan,” kata Wisnu.

    Hasil Tes Urine Onad Positif Konsumsi Narkoba

    Setelah penangkapan, polisi langsung melakukan tes urine terhadap Onad dan istrinya. Hasilnya, Onad positif mengonsumsi ganja dan ekstasi, sementara sang istri dinyatakan negatif.

    Pihak kepolisian menyebut Onad masih dalam proses pemeriksaan dan belum ditetapkan sebagai tersangka. Hingga saat ini status Onad merupakan korban.

    “Sementara masih dalam langkah proses pendalaman, pemeriksaan, penyelidikan,” kata Wisnu. Ia menambahkan, berdasarkan informasi awal, Onad disebut sebagai korban penyalahgunaan narkoba.

    Penyesalan Onad

    Selama menjalani pemeriksaan di Polres Metro Jakarta Barat, Onad menunjukkan penyesalan. Dia menuturkan Onad terus menunduk sepanjang pemeriksaan.

    “Menyesal, pasti ada penyesalan,” ujar Wisnu.

    Polisi juga masih mendalami motif dan sejak kapan Onad menggunakan narkoba.

    “Kalau untuk sejak kapannya, saya belum dapat informasi lebih lanjut. Karena sudah saya tanyakan kepada penyidiknya, belum ada jawaban. Jadi sementara masih kami periksa,” kata Wisnu.

    Onad Mohon Doa Usai Terjerat Narkoba

    Pada Minggu (2/11/2025), Onad menjalani pemeriksaan kesehatan di ruang Kedokteran dan Kesehatan (Dokkes) Polres Metro Jakarta Barat. Dia tampak mengenakan jaket biru gelap, celana panjang hitam, dan masker ketika digiring oleh petugas.

    Pemeriksaan berlangsung sekitar sepuluh menit sebelum ia kembali ke gedung utama Polres. Saat ditanya wartawan mengenai kasusnya, Onad hanya menjawab singkat.

    “Mohon doanya,” ucapnya sebelum dibawa masuk oleh petugas. Polisi menyatakan pemeriksaan masih berlangsung dan belum ada keputusan mengenai status hukumnya.

    Hasil pemeriksaan menunjukkanOnad dalam keadaan sehat. Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan Onad meliputi tes tekanan darah, berat serta tinggi badan. Hasil tes urine juga menunjukkan kandungan narkoba di dalam tubuh Onad.

    “Pada saat pelaksanaan cek kesehatan tadi yang bersangkutan alhamdulillah dalam keadaan sehat walafiat,” kata Kepala Unit (Kanit) III Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Metro Jakarta Barat AKP Hamdan Agus dilansir Antara, Minggu (2/11/2025).

    Setelah dinyatakan sehat, polisi kini segera mengumumkan status hukum kepada Onad. “Nanti kita sampaikan lebih lanjut,” tutur Hamdan.

    (wia/idn)

  • Masyarakat Diminta Pakai Masker Cegah Polusi Mikroplastik Setelah Hujan di Jakarta

    Masyarakat Diminta Pakai Masker Cegah Polusi Mikroplastik Setelah Hujan di Jakarta

    Masyarakat Diminta Pakai Masker Cegah Polusi Mikroplastik Setelah Hujan di Jakarta
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengingatkan masyarakat mengenakan masker saat beraktivitas di luar ruangan meski setelah turun hujan.
    Imbauan ini disampaikan usai adanya temuan tim peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang menyatakan bahwa air hujan di Jakarta mengandung mikroplastik.
    “Gunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan, terutama saat udara kering atau setelah hujan. Ini bukan karena air hujannya, tapi untuk mengurangi paparan debu dan polusi yang mungkin mengandung mikroplastik,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes Aji Muhawarman, dikutip dari keterangan pers, Jumat (31/10/2025).
    Aji juga mengimbau masyarakat mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, menjaga kebersihan rumah, serta tidak membakar sampah plastik.
    Penggunaan botol minum isi ulang, menggunakan tas belanja non-plastik, serta ikut memilah sampah juga dapat mengurangi sampah limbah plastik yang berisiko mencemari lingkungan.
    “Langkah kecil penting untuk menekan jumlah plastik di lingkungan dan mencegah terbentuknya lebih banyak mikroplastik di masa depan,” kata Aji.
    Sebab, menurut berbagai penelitian, manusia dapat terpapar mikroplastik lewat dua jalur utama.
    “Melalui makanan dan minuman serta melalui udara, karena serat sintetis dari pakaian atau debu perkotaan dapat terhirup,” ujar dia.
    Beberapa studi menunjukkan paparan jangka panjang dalam jumlah besar dapat berpotensi memicu peradangan jaringan tubuh.
    Bahan kimia seperti bisphenol A (BPA) dan phthalates yang menempel di mikroplastik juga dapat mengganggu sistem hormon, reproduksi, dan perkembangan janin.
    “Fenomena ini perlu diwaspadai, bukan ditakuti. Ini sinyal bahwa partikel plastik sudah tersebar sangat luas di sekitar kita,” ujar Aji.
    Diketahui, tim peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sebelumnya menyatakan bahwa air hujan di Jakarta mengandung mikroplastik.
    Mikroplastik adalah potongan plastik yang berukuran kurang dari 5 milimeter (mm) dan berpotensi masuk ke dalam jaringan tanah atau terbawa oleh air laut.
    Peneliti BRIN Muhammad Reza Cordova mengatakan, mikroplastik dalam air hujan di Jakarta berasal dari degradasi limbah plastik akibat aktivitas manusia.
    Degradasi limbah plastik tersebut melayang ke udara dan terbawa angin bersama dengan debu jalanan, asap pembakaran, dan aktivitas industri sebelum akhirnya turun kembali setelah diguyur hujan.
    Proses ini dikenal sebagai siklus plastik atau atmospheric microplastic deposition.
    Jika terhirup atau tertelan, partikel kecil ini bisa masuk ke dalam tubuh.
    Lama kelamaan, kondisi ini bisa membahayakan kesehatan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Air Hujan di Jakarta Mengandung Mikroplastik, Kemenkes: Ini Perlu Diwaspadai

    Air Hujan di Jakarta Mengandung Mikroplastik, Kemenkes: Ini Perlu Diwaspadai

    Air Hujan di Jakarta Mengandung Mikroplastik, Kemenkes: Ini Perlu Diwaspadai
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengingatkan masyarakat mewaspadai dampak kesehatan dari penyebaran partikel-partikel plastik yang ikut terbawa ketika hujan turun di Jakarta.
    Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Kesehatan Aji Muhawarman menuturkan, keberadaan mikroplastik di air hujan tidak berarti air hujan berbahaya langsung bagi kesehatan, tetapi tetap perlu diwaspadai.
    “Fenomena ini perlu diwaspadai, bukan ditakuti. Ini sinyal bahwa partikel plastik sudah tersebar sangat luas di sekitar kita,” ujar Aji, dikutip dalam keterangan pers, Jumat (31/10/2025).
    Aji menuturkan, menurut berbagai penelitian, manusia dapat terpapar mikroplastik lewat dua jalur utama.
    “Melalui makanan dan minuman serta melalui udara, karena serat sintetis dari pakaian atau debu perkotaan dapat terhirup,” ujar dia.
    Beberapa studi menunjukkan bahwa paparan jangka panjang dalam jumlah besar dapat berpotensi memicu peradangan jaringan tubuh.
    Bahan kimia seperti bisphenol A (BPA) dan phthalates yang menempel di mikroplastik juga dapat mengganggu sistem hormon, reproduksi, dan perkembangan janin.
    “Meski begitu, para ahli menegaskan hingga kini belum ada bukti ilmiah kuat bahwa mikroplastik secara langsung menyebabkan penyakit tertentu,” sebut dia.
    Sebab, tingkat paparan plastik pada populasi umum masih rendah dan terus menjadi fokus penelitian para ahli.
    Sebagai langkah pencegahan, Aji mengimbau masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, menjaga kebersihan rumah, serta tidak membakar sampah plastik.
    “Gunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan, terutama saat udara kering atau setelah hujan. Ini bukan karena air hujannya, tapi untuk mengurangi paparan debu dan polusi yang mungkin mengandung mikroplastik,” ujar dia.
    Masyarakat juga disarankan untuk membawa botol minum isi ulang, menggunakan tas belanja non-plastik, serta ikut memilah sampah.
    Menurut Aji, langkah kecil penting untuk menekan jumlah plastik di lingkungan dan mencegah terbentuknya lebih banyak mikroplastik di masa depan.
    Diketahui, tim peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sebelumnya menyatakan bahwa air hujan di Jakarta mengandung mikroplastik.
    Mikroplastik adalah potongan plastik yang berukuran kurang dari 5 milimeter (mm) dan berpotensi masuk ke dalam jaringan tanah atau terbawa oleh air laut.
    Peneliti BRIN Muhammad Reza Cordova menjelaskan bahwa mikroplastik dalam air hujan di Jakarta berasal dari degradasi limbah plastik akibat aktivitas manusia.
    Degradasi limbah plastik tersebut melayang ke udara dan terbawa angin bersama dengan debu jalanan, asap pembakaran, dan aktivitas industri sebelum akhirnya turun kembali setelah diguyur hujan.
    Proses ini dikenal sebagai siklus plastik atau atmospheric microplastic deposition.
    Jika terhirup atau tertelan, partikel kecil ini bisa masuk ke dalam tubuh.
    Lama kelamaan, kondisi ini bisa membahayakan kesehatan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Heboh Mikroplastik di Air Hujan, Kemenkes RI Ungkap Dua Jalur Utama Paparan ke Manusia

    Heboh Mikroplastik di Air Hujan, Kemenkes RI Ungkap Dua Jalur Utama Paparan ke Manusia

    Jakarta

    Mikroplastik tak hanya ditemukan di laut maupun makanan, tapi juga di air hujan. Penelitian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menunjukkan, partikel plastik berukuran sangat kecil itu telah terbawa angin dan turun bersama air hujan di wilayah Jakarta.

    Mikroplastik adalah partikel plastik berukuran kurang dari 5 milimeter hingga satu mikrometer. Karena ukurannya yang sangat kecil dan sulit terurai, partikel ini bisa bertahan lama di lingkungan serta berpindah dari udara ke tanah, hingga ke air.

    Adapun temuan BRIN ini menunjukkan mikroplastik sudah menjadi bagian dari siklus lingkungan. Plastik yang hancur di darat atau laut bisa terangkat angin, terbawa ke atmosfer, lalu turun kembali bersama hujan.

    Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes RI, Aji Muhawarman, menegaskan keberadaan mikroplastik di air hujan tidak berarti air hujan berbahaya langsung bagi kesehatan.

    “Fenomena ini perlu diwaspadai, bukan ditakuti. Ini sinyal bahwa partikel plastik sudah tersebar sangat luas di sekitar kita,” ujar Aji, dikutip dari laman resmi Kemenkes RI.

    Menurut berbagai penelitian, lanjut Aji, manusia dapat terpapar mikroplastik lewat dua jalur utama, yakni melalui makanan dan minuman (seperti garam, seafood, dan air minum dalam kemasan) serta melalui udara, karena serat sintetis dari pakaian atau debu perkotaan dapat terhirup.

    Beberapa studi menunjukkan paparan jangka panjang dalam jumlah besar dapat berpotensi memicu peradangan jaringan tubuh. Bahan kimia seperti bisphenol A (BPA) dan phthalates yang menempel di mikroplastik juga dapat mengganggu sistem hormon, reproduksi, dan perkembangan janin.

    Meski begitu, para ahli menegaskan hingga kini belum ada bukti ilmiah kuat bahwa mikroplastik secara langsung menyebabkan penyakit tertentu. Tingkat paparannya pada populasi umum masih rendah dan terus menjadi fokus penelitian.

    Sebagai langkah pencegahan, Aji mengimbau untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, menjaga kebersihan rumah, serta tidak membakar sampah plastik.

    “Gunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan, terutama saat udara kering atau setelah hujan. Ini bukan karena air hujannya, tapi untuk mengurangi paparan debu dan polusi yang mungkin mengandung mikroplastik,” tambahnya.

    Ia juga menyarankan untuk membawa botol minum isi ulang, menggunakan tas belanja non-plastik, serta ikut memilah sampah. Langkah kecil ini penting untuk menekan jumlah plastik di lingkungan dan mencegah terbentuknya lebih banyak mikroplastik di masa depan.

    Halaman 2 dari 2

    (suc/up)

  • Kualitas Udara Jakarta Hari Ini Tak Sehat buat Kelompok Sensitif, Diminta Bermasker saat Keluar Rumah

    Kualitas Udara Jakarta Hari Ini Tak Sehat buat Kelompok Sensitif, Diminta Bermasker saat Keluar Rumah

    Sementara itu, di tengah fenomena air hujan mengandung mikroplastik di Jakarta, Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyarankan masyarakat memantau kualitas udara sebelum keluar dari rumah, dan mengenakan masker apabila kualitas udara tercatat tak sehat.

    Ketua Sub-Kelompok Penyehatan Lingkungan, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Rahmat Aji Pramono merekomendasikan masyarakat mengenakan masker KN95 walau mungkin tak membuat nyaman terutama saat berada di luar ruangan karena tebal.

    Namun, menurut dia, masker medis biasa sudah cukup untuk bisa terhindar dari paparan polutan khususnya partikel 2,5, yang di salah satu komponenannya mikroplastik.

    Sementara itu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta memperkuat sistem pemantauan kualitas udara agar masyarakat dapat mengetahui kondisi lingkungan secara real-time melalui portal udara.jakarta.go.id dan JAKI.

    Melalui platform ini, warga bisa memantau indeks kualitas udara harian serta mengambil langkah antisipatif terhadap kondisi udara yang memburuk, seperti menggunakan masker hingga membatasi aktivitas di luar ruangan bagi kelompok sensitif.

    “Kami juga tengah menyiapkan Early Warning System (EWS) yang dikembangkan dari platform udara.jakarta.go.id agar masyarakat dapat mengetahui prakiraan kondisi polusi udara hingga tiga hari ke depan,” kata Kepala DLH DKI Jakarta Asep Kuswanto.

     

  • Kasus ISPA Merebak, Dokter: Jangan Dianggap Remeh

    Kasus ISPA Merebak, Dokter: Jangan Dianggap Remeh

    Yogyakarta, Beritasatu.com – Kasus infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) kembali marak belakangan ini. Tak hanya di Jakarta, tetapi juga daerah lainnya termasuk Yogyakarta. Menanggapi kondisi ini, dr Farindira Vesti Rahmasari mengingatkan peningkatan kasus ISPA saat ini harus menjadi perhatian serius terutama untuk anak balita, individu pemilik komorbid, dan orang lanjut usia (lansia).

    Berdasarkan data nasional, prevalensi ISPA pada anak balita mencapai 34,2%, meningkat dibandingkan data pada survei sebelumnya.

    “Anak-anak balita dan lansia merupakan kelompok yang paling rentan terhadap ISPA. Penyakit ini bahkan menjadi salah satu penyebab utama kematian pada anak balita,” kata dr Farindira saat ditemui Rabu (29/10/2025).

    “Kalau kita lihat dari data Dinas Kesehatan Yogyakarta,  khususnya di Kabupaten Bantul, kasus ISPA naik hingga dua kali lipat dibandingkan 2024,” tambahnya.

    Dokter Farindira menilai kenaikan kasus ISPA ini, selain karena cuaca yang tidak menentu  dan polusi udara juga dikarenakan meningkatnya aktivitas masyarakat pascapandemi. Ia menekankan, jika tidak segera ditangani, ISPA bisa berkembang menjadi komplikasi berat seperti bronkitis, pneumonia, hingga gagal napas.

    “Infeksi yang awalnya hanya di saluran pernapasan atas bisa berkembang menjadi radang paru, dan dalam kondisi berat dapat menyebar ke organ lain hingga menyebabkan sepsis. Kondisi ini berbahaya karena bisa menyebabkan penurunan kesadaran bahkan kematian,” tegasnya.

    Sebagai langkah pencegahan Farindira mengimbau masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), seperti mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, terutama setelah bepergian atau saat batuk dan bersin, menutup mulut dan hidung menggunakan tisu atau siku bagian dalam jika sedang batuk atau bersin, menutup mulut dan hidung menggunakan tisu atau siku bagian dalam.

    “Pakai masker saat berada di tempat yang ramai atau ketika ada orang sakit. Jangan lupa vaksinasi, seperti vaksin influenza dan pneumonia karena ini membantu menurunkan risiko infeksi saluran pernapasan berat. ISPA bukan penyakit sepele,” tutup dr Farindira.

  • Pengembangan wisata bahari, Pulau Seribu gelar pelatihan selam

    Pengembangan wisata bahari, Pulau Seribu gelar pelatihan selam

    Jakarta (ANTARA) –

    Pemerintah Kepulauan Seribu menggelar pelatihan selam di perairan terbuka bagi warga Kelurahan Pulau Panggang sebagai salah satu upaya untuk menyiapkan sumber daya manusia dalam pengembangan destinasi pariwisata bahari di daerah setempat.

    “Dengan banyaknya pemandu selam, dapat membuka peluang destinasi wisata bawah laut, dengan begitu perekonomian masyarakat semakin meningkat,” kata Wakil Camat Kepulauan Seribu Utara Yulihardi di Jakarta, Rabu.

    Ia mengatakan pelatihan seperti ini memang sangat dibutuhkan para pemuda di Kepulauan Seribu.

    “Mudah-mudahan pelatihan ini dapat bermanfaat bagi mereka, menyelam ini sebagai bagian dari kegiatan pariwisata,” kata dia.

    Sementara Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) Panggang Wisata Bahari Ahmad Haerudin mengatakan pelatihan ini merupakan program rutin tahunan dalam upaya mengenalkan dan memberikan dasar-dasar keterampilan menyelam kepada masyarakat Kepulauan Seribu.

    Ia mengatakan pelatihan ini juga sebagai bekal warga untuk mencari pekerjaan atau membuka usaha, sekaligus meningkatkan kecintaan bahari dan menjaga ekosistem di bawah laut.

    Pelatihan selam kali ini diikuti 10 orang pemuda dari Kepulauan Seribu Utara. Kegiatan selam di perairan terbuka berlangsung selama tiga hari dan mereka mendapatkan materi dasar di ruangan dan praktik lapangan.

    Materi antara lain pengenalan menggunakan alat SCUBA, sinyal tangan, daya apung (buoyancy), masker (mask) dan cara untuk mengeluarkan air dari regulator (alat bantu pernapasan) saat sedang menyelam (regulator clearing), “safety stop”, navigasi, hingga materi tentang kegawatdaruratan (emergency) penyelaman.

    Safety stop adalah jeda singkat yang dilakukan penyelam scuba sebelum naik ke permukaan untuk menyesuaikan tubuh dengan perubahan tekanan, mengurangi risiko penyakit dekompresi dan membiarkan nitrogen yang larut keluar secara perlahan dari tubuh.

    “Menyelam ini berisiko. Jadi, pelatihan yang di berikan tidak main-main. Hasil penilaian dari kegiatan sertifikasi ini, kemudian dikirimkan ke Association Diving Scuba School International (ADSI), guna mendapatkan sertfikasi A1,” kata dia.

    Sementara Warga Pulau Panggang, Alfa (20) mengaku bahwa mengikuti pelatihan selam merupakan mimpinya sejak lama dan dirinya bercita-cita dapat menjelajahi laut Indonesia.

    “Senang sekali dan terharu, saya mendapatkan kesempatan ikuti pelatihan senam dan ini gratis. Karena, kalau secara mandiri biayanya sangat mahal,” katanya.

    Ia mengaku selama pelatihan banyak ilmu yang didapatkan, seperti pelajaran fisika dengan selam, pengenalan alat scuba, keterampilan saat di dalam air, serta bagaimana menggunakan bahasa isyarat.

    “Pengalaman selam di perairan terbuka ini merupakan pengalaman yang seru dan luar biasa, meskipun awal saya mengalami kesulitan dan ragu tetapi pada akhirnya berhasil,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.