Produk: malware

  • RI Masih Rentan Keamanan Siber, Ada 3,9 Juta Serangan di Akhir 2024

    RI Masih Rentan Keamanan Siber, Ada 3,9 Juta Serangan di Akhir 2024

    Jakarta

    Industri transportasi, penyedia layanan telekomunikasi, hingga lembaga pemerintahan di Indonesia terus menjadi incaran pelaku kejahatan siber. Ini menjadi bukti bahwa Indonesia masih rawan akan serangan siber.

    Berdasarkan laporan keamanan yang dirilis oleh Kaspersky pada kuartal terakhir (Q4) tahun 2024 mengungkapkan bahwa sebanyak 3.904.883 serangan berbasis web terdeteksi dan berhasil diblokir di Indonesia. Angka ini turun 15,42% dibandingkan dengan Q3 2024 yang mencapai 4.616.837 deteksi.

    Secara umum, 16,4% pengguna menghadapi ancaman online selama kuartal keempat tahun lalu. Hal ini menempatkan Indonesia pada peringkat 101 di seluruh dunia terkait bahaya saat penjelajahan web.

    Indonesia tengah berada di tengah transformasi teknologi yang pesat. Berbagai inisiatif yang digagas pemerintah, baik di bidang keamanan siber maupun kecerdasan buatan (AI), menunjukkan komitmen negara ini untuk menyongsong masa depan dengan teknologi.

    Selain itu, Indonesia kini menjadi salah satu target pasar besar untuk penggunaan teknologi kecerdasan buatan atau artificial mind (AI). Menurut data Oxford Insight, tingkat kesiapan Indonesia untuk penggunaan AI telah mencapai 61,03%.

    Laporan terbaru Kaspersky, di sisi lain, juga menunjukkan kecerdasan buatan akan menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari, sementara masalah privasi seputar data biometrik dan teknologi canggih akan menjadi pusat perhatian pada tahun 2025.

    Ancaman juga semakin canggih karena pelaku ancaman berevolusi untuk mengaburkan kode berbahaya guna melewati analisis dan emulasi statis. Perlindungan terhadap ancaman tersebut memerlukan solusi keamanan yang andal dan kuat yang memanfaatkan metode berbasis ML proaktif dan analisis perilaku dalam mendeteksi dan menangkis serangan waktu nyata.

    Selama Q4 2024, produk Kaspersky juga mendeteksi 8.376.431 insiden lokal pada komputer peserta KSN di Indonesia, menempatkan negara tersebut pada posisi ke-83 secara global. Secara keseluruhan, 20,2% pengguna di negara ini diserang oleh ancaman lokal selama periode ini.

    Worm dan virus file merupakan penyebab sebagian besar insiden tersebut. Data ini menunjukkan seberapa sering pengguna diserang oleh malware yang menyebar melalui drive USB yang dapat dilepas, CD dan DVD, dan metode offline lainnya.

    Keamanan siber merupakan area krusial yang harus diperhatikan dalam implementasi AI. Tim TI harus memiliki tim operasi keamanan yang mampu memantau dan mengatasi ancaman siber. Lebih jauh lagi, perlindungan data pribadi juga harus menjadi prioritas utama. Terakhir, kebijakan dan regulasi yang jelas tentang perlindungan data perlu diterapkan untuk melindungi hak pengguna.

    “Faktor-faktor ini saling memperkuat dalam menciptakan pertahanan keamanan yang solid,” kata Yeo Siang Tiong, General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky dalam keterangan yang diterima detikINET, Kamis (30/1/2025).

    Disampaikannya, statistik terbaru Kaspersky untuk Indonesia menunjukkan adanya peningkatan kesadaran akan keamanan sebagaimana dibuktikan oleh penurunan ancaman daring yang telah kami blokir.

    “Namun, hal ini tidak berarti kita harus berpuas diri. Baik individu maupun bisnis harus memiliki visi untuk selalu selangkah lebih maju dalam membangun keamanan terbaiknya sembari merangkul digitalisasi,” imbuhnya.

    (agt/fay)

  • Ulah Warga China Ini Bikin Seluruh Dunia Jadi Korban!

    Ulah Warga China Ini Bikin Seluruh Dunia Jadi Korban!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ribuan komputer disebut terinfeksi malware karena ulah sekelompok peretas asal China. Hal itu diungkapkan oleh Departemen Kehakiman Amerika Serikat (DOH).

    Mereka mengaku telah menghapus malware yang ditanam ke lebih dari 4.200 komputer oleh sekelompok peretas kriminal yang didukung oleh Pemerintah China.

    Malware yang dikenal sebagai PlugX itu memengaruhi ribuan komputer di seluruh dunia dan digunakan untuk menginfeksi, serta mencuri informasi.

    Para penyelidik mengatakan malware tersebut dipasang melalui perangkat USB yang terinfeksi dan disebar oleh sekelompok peretas yang dikenal dengan nama “Mustang Panda” dan “Twill Typhoon.”

    Dalam catatan pengadilan yang diajukan di Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Timur Pennsylvania, jaksa penuntut menuduh pemerintah China membayar kelompok Mustang Panda untuk mengembangkan PlugX, melansir Reuters, dikutip Selasa (28/1/2025).

    Perusahaan keamanan siber Sekoia mengidentifikasi infrastruktur komando dan kontrol yang digunakan oleh para peretas untuk mengontrol varian PlugX ini pada September 2023 dan kemudian bekerja sama dengan penegak hukum Perancis untuk mengambil alih infrastruktur tersebut pada Juli 2024.

    FBI bekerja sama dengan pihak berwenang Prancis untuk mengidentifikasi perangkat yang berbasis di AS yang menjadi sasaran malware.

    Malware ini telah digunakan setidaknya sejak 2014 untuk menargetkan komputer di Amerika Serikat, Eropa, Asia, serta komputer-komputer para pembangkang politik China.

    (wia)

  • FBI Warning Keras Jangan Cas HP di Sini, Rahasia Pribadi Dicuri-Dijual

    FBI Warning Keras Jangan Cas HP di Sini, Rahasia Pribadi Dicuri-Dijual

    Jakarta, CNBC Indonesia – Berbagai modus bisa jadi awal terjadinya petaka bagi kita. Yaitu, cara-cara yang dilakukan untuk memasukkan malware ke telepon genggam alias smartphone atau handphone (HP). Lembaga pemerintah di Amerika Serikat (AS), termasuk FBI, pun telah menyoroti hal ini.

    FBI telah mengingatkan pengguna HP, tablet, dan gawai lainnya. Dalam sebuah cuitan di X, FBI mengimbau konsumen agar tak menggunakan stasiun pengisian daya umum. Hal ini untuk menghindari paparan perangkat lunak berbahaya terhadap perangkat mereka.

    Stasiun USB umum seperti yang ditemukan di mal dan bandara digunakan oleh pelaku kejahatan untuk menyebarkan malware dan perangkat lunak pemantauan. Meski begitu, FBI tidak memberikan contoh spesifik apa pun.

    “Bawa pengisi daya dan kabel USB Anda sendiri dan gunakan stop kontak listrik sebagai gantinya,” tulis FBI, dikutip Selasa (28/1/20205).

    Meskipun stasiun pengisian daya umum menarik bagi banyak orang saat baterai perangkat hampir habis, pakar keamanan selama bertahun-tahun telah menyuarakan kekhawatiran tentang risiko tersebut.

    Marak Juice Jacking

    Pada tahun 2011, para peneliti menciptakan istilah ‘juice jacking’ untuk menggambarkan masalah tersebut.

    Dalam definisi dan peringatan yang diberikan Komisi Komunikasi Federal AS (FCC), juice jacking adalah situasi di mana pelaku kejahatan dapat memuat malware ke stasiun pengisian daya USB publik untuk mengakses perangkat elektronik orang lain saat sedang diisi dayanya.

    Malware yang dipasang melalui port USB yang rusak dapat mengunci perangkat atau mengekspor data pribadi dan kata sandi langsung ke pelaku kejahatan.

    Peretas dan pelaku kejahatan kemudian dapat menggunakan informasi tersebut untuk mengakses akun daring atau menjualnya ke pelaku kejahatan lainnya.

    Mengutip situs FCC, berikut ini beberapa kiat untuk mencegah juice jacking:

    – Menggunakan stopkontak AC dapat membantu Anda menghindari risiko potensial, jadi pastikan untuk membawa AC, pengisi daya mobil, dan kabel USB Anda sendiri saat bepergian.

    – Bawa baterai eksternal.

    – Pertimbangkan untuk membawa kabel khusus pengisian daya, yang mencegah pengiriman atau penerimaan data saat pengisian daya, dari pemasok terpercaya.

    – Jika Anda mencolokkan perangkat ke port USB dan muncul perintah yang meminta Anda untuk memilih ‘share data’ atau ‘trust this computer’ atau ‘charge only’, selalu pilih ‘charge only’.

    (dce/dce)

  • Akibat Ulah China, Seluruh Dunia Jadi Korban!

    Akibat Ulah China, Seluruh Dunia Jadi Korban!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Departemen Kehakiman Amerika Serikat (DOJ) mengungkapkan bahwa China terlibat dalam menyebarkan perangkat pembahaya atau malware ke ribuan komputer warga di seluruh dunia.

    Mereka mengaku telah menghapus malware yang ditanam ke lebih dari 4.200 komputer oleh sekelompok peretas kriminal yang didukung oleh pemerintah China.

    Malware yang dikenal sebagai PlugX itu mempengaruhi ribuan komputer di seluruh dunia dan digunakan untuk menginfeksi, serta mencuri informasi.

    Para penyelidik mengatakan malware tersebut dipasang melalui perangkat USB yang terinfeksi dan disebar oleh sekelompok peretas yang dikenal dengan nama “Mustang Panda” dan “Twill Typhoon.”

    Dalam catatan pengadilan yang diajukan di Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Timur Pennsylvania, jaksa penuntut menuduh pemerintah China membayar kelompok Mustang Panda untuk mengembangkan PlugX, demikian dikutip dari Reuters, Selasa (21/1/2025).

    Perusahaan keamanan siber Sekoia mengidentifikasi infrastruktur komando dan kontrol yang digunakan oleh para peretas untuk mengontrol varian PlugX ini pada September 2023 dan kemudian bekerja sama dengan penegak hukum Prancis untuk mengambil alih infrastruktur tersebut pada Juli 2024.

    FBI bekerja sama dengan pihak berwenang Prancis untuk mengidentifikasi perangkat yang berbasis di AS yang menjadi sasaran malware.

    Malware ini telah digunakan setidaknya sejak 2014 untuk menargetkan komputer di Amerika Serikat, Eropa, Asia, serta komputer-komputer para pembangkang politik China.

    (pgr/pgr)

  • Kaspersky Blokir 4 Juta Serangan Siber di Indonesia Kuartal IV/2024

    Kaspersky Blokir 4 Juta Serangan Siber di Indonesia Kuartal IV/2024

    Bisnis.com, JAKARTA — Kaspersky mencatat sebanyak 3.904.883 serangan berbasis web terdeteksi dan berhasil diblokir di Indonesia pada kuartal IV/2024.

    Dalam laporan yang dikeluarkan Kaspersky, angka ini turun 15,42% dibandingkan dengan kuartal III/2024 yang mencapai 4.616.837 deteksi.

    Secara umum, 16,4% pengguna menghadapi ancaman online selama kuartal keempat tahun 2024. Hal ini menempatkan Indonesia pada peringkat 101 di seluruh dunia terkait bahaya saat penjelajahan web.

    Indonesia tengah berada di tengah transformasi teknologi yang pesat. Berbagai inisiatif yang digagas pemerintah, baik di bidangkeamanan siber maupun kecerdasan buatan (AI), menunjukkan komitmen negara ini untuk menyongsong masa depan dengan teknologi.

    Selain itu, Indonesia kini menjadi salah satu target pasar besar untuk penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI). Menurut data Oxford Insight, tingkat kesiapan Indonesia untuk penggunaan AI telah mencapai 61,03%.

    Laporan terbaru Kaspersky juga menunjukkan kecerdasan buatan akan menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari, sementara masalah privasi seputar data biometrik dan teknologi canggih akan menjadi pusat perhatian pada tahun 2025.

    Ancaman juga semakin canggih karena pelaku ancaman berevolusi untuk mengaburkan kode berbahaya guna melewati analisis dan emulasi statis. Perlindungan terhadap ancaman tersebut memerlukan solusi keamanan yang andal dan kuat yang memanfaatkan metode berbasis ML proaktif dan analisis perilaku dalam mendeteksi dan menangkis serangan waktu nyata.

    Selama kuartal IV/2024, produk Kaspersky juga mendeteksi 8.376.431 insiden lokal pada komputer peserta KSN di Indonesia, menempatkan negara tersebut pada posisi ke-83 secara global. Secara keseluruhan, 20,2% pengguna di negara ini diserang oleh ancaman lokal selama periode ini.

    Worm dan virus file merupakan penyebab sebagian besar insiden tersebut. Data ini menunjukkan seberapa sering pengguna diserang oleh malware yang menyebar melalui drive USB yang dapat dilepas, CD, dan DVD

    General Manager Kaspersky untuk Asia Tenggara Yeo Siang Tiong mengatakan siber merupakan area krusial yang harus diperhatikan dalam implementasi AI. 

    Tim TI harus memiliki tim operasi keamanan yang mampu memantau dan mengatasi ancaman siber.  Lebih jauh lagi, perlindungan data pribadi juga harus menjadi prioritas utama. 

    “Terakhir, kebijakan dan regulasi yang jelastentang perlindungan data perlu diterapkan untuk melindungi hakpengguna. Faktor-faktor ini saling memperkuat dalammenciptakan pertahanan keamanan yang solid,” katanya.

  • 88 Persen Perusahaan Pernah Hadapi Peretasan Jaringan

    88 Persen Perusahaan Pernah Hadapi Peretasan Jaringan

    JAKARTA – Laporan Kaspersky IT Security Economics terbaru, sepanjang tahun 2024, jenis insiden keamanan yang paling umum dihadapi oleh perusahaan adalah terkait dengan perlindungan jaringan.

    Dalam laporan ini, 88 persen bisnis mengaku pernah menghadapi musuh yang mencoba menyusup ke jaringan mereka, sementara lebih dari 60 persen perusahaan mengalami serangan siber di mana peretas mencoba mengendalikan sistem mereka.

    Kaspersky juga menemukan bahwa perusahaan besar mengalami tingkat insiden keamanan jaringan tertinggi meskipun telah menerapkan langkah-langkah perlindungan yang paling komprehensif.

    Sedangkan perusahaan kecil dan menengah juga menghadapi tantangan serupa, dengan insiden yang disebabkan oleh tindakan yang disengaja atau tidak disengaja dari karyawan mereka sendiri.

    Menurut perusahaan keamanan siber global itu, tujuan dari serangan yang menargetkan keamanan jaringan adalah untuk mengeksploitasi kerentanan sistem dan menimbulkan kerusakan pada data atau aplikasi.

    Ketika pelaku kejahatan siber mendeteksi titik kerentanan dalam sistem, mereka akan menerobos untuk mendapatkan akses yang tidak sah dan memasang malware, spyware, atau perangkat lunak berbahaya lainnya.

    Titik lemah ini juga merupakan pintu gerbang bagi serangan rekayasa sosial, yang menjadikan individu sebagai target yang lebih mudah. ​

    Salah satu faktor utama yang berkontribusi terhadap maraknya masalah keamanan jaringan adalah meningkatnya kompleksitas ancaman dunia maya.

    Para pelaku kejahatan siber terus mengembangkan taktik dan teknik baru untuk melewati langkah-langkah keamanan tradisional, sehingga menyulitkan bisnis untuk menjadi terdepan.

    Selain itu, kesalahan manusia juga menjadi faktor kunci lain yang berkontribusi terhadap insiden keamanan, di mana 42 persen perusahaan melaporkan insiden di mana karyawan mereka sendiri secara sadar atau tidak sadar membantu musuh melalui tindakan atau kelambanan mereka.

  • Serangan DDoS di Asia Pasifik dan Jepang Naik 6 Kali Lipat pada 2024, Siapa Targetnya? – Page 3

    Serangan DDoS di Asia Pasifik dan Jepang Naik 6 Kali Lipat pada 2024, Siapa Targetnya? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Pada tahun 2024, perusahaan keamanan siber Akamai, melihat banyak serangan rantai pasokan di mana penyedia layanan, produsen perangkat keras dan perangkat lunak benar-benar disusupi dan malware dimasukkan ke dalam perangkat lunak atau dalam sistem yang menjadi andalan pelanggan mereka.

    Sebagai contoh, ransomware Clock yang menyerang vendor perangkat lunak Muvit untuk menyisipkan atau lebih tepatnya menginfeksi pelanggan mereka dengan ransomware.

    Reuben Koh selaku Director, Security Technology & Strategy APJ dari Akamai, menyebut banyak dari serangan siber sebenarnya merupakan hasil dari serangan yang disponsori oleh suatu negara.

    “Artinya, banyak dari serangan ini sebenarnya dilakukan oleh tim peretas, atau peretas elit, yang disponsori oleh suatu negara atau pemerintahan di dunia untuk melakukan spionase siber atau gangguan siber dan sebagainya,” ujar Reuben dalam sesi Media Roundtable bertajuk Akamai’s Year inReview 2024 & Notable Issues in 2025 yang digelar secara virtual, Jumat (24/1/2025).

    Alih-alih mengincar target secara individu, mereka mengincar penyedia layanan yang berada di puncak, seperti misalnya perusahaan telekomunikasi, atau penyedia layanan telekomunikasi, yang memiliki ratusan atau ribuan pelanggan.

    “Jadi dengan menginfeksi rantai pasokan yang berada di puncak, mereka dapat memiliki akses yang mudah ke pelanggan penyedia layanan tersebut. Itu adalah area yang kami lihat mengalami peningkatan pesat pada tahun 2024,” Reuben memaparkan.

    Ia menyebut, hal itu sebagian karena meningkatnya peristiwa geopolitik seperti perang dan konflik serta ketegangan yang terjadi di seluruh dunia pada tahun lalu.

    “Di Asia Pasifik dan Jepang, kami secara langsung melihat peningkatan besar dalam serangan DDoS layer 7. Kira-kira peningkatannya lima hingga enam kali lipat dibandingkan dengan tahun 2023. Dan ini pada dasarnya terjadi secara menyeluruh,” Reuben mengungkapkan.

    Ia menambahkan, serangan DDoS ini menargetkan platform web atau aplikasi web yang terekspos di Internet. Dan di Asia Pasifik, peningkatannya terbesar di seluruh dunia, yaitu sekitar enam kali lipat dibandingkan dengan tahun lalu.

     

  • 3 Penyebab CPU Cepat Panas dan Cara Memperbaikinya, Perangkat Keras Lebih Awet

    3 Penyebab CPU Cepat Panas dan Cara Memperbaikinya, Perangkat Keras Lebih Awet

    Bisnis.com, JAKARTA — Central Processing Unit (CPU) merupakan jantung dari komputer. Gangguan di CPU akan menghasilkan panas selama pengoperasiannya, yang membuat perangkat berjalan lebih lambat karena setiap CPU memiliki penyetelan yang berbeda-beda. 

    Dilansir dari Slashgear, Minggu (26/1/2025) dalam beberapa kasus, suhu terlalu panas di dapat mengakibatkan pesan “CPU Over Temperature Error” pada PC Anda.

    Masalah panas berlebih ini dapat muncul karena beberapa faktor, termasuk pendinginan yang tidak memadai, aliran udara yang buruk di dalam casing, penumpukan debu yang berlebihan, atau bahkan malware. Ketika suhu CPU menjadi terlalu tinggi, sistem Anda biasanya akan memperlambat kinerja prosesor untuk mencegah kerusakan atau, dalam kasus yang lebih parah, mati total.

    Berikut beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk menyingkirkan masalah ini: 

    Matikan sistem dan Perbaiki Posisi PC untuk Aliran Udara

    Pesan “CPU Over Temperature Error” yang muncul secara tiba-tiba harus segera disikapi dengan mematikan komputer. Pengoperasian CPU secara berlama membuat komputer terlalu panas dapat menyebabkan kerusakan perangkat keras. Setelah sistem mati, Anda perlu menilai posisinya, karena aliran udara yang tepat sangat penting untuk menjaga CPU tetap dingin.

    Misalnya, Anda harus menghindari menaruh CPU di dalam ruang tertutup seperti lemari atau di dekat dinding yang membatasi aliran udara. Idealnya, sistem harus memiliki jarak minimal 2-3 inci di semua sisi agar sirkulasi udara tidak terhalang. Sebaiknya tempatkan CPU di lingkungan yang berventilasi baik dan jauh dari sinar matahari langsung. Selain itu, Anda harus memastikan bahwa kabel dan benda lain tidak menghalangi ventilasi udara.

    Selanjutnya, pertimbangkan permukaan tempat komputer diletakkan. Permukaan yang keras dan datar seperti meja adalah yang ideal, sedangkan permukaan yang lembut seperti karpet atau tempat tidur dapat menghalangi ventilasi dan bahkan menyumbat saluran masuk udara dengan debu atau serat. 

    Jika Anda memiliki PC desktop, pastikan ventilasi udara masuk dan saluran pembuangan tidak terhalang. Untuk laptop, pastikan kisi-kisi ventilasi bawah tidak terhalang, karena hal ini dapat mempengaruhi efisiensi pendinginan secara signifikan.

    Rutin Bersihkan Kipas Pendingin CPU

    Penumpukan debu dan kotoran pada bilah kipas pendingin CPU dapat menyebabkan CPU menjadi cepat panas. Seiring waktu, penumpukan ini dapat menghalangi aliran udara dan mengurangi efisiensi kipas dalam membuang panas, yang menyebabkan panas berlebih. Membersihkan bilah kipas secara teratur dapat membantu menghindari masalah tersebut.

    Untuk melakukannya, mulailah dengan mematikan komputer dan mencabutnya dari stopkontak demi keselamatan Anda. Selanjutnya, lepaskan panel samping casing komputer, yang mungkin memerlukan obeng, tergantung pada desain casing Anda. Setelah masuk, periksa pendingin CPU untuk melihat debu yang terlihat pada bilah kipas dan area di sekitarnya.

    Untuk membersihkan bilah kipas, tahan kipas di tempatnya agar tidak berputar dan gunakan udara bertekanan untuk meniup debu yang lepas dengan lembut. 

    Aktifkan Pemindaian Malware

    Malware juga dapat menyebabkan CPU menjadi cepat panas. Banyak jenis malware yang dirancang untuk berjalan di latar belakang, menghabiskan sumber daya CPU dan menyebabkan prosesor bekerja lebih keras dari yang seharusnya. Beban berlebih ini dapat menyebabkan peningkatan produksi panas dan memicu peringatan suhu berlebih. Karena program jahat ini sering beroperasi dalam mode siluman, mereka dapat luput dari perhatian.

    Berikut beberapa langkah cara mengaktifkan pemindaian malware pada PC: 

    Tekan Windows + S untuk membuka menu pencarian.

    Ketik Keamanan Windows di kotak teks dan pilih hasil pertama yang muncul. 

    Klik tab “Perlindungan terhadap virus & ancaman” di sebelah kiri Anda. 

    Klik “Opsi pemindaian.”

    Pilih opsi Pemindaian penuh dan tekan tombol Pindai sekarang. 

  • Tanda Whatsapp Disadap dari Jauh dan Cara Hentikan

    Tanda Whatsapp Disadap dari Jauh dan Cara Hentikan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Anda perlu berhati-hati dengan risiko penyadapan pada WhatsApp. Ini bisa membuat pelaku peretasan bisa mengintip isi aplikasi dengan mudah.

    Salah satunya bisa mendapatkan informasi pribadi, misalnya One Time Password dari berbagai layanan seperti finansial yang biasanya dikirimkan melalui WhatsApp.

    Biasanya penyadapan dilakukan dengan menggunakan aplikasi pihak ketiga. Misalnya memanfaatkan WhatsApp Web hingga mengirimkan malware ke ponsel.

    Ada beberapa tanda saat WhatsApp disadap. Anda perlu mengenalinya agar bisa menyiapkan diri mengamankan akun Whatsapp. Berikut tanda-tandanya:

    1. OTP

    Kode One Time Password (OTP) dikirimkan melalui SMS saat akan mengakses WhatsApp. Jika Anda tiba-tiba menerima kode OTP secara misterius, bisa saja ada yang berusaha masuk ke akun WhatsApp. Perlu diingat untuk tidak memberikan kode OTP kepada siapapun.

    2. Keluar dari WhatsApp

    Pertanda lain akun WhatsApp disadap adalah tiba-tiba keluar dari aplikasi tersebut. Bisa saja ada perangkat lain yang mencoba masuk ke akun Anda.

    3. Pesan Terbaca

    Kemungkinan lain akun Anda telah dibajak adalah ada pesan yang sudah dibaca, padahal Anda tak merasa pernah membuka dan membacanya sebelumnya.

    4. Pesan Terkirim Sendiri

    Sama seperti sebelumnya, jika ada pesan misterius yang terkirim sendiri bisa saja akun WhatsApp Anda telah disadap.

    5. Status WA Asing

    Ciri-ciri akun telah dibajak adalah akun mengunggah status WhatsApp yang tidak pernah dibuat oleh Anda.

    6. Melakukan panggilan telepon

    Jika ada panggilan telepon asing yang tidak Anda lakukan bisa menjadi pertanda lain akun telah disadap.

    Solusi WhatsApp Disadap

    Salah satu yang bisa dilakukan untuk mencegah akun WhatsApp disadap adalah dengan mengaktifkan pengamanan verifikasi dua langkah atau two step verification. Cara ini mencegah peretas mengakses WhatsApp karena tidak mengetahui kode yang digunakan untuk fitur tersebut.

    Berikut cara mengaktifkan verifikasi dua langkah:

    1. Klik opsi tiga titik

    2. Masuk ke Settings, lalu menuju Account dan klik Two-Step Verification

    3. Tekan Enable

    4. Masukkan enam kode

    5. Jangan lupa masukkan alamat email untuk memulihkan kode saat lupa

    Selain langkah pencegahan itu, Anda juga bisa melakukan beberapa hal berikut:

    Lapor ke WhatsApp

    Salah satu langkah yang bisa ditempuh saat mengetahui WhatsApp diretas adalah dengan menghubungi pihak WhatsApp. Laporkan kejadian tersebut dengan mengirimkan email ke [email protected] dengan keyword “Lost/stolen: please deactivate my account” di badan email untuk menonaktifkan akun.

    Sampaikan kronologi kejadian, seperti kapan dan cara akun diretas. Ada waktu 30 hari untuk pengguna bisa mengaktifkan akun sebelum dihapus selamanya.

    Log in Ulang

    Cara lain adalah dengan menginstall ulang WhatsApp. Setelah itu masuk lagi dengan nomor yang digunakan sebelumnya.

    Kunci Layar Akun WhatsApp

    Anda juga bisa mengunci layar agar tidak ada orang lain yang bisa mengaksesnya. Caranya dengan masuk ke menu menu Pengaturan > Privasi > pilih opsi Kunci Layar > Pindai sidik jari.

    Rajin Cek WhatsApp Web

    Cek juga perangkat apa saja yang masuk dengan menggunakan WhatsApp Web. Keluarkan atau hapus perangkat yang tidak dikenali. Ini cara mengeceknya:

    – Tekan opsi tiga titik

    – Klik WhatsApp Web

    – Berikutnya akan terlihat daftar perangkat yang terhubung dengan akun WhatsApp

    – Pilih Keluar dari semua perangkat.

    (fsd/fsd)

  • Kaspersky Ungkap Penipuan Pembelian Cokelat Dubai via Website, Cek Modusnya

    Kaspersky Ungkap Penipuan Pembelian Cokelat Dubai via Website, Cek Modusnya

    Bisnis.com, JAKARTA — Kaspersky mengidentifikasi serangkaian penipuan terkait penjualan coklat Dubai yang sedang viral dengan menargetkan konsumen di Uni Emirat Arab (UEA).

    Penipuan tersebut dilakukan dengan membuat situs web palsu dan para pelaku menyamar sebagai Deliveroo, layanan pengiriman terpercaya dan Fix Dessert Chocolatier, pembuat cokelat terkenal di Dubai.

    Dengan meniru tampilan toko dan platform resmi, para pelaku kejahatan dunia maya dapat mengeksploitasi kepercayaan konsumen dan reputasi merek untuk memikat pembeli yang tidak menaruh curiga agar membayar dan membeli cokelat palsu tersebut.

    Dalam kasus lain, penipu menciptakan platform e-commerce palsu, yang menyamar sebagai vendor independen dari seluruh dunia. 

    Situs web palsu ini menjanjikan cokelat Dubai tetapi menghilang setelah pembayaran diterima, sehingga konsumen tidak mendapatkan barang mereka.

    Pakar keamanan di Kaspersky, Olga Svistunova menyampaikan bahwa para penipu menggunakan taktik dengan memanfaatkan konsumen dan kepercayaan pada merek terkemuka. Cara ini, kata Olga merupakan hal yang efektif bagi penjahat dunia maya untuk berhasil.

    “Untuk melindungi diri mereka sendiri dan menghindari kekecewaan, sangat penting bagi pengguna untuk memperhatikan detail, meluangkan waktu untuk memverifikasi keaslian toko online,” kata Olga.

    Cara Menghindari Modus Penipuan Tersebut

    Untuk menghindari modus kejahatan penipuan di dunia maya itu, berikut sederet langkah yang bisa dilakukan:

    ● Verifikasi keaslian situs web: Periksa URL, nama domain, dan ulasan pelanggan sebelum melakukan pembelian daring.

    ● Waspadalah terhadap penawaran yang tidak diminta:Penipu sering kali menggunakan pop-up, iklan, atau email phishing untuk mengarahkan pengguna ke situs palsu.

    ● Hindari berbagi informasi pribadi: Berikan informasi sensitif hanya pada platform yang aman dan terverifikasi.

    ● Gunakan solusi keamanan yang komprehensif: Perangkat lunak keamanan siber yang andal dapat memblokir situs phishing dan mencegah infeksi malware.