Produk: malware

  • Hati-Hati! Undangan Pernikahan Palsu Jadi Pintu Masuk Malware Tria Stealer – Page 3

    Hati-Hati! Undangan Pernikahan Palsu Jadi Pintu Masuk Malware Tria Stealer – Page 3

    Asisten AI terbaru asal Tiongkok, DeepSeek, baru-baru ini mencuri perhatian karena dianggap sebagai saingan berat ChatGPT hingga Gemini.

    Namun, kabar terbaru yang mengungkap kalau DeepSeek diduga mengalami serangan siber patut jadi perhatian.

    Meski DeepSeek belum memberi rincian tentang sifat insiden yang dihadapinya, pengguna perlu memahami, penjahat siber akan terus berupaya mengeksploitasi DeepSeek untuk tujuan berbahaya. Demikian menurut Kaspersky, dalam keterangan yang dikutip Kamis, (30/1/2025).

    Kaspersky melihat ada tren kejahatan siber serupa dengan model AI lainnya. Model-model AI ini dimanfaatkan untuk pembuatan email phishing, terjemahkan teks, membuat skrip, hingga menghasilkan konten penipuan yang lebih meyakinkan. Bahkan, AI juga dipakai untuk menyebarkan penipuan dan aplikasi berbahaya.

    Dalam kasus chatbot AI DeepSeek, sifatnya yang open source seolah jadi pedang bermata dua. Meski kerangka open source mendorong transparansi, kolaborasi, dan inovasi, kerangka ini juga menimbulkan risiko keamanan dan etika signifikan.

    Ketika menggunakan alat open source, pengguna tidak selalu bisa meyakini bagaimana data mereka ditangani, terutama jika orang lain telah menyebarkannya.

  • Awas IndoXXI & LK21 Bahaya! Tonton Film Online Aman Bebas Malware di Sini

    Awas IndoXXI & LK21 Bahaya! Tonton Film Online Aman Bebas Malware di Sini

    Jakarta

    Akhir pekan telah tiba! Saatnya bersantai dan menikmati waktu luang bersama keluarga atau teman. Menonton film tentu jadi pilihan hiburan yang menyenangkan. Tapi hati-hati, jangan sampai liburanmu terganggu karena salah pilih situs streaming film.

    LK21 dan IndoXXI memang menggoda dengan koleksi film lengkap yang bisa diakses gratis. Namun, di balik kemudahannya, situs ilegal seperti ini menyimpan banyak bahaya karena menjadi tempat persembunyian malware. Malware bisa diselipkan dalam berbagai bentuk, mulai dari iklan pop-up yang menggoda hingga file film yang sudah terinfeksi.

    Tanpa disadari, ketika mengakses situs-situs tersebut, pengguna berpotensi mengundang malware untuk masuk ke perangkat mereka. Malware ini dapat beroperasi secara diam-diam di latar belakang, mencuri informasi pribadi seperti rekening bank, password media sosial, dan data penting lainnya.

    Ditambah lagi IndoXXI dan LK21 menyediakan konten film bajakan yang melanggar hak cipta. Jadi alih-alih mengambil risiko besar ini, pengguna sebaiknya beralih ke layanan streaming legal yang lebih aman dan berkualitas.

    Lalu, di mana harus nonton film online yang Aman? Tenang, ada banyak kok platform streaming film legal yang aman dan berkualitas. Berikut beberapa rekomendasinya:

    1. Netflix

    Foto: Dok. Netflix

    The Trauma Code meraih kesuksesan menjadi serial yang banyak ditonton secara global. Jika kamu belum menyaksikan, segera tonton aksi Ju Ji-hoon memerankan seorang dokter bernama Baek Kang-hyuk (Ju Ji-hoon).

    Dia adalah ahli bedah trauma jenius, memimpin tim trauma berat di rumah sakit universitas. Tim ini ahli menyelamatkan pasien, namun ironisnya justru membuat rumah sakit merugi.

    Jangan lewatkan pula film Indonesia yang punya cerita menyentuh Home Sweet Loan. Kamu juga bisa menikmati berbagai film horor garapan sineas Tanah Air, cocok untuk nonton bareng bersama keluarga dan teman.

    Semua konten tadi bisa menontonnya melalui aplikasi Netflix di HP, tablet, laptop dan TV pintar. Biayanya mulai dari Rp 54 ribu hingga Rp 186.000 per bulan.

    Link akses Netflix di sini.

    2. Disney+ Hotstar

    Disney+ Hotstar menayangkan serial Korea seru berjudul Unmasked yang dibintangi Kim Hye-soo. Serial ini mengisahkan tim berita investigasi “Trigger” yang dipimpin Oh So-ryong (Kim Hye-soo) yang terancam bubar karena laporan kontroversial mereka.

    Demi menyelamatkan acara, mereka harus memecahkan kasus dingin 20 tahun tentang aktor terkenal yang menghilang, sebuah tugas yang tampaknya mustahil.

    Disney+ Hotstar akan segera menanyangkan serial Daredavl Born Again dan Your Friendly Neighborhood Spider-Man.

    Untuk menonton semua koleksi Disney+ Hotstar kamu harus berlangganan. Adapun tarif berlangganan Disney+ Hotstar di Indonesia mulai dari Rp 39.000 per bulan, atau Rp 199.000 per tahun.

    Namun mulai Oktober nanti tarifknya akan naik. Untuk paket Basic dikenakan tarif Rp 65 ribu (bulanan) Rp 450 ribu (tahunan), sementara Premium Rp 119 ribu (bulanan) dan Rp 799 ribu (tahunan).

    Kamu bisa menyaksikan Disney+ Hotstar di sini

    3. Prime Video

    Prime baru saja menanyangkan film Indonesia yang menarik berjudul Tulang Belulang Tulang. Sebuah film komedi yang menceritakan tentang keluarga Batak yang melaksanakan upacara Mangokal Holi. Upacara ini merupakan pemindahan tulang belulang leluhur ke pemakaman keluarga.

    Selain itu banyak film dan serial baru yang bisa dinikmati, seperti Dirty Money, Blink Twice dan lainnya.

    Harga berlangganan Prime Video hanya Rp 14.500 per bulan untuk tiga bulan pertama, kemudian Rp 65.000 per bulan setelahnya. Kamu bisa akses Prime Video yang dapat ditonton di sini.

    4. Apple TV+

    Apple TV+ punya serial baru yang menarik. Berjudul Prime Target, bercerita tentang seorang mahasiswa bernama Edward Brooks yang diperankan oleh Leo Woodall. Ia berusaha memecahkan misteri yang terkait dengan bilangan prima.

    Penemuannya dapat mengubah nasib keamanan siber global, tetapi juga menarik perhatian musuh yang kuat dan tak terlihat.

    Layanan Apple TV+ disertakan selama tiga bulan saat Anda membeli perangkat Apple dan menukarkan penawarannya dalam 90 hari. Atau bisa berlangganan Rp 69.000 per bulan setelah percobaan gratis selama 7 hari.

    Apple TV+ bisa ditonton di sini.

    5 Max

    Harry Potter. Foto: Dok. Warner Bros

    Max adalah pengganti HBO Go yang menyajikan film dan acara TV dari HBO, Warner Bros., DC Comics, Dicovery, dan lainnya. Kamu bisa menonton konten-konten seperti semua film Harry Potter, Game of Thrones, Westworld, Succession, Euphoria, dan lainnya. Harga berlangganan Max mulai dari Rp 49.000 per bulan atau Rp 349.000 per tahun.

    Akses Max di sini.

    6. Viu

    Viu menyajikan konten dari Korea, Jepang, India dan Indonesia. Kamu hanya perlu mengunduh aplikasi Viu di ponsel, tablet dan Smart TV.Viu menyajikan konten dari Korea, Jepang, India dan Indonesia. Kamu hanya perlu mengunduh aplikasi Viu di ponsel, tablet dan Smart TV.

    Kemudian Anda dapat menonton melalui ponsel dan laptop dengan membayar biaya berlangganan. Ada opsi Rp 66 ribu/3 bulan, Rp 100 ribu/6 bulan, dan Rp 220 ribu/tahun. Pembayarannya sendiri bisa menggunakan dompet digital yang sudah populer.

    Akses Viu di sini.

    7. Klik Film

    KlikFilm menyajikan banyak film Indonesia jadul hingga terbaru. Tersedia pula pilihan film Holywood, India, Jepang, Korea hingga Eropa.KlikFilm menyajikan banyak film Indonesia jadul hingga terbaru. Tersedia pula pilihan film Holywood, India, Jepang, Korea hingga Eropa.

    Semua dapat ditonton melalui akses data (internet) melalui ponsel atau komputer. Tarif berlangganan Klikfilm mulai dari Rp 4.400 untuk 3 hari.Klikfilm mulai dari Rp 4.400 untuk 3 hari. Klikfilm mulai dari Rp 4.400 untuk 3 hari.Klikfilm mulai dari Rp 4.400 untuk 3 hari.

    Akses Klikfilm di sini.

    8. Bioskop online

    Weekend jadi waktu paling pas streaming film online. Foto: Shutterstock/

    Bioskop Online yang siap menghiburmu ketika beraktivitas di rumah. Seperti namanya, detikers akan merasakan sensasi menonton layaknya di bioskop, dengan rentetan film-film berkualitas.

    Terkait harga berlangganan, mereka memberikannya berdasarkan film yang ditonton. Karena bila mengacu pada keterangan dari lama resmi, tarif Bayar per Tampilan, mulai dari Rp 5 ribu per konten.

    Bioskop Online bisa ditonton di sini.

    9. WeTV

    WeTV juga menawarkan tontonan film ada serial Asia, anime, variety show, drama Korea dan beberapa yang berasal dari negara lain. Tak luput dari mereka membawakan serial Indonesia.

    Seperti serial yang sangat populer dan viral beberapa waktu lalu, yaitu Layangan Putus. Nah untuk menikmati secara premium, harganya tidak jauh berbeda dari daftar situs streaming film ilegal 2022 di atas. Kurang lebih Rp 35 ribu untuk jangka waktu satu bulan.

    WeTv bisa diakses di sini.

    10. Vidio

    Vidio sendiri tidak hanya memberikan film terbaru dari Hollywood, tetapi juga memberikan akses kepada penggunanya untuk menyaksikan tayangan drama Korea Selatan, anime dan Live TV.

    Selain itu, sajikan juga Vidio Original Series garapan mereka. Tidak ketinggalan pertandingan olahraga, seperti basket, sepak bola dan lain sebagainya.Vidio Original Series garapan mereka.

    Vidio bisa dibuka di sini.

    Ikuti berita menarik detikINET lainnya Google News

    Halaman 2 dari 4

    Simak Video “Video: Google Error, Kurs 1 Dolar AS Jadi Rp 8 Ribu Trending Topic “
    [Gambas:Video 20detik]
    (afr/afr)

  • Terungkap! Modus Malware Tria Stealer Curi Data Lewat Undangan Pernikahan Palsu

    Terungkap! Modus Malware Tria Stealer Curi Data Lewat Undangan Pernikahan Palsu

    Bisnis.com, JAKARTA — Tim Riset dan Analisis Global (Global Research and Analysis Team/GReAT) Kaspersky mendeteksi adanya kampanye berbahaya baru yang menargetkan pengguna Android lewat undangan pernikahan palsu. Peretas menyusupkan Tria Stealer.

    Peneliti Keamanan di Kaspersky GReAT Fareed Radzi mengatakan bahwa modus ini menggunakan undangan pernikahan palsu untuk memikat korban agar memasang aplikasi berbahaya. Kaspersky menyebut malware tersebut dengan Tria Stealer.

    “Kampanye ini meneruskan konten dari pesan teks dan email, beserta data lain kepada penyerang, membajak akun WhatsApp dan Telegram pemilik perangkat untuk melakukan permintaan sejumlah uang dari kolega atau keluarga,” ujarnya lewat rilisnya, Sabtu (1/2/2025).

    Dia melanjutkan bahwa dengan penyadapan pesan SMS, penyerang juga memiliki kesempatan untuk memperoleh akses ke akun di berbagai aplikasi atau layanan (misalnya, perbankan online) dengan meminta kode masuk OTP dari layanan ini dan membacanya dalam pesan SMS yang disadap. 

    Target utama kampanye ini, kata Fareed, adalah pengguna di Malaysia dan Brunei.

    Pada perangkat Android, pengguna dapat memasang aplikasi langsung dari berkas instalasi, yang tersedia dalam format berkas APK, melewati toko aplikasi resmi seperti Google Play.

    Meskipun ini dapat berguna dalam beberapa skenario, hal ini juga menimbulkan risiko dan terkadang digunakan oleh penjahat dunia maya untuk menyebarkan malware.

    Secara khusus, Tria Stealer didistribusikan sebagai berkas instalasi APK melalui obrolan pribadi dan grup di Telegram dan WhatsApp, skema dilakukan dengan rekayasa sosial berupa undangan acara pernikahan dan meminta mereka menginstal APK untuk melihat kartu undangan.

    Pengiriman melalui akun WhatsApp yang disusupi (di sebelah kiri) dan melalui akun Telegram yang disusupi (di sebelah kanan)

    Setelah terinstal, malware tersebut meminta izin yang memungkinkannya mengakses data dan fungsi sensitif, seperti membaca dan menerima pesan teks, memantau status ponsel, log panggilan, dan aktivitas jaringan, serta melakukan tindakan seperti menampilkan peringatan tingkat sistem, berjalan di latar belakang, dan memulai secara otomatis setelah perangkat di-boot ulang. 

  • Raja Hacker Akhirnya Ditangkap, Uang Rp5 Miliar Disita

    Raja Hacker Akhirnya Ditangkap, Uang Rp5 Miliar Disita

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Kerja Sama Penegakan Hukum Uni Eropa (Europol) dan lembaga penegak hukum Jerman menangkap dua pelaku yang diduga terlibat dalam jaringan forum peretasan (hacking) terbesar dengan basis pengguna lebih dari 10 juta.

    Petugas menyita 17 server yang melumpuhkan Cracked dan Nulled, dua di antara jaringan forum hacking tersebut.

    Meski beberapa anggota forum terlibat dalam diskusi peretasan beretika, namun forum-forum itu lebih banyak berfokus pada kejahatan siber, pencurian password, pembobolan, dan pencurian identitas.

    Forum peretasan tersebut digadang-gadang sebagai hub untuk aktivitas kejahatan siber. Mereka juga menyediakan tool peretasan canggih berbasis AI yang bisa meningkatkan efektivitas penyerangan maya.

    Departemen Kehakiman AS (DOJ) mengatakan Cracked memiliki lebih dari 4 juta pengguna, 28 juta tool peretasan, dan mengumpulkan pendapatan sekitar US$4 juta (Rp65,2 miliar). Forum tersebut sudah menelan 1 juta korban di AS, dikutip dari BleepingComputer, Jumat (31/1/2025).

    Sementara itu, Nulled memiliki lebih dari 5 juta pengguna dengan 43 juta tool peretasan iklan, serta pendapatan tahunan sekitar US$1 juta (Rp16,3 miliar).

    “Kedua forum ekonomi underground ini menawarkan jalan pintas untuk masuk ke skena kejahatan siber. Situs-situs ini tak cuma berperan sebagai wadah diskusi, tetapi juga marketplace untuk barang-barang ilegal dan layanan kejahatan siber. Situs ini menjajakan data curian, malware, dan tool berbahaya lainnya,” kata Europol.

    “Sebanyak 12 domain di dalam platform Cracked dan Nulled disita. Layanan terkait lainnya juga di-take down, termasuk prosesor keuangan Sellix yang digunakan oleh Cracked, serta layanan hosting StarkRDP yang dipromosikan pada kedua platform dan dijalankan oleh dua oknum tersangka,” Europol menambahkan.

    Otoritas juga menggeledah 7 properti dari 28-30 Januari 2025 dan menyita 50 perangkat elektronik, serta uang tunai dan mata uang kripto senilai 300.000 euro (Rp5 miliar).

    “Data yang disita, seperti alamat email, alamat IP, dan saluran komunikasi dari sekitar 10 juta akun pengguna terdaftar, akan menjadi dasar penyelidikan internasional lebih lanjut terhadap penjual kriminal dan pengguna platform tersebut,” tambah Bundeskriminalamt, badan investigasi kriminal pusat Jerman.

    Polisi Nasional Spanyol menangkap dua tersangka terkait penyitaan Cracked dan Nulled di Valencia. Menurut DOJ, Spanyol juga membuka segel tuntutan terhadap Lucas Sohn, 28 tahun, salah satu administrator Nulled yang melakukan fungsi escrow di situs web. Namun belum ada informasi apakah dia termasuk salah satu dari dua tersangka yang ditangkap.

    Jika terbukti bersalah, Sohn menghadapi hukuman maksimal 5 tahun penjara karena konspirasi memperdagangkan kata sandi, 10 tahun karena penipuan perangkat akses, dan 15 tahun karena penipuan identitas.

    (fab/fab)

  • Raja Hacker Akhirnya Ditangkap, Uang Rp5 Miliar Disita

    Raja Hacker Akhirnya Ditangkap, Uang Rp5 Miliar Disita

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Kerja Sama Penegakan Hukum Uni Eropa (Europol) dan lembaga penegak hukum Jerman menangkap dua pelaku yang diduga terlibat dalam jaringan forum peretasan (hacking) terbesar dengan basis pengguna lebih dari 10 juta.

    Petugas menyita 17 server yang melumpuhkan Cracked dan Nulled, dua di antara jaringan forum hacking tersebut.

    Meski beberapa anggota forum terlibat dalam diskusi peretasan beretika, namun forum-forum itu lebih banyak berfokus pada kejahatan siber, pencurian password, pembobolan, dan pencurian identitas.

    Forum peretasan tersebut digadang-gadang sebagai hub untuk aktivitas kejahatan siber. Mereka juga menyediakan tool peretasan canggih berbasis AI yang bisa meningkatkan efektivitas penyerangan maya.

    Departemen Kehakiman AS (DOJ) mengatakan Cracked memiliki lebih dari 4 juta pengguna, 28 juta tool peretasan, dan mengumpulkan pendapatan sekitar US$4 juta (Rp65,2 miliar). Forum tersebut sudah menelan 1 juta korban di AS, dikutip dari BleepingComputer, Jumat (31/1/2025).

    Sementara itu, Nulled memiliki lebih dari 5 juta pengguna dengan 43 juta tool peretasan iklan, serta pendapatan tahunan sekitar US$1 juta (Rp16,3 miliar).

    “Kedua forum ekonomi underground ini menawarkan jalan pintas untuk masuk ke skena kejahatan siber. Situs-situs ini tak cuma berperan sebagai wadah diskusi, tetapi juga marketplace untuk barang-barang ilegal dan layanan kejahatan siber. Situs ini menjajakan data curian, malware, dan tool berbahaya lainnya,” kata Europol.

    “Sebanyak 12 domain di dalam platform Cracked dan Nulled disita. Layanan terkait lainnya juga di-take down, termasuk prosesor keuangan Sellix yang digunakan oleh Cracked, serta layanan hosting StarkRDP yang dipromosikan pada kedua platform dan dijalankan oleh dua oknum tersangka,” Europol menambahkan.

    Otoritas juga menggeledah 7 properti dari 28-30 Januari 2025 dan menyita 50 perangkat elektronik, serta uang tunai dan mata uang kripto senilai 300.000 euro (Rp5 miliar).

    “Data yang disita, seperti alamat email, alamat IP, dan saluran komunikasi dari sekitar 10 juta akun pengguna terdaftar, akan menjadi dasar penyelidikan internasional lebih lanjut terhadap penjual kriminal dan pengguna platform tersebut,” tambah Bundeskriminalamt, badan investigasi kriminal pusat Jerman.

    Polisi Nasional Spanyol menangkap dua tersangka terkait penyitaan Cracked dan Nulled di Valencia. Menurut DOJ, Spanyol juga membuka segel tuntutan terhadap Lucas Sohn, 28 tahun, salah satu administrator Nulled yang melakukan fungsi escrow di situs web. Namun belum ada informasi apakah dia termasuk salah satu dari dua tersangka yang ditangkap.

    Jika terbukti bersalah, Sohn menghadapi hukuman maksimal 5 tahun penjara karena konspirasi memperdagangkan kata sandi, 10 tahun karena penipuan perangkat akses, dan 15 tahun karena penipuan identitas.

    (fab/fab)

  • Google Play Protect Makin Agresif, Aplikasi Berbahaya Langsung Disikat

    Google Play Protect Makin Agresif, Aplikasi Berbahaya Langsung Disikat

    Jakarta

    Layanan Play Protect milik Google yang bertugas untuk mengamankan Android kini makin agresif dalam melindungi perangkat.

    Dalam pembaruan terakhirnya, Play Protect bisa langsung mematikan akses-akses yang dimiliki oleh aplikasi yang berpotensi berbahaya di Android. Fitur ini didesain untuk menutup akses yang dimiliki oleh malware ke penyimpanan ponsel, foto, kamera, dan lain sebagainya.

    Sebenarnya pengguna bisa menyalakan lagi akses atau “permissions” untuk aplikasi yang berpotensi berbahaya itu. Namun Google akan meminta konfirmasi tambahan sebelum memberikan akses tersebut.

    Seperti diketahui, Play Protect bertugas memindai semua aplikasi yang terpasang di ponsel Android, termasuk aplikasi yang di-sideload dari luar Play Store. Jika dari hasil pemindaian ditemukan ada aplikasi berbahaya, Google akan menghapus aplikasi tersebut dari Play Store dan memperingatkan pengguna yang terlanjur menginstal aplikasi tersebut.

    Sebelumnya Play Protect juga sudah punya kemampuan untuk me-reset permissions untuk aplikasi yang sudah lama tak dipakai, ataupun menghapus atau mematikan aplikasi berbahaya, tergantung dari tingkat bahayanya.

    Selain itu, jika pengguna mematikan Play Protect, Google akan menampilkan notifikasi di Chrome dan Android untuk meminta pengguna kembali menyalakan fitur tersebut, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Jumat (31/1/2025).

    Untuk menghadapi para penipu dengan taktik rekayasa sosial, misalnya yang membujuk pengguna untuk mematikan Play Protect, Google juga punya solusinya. Yaitu dengan mematikan tombol untuk menonaktifkan Play Protect saat ponsel dipakai menelpon ataupun menerima panggilan video, termasuk yang dilakukan lewat aplikasi telepon pihak ketiga.

    (asj/asj)

  • Menkomdigi Meutya Menyoal DeepSeek AI Bikin Heboh Dunia

    Menkomdigi Meutya Menyoal DeepSeek AI Bikin Heboh Dunia

    Jakarta

    Munculnya DeepSeek membuat heboh dunia karena mampu menghadirkan model AI yang lebih canggih tapi murah meriah. Tapi di sisi lain, perusahaan keamanan siber memberikan sinyal peringatan agar masyarakat berhati-hati menggunakan teknologi yang sedang populer.

    Terkait hal tersebut Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid buka suara.

    “Sejauh ini pemerintah belum membuat keputusan pembatasan akses publik ke AI. Untuk hal-hal yang perlu diperhatikan, Komdigi telah mengeluarkan pedoman penggunaan AI,” ujar Meutya kepada detikINET.

    Saat ini menyangkut penggunaan teknologi AI di Indonesia masih mengacu pada Surat Edaran. Namun ke depannya, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) akan memperkuat aturan tersebut yang lebih rinci dan sekarang sedang dalam proses mengkaji bentuk dan dasar kebijakannya.

    “Di antaranya yang mengatur penggunaan dan pemanfaatan penggunaan dan pemanfaatan AI mesti memperhatikan nilai-nilai etika AI yang meliputi, inklusivitas, keamanan, aksesibilitas, perlindungan pribadi, kekayaan intelektual, kredibilitas, dan akuntabilitas informasi,” tuturnya.

    Meutya menambahkan, di luar itu, tentunya penggunaan AI perlu memperhatikan dengan tidak menyalahi undang-undang yang berlaku.

    “Seperti Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) dan Undang-Undang Pelindungan Data Pribadi (UU PDP) yang di antaranya mengatur pembatasan konten negatif, seperti judol dan pornografi, serta ruang digital ramah anak,” ungkap Menkomdigi Meutya Hafid.

    Perusahaan rintisan asal China, DeepSeek, membuat gebrakan dengan menghadirkan model AI open source bernama R1 yang mampu menyaingi perusahaan teknologi AI milik Amerika Serikat dengan harga yang jauh lebih murah.

    Kemampuan DeepSeek menciptakan model AI yang jauh lebih efisien membuat investor bertanya-tanya apakah Microsoft harus menghabiskan miliaran dolar untuk membangun infrastruktur AI. Sepak terjang DeepSeek sempat membuat saham Nvidia dan perusahaan teknologi AS lainnya anjlok hingga dua digit.

    Sementara itu, Kaspersky yang merupakan perusahaan keamanan internet turut berkomentar akan DeepSeek AI, lebih khusus terkait serangan siber yang terjadi pada perusahaan usai bikin heboh industri AI global.

    DeepSeek yang diduga mengalami serangan siber memang belum memberikan perincian spesifik tentang sifat insiden yang dihadapinya kemarin. Namun, kata Kaspersky, penting untuk menyadari bahwa penjahat dunia maya akan terus berupaya mengeksploitasi alat tersebut untuk tujuan berbahaya.

    Kaspersky mengungkapkan hal yang menonjol dalam kasus DeepSeek adalah sifat sumber terbukanya, yang merupakan pedang bermata dua. Meskipun kerangka kerja sumber terbuka mendorong transparansi, kolaborasi, dan inovasi, kerangka kerja tersebut juga menimbulkan risiko keamanan dan etika yang signifikan.

    Saat menggunakan alat sumber terbuka, pengguna tidak selalu dapat meyakini bagaimana data pengguna ditangani, terutama jika orang lain telah menyebarkannya. Eksploitasi perangkat lunak sumber terbuka merupakan tren utama dalam lanskap ancaman tahun lalu, dengan penjahat dunia maya menjalankan kampanye kompleks untuk menanamkan malware.

    (agt/rns)

  • Peretas Bajak 10.000 Situs WordPress, Tebar Malware Incar Pengguna Windows dan Mac

    Peretas Bajak 10.000 Situs WordPress, Tebar Malware Incar Pengguna Windows dan Mac

    Bisnis.com, JAKARTA — Para peneliti keamanan siber mengungkap upaya peretas mengeksploitasi WordPress versi lama  dan plug-in untuk mengubah lebih dari 10.000 situs web dalam upaya mengelabui pengunjung agar mengunduh dan memasang malware yang telah mereka siapkan.

    Pendiri dan CEO perusahaan keamanan web c/side Simon Wijckmans mengatakan para peretas tersebut masih aktif menyebarkan malware yang mampu mencuri kata sandi dan informasi pribadi lainnya dari pengguna Windows dan Mac. Beberapa situs web yang diretas termasuk dalam situs paling populer di internet. 

    Sementara itu Himanshu Anand, penulis laporan web c/side, menyebut bahwa peretas berusaha mengeruk keuntungan yang sebesar-besarnya. 

    “Ini adalah serangan yang meluas dan sangat dikomersialkan,” kata  Anand dilansir dari Techcrunch, Jumat (31/1/2025). 

    Anand mengatakan kampanye tersebut adalah serangan “spray and pay” yang bertujuan untuk membahayakan siapa pun yang mengunjungi situs web tersebut, bukan menargetkan orang atau sekelompok orang tertentu.

    Ketika situs WordPress yang diretas dimuat di peramban pengguna, kontennya dengan cepat berubah untuk menampilkan halaman pembaruan peramban Chrome palsu, yang meminta pengunjung situs web mengunduh dan memasang pembaruan agar dapat melihat situs web tersebut. 

    Jika pengunjung menerima pembaruan tersebut, situs web yang diretas akan meminta pengunjung untuk mengunduh berkas berbahaya tertentu yang menyamar sebagai pembaruan, tergantung Techcrunch juga melaporkan dua jenis malware yang disebarkan di situs web jahat tersebut dikenal sebagai Amos (atau Amos Atomic Stealer), yang menargetkan pengguna macOS; dan SocGholish, yang menargetkan pengguna Windows.  

    Amos merupakan infostealer , yaitu jenis malware yang dirancang untuk menginfeksi komputer dan mencuri sebanyak mungkin nama pengguna dan kata sandi, cookie sesi, dompet kripto, dan data sensitif lainnya yang memungkinkan peretas untuk membobol akun korban dan mencuri mata uang digital mereka. Amos disebut oleh pakar keamanan sebagai pencuri paling produktif di MacOS. 

    10.000 situs

    Sementara itu Cybernews melaporkan peretas membajak lebih dari 10.000 situs web WordPress untuk mengirimkan malware lintas platform kepada pengguna. 

    Kampanye ini mengeksploitasi versi dan plugin WordPress yang sudah ketinggalan zaman, mengarahkan pengunjung ke halaman pembaruan browser palsu yang menyebarkan perangkat lunak berbahaya yang menargetkan sistem macOS dan Windows.

    Para penyerang menyuntikkan JavaScript berbahaya ke situs WordPress yang disusupi. Ketika pengguna mengunjungi salah satu situs ini, skrip tersebut secara dinamis menghasilkan iframe yang menampilkan halaman pembaruan Google Chrome palsu.

  • Ungkap Bahaya Penggunaan DeepSeek, Kaspersky: Seperti Pedang Bermata Dua

    Ungkap Bahaya Penggunaan DeepSeek, Kaspersky: Seperti Pedang Bermata Dua

    Jakarta

    DeepSeek AI membuat heboh dunia karena teknologi murah meriah dan yang terbaru hingga perusahaan rintisan asal China itu kena serangan siber. Kaspersky, penyedia layanan keamanan internet, pun turut bersuara terkait kehebohan DeepSeek ini.

    DeepSeek yang diduga mengalami serangan siber memang belum memberikan perincian spesifik tentang sifat insiden yang dihadapinya kemarin. Namun, kata Kaspersky, penting untuk menyadari bahwa penjahat dunia maya akan terus berupaya mengeksploitasi alat tersebut untuk tujuan berbhaya.

    “Kami telah melihat tren serupa dengan model AI populer lainnya, yang telah dimanfaatkan untuk tujuan seperti pembuatan email phishing, menerjemahkan teks, membuat skrip, dan melakukan penelitian sumber terbuka untuk menghasilkan konten yang lebih terarah dan meyakinkan. Alat-alat ini juga dapat digunakan sebagai umpan untuk menyebarkan penipuan dan aplikasi berbahaya,” ujar Oleh Olga Svistunova, Analis Konten Web Senior di Kaspersky dalam siaran pers, Kamis (30/1/2025).

    Svistunova mengungkapkan hal yang menonjol dalam kasus DeepSeek adalah sifat sumber terbukanya, yang merupakan pedang bermata dua. Meskipun kerangka kerja sumber terbuka mendorong transparansi, kolaborasi, dan inovasi, kerangka kerja tersebut juga menimbulkan risiko keamanan dan etika yang signifikan.

    Saat menggunakan alat sumber terbuka, Anda tidak selalu dapat meyakini bagaimana data Anda ditangani, terutama jika orang lain telah menyebarkannya. Eksploitasi perangkat lunak sumber terbuka merupakan tren utama dalam lanskap ancaman tahun lalu, dengan penjahat dunia maya menjalankan kampanye kompleks untuk menanamkan malware.

    “Pada tahun 2024 saja, pemindai sumber terbuka kami mendeteksi lebih dari 12.000 paket berbahaya di repositori terbuka,” ucapnya.

    “Tanpa pengawasan terpusat, penjahat dunia maya dapat mulai membuat versi perangkat lunak yang disusupi atau memperkenalkan backdoor dengan kedok alat untuk menggunakan API DeepSeek, yang menimbulkan risiko serius baik bagi pengguna maupun organisasi,” kata Svistunova menambahkan.

    Disampaikannya bahwa asisten AI terbaru DeepSeek yang sedang menarik banyak perhatian selama beberapa hari terakhir, dan Kaspersky melihat beberapa kasus penipuan yang terkait dengannya.

    “Akibat banyaknya pengguna baru dan dugaan serangan siber pada DeepSeek, terdapat gangguan dalam proses pendaftaran di aplikasi dan situs web DeepSeek – banyak pendaftaran yang tidak berhasil. Situasi ini dapat dimanfaatkan oleh penjahat siber untuk mencuri kredensial pengguna melalui halaman web DeepSeek palsu,” tuturnya.

    Melalui halaman pendaftaran palsu tersebut, Kaspersky mengatakan hacker dapat mengumpulkan email dan kata sandi pengguna.

    “Hal ini dapat dimanfaatkan untuk mengakses akun pengguna – di DeepSeek atau layanan lain (jika kata sandinya sama untuk beberapa akun),” ungkapnya.

    Ada juga beberapa token kripto baru berdasarkan promosi DeepSeek yang tersedia untuk dijual. Token tersebut tidak terkait dengan merek DeepSeek secara resmi, oleh karena itu kapitalisasinya bersifat spekulatif.

    Agar terlindungi dari serangan tersebut, Kaspersky menyarankan:

    Periksa dengan cermat alamat halaman yang meminta kredensial akun: jika ada sedikit saja kecurigaan bahwa situs web tersebut palsu, jangan masukkan kata sandi AndaPastikan semua kata sandi Anda kuat dan unik. Untuk membuat dan menyimpannya, sebaiknya gunakan pengelola kata sandiSelalu gunakan autentikasi dua faktor sedapat mungkinGunakan perlindungan yang andal untuk semua perangkat Anda, desktop dan seluler, agar terlindungi dari risiko kehilangan kredensial dan malware

    (agt/rns)

  • Lumpuhkan Situs Asli, Tebar Website Palsu

    Lumpuhkan Situs Asli, Tebar Website Palsu

    Bisnis.com, JAKARTA – Peretas mengincar data pengguna saat viral DeepSeek dengan cara melumpuhkan website asli dan menggantinya dengan website palsu. 

    Diketahui beberapa waktu lalu, DeepSeek mengaku mengalami serangan siber dengan skala besar, yang membuat pengguna baru kesulitan untuk mendaftar. Serangan tersebut diduga bagian dari upaya peretas dalam mencuri data pengguna. 

    “Situasi ini dapat dimanfaatkan oleh penjahat siber untuk mencuri kredensial pengguna melalui halaman web DeepSeek palsu,” kata Analis Konten Web Senior Kaspersky Olga Svistunova dalam keterangan resmi yang dikutip Bisnis, Kamis (30/1/2025).

    Melalui halaman pendaftaran palsu tersebut, sambungnya, penyerang dapat mengumpulkan email dan kata sandi pengguna. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk mengakses akun pengguna baik di DeepSeek atau layanan lain – jika kata sandinya sama untuk beberapa akun.

    Dia menambahkan, meskipun DeepSeek yang diduga tengah mengalami serangan siber belum memberikan perincian spesifik tentang sifat insiden yang dihadapi, tetapi pengguna perlu menyadari penjahat dunia maya terus berupaya mengeksploitasi alat tersebut untuk tujuan berbahaya.

    “Kami telah melihat tren serupa dengan model AI populer lainnya yang telah dimanfaatkan untuk tujuan seperti pembuatan email phishing, menerjemahkan teks, membuat skrip, dan melakukan penelitian sumber terbuka untuk menghasilkan konten yang lebih terarah dan meyakinkan,” ujarnya.

    Alat-alat ini, sambung Svistunova, juga dapat digunakan sebagai umpan untuk menyebarkan penipuan dan aplikasi berbahaya.

    Dia mengatakan hal menonjol dalam kasus DeepSeek adalah sifat sumber terbukanya yang merupakan pedang bermata dua. Sebab, selain mendorong transparansi, kolaborasi, dan inovasi, kerangka kerja sumber terbuka menimbulkan risiko keamanan dan etika yang signifikan.

    Pengguna disebutkan tidak selalu dapat meyakini ihwal penanganan data ketika menggunakan alat sumber terbuka (opensource). Terutama, jika orang lain telah menyebarkan data yang dikelola.

    “Eksploitasi perangkat lunak sumber terbuka merupakan tren utama dalam lanskap ancaman tahun lalu, dengan penjahat dunia maya menjalankan kampanye kompleks untuk menanamkan malware,” kata dia.

    Pada 2024, pemindai sumber terbuka Kaspersky mendeteksi lebih dari 12.000 paket berbahaya di repositori terbuka.

    Tanpa pengawasan terpusat, penjahat dunia maya dapat mulai membuat versi perangkat lunak yang disusupi atau memperkenalkan backdoor dengan kedok alat untuk menggunakan API DeepSeek, yang menimbulkan risiko serius baik bagi pengguna maupun organisasi.

    Agar terlindungi dari serangan tersebut, Kaspersky menyarankan pengguna untuk melakukan sejumlah hal. Pertama, periksa dengan cermat alamat halaman yang meminta kredensial akun: jika ada sedikit saja kecurigaan bahwa situs web tersebut palsu, jangan masukkan kata sandi Anda

    Kedua, pastikan semua kata sandi Anda kuat dan unik. Untuk membuat dan menyimpannya, sebaiknya gunakan pengelola kata sandi. Ketiga, selalu gunakan autentikasi dua faktor sedapat mungkin.

    Keempat, gunakan perlindungan yang andal untuk semua perangkat Anda, desktop dan seluler, agar terlindungi dari risiko kehilangan kredensial dan malware.