Produk: malware

  • Malware Infostealer Intai Transaksi Online, Begini Cara Lindungi Data dari Hacker – Page 3

    Malware Infostealer Intai Transaksi Online, Begini Cara Lindungi Data dari Hacker – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Transaksi digital di Indonesia semakin meningkat setiap tahun, diiringi dengan semakin maraknya ancaman siber menyerang konsumen.

    Salah satu aksi serangan siber yang marak terjadi adalah penyebaran malware mampu mencuri data pelanggan dan akun bisnis, yakni Infostealer.

    Berdasarkan laporan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) saja, pada 2024 ada 330,5 juta anomali trafik jaringan/komunikasi di Indonesia, dimana 24,5 persen di antaranya adalah serangan malware.

    Malware Infostealer kerap menyusup lewat email phishing atau unduhan dari situs tidak resmi, lalu mencuri data sensitif atau pribadi berujung kerugian finansial.

    Midtrans: Keamanan Digital Bukan Pilihan, tapi Keharusan

    Berkaca dari semakin maraknya penyebaran malware Infostealer ini, Midtrans, sebagai penyedia layanan pembayaran digital berusaha mengedukasi pelaku usaha.

    Harapannya, pelaku usaha bisa lebih waspada terhadap serangan siber malware Infostealer dan lainnya.

     

  • Daftar 7 Kelompok Peretas Paling Mengancam Rahasia Negara di Asia Pasifik

    Daftar 7 Kelompok Peretas Paling Mengancam Rahasia Negara di Asia Pasifik

    Bisnis.com, JAKARTA— Spionase siber masih menjadi ancaman utama di kawasan Asia Pasifik (APAC) sejak 2024 hingga paruh pertama 2025. Berikut 7 Daftar kelompok penjahat siber paling berbahaya.  

    Perusahaan keamanan siber dan privasi digital global, Kaspersky, mengungkapkan kelompok-kelompok peretas tingkat lanjut atau Advanced Persistent Threat (APT) terus membidik rahasia negara, intelijen militer, hingga informasi strategis milik pemerintah di berbagai negara kawasan ini.

    Peneliti Keamanan Utama di Tim Riset dan Analisis Global Kaspersky (Global Research and Analysis Team/GReAT), Noushin Shabab mengatakan Asia Pasifik menjadi salah satu wilayah paling rawan spionase siber. 

    “Hal ini, dikombinasikan dengan perkembangan digital dan ekonomi yang pesat, menciptakan lanskap ancaman yang kompleks yang dibentuk oleh beberapa aktor ancaman aktif yang menargetkan entitas dan organisasi terkemuka serta fasilitas penting di kawasan tersebut,” kata Shabab dalam keterangan resmi dikutip pada Selasa (12/8/2025).

    Secara global, Shabab mengatakan Kaspersky GReAT memantau lebih dari 900 kelompok dan operasi APT. Menurutnya di kawasan Asia Pasifik, setidaknya ada tujuh kelompok utama yang paling aktif sejak 2024 hingga awal 2025.

    1.SideWinder

    SideWinder salah satu ancaman paling agresif di Asia Pasifik. Mereka kerap membidik pemerintah, militer, dan entitas diplomatik melalui serangan spear phishing dan platform serangan canggih. SideWinder memiliki ketertarikan besar pada sektor maritim di Bangladesh, Kamboja, dan Vietnam, serta logistik di Tiongkok, India, dan Maladewa. 

    Pada Maret lalu, Kaspersky menemukan kelompok ini juga mulai menargetkan pembangkit listrik tenaga nuklir dan fasilitas energi di Asia Selatan. Indonesia, Filipina, Sri Lanka, Nepal, dan Myanmar turut masuk dalam daftar sasaran.

    2. Spring Dragon

    Spring Dragon atau Lotus Blossom, yang memusatkan serangan ke Vietnam, Taiwan, dan Filipina. Kelompok ini memanfaatkan spear phishing, eksploitasi celah keamanan, dan teknik watering hole untuk menyusup ke sistem targetnya. Dalam kurun satu dekade, peneliti Kaspersky menemukan setidaknya 1.000 sampel malware yang digunakan untuk menyerang entitas pemerintah di Asia Tenggara.

    3. Tetris Phantom 

    Tetris Phantom pertama kali teridentifikasi pada 2023. Kelompok ini menggunakan malware canggih untuk menargetkan jenis drive USB yang aman. Hingga 2025, mereka telah memperluas gudang serangan dengan menambahkan BoostPlug, kerangka kerja berbasis plugin, serta DeviceCync yang menyuntikkan malware seperti ShadowPad, PhantomNet, dan Ghost RAT ke komputer korban.

    4. HoneyMyte

    HoneyMyte kerap menargetkan informasi politik dan strategis sensitif, khususnya dari pemerintah dan entitas diplomatik di Myanmar serta Filipina. Sejak 2024, mereka gencar menggunakan malware ToneShell yang disebar melalui berbagai loader.

    5. ToddyCat

    ToddyCat, yang sejak 2020 aktif menyerang target penting di Malaysia. Kelompok ini memanfaatkan kode publik untuk memodifikasi perangkat lunak keamanan sah agar dapat menghindari deteksi sekaligus mempertahankan akses secara diam-diam.

    6. Lazarus

    Lazarus, kelompok peretas yang diduga disponsori negara dan terkenal dengan kasus “Perampokan Bank Bangladesh”. Lazarus terus melancarkan kampanye bermotif spionase dan finansial.

    Awal 2025, Kaspersky mengungkap “Operasi SyncHole”, yang memadukan serangan watering hole dengan eksploitasi celah pada perangkat lunak pihak ketiga untuk menyerang berbagai organisasi di Korea Selatan. 

    Mereka juga menemukan celah zero-day di perangkat lunak Innorix Agent, yang setidaknya berdampak pada enam perusahaan di sektor penting.

    7. Mysterious Elephant

    Mysterious Elephant pertama kali diamati pada Mei 2023. Kelompok ini mengembangkan backdoor baru yang mampu mengeksekusi perintah dan memanipulasi berkas tanpa terdeteksi. Serangan mereka banyak menyasar Pakistan, Sri Lanka, dan Bangladesh, dengan penggunaan teknik yang terkadang tumpang tindih dengan kelompok APT lain.

    Shabab menegaskan, berbeda dari penjahat siber biasa yang mengincar keuntungan finansial, kelompok-kelompok ini kemungkinan besar disponsori negara. Tujuannya bukan sekadar mencuri data, tetapi untuk memperoleh keunggulan geopolitik. 

    “Hal ini menjadikan penting bagi organisasi, terutama yang berada di sektor sensitif, untuk terus memperkuat postur keamanan siber mereka dan berinvestasi dalam intelijen ancamanagar tetap terdepan dalam menghadapi ancaman yang terusberkembang ini,” tambah Shabab.

  • Awas! Windows Anda Bisa Terinfeksi Malware dari WinRAR

    Awas! Windows Anda Bisa Terinfeksi Malware dari WinRAR

    Jakarta

    Sebuah celah keamanan berbahaya baru ditemukan di software populer WinRAR, dan pembuatnya langsung meminta pengguna langsung memperbarui aplikasi tersebut.

    Celah dengan kode CVE-2025-8088 itu saat ini sudah pernah dieksploitasi dalam serangan phishing. Yaitu membuat penjahat bisa menyusupkan berkas berbahaya ke dalam sistem operasi Windows, termasuk folder Windows yang otomatis dieksekusi saat PC dinyalakan.

    Dalam kondisi normal, semestinya WinRAR hanya akan mengekstrak file ke dalam folder tujuan yang dipilih oleh pengguna. Namun celah keamanan ini bisa menipu software untuk memasukkan file tersebut ke lokasi-lokasi yang sensitif, misalnya folder startup Windows, baik untuk satu pengguna atau ke semua pengguna PC tersebut.

    Jika itu terjadi, malwarenya akan otomatis aktif setelah komputer di-restart atau dinyalakan. Artinya si pembuat malware akan bisa terus-terusan mengontrol perangkat si korban.

    Celah keamanan ini ditemukan di WinRAR versi Windows dan berbagai software terkait lainnya, termasuk RAR, UnRAR, dan source code Portable UnRAR, demikian dikutip detikINET dari Techspot, Senin (11/8/2025).

    Celah ini ditemukan oleh peneliti keamanan ESET bernama Anton Cherepanov, Peter Kosinar, dan Peter Strycek. Dalam investigasinya terungkap kalau ada geng hacker yang sudah berulang kali mengeksploitasi celah ini dalam berbagai aksi spear-phishing. Geng hacker itu dikenal dengan nama RomCom.

    Dalam serangan siber itu, korban menerima email berisi file RAR yang sudah terinfeksi. Saat dibuka menggunakan WinRAR yang belum diperbarui, file RAR tersebut menyusupkan malware RomCom yang bisa mencuri data sensitif, menginstal malware lain, dan mempertahankan akses tersembunyi untuk jangka panjang.

    RomCom adalah geng hacker yang terafiliasi dengan operasi mata-mata siber berbahasa Rusia dan dikenal sering memanfaatkan celah keamanan yang belum ditemukan, baik untuk memata-matai korban ataupun melakukan serangan ransomware.

    Malware RomCom juga seringkali menggunakan komunikasi terenkripsi yang disembunyikan dalam sistem korban dan didesain untuk menghindari deteksi keamanan.

    Untuk mengatasi masalah ini pengembang WinRAR merilis WinRAR versi 7.13 Final pada 30 Juli 2025. Namun WinRAR versi baru ini tidak bisa di-update secara otomatis, jadi pengguna harus mengunduhnya secara manual dan menginstal versi barunya itu dari situs resmi WinRAR.

    (asj/fay)

  • Ciri Telepon dari Penipu Mudah Dikenali, Begini Ciri Khas Vishing

    Ciri Telepon dari Penipu Mudah Dikenali, Begini Ciri Khas Vishing

    Jakarta, CNBC Indonesia – Vishing atau voice dan phishing jadi salah satu modus penipuan saat ini. Korban akan diminta menyerahkan informasi tertentu yang berguna untuk pelaku di kemudian hari.

    Biasanya data-data tersebut akan berguna untuk membajak ponsel atau aplikasi yang digunakan korban.

    Anda perlu mengenali ciri-ciri dari modus vishing ini agar tidak jadi korban berikutnya. Ini beberapa tanda dari penipuan tersebut:

    1. Mengaku dari instansi pemerintah atau perusahaan besar

    Para penipu akan mengaku dari sebuah instansi resmi seperti pemerintah atau perusahaan yang dikenal. Biasanya mereka akan mengintimidasi mengatasnamakan instansi tersebut.

    2. Menawarkan hadiah atau kesepakatan tertentu

    Penipuan lainnya adalah menawarkan kesepakatan atau hadiah tertentu. Padahal Anda tak pernah mengikuti undian apapun.

    3. Tidak tahu identitas Anda

    Telepon dari petugas resmi biasanya akan mengetahui identitas orang yang diteleponnya. Namun Anda patut waspada jika mendapatkan telepon yang tidak tahu nama Anda dan menggunakan saapan umum.

    4. Menagih utang

    Salah satu cara yang dilakukan pelaku vishing adalah melakukan intimidasi, misalnya menagih utang yang belum dibayar. Biasanya akan ada ancaman denda atau penjara jika tidak mau melakukan apa yang mereka inginkan.

    Sebaiknya Anda langsung tutup telepon saat mendapati ancaman tersebut. Hubungi perusahaan resmi yang diklaim untuk mengecek kebenarannya.

    5. Meminta informasi pribadi

    Hati-hati saat mendapatkan telepon dari orang yang meminta data pribadi, seperti nomor KTP hingga kartu kredit. Jangan juga memberikan data-data tersebut kepada siapapun.

    Begitu juga saat meminta informasi yang harusnya diketahui oleh layanan resmi. Misalnya nomor klaim saat dihubungi perusahaan asuransi atau sekolah yang menanyakan nama anak kepada orang tua yang tengah dihubungi.

    6. Perangkat infeksi malware

    Penipu juga akan mengklaim perangkat yang Anda gunakan terinfeksi virus atau malware. Jangan pernah menginstall apapun ke perangkat yang diberikan seperti software akses jarak jauh AnyDesk atau TeamViewer.

    7. Ada jeda saat menjawab telepon

    Tanda lain yang perlu diwaspadai adalah adanya jeda saat menjawab telepon. Karena biasanya mereka akan menggunakan teknologi panggilan otomatis untuk menjalankan kejahatan.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Wajib Tahu! Ini Gaya & Modus Terbaru Kuras Rekening Pakai OTP

    Wajib Tahu! Ini Gaya & Modus Terbaru Kuras Rekening Pakai OTP

    Jakarta, CNBC Indonesia – One Time Password (OTP) kerap digunakan sebagai gerbang masuk modus terbaru Malware. Lewat cara ini, pelaku kejahatan dengan mudah masuk ke rekening bank dan mengurasnya hingga habis.

    Laporan dari peneliti ZLabs dari perusahaan keamanan Zimperium menjelaskan terdapat kampanye pencuri SMS besar-besaran. Jumlahnya mencapai lebih dari 107 ribu sampel malware yang terhubung dengan tindakan kejahatan tersebut.

    Para pelaku akan mencoba mengakses ke perangkat pengguna Android. Berikutnya adalah mencuri informasi sensitif para korbannya.

    Modusnya dengan membuat laman download aplikasi palsu atau lewat bot Telegram. Para pelaku akan menyebar iklan aplikasi palsu dan korban yang tertipu akan masuk ke link tersebut.

    Berikutnya, malware akan melakukan tugasnya membuat pengguna ponsel memberikan izin membaca pesan SMS mereka, dikutip dari Mashable, Sabtu (9/8/2025).

    Sementara di Telegram, peneliti menemukan ada 2.600 bot yang melakukan kejahatan. para bot itu akan membuat seakan pengguna tengah ditawari aplikasi Android bajakan gratis.

    Setelah akses di tangan para pelaku, mereka akan menggunakan data pribadi untuk keuntungan finansial. Salah satunya adalah OTP yang digunakan bank dan lembaga keuangan lain sebagai alat verifikasi untuk mengakses platform.

    Tim peneliti menyebutkan 113 negara menjadi korban pencurian tersebut. Mayoritas berada di India dan Rusia, namun korban berjumlah besar juga datang dari Brasil, Meksiko, Amerika Serikat (AS), Ukraina, dan Spanyol.

    Untuk menghindari kejahatan ini, pengguna harus berhati-hati pada link yang diterimanya. Sementara itu Google meminta pengguna memanfaatkan fitur Google Play Protect untuk menghindari infeksi malware pada perangkat.

    (pgr/pgr)

    [Gambas:Video CNBC]

  • IndoXXI & LK21 Bahaya! Ini Link Nonton Online Bebas Malware Pencuri Data

    IndoXXI & LK21 Bahaya! Ini Link Nonton Online Bebas Malware Pencuri Data

    Jakarta

    Menonton film atau serial secara online menjadi salah satu cara favorit untuk mengisi akhir pekan. Namun, waspadalah terhadap situs streaming ilegal seperti IndoXXI dan LK21!

    Meski menawarkan akses gratis ke berbagai film dan serial terbaru, situs-situs ini menyimpan ancaman serius berupa malware pencuri data yang dapat membahayakan perangkat dan privasi kamu. Berdasarkan laporan keamanan siber, situs streaming ilegal seperti IndoXXI dan LK21 sering menjadi sarang malware, spyware, hingga phishing.

    Ancaman ini biasanya tersembunyi di balik iklan pop-up, tombol unduh palsu, atau file video yang sudah terinfeksi. Sekali pengguna mengklik tautan mencurigakan, malware dapat menyusup ke perangkat, mencuri data sensitif seperti kata sandi, informasi kartu kredit, hingga detail rekening bank.

    Dalam kasus ekstrem, penjahat siber bahkan bisa menguras rekening atau menyalahgunakan identitas Anda. Microsoft melaporkan bahwa situs streaming ilegal telah menyebarkan malware ke lebih dari 1 juta pengguna melalui iklan berbahaya.

    Selain risiko keamanan, IndoXXI dan LK21 juga melanggar Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) dengan menyediakan konten bajakan. Pemerintah Indonesia telah memblokir akses ke situs-situs ini sejak beberapa tahun lalu, meskipun mereka sering muncul kembali dengan domain baru. Mengakses situs ilegal tidak hanya berisiko bagi perangkat kamu, tetapi juga merugikan industri kreatif.

    Daripada mempertaruhkan keamanan data dan perangkat, beralihlah ke platform streaming legal yang menawarkan pengalaman menonton aman, berkualitas tinggi, dan mendukung industri perfilman. Berikut beberapa rekomendasi platform resmi untuk akhir pekan yang bebas malware:

    1. Netflix

    Wednesday Foto: JONATHAN HESSION/NETFLIX/

    Wednesday Season 2 telah tayang di Netflix, dengan Part 1 (episode 1–4) rilis pada 6 Agustus 2025, diikuti Part 2 pada 3 September 2025. Musim ini membawa Wednesday Addams (Jenna Ortega) kembali ke Nevermore Academy, menghadapi misteri supernatural yang lebih kelam dan kompleks.

    Berbekal kecerdasan tajam dan pesona sinisnya, Wednesday menyelami kasus pembunuhan baru yang melibatkan gagak pembunuh dan sosok berkerudung misterius, sambil bergulat dengan visi mengganggu tentang kematian sahabatnya, Enid (Emma Myers). Keluarga Addams, termasuk Morticia (Catherine Zeta-Jones), Gomez (Luis Guzmán), dan Grandmama (Joanna Lumley), hadir dengan peran lebih besar, menambah dinamika keluarga yang penuh konflik.

    Musim ini juga memperkenalkan karakter baru, seperti Barry Dort (Steve Buscemi) dan penampilan spesial Lady Gaga, serta menghadirkan sentuhan horor yang lebih kuat sesuai visi Jenna Ortega. Dengan intrik yang semakin dalam, Wednesday Season 2 menjanjikan petualangan penuh ketegangan dan kegelapan.

    Kamu bisa menontonnya melalui aplikasi Netflix di HP, tablet, laptop dan TV pintar. Biayanya mulai dari Rp 54 ribu hingga Rp 186.000 per bulan.

    Link akses Netflix di sini.

    Eyes of Wakanda Foto: Disney

    2.Disney Plus

    Eyes of Wakanda, serial animasi Marvel Studios, tayang perdana di Disney+ pada 1 Agustus 2025. Miniseri empat episode ini mengikuti petualangan Hatut Zeraze, prajurit elit rahasia Wakanda, yang menjelajahi dunia untuk mengambil kembali artefak vibranium dari tangan musuh.

    Setiap episode menghadirkan misi berbeda di era dan lokasi unik, memadukan aksi spionase, petualangan sejarah, dan kekuatan khas Wakanda. Disutradarai Todd Harris dan diproduksi Ryan Coogler, serial ini menampilkan pengisi suara ternama seperti Winnie Harlow, Cress Williams, dan Anika Noni Rose. Sebagai bagian dari Fase Enam MCU, Eyes of Wakanda memperluas mitos Wakanda dengan visual memukau dan narasi mendalam.

    Untuk menonton semua koleksi Disney+ Hotstar kamu harus berlangganan. Adapun tarif berlangganan Disney+ Hotstar di Indonesia mulai dari paket Basic dikenakan tarif Rp 65 ribu (bulanan) Rp 450 ribu (tahunan), sementara Premium Rp 119 ribu (bulanan) dan Rp 799 ribu (tahunan).

    Untuk menonton Disney+ Hotstar bisa klik di sini.

    3. Apple TV+

    Adegan Chief of War Foto: Dok. Apple TV+

    Chief of War, serial drama sejarah yang tayang di Apple TV+ sejak 1 Agustus 2025, menghadirkan kisah epik penyatuan Kepulauan Hawaii pada akhir abad ke-18. Dibintangi dan diciptakan Jason Momoa bersama Thomas Pa’a Sibbett, serial ini menonjolkan perspektif autentik masyarakat adat Hawaii, dengan visual memukau dan pemeran mayoritas asli, menjadikannya tontonan wajib bagi penggemar drama sejarah.

    Berlatar ketika Hawaii terpecah menjadi kerajaan-kerajaan yang bersaing, serial ini mengikuti Ka’iana (Jason Momoa), kepala perang dari Kaua’i, yang terjebak dalam konflik berdarah melawan ambisi Raja Kahekili (Temuera Morrison) dan ancaman kolonisasi Barat. Bersama sekutu seperti Kamehameha (Kaina Makua) dan Ka’ahumanu (Luciane Buchanan), Ka’iana berjuang mewujudkan ramalan penyatuan Hawaii dalam narasi penuh intrik dan emosi.

    Layanan Apple TV+ disertakan selama tiga bulan saat kamu membeli perangkat Apple dan menukarkan penawarannya dalam 90 hari. Atau bisa berlangganan Rp 99.000 per bulan setelah percobaan gratis selama tujuh hari.

    Apple TV+ bisa ditonton di sini.

    Cuplikan adegan dalam film Final Destination: Bloodlines. Foto: Dok. Ist

    4. HBO Max

    Final Destination: Bloodlines, film horor supernatural keenam dalam seri Final Destination, tayang di HBO Max. Disutradarai Zach Lipovsky dan Adam Stein, film ini mengikuti Stefani (Kaitlyn Santa Juana), mahasiswi yang dihantui mimpi buruk berulang tentang kematian kakek-neneknya dalam runtuhnya restoran pencakar langit pada 1969.

    Ternyata, neneknya, Iris, selamat dari bencana itu berkat firasat, namun kini Kematian kembali mengejar keturunan keluarga mereka. Stefani berjuang mencari cara memutus siklus kematian mengerikan yang mengancam keluarganya, di tengah serangkaian kecelakaan maut yang kreatif dan menegangkan.

    Dibintangi juga oleh Teo Briones, Richard Harmon, Brec Bassinger, dan Tony Todd sebagai William Bludworth, film ini menawarkan teror segar dengan sentuhan drama keluarga.

    Di HBO Max juga bisa menikmati film dan acara TV dari HBO, Warner Bros., DC Comics, Dicovery, dan lainnya. Kamu bisa menonton konten-konten seperti semua film Harry Potter, Game of Thrones, Westworld, Succession, Euphoria, dan lainnya. Harga berlangganan Max mulai dari Rp 49.000 per bulan atau Rp 349.000 per tahun.

    Akses HBO Max di sini.

    5. Prime Video

    War of the Worlds Foto: Prime

    War of the Worlds (2025), adaptasi modern dari novel klasik H.G. Wells, tayang di Prime Video mulai awal Agustus 2025. Disutradarai oleh Rich Lee dan dibintangi Ice Cube serta Eva Longoria, film fiksi ilmiah ini menghadirkan perspektif baru dengan pendekatan teknologi dan narasi screenlife.

    Film ini mengikuti Will Radford (Ice Cube), seorang analis keamanan siber dari Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) yang bekerja pada program pengawasan global. Saat mengejar peretas misterius bernama “Disruptor” bersama seorang agen FBI, bencana melanda ketika meteor menghantam Bumi.

    Dari meteor tersebut muncul mesin-mesin raksasa alien yang menyerang umat manusia dengan teknologi canggih, memicu kekacauan global. Will, dibantu seorang ilmuwan NASA, berjuang melindungi keluarganya sambil menghadapi invasi alien yang mengancam peradaban. Dengan latar belakang ketegangan teknologi dan pertempuran sengit, Will harus menemukan cara untuk menghentikan kehancuran, bahkan jika itu berarti terhubung langsung ke sistem alien melalui layar komputernya.

    Berbeda dari adaptasi sebelumnya, War of the Worlds (2025) menonjolkan elemen screenlife, di mana banyak adegan ditampilkan melalui layar komputer dan perangkat digital, mencerminkan era pengawasan dan teknologi modern. Namun, film ini menuai kritik karena dianggap seperti iklan produk Amazon, meskipun tetap menghibur dengan aksi absurd dan penampilan karismatik Ice Cube.

    6. CubMu

    CubMu adalah aplikasi hiburan digital yang menawarkan berbagai macam konten. Layanan ini menyediakan akses ke berbagai saluran TV lokal dan internasional, memungkinkan kamu untuk menonton acara favorit kapan saja dan di mana saja.

    Ribuan judul film dan serial TV dari berbagai genre tersedia di CubMu, baik produksi dalam negeri maupun mancanegara dari Cinema World. Bagi para penggemar anime, CubMu juga menawarkan koleksi anime populer yang siap memanjakan mata seperti Momentary Lily dan Dandadan.

    Kamu dapat mengunduh aplikasi CubMu secara gratis tinggal klik melalui Google Play Store (untuk pengguna Android) dan App Store (untuk pengguna iOS). Setelah mengunduh aplikasi, kamu dapat langsung menikmati berbagai konten hiburan yang tersedia. Agar bisa mengakses semua konten dapat berlangganan mulai dari Rp 3.000.

    Kamu bisa mengakses CubMu di sini.

    Halaman 2 dari 4

    Simak Video “Video: Staf Prabowo Bisa Ketipu Love Scam, Data Kepresidenan Aman?”
    [Gambas:Video 20detik]
    (afr/rns)

  • Awas Ada BadBox 2, Malware Ganas Serang Jutaan Gadget Android!

    Awas Ada BadBox 2, Malware Ganas Serang Jutaan Gadget Android!

    Jakarta

    Baru-baru ini, lembaga keamanan Amerika Serikat, FBI (Federal Bureau Investigation), memperingatkan serangan malware berbahaya yang menyasar jutaan perangkat Android secara global, termasuk smartphone, khususnya yang berharga murah.

    Dilansir Kamis (7/8/2025), Forbes memberitakan bahwa sejak Maret, salah satu botnet terbesar dari jenisnya yang pernah terdeteksi berimbas pada lebih dari satu juta perangkat Android.

    Serangan besar-besaran itu dikenal sebagai BadBox, tapi sekarang telah disalip BadBox 2.0, dengan setidaknya 10 juta perangkat Android terinfeksi.

    Google telah mengambil tindakan untuk melindungi pengguna serta meluncurkan tindakan hukum terhadap para pembuatnya. Sementara FBI mendesak pengguna yang terdampak untuk memutuskan sambungan perangkat mereka dari internet.

    Peringatan keamanan siber FBI, I-060525-PSA menyebut serangan ini menargetkan semuanya, mulai perangkat streaming, bingkai foto digital, sistem infotainment mobil aftermarket pihak ketiga, dan berbagai perangkat pintar rumah lainnya yang berbasis Android.

    Perangkat itu semuanya murah, tak bersertifikat dan sebagian besar berasal dari China, memungkinkan penyerang mengakses jaringan rumah dengan mengonfigurasi produk dengan software berbahaya sebelum pembelian. Pembaruan software wajib selama proses instalasi juga dapat memasang backdoor berbahaya.

    Apa itu BadBox 2.0?

    Malware berbasis Android BadBox 2.0 menyusup ke perangkat IoT murah, seperti TV pintar, perangkat streaming, tablet, dan perangkat IoT dan mengubahnya jadi proksi berbahaya dan bagian dari botnet yang digunakan untuk operasi kriminal.

    Sekitar 10 juta perangkat telah disusupi di seluruh dunia. BadBox 2.0 bersifat siluman dan sangat efektif dalam infeksinya. Tidak seperti malware tradisional, malware ini seringkali sudah terpasang sebelumnya di firmware perangkat murah. Ini berarti pengguna dapat disusupi langsung tanpa perlu melakukan tindakan.

    Banyak perangkat disusupi sebelum pengiriman, dengan malware tertanam di firmware. Pengguna tanpa sadar membeli perangkat pra infeksi yang sudah jadi bagian botnet. Infeksi lain terjadi selama proses penyiapan, melalui toko aplikasi pihak ketiga atau download dari situs berbahaya.

    Perangkat yang terinfeksi bertindak sebagai proksi, yang disewakan untuk aktivitas berbahaya. Tanda Infeksi termasuk penggunaan CPU yang tinggi, panas berlebih, kinerja lambat, Google Play Protect dinonaktifkan atau hilang sampai aplikasi yang tidak dikenal terpasang.

    BadBox 2.0 menyebar secara global. Infeksi ini terutama melibatkan hardware berbasis Android murah dan tidak bersertifikat, termasuk tablet generik, TV box, proyektor digital, dan perangkat IoT lainnya.

    Perangkat semacam itu umumnya diproduksi massal dan dikirim global melalui rantai pasokan yang tidak teregulasi. Analisis terkait dengan BadBox 2.0 mengungkapkan aktivitas infeksi di 222 negara dan wilayah.

    Agar terhindar, beli perangkat IoT dari merek terkemuka dengan keamanan firmware yang terverifikasi. Lalu, perbarui software dan patch keamanan secara berkala. Jika terinfeksi, putuskan sambungan perangkat dari semua jaringan dan lakukan reset pabrik.

    (fyk/fay)

  • FBI Peringatkan 10 Juta Perangkat Android Jangan Akses Internet

    FBI Peringatkan 10 Juta Perangkat Android Jangan Akses Internet

    Jakarta

    Baru-baru ini, Federal Bureau Investigation (FBI) Amerika Serikat, memperingatkan serangan malware berbahaya yang menyasar jutaan perangkat Android secara global.

    Forbes melaporkan bahwa sejak Maret, salah satu botnet terbesar dari jenisnya yang pernah terdeteksi berimbas pada lebih dari satu juta perangkat Android.

    Serangan besar-besaran itu dikenal sebagai BadBox, tapi sekarang telah disalip BadBox 2.0, dengan setidaknya 10 juta perangkat Android terinfeksi.

    Google telah mengambil tindakan untuk melindungi pengguna serta meluncurkan tindakan hukum terhadap para pembuatnya. Sementara FBI mendesak pengguna yang terdampak untuk memutuskan sambungan perangkat mereka dari internet.

    Peringatan keamanan siber FBI, I-060525-PSA menyebut serangan yang sedang berlangsung menargetkan semuanya, mulai perangkat streaming, bingkai foto digital, sistem infotainment mobil aftermarket pihak ketiga, dan berbagai perangkat pintar rumah lainnya yang berbasis Android.

    Perangkat-perangkat tersebut semuanya murah dan tidak bersertifikat, sebagian besar berasal dari China, memungkinkan penyerang untuk mengakses jaringan rumah Anda dan seterusnya dengan mengkonfigurasi produk dengan software berbahaya sebelum pembelian. Pembaruan software wajib selama proses instalasi juga dapat memasang backdoor berbahaya.

    “Malware berbasis Android ini sudah terpasang sebelumnya dalam firmware perangkat IoT murah, TV pintar, TV box, tablet, bahkan sebelum perangkat tersebut keluar dari pabrik,” kata Kiran Gaikwad dari perusahaan keamanan Point Wild. Malware ini diam-diam mengubahnya untuk operasi kriminal.

    Sementara itu, dikutip detikINET dari Forbes, Rabu (6/8/2025) Google mengonfirmasi bahwa mereka telah mengajukan gugatan di pengadilan federal New York terhadap para pelaku yang membuat botnet tersebut, yang dilaporkan berbasis di China.

    Google juga menyatakan bahwa mereka telah memperbarui Google Play Protect, perlindungan bawaan Android terhadap malware dan software yang tidak diinginkan, untuk secara otomatis memblokir aplikasi yang terkait dengan BadBox.

    (fyk/fay)

  • FBI Peringatkan Pengguna HP Android Matikan Akses Internet, Ada Apa?

    FBI Peringatkan Pengguna HP Android Matikan Akses Internet, Ada Apa?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Malware bernama BadBox 2 ditemukan terpasang pada perangkat IoT murah yang ada di televisi. FBI meminta pengguna Android yang menggunakannya bisa memutus akses internet sebagai langkah mitigasi.

    Kiran Gaikwad dari tim Threat Intelligence Lat61 Point Wild mengatakan malware ini telah ditemukan di perangkat seperti smart TV, TV box dan tablet. BadBox 2 telah dipasang sebelum perangkat keluar dari pabrikan masing-masing.

    “Malware mengubahnya menjadi node proksi residensial operasi kriminal, misalnya penipuan klik, penjebakan kredensial dan rute perintah dan kontrol (C2) rahasia,” dia menjelaskan.

    Google juga mengonfirmasi kehadiran malware tersebut. Perusahaan menjelaskan telah mengajukan gugatan pada pelaku botnet di pengadilan federal New York Amerika Serikat (AS).

    Selain itu, raksasa teknologi AS mengumumkan telah memperbarui Google Play Protect. Sistem bawaan Android ini akan melindungi dari malware dan software yang tidak diinginkan, termasuk memblokir aplikasi BadbBox secara otomatis.

    Sementara itu, kelompok Human Security mengatakan ada beberapa kelompok kejahatan yang diduga berpartisipasi dalam BadBox 2.0. Mereka berkontribusi pada infrastruktur dasar atau modul penipuan yang menghasilkan uang dari perangkat terinfeksi.

    FBI juga menyarankan pengguna Android mewaspadai adanya serangan ini. Lembaga itu menyarankan untuk memutuskan samsungan perangkat mencurigakan pada perangkat.

    “Mempertimbangkan memutus sambungan perangkat yang mencurigakan dari jaringan mereka,” kata FBI, dikutip dari Forbes.

    FBI memberikan beberapa petunjuk jika perangkat telah terinfeksi oleh malware Badbox 2.0. Berikut ciri-cirinya:

    1. Meminta layanan Google Play Protect dinonaktifkan
    2. Bisa mengakses gratis konten streaming
    3. Perangkat dari merek tidak dikenal
    4. Penggunaan di luar dari toko aplikasi resmi dan tidak dikenal
    5. Trafik internet yang tidak wajar pada perangkat

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Cara Sadap WhatsApp Tanpa Ketahuan 2025

    Cara Sadap WhatsApp Tanpa Ketahuan 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Inilah beberapa cara sadap WhatsApp tanpa ketahuan terbaru Agustus 2025.

    Sebagaimana diketahui, WhatsApp masih menjadi aplikasi perpesanan yang banyak digunakan masyarakat di seluruh dunia saat ini.

    Meta sebagai perusahaan induk WhatsApp, Instagram dan Facebook terus mengupdate fitur di aplikasinya tersebut sehingga makin memudahkan pengguna.

    Namun, ada satu hal yang sering dicari oleh pengguna WhatsApp yakni tentang bagaimana cara sadap WhatsApp pasangan dari jarak jauh.

    Sebenarnya, ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Akan tetapi Bisnis memberikan dua cara yang paling mudah dan pasti bisa dilakukan oleh semua orang.

    1. Sadap WhatsApp dengan menggunakan WhatsApp Web

    Buka situs WhatsApp Web (https://web.whatsapp.com/), di layar akan langsung muncul kode batang atau barcode untuk di-scan.
    Lalu buka aplikasi WhatsApp yang ingin Anda sadap, klik titik tiga di pojok kanan atas.
    Klik menu ‘WhatsApp Web > Link a Device’, lalu scan QR Code di layar desktop.
    Layar komputer atau laptop akan otomatis berubah menjadi tampilan WhatsApp.
    Meski demikian, cara ini tidak lagi bisa dilakukan jika target memutus hubungan perangkat dari Hpnya ke perangkat lain.

    2. Sadap WhatsApp dengan menggunakan Google

    Buka aplikasi WhatsApp, kemudian masuk ke menu pengaturan.
    Pilih menu “Chats”, klik opsi “Chat History”.
    Masuk ke menu “Export Chat” dan pilih salah satu chat room.
    Pilih alamat Gmail untuk mengirimkan hasil ekspor chat WhatsApp.
    Sedangkan jika menggunakan GMaps, Anda bisa memantau lokasi pemilik akun secara real-time.

    Hukum dan risiko

    Akan tetapi yang perlu Anda perhatikan, menyadap WhatsApp pasangan atau orang lain merupakan tindakan yang melanggar hukum.

    Undang-Undang Nomor 36 tahun 1999 tentang Telekomunikasi, pasal 56, menyebutkan hukuman penjara hingga 15 tahun bagi pelaku penyadapan ilegal.

    Penggunaan aplikasi penyadap juga berpotensi membawa risiko keamanan data pribadi pengguna, karena ada kemungkinan malware atau pencurian data.

    Oleh sebab itu, Bisnis.com tidak merekomendasikan penyadapan WhatsApp dengan cara apapun dan dengan alasan apapun.