Produk: lemak

  • Golongan Darah A Berisiko Kena Stroke Usia Muda, Inikah Pemicunya?

    Golongan Darah A Berisiko Kena Stroke Usia Muda, Inikah Pemicunya?

    Jakarta

    Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Neurology tahun 2022 mengungkapkan orang dengan golongan darah A lebih mungkin mengalami stroke di usia muda.

    Dalam penelitian tersebut, para ahli genomik menemukan adanya hubungan jelas antara gen untuk subkelompok A1 dan stroke dini. Mereka mengumpulkan data dari 48 penelitian genetik, yang mencakup sekitar 17 ribu orang dengan stroke dan hampir 600 orang yang sehat.

    Semua peserta berusia antara 18 dan 59 tahun. Pencarian genom secara luas mengungkapkan dua lokasi yang sangat terkait dengan risiko stroke sebelumnya, salah satunya dengan golongan darah.

    Analisis kedua dari jenis gen golongan darah tertentu kemudian menemukan orang-orang yang genomnya mengkodekan variasi golongan darah A memiliki peluang 16 persen lebih tinggi terkena stroke sebelum usia 60 tahun, dibandingkan dengan populasi golongan darah lainnya.

    Bagi orang-orang yang memiliki gen golongan darah O1, risikonya lebih rendah hingga 12 persen. Tetapi, para peneliti mencatat bahwa risiko tambahan stroke pada orang dengan golongan darah A kecil, jadi tidak perlu terlalu panik.

    “Kami masih belum tahu mengapa golongan darah A memberikan risiko yang lebih tinggi,” kata penulis senior dan ahli saraf vaskular Steven Kittner dari Universitas Maryland.

    “Namun, kemungkinan ada hubungannya dengan faktor pembekuan darah seperti trombosit dan sel-sel yang melapisi pembuluh darah serta protein sirkulasi lainnya, yang semuanya berperan dalam perkembangan bekuan darah,” sambungnya, dikutip dari Science Alert.

    Menurut Kittner, masih membutuhkan lebih banyak studi lanjutan untuk memperjelas mekanisme peningkatan risiko stroke pada orang dengan golongan darah A ini.

    Temuan penting lainnya dari penelitian ini didapatkan dari perbandingan orang yang terkena stroke sebelum usia 60 tahun dan mereka yang mengalaminya setelah usia 60 tahun. Untuk ini, para peneliti menggunakan data dari sekitar 9.300 orang berusia di atas 60 tahun yang mengalami stroke.

    Selain itu, mereka juga menggunakan data dari sekitar 25 ribu orang yang berusia di atas 60 tahun yang tidak mengalami stroke.

    Mereka menemukan peningkatan risiko stroke pada golongan darah A menjadi tidak signifikan pada kelompok usia lanjut. Ini menunjukkan stroke yang terjadi di awal kehidupan mungkin memiliki mekanisme yang berbeda dibandingkan dengan stroke yang terjadi di kemudian hari.

    “Stroke pada orang yang lebih muda cenderung tidak disebabkan oleh penumpukan lemak di arteri (proses yang disebut aterosklerosis). Itu lebih mungkin disebabkan oleh faktor-faktor yang berkaitan dengan pembentukan bekuan darah,” tulis para ahli.

    Penelitian ini juga menemukan bahwa orang dengan golongan darah B sekitar 11 persen lebih mungkin terkena stroke dibandingkan dengan orang kontrol yang tidak terkena stroke, terlepas dari usia mereka.

    Urutan genetik golongan darah A dan B juga dikaitkan dengan risiko pembekuan darah yang sedikit lebih tinggi di vena, yang disebut trombosis vena.

    (sao/naf)

  • Simak, 5 Tips Meredam Stres saat Berpuasa

    Simak, 5 Tips Meredam Stres saat Berpuasa

    Jakarta: Puasa di bulan Ramadan tak hanya menjadi sebuah kewajiban bagi umat muslim. Puasa juga momen meningkatkan ibadah dan pembentukan disiplin diri. 

    Meski begitu, potensi stres bagi mereka yang berpuasa kerap menjadi tantangan. Perubahan pola makan, gangguan tidur, serta penurunan kadar gula darah dapat memengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh, dapat memicu stres.

    Tak hanya itu, faktor lain seperti beban pekerjaan, hingga banyaknya pekerjaan rumah ditambah kewajiban mengurus anak di rumah juga dapat memicu stres.

    Meski begitu, stres saat berpuasa dapat diredam dengan pola hidup sehat dan manajemen emosi yang tepat. Puasa justru bisa menjadi sarana untuk melatih ketenangan batin serta meningkatkan ketahanan diri dalam menghadapi tekanan sehari-hari.

    Merangkum dari beberapa sumber, berikut ini tips meredam stres saat berpuasa:
    1. Konsumsi makanan sehat

    Mengonsumsi makanan berat ketika sahur juga berdampak pada suasana hati dan stres ketika puasa. Makan berat dengan jumlah banyak memang membuat kamu kenyang, tetapi tak berarti kamu tak merasa lapar pada tengah hari nanti. Rasa lapar bisa membuat seseorang cepat emosi dan stres.

    Jadi, tidak hanya kuantitas, kualitas makanan juga perlu diperhatikan. Pastikan kamu mengonsumsi makanan bergizi dan bernutrisi setiap sahur dan berbuka. Hindari makanan tinggi lemak dan kafein karena akan membuat pencernaan bekerja lebih keras sehingga perut terasa kembung.
     

     

    2. Isi waktu dengan hal-hal yang disukai

    Menjalankan hobi juga menjadi cara paling baik untuk membantu meredakan stres selama puasa. Misalnya seperti seperti memasak, bermain gim, mendengarkan musik, membaca, menulis, atau hal-hal lain yang menjadi hobi kamu. Ini adalah cara paling mudah dan efektif untuk mengisi waktu dan mengusir jenuh.

    Melakukan hal yang menyenangkan dapat mengalihkan pikiran kita dari perasaan jengkel, lelah, dan stres serta mampu membuat perasaan menjadi lebih tenang.
    3. Berbagi dengan orang lain

    Berbagi dengan sesama juga dapat meredam stres. Tak harus dengan uang, berbagi di bulan Ramadan bisa dilakukan dengan memberikan takjil, menyumbangkan pakaian, atau menyumbang waktu dan tenaga untuk hal-hal kebaikan. 
    4. Beristirahat sejenak

    Pekerjaan yang menumpuk di kantor bisa memicu stres, apalagi saat berpuasa. Karena itu, usahakan untuk beristirahat atau rehat sejenak. Ini akan membantu tubuh terasa lebih segar, sehingga Anda kembali produktif.
    5. Olahraga ringan

    Meski sedang puasa, tetapi jangan jadi alasan untuk kamu malas berolahraga. Justru, olahraga ringan membantu memperbaiki suasana hati dan membuat stres menjadi lebih terkendali.

    Jakarta: Puasa di bulan Ramadan tak hanya menjadi sebuah kewajiban bagi umat muslim. Puasa juga momen meningkatkan ibadah dan pembentukan disiplin diri. 
     
    Meski begitu, potensi stres bagi mereka yang berpuasa kerap menjadi tantangan. Perubahan pola makan, gangguan tidur, serta penurunan kadar gula darah dapat memengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh, dapat memicu stres.
     
    Tak hanya itu, faktor lain seperti beban pekerjaan, hingga banyaknya pekerjaan rumah ditambah kewajiban mengurus anak di rumah juga dapat memicu stres.

    Meski begitu, stres saat berpuasa dapat diredam dengan pola hidup sehat dan manajemen emosi yang tepat. Puasa justru bisa menjadi sarana untuk melatih ketenangan batin serta meningkatkan ketahanan diri dalam menghadapi tekanan sehari-hari.
     
    Merangkum dari beberapa sumber, berikut ini tips meredam stres saat berpuasa:

    1. Konsumsi makanan sehat

    Mengonsumsi makanan berat ketika sahur juga berdampak pada suasana hati dan stres ketika puasa. Makan berat dengan jumlah banyak memang membuat kamu kenyang, tetapi tak berarti kamu tak merasa lapar pada tengah hari nanti. Rasa lapar bisa membuat seseorang cepat emosi dan stres.
     
    Jadi, tidak hanya kuantitas, kualitas makanan juga perlu diperhatikan. Pastikan kamu mengonsumsi makanan bergizi dan bernutrisi setiap sahur dan berbuka. Hindari makanan tinggi lemak dan kafein karena akan membuat pencernaan bekerja lebih keras sehingga perut terasa kembung.
     

     

    2. Isi waktu dengan hal-hal yang disukai

    Menjalankan hobi juga menjadi cara paling baik untuk membantu meredakan stres selama puasa. Misalnya seperti seperti memasak, bermain gim, mendengarkan musik, membaca, menulis, atau hal-hal lain yang menjadi hobi kamu. Ini adalah cara paling mudah dan efektif untuk mengisi waktu dan mengusir jenuh.
     
    Melakukan hal yang menyenangkan dapat mengalihkan pikiran kita dari perasaan jengkel, lelah, dan stres serta mampu membuat perasaan menjadi lebih tenang.

    3. Berbagi dengan orang lain

    Berbagi dengan sesama juga dapat meredam stres. Tak harus dengan uang, berbagi di bulan Ramadan bisa dilakukan dengan memberikan takjil, menyumbangkan pakaian, atau menyumbang waktu dan tenaga untuk hal-hal kebaikan. 

    4. Beristirahat sejenak

    Pekerjaan yang menumpuk di kantor bisa memicu stres, apalagi saat berpuasa. Karena itu, usahakan untuk beristirahat atau rehat sejenak. Ini akan membantu tubuh terasa lebih segar, sehingga Anda kembali produktif.

    5. Olahraga ringan

    Meski sedang puasa, tetapi jangan jadi alasan untuk kamu malas berolahraga. Justru, olahraga ringan membantu memperbaiki suasana hati dan membuat stres menjadi lebih terkendali.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)

  • Jarang Disadari, Kebiasaan Ini Bikin Berat Badan Malah Naik saat Puasa

    Jarang Disadari, Kebiasaan Ini Bikin Berat Badan Malah Naik saat Puasa

    Jakarta

    Banyak yang meyakini puasa merupakan kegiatan yang bisa membantu seseorang untuk menurunkan berat badan. Namun, cara berpuasa yang ‘keliru’ justru dapat menggagalkan rencana diet seseorang di bulan baik ini.

    Spesialis gizi klinik dr Putri Sakti, MGizi, SpGK, AIFO-K, CBCFF mengatakan masih banyak orang yang tanpa disadari justru melakukan ‘kesalahan’ saat puasa, sehingga berakibat pada meningkatnya berat badan mereka.

    “Puasa dengan cara yang baik dan benar memang bisa membantu menurunkan berat badan. Tapi kalau puasa malah menaikkan berat badan, artinya pola puasa itu tidak tepat,” kata dr Putri saat dihubungi detikcom, Jumat (7/3/2025).

    “Seperti saat kita berbuka puasa lebih mengutamakan makan yang manis-manis atau terlalu banyak lemak itu bisa meningkatkan berat badan, apalagi kalau secara porsi mereka kalap,” lanjut dia.

    dr Putri juga memberikan beberapa tips untuk mereka yang ingin sekalian memangkas berat badan di bulan ramadan kali ini.

    “Jangan skip sahur. Kalau bisa (saat sahur) pilih makanan yang tinggi karbohidrat kompleks, sayur jangan sampai kurang, protein juga harus terpenuhi dengan baik, sehingga bisa kenyang lebih lama,” katanya.

    “Saat berbuka puasa, awali dengan takjil yang ringan seperti kurma. Lalu setelah salat diharapkan makan makanan dengan gizi seimbang,” sambungnya.

    Menurut dr Putri, makanan dengan gizi seimbang saat buka puasa penting diperhatikan bagi mereka yang ingin sekalian diet di bulan puasa. Hal ini agar menekan keinginan makan berlebih.

    “Harapannya agar nggak kalap mengonsumsi takjil lainnya,” tutupnya.

    (dpy/naf)

  • 7 Buah Rendah Gula yang Sehat dan Cocok Dinikmati saat Buka Puasa

    7 Buah Rendah Gula yang Sehat dan Cocok Dinikmati saat Buka Puasa

    Jakarta

    Ketika berbuka puasa, buah-buahan menjadi asupan yang bernutrisi. Selain menyegarkan, buah-buahan bisa menghidrasi tubuh dan memberikan energi yang hilang selama puasa.

    Untuk menekan asupan gula, buah dengan kandungan gula yang rendah bisa dipilih untuk berbuka puasa. Berikut beberapa buah rendah gula yang cocok untuk dikonsumsi setelah seharian puasa.

    7 Buah Rendah Gula untuk Berbuka Puasa

    Buah-buahan rendah gula yang cocok dikonsumsi saat berbuka puasa di antaranya semangka, alpukat, kiwi, hingga melon. Begini penjelasannya mengutip laman Life Extension, BBC Good Food, Only My Health, Eating Well hingga Real Simple.

    1. Semangka

    Semangka mengandung banyak likopen yang baik untuk kulit, kesehatan sel, serta kelenjar prostat bagi pria. Buah ini juga mudah dicerna karena kaya akan vitamin A dan B6, serta banyak air, yang penting untuk mendapat hidrasi setelah berpuasa. Satu cangkir semangka mengandung kurang dari 10 gram gula dan hingga 5 ons air.

    2. Alpukat

    Alpukat kaya akan nutrisi dan lemak sehat yang dibutuhkan tubuh setelah berpuasa. Ada lebih banyak serat larut yang dimiliki alpukat dibandingkan buah lainnya dan menyumbangkan sejumlah mineral seperti tembaga dan kalium. Satu buah alpukat hanya mengandung 1 gram gula.

    3. Kiwi

    Kiwi merupakan sumber karotenoid, jenis fitokimia tertentu yang terbukti meningkatkan kesehatan mata dan kulit. Buah rendah gula dengan kaya vitamin C, kalium, serta serat ini juga menawarkan manfaat lainnya sepert menghilangkan sembelit dan tidur yang lebih baik. Dalam satu buah kiwi, hanya terdapat sekitar 7 gram gula.

    4. Raspberi

    Raspberi hanya mengandung kurang dari 2,7 gram gula per 100 gram. Buah ini kaya antioksidan yang dikaitkan dengan lebih rendahnya risiko penyakit kronis seperti penyakit kardiovaskular. Seratnya yang tinggi bisa mengontrol gula darah dan mendukung kesehatan pencernaan yang baik.

    5. Pepaya

    Pepaya adalah buah tropis dengan banyak manfaat kesehatan, seperti vitamin C untuk sehari penuh dan 10 persen serat harian. Secangkir buah pepaya yang dipotong dadu mengandung 11 gram gula.

    Mengutip laman WebMD, enzim dalam pepaya, papain membantu memecah protein makanan di lambung. Sehingga, enzim ini bisa mengurangi kembung, gas, dan gangguan pencernaan.

    6. Naga

    Buah naga dapat dikonsumsi secara langsung atau dibuat smoothie. Secangkir buah naga yang mengandung 17,6 gram gula menyediakan hampir seperempat kebutuhan serat harian dan dianggap sebagai buah dengan indeks glikemik rendah.

    7. Melon

    Melon memiliki kandungan air tinggi bisa menghidrasi tubuh setelah berpuasa. Secangkir buah melon yang dipotong dadu memiliki kandungan 13 gram gula.

    Selain memiliki gula yang rendah, melon juga merupakan sumber beta karoten yang baik, provitamin yang diubah menjadi vitamin A dalam tubuh. Kandungan tersebut bisa mendukung kesehatan reproduksi dan penglihatan.

    Mengonsumsi buah-buahan ketika berbuka akan membantu meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Pastikan untuk tetap terhidrasi dan mengkonsumsi makanan sehat lainnya seperti sayur-sayuran hingga protein untuk mendukung kebutuhan nutrisi selama berpuasa.

    (elk/row)

  • Raja Negara Muslim Ini Minta Warga Tak Sembelih Kurban, Kenapa?

    Raja Negara Muslim Ini Minta Warga Tak Sembelih Kurban, Kenapa?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Warga Maroko punya tradisi spesial untuk merayakan Idul Adha atau Hari Raya Kurban. Mereka biasanya sholat ied di masjid pada pagi hari dan membakar daging di malam hari.

    Namun, dalam beberapa tahun terakhir keadaan ekonomi semakin sulit. Banyak rumah tangga di Maroko yang tidak mampu membeli kebutuhan pokok, apalagi membeli seekor domba untuk disembelih untuk Idul Adha.

    Menjawab tantangan iklim dan ekonomi ini, Raja Mohammed VI, akhirnya mengumumkan bahwa masyarakat Maroko tidak perlu membeli domba untuk disembelih pada hari raya tahun.

    Hal ini membawa kelegaan yang sangat dibutuhkan oleh banyak orang Maroko yang berada di persimpangan antara iman, tradisi dan keuangan mereka yang terkuras.

    “Melaksanakannya dalam situasi yang sulit ini akan menyebabkan kerugian bagi sebagian besar masyarakat kita, terutama mereka yang berpenghasilan terbatas,” ujar raja, yang juga merupakan pemimpin agama Maroko, dalam sebuah surat yang dibacakan oleh Ahmed Toufiq, Menteri Urusan Agama Islam, di televisi pemerintah.

    “Saya akan melaksanakan ritual kurban Idul Adha, insya Allah, atas nama rakyat saya,” raja menambahkan.

    Ia kemudian berbicara tentang tantangan yang mungkin dihadapi warga Maroko dalam merayakan Idul Adha.

    Foto: Raja Maroko, Mohammed VI. (Moroccan Royal Palace via AP)
    Raja Maroko, Mohammed VI. (Moroccan Royal Palace via AP)

    “Kepedulian saya untuk memungkinkan rakyat untuk melaksanakan ritual keagamaan ini dalam situasi terbaik disertai dengan tugas saya untuk mempertimbangkan tantangan iklim dan ekonomi yang dihadapi negara kita, yang telah menyebabkan penurunan signifikan dalam jumlah ternak,” katanya, dikutip dari NewYork Times, Minggu (9/3/2025).

    Kemerosotan ekonomi di negara ini telah memburuk selama tujuh tahun terakhir karena kekeringan, yang diperburuk lagi dengan periode panas ekstrem yang oleh para ilmuwan dikaitkan dengan perubahan iklim.

    Curah hujan di Maroko baru-baru ini 53 persen lebih rendah dari rata-rata 30 tahun terakhir. Efek kumulatif dari hal tersebut telah mengurangi hasil panen, mengeringkan sumber-sumber air dan membantu menaikkan harga pangan, termasuk daging.

    Idul Adha adalah hari yang dikenal mahal bagi sebagian besar orang Maroko. Keluarga di Maroko biasanya akan membeli seekor domba beberapa hari atau beberapa minggu sebelumnya, kemudian menyembelihnya pada hari pertama dan merayakannya dengan membagikan dagingnya kepada kerabat, teman, tetangga, dan orang-orang yang membutuhkan. Perayaan ini memperingati kisah religius tentang kerelaan Nabi Ibrahim untuk menyembelih putranya Nabi Ismail atas perintah Tuhan.

    “Orang-orang biasanya menabung untuk itu,” kata Nargisse Benkabbou, seorang koki yang berspesialisasi dalam masakan Maroko.

    Bahkan individu atau keluarga yang tidak memiliki banyak uang akan mencoba membeli hewan, mereka biasanya patungan dengan tetangga untuk membelinya.

    Kemudian mereka akan masak dalam jumlah besar, dengan membuat hidangan seperti boulfaf, tusuk sate domba panggang yang dibungkus dengan lemak caul.

    (Intan Rakhmayanti Dewi/fsd)

  • Awas, Resep Viral Kurma Campur Unsalted Butter di Tiktok Berisiko untuk Kelompok Ini

    Awas, Resep Viral Kurma Campur Unsalted Butter di Tiktok Berisiko untuk Kelompok Ini

    Jakarta

    Viral resep olahan kurma untuk berbuka puasa, dengan cream cheese, keju biasa, juga unsalted butter. Terasa lebih nikmat, tetapi jumlah kalori tentu lebih tinggi.

    Bagi yang ingin mencoba, spesialis gizi klinik dr Putri Sakti, MGizi, SpGK, AIFO-K, CBCFF, menyarankan untuk tidak mengonsumsinya lebih dari satu. Sebab, dikhawatirkan bisa memicu lonjakan kadar gula darah dan tinggi kandungan lemak.

    Bahkan, bagi orang dengan riwayat penyakit tertentu, dr Putri menyarankan untuk tidak mengonsumsi kurma yang dicampur dengan keju, juga unsalted butter. Beberapa pilihan camilan lain yang tak kalah manis, terutama dengan kandungan gula alami,
    sebetulnya lebih menyehatkan.

    “Untuk orang-orang dengan riwayat kadar gula darah tinggi atau misal diabetes melitus sebaiknya tidak mengikuti resep viral tersebut,” saran dr Putri saat dihubungi detikcom, Minggu (9/2/2025).

    “Lebih baik mengonsumsi takjil tidak tinggi gula, yang juga sebenarnya tetap manis, buah potong, es kelapa, puding dengan potongan buah atau manisnya bisa dengan alami madu,” lanjut dia.

    Memang Berapa Sih Kalorinya?

    Jika hanya memakan satu biji kurma tanpa tambahan makanan apapun, ada 23 kalori yang masuk ke tubuh. Namun, bila dicampur dengan keju, unsalted butter, maupun cream cheese, tergantung setiap penyajian.

    Misalnya, tambahan 100 gram cream cheese, berarti menambah sekitar 300 kalori. Keju dengan total yang sama berkisar 400 kalori, sementara unsalted butter 100 gram mengandung 716 kalori.

    “Kombinasi dari kurma kan itu tinggi dengan karbohidrat ya, sebetulnya sehat tetapi kalorinya tetap harus diperhitungkan, kemudian keju maupun unsalted butter itu juga kan lemaknya cukup tinggi sehingga secara kalori per sajiannya itu memang lumayan tinggi, tapi balik lagi berapa kalorinya tergantung seberapa banyak keju dan unsalted butter yang ditambahkan,” pungkasnya.

    (naf/up)

  • Lagi Ngetren Campur Kurma Pakai Unsalted Butter, Catat Pesan Dokter Gizi

    Lagi Ngetren Campur Kurma Pakai Unsalted Butter, Catat Pesan Dokter Gizi

    Jakarta

    Berbuka puasa dengan kurma merupakan sunnah Rasulullah SAW. Sebagaimana disebutkan dalam hadits riwayat Abu Dawud, Rasulullah SAW bersabda: “Apabila salah seorang di antara kalian berbuka, maka berbukalah dengan kurma, sebab kurma itu mendatangkan berkah. Namun apabila tidak ada, berbukalah dengan air karena air itu bersih.”

    Kurma bukan hanya nikmat untuk dikonsumsi karena rasanya yang manis. Di balik itu, kurma memiliki beragam kandungan nutrisi yang penting untuk tubuh ketika berpuasa. Belakangan, kurma dipasarkan dengan berbagai varian, ada yang ditambahkan kacang almond, juga keju.

    Tidak sedikit yang juga menambahkan sendiri unsalted butter ke bagian dalam kurma untuk disantap saat berbuka. Menurut spesialis gizi klinik dr Putri Sakti, MGizi, SpGK, AIFO-K, CBCFF, boleh-boleh saja mengikuti tren semacam itu, selama tidak berlebihan.

    Ia mengingatkan untuk memerhatikan jumlah kalori juga lemak yang berlebih saat menambah kurma dengan keju maupun unsalted butter.

    “Biasanya satu saja kalau mau mencoba, itu pun diusahakan butternya tidak terlalu banyak,” pesan dia, saat dihubungi detikcom Minggu (9/5/2025).

    “Kombinasi dari kurma kan itu tinggi dengan karbohidrat ya, sebetulnya sehat tetapi kalorinya tetap harus diperhitungkan, kemudian keju maupun unsalted butter itu juga kan lemaknya cukup tinggi sehingga secara kalori per sajiannya itu memang lumayan tinggi, tapi balik lagi berapa kalorinya tergantung seberapa banyak keju dan unsalted butter yang ditambahkan,” jelasnya.

    dr Putri menyarankan di waktu berbuka puasa diselingi dengan konsumsi takjil lain tinggi protein. Jangan terlalu berlebihan mengonsumsi makanan manis, demi menghindari lonjakan kadar gula darah.

    “Artinya, secara porsi maupun frekuensi itu diperhatikan, sudah cukup satu butir saja kalau ingin mencoba, karena kalau berbuka harapannya kita hanya berbuka dengan snack kecil saja untuk mengembalikan kadar gula darah kita, divariasikan dengan asupan lain tinggi protein,” pungkasnya.

    (naf/up)

  • Ahli Gizi Ini Bagikan Cara Berpuasa Sehat dan Cermat

    Ahli Gizi Ini Bagikan Cara Berpuasa Sehat dan Cermat

    Liputan6.com, Bandung – Puasa merupakan salah satu ibadah keagamaan yang diyakini secara medis dapat membuat kebugaran dalam tubuh.

    Menurut ahli gizi dari Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Asep Munawar, selain kesiapan mental, fisik-pun harus dipersiapkan dengan baik, termasuk dalam hal pemenuhan gizi.

    “Pada bulan puasa, umumnya terjadi pengurangan asupan makanan sebesar 10-20 persen dibanding pada bulan sebelumnya. Ada pola makan yang berubah saat bulan Ramadhan dari yang biasanya kita bebas makan kapan dan dimana saja di bulan-bulan sebelumnya, ketika di bulan Ramadhan ini tentunya tidak demikian,” jelas Asep dicuplik dari laman RSHS, Rabu (5/3/2025).

    Asep menjelaskan ungkapan berpuasalah agar sehat memang benar adanya. Tentunya apabila mengikuti aturan berpuasa termasuk dengan sahur dan berbuka yang benar.

    Ketika akan menjalani puasa, Asep menerangkan sangat dianjurkan untuk makan sahur. Tubuh akan mengosongkan lambung selama kurang lebih selama 15 jam, berarti seseorang harus menyiapkan gizi yang cukup untuk waktu selama itu.

    Oleh karenanya, ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat sahur yaitu:

    1. Makanan Mengandung Karbohidrat

    Pilihlah makanan yang mengandung karbohidrat kompleks seperti nasi, roti, dan lai sebagainya. Karbohidrat kompleks akan memberikan rasa kenyang lebih lama karena proses pencernaannya relatif lebih lambat.

    Tak hanya karbohidrat, zat besi, protein, lemak, juga harus diperhatikan porsinya. Akan lebih bagus lagi kalau ditambah makanan cair semisal susu.

    Untuk mereka yang beraktivitas berat disiang hari, dapat ditambahkan suplemen dalam menu sahur, tetapi tentunya sesuai dengan dosis.

    2. Memperbanyak Kadar Sahur

    Bisa dibilang asupan makanan saat sahur itu harus lebih banyak daripada saat berbuka puasa. Namun kenyataannya banyak orang yang justru malas makan sahur karena merasa kurang berselera.

    Tips agar makan sahur lebih berselera yaitu bangun sahurnya jangan terlalu mepet, sehingga kita mempunyai jeda waktu yang cukup banyak.

    Artinya, ada kesempatan pada lambung agar terjadi pengosongan sehingga akan membangkitkan selera makan.

    3. Mengakhirkan Makan Sahur

    Waktu sahur memang harus diakhirkan. Hindari waktu sahur yang terlalu awal karena waktu sahur yang terlalu pagi mengakibatkan pengosongan lambung yang terlalu lama sehingga menyebabkan rasa lapar yang luar biasa pada siang harinya.

     

  • 5 Tips Olahraga saat Puasa agar Efektif Turunkan BB Menurut Ahli

    5 Tips Olahraga saat Puasa agar Efektif Turunkan BB Menurut Ahli

    Jakarta – Olahraga saat berpuasa dianggap efektif menurunkan berat badan dengan pembakaran lemak yang lebih banyak. Karena itu, banyak orang sekaligus memanfaatkan bulan Ramadan untuk menjalani diet.

    Praktisi kesehatan olahraga Mayapada Hospital, dr Taufan Favian Reyhan, SpKO, membenarkan bahwa olahraga selama berpuasa membuat berat badan cepat turun karena kalori yang keluar lebih banyak dibanding yang masuk, mengutip pemberitaan detikcom.

    Namun, olahraga saat puasa tidak boleh dilakukan sembarang. Ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan, simak di bawah ini.

    Tips Olahraga saat Puasa

    Penting memperhatikan sejumlah hal sebelum berolahraga saat puasa agar proses penurunan berat badannya dapat berjalan optimal. Berikut tipsnya sebagaimana penjelasan ahli yang termuat dalam catatan detikcom:

    1. Pilih Olahraga Sesuai Kemampuan

    Karena tubuh biasanya lebih lemas saat puasa maka pilih olahraga yang sesuai kapasitas diri. Olahraga apapun boleh dilakukan asal disesuaikan dengan keadaan masing-masing sebab kondisi kebugaran tiap orang berbeda.

    Namun apapun olahraganya, disarankan melakukannya dengan intensitas ringan hingga sedang dan gerakan tidak terburu-buru agar tubuh terhindar dari dehidrasi. Bisa pilih tempat olahraga yang nyaman seperti indoor ber-AC sehingga tak mengeluarkan banyak keringat.

    Pilih olahraga yang disukai juga tak kalah penting. Dengan begitu bisa berolahraga rutin dengan senang hati tanpa merasa terbebani. Jadi, kuncinya harus mengenali kondisi diri sebelum memulai berolahraga.

    2. Waktu yang Tepat untuk Olahraga

    Waktu ideal berolahraga saat puasa yaitu satu jam menjelang berbuka. Tubuh kekurangan cairan selama puasa dan rentan dehidrasi karena hampir seharian tidak diisi air. Waktu tersebut paling tepat karena tak lama azan Maghrib akan berkumandang sehingga bisa langsung minum.

    Jadwal aktivitas juga penting diperhatikan. Jika sore tidak memungkinkan olahraga maka boleh di pagi hari saat tubuh masih bugar karena sehabis sahur. Disarankan melakukan olahraga dengan intensitas rendah-sedang.

    Jika baru sempat berolahraga di malam hari setelah seharian bekerja, bisa dilakukan setelah sholat tarawih. Lakukan olahraga intensitas ringan-sedang sesuai kemampuan. Kalau tidak, risiko cedera dan dampak lain yang tak diinginkan dapat terjadi, mengutip situs Universitas Airlangga.

    3. Sesuaikan Durasi Olahraga

    Berolahraga saat puasa tidak perlu lama-lama, cukup 30-60 menit atau kurang untuk intensitas rendah-sedang. Kembali lagi sesuaikan dengan kondisi dan kebiasaan tubuh.

    Hindari memaksakan diri untuk olahraga secara berlebihan, apalagi dengan intensitas tinggi. Melakukan olahraga intensitas tinggi selama puasa berisiko mengalami cepat haus.

    Penting juga memulai olahraga olahraga dari yang ringan. Hal ini agar tubuh bisa beradaptasi terlebih dahulu selama kondisi puasa, minimal selama pekan pertama. Barulah bisa ditingkatkan bertahap pada minggu berikutnya.

    4. Jaga Pola Makan

    Banyak orang mengenyangkan diri saat berbuka puasa dengan menyantap segala hidangan di balik dalih ‘balas dendam’ usai seharian berpuasa. Padahal, hal itu tidak baik terutama jika ingin mencapai target berat badan turun.

    Ada baiknya fokus meningkatkan energi dan mengisi kembali cairan tubuh hilang setelah puasa. Hindari makan berlebihan dan jangan lupa pilih makanan bergizi untuk penuhi nutrisi yang belum tercukupi.

    5. Konsultasi dengan Ahli untuk Capai Target

    Penting juga berkonsultasi terlebih dahulu dengan ahli untuk mendukung diet penurunan berat badan yang baik dan sehat. Sebab olahraga selama berpuasa umumnya lebih ditujukan untuk mempertahankan kondisi tubuh, bukan mengejar target tertentu.

    Perlu diingat, menurunkan berat badan butuh tidak hanya bisa mengandalkan olahraga saat bulan puasa saja. Prosesnya butuh waktu lama sekitar 3-12 bulan dan konsistensi. Jadi, ada baiknya melanjutkan olahraga dan tetap menjaga pola makan meski sudah melewati bulan Ramadan.

    (azn/row)

  • 5 Minuman Penurun Kolesterol yang Mudah Didapat, Termasuk Teh Hijau

    5 Minuman Penurun Kolesterol yang Mudah Didapat, Termasuk Teh Hijau

    Jakarta

    Kolesterol yang tinggi dapat menyebabkan penimbunan lemak pada dinding pembuluh darah. Jika tidak dikontrol, kolesterol tinggi dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke.

    Dikutip dari Medical News Today, ada banyak cara untuk menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh. Salah satunya dengan mengonsumsi sederet minuman penurun kolesterol.

    Kolesterol sendiri dibagi menjadi dua jenis, yakni Low density lipoprotein (LDL) sering disebut kolesterol jahat dan High density lipoprotein (HDL) sering disebut kolesterol baik.

    Lalu apa saja minuman penurun kolesterol yang efektif dan mudah untuk didapatkan?

    1. Teh Hijau

    Minuman ini mengandung katekin dan senyawa antioksidan yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (Low Density Lipoprotein).

    Sebuah studi di tahun 2020 menemukan bahwa epigallocatechin gallate (EGCG), yakni antioksidan dalam teh hijau dapat membantu menurunkan LDL atau kolesterol jahat.

    2. Jus Tomat

    Tomat diketahui kaya akan senyawa yang disebut lycopene (likopen). Senyawa ini dapat meningkatkan kadar lipid dan mengurangi kolesterol LDL.

    Penelitian menunjukkan bahwa mengolah tomat menjadi jus dapat meningkatkan kandungan likopennya. Jus tomat juga kaya akan serat penurun kolesterol dan niasin.

    3. Berry Smoothies

    Beberapa buah beri memang dikenal kaya akan antioksidan dan serat, sehingga cocok dijadikan minuman penurun kolesterol. Beberapa buah beri yang bisa dipilih adalah strawberry, blueberry, blackberry, dan raspberry.

    4. Susu Oat (Oat Milk)

    Oat mengandung beta-glukan yang dapat menciptakan zat seperti gel di dalam usus dan berinteraksi dengan garam empedu. Serat larut ini dapat menghambat penyerapan kolesterol dan membantu mengurangi kadar kolesterol.

    Sebuah tinjauan pada tahun 2018 menunjukkan bahwa minuman oat, seperti susu oat, dapat menawarkan penurunan kolesterol yang lebih konsisten daripada produk oat semi-padat atau padat. Segelas susu oat 250 mL dapat menyediakan 1 gram beta-glukan.

    5. Susu Kedelai

    Kedelai diketahui rendah lemak jenuh. Mengganti lemak jenuh dengan produk kedelai dapat membantu mengurangi atau mengelola kadar kolesterol.

    The Food and Drug Administration (FDA) merekomendasikan mengonsumsi 25 gram (g) protein kedelai per hari sebagai bagian dari diet rendah lemak jenuh dan kolesterol untuk membantu mengurangi risiko penyakit jantung.

    Selain itu, lebih baik untuk mengonsumsi kedelai dalam bentuk utuh dan diolah secara minimal dengan sedikit atau tanpa tambahan gula, garam, dan lemak.

    (dpy/naf)