Produk: lemak

  • Susah Fokus saat Tarawih gegara Ngantuk? Lebih Baik Hindari Konsumsi Ini

    Susah Fokus saat Tarawih gegara Ngantuk? Lebih Baik Hindari Konsumsi Ini

    Jakarta

    Memilih makanan yang tepat sangat penting dalam menjalankan ibadah puasa. Jangan sampai makanan atau minuman yang kita konsumsi saat berbuka justru membuat ngantuk hingga mengganggu ibadah malam, seperti tarawih.

    Makanan apa saja sih yang sebaiknya dibatasi agar tidak ngantuk setelah salat tarawih? Berikut beberapa di antaranya:

    1. Es Teh Manis

    Es teh manis seringkali menjadi minuman andalan ketika berbuka puasa. Nyatanya, minuman ini dapat memicu masalah ngantuk setelah buka puasa, terlebih apabila ditambah dengan makan berat.

    Untuk mengembalikan kadar gula darah yang turun selama berpuasa, konsumsi buah kurma sebanyak 3 buah lebih dianjurkan. Kurma tidak memicu lonjakan gula darah setinggi minuman-minuman dengan gula tambahan seperti es teh manis.

    “Turunnya gula darah sejak sahur hingga berbuka tidak mendadak anjlok, maka tentu akan lebih sehat jika naiknya pun perlahan. Kurma yg tinggi serat dan kaya mineral beda sekali dengan jajan pasar atau teh manis,” kata pakar gizi komunitas dr Tan Shot Yen saat dihubungi detikcom beberapa waktu lalu.

    2. Gorengan atau Makanan Berminyak

    Makanan tinggi lemak seperti gorengan juga dapat memicu masalah ngantuk setelah berbuka puasa. Ini diakibatkan oleh kandungan lemak jenuh tinggi yang ada di dalam gorengan.

    Konsumsi gorengan dapat meningkatkan kadar kolesterol. Apabila tetap ingin makan gorengan saat berbuka, dianjurkan tidak dilakukan setiap hari dan tidak dalam jumlah yang banyak.

    3. Es Buah

    Es buah umumnya juga mengandung gula tambahan yang dapat mengakibatkan lonjakan gula darah yang terlalu cepat. Lonjakan gula darah terlalu cepat dapat mengakibatkan rasa kantuk. Fenomena ini dikenal dengan istilah ‘sugar crash’.

    Disarankan untuk mengonsumsi buah segar potong saat berbuka puasa agar tubuh tidak cepat lemas atau ngantuk.

    4. Makanan Berkuah Santan

    Mirip dengan gorengan, makanan berkuah santan juga cenderung berlemak tinggi. Mengonsumsi makanan tinggi lemak, terutama dalam jumlah banyak, dapat membuat rasa kantuk semakin kuat.

    Makanan tinggi lemak dalam jumlah banyak juga lebih sulit untuk dicerna lambung, sehingga memberatkan organ pencernaan setelah buka puasa.

    Kebiasaan Makan yang Bikin Ngantuk

    Spesialis gizi Dr dr Nurul Ratna Mutu Manikam M.Gizi, SpGK (K) menjelaskan bahwa rasa lemas atau kantuk yang muncul setelah berbuka disebabkan pola makan yang tidak tepat. Salah satunya seperti seperti kalap makan begitu masuk waktu berbuka.

    “Yang bikin salat tarawih ngantuk dan lemas itu karena makannya terlalu banyak, dalam waktu yang cepat. Biasanya begitu denger adzan, minum, terus makan banyak. Itu nggak disarankan, kaget perutnya,” ujar dr Nurul saat dihubungi beberapa waktu lalu.

    dr Nurul menyarankan buka puasa diawali dengan air putih dan makanan ringan sehat seperti kurma. Setelah salat Maghrib, jeda sebelum masuk waktu salat Isya bisa dimanfaatkan untuk makan berat, tapi tetap dengan porsi secukupnya.

    Misalnya, makan setengah porsi sebelum salat Isya dan setengah porsi sisa setelah salat tarawih. Makan setelah salat tarawih juga jangan terlalu banyak agar tidak berdampak pada kualitas tidur.

    “Makannya setengah porsi dari biasanya makan siang, supaya saat tarawih perutnya nggak begah terus ngantuk,” saran dr Nurul.

    (avk/naf)

  • 4 Makanan yang Sebaiknya Dihindari Pengidap Kolesterol Tinggi, Ini Daftarnya

    4 Makanan yang Sebaiknya Dihindari Pengidap Kolesterol Tinggi, Ini Daftarnya

    Jakarta

    Masalah kolesterol tinggi yang tidak ditangani dengan baik dapat memicu berbagai masalah penyakit berbahaya. Kolesterol tinggi dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan seperti penyakit jantung hingga stroke.

    Makanan yang mengandung lemak jenuh harus dibatasi konsumsinya, khususnya pada orang-orang yang sudah memiliki masalah kolesterol tinggi. Makanan apa saja sih yang sebaiknya dibatasi?

    1. Gorengan

    Dikutip dari Harvard Health Publishing, gorengan merupakan jenis makanan yang paling tinggi kadar kolesterolnya. Makanan yang digoreng biasanya mengandung lemak jenuh dan lemak trans yang dapat meningkatkan kadar kolesterol ‘jahat’ low-density lipoprotein (LDL).

    Mengolah makan dengan cara digoreng juga meningkatkan kepadatan energi atau jumlah kalori makanan. Jika ingin mengonsumsi makanan yang renyah, gunakan air fryer sebagai alternatif dengan sedikit minyak zaitun untuk membuatnya.

    2. Makanan Ultra Proses

    Daging proses seperti sosis, kornet, dan bacon sebaiknya juga dihindari oleh pengidap kolesterol tinggi. Daging proses biasanya dibuat menggunakan daging merah paling berlemak yang tinggi kolesterol dan lemak jenuh.

    Ini juga belum ditambah dengan berbagai zat kimia yang ditambahkan ke dalam daging olahan untuk meningkatkan masa simpan dan meningkatkan rasa dari produk.

    3. Kue-kue

    Kue, kue tart, dan pastry seringkali dibuat menggunakan mentega dan shortening dalam jumlah besar. Tambahan-tambahan seperti itu dapat meningkatkan kadar lemak jenuh dan trans dalam makanan.

    Apabila dikonsumsi dalam jumlah banyak dan terus menerus, ini dapat meningkatkan LDL dalam tubuh dan meningkatkan risiko berbagai masalah penyakit berkaitan dengan kolesterol.

    4. Daging Merah

    Pengidap kolesterol sebaiknya juga mulai membatasi asupan daging merah, khususnya bagian yang tinggi lemak. Daging merah yang tinggi lemak memiliki kadar kolesterol paling tinggi.

    Meski begitu, daging merah juga memiliki banyak nutrisi yang baik untuk tubuh, sehingga konsumsi sesekali masih diperbolehkan.

    Akan lebih baik lagi, apabila daging merah diganti dengan protein yang lebih rendah lemak jenuh dan kolesterol. Beberapa di antaranya seperti daging ayam tanpa kulit, dada kalkun, ikan, hingga kacang-kacangan.

    Makanan yang Baik untuk Pengidap Kolesterol

    Lantas makanan apa saja yang bisa dikonsumsi untuk menjaga kadar kolesterol tetap terjaga dengan baik? Berikut beberapa di antaranya:

    OatsBarley dan biji-bijian utuh lainTerong dan okraKacang-kacanganMinyak sayurApel, anggur, stroberiKedelaiIkan berlemak

    (avk/naf)

  • 6 Kebiasaan Sederhana yang Kerap Diremehkan, Padahal Bisa Cegah Stroke

    6 Kebiasaan Sederhana yang Kerap Diremehkan, Padahal Bisa Cegah Stroke

    Jakarta

    Stroke merupakan masalah kesehatan darurat yang harus segera ditangani. Ketika serangan terjadi, pasien dengan masalah stroke harus segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

    Pengajar sekaligus anggota pusat penelitian kesehatan dan kesejahteraan London South Bank University, Siobhan Mclernon mengungkapkan ada beberapa faktor krusial yang perlu dilakukan untuk pencegahan stroke. Apa saja ya?

    1. Menghindari Merokok

    Perokok dua kali lebih mungkin terkena stroke daripada yang bukan perokok. Merokok menyebabkan kerusakan pada dinding pembuluh darah, meningkatkan tekanan darah, dan detak jantung, serta mengurangi kadar oksigen.

    “Merokok juga menyebabkan darah menjadi lengket, yang selanjutnya meningkatkan risiko pembekuan darah yang dapat menyumbat pembuluh darah dan menyebabkan stroke,” ujar Mclernon dikutip dari Science Alert, Sabtu (22/3/2025).

    2. Menjaga Tekanan Darah

    Tekanan darah tinggi dapat merusak dinding pembuluh darah, membuatnya lebih lemah, dan lebih rentan pecah atau tersumbat. Hal ini juga dapat membentuk pembekuan darah, yang kemudian dapat mengalir ke otak dan menyumbat aliran darah, sehingga stroke terjadi.

    “Jika Anda berusia di atas 18 tahun, periksakan tekanan darah Anda secara teratur,” katanya.

    Cara menjaga tekanan darah adalah dengan membatasi asupan garam, memperbanyak konsumsi buah dan sayur, membatasi makanan tinggi lemak jenuh dan kolesterol, hingga menjaga berat badan ideal dengan berolahraga.

    3. Menjaga Kadar Kolesterol

    Menurut UK Stroke Association, seseorang dengan kolesterol dan tekanan darah tinggi memiliki risiko 3,5 kali lebih besar untuk terkena stroke. Oleh karena itu, Mclernon menyarankan masyarakat untuk membatasi asupan lemak jenuh.

    “Lemak jenuh ditemukan dalam daging berlemak, mentega, keju, dan produk susu berlemak penuh. Pastikan lemak jenuh berada di bawah 7 persen dari kalori harian Anda, tetap aktif, dan pertahankan berat badan yang sehat,” jelasnya.

    4. Menjaga Kadar Gula Darah

    Kadar glukosa darah yang tinggi dikaitkan dengan peningkatan risiko stroke. Ini terjadi karena gula darah yang tinggi merusak pembuluh darah.

    “Untuk mengurangi kadar glukosa darah, cobalah berolahraga secara teratur, makan makanan seimbang yang kaya serat, minum cukup air, pertahankan berat badan yang sehat, dan cobalah untuk mengelola stres,” ungkap Mclernon.

    NEXT: Berat badan jangan sampai berlebihan.

    5. Menjaga Berat Badan Ideal

    Berat badan berlebih menjadi salah satu faktor risiko utama stroke. Berat badan berlebih dikaitkan dengan satu dari lima kasus stroke, dan meningkatkan risiko stroke hingga 22 persen.

    Obesitas meningkatkan risiko tersebut hingga 64 persen. Berat badan yang terlalu tinggi meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, penyakit jantung, kolesterol tinggi, dan diabetes tipe 2, yang semuanya berkontribusi terhadap risiko stroke yang lebih tinggi.

    6. Menjaga Kualitas Tidur

    Mclernon mengingatkan pentingnya tidur berkualitas dalam pencegahan masalah stroke. Usahakan tidur selama 7-9 jam setiap hari. Kurang tidur dapat memicu tekanan darah tinggi, salah satu faktor risiko paling besar.

    “Namun, terlalu banyak tidur juga dikaitkan dengan peningkatan risiko stroke, jadi usahakan untuk tetap aktif sebisa mungkin agar Anda dapat tidur dengan baik,” tandasnya.

  • 8 Keluhan di Kaki yang Bisa Jadi Tanda Kolesterol Tinggi, Apa Saja?

    8 Keluhan di Kaki yang Bisa Jadi Tanda Kolesterol Tinggi, Apa Saja?

    Jakarta

    Tubuh membutuhkan kolesterol untuk membangun sel-sel yang sehat. Namun, kadar kolesterol yang tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

    Saat kolesterol tinggi, lemak dan zat lain dapat menumpuk di pembuluh darah yang disebut arteri. Penumpukan ini disebut plak. Seiring bertambahnya plak dari waktu ke waktu, arteri dapat menyempit atau tersumbat.

    Hal itu membuat darah cukup sulit mengalir melalui arteri. Terkadang, sepotong plak dapat terlepas dan membentuk gumpalan darah. Gumpalan tersebut dapat menyebabkan serangan jantung atau stroke.

    Meskipun fokusnya sering kali pada jantung dan pembuluh darah, dampak kolesterol tinggi dapat meluas ke berbagai bagian tubuh, termasuk kaki dan tungkai. Gejala yang tidak biasa di area ini bisa menjadi indikasi masalah tinggi kolesterol. Apa saja? Berikut rangkumannya dikutip dari The Indian Express:

    Xantoma

    Salah satu tanda khas kolesterol tinggi yang memengaruhi kaki dan tungkai adalah munculnya xantoma. Xantoma merupakan timbunan lemak yang terkumpul di bawah kulit, membentuk benjolan atau nodul kekuningan atau oranye.

    Pertumbuhan ini biasanya muncul di dekat sendi atau tendon dan ukurannya bervariasi. Xantoma tendon Achilles merupakan manifestasi umum, dan keberadaannya dapat menunjukkan kondisi genetik yang dikenal sebagai hiperkolesterolemia familial.

    Mobilitas terbatas

    Kadar kolesterol tinggi dapat menyebabkan penebalan tendon, terutama di ekstremitas bawah. Kondisi ini, yang dikenal sebagai tendon xanthomatosis, dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan memengaruhi mobilitas atau keseharian.

    Kondisi ini sering dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, yang menekankan dampak sistemik dari peningkatan kadar kolesterol.

    Kaki kram

    Kolesterol tinggi berkontribusi terhadap perkembangan aterosklerosis, suatu kondisi yang ditandai dengan penumpukan plak di arteri. Di kaki, hal ini dapat menyebabkan penyakit arteri perifer (PAD). Gejalanya meliputi kaki kram, nyeri, dan berkurangnya aliran darah, terutama selama aktivitas fisik. PAD dapat menimbulkan konsekuensi serius, memengaruhi kemampuan berjalan dan meningkatkan risiko infeksi serta luka yang tidak kunjung sembuh.

    Kesulitan saat berolahraga

    Klaudikasio mengacu pada nyeri atau kram di kaki selama aktivitas fisik akibat suplai darah yang tidak memadai. Kolesterol tinggi berkontribusi terhadap penyempitan arteri, yang membatasi aliran darah ke kaki. Kondisi ini dapat memengaruhi mobilitas dan toleransi olahraga secara signifikan.

    Kesemutan di kaki

    Kadar kolesterol yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan saraf di kaki, suatu kondisi yang dikenal sebagai neuropati perifer. Kondisi ini dapat menyebabkan kesemutan, mati rasa, atau nyeri di area yang terkena. Meskipun diabetes merupakan penyebab umum neuropati perifer, kolesterol tinggi juga dapat berperan, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan kesehatan yang komprehensif.

    Luka yang lama sembuh

    Orang dengan kolesterol tinggi dapat mengalami luka yang lambat atau tidak kunjung sembuh di kaki, sehingga lebih rentan terhadap infeksi. Perawatan luka yang tepat dan mengatasi masalah kolesterol yang mendasarinya sangat penting untuk mencegah komplikasi.

    Warna kulit menjadi biru atau pucat

    Pada kasus penyakit arteri perifer yang parah terkait dengan kolesterol tinggi, mungkin ada perubahan warna yang nyata pada kaki dan tungkai. Aliran darah yang berkurang dapat menyebabkan perubahan warna menjadi kebiruan atau pucat, yang dikenal sebagai sianosis. Ini merupakan indikasi serius dari sirkulasi yang terganggu dan memerlukan perhatian medis segera.

    Pembengkakan tanpa sebab

    Kolesterol tinggi dapat menyebabkan terbentuknya bekuan darah, yang dapat memengaruhi kaki. Trombosis vena dalam (DVT) adalah kondisi saat bekuan darah terbentuk di vena dalam kaki, yang berpotensi menyebabkan nyeri, pembengkakan, dan, jika terlepas, bisa berakhir komplikasi serius seperti emboli paru.

    (naf/kna)

  • Pakar kesehatan sarankan anak-anak tak mandi air hujan

    Pakar kesehatan sarankan anak-anak tak mandi air hujan

    Udara lembap di musim pancaroba menjadi tempat yang ideal bagi kuman penyebab ISPA

    Jakarta (ANTARA) – Pakar kesehatan anak dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Nitish Basant Adnani menyarankan anak-anak tak mandi hujan kendati ada sumber yang berpendapat bermain di bawah guyuran hujan bisa melatih kreativitas.

    “Paparan terhadap air yang tercemar berisiko membawa kuman, bakteri, maupun virus tertentu. Lebih baik hindarkan si kecil untuk mandi hujan,” ujar dr. Nitish dalam keterangan tertulisnya, Sabtu.

    Nitish mengatakan beberapa sumber menyatakan mandi air hujan dapat memberikan sejumlah manfaat pada anak, seperti melatih kemampuan motorik dan sensorik, memberikan pengalaman bermain di alam, mengurangi rasa cemas, serta mengurang paparan layar (screen time).

    Tapi, dia kembali menegaskan bahwa kegiatan itu lebih baik dihindari karena alasan kesehatan.

    Lalu, kalaupun, anak terpapar air hujan, maka segera lepaskan pakaian yang basah itu.

    “Ajak (anak) mandi dengan air hangat dan sabun,” ujar Nitish yang berpraktik di RS Pondok Indah – Bintaro Jaya itu.

    Dia mengingatkan pada musim pancaroba seperti seperti beberapa hari terakhir ini rentan memunculkan penyakit terutama bagi anak-anak yang daya tahan tubuhnya lemah.

    Salah satu jenis penyakit yang lebih sering dialami oleh anak di musim pancaroba adalah infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

    “Udara lembap di musim pancaroba menjadi tempat yang ideal bagi kuman penyebab ISPA (seperti virus, bakteri, dan sebagainya) untuk berkembang biak dengan cepat dan meningkatkan risiko penularan pada anak,” jelas Nitish.

    Untuk melindungi anak dari paparan penyakit, penting untuk membiasakan dia mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta membatasi kontak dengan orang yang sedang sakit.

    Pencegahan lainnya yakni menggunakan masker di sekolah, tempat umum, dan tempat ramai lainnya (untuk anak berusia lebih dari dua tahun).

    Selain itu, berikan anak asupan yang mencakup gizi seimbang, yakni proporsi karbohidrat, protein, dan lemak yang sesuai anjuran.

    “Jangan lupa untuk memberikan si kecil makanan dan minuman yang kaya akan vitamin dan mineral seperti sayur dan buah, agar dapat menunjang imunitasnya,” ujar Nitish.

    Penting juga untuk memberikan perlindungan lebih pada anak, antara lain melalui suplementasi dan vaksinasi.

    IDAI pada musim pancaroba merekomendasikan pemberian suplemen vitamin D dengan dosis 400 unit per hari untuk anak berusia 0-1 tahun dan 600–1.000 unit per hari untuk anak berusia 1 tahun ke atas.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Terungkap Lewat Studi, Nutrisi Ini Bisa Bantu Memperlambat Penuaan

    Terungkap Lewat Studi, Nutrisi Ini Bisa Bantu Memperlambat Penuaan

    Jakarta

    Penuaan adalah proses alami yang terjadi seiring bertambahnya usia. Meski penuaan tidak bisa dicegah, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk memperlambatnya.

    Salah satunya dengan menerapkan pola makan sehat yang kaya akan nutrisi. Kini, studi terbaru menemukan nutrisi mana yang paling berperan dalam memperlambat penuaan dan mendukung awet muda.

    Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Nature Aging pada 3 Februari 2025menemukan mengonsumsi asam lemak omega-3 secara teratur dapat memperlambat penuaan biologis pada orang dewasa yang lebih tua. Kombinasi suplemen omega-3, suplemen vitamin D, dan aktivitas fisik yang konsisten juga terbukti menghasilkan manfaat yang lebih besar.

    Para peneliti menemukan intervensi ini mampu memperlambat penuaan biologis peserta hingga hampir empat bulan. Temuan ini berdasarkan data dari 777 partisipan Swiss dalam studi DO-HEALTH yang digelar oleh Zurich University.

    Uji klinis tersebut menemukan suplemen gizi dan latihan kekuatan secara teratur dapat memberikan manfaat besar pada orang dewasa yang lebih tua, mulai dari pencegahan kanker hingga menurunkan risiko terjatuh. Untuk penelitian ini, para peneliti ingin melihat apakah hal yang sama berlaku untuk penuaan biologis.

    Penuaan biologis mengacu pada seberapa tua tubuh seseorang, berdasarkan faktor genetik, lingkungan, dan faktor lainnya, terlepas dari berapa usia mereka sebenarnya. Orang yang sehat mungkin memiliki usia biologis yang lebih rendah daripada usia kronologis (atau usia sebenarnya), sementara orang yang kurang sehat mungkin mengalami penuaan yang lebih cepat melampaui usia kronologisnya.

    “Penurunan penuaan biologis akibat omega-3, vitamin D, dan olahraga ini mungkin ‘tampak kecil’, tetapi dapat memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan masyarakat secara keseluruhan,” ujar penulis utama studi Heike Bischoff-Ferrari, MD, MPH, DrPH, dikutip dari Health, Jumat (21/3/2025).

    Para peserta menjalani pengambilan darah empat kali selama tiga tahun, dan para peneliti menganalisis sampel menggunakan berbagai “jam epigenetik.” Tes ini melacak perubahan dalam molekul DNA, yang memungkinkan para ilmuwan mengukur penuaan biologis dan kronologis seseorang.

    Setelah menganalisis DNA peserta dengan jam epigenetik, Bischoff-Ferrari dan rekan-rekannya menemukan asam lemak omega-3 benar-benar memperlambat penuaan pada tingkat biologis, terlepas dari indeks massa tubuh, usia, dan jenis kelamin peserta. Penuaan bahkan lebih lambat pada peserta yang mengikuti ketiga intervensi, menggabungkan suplementasi omega-3, vitamin D, dan olahraga.

    Mengapa Asam Lemak Omega-3 Bisa Memperlambat Penuaan?

    Meskipun tidak diselidiki secara khusus dalam studi baru ini, para ahli mengatakan ada sejumlah alasan mengapa ketiga perubahan gaya hidup ini dapat memengaruhi penuaan pada tingkat molekuler.

    “Manfaat yang terlihat dari mengonsumsi asam lemak omega-3 kemungkinan besar dapat dikaitkan dengan efek antiperadangan yang terdokumentasi dengan baik. Peradangan merupakan salah satu pemicu percepatan penuaan,” kata Bischoff-Ferrari.

    Omega-3 juga dapat mengurangi stres oksidatif yang membuat tubuh menua.

    Hal yang sama berlaku untuk vitamin D. Penelitian menunjukkan vitamin D dapat melawan peradangan, dan mungkin juga terlibat dalam proses penuaan sel.

    “Vitamin D melepaskan [protein yang disebut] klotho, yang mengurangi radikal bebas dan dapat menunda hilangnya fungsi [sel],” tutur spesialis geriatri dari Cleveland Clinic, Kenneth Koncilja, MD.

    (ath/kna)

  • Hati-hati! Tanpa Sadar 10 Buah Ini Penyebab Asam Urat

    Hati-hati! Tanpa Sadar 10 Buah Ini Penyebab Asam Urat

    Jakarta, Beritasatu.com – Asam urat sering kali dikaitkan dengan konsumsi daging merah, jeroan, dan makanan laut. Namun, tahukah Anda, beberapa jenis buah juga dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah?

    Meskipun dikenal sehat dan kaya vitamin, ada beberapa buah yang mengandung kadar fruktosa tinggi, yang tanpa disadari dapat memicu serangan asam urat jika dikonsumsi berlebihan.

    Asam urat terjadi ketika tubuh memecah purin, senyawa alami yang ditemukan dalam makanan dan diproses menjadi asam urat. Biasanya, asam urat larut dalam darah dan dibuang melalui ginjal.

    Namun, jika produksinya terlalu banyak atau ginjal tidak mampu mengeluarkannya dengan cukup, kadar asam urat dalam darah meningkat, menyebabkan penumpukan kristal monosodium urate di persendian.

    Akibatnya, muncul nyeri hebat, pembengkakan, dan peradangan, terutama pada jempol kaki, pergelangan kaki, lutut, dan tangan.

    Lalu, buah apa saja yang menjadi penyebab asam urat? Berikut ini daftarnya yang dikutip dari laman Very Well Health, Jumat (21/3/2025).

    Buah Penyebab Asam Urat

    1. Durian

    Durian memiliki rasa yang khas dan kandungan gizi yang cukup baik. Namun, bagi penderita asam urat, buah ini perlu dihindari atau dikonsumsi dalam jumlah sangat terbatas. Durian mengandung sekitar 100 mg purin per 100 gram, yang dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh.

    Selain purin, durian juga memiliki kadar fruktosa yang tinggi, yang dapat menghambat pembuangan asam urat melalui ginjal. Lemak dalam durian dapat memperlambat metabolisme, sehingga semakin memperburuk proses pembuangan asam urat.

    2. Apel

    Apel sering dianggap sebagai buah yang sehat, tetapi bagi penderita asam urat, konsumsinya perlu dibatasi. Apel mengandung fruktosa dalam jumlah cukup tinggi. Saat dicerna, fruktosa ini akan meningkatkan produksi purin yang akhirnya diubah menjadi asam urat.

    Jika ginjal tidak dapat mengeluarkan asam urat dengan efisien, kristal urat bisa menumpuk di sendi dan menyebabkan nyeri. Meski demikian, apel tetap memiliki manfaat kesehatan jika dikonsumsi dalam jumlah wajar. Pilih apel yang tidak terlalu manis dan kombinasikan dengan buah lain yang lebih aman.

    3. Rambutan

    Rambutan adalah buah tropis yang memiliki rasa manis, tetapi juga mengandung purin dan fruktosa yang perlu diperhatikan oleh penderita asam urat. Buah ini mengandung 20 mg purin per 100 gram. Jika dikonsumsi dalam jumlah besar, kandungan ini dapat menyebabkan peningkatan kadar asam urat dalam darah.

    Meski alami, fruktosa dalam rambutan dapat menghambat ekskresi asam urat dan memicu nyeri sendi. Jika ingin mengonsumsi rambutan, batasi jumlahnya dan kombinasikan dengan makanan rendah purin lainnya.

    4. Nangka

    Nangka sering dijadikan campuran dalam berbagai hidangan, tetapi bagi penderita asam urat, buah ini sebaiknya dihindari. Nangka mengandung sekitar 70 mg purin per 100 gram, yang dapat meningkatkan kadar asam urat. Konsumsi nangka berlebihan dapat juga memperburuk gejala asam urat, seperti pembengkakan dan nyeri di sendi.

    5. Plum dan prune (plum kering)

    Plum dan prune memiliki rasa yang unik serta kaya akan serat, tetapi kandungan purinnya perlu diwaspadai. Prune (plum kering) mengandung sekitar 60-64 mg purin per 100 gram, yang lebih tinggi dibandingkan plum segar.

    Sementara itu, plum segar juga mengandung fruktosa yang dapat meningkatkan kadar asam urat jika dikonsumsi berlebihan. Jika ingin mengonsumsi plum, pilih dalam jumlah kecil dan hindari versi keringnya.

    6. Anggur

    Anggur dikenal sebagai buah yang kaya akan antioksidan, tetapi bagi penderita asam urat, konsumsinya harus dibatasi. Anggur memiliki kandungan fruktosa yang cukup tinggi, yang dapat meningkatkan produksi asam urat dalam tubuh.

    Selain meningkatkan kadar asam urat, konsumsi anggur berlebihan bisa memperparah peradangan pada sendi. Jika ingin menikmati anggur, pastikan porsinya tetap dalam batas wajar dan pilih varietas yang kurang manis.

    7. Mangga

    Mangga adalah salah satu buah favorit banyak orang, tetapi kandungan fruktosanya membuatnya kurang cocok bagi penderita asam urat. Mangga mengandung fruktosa dalam jumlah besar yang dapat memperlambat ekskresi asam urat melalui ginjal.

    Jika dikonsumsi berlebihan, mangga bisa menyebabkan lonjakan kadar asam urat yang berujung pada nyeri sendi. Batasi konsumsi mangga, terutama yang sangat manis.

    8. Pisang

    Pisang sebenarnya memiliki kandungan purin yang rendah, tetapi tetap perlu diperhatikan oleh penderita asam urat. Pisang memiliki fruktosa dalam jumlah sedang hingga tinggi, tergantung tingkat kematangannya. Pisang yang sangat matang lebih tinggi fruktosanya.

    Kandungan potasium dalam pisang dapat menyebabkan retensi cairan, yang bisa mempengaruhi keseimbangan elektrolit dan memperburuk kondisi sendi pada penderita asam urat. Jika ingin mengonsumsi pisang, pilih yang belum terlalu matang dan konsumsi dalam jumlah wajar.

    9. Sirsak

    Sirsak memiliki banyak manfaat kesehatan, tetapi kandungan fruktosanya perlu diperhatikan oleh penderita asam urat. Konsumsi berlebihan bisa menghambat pembuangan asam urat dari tubuh.

    Sementara itu, kandungan asam organik dalam sirsak dapat memengaruhi keseimbangan pH dalam tubuh, yang dapat berdampak pada metabolisme asam urat.

    10. Kelengkeng dan leci

    Dua buah ini memiliki rasa manis yang kuat dan sering dikonsumsi dalam jumlah banyak, terutama saat musim panen. Namun, konsumsi berlebihan dapat meningkatkan produksi asam urat dalam tubuh. Gula alami dalam kelengkeng dan leci dapat memperparah peradangan pada penderita asam urat.

    Buah memang menyehatkan, tetapi penderita asam urat harus lebih selektif dalam mengonsumsinya. Buah-buahan yang tinggi purin dan fruktosa dapat memperburuk kondisi asam urat jika dikonsumsi secara berlebihan.

    Untuk tetap mendapatkan manfaat buah tanpa meningkatkan risiko serangan asam urat, penderita disarankan memilih buah dengan kadar purin rendah, seperti stroberi, ceri, jeruk, pepaya, dan semangka.

    Dengan mengontrol pola makan dan memilih jenis buah yang tepat, penderita asam urat dapat tetap menikmati manfaat gizi tanpa khawatir memperburuk kondisi kesehatan mereka.

  • 6 Makanan-Minuman yang Bikin Otak Makin ‘Encer’, Cegah Pikun di Usia Tua

    6 Makanan-Minuman yang Bikin Otak Makin ‘Encer’, Cegah Pikun di Usia Tua

    Jakarta

    Menjaga kesehatan otak merupakan salah satu hal penting yang harus dilakukan. Otak merupakan organ pusat sistem saraf yang mengendalikan hampir semua aktivitas tubuh termasuk gerakan, pikiran, ingatan, hingga fungsi organ.

    Pemilihan jenis makanan sehat sangatlah penting dalam hal ini. Dikutip dari Healthline, berikut ini sederet makanan yang bisa bikin otak sehat dan ‘encer’:

    1. Ikan Berlemak

    Beberapa jenis ikan berlemak yang cocok untuk meningkatkan kesehatan otak seperti salmon, trout, tuna albacore, herring, dan sarden. Kandungan lemak omega-3 di dalamnya dapat dimanfaatkan otak untuk membangun sel-sel otak dan saraf.

    Lemak omega-3 berperan penting untuk meningkatkan kemampuan dalam belajar dan memori. Omega-3 juga dapat memperlambat penurunan mental terkait usia dan membantu mencegah alzheimer.

    2. Kopi

    Kandungan kafein dan antioksidan dalam kopi sangat baik untuk kesehatan otak. Kafein dapat membantu meningkatkan mood, meningkatkan kewaspadaan, dan meningkatkan konsentrasi.

    Satu penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kafein dapat meningkatkan perhatian, kewaspadaan, dan kemampuan kognisi dalam jangka waktu pendek.

    Minum kopi dalam jangka panjang juga dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit neurologis, seperti parkinson dan alzheimer. Penurunan risiko terbesar terlihat pada orang dewasa yang mengonsumsi 3-4 cangkir setiap hari.

    3. Telur

    Telur merupakan salah satu jenis makanan murah dengan kandungan nutrisi yang sangat tinggi. Telur mengandung folat, kolin, dan vitamin B6 serta B12 yang baik untuk otak.

    Kolin merupakan mikronutrien penting yang digunakan tubuh untuk membuat asetilkolin, neurotransmitter yang membantu mengatur mood dan memori. Kolin sebenarnya diproduksi organ hati, tapi jumlahnya masih perlu ditambah dari makanan.

    Asupan kolin yang lebih tinggi dapat dikaitkan dengan memori dan fungsi mental yang lebih baik.

    4. Kunyit

    Bahan aktif dalam kunyit bernama kurkumin yang bersifat antioksidan dan anti-peradangan dapat memberikan manfaat seperti meningkatkan daya ingat, mencegah alzheimer, meringankan depresi, hingga membantu pertumbuhan sel-sel otak.

    Kurkumin dapat membantu membersihkan plak amiloid, yang umumnya ada pada pasien dengan alzheimer.

    NEXT: Ada brokoli hingga kacang-kacangan

    5. Brokoli

    Brokoli mengandung banyak senyawa yang baik untuk tubuh, termasuk antioksidan. Brokoli juga mengandung vitamin K yang sangat tinggi hingga 100 persen asupan harian dengan konsumsi sebanyak 160 gram.

    Vitamin yang larut dalam lemak ini penting untuk membentuk sphingolipid, sejenis lemak yang padat di dalam sel-sel otak. Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara asupan vitamin K yang lebih tinggi dengan memori dan status kognitif yang lebih baik.

    Brokoli juga mengandung senyawa, seperti sulforafan, yang memberikan efek anti-inflamasi dan antioksidan. Kandungan tersebut dapat melindungi otak dari kerusakan.

    6. Kacang-kacangan

    Banyak penelitian telah menunjukkan konsumsi kacang-kacangan dapat meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Satu penelitian menemukan bahwa konsumsi kacang-kacangan secara teratur dapat dikaitkan dengan risiko penurunan kognitif yang lebih rendah pada orang dewasa yang lebih tua.

    Itu disebabkan oleh kandungan-kandungan seperti lemak sehat, antioksidan, dan vitamin E yang ada di dalamnya. Vitamin E melindungi sel dari kerusakan radikal bebas untuk membantu memperlambat penurunan mental.

  • 10 Makanan Penyebab Sembelit yang Sering Dikonsumsi Saat Berbuka Puasa

    10 Makanan Penyebab Sembelit yang Sering Dikonsumsi Saat Berbuka Puasa

    Jakarta, Beritasatu.com – Makanan penyebab sembelit dapat menghambat sistem pencernaan dan membuat buang air besar menjadi sulit, terutama saat menjalani puasa di bulan Ramadan.

    Sembelit sering terjadi akibat kurangnya asupan serat dan cairan, ditambah dengan konsumsi makanan yang memperlambat pergerakan usus.

    Jika tidak diatasi, kondisi ini bisa menyebabkan perut terasa tidak nyaman, kembung, dan bahkan nyeri. Agar tetap nyaman selama menjalankan ibadah puasa, penting untuk mengenali jenis makanan yang bisa memicu sembelit.

    Berikut ini 10 makanan yang dapat menyebabkan atau memperburuk sembelit dan sebaiknya dikurangi selama bulan puasa, dikutip dari laman Medicine Net, Jumat (21/3/2025).

    Makanan Penyebab Sembelit yang Perlu Dihindari

    1. Pisang mentah

    Pisang dapat memiliki efek yang berbeda pada pencernaan tergantung tingkat kematangannya. Pisang yang masih hijau atau mentah mengandung banyak pati resisten, yang sulit dicerna oleh tubuh, sehingga memperlambat pergerakan usus dan menyebabkan sembelit. Sebaliknya, pisang yang sudah matang kaya akan serat dan justru bisa membantu melancarkan buang air besar.

    2. Nasi putih

    Sebagai makanan pokok bagi banyak orang, nasi putih sering dikonsumsi saat sahur dan berbuka puasa. Namun, dibandingkan dengan nasi merah atau nasi cokelat, nasi putih memiliki kandungan serat yang lebih rendah karena lapisan kulit luarnya sudah dihilangkan.

    Jika dikonsumsi dalam jumlah besar tanpa sayuran atau lauk tinggi serat, nasi putih bisa memperlambat sistem pencernaan dan menyebabkan sembelit.

    3. Produk olahan susu

    Produk susu seperti keju, yoghurt, dan susu murni dapat menyebabkan sembelit pada beberapa orang, terutama yang intoleran terhadap laktosa. Laktosa dalam susu dapat menyebabkan gangguan pencernaan, seperti kembung dan produksi gas berlebihan, yang memperburuk sembelit.

    Jika Anda mengalami masalah ini, cobalah mengganti susu sapi dengan susu nabati seperti susu almon atau susu oat yang lebih mudah dicerna.

    4. Daging merah

    Daging merah, seperti daging sapi dan kambing mengandung lemak tinggi dan serat otot yang sulit dicerna, sehingga dapat memperlambat proses pencernaan. Selain itu, daging merah mengandung zat besi dalam jumlah tinggi yang dapat membuat feses menjadi lebih keras, meningkatkan risiko sembelit.

    Jika ingin mengonsumsi daging, sebaiknya imbangi dengan sayuran hijau dan makanan tinggi serat lainnya agar pencernaan tetap lancar.

    5. Makanan berbahan tepung putih

    Makanan, seperti roti putih, pasta, dan pastry sering kali rendah serat karena menggunakan tepung olahan yang telah kehilangan banyak kandungan serat alaminya. Tanpa asupan serat yang cukup, pergerakan usus menjadi lebih lambat, menyebabkan kesulitan dalam buang air besar.

    Sebagai alternatif, pilihlah roti gandum utuh atau pasta gandum yang lebih tinggi serat untuk menjaga kesehatan pencernaan.

    6. Makanan manis dan berkadar gula tinggi

    Saat berbuka puasa, banyak orang memilih makanan manis, seperti kue, cokelat, dan minuman dengan kadar gula tinggi. Makanan ini tidak mengandung serat yang cukup dan justru dapat memperlambat pergerakan usus.

    Selain itu, cokelat mengandung lemak dan kafein yang dapat memperburuk sembelit bagi penderita irritable bowel syndrome (IBS). Mengurangi konsumsi makanan manis dan menggantinya dengan buah segar yang kaya serat bisa menjadi pilihan lebih sehat.

    7. Makanan cepat saji

    Makanan cepat saji seperti burger, ayam goreng, atau kentang goreng memiliki kandungan lemak jenuh yang tinggi dan sangat sedikit serat. Lemak dalam makanan ini bisa memperlambat pergerakan usus, membuat pencernaan bekerja lebih lambat, dan menyebabkan sembelit.

    Selain itu, gorengan dapat memperparah gejala perut kembung dan begah, sehingga tidak dianjurkan untuk dikonsumsi dalam jumlah besar saat berbuka puasa.

    8. Makanan olahan dan makanan beku

    Makanan olahan, seperti sosis, nuget, dan makanan beku siap saji sering kali tinggi garam, rendah serat, serta mengandung bahan pengawet.

    Kandungan natrium yang tinggi dalam makanan ini dapat menyebabkan dehidrasi ringan, yang pada akhirnya memperparah sembelit. Sebagai gantinya, pilihlah makanan segar dan alami yang kaya serat, seperti sayur dan buah.

    9. Keripik dan makanan ringan berlemak

    Keripik kentang dan makanan ringan lainnya mengandung banyak lemak jenuh dan rendah serat, yang dapat memperlambat pergerakan usus. Makanan ini juga cenderung tinggi garam, yang dapat menyebabkan tubuh kehilangan cairan lebih cepat, membuat tinja lebih keras, dan memperparah sembelit. Jika ingin camilan yang lebih sehat, cobalah kacang-kacangan tanpa garam atau buah kering yang kaya akan serat.

    10. Makanan yang mengandung gluten

    Gluten adalah protein yang ditemukan dalam gandum, barley, dan rye. Bagi orang yang memiliki sensitivitas terhadap gluten atau menderita penyakit celiac, makanan yang mengandung gluten dapat menyebabkan gangguan pencernaan, termasuk sembelit.

    Jika Anda mengalami gejala seperti sembelit setelah mengonsumsi roti atau pasta berbahan dasar tepung terigu, konsultasikan dengan dokter dan pertimbangkan untuk beralih ke makanan bebas gluten.

    Menghindari makanan penyebab sembelit adalah langkah penting untuk menjaga kelancaran sistem pencernaan, terutama saat menjalankan puasa. Dengan pola makan yang lebih sehat, Anda bisa menjalani puasa dengan lebih nyaman dan tanpa gangguan pencernaan.

  • 10 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Maag Saat Berbuka Puasa

    10 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Maag Saat Berbuka Puasa

    Jakarta, Beritasatu.com – Makanan dihindari penderita maag (mag) sangat penting untuk diperhatikan, terutama saat berbuka puasa. Salah memilih makanan dapat memicu naiknya asam lambung dan memperburuk gejala maag, seperti perih, mual, hingga kembung.

    Oleh karena itu, penderita maag harus lebih selektif dalam memilih menu berbuka agar tetap nyaman menjalani ibadah puasa.

    Berikut adalah 10 makanan yang sebaiknya dihindari oleh penderita maag saat berbuka puasa, dikutip dari laman Very Well Health, Jumat (21/3/2025).

    Makanan yang Harus Dihindari Penderita Maag

    1. Gorengan

    Makanan yang digoreng dengan minyak berlebihan mengandung lemak tinggi yang sulit dicerna. Lemak ini memperlambat pengosongan lambung dan merangsang produksi asam lambung berlebih, sehingga berpotensi menyebabkan refluks asam.

    2. Makanan asin

    Kandungan garam yang tinggi dalam makanan dapat mengiritasi dinding lambung dan memperparah peradangan. Selain itu, konsumsi garam berlebih juga dapat menyebabkan retensi cairan, yang membuat perut terasa lebih kembung.

    3. Makanan pedas

    Cabai, sambal, dan makanan berbumbu pedas lainnya dapat meningkatkan produksi asam lambung serta mengiritasi lapisan lambung. Akibatnya, penderita maag dapat mengalami nyeri ulu hati dan sensasi terbakar di perut.

    4. Makanan berlemak tinggi

    Daging berlemak dan makanan bersantan memperlambat proses pencernaan serta meningkatkan risiko refluks asam. Selain itu, makanan ini dapat membuat perut terasa penuh dan tidak nyaman setelah berbuka.

    5. Makanan asam

    Buah-buahan, seperti jeruk, nanas, tomat, serta makanan yang mengandung cuka memiliki tingkat keasaman tinggi. Mengonsumsinya langsung saat berbuka dapat memperburuk gejala maag dengan meningkatkan kadar asam lambung.

    6. Susu dan produk olahannya

    Meskipun susu dapat memberikan efek menenangkan sementara, kandungan lemaknya justru dapat merangsang produksi asam lambung berlebih. Terutama pada susu full cream, keju, dan produk olahan susu lainnya.

    7. Cokelat

    Cokelat mengandung kafein dan theobromine yang dapat melemahkan katup antara lambung dan kerongkongan. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko naiknya asam lambung serta memperburuk gejala maag.

    8. Kacang-kacangan

    Kacang tanah, almon, dan mete memiliki kadar lemak tinggi yang dapat meningkatkan produksi gas di lambung. Hal ini dapat menyebabkan perut terasa kembung dan tidak nyaman setelah berbuka puasa.

    9. Makanan cepat saji

    Makanan cepat saji mengandung lemak trans dan garam dalam jumlah tinggi. Kedua kandungan ini dapat memperlambat proses pencernaan, meningkatkan risiko iritasi lambung, serta memicu refluks asam.

    10. Makanan berserat kasar

    Beberapa sayuran, seperti brokoli, kol, dan lobak mengandung serat yang sulit dicerna. Hal ini dapat menyebabkan perut kembung, meningkatkan tekanan di lambung, dan memperburuk gejala maag setelah berbuka.

    Memahami makanan dihindari penderita maag sangat penting agar dapat menjalani puasa dengan lebih nyaman dan sehat. Dengan menghindari makanan yang memicu asam lambung, penderita maag bisa berbuka dengan lebih tenang tanpa khawatir gejala maag kambuh.