Produk: lemak

  • Makan Nanas Bisa Turunkan Kolesterol? Dokter Luruskan Faktanya

    Makan Nanas Bisa Turunkan Kolesterol? Dokter Luruskan Faktanya

    Jakarta

    Nanas sering dikaitkan dengan manfaat kesehatan, terutama dalam menurunkan kadar kolesterol tinggi. Banyak yang percaya bahwa konsumsi nanas dapat mencegah atau menurunkan kadar kolesterol di dalam tubuh.

    Namun, spesialis penyakit dalam dari Mayapada Hospital, dr Roy Panusunan Sibarani, SpPD-KEMD, FES, menegaskan bahwa anggapan tersebut kurang tepat.

    dr Roy menjelaskan kolesterol sebenarnya bukan zat yang langsung diserap dari makanan. Adapun yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan adalah trigliserida, yaitu jenis lemak yang beredar dalam darah.

    Setelah diserap oleh tubuh, trigliserida diolah di hati (liver) menjadi berbagai jenis kolesterol, seperti LDL (low-density lipoprotein), HDL (high-density lipoprotein), IDL (intermediate-density lipoprotein), dan VLDL (very low-density lipoprotein).

    “Jadi yang kita serap itu namanya trigliserida, minyak darah. Jadi diserap di dalam makanan dalam bentuk minyak, itu lemak,” ujarnya kepada detikcom, Kamis (20/3/2025).

    Terkait manfaat nanas, dr Roy menjelaskan bahwa buah ini mengandung bromelain, enzim yang dapat membantu memecah plak dari kolesterol dalam pembuluh darah. Namun, bromelain tidak mencegah kolesterol masuk ke dalam tubuh.

    “Jadi bukan mencegah kolesterol masuk, karena yang diserap perut kita itu yang diabsorbsi, bukan kolesterol. Yang kita serap itu bentuknya cikal bakalnya, tepungnya kolesterol,” katanya.

    “Kolesterol tidak kita makan. Kita makannya itu dalam bentuk trigliserida, kita absorbsinya dalam bentuk trigliserida,” lanjutnya lagi.

    Oleh karena itu, dr Roy menekankan pentingnya memahami bagaimana tubuh mengolah lemak dan kolesterol agar tidak salah kaprah.

    (up/up)

  • Saran Dokter Agar Opor Ayam Tak Picu Lonjakan Trigliserida

    Saran Dokter Agar Opor Ayam Tak Picu Lonjakan Trigliserida

    Jakarta

    Beragam hidangan khas Lebaran seperti opor ayam, semur, ketupat, hingga aneka kue kering memang selalu menggugah selera. Namun, di balik kenikmatan tersebut, banyak makanan Lebaran yang tinggi lemak dan berpotensi memicu risiko kesehatan.

    Menurut spesialis penyakit dalam dari Mayapada Hospital, dr Roy Panusunan Sibarani, SpPD-KEMD, pada dasarnya kadar kolesterol tidak secara langsung dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi. Kolesterol sebenarnya diproduksi secara alami oleh hati dan diperlukan oleh tubuh, terutama dalam pembentukan membran sel.

    Sementara itu, lemak yang masuk dari makanan dikenal sebagai trigliserida, yang kemudian diserap oleh tubuh dan diolah oleh hati menjadi berbagai bentuk lipoprotein atau lemak seperti LDL atau low-density lipoprotein atau kerap disebut ‘kolesterol jahat’.

    Meski kolesterol memiliki fungsi penting, konsumsi makanan berlemak jenuh dan trans fat secara berlebihan, seperti yang terdapat dalam opor ayam dan makanan bersantan lainnya, bisa berkontribusi terhadap pembentukan plak dalam pembuluh darah.

    “Opor itu kan penuh dengan trans fat, penuh dengan lemak. Trans fat itu bisa menjadi cikal bakal pembentukan plak,” katanya kepada detikcom, Kamis (20/3/2025).

    Oleh karena itu, ia menyarankan agar konsumsi makanan berlemak diimbangi dengan sayuran atau buah yang dapat membantu mengurangi absorpsi lemak dalam tubuh.

    dr Roy juga mengingatkan untuk mengontrol porsi makan dan memastikan komposisi menu tetap seimbang. Menurutnya, setiap hidangan tidak hanya berisi karbohidrat dan lemak, tetapi juga harus mengandung serat dari sayuran atau buah agar lebih sehat.

    “Kalau cuma makan nasi, rendang, sama gulai ayam, ya langsung jadi lemak di tubuh. Tapi kalau ditambah serat seperti sayur atau nanas, itu bisa membantu mengurangi absorpsi lemak di usus,” paparnya.

    Selain memperhatikan pola makan, dr Roy juga menyarankan untuk aktif setelah mengonsumsi makan berat saat Lebaran.

    “Kita punya waktu 3 jam sebelum sel itu memberangkatkan energi kita. Energi yang masuk, karbohidrat dan lemak itu kan masuk. Nah kita punya waktu 3 jam. Untuk apa? ya lakukanlah satu exercise,” tuturnya.

    “Apakah itu jalan kaki, sebelum pulang dari pesta (saat lebaran), dari teraweh misalnya. Atau pulang buka bersama yang “makannya”, banyak. Ya, sebelum masuk rumah, oke, di depan rumah kita ada lapangan basket, puterin dulu aja,” sambungnya lagi.

    Menurutnya, jika setelah bersantap di rumah keluarga atau kerabat ada kesempatan bergerak, itu akan lebih baik daripada langsung beristirahat.

    Lebaran adalah momen selebrasi yang dinantikan setelah menjalani puasa sebulan penuh. Tidak ada larangan untuk menikmati makanan khas Idul Fitri, asalkan tetap dalam batas wajar dan diimbangi dengan aktivitas fisik serta pola makan yang seimbang.

    (suc/up)

  • Cara Mengatasi Darah Tinggi Karena Makan Daging Saat Lebaran

    Cara Mengatasi Darah Tinggi Karena Makan Daging Saat Lebaran

    Jakarta

    Saat Lebaran, detikers wajib selalu menjaga diri agar tidak kalap makan semua jenis olahan daging yang mengandung kolesterol tinggi. Terutama jika kalian memiliki riwayat darah tinggi, dengan risiko stroke dan gangguan jantung.

    Selain mengawasi porsi makan, detikers harus mengetahui cara kontrol dan mengatasi darah tinggi agar tidak mengganggu perayaan Idul Fitri. Cara ini meliputi pengaturan pola hidup dan konsumsi makanan.

    Hubungan Darah Tinggi dengan Makan Daging

    Dikutip dari situs Ayo Sehat Kemenkes, daging merah memiliki kandungan kolesterol yang cukup tinggi. Daging merah ini mencakup daging sapi, kambing, atau domba. Kolesterol jahat di dalamnya bisa menumpuk dalam tubuh, terutama pada pembuluh darah.

    Pembuluh darah ini bisa menyempit dan mengeras. Jika sudah terjadi demikian, jantung harus bekerja lebih ekstra dalam memompa darah karena pasokan darah ke seluruh tubuh yang berkurang.

    Hal inilah yang membuat tekanan darah menjadi tinggi atau hipertensi. Orang dikatakan hipertensi jika tekanan darahnya melebihi 140/90 mmHg.

    Pola Hidup untuk Mengatasi Darah Tinggi

    Cara mengatasi darah tinggi atau hipertensi bersumber dari penerapan pola hidup sehat setiap saat. Berikut gaya hidup untuk kontrol dan mengatasi gangguan hipertensi:

    Kurangi asupan garam, termasuk dalam masakan, penggunaan keju dan mentega, konsumsi makanan cepat saji, hingga makanan kemasan.Kurangi makanan tinggi lemak, seperti makanan yang digoreng, daging merah, santan, dll.Tingkatkan aktivitas fisik dengan rajin berolahraga.Tidur dengan waktu cukup dan hindari stres yang berlebihan.Kontrol berat badan, jangan sampai berlebihan.Jangan merokok dan minum alkohol.Konsumsi obat sesuai petunjuk dokter. Jangan dihentikan tanpa petunjuk dokter.Periksa tekanan darah secara berkala dan berkonsultasi dengan dokter jika tekanan darah belum terkendali.Makanan untuk Penderita Darah Tinggi

    Selain melalui pola hidup di atas, penderita darah tinggi juga sebaiknya mengonsumsi makanan tertentu. Dilansir dari Healthline, berikut 9 makanan untuk penderita darah tinggi:

    1. Ikan

    Ikan salmon dan ikan berlemak lainnya mengandung omega-3 yang sangat baik untuk jantung. Lemak pada ikan dapat membantu mengurangi tekanan darah dan menurunkan peradangan.

    2. Daging Tanpa Lemak

    Penderita hipertensi masih boleh makan daging, tapi hindari lemaknya. Kalian bisa makan dada ayam tanpa kulit, sirloin sapi, dan daging kalkun giling tanpa lemak.

    3. Buah Jeruk

    Jeruk kaya akan vitamin, mineral, dan senyawa tanaman, yang membantu menurunkan tekanan darah dan menjaga jantung tetap sehat. Jeruk ini juga termasuk lemon, jeruk bali, dan jeruk nipis.

    4. Sayuran Hijau

    Sayuran hijau baik dikonsumsi untuk penderita darah tinggi, terutama lobak swiss dan bayam. Sayuran hijau ini merupakan sumber kalium dan magnesium, yang mendukung tingkat tekanan darah yang optimal.

    5. Kacang-kacangan dan Biji-bijian

    Kacang-kacangan dan biji-bijian merupakan sumber serat dan arginin. Arginin adalah asam amino yang dibutuhkan untuk memproduksi oksida nitrat, senyawa penting untuk relaksasi pembuluh darah.

    Kacang-kacangan dan biji-bijian ini mencakup biji labu, biji rami, biji chia, pistachio, kenari, dan kacang almond.

    6. Buah Beri

    Buah beri merupakan sumber antioksidan, termasuk antosianin yang dapat meningkatkan kadar oksida nitrat dalam darah, sehingga dapat membantu menurunkan tingkat tekanan darah.

    Buah beri ini termasuk stroberi, rasberi, blueberry, chokeberry, anggur, dan cranberry. Buah ini bisa dimakan langsung atau dibuat jus.

    7. Wortel

    Wortel merupakan sayuran yang sering dimasukkan dalam berbagai masakan. Kandungannya memungkinkan tekanan darah tinggi bisa turun 10% untuk setiap 100 gram wortel yang dimakan setiap hari.

    8. Tomat

    Tomat kaya akan banyak nutrisi, termasuk kalium dan pigmen karotenoid likopen. Likopen dikaitkan dengan efek positif pada kesehatan jantung.

    9. Kentang

    Terakhir adalah kentang yang memiliki beberapa senyawa nabati yang dapat berguna dalam mengelola tingkat tekanan darah dan membantu menyehatkan jantung.

    Demikian cara mengatasi darah tinggi karena makan daging saat Lebaran. Pastikan untuk mengatur pola aktivitas dan pola makan yang sehat.

    (bai/row)

  • Agar Asam Lambung Tak Kambuh Pas Lebaran, Hindari Sederet Makanan Ini

    Agar Asam Lambung Tak Kambuh Pas Lebaran, Hindari Sederet Makanan Ini

    Jakarta

    Asam lambung yang tiba-tiba naik saat momen Lebaran tentu bisa merusak kebahagiaan. Hal ini membuat mereka pengidap asam lambung atau GERD (Gastroesophageal Reflux Disease), ada baiknya lebih selektif dalam memilih makanan.

    Dikutip dari Healthline, makanan dengan kadar lemak tinggi, pedas, dan berkafein dapat memicu naiknya asam lambung dan bisa memperburuk gejala GERD. Jika ingin tetap menikmati makanan-makanan lezat saat Lebaran, pengidap asam lambung harus menghindari beberapa makanan ini.

    1. Makanan Berlemak Tinggi

    Makanan berlemak umumnya menurunkan tekanan pada lower esophageal sphincter (LES) dan menunda pengosongan lambung, sehingga ini dapat meningkatkan gejala asam lambung.

    Beberapa makanan yang bisa dihindari adalah kentang goreng, keripik kentang, keju, es krim, saus salad berlemak tinggi, daging merah seperti sirloin atau iga panggang, opor ayam, rendang, dan gulai.

    2. Makanan Pedas dan Asam

    Makanan Indonesia memang identik dengan yang pedas-pedas dan ini biasanya kerap hadir di meja makan saat Lebaran. Selain itu, ada acar juga yang rasanya asam sebagai pelengkap hidangan.

    Penelitian menunjukkan bahwa makanan pedas dapat menyebabkan nyeri perut dan gejala rasa terbakar jika seseorang memiliki gangguan gastrointestinal fungsional. Capsaicin, senyawa kimia yang membuat makanan terasa pedas, dapat mengiritasi bagian kerongkongan, yang dapat mengakibatkan asam lambung.

    3. Buah dan Sayur Tertentu

    Buah dan sayur memang menjadi bagian dari makanan sehat. Namun, ada beberapa buah dan sayur tertentu yang dapat memperburuk gejala GERD seperti nanas, jeruk bali, lemon, jeruk nipis, tomat, bawang putih, dan bawang bombay.

    4. Kafein

    Kafein dapat meningkatkan produksi asam lambung dan melemahkan sfingter esofagus bagian bawah, katup yang berfungsi mencegah asam lambung naik ke kerongkongan. Hal ini bisa memperburuk gejala GERD, seperti sensasi terbakar di dada (heartburn), regurgitasi, dan ketidaknyamanan pada perut.

    (dpy/up)

  • 5 Minuman Alami Penurun Kolesterol, Usai Lebaran Tak Perlu Was-was

    5 Minuman Alami Penurun Kolesterol, Usai Lebaran Tak Perlu Was-was

    Jakarta

    Pola makan kaya akan lemak dan gula saat Lebaran tentunya dapat meningkatkan kadar kolesterol. Hal ini membuat munculnya keluhan seperti leher menjadi kencang setelah atau bahkan saat hari Lebaran, yang oleh sebagian orang dianggap sebagai gejala melonjaknya kolesterol.

    Kolesterol dibagi menjadi dua, yakni LDL (Low-density Lipoprotein) sebagai kolesterol jahat dan HDL (High-density Lipoprotein) sebagai kolesterol baik.

    Kolesterol baik (HDL) akan terserap oleh organ hati kemudian membuang sisanya ke tubuh. Sementara kolesterol jahat (LDL) jika terlalu berlebihan akan menyumbat pembuluh darah.

    Dikutip dari Medical News Today, tingginya kolesterol dalam tubuh dapat memicu pembentukan plak yang mempersempit dan menghambat aliran darah, sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

    Lalu apa saja minuman penurun kolesterol yang efektif dan mudah untuk didapatkan?

    1. Teh Hijau

    Minuman ini mengandung katekin dan senyawa antioksidan yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (Low Density Lipoprotein).

    Sebuah studi di tahun 2020 menemukan bahwa epigallocatechin gallate (EGCG), yakni antioksidan dalam teh hijau dapat membantu menurunkan LDL atau kolesterol jahat.

    2. Jus Tomat

    Tomat diketahui kaya akan senyawa yang disebut lycopene (likopen). Senyawa ini dapat meningkatkan kadar lipid dan mengurangi kolesterol LDL.

    Penelitian menunjukkan bahwa mengolah tomat menjadi jus dapat meningkatkan kandungan likopennya. Jus tomat juga kaya akan serat penurun kolesterol dan niasin.

    3. Berry Smoothies

    Beberapa buah beri memang dikenal kaya akan antioksidan dan serat, sehingga cocok dijadikan minuman penurun kolesterol. Beberapa buah beri yang bisa dipilih adalah strawberry, blueberry, blackberry, dan raspberry.

    NEXT: Susu oat dan susu kedelai

    4. Susu Oat (Oat Milk)

    Oat mengandung beta-glukan yang dapat menciptakan zat seperti gel di dalam usus dan berinteraksi dengan garam empedu. Serat larut ini dapat menghambat penyerapan kolesterol dan membantu mengurangi kadar kolesterol.

    Sebuah tinjauan pada tahun 2018 menunjukkan bahwa minuman oat, seperti susu oat, dapat menawarkan penurunan kolesterol yang lebih konsisten daripada produk oat semi-padat atau padat. Segelas susu oat 250 mL dapat menyediakan 1 gram beta-glukan.

    5. Susu Kedelai

    Kedelai diketahui rendah lemak jenuh. Mengganti lemak jenuh dengan produk kedelai dapat membantu mengurangi atau mengelola kadar kolesterol.

    The Food and Drug Administration (FDA) merekomendasikan mengonsumsi 25 gram (g) protein kedelai per hari sebagai bagian dari diet rendah lemak jenuh dan kolesterol untuk membantu mengurangi risiko penyakit jantung.

    Selain itu, lebih baik untuk mengonsumsi kedelai dalam bentuk utuh dan diolah secara minimal dengan sedikit atau tanpa tambahan gula, garam, dan lemak.

  • 5 Resep Menu Lebaran Sehat Tanpa Kolesterol

    5 Resep Menu Lebaran Sehat Tanpa Kolesterol

    Jakarta, Beritasatu.com – Menu Lebaran adalah hidangan istimewa yang selalu dinantikan. Namun, banyak hidangan Lebaran yang tinggi kolesterol dan kurang sehat.

    Oleh karena itu, penting untuk memilih menu yang lebih sehat tanpa mengurangi cita rasa khas Lebaran. Berikut ini lima resep menu Lebaran sehat tanpa kolesterol yang tetap lezat dan menggugah selera.

    Menu Lebaran Sehat

    1. Satai dada ayam

    Dada ayam merupakan pilihan daging rendah lemak yang cocok untuk hidangan satai. Dengan bumbu yang tepat, satai ini tetap lezat tanpa meningkatkan kadar kolesterol.

    Bahan-bahan:

    2 dada ayam, potong kecil.1 buah paprika, potong kecil.1 siung bawang putih, cincang.1/2 sdt bubuk jintan.1 sdm air lemon.1 sdt jahe parut.1/2 sdt bubuk cabai.1 sdt garam.1 sdm minyak.Tusuk satai.

    Cara Membuat:

    Campurkan semua bumbu dengan ayam dan paprika, lalu diamkan beberapa jam.Tusukkan ayam dan paprika ke tusuk satai.Panggang di atas wajan selama 5 menit hingga kecokelatan.Sajikan dengan sambal kecap atau saus sambal.

    2. Soto ayam tanpa santan

    Menghilangkan santan dari soto ayam dapat mengurangi asupan lemak jenuh.

    Bahan-bahan:

    1 kg ayam, potong-potong.3 cm jahe, keprek.2 lembar daun salam.5 lembar daun jeruk.2 batang serai, keprek.4 cm lengkuas, keprek.2 batang daun bawang.Garam dan kaldu bubuk secukupnya.Air secukupnya.9 siung bawang merah, 6 siung bawang putih, 5 cm kunyit, 3 butir kemiri,1/2 sdt merica (haluskan).Soun dan tauge.

    Cara Membuat:

    Rebus ayam hingga matang, buang air rebusan pertama.Tumis bumbu halus, lalu masukkan ke dalam rebusan ayam.Tambahkan garam, kaldu bubuk, dan daun bawang, lalu masak hingga ayam empuk.Sajikan dengan soun, tauge, dan perasan jeruk nipis.

    3. Ketupat beras merah

    Ketupat beras merah lebih sehat karena kaya serat dan antioksidan.

    Bahan-bahan:

    10 buah cangkang ketupat.1,5 kg beras merah.1 sdt garam.

    Cara Membuat:

    Cuci beras merah, tambahkan garam, lalu masukkan ke cangkang ketupat.Rebus dalam panci presto selama 45 menit.Angkat, bersihkan, dan tiriskan sebelum disajikan.

    4. Opor ayam tanpa santan

    Menggunakan rempah-rempah sebagai pengganti santan membuat opor ayam tetap lezat tanpa lemak berlebih.

    Bahan-bahan:

    500 gram ayam.5 potong tahu putih.4 butir telur ayam.4 butir bawang merah.3 siung bawang putih.1 ruas lengkuas.1 batang serai.1/2 sdt kunyit bubuk2 lembar daun jeruk.2 lembar daun salam.1 ruas jahe.3 butir kemiri.1/3 sdt ketumbar bubuk (haluskan).3 sdm fiber cream.Garam, gula, dan kaldu bubuk secukupnya.

    Cara Membuat:

    Rebus ayam dan tahu setengah matang, rebus telur lalu kupas.Tumis bumbu halus hingga harum, tambahkan air.Masukkan ayam, tahu, dan telur, lalu tambahkan garam dan kaldu.Terakhir, masukkan fiber cream, aduk rata, dan sajikan.

    5. Bakso ikan

    Bakso ikan lebih sehat karena rendah lemak dibandingkan bakso sapi.

    Bahan-bahan:

    400 gram ikan tenggiri, haluskan.100 gram tepung sagu.1 butir telur.700 ml air.1/4 sdt merica putih.1 sdt minyak wijen.1 sdt kecap asin.1 sdt garam.1 ruas jahe, keprekBihun dan daun seledri

    Cara Membuat:

    Campurkan ikan, tepung sagu, telur, garam, dan merica.Bentuk bulatan kecil, lalu rebus dalam air mendidih dengan jahe.Tambahkan lada putih, kecap asin, dan minyak wijen.Sajikan dengan bihun dan taburan daun seledri.

    Dengan memilih menu Lebaran sehat tanpa kolesterol ini, Anda tetap bisa menikmati hidangan lezat tanpa mengorbankan kesehatan. Selamat menikmati Lebaran dengan lebih sehat!

  • Lebaran Mau Pesta Opor? Gas Aja, Dokter Bilang Tak Ada Larangan Makan Enak

    Lebaran Mau Pesta Opor? Gas Aja, Dokter Bilang Tak Ada Larangan Makan Enak

    Jakarta

    Berbagai makanan enak pasti terhidang saat lebaran. Masa iya sih, momen setahun sekali dilewatkan begitu saja cuma karena takut gemuk dan kolesterol naik?

    Risiko kesehatan akibat kalap makan enak memang perlu diantisipasi. Namun tidak berarti harus menghindari sama sekali berbagai hidangan enak seperti opor dan ketupat.

    “Siapa sih yang tidak mau selebrasi pada keadaan yang kemenangan yang mutlak pada waktu kita menyelesaikan (puasa) Ramadan? Ya semua kepingin,” kata pakar metabolisme dari Mayapada Hospital, dr Roy Panusunan Sibarani, SpPD-KEMD, FES, Kamis (20/3/2025).

    “Tapi kita pasti akan ajarkan bagaimana caranya melakukan selebrasi dengan sehat,” lanjutnya.

    Bahkan pada pasien diabetes, dr Roy menegaskan tidak ada eksklusivitas terkait makanan. Apapun boleh dikonsumsi, yang penting harus dipastikan porsinya tidak berlebihan dan diimbangi dengan menu yang lebih sehat seperti buah dan sayuran.

    “Mau makan kastengel? Silakan. Mau makan nastar? Ya silakan saja,” kata dr Roy.

    Selain itu, dr Roy membagikan cara sehat ‘selebrasi’ makan enak tanpa harus menghadapi risiko kesehatan. Setelah mengonsumsi makanan enak, dr Roy menjelaskan, tubuh punya waktu 3 jam untuk membakar energi dari karbohidrat dan lemak.

    Saran dr Roy, ada baiknya menyempatkan diri melakukan exercise pada periode tersebut setiap kali makan enak. Tidak perlu olahraga berat, latihan yang dimaksud bisa dilakukan sembari jalan kaki sepulang acara makan-makan.

    “Di depan rumah ada lapangan basket? Puterin dulu aja,” saran dr Roy.

    (suc/up)

  • Jarang Disadari, Ini 6 Gejala Kolesterol yang Kerap Muncul di Tangan

    Jarang Disadari, Ini 6 Gejala Kolesterol yang Kerap Muncul di Tangan

    Jakarta

    Kadar kolesterol yang tinggi tidak selalu bergejala dan hanya bisa dipastikan melalui pemeriksaan. Namun, terkadang ada tanda-tanda yang bisa diwaspadai sebagai isyarat bahwa kadar kolesterol mengalami peningkatan.

    Dikutip dari Times of India, kolesterol yang tinggi akan mengganggu aliran darah normal ke saraf. Hal ini bisa menyebabkan munculnya kesemutan di tangan.

    Seperti yang diketahui, banyak faktor yang dapat menyebabkan melonjaknya kadar kolesterol seseorang, seperti mengonsumsi makanan berlemak tinggi, merokok, minum alkohol, jarang berolahraga, dan obesitas.

    Lalu, apa saja tanda-tanda kadar kolesterol tinggi yang bisa muncul di tangan?

    1. Jari Tangan Nyeri

    Kolesterol yang tinggi bisa ditandai dengan jari tangan yang suka tiba-tiba terasa nyeri. Ini karena penumpukan kolesterol di arteri darah tangan dapat menimbulkan rasa sakit ketika disentuh.

    2. Muncul Endapan Kekuningan

    Tanda kolesterol tinggi selanjutnya adalah munculnya endapan berwarna kekuningan pada kulit, terutama di sekitar mata dan terkadang di telapak tangan.

    Endapan kuning ini disebut Xanthelasma yakni plak kekuningan yang sering muncul di kelopak mata, biasanya di sudut dalam mata, yang disebabkan oleh penumpukan lemak (kolesterol) di bawah kulit.

    3. Jari Kesemutan

    Terganggunya aliran darah normal ke saraf karena kolesterol yang tinggi bisa membuat jari-jari tangan kesemutan.

    4. Mati Rasa

    Kolesterol yang tinggi juga bisa menyebabkan jari-jari tangan hingga kaki mati rasa. Biasanya, kondisi ini terjadi di malam hari.

    5. Kehilangan Kekuatan Genggaman

    Jika seseorang tiba-tiba merasa genggamannya mulai melemah, ini bisa menjadi tanda-tanda kadar kolesterol di dalam tubuh sudah tinggi.

    6. Tangan dan Jari-jari Dingin

    Gejala ini acapkali tidak disadari. Saat seseorang berada di lingkungan yang normal tapi tangan dan jari-jari terasa dingin, kemungkinan ini menjadi pertanda dari tubuh bahwa kadar kolesterol sudah tinggi.

    (dpy/up)

  • 6 Tips Mengelola Berat Badan Setelah Lebaran untuk Tubuh dan Pola Hidup Sehat

    6 Tips Mengelola Berat Badan Setelah Lebaran untuk Tubuh dan Pola Hidup Sehat

    Liputan6.com, Bandung – Setelah menjalani ibadah puasa selama bulan Ramadan banyak orang merasakan perubahan dalam pola makan dan berat badan mereka. Beberapa berhasil menurunkan berat badan ada juga yang justru mengalami kenaikan berat badan.

    Kondisi tersebut bisa terjadi karena pola makan yang diterapkan selama bulan Ramadan. Oleh karena itu, mengelola berat badan setelah Lebaran bisa menjadi tujuan penting agar tubuh tetap sehat dan bugar.

    Salah satu langkah awal dalam mengelola berat badan setelah Lebaran adalah dengan kembali ke pola makan yang seimbang. Setelah terbiasa dengan porsi makan lebih kecil selama Ramadan penting untuk tidak langsung kembali ke kebiasaan makan berlebihan.

    Mengonsumsi makanan bergizi seperti sayur, buah, protein tanpa lemak, dan karbohidrat kompleks dapat membantu menjaga keseimbangan energi dalam tubuh. Selain menjaga pola makan, olahraga juga menjadi kunci utama dalam mengelola berat badan.

    Setelah Ramadan, banyak orang merasa tubuhnya menjadi lebih ringan dan bersemangat untuk kembali beraktivitas fisik. Melakukan olahraga ringan seperti jalan kaki, bersepeda, atau yoga dapat membantu membakar kalori serta meningkatkan metabolisme tubuh.

    Jika memungkinkan, olahraga yang lebih intens seperti lari atau latihan kekuatan juga dapat dijadikan pilihan untuk hasil yang lebih maksimal. Mengontrol asupan gula dan lemak juga penting diperhatikan.

  • Pakar dari Harvard Ungkap Kebiasaan Sederhana untuk Cegah Penyakit Jantung

    Pakar dari Harvard Ungkap Kebiasaan Sederhana untuk Cegah Penyakit Jantung

    Jakarta

    Jantung merupakan salah satu organ vital di tubuh. Oleh karena itu, penting untuk mengenali sederet faktor risiko dan yang membuatnya terserang penyakit.

    Ahli jantung Harvard dan dokter di Brigham and Women’s Hospitals, dr Haider Warraich, mengungkapkan kebiasaan yang ia lakukan untuk menjaga kesehatan jantung. Salah satunya adalah berolahraga secara rutin.

    “Saya berolahraga lima hingga enam kali seminggu. Saya menggunakan sepeda statis selama 30 menit lalu melakukan latihan ketahanan selama 30 menit,” kata Warraich dikutip dari News Week, Sabtu (29/3/2025).

    Jantung adalah otot yang perlu dilatih. Warraich menuturkan latihan aerobik seperti jalan kaki, lari, berenang, hingga menari dapat menyehatkan jantung sekaligus menurunkan tekanan darah.

    Latihan yang direkomendasikan untuk orang dewasa setidaknya 2 jam 30 menit setiap pekan. Untuk anak-anak dan remaja, durasi aktivitas fisik yang disarankan sekitar 1 jam setiap hari.

    Selain itu, Warraich juga mengingatkan pentingnya menjaga pola makan sehat. Beberapa jenis makanan seperti makanan tinggi lemak jenuh, natrium, dan gula telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular dan diabetes.

    “Saya merekomendasikan diet Mediterania dan sebagian besar mencoba untuk memiliki diet tinggi protein dengan sedikit tambahan gula, natrium, dan lemak jenuh,” kata Warraich.

    Warraich sangat menyukai kopi. Selain enak, minuman beraroma sedap ini memiliki banyak manfaat untuk kesehatan kardiovaskular.

    US Food and Drug Administration (FDA), semacam badan pengawas obat dan makanan di AS, merekomendasikan batas konsumsi kafein per hari sebanyak 400 mg per hari, sertara 4-5 cangkir kopi. Perlu digarisbawahi, kopi yang dimaksud adalah kopi hitam tanpa gula atau tambahan apapun.

    “Kopi jika dikonsumsi dalam jumlah yang wajar tampaknya memiliki manfaat kesehatan. Namun, terlalu banyak kopi dapat merugikan kesehatan, dan membuat seseorang sangat bergantung padanya,” ujar Warraich.

    Ia juga meminta masyarakat untuk membatasi konsumsi alkohol. Banyak penelitian menunjukkan adanya hubungan antara konsumsi alkohol dengan risiko kesehatan jantung.

    Konsumsi alkohol secara teratur dikaitkan dengan risiko tekanan darah tinggi, yang dapat membebani otot jantung.

    “Sayangnya, sebagian besar data terkini menunjukkan alkohol dalam jumlah berapapun dapat membahayakan kesehatan jantung, dan risikonya meningkat seiring dengan asupan,” kata Warraich.

    (avk/suc)