Produk: lemak

  • 11 Hal yang Bakal Terdampak Kebijakan Tarif Donald Trump di Indonesia, Ada Harga Emas?

    11 Hal yang Bakal Terdampak Kebijakan Tarif Donald Trump di Indonesia, Ada Harga Emas?

    PIKIRAN RAKYAT – Dampak potensial yang ditimbulkan oleh kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat, Donald Trump akan memengaruhi seantero dunia, tak terkecuali Indonesia. Apa saja dampaknya dan apa yang harus dilakukan sebagai reaksi bangsa yang tepat?

    Anggota Komisi XI DPR, Marwan Cik Asan dalam hal ini mendorong pemerintah RI untuk segera menyiapkan langkah-langkah yang praktis.

    “Kami mengimbau pemerintah untuk cepat mengantisipasi dampak dari perang tarif ini dan mencari solusi-solusi yang tepat untuk menghadapinya,” ujar Marwan dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, 3 April 2025.

    Dalam pengumuman resmi Donald Trump pada Rabu, 2 April 2025, Indonesia termasuk dalam daftar negara yang dikenakan tarif impor sebesar 32 persen.

    Marwan menjelaskan, kebijakan tarif ini berpotensi memengaruhi dinamika perdagangan internasional dan memberikan dampak yang cukup besar terhadap perekonomian Tanah Air.

    Dia juga mengungkapkan kekhawatirannya, mengingat kebijakan Trump ini dapat berdampak pada nilai tukar rupiah, harga emas, dan neraca perdagangan Indonesia dengan AS.

    Meski dampak langsung terhadap Indonesia kemungkinan tidak sebesar negara lain, menurut Marwan, tetap ada potensi dampak tidak langsung yang juga perlu diwaspadai.

    “Jika ekspor dari negara-negara mitra dagang utama Indonesia seperti China dan Jepang ke AS menurun akibat kebijakan ini, maka permintaan mereka terhadap produk Indonesia juga dapat ikut menurun. Hal ini berisiko menghambat pertumbuhan sektor industri dalam negeri yang bergantung pada rantai pasok global,” tutur Marwan.

    Ia lantas menyarankan, pemerintah mengadopsi langkah-langkah strategis guna memitigasi dampak negatif dari kebijakan tarif timbal balik AS.

    Salah satunya, mendiversifikasi pasar ekspor, mengurangi ketergantungan pada AS dengan memperluas hubungan dagang dengan negara-negara lain.

    Simak, berikut adalah hal-hal yang akan terdampak di Indonesia setelah kebijakan tarif impor yang diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump:

    1. Produk Ekspor Indonesia

    Produk seperti mesin dan peralatan listrik, garmen, lemak dan minyak nabati, alas kaki, dan produk perikanan akan terdampak. Peningkatan tarif impor di pasar AS dapat mengurangi daya saing produk Indonesia, karena harga barang akan menjadi lebih mahal.

    2. Industri Pengolahan

    Banyak industri pengolahan di Indonesia bergantung pada ekspor produk-produk tersebut.

    Penurunan daya saing produk ekspor dapat memengaruhi sektor industri yang menyerap sekitar 13,28 persen tenaga kerja Indonesia pada 2023, yang berpotensi berdampak pada jutaan pekerja.

    3. Nilai Tukar Rupiah

    Kebijakan tarif ini dapat memengaruhi nilai tukar rupiah, yang berisiko mengalami volatilitas akibat ketegangan dalam perdagangan internasional.

    4. Harga Emas

    Kenaikan tarif impor berpotensi memengaruhi harga emas, meskipun ini lebih dipengaruhi oleh dinamika pasar global.

    5. Neraca Perdagangan dengan AS

    Indonesia sudah mengalami defisit neraca perdagangan dengan AS pada 2023 dan 2024. Penerapan tarif dapat memperburuk defisit perdagangan dengan AS, meskipun masih lebih kecil dibandingkan dengan defisit yang dialami negara-negara lain seperti China, Jepang, dan Vietnam.

    6. Permintaan Produk Indonesia oleh Negara Mitra Dagang

    Negara-negara seperti China dan Jepang, yang merupakan mitra dagang utama Indonesia, berisiko menurunkan ekspor mereka ke AS.

    Penurunan ekspor negara mitra ini ke AS dapat menyebabkan mereka mengurangi permintaan terhadap produk Indonesia, yang dapat menghambat pertumbuhan sektor industri dalam negeri yang bergantung pada rantai pasok global.

    7. Sektor Industri yang Bergantung pada Rantai Pasok Global

    Kebijakan tarif dapat mengganggu sektor industri dalam negeri yang bergantung pada rantai pasok global, sehingga memperlambat pertumbuhan sektor-sektor ini.

    8. Kebijakan Fiskal dan Moneter

    Untuk menjaga stabilitas ekonomi Indonesia, kebijakan fiskal dan moneter yang lebih adaptif diperlukan. Kebijakan ini dapat mencakup upaya untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan mengurangi gejolak pasar.

    9. Perjanjian Perdagangan Bebas dengan Negara Lain

    Indonesia disarankan untuk mendiversifikasi pasar ekspor dengan memperluas hubungan dagang melalui perjanjian perdagangan bebas dengan negara-negara potensial.

    10. Kebijakan Insentif Pajak dan Subsidi

    Pemerintah dapat memberikan insentif pajak atau subsidi kepada industri yang terdampak untuk meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar internasional.

    11. Negosiasi dengan AS

    Pemerintah Indonesia bisa bernegosiasi dengan AS untuk memperoleh pengecualian tarif bagi beberapa produk ekspor utama atau memperbarui program Generalized System of Preferences (GSP) untuk mempertahankan akses istimewa ke pasar AS.

    Melalui langkah-langkah mitigasi seperti diversifikasi pasar, kebijakan moneter yang adaptif, dan diplomasi perdagangan yang proaktif, menurut Marwan, Indonesia diharapkan bisa mengelola dampak negatif dari kebijakan tarif AS ini. ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Libur Lebaran, Apa Kabar Berat Badan?

    Libur Lebaran, Apa Kabar Berat Badan?

    Jakarta

    Libur lebaran selalu diwarnai dengan berbagai sajian makan enak untuk merayakan kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa. Biasanya, sajian yang menggugah selera sudah disiapkan.

    Meski sudah memasak makanan tersebut di rumah, seringkali keadaan memaksa kita untuk makan lagi ketika berkunjung silaturahmi ke rumah tetangga dan kerabat.

    Sehingga, naiknya berat badan sudah jadi momok tersendiri saat lebaran. Ditambah lagi, budaya silaturahmi dan liburan juga bisa membuat kita enggan untuk menginjakkan kaki ke gym atau sekedar berolahraga simpel.

    Cara Turunkan Berat Badan Setelah Lebaran:

    1. Mengonsumsi Makanan dengan Nutrisi Seimbang
    Dikutip detikFood, daripada mengurangi porsi makan atau makan hanya dua bahkan satu kali sehari, makanlah dengan jadwal seperti biasa namun dengan nutrisi yang seimbang. Makanan nutrisi seimbang adalah makanan yang mengandung protein, vitamin, karbohidrat, dan mineral.

    2. Makan Secara Perlahan
    Makanlah dengan perlahan ketika mengunyah makanan yang mengandung banyak minyak atau manis. Makan dengan perlahan dapat membantu mengenali sinyal tubuh ketika sudah kenyang dan agar tidak makan secara berlebihan.

    3. Minum Air Putih
    Selain menghindari tubuh dari dehidrasi, minum air putih merupakan salah satu cara menurunkan berat badan setelah Lebaran. minumlah dua gelas air putih setelah bangun tidur agar dapat membantu menguangi keinginan untuk makan terlalu banyak.

    Ketika meminum air putih yang cukup, maka tubuh akan terhidrasi dan pengeluaran energi saat istirahat akan meningkat dan bisa membakar kalori lebih cepat.

    4. Olahraga
    Olahraga memang sebuah kebutuhan bahkan ketika tidak sedang dalam masa penurunan berat badan sekalipun. Berolahraga dapat menjaga tubuh agar tetap bugar dan dapat membantu membakar lemak di dalam tubuh.

    Jika detikers bukan tipe orang yang gemar berolahraga, cukup rutin melakukan jogging atau sekadar berjalan-jalan pagi atau sore, bisa juga melakukan work out routine yang sederhana.

    5. Berpuasa
    Berpuasa memang sering dijadikan cara agar berat badan turun. Nah, detikers dapat melakukan puasa sunah seperti puasa Syawal atau bahkan mengqadha utang puasa di bulan Ramadan. Namun perlu diingat, harus tetap memperhatikan asupan nutrisi dan tetap berolahraga ya.

    6. Istirahat yang Cukup
    Selain menjaga pola makan dan berolahraga, istirahat yang cukup juga penting lho. Menurut situs Kemenkes, durasi istirahat yang ideal adalah selama 8 jam sehari. Selain itu juga dapat membantu memperbaiki pola tidur yang mungkin saja tidak teratur selama bulan Ramadan.

    Itulah sejumlah cara untuk melakukan menurunkan berat badan setelah Lebaran. Semoga bermanfaat ya detikres!

    Saksikan pembahasan lengkap hanya di program detikPagi edisi Jumat (04/04/2025). Nikmati terus menu sarapan informasi khas detikPagi secara langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 08.00-11.00 WIB, di 20.detik.com, YouTube dan TikTok detikcom. Tidak hanya menyimak, detikers juga bisa berbagi ide, cerita, hingga membagikan pertanyaan lewat kolom live chat.

    “Detik Pagi, Jangan Tidur Lagi!”

    (vrs/vrs)

  • 6 Minuman untuk Redakan Kadar Kolesterol yang ‘Ngegas’ gegara Kalap Makan Lebaran

    6 Minuman untuk Redakan Kadar Kolesterol yang ‘Ngegas’ gegara Kalap Makan Lebaran

    Jakarta

    Momen Lebaran terkadang menjadi ajang ‘balas dendam’ untuk makan sepuasnya setelah menahan nafsu sebulan penuh. Bagi beberapa orang dengan riwayat kadar kolesterol tinggi, tentu hal ini bisa membahayakan tubuh.

    Kadar kolesterol dalam tubuh harus dijaga dengan baik. Masalah kolesterol tinggi yang dibiarkan dapat meningkatkan berbagai macam risiko penyakit kardiovaskular.

    Ada beberapa jenis minuman sehat yang bisa dikonsumsi untuk menurunkan kadar kolesterol tubuh. Dikutip dari Medical News Today, berikut beberapa di antaranya:

    1. Sari Kedelai

    Kedelai memiliki kandungan lemak jenuh yang rendah sehingga dapat mengelola kadar kolesterol. Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) merekomendasikan konsumsi 25 gram protein kedelai protein tiap hari sebagai bagian diet rendah lemak jenuh.

    Organisasi Heart UK merekomendasikan 2-3 porsi makanan atau minuman berbahan kedelai tiap hari, dengan satu porsi setara 250 ml sari kedelai. Pastikan juga sari kedelai yang dikonsumsi rendah gula atau tidak mengandung gula tambahan sama sekali.

    2. Teh Hijau

    Teh hijau mengandung katekin dan senyawa antioksidan lain yang membantu menurunkan low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat dan kadar kolesterol secara total.

    Sebuah studi dilakukan pada tahun 2020 untuk meneliti efek epigallocatechin gallate (EGCG), antioksidan dalam teh hijau, pada tubuh manusia. Peneliti menemukan adanya keterkaitan antara konsumsi teh hijau yang lebih banyak dengan kadar LDL lebih rendah.

    3. Minuman Cokelat

    Minuman cokelat hitam yang mengandung kakao sangat baik untuk menurunkan kolesterol. Kakao mengandung antioksidan flavanol yang baik untuk mengatasi masalah kolesterol tinggi.

    Sebuah ulasan pada tahun 2022 menyebut produk kakao dapat mengurangi LDL dan kolesterol secara total. Meski bermanfaat, hindari minuman cokelat dengan tambahan gula, garam, dan lemak di dalamnya.

    4. Jus Tomat

    Tomat memiliki kandungan senyawa likopen yang disebut meningkatkan kadar lipid dan mengurangi LDL. Penelitian menunjukkan pengolahan tomat menjadi jus dapat meningkatkan kadar likopennya.

    Jus tomat juga kaya akan serat penurun kolesterol dan niasin.

    5. Minuman Oat

    Oat mengandung beta-glukan yang menciptakan zat seperti jel dalam usus dan berinteraksi dengan garam empedu. Serat larut ini dapat menghambat penyerapan kolesterol dan membantu mengurangi kadar kolesterol.

    Sebuah tinjauan pada tahun 2018 menemukan minuman oat menurunkan kolesterol secara lebih konsisten dibandingkan produk oat padat. Segelas minuman oat sebanyak 250 ml mengandung sekitar 1 gram beta-glukan.

    6. Smoothie Beri

    Buah seperti stroberi, bluberi, blackberry, dan raspberi yang diolah menjadi smoothie bisa menjadi alternatif minuman penurun kolesterol. Buah beri kaya akan antioksidan dan serat yang membantu mengurangi kadar kolesterol.

    Kandungan antosianin misalnya, antioksidan ini memiliki peran yang besar dalam menurunkan kadar kolesterol. Beri juga cocok untuk diet karena rendah kalori dan lemak.

    (avk/naf)

  • Ramai-ramai ke GBK ‘Bakar Kalori’ Usai Idul Fitri

    Ramai-ramai ke GBK ‘Bakar Kalori’ Usai Idul Fitri

    Jakarta

    Habis Lebaran terbitlah bakar lemak, gambaran warga Jakarta berolahraga usai santap rendang hingga nastar Idul Fitri 1446 H. Warga ramai-ramai berjalan kaki hingga berlari untuk mengikis lemak hasil panganan momen Lebaran.

    Kawasan ring road Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Rabu (3/4) pagi, sudah ramai pengunjung, termasuk Nasrul (44) dan istrinya, Ade (42). Warga Mampang Prapatan itu berjalan kaki mengelilingi ring road GBK.

    “Mau membakar santen, nastar, rendang,” kata Nasrul saat ditemui detikcom.

    Pada saat Lebaran kemarin, Nasrul tak membatasi makanan apa yang masuk ke dalam perutnya. Sebab, menurutnya, makanan hingga kudapan khas Lebaran tak boleh dilewatkan.

    “Kalau Lebaran disediakan apa, makan, nggak boleh ditahan. Makanya hari ini minta maaf sama badannya,” ujar Nasrul sambil tertawa.

    Sejak Selasa (2/4) kemarin, Nasrul telah nyicil membakar kalori dengan joging pagi di kawasan Taman Margasatwa Ragunan. Ingin suasana baru, Nasrul memilih jalan sehat di GBK bersama istri.

    “Kemarin kita udah lari juga, tapi di Ragunan. Dibanding Ragunan di sini lebih banyak yang lari, jadi kita juga enak suasananya. Mau lari terus bawaannya karena banyak teman,” ucap dia.

    Nasrul dan Ade berolahraga di ring road Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Kamis (3/4/2025). (Rumondang Naibaho/detikcom)

    Tak jauh berbeda dengan Nasrul, warga Klender, Eca (29), sengaja memilih lagi pagi di GBK. Eca datang berolahraga bersama adik dan rekannya.

    Eca mengaku tak terlalu kalap makan ketupat sayur, opor, hingga rendang, saat Lebaran. Namun, dia telah berkomitmen memulai olahraga kembali.

    “Betul (sekalian bakar lemak). Kalau untuk Lebaran sih aku kebetulan kemarin nggak terlalu banyak santen ya, tapi lontong ya okelah, cuma santennya dikurangin. Sama kayak tahun ini tuh udah nggak bikin rendang, cuma bikin kuah santai aja,” cerita Eca.

    “Baru hari ini (olahraga). Karena kayak olahraga pasti perlu banget, apa lagi dengan umurku yang udah nggak muda lagi, jadi harus di-maintenance,” pungkasnya.

    Di Balik Pilih GBK

    Kawasan GBK ramai oleh warga berolahraga pada libur Lebaran, Kamis (3/5/2025). (Rumondang Naibaho/detikcom)

    Eca mengaku lari di kawasan GBK karena suasananya memotivasi untuk berlari. Meski rasa berlari di GBK dan tempat lain tetap sama bagi Eca.

    “Sebenarnya sih sama aja ya (lari di GBK dan tempat lain), cuma di GBK vibes-nya karena banyak orang jadi lebih termotivasi,” ujarnya.

    Berlari sejauh 5 Km, Eca berpisah dengan adik dan rekannya karena perbedaan kecepatan lari. Jarang berolahraga di kawasan GBK, Eca biasanya datang untuk mengikuti event tertentu.

    “Jarang banget (lari di GBK), rumah aku sebenarnya nggak terlalu jauh, cuma kalau ke GBK biasanya malah event doang kalau dulu, tahun lalu sih,” ujarnya.

    Eca berolahraga di kawasan ring road Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Kamis (3/4/2025). (Rumondang Naibaho/detikcom)

    Berbeda dengan Eca, Akhira (27), sering berlari di kawasan GBK pada akhir pekan atau setelah pulang kerja. Akhira merasa berolahraga di GBK lebih nyaman karena banyak orang yang juga berolahraga.

    “Suasananya sih karena banyak yang sama-sama olahraga di sini, jadi kita ikut terpacu. Kayak car free day (di Sudirman-Thamrin) juga vibes-nya banyak yang olahraga jadi kebawa semangat. Kalau di kompleks rumah terlalu sendiri, kalau capek pulang, nggak ada trigger semangatnya,” jelas Akhira.

    Akhira mengatakan suasana ring road Stadion Utama GBK mulai ramai lagi pada H+3 Lebaran. Akhira mengatakan kawasan GBK sepi saat Ramadan dan awal Lebaran.

    “Dua hari lalu saya ke sini pagi, sepi banget. Jauh jumlahnya sama pagi ini. Kalau Minggu pagi (bulan puasa) nggak (ramai), ada tapi nggak banyak. Malam juga nggak seramai sebelum puasa. Kayaknya setelah besok-besok ramai lagi kayak sebelumnya,” ujarnya.

    Halaman 2 dari 2

    (rfs/wnv)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Hati-Hati Efek ‘Balas Dendam’ Makan Usai Ramadan

    Hati-Hati Efek ‘Balas Dendam’ Makan Usai Ramadan

    Jakarta

    Ramadan usai, saatnya membalas ‘dendam’. Keinginan untuk mengonsumsi banyak makanan usai ramadan merupakan hal yang umum dilakukan bagi sebagian masyarakat. Apalagi, sajian-sajian kuliner khas Idul Fitri terasa lebih istimewa saat disantap bersama keluarga. Namun, hal ini dapat memberi pengaruh buruk terhadap kesehatan apabila tidak diperhatikan dengan seksama. Mengonsumsi makanan tidak pada waktu-waktu biasa dapat diindikasikan sebagai bentuk perubahan pola makan.

    Sayangnya, tidak banyak yang memahami jika perubahan pola makan secara drastis ini dapat memberi efek yang sangat berbahaya bagi tubuh. Apalagi, perubahan pola makan ini tidak disertai dengan asupan gizi yang seimbang. Hal tersebut menjadi salah satu faktor pemicu munculnya potensi kanker usus besar.

    Mengutip detikHealth, risiko kanker usus besar atau kanker kolorektal meningkat di karena dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah pola makan yang kekurangan kalsium. Dalam beberapa jurnal kesehatan, faktor ini merupakan penyebab tertinggi penyebab kanker usus besar.

    Sementara itu, menikmati hari raya Idul Fitri tidak lengkap bila tidak menyantap sajian khasnya seperti kue hingga masakan mulai dari ketupat opor dan semur daging. Banyaknya variasi makanan mendorong masyarakat untuk mengonsumsinya secara berlebihan, dibandingkan dengan pola makan saat masa puasa. Bukan hanya membuat perut ‘kaget’, konsumsi makanan berlemak dengan jumlah besar dalam waktu singkat dapat meningkatkan kadar lipid atau lemak dalam tubuh.

    Merangkum detikHealth, ada masalah lain yang mengancam dengan konsumsi makanan berlebih. Selain peningkatan kandungan lemak, darah tinggi juga perlu diperhatikan bagi masyarakat yang terlalu banyak mengonsumsi daging merah. Para ahli gizi menyebut, baik darah tinggi hingga peningkatan kadar lipid dalam tubuh dapat diatasi. Meski demikian, yang perlu diperhatikan di awal adalah penyesuaian pola makan tidak dengan tiba-tiba.

    Lalu sejauh mana perubahan pola makan secara mendadak dapat mempengaruhi kesehatan pencernaan? Bagaimana strategi yang tepat untuk mengubah pola makan selesai puasa? Ikuti diskusinya dalam Editorial Review bersama Redaktur Pelaksana detikHealth.

    Masih dalam suasa lebaran, detikSore akan mengajak detikers semua untuk melihat wajah baru Taman Mini Indonesia Indah. Seperti diketahui, TMII adalah salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi masyarakat yang berada di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

    Pada hari-hari tertentu, TMII selalu menyajikan berbagai hiburan bagi para pengunjungnya. Seperti pada hari raya Nyepi yang jatuh berdekatan dengan Idul Fitri lalu, sejumlah ogoh-ogoh diarak di kawasan TMII. Tidak hanya itu, Tari Ramayana juga sempat dimunculkan pada H+1 lebaran 2025.

    Seolah tak lekang oleh waktu, TMII selalu memiliki daya tarik tersendiri bagi warga Jakarta dan sekitarnya. Apalagi, taman wisata yang dibangun sejak puluhan tahun lalu ini telah tuntas direnovasi. Berbagai atraksi wisata mulai dari anjungan-anjungan daerah, istana boneka, hingga kereta gantung yang ikonik dapat memanjakan para pengunjung yang berdatangan.

    Secara khusus detikSore akan berbagi informasi hingga tips dan trik untuk mengunjungi taman wisata ini. Bagi detikers yang sudah kembali dari kampung halaman namun masih memiliki sisa liburan, mengunjungi TMII beberapa hari ke depan dapat menjadi pilihan yang patut dipertimbangkan. Lalu bagaimana wajah TMII terbaru? Apa saja sajian atraksi yang dapat dinikmati di sisa liburan ini? Ikuti laporan tim detikSore selengkapnya.

    Sementara itu untuk menutup edisi kali ini, detikSore akan menghadirkan sosok penting dibalik penemuan spesies baru di Indonesia. Bersama timnya, M. Iqbal Willyanto, seorang penjelajah gua jebolan Kelompok Pecinta Alam dan Lingkungan Hidup (KPALH) Setrajana Fisipol UGM berhasil menembus perut bumi di kawasan Bogor Jawa Barat. Mereka menemukan hewan unik yang mirip ikan namun tidak memiliki mata.

    Saat ini, spesies tersebut berhasil diidentifikasi dan diberi nama Barbodes Klapanunggalensis. Bagaimana proses penemuannya? Apa saja karakteristik spesies baru ini? Temui M. Iqbal Willyanto dalam Sunsetalk.

    “Detik Sore, Nggak Cuma Hore-hore!”

    (vys/vys)

  • Habis Lebaran Kolesterol Naik? Ini 6 Cara Alami untuk Menurunkannya

    Habis Lebaran Kolesterol Naik? Ini 6 Cara Alami untuk Menurunkannya

    JABAR EKSPRES – Idul Fitri adalah momen yang dinantikan umat Islam untuk berkumpul bersama keluarga dan menikmati hidangan khas Lebaran. Namun, di balik kelezatan opor ayam, rendang, dan kue-kue manis, ada risiko kesehatan yang mengintai—lonjakan kadar kolesterol.

    Konsumsi makanan bersantan dan berlemak secara berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke jika dibiarkan. Oleh karena itu, penting untuk segera mengembalikan kadar kolesterol ke tingkat normal dengan cara alami. Berikut enam langkah yang bisa Anda lakukan untuk menjaga kesehatan setelah Lebaran:

    1. Perbanyak Konsumsi Serat

    Makanan tinggi serat dapat membantu menyerap kolesterol berlebih dalam tubuh. Anda bisa mengonsumsi sayuran hijau, buah-buahan, kacang-kacangan, serta biji-bijian. Beberapa pilihan buah yang baik untuk menurunkan kolesterol adalah alpukat, apel, tomat, semangka, dan jeruk nipis.

    2. Minum Air Lemon di Pagi Hari

    Lemon kaya akan vitamin C dan antioksidan yang mampu membersihkan lemak dalam darah serta membantu mengurangi kadar kolesterol. Meminum segelas air lemon hangat di pagi hari bisa menjadi kebiasaan sehat setelah Lebaran.

    3. Rutin Berolahraga

    Selama bulan Ramadhan, banyak orang mengurangi aktivitas fisik. Setelah Lebaran, penting untuk kembali berolahraga secara teratur. Anda bisa mulai dengan berjalan kaki, bersepeda, atau berenang agar tubuh tetap bugar dan kolesterol terkontrol.

    4. Konsumsi Lemak Sehat

    Sebagai pengganti lemak jenuh dari makanan bersantan, pilihlah lemak sehat yang terdapat dalam alpukat, minyak zaitun, ikan salmon, dan tuna. Lemak sehat ini membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) sekaligus meningkatkan kolesterol baik (HDL).

    5. Minum Teh Hijau

    Teh hijau mengandung katekin yang dapat membantu mengurangi kadar kolesterol dalam darah. Mengonsumsi secangkir teh hijau di pagi hari bisa menjadi langkah sederhana namun efektif untuk menjaga kesehatan jantung.

    6. Kurangi Gorengan dan Makanan Olahan

    Gorengan adalah camilan yang hampir selalu hadir selama bulan Ramadhan dan Lebaran. Sayangnya, konsumsi gorengan berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol. Sebagai gantinya, mulailah menerapkan metode memasak yang lebih sehat, seperti merebus, mengukus, atau memanggang.

    Menurunkan kolesterol setelah Lebaran tidak harus selalu dengan obat-obatan. Dengan pola makan sehat dan gaya hidup aktif, Anda bisa menjaga kesehatan jantung dan mencegah penyakit berbahaya. Ingat, kesehatan adalah investasi jangka panjang jadi, mulai dari sekarang, terapkan pola hidup yang lebih baik.

  • Dokter di Jepang Usia 100 Tahun Ungkap 3 Cara Mudah agar Panjang Umur

    Dokter di Jepang Usia 100 Tahun Ungkap 3 Cara Mudah agar Panjang Umur

    Jakarta

    Dr Shigeaki Hinohara, merupakan dokter di Jepang yang hidup hingga usia 105 tahun. Ia terkenal dengan bukunya berjudul ‘Living Long, Living Good’. Ada beberapa poin menarik di balik keberhasilannya menjalani hidup sehat hingga menginjak 100 tahun.

    Termasuk salah satunya larangan pensiun. Memang mengapa ya? Berikut ulasannya, dikutip dari CNBC:

    1. Jangan Pensiun Terlalu Awal

    Hinohara punya pandangan berbeda soal pensiun. Ia tidak menyarankan hal ini, tetapi bila memang ingin dilakukan, minimal pada usia setelah 65 tahun.

    Dalam wawancaranya dengan The Japan Times pada 2009, usia pensiun disebutnya berdampak pada umur panjang seseorang.

    “Usia pensiun saat ini ditetapkan pada usia 65 tahun setengah abad yang lalu, saat harapan hidup rata-rata di Jepang adalah 68 tahun dan hanya 125 orang Jepang yang berusia di atas 100 tahun.”

    Saat ini, jelasnya, orang-orang hidup jauh lebih lama. Harapan hidup di AS pada 2020, misalnya, adalah 78,93 tahun, meningkat 0,08 persen dari tahun 2019. Oleh karena itu, ia meyakini pensiun harus di usia yang lebih tua.

    Hinohara tentu saja mempraktikkan apa yang ia yakini. Hingga beberapa bulan sebelum kematiannya di 2017, ia masih merawat pasien, membuat buku janji temu dengan pasien untuk lima tahun lagi, dan bekerja hingga 18 jam sehari.

    2. Menjaga Berat Badan

    Hinohara menekankan pentingnya aktivitas fisik terutama olahraga teratur. Di usianya yang sudah senja, ia bahkan sering menaiki tangga.

    “Saya naik dua anak tangga sekaligus, untuk menggerakkan otot-otot saya,” katanya.

    Selain itu, Hinohara membawa sendiri paket dan barang bawaannya, dan memberikan 150 ceramah setahun, biasanya berbicara selama 60 hingga 90 menit di depan umum sambil berdiri.

    “Agar tetap kuat,” katanya.

    Ia juga menunjukkan bahwa orang-orang yang berumur sangat panjang memiliki kesamaan. Mereka tidak kelebihan berat badan. Bahkan, obesitas secara luas dianggap sebagai salah satu faktor risiko paling signifikan untuk peningkatan morbiditas dan mortalitas.

    “Untuk sarapan, saya minum kopi, segelas susu, dan sedikit jus jeruk dengan satu sendok makan minyak zaitun di dalamnya.”

    Penelitian telah menemukan minyak zaitun menawarkan banyak manfaat kesehatan, seperti menjaga arteri tetap bersih dan menurunkan risiko penyakit jantung.

    “Makan siang adalah susu dan beberapa kue, atau tidak makan apa pun saat saya terlalu sibuk untuk makan,” lanjutnya.

    “Saya tidak pernah merasa lapar karena saya fokus pada pekerjaan saya. Makan malam saya terdiri dari sayur-sayuran, sedikit ikan dan nasi, dan, dua kali seminggu, 100 gram daging tanpa lemak.”

    3. Aktivitas Padat

    Menurut Hinohara, tidak memiliki jadwal yang padat adalah cara yang pasti untuk menua lebih cepat dan meninggal lebih cepat. Namun, penting untuk tetap sibuk bukan hanya demi tetap sibuk, tetapi juga untuk aktif dalam kegiatan yang membantu mencapai tujuan.

    Hinohara menemukan tujuannya sejak dini, setelah nyawa ibunya diselamatkan oleh dokter keluarga.

    Janit Kawaguchi, seorang jurnalis yang menganggap Hinohara sebagai mentor, berkata, “Ia percaya bahwa hidup adalah tentang kontribusi, jadi ia memiliki dorongan yang luar biasa untuk membantu orang lain, untuk bangun pagi-pagi dan melakukan sesuatu yang luar biasa bagi orang lain. Inilah yang memotivasinya dan membuatnya tetap hidup.”

    “Sungguh luar biasa untuk hidup lama,” kata Hinohara dalam wawancara tersebut.

    “Sampai usia 60 tahun, mudah untuk bekerja bagi keluarga dan mencapai tujuan. Namun, di usia lanjut, kita harus berusaha untuk berkontribusi bagi masyarakat. Sejak usia 65 tahun, saya bekerja sebagai relawan. Saya masih bekerja 18 jam tujuh hari seminggu dan menikmati setiap menitnya.”

    (naf/kna)

  • Anggota DPR dorong pemerintah antisipasi dampak tarif impor AS

    Anggota DPR dorong pemerintah antisipasi dampak tarif impor AS

    Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi XI DPR RI Marwan Cik Asan mendorong pemerintah RI menyiapkan solusi untuk mengantisipasi potensi dampak yang ditimbulkan kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

    “Kami mendorong pemerintah segera mengantisipasi dampak perang tarif ini, sekaligus mencarikan solusi-solusi mengantisipasi dampak perang tarif ini,” kata Marwan dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

    Dalam daftar yang diumumkan Trump pada Rabu, 2 April 2025, Indonesia masuk daftar yang dikenakan tarif impor 32 persen.

    Menurutnya, penerapan tarif ini berpotensi memengaruhi dinamika perdagangan internasional dan memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap ekonomi Indonesia.

    Marwan mengakui, kebijakan Trump ini menimbulkan kekhawatiran bagi ekonomi Indonesia karena dapat mempengaruhi nilai tukar rupiah, harga emas, dan neraca perdagangan dengan AS.

    Dia menilai berbagai produk ekspor utama Indonesia seperti mesin dan peralatan listrik, garmen, lemak dan minyak nabati, alas kaki, serta produk perikanan bisa mengalami penurunan daya saing akibat meningkatnya tarif impor di pasar AS.

    Lebih lanjut, Marwan, mengatakan industri pengolahan juga banyak bergantung pada ekspor produk di atas. Industri tersebut menyerap sekitar 13,28 persen tenaga kerja Indonesia pada 2023, sehingga dampak dari kebijakan ini dapat dirasakan oleh jutaan pekerja di sektor tersebut.

    “Peningkatan tarif ini akan menyebabkan harga barang asal Indonesia menjadi lebih mahal di pasar AS, yang berpotensi mengurangi daya saing produk-produk tersebut,” kata Marwan.

    Di sisi lain, Marwan mengungkapkan, riset yang dilakukan oleh Economist Intelligence Unit (EIU) memperkirakan dampak kebijakan Trump terhadap Indonesia tidak sebesar dampak yang dirasakan oleh negara-negara Asia Pasifik lainnya seperti China, Jepang, dan Vietnam.

    Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa Amerika Serikat mengalami defisit neraca perdagangan dengan Indonesia pada tahun 2023 dan 2024 berturut turut sebesar 11,97 miliar dolar AS dan 16,08 miliar dolar AS, yang masih lebih kecil dibandingkan dengan defisit yang dialami AS terhadap China, Jepang, dan Vietnam.

    Meski dampak langsung terhadap Indonesia kemungkinan tidak sebesar negara lain, menurut Marwan, tetap ada potensi dampak tidak langsung yang juga perlu diwaspadai.

    “Jika ekspor dari negara-negara mitra dagang utama Indonesia seperti China dan Jepang ke AS menurun akibat kebijakan ini, maka permintaan mereka terhadap produk Indonesia juga dapat ikut menurun. Hal ini berisiko menghambat pertumbuhan sektor industri dalam negeri yang bergantung pada rantai pasok global,” tutur Marwan.

    Ia pun menyarankan, pemerintah mengadopsi langkah-langkah strategis guna memitigasi dampak negatif dari kebijakan tarif timbal balik AS. Salah satunya, mendiversifikasi pasar ekspor, mengurangi ketergantungan pada AS dengan memperluas hubungan dagang dengan negara-negara lain.

    Marwan mengatakan perjanjian perdagangan bebas dengan negara-negara potensial dapat menjadi salah satu solusi untuk mengamankan pasar alternatif bagi produk-produk ekspor Indonesia.

    Selain itu, kebijakan insentif pajak dan subsidi dapat diberikan kepada industri-industri yang terkena dampak untuk meningkatkan daya saing dan menjaga stabilitas sektor manufaktur.

    Di sektor keuangan, stabilitas nilai tukar rupiah juga perlu dijaga melalui kebijakan moneter yang adaptif.

    Menurutnya, Bank Indonesia dapat mengoptimalkan cadangan devisa dan menerapkan kebijakan intervensi pasar guna menghindari gejolak yang berlebihan.

    “Dalam forum bilateral, pemerintah Indonesia juga dapat bernegosiasi dengan AS untuk memperoleh pengecualian tarif bagi beberapa produk ekspor utama atau memperbarui program Generalized System of Preferences (GSP) guna mempertahankan akses istimewa ke pasar AS,” katanya.

    Marwan menambahkan risiko yang ditimbulkan dari kebijakan Trump ini masih dapat dikelola dengan langkah-langkah mitigasi yang tepat meski membawa tantangan baru bagi ekonomi Indonesia.

    “Dengan pendekatan yang mencakup diversifikasi pasar, kebijakan fiskal dan moneter yang adaptif, serta diplomasi perdagangan yang proaktif, saya yakin Indonesia dapat tetap menjaga stabilitas ekonomi dan mempertahankan pertumbuhan di tengah dinamika perdagangan global yang semakin kompleks,” kata Marwan.

    Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

  • 6 Makanan yang Sebaiknya Dihindari Sebelum Tidur, Bikin Sulit Terlelap

    6 Makanan yang Sebaiknya Dihindari Sebelum Tidur, Bikin Sulit Terlelap

    Jakarta

    Kualitas tidur yang baik sangat penting untuk kesehatan secara keseluruhan. Kurang tidur tidak hanya memengaruhi tingkat energi, tetapi juga dapat meningkatkan risiko beragam penyakit.

    Ada banyak faktor yang dapat memengaruhi kualitas tidur seseorang termasuk dari makanan. Faktanya, ada sejumlah makanan yang berpotensi menyebabkan gangguan tidur, seperti sulit terlelap, sering terjaga untuk buang air kecil, dan rasa tidak nyaman di perut.

    Oleh karena itu, penting untuk mengetahui apa saja makanan yang perlu dihindari menjelang waktu tidur. Dikutip dari Real Simple, berikut daftarnya.

    1. Keju

    Keju merupakan salah satu makanan yang sebaiknya dihindari sebelum tidur. Keju dapat menyebabkan ketidaknyamanan pencernaan dan memicu gejala refluks asam pada sebagian orang.

    Varietas keju tertentu juga dapat mengandung banyak tyramine. Tyramine merupakan senyawa asam amino yang dapat memicu pelepasan norepinefrin, stimulan otak yang membuat seseorang tetap terjaga.

    2. Buah Sitrus

    Bagi mereka yang memiliki masalah refluks asam, sebaiknya menghindari konsumsi buah sitrus sebelum tidur. Buah sitrus, seperti jeruk, lemon, dan jeruk bali memiliki kandungan asam yang tinggi, sehingga bisa memicu gejala refluks dan menyebabkan rasa tidak nyaman saat tidur.

    Buah sitrus juga memiliki efek diuretik, sehingga dapat menyebabkan seseorang sering buang air kecil di malam hari.

    3. Makanan Pedas

    Makanan pedas dapat menyebabkan gangguan pencernaan, yang berpotensi memicu gejala nyeri ulu hati dan refluks asam. Keduanya dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dan mengganggu kualitas tidur.

    4. Es Krim

    Bagi sebagian orang, es krim mungkin menjadi camilan klasik yang disantap sebelum tidur. Namun, kandungan lemak jenuh tinggi pada es krim sebenarnya dapat mengurangi kualitas tidur.

    Sebuah studi pada 2015 menemukan pria yang mengonsumsi lebih banyak lemak jenuh menunjukkan gejala insomnia yang lebih parah dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsinya. Tak hanya itu, makanan olahan susu berlemak tinggi seperti es krim juga dapat menyebabkan sakit perut dan refluks asam lambung.

    5. Minuman Berkafein

    Sudah bukan rahasia lagi kalau minuman berkafein ampuh untuk menghilangkan rasa kantuk. Karena itu, sebaiknya jangan mengonsumsi minuman berkafein berdekatan dengan waktu tidur.

    Kafein tidak hanya ditemukan pada kopi saja. Teh, yang sering dianggap sebagai minuman untuk rileks, juga mengandung sejumlah kafein yang dapat memengaruhi kualitas tidur.

    6. Minuman Berkarbonasi

    Minuman berkarbonasi, meski tanpa gula dan kafein, sebaiknya dihindari sebelum tidur. Pasalnya, gelembung udara pada minuman tersebut dapat menyebabkan perut bergas, kembung, dan rasa tidak nyaman, yang semuanya bisa menyulitkan seseorang untuk tidur nyenyak.

    (ath/kna)

  • 6 Rekomendasi Jus Penurun Kolesterol yang Enak dan Mudah Didapat

    6 Rekomendasi Jus Penurun Kolesterol yang Enak dan Mudah Didapat

    Jakarta

    Kolesterol tinggi merupakan salah satu kondisi medis yang dialami oleh banyak orang. Ada sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya, mulai dari mengubah pola makan, berolahraga, menjaga berat badan, hingga mengonsumsi jus penurun kolesterol.

    Kolesterol merupakan senyawa sejenis lemak yang ada di dalam tubuh. Secara umum, kolesterol dibagi menjadi dua, yaitu kolesterol LDL (low-density lipoprotein) dan HDL (high-density lipoprotein). LDL seringkali disebut sebagai ‘kolesterol jahat’ karena dapat menyebabkan penumpukan plak dan penyakit kardiovaskular. Sedangkan, HDL dikenal sebagai ‘kolesterol baik’ karena membantu membersihkan pembuluh darah dari kolesterol berlebih.

    Seseorang disebut memiliki kolesterol tinggi ketika kadar LDL dan total kolesterolnya melebihi batas wajar, yaitu di atas 100 mg/dl untuk LDL dan di atas 200 mg/dl untuk total kolesterol.

    Jika dibiarkan terus-menerus, kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis, mulai dari penyakit arteri perifer, penyakit jantung koroner, stroke, hingga serangan jantung.

    Karenanya, penting untuk menjaga kadar LDL dan total kolesterol tetap di batas wajar. Mengonsumsi minuman penurun kolesterol tidak hanya membantu mencegah kadar kolesterol meroket, tapi juga memberikan sejumlah manfaat lain yang tak kalah penting untuk pengelolaan kadar kolesterol.

    Dikutip dari berbagai sumber, berikut jus penurun kolesterol yang dapat dicoba.

    1. Jus Apel

    Jus apel merupakan salah satu jus penurun kolesterol yang efektif. Dikutip dari Health, apel mengandung serat tinggi yang dapat memperlambat penyerapan kolesterol di sistem pencernaan, sehingga membantu mengurangi kadar kolesterol dalam tubuh.

    Tinjauan pada 2020 menemukan mengonsumsi satut apel utuh dapat mengurangi total kolesterol, LDL, tekanan darah sistolik, dan penanda peradangan.

    2. Jus Pisang

    Jus pisang dapat menjadi salah satu opsi minuman untuk menurunkan kolesterol. Dikutip dari Medical News Today, pisang kaya akan serat yang dapat mengurangi penyerapan kolesterol di sistem pencernaan.

    Pisang juga kaya akan kalium, yang bermanfaat dalam mengatur keseimbangan tekanan darah.

    3. Jus Tomat

    Jus tomat kaya akan senyawa bernama likopen. Dikutip dari Medical News Today, likoped dapat membantu mengendalikan kadar lipid dan mengurangi LDL dalam tubuh.

    Penelitian menunjukkan tomat yang dijus memiliki kadar likopen yang lebih tinggi. Selain itu, tomat juga kaya akan serat dan niasin yang turut berperan dalam menurunkan kadar kolesterol.

    4. Jus Wortel

    Jus wortel mengandung senyawa karotenoid, seperti beta-karoten. Dikutip dari Hindustan Times, penelitian pada hewan menunjukkan beta-karoten dapat membantu menurunkan kadar kolesterol.

    Meskipun begitu, diperlukan penelitian lebih lanjut pada manusia untuk memastikan efek ini.

    5. Jus Buah Beri

    Buah beri, seperti blueberry, stroberi, dan blackberry kaya akan serat yang baik untuk mengendalikan kadar kolesterol.

    Penelitian telah menunjukkan mengonsumsi buah beri dapat mengurangi kolesterol total, kolesterol LDL, trigliserida, dan tekanan darah, serta meningkatkan kolesterol HDL. Buah beri juga dapat mengurangi peradangan, meningkatkan fungsi arteri, dan melindungi dari kerusakan sel.

    6. Jus Delima

    Buah delima memiliki senyawa polifenol yang disebut punicalagin atau ellagitannin. Dikutip dari WebMD, antioksidan ini membantu mencegah penebalan dinding arteri dan mengurangi penumpukan kolesterol dan plak.

    Jus buah delima juga mengandung antosianin dan antoxantin yang mendukung kesehatan jantung. Jus buah delima juga dapat membantu mengurangi LDL sekaligus meningkatkan HDL.

    (ath/kna)