Produk: lemak

  • Chatib Basri Ungkap Efek Buruk Tarif Trump: Ekspor RI Terganggu-PHK

    Chatib Basri Ungkap Efek Buruk Tarif Trump: Ekspor RI Terganggu-PHK

    Jakarta, CNBC Indonesia – Dewan Ekonomi Nasional (DEN) mengungkapkan potensi pemutusan hubungan kerja (PHK) di dalam negeri imbas dari kebijakan tarif baru impor ke Amerika Serikat (AS) yang diputuskan Presiden Donald Trump.

    Anggota DEN Chatib Basri mengatakan, efek yang bisa dirasakan di Indonesia jika penerapan tarif 32% produk Indonesia ke AS adalah perlambatan ekonomi yang bisa berujung pada PHK pekerja dalam negeri. Dengan begitu, Chatib mengungkapkan pemerintah harus mengantisipasi adanya PHK di Tanah Air.

    “Kalau ekspor Indonesia terkena, maka akan ada risiko untuk dua hal. Satu adalah perlambatan dari pertumbuhan ekonomi. Kalau perlambatan ekonomi terjadi, maka risiko yang bisa muncul adalah PHK. Itu adalah hal-hal yang perlu diantisipasi,” tegasnya dilansir CNN Indonesia, Senin (7/4/2025).

    Tidak hanya itu, Chatib mengatakan berbagai sektor di dalam negeri yang akan terdampak dari kebijakan baru tersebut. Dia mengatakan banyak sektor dalam negeri yang akan terpengaruh dari pengenaan tarif baru impor AS, terutama pada produk Indonesia yang diekspor ke AS.

    “Itu seperti misalnya TPT, tekstil dan produk tekstil. Kemudian alas kaki. Kemudian juga udang, saya kira ya. Jadi itu adalah sektor-sektor yang akan terkena. Ini kita bisa lihat di sini misalnya mesin perlengkapan elektronik, kemudian lemak minyak hewan nabati. Itu akan terkena,” jelasnya.

    Tidak hanya Indonesia, eks Menteri Keuangan itu menilai seluruh negara juga akan terpengaruh dari pengenaan tarif baru AS.

    “Kita harus ingat bahwa rasio dari ekspor Indonesia terhadap GDP, itu hanya sekitar 25%. Jadi Indonesia itu share dari ekspor terhadap GDP-nya masih lebih kecil dibandingkan dengan Singapura yang 180% atau misalnya Vietnam,” tambahnya.

    Bahkan, Chatib mengatakan bahwa kebijakan tarif baru Trump bisa mengakibatkan resesi global yang ujungnya juga akan berdampak pada Indonesia yang dinilai terbatas dibandingkan negara terintegrasi lainnya yang kuat secara perekonomian global.

    “Begitu juga cara untuk meminimalisasi dampak dari perekonomian global adalah tidak terintegrasi dengan global. Tentu ini ekstrem, tidak ada negara yang seperti itu. Tetapi semakin kecil integrasi kita dengan ekonomi global, maka dampaknya itu akan relatif lebih kecil dibandingkan dengan negara-negara yang sangat terintegrasi seperti Singapura, Vietnam, Thailand atau Malaysia,” kata Chatib.

    Potensi PHK
    Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengungkapkan setidaknya ada berbagai industri yang beroperasi dalam negeri terdampak imbas kebijakan baru Trump dan rawan terjadi pemutusan hubungan kerja seperti industri tekstil, garmen, sepatu, makanan dan minuman orientasi ekspor ke AS, minyak sawit, karet, dan sebagian kecil industri pertambangan.

    “Saya ulangi, industri tekstil, garmen, sepatu, makanan minuman orientasi ekspor Amerika, kemudian industri sawit, industri karet, dan pertambangan yang dikirim ke Amerika,” jelasnya dalam konferensi pers secara daring, Sabtu (5/4/2025).

    Belum lagi, Said mengungkapkan ada kemungkinan banyak perusahaan asing yang berinvestasi di Indonesia akan ‘hengkang’ dan mencari negara lain yang lebih rendah tarifnya ke AS.

    “Misal tekstil dia akan cari negara yang tarifnya lebih rendah dari Indonesia atau nggak dikenakan tarif. Yang nggak kena misal apa Bangladesh atau India, Asia Selatan, Sri Lanka. (Industri) tekstil, garmen, sepatu pindah ke sana otomatis investor Indonesia menurun atau sekalian PHK,” ucapnya.

    Bahkan, Said menyebutkan sebanyak 50 ribu pekerja di dalam negeri berpotensi menghadapi pemutusan hak kerja (PHK) hanya dalam kurun waktu 3 bulan. Hal itu dinilai lantaran banyak industri yang akan terdampak dari kebijakan tersebut.

    “Dalam kalkulasi sementara saya ini bukan kepastian. Setelah mendengarkan fakta buruh, badai PHK gelombang kedua bisa tembus angka 50 ribu (orang) dalam 3 bulan pasca ditetapkannya tarif berjalan. Jadi sampai 3 bulan kedepan runtuh itu 50 ribu orang akan ter-PHK,” ungkapnya.

    PHK gelombang pertama saja, terang Said, sudah memakan ‘korban’ PHK hingga 60 ribu pekerja dalam kurun waktu lebih dari 2 bulan sejak Januari hingga awal Maret 2025 lalu. Bahkan, para pekerja yang terkena PHK tersebut dinilai banyak yang justru tidak mendapatkan hak pesangon dari perusahaan.

    “Litbang KSPI sudah catat 60 ribu buruh PHK di 50 perusahaan di Indonesia dalam kurun Januari – Februari atau awal Maret 2025 dan sayangnya seperti yang dikhawatirkan terbukti 60 ribu buruh yang tercatat di KSPI tidak dapat THR termasuk Sritex yang kami buka posko depan Sritex sampai hari ini nggak dapat THR,” bebernya.

    Dengan perhitungan tingginya potensi angka PHK yang akan terjadi di Indonesia, Said meminta kepada pemerintah Indonesia untuk segera mengambil langkah konkret dalam mengantisipasi terjadinya potensi badai PHK gelombang kedua di Indonesia terutama imbas dari kebijakan baru tarif dari AS.

    Dia menilai, hal-hal yang akan dilakukan oleh pemerintah untuk mengantisipasi hal itu belum bisa mengurangi kemungkinan jumlah pekerja yang akan di-PHK.

    “Kebijakan pemerintah Indonesia yang belum jelas bagaimana antisipasi itu,” tambahnya.

    Said menyarankan, sebaiknya pemerintah segera membentuk satuan tugas (satgas) PHK yang dinilai akan bisa setidaknya mengurangi jumlah pekerja yang di-PHK ke depannya.

    “Saya sudah ketemu Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco tujuannya lebaran. Saya sarankan bentuk satgas PHK, (anggotanya) jangan hanya Menaker, nggak kuat Menaker (PHK) gelombang 1 saja kelabakan. Kami dari serikat buruh, dia (Dasco) respons positif. Semoga satgas PHK ini bisa setidak-tidaknya (mengurangi PHK jadi) 30 ribu (orang). Kalau PHK di mana-mana, kami turun ke jalan jelas,” tandasnya.

    (miq/miq)

  • Wajah Baru Lisa Muncul, Sindir Ridwan Kamil Tak Kasih Duit Sedot Lemak

    Wajah Baru Lisa Muncul, Sindir Ridwan Kamil Tak Kasih Duit Sedot Lemak

    Jakarta, Beritasatu.com – Selebgram Lisa Mariana akhirnya memunculkan wajahnya ke publik Tanah Air, setelah dirinya didesak netizen akibat pengakuannya memiliki anak dari Ridwan Kamil.

    Kemunculan Lisa Mariana ke publik diunggah oleh selebgram sekaligus sahabat Lisa Mariana, Tengku Zanzabella.

    Zanzabella mengunggah sebuah foto yang memperlihatkan kondisi terbaru dari Lisa Mariana. Pada foto yang diunggah Zanzabella di Instagram miliknya, terlihat ada perubahan dari tubuh Lisa Mariana.

    Lisa Mariana terlihat lebih gemuk sebelum memiliki anak yang diduga dari hasil hubungannya bersama Ridwan Kamil.

    “Persoalan itu bukan di body! Ini foto terbaru. Muncul dek, ungkaplah kebenaran,” ucap Zanzabella yang mengunggah wajah terbaru Lisa Mariana, Senin (7/4/2025).

    Zanzabella menyebut, perubahan tubuh dari Lisa Mariana merupakan hal yang wajar setelah melahirkan anak dari hasil hubungan bersama Ridwan Kamil.

    “Persoalannya dahulu kan si Lisa juga sexoy ngebuat akang sorr,” tutur Zanzabella.

    Melihat unggahan dari sahabatnya itu, membuat Lisa Mariana buka suara terkait wajah terbarunya itu.

    “Ya, lagian akang gendang enggak kasih duit buat sedot lemak,” ucap Lisa Mariana.

    “Menyala,” balas Zanzabella yang mengunggah wajah terbaru Lisa Mariana setelah pengakuannya memiliki anak dari Ridwan Kamil.

  • Chatib Basri Beberkan Efek Tarif Trump terhadap Perekonomian Indonesia

    Chatib Basri Beberkan Efek Tarif Trump terhadap Perekonomian Indonesia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Anggota Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Chatib Basri mengungkapkan kebijakan baru terkait tarif yang diberlakukan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan berdampak pada perekonomian di hampir seluruh negara, tidak terkecuali Indonesia. Chatib mengatakan, khusus di Indonesia, sejumlah sektor andalan akan terdampak.

    “Itu seperti misalnya TPT, tekstil dan produk tekstil. Kemudian alas kaki. Kemudian juga udang, saya kira ya. Jadi itu adalah sektor-sektor yang akan terkena. Ini kita bisa lihat di sini misalnya mesin perlengkapan elektronik, kemudian lemak minyak hewan nabati. Itu akan terkena,” ujarnya seperti dilansir dari CNN Indonesia, Senin (7/4/2025).

    Tidak hanya Indonesia, Chatib menilai seluruh negara juga akan terpengaruh dari pengenaan tarif baru Trump.

    “Kita harus ingat bahwa rasio dari ekspor Indonesia terhadap GDP itu hanya sekitar 25%. Jadi Indonesia itu share dari ekspor terhadap GDP-nya masih lebih kecil dibandingkan dengan Singapura yang 180% atau misalnya Vietnam,” katanya.

    Bahkan, eks Menteri Keuangan itu bilang, kebijakan tarif baru Trump bisa mengakibatkan resesi global yang ujungnya juga akan berdampak pada Indonesia yang dinilai terbatas dibandingkan negara terintegrasi lainnya yang kuat secara perekonomian global.

    “Begitu juga cara untuk meminimalisasi dampak dari perekonomian global adalah tidak terintegrasi dengan global. Tentu ini ekstrem, tidak ada negara yang seperti itu. Tetapi semakin kecil integrasi kita dengan ekonomi global, maka dampaknya itu akan relatif lebih kecil dibandingkan dengan negara-negara yang sangat terintegrasi seperti Singapura, Vietnam, Thailand atau Malaysia,” tegas Chatib.

    Lebih lanjut, pengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia itu mengatakan, sektor yang terpengaruh tersebut juga akan memengaruhi laju pertumbuhan ekonomi dalam negeri hingga berimplikasi pada pemutusan hak kerja (PHK).

    “Kalau ekspor Indonesia terkena, maka akan ada risiko untuk dua hal. Satu adalah perlambatan dari pertumbuhan ekonomi. Kalau perlambatan ekonomi terjadi, maka risiko yang bisa muncul adalah PHK. Itu adalah hal-hal yang perlu diantisipasi,” ujar Chatib.

    Meski banyak dampak yang dinilai akan terjadi jika kebijakan tarif baru tersebut, Chatib menyebutkan pelemahan mata uang Rupiah terhadap US$ bisa membuat barang ekspor dari Indonesia menjadi lebih kompetitif.

    “Saya kasih contoh misalnya kalau tarifnya naik 5% , rupiahnya terdepresiasi berapa? 5%. Maka itu sebetulnya compensated,” katanya.

    Agar bisa memastikan produk Indonesia masih laku di pasar global, Chatib mengatakan yang perlu dilakukan adalah menurunkan harga jual produk Indonesia di luar negeri agar menjaga permintaan ke Indonesia. Caranya, lanjut dia, dengan memangkas biaya produksi.

    “Jadi caranya adalah bagaimana membuat perusahaan bisa menjual barang relatif lebih murah dengan margin keuntungan yang masih tetap,” terangnya.

    Namun, untuk bisa memangkas biaya produksi tersebut, pemerintah perlu melakukan deregulasi ekonomi agar pemangkasan produksi tidak mempengaruhi faktor lainnya.

    “Jadi jika pemerintah ingin menyelesaikan hal ini membuat produk ekspor Indonesia itu tetap kompetitif maka deregulasi ekonomi harus dipercepat,” ujar Chatib.

    “Kalau ekonomi biaya tingginya dipangkas maka perusahaan itu tetap bisa menjual dengan barang murah dan marginnya itu bisa terjaga,” lanjutnya.

    (miq/miq)

  • 10 Makanan Pembangkit Mood yang Bikin Semangat Kerja

    10 Makanan Pembangkit Mood yang Bikin Semangat Kerja

    Jakarta, Beritasatu.com – Di tengah gaya hidup modern yang serba cepat dan penuh tekanan, menjaga suasana hati tetap positif menjadi hal yang menantang. Beberapa jenis makanan pembangkit mood terbukti mampu mendukung kesehatan mental dan membantu menjaga keseimbangan emosi sehari-hari.

    Tidak sekadar mengenyangkan, makanan tertentu memiliki manfaat psikologis yang nyata, mulai dari meningkatkan fokus, menenangkan pikiran, hingga mengurangi stres.

    Dengan mengonsumsi makanan pembangkit mood, Anda bisa lebih siap menghadapi berbagai tuntutan pekerjaan dan aktivitas harian. Memahami jenis makanan ini juga membantu kita menyusun pola makan yang lebih sehat dan produktif.

    Berikut ini 10 makanan yang dikenal dapat meningkatkan semangat dan memperbaiki suasana hati, dikutip dari Healthline, Senin (7/4/2025).

    Makanan Pembangkit Mood

    1. Cokelat hitam

    Mengandung flavonoid dan senyawa yang memicu pelepasan serotonin di otak, cokelat hitam bisa memberikan efek menenangkan dan memperbaiki mood.

    2. Buah beri

    Bluberi, stroberi, dan raspberry kaya antioksidan yang melindungi otak serta memberikan rasa segar yang bisa membangkitkan semangat.

    3. Ikan berlemak

    Salmon, tuna, dan sarden mengandung omega-3 yang penting untuk fungsi otak dan pengurangan gejala depresi.

    4. Pisang

    Sumber alami triptofan yang membantu produksi serotonin. Pisang juga memberi energi cepat saat tubuh terasa lelah.

    5. Kacang dan biji-bijian

    Almon, walnut, dan biji chia mengandung lemak sehat serta nutrisi yang membantu menjaga kestabilan mood.

    5. Gandum utuh

    Oatmeal dan roti gandum menjaga kadar gula darah tetap stabil, sehingga suasana hati lebih terjaga.

    6. Makanan fermentasi

    Yogurt, kimci, dan sauerkraut kaya probiotik yang menunjang kesehatan usus dan berdampak pada keseimbangan emosi.

    7. Alpukat

    Buah ini kaya lemak sehat, vitamin B, dan folat yang mendukung fungsi otak serta memperbaiki suasana hati.

    8. Telur

    Mengandung protein tinggi dan kolin, membantu produksi neurotransmitter yang memengaruhi emosi dan fokus.

    9. Sayuran hijau

    Bayam, kale, dan brokoli mengandung magnesium dan vitamin penting untuk menurunkan stres dan meningkatkan ketenangan.

    Dengan menyisipkan makanan pembangkit mood ke dalam menu harian, Anda tidak hanya menjaga kesehatan fisik, tetapi juga mendukung kesehatan mental secara menyeluruh.

  • Riset Harvard Ungkap Kebiasaan Makan yang Bikin Badan Masih Bugar di Usia Tua

    Riset Harvard Ungkap Kebiasaan Makan yang Bikin Badan Masih Bugar di Usia Tua

    Jakarta

    Sebuah tim peneliti yang dipimpin para ilmuwan Harvard T.H. Chan School of Public Health mengungkap apa yang terjadi pada tubuh seseorang di usia lanjut atau lansia, dibandingkan dengan kebiasaan makan mereka saat muda.

    Riset dilakukan dalam waktu tiga dekade kepada para peserta sejak usia 40-an, ke 50, hingga 60-an. Hasil penelitian yang dipublikasikan 24 Maret di jurnal Nature Medicine menemukan pola makan sehat di awal kehidupan menunjukkan penuaan yang lebih sehat, bahkan setelah memperhitungkan faktor gaya hidup lain, termasuk aktivitas fisik dan status merokok.

    Tim studi kemudian mengklasifikasikan konsumsi makanan, mengukur seberapa dekat pola konsumsi tersebut dengan delapan jenis pola makan sehat dan dengan konsumsi makanan ultraproses yang tidak sehat.

    Pada akhir periode studi tiga dekade kemudian, para peneliti menemukan 9.771 dari 105.015 peserta, atau sekitar 9,3 persen di antaranya, mencapai apa yang mereka definisikan sebagai ‘healthy aging’ atau menua dengan sehat, berhasil hidup hingga usia 70 tahun tanpa penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung, serta tidak memiliki gangguan kesehatan kognitif, fisik, atau mental.

    Tim studi menemukan untuk masing-masing dari delapan pola makan sehat, kepatuhan yang lebih tinggi dikaitkan dengan kemungkinan penuaan secara sehat yang lebih besar.

    Selain itu, para peneliti menemukan konsumsi buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, polong-polongan, lemak tak jenuh, dan produk susu rendah lemak yang lebih tinggi dikaitkan dengan kemungkinan penuaan sehat lebih besar.

    Semenatra di sisi lain, konsumsi lemak trans, natrium, minuman manis, dan daging merah atau olahan yang lebih tinggi dikaitkan dengan peluang penuaan sehat yang lebih rendah.

    “Meskipun sebagian besar fokus penelitian adalah pada jenis diet dan makanan yang dikaitkan secara positif dengan penuaan sehat, ada juga makanan yang dikaitkan secara negatif. Khususnya, ini termasuk minuman manis, seperti soda dan minuman buah dengan tambahan gula, serta makanan dan barang ultraproses dengan kadar natrium dan lemak trans yang tinggi,” tutur pakar kesehatan dr Leana Wen, dikutip dari CNN, Senin (7/4/2025).

    “Setiap orang dapat melakukan upaya sadar untuk mengurangi konsumsi soda, minuman buah, dan minuman manis lainnya. Mereka juga dapat mencoba mengurangi konsumsi makanan ultraproses, yang telah dikaitkan dalam banyak penelitian lain dengan risiko kematian lebih tinggi,” sambung dia.

    (naf/naf)

  • Harus Cek Kesehatan Apa Saja setelah Lebaran?

    Harus Cek Kesehatan Apa Saja setelah Lebaran?

    Jakarta, Beritasatu.com – Perayaan Idulfitri identik dengan sajian makanan khas yang lezat, tetapi perubahan pola makan saat Lebaran dapat berdampak pada kesehatan. Karena itu, penting untuk melakukan cek kesehatan guna menjaga kondisi tubuh tetap prima.

    Setelah masa perayaan berakhir, banyak orang tidak menyadari kebiasaan makan yang berubah, misalnya meningkatnya konsumsi gula, garam, dan lemak, dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan.

    Cek kesehatan pasca-Lebaran menjadi langkah preventif yang sangat penting untuk mengetahui kondisi tubuh secara menyeluruh dan mengantisipasi masalah yang mungkin muncul.

    Berikut ini beberapa jenis pemeriksaan kesehatan yang disarankan setelah Lebaran.

    Cek Kesehatan yang Disarankan setelah Lebaran

    1. Pemeriksaan berat badan dan indeks massa tubuh (IMT)

    Konsumsi makanan berlebihan saat Lebaran dapat meningkatkan risiko obesitas. Dengan memantau berat badan dan menghitung IMT, Anda bisa mengetahui apakah berat badan sudah dalam batas ideal atau perlu dikontrol.

    2. Tes kadar gula darah

    Setelah banyak mengonsumsi makanan manis dan karbohidrat, pemeriksaan kadar gula darah menjadi penting untuk mendeteksi potensi diabetes tipe 2. Jika kadar gula menunjukkan angka tinggi, perlu dilakukan perubahan pola makan dan gaya hidup.

    3. Pemeriksaan tekanan darah

    Makanan tinggi garam dan lemak bisa memicu hipertensi. Pemeriksaan tekanan darah dapat membantu mengetahui risiko penyakit jantung atau strok yang bisa timbul bila tekanan darah tidak terkontrol.

    4. Pemeriksaan profil lipid

    Jenis makanan selama Lebaran bisa meningkatkan kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida. Melalui tes profil lipid, Anda bisa mengetahui risiko penyakit jantung dan segera mengambil tindakan jika diperlukan.

    5. Pemeriksaan fungsi ginjal

    Pola makan tinggi lemak dan natrium bisa membebani ginjal. Tes kreatinin dan urinalisis bisa mendeteksi apakah ada gangguan fungsi ginjal yang perlu ditangani sejak dini.

    6. Pemeriksaan tambahan untuk pencernaan

    Jika mengalami gangguan pencernaan setelah Lebaran, seperti perut kembung atau nyeri, sebaiknya lakukan pemeriksaan lanjutan untuk mengetahui penyebabnya dan mendapatkan penanganan yang tepat.

    Sebagai langkah pencegahan, kontrol porsi makan dan pilihlah makanan yang sehat serta seimbang sangat dianjurkan setelah perayaan. Tidak kalah penting, lakukan cek kesehatan secara berkala agar kondisi tubuh tetap optimal dan risiko penyakit akibat perubahan pola makan bisa diminimalkan.

  • 6 Camilan Sehat yang Baik untuk Diet, Bantu Turunkan Berat Badan

    6 Camilan Sehat yang Baik untuk Diet, Bantu Turunkan Berat Badan

    Jakarta

    Tidak sedikit yang sepenuhnya menghindari camilan saat diet demi memastikan proses diet atau penurunan berat badan berjalan lancar.

    Faktanya, mengonsumsi camilan justru dapat mendukung proses penurunan berat badan, dengan catatan tetap memerhatikan jenis juga porsi camilan yang dikonsumsi.

    Camilan sehat yang kaya akan nutrisi, seperti serat dan protein, dapat membantu meningkatkan rasa kenyang dan menekan nafsu lapar. Kedua hal ini sangat penting dalam proses pengelolaan berat badan.

    Tak hanya itu, banyak camilan sehat mengandung vitamin dan mineral yang dibutuhkan untuk tubuh tetap sehat dan bugar saat sedang melakukan diet.

    Lantas, apa saja camilan sehat yang dapat menunjang proses penurunan berat badan tersebut? Dikutip dari Healthline, berikut daftarnya.

    1. Apel dan Selai Kacang

    Selai kacang mengandung seluruh nutrisi yang dapat meningkatkan rasa kenyang, seperti lemak sehat, protein nabati, dan serat. Di sisi lain, apel merupakan salah satu buah dengan kandungan serat tinggi.

    Kombinasi apel dan selai kacang menghasilkan camilan yang renyah dan creamy. Namun perlu diingat, pilihlah selai kacang yang tidak mengandung gula tambahan.

    2. Greek Yogurt dan Buah Beri

    Greek yogurt mengandung protein yang sangat tinggi. Di sisi lain, buah beri (blackberry, blueberry, stroberi) merupakan salah satu sumber antioksidan terbaik.

    Kombinasi keduanya tidak hanya menghasilkan camilan yang penuh rasa, tapi juga kaya akan beragam nutrisi yang dapat mendukung penurunan berat badan.

    3. Kacang-kacangan

    Kacang-kacangan merupakan camilan penuh nutrisi yang ideal saat sedang diet. Sebab, kacang-kacangan menyediakan asupan protein, serat, dan lemak sehat yang seimbang.

    Sejumlah studi menunjukkan konsumsi kacang-kacangan dapat membantu menurunkan berat badan. Namun jangan mengonsumsi kacang-kacangan dalam jumlah banyak karena bisa meningkatkan asupan kalori harian.

    4. Coklat Hitam dan Almond

    Coklat hitam dan almond merupakan kombinasi yang ideal. Coklat hitam mengandung antioksidan, sementara almond kaya akan lemak sehat yang mengenyangkan.

    Cobalah mencampurkan beberapa keping coklat hitam dengan segenggam almond untuk menikmati camilan yang kaya akan nutrisi.

    5. Puding Chia

    Biji chia mengandung serat, asam lemak omega-3, dan protein nabati yang dapat menunjang penurunan berat badan. Ketika direndam dalam air, biji chia dapat berubah seperti jeli sehingga cocok dijadikan bahan untuk puding.

    Untuk memperkaya rasa, cobalah padukan puding chia dengan aneka buah-buahan.

    6. Telur Rebus

    Camilan sehat untuk diet tidak selalu ribet. Sesimpel telur rebus saja sudah bisa menjadi camilan untuk menunjang penurunan berat badan.

    Kandungan protein tinggi pada telur juga membuat makanan ini sangat mengenyangkan. Selain itu, telur juga kaya akan nutrisi penting lain, seperti vitamin D, folat, dan kolin.

    (dpy/naf)

  • Tegas! Singapura Bakal Larang Iklan Mi Instan-Bumbu Dapur yang Tak Sehat

    Tegas! Singapura Bakal Larang Iklan Mi Instan-Bumbu Dapur yang Tak Sehat

    Jakarta

    Singapura melanjutkan strategi suksesnya untuk menekan peningkatan kasus penyakit tidak menular. Berkaca dari keberhasilan NutriGrade pada minuman dan gerai-gerai pangan siap saji, konsumsi gula harian berkurang dari 60 gram pada 2018 menjadi 56 gram pada 2022. Jumlahnya bisa jadi menurun jauh lebih signifikan pada satu tahun belakangan.

    Hal ini jelas berdampak pada penanganan kasus diabetes. Walhasil, cara yang sama akan diterapkan pada pembatasan konsumsi garam, hingga lemak jenuh. Kandungan yang memicu kolesterol hingga tekanan darah tinggi, bila dikonsumsi melampaui ambang batas harian. Kondisi-kondisi tersebut juga menjadi pengaruh besar seseorang terkena serangan jantung.

    Menteri Kesehatan Singapura Ong Ye Kung menyebut tren kasus serangan jantung relatif tinggi di Negeri Singa.

    Pada 2022, 36 warga Singapura didiagnosis infark miokard akut atau serangan jantung setiap hari.

    “Itu lebih dari satu orang setiap jam. Sepuluh tahun sebelumnya, jumlahnya 25 per hari,” kata Ong, dikutip dari Channel News Asia.

    Sebagai gambaran, berikut model atau kemungkinan penetapan NutriGrade untuk makanan tinggi garam dan lemak. Dari bumbu dapur hingga mi instan, seluruhnya dibagi berdasarkan abjad level A, B, C, dan D:

    Kecap asin:

    Level A: sodium lebih dari 1.200 mg/100g, gula lebih dari 21 g/100g
    Level B: sodium 1.200 sampai 1.600 mg/100g, gula lebih dari 21 g/100g
    Level C: sodium 1.600 sampai 2.100 mg/100g, gula 21 sampai 36 g/110g
    Level D: sodium lebih dari 2.100 mg/100g, gula 36 g/100g

    Saus cabai dan lain-lain:

    Level A: sodium lebih dari 1.200 mg/100g, gula lebih dari 21 g/100g
    Level B: sodium 1.200 sampai 1600 mg/100g, gula lebih dari 21 g/100g
    Level C: 1.600 sampai 2.100 mg/100g, gula 21 sampai 36 g/110g
    Level D: sodium lebih dari 2.100 mg/100g, gula 36 g/100g

    Mi instan:

    Level A: sodium lebih dari 1.400 mg/100g, saturated fat (lemak jenuh) lebih dari 8 g/100 g
    Level B: sodium 1.400 sampai 1.800 mg/100g, saturated fat lebih dari 8 g/100g
    Level C: sodium 1.800 ke 2.500 mg/100 g, saturated fat 8 ke 9 g/100gr
    Level D: sodium lebih dari 2.500 mg/100g, saturated fat lebih dari 9 gr.

    Iklan Bakal Dilarang

    Pemerintah Singapura tak main-main melarang iklan pangan siap saji yang termasuk level D. Karenanya, para industri diberikan waktu untuk melakukan reformulasi produknya agar bisa masuk kategori lebih sehat di level A atau B. Mengingat saat ini, 82 persen mi instan yang dijual di Singapura masuk pada makanan level C dan D.

    “Iklan untuk produk berlabel D akan dilarang,” kata Kementerian Kesehatan atau Ministry of Health (MOH) Singapura, dikutip dari CNA.

    (naf/kna)

  • Ini Kategori Mi Instan-Bumbu Dapur Paling Tak Sehat di Aturan Baru Singapura

    Ini Kategori Mi Instan-Bumbu Dapur Paling Tak Sehat di Aturan Baru Singapura

    Jakarta

    Lebih dari satu warga Singapura meninggal setiap jam karena serangan jantung. Hal ini didasari riwayat kondisi seseorang, termasuk kolesterol tinggi hingga tekanan darah tinggi.

    Menteri Kesehatan Singapura menilai kondisi tersebut jelas berkaitan dengan tingginya konsumsi garam dan lemak. Ada 23 subkategori makanan kemasan yang kemudian regulasinya akan diperketat, bukan hanya saat penjualan tetapi saat mengiklankan produknya.

    Pasalnya, empat dari 10 produk yang dibeli warga Singapura saat ini berada di kelas D ‘Nutrigrade’ atau sangat tidak sehat, termasuk salah satunya mi instan. Sebanyak 82 persen mi instan yang dijual di Singapura masuk pada makanan level C dan D.

    “Iklan untuk produk berlabel D akan dilarang,” kata Kementerian Kesehatan atau Ministry of Health (MOH) Singapura, dikutip dari CNA.

    Garam, saus, bumbu, mi instan, dan minyak goreng harus diberi kelas A, B, C, atau D berdasarkan kandungan natrium, gula, dan lemak jenuhnya.

    Kelas A adalah untuk makanan dengan kadar natrium, gula, atau lemak jenuh terendah. Sebaliknya, yang tertinggi diberi kelas D.

    Produk akan diberi kelas berdasarkan zat gizi yang menjadi perhatian dengan kadar tertinggi. Misalnya, jika suatu produk memiliki kadar natrium C dan kadar lemak jenuh dalam kelas D, kelas akhir penentuan produk akan dimasukkan pada level D.

    Label tersebut kemudian akan menyorot zat gizi yang menjadi perhatian, yang dalam hal ini adalah lemak jenuh.

    Subkategori produk yang berbeda akan memiliki ambang batas berbeda untuk pemberian level, serta harus dibandingkan dengan produk lain dalam kategori yang sama.

    Untuk produk yang dinilai C atau D, tanda Nutri-Grade harus dipajang di bagian depan kemasan produk.

    “Untuk memberi pelaku industri waktu yang cukup untuk melakukan reformulasi produk mereka, pelabelan akan mulai berlaku pada pertengahan 2027. MOH mendukung perumusan kembali produk yang lebih sehat dengan hibah,” jelas otoritas terkait.

    Ong mengatakan kementerian memutuskan setiap subkategori produk akan memiliki serangkaian level ambang batasnya sendiri untuk natrium atau lemak jenuh karena ada berbagai macam produk yang digunakan untuk masakan berbeda, dan digunakan dalam jumlah berbeda.

    “Tidak mungkin untuk menilai kecap manis, kecap asin, dan kecap ikan berdasarkan serangkaian ambang batas yang sama, mengingat perbedaan yang melekat pada kandungan natrium dan gulanya, dan yang lebih penting, perbedaan yang melekat pada cara kita menggunakan saus tersebut,” katanya.

    “Jika kita membiarkan setiap saus menggunakan ambang batas yang sama, bahan seperti kecap ikan yang secara inheren memiliki kandungan natrium tinggi dan digunakan dengan hemat, akan dikutuk untuk dinilai D dengan sedikit harapan untuk perbaikan. Produsennya juga tidak akan memiliki insentif untuk melakukan perbaikan.”

    Dia mengatakan dengan menetapkan tingkat ambang batas yang berbeda untuk setiap kategori saus, konsumen memiliki dasar untuk memilih versi yang lebih sehat sementara industri akan memiliki insentif untuk reformulasi praktis dan progresif.

    Health Promotion Board (HPB), badan pemerintah Singapura untuk mempromosikan gaya hidup sehat, juga melibatkan operator makanan dan minuman serta pedagang kaki lima untuk mendorong mereka beralih ke bahan-bahan yang rendah natrium. Ini adalah bagian dari gerakan “Kurangi Garam, Perbanyak Rasa” yang diluncurkan pada 2023, bertujuan untuk mengurangi asupan natrium warga Singapura hingga 15 persen.

    Dorongan untuk mengurangi asupan natrium mengikuti perang melawan diabetes untuk mengurangi konsumsi gula di Singapura.

    Pelabelan Nutri-Grade dan kampanye kesehatan masyarakat membantu menurunkan konsumsi gula. Total asupan gula harian berkurang dari 60 gram pada 2018 menjadi 56 gram pada 2022.

    HPB merekomendasikan pembatasan gula tidak lebih dari 10 persen dari asupan energi harian, yaitu sekitar 50 gram, atau 10 sendok teh gula, berdasarkan diet 2000 kalori.

    (naf/kna)

  • Warga Singapura Banyak yang Kolesterol Tinggi, Aturan Mi Instan-Bumbu Dapur Diperketat

    Warga Singapura Banyak yang Kolesterol Tinggi, Aturan Mi Instan-Bumbu Dapur Diperketat

    Jakarta

    Aturan label Nutrigrade di Singapura bakal diperluas, tidak hanya berkaitan dengan kandungan tinggi gula di minuman. Mulai 2027, mi instan, bumbu dapur, dan minyak goreng wajib mencantumkan nilai gizi yang menjadi tanda seberapa sehat produk mereka.

    Pelabelan gizi Nutrigrade memberi nilai produk A, B, C, atau D, untuk setiap produk. Produk A paling sehat, dan D paling tidak sehat.

    Penetapan label yang diperluas mencakup seberapa tinggi kandungan natrium dan lemak jenuh. Ini juga akan diberlakukan pada produk makanan yang merupakan sumber utama natrium dan lemak jenuh warga Singapura.

    Meskipun wacana ini sudah diumumkan pada bulan Agustus tahun lalu oleh Kementerian Kesehatan Singapura, rincian tentang bagaimana hal itu akan diluncurkan baru dirilis pada Minggu (6/5/2025), oleh Menteri Kesehatan Singapura Ong Ye Kung.

    Dalam sebuah acara yang menandai ulang tahun ke-55 Singapore Heart Foundation (SHF) di Galeri Nasional Singapura, Ong mengatakan jumlah warga Singapura yang didiagnosis dengan penyakit jantung telah meningkat dalam dekade terakhir.

    Pada 2022, 36 warga Singapura didiagnosis infark miokard akut atau serangan jantung setiap hari.

    “Itu lebih dari satu orang setiap jam. Sepuluh tahun sebelumnya, jumlahnya 25 per hari,” kata Ong, dikutip dari CNA.

    “Ini bukan sekadar statistik, karena setiap korban adalah anggota keluarga, teman, atau kolega.”

    Selain deteksi dini melalui pemeriksaan rutin, warga Singapura harus mewaspadai tiga penyakit utama termasuk diabetes, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi, yang semuanya meningkatkan risiko penyakit jantung.

    Berdasarkan statistik nasional terbaru pada 2022, prevalensi hipertensi dan kolesterol darah tinggi di antara penduduk Singapura tetap tinggi, kata MOH.

    Lebih dari satu dari tiga atau sekitar 37 persen warga Singapura mengalami hipertensi, atau tekanan darah tinggi, jumlahnya hampir dua kali lipat sejak 2010. Hampir sepertiga atau 31,9 persen mengalami kolesterol tinggi, atau hiperlipidemia.

    Mengonsumsi terlalu banyak garam dan lemak jenuh merupakan faktor risiko utama untuk kondisi kronis ini.

    Sembilan dari 10 penduduk Singapura mengonsumsi lebih dari jumlah natrium yang direkomendasikan, yaitu 2.000 mg per hari. Jumlah natrium yang mereka konsumsi juga meningkat menjadi 3.620 mg per hari dari 3.480 mg pada 2019.

    Asupan lemak jenuh warga Singapura juga melebihi pedoman. Lemak jenuh membentuk 36 persen dari total asupan lemak makanan penduduk Singapura, yang lebih tinggi dari batas atas 30 persen yang direkomendasikan. Sumber utama lemak jenuh dalam makanan mereka adalah minyak goreng.

    “Dalam hal diet, sebagian besar warga Singapura akan mendapat manfaat besar, bukan dengan mengikuti program diet mewah apa pun, tetapi (dengan) sekadar mengurangi konsumsi ‘tiga S’ – gula, natrium, lemak jenuh,” kata Ong.

    (naf/naf)