Produk: lemak

  • 8 Manfaat Slow Jogging setelah Libur Lebaran

    8 Manfaat Slow Jogging setelah Libur Lebaran

    Jakarta, Beritasatu.com – Setelah libur Lebaran, tubuh sering terasa lemas dan berat akibat perubahan pola makan dan minimnya aktivitas fisik. Untuk memulihkan kebugaran tanpa membebani tubuh, salah satu solusi efektif adalah slow jogging. Lalu, apa manfaat slow jogging?

    Slow jogging tidak hanya membakar kalori, tetapi juga memiliki beragam manfaat bagi kesehatan fisik dan mental. Berikut ini delapan manfaat slow jogging setelah libur Lebaran, yang dikutip dari Rundure, Rabu (9/4/2025).

    Manfaat Slow Jogging

    1. Meningkatkan kesehatan jantung

    Slow jogging melatih otot jantung agar lebih efisien dalam memompa darah ke seluruh tubuh. Aktivitas ini membantu menurunkan tekanan darah dan meningkatkan sirkulasi darah, yang sangat penting setelah periode makan berlebihan selama Lebaran. Dengan rutin melakukannya, Anda turut menjaga kesehatan jantung dalam jangka panjang.

    2. Membakar kalori dan menurunkan berat badan

    Banyak orang mengalami peningkatan berat badan akibat konsumsi makanan tinggi kalori dan lemak saat Lebaran. Slow jogging merupakan pilihan tepat untuk membakar kalori secara bertahap dan aman. Meski intensitasnya ringan, olahraga ini tetap efektif dalam membakar lemak, sehingga membantu menurunkan berat badan secara perlahan namun sehat.

    3. Meningkatkan kebugaran tubuh

    Selama liburan, otot dan sistem peredaran darah cenderung kurang aktif karena minimnya gerak. Slow jogging dapat mengembalikan fungsi tubuh secara bertahap tanpa memberi tekanan berlebih pada sendi maupun otot. Manfaat slow jogging pada tahap ini sangat terasa bagi siapa saja yang ingin kembali bugar tanpa risiko kelelahan.

    4. Meningkatkan kualitas tidur

    Olahraga ringan seperti slow jogging merangsang pelepasan hormon endorfin yang bisa memperbaiki suasana hati dan mengurangi stres. Efeknya, tubuh lebih mudah rileks dan tidur pun menjadi lebih nyenyak. Hal ini penting setelah masa liburan yang penuh aktivitas sosial dan gangguan pola tidur.

    5. Meningkatkan kesehatan mental

    Slow jogging juga bermanfaat untuk menenangkan pikiran dan mengurangi kecemasan. Setelah kembali ke rutinitas yang padat pasca-liburan, aktivitas ini bisa menjadi sarana relaksasi yang menyeimbangkan tubuh dan pikiran. Meluangkan waktu sejenak untuk slow jogging dapat membantu Anda merasa lebih segar dan fokus.

    6. Mengurangi risiko cedera

    Bagi yang baru kembali berolahraga setelah libur panjang, slow jogging adalah langkah awal yang aman. Dengan intensitas rendah, tubuh diberi waktu untuk beradaptasi tanpa tekanan berlebihan. Gerakan lambat ini membantu memperkuat otot, sendi, dan ligamen secara bertahap, mengurangi risiko cedera dibandingkan olahraga intensitas tinggi.

    7. Meningkatkan kekuatan otot

    Meskipun tidak seberat lari cepat atau latihan beban, slow jogging tetap memberikan manfaat bagi otot dan daya tahan tubuh. Otot-otot kaki, pinggul, dan punggung bawah akan terlatih dan menjadi lebih kuat, membantu mengembalikan stamina yang menurun setelah masa istirahat.

    8. Membantu mengatur metabolisme

    Slow jogging juga membantu tubuh bekerja lebih efisien dalam mengolah makanan menjadi energi. Setelah libur Lebaran, di mana pola makan cenderung tidak teratur, aktivitas ini dapat menstimulasi sistem metabolisme kembali bekerja optimal, memperbaiki pencernaan, dan meningkatkan energi harian.

    Dengan segala manfaat slow jogging di atas, aktivitas ini menjadi pilihan ideal untuk mengembalikan kebugaran tubuh secara perlahan tetapi efektif setelah masa libur panjang. Anda tidak perlu langsung berolahraga berat, cukup mulai dari gerakan ringan dan konsisten, maka tubuh pun akan kembali sehat dan bertenaga.

  • 8 Tips Mengatasi Tekanan Darah Tinggi setelah Lebaran

    8 Tips Mengatasi Tekanan Darah Tinggi setelah Lebaran

    Jakarta, Beritasatu.com – Setelah Lebaran, banyak orang yang mengalami lonjakan tekanan darah akibat perubahan pola makan dan gaya hidup. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh konsumsi makanan tinggi garam, lemak, dan gula yang menjadi bagian dari hidangan khas Lebaran. Lalu, bagaimana tips mengatasi tekanan darah tinggi?

    Tips mengatasi tekanan darah tinggi sangat penting diketahui untuk menjaga kesehatan pasca-Lebaran, terutama bagi penderita hipertensi yang harus lebih berhati-hati terhadap makanan yang dikonsumsi.

    Berikut ini delapan tips untuk mengatasi tekanan darah tinggi setelah Lebaran, dikutip dari Mayo Clinic, Rabu (9/4/2025).

    Tips Mengatasi Darah Tinggi

    1. Perbanyak konsumsi buah dan sayuran

    Salah satu cara terbaik untuk menurunkan tekanan darah adalah dengan memperbanyak konsumsi buah dan sayuran yang kaya kalium, magnesium, dan serat. Buah, seperti pisang dan jeruk, serta sayuran, seperti bayam dan brokoli, dapat membantu menurunkan tekanan darah secara alami.

    Selain itu, buah dan sayur tersebut juga rendah kalori yang sangat bermanfaat setelah banyak mengonsumsi makanan berkalori tinggi saat Lebaran.

    2. Batasi konsumsi garam

    Makanan saat Lebaran sering kali mengandung banyak garam yang dapat meningkatkan tekanan darah. Sebaiknya, setelah Lebaran, batasi konsumsi garam dalam makanan Anda. Pilihlah bumbu alami, seperti rempah-rempah, jahe, atau bawang putih.

    3. Olahraga teratur

    Setelah beristirahat sejenak selama Lebaran, cobalah untuk mulai berolahraga secara teratur. Jalan kaki, berlari ringan, hingga yoga selama 30 menit sehari dapat membantu memperlancar sirkulasi darah dan menurunkan tekanan darah.

    4. Perhatikan asupan lemak

    Makanan yang digoreng dan berlemak tinggi sering menjadi pilihan saat Lebaran. Namun, lemak jenuh dan trans dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi. Cobalah untuk menggantinya dengan lemak sehat, seperti yang terdapat dalam alpukat, kacang-kacangan, dan ikan berlemak seperti salmon.

    5. Kurangi stres

    Stres adalah faktor yang dapat meningkatkan tekanan darah. Setelah Lebaran, luangkanlah waktu untuk bersantai dan mengelola stres. Teknik relaksasi, seperti meditasi, pernapasan dalam, atau mendengarkan musik yang menenangkan bisa membantu mengurangi stres dan menjaga tekanan darah tetap stabil.

    Tips mengatasi tekanan darah tinggi tidak hanya fokus pada makanan, tetapi juga pada kesehatan mental yang berdampak besar terhadap tekanan darah.

    6. Perbanyak minum air putih

    Dehidrasi bisa membuat tekanan darah menjadi tidak stabil. Untuk itu, pastikan Anda minum cukup air sepanjang hari. Air putih membantu menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh dan mendukung fungsi ginjal, berperan penting dalam pengaturan tekanan darah.

    7. Tidur yang cukup

    Setelah beberapa hari Lebaran yang mungkin penuh dengan aktivitas dan menyebabkan jam tidur berantakan, pastikan Anda mendapatkan tidur yang cukup setelah Lebaran. Tidur yang berkualitas selama 7-8 jam setiap malam dapat membantu tubuh Anda memulihkan diri dan mengatur tekanan darah.

    8. Kontrol berat badan

    Kelebihan berat badan adalah salah satu faktor penyebab tekanan darah tinggi. Jika selama Lebaran Anda mengalami kenaikan berat badan, mulailah untuk mengontrol pola makan dan melakukan olahraga untuk menurunkan berat badan secara bertahap. Penurunan berat badan yang sehat dapat membantu menurunkan tekanan darah dan memperbaiki kesehatan jantung Anda.

    Dengan menerapkan tips mengatasi tekanan darah tinggi di atas, Anda dapat memulihkan kesehatan secara perlahan setelah Lebaran. Pola hidup sehat yang konsisten akan membantu menstabilkan tekanan darah serta mengurangi risiko komplikasi jangka panjang akibat hipertensi.

  • 6 Tips Turunkan Berat Badan usai Libur Lebaran, Efektif dan Mudah Dilakukan

    6 Tips Turunkan Berat Badan usai Libur Lebaran, Efektif dan Mudah Dilakukan

    Jakarta

    Tak sedikit yang memanfaatkan waktu libur panjang, khususnya pada saat libur Lebaran, untuk mengunjungi aneka tempat makan enak. Biasanya, tempat makan tersebut menyajikan hidangan yang tinggi lemak, kalori, dan gula.

    Akibatnya, berat badan menjadi ‘membengkak’ setelah libur panjang. Apalagi jika tidak menjaga pola makan yang sehat dan rutin beraktivitas fisik selama liburan.

    Lantas, bagaimana cara menurunkan berat badan setelah libur panjang? Dikutip dari Forbes, berikut sederet tips dari para ahli gizi yang bisa dipraktikkan.

    1. Penuhi Kebutuhan Protein dan Serat

    Protein dan serat merupakan dua nutrisi yang sangat penting dalam penurunan berat badan. Ahli diet sekaligus pendiri Real Life Nutritionist, Miranda Galati menyarankan untuk memperbanyak asupan protein dan serat untuk membangun kembali pola makan yang seimbang.

    Cobalah untuk mengonsumsi 25-30 gram serat per hari dengan meningkatkan asupan makanan seperti lentil, kacang-kacangan, sayuran hijau, dan biji-bijian utuh.

    2. Tingkatkan Asupan Cairan

    Hidrasi yang baik dapat membantu tubuh memetabolisme karbohidrat dengan baik dan membuang kelebihan garam, sehingga mengurangi kembung di perut.

    “Minumlah air sebanyak setengah dari berat badan Anda [dalam ons] setiap hari,” ujar pakar gizi dari New York, Etosha Farmer.

    3. Jangan Lewatkan Sarapan

    Beberapa orang mengira melewatkan sarapan dapat mempercepat penurunan berat badan. Faktanya, kebiasaan ini justru dapat berdampak negatif bagi mereka yang sedang diet.

    “Makan dalam waktu 30 menit setelah bangun tidur, dan makan tiga kali sehari serta dua kali camilan sehari akan membantu Anda terhindar dari makan berlebihan keesokan harinya,” terang pakar gizi dan penulis buku ‘Cooking for a Fast Metabolism’, Haylie Pomroy.

    4. Konsumsi Makanan Utuh

    Memperbanyak konsumsi makanan utuh dapat memberikan dampak positif terhadap proses penurunan berat badan. Farmer menjelaskan pola makan yang kaya dengan makanan utuh juga dapat membantu membersihkan dan mengembalikan diet ke arah yang benar.

    “Fokuslah pada makanan utuh dalam bentuk alami. Usahakan untuk mengonsumsi setidaknya satu buah dan dua jenis sayuran setiap hari,” imbuh Farmer.

    5. Makan Lebih Banyak Sayuran

    Sayuran mengandung serat yang dapat membantu membakar lemak tak sehat yang mungkin masuk ke tubuh selama liburan.

    “Mereka juga memiliki fitonutrien termogenik-artinya, mereka tidak hanya membantu Anda membakar lemak tak sehat tetapi juga membakar lemak historis (lemak yang telah Anda simpan dalam waktu lama),” kata Pomroy.

    6. Aktif Bergerak

    Olahraga merupakan salah satu kunci utama untuk menurunkan berat badan. Latihan intensitas rendah, seperti berjalan, yoga, dan berenang dapat membantu melancarkan pencernaan dan meningkatkan laju metabolisme, dua hal yang penting dalam penurunan berat badan.

    (ath/suc)

  • 8 Makanan ‘Biang Kerok’ Kolesterol Tinggi yang Jarang Disadari

    8 Makanan ‘Biang Kerok’ Kolesterol Tinggi yang Jarang Disadari

    Jakarta

    Banyak faktor yang dapat meningkatkan kolesterol, termasuk genetik, gaya hidup, dan pilihan makanan. Umumnya, hati atau liver memproduksi kolesterol yang digunakan untuk mensintesis hormon, memproduksi vitamin, dan membangun membran sel.

    Beberapa orang memproduksi terlalu banyak kolesterol atau mengonsumsi makanan yang meningkatkan kolesterol dalam darah, sehingga mengakibatkan tingginya kadar kolesterol dalam darah.

    Dikutip dari Eat This, Not That, kolesterol lipoprotein densitas rendah (LDL) atau kolesterol jahat yang tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri. Akibatnya, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

    Makanan dapat sangat berdampak langsung pada kadar kolesterol. Makanan pemicu kolesterol, misalnya seperti makanan yang tinggi lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat dengan menghambat reseptor yang membuang kolesterol jahat dari darah.

    Dikutip dari beberapa sumber, berikut makanan pemicu kolesterol:

    1. Daging merah

    Makanan pemicu kolesterol yaitu daging merah, terutama yang banyak mengandung lemak. Daging unggas seperti ayam juga mengandung lemak jenuh, jadi pilihlah daging merah atau ayam yang memiliki sedikit atau bahkan tanpa lemak.

    2. Daging olahan

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengklasifikasikan daging olahan, seperti bacon hingga sosis sebagai karsinogen. Dikutip dari CNBC Make It, daging olahan juga mengandung banyak natrium dan lemak jenuh.

    3. Makanan yang digoreng

    Dikutip dari Real Simple, minyak yang digunakan untuk menggoreng makanan sering kali dihidrogenasi. Proses hidrogenasi minyak tak jenuh untuk memadatkannya menghasilkan lemak trans.

    Makanan yang digoreng juga mengandung banyak lemak jenuh. Misalnya seperti kentang goreng ukuran sedang, mengandung 2,7 gram lemak jenuh.

    4. Makanan cepat saji (fast food)

    Ahli diet Alanna Cabrero mengungkapkan tidak ada yang tahu apakah restoran makanan cepat saji menggunakan minyak terhidrogenasi atau terhidrogenasi parsial untuk memasak makanan mereka.

    “Restoran bahkan dapat menggunakan kembali minyak yang mengubah lemak dalam minyak menjadi lemak trans,” tutur Cabrero.

    5. Makanan kemasan

    Makanan olahan kemasan yang beku, seperti pizza, nugget, atau popcorn kemasan dapat mengandung lemak jenuh, minyak terhidrogenasi, atau lemak trans.

    6. Makanan yang dipanggang atau kue kering

    Beragam makanan yang dipanggang, seperti kue kering, kue, atau muffin selain mengandung gula, bisa juga mengandung lemak jenuh.

    Kue coklat berukuran sedang mengandung 1,7 gram lemak jenuh dan croissant mini mengandung 5 gram lemak jenuh.

    7. Minuman manis

    Ahli nutrisi Lisa Andrews, MEd, RD, LD, menyarankan untuk menghentikan konsumsi minuman manis, seperti soda, jika ingin mengendalikan lipid.

    Dikutip dari Eat This, Not That, mengonsumsi minuman manis dalam jumlah yang berlebihan dapat dikaitkan dengan dislipidemia. Itu merupakan kondisi saat kadar kolesterol dan trigliserida yang tidak normal dalam darah.

    8. Mentega

    Mentega merupakan makanan yang tidak disarankan bagi orang dengan kolesterol tinggi. Itu merupakan makanan olahan susu berlemak tinggi dengan 7,3 gram lemak jenuh per sendok makan.

    Sebuah studi yang dipublikasi pada 2023 di Cureus menemukan bahwa saat buah alpukat dimasukkan ke dalam menu diet rendah lemak, hal itu dapat menurunkan kadar LDL.

    (sao/naf)

  • 10 Minuman Herbal Alami untuk Hempas Lemak setelah Lebaran

    10 Minuman Herbal Alami untuk Hempas Lemak setelah Lebaran

    Jakarta, Beritasatu.com – Setelah Lebaran, banyak orang mulai beralih ke minuman herbal sebagai cara alami untuk mengatasi lemak yang menumpuk, terutama di perut.

    Kebiasaan makan berlebih dan kurang gerak selama libur panjang membuat tubuh membutuhkan detoks dan dukungan metabolisme.

    Berikut ini 10 jenis minuman herbal yang dipercaya mampu membantu membakar lemak dan mendukung kesehatan tubuh secara keseluruhan.

    Minuman Herbal untuk Hempas Lemak

    1. Teh hijau

    Kandungan katekin dan kafein dalam teh hijau dapat mempercepat pembakaran lemak dan mengubahnya menjadi energi. Teh ini juga mengandung antioksidan tinggi yang membantu metabolisme tubuh dan mencegah penuaan dini. Minum dua cangkir teh hijau per hari cukup untuk mendapatkan manfaat optimal.

    2. Air lemon hangat

    Lemon mengandung vitamin C dan antioksidan yang mampu meningkatkan metabolisme dan membantu proses detoksifikasi. Campurkan irisan lemon dalam air hangat dan konsumsi pada pagi hari untuk melancarkan pencernaan.

    3. Air cuka apel

    Cuka apel dapat membantu mengontrol kadar gula darah, meningkatkan pembakaran lemak, serta memperbaiki sistem pencernaan. Campurkan satu sendok makan cuka apel ke dalam segelas air. Namun, bagi penderita gangguan lambung, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.

    4. Kunyit dan susu hangat

    Kunyit memiliki sifat antiinflamasi yang membantu meredakan peradangan dan memperbaiki pencernaan. Campurkan sejumput kunyit ke dalam susu hangat dan minum sebelum tidur untuk hasil yang maksimal.

    5. Jahe dan madu

    Jahe membantu melancarkan sistem pencernaan dan mengurangi perut kembung. Madu sebagai pemanis alami memberikan energi tanpa menambah kalori berlebih, cocok dikonsumsi pada pagi hari sebagai pembuka yang sehat.

    6. Infused water lemon dan mentimun

    Campuran air dengan irisan lemon, mentimun, dan daun peppermint bisa membantu mengeluarkan racun dan menjaga hidrasi. Kombinasi ini juga efektif dalam mengontrol berat badan secara alami.

    7. Teh peppermint

    Peppermint dikenal mampu meredakan gangguan pencernaan dan membuat tubuh lebih rileks. Anda juga bisa mengganti dengan daun herbal lain, seperti dandelion, kamomil, atau adas untuk variasi rasa dan manfaat.

    8. Jus seledri

    Rendah kalori dan kaya serat, seledri cocok dibuat jus untuk mengurangi kembung dan meningkatkan fungsi pencernaan. Blender batang seledri segar dengan air, lalu minum secara rutin.

    9. Jus pare atau peria

    Meskipun rasanya pahit, pare efektif dalam mengatur kadar gula darah dan mencegah penumpukan lemak. Blender pare dengan air secukupnya, lalu saring sebelum diminum.

    10. Air kelapa

    Air kelapa rendah kalori dan kaya elektrolit, menjadikannya minuman alami yang baik untuk hidrasi dan metabolisme tubuh. Meski tidak langsung membakar lemak, air kelapa membantu mengurangi rasa kembung dan meningkatkan fungsi tubuh secara umum.

    Dengan mengonsumsi minuman herbal tersebut secara rutin dan disertai gaya hidup sehat, seperti menjaga pola makan, rutin berolahraga, dan cukup istirahat, proses pembakaran lemak bisa menjadi lebih efektif. Perubahan kecil yang konsisten akan memberi hasil besar bagi tubuh dalam jangka panjang.

  • 6 Rekomendasi Makanan Pereda Asam Lambung, Jahe hingga Pisang

    6 Rekomendasi Makanan Pereda Asam Lambung, Jahe hingga Pisang

    Jakarta

    Asam lambung naik merupakan salah satu keluhan yang banyak dialami banyak masyarakat, mulai dari remaja, dewasa, hingga lansia. Selain minum obat-obatan, mengonsumsi makanan penurun asam lambung dapat menjadi salah satu solusi untuk mengatasi kondisi ini.

    Asam lambung naik atau refluks adalah kondisi yang terjadi ketika cairan asam di lambung (asam klorida atau HCl) berulang kali mengalir kembali ke esofagus atau kerongkongan. Aliran balik ini dapat mengiritasi lapisan kerongkongan, sehingga memicu rasa perih dan peradangan.

    Kondisi ini biasanya disertai sejumlah gejala, seperti nyeri di ulu hati, sensasi terbakar atau perih pada tenggorokan, dan rasa asam di pangkal tenggorokan. Jika dibiarkan terus-menerus, refluks dapat berkembang menjadi GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) yang dapat memicu kerusakan pada kerongkongan.

    Makanan Pereda Asam Lambung

    Ada sejumlah cara yang dapat dilakukan untuk meredakan asam lambung naik, seperti mengonsumsi antasida, menjaga posisi tubuh saat tidur, hingga mengonsumsi minuman tertentu.

    Selain itu, menambahkan makanan tertentu ke dalam pola makan sehari-hari juga dapat membantu mengelola dan mencegah refluks kambuh.

    Dikutip dari berbagai sumber, berikut makanan pereda asam lambung yang bisa dicoba.

    1. Jahe

    Jahe sejak lama sudah digunakan untuk mengatasi berbagai macam gangguan kesehatan, termasuk meredakan asam lambung naik.

    Dikutip dari Health, penelitian menunjukkan jahe mengandung sejumlah senyawa, seperti gingerol dan shogaol, yang memiliki efek antiperadangan. Senyawa tersebut mempercepat pengosongan lambung, sehingga lebih sedikit asam lambung yang mengalir balik dan masuk ke kerongkongan.

    2. Pisang

    Buah non-sitrus, seperti pisang, merupakan salah satu pilihan makanan yang baik untuk pengidap masalah asam lambung. Dikutip dari AARP, pisang memiliki sifat basa sehingga dapat membantu menetralkan cairan asam di lambung dengan memperkuat lapisan esofagus yang teriritasi.

    Pisang juga kaya akan pektin, serat larut yang dapat menjaga makanan mengalir lancar melalui saluran pencernaan.

    3. Sayuran

    Selain kaya akan serat, sayuran umumnya mengandung lemak dan gula yang rendah. Karenanya, meningkatkan asupan sayuran dapat membantu mencegah gejala refluks kambuh.

    Dikutip dari Medical News Today, beberapa jenis sayuran yang dapat membantu meredakan refluks di antaranya:

    AsparagusBrokoliKubis brusselKembang kolMentimunKacang polongKaleKentangBayam4. Ikan Salmon

    Ikan salmon merupakan salah satu sumber protein rendah lemak yang dapat membantu pengidap refluks. Dikutip dari AARP, salmon mudah dicerna dan tidak akan bertahan lama di perut, sehingga mengurangi risiko refluks.

    Tak hanya itu, salmon juga kaya akan asam lemak omega-3 yang dapat meningkatkan kesehatan jantung.

    5. Madu

    Madu memiliki sejumlah manfaat, termasuk untuk mengelola dan mengurangi risiko refluks. Dikutip dari Health, mengonsumsi madu membantu melapisi lambung dan kerongkongan. Lapisan ini mencegah makanan dan cairan asam naik ke kerongkongan.

    6. Biji-bijian Utuh

    Biji-bijian utuh merupakan sumber serat yang baik. Selain meningkatkan fungsi pencernaan, biji-bijian utuh juga dapat membantu penyerapan cairan asam di lambung, sehingga mengurangi risiko refluks.

    Dikutip dari Health, contoh biji-bijian utuh yang direkomendasikan untuk pengidap reflusk antara lain:

    Beras merahOatmealQuinoaRoti gandum utuh

    (ath/naf)

  • Gerd Kambuh Usai Lebaran, Atasi dengan 6 Langkah Sederhana Ini – Halaman all

    Gerd Kambuh Usai Lebaran, Atasi dengan 6 Langkah Sederhana Ini – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Penyakit Gerd (Gastroesophageal Reflux Disease) sering muncul setelah merayakan hari Lebaran.

    Masalah kesehatan ini terjadi karena ketika Lebaran banyak makanan mengandung lemak tinggi, asam maupun pedas, seperti rendang ketupat dengan opor ayam, semur daging, sambal kentang, kue-kue manis dan jenis makanan lain.

    “Selama berpuasa, kebiasaan makan cenderung teratur, baik dari segi waktu dan jumlah makan, namun saat dan setelah Idul Fitri, pola dan menu makan cenderung berantakan,” tutur Provider Credentialing & Claim Cashless Medical Advisor Allianz Life Indonesia dr. Maya Wardhani dikutip pada Selasa (8/4/2025).

    Gejala gerd berupa rasa tidak nyaman di bagian perut sampai ke dada dan atau disertai rasa mual karena berkaitan dengan produksi asam lambung.

    Juga sensasi terbakar, nyeri di dada setelah makan, kembung, kesulitan menelan, sensasi ada benjolan di tenggorokan.

    Untuk meringankan kondisi lambung yang tidak nyaman dr. Maya menyarankan beberapa tips sederhana mengatasi gerd secara mandiri di rumah:
     
    1.    Mengonsumsi makanan yang memiliki kandungan air tinggi dan serat, diantaranya seperti pisang, lidah buaya, dan oatmeal.

    Pisang termasuk buah dengan keasaman netral, yang efektif menetralkan asam lambung. Lidah buaya memiliki sifat anti radang yang dapat mengurangi produksi asam lambung. Sementara, oatmeal merupakan sumber serat yang baik untuk mengurangi kadar asam lambung.
     
    2.    Mengkonsumsi air putih hangat

    Air putih hangat berfungsi mengencerkan asam lambung yang dibutuhkan tubuh untuk memecah dan menyerap nutrisi dari makanan, meredakan gejala nyeri, kembung dan melancarkan pencernaan.
     
    3.    Makanlah dengan porsi kecil

    Menjaga konsumsi makanan yang seimbang dan tidak berlebihan dapat mengurangi peningkatan asam lambung. Selain itu, dengan menjaga berat badan agar tetap ideal dapat mengurangi kadar lemak yang berlebihan pada area perut sehingga tidak menimbulkan tekanan yang dapat memicu gerd.
     
    4.    Menghindari makanan dan minuman yang dapat memicu produksi asam lambung dan memperburuk gerd

    Seperti makanan yang berlemak, asam dan pedas, serta minuman bersoda, kopi, coklat serta minuman yang mengandung mint.

    5.    Menghindari berbaring setelah makan

    Berbaring setelah makan dapat meningkatkan gejala dispepsia seperti rasa tidak nyaman di perut, kembung dan mual. Karena pada tubuh dengan posisi horizontal dapat memperlambat pergerakan makanan ke usus sehingga proses penyerapan nutrisi di usus halus terganggu.
     
    6.    Mengkonsumsi Antasida

    Antasida merupakan salah satu obat over the counter yang dapat digunakan untuk menetralkan asam lambung dan mengurangi rasa tidak nyaman pada perut.
     
    Ia mengatakan ketika perut sudah terasa tidak nyaman, jangan panik karena kondisi gerd bisa dikelola dengan perubahan gaya hidup dan pola makan yang tepat dan menerapkan langkah pengobatan mandiri.

    Meski demikian, saat gejala gerd tidak membaik dan berlangsung lama hingga semakin parah seperti kesulitan bernapas dan terasa nyeri dada, maka segera berkonsultasi dengan dokter atau dapat menggunakan layanan telekonsultasi online.

    Perubahan pola dan waktu makan dapat mempengaruhi produksi asam lambung, yang bisa menyebabkan pengidap gerd mengalami gejala seperti nyeri ulu hati, mual, dan sensasi terbakar di dada.

     

  • Singapura Perluas Aturan Label Gizi ke Mi Instan-Bumbu Dapur, RI Kapan?

    Singapura Perluas Aturan Label Gizi ke Mi Instan-Bumbu Dapur, RI Kapan?

    Jakarta

    Label Nutri-Grade di Singapura bakal diperluas untuk pencantuman garam dan lemak pada produk-produk tinggi kandungan tersebut, termasuk mi instan, bumbu dapur, hingga minyak goreng.

    Pasalnya, lebih dari 80 persen produk dengan bahan terkait, saat ini berada di level C dan D. Tingginya konsumsi garam juga lemak berpengaruh pada peningkatan kolesterol hingga tekanan darah, yang bisa memicu risiko serangan jantung. Di Singapura, lebih dari satu orang meninggal setiap jam karena serangan jantung.

    “Iklan untuk produk berlabel D akan dilarang,” kata Kementerian Kesehatan atau Ministry of Health (MOH) Singapura, dikutip dari Channel News Asia.

    Skema Nutri-Grade yang lebih dulu diterapkan untuk minuman tinggi gula pada Desember 2020 dinilai berhasil membuat produk yang dijual di pasaran lebih sehat. Kadar gula rata-rata minuman kemasan telah turun dari 7,1 persen pada 2017 menjadi 4,6 persen pada 2023.

    Hal yang sama diharapkan terjadi pada makanan tinggi garam dan lemak. Wacana yang sama sebetulnya dipersiapkan pemerintah Indonesia, untuk menekan jumlah kasus penyakit tidak menular.

    Pengetatan label gizi tidak hanya diberlakukan pada pangan olahan, melainkan pangan siap saji.

    RI Kapan?

    Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan RI dr Siti Nadia Tarmizi menyebut bentuk label gizi diharapkan bisa menjadi ‘warning’ konsumsi masyarakat dalam menakar kebutuhan harian.

    Meski masuk dalam daftar prioritas regulasi, dr Nadia belum bisa memastikan kapan persisnya penetapan label tersebut benar-benar berlaku.

    “Masih dalam pembahasan ya untuk rancangan peraturan menteri kesehatan (RPMK),” terang dr Nadia saat dihubungi detikcom Selasa (8/5/2025).

    Adapun label yang diberikan tidak hanya mencakup salah satu kandungan seperti gula, melainkan seluruhnya termasuk garam lemak dan kalori.

    “Untuk pangan siap saji, kita kan melihat benchmark di Singapura, Malaysia, pada restoran makanan siap saji mereka sudah ada di menu keterangan kadar gula, kadar kalorinya, jadi kalau di situ kita bisa pilih misalnya burger kalori-nya 2 ribu, wah sekali makan sudah memenuhi batas harian,” jelas dr Nadia beberapa waktu lalu.

    “Nanti kita bisa pilih mau menghindari, atau tetap makan tetapi minimal harus lari 5 km,” tandas dr Nadia.

    (naf/kna)

  • 5 Manfaat Garam Dapur yang Jarang Diketahui

    5 Manfaat Garam Dapur yang Jarang Diketahui

    Liputan6.com, Yogyakarta – Selama ini kita mengenal garam hanya sebagai bumbu penyedap masakan. Padahal, mineral yang satu ini menyimpan banyak manfaat yang jarang diketahui orang.

    Selain untuk masakan, garam bisa jadi solusi praktis rumah tangga. Mengutip dari berbagais sumber, berikut manfaat garam dapur yang jarang orang ketahui:

    1. Mengatasi Bau Wastafel

    Wastafel yang mengeluarkan bau tidak sedap seringkali menjadi masalah di rumah. Penyebab utamanya biasanya adalah penumpukan sisa makanan, lemak, atau bakteri di saluran pembuangan.

    Untungnya, ada cara alami yang efektif untuk mengatasi masalah ini menggunakan garam dan soda kue yang dapat mengatasi masalah ini.

    Campuran garam dan soda kue bekerja membersihkan saluran wastafel. Garam berfungsi sebagai disinfektan alami yang membunuh bakteri penyebab bau, sementara soda kue memiliki sifat penetral bau yang kuat.

    Ketika disiram dengan air panas, kombinasi ini akan melarutkan timbunan lemak dan kotoran yang menempel di dinding pipa. Lakukan perawatan ini secara rutin seminggu sekali.

    Cara sederhana, cukup tuangkan 3 sendok makan garam dan 2 sendok makan soda kue ke dalam saluran wastafel, diamkan selama 15-20 menit, lalu siram dengan air mendidih. Metode ini tidak hanya ekonomis tetapi juga lebih ramah lingkungan dibandingkan produk pembersih kimia yang keras.

    2. Mencegah Embun pada Kaca

    Embun yang mengumpul di permukaan kaca seringkali mengganggu pandangan dan menimbulkan kesan kotor. Masalah ini sebenarnya bisa diatasi dengan cara alami menggunakan larutan garam.

    Caranya cukup larutkan 2-3 sendok makan garam dapur ke dalam segelas air hangat, kemudian gunakan larutan ini untuk mengelap seluruh permukaan kaca secara merata. Mekanisme kerjanya cukup sederhana.

    Garam memiliki sifat higroskopis yang mampu menyerap kelembapan berlebih di udara, penyebab utama terbentuknya embun. Setelah dioleskan larutan garam, segera keringkan kaca dengan kain microfiber atau lap bersih yang memiliki daya serap tinggi.

    Perawatan ini sangat efektif untuk berbagai jenis kaca, mulai dari jendela kamar mandi, kaca mobil, hingga cermin di ruangan dengan kelembapan tinggi. Keunggulan metode ini terletak pada kemudahan, biaya yang murah, serta keamanannya dibandingkan produk berbahan kimia.

    3. Mengusir Lintah dan Pacet

    Lintah dan pacet yang menempel pada kulit dapat diatasi menggunakan garam dapur biasa. Ketika terkena garam, hewan ini akan melepaskan gigitannya karena garam menyerap cairan tubuh mereka melalui proses osmosis.

    Caranya cukup dengan menaburkan garam secara merata pada bagian yang menempel, kemudian tunggu beberapa saat hingga lintah atau pacet lepas dengan sendirinya. Selain mudah diaplikasikan, metode ini memiliki beberapa keunggulan utama.

    Pertama, garam bekerja cepat tanpa merusak jaringan kulit manusia. Kedua, bahan ini aman digunakan dan tidak menimbulkan efek samping berbahaya.

    Ketiga, garam selalu tersedia di rumah dengan harga terjangkau. Untuk perlindungan ekstra saat beraktivitas di alam, Anda bisa menaburkan garam di sekitar sepatu atau mencampurnya dengan minyak kayu putih sebagai pengusir alami.

    4. Mengurangi Kelembapan di Lemari

    Masalah kelembapan berlebih di lemari dapat diatasi dengan memanfaatkan garam dapur sebagai penyerap air alami. Caranya cukup siapkan mangkuk kecil atau wadah terbuka, lalu isi dengan garam kasar setinggi 2-3 cm dan letakkan di sudut lemari atau area yang cenderung lembap.

    Garam bekerja melalui sifat higroskopisnya yang mampu menyerap molekul air dari udara sekitarnya. Dalam 24-48 jam, garam akan mulai menggumpal sebagai tanda telah menyerap kelembapan.

    5. Menghilangkan Noda Karat pada Logam

    Karat pada peralatan logam dapat dihilangkan secara alami menggunakan campuran garam dan lemon. Garam berfungsi sebagai pembersih alami yang membantu mengikis karat, sementara asam sitrat dalam lemon bereaksi dengan oksida besi untuk melarutkan karat.

    Cara pengaplikasiannya cukup sederhana. Buatlah pasta dari campuran dua sendok makan garam dan air perasan satu buah lemon, lalu oleskan merata pada permukaan berkarat.

    Setelah didiamkan selama 10-15 menit untuk memberi waktu reaksi kimia berlangsung, gosok perlahan area berkarat menggunakan sikat halus atau spons. Untuk noda karat yang membandel, proses ini bisa diulang 2-3 kali hingga permukaan logam benar-benar bersih. Terakhir, bilas dengan air mengalir dan segera keringkan untuk mencegah karat muncul kembali.

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Peneliti Harvard Ungkap Rutin Makan Ini Bisa Turunkan Risiko Kanker Usus Besar

    Peneliti Harvard Ungkap Rutin Makan Ini Bisa Turunkan Risiko Kanker Usus Besar

    Jakarta

    Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa rutin mengonsumsi yoghurt dapat mengurangi risiko kanker usus besar jenis tertentu.

    Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Gut Microbes menemukan bahwa orang yang rutin mengonsumsi dua atau lebih porsi yoghurt per minggu memiliki tingkat kanker kolorektal proksimal atau kanker usus besar sisi kanan yang lebih rendah, yang dikaitkan dengan keberadaan bakteri Bifidobacterium.

    “Yogurt merupakan sumber probiotik yang dapat secara langsung memengaruhi mikrobioma usus,” kata Peyton Berookim, MD, dari Divisi Gastroenterologi Cedars-Sinai Medical Center, yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut, kepada Health .

    “Konsumsi yogurt secara teratur dapat meningkatkan populasi bakteri baik di usus,” lanjutnya.

    Kanker kolorektal proksimal terjadi di sisi kanan usus besar dan dikenal lebih mematikan dibandingkan kanker kolorektal distal yang berasal dari sisi kiri.

    “Jenis positif terhadap Bifidobacterium cukup umum, mencakup sekitar sepertiga dari kanker kolorektal,” kata penulis studi, Shuji Ogino, MD, PhD, profesor di Departemen Epidemiologi Sekolah Kesehatan Masyarakat T.H. Chan, Harvard, kepada Health.

    Meskipun bakteri dalam yogurt telah lama dikenal bermanfaat bagi kesehatan, para peneliti mengatakan bahwa penelitian sebelumnya sempat mempertanyakan dampaknya terhadap kanker usus besar. Penelitian ini bertujuan untuk memperjelas hubungan tersebut dengan menilai data jangka panjang yang dikumpulkan dari sejumlah besar peserta.

    Para ilmuwan memulai dengan data dari dua studi jangka panjang yang telah berlangsung sejak tahun 1970-an dan 1980-an, yaitu Nurses’ Health Study (NHS) dan Health Professionals Follow-up Study (HPFS). Studi-studi ini telah melacak kebiasaan diet lebih dari 150.000 orang, termasuk asupan gula, alkohol, serat, dan total kalori, serta konsumsi yogurt secara umum (bukan berdasarkan kadar lemak, gula tambahan, atau perisa tertentu).

    Sebagai bagian dari penelitian, para ilmuwan juga mengumpulkan sampel jaringan untuk mengidentifikasi peserta yang mengidap kanker kolorektal. Pada akhirnya, penulis studi ini menganalisis data dari lebih dari 132.000 partisipan.

    Dari analisis tersebut, para peneliti menemukan di antara peserta yang mengalami kanker kolorektal, 31 persen kasusnya tergolong Bifidobacterium-positif, sementara 69 persen tergolong Bifidobacterium-negatif.

    Selanjutnya, mereka menggunakan rasio bahaya yang disesuaikan secara multivariat-ukuran statistik untuk mengevaluasi risiko-untuk menilai kemungkinan hubungan antara konsumsi yogurt dan risiko kanker tersebut.

    Hasilnya, meskipun konsumsi yogurt secara umum (dua porsi atau lebih per minggu) tidak terkait dengan penurunan risiko kanker kolorektal secara keseluruhan, namun ditemukan adanya penurunan risiko sebesar 20 persen terhadap jenis kanker Bifidobacterium-positif.

    Meskipun penelitian ini menunjukkan hasil yang menjanjikan, ilmu pengetahuan tentang hubungan antara konsumsi yogurt dan risiko kanker kolorektal masih jauh dari kata pasti. Penelitian ini masih dalam tahap awal, dan penelitian saat ini memiliki beberapa keterbatasan yang perlu diperhatikan.

    “Pertama-tama, sulit untuk mengatakan apakah penelitian tersebut mengidentifikasi sebab akibat atau sekadar hubungan,” kata penulis studi Satoko Ugai, PhD , seorang peneliti pascadoktoral di Sekolah Kesehatan Masyarakat Harvard TH Chan, kepada Health .

    Penelitian ini juga mengandalkan kebiasaan diet yang dilaporkan sendiri, sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya kesalahan.

    (suc/suc)