Produk: lemak

  • Ahli Ungkap 8 Buah ‘Tersehat’ yang Bisa Bikin Panjang Umur, Mudah Ditemukan

    Ahli Ungkap 8 Buah ‘Tersehat’ yang Bisa Bikin Panjang Umur, Mudah Ditemukan

    Jakarta

    Buah dikenal memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Namun, beberapa jenis buah ternyata mengandung gula alami yang cukup tinggi. Bagi kesehatan usus, metabolisme, dan pengelolaan berat badan, asupan gula, meski dari buah, tetap bisa berdampak jika dikonsumsi berlebihan.

    Karena itu, pakar kesehatan Dr Steven Gundry, MD, merekomendasikan pilihan buah yang rendah gula namun kaya polifenol. Meski demikian, ia tetap menekankan bahwa konsumsi buah-buahan tersebut sebaiknya tidak berlebihan.

    1. Buah Jeruk

    Jeruk mengandung gula lebih sedikit, tetapi kaya akan vitamin C dan flavonoid. Itu merupakan polifenol yang penting untuk mendukung kesehatan mikrobioma usus.

    Bagian putih yang sering dibuang justru menjadi salah satu yang paling padat nutrisi.

    2. Buah Beri

    Blueberry, raspberry, hingga blacberry termasuk yang menjadi favorit Dr Gundry. Buah-buahan ini rendah gula, tinggi serat, dan mengandung polifenol.

    3. Delima

    Buah delima ternyata kaya akan polifenol, terutama punicalagin, yang mendukung kesehatan jantung dan sel tubuh. Meski terasa manis, kandungan gulanya tetap lebih rendah dibandingkan buah tropis lainnya.

    Selain itu, biji buah delima yang renyah juga dapat menambah asupan serat untuk kesehatan usus.

    4. Alpukat

    Alpukat adalah buah yang hampir bebas gula, tinggi lemak tak jenuh tunggal, kalium, dan serat. Menurut Dr Gundry, alpukat adalah buah yang ‘paling sempurna’.

    Selain mengenyangkan, buah ini baik untuk jantung, ramah usus, dan tidak membuat gula darah melonjak.

    5. Zaitun

    Tidak banyak yang menyadari bahwa zaitun juga termasuk buah. Zaitun sangat rendah gula dan kaya lemak sehat, serta polifenol kuat seperti hidroksitirosol yakni senyawa yang mendukung kesehatan usus, jantung, dan otak.

    6. Kiwi

    Kiwi tergolong buah yang lebih rendah gula, kaya vitamin C, serat, dan antioksidan. Rahasia untuk mendapatkan semua kandungan baiknya adalah memakannya dengan kulitnya sekaligus.

    Serat dan polifenol terbanyak ada di bagian berbulu halus yang ada di kulit kiwi. Kandungan serotonin alami pada kiwi juga dikaitkan dengan manfaatnya untuk memberikan kualitas tidur yang lebih baik.

    7. Mangga Hijau

    Berbeda dengan mangga yang matang, mangga yang masih hijau menawarkan gula lebih sedikit serta kaya pati resisten, serta antioksidan. Buah ini mendukung kesehatan pencernaan, metabolisme, sekaligus memberikan asupan vitamin C.

    8. Markisa

    Markisa ternyata buah yang padat nutrisi dan lebih rendah gula. Buah ini juga kaya polifenol, vitamin A, dan serat. Sementara bijinya, berfungsi sebagai prebiotik alami.

    Halaman 2 dari 3

    (sao/suc)

  • Ternyata Golongan Darah Ini Bisa Berisiko Lebih Tinggi Kena Penyakit Liver

    Ternyata Golongan Darah Ini Bisa Berisiko Lebih Tinggi Kena Penyakit Liver

    Jakarta

    Sebuah studi terbaru mengungkapkan temuan penting soal hubungan golongan darah dan risiko penyakit hati atau liver. Bukan sekadar menjadi informasi medis dasar, golongan darah juga bisa memberikan gambaran tentang peluang seseorang mengalami penyakit hati autoimun, kondisi serius yang bisa berujung pada kerusakan organ jangka panjang.

    Riset yang dipublikasikan di jurnal Frontiers menemukan bahwa orang dengan golongan darah A, memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit hati autoimun. Sebaliknya, pemilik golongan darah B justru menunjukkan risiko lebih rendah, terutama untuk kolangitis bilier primer atau primary biliary cholangitis (PBC), penyakit yang dapat berkembang menjadi gagal hati.

    Bagaimana Golongan Darah Berperan?

    Penyakit hati autoimun berbeda dengan kerusakan hati akibat alkohol atau pola hidup. Pada hepatitis autoimun, sistem imun salah sasaran dan menyerang sel-sel hati.

    Pada PBC, sistem imun justru menyerang saluran empedu, menyebabkan penumpukan empedu dan akhirnya merusak hati. Bahkan bisa memicu sirosis, yakni kondisi kronis saat hati mengalami kerusakan dan pembentukan jaringan parut permanen, sehingga mengganggu fungsinya.

    Golongan darah ditentukan oleh antigen A, B, atau H pada sel darah merah. Dalam studi yang melibatkan lebih dari 1.200 orang, termasuk 114 pasien penyakit hati autoimun, peneliti menemukan pola yang cukup jelas.

    Dikutip dari Economic Times, golongan darah A paling sering muncul pada pasien. Disusul dengan pemilik golongan darah O, B, lalu AB.

    Apa yang Perlu Diwaspadai?

    Para ahli menegaskan memiliki golongan darah A bukan berarti pasti akan mengalami penyakit liver. Tetapi, penting untuk lebih peka terhadap gejala awal, seperti mudah lelah, nyeri sendi, atau gangguan pencernaan yang tidak biasa.

    Salah satu cara untuk mencegahnya adalah melakukan pemeriksaan medis rutin untuk mendeteksi lebih dini.

    Tips Menjaga Kesehatan Liver untuk yang Berisiko Tinggi

    Hindari konsumsi alkohol, terutama bagi pasien atau mereka yang diduga mengalami PBC. Sebab, kebiasaan ini bisa mempercepat kerusakan hati.Batasi asupan garam untuk mencegah penumpukan cairan di perut atau asites.Pilih pola makan seimbang, seperti biji-bijian utuh, buah, sayur, kacang-kacangan, dan lemak sehat contohnya minyak zaitun. Batasi konsumsi lemak jenuh.Perhatikan kebutuhan kalsium dan vitamin D, karena orang dengan PBC rentan mengalami osteoporosis.Rutin berolahraga untuk menjaga kesehatan tulang dan kebugaran tubuh secara keseluruhan.Berhenti merokok, karena bisa memperparah kerusakan liver.Lakukanlah tes darah secara berkala, untuk memantau fungsi hati dan perkembangan penyakit yang ada di tubuh.

    Halaman 2 dari 2

    (sao/kna)

  • Terungkap Lewat Studi, Kebiasaan Makan Ini Ternyata Bisa Bikin Depresi

    Terungkap Lewat Studi, Kebiasaan Makan Ini Ternyata Bisa Bikin Depresi

    Jakarta

    Makanan junkfood, seperti pizza, ayam goreng krispi, dan es krim memang lezat. Namun, beberapa penelitian menunjukkan makanan-makanan ini bisa membahayakan kesehatan fisik, bahkan mental.

    Faktanya, penelitian terbaru memperingatkan bahwa makanan ultra-olahan atau ultra-processed food bisa memicu ‘pandemi’ penyakit kronis. Hal tersebut tidak mengheranlan, sebab makanan ini biasanya tinggi kalori, lemak, gula, dan garam tambahan, sehingga bisa meningkatkan risiko obesitas serta kondisi terkait, seperti penyakit jantung, strike, dan diabetes tipe 2.

    Para ahli di dunia juga memperingatkan bahwa pola makan kaya makanan ultra olahan bisa menyebabkan penyakit ginjal, penyakit radang usus, dan kanker tertentu.

    Dikutip dari laman New York Post, ada satu dampak utama yang tidak terlalu menarik perhatian dibandingkan lainnya yaitu depresi. Penelitian terbaru dari Pakistan mengaitkan konsumsi banyak makanan ultra-olahan dengan risiko 20 persen hingga 50 persen lebih terkena depresi. Hal itu ditandai dengan hilangnya keinginan untuk beraktivitas dan perasaan sedih dan putus asa yang terus menerus.

    “Hubungan ini tetap signifikan bahkan setelah disesuaikan dengan potensi faktor pengganggu,” tulis para penulis studi minggu ini di European Medical Journal Gasroenterology.

    Para peneliti meninjau sembilan studi dengan lebih dari 79.700 peserta untuk menarik kesimpulan ini. Terdapat beberapa teori yang mendukung hubungan ini.

    Salah satunya adalah makanan cepat saji dapat langsung menyebabkan lonjakan gula darah, yang dikaitkan dengan suasana hati yang negatif, stres, dan kecemasan. Makanan ini juga kekurangan nutrisi penting, seperti vitamin B, vitamin D, magnesium, dan asam lemak omega-3, yang penting untuk kesehatan otak. Hubungan antara otak dan usus adalah kuncinya.

    “Penelitian menunjukkan bahwa mikrobiota usus individu yang depresi berbeda secara signifikan dibandingkan individu yang sehat,” catat para peneliti dari Pakistan.

    “Dari data yang ada, penulis dapat menyimpulkan bahwa bakteri usus dapat bereaksi dengan sistem saraf dan mengakibatkan depresi.”

    Para penulis studi menekankan, bakteri usus menghasilkan zat kimia yang berkaitan dengan suasana hati, yaitu serotonin, dopamin, dan Gamma-Aminobutyric Acid (GABA). Mengganggu keseimbangan bakteri yang sensitif ini bisa mengubah kadar neurotransmitter.

    Dikutip dari laman Cleveland Clinic, neurotransmitter membawa pesan dari satu sel saraf melintasi ruang ke sel saraf otot, atau kelenjar berikutnya. Pesan-pesan ini membantu dalam menggerakkan anggota tubuh, merasakan sensasi, hingga merespons semua informasi yang diterima tubuh dari bagian dalam dan lingkungan sekitar.

    Halaman 2 dari 2

    (elk/suc)

  • Rela Bayar Mahal, Crazy Rich Ramai-Ramai Jalani ‘Pembersihan Darah’ Demi Awet Muda

    Rela Bayar Mahal, Crazy Rich Ramai-Ramai Jalani ‘Pembersihan Darah’ Demi Awet Muda

    Jakarta

    Para miliuner pemburu umur panjang kini ramai mencoba teknik ‘pembersihan darah’ yang diklaim dapat membuang ‘racun’ dari tubuh, meski biayanya sangat mahal.

    Salah satunya adalah Johnjay Van Es, pembawa acara radio asal Phoenix, AS, yang mulai terobsesi dengan kesehatan setelah ayahnya meninggal akibat serangan jantung di usia 66 tahun.

    Van Es berhasil menurunkan berat badan hingga 76 kg dengan persentase lemak tubuh 12 persen, lalu terjun ke berbagai praktik biohacking ekstrem-dari terapi sel punca di Meksiko hingga air hidrogen impor Australia, yang semuanya berbiaya tinggi.

    Ia memperkirakan menghabiskan lebih dari 100.000 dolar AS atau sekitar 1,6 miliar rupiah per tahun untuk rangkaian terapi tersebut, mulai dari sel pembunuh alami hingga paket terapi cahaya tanpa batas.

    “Ya Tuhan, itu luar biasa. Saya belum pernah menghitungnya,” kata Van Es, dikutip dari NYPost.

    Tren Baru Plasmaferesis Seharga 120 Juta Rupiah

    Obsesi terbaru Van Es adalah plasmaferesis, prosedur ‘pembersihan darah’ seharga 7.500 dolar AS atau sekitar 125 juta rupiah. Dalam proses ini, plasma yang diduga membawa autoantibodi dan toksin dibuang, lalu diganti dengan cairan yang lebih sehat.

    Plasmaferesis umumnya digunakan untuk menangani penyakit autoimun, beberapa jenis kanker, gangguan darah, dan kolesterol tinggi. Namun, manfaatnya sebagai terapi anti-aging pada orang sehat belum terbukti secara ilmiah.

    Meski demikian, sejumlah publik figur juga pernah menjalani prosedur ini, termasuk Orlando Bloom dan biohacker Bryan Johnson.

    “Jika kita ingin menggunakan istilah ‘biohacking’ atau ‘pemurnian darah untuk tujuan gaya hidup’ atau untuk ‘detoksifikasi’, kita harus menyadari bahwa hanya ada sedikit uji coba berbasis bukti,” terang Dr Stefan Bornstein dari University Hospital Dresden.

    Bagaimana Cara Kerjanya?

    Plasmaferesis menggunakan dua jalur infus. Satu jalur menarik darah ke mesin untuk memisahkan plasma, sementara jalur kedua mengembalikan komponen darah bersama cairan pengganti seperti albumin.

    “Tampaknya seperti perekam pita kuno, tetapi dengan darah yang berputar,” tutur Van Es.

    Setelah selesai, pasien akan melihat kantong berisi plasma kuning kenyal milik mereka sendiri. Bryan Johnson bahkan membanggakan plasma ’emas cairnya’ sebagai yang ‘terbersih yang pernah dilihatnya’, dan mengaku ‘tak tega membuangnya’.

    Seperti Apa Rasanya?

    Pasien biasanya merasakan tusukan jarum dan sedikit lelah selama beberapa jam. dr Keith Smigiel, yang menangani TPE Van Es, menyamakannya dengan ‘penerbangan lintas negara’ yang efeknya mereda dalam dua hari.

    Biohacker Gary Brecka menggambarkannya sebagai rasa jernih dan tenang yang mendalam, hampir seperti zen.

    “Warna-warna terasa lebih tajam, fokus saya meningkat, dan energi serta kualitas tidur saya meningkat secara nyata,” sambungnya.

    Brecka juga mencoba imunoferesis hingga hemo-detox. Ia mengatakan anggap saja sebagai detoksifikasi dan pengaturan ulang internal.

    Siapa yang Berpotensi Mendapat Manfaatnya?

    Bornstein mengatakan plasmaferesis dapat mengurangi protein terkait usia, menurunkan kolesterol, dan mengurangi logam berat serta mikroplastik.

    “Sebagian besar studi ini menunjukkan efek positif dan hubungan positif. Tetapi, (studi-studi ini) belum sepenuhnya menunjukkan atau belum menjadi bukti korelasi dalam studi hasil yang lebih besar saat ini,” jelasnya.

    Smigiel juga menyebut prosedur ini terbukti menurunkan kolesterol dan membersihkan jamur, serta toksin lingkungan. Banyak pasiennya adalah profesional mapan dan keluarga muda yang kelelahan kronis.

    “Ketika Anda berbicara tentang pengobatan regeneratif atau pengobatan umur panjang, saya melihatnya dari perspektif kualitas hidup. Kami hanya memberi tubuh kesempatan untuk menyembuhkan dirinya sendiri dengan membuang beban racun dari darah,” beber Smigiel.

    Efektif atau Tidak?

    Smigiel merujuk studi besar yang menunjukkan pertukaran plasma dapat memperlambat penurunan fungsi kognitif pada Alzheimer sedang. Seorang pelatih kesehatan, Natalia Naila, mendorong ibunya Venera (67) untuk menjalani TPE karena faktor risiko Alzheimer dan berbagai masalah inflamasi dan hasilnya langsung terasa.

    “Ia (Venera) merasa luar biasa, sangat ringan, jernih, dan terasa lebih rileks. Ia tidur jauh lebih nyenyak dan lebih tenang daripada sebelumnya,” ujarnya.

    Efek samping yang muncul seperti memar, sering buang air kecil, dan gatal ringan tidak membuat mereka berhenti.

    Hal yang Dirasakan Van Es?

    Meski belum merasakan perubahan signifikan, Van Es tetap yakin dengan seluruh rutinitas biohacking-nya.

    “Saya tidak terlalu merasakan banyak perbedaan. Secara umum, saya merasa cukup baik,” tambahnya.

    Dari tes terakhir menunjukkan kalsium arteri yang tinggi dalam tubuhnya stabil. Tetapi, ia sendiri mengaku tidak tahu metode mana yang paling berperan.

    Rutinitas hariannya cukup padat, seperti olahraga, meditasi di bak hangat, cold plunge, sauna, minum Snake Oil, air hidrogen, suplemen, hingga tidur dengan tabung oksigen yang mahal. Setahun sekali, ia juga menjalani infus sel punca dan sel pembunuh alami.

    “Dokter saya bilang kalau kamu mau tahu apa yang berhasil, kamu harus berhenti melakukan hal-hal lain. Saya bilang lupakan saja, saya akan terus melanjutkannya,” pungkasnya.

    Halaman 2 dari 4

    (sao/suc)

  • Detik-detik Ngeri Kecelakaan Maut Bus di Tol Cipali Gegara Sopir Kelelahan

    Detik-detik Ngeri Kecelakaan Maut Bus di Tol Cipali Gegara Sopir Kelelahan

    Jakarta

    Detik-detik kecelakaan maut di Tol Cipali terekam dalam kamera CCTV. Berikut momen mengerikan tersebut.

    Kecelakaan maut yang melibatkan bus PO Agra Mas, PO Sinar Jaya, dan minibus Gran Max baru-baru ini masih jadi sorotan. Lima orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka akibat insiden maut tersebut. Detik-detik kecelakaan maut itu juga terekam dalam kamera CCTV Astra Tol Cipali sebagaimana dibagikan akun Instagram dashcamindonesia. Terlihat bus PO Agramas datang dengan kecepatan tinggi dan menghantam Gran Max yang hendak berpindah ke lajur kiri.

    Bus oleng menyeret Gran Max menghantam pagar pembatas jalan dan terperosok ke parit. Bus Sinar Jaya yang tengah berhenti pun ikut jadi korban PO Agra Mas tersebut yang berakibat menabrak Toyota HiAce di depannya. Tak lama setelahnya, datang lagi dari belakang bus lain yang terlihat gagal menghentikan lajunya. Bus langsung ke arah kanan dan menabrak sejumlah kendaraan di depannya.

    Dikutip detikJabar, kecelakaan itu terjadi di Desa Cinangka, Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta pada Selasa (18/11) sekitar pukul 02.30 WIB. Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan mengatakan, bus PO Agra datang dari arah Cirebon menuju ke arah Jakarta. Setibanya di TKP pada saat sedang melaju di lajur cepat menabrak bagian belakang kendaraan minibus Daihatsu Granmax, kemudian menabrak belakang kendaraan bus PO Sinar Jaya yang sedang berhenti di lajur cepat karena sedang terjadi antrean.

    “Kendaraan Daihatsu Granmax dan bus Hino PO Sinar Jaya terdorong oleh kendaraan bus Agra Mas selanjutnya meluncur menabrak pembatas jalan dan terperosok ke bawah parit,” kata Hendra.

    Hendra menyebut faktor kelelahan diduga menjadi dalang di balik kecelakaan maut Tol Cipali tersebut.

    “Faktor kelelahan dengan jarak tempuh waktu yang lama menjadi penyebab utama hilang konsentrasi,” terang Hendra.

    Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono pernah mengungkap, kecelakaan di jalan tol sering terjadi antara pukul pukul 00.00 sampai 06.00 dan pukul 10.00 sampai 13.00 WIB. Faktornya pun beragam mulai dari kurang antisipasi seperti tidak fokus, tidak jaga jarak, serta overspeeding. Faktor pengemudi mengantuk pun juga seringkali jadi pemicu.

    Kondisi badan yang lelah memang tak bisa dipaksakan untuk berkendara. Kelelahan juga bisa menjadi pemicu microsleep yang sering menjadi penyebab kecelakaan fatal. Seringkali pengendara tak menyadari tertidur saat microsleep melanda. Bahkan microsleep bisa terjadi dengan mata terbuka.

    “Ada dua, ABS (auto behavior syndrome) dan microsleep, kalau microsleep itu tingkat keletihan akibat monoton, kejenuhan yang biasanya terjadi pada highway tol, kalau ABS itu keletihan yang memang letih karena sudah berjam-jam membawa mobil, sebelum melakukan perjalanan kurang tidur dari 7 sampai 8 jam,” kata praktisi keselamatan berkendara Jusri Pulubuhu beberapa waktu yang lalu.

    “Oleh karena itu sebelum mengemudi, pengendara harus memiliki stamina yang baik diperoleh dari istirahat yang cukup, dan asupan nutrisi yang diperoleh seperti karbohidrat, protein bahkan lemak,” ujar Jusri.

    Jusri sangat menyarankan agar pengendara tidak mengabaikan kondisi microsleep yang berawal dari kelelahan ini. Selain asupan nutrisi, salah satu yang perlu diperhatikan adalah dengan beristirahat yang terjadwal.

    “Pada saat mengemudi, istirahatnya harus dibuat terpola, maksimal setiap 2 jam melakukan perjalanan harus berhenti untuk istirahat, waktunya 2 jam pertama (istirahat) 15-30 menit, dan seterusnya minimal (istirahat) 30 menit sampai 1 jam,” ungkap Jusri.

    (dry/rgr)

  • Pecinta Mi Wajib Tahu! Ini Dia Jenis-Jenis Ramen Terpopuler di Jepang

    Pecinta Mi Wajib Tahu! Ini Dia Jenis-Jenis Ramen Terpopuler di Jepang

    YOGYAKARTA – Ramen bukan sekadar mi dalam kuah, tetapi sebuah seni kuliner yang kompleks. Memiliki banyak variasi dan gaya, memahami jenis-jenis ramen adalah langkah awal untuk menikmati hidangan ikonik Jepang ini secara maksimal.

    Jangan sampai pengalaman bersantap Anda terbatas pada menu yang itu-itu saja. Mari kita selami lebih dalam perbedaan antara kuah legendaris, mulai dari Tonkotsu yang creamy hingga Shoyu yang savory.

    Jenis-Jenis Ramen Terpopuler di Jepang

    Ramen yang dikenal sebagai comfort food utama Jepang, telah menjadi sensasi kuliner global dengan ciri khas mi kenyal, topping yang menggugah selera, dan kuah yang mengepul.

    Namun, esensi sejati hidangan tercinta ini terletak pada keragaman kaldu kuahnya. Jauh berbeda dari bubuk rasa ayam instan, kuah ramen tradisional Jepang menawarkan spektrum rasa yang penuh, tergantung pilihan Anda dari menu.

    Untuk itu, mari kita kupas tuntas perbedaan mendasar dari empat kuah ramen utama yang menjadi fondasi kuliner ini. Dilansir dari laman Institute of Culinary Education, berikut ini beberapa di antaranya:

    Berasal dari kota metropolitan Tokyo yang ramai, Shoyu ramen melambangkan perpaduan antara kesederhanaan dan kecanggihan. Kuah yang jernih dan kaya umami ini dibumbui dengan kecap asin, menciptakan perpaduan rasa yang harmonis.

    Kuah ramen ini dibuat dengan merebus tulang ayam dan babi, kemudian ditambahkan kecap asin untuk profil rasa yang gurih dan aromatik. Shoyu ramen sering disajikan dengan irisan chashu (daging babi rebus), menma (rebung fermentasi), daun bawang, dan nori (rumput laut).

    Di jantung Hokkaido, Shio ramen berdiri sebagai bukti lain dari seni kehalusan. Varietas ramen yang menyegarkan ini menawarkan kuah bening yang dibumbui dengan garam, memungkinkan esensi rasa kaldu alami bersinar dengan kejernihan maksimal.

    Baca juga artikel yang membahas Mengenal Omakase, Seni Kuliner yang Mempertaruhkan Skill Koki

    Kaldu shio ramen biasanya dibuat dari tulang ayam atau babi. Kemudian garam laut berkualitas tinggi ditambahkan dengan hati-hati, memungkinkan rasa asin alami mendominasi tanpa berlebihan. Karena kuahnya yang ringan, topping yang dipilih pun minimalis, seperti tauge renyah, wakame, dan irisan kamaboko (kue ikan).

    Menjadi ramen terkenal yang juga berasal dari Hokkaido, Miso ramen menawarkan pergeseran dari kuah transparan, terjun ke dunia umami yang tebal dan kaya.

    Profil rasa yang kuat dari miso ramen dibuat menggunakan pasta kedelai fermentasi, atau miso, yang memberikan kedalaman rasa yang khas pada kaldu.

    Sementara itu, kuah dibuat dengan merebus tulang babi atau ayam, kemudian pasta miso dibumbui ditambahkan untuk menciptakan dasar yang kental dan beraroma.

    Miso ramen sering dilengkapi dengan jagung mentega, irisan chashu, dan mayu (minyak bawang putih hitam), yang menyatu indah dengan kuah kaya rasa ini.

    Di Fukuoka, Tonkotsu ramen memiliki ciri khas kuah putih susu yang kental dan creamy. Rahasia di balik konsistensinya yang mewah adalah proses merebus tulang babi selama berjam-jam (bisa mencapai 16 jam atau lebih).

    Proses pembuatan kaldu tonkotsu dengan mengekstrak semua kolagen dan lemak, sehingga menghasilkan kaldu yang kaya, mengenyangkan, dan bertekstur beludru. Karena kekayaan rasanya, kuah ini sering dipasangkan dengan topping tradisional seperti irisan chashu, minyak bawang putih hitam, jahe acar, dan daun bawang cincang halus.

    Selain pembahasan mengenai jenis-jenis ramen, ikuti artikel-artikel menarik lainnya di  VOI, untuk mendapatkan kabar terupdate jangan lupa follow dan pantau terus semua akun sosial media kami! 

  • Jalan Pagi Vs Sore, Ternyata Ini Waktu yang Paling Ampuh Pangkas BB

    Jalan Pagi Vs Sore, Ternyata Ini Waktu yang Paling Ampuh Pangkas BB

    Jakarta

    Jalan kaki menjadi olahraga sederhana yang mudah dan efektif untuk menjaga kesehatan metabolik. Namun, orang sering bertanya apakah waktu berjalan kaki itu berpengaruh.

    Sebenarnya, lebih baik jalan pagi atau jalan sore kalau untuk menurunkan berat badan? Jawabannya, keduanya sama-sama bermanfaat kok.

    Memang, riset menunjukkan masing-masing waktu memiliki keunggulan berbeda. Namun, hal terpenting bukan soal waktu, tetapi konsistensi dan pola makan yang kemudian menentukan hasil.

    Jalan Pagi Membantu Bakar Lemak

    Banyak orang merasa tubuh lebih ‘ringan’ setelah jalan pagi. Sejumlah studi memberi petunjuk bahwa aktivitas fisik di jam-jam awal bisa mempengaruhi metabolisme dan perilaku. Apa yang membuat jalan pagi lebih unggul?

    1. Tubuh lebih banyak memakai lemak saat puasa

    Berjalan setelah bangun tidur atau sebelum makan membuat tubuh cenderung menggunakan cadangan lemak sebagai energi. Beberapa penelitian menemukan latihan saat puasa bisa memperbaiki komposisi tubuh, walau efeknya tidak dramatis dan bisa bervariasi.

    2. Lebih konsisten

    Dikutip dari Times of India, banyak orang lebih mudah menjaga rutinitas olahraga di pagi hari. Studi menunjukkan kelompok yang berolahraga pagi memiliki kepatuhan lebih tinggi, dan konsistensi ini yang paling menentukan penurunan berat badan jangka panjang.

    3. Sinkronisasi jam biologis

    Olahraga pagi bisa membantu mengatur ritme sirkadian. Ini bermanfaat untuk orang-orang dengan kebiasaan tidur-bangun yang lebih awal, dan bisa memperbaiki pola tidur serta metabolisme.

    Meski begitu, perlu dicatat pembakaran lemak setelah jalan pagi biasanya kecil. Ini menekankan bahwa berjalan kaki saja bisa menjadi solusi instan untuk menurunkan berat badan.

    Jalan Sore, Membantu Menstabilkan Gula Darah dan Meredakan Stres

    Sementara itu, jalan sore terutama setelah makan, terbukti memberikan manfaat signifikan dalam mengontrol gula darah dan stres. Apa saja kelebihannya?

    1. Menahan lonjakan gula darah

    Begitu otot bergerak, sel langsung menyerap glukosa tanpa perlu insulin. Itulah sebabnya jalan 2-10 menit setelah makan bisa menurunkan puncak gula darah secara signifikan.

    Untuk orang dengan resistensi insulin atau risiko diabetes, manfaatnya sangat terasa.

    2. Mengurangi ngemil malam

    Berjalan santai setelah makan bisa membantu mengurangi keinginan ngemil dan menjaga asupan energi malam hari tetap terkendali. Beberapa riset menyebut aktivitas ringan di malam hari menekan keinginan makan berikutnya.

    3. Turunkan stres dan bantu tidur

    Jalan sore dapat menurunkan kortisol setelah hari yang panjang. Aktivitas ringan ini membantu tubuh rileks dan mendukung tidur yang lebih berkualitas, selama tidak dilakukan terlalu dekat dengan waktu tidur, terutama kalau intensitasnya tinggi.

    Beberapa penelitian juga menemukan latihan sore hari memberikan respons metabolik lebih baik pada orang dengan berat badan berlebih atau pradiabetes.

    Jadi, Mana yang Lebih Baik?

    Hasil studi besar dan tinjauan sistematis menunjukkan jawaban yang tidak tunggal. Ada yang menemukan olahraga pagi lebih efektif menurunkan lemak tubuh, dan ada yang berpendapat olahraga sore lebih baik untuk menurunkan gula darah.

    Banyak juga penelitian yang menyimpulkan perbedaan waktunya tidak terlalu besar jika total aktivitas dan pola makan sama. Dari kesimpulan ilmiah, waktu olahraga bisa mempengaruhi hasil tertentu, tetapi bukan faktor penentu utama untuk menurunkan berat badan.

    Cara Pilih Waktu yang Tepat untuk Jalan Kaki

    Jika ingin fokus menurunkan lemak dan membangun kebiasaan, pilihlah jalan pagi. Lebih mudah konsisten, dan latihan ringan saat puasa bisa memberi sedikit dorongan pembakaran lemak.

    Jika ingin mengendalikan gula darah, pilihlah jalan kaki 10-30 menit setelah makan, terutama makan malam. Bahkan, 10 menit saja sudah terbukti menurunkan lonjakan glukosa.

    Jika stres dan sulit tidur, jalan sore bisa membantu menenangkan tubuh, menurunkan kortisol, dan membuat tidur lebih nyenyak. Hindari intensitas tinggi menjelang tidur.

    Jika jadwal tidak menentu, pilihlah waktu yang paling mungkin dilakukan secara rutin. Cukup empat sesi jalan kaki 30 menit dalam seminggu jauh lebih bermanfaat daripada menunggu waktu ‘ideal’ yang akhirnya tidak dilakukan.

    Kalau memungkinkan, manfaatkanlah dua-duanya. Cobalah jalan singkat setelah sarapan untuk ‘menghidupkan’ metabolisme. Untuk sore, jalan 10-20 menit setelah makan untuk menstabilkan gula darah dan merilekskan tubuh.

    Halaman 2 dari 3

    (sao/naf)

  • Apa Itu Hormon Progesteron? Fungsi dan Cara Meningkatkannya Secara Alami

    Apa Itu Hormon Progesteron? Fungsi dan Cara Meningkatkannya Secara Alami

    YOGYAKARTA – Apa itu hormon progesteron? Hormon progesteron adalah salah satu hormon penting dalam tubuh wanita yang diproduksi oleh ovarium. Hormon ini berperan besar dalam mengatur siklus menstruasi dan mempersiapkan tubuh untuk kehamilan.

    Progesteron bekerja bersama estrogen menjaga keseimbangan hormon reproduksi. Berikut akan dibahas apa saja fungsi hormon progesteron dalam tubuh wanita. Selain itu akan dijelaskan juga soal hormon progesteron buatan dan cara meningkatkan kadar hormon progesteron.

    Mengenal Apa Itu Hormon Progesteron

    Hormon Progesteron diproduksi oleh korpus luteum, yaitu struktur yang terbentuk setelah sel telur dilepaskan dari ovarium dalam ovulasi. Jika tidak ada pembuahan, korpus luteum akan menghilang dan kadar progesteron menurun, memicu terjadinya menstruasi.

    Sementara jika ada pembuahan, korpus luteum akan terus menghasilkan progesteron untuk membantu mendukung kehamilan. Progesteron bekerja membuat lendir leher rahim lebih tebal dan menguatkan dinding rahim. Jika kadar progesteron menurun saat hamil, hal ini bisa meningkatkan risiko keguguran.

    Selain berperan dalam kehamilan, hormon progesteron juga membantu mengatur ovulasi. Hormone ini membantu menyeimbangkan siklus menstruasi dan menentukan kapan ovulasi terjadi. Ketika tidak ada pembuahan, kadar progesteron turun dan menstruasi dimulai.

    Progesteron juga berperan dalam produksi ASI selama masa menyusui. Bersama estrogen, hormon ini merangsang kelenjar susu untuk siap memproduksi ASI. Tanpa keseimbangan hormon, proses menyusui bisa terganggu.

    Selain itu, hormon progesteron juga berperan dalam masa pubertas. Hormon ini berperan penting dalam perkembangan organ seksual dan tubuh perempuan. Hormon ini bersama dengan estrogen memperbesar ukuran payudara, memicu pertumbuhan rambut kemaluan, distribusi lemak di bagian pinggang dan paha, dan mematangkan rahim.

    Selain perubahan fisik, progesteron juga berperan dalam meningkatkan gairah seksual. Bersama testosteron dan estrogen, kadar progesteron meningkat menjelang ovulasi dan memicu gairah seksual. Hal ini merupakan respon alami tubuh untuk mempersiapkan kemungkinan terjadinya pembuahan.

    Mengingat berbagai peran pentingnya, gangguan kadar progesteron dapat menyebabkan masalah kesehatan. Kekurangan hormon ini dapat menurunkan kesuburan dan menyebabkan gangguan pada siklus menstruasi. Karena itu, penting untuk menjaga kadar hormon ini tetap seimbang.

    Progesteron Buatan dan Fungsinya

    Progesteron buatan sering digunakan dalam dunia medis untuk mengatasi berbagai kondisi kesehatan wanita. Hormon ini bisa membantu memicu menstruasi jika seseorang mengalami siklus yang tidak teratur. Selain itu, progesteron digunakan untuk mengobati perdarahan rahim yang disebabkan ketidakseimbangan hormon.

    Penggunaan progesteron buatan juga umum dalam terapi penggantian hormon pada wanita menopause. Hormon ini membantu meredakan gejala seperti hot flashes dan mencegah penebalan dinding rahim. Selain itu, progesteron juga menjadi komponen utama dalam beberapa jenis kontrasepsi hormonal.

    Namun, penggunaan progesteron harus dikonsultasikan ke dokter karena tidak semua orang aman mengonsumsinya. Wanita dengan kondisi seperti kanker payudara, gangguan hati, atau perdarahan vagina yang tidak diketahui penyebabnya harus menghindari hormon ini. Konsultasi medis sangat penting agar penggunaan hormon ini aman.

    Adapun untuk meningkatkan kadar progesteron secara alami, penting untuk menjaga pola makan yang sehat. Makanan kaya zinc seperti biji-bijian dan kacang-kacangan dapat membantu produksi progesteron. Makanan lain seperti alpukat, pisang, dan omega-3 dari ikan juga sangat bermanfaat.

    Demikian penjelasan apa itu hormon progesteron. Dengan memahaminya, wanita bisa lebih aware dengan kesehatan reproduksinya. Penting untuk berkonsultasi dan pola makan seimbang untuk menjaga keseimbangan hormon progesteron.

  • Apa Itu Daging Meltique? Proses, Manfaat, dan Risiko Kesehatan yang Perlu Diketahui

    Apa Itu Daging Meltique? Proses, Manfaat, dan Risiko Kesehatan yang Perlu Diketahui

    YOGYAKARTA – Daging meltique semakin populer di dunia kuliner, terutama di restoran dan hotel berbintang. Jenis daging ini dikenal dengan teksturnya yang lembut dan rasa yang kaya. Banyak chef dan penikmat kuliner menjadikan meltique sebagai pilihan utama untuk steak atau grill.

    Popularitas daging meltique ini membuat banyak orang penasaran bagaimana daging ini diproduksi. Tidak seperti daging biasa, daging melitique diolah dengan teknik khusus yang menambah cita rasa. Berikut akan dibahas apa itu daging meltique, proses pembuatannya, hingga tips mengonsumsinya.

    Apa Itu Daging Meltique?

    Daging meltique adalah jenis daging sapi yang diproses menggunakan teknik injeksi lemak. Dalam prosesnya, lemak sapi cair atau mentega disuntikkan ke dalam serat daging. Injeksi ini bertujuan meningkatkan kelembutan dan cita rasa daging sehingga terasa lebih juicy.

    Tekni injeksi lemak ini pertama kali dikembangkan di Jepang untuk menghasilkan daging dengan tekstur mirip wagyu. Kini, metode ini telah menyebar ke banyak negara, termasuk Indonesia. Produk ini menjadi pilihan populer di restoran karena memberikan rasa mewah dengan harga lebih kompetitif.

    Proses pembuatan meltique dimulai dari pemilihan potongan daging yang cenderung lebih keras atau kurang berlemak. Lemak cair kemudian disuntikkan merata ke dalam serat daging menggunakan alat khusus. Setelah itu, daging didinginkan sebelum dipotong dan dikemas untuk distribusi.

    Dalam hal gizi, daging meltique mengandung nutrisi penting bagi tubuh. Sebagai sumber protein hewani, daging ini membantu pembentukan otot dan perbaikan jaringan tubuh. Selain protein, daging meltique juga kaya lemak, vitamin, dan mineral.

    Vitamin B12 yang terkandung di dalamnya berperan penting dalam fungsi saraf dan produksi sel darah merah. Sementara itu, mineral seperti zat besi, seng, dan selenium membantu berbagai fungsi penting tubuh. Namun, kandungan lemak yang tinggi membuat konsumsi harus lebih berhati-hati.

    Lemak yang masuk melalui proses injeksi memberikan rasa lebih gurih, namun juga meningkatkan kandungan lemak jenuh dan kalorinya. Kandungan lemak jenuh yang tinggi bisa meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Karena itu, penting untuk mengatur porsi konsumsi.

    Selain lemak, kandungan sodium dalam daging meltique juga perlu diperhatikan. Proses injeksi lemak sering melibatkan penambahan garam untuk memperkaya rasa. Konsumsi sodium berlebihan dapat meningkatkan risiko hipertensi dan penyakit kardiovaskular lainnya.

    Konsumsi jangka panjang daging berlemak tinggi tanpa keseimbangan gizi dapat berdampak buruk pada kesehatan. Namun, daging meltique tetap bisa dinikmati asal diimbangi dengan makanan sehat lain. Kunci utamanya adalah moderasi dan pola makan seimbang.

    Untuk menikmati daging meltique secara sehat, ada beberpa tips yang bisa diikuti. Pertama, kombinasikan meltique dengan sayuran hijau untuk menambah asupan serat. Serat membantu pencernaan dan menurunkan kadar kolesterol.

    Kedua, pilih metode masak seperti dipanggang atau dibakar tanpa minyak berlebih. Hindari menggoreng yang bisa menambah lemak jenuh. Selanjutnya batasi porsi meltique dan imbangi dengan sumber proten rendah lemak lainnya.

    Selain itu, perhatikan untuk mengurangi asupan sodium dari makanan lain agar tidak melebihi batas harian. Gaya hidup aktif dan olahraga teratur juga membantu menjaga kesehatan meski sesekali menikmati meltique. Dengan pola hidup seimbang, meltique bisa tetap dinikmati dengan aman.

    Demikian penjelasan apa itu daging meltique. Daging meltique memang lezat, tetapi kandungan lemak dan sodium yang tinggi menuntut konsumsi yang bijak. Mengerti proses produksi, kandungan gizi, dan risikonya akan membantu kita membuat pilihan yang lebih sehat.

  • Tak Ingin GERD Kambuh? Kenali 6 Pantangan Makanan yang Wajib Dihindari

    Tak Ingin GERD Kambuh? Kenali 6 Pantangan Makanan yang Wajib Dihindari

    Jakarta

    Pernahkah merasakan sensasi panas yang menjalar dari dada ke tenggorokan? Ada yang merasakannya setelah makan pedas, saat menyeruput kopi, dan ada juga yang baru rebahan sebentar tapi langsung merasakan ada yang “terbakar” di dada ke tenggorokan. Keluhan asam lambung naik memang sering dipicu stres atau pola tidur yang berantakan, tetapi kenyataannya pilihan makanan harian juga berpengaruh besar.

    Beberapa makanan bisa membuat katup lambung lebih mudah terbuka, ada yang membuat tekanan di dalam perut meningkat, dan ada juga yang memperlambat proses pencernaan sehingga asam lambung menggenang lebih lama. Supaya tidak terjebak oleh makanan yang dapat memicu GERD kambuh setiap hari, inilah daftar makanan atau minuman yang sebaiknya dihindari.

    Apa Itu GERD?

    GERD atau Gastroesophageal Reflux Disease terjadi saat cairan asam dari lambung naik kembali ke kerongkongan. Biasanya tubuh punya mekanisme alami untuk mencegah hal itu. Ada sebuah katup yang disebut Lower Esophageal Sphincter (LES) yang bertugas membuka saat makanan turun dan menutup rapat setelahnya. Masalah muncul ketika katup ini melemah atau terlalu sering relaksasi. Cairan asam pun naik dan mengiritasi dinding kerongkongan yang tidak tahan zat asam.

    Gejala GERD tidak selalu sekadar heartburn. Ada yang merasakan rasa asam di mulut, batuk kering yang muncul terutama malam hari, nyeri ini juga mirip dengan nyeri sakit jantung ringan, sensasi tercekat, atau mual berulang. Karena gejalanya bisa menyerupai penyakit lain, banyak orang tidak sadar kalau itu berasal dari lambung.

    Adapun pemicunya beragam seperti makan dalam porsi besar, obesitas, stres, pola tidur yang kurang, konsumsi alkohol, merokok, dan tentu saja jenis makanan tertentu. Setiap pemicu bekerja dengan mekanisme yang berbeda, namun hasil akhirnya serupa yaitu asam lambung naik ke kerongkongan.

    6 Asupan Pemicu GERD

    Beberapa asupan yang dapat meningkatkan risiko GERD adalah sebagai berikut.

    1. Makanan Tinggi Lemak

    Gorengan, kulit ayam, daging berlemak, hingga masakan bersantan pekat adalah makanan yang paling sering membuat keluhan GERD muncul. Lemak memperlambat pengosongan lambung, sehingga makanan bertahan lebih lama di perut. Saat tekanan di dalam perut meningkat, asam lambung lebih mudah terdorong naik.

    Penelitian tahun 2021 dalam jurnal National Institute of Publich Health menunjukkan bahwa makanan tinggi lemak termasuk pemicu utama gejala GERD. Lemak yang terkandung dalam makanan dapat menurunkan tekanan katup lambung (LES) serta memperlambat pengosongan lambung, dua mekanisme yang membuat refluks lebih mudah terjadi.

    2. Kopi dan Teh

    Banyak yang mengandalkan kopi untuk tetap fokus bekerja. Sayangnya, kafein dapat membuat katup lambung berelaksasi, sehingga membuka peluang bagi asam untuk naik ke kerongkongan.

    Studi ilmiah pada Tzu Chi Medical Journal tahun 2019 menjelaskan bahwa konsumsi kopi berhubungan dengan peningkatan gejala refluks pada sebagian pengidap, terutama mereka yang sensitif pada kafein.

    Jika sering mengalami asam lambung naik setelah minum kopi, mungkin tubuh memang lebih sensitif terhadap efek kafein pada otot katup lambung.

    3. Makanan Pedas

    Bagi sebagian orang makanan pedas memang membuat makan lebih lahap. Namun pada individu yang memiliki riwayat GERD sensasi pedas justru bisa memicu rasa terbakar di dada.
    Penelitian di World Journal of Gastroenterology tahun 2016 mencatat bahwa capsaicin yang merupakan senyawa pedas dari cabai dapat memperberat sensasi terbakar pada pengidap GERD dan membuat kerongkongan lebih sensitif terhadap paparan asam lambung. Akibatnya meskipun kadar asam lambung tidak meningkat secara signifikan rasa panas yang muncul bisa terasa jauh lebih menyengat dan tidak nyaman.

    4. Minuman Bersoda

    Minuman bersoda bisa memberi sensasi segar, tetapi gelembung karbonasinya justru meningkatkan tekanan di lambung. Saat tekanan meningkat katup lambung menjadi lebih mudah terbuka dan asam bisa naik ke esofagus.

    Sebuah studi dari Clinical Gastroenterology and Hepatology yang dipublikasikan tahun 2020 menunjukkan bahwa konsumsi soda berhubungan dengan peningkatan gejala GERD, terutama pada individu yang mengonsumsinya dalam jumlah tinggi atau saat perut kosong.

    5. Cokelat

    Cokelat terdiri dari lemak, gula, dan kafein. Kombinasi ini membuatnya kurang ramah bagi penderita GERD. Kafein di dalam cokelat memang tidak sebanyak kopi, tetapi tetap cukup untuk menurunkan tekanan katup esofagus bagian bawah sehingga asam lambung lebih mudah naik. Kandungan lemaknya juga membuat makanan lebih lama berada di lambung dan kondisi ini dapat meningkatkan risiko refluks.

    Penelitian dalam World Journal of Gastroenterology menunjukkan adanya peningkatan paparan asam di esofagus setelah makan cokelat. Tidak mengherankan jika sebagian penderita GERD merasa keluhannya memburuk setelah mengonsumsi cokelat dalam jumlah berlebihan.

    6. Buah yang Asam

    Jeruk, lemon, nanas, dan tomat memiliki tingkat keasaman yang tinggi sehingga dapat meningkatkan iritasi di kerongkongan. Pada individu yang sudah memiliki peradangan akibat GERD, makanan dengan keasaman tinggi dapat membuat sensasi terbakar terasa lebih menyengat. Sebuah penelitian dalam jurnal Therapeutics and Clinical Risk Management yang dipublikasikan tahun 2023 menjelaskan bahwa buah yang memiliki rasa asam seperti sitrus dan tomat termasuk kelompok makanan yang berpotensi memicu gejala refluks karena kandungan asamnya dapat menurunkan pH esofagus dan meningkatkan sensitivitas jaringan terhadap iritasi.

    Halaman 2 dari 3

    Simak Video “Video Nyeri di Ulu Hati? Waspada Gejala Penyakit Jantung Koroner”
    [Gambas:Video 20detik]
    (mal/up)