Produk: lemak

  • Apakah Timun Bisa Menurunkan Kolesterol? Begini Faktanya

    Apakah Timun Bisa Menurunkan Kolesterol? Begini Faktanya

    Jakarta

    Banyak orang mencoba berbagai cara untuk menurunkan kadar kolesterol. Kolesterol adalah zat lemak yang diproduksi secara alami oleh liver dan ditemukan dalam darah.

    Kolesterol digunakan untuk berbagai hal di dalam tubuh. Namun, akan menjadi masalah jika jumlah kolesterol dalam tubuh terlalu banyak.

    Kadar kolesterol yang tinggi dalam darah terutama disebabkan oleh mengonsumsi makanan yang tidak termasuk dalam pola makan yang menyehatkan jantung. Maka dari itu, banyak orang mencari cara untuk menurunkan kadar kolesterol.

    Salah satu yang kerap terdengar adalah apakah timun bisa menurunkan kolesterol?

    Dikutip dari Times of India, mentimun mengandung kadar pektin, yaitu jenis serat larut alami yang membantu menurunkan kadar kolesterol darah, membuang racun, dan menjaga kesehatan jantung.

    Para ahli juga percaya bahwa mentimun dapat menurunkan kadar kolesterol, trigliserida hingga batas tertentu, dan mengendalikan peningkatan gula darah.

    Selain itu, mentimun atau timun juga mengandung sterol tanaman, yaitu senyawa yang memiliki efek dalam menurunkan kolesterol. Dengan makan timun secara teratur, dapat membantu mengurangi kadar kolesterol low density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat, sehingga dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.

    Terkait hal tersebut, spesialis penyakit dalam dr Aru Ariadno, SpPD-KGEH, menjelaskan bahwa timun mengandung antioksidan flavonoid dan tanin. Itu membantu melawan radikal bebas dan mengurangi risiko kerusakan sel.

    Timun juga mengandung kadar serat yang tinggi sehingga membantu mengurangi kolesterol jahat di dalam darah.

    “Timun bisa dikonsumsi kapan saja tanpa batasan. Biasanya mengandung serat tinggi akan menimbulkan efek kenyang yang lama,” jelasnya pada detikcom, beberapa waktu lalu.

    Namun, dr Aru menekankan untuk tetap menyeimbangkan dengan pola makan yang sehat. Hal ini karena tubuh memerlukan sumber makanan lain, seperti protein, karbohidrat, serat, dan elemen-elemen elektrolit yang membuat tubuh sehat.

    “Jadi tidak bisa cuma makan timun saja,” tambah dr Aru.

    (sao/naf)

  • Ahli Gizi Ungkap 4 Kebiasaan Pagi Sebelum Jam 9 yang Efektif Turunkan Berat Badan

    Ahli Gizi Ungkap 4 Kebiasaan Pagi Sebelum Jam 9 yang Efektif Turunkan Berat Badan

    JAKARTA – Pagi hari sering kali menjadi momen penentu bagi keberhasilan dalam menjalankan gaya hidup sehat, termasuk menurunkan berat badan. Rutinitas atau kebiasaan sehat yang dilakukan sebelum jam 9 pagi ternyata bisa berdampak besar terhadap pola makan, metabolisme, dan tingkat energi sepanjang hari.

    “Rutinitas pagi yang sehat menciptakan momentum untuk meneruskan kebiasaan baik sepanjang hari,” ujar Melissa Mitri, M.S., R.D., ahli gizi terdaftar, dikutip dari laman Eating Well.

    Menurutnya, kebiasaan seperti sarapan bergizi atau jalan kaki di pagi hari dapat memberikan dampak positif, termasuk pilihan makan yang baik hingga waktu tidur lebih teratur.

    Berikut 4 langkah sederhana dari para ahli gizi yang dapat dilakukan sebelum jam 9 pagi untuk mendukung penurunan berat badan.

    1. Pastikan Tidur yang Cukup

    Meski bangun pagi memberi waktu lebih banyak untuk beraktivitas, kurang tidur justru bisa menggagalkan upaya diet.

    “Kebiasaan tidur yang tidak konsisten dapat meningkatkan nafsu makan. Hal ini membuat pilihan makanan yang buruk, dan menambah asupan kalori secara keseluruhan,” ungkap Mandy Enright, M.S., RDN, ahli gizi dan penulis 30-Minute Weight Loss Cookbook.

    Bahkan, satu studi menunjukkan bahwa mereka kurang tidur mungkin membakar lebih banyak kalori, tapi juga cenderung mengonsumsi lebih banyak makanan. Oleh karena itu, sangat penting untuk tidur selama 7–9 jam setiap malam dan menjaga konsistensi jadwal tidur.

    2. Minum Air Setelah Bangun Tidur

    Minum segelas air di pagi hari tidak hanya menyegarkan tubuh, tetapi juga mendukung penurunan berat badan.

    “Minum air dalam 30 menit setelah bangun dapat membantu pencernaan, meningkatkan metabolisme, dan mencegah dehidrasi yang kadang disalahartikan sebagai rasa lapar,” jelas Mitri.

    Bonnie Taub-Dix, M.A., RDN, penulis Read It Before You Eat It, menambahkan minum sekitar dua gelas air sebelum makan terbukti membantu menurunkan berat badan hampir 1,5 kg dalam 12 minggu. Ini karena air memberikan rasa kenyang, sehingga konsumsi makanan bisa lebih terkendali.

    3. Sarapan Tinggi Protein

    Sarapan bukan sekadar rutinitas, melainkan strategi penting dalam pengelolaan berat badan.

    “Memulai hari dengan sarapan tinggi protein membantu kenyang lebih lama, mengurangi keinginan makan, dan menurunkan asupan kalori sepanjang hari,” kata Mitri.

    Protein juga memainkan peran penting dalam mengatur hormon lapar dan kenyang, serta membantu menjaga massa otot yang membakar kalori.

    Beberapa pilihan sarapan tinggi protein meliputi telur, yogurt, keju cottage, kacang-kacangan, hingga smoothie berisi buah, sayuran, dan protein nabati.

    4. Lakukan Aktivitas Fisik

    Bergerak di pagi hari memberikan banyak manfaat.

    “Penelitian menunjukkan olahraga pagi dapat meningkatkan pembakaran lemak, mempercepat metabolisme, dan mengontrol nafsu makan.” ujar Enright.

    Lebih dari itu, aktivitas fisik di pagi hari juga dikaitkan dengan BMI rendah dan lingkar pinggang yang lebih kecil. Olahraga juga membantu mengatur ritme sirkadian, yakni jam biologis tubuh yang memengaruhi pola tidur dan energi sepanjang hari.

  • 10 Tanda Gula Darah Sedang Tinggi, Sering Merasa Haus hingga Mudah Kesemutan – Halaman all

    10 Tanda Gula Darah Sedang Tinggi, Sering Merasa Haus hingga Mudah Kesemutan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut 10 tanda tubuh yang sedang mengalami kandungan gula darah tinggi.

    Tubuh seseorang memberikan tanda-tanda sedang mengalami kenaikan gula darah yang bisa diwaspadai sejak dini.

    Gula darah adalah gula utama yang ditemukan dalam darah dan merupakan sumber energi utama bagi tubuh.

    Gula darah atau disebut juga glukosa berasal dari makanan yang dikonsumsi.

    Gula darah tinggi disebut dengan hiperglikemia.

    Dikutip dari laman Medlineplus, hiperglikemia paling sering dialami oleh orang yang memiliki diabetes. Ketika seseorang menderita diabetes, tubuhnya tidak memproduksi cukup insulin atau tidak dapat menggunakannya dengan benar. 

    Akibatnya, terlalu banyak glukosa tetap berada di dalam darah dan tidak mencapai sel-sel tubuh.

    Lantas, apa tanda-tanda gula darah tinggi yang bisa diamati?

    Untuk memastikan kadar gula dalam darah, perlu dilakukan pengecekan seperti di apotek, Puskesmas, maupun rumah sakit.

    Namun, 10 tanda umum ini dapat menandai gula dalam darah di tubuh sedang tinggi: 

    1) Sering buang air kecil

    Dikutip dari laman Tampabayendocrine, Kadar gula darah tinggi membuat ginjal bekerja lebih keras untuk membuang kelebihan glukosa melalui urine, sehingga frekuensi buang air kecil meningkat.

    2) Rasa haus berlebihan (polidipsia)

    Akibat sering buang air kecil, tubuh kehilangan banyak cairan, memicu rasa haus yang berlebihan.

    3) Kelelahan atau lemas

    Sel-sel tubuh tidak mendapatkan cukup energi karena glukosa tidak dapat masuk ke dalamnya secara efektif, menyebabkan rasa lelah yang berlebihan.

    4) Penglihatan kabur

    Kadar gula darah tinggi dapat menyebabkan perubahan cairan dalam tubuh, termasuk di lensa mata, yang mengakibatkan penglihatan menjadi kabur.

    5) Penurunan berat badan tanpa sebab jelas

    Meskipun asupan makanan cukup, tubuh mulai membakar lemak dan otot untuk energi karena glukosa tidak dapat digunakan dengan efektif, menyebabkan penurunan berat badan.

    6) Infeksi berulang

    Gula darah tinggi dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat individu lebih rentan terhadap infeksi, seperti infeksi saluran kemih atau kulit.

    7) Luka yang sulit sembuh

    Kadar gula darah tinggi dapat mengganggu proses penyembuhan luka, sehingga luka menjadi lebih lama sembuh.

    8) Sakit kepala

    Fluktuasi kadar gula darah dapat menyebabkan sakit kepala atau migrain.

    9) Mulut kering dan kulit kering

    Dehidrasi akibat sering buang air kecil dapat menyebabkan mulut dan kulit menjadi kering.

    10) Kesemutan atau mati rasa di tangan dan kaki

    Kadar gula darah tinggi yang berlangsung lama dapat merusak saraf, menyebabkan sensasi kesemutan atau mati rasa, terutama di ekstremitas.

    Apabila beberapa gejala di atas dirasakan, disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional medis dan melakukan pemeriksaan kadar gula darah untuk mendapat hasil dan penanganan yang tepat.

    (Tribunnews.com/Gilang Putranto)

  • 7 Buah Penurun Kolesterol yang Sehat dan Lezat, Ada Alpukat

    7 Buah Penurun Kolesterol yang Sehat dan Lezat, Ada Alpukat

    Jakarta

    Kolesterol merupakan zat penting yang dibutuhkan tubuh untuk membangun sel-sel sehat. Namun, kolesterol memiliki efek positif dan negatif pada tubuh, tergantung pada jenis kolesterol yang terkumpul dalam tubuh.

    Kolesterol baik atau High Density Lipoprotein (HDL) berfungsi untuk menjaga kesehatan sel-sel. Sementara kolesterol jahat atau Low Density Lipoprotein (LDL) dapat menumpuk di arteri, sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung, termasuk serangan jantung.

    Maka dari itu, sangat penting untuk menjaga pola makan yang mengandung kolesterol baik dan membatasi asupan dengan kolesterol jahat. Lantas, bagaimana cara menurunkan kolesterol?

    Untuk menurunkan kadar kolesterol jahat, dapat menggunakan obat-obatan hingga mengonsumsi makanan yang mempengaruhi kadar kolesterol darah secara efektif, salah satunya buah-buahan.

    Buah Penurun Kolesterol

    Dikutip dari berbagai sumber, berikut buah penurun kolesterol yang dapat dikonsumsi setiap hari:

    1. Pisang

    Pisang mengandung kalium dan serat yang mengurangi kadar kolesterol dalam darah, serta menurunkan tekanan darah secara alami. Buah ini merupakan sumber serat larut yang dapat menjaga kesehatan dan sistem kekebalan tubuh.

    2. Apel

    Apel dapat membantu menurunkan kolesterol darah secara alami karena kaya akan polifenol. Dikutip dari laman Red Cliffe Labs, buah ini juga kaya akan serat larut, yang rata-rata dalam satu buahnya mengandung 3-7 gram serat.

    3. Beri

    Oksidasi kolesterol jahat dianggap sebagai faktor utama untuk beberapa penyakit jantung. Buah beri, seperti blackberry dan stroberi, dapat menurunkan kadar kolesterol darah dalam tubuh dengan mencegah oksidasi kolesterol jahat.

    4. Anggur

    Anggur dapat menghilangkan kolesterol dari aliran darah. Saat buah ini mencapai aliran dara, semua kolesterol jahat yang ada di dalam darah akan diangkut ke liver atau hati.

    Di organ liver, kolesterol jahat akan diproses dan dikeluarkan dari tubuh.

    5. Alpukat

    Buah penurun kolesterol lainnya adalah alpukat. Buah ini merupakan sumber asam oleat yang membantu mengatasi kadar kolesterol dalam aliran darah.

    Sebanyak 150 gram alpukat mengandung sekitar 14,7 gram lemak tak jenuh. Ini bermanfaat untuk menurunkan kadar kolesterol LDL dan mencegah risiko stroke, serta penyakit jantung lainnya.

    6. Nanas

    Nanas mengandung senyawa bromelain yang mampu memecah endapan kolesterol di arteri. Hal ini membuat nanas menjadi buah untuk memperlancar aliran darah dan mencegah risiko penyakit jantung akibat endapan kolesterol dalam aliran darah.

    7. Jeruk

    Buah penurun kolesterol terakhir adalah jeruk. Tidak hanya lezat, buah ini ternyata mampu mengelola kolesterol di dalam tubuh.

    Jeruk mengandung pektin, yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol. Dikutip dari Eating Well, pektin adalah jenis serat larut yang mendorong tubuh untuk mengurangi kolesterol jahat.

    (sao/naf)

  • Viral Makanan Mengandung Babi, Ini Efek Sampingnya

    Viral Makanan Mengandung Babi, Ini Efek Sampingnya

    Jakarta, Beritasatu.com – Makanan mengandung babi masih banyak dikonsumsi di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia, meskipun terbatas oleh faktor keagamaan dan budaya. Namun, apa efek samping saat mengonsumsi babi?

    Daging babi memang dikenal memiliki berbagai kandungan gizi yang penting, seperti protein, zat besi, dan vitamin B kompleks.

    Namun, efek samping makan babi juga tidak bisa diabaikan, terutama jika dikonsumsi dalam kondisi tidak matang atau diolah secara tidak higienis.

    Kandungan Nutrisi dalam Daging Babi

    Daging babi atau pork yang umumnya berasal dari peternakan, memiliki sejumlah nutrisi yang cukup tinggi. Dalam 100 gram daging babi, terkandung:

    Protein: 25,7 gram.Lemak: 20,8 gram.Kalsium: 22 mg.Zat besi: 1,29 mg.Fosfor: 226 mg.Vitamin B1: 0,7 mg.Vitamin B6: 0,391 mg.Vitamin B12: 0,54 mcg.Kolesterol: 94 mg.

    Dan sejumlah nutrisi lain seperti kalium, magnesium, zinc, kolin, serta asam lemak jenuh. Meskipun demikian, di balik nutrisinya, makanan mengandung babi juga membawa risiko kesehatan yang cukup serius.

    Salah satunya adalah potensi infeksi parasit seperti trikinosis dan taeniasis, yang bisa terjadi jika daging tidak dimasak dengan sempurna. Infeksi dari larva cacing ini dapat menyebabkan gangguan pencernaan, demam, dan komplikasi sistemik lainnya.

    Selain itu, efek samping makan babi lainnya adalah risiko penyakit hati. Kandungan lemak jenuh dan kolesterol dalam daging babi bisa menyebabkan peradangan dan kerusakan pada jaringan liver.

    Daging babi juga berpotensi menjadi media penyebaran virus Hepatitis E, terutama jika dikonsumsi dalam keadaan mentah atau setengah matang. Hepatitis E sangat berbahaya bagi ibu hamil dan individu dengan sistem imun yang lemah.

    Tak hanya itu, konsumsi lemak jenuh berlebih dari daging babi dapat memicu peningkatan kadar kolesterol LDL yang berbahaya, sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung.

    Bahkan, beberapa penelitian mengaitkan konsumsi daging babi dengan gangguan neurologis seperti multiple sclerosis, akibat adanya kandungan prion yang dapat merusak jaringan saraf.

    Daging babi memang memiliki manfaat gizi, tetapi konsumsinya harus disertai kewaspadaan tinggi terhadap berbagai risiko. Makanan mengandung babi yang tidak diolah dengan benar bisa membawa dampak negatif bagi kesehatan.

  • Ini yang Terjadi Pada Tubuh Jika Rutin Minum Teh Serai, Manfaatnya Jos

    Ini yang Terjadi Pada Tubuh Jika Rutin Minum Teh Serai, Manfaatnya Jos

    Jakarta

    Teh menjadi salah satu minuman yang dipilih kebanyakan orang saat pagi hari sebelum mulai beraktivitas. Salah satu teh yang dipilih adalah teh serai.

    Ternyata teh dari bahan herbal yang aromatik ini memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Minuman ini dapat mengurangi stres hingga mengatur tekanan darah.

    Dikutip dari Times of India, berikut beberapa manfaat mengonsumsi teh serai setiap hari, terutama di pagi hari:

    1. Memperkuat sistem kekebalan tubuh

    Salah satu manfaat minum teh serai setiap hari adalah memperkuat kekebalan tubuh. Teh ini kaya akan antioksidan, yang membantu meningkatkan kekebalan tubuh.

    Teh serai juga memiliki sifat antibakteri dan antijamur, yang dapat melindungi tubuh dari berbagai jenis infeksi. Dengan mengonsumsinya setiap pagi saat perut kosong, maka dapat membantu terhindar dari berbagai penyakit serius.

    Ternyata rutin mengonsumsi teh serai dapat meningkatkan metabolisme dan membantu membakar kalori. Minum teh serai saat perut kosong setiap pagi dapat mengurangi lemak dengan cepat dan mengurangi risiko obesitas.

    3. Mengontrol tekanan darah

    Teh serai mengandung kalium yang membantu mengendalikan tekanan darah. Dengan mengonsumsinya setiap pagi saat perut kosong, teh serai dapat membantu mengurangi kadar kolesterol jahat dalam tubuh dan menurunkan risiko penyakit jantung.

    4. Membantu mendetoksifikasi tubuh

    Teh serai merupakan salah satu detoksifikasi alami. Mengonsumsinya saat perut kosong setiap pagi dapat membantu membuang racun yang ada di dalam tubuh.

    Minuman ini juga membantu membersihkan darah. Selain itu, teh serai juga bisa menghindari masalah yang berhubungan dengan kulit.

    5. Membantu melancarkan pencernaan

    Teh serai dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan. Sifat antioksidan pada minuman ini membantu meredakan masalah pencernaan.

    Minuman ini membantu menghilangkan peradangan di usus. Dengan mengonsumsinya setiap pagi dapat meredakan masalah yang berhubungan dengan perut, seperti sakit perut, sembelit, gangguan pencernaan, dan gas.

    6. Mengurangi kecemasan dan stres

    Aroma dari serai memiliki efek menenangkan dan sering digunakan dalam aromaterapi, karena potensinya untuk mengurangi kecemasan serta stres. Minum teh serai dapat membantu meningkatkan relaksasi dan meredakan stres mental.

    7. Memiliki efek anti peradangan

    Serai mengandung senyawa dengan sifat anti peradangan yang potensial, seperti citral dan citronellal. Dengan mengonsumsi teh serai secara teratur dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh, yang terkait dengan berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit jantung, radang sendi, dan jenis kanker tertentu.

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi serai dapat membantu menurunkan kadar kolesterol, terutama kolesterol LDL atau kolesterol ‘jahat’. Hal ini berpotensi memberikan efek positif pada kesehatan kardiovaskular.

    (sao/kna)

  • Pakar sebut gunakan APAR untuk padamkan api akibat korsleting listrik

    Pakar sebut gunakan APAR untuk padamkan api akibat korsleting listrik

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Disaster Risk Reduction Center (DRRC) Universitas Indonesia, Prof. Fatma Lestari menyarankan kepada warga untuk menggunakan alat pemadam api ringan (APAR) sebagai alternatif untuk memadamkan api bersumber dari korsleting listrik.

    “Merujuk statistik, penyebab kebakaran tertinggi adalah korsleting listrik, maka APAR harus ada. Karena ketika terjadi kebakaran karena listrik, kita tidak bisa menggunakan air, sangat berbahaya,” kata Fatma di Jakarta, Selasa.

    Merujuk data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta, korsleting listrik menjadi penyebab utama kebakaran di wilayah Jakarta dalam dua tahun terakhir yakni pada 2023 dan 2024.

    Kebakaran akibat korsleting listrik terjadi 607 kali dari 864 kejadian pada tahun 2023 dan 541 kali dari 789 kejadian kebakaran pada 2024.

    Fatma dalam acara “Cegah Kebakaran Mulai dari Rumah: GEMPAR, Aksi Nyata Punya APAR!” juga mengatakan APAR sebaiknya digunakan saat memadamkan api bersumber dari tabung elpiji.

    Namun sebelum menggunakan APAR, sebaiknya hentikan dulu kebocoran gasnya. Setelahnya, buka semua jendela dan barulah gunakan APAR.

    “Karena gas bahan bakar untuk memasak biasanya juga ada aspek kebakaran karena minyak. Kebakaran karena minyak goreng paling efektif ditangani dengan APAR jenis K (dirancang untuk memadamkan kebakaran yang melibatkan minyak atau lemak yang terbakar,” ujar Fatma.

    Dia menyarankan penggunaan APAR dan tidak menggunakan karung goni yang dibasahi air atau air untuk memadamkan api yang bersumber dari minyak.

    “Kalau dengan adanya air akan memperbesar kebakaran. Dengan karung basah sebetulnya itu berbahaya. Karena di situ ada unsur airnya,” ujar dia.

    Berbeda dengan kebocoran gas dan korsleting listrik, api yang bersumber dari kertas atau kayu justru lebih mudah dipadamkan menggunakan air.

    Dalam kesempatan itu, Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Provinsi DKI Jakarta, Saepuloh, mengatakan APAR memiliki masa kedaluwarsa berbeda-berbeda, tergantung jenisnya.

    Adapun jenis APAR antara lain APAR air (water), busa (foam), serbuk kimia (dry chemical powder), dan karbondioksida (CO2).

    “Yang di masyarakat yang lebih tepat adalah dengan dry chemical powder. Masa kedaluwarsanya bisa mencapai lima tahun untuk pengisian ulang,” kata Saepuloh.

    Dia lalu mengingatkan warga untuk menempatkan APAR di lokasi yang mudah dilihat dan dijangkau serta dalam kondisi tergantung.

    “Lakukan pemeliharaan, yang serbuk itu harus dibolak-balik minimal tiga bulan sekali. Karena isinya bahan kimia, bahan itu kalau didiamkan terus akan mengalami perubahan bisa mengakibatkan lembap bahkan beku,” katanya.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Waspada  Gagal Ginjal, Lakukan ini  Agar Ginjal Berfungsi Normal   

    Waspada  Gagal Ginjal, Lakukan ini  Agar Ginjal Berfungsi Normal   

    JABAR EKSPRES – Tingginya kenaikan angka penderita gagal ginjal membuat banyak orang mulai peduli dengan kesehatan ginjalnya.

    Sekarang ini, gagal ginjal tidak hanya diderita kaum lanjut usia, namun banyak usia produktif bahkan anak-anak yang tercatat sebagai pasien Hemodialisa di banyak rumah sakit.

    Sebagian dari mereka mengalami kerusakan ginjal karena pola makan dan pola hidup yang salah.

    Baca juga : Awas, Kelelahan Bisa Jadi Sebab Ginjal Bocor, Ini Faktor Lainnya

    Beberapa yang menjadi penyebab kerusakan atau gagal  ginjal adalah sebagai berikut:

    – Konsumsi garam berlebih

    Garam tinggi natrium yang bisa meningkatkan tekanan darah dan memperberat kerja ginjal.

    – Minuman manis dan bersoda

    Mengandung gula tinggi yang bisa memperburuk resistensi insulin dan kerusakan ginjal.

    – Protein berlebihan

    Terlalu banyak protein, terutama dari daging merah, bisa memperberat ginjal, terutama jika sudah ada gangguan fungsi.

    – Obat pereda nyeri jangka panjang

    Seperti ibuprofen atau naproxen, jika dikonsumsi terus-menerus dapat merusak jaringan ginjal.

    Jika hal itu terus dilakukan, maka tidak akan memakan waktu lama, ginjal bisa rusak dan kehilangan fungsinya. Padahal ginjal merupakan organ vital yang berperan dalam menyaring limbah dan kelebihan cairan dari darah, serta menjaga keseimbangan elektrolit dan tekanan darah.

    Baca juga : Cemilan Sehat Jadi Pilihan Ibu-Ibu di KBB Ditengah Maraknya Kasus Gagal Ginjal

    Karenanya sangat penting menjaga kesehatan ginjal agar tubuh tetap berfungsi optimal.

    Berikut adalah beberapa makanan yang baik untuk mendukung fungsi ginjal:

    1. Sayuran Rendah Kalium

    Kalium berlebih bisa membebani ginjal. Pilih sayuran yang rendah kalium, terutama jika fungsi ginjal sudah menurun. Beberapa makanan rendah kalium diantaranya Kubis, kembang kol, mentimun, paprika.

    2. Buah-Buahan Rendah Gula dan Kalium

    Buah-buahan rendah gula dan kalium seperti apel, anggur, beri-berian (strawberry, blueberry), nanas mengandung antioksidan tinggi yang membantu melindungi ginjal dari kerusakan.

    3. Ikan Berlemak

    Beberapa ikan seperti Salmon, sarden, makarel mengandung asam lemak omega-3 yang dapat mengurangi peradangan dan menurunkan tekanan darah.

    4. Putih Telur

    Putih telur merupakan sumber protein tinggi namun rendah fosfor, sangat cocok untuk diet ginjal.

  • Bahaya Terlalu Sering Menahan Pipis, Dokter Sebut Bisa Bikin Ginjal Rusak

    Bahaya Terlalu Sering Menahan Pipis, Dokter Sebut Bisa Bikin Ginjal Rusak

    Jakarta

    Sebagian orang mungkin pernah menahan atau menunda untuk buang air kecil. Mungkin saat sedang bekerja, dalam perjalanan, atau karena aktivitas tertentu.

    Perlu diketahui, ternyata kebiasaan menahan buang air kecil sangat tidak baik, terutama untuk ginjal. Apa alasannya?

    Spesialis penyakit dalam konsultan ginjal hipertensi, dr Lydia Dorothea Simatupang, SpPD, Subsp GH(K), FINASIM, menjelaskan bahwa kebiasaan menahan buang air kecil sangat tidak baik. Pada kondisi itu, kandung kemih sudah dalam kondisi penuh dan tekanannya sudah tinggi.

    Jika urine tidak segera dikeluarkan, apa dampaknya?

    “Kalau klep yang atasnya lemak, dia (urine) akan naik ke ginjal lagi. Jadi ada saluran di bawah ginjal namanya ureter. Saluran itu akan bertemu di satu kandung kemih kita dan baru dikeluarkan di saluran yang namanya uretra,” jelas dr Lydia dalam temu media daring, Kamis (17/4/2025).

    “Nah kalau kencingnya ditahan, kandung kemihnya kapasitasnya cuma 500 cc misalnya, sementara produksi urine akan terbentuk lagi kan dari atas akan masuk lagi, terlebih kalo dia minumnya banyak, nah itu berarti dia nggak bisa keluarin karena kapasitasnya full,” lanjutnya.

    dr Lydia menjelaskan pada kondisi tersebut, urine yang terbentuk akan naik lagi ke ginjal hingga terjadi tekanan atau refluks lagi ke ginjal. Saat tekanan itu terus terjadi bisa merusak ginjal.

    Selain itu, urine yang tertahan di dalam kandung kemih akan lebih mudah terkontaminasi kuman. Maka dari itu, pada kondisi yang ekstrem, orang yang sering menahan buang air kecil akan lebih mudah mengalami infeksi saluran kemih.

    “Pada jangka panjang kondisi itu akan merusak ginjal. Kalau pada orang normal, dia pasti akan mengeluarkan (urine),” tutur dr Lydia.

    “Tidak nyaman kan menahan kandung kencing karena tekanannya begitu tinggi di dalam perut, bahkan kadang-kadang bisa mengompol,” pungkasnya.

    (sao/kna)

  • Cara Mudah Menjaga Kesehatan Ginjal agar Terhindar dari Cuci Darah di Usia Muda

    Cara Mudah Menjaga Kesehatan Ginjal agar Terhindar dari Cuci Darah di Usia Muda

    Jakarta

    Pencegahan penyakit ginjal bisa dilakukan dengan pengelolaan tekanan darah dan kadar gula darah. Penyakit tekanan darah tinggi dan diabetes merupakan beberapa faktor risiko masalah ginjal yang mungkin tak banyak diketahui.

    Oleh karena itu, penyakit ginjal sebenarnya bisa dicegah dengan penerapan gaya hidup sehat. Berikut daftarnya dirangkum detikcom dari berbagai sumber.

    Pilih-pilih Makanan

    Pilihlah makanan-makanan yang sehat untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan. Dikutip dari National Institutes of Health, mengonsumsi buah, sayur, biji-bijian utuh, dan susu rendah lemak sangat baik untuk menjaga kesehatan ginjal.

    Selain itu, penting untuk membatasi asupan garam dan gula tambahan. Batasi asupan natrium garam kurang dari 2.300 mg per hari.

    Beberapa tips yang bisa dilakukan untuk memilih makanan sehat:

    Utamakan rempah dalam masakan, bukan garam.Pilih topping sehat seperti bayam, brokoli, paprika pada masakan gurih.Olah daging dengan cara dipanggang, bukan digoreng.Sajikan makanan tanpa saus.Pilih makanan yang mengandung sedikit gula tambahan atau tidak sama sekali.Baca label makanan untuk melihat kandungan gula, garam, dan lemak.Jaga Aktivitas Fisik

    Berolahraga lah selama 30 menit atau lebih setiap hari. Tubuh yang kurang bergerak memiliki risiko hipertensi dan diabetes tipe dua lebih besar.

    Ini juga belum ditambah dengan risiko obesitas yang muncul ketika kurang bergerak. Orang yang terkena obesitas lebih rentan terkena hipertensi dan diabetes tipe dua.

    Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk menjaga berat badan ideal agar terhindar dari faktor risiko penyakit ginjal.

    NEXT: Perhatikan pola tidur dan asupan alkohol

    Perhatikan Pola Tidur dan Tingkat Stres

    Berusahalah mendapatkan tidur berkualitas selama 7-8 jam tiap malam. Kurang tidur dapat memicu tingkat stres tinggi, yang selanjutnya dapat berpengaruh pada kondisi tubuh keseluruhan, termasuk kesehatan ginjal.

    Untuk meningkatkan kualitas tidur, beberapa hal yang bisa dilakukan seperti meningkatkan paparan sinar alami saat siang, mengurangi paparan cahaya gadget di malam hari, jaga konsistensi waktu tidur dan bangun, serta kondisikan tempat tidur senyaman mungkin.

    Bila perlu, cari berbagai aktivitas yang dapat menurunkan stres, misalnya seperti beribadah, jalan santai, berolahraga, meditasi, yoga, atau menjalani hobi.

    Kurangi Kebiasaan Merokok dan Minum Alkohol

    Merokok dapat merusak ginjal dengan berbagai cara. Pertama, merokok dapat meningkatkan risiko penyakit kanker ginjal.

    Selain itu, merokok juga dapat merusak jantung dan pembuluh darah. Ini menyebabkan aliran darah ke ginjal memburuk dan memicu kerusakan seiring berjalannya waktu. Merokok juga dapat memperburuk penyakit ginjal diabetik, salah satu penyebab umum dari gagal ginjal.

    Alkohol mengganggu fungsi ginjal dalam menyaring darah dan menjaga keseimbangan cairan tubuh karena sifatnya yang menyebabkan dehidrasi.

    Konsumsi alkohol berlebihan meningkatkan risiko tekanan darah tinggi. Penyakit hati akibat alkohol juga memperberat kerja ginjal dan mengganggu aliran darah, sehingga mempercepat kerusakannya.