Produk: lemak

  • Neraca Dagang April 2025: AS Sumbang Surplus Terbesar, China Defisit Terdalam

    Neraca Dagang April 2025: AS Sumbang Surplus Terbesar, China Defisit Terdalam

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat Amerika Serikat masih menjadi negara penyumbang surplus perdagangan terbesar dengan Indonesia selama Januari—April 2025. Sebaliknya, China menjadi negara penyumbang defisit perdagangan dengan Indonesia pada periode yang sama.

    Deputi Statistik bidang Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini merincikan AS menyumbang surplus dagang non-migas hingga US$6,42 miliar selama Januari—April 2025.

    “Didorong oleh komoditas mesin dan perlengkapan elektrik dan bagiannya atau HS 85 [surplus US$1,25 miliar], kemudian alas kaki atau HS 64 [US$838,4 juta], kemudian pakaian dan aksesoris/rajutan atau HS 61 [US$801,4 juta],” jelas Pudji dalam konferensi pers, Senin (2/6/2025).

    Di posisi kedua ada India, yang menyumbang surplus dagang non-migas dengan total US$4 miliar selama Januari—April 2025. Komoditas utama pendorong surplus itu adalah bahan bakar mineral (US$2,03 miliar), lemak dan minyak hewani/nabati (US$805 juta), serta besi dan baja (US$398,4 juta).

    Di posisi ketiga ada Filipina, yang menyumbang surplus dagang non-migas hingga US$2,92 miliar selama Januari—April 2025. Komoditas utama pendorong surplus dagang itu yaitu kendaraan dan bagiannya (US$904,2 juta), bahan bakar mineral (US$751,3 juta), serta lemak dan minyak hewani/nabati (US$326,2 juta).

    Sebaliknya, Pudji juga memaparkan tiga negara penyumbang defisit dagang terbesar dengan Indonesia selama Januari—April 2025. BPS mencatat, China ada di urutan pertama dengan total defisit dagang non-migas hingga US$6,9 miliar.

    “Ini didorong oleh komoditas mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya atau HS 84 [defisit US$5,72 miliar], mesin dan perlengkapan elektrik serta bagian atau HS 85 [US$5,2 miliar], serta kendaraan dan bagiannya atau HS 87 [US$1,38 miliar],” ujar Pudji.

    Di posisi kedua ada Australia, yang menyumbang defisit dagang non-migas sebesar US$1,57 miliar. Komoditas utama pendorong defisit dagang dengan Australia yaitu bahan bakar mineral (US$441,2 juta), serealia (US$435,1 juta), serta logam mulia dan perhiasan/permata (US$329,8 juta).

    Di posisi ketiga ada Hongkong, yang menyumbang defisit dagang non-migas sebesar US$485,5 juta. Komoditas utama pendorong defisit itu adalah logam mulia dan perhiasan/permata (US$329,4 juta), kain rajutan (US$56,8 juta), serta instrumen optik, fotografi, sinematografi, dan medis (US$49,3 juta).

    Surplus Neraca Perdagangan Terendah sejak Mei 2020

    Adapun secara keseluruhan, BPS mengumumkan neraca perdagangan Indonesia mencapai surplus US$160 juta per April 2025.

    Pudji menjabarkan bahwa Indonesia mencatatkan ekspor senilai US$20,74 miliar atau naik 5,76% (year on year/YoY). Adapun, nilai impor mencapai US$20,59 miliar. Alhasil, surplus neraca perdagangan April 2025 susut jadi US$160 juta.

    “Pada April 2025, neraca perdagangan barang mencatat surplus sebesar US$0,16 miliar dan neraca perdagangan indonesia telah mencatat surplus selama 60 bulan berturut-turut sejak Mei 2020,” ujar Pudji.

    Meskipun mencatatkan rekor 60 bulan berturut-turut, rupanya data April 2025 itu menjadi surplus neraca perdagangan terendah sejak Mei 2020.

    Tidak hanya itu, surplus neraca perdagangan juga berada di bawah proyeksi para ekonom. Berdasarkan konsensus proyeksi 22 ekonom yang dihimpun Bloomberg, nilai tengah (median) surplus neraca perdagangan pada April 2025 diproyeksikan sebesar US$2,85 miliar.

    Hanya saja, jumlah tersebut lebih rendah dari realisasi neraca dagang bulan sebelumnya atau pada Maret 2025 senilai US$4,33 miliar.

    Estimasi tertinggi dikeluarkan oleh ekonom Standard Chartered Bank Aldian Taloputra dengan nominal US$4,69 miliar. Sebaliknya, estimasi terendah diberikan oleh ekonom Sucor Sekuritas Ahmad Mikail Zaini dengan angka US$4 juta.

    Adapun Kepala Ekonom PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) Andry Asmoro memproyeksikan surplus dagang mencapai US$2,7 miliar pada April 2025, menurun dari realisasi US$4,33 miliar pada bulan sebelumnya.

    Asmo mengungkapkan penurunan surplus dagang tersebut sejalan. Dengan moderasi ekspor akibat penurunan harga komoditas.

    “Namun demikian, kami masih memperkirakan bahwa antisipasi pelaku usaha terhadap penundaan tarif resiprokal pada April diperkirakan menjadi faktor utama yang mendorong ekspor tetap tumbuh positif,” jelas Asmo dalam keterangannya.

  • Penyumbang Surplus Neraca Dagang April 2025: Batu Bara & Besi Baja

    Penyumbang Surplus Neraca Dagang April 2025: Batu Bara & Besi Baja

    Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia mencatatkan surplus dalam 60 bulan beruntun pada April 2025, sejak Mei 2020. Surplus pada April 2025 mencapai US$ 150 juta.

    Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini mengatakan surplus pada April 2025 ini ditopang surplus pada komoditas nonmigas US$ 1,51 miliar.

    “Komoditas penyumbang surplus utama bahan bakar mineral lemak hewan dan nabati serta besi baja,” kata Pudji, dalam konferensi pers, Senin (2/6/2025).

    Dengan demikian, neraca perdagangan kumulatif bulan Januari hingga April 2025 mencatatkan surplus US$ 11,07 miliar. Surplus sepanjang Januari-April 2025 ini lebih ditopang oleh surplus komoditas nonmigas US$ 17,26 miliar, sementara komoditas migas masih defisit US$ 6,19 miliar.

    (haa/haa)

  • Terlalu Cepat Kurus Ada Bahayanya, Ini Saran Dokter Gizi soal Diet

    Terlalu Cepat Kurus Ada Bahayanya, Ini Saran Dokter Gizi soal Diet

    Jakarta – Gemuk memang tidak sehat, apalagi sampai overweight dan obesitas. Namun begitu, menurunkan berat badan terlalu cepat ternyata juga tidak dianjurkan karena ada risikonya.

    Dokter gizi klinis dr Dessy Suci Rachmawati, SpGK mengatakan, progress penurunan berat badan idealnya ada di kisaran 2-4 kg. Ini artinya, dalam sepekan tidak dianjurkan untuk berat badan turun lebih dari 1 kg.

    Dikhawatirkan, berat badan yang terlalu cepat tidak hanya mengikis massa lemak. Menurut dr Dessy, sering kali diet yang terlalu ambisius seperti ini juga mengorbankan massa otot yang sebenarnya sangat diperlukan untuk membantu meningkatkan metabolisme.

    “Makin banyak otot hilang, kita takutkan ketika makan dikit saja metabolismenya rendah. Makin berisiko lagi untuk berat badan meningkat,” jelasnya kepada detikcom, Jumat (30/5/2025).

    Untuk bisa menurunkan berat badan dengan sehat, dr Dessy menyarankan pola makan yang seimbang. Selain itu, olahraga juga penting untuk menjaga defisit kalori serta membantu menjaga massa otot.

    (up/up)

  • Neurolog Ungkap Makanan-Minuman Ini Dapat Tingkatkan Kesehatan Otak

    Neurolog Ungkap Makanan-Minuman Ini Dapat Tingkatkan Kesehatan Otak

    Jakarta – Neurolog di NYU Langone Hospital-Brooklyn, dr Aaron Lord, menjelaskan dengan mengonsumsi makanan yang tinggi lemak jenuh dan karbohidrat olahan, terutama makanan olahan ultra, dapat merusak pembuluh darah di otak.

    Kondisi ini dapat meningkatkan risiko gangguan fungsi otak, stroke, dan demensia.

    “Penting juga untuk menghindari gula yang berlebihan. Terlalu banyak gula dapat merusak kemampuan otak untuk memproduksi adenosin trifosfat atau ATP, yang menyediakan energi yang dibutuhkan untuk proses seluler utama,” jelas dr Lord yang dikutip dari NY Post.

    “Gula juga dapat menyebabkan lonjakan insulin dan mengganggu metabolisme otak, yang berpotensi mempengaruhi fungsi kognitif,” sambungnya.

    dr Lord mengungkapkan penurunan kognitif mungkin tidak selalu dapat dipulihkan. Tetapi, dengan menerapkan pola makan yang menyehatkan otak dapat memperlambat neurodegenerasi dan mengurangi risiko penyakit Alzheimer.

    Berikut enam jenis makanan dan minuman yang dapat dikonsumsi setiap hari untuk menjaga kesehatan otak:

    1. Sayuran Berdaun Hijau

    Sayuran berdaun hijau mengandung banyak serat, folat, lutein, dan beta-karoten. Beberapa sayuran yang bisa dikonsumsi seperti pokcoy, asparagus, atau brokoli.

    dr Lord mengonsumsinya dengan dikukus, direbus, atau ditumis dengan minyak zaitun, sedikit garam, dan bawang putih. Asparagus memang terlihat tidak berdaun, tetapi sayur ini mengandung banyak serat.

    Serat dapat menjaga mikrobioma usus tetap sehat, yang secara positif dapat mempengaruhi fungsi otak.

    2. Tomat

    Tomat merupakan sumber likopen, antioksidan yang kuat, dan beta-karotein. Antioksidan ini sangat penting untuk kesehatan otak, karena dapat melawan peradangan dan stres oksidatif, serta membantu mencegah neurodegenerasi.

    3. Kacang Kenari dan Beri

    Salah satu camilan favorit yang dapat menyehatkan otak adalah kacang kenari. Kacang tersebut memiliki rasio tertinggi antara ‘lemak baik’ omega-3 dengan ‘lemak jahat’ omega-6.

    dr Lord juga kerap mengonsumsi buah beri, seperti blueberi setiap pagi. Buah ini kaya akan flavonoid, yang merupakan antioksidan kuat dan molekul antiperadangan yang membantu mengurangi efek stres pada otak.

    4. Minyak Zaitun

    Minyak zaitun adalah salah satu minyak yang dapat menyehatkan otak. Minyak ini tinggi dengan lemak tak jenuh tunggal, yang membantu menurunkan kolesterol jahat ‘LDL’ dan meninngkatkan kolesterol ‘baik’ atau HDL.

    5. Kunyit dan Jahe

    Kunyit adalah sayuran akar yang sering ditemukan dalam masakan Asia Tenggara dan Timur Tengah. Senyawa aktif seperti kurkumin dan antioksidan dengan sifat antiinflamasi yang dapat bermanfaat bagi kesehatan otak.

    Senyawa itu berpotensi merusak plak amiloid, yang merupakan ciri khas dari penyakit Alzheimer.

    Selain kunyit, jahe juga ternyata bagus untuk otak. Bahan herbal ini dapat membantu seseorang berpikir lebih jernih dan mengandung serat.

    6. Kopi dan Teh

    dr Lord hampir setiap hari minum teh. Minuman itu merupakan sumber fitonutrien yang hebat, yang dapat memberikan manfaat signifikan bagi metabolisme otak.

    Teh dan kopi kaya akan flavonoid, yang berkontribusi pada peningkatan kontrol glikemik. Selain itu, kedua minuman ini juga mengandung kafein yang dapat meningkatkan konsentrasi.

    Meski begitu, perlu diperhatikan untuk mengonsumsi kafein dalam jumlah yang sedang dan harus tetap aktif untuk mengurangi risiko demensia.

    (sao/suc)

  • Mengenal Rukem, Primadona Buah-buahan di Kalangan Anak-Anak Betawi Era 90-an

    Mengenal Rukem, Primadona Buah-buahan di Kalangan Anak-Anak Betawi Era 90-an

    Liputan6.com, Jakarta – Keragaman tumbuhan, termasuk buah-buahan, telah menjadi identitas yang begitu melekat dengan kehidupan masyarakat Betawi hingga kini. Salah satu buah yang menjadi primadona di kalangan anak-anak Betawi tempo dulu adalah rukem.

    Mengutip dari laman Seni & Budaya Betawi, ragam tumbuhan di wilayah Betawi kerap dimanfaatkan sebagai bahan olahan makanan hingga obat-obatan. Khusus untuk buah-buahan, hampir seluruh lapisan masyarakat Betawi menyukainya.

    Begitu pula dengan rukem yang sempat menjadi primadona bagi anak generasi 90-an di Betawi. Bahkan, dahulu setiap rumah orang Betawi memiliki pohon buah ini di pekarangan belakang rumah, sawah, hingga jalan-jalan menuju ke sekolah.

    Rukem dikenal sebagai indian prune. Bentuknya mirip seperti buah buni, yang juga merupakan salah satu buah yang dulu banyak ditemukan di pekarangan rumah orang Betawi.

    Buah ini berbentuk bulat gepeng, mengarah ke bulat telur. Warnanya beragam, mulai dari hijau muda menjadi merah jambu atau hijau lembayung berangsur menjadi merah tua.

    Daging buahnya berwarna putih dan banyak mengandung air. Rasa airnya cenderung asam dan jika dimakan langsung akan terasa sepat.

    Biasanya, orang-orang akan memijat buah rukem hingga terasa lunak terlebih dahulu sebelum memakannya untuk mengurangi rasa sepat tersebut. Buah ini cocok dijadikan asinan, rujak, atau selai. 

    Rukem memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan, seperti untuk pencernaan, membantu menurunkan berat badan, hingga mengatasi sariawan. Rukem mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin C, serta serat yang baik untuk tubuh.

     

  • Sorotan Kemenkes Soal Minyak Babi, Dampak Serius Lemak Jahat bagi Jantung

    Sorotan Kemenkes Soal Minyak Babi, Dampak Serius Lemak Jahat bagi Jantung

    Jakarta

    Soal bahaya minyak babi untuk kesehatan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI lebih menyoroti kandungan lemak jahat di dalamnya. Tak cuma dari babi, dari manapun sumber minyak berasal kandungan lemak jahat tetap punya dampak negatif bagi kesehatan.

    “Kalau asalnya, apakah dari babi atau dari sawit, atau dari yang lainnya, itu kita tidak melihat dari sumber asalnya. Tapi yang penting konsumsi lemak trans,” kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) dr Siti Nadia Tarmizi saat dihubungi detikcom, Sabtu (31/5/2025).

    Asam lemak jenuh atau saturated fat acid yang terkandung dalam minyak babi banyak dikaitkan dengan faktor risiko gangguan kardiovaskular, seperti stroke dan serangan jantung. Selain itu, juga meningkatkan risiko obesitas dan gangguan metabolik.

    “Jadi sebenarnya sama saja (sumbernya), yang penting hasil akhirnya. Jadi, kita tahu bahwa dia itu asam lemak transnya itu berisiko menimbulkan penyakit, seperti jantung koroner,” kata dr Nadia.

    “Jadi, yang penting adalah batas konsumsi dari asam lemak tidak jenuh, itu yang harus diikuti,” terusnya.

    NEXT: Dampak serius ke jantung

    Kandungan lemak jenuh dalam minyak babi juga dikaitkan dengan peningkatan kolesterol dalam tubuh jika dikonsumsi dalam jangka panjang. Kolesterol tinggi juga termasuk faktor risiko atherosclerosis, atau penebalan dinding pembuluh darah jantung.

    “Biasanya kalau orang sakit jantung penyebab utamanya atherosclerosis,” kata dr Bimo Kusumo, SpBTKV, dokter bedah kardiovaskular, dalam perbincangan dengan detikcom, Jumat (30/5/2025).

    Menurut dr Bimo, kolesterol tinggi memang dapat meningkatkan risiko penumpukan plak di pembuluh darah, termasuk yang menuju ke jantung. Penumpukan tersebut lama kelamaan dapat memicu sumbatan yang berakibat fatal.

    “Kan jantung nggak dapat aliran darah, nggak dapat makan. Lama-lama bagian yang nggak dapat makan ini menipis, terus melebar jantungnya. Pembesaran jantung,” jelas dr Bimo.

    “Yang tadinya kuat memompa 100 persen ke tubuh, turun fungsinya. Lama-lama capek, lama-lama gagal jantung,” lanjutnya.

    Simak Video “Video Hasil Studi: Rutin Jalan Cepat Turunkan Risiko Gangguan Irama Jantung”
    [Gambas:Video 20detik]

  • Terlalu Cepat Kurus Ada Bahayanya, Ini Saran Dokter Gizi soal Diet

    Nyicil Bugar Jelang Hari Raya, Sempatkan Olahraga Biar Leluasa Makan Enak

    Jakarta – Hari raya Idul Adha identik dengan berbagai santapan enak olahan daging kurban. Mumpung masih ada waktu, sebaiknya nyicil bugar biar bisa ikut menikmati santapan lezat.

    Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes RI, dr Siti Nadia Tarmizi mengingatkan, salah satu cara untuk menjaga kesehatan adalah dengan menjaga asupan yang masuk ke dalam tubuh. Mengingat saat Idul Adha akan banyak makanan bersantan dan berlemak, maka imbangi dengan pembakaran kalori yang cukup.

    “Misalnya pas lebaran (Idul Adha) kita makannya bersantan, berlemak, jangan lupa besoknya olahraga. Jangan malah mager, harus diimbangi. Jadi kita balance kan,” kata dr Nadia pada detikcom, Sabtu (31/5/2025).

    Menurut dr Nadia, kebiasaan sehat ini berawal dari rumah. Misalnya saat memasak, penggunaan gula, garam, dan juga lemak perlu dikontrol.

    Setelah itu, seseorang juga harus memiliki kesadaran untuk menjaga kesehatannya. Salah satunya dengan rutin berolahraga.

    “Penyakit tidak menular itu, bukan artinya hari ini kita makan garam begitu banyak besok kita sakit, nggak kan. Tapi butuh proses 5-10 tahun sampai sebelum dia pada akhirnya mengidap jantung, stroke, kemudian masalah ginjal. Itu kan yang paling sering,” jelas dr Nadia.

    “Karena masalah kesehatan nggak datang dalam beberapa minggu, tapi bertahun-tahun setelah kita hipertensi. Jadi kalau punya hipertensi, ya harus dijaga supaya terkontrol,” pungkasnya.

    (sao/up)

  • Soal Dampak Minyak Babi untuk Kesehatan, Ini Kata Kemenkes

    Soal Dampak Minyak Babi untuk Kesehatan, Ini Kata Kemenkes

    Jakarta – Kandungan lemak jahat dalam minyak babi menjadi kekhawatiran tersendiri, terlepas dari status non halal bagi umat muslim. Bagi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, minyak apapun yang tidak sehat tetap perlu dibatasi.

    Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kemenkes RI, dr Siti Nadia Tarmizi, menegaskan fokus utama dari minyak bukan dari sumbernya melainkan pola konsumsinya. Bukan cuma minyak babi, minyak yang lain juga bisa mengandung lemak jahat.

    “Yang pasti kita harus jaga bagaimana lemak trans ya, itu adalah asam lemak tidak jenuh, itu yang penting,” terang dr Nadia saat dihubungi detikcom, Sabtu (31/5/2025).

    “Kalau asalnya apakah dari babi atau dari sawit, atau dari yang lainnya, itu kita tidak melihat dari sumber asalnya. Tapi yang penting konsumsi lemak trans, ya asam lemak tidak jenuh, itu yang kita batasi,” sambungnya.

    Seperti yang diketahui, asam lemak tidak jenuh memang menjadi faktor risiko penyakit jantung. Konsumsi yang berlebihan dapat meningkatkan berat badan, maupun gangguan pada sistem kardiovaskular.

    “Jadi sebenarnya sama saja (sumbernya), yang penting hasil akhirnya. Jadi, kita tahu bahwa dia itu asam lemak transnya itu berisiko menimbulkan penyakit, seperti jantung koroner,” kata dr Nadia.

    “Jadi, yang penting adalah batas konsumsi dari asam lemak tidak jenuh, itu yang harus diikuti,” pungkasnya.

    (sao/up)

  • Sorotan Kemenkes Soal Minyak Babi, Dampak Serius Lemak Jahat bagi Jantung

    Efek Fatal Kolesterol Tinggi ke Jantung, Penggemar Minyak Babi Wajib Hati-hati

    Jakarta

    Kandungan lemak jenuh dalam minyak babi dapat memicu peningkatan kolesterol di dalam tubuh. Hati-hati lho, dampaknya bisa sangat serius bagi jantung.

    Salah satu kandungan minyak babi yang perlu diwaspadai adalah saturated fatty acid atau asam lemak jenuh. Dalam jangka panjang, asupan lemak ini dapat meningkatkan risiko atherosclerosis.

    “Biasanya kalau orang sakit jantung penyebab utamanya atherosclerosis,” kata dr Bimo Kusumo, SpBTKV, dokter bedah kardiovaskular, dalam perbincangan dengan detikcom, Jumat (30/5/2025).

    Menurut dr Bimo, atherosclerosis adalah penumpukan plak di pembuluh darah jantung. Ada berbagai macam faktor risiko penumpukan plak, salah satu yang banyak ditemukan adalah kolesterol tinggi.

    Penumpukan plak tersebut dalam jangka panjang dapat mengganggu aliran darah ke jantung. Pembuluh darah jantung makin lama makin menyempit, dan bahkan bisa tersumbat sama sekali sehingga jantung kekurangan suplai darah.

    “Kan jantung nggak dapat aliran darah, nggak dapat makan. Lama-lama bagian yang nggak dapat makan ini menipis, terus melebar jantungnya. Pembesaran jantung,” jelas dr Bimo.

    “Yang tadinya kuat memompa 100 persen ke tubuh, turun fungsinya. Lama-lama capek, lama-lama gagal jantung,” lanjutnya.

    NEXT: Kaitan minyak babi dengan kolesterol

    Sebelumnya, spesialis gizi klinis dr Dessy Suci Rachmawati, SpGK menjelaskan bahwa minyak babi memiliki kandungan lemak jenuh yang berbahaya bagi jantung. Saat digunakan untuk menggoreng, pemanasan dengan suhu tinggi membuat ikatan-ikatan lemak rusak dan membentuk lemak trans yang berbahaya.

    “Jadi dia akan menyebabkan peningkatan kolesterol,” jelasnya kepada detikcom.

    Terkait penyakit jantung, dr Bimo mengingatkan penyakit ini bukan cuma menyerang usia lanjut. Belakangan, usia pengidap gangguan jantung cenderung semakin muda.

    “Jangan pikir yang tua-tua saja yang kena, kemarin baru saja operasi jantung umur 30-an,” kata dr Bimo.

  • Liburan Makan Enak Melulu, Ini Saran Ahli Biar Tak Menggendut

    Liburan Makan Enak Melulu, Ini Saran Ahli Biar Tak Menggendut

    Jakarta

    Liburan panjang atau long weekend kerap menjadi momen yang dinantikan banyak orang. Selain jadi waktu yang tepat untuk melepas penat, liburan juga identik dengan momen bersantap, mulai dari kumpul keluarga, jalan-jalan kuliner, hingga menikmati makanan manis dan berlemak tanpa banyak pertimbangan.

    Tak heran, banyak orang merasa pola makan mereka jadi tak terkendali selama liburan. Porsi makan melonjak, jam makan berantakan, dan godaan camilan sulit dihindari. Ahli gizi dari Rumah Sakit Akademik (RSA) Universitas Gadjah Mada (UGM), Pratiwi Dinia Sari, S.Gz, RD, mengatakan mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh, seperti gorengan hingga makanan bersantan yang berlebihan bisa berdampak buruk terhadap kesehatan.

    Hal ini dikarenakan lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat atau Low-Density Lipoprotein (LDL) dalam darah. Dalam jangka panjang kondisi ini dapat menyumbat pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung koroner, gagal jantung, hingga stroke.

    Begitu juga makanan manis. Pratiwi mengatakan kandungan gula yang tinggi dalam makanan ini dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah. Tubuh yang mengalami lonjakan gula darah secara berulang akan lebih cepat merasa lapar, mudah lelah, dan mengalami penumpukan lemak, terutama di jaringan adiposa.

    “Lonjakan ini akan memicu peningkatan produksi insulin dalam tubuh sebagai respon alami, namun jika terlalu sering terjadi, bisa berdampak negatif,” ucap Pratiwi, dikutip dari laman UGM, Selasa (27/5/2025).

    Tubuh yang terus-menerus mengalami lonjakan gula darah dan insulin bekerja terlalu keras dalam waktu lama dapat memicu resistensi insulin. Lantas, bagaimana cara mengatasinya?

    “Caranya sederhana dengan cukup tidur, batasi gula, konsumsi buah dan sayur yang kaya antioksidan, serta makanan yang mengandung probiotik seperti yoghurt atau makanan fermentasi,” tegasnya.

    Selama liburan panjang, penting juga untuk tetap memenuhi kebutuhan serat. Hal ini dikarenakan serat sangat membantu dalam menjaga kadar gula darah, kolesterol, dan tekanan darah. Usahakan mengonsumsi minimal 3 porsi sayur dan 2 porsi buah setiap hari.

    Prinsip “Isi Piringku” dari Kementerian Kesehatan dapat dijadikan pedoman, yakni setengah piring diisi buah dan sayur, seperempat lauk pauk, dan seperempat makanan pokok. Pratiwi pun mengingatkan agar masyarakat tidak khawatir, karena menjaga pola makan sehat bukan berarti harus menjauhi makanan favorit. Ia justru menganjurkan pendekatan yang lebih realistis dengan pola makan 80:20.

    “Artinya, 80 persen kebutuhan kalori harian kita dipenuhi dari makanan berkualitas dan 20% sisanya boleh dari makanan yang sifatnya rekreasional,” jelasnya.

    NEXT: Rekomendasi aktivitas fisik

    Selain itu, Pratiwi juga merekomendasikan untuk melakukan aktivitas fisik agar tubuh tetap bugar selama liburan. Liburan sering kali identik dengan gaya hidup inaktif, seperti rebahan seharian, duduk lama menonton film atau bermain gadget, dan waktu istirahat yang justru terlalu panjang tanpa gerak.

    Padahal, tubuh tetap membutuhkan pergerakan untuk menjaga metabolisme tetap optimal dan mencegah penumpukan kalori yang tidak terpakai.

    “Banyak orang berpikir kalau olahraga itu harus yang berat, seperti pergi ke gym atau ikut kelas kebugaran tertentu. Padahal, aktivitas fisik ringan seperti jalan kaki selama 15-30 menit setiap hari sudah sangat membantu menjaga kebugaran tubuh,” tambahnya.

    “Kuncinya adalah keseimbangan. Gaya hidup sehat dilakukan sepanjang hidup agar kita bisa menikmati momen liburan dengan tubuh yang bugar dan pikiran yang ringan,” tutup Pratiwi.

    Simak Video “Video: Manfaat Diet Ketogenik Sebelum Operasi Jantung Terbuka pada Anak”
    [Gambas:Video 20detik]