Produk: lemak

  • Mengenal Kandungan Nutrisi Daging Kambing, Terbanyak di Bagian Ini

    Mengenal Kandungan Nutrisi Daging Kambing, Terbanyak di Bagian Ini

    Jakarta

    Daging kambing akan menjadi santapan yang sering dihidangkan saat Idul Adha. Kambing mengandung nutrisi berupa kalori, karbohidrat, lemak, protein. Selain itu, banyak juga kandungan seperti zat besi, mineral, vitamin, zinc dan lain sebagainya yang sangat membantu untuk menyediakan energi bagi tubuh.

    Jika ingin mengonsumsinya dengan lebih aman dan sehat, maka bagian yang tidak memiliki banyak lemak bisa dipilih. Menurut spesialis penyakit dalam, Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr Ray Rattu, SpPD, bagian central cenderung pure otot dan memiliki sedikit lemak.

    “Fat yang ada di dalam daging, terutama di bagian otot paha, itu lebih kecil, otot dada itu lebih kecil. Tetapi kalau di bagian perut, itu cenderung lebih banyak area lemak yang kemudian akan berikut setelah kita mengolah daging tersebut,” kata dr Ray kepada detikcom, Selasa (28/5/2025).

    Pada dasarnya, daging kambing baik untuk tubuh, asalkan dikonsumsi secara tepat dan dikonsumsi oleh orang dengan metabolisme yang baik. Sehingga, saat dikonsumsi tidak akan menyisakan residu yang kemudian menumpuk di dalam tubuh dan nantinya menjadi lemak, baik di perut, kulit, visceral, maupun di pembuluh darah.

    Sehingga, dr Ray mengingatkan, orang-orang dengan masalah metabolisme lah yang harus memperhatikan pemilihan daging ini. Baik area daging yang dikonsumsi hingga cara pengolahannya tidak boleh diabaikan.

    “Saya menggarisbawahi untuk pasien-pasien yang kemudian sudah ada keterkaitan dengan masalah metabolisme seperti asam urat, kolesterol. Nah ini yang kemudian harus betul-betul berhati-hati terkait jenis hewan, lokasi daging atau area yang dikonsumsi atau diolah, dan tentu jumlah. Ini yang paling penting, jumlah keberapa banyak yang dikonsumsi,” kata dr Ray.

    (elk/up)

  • Suka Makan Pedas, Influencer China Meninggal karena Kanker Lambung di Umur 25

    Suka Makan Pedas, Influencer China Meninggal karena Kanker Lambung di Umur 25

    Jakarta

    Seorang influencer di China meninggal dunia karena pola makan yang buruk. Ia didiagnosis mengidap kanker lambung stadium akhir diduga karena sering melewatkan sarapan, pola makan tidak teratur, dan sering mengonsumsi makanan pedas.

    Wanita bernama Qianqian itu meninggal dunia di usia 25 tahun pada 24 Mei 2025. Ia telah berjuang melawan kanker lambung yang parah itu selama lebih dari setahun.

    Awal Mula Keluhan Muncul

    Qianqian mengungkapkan ia merasakan ketidaknyamanan pada perutnya selama enam bulan. Awalnya, ia menganggap rasa sakit itu sebagai sakit perut biasa.

    Namun, rasa sakit itu menjadi sering muncul dan menyebar ke bagian dada. Sampai akhirnya, ia memutuskan untuk mencari bantuan medis.

    Hasil Diagnosis Dokter

    Qianqian didiagnosis pada Maret 2024 dengan adenokarsinoma lambung stadium lanjut yang berdiferensiasi buruk. Dokter awalnya merencanakan pengangkatan lambung.

    Selama operasi mereka menemukan tumor yang menutupi seluruh organ, sehingga diperlukan pengangkatan total. Tetapi, kankernya kambuh lagi hanya satu bulan setelah pengobatan berakhir.

    Dikutip dari Goody Feed, kankernya telah menyebar ke rongga perutnya. Selama perjuangannya melawan kanker, Qianqian mendokumentasikan kondisi dan kehidupannya sehari-hari melalui unggahan media sosial yang berakhir pada 28 April 2025.

    Dalam unggahan itu, ia menulis bahwa ia tidak sadarkan diri selama seharian penuh. Tumor perutnya membesar dan ia hanya sempat sadar dalam waktu yang singkat.

    Faktor Gaya Hidup yang Buruk

    Qianqian merasa kondisi kanker perut stadium lanjut yang ia alami berasal dari kebiasaan atau gaya hidupnya yang buruk. Wanita 25 tahun itu sering melewatkan sarapan dan selalu makan tidak teratur.

    Pola makannya mencakup makanan yang sangat pedas, meskipun ia memiliki sistem pencernaan yang sensitif. Qianqian juga makan malam sembarangan saat menjalani diet.

    Meskipun dokter menyebutkan faktor genetik dapat berperan, riwayat keluarganya hanya mencakup gastritis dan erosi lambung, bukan penyakit kanker.

    Berkaca dari kasus Qianqian, pakar medis menyarankan untuk menghindari makanan tinggi garam dan lemak, serta meningkatkan konsumsi buah dan sayur.

    Tanda-tanda awal kanker lambung mungkin sulit dikenali, tetapi bisa berupa gangguan pencernaan atau nyeri ulu hati yang berkelanjutan. Selain itu, muncul rasa kembung, cepat kenyang setelah makan, ketidaknyamanan atau nyeri lambung, mual ringan, kehilangan nafsu makan, dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.

    (sao/kna)

  • Nyetok Simvastatin Biar Leluasa Makan Daging? Catat Saran Dokter

    Nyetok Simvastatin Biar Leluasa Makan Daging? Catat Saran Dokter

    Jakarta

    Menjelang perayaan kurban, banyak orang yang takut kolesterolnya meningkat karena makan daging. Untuk itu, tak jarang ada orang yang menyetok obat penurun kolesterol, Simvastatin.

    Sebenarnya, membeli obat Simvastatin untuk berjaga-jaga tidak masalah. Meski demikian, penting dicatat bahwa obat ini hanya penggunaan obat ini harus didasari pemeriksaan dan dengan petunjuk penggunaan yang lengkap dari profesional kesehatan.

    “Saya setuju untuk men-stok, tetapi penggunaannya alangkah baiknya berdasarkan anjuran dari dokter atau sebelumnya sudah memang terbukti membutuhkan obat-obat tersebut,” kata spesialis penyakit dalam Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr Ray Rattu, SpPD, dalam perbincangan dengan detikcom, Selasa (28/5/2025).

    Menurut dr Ray, penggunaan obat penurun kolesterol juga butuh bukti klinis bahwa seseorang memang membutuhkannya. Pemeriksaan penting dilakukan sebelum minum obat, bukan hanya berdasarkan gejala yang dirasakan seperti kepala pusing dan kaku di tengkuk.

    Ditegaskan, kadar kolesterol tinggi tidak bisa dikira-kira berdasarkan penampilan luar. Seseorang yang obesitas misalnya, memang punya deposit lemak yang lebih banyak di tubuhnya. Namun tidak bisa serta merta dipastikan kolesterolnya juga tinggi.

    “Dan memang harus ada bukti secara laboratoris untuk memastikan baseline dari kolesterol tersebut supaya bisa tepat guna untuk obat-obatan,” tutur dr Ray.

    (elk/up)

  • Jaktim siapkan tiga RPH untuk potong ratusan hewan kurban

    Jaktim siapkan tiga RPH untuk potong ratusan hewan kurban

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Jakarta Timur menyiapkan sebanyak tiga rumah pemotongan hewan (RPH) di wilayah setempat dengan kapasitas pemotongan ratusan hewan kurban saat Idul Adha 1446 Hijriah.

    “Ada tiga RPH di Jakarta Timur yang memang memiliki kapasitas pemotongan hewan kurban banyak, hingga mencapai ratusan saat Idul Adha besok,” kata Kepala Suku Dinas KPKP Jakarta Timur, Taufik Yulianto saat dihubungi di Jakarta, Kamis.

    Pertama, di Jalan Raya Penggilingan Nomor 25, Cakung (RPH Cakung) yang mampu melakukan pemotongan sapi berkapasitas 50 ekor per hari sampai cacah. Namun bisa mencapai 100 ekor sapi per hari jika hanya karkas.

    Pemotongan hingga dicacah berarti hewan dipotong-potong menjadi kecil-kecil. Sedangkan dikarkas berarti bagian tubuh sapi hanya disembelih, dikuliti, dikeluarkan jeroannya, lalu dipisahkan kepala, kaki, organ reproduksi, ambing, ekor dan lemak berlebih.

    Kedua, RPH di RT 01/RW 03, Kelurahan Jati, Pulogadung, yang mampu melakukan pemotongan kambing mencapai 300 ekor per hari.

    “Terakhir, ada RPH Cilangkap yang mampu melakukan pemotongan sapi dan kambing sebanyak 20-30 ekor per hari,” ujar Taufik.

    Taufik menjelaskan, pemotongan hewan kurban di RPH lebih mengutamakan kesehatan hewan kurban, kebersihan dan keamanan.

    RPH juga menyediakan fasilitas yang memadai untuk memastikan proses penyembelihan dan pengolahan daging dilakukan dengan benar, higienis dan sesuai dengan standar keamanan pangan serta syariat Islam.

    Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Timur hingga saat ini sudah memeriksa sebanyak 15 ribu lebih hewan kurban di lokasi penampungan yang ada di 10 kecamatan se-Jakarta Timur menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah.

    Sebanyak 15.631 hewan kurban tersebut berasal dari 204 titik lokasi penampungan dan penjualan hewan kurban di Jakarta Timur, yang terdiri dari 5.896 ekor sapi, 7.828 ekor kambing, 1.906 ekor domba dan satu ekor kerbau.

    Kecamatan Cakung 2.297 ekor dari 25 titik, Pasar Rebo 977 ekor (12 lokasi), Makasar 1.058 ekor (13 lokasi), Duren sawit 781 ekor (15 lokasi) dan Kramat Jati 2.407 ekor (24 lokasi).

    Lalu, Cipayung 3.021 ekor (37 lokasi), Matraman 832 ekor (9 lokasi), Ciracas 2.152 ekor (28 lokasi), Pulogadung 772 ekor (28 lokasi) dan Jatinegara 1.298 ekor dari 13 lokasi.

    Pemeriksaan kesehatan meliputi kesehatan kuku, badan, mulut, lidah dan lain sebagainya termasuk kebersihan dan kelayakan tempat penampungan. Hewan kurban juga dicek usianya, dan pengecekan penyakit mulut dan kuku (PMK), flu, antraks ataupun penyakit lainnya.

    Selain itu, dilakukan pengecekan dan pemeriksaan surat kesehatan hewan kurban dari daerah asal untuk mengantisipasi hewan kurban yang terjangkit penyakit menjelang Idul Adha hingga bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha ditambah tiga hari tasyrik.

    Kemudian juga pemeriksaan tanda-tanda penyakit ataupun cacat fisik yang dapat mempengaruhi kualitas kurban. Jika hasil tersebut menunjukkan hewan dalam kondisi sehat, maka Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) akan diterbitkan.

    Namun, jika ditemukan kecurigaan terhadap kasus PMK pada hewan kurban, masyarakat dapat melapor kepada petugas Suku Dinas (Sudin KPKP) wilayah setempat untuk mendapatkan penanganan.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Jangan Makan Ini Saat Sahur Puasa Arafah Kalau Nggak Mau Perut Kembung

    Jangan Makan Ini Saat Sahur Puasa Arafah Kalau Nggak Mau Perut Kembung

    Jakarta – Memilih menu makanan untuk sahur puasa Arafah penting dilakukan untuk memastikan ibadah ini lancar. Salah memilih menu makanan saat sahur dapat menyebabkan perut kembung selama seharian berpuasa. Saat perut kembung, tak hanya ibadah yang kurang khusyuk, aktivitas lain pun bisa jadi terganggu.Penyebab perut kembung saat puasa Arafah

    Perut kembung umumnya disebabkan oleh penumpukan gas di dalam usus. Namun, faktor lain seperti intoleransi makanan, sembelit, dan gangguan pencernaan juga dapat menyebabkan kondisi ini.

    “Beberapa makanan memang mengandung gas dan fosfat. Makanan-makanan ini sebaiknya dihindari saat sahur, seperti kol, ubi, dan nangka muda. Makanan yang mengandung gas dapat memicu tingkat produksi asam lambung,” tutur pakar nutrisi Rita Ramayulis kepada detikcom beberapa waktu lalu.

    Berikut beberapa makanan yang sebaiknya dihindari saat sahur untuk menghindari perut kembung:

    Makanan yang mengandung gas seperti ubi, lemak, sawi, kol, pisang ambon, minuman bersoda, cokelat.Makanan yang merangsang produksi asam seperti kopi, alkohol, sari buah sitrus, susu full krim.Makanan yang sulit dicerna seperti makanan berlemak dan keju.Makanan yang merusak dinding lambung seperti makanan mengandung cuka, pedas, bumbu yang merangsang.

    Sementara itu Dosen Fakultas Kedokteran IPB University, dr Mira Dewi, menjelaskan perut kembung biasanya disebabkan oleh pola makan yang buruk saat sahur atau berbuka, seperti langsung mengonsumsi makanan yang dapat menimbulkan gas saat berbuka. Orang dengan masalah asam lambung memang kerap kali lebih rentan mengalami perut kembung.

    Mencegah Perut Kembung saat Puasa Arafah

    Untuk mencegah perut kembung, dr Mira menyarankan beberapa hal, antara lain makan secara perlahan, menghindari makanan pemicu perut kembung saat sahur dan berbuka, serta tidak makan berlebihan saat berbuka. Bagi penderita intoleransi laktosa, sebaiknya batasi pula konsumsi susu.

    “Selain itu, jagalah asupan cairan tubuh dengan minum air putih yang cukup dan berolahraga secara teratur,” sarannya.

    (elk/kna)

  • Daging Kambing Vs Sapi, Mana yang Lebih Tinggi Kolesterol? Ini Kata Dokter

    Daging Kambing Vs Sapi, Mana yang Lebih Tinggi Kolesterol? Ini Kata Dokter

    Jakarta – Menyantap aneka olahan daging kurban menjadi salah satu bagian dari tradisi hari raya Idul Adha. Masyarakat Indonesia biasanya mengolah daging sapi dan kambing, dua hewan yang kerap dikurbankan saat Hari Raya.

    Namun, tak jarang orang yang lebih memilih mengonsumsi daging sapi lantaran dinilai lebih ‘ramah’ kolesterol. Lantas bagaimana faktanya?

    Dokter spesialis penyakit dalam dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr Ray Rattu, SpPD, mengatakan, daging kambing memang memiliki risiko sedikit lebih tinggi dalam meningkatkan kadar kolesterol darah dibandingkan daging sapi.

    Meski begitu, ia menekankan hal ini juga bergantung pada bagian daging yang dikonsumsi, serta bagaimana cara pengolahannya.

    “Ada area yang dibawa di bagian sentral atau yang kita sebut dengan lean. Itu umumnya adalah daging otot semua. Artinya dalam otot tersebut, kandungan lemak itu kecil,” ucapnya saat berbincang dengan detikcom, Selasa (28/5/2025).

    Menurut dr Ray, bagian lean meat cenderung rendah lemak karena sebagian besar terdiri dari otot. Jika seseorang mengonsumsi bagian tersebut, jumlah lemak jenuh yang masuk ke dalam tubuh akan lebih sedikit sehingga dapat mengurangi risiko terjadinya peningkatan kolesterol darah.

    Karena itu, dr Ray mengatakan bagian orang yang memiliki risiko tinggi sebaiknya menghindari bagian-bagian daging berlemak, seperti dari perut atau dekat kulit.

    “Jadi kita tahu kan kadang ada berapa persen fat dari area daging tersebut. Memang fat yang ada di dalam daging, terutama di bagian otot paha, itu lebih kecil. Otot dada itu lebih kecil. Tetapi kalau di bagian perut, itu cenderung lebih banyak area lemak,” katanya.

    “Nah inilah yang kemudian kita pilih untuk kemudian tidak diolah. Kalau memang yang akan mengkonsumsi ini tentu bermasalah dengan konsumsi kolesterol yang berlebihan atau lemak berlebihan,” lanjutnya lagi.

    (suc/up)

  • Sedentary Lifestyle Ancam Kesehatan Tulang-Jantung, Ini Cara Cegahnya

    Sedentary Lifestyle Ancam Kesehatan Tulang-Jantung, Ini Cara Cegahnya

    Jakarta

    Di era serba digital dan instan, banyak orang tanpa sadar mengadopsi sedentary lifestyle atau gaya hidup minim gerak. Padahal, gaya hidup ini dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan gangguan tulang.

    Dilansir dari Kemenkes.go.id, sedentary lifestyle merujuk pada gaya hidup minim aktivitas fisik sehingga kalori yang dibakar setiap harinya pun sedikit. Orang dengan gaya hidup ini biasanya menghabiskan sebagian besar waktu dalam posisi duduk atau berbaring, baik saat bekerja di depan komputer, menonton televisi, hingga bermain gadget.

    Sayangnya, gaya hidup minim gerak ini tidak hanya membuat tubuh terasa kaku dan tidak bugar, tapi juga menjadi ancaman serius bagi kesehatan. Jika dibiarkan, kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan penurunan massa otot, kepadatan tulang, serta meningkatkan risiko penyakit jantung dan metabolik lainnya.

    Agar tubuh tetap sehat dan bugar di tengah tren sedentary lifestyle, berikut beberapa langkah yang bisa detikers lakukan .

    1. Rutin Olahraga untuk Menjaga Fungsi Jantung dan Tulang

    Olahraga adalah kunci untuk melawan dampak negatif dari gaya hidup minim gerak. Latihan fisik teratur dapat mempertahankan massa otot dan kepadatan tulang, sekaligus menjaga kesehatan jantung.

    Selain itu, jika kebiasaan olahraga dilakukan sedini mungkin, manfaat dari olahraga itu akan terasa hingga usia lanjut, termasuk mencegah penyakit-penyakit seperti osteoporosis.

    Berikut adalah tiga jenis olahraga yang bisa dilakukan.

    Latihan Aerobik: Jalan kaki cepat, berenang, atau bersepeda. Latihan ini dapat menjaga fungsi jantung dan sirkulasi darah.

    Latihan Kekuatan (Resistensi): Seperti angkat beban ringan atau push-up. Latihan ini dapat memperkuat otot dan tulang.

    Latihan Fleksibilitas dan Keseimbangan: Yoga atau tai chi. Latihan ini dapat menjaga mobilitas tubuh dan mencegah cedera.

    Cukup luangkan 30 menit setiap hari untuk berolahraga agar tubuh tetap bugar dan sehat untuk jangka waktu panjang.

    2. Konsumsi Karbohidrat Kompleks dan Protein Berkualitas

    Selain berolahraga, asupan nutrisi yang seimbang juga menjadi pilar penting dalam menjaga kesehatan tubuh. Konsumsi makanan dengan kandungan makronutrien dan mikronutrien lengkap disarankan untuk menjaga massa otot dan kualitas hidup, terutama seiring bertambahnya usia.

    Pilih sumber karbohidrat kompleks seperti nasi merah, roti gandum, atau oatmeal untuk energi yang lebih stabil. Sementara itu, untuk protein, utamakan sumber hewani tanpa lemak (ikan, ayam tanpa kulit) dan nabati (kacang-kacangan, tahu, tempe) yang dapat membantu memperbaiki jaringan otot. Khusus untuk usia lanjut, antioksidan menjadi jenis mikronutrien yang perlu diperhatikan. Sayur-sayuran dan buah-buahan dapat menjadi sumber antioksidan yang melindungi sel-sel dalam tubuh.

    3. Lengkapi Nutrisi dengan Suplemen dan Vitamin

    Selain menjaga pola makan dan rutin olahraga, nutrisi berperan penting dalam menjaga fungsi tubuh, meningkatkan imunitas, dan mendukung kesehatan tulang serta jantung.

    Beberapa nutrisi penting meliputi kalsium, vitamin D, vitamin K2, dan protein. Sayangnya, asupan harian kadang tidak tercukupi hanya dari makanan atau paparan sinar matahari, terutama bagi orang dengan aktivitas tinggi.

    Oleh karena itu, vitamin bisa menjadi pelengkap kebutuhan nutrisi harian. Vitamin dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi harian, terutama bagi orang-orang yang kesulitan mendapatkan nutrisi dari makanan. Anda bisa mengonsumsi vitamin D3 + K2, seperti Sido Muncul Vitamin D3 + K2.

    Produk ini mengandung D3 sebesar 800 IU (International Unit). Satuan IU ini digunakan untuk mengukur efektivitas kerja suatu vitamin dalam tubuh. Dosis ini pun tergolong optimal untuk membantu penyerapan kalsium, apalagi jika dibandingkan produk lain yang pada umumnya hanya mengandung 400 IU. Semakin tinggi angka IU-nya, semakin besar pula peran vitamin D dalam mendukung kesehatan tulang dan daya tahan tubuh.

    Tak hanya itu, produk ini juga mengandung vitamin K2 (MK-7) sebanyak 45 mcg yang dapat mengaktifkan protein serta osteocalcin yang mengintegrasikan kalsium ke dalam tulang.

    Kombinasi D3 dan K2 ini juga menjaga kesehatan sistem kardiovaskular secara menyeluruh dan mengaktifkan protein matriks GLA (MGP) untuk mengikat kelebihan kalsium serta meningkatkan aliran serta fleksibilitas arteri.

    Keunggulan lainnya, produk ini hadir dalam bentuk mini soft capsule, yang lebih mudah ditelan dan diserap tubuh. Suplemen ini cocok dikonsumsi sebagai pendamping gaya hidup aktif dan sehat, terutama bagi detikers yang mulai memasuki usia dewasa atau lansia.

    Jadi tunggu apa lagi? Yuk jaga kesehatan dengan Sido Muncul Vitamin D3 + K2 dan bisa melakukan pembelian di sini.

    (akn/ega)

  • Demi Hidupkan Mammoth yang Punah, Ilmuwan Bikin Tikus Berbulu Lebat

    Demi Hidupkan Mammoth yang Punah, Ilmuwan Bikin Tikus Berbulu Lebat

    Jakarta

    Di sebuah laboratorium di Dallas, Texas, Amerika Serikat, para ilmuwan di Colossal Biosciences mengambil langkah besar untuk menghidupkan kembali salah satu makhluk paling ikonik di Bumi yang telah punah, mammoth berbulu.

    Menggunakan teknik penyuntingan gen yang canggih, ilmuwan mengembangbiakkan tikus dengan bulu yang panjang dan berbulu serta ciri-ciri metabolisme unik yang dimodelkan pada mammoth yang telah punah.

    Penciptaan hewan mutan ini bertujuan menyempurnakan metode yang pada akhirnya dapat mengembalikan spesies tersebut pada 2028.

    Model untuk Raksasa Purba

    Mammoth berbulu, kerabat besar gajah modern, punah sekitar 4.000 tahun yang lalu. DNA-nya telah terawetkan dengan sangat baik di lapisan tanah beku di seluruh Arktik, menyediakan cetak biru genetik untuk upaya pemulihan kepunahan.

    Namun, ‘bekerja langsung’ dengan gajah menimbulkan masalah etika dan praktis yang serius. Untuk mengatasi hal ini, tim yang dipimpin oleh CEO Colossal Ben Lamm beralih ke tikus sebagai alternatifnya. Tikus dipilih karena hewan ini bereproduksi dengan cepat dan genetikanya dapat diubah secara tepat dengan teknologi CRISPR.

    Para peneliti berfokus pada tujuh gen yang bertanggung jawab atas bulu lebat khas mamut, gen yang memengaruhi panjang, tekstur, dan warna rambut. Gen lain yang mereka sunting mengendalikan metabolisme lipid hewan yang dipercepat, adaptasi penting yang memungkinkan mamut bertahan hidup dalam kondisi dingin. Hasilnya adalah sekumpulan tikus yang memiliki bulu tebal dan keemasan yang mengingatkan pada inspirasi prasejarah mereka.

    Kompleksitas Penyuntingan Gen

    Proses ini memerlukan uji coba yang ekstensif. Selama lima putaran percobaan, hampir 250 embrio berhasil dibuat, dengan kurang dari setengahnya berkembang menjadi 200 hingga 300 embrio sel yang layak. Embrio-embrio ini ditanamkan ke tikus betina pengganti, menghasilkan 38 anak tikus yang berhasil mengekspresikan ciri khas mamut berbulu.

    “Tikus berbulu raksasa menandai momen penting dalam misi pemulihan kepunahan kami,” kata Lamm dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari The Daily Galaxy.

    “Dengan merekayasa berbagai sifat tahan dingin dari jalur evolusi mammoth menjadi spesies model hidup, kami telah membuktikan kemampuan kami untuk menciptakan kembali kombinasi genetik kompleks yang membutuhkan waktu jutaan tahun untuk diciptakan oleh alam,” jelasnya.

    Meskipun ada terobosan ini, para peneliti menekankan bahwa tikus merupakan bukti awal dari konsep tersebut. Membawa kembali mamut itu sendiri melibatkan penyuntingan puluhan gen yang terkait dengan pembuluh darah, distribusi lemak, dan ketahanan terhadap dingin. Setiap gen harus dipelajari dan diuji dengan saksama pada tikus, sebelum dilakukan percobaan pada embrio gajah.

    (rns/fay)

  • Neraca Dagang Indonesia-AS Masih Surplus per April 2025 usai Kena Tarif Trump 32%

    Neraca Dagang Indonesia-AS Masih Surplus per April 2025 usai Kena Tarif Trump 32%

    Bisnis.com, JAKARTA — Amerika Serikat tercatat masih menjadi negara dengan penyumbang surplus neraca perdagangan nonmigas terbesar sepanjang Januari—April 2025, yang mencapai US$6,42 miliar dari surplus RI secara keseluruhan senilai US$11,07 miliar.

    Neraca perdagangan bahkan tetap mencatatkan surplus pada April—walaupun lebih rendah dari surplus Maret 2025—di saat Presiden AS Donald Trump mengenakan tarif impor ke Indonesia hingga 32%. 

    “Total nilai ekspor ke Amerika Serikat bulan April 2025 US$2,08 miliar dan total nilai impor dari AS bulan April 2025 US$0,96 miliar,” ujar Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini, Senin (2/6/2025). 

    Alhasil surplus khusus April 2025 mencapai US$1,12 miliar, lebih rendah dari Maret yang senilai US$1,98 miliar. 

    Tercatat terdapat tiga komoditas penyumbang surplus terbesar, yakni mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya (HS 85) senilai US$1,25 miliar. 

    Kemudian komoditas unggulan alas kaki (HS 64) serta pakaian dan aksesorisnya (rajutan) (HS 61) yang masing-masing menyumbang US$838,4 juta dan US$801,4 juta. 

    Secara umum, kinerja ekspor Indonesia April 2025 mencapai US$20.743,8 juta (pembulatan US$20,74 miliar), lebih rendah dari Maret 2025 yang mencapai US$23,25 miliar atau turun 10,77% secara (MtM).

    Sementara khusus ekspor Indonesia ke AS pada April 2025 tercatat anjlok sebesar 20,87% (MtM), namun secara tahunan (year on year/YoY) masih meningkat 18,43%. 

    Mengacu data BPS, ketiga komoditas tersebut memang menyumbangkan surplus, tetapi secara bulanan nilai ekspornya lebih rendah dari Maret 2025. 

    Komoditas mesin dengan kode HS 85 nilainya mengalami kontraksi sebesar 24,91% pada April (month to month/MtM), sementara pakaian dengan kode HS 61 dan alas kaki masing-masing kontraksi sebesar 11,97% dan 19,5%. 

    Melihat dari sisi volume ekspor, hanya komoditas mesin dan perlengkapan elektrik (HS 85) yang naik tipis 0,01% dari 42.200 ton (Maret 2025) menjadi 42.300 pada April 2025. 

    Dua komoditas lainnya mengalami penurunan volume pengiriman dari Tanah Air ke AS pada April 2025 sebesar 4,27% (MtM) dan 23,61%. 

    Penurunan besaran surplus bukan hanya tertekan ekspor yang melandai, juga sejalan dengan meningkatnya impor dari AS sebesar 2,47% (MtM).

    Dari 10 komoditas utama impor dari AS ke Indonesia, mesin dan perlengkatan elektrik dan bagiannya (HS 85) mengalami peningkatan hingga 285,89% (MtM) dan 487,34% (YoY). 

    Kemudian komoditas biji dan buah mengandung minyak (HS 12) tercatat melonjak hingga 118,03% (MtM). Selain itu, komoditas pulp dan kayu (HS 47) nilainya melesat 74,25% (MtM).

    Sebelumnya, pemerintah memang berencana untuk meningkatkan impor barang asal AS untuk mengurangi surplus neraca dagang dan dalam rangka ‘merayu’ Trump agar menurunkan tarif resiprokal 32%. 

    Meski demikian, belum dapat dipastikan apakah peningkatan impor yang terjadi sejalan dengan rencana pemerintah atau bukan.

    Berikut 10 Komoditas Ekspor Nonmigas RI ke AS Terbesar pada April 2025:

    Komoditas 
    Maret 2025 (US$, juta)
    April 2025 (US$, juta) 

    Mesin dan perlengkapan elektrik (85)
    505,4
    379,5

    Pakaian dan aksesorinya (rajutan) (61)
    195,8
    172,4

    Alas kaki (64)
    243
    195,6

    Pakaian dan aksesorinya (bukan rajutan) (62)
    174,8
    138,4

    Lemak dan minyak hewan/nabati (15)
    238,7
    128,7

    Karet dan barang dari karet (40)
    135,3
    126,6

    Perabotan dan alat penerangan  (94)
    131,9
    92,7

    Ikan dan udang (03)
    95,7
    84,9

    Mesin dan peralatan  mekanis (84)
    87,2
    71,3

    Olahan dari daging dan ikan (16)
    71,5
    52,8

    Berikut 10 Komoditas Impor Nonmigas dari AS ke RI Terbesar pada April 2025:

    Komoditas
    Maret 2025 (US$, juta)
    April 2025 (US$, juta)

    Mesin/peralatan mekanis dan bagiannya (84)
    114,2
    99,7

    Biji dan buah mengandung minyak (12)
    41
    89,4

    Mesin/perlengkapan elektrik dan bagiannya (85)
    43,4
    167,3

    Bahan bakar mineral (27)
    69,7
    46,6

    Ampas dan sisa industri makanan (23)
    36,5
    43,7

    Instrumen optik, fotografi, sinematografi, dan medis (90)
    31,7
    27,8

    Pulp dari kayu (47)
    20,6
    35,9

    Plastik dan barang dari plastik (39)
    25
    27,7

    Bahan kimia anorganik (28)
    26,9
    13,9

    Serealia (10)
    28,8
    1,1

    Sumber: BPS, diolah

  • Sinyal Ekonomi RI Tertekan Tergambar dari Kinerja Ekspor dan Kontraksi PMI Manufaktur

    Sinyal Ekonomi RI Tertekan Tergambar dari Kinerja Ekspor dan Kontraksi PMI Manufaktur

    Bisnis.com, JAKARTA — Pelambatan ekspor pada April 2025 dan diiringi PMI Manufaktur yang melambat menjadi sinyal ekonomi domestik menampakkan pelemahan. 

    Kepala Ekonom PT Bank Permata Tbk. (BNLI) Josua Pardede tidak menampik bahwa data ekspor yang anjlok 10,77% secara bulanan (month to month/MtM) dan kontraksi PMI Manufaktur ke level 47,4 pada Mei 2025 memang mencerminkan adanya tekanan lanjutan dari sisi eksternal maupun permintaan domestik yang lemah. 

    “Kedua indikator ini tidak bisa dipandang terpisah, karena saling mengonfirmasi pelemahan aktivitas industri yang ditopang oleh ekspor dan konsumsi,” ujarnya, Senin (2/6/2025). 

    Secara umum, kinerja ekspor Indonesia April 2025 mencapai US$20,74 miliar, lebih rendah dari Maret 2025 yang mencapai US$23,25 miliar atau turun 10,77% secara MtM. 

    Meskipun secara tahunan ekspor masih mencatat pertumbuhan 5,76% dan 7,17% untuk ekspor nonmigas, penurunan tajam secara bulanan (MtM) terjadi terutama pada komoditas unggulan seperti bahan bakar mineral (-6,23%), nikel dan turunannya (-21,28%), serta minyak nabati (-39,23%). 

    Josua melihat kondisi ini mencerminkan tekanan dari ketidakpastian perdagangan global, termasuk efek lanjutan dari tarif resiprokal yang diberlakukan AS di bawah kebijakan Trump, yang menurunkan ekspor Indonesia ke negara-negara utama seperti Jepang (-22,28% YoY) dan India (-19,07% YoY).

    Sementara itu, dari sisi PMI manufaktur, kontraksi dua bulan berturut-turut dan penurunan permintaan baru—terbesar sejak Agustus 2021—menunjukkan pelemahan permintaan domestik maupun ekspor.

    “Perusahaan manufaktur juga mulai menurunkan pembelian bahan baku dan mengurangi inventaris, tanda bahwa optimisme jangka pendek masih lemah,” lanjutnya. 

    Namun demikian, Josua tetap melihat peluang untuk rebound tetap terbuka. Terlebih, keyakinan pelaku industri terhadap prospek 12 bulan ke depan meningkat, yang tercermin dari kenaikan ketenagakerjaan lima kali dalam enam bulan terakhir.

    Senada, Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (Core) Mohammad Faisal turut melihat bahwa untuk bulan-bulan yang akan datang, tren penurunan ekspor berpotensi masih terjadi karena kondisi manufaktur yang kontraksi dipengaruhi oleh faktor domestik dan global. 

    “Domestik ada pelemahan sisi permintaan, kami lihat indikasi pelemahan masih terus berlanjut, termasuk data-data yang dikeluarkan BPS hari ini, deflasi cukup tajam di luar kebiasaan. Begitu juga data lain yang berkaitan dengan permintaan, penjualan barang, termasuk barang ritel,” jelasnya. 

    Faisal melihat ekspor juga berpotensi mengalami tekanan dari sisi harga yang turun, termasuk ekspor komoditas andalan batu bara. Bahkan harga harga batu bara mencapai level terendah sejak Mei 2021. 

    Selain itu, potensi penurunan ekspor bakal terjadi sebagai konsekuensi dari pengenaan tarif oleh AS yang dihitung 90 hari atau mulai efektif pada Juli dan bergantung pada hasil negosiasi mendatang. 

    Sebelumnya, Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini menyampaikan bahwa secara umum ekspor bulanan turun, utamanya akibat menurunnya nilai ekspor komoditas lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15) sebesar 6,23% secara bulanan (month to month/MtM) atau 24,06% secara tahunan (year on year/YoY). 

    Sebagai catatan, pada April 2025 harga komoditas di pasar internasional secara umum bervariasi. Penurunan harga komoditas energi didorong oleh penurunan harga minyak mentah dan batu bara.

    Sementara itu, impor mencapai US$20.585 juta atau sekitar US$20,59 miliar pada April 2025, meningkat dari Maret 2025 yang senilai US$18,92 miliar. 

    Alhasil, neraca perdagangan barang Indonesia pada April 2025 yang berasal dari selisih ekspor dan impor mencatatkan angka sebesar US$158,8 juta (pembulatan US$160 juta atau US$0,16 miliar).