Produk: lemak

  • Pilu Terserang Stroke di Umur 21, Ini 6 Kebiasaan yang Bisa Jadi Pemicu

    Pilu Terserang Stroke di Umur 21, Ini 6 Kebiasaan yang Bisa Jadi Pemicu

    Jakarta

    Banyak yang mengira stroke hanya menyerang usia tua. Tapi siapa sangka, seorang wanita di Inggris mengalami stroke di usianya yang masih 21 tahun.

    Phoebe O’Shaughnessy, awalnya mengeluhkan sakit kepala selama empat hari. Sakitnya tak kunjung reda meski dia meminum obat apapun sehingga dirinya memutuskan ke rumah sakit.

    “Saat bangun, saya tidak bisa berbicara atau berjalan, dan sisi kanan wajah saya mulai melemah,” ucap Phoebe.

    Kejadian yang sama juga dirasakan oleh Elsa, seorang wanita di Tangerang. Dia terkena stroke di usia 29 tahun, usia yang masih sangat muda.

    Tiga hari sebelum stroke, Elsa mengeluh pusing tak tertahankan. Kala itu, dokter tidak mengira Elsa kena stroke dan langsung diperbolehkan pulang. Mengira gejalanya mereda, tiga hari kemudian seluruh badan di area kirinya tidak bisa digerakkan dan dia sulit berbicara.

    “Pola makan saya nggak sehat, sukanya yang fast food, nggak pernah olahraga apalagi tidur selalu jam 2 subuh, sekarang hanya bisa terapi,” beber Elsa kepada detikcom Jumat (7/2/2025).

    Penyebab Stroke Usia Muda

    Terkait meningkatnya angka stroke di usia muda, Dr dr Jacub Pandelaki, SpRad(K), mengatakan ada beberapa faktor yang melatarbelakanginya. Pertama, catatan pelaporan kasus yang relatif baik daripada tahun-tahun sebelumnya.

    Kedua, teknologi deteksi dini sehingga pasien muda yang terserang stroke lebih mudah diketahui. Ketiga, faktor gaya hidup yang juga berperan memicu stroke usia muda.

    Gejala Stroke

    Gejala stroke yang harus dikenali yakni:

    Kesulitan berbicaraMati rasa, kelemahan atau kelumpuhan pada wajah, lengan atau kakuMasalah penglihatan pada satu atau kedua mataSakit kepalaKesulitan berjalan6 Kebiasaan yang Bisa Picu Stroke

    Stroke yang terjadi di usia muda bisa dipicu faktor gaya hidup yang tidak sehat. Pola makan saat ini yang cenderung instan juga bisa menjadi pemicu terjadinya stroke.

    “Jadi pola hidup mempunyai pengaruh yang besar, itulah kenapa pada usia muda sekarang ini bisa dimungkinkan terkena stroke,” terang dr Jacob.

    1. Terlalu banyak makan garam

    Orang yang mengonsumsi makanan tinggi garam atau makanan yang kaya lemak jenuh, lemak trans, dan kolesterol berisiko tinggi terkena stroke dan penyakit jantung.

    “Makanan tinggi garam meningkatkan tekanan darah dan merupakan faktor risiko stroke,” kata Dr Praveen Gupta, Direktur Utama & Kepala, Departemen Neurologi, Fortis Memorial Research Institute, Gurugram.

    2. Rebahan terus

    Rebahan terus tanpa dibarengi dengan aktivitas fisik yang teratur bisa memicu stroke. Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan berbagai kondisi kesehatan lain seperti obesitas yang terkait dengan stroke.

    3. Terlalu stres

    Stres mungkin sulit untuk dihindari sepenuhnya. Tapi paparan stres tidak terkontrol yang terus menerus bisa menyebabkan masalah kronis. Tekanan yang diberikan pikiran ke tubuh saat menghadapi situasi yang membuat stres bisa meningkatkan tekanan darah. Kemudian selanjutnya meningkatkan kemungkinan terkena stroke.

    4. Kebiasaan begadang

    Spesialis neurologi dr Sigit Dewanto H, SpN, FINS, FINA mengatakan secara tidak langsung, kebiasaan begadang dan kurang tidur bisa memicu stroke.

    “Kalau kita kurang tidur, metabolisme kita terganggu. Jadinya korelasinya gampang terkena faktor-faktor risikonya. Jadi nggak direct, tapi indirect. Jadi faktor risikonya dulu yang muncul. Seperti darah tinggi, gula, itu semua bisa muncul. Itu korelasinya kecapekan tadi kurang istirahat,” terangnya saat ditemui detikcom di Jakarta Pusat, Rabu (25/10/2023).

    5. Berlebihan minum energy drink

    Spesialis saraf dari Perhimpunan Dokter Neurologi Seluruh Indonesia (Perdosni), dr Henry Riyanto, SpN, menyebut energy drink memiliki kandungan neurostimulan. Konsumsi berlebihan tak cuma mempengaruhi saraf, tapi juga bisa meningkatkan tekanan darah serta denyut jantung.

    “Pada orang-orang yang sudah memiliki faktor risiko sebelumnya, ada gangguan dinding pembuluh darah misalnya, akhirnya itu bisa terjadi kalau misalnya ada plak di pembuluh darahnya. Nantinya plaknya bisa menimbulkan stroke iskemik atau sumbatan,” kata dr Henry dalam perbincangan dengan detikcom.

    6. Kebanyakan minum soda

    Menurut penelitian yang dilakukan INTERSTROKE, minuman berkarbonasi, baik yang mengandung gula maupun pemanis buatan, seperti soda, dikaitkan dengan peningkatan kemungkinan terkena stroke pertama atau pendarahan intraserebral sebesar 22 persen.

    “Kandungan gula yang tinggi dalam minuman berkarbonasi biasa dapat menyebabkan obesitas, diabetes, dan hipertensi, yang semuanya merupakan faktor risiko utama stroke iskemik dan pendarahan intraserebral,” kata Christopher Yi, dokter bedah vaskular di Memorial Orange Coast Medical Center, California.

    Tips mencegah stroke

    Stroke adalah penyakit yang bisa dicegah. Mengganti kebiasaan sehari-hari menjadi lebih sehat bisa mencegah penyakit mematikan ini. Beberapa yang bisa dilakukan yakni:

    Olahraga teraturPerbanyak minum air putih, kurangi asupan gulaTidur setidaknya 7-9 jam sehariKurangi stres dengan rutin melakukan meditasi atau yogaMengonsumsi makanan sehat seperti buah, sayur, juga memilih protein yang rendah kadar lemak.Melakukan pemeriksaan kesehatan rutin tekanan darah.

    (up/tgm)

  • Jangan Lengah, Ini Tanda Tubuh Sudah Kebanyakan Gula

    Jangan Lengah, Ini Tanda Tubuh Sudah Kebanyakan Gula

    Jakarta

    Gula memberikan rasa manis yang nikmat dan sering menjadi bagian dari makanan dan minuman favorit. Namun, di balik rasanya yang enak, konsumsi gula berlebih bisa berdampak buruk pada kesehatan.

    Banyak orang yang mengonsumsi gula secara berlebihan. Ketika itu terjadi, tubuh bisa memberikan sinyal yang harus disadari agar konsumsi gula dapat dikurangi.

    Tanda Tubuh Sudah Kebanyakan Gula

    Saat kebanyakan mengonsumsi gula, tanda-tanda yang dapat terlihat yaitu, rasa lapar yang meningkat, berat badan yang bertambah, hingga mudah tersinggung.

    1. Rasa Lapar yang Meningkat

    Tanda pertama ketika mengonsumsi banyak kalori ekstra dari gula tambahan adalah rasa lapar yang meningkat. Dikutip dari Everyday Health, gula hanya memuaskan selera, tapi tidak benar-benar mengenyangkan.

    Terlebih, gula bisa merusak hormon lemak, seperti leptin yang menghambat rasa lapar. Jadi, saat makan gula, seseorang akan terus ingin mengonsumsi lebih banyak gula dan merasa lebih lapar.

    2. Berat Badan Bertambah

    Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi minuman manis yang mengandung gula meningkatkan berat badan pada orang dewasa dan anak-anak. Dikutip dari Times of India, mengonsumsi gula, terutama dari makanan olahan dan minuman manis bisa meningkatkan kadar lemak.

    3. Masalah Kulit

    Mengonsumsi terlalu banyak gula bisa mengganggu produksi kolagen dan elastin pada kulit, yang bisa menyebabkan jerawat, kerutan, dan masalah kulit lainnya. Selain itu, terlalu banyak gula juga membuat kulit lebih rentan terhadap kerutan, seiring bertambahnya usia.

    4. Nyeri Sendi

    Nyeri sendi juga bisa menjadi tanda tubuh sudah kebanyakan gula. Sebab, mengonsumsi terlalu banyak gula bisa membuat peradangan sistemik yang menyebabkan nyeri sendi.

    5. Masalah Tidur

    Sulit untuk tidur? Coba perhatikan makanan apa yang telah dikonsumsi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi gula tambahan yang tinggi diduga terkait dengan kualitas tidur yang buruk. Siklus tidur dan kualitas tidur diatur oleh cahaya, suhu ruangan, serta kontrol glikemik.

    “Bagi seseorang yang secara kronis mengonsumsi gula tambahan dalam jumlah berlebihan, hal itu benar-benar dapat mengacaukan siklus tidur dan kualitas tidur mereka,” kata pelatih kesehatan di New York City, Jessica Cording, RD.

    6. Tekanan Darah Tinggi

    Terlalu banyak gula juga bisa menyebabkan hipertensi atau tekanan darah tinggi. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi minuman manis yang mengandung gula berhubungan signifikan dengan tekanan darah tinggi dan kondisi hipertensi yang lebih tinggi.

    Meski demikian, belum ditemukan hubungan sebab-akibat langsung antara gula dan hipertensi. Hanya saja, ilmuwan meyakini, kadar glukosa yang tinggi bisa merusak lapisan pembuluh darah, sehingga lipid, seperti kolesterol lebih mudah menempel pada dinding pembuluh darah.

    Ketika itu, pembuluh darah mengeras dan tekanan darah akan naik.

    7. Rentan Sakit

    Konsumsi gula yang tinggi bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh dan membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit. Untuk itu, sertakan makanan utuh yang kaya akan vitamin dan mineral dalam pola makan agar sistem kekebalan tubuh semakin kuat. Batasi konsumsi minuman manis dan makanan olahan.

    8. Kelelahan

    Rasa lelah bisa disebabkan oleh jumlah gula yang dikonsumsi dalam makanan. Gula mudah diserap dan dicerna. Seberapa banyak pun gula yang dimakan, dalam 30 menit rasa lapar akan datang lagi bahkan merasa kekurangan energi.
    Perubahan besar kadar gula darah dan insulin bisa menyebabkan anjloknya kadar energi dan memengaruhi tingkat energi secara keseluruhan.

    9. Merasa Makanan Kurang Manis

    Merasa makanan tidak semanis biasanya, sehingga perlu menambahkan gula bisa menjadi tanda kebanyakan konsumsi gula. Dalam kondisi ini, otak telah dilatih untuk mengharapkan tingkat kemanisan yang sangat tinggi.

    Ketika mulai terbiasa, akan lebih sulit untuk merasa puas dengan makanan manis. Justru, malah mengharapkan tingkat kemanisan yang lebih tinggi.

    10. Mudah Tersinggung

    Rasa murung, mudah tersinggung, gelisah, dan stres bisa jadi pertanda bahwa tubuh mengonsumsi terlalu banyak gula. Penelitian menunjukkan, mengonsumsi terlalu banyak gula bisa memicu peradangan, memperburuk suasana hati, dan menyebabkan gejala depresi.

    11. Peningkatan Resistensi Insulin

    Mengonsumsi makanan yang mengandung banyak gula tambahan merupakan faktor resistensi insulin. Resistensi insulin merupakan akibat dari sel-sel tubuh yang kehilangan kepekaannya terhadap hormon insulin, yang mengendalikan kadar gula darah.

    Batasan Asupan Gula

    Organisasi kesehatan dan para peneliti di seluruh dunia menyepakati pentingnya membatasi asupan gula bebas. Dikutip dari NHS, gula bebas adalah sejenis gula yang ditambahkan ke makanan dan minuman, serta gula yang terbentuk alami, seperti dalam madu dan sirup.

    American Heart Association menyarankan asupan maksimum gula harian sebagai berikut:

    Pria: 37,5 g per hari (150 kalori, 9 sendok teh)Wanita: 25 g per hari (100 kalori 6 sendok teh)

    (elk/tgm)

  • Rekomendasi Jam Makan Malam Buat yang Lagi Diet, Pejuang Body Goals Merapat

    Rekomendasi Jam Makan Malam Buat yang Lagi Diet, Pejuang Body Goals Merapat

    Jakarta

    Waktu makan malam menjadi salah satu faktor yang sering dibahas oleh mereka yang sedang diet. Tapi sebenarnya, makan malam jam 7 atau jam 9, mana yang lebih efektif untuk menurunkan berat badan?

    Dikutip dari Times of India, pemilihan waktu makan malam memang tidak akan membantu membakar lemak tubuh, namun ini dapat membantu tubuh untuk memproses makanan, menyimpan lemak, dan mengelola rasa lapar.

    Tubuh memiliki jadwal internal yang dikenal sebagai ‘ritme sirkadian’. Jadwal ini mengatur banyak hal, mulai dari tidur, tingkat energi, hormon, metabolisme, dan pencernaan.

    Saat seseorang makan malam terlalu larut, ini sama saja mereka meminta tubuh untuk lembur, sehingga metabolisme bisa saja terganggu dan membuat berat badan justru susah turun.

    Hal ini membuat makan jam 7 malam dinilai lebih baik bagi mereka yang sedang berjuang menurunkan berat badan. Pasalnya, tubuh masih memiliki waktu yang cukup untuk mencerna makanan sebelum tidur.

    Sebuah studi yang terbit di tahun 2020 di The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism menunjukkan bahwa orang yang makan malam pukul 10 malam memiliki kadar gula lebih buruk dan membakar lebih sedikit lemak, daripada mereka yang makan pukul 6 sore.

    Makan tidak terlalu larut, seperti jam 7 malam juga bisa menghindari kembung, serta menurunkan keinginan untuk makan di tengah malam. Selain itu, ini juga secara alami telah menciptakan ‘puasa’ malam yang lebih lama, sehingga bagus dalam memanfaatkan simpanan lemak.

    Lalu, apa yang terjadi jika makan terlalu larut, seperti pukul 9 malam?

    Makan terlalu malam dapat mengganggu metabolisme. Terlebih jika seseorang memilih untuk langsung tidur setelah makan. Ini berarti tidak memberikan jeda kepada tubuh untuk mencerna makanan, sehingga berpengaruh pada penambahan berat badan.

    Namun, jika terpaksa harus makan pukul 9 malam, maka pilihlah jenis makanan yang tidak terlalu ‘berat’ tapi tetap mengenyangkan. Hindari makanan berminyak atau yang manis-manis.

    Berjalan kaki sebentar setelah makan terlalu larut juga bisa membuat perbedaan pada sistem pencernaan dan kadar gula darah.

    (dpy/kna)

  • 8 Tips Membuat Salad Sayuran yang Enak dan Sehat untuk Diet

    8 Tips Membuat Salad Sayuran yang Enak dan Sehat untuk Diet

    YOGYAKARTA – Salad bisa dijadikan salah satu menu pembuka yang berisi sejumlah sayuran mentah. Tetapi karena banyak pilihan sayur, penting untuk membuat kombinasi tepat supaya tidak hanya sehat untuk diet namun juga lezat. Perlu diketahui, salad bisa disajikan panas atau dingin berbahan sayuran dan biji-bijian. Selain itu, juga bisa menciptakan rasa manis, pedas, gurih, dan tekstur renyah atau lembut. Berikut tips membuat salad sayuran yang enak dan sehat untuk diet.

    1. Pilih bahan dasar

    Bahan dasar salad sayuran tidak harus selada atau sayuran hijau lainnya. Bahan dasar bisa berupa biji-bijian, seperti quinoa. Bisa juga wortel, brussel, atau kentang. Atau kalau Anda memilih yang segar, bisa menggunakan tomat atau mentimun. Anda bisa memilihnya secara bebas, sesuai selera. Kalau memilih sayuran segar yang lebih berat, pasangkan dengan bahan yang gurih. Sementara jika bahan dasar biji-bijian, paling cocok dipadukan dengan sayuran dengan rasa segar. Ditambah lagi, pilihlah bahan yang berkualitas baik karena ini kunci dasar membuat hidangan lezat.

    Ilustrasi tips membuat salad sayuran yang enak dan sehat untuk diet (Freepik/pvproductions)

    2. Atur teksturnya

    Tekstur dalam salad sayuran perlu mempertimbangkan setiap komponen. Setidaknya, ciptakan tekstur dari 2 bahan untuk meningkatkan rasa salad. Contohnya, sayuran segar yang renyah dipasangkan dengan krim atau keju lunak lalu tambahkan dengan kacang-kacangan atau biji-bijian yang renyah. Tekstur lain misalnya, kenyal dari buah kering dipadukan dengan protein padat.

    3. Seimbangkan keasaman

    Kebanyakan saus untuk salad berbahan dasar lemak, jadi asam membantu menyeimbangkan rasa gurihnya atau mencerahkan hidangan. Selain itu, rasa asam membantu hidangan terasa lebih light dan membuat sayur lebih terasa lembut. Melansir Grounded Grub, Rabu, 11 Juni, jika salad berbahan sayuran hijau mentah dan kasar, asam dari perasan jeruk atau vinegar dapat membuat sayuran terasa lebih segar.

    Ilustrasi tips membuat salad sayuran yang enak dan sehat untuk diet (Freepik/pvproductions)

    4. Sertakan minyak atau lemak

    Untuk dressing salad sayuran, tak jarang memakai minyak wijen. Tetapi minyak atau lemak bisa dari bahan lain, seperti alpukat matang untuk memberikan perpaduan sempurna dari berbagai bahan salad. Ini juga membantu melembutkan rasa yang mungkin berbahan beragam.

    5. Pertimbangkan kekenyalan dari bahan berprotein

    Protein meningkatkan kepadatan nutrisi dalam salad sayuran. Ini juga membuat salad jadi hidangan lengkap, tidak hanya kaya vitamin tetapi juga makronutrisi. Protein untuk salad, bisa dipilih dari kacang-kacangan, tahu, ikan, ayam, keju, dan polong-polongan. Ini juga menambah bobot serta tekstur yang sempurna bagi salad yang dianggap “tidak mengenyangkan.

    6. Potong seukuran satu gigitan

    Potongan bahan salad sayur, tentu bisa disesuaikan dengan preferensi masing-masing. Tetapi, salad yang dipotong dengan baik, akan terasa nikmat dimakan. Dengan potongan yang tepat, bahan capat tercampur merata, setiap gigitan menyatu, dan saus tidak tumpah-tumpah.

    7. Bumbui secara tepat

    Untuk menonjolkan rasa lezat setiap bahan salad sayuran, bumbui dengan tepat. Anda bisa menambahkan garam atau merica dan oregano. Tetapi pastikan campur merata sehingga rasa bisa menyatu. Bumbu utama salad tentu saja berupa dressing, tetapi aturan praktisnya setiap bahan bumbu harus lezat dengan sendirinya.

    8. Berikan sentuhan rasa manis

    Rasa manis dalam salad sayuran, bisa dari tomat ceri yang manis, buah kering, atau saus glasir kental. Rasa manis ini jadi aspek penting yang sering diabaikan. Karena rasa ini dapat menyeimbangkan rasa.

    Di atas merupakan tips membuat salad sayuran yang enak dan sehat untuk diet. Adakah cara khas yang sering Anda lakukan dalam membuat salad yang lezat untuk hidangan harian di rumah?

  • Jessie J Didiagnosis Kanker Payudara, Ini Gejala dan Cara Mencegahnya

    Jessie J Didiagnosis Kanker Payudara, Ini Gejala dan Cara Mencegahnya

    Jakarta, Beritasatu.com – Penyanyi asal Inggris, Jessie J baru-baru ini mengumumkan dirinya didiagnosis menderita kanker payudara stadium awal melalui unggahan video di Instagram. Dalam pengakuannya, Jessie J, yang bernama asli Jessica Cornish, menekankan pentingnya deteksi dini.

    Hal ini telah memicu gelombang dukungan dari penggemar dan meningkatkan kesadaran akan kanker payudara, penyakit yang menyerang sekitar 2,3 juta perempuan secara global pada 2022, menurut World Health Organization (WHO).

    Gejala Kanker Payudara yang Perlu Diwaspadai

    1. Benjolan atau penebalan

    Benjolan di payudara atau di area sekitar ketiak merupakan gejala paling umum dari kanker payudara. Meskipun sebagian besar benjolan bersifat jinak, seperti kista atau fibroadenoma, setiap benjolan baru yang muncul harus diperiksa secara medis. Benjolan kanker biasanya keras, tidak bergerak saat disentuh, dan terasa berbeda dibanding jaringan di sekitarnya.

    2. Perubahan bentuk atau ukuran payudara

    Payudara yang tampak membesar, menyusut, atau berubah bentuk tanpa alasan yang jelas dapat menjadi pertanda adanya kelainan. Misalnya, salah satu payudara terlihat lebih menonjol atau tampak tertarik ke dalam, padahal sebelumnya simetris. Perubahan ini bisa terjadi akibat pertumbuhan jaringan kanker yang mendorong atau menarik jaringan sehat di sekitarnya.

    3. Perubahan kulit

    Kulit pada area payudara yang tampak mengerut, seperti kulit jeruk (dikenal sebagai peau d’orange), mengalami penebalan, kemerahan, atau terasa hangat saat disentuh, bisa menandakan adanya proses inflamasi yang berkaitan dengan kanker. Jika kulit tampak berbeda dari biasanya, terlebih jika disertai rasa gatal atau perih, segera lakukan pemeriksaan medis.

    4. Keluarnya cairan dari puting

    Keluarnya cairan dari puting, terutama jika berwarna bening, kekuningan, kehijauan, atau bercampur darah, dan terjadi tanpa adanya tekanan atau stimulasi, merupakan gejala yang perlu dicermati. Meski tidak selalu berkaitan dengan kanker, cairan abnormal ini bisa menjadi tanda adanya gangguan di saluran susu atau kelenjar di balik puting.

    5. Perubahan pada puting

    Puting yang tiba-tiba tertarik ke dalam (inverted), bergeser posisi, terasa nyeri, atau terlihat mengalami luka yang tidak kunjung sembuh bisa menjadi gejala awal kanker. Puting juga bisa tampak mengelupas, bersisik, atau menebal, yang kadang disalahartikan sebagai iritasi biasa.

    6. Nyeri yang tidak biasa

    Nyeri payudara memang umum terjadi, terutama menjelang menstruasi, tetapi jika rasa sakit muncul terus-menerus, tidak berkurang, dan tidak berkaitan dengan siklus haid, hal ini bisa menjadi pertanda masalah yang lebih serius. Nyeri yang menetap dan tidak mereda dengan pengobatan ringan sebaiknya tidak diabaikan, terlebih jika disertai gejala lain, seperti benjolan atau perubahan bentuk payudara.

    Cara Mencegah dan Deteksi Dini Kanker Payudara

    Meskipun kanker payudara tidak selalu dapat dicegah, langkah-langkah berikut ini dapat menurunkan risiko dan meningkatkan peluang deteksi dini.

    1. Pemeriksaan mandiri payudara

    Lakukan pemeriksaan mandiri setiap bulan, idealnya beberapa hari setelah menstruasi selesai, untuk mendeteksi perubahan. Disarankan memeriksa area payudara, ketiak, dan hingga tulang selangka.

    2. Skrining mamogram

    Perempuan di atas 40 tahun disarankan menjalani mamogram setiap 1–2 tahun. Bagi mereka dengan risiko tinggi, skrining bisa dimulai lebih awal. Mammogram adalah sinar-X dosis rendah yang dapat mendeteksi kanker sebelum gejala muncul.

    3. Gaya hidup sehat

    Mulailah dengan mengurangi konsumsi alkohol, karena hal ini terbukti dapat menurunkan risiko kanker payudara. Jaga berat badan ideal, terutama setelah menopause, karena obesitas dapat meningkatkan kadar estrogen yang berperan dalam perkembangan kanker.

    Lakukan juga olahraga secara rutin, setidaknya 150 menit aktivitas aerobik dengan intensitas sedang setiap minggu, untuk membantu menjaga kesehatan secara keseluruhan. Selain itu, terapkan pola makan sehat dengan mengonsumsi makanan tinggi serat dan rendah lemak, seperti diet berbasis tumbuhan, yang telah terbukti dapat mendukung upaya pencegahan kanker payudara.

    4. Konsultasi genetik

    Jika Anda memiliki riwayat keluarga kanker payudara, pertimbangkan tes genetik untuk mutasi BRCA1/BRCA2. Konsultasi dengan dokter dapat membantu menentukan langkah pencegahan, seperti skrining lebih sering atau mastektomi preventif dalam kasus risiko tinggi.

    5. Segera periksa ke dokter

    Jika Anda menemukan gejala seperti benjolan atau perubahan kulit, segera hubungi dokter. Statistik menunjukkan bahwa sekitar 98% pasien dengan kanker payudara stadium 1 bertahan hidup selama lima tahun atau lebih, menegaskan pentingnya deteksi dini.

    Pengakuan Jessie J tentang kanker payudara stadium awal menjadi pengingat kuat akan pentingnya deteksi dini dan kesadaran akan gejala. Gejala seperti benjolan, perubahan kulit, atau nyeri payudara yang tidak biasa harus segera diperiksakan untuk mendetksi dini penyakit kanker payudara.

  • Apa Itu VO2Max? Banyak Disebut Terkait ‘Napas Kuda’ Calvin Verdonk

    Apa Itu VO2Max? Banyak Disebut Terkait ‘Napas Kuda’ Calvin Verdonk

    Jakarta

    Calvin Ronald Verdonk belakangan menuai sorotan publik setelah tampil di laga kedelapan Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Stadion Utama Gelora Bung Karno, Kamis (5/6/2025).

    Bermain selama 90 menit penuh, Verdonk aktif menjaga lini pertahanan dan sesekali membantu Ole Romeny menebar ancaman ke gawang China. Adapun salah satu faktor yang bisa menjadi penyebab mengapa seorang atlet sepak bola profesional seperti Verdonk bisa terus berlari hingga 90 menit adalah VO2max yang tinggi atau di atas rata-rata.

    Apa sih itu VO2max?

    Spesialis olahraga dr Andhika Raspati, SpKO, mengatakan VO2max adalah ukuran seberapa banyak oksigen yang bisa dikonsumsi dan digunakan oleh tubuh manusia setiap menitnya. Singkatnya, ini menggambarkan seberapa efisien tubuh mengolah oksigen, terutama saat beraktivitas fisik.

    Menurut dr Andhika, orang yang fisiknya bugar dan terlatih, terutama dari sisi kebugaran jantung dan paru-parunya, biasanya memiliki VO2max yang tinggi. Artinya, tubuh mereka mampu menggunakan oksigen dalam jumlah lebih besar per menit dan per kilogram berat badan dibandingkan orang yang tidak terlatih.

    “Biasanya orang-orang yang memang dia itu banyak atau rajin, rutin, dan disiplin melatih kebugaran fisik, terutama dari segi kardiorespirasinya Ini dia bisa tuh mengolah oksigen dengan lebih tinggi gitu,” ucapnya saat dihubungi detikcom, Selasa (10/6/2025).

    “Kalau kita lihat Verdonk misalnya, dengan pergerakannya yang kayaknya nggak capek-capek, ya mungkin memang karena tubuhnya bisa meng-utilize oksigen dalam jumlah yang banyak per menitnya,” sambungnya lagi.

    Bagaimana Cara Melatih VO2max?

    dr Andhika menjelaskan, meningkatkan VO2max tidak cukup hanya dengan rutin berolahraga. VO2max, atau volume maksimal oksigen yang dapat digunakan tubuh per menit, dipengaruhi oleh banyak faktor, mulai dari fungsi paru-paru, aliran darah, hingga kemampuan otot memanfaatkan oksigen secara efisien.

    Latihan kardio memang menjadi kunci utama. Kombinasi antara latihan intensitas rendah untuk membangun daya tahan aerobik dan latihan intensitas tinggi seperti interval training dapat membantu meningkatkan kapasitas VO2max. Namun, aspek lain di luar latihan juga berperan penting.

    “VO2max itu bukan sekedar latihannya doang sebenarnya, karena tadi kan kita bicara, VO2max itu adalah besaran oksigen yang bisa di-utilize atau bisa digunakan tubuh tadi kan. Nah, utilisasi oksigen ini kan faktornya banyak gitu,” imbuh dr Andhika.

    NEXT: Faktor yang mempengaruhi VO2max

    Fungsi paru-paru yang optimal, kadar hemoglobin yang memadai, serta kekuatan dan efisiensi kerja otot sangat memengaruhi kemampuan tubuh dalam menyerap dan mengedarkan oksigen. Selain itu, komposisi tubuh juga menjadi faktor penentu, mengingat VO2max dihitung berdasarkan berat badan. Kelebihan lemak tubuh, misalnya, dapat menurunkan nilai VO2max secara signifikan.

    “Kalau bicara latihan, kita bisa katakan latihannya ya pasti perlu latihan kardio untuk VO2max. latihannya kardio, baik secara basis kita ngebangun aerobic function di zona-zona rendah, dan juga kita kombinasikan dengan latihan-latihan dengan zona tinggi. Misalnya seperti latihan interval,” tuturnya lagi.

    Dengan kata lain, lanjut dr Andhika, peningkatan VO2max tidak hanya bergantung pada intensitas latihan, tetapi juga pada pola hidup secara menyeluruh, termasuk asupan nutrisi, kualitas tidur, serta kesehatan sistem pernapasan dan peredaran darah.

    “Jadi VO2max bukan bicara cuma seberapa sering kita latihan, seberapa keras latihannya, tapi bagaimana kita menjaga komposisi tubuh kita. Artinya bagaimana kita makan, bagaimana kita tidur, bagaimana kita bisa mengoptimalkan kebugaran sirkulasi darah merah, bagaimana kita sering asupan zat besi kita seperti apa,” tutur dr Andhika.

    “Jadi memang benar-benar sebenarnya VO2max bukan cuma soal lari beberapa kali doang,” lanjutnya lagi.

  • Mengeluh Badan Membuncit, Ternyata Ada Kista Sebesar Bayi di Perut Wanita Ini

    Mengeluh Badan Membuncit, Ternyata Ada Kista Sebesar Bayi di Perut Wanita Ini

    Jakarta

    Seorang pelatih kebugaran berusia 28 tahun mengeluh perutnya terasa begah dan sering kesakitan setiap kali menstruasi. Tak hanya itu, ukuran perutnya terus membesar dalam beberapa waktu.

    Karena penasaran untuk mengetahui lebih lanjut tentang gejalanya, ia mencari di internet dan menemukan diastasis recti, suatu kondisi ketika otot rektus abdominis terpisah.

    Setelah mempelajari cara menguji di rumah menggunakan metode dua jari, Johnson yakin diastasis recti adalah penyebab gejalanya. Ia bertekad untuk mengelola kondisinya sebaik mungkin sendiri.

    Bercerita kepada PEOPLE, Megan Johnson menghindari dokter kandungan dan dokter umum karena pengalaman masa lalunya yang membuatnya merasa diabaikan. Setelah kehilangan asuransi kesehatan karena orang tuanya, dan kemudian karena pekerjaannya, dia memilih untuk tidak memperbarui asuransinya.

    “Saya merasa itu hanya membuang-buang uang, jadi saya berhenti pergi,” ungkap Johnson.

    Seiring berjalannya waktu, dia mulai percaya bahwa diastasis recti, ditambah dengan penyimpanan lemak visceral dan ketidakseimbangan hormon, menyebabkan perubahan pada tubuhnya. Dalam waktu kurang dari setahun, Johnson telah bertambah berat badan lebih dari 4,5 kg dan tidak dapat lagi mengenakan pakaian lamanya.

    Namun, dalam rentang waktu lima hingga enam bulan, ia mulai menyadari adanya pertumbuhan drastis di sekitar perutnya, membuatnya tidak dapat dikenali lagi dan dipenuhi keraguan pada diri sendiri, terutama dalam kariernya sebagai pelatih kebugaran.

    Pada April 2025, dia mulai membuat akun TikTok dan menceritakan gejalanya. Di media sosial itu, banyak wanita menyarankan bahwa dia harus segera ke rumah sakit.

    Setelah sejumlah tes dan pemindaian, dipastikan bahwa ia memang menderita diastasis recti. Namun, ia juga didiagnosis menderita kista ovarium yang ukurannya hampir sebesar bayi yang baru lahir.

    Pada 22 Mei 2025, Johnson sukses menjalani operasi dengan sebanyak 12 kg cairan yang dikeluarkan dari tubuhnya.

    Sayangnya, para dokter harus mengangkat ovarium dan tuba falopi dalam proses pengangkatan kista. Johnson sendiri merelakannya karena telah mengetahui kemungkinan akan hal itu.

    “Jangan hanya duduk dan menyembunyikan rasa malu atau malu tentang apa yang terjadi pada tubuh Anda karena kebanyakan orang melakukan yang terbaik yang mereka bisa, dan kita tidak bisa menahannya,” imbuhnya.

  • Sehatkah Menghangatkan Makanan Bersantan? Begini Kata Dokter

    Sehatkah Menghangatkan Makanan Bersantan? Begini Kata Dokter

    Jakarta

    Olahan daging kurban seringkali mengandung santan, seperti opor dan gulai. Seringkali, makanan yang tidak habis akan disimpan di dalam kulkas dan dipanaskan berulang kali. Sebenarnya, apakah hal ini dibolehkan?

    Menurut spesialis penyakit dalam Mayapada Hospital, dr Ray Rattu, SpPD, makanan bersantan yang disimpan di kulkas dalam boleh dipanaskan kembali untuk dikonsumsi. Meski demikian, penyimpanan makanan sebaiknya hanya dalam waktu 24 jam dan tidak boleh berulang kali dilakukan.

    “24 jam untuk disimpan dan dipanaskan sekali saja. Kalau dipanaskan berulang kali, apalagi ini mengandung santan yang ada lemak, itu tentu akan menyebabkan kejenuhan dari komponen yang ada di dalam makanan tersebut,” kata dr Ray saat berbincang dengan detikcom, Selasa (28/5/2025).

    Munculnya senyawa asam lemak jenuh tersebut kemudian bisa meningkatkan kadar kolesterol. Sama halnya dengan minyak goreng yang berulang kali dipanaskan.

    Menurut dr Ray, penyimpanan sisa makanan yang baik memang diletakkan di dalam kulkas dingin. Dengan begitu kemungkinan pertumbuhan bakteri akan berkurang. Sebab, umumnya bakteri akan tumbuh pada suhu di atas 4 derajat celcius.

    “Walaupun ada ya bakteri-bakteri akan bertumbuh juga di bawah 0 derajat (celcius) itu masih ada,” katanya.

    “Tapi umumnya itu akan mengurangi pertumbuhan bakteri dan akan juga sedikit menjadi pengawet, suhu itu menjadi pengawet dari makanan yang akan kita konsumsi. Pengawet dalam artian positif ya,” imbuh dr Ray.

    (elk/up)

  • Gizi dari Makanan MBG Sudah Cukup, Mengapa Masih Perlu Susu?
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        9 Juni 2025

    Gizi dari Makanan MBG Sudah Cukup, Mengapa Masih Perlu Susu? Nasional 9 Juni 2025

    Gizi dari Makanan MBG Sudah Cukup, Mengapa Masih Perlu Susu?
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Meskipun menu makanan dalam program
    Makan Bergizi Gratis
    (MBG) dinilai sudah memenuhi kebutuhan gizi makro seperti karbohidrat, protein, dan lemak,
    Badan Gizi Nasional
    (BGN) tetap menekankan pentingnya kehadiran susu dalam paket makanan tersebut.
    Menurut Tim Pakar Bidang Susu BGN, yang juga Guru Besar IPB, Prof. Epi Taufik, susu berperan penting dalam melengkapi kebutuhan kalsium dan vitamin D yang tidak tercukupi dari makanan saja.
    Dia mengatakan, berdasarkan temuan dari pilot project MBG di Warungkiara, Sukabumi, yang dimulai bahkan sebelum Pemilu 2024, terdapat 60 persen dari sekitar 3.000 siswa SD hingga SMA di Sukabumi yang tidak terbiasa minum susu.
    “Data kami menunjukkan bahwa 60 persen dari sekitar 3.000 siswa SD hingga SMA di Sukabumi tidak terbiasa minum susu sebelum program MBG,” ujar Epi mengutip YouTube BGN Talks Episode 2 – Susu Kunci Gizi Anak Indonesia?, Senin (9/6/2025).
    Namun, setelah mendapatkan asupan susu, mayoritas siswa justru antusias.
    Bahkan saat susu diberikan menggunakan dispenser dan gelas, banyak anak yang meminta tambah hingga tiga kali.
    Hal ini membuat pihak penyelenggara kembali menggunakan susu kemasan kotak agar distribusi tetap merata.
    Menurut Epi, susu memiliki keunggulan karena bentuknya cair, mudah diserap tubuh, dan menjadi sumber kalsium serta vitamin D yang penting, terutama bagi anak-anak dalam masa pertumbuhan.
    “Dari makanan saja, protein, lemak, dan sebagainya itu sudah cukup. Tetapi ada yang kurang, yaitu persentase angka kecukupan gizi kalsium hanya 12 persen,” jelasnya.
    Ia menambahkan, anak-anak usia 9 hingga 13 tahun sedang berada dalam fase puncak pertumbuhan kedua, di mana tubuh membutuhkan asupan kalsium dan vitamin D dalam jumlah besar agar tinggi badan berkembang optimal dan terhindar dari risiko stunting.
    “Susu mengandung kalsium tinggi, vitamin D, serta vitamin B kompleks yang penting untuk saraf,” tambahnya.
    Mengenai kekhawatiran akan laktosa intoleransi, Epi menegaskan bahwa selama program berlangsung tidak ditemukan kasus signifikan.
    Pada pilot project di Sukabumi, susu diberikan hingga 200 ml, dan semua siswa dapat mengonsumsinya tanpa masalah.
    “Kalaupun ada yang sensitif terhadap laktosa, selama kandungannya di bawah 12 gram, masih aman. Dan kami belum temukan kejadian diare atau sakit perut karena susu,” tegasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ini Bedanya Kolesterol Baik dan Jahat, Banyak yang Belum Paham

    Ini Bedanya Kolesterol Baik dan Jahat, Banyak yang Belum Paham

    Jakarta

    Orang awam mengenal dua jenis kolesterol, yakni kolesterol jahat dan kolesterol baik. Apa sih bedanya, dan bagaimana sifat masing-masing sehingga disebut baik dan jahat?

    Baik kolesterol baik maupun jahat, keduanya merupakan dua tipe lipoprotein. Dikutip dari Medlineplus, lipoprotein merupakan gabungan antara lipid (lemak) dan protein yang berfungsi mengangkut lemak ke dalam aliran darah. Di dalam tubuh, lemak punya beragam fungsi seperti melarutkan vitamin hingga mengaktifkan hormon-hormon tubuh.

    Apa Bedanya Kolesterol Baik dan Jahat?

    Meski dilabeli ‘baik’ dan ‘jahat’ oleh orang awam, sebenarnya kedua jenis kolesterol, atau tepatnya lipoprotein, ini punya fungsi masing-masing di dalam tubuh. Dampak buruk bagi kesehatan muncul ketika kadarnya tidak seimbang.

    Kolesterol jahat (LDL)

    Dikutip dari Mayo Clinic, istilah ‘kolesterol jahat’ merujuk pada Low Density Lipoprotein (LDL) atau lipoprotein dengan densitas rendah. Jenis liproprotein yang satu ini dalam kadar tinggi dapat memicu timbunan plak di dinding pembuluh darah.

    Timbunan plak bisa terjadi di mana saja, termasuk di pembuluh darah yang menuju jantung dan otak dan menyumbat aliran darah berisi oksigen dan nutrisi penting ke organ tersebut. Jika terjadi di pembuluh darah menuju jantung, bisa memicu serangan jantung, dan jika menuju otak bisa mengakibatkan stroke.

    Kolesterol baik (HDL)

    Sementara itu, ‘kolesterol baik’ merupakan sebutan awam untuk High Density Lipoprotein (HDL) atau lipoprotein dengan densitas tinggi yang fungsinya mengangkut kelebihan kolesterol untuk dipecah dan dibuang melalui hati. Jika kadar tinggi LDL berdampak buruk bagi kesehatan kardiovaskular, kadar HDL tinggi justru baik untuk jantung.

    Trigliserida

    Satu lagi jenis lemak yang juga muncul dalam pemeriksaan kolesterol adalah trigliserida. Sama seperti LDL, jenis lemak yang satu ini juga perlu dijaga agar kadarnya tidak tinggi karena bisa meningkatkan risiko stroke dan serangan jantung.

    Berapa Kadar Normal Kolesterol Baik dan Jahat?

    Dikutip dari Cleveland clinic, kadar kolesterol normal untuk beberapa kelompok usia adalah sebagai berikut. Kadar berikut dinyatakan dalam mg/dL:

    UsiaTotal kolesterolTrigliseridaKolesterol jahat (LDL)Kolesterol baik (HDL)19 Tahun ke bawahdi bawah 70di bawah 150di bawah 11045 ke atas20 Tahun ke atas (pria)125-200di bawah 150di bawah 10040 ke atas20 Tahun ke atas (wanita)125-200di bawah 150di bawah 10050 ke atas

    Kapan Harus Cek Kolesterol?

    The US Center for Disease Control and Prevention (US CDC) menyarankan tes kolesterol dilakukan sesuai kondisi masing-masing. Berikut anjurannya:

    Sebagian besar orang dewasa sehat perlu cek kolesterol tiap 4-5 tahunJika punya riwayat kolesterol tinggi dalam keluarga, bisa dilakukan lebih seringAnak-anak perlu cek kolesterol minimal sekali antara umur 9-11 tahunRemaja perlu cek kolesterol minimal sekali antara umur 17-21 tahunAnak dan remaja dengan obesitas butuh cek lebih sering.

    Menjaga kesimbangan kadar kolesterol baik dan jahat bisa dilakukan dengan menerapkan beberapa gaya hidup sehat sebagai berikut.

    Menurunkan berat badanMengonsumsi makanan yang ramah jantung, yang berarti rendah gula, garam, dan lemakMeningkatkan aktivitas fisik. Berjalan cepat selama 30 menit sehari sebanyak 5 kali dalam sepekan sudah cukup untuk memberikan perubahanMengelola stresTidur yang cukup.

    (up/tgm)