Produk: lemak

  • Hipertensi di Usia Muda dan Kematian Mendadak pada Orang yang Terlihat Sehat

    Hipertensi di Usia Muda dan Kematian Mendadak pada Orang yang Terlihat Sehat

    Jakarta

    Sosok Gusti Irwan Wibowo atau Gustiwiw menjadi sorotan setelah meninggal dunia di usia yang masih sangat muda, yaitu 25 tahun. Kabar ini begitu mengejutkan, khususnya bagi orang-orang yang menyukai aksinya di dunia hiburan.

    Pihak keluarga menceritakan Gusti sebelumnya memiliki masalah tekanan darah tinggi atau hipertensi. Kondisi tersebut akhirnya memicu masalah pada jantungnya.

    Spesialis jantung dan pembuluh darah dr Berlian Idriansyah Idris, SpJP menjelaskan secara umum hipertensi dan masalah kardiovaskular memang semakin banyak mengintai anak muda. Menurutnya, ini berkaitan erat dengan perubahan gaya hidup serta tingkat stres yang begitu tinggi di kalangan anak muda.

    “Masalah jantung kini banyak dialami anak muda karena gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok, kurang gerak, diet tinggi garam, lemak, dan gula,” kata dr Berlian ketika dihubungi detikcom, Senin (16/6/2025).

    “Sangat mungkin anak muda sering begadang, kurang tidur, yang diketahui berhubungan dengan masalah jantung,” sambungnya.

    dr Berlian mengingatkan bahwa pemeriksaan tensi secara rutin perlu dilakukan. Hal ini untuk menjaga tekanan darah di angka yang stabil dan mencegah hipertensi memicu kondisi berbahaya lainnya.

    “Bila sudah didiagnosis hipertensi, pemeriksaan diperlukan untuk melihat dampaknya pada organ, terutama jantung dan ginjal,” ujarnya.

    NEXT: Bagaimana Hipertensi Mempengaruhi Jantung?

    Terpisah, spesialis jantung dan pembuluh darah dr Vito Damay, SpJP menjelaskan tekanan darah tinggi memang dapat memicu berbagai masalah jantung. Salah satu mekanismenya, tekanan darah tinggi dapat memicu pembesaran jantung atau kardiomegali.

    dr Vito menuturkan kondisi tersebut biasanya tidak menunjukkan gejala-gejala yang signifikan. Salah satu tanda paling awal adalah mudah lelah.

    “Jantung membesar dapat memicu gumpalan darah atau gangguan irama jantung yang fatal,” kata dr Vito.

    Tekanan darah tinggi juga dapat merusak permukaan pembuluh darah koroner. Hal ini membuat pembuluh darah yang rusak bisa membentuk plak dan menyebabkan kurangnya oksigen ke jantung, atau iskemia.

    Dalam jangka waktu lama, iskemia dapat membuat otot jantung melemah dan akhirnya kemampuan pompa jantung berkurang. Gumpalan darah yang mengendap di ruang jantung juga dapat memicu penyakit stroke.

    “Iskemia pada otot jantung ini juga dapat menyebabkan konslet kelistrikan jantung yang fatal dan mendadak,” jelas dr Vito.

    “Plak dalam pembuluh dalam koroner ini bisa pecah, sehingga pembuluh darah yang seharusnya memberikan oksigen dan nutrisi ke jantung ini tersumbat dan menyebabkan serangan jantung, kerusakan otot jantung permanen atau henti jantung mendadak,” tandasnya.

  • YouTuber Mr Beast Diet Puasa Tanpa Makan selama 14 Hari, Begini Efek ke Tubuhnya

    YouTuber Mr Beast Diet Puasa Tanpa Makan selama 14 Hari, Begini Efek ke Tubuhnya

    Jakarta

    Youtuber Jimmy Donaldson, atau yang lebih dikenal dengan nama panggung MrBeast berusia 27 tahun ini mencoba tantangan baru yang ekstrem: puasa 14 hari hanya dengan mengonsumsi air.

    Meskipun tidak bisa disebut tak bugar, MrBeast dengan tinggi 195 cm memiliki berat sekitar 110 kg, menempatkan BMI-nya di angka 26, yang tergolong kelebihan berat badan. Dalam video YouTube terbarunya yang telah ditonton lebih dari 3 juta kali, ia menceritakan kepada komedian Theo Von bagaimana tantangan ini memberikan efek ‘menyedihkan’ pada tubuhnya.

    Kehilangan Otot dan Energi yang Terkuras

    “Saya puasa 14 hari, hanya air. Saya kehilangan sekitar 20 pon (sekitar 9 kg),” ujar MrBeast dalam video tersebut dikutip dari DailyMail.

    “Setelah hari kelima atau keenam, Anda akan sangat lemas, tidak punya energi sama sekali.”

    Sebelum puasa, ia melakukan pemindaian DEXA untuk mengukur lemak dan otot tubuhnya. Hasilnya setelah puasa cukup mengejutkan.

    “Saya kehilangan sekitar enam pon (sekitar 2,7 kg) otot, itu cukup menyedihkan. Jadi, saya kehilangan 13 pon (sekitar 5,9 kg) lemak,” jelasnya.

    Yang lebih membuatnya depresi, bahkan setelah kembali makan, massa ototnya tidak langsung kembali seperti semula.

    “Sangat berat tidak makan. Saya masih syuting dan bekerja selama itu, benar-benar mengganggu saya,” tambahnya.

    “Berdiri saja sangat menyiksa, apalagi berjalan, karena Anda tidak punya energi sama sekali.”

    Efek ekstrem diet ekstrem

    MrBeast mencatat progres berat badannya selama dua minggu puasa. Pada hari ketiga, beratnya sudah turun hampir 4 pon (sekitar 1,8 kg) menjadi 98,2 kg. Hari keenam menjadi 95,3 kg, dan hari ke-10 menjadi 93,5 kg.

    Namun, pada hari ke-12, dengan berat hanya 92,7 kg, ia merasa sangat mual hingga tidak bisa syuting lebih dari 20 menit tanpa duduk istirahat.

    “Pada akhir hari saya merasa seperti akan pingsan,” katanya. Pada hari ke-14, beratnya mencapai 91,6 kg, membuat BMI-nya masuk kategori sehat.

    Meskipun demikian, MrBeast dengan tegas memperingatkan bahwa ia selalu didampingi tim dokter sepanjang dua minggu puasa tersebut untuk memantau tanda-tanda vitalnya seperti detak jantung dan tekanan darah, memastikan ia tidak mengalami “serangan jantung atau yang lebih buruk”.

    “Seperti yang saya nyatakan berkali-kali dalam video, jangan coba ini di rumah tanpa pengawasan medis seperti yang saya miliki,” tegasnya.

    Ia juga menambahkan konteks bahwa ia mengidap penyakit Crohn dan ingin mencoba puasa untuk mengurangi peradangan yang disebabkan oleh penyakit tersebut.

    (kna/kna)

  • Serangan Jantung Bisa Terjadi saat Tidur, Waspadai Ciri-ciri dan Penyebabnya

    Serangan Jantung Bisa Terjadi saat Tidur, Waspadai Ciri-ciri dan Penyebabnya

    Jakarta

    Serangan jantung bisa datang tanpa pandang waktu, bahkan saat seseorang sedang tertidur lelap. Hal ini tentu memicu kekhawatiran, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit jantung.

    Saat tidur, tubuh memang tampak istirahat. Namun jangan salah, organ tubuh, termasuk jantung, tetap bekerja. Normalnya, tekanan darah dan detak jantung melambat saat tidur. Sayangnya, kondisi tertentu justru bisa bikin jantung bekerja lebih keras dari biasanya.

    “Masalah seperti penyumbatan arteri, tekanan darah tinggi, atau gangguan irama jantung bisa meningkatkan risiko serangan jantung saat tidur,” ungkap dr Amit Handa, konsultan kardiologi di Kailash Hospital, Noida, dikutip Minggu (14/6/2025).

    Gangguan tidur seperti sleep apnea juga ikut berperan. Gangguan ini membuat napas seseorang terhenti sementara saat tidur, dan bisa menambah beban pada jantung. Jika dibiarkan, risiko serangan jantung pun meningkat.

    “Serangan jantung saat tidur bukanlah hal langka. Ini bisa dipicu kondisi medis yang mendasarinya, gaya hidup tak sehat, atau masalah jantung yang belum terdiagnosis,” jelas dr Handa.

    Tanda-Tanda Serangan Jantung Saat Tidur

    Serangan jantung terjadi ketika aliran darah ke otot jantung terhambat, biasanya karena penumpukan plak yang terdiri dari lemak dan kolesterol di arteri koroner.

    Hal yang menjadi masalah, gejala serangan jantung saat tidur sering kali tidak disadari. Oleh karena itu, penting untuk mengenali tanda-tandanya sedini mungkin. Berikut beberapa gejala yang perlu diwaspadai:

    Keringat dingin tanpa sebab jelasBerkeringat deras saat tidur bisa jadi alarm tubuh saat aliran darah ke jantung terganggu.Nyeri atau tekanan di dadaRasa berat, ditekan, atau nyeri di dada yang menetap bahkan saat berbaring bisa menjadi gejala serangan jantung.Sesak napasTiba-tiba terbangun karena sulit bernapas bisa jadi pertanda jantung mengalami tekanan.Kelelahan ekstremBangun tidur tapi masih merasa sangat lelah? Hati-hati, ini bisa jadi gejala halus dari masalah jantung.Rasa cemas atau gelisah saat bangun tidurPerasaan tidak nyaman yang muncul tiba-tiba di malam hari juga patut diwaspadai, apalagi jika disertai gejala lain.

    “Kalau mengalami gejala-gejala seperti ini, jangan ditunda. Segera cari bantuan medis untuk mencegah kerusakan yang lebih parah,” tegas dr Handa.

    Ia juga mengingatkan pentingnya memperhatikan pola berulang dari gejala-gejala tersebut. Jika muncul lebih dari sekali atau dalam kombinasi, sebaiknya langsung konsultasi ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.

    (naf/naf)

  • Ternyata Ini Cara Minum Kopi yang Bisa Perpanjang Umur Menurut Studi

    Ternyata Ini Cara Minum Kopi yang Bisa Perpanjang Umur Menurut Studi

    Jakarta – Pecinta kopi boleh berbahagia! Sebuah studi terbaru mengungkap bahwa minum kopi tidak hanya bikin melek, tapi juga bisa membantu hidup lebih lama dan sehat hingga usia senja.

    Temuan ini dipaparkan dalam pertemuan tahunan American Society for Nutrition dan melibatkan lebih dari 47 ribu perawat perempuan yang diikuti sejak tahun 1970-an. Para peneliti menemukan bahwa perempuan yang rutin minum kopi saat usia 45-60 tahun memiliki peluang lebih besar mengalami penuaan sehat saat menginjak usia 70-an.

    “Data cukup konsisten bahwa konsumsi kopi memang punya manfaat,” ujar Fang Fang Zhang, profesor epidemiologi nutrisi dari Tufts University, dikutip dari New York Times, Sabtu (14/6/2025).

    Zhang sendiri tidak terlibat dalam studi tersebut. Dalam studi ini, penuaan sehat didefinisikan sebagai kondisi fisik dan mental yang prima, tanpa gangguan memori atau penyakit kronis seperti jantung, kanker, diabetes, hingga Parkinson.

    Hasilnya, perempuan yang minum hampir tujuh cangkir kopi ukuran kecil per hari memiliki peluang 13 persen lebih tinggi untuk mengalami penuaan sehat dibandingkan mereka yang minum kurang dari satu cangkir per hari. Namun, manfaat ini hanya ditemukan pada kopi berkafein. Teh, kopi tanpa kafein, dan minuman bersoda seperti cola tidak menunjukkan efek yang sama.

    Bahkan, konsumsi cola justru dikaitkan dengan penurunan kemungkinan penuaan sehat.

    Tak Harus Minum Banyak

    Meski begitu, peneliti utama studi ini, Dr Sara Mahdavi dari Universitas Toronto, mengingatkan bahwa minum kopi dalam jumlah banyak belum tentu cocok untuk semua orang. Beberapa penelitian lain menunjukkan bahwa manfaat kopi cenderung maksimal pada konsumsi 3 hingga 4 cangkir per hari.

    “Jumlah kopi yang ideal bisa berbeda pada tiap orang,” kata Mahdavi.

    Manfaat Kopi yang Konsisten

    Ini bukan kali pertama kopi dikaitkan dengan umur panjang. Studi sebelumnya juga menunjukkan bahwa peminum kopi cenderung memiliki risiko lebih rendah terhadap penyakit jantung, diabetes tipe 2, hingga beberapa jenis kanker.

    Bahkan dalam sebuah studi terhadap lebih dari 46.000 orang dewasa AS, ditemukan bahwa mereka yang minum 1 hingga 3 cangkir kopi per hari punya risiko kematian 15 persen lebih rendah dalam kurun 9 hingga 11 tahun ke depan dibanding mereka yang tidak minum kopi.

    Namun, manfaat itu hilang jika kopi dikonsumsi dengan tambahan gula berlebihan atau krimer tinggi lemak jenuh. Meski manfaatnya nyata, para ilmuwan belum sepenuhnya yakin apa yang membuat kopi begitu baik bagi tubuh. Kopi mengandung ratusan senyawa bioaktif, termasuk antioksidan dan zat antiinflamasi, yang diyakini membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan.

    “Cukup mengejutkan karena kopi sering dikaitkan dengan kebiasaan kurang sehat seperti merokok,” ujar Zhang.

    “Tapi fakta bahwa kita masih melihat manfaat, bahkan setelah mengoreksi faktor gaya hidup, artinya kopi memang berperan.”

    (naf/kna)

  • Ternyata Ini Cara Minum Kopi yang Bisa Perpanjang Umur Menurut Studi

    Ternyata Ini Cara Minum Kopi yang Bisa Perpanjang Umur Menurut Studi

    Jakarta – Pecinta kopi boleh berbahagia! Sebuah studi terbaru mengungkap bahwa minum kopi tidak hanya bikin melek, tapi juga bisa membantu hidup lebih lama dan sehat hingga usia senja.

    Temuan ini dipaparkan dalam pertemuan tahunan American Society for Nutrition dan melibatkan lebih dari 47 ribu perawat perempuan yang diikuti sejak tahun 1970-an. Para peneliti menemukan bahwa perempuan yang rutin minum kopi saat usia 45-60 tahun memiliki peluang lebih besar mengalami penuaan sehat saat menginjak usia 70-an.

    “Data cukup konsisten bahwa konsumsi kopi memang punya manfaat,” ujar Fang Fang Zhang, profesor epidemiologi nutrisi dari Tufts University, dikutip dari New York Times, Sabtu (14/6/2025).

    Zhang sendiri tidak terlibat dalam studi tersebut. Dalam studi ini, penuaan sehat didefinisikan sebagai kondisi fisik dan mental yang prima, tanpa gangguan memori atau penyakit kronis seperti jantung, kanker, diabetes, hingga Parkinson.

    Hasilnya, perempuan yang minum hampir tujuh cangkir kopi ukuran kecil per hari memiliki peluang 13 persen lebih tinggi untuk mengalami penuaan sehat dibandingkan mereka yang minum kurang dari satu cangkir per hari. Namun, manfaat ini hanya ditemukan pada kopi berkafein. Teh, kopi tanpa kafein, dan minuman bersoda seperti cola tidak menunjukkan efek yang sama.

    Bahkan, konsumsi cola justru dikaitkan dengan penurunan kemungkinan penuaan sehat.

    Tak Harus Minum Banyak

    Meski begitu, peneliti utama studi ini, Dr Sara Mahdavi dari Universitas Toronto, mengingatkan bahwa minum kopi dalam jumlah banyak belum tentu cocok untuk semua orang. Beberapa penelitian lain menunjukkan bahwa manfaat kopi cenderung maksimal pada konsumsi 3 hingga 4 cangkir per hari.

    “Jumlah kopi yang ideal bisa berbeda pada tiap orang,” kata Mahdavi.

    Manfaat Kopi yang Konsisten

    Ini bukan kali pertama kopi dikaitkan dengan umur panjang. Studi sebelumnya juga menunjukkan bahwa peminum kopi cenderung memiliki risiko lebih rendah terhadap penyakit jantung, diabetes tipe 2, hingga beberapa jenis kanker.

    Bahkan dalam sebuah studi terhadap lebih dari 46.000 orang dewasa AS, ditemukan bahwa mereka yang minum 1 hingga 3 cangkir kopi per hari punya risiko kematian 15 persen lebih rendah dalam kurun 9 hingga 11 tahun ke depan dibanding mereka yang tidak minum kopi.

    Namun, manfaat itu hilang jika kopi dikonsumsi dengan tambahan gula berlebihan atau krimer tinggi lemak jenuh. Meski manfaatnya nyata, para ilmuwan belum sepenuhnya yakin apa yang membuat kopi begitu baik bagi tubuh. Kopi mengandung ratusan senyawa bioaktif, termasuk antioksidan dan zat antiinflamasi, yang diyakini membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan.

    “Cukup mengejutkan karena kopi sering dikaitkan dengan kebiasaan kurang sehat seperti merokok,” ujar Zhang.

    “Tapi fakta bahwa kita masih melihat manfaat, bahkan setelah mengoreksi faktor gaya hidup, artinya kopi memang berperan.”

    (naf/kna)

  • IEU-CEPA Rampung Tahun Ini, Ekspor RI Bisa Naik 50 Persen

    IEU-CEPA Rampung Tahun Ini, Ekspor RI Bisa Naik 50 Persen

    Jakarta, Beritasatu.com – Pemerintah, melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, terus mempercepat penyelesaian Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (IEU-CEPA) yang ditargetkan rampung dan mulai diberlakukan pada tahun ini.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, pada Jumat (6/6/2025), delegasi Indonesia telah bertemu dengan Komisioner Perdagangan dan Keamanan Ekonomi Uni Eropa Maroš Šefčovič, di Brussels.

    Pertemuan tersebut menghasilkan kemajuan signifikan, dengan lebih dari 90% dokumen perjanjian IEU-CEPA telah selesai dalam tahap penyusunan naskah (text drafting). Beberapa isu teknis kini tengah dibahas oleh chief negotiators dan kelompok kerja terkait.

    “Proses perundingan sudah memasuki tahap akhir. Hampir seluruh substansi telah disepakati,” ujar Airlangga di Jakarta, Jumat (13/6/2025).

    Ia menambahkan, Maroš dijadwalkan mengunjungi Indonesia pada September 2025. Dalam kunjungan tersebut, ia akan membawa dokumen nota kesepahaman yang siap ditandatangani sebelum melalui proses ratifikasi oleh 27 negara anggota Uni Eropa dan parlemen Indonesia.

    Beberapa komoditas utama ekspor Indonesia ke Uni Eropa antara lain, minyak kelapa sawit dan turunannya, bijih tembaga, oleokimia (fatty acids), alas kaki, bungkil kelapa, besi baja, lemak cokelat dan kopra, produk berbasis karet dan mesin

    Menurut Airlangga, implementasi IEU-CEPA berpotensi meningkatkan produk domestik bruto (PDB) nasional sebesar 0,19% dan menambah pendapatan nasional hingga US$ 2,8 miliar. Selain itu, ekspor Indonesia ke Uni Eropa diperkirakan melonjak hingga 50% dalam tiga tahun pertama pelaksanaan.

    “Kalau ekspor naik 50%, posisinya akan sejajar dengan Vietnam atau Malaysia. Komoditas unggulan yang saat ini dikenakan tarif 8-12% bisa menjadi 0%,” jelasnya.

    IEU-CEPA diharapkan menjadi pintu masuk utama bagi produk Indonesia di pasar Eropa, mengingat kedua pihak belum memiliki skema perjanjian perdagangan bebas (FTA).

    Sebagai informasi, Uni Eropa menyumbang 6,5% dari total ekspor Indonesia pada 2024, dengan nilai mencapai US$ 17,35 miliar dari total US$ 264,70 miliar.

    Adapun tren ekspor Indonesia ke Uni Eropa dalam empat tahun terakhir mengalami fluktuasi. Ekspor tertinggi tercatat pada 2022 sebesar US$ 21,53 miliar, lalu menurun pada 2023, dan kembali naik tipis pada 2024.

  • Dokter Ungkap 4 Alasan Kasus Stroke Usia Muda Makin Banyak Ditemukan di RI

    Dokter Ungkap 4 Alasan Kasus Stroke Usia Muda Makin Banyak Ditemukan di RI

    Jakarta – Stroke merupakan penyakit fatal yang dapat mengakibatkan kecacatan atau kematian pada pengidapnya. Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, prevalensi stroke di RI mencapai 8,3 per 1.000 penduduk.

    Data tersebut juga menunjukkan bahwa stroke adalah salah satu penyakit dengan beban pengeluaran tertinggi ketiga setelah jantung dan kanker, sebesar Rp 5,2 triliun pada tahun 2023.

    Stroke umumnya lebih sering dialami oleh pasien berusia 40 tahun ke atas. Namun belakangan, kasus stroke makin sering ditemukan pada anak muda. Memang apa yang menjadi pemicunya?

    Penyebab Kasus Stroke di Usia Muda Makin Banyak

    1. Pencatatan Laporan Lebih Kuat

    Spesialis radiologi Dr dr Jacub Pandelaki, SpRad menuturkan faktor utama kenaikan kasus stroke di kalangan anak muda adalah pencatatan kasus yang lebih baik. Menurutnya, ini adalah hal yang baik sehingga data kasus yang terkumpul lebih lengkap.

    “Satu, kecepatan laporan kasus stroke di media, ini sangat bagus sebenarnya, kejadian apapun sekarang sudah pasti terekspose, sangat cepat,” kata dr Jacub beberapa waktu lalu.

    2. Deteksi Makin Canggih

    Selain itu, pemeriksaan yang semakin canggih juga menjadi salah satu penyebab makin banyak ditemukannya kasus stroke pada anak muda. Hal ini menurut dr Jacub penting untuk mengetahui risiko stroke lebih dini.

    “Kedua, adalah teknologi deteksi, deteksi ini makin canggih, jadi orang muda-muda ini yang terkena stroke terdeteksi, begitu juga saat dia terkena kanker dan penyakit lain, lebih mudah diketahui, bahkan dari rentang usia bayi sampai orangtua dengan jenis penyakit yang berbeda,” sambung dr Jacub.

    3. Gaya Hidup Makin Buruk

    Gaya hidup memainkan peranan besar dalam risiko penyakit stroke pada anak muda. dr Jacub menilai pola makan anak muda sekarang sudah berbeda jauh dengan masa lampau.

    Makanan siap saji yang serba praktis kini menjadi pilihan utama banyak orang. Padahal, makanan seperti ini biasanya mengandung kadar gula, lemak, dan garam yang tinggi. Ini juga belum ditambah zat kimia lain yang biasanya ditambahkan ke dalam makanan instan.

    Kebiasaan ini dapat memunculkan berbagai faktor risiko stroke, seperti diabetes, obesitas, hingga tekanan darah tinggi.

    “Pola hidup orang kita kan sekarang beda, dulu makan mi instan saja jarang, sekarang kita semua sudah ada fast food, dan umumnya disajikan dengan cara digoreng, kalau rebus, sebetulnya lebih sehat,” katanya.

    “Jadi pola hidup mempunyai pengaruh yang besar, itulah kenapa pada usia muda sekarang ini bisa dimungkinkan terkena stroke,” tandas dr Jacub.

    4. Kondisi Bawaan

    Stroke pada anak muda juga dapat disebabkan oleh kondisi bawaan moya-moya. Moya-moya merupakan faktor risiko non-klasik stroke berupa kelainan genetik yang mempengaruhi pembuluh darah otak, khususnya arteri karotis interna.

    Arteri ini menyempit dan bahkan dapat tersumbat, sehingga mengurangi aliran darah ke otak. Penyempitan ini menyebabkan pembentukan pembuluh darah kecil yang baru di sekitar daerah tersumbat.

    Moya-moya dapat memicu stroke pada pasien di rentang usia 20-30-an. Seorang dengan riwayat genetik keluarga moya-moya memiliki risiko stroke 10-15 persen lebih tinggi.

    “Kasus moya-moya di Indonesia belum diketahui, tetapi diduga sama seperti laporan kasus negara lain, misalnya Jepang, 0,5 per 100 ribu orang,” kata dr Reza Aditya Arpandy, SpS terpisah.

    (avk/tgm)

  • Kebiasaan Makan untuk Cegah Mati Muda, Cocok Buat yang Mau Panjang Umur

    Kebiasaan Makan untuk Cegah Mati Muda, Cocok Buat yang Mau Panjang Umur

    Jakarta – Memiliki tubuh sehat dan panjang umur merupakan harapan banyak orang. Pola makan sehat menjadi salah satu faktor penting dalam mewujudkan hal tersebut.

    Sebenarnya pola makan seperti apa sih yang bisa dilakukan untuk panjang umur? Dikutip dari Healthline, berikut ini beberapa di antaranya:

    1. Hindari Makan Berlebih

    Studi pada hewan menunjukkan pengurangan kalori sebesar 10-50 persen dari jumlah normal dapat meningkatkan umur maksimum. Penelitian lain pada manusia juga menunjukkan adanya hubungan antara asupan kalori rendah, umur panjang, dan risiko penyakit lebih kecil.

    Pembatasan kalori juga membantu mengurangi berat badan berlebih dan lemak perut. Keduanya dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan dan umur yang lebih pendek.

    2. Perbanyak Makan Kacang

    Kacang-kacangan merupakan sumber nutrisi yang baik. Kacang mengandung protein, serat, antioksidan, dan senyawa tanaman yang bermanfaat untuk tubuh.

    Kacang juga mengandung sumber vitamin dan mineral yang baik, seperti tembaga, magnesium, kalium, folat, niasin, serta vitamin B6 dan E. Beberapa penelitian menunjukkan konsumsi kacang memiliki efek yang baik untuk penurunan risiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi, peradangan, dan sindrom metabolik lain.

    Sebuah penelitian menemukan orang yang makan setidaknya 3 porsi (satu porsi 28 gram) kacang-kacangan per minggu memiliki risiko kematian dini 39 persen lebih rendah.

    3. Konsumsi Kunyit

    Kunyit adalah salah satu rempah yang populer di Indonesia. Rupanya herbal ini memiliki manfaat yang besar untuk kesehatan tubuh. Ini disebabkan oleh kandungan senyawa bioaktif kurkumin di dalamnya.

    Kandungan kurkumin bersifat antioksidan yang berguna untuk membantu menjaga fungsi otak, jantung, dan paru-paru. Kandungan ini juga melindungi tubuh dari risiko kanker dan penyakit terkait usia.

    Studi in vivo dan in vitro pada manusia telah mengonfirmasi kurkumin dapat mencegah penyakit kardiovaskular, diabetes, penyakit inflamasi, gangguan neurodegeneratif, dan kondisi medis lainnya.

    4. Perbanyak Konsumsi Sayur

    Banyak penelitian menghubungkan pola makan kaya nabati dengan risiko kematian dini lebih rendah. Ini juga disertai risiko kanker, sindrom metabolik, penyakit jantung, depresi, dan kerusakan otak yang lebih rendah.

    Nutrisi dan antioksidan yang ada dalam makanan nabati kaya akan polifenol, karotenoid, folat, dan vitamin C. Salah satu penelitian menemukan orang yang menjalankan pola makan vegetarian dan vegan memiliki risiko kematian 12-15 persen lebih rendah.

    Penelitian yang sama juga melaporkan risiko kematian akibat kanker, penyakit jantung, ginjal, atau hormon yang lebih rendah 29-52 persen.

    5. Rajin Minum Teh dan Kopi Tanpa Gula

    Konsumsi teh dan kopi tanpa gula sudah lama dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit kronis. Kandungan polifenol dan katekin dalam teh hijau misalnya, dalam sebuah penelitian disebut dapat menurunkan risiko kanker, diabetes, dan penyakit jantung.

    Demikian dengan kopi, juga dikaitkan dengan risiko terkena diabetes tipe dua, penyakit jantung, kanker, serta penyakit otak tertentu yang lebih rendah. Dalam sebuah penelitian disebutkan, peminum kopi maupun teh memiliki risiko kematian dini 20-30 persen lebih rendah, dibandingkan mereka yang tidak minum sama sekali.

    Perlu diingat, konsumsi kafein yang disarankan adalah 400 mg per hari, atau 4 cangkir kopi sehari.

    (avk/tgm)

  • Ini Daftar Penyakit yang Paling Banyak Ditemukan saat Cek Kesehatan Gratis

    Ini Daftar Penyakit yang Paling Banyak Ditemukan saat Cek Kesehatan Gratis

    Jakarta – Saat ini, sebanyak 8 juta warga Indonesia telah memanfaatkan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang tersebar di 38 provinsi. Program ini melibatkan 9.552 puskesmas, atau sekitar 93 persen dari total puskesmas yang ada di Indonesia.

    Berdasarkan data CKG, ditemukan sejumlah masalah kesehatan yang cukup banyak dialami peserta. Temuan ini menjadi peringatan penting bagi masyarakat untuk lebih memperhatikan kondisi kesehatannya sejak dini.

    1. Masalah Gigi

    Menteri Kesehatan RI (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, menyebut, masalah kesehatan yang paling banyak ditemukan pada program CKG adalah masalah kesehatan gigi dan mulut.

    “Masalah yang kita temui dari cek kesehatan gratis ini, yang paling tinggi adalah gigi. Saya baru sadar begitu periksa gigi saya ada bolongnya, beberapa juga diganti. Nah masalah kesehatan gigi ini tinggi sekali, terjadi di masyarakat Indonesia,” ucapnya dalam konferensi pers, Kamis (12/6/2025).

    Senada, peneliti dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Iwan Ariawan juga menyebutkan lebih dari separuh dari peserta CKG memiliki masalah pada kesehatan gigi dan mulut, mulai dari gigi berlubang, gigi hilang gigi goyang, hingga gusi turun.

    “Ini 50 sampai 60 persen mengalami masalah ini,” ucapnya dalam acara yang sama.

    “Hampir dari separuh peserta CKG ini punya masalah dengan giginya. Masalah ini maksudnya giginya goyang, giginya hilang, giginya berlubang, giginya turun,” kata Iwan.

    Proporsinya semakin tinggi sejalan dengan usia. Orang dengan usia 60+ tahun menjadi yang terbanyak mengalami masalah gigi, yaitu mencapai 85,4 persen. Iwan menambahkan, ini harus menjadi perhatian, karena dari gigi mulut bisa menyebabkan penyakit yang lain.

    2. Tekanan Darah Tinggi

    Selanjutnya adalah hipertensi atau tekanan darah tinggi. Penyakit ini cukup banyak ditemukan pada peserta dewasa atau 18 tahun ke atas. Pada usia 40 tahun ke atas, 1 dari 3 orang mengalami tekanan darah tinggi.

    “Pada peserta cek kesehatan gratis 20,9 persen ada hipertensi,” tambahnya.

    3. Diabetes

    Sebanyak 5,9 persen peserta cek kesehatan gratis juga mengidap diabetes. Penyakit ini juga sudah ditemukan di usia muda, mulai dari 18-29 tahun.

    Pada usia 40 tahun ke atas, 1 dari 10 orang mengalami diabetes. Sekitar 8,3 persen dialami oleh orang dengan usia 40-59 tahun dan 12 persen dialami oleh orang dengan usia 60+ tahun.

    4. Obesitas

    Obesitas atau kelebihan berat badan juga banyak ditemukan pada peserta program Cek Kesehatan Gratis (CKG). Salah satu jenis yang paling umum adalah obesitas sentral, yaitu penumpukan lemak di area perut. Obesitas sentral didefinisikan sebagai lingkar pinggang lebih dari 90 cm pada laki-laki dan lebih dari 80 cm pada perempuan.

    “1 dari 2 perempuan yang melakukan cek kesehatan gratis itu ada obesitas sentral, dan laki laki seperempatnya 1 dari 4, tinggi ini,” kata peneliti FKM UI, Iwan Ariawan, dalam konferensi pers, Kamis (12/6/2025).

    Peserta Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang mengalami obesitas sentral memiliki risiko 1,5 hingga 2 kali lebih tinggi untuk menderita hipertensi dan diabetes. Padahal, kedua penyakit tersebut dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit serius lainnya, seperti jantung dan stroke.

    (elk/suc)

  • Rahasia di Balik Diet Mentimun ala Pria Jepang, Turun 11 Kg dalam 2 Bulan

    Rahasia di Balik Diet Mentimun ala Pria Jepang, Turun 11 Kg dalam 2 Bulan

    Jakarta – Seorang kepala koki restoran berbintang dua di Jepang menjalani metode diet mentimun untuk menurunkan berat badan. Sebab diet tersebut, berat badannya berhasil turun sebanyak 11 kg dalam dua bulan.

    Koki bernama Nozaki Hiromitsu ini berasal dari daerah Fukushima, wilayah yang ada di timur laut Jepang. Daerah tersebut memang dikenal dengan produksi mentimunnya.

    Lantas, bagaimana cara diet mentimun untuk menurunkan berat badan?

    Aturan Diet Mentimun ala Pria Jepang

    Ada dua aturan sederhana dalam diet ini, yaitu konsumsi 1-2 mentimun sebelum setiap makan dan kunyah setidaknya 20 kali di setiap gigitan. Dikutip dari VN Express, dengan strategi tersebut orang yang menjalaninya masih bisa menikmati makanan mereka, asalkan tetap mengonsumsi asupan yang sehat dan berolahraga.

    Diet Mentimun Bisa Bikin Berat Badan Turun 11 Kg

    Menurut Nozaki, makan mentimun mentah membantunya mengendalikan nafsu makan dan meminimalisir ngemil. Ide ini muncul setelah dirinya melakukan pemeriksaan medis pada tahun 2011. Dia dinyatakan mengidap penyakit hati berlemak dan kolesterol tinggi, sehingga harus menurunkan berat badan.

    Sebab itu, Nozaki mulai mengganti mentimun untuk makanannya setiap kali dirinya merasa lapar. Terkadang, dia bahkan mengganti sarapan dan makan malam dengan mentimun.

    “Hasilnya, berat badan saya turun 11 kg dalam dua bulan, saya jadi lebih sering buang air kecil, dan perut saya mengecil,” kata Nozaki.

    Dia mengatakan, berat badannya sudah bertahan selama hampir lima tahun dan tidak pernah naik lagi. Berkat keberhasilannya, dia mendokumentasikan metode ini dalam bukunya “Kyuuri Taberu dake Diet” (Diet hanya dengan mentimun).

    Seorang pemain sepakbola wanita, Maruyama Karina mengungkapkan bahwa dirinya mengalami penurunan berat badan 6,6 kg dan mengecilkan lingkar pinggang nya sebanyak 7,5 cm setelah tiga minggu menjalani diet ini. Selain itu, mantan anggota Morning Musume, Fukuda Asuka juga mencoba metode tersebut dan merasakan hal yang positif.

    Mentimun dapat membantu menurunkan berat badan karena kandungan enzimnya yang meningkatkan metabolisme lemak. Selain itu, kandungan kaliumnya yang kaya bertindak sebagai diuretik membantu mengatur tekanan darah dan mengurangi retensi air serta pembengkakan.

    Kandungan seratnya juga membantu mengatur kesehatan usus, mencegah sembelit, dan menghambat lonjakan cepat kadar gula darah dan kolesterol. Sementara, kandungan vitamin C dan beta-karotennya bermanfaat untuk pembuluh darah, selaput lendir, dan kesehatan kulit.

    Hanya mengandung 45 kalori per 300 gram, mentimun bisa dimakan mentah, dibuat salad, sandwich, atau bisa menggantikan makanan berkalori tinggi.

    (elk/tgm)