Produk: lemak

  • 5 Camilan Tengah Malam yang Aman untuk Penderita Asam Urat

    5 Camilan Tengah Malam yang Aman untuk Penderita Asam Urat

    Jakarta

    Asam urat merupakan produk limbah yang terbentuk yang terbentuk ketika tubuh memecah zat kimia purin yang terdapat dalam makanan dan minuman. Sebagian besar asam urat larut dalam darah, melewati ginjal, dan keluar dari tubuh melalui urine.

    Ketika terlalu banyak mengonsumsi makanan mengandung purin, serta asam urat tidak dikeluarkan secara efektif dan menumpuk di tubuh, kondisi ini dapat memicu hiperurisemia.

    Penumpukan membuat asam urat menggumpal menjadi kristal, mengendap di persendian dan memicu nyeri sendi atau gout. Kondisi gout inilah yang seringkali dikaitkan penyakit asam urat oleh orang Indonesia.

    “Beberapa gejala yang timbul bila asam urat dalam tubuh tinggi itu nyeri yang disebabkan oleh pembengkakan sendi, terus sendi terasa hangat atau bahkan panas saat disentuh, area kulit sekitar sendi juga lebih mengkilap,” kata spesialis penyakit dalam Hikmat Pramukti, SpPD pada detikcom.

    Camilan Malam yang Cocok

    Makanan atau minuman yang dikonsumsi sangat berpengaruh pada kondisi asam urat. Makanan-makanan seperti daging merah, jeroan, seafood, hingga minuman mengandung fruktosa sirup jagung sebaiknya dibatasi konsumsinya agar tidak memicu nyeri sendi, khususnya bagi orang yang sudah memiliki masalah asam urat tinggi.

    Dikutip dari studi yang diterbitkan dalam jurnal Rheumatology tahun 2021, berikut ini beberapa camilan malam yang cocok dan aman untuk pengidap masalah asam urat:

    1. Produk Susu Rendah Lemak

    Produk susu rendah lemak seperti yogurt dan susu skim lemak bisa menjadi pilihan camilan malam sehat untuk pengidap asam urat. Konsumsi produk susu rendah lemak dikaitkan dengan penurunan kadar asam urat dan penurunan risiko serangan gout.

    Kandungan protein susu seperti kasein dan laktalbumin membantu meningkatkan ekskresi asam urat melalui urine. Disarankan mengonsumsi susu rendah lemak 250 ml per hari untuk menurunkan risiko gout sampai kurang lebih 50 persen dan menurunkan kadar asam urat 10 persen. Untuk yogurt bisa dikonsumsi sampai 150-200 gram sehari.

    2. Ceri

    Konsumsi buah ceri dikaitkan dengan penurunan risiko serangan gout hingga 35 persen. Ini disebabkan oleh kandungan senyawa antiinflamasi dan antioksidan seperti anthocyanin yang membantu menurunkan kadar asam urat.

    Kandungan tersebut juga bermanfaat untuk menghambat munculnya peradangan sendi. Jumlah ceri yang direkomendasikan untuk dikonsumsi sekali ngemil sejumlah 10-12 buah atau sekitar 70-90 gram.

    3. Buah Tinggi Vitamin C

    Dalam studi yang dilakukan, suplemen vitamin C terbukti secara signifikan meningkatkan ekskresi asam urat dan menurunkan kadar asam urat, meski efeknya sedang. Studi ini merekomendasikan asupan vitamin C dari buah segar seperti jambu biji, stroberi, kiwi, jeruk, dan pepaya.

    Untuk jambu biji jumlah satu porsi yang disarankan untuk camilan malam sekitar 50-70 gram, sedangkan pepaya 100-150 gram. Untuk stroberi sekitar 100-150 gram, kiwi 80-150 gram, dan jeruk 100-150 gram.

    4. Makanan Tinggi Karbohidrat Kompleks

    Studi menyarankan pola makan sehat yang kaya serat, rendah lemak jenuh, rendah gula, dan tinggi karbohidrat kompleks. Ini penting dalam menjaga berat badan dan sensitivitas insulin, yang sangat berkaitan dengan hiperurisemia.

    Salah satu makanan yang dikenal dengan kandungan karbohidrat kompleks adalah oatmeal. Karbohidrat kompleks lebih lambat dicerna sehingga menghasilkan energi yang lebih stabil dan bertahan lama.

    Untuk satu porsi camilan malam, jumlah yang disarankan adalah 30-40 gram oatmeal kering.

    5. Sayur Rendah Purin

    Jika suka makan sayur, ada beberapa pilihan yang bisa dikonsumsi sebagai camilan malam. Beberapa di antaranya seperti kale, brokoli, kembang kol, dan bayam.

    Selain rendah purin, sayur-sayur tersebut juga memiliki kandungan vitamin C yang baik untuk mencegah masalah asam urat. Jumlah per porsi yang disarankan adalah kale 40-50 gram, brokoli 75-85 gram, kembang kol 80 gram, dan bayam 30-50 gram.

    (avk/tgm)

  • 5 Cara Mengelola Stres dengan Efektif untuk Kesehatan Mental dan Fisik

    5 Cara Mengelola Stres dengan Efektif untuk Kesehatan Mental dan Fisik

    Jakarta, Beritasatu.com – Stres adalah respons alami tubuh ketika menghadapi tantangan dan tekanan dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun stres bisa menjadi motivasi untuk mencapai tujuan tertentu, jika tidak dikelola dengan baik, stres justru dapat memberikan dampak negatif pada kesehatan fisik maupun mental.

    Menurut berbagai penelitian, tingkat stres yang tinggi dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, seperti gangguan tidur, depresi, kecemasan berlebihan, hingga penyakit jantung. Oleh karena itu, sangat penting untuk memiliki strategi yang efektif dalam mengelola stres agar kualitas hidup tetap terjaga.

    Berikut ini cara mengelola stres dalam kehidupan sehari-hari yang dapat diterapkan secara praktis, yang dikutip dari laman Help Guide, Jumat (4/7/2025).

    Cara Mengelola Stres

    1. Menggunakan teknik relaksasi

    Teknik relaksasi dapat membantu menurunkan tingkat stres jika dilakukan secara rutin. Beberapa metode relaksasi yang efektif untuk mengelola stres antara lain:

    Luangkan waktu setiap hari untuk melakukan meditasi. Kegiatan ini membantu menenangkan pikiran dan meningkatkan fokus, sehingga stres dapat dikurangi. Salah satu teknik meditasi yang mudah dilakukan adalah meditasi pernapasan, dengan cara menghitung napas masuk dan napas keluar secara perlahan dan teratur.

    Yoga tidak hanya bermanfaat untuk meningkatkan fleksibilitas tubuh, tetapi juga efektif untuk menurunkan tingkat kecemasan dan stres. Saat ini, terdapat banyak jenis yoga yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing.

    Ketika merasa stres, cobalah melakukan teknik pernapasan dalam. Tarik napas dalam melalui hidung, tahan selama beberapa detik, lalu hembuskan perlahan melalui mulut. Ulangi langkah ini beberapa kali hingga tubuh dan pikiran terasa lebih tenang.

    2. Olahraga secara teratur

    Olahraga menjadi salah satu cara paling efektif untuk mengelola stres. Aktivitas fisik dapat memicu pelepasan hormon endorfin yang membuat suasana hati menjadi lebih baik dan rileks.

    Usahakan untuk berolahraga setidaknya 150 menit per minggu. Pilih aktivitas fisik yang disukai, seperti berjalan kaki, berlari, bersepeda, berenang, atau mengikuti kelas senam. Melakukan aktivitas fisik secara rutin dapat membantu menjaga kesehatan fisik dan mental sekaligus menurunkan tingkat stres.

    3. Memperhatikan pola makan

    Apa yang dikonsumsi setiap hari memiliki pengaruh besar terhadap tingkat stres. Pola makan yang sehat dan seimbang dapat meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan serta menjaga kestabilan emosi.

    Fokuslah pada konsumsi makanan kaya nutrisi, seperti buah-buahan, sayuran hijau, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, dan protein sehat. Hindari konsumsi makanan olahan yang tinggi gula tambahan, garam, dan lemak jenuh karena dapat mempengaruhi suasana hati dan kesehatan jantung.

    Pastikan tubuh selalu terhidrasi dengan baik dengan minum cukup air setiap hari. Kekurangan cairan dapat mempengaruhi energi dan suasana hati, sehingga meningkatkan risiko stres dan kelelahan.

    4. Tidur yang berkualitas

    Tidur yang cukup dan berkualitas merupakan bagian penting dalam mengelola stres. Kurang tidur dapat membuat tubuh dan pikiran sulit untuk menghadapi tekanan sehari-hari, sehingga stres semakin meningkat.

    Usahakan untuk tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari, termasuk saat akhir pekan. Kebiasaan ini membantu mengatur ritme sirkadian tubuh, sehingga kualitas tidur menjadi lebih baik. Selain itu, hindari penggunaan gadget sebelum tidur karena cahaya biru dari layar dapat mengganggu kualitas tidur.

    Pastikan kamar tidur memiliki suasana yang mendukung tidur nyenyak, seperti pencahayaan redup atau gelap, suhu ruangan yang sejuk, serta suasana yang tenang tanpa suara bising.

    5. Membangun dukungan sosial

    Dukungan sosial dari orang-orang terdekat sangat penting ketika menghadapi stres. Kehadiran teman dan keluarga dapat membantu mengurangi beban emosional yang dirasakan.

    Jangan ragu untuk menceritakan perasaan dan masalah yang sedang dihadapi kepada orang-orang terdekat. Berbicara dan berbagi cerita dapat membantu meringankan stres serta memberikan perspektif baru dalam menyelesaikan masalah.

    Selain berbicara dengan keluarga, bergabung dengan komunitas atau kelompok tertentu juga dapat menjadi cara efektif untuk mendapatkan dukungan emosional. Melalui komunitas, seseorang dapat berbagi pengalaman dan belajar dari cara orang lain mengatasi stres.

    Dengan menerapkan cara mengelola stres secara konsisten dalam kehidupan sehari-hari, Anda dapat menjaga kesehatan mental dan fisik tetap optimal. Mulailah dari langkah-langkah sederhana, seperti meditasi, olahraga rutin, pola makan sehat, tidur cukup, hingga membangun dukungan sosial yang kuat.

    Cara ini tidak hanya membantu mengurangi stres, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan, sehingga kita dapat menjalani hari dengan lebih produktif, tenang, dan bahagia.

  • Masih Muda Tapi Sering Kram Kaki? Ini Kata Ahli Gizi

    Masih Muda Tapi Sering Kram Kaki? Ini Kata Ahli Gizi

    Jakarta

    Kram di kaki identik dengan masalah yang dialami oleh orang dengan lanjut usia. Namun hal ini juga kerap dialami oleh usia muda.

    Jangan diabaikan, sebab kondisi ini bisa menjadi sinyal bahwa tubuh kekurangan zat tertentu. Ketahui juga beberapa upaya untuk mengatasi kram kaki.

    Kram di Kaki Bisa Dialami oleh Usia Muda

    Kram terjadi saat otot mengalami kejang dan menyebabkan ketegangan ekstrem yang bisa menimbulkan rasa tidak nyaman bahkan nyeri. Dalam kebanyakan kasus, kram tidak berlangsung lama, terutama jika meregangkan otot dengan lembut.

    Kram cenderung terjadi di kaki dan sering terjadi di malam hari. Dikutip dari laman Louisiana Heart, pada faktanya, 60 persen orang dewasa mengalami kram di malam hari, begitu pula 40 persen anak-anak dan remaja. Kejadian kram cenderung meningkat seiring bertambahnya usia, karena tendon secara alami menyusut dan memendek, yang menambah ketegangan pada otot.

    Penyebab Kram Kaki di Usia Muda

    Dikutip dari pemberitaan detikcom sebelumnya, seorang wanita berusia 26 tahun mengaku sering mengalami kram di bagian kaki, tepatnya di bagian betis. Dalam hal ini, spesialis penyakit dalam, dr Aru Ariadno, SpPd-KGEH mengatakan bahwa penyebabnya bisa karena masalah otot atau adanya gangguan metabolik.

    Untuk informasi lebih lengkapnya, berikut sejumlah penyebab kram kaki yang bisa dialami oleh orang dengan usia muda.

    1. Dehidrasi

    Menurut dietitian di UW Health, Sarah Van Riet, kram bisa disebabkan karena dehidrasi. Jika seseorang berkeringat, mereka kehilangan elektrolit dan air. Jika kedua hal itu tidak diganti, maka bisa mengakibatkan kram otot.

    “Atlet cenderung merasakan kram kaki pada hari yang panas, yang merupakan saat ketika mereka lebih mungkin mengalami dehidrasi. Dan umumnya, hal itu terjadi ketika mereka melakukan aktivitas yang tidak biasa mereka lakukan – misalnya, mengintensifkan rutinitas mereka. Sesuatu yang belum dapat diadaptasi oleh tubuh mereka,” kata Van Riet, dikutip dari laman UW Health.

    2. Kekurangan Nutrisi Tertentu

    Selain hidrasi yang tidak mencukupi, kekurangan nutrisi juga bisa menjadi memicu kram di kaki pada usia muda. Menurut Spesialis Gizi Klinik dr Raissa E. Djuanda, M.Gizi, Sp.GK, AIFO-K, FINEM, kurangnya kalsium, kalium, magnesium, dan vitamin B bisa menjadi penyebabnya.

    Meski tidak ada makanan dan minuman yang memicu kram kaki secara langsung, ada beberapa makanan dan minuman yang bisa memperburuk kondisi kram. Contohnya adalah alkohol dan kafein berlebihan, makanan olahan, kemasan, dan cepat saji

    “Makanan jenis ini seringkali rendah nutrisi penting, seperti mineral dan vitamin, serta tinggi sodium yang jika dikonsumsi berlebihan tanpa asupan air yang cukup bisa memperburuk ketidakseimbangan elektrolit,” kata dr Raissa kepada detikcom, Jumat (4/7/2025).

    3. Kelelahan Otot

    Kelelahan otot atau penggunaan otot secara berlebihan menjadi penyebab selanjutnya. Kondisi ini dapat menyebabkan penumpukan asam laktat di otot yang menimbulkan kram. Kendati demikian, biasanya kram hilang setelah istirahat, rehidrasi, dan diatasi kehilangan elektrolitnya.

    “Meskipun tidak secara langsung, tapi penggunaan berlebihan bisa menyebabkan penumpukan asam laktat, gejalanya kram,” kata dr Raissa.

    Senada dengan hal tersebut, dikutip dari laman USA Today, kram kaki bisa menjadi komplikasi dari latihan keras. Menurut dokter keluarga yang berbasis di Scottsdale Arizona, Dr Shad Marvasti, kram kaki bisa terjadi karena ketegangan berlebihan pada otot-otot kaki selama latihan karena pembatasan pasokan darah secara tiba-tiba ke otot-otot yang terlibat.

    4. Kondisi Tertentu dan Efek Samping Obat-obatan

    Tak hanya asupan nutrisi dan penggunaan otot, ada beberapa kondisi tertentu dan obat-obatan yang dapat menyebabkan kram. Contohnya seperti penyempitan pembuluh darah, kehamilan, obesitas, penyakit tiroid, masalah ginjal, atau efek samping obat-obatan tertentu, misalnya diuretik atau statin.

    Cara Mengatasi Kram Kaki

    Untuk mengatasi kram kaki yang sering terjadi, lakukan beberapa hal berikut:

    1. Jaga Pola Makan Seimbang

    Penting untuk mengonsumsi pola makan seimbang yang meliputi biji-bijian, susu, dam yoghurt serta daging tanpa lemak atau protein sepanjang minggu. Meski hal ini mungkin tidak sepenuhnya menghilangkan kram kaki, menjaga pola makan seimbang bisa membantu mengurangi risikonya.

    “Tujuan perubahan nutrisi adalah menjaga tubuh tetap ternutrisi dan terawat dengan baik. Jika Anda sering melewatkan waktu makan dan mencoba menggantinya dengan minum minuman olahraga, Anda tidak akan menyelesaikan masalah,” kata Van Riet.

    2. Perhatikan Asupan Cairan Total

    Selanjutnya adalah mencukupi asupan cairan yang masuk ke tubuh. Menurut Van Riet, urine harus berwarna kuning pucat atau hampir bening.

    3. Konsumsi Makanan Sehat Sebelum dan Setelah Berolahraga

    Pola makan seimbang begitu penting saat melakukan olahraga dalam sesi yang lebih lama atau lebih intens. Van Riet menyarankan untuk mengonsumsi buah-buahan, seperti pisang, susu rendah lemak, atau susu coklat, kacang-kacangan, dan biji-bijian atau yoghurt sekitar 30 menit sebelum berolahraga dan 30 menit setelah melakukan aktivitas berat selama 60 menit atau lebih. Kendati demikian, hal ini tergantung kapan olahraga dilakukan.

    “Jika Anda bangun dan mulai berlari di pagi hari, Anda mungkin tidak perlu makan camilan sebelum berolahraga. Namun, jika saat itu pukul 4 sore dan Anda belum makan sejak tengah hari, sebaiknya Anda makan yogurt atau sesuatu yang serupa,” kata Van Riet.

    4. Pijat dan Peregangan

    Meski nutrisi lebih mungkin menjadi faktor bagi atlet yang mengalami kram kaki, kemungkinan masih ada penyebab lainnya, seperti efek samping obat, kondisi medis, dan lain sebagainya.

    “Ada teori lain yang menyatakan bahwa ketegangan otot dan kelelahan dapat menyebabkan kram, jadi hal ini mungkin sama sekali tidak terkait dengan nutrisi. Dalam kasus tersebut, pijat dan peregangan mungkin lebih efektif untuk mengatasinya,” kata Van Riet.

    Sebab begitu banyak kemungkinan penyebab kram kaki. Penting untuk memeriksakan diri dengan tenaga medis profesional jika sering mengalami kaki. Dengan begitu, diketahui cara yang paling tepat untuk mengatasinya.

    (elk/tgm)

  • Wellness Program Ini untuk Produktivitas Karyawan dan Kesehatan Holistik

    Wellness Program Ini untuk Produktivitas Karyawan dan Kesehatan Holistik

    Jakarta: Obesitas bukan lagi isu kesehatan pinggiran di Indonesia; prevalensinya terus meningkat secara signifikan, menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat dan produktivitas di dunia kerja.

    Data menunjukkan bahwa prevalensi obesitas pada penduduk dewasa di Indonesia melonjak dari 21,8% pada tahun 2018 menjadi 28,7% pada tahun 2023. Fenomena ini tidak hanya mengancam kesehatan fisik, tetapi juga dapat memicu berbagai penyakit penyerta seperti sindrom metabolik, yang pada akhirnya mengganggu konsentrasi (brain fog) dan efisiensi kerja.

    Melihat urgensi ini, LIGHT Group, penyedia solusi manajemen berat badan komprehensif di Indonesia, menghadirkan LIGHTcoach Corporate Wellness Program.

    Program ini dirancang khusus untuk perusahaan yang bertekad mengatasi tantangan obesitas di kalangan karyawannya, yang seringkali disebabkan oleh stres kronis, gaya hidup kurang aktif (sedentary life), serta pola makan tidak sehat yang diperparah dengan konsumsi makanan tinggi kalori, gula, dan lemak.

    Chief Marketing Officer LIGHT Group, Anna Yesito Wibowo, menjelaskan bahwa program ini adalah jawaban atas tantangan nyata yang dihadapi banyak perusahaan saat ini: penurunan produktivitas akibat kondisi kesehatan karyawan yang menurun, terutama karena obesitas dan kelelahan mental.

    “Studi menunjukkan bahwa obesitas dan kelelahan mental di tempat kerja tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik, tetapi juga menurunkan energi, motivasi, dan efisiensi kerja secara keseluruhan,” ujar Anna.

    LIGHTcoach Corporate Wellness Program tidak sekadar menawarkan solusi penanganan berat badan; ia mengintegrasikan dua pilar utama: Wellness Program dan Weight Loss Program. Kedua pilar ini merupakan pengembangan dari LIGHTweight Program, program andalan klinik LIGHThouse, pionir weight control center di Indonesia yang telah berpengalaman 21 tahun.

    Terbukti efektif menurunkan berat badan 3,5 kali lebih efisien dan berkelanjutan, program ini didampingi ahli gizi selama 90 hari, memastikan peserta mendapatkan dukungan menyeluruh dalam proses transformasi gaya hidup sehat.

    Pendekatan holistik LIGHTcoach Corporate Wellness Program mencakup serangkaian langkah strategis untuk mendukung karyawan:

    Health Check-Up Berkala: Pemeriksaan kesehatan rutin untuk identifikasi dini risiko obesitas.
    Edukasi Gizi dan Pola Makan Sehat: Seminar dan lokakarya tentang manajemen berat badan, pemahaman label makanan, serta pentingnya asupan gizi seimbang.

    Program Penurunan Berat Badan Terstruktur: Fasilitasi program penurunan berat badan yang didampingi ahli gizi melalui lokakarya dan modul teruji.

    Dukungan Kesehatan Mental: Pendampingan psikolog untuk mengatasi kelelahan mental dan stres yang berkontribusi pada obesitas.

    Sejak tahun 2014, LIGHTcoach Corporate Wellness Program telah berhasil membantu ratusan pekerja mencapai berat badan ideal dan kondisi kesehatan yang lebih baik. Program ini tidak hanya fokus pada pencapaian berat badan ideal, tetapi juga mendorong perubahan gaya hidup berkelanjutan, menghasilkan tenaga kerja yang lebih bugar dan berdaya saing tinggi.

    LIGHT Group, yang didirikan pada tahun 2004, telah membangun rekam jejak yang kuat dalam manajemen berat badan komprehensif. Dimulai dengan klinik LIGHThouse, LIGHT Group telah melayani lebih dari 100.000 pasien dengan program LIGHTweight yang dirancang oleh dr. Grace Judio.

    Selain itu, LIGHT Group juga telah mengembangkan produk diet sehat (LIGHTmeal), aplikasi coaching diet (LIGHTcoach), layanan fat removal, bariatric surgery, dan aesthetic surgery melalui LIGHThouse Advanced, serta terapi psikologis seperti hipnoterapi dan Cognitive Behaviour Therapy untuk mendukung kesehatan mental secara menyeluruh.

    Melalui LIGHTcoach Corporate Wellness Program, LIGHT Group hadir memberikan solusi nyata dan terukur, membantu perusahaan menciptakan lingkungan kerja yang tidak hanya lebih sehat dan aktif, tetapi juga produktif, siap menghadapi tuntutan dunia bisnis saat ini.

    Jakarta: Obesitas bukan lagi isu kesehatan pinggiran di Indonesia; prevalensinya terus meningkat secara signifikan, menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat dan produktivitas di dunia kerja.
     
    Data menunjukkan bahwa prevalensi obesitas pada penduduk dewasa di Indonesia melonjak dari 21,8% pada tahun 2018 menjadi 28,7% pada tahun 2023. Fenomena ini tidak hanya mengancam kesehatan fisik, tetapi juga dapat memicu berbagai penyakit penyerta seperti sindrom metabolik, yang pada akhirnya mengganggu konsentrasi (brain fog) dan efisiensi kerja.
     
    Melihat urgensi ini, LIGHT Group, penyedia solusi manajemen berat badan komprehensif di Indonesia, menghadirkan LIGHTcoach Corporate Wellness Program.

    Program ini dirancang khusus untuk perusahaan yang bertekad mengatasi tantangan obesitas di kalangan karyawannya, yang seringkali disebabkan oleh stres kronis, gaya hidup kurang aktif (sedentary life), serta pola makan tidak sehat yang diperparah dengan konsumsi makanan tinggi kalori, gula, dan lemak.
     
    Chief Marketing Officer LIGHT Group, Anna Yesito Wibowo, menjelaskan bahwa program ini adalah jawaban atas tantangan nyata yang dihadapi banyak perusahaan saat ini: penurunan produktivitas akibat kondisi kesehatan karyawan yang menurun, terutama karena obesitas dan kelelahan mental.
     
    “Studi menunjukkan bahwa obesitas dan kelelahan mental di tempat kerja tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik, tetapi juga menurunkan energi, motivasi, dan efisiensi kerja secara keseluruhan,” ujar Anna.
     
    LIGHTcoach Corporate Wellness Program tidak sekadar menawarkan solusi penanganan berat badan; ia mengintegrasikan dua pilar utama: Wellness Program dan Weight Loss Program. Kedua pilar ini merupakan pengembangan dari LIGHTweight Program, program andalan klinik LIGHThouse, pionir weight control center di Indonesia yang telah berpengalaman 21 tahun.
     
    Terbukti efektif menurunkan berat badan 3,5 kali lebih efisien dan berkelanjutan, program ini didampingi ahli gizi selama 90 hari, memastikan peserta mendapatkan dukungan menyeluruh dalam proses transformasi gaya hidup sehat.
     
    Pendekatan holistik LIGHTcoach Corporate Wellness Program mencakup serangkaian langkah strategis untuk mendukung karyawan:
     
    Health Check-Up Berkala: Pemeriksaan kesehatan rutin untuk identifikasi dini risiko obesitas.
    Edukasi Gizi dan Pola Makan Sehat: Seminar dan lokakarya tentang manajemen berat badan, pemahaman label makanan, serta pentingnya asupan gizi seimbang.
     
    Program Penurunan Berat Badan Terstruktur: Fasilitasi program penurunan berat badan yang didampingi ahli gizi melalui lokakarya dan modul teruji.
     
    Dukungan Kesehatan Mental: Pendampingan psikolog untuk mengatasi kelelahan mental dan stres yang berkontribusi pada obesitas.
     
    Sejak tahun 2014, LIGHTcoach Corporate Wellness Program telah berhasil membantu ratusan pekerja mencapai berat badan ideal dan kondisi kesehatan yang lebih baik. Program ini tidak hanya fokus pada pencapaian berat badan ideal, tetapi juga mendorong perubahan gaya hidup berkelanjutan, menghasilkan tenaga kerja yang lebih bugar dan berdaya saing tinggi.
     
    LIGHT Group, yang didirikan pada tahun 2004, telah membangun rekam jejak yang kuat dalam manajemen berat badan komprehensif. Dimulai dengan klinik LIGHThouse, LIGHT Group telah melayani lebih dari 100.000 pasien dengan program LIGHTweight yang dirancang oleh dr. Grace Judio.
     
    Selain itu, LIGHT Group juga telah mengembangkan produk diet sehat (LIGHTmeal), aplikasi coaching diet (LIGHTcoach), layanan fat removal, bariatric surgery, dan aesthetic surgery melalui LIGHThouse Advanced, serta terapi psikologis seperti hipnoterapi dan Cognitive Behaviour Therapy untuk mendukung kesehatan mental secara menyeluruh.
     
    Melalui LIGHTcoach Corporate Wellness Program, LIGHT Group hadir memberikan solusi nyata dan terukur, membantu perusahaan menciptakan lingkungan kerja yang tidak hanya lebih sehat dan aktif, tetapi juga produktif, siap menghadapi tuntutan dunia bisnis saat ini.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (MMI)

  • Tanda Kiamat Sudah Dekat Tampak Jelas di Keju

    Tanda Kiamat Sudah Dekat Tampak Jelas di Keju

    Jakarta, CNBC Indonesia – Dampak “kiamat” perubahan iklim akibat pemanasan global makin terasa nyata. Tak hanya memicu gelombang panas dan gagal panen, kini keju pun ikut terkena imbasnya.

    Para ilmuwan memperingatkan bahwa kualitas susu sapi, bahan dasar pembuatan keju, kini mulai terpengaruh oleh krisis iklim global.

    Dalam studi yang dipublikasikan di Journal of Dairy Science, peneliti dari Université Clermont Auvergne, Prancis, menemukan bahwa kekurangan rumput akibat kekeringan membuat sapi mengonsumsi lebih banyak pakan tambahan seperti jagung dan konsentrat.

    Hasilnya, rasa dan kandungan gizi susu berubah, dan ini berujung pada keju yang kurang nikmat.

    “Kalau perubahan iklim terus berjalan seperti sekarang, kita akan merasakannya dalam rasa keju kita,” ujar Matthieu Bouchon, peneliti utama dari studi tersebut kepada Science News, dikutip CNBC Indonesia dari Futurism, Kamis (3/6/2025).

    Penelitian dilakukan selama lima bulan pada 2021 dengan membandingkan dua kelompok sapi, satu kelompok dibiarkan merumput secara alami, sedangkan kelompok lainnya diberi pakan tambahan. Hasilnya cukup mencengangkan.

    Sapi yang makan jagung memang menghasilkan susu dengan volume setara dan emisi metana lebih rendah, tetapi susu mereka punya rasa yang kurang gurih dan kaya dibandingkan sapi yang merumput bebas.

    Selain itu, susu dari sapi yang merumput juga memiliki lebih banyak asam lemak omega-3 dan asam laktat, yang penting untuk kesehatan jantung dan sistem pencernaan.

    “Peternak kini mencari pakan yang hasilnya lebih tinggi dari rumput atau yang lebih tahan terhadap kekeringan,” kata Bouchon. “Tapi mereka juga ingin tahu bagaimana perubahan itu memengaruhi nilai gizi dan rasa susu,” imbuhnha.

    Fenomena ini ternyata tidak hanya terjadi di Eropa. Gustavo Abijaodi, seorang peternak sapi perah di Brasil, menyampaikan bahwa perubahan iklim juga membuat kandungan susu di negaranya menurun.

    “Kami menghadapi banyak masalah dengan kandungan protein dan lemak dalam susu karena suhu panas,” ungkap Abijaodi. “Kalau kami bisa menstabilkan dampak panas, sapi akan menghasilkan susu yang lebih baik dan bergizi.”

    Pakar peternakan lainnya, Marina Danes dari Universitas Federal Lavras, Brasil, menambahkan bahwa suhu ekstrem akibat “kiamat” pemanasan global membuat pola makan sapi berubah.

    “Sapi menghasilkan panas saat mencerna makanan, jadi kalau mereka sudah merasa panas, mereka akan makan lebih sedikit untuk menurunkan suhu tubuhnya,” jelasnya. “Proses ini bisa berujung pada penurunan daya tahan tubuh, membuat hewan lebih rentan terkena penyakit.”

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Sarapan Terlalu Pagi Bisa Picu Asam Lambung? Ini Faktanya

    Sarapan Terlalu Pagi Bisa Picu Asam Lambung? Ini Faktanya

    Jakarta

    Sarapan pagi sebenarnya baik dilakukan untuk orang yang memiliki masalah asam lambung seperti Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Makanan di pagi hari membantu menetralkan asam lambung yang mengendap semalaman dan mencegahnya naik ke kerongkongan.

    Tapi muncul pertanyaan, apakah sarapan terlalu pagi bisa memicu masalah asam lambung? Begini penjelasan lengkapnya.

    GERD dan Pentingnya Sarapan

    GERD terjadi ketika sfingter esofagus, yang berfungsi sebagai penjaga asam lambung agar tidak naik, menjadi terlalu rileks atau mendapatkan tekanan berlebih. Situasi ini membuat asam lambung naik dan memicu gejala seperti heartburn.

    Ada beberapa hal yang memicu asam lambung naik ketika pagi hari. Salah satunya, makan terlalu banyak sebelum tidur. Makan terlalu banyak sebelum tidur membuat lambung terlalu meregang dan memperlambat proses pencernaan.

    Ahli gizi Jennifer Mitchel Wilson menuturkan sarapan memberi sinyal pada metabolisme untuk mulai bekerja dan memberikan energi bagi tubuh. Sarapan menjadi semakin penting bagi mereka yang memiliki masalah GERD. Kenapa demikian?

    1. Mengurangi Gejala GERD

    Wilson menuturkan sarapan sangat penting bagi pengidap GERD. Menurutnya sarapan dapat mengurangi gejala GERD seperti heartburn akibat asam lambung.

    “Sarapan membantu menetralkan asam di lambung dan mencegahnya merusak saluran pencernaan,” katanya dikutip dari Health Central.

    2. Mencegah Keparahan GERD

    Menurut Wilson, orang yang sarapan cenderung makan lebih sedikit sepanjang hari. Orang yang tidak sarapan biasanya malah berusaha ‘menebus’ kekurangan kalori sehingga meningkatkan risiko kelebihan berat badan atau obesitas.

    “Ini bisa menyebabkan kenaikan berat badan, yang merupakan salah satu pemicu utama dari gejala asam lambung yang lebih parah,” tambahnya.

    3. Mencegah Makan Banyak Sekaligus

    Wilson menuturkan sarapan adalah titik awal untuk memulai pola makan porsi kecil tapi frekuensi sering. Pola makan tersebut dinilai lebih ‘ramah’ pada asam lambung.

    Kebiasaan sarapan mencegah makan dalam jumlah besar sekaligus, yang seringkali memicu GERD.

    Perhatikan Waktu Sarapan

    Meski makan pagi bermanfaat, memperhatikan waktu sarapan juga penting. Makan terlalu pagi atau terlalu cepat setelah bangun mungkin akan memicu masalah asam lambung bagi beberapa orang, khususnya orang-orang yang sudah memiliki GERD.

    Kondisi ini dapat diperparah, bila menu sarapan yang dikonsumsi justru memicu masalah asam lambung. Beberapa menu sarapan yang kurang disarankan untuk pengidap GERD seperti cokelat, gorengan, makanan tinggi lemak, pedas, kopi, hingga hidangan bersifat asam seperti makanan yang berbahan dasar tomat.

    Dalam sebuah studi di tahun 2023 yang diterbitkan dalam International Journal of Epidemiology, peneliti menyimpulkan jam 9 pagi adalah waktu terbaik sarapan. Sebagian penelitian lain menyebut waktu terbaik untuk sarapan adalah jam 8-9 pagi.

    Selain baik untuk lambung, sarapan di jam tersebut dinilai dapat menurunkan risiko diabetes dan penyakit jantung.

    Pengidap GERD Harus Bagaimana?

    Hal yang harus dilakukan pengidap GERD adalah menghindari berbagai pencetus masalah GERD di pagi hari. Misalnya seperti tidak makan terlalu banyak sebelum tidur, menghindari makanan atau minuman yang memicu gejala GERD di pagi hari.

    “Ini termasuk kopi serta jus buah sitrus seperti jeruk. Keduanya mengandung senyawa yang meningkatkan kadar asam lambung, sekaligus melemahkan sfingter. Akibatnya, asam lambung lebih mudah mengalir naik ke kerongkongan,” kata spesialis gastroenterologi Dr Aditi Stanton.

    Untuk mencegah masalah asam lambung naik, coba sarapan di waktu-waktu yang sudah disarankan seperti jam 8-9 pagi.

    Jika baru bangun setelah pukul 8-9 pagi, sangat disarankan untuk menunggu satu atau dua jam setelah bangun sebelum memulai sarapan. Jeda waktu ini berguna untuk memastikan sistem metabolisme dan pencernaan sudah lebih siap untuk menerima makanan yang masuk.

    (avk/tgm)

  • Kinerja ekspor meningkat seiring naiknya harga besi baja hingga CPO

    Kinerja ekspor meningkat seiring naiknya harga besi baja hingga CPO

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebut membaiknya kinerja ekspor didorong oleh meningkatnya harga komoditas, seperti besi baja, logam mulia, serta minyak kelapa kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO).

    Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengatakan ekspor Indonesia pada Mei 2025 mencapai 24,61 miliar dolar AS, tumbuh 18,66 persen dibanding April 2025 dan tumbuh 9,68 persen dibanding Mei 2024. Kenaikan ini terutama didorong ekspor nonmigas yang naik 20,07 persen, meskipun ekspor migas turun 4,99 persen.

    “Kinerja ekspor membaik seiring meningkatnya harga komoditas utama seperti besi baja, logam mulia, serta naiknya permintaan ekspor minyak kelapa sawit (CPO) dan nikel. Normalisasi perdagangan pasca libur Idul fitri juga turut mendorong ekspor,” ujar Budi dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

    Ia menyebut, sektor industri pengolahan mendominasi ekspor nonmigas dengan kontribusi 84,07 persen, disusul pertambangan dan lainnya (13,23 persen), serta pertanian (2,70 persen).

    Secara bulanan, ekspor pertanian naik 32,16 persen, industri pengolahan naik 23,89 persen, sementara pertambangan turun 1,14 persen.

    Tiga komoditas nonmigas utama dengan pertumbuhan ekspor tertinggi pada Mei 2025 yakni logam mulia dan perhiasan/permata yang naik 86,30 persen; lemak dan minyak hewan/nabati 42,08 persen; serta mesin dan peralatan mekanis 39,35 persen.

    Dilihat dari negara tujuan, Tiongkok, Amerika Serikat, dan India masih menjadi tiga pasar utama ekspor nonmigas dengan nilai total 9,81 miliar dolar AS, atau 41,75 persen dari total ekspor nonmigas nasional.

    Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 5 Kebiasaan Malam yang Diam-diam Merusak Gula Darah

    5 Kebiasaan Malam yang Diam-diam Merusak Gula Darah

    Jakarta

    Malam hari seharusnya menjadi waktu tubuh untuk beristirahat dan memulihkan energi. Tapi, tanpa disadari, beberapa kebiasaan yang tampak sepele bisa mengganggu kestabilan gula darah.

    Bagi orang dengan diabetes, maupun yang sehat, penting untuk memperhatikan rutinitas apa saja yang berdampak buruk pada gula darah. Kebiasaan ini bisa dihindari sebagai upaya untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil.

    Kebiasaan Malam yang Diam-diam Merusak Gula Darah

    Kebiasaan buruk di malam hari tak hanya karena makan makanan yang manis dan berat sebelum tidur, berikut ini kebiasaan-kebiasaan lainnya yang diam-diam merusak gula darah:

    1. Makanan Camilan Manis sebelum Tidur

    Apa yang dikonsumsi sebelum tidur bisa memengaruhi kadar gula darah sepanjang malam. Dikutip dari laman Healthsite, makanan manis bisa memicu lonjakan glukosa darah.

    Jadi, sebaiknya batasi asupan makanan beberapa jam sebelum tidur. Jika lapar pilih makanan kaya serat untuk membantu mengendalikan gula darah serta tidak menyebabkan lonjakan gula darah. Makanan ini juga menyehatkan jantung dan membuat rasa kenyang.

    2. Tidak Mendapat Tidur yang Cukup

    Tidur yang cukup bisa menurunkan kadar gula darah yang tidak sehat dengan meningkatkan kesehatan. Sebaliknya, kurang tidur merupakan faktor risiko yang meningkatkan kadar gula darah. Bahkan, dikutip dari laman Sleep Foundation, kurang tidur dikaitkan dengan diabetes dan gangguan gula darah.

    3. Stres

    Stres merupakan pemicu lonjakan gula darah akibat pelepasan hormon stres seperti kortisol. Untuk mengelolanya di malam hari, tetapkan rutinitas yang menyenangkan untuk mengurangi stres dan persiapkan tubuh untuk tidur yang nyenyak.

    4. Makan Makanan Tinggi Karbohidrat dan Lemak

    Dikutip dari laman Nutrition, makanan tinggi karbohidrat dan lemak, seperti gorengan, pizza, serta pasta bisa memperlambat pencernaan dan menyebabkan glukosa dilepaskan ke aliran dalam dalam jangka waktu yang lama. Seringkali hal ini mengakibatkan kadar glukosa meningkat selama 5 jam atau lebih.

    Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa mengonsumsi karbohidrat di malam hari bisa menyebabkan kadar gula darah yang lebih tinggi di pagi hari. Dikutip dari laman Health, hal ini disebabkan oleh penurunan sensitivitas tubuh terhadap insulin, yaitu hormon yang menyangkut gula darah ke dalam sel dan penurunan fungsi sel beta (sel penghasil insulin di pankreas) di malam hari.

    5. Kurang Minum Air

    Dikutip dari Healthline, tidak cukup minum bisa menyebabkan lonjakan gula darah. Dehidrasi menyebabkan tubuh memproduksi hormon yang disebut dengan vasopresin. Hal ini mendorong hati untuk melepaskan lebih banyak gula ke dalam darah.

    Menurut The U.S. National Academies of Sciences, Engineering, and Medicine, asupan cairan harian yang cukup adalah 3,7 liter sehari untuk pria dan sekitar 2,7 liter cairan sehari untuk wanita. Rekomendasi ini berasal cairan dari air, minuman lainnya dan makanan.

    Berapa Kisaran Kadar Gula Darah Normal?

    Kadar gula darah bisa berubah-ubah karena sejumlah faktor, seperti tingkat aktivitas dan makanan atau minuman yang dikonsumsi. Sebab itu, kadar gula darah seseorang saat dan sebelum makan bisa berbeda.

    Dikutip dari laman Cleveland Clinic, berikut kadar gula darah normal saat puasa (sebelum makan) dan setelah makan.

    Kadar gula darah normal puasa, atau setidaknya delapan jam tanpa makan: 70-99 mg/dLKadar gula darah dua jam setelah makan: kurang dari 140 mg/dL

    Saat kadar gula darah puasa berada di angka 100-125 mg/dL, seseorang bisa dikatakan mengalami prediabetes. Orang tersebut memiliki peluang hingga 50 persen terkena diabetes tipe 2 dalam waktu 10 tahun ke depan.

    Jika kadar gula darah mencapai 126 mg/dL, maka orang tersebut dikatakan mengalami diabetes.

    (elk/tgm)

  • Waspadai Sering Gatal di Malam Hari, Bisa Jadi Gejala Liver

    Waspadai Sering Gatal di Malam Hari, Bisa Jadi Gejala Liver

    Jakarta

    Gatal atau pruritus bisa menjadi gejala umum dari penyakit hati kronis. Meskipun, tidak semua orang dengan penyakit hati mengalami gejala tersebut.

    Rasa gatal sesekali yang terasa ringan mungkin tidak perlu dikhawatirkan. Namun, gatal yang terus menerus tentunya bisa mengganggu tidur.

    Gejala gatal yang berkaitan dengan penyakit liver dialami oleh seorang wanita asal Tangerang Selatan bernama Villda yang mengidap gangguan fungsi liver pada tahun 2022. Dia merasa seperti masuk angin dan gatal di tubuhnya.

    “Gejala yang pertama keliatan itu setiap makan pasti muntah, nafsu makan berkurang, lemes, dan parahnya ruas di badan yang gatel banget,” kata Villda saat dihubungi detikcom, Senin (21/4/2025).

    Gejala Gatal pada Pengidap Penyakit Liver Sering Terjadi di Malam Hari

    Gatal yang berhubungan dengan penyakit liver cenderung lebih parah di malam hari. Dikutip dari Healthline, beberapa orang mungkin merasa gatal di satu area tubuh, namun kebanyakan gatal dirasakan di seluruh tubuh.

    “Seringkali gatalnya bertambah parah di malam hari karena berbagai alasan. Jadi, penderitanya akan baik-baik saja sepanjang hari, tapi saat tidur, gatalnya tidak berhenti,” kata direktur program penyakit hati terkait alkohol di Cleveland Clinic Dr Shreya Sengupta, dikutip dari laman Today.

    Gatal yang terkait dengan penyakit hati pada umumnya tidak disertai ruam. Namun, ada iritasi yang terlihat, perubahan warna kulit. dan infeksi akibat garukan yang berlebihan.

    Penyebab Gatal pada Penyakit Liver

    Dikutip dari Healthline, para ilmuwan belum mengidentifikasi zat apa yang memberikan rasa gatal pada pengidap penyakit hati. Namun, berikut beberapa teori yang diteliti oleh ilmuwan.

    1. Garam Empedu

    Menurut penelitian tahun 2022, penyakit hati bisa meningkatkan garam empedu, yang kemudian terkumpul di bawah kulit dan menyebabkan gatal. Meski demikian, gatal tidak dirasakan oleh semua orang yang menderita penyakit liver dan dengan kadar garam empedu tinggi. Para ilmuwan belum mengkonfirmasi hubungan antara tingkat keparahan gatal dan konsentrasi garam empedu

    2. Bahan Kimia Alami Lainnya

    Menurut beberapa penelitian, beberapa zat yang ada secara alami di dalam tubuh bisa memicu rasa gatal, seperti:

    HistaminKalsiumHormon seks wanitaKalsiumFosforHormon paratioid

    3. Sel Kulit Sensitif

    Pada tahun 2021, beberapa penelitian menemukan bahwa gatal akibat Primary Biliary Cirrhosis (PBC) kemungkinan melibatkan reaksi saraf pada keratinosit, sel lapisan luar kulit. Orang dengan PBC memiliki kadar lipid (lemak) yang tinggi yang beredar dalam darah. Saat ilmuwan menyuntikkan zat ini ke kulit tikus, ada peningkatan rasa gatal.

    Penyakit Liver dengan Gejala Gatal

    Dikutip dari laman Medical News Today, secara keseluruhan, gatal dikaitkan dengan penyakit hati intrahepatik, kondisi yang memengaruhi struktur dalam hati. Namun, gatal paling sering dikaitkan dengan beberapa penyakit seperti:

    1. Primary Biliary Cirrhosis (PBC)

    Primary Biliary Cirrhosis (PBC) atau sirosis bilier primer adalah penyakit yang disebabkan oleh kerusakan saluran empedu di hati. Kondisi ini memungkinkan empedu menumpuk di hati.

    Seiring waktu, empedu yang terkumpul akan merusak hati. Hal tersebut menyebabkan jaringan parut permanen dan sirosis.

    2. Primary Sclerosing Cholangitis (PSC)

    Primary Sclerosing Cholangitis (PSC) adalah peradangan pada saluran empedu. Jika PBC hanya memengaruhi saluran empedu di dalam hati, PSC bisa memengaruhi saluran empedu di dalam dan luar hati. Penyakit ini juga dikaitkan dengan meningkatnya risiko timbulnya kanker saluran empedu.

    3. Intrahepatic Cholestasis of Pregnancy (ICP)

    Intrahepatic Cholestasis of Pregnancy (ICP) merupakan kolestasis yang terjadi pada ibu hamil. Kolestasis merupakan kondisi yang mengganggu pelepasan empedu. Pada orang dengan kolestasis, empedu menumpuk di hati, sehingga mengganggu fungsinya. Dalam kondisi ICP, biasanya, gangguan hati ini terjadi selama paruh kedua kehamilan.

    Gatal yang Tidak Berhubungan dengan Penyakit Hati

    Gatal memang bisa disebabkan oleh penyakit hati. Kendati demikian ada beberapa penyebab kulit gatal lainnya yang tidak berhubungan dengan hati:

    Eksim atopikPsoriasisKulit keringAlergiInfeksi jamurInfeksi parasitPerubahan hormonalKondisi kesehatan lain, seperti masalah tiroid atau ginjal.

    (elk/tgm)

  • Menko Airlangga sebut perekonomian Indonesia masih “on the track”

    Menko Airlangga sebut perekonomian Indonesia masih “on the track”

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto mengatakan perekonomian Indonesia masih on the track yang salah satunya tercermin dari nilai perdagangan yang kembali surplus.

    “Kalau kita lihat neraca perdagangan Indonesia di bulan Mei (2025) kembali surplus yang ke-61 bulan berturut-turut dengan positif 4,3 miliar (dolar AS), di mana ekspor non-migas kita 5,83 miliar (dolar AS) dan defisit dari migas 1,53 miliar (dolar AS),” katanya di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu.

    Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), surplus neraca perdagangan yang disumbang oleh komoditas non migas berasal dari lemak dan minyak hewani atau nabati, bahan bakar mineral, serta besi dan baja. Adapun penyumbang defisit migas berasal dari komoditas hasil minyak dan minyak mentah.

    Secara kumulatif, neraca perdagangan Januari-Mei 2025 mencatat surplus sebesar 15,38 miliar dolar AS. Surplus tersebut ditopang oleh komoditas nonmigas yang sebesar 23,10 miliar dolar AS, sedangkan migas masih mengalami defisit 7,72 miliar dolar AS.

    “Pak Presiden (Prabowo Subianto) minta agar program kemandirian energi bisa dilaksanakan. Dengan kemandirian energi, maka tentu defisit ini kita akan kurangi,” kata Airlangga.

    Adapun capaian ekspor pada Mei 2025 sebesar 24,61 miliar dolar AS, naik 9,68 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Secara kumulatif, nilai ekspor pada Januari hingga Mei 2025 mencapai 111,98 miliar dolar AS atau naik 6,98 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Sedangkan nilai ekspor migas tercatat senilai 5,92 miliar dolar AS atau turun 11,26 persen.

    Untuk nilai impor pada bulan yang sama, mencapai 20,31 miliar dolar AS atau naik 4,14 persen dibandingkan Mei 2024. Secara kumulatif, total nilai impor sepanjang Januari-Mei 2025 mencapai 96,60 miliar dolar AS atau naik 5,45 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

    Nilai impor migas tercatat senilai 13,64 miliar dolar AS atau turun 7,44 persen, sedangkan nilai impor non-migas tercatat senilai 82,96 miliar dolar AS atau naik 7,92 persen.

    “Di tengah situasi ini, kita juga lihat inflasi di bulan kemarin sebesar 1,87 (persen) secara year-on-year dan 1,35 (persen) secara year-to-date. Artinya, angka inflasi kita pun di bawah target 2,5 plus minus 1,” kata Airlangga.

    Kendati demikian, ia mengingat bahwa Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Juni 2025 mengalami penurunan akibat perang dagang.

    Dalam laporan yang dirilis oleh S&P Global, tercatat PMI Manufaktur Indonesia sebesar 46,9 pada Juni 2025, turun dari 47,4 pada Mei 2025, dan berada di bawah ambang batas netral 50,0.

    Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
    Editor: Virna P Setyorini
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.