Produk: lemak

  • Kenapa Makanan Basi Keluar Lendir? Kenali Juga Tanda Bahaya Lainnya

    Kenapa Makanan Basi Keluar Lendir? Kenali Juga Tanda Bahaya Lainnya

    Jakarta

    Hingga September 2025, tercatat 6.517 kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG). Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam rapat kerja bersama DPR-RI Komisi IX mengusulkan Upaya Kesehatan Sekolah (UKS) untuk membantu mengawasi keamanan dalam program Makanan Bergizi (MBG).

    Selain itu, Menkes juga usulkan mata pelajaran wajib dalam kurikulum sekolah mengenai keamanan pangan dan gizi. Menurutnya, usulan ini adalah upaya agar anak sekolah memahami makanan yang disajikan dalam program MBG masih layak dikonsumsi atau tidak.

    Meski biasanya makanan yang sudah dimasak aman dikonsumsi, makanan yang disimpan terlalu lama atau tidak sesuai standar penyimpanan makanan akan memberi kesempatan terjadinya kontaminasi bakteri atau rentan basi. Karena itu, menurut Menkes penting untuk tahu ciri-ciri makanan yang sudah tidak layak konsumsi.

    Beberapa ciri makanan tidak layak konsumsi yang bisa dikenali antara lain sebagai berikut.

    Bau dan Rasa Berubah

    Indra penciuman dan perasa menjadi cara paling cepat untuk mendeteksi keamanan makanan yang akan dikonsumsi. Nasi basi akan beraroma asam yang menusuk, sayur bening yang rusak akan berbau masam, sementara lauk bersantan cenderung langu atau tengik.

    Perubahan ini terjadi karena pertumbuhan bakteri pembusuk. Misalnya, Bacillus cereus yang sering muncul pada nasi menghasilkan asam organik saat memecah pati, sehingga muncul aroma kecut. Begitu pula pada sayur berkuah, bakteri fermentatif memecah kandungan karbohidrat sayuran menjadi asam, membuat rasanya berubah. Minyak dalam santan yang teroksidasi juga menghasilkan bau tengik.

    Menurut penelitian yang terbit di Jurnal Foods (2025), senyawa volatil hasil metabolisme mikroba inilah yang memunculkan bau dan rasa tak sedap, meski secara kasat mata makanan kadang masih terlihat normal.

    Tekstur Tidak Normal

    Perubahan tekstur pada makanan juga dapat mengindikasikan makanan tidak layak. Nasi yang pulen bisa berubah menjadi kering, menggumpal, bahkan berlendir jika sudah basi. Pada sayur berkuah, kuah yang semula jernih bisa menjadi kental atau berbusa. Lauk bersantan biasanya mengalami pecah santan, yaitu minyak terpisah dan terlihat mengambang di permukaan.

    Penyebabnya bisa datang dari tiga faktor yaitu aktivitas mikroba, enzim alami makanan yang masih aktif meski sudah dimasak, serta suhu penyimpanan yang tidak tepat. Kombinasi faktor ini mempercepat kerusakan makanan matang, bahkan sebelum ada tanda lain seperti bau menyengat.

    Warna Berubah

    Warna juga bisa menjadi indikator. Sayur bening yang biasanya jernih bisa berubah keruh, sop ayam yang cerah bisa menjadi keabu-abuan, dan lauk bersantan bisa tampak cokelat kusam.

    Menurut penelitian yang dipublikasikan di International Journal of Food Science & Technology tahun 2024, perubahan warna ini umumnya dipicu oleh oksidasi lemak, pemecahan pigmen alami bahan makanan, serta pertumbuhan mikroba. Pada santan misalnya, oksidasi membuat warnanya berubah gelap, sementara aktivitas bakteri pada sayur bisa membuat kuahnya menjadi keruh.

    Tidak Selalu Gampang Dikenali

    Namun perlu diingat, tidak semua makanan matang yang terkontaminasi akan menunjukkan tanda-tanda perubahan. Ada kalanya makanan tetap tampak normal, tapi sebenarnya berbahaya.

    Contohnya, nasi goreng atau mie goreng yang disimpan di suhu ruang bisa terkontaminasi Staphylococcus aureus, meski bau dan rasanya masih sama. Lauk berkuah juga bisa mengandung Salmonella atau E. coli tanpa perubahan fisik yang jelas.

    Selain bakteri, ada pula risiko dari histamin. Pada lauk berbahan ikan laut seperti tongkol atau cakalang, bakteri tertentu bisa memecah histidin menjadi histamin. Masalahnya, histamin bisa bertahan meski ikan sudah dimasak. Akibatnya, makanan tampak normal namun bisa memicu gejala keracunan seperti wajah memerah, sakit kepala, mual, hingga diare. Comprehensive Reviews in Food Science and Food Safety (2020) menyebut fenomena ini sebagai scombroid poisoning, yang kerap luput terdeteksi.

    Dampak Mengonsumsi Makanan Tidak Layak

    Mengonsumsi makanan matang yang sebenarnya sudah tidak layak bisa memicu berbagai masalah kesehatan. Gejalanya bisa muncul cepat, beberapa jam setelah makan, atau tertunda hingga sehari kemudian, tergantung jenis mikroba maupun toksin yang terbentuk.

    1. Gangguan saluran cerna

    Gejala paling umum adalah mual, muntah, sakit perut, hingga diare. Bacillus cereus pada nasi basi, misalnya, dikenal memicu muntah dan diare akibat toksin yang tahan panas.

    2. Keracunan bakteri berbahaya

    Jika makanan terkontaminasi Salmonella atau E. coli, gejalanya bisa lebih berat, seperti demam, kram perut, diare berdarah, bahkan dehidrasi parah. Kondisi ini butuh penanganan medis cepat, terutama pada anak-anak.

    3. Reaksi mirip alergi

    Pada ikan yang menghasilkan histamin, gejala muncul menyerupai alergi: wajah dan tubuh memerah, sakit kepala, jantung berdebar, hingga rasa panas di kulit. Kondisi ini dikenal sebagai scombroid poisoning, yang sering tidak disadari karena makanan terlihat normal.

    Halaman 2 dari 4

    Simak Video “Video: Jenguk Korban Dugaan Keracunan MBG, Ini Kata Walkot Palembang”
    [Gambas:Video 20detik]
    (mal/up)

    Gaduh Keracunan MBG

    23 Konten

    Ribuan anak sekolah dilaporkan mengalami keracunan usai menerima Makan Bergizi Gratis (MBG). Apa saja kemungkinan penyebabnya, dan bagaimana mencegahnya di kemudian hari?

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya

  • Risiko Kesehatan yang Bisa Dilihat dari Golongan Darah, Cek Sekarang

    Risiko Kesehatan yang Bisa Dilihat dari Golongan Darah, Cek Sekarang

    Jakarta

    Banyak orang yang mungkin tidak tahu kalau golongan darah dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap kondisi medis tertentu. Golongan darah mengkategorikan darah berdasarkan kandungannya, termasuk faktor Rhesus atau Rh dan antigen.

    Golongan darah seseorang diturunkan secara genetik dari orang tua. Hal ini menghasilkan kombinasi yang berbeda, dan belum tentu memiliki golongan darah yang sama persis dengan orang tua.

    Sistem golongan darah ABO mencakup empat golongan darah yang berbeda. Setiap golongan darah penting karena orang-orang dari setiap golongan darah dapat mengalami keadaan darurat medis di beberapa titik.

    Dikutip dari MedicineNet, golongan darah bergantung pada antibodi dan antigen dalam darah. Antigen adalah kombinasi protein dan gula pada permukaan sel darah merah.

    Lantas, kondisi kesehatan apa yang terkait dengan masing-masing golongan darah?

    1. Kehilangan Memori dan Fungsi Otak

    Fungsi otak berhubungan dengan gen ABO. Jika memiliki golongan darah A, B, atau AB, orang itu 82 persen lebih mungkin mengalami masalah memori dan kognisi.

    Hal ini pada akhirnya dapat menyebabkan demensia dan terkait dengan stroke. Salah satu kemungkinannya adalah golongan darah dapat menyebabkan masalah kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, dan diabetes. Semua ini dapat menyebabkan masalah kognitif.

    2. Penyakit Jantung dan Serangan Jantung

    Darah dipompa melalui jantung, jadi ada hubungan antara jantung dan golongan darah. Golongan darah dapat membuat seseorang berisiko tinggi terkena penyakit jantung dan serangan jantung.

    Jika bukan golongan darah O, gen ABO dapat membuat seseorang berisiko terkena masalah jantung. Hal ini terutama berlaku jika tinggal di daerah dengan tingkat polusi tinggi.

    Hal ini dapat meningkatkan risiko penyakit arteri koroner pada golongan darah A, B, dan AB.

    3. Kanker

    Banyak faktor yang berkaitan dengan risiko kanker yang tinggi. Tetapi, jika bergolongan darah A, lebih berisiko tinggi terkena kanker lambung.

    Gen ABO telah dikaitkan dengan kanker lain, seperti kanker payudara, prostat, hati, kolorektal, paru-paru, dan serviks. Hubungan ini telah ada selama lebih dari 60 tahun, dan belum ada penjelasan mengapa gen tersebut berperilaku seperti ini.

    Lantas, golongan darah apa yang paling sehat?

    Golongan darah adalah salah satu dari banyak faktor yang berkontribusi terhadap risiko keseluruhan seseorang terhadap penyakit medis tertentu. Meski tidak ada yang pasti, golongan darah dapat meningkatkan risiko seseorang terhadap kondisi medis tertentu.

    Pada intinya, tidak ada golongan darah yang benar-benar ‘paling sehat’, karena masing-masing memiliki profil kesehatan yang unik dengan beberapa kelebihan dan kekurangan. Orang dengan golongan darah O memang memiliki risiko lebih rendah terkena serangan jantung dan kanker tertentu, seperti kanker lambung hingga demensia.

    Tetapi, orang dengan golongan darah O lebih rentan terhadap pembekuan darah dan tukak lambung. Maka dari itu, semuanya kembali bagaimana seseorang melindungi diri dari penyakit dan menerapkan pola hidup yang sehat.

    Pola makan sehat yang kaya akan sayuran, buah, ikan, protein rendah lemak, dan biji-bijian utuh akan membantu menjaga kondisi tubuh tetap prima, begitu pula dengan aktivitas fisik yang teratur.

    Tidak merokok dan membatasi konsumsi alkohol juga berkontribusi pada gaya hidup sehat.

    Halaman 2 dari 2

    (sao/kna)

  • Apa Itu Ultra Processed Food? Jadi Polemik karena Muncul di Menu MBG

    Apa Itu Ultra Processed Food? Jadi Polemik karena Muncul di Menu MBG

    Jakarta

    Istilah Ultra-Processed Food (UPF) belakangan ini ramai dibicarakan. Jenis makanan ini banyak ditemukan dalam menu Makanan Bergizi Gratis (MBG), program yang sebenarnya ditujukan untuk meningkatkan kualitas gizi anak sekolah.

    Badan Gizi Nasional (BGN) sendiri dalam sebuah surat memberi restu untuk menghadirkan UPF dalam menu MBG selama mengutamakan produk lokal. Di sisi lain, para pakar gizi mengkritik kebijakan tersebut karena seharusnya lebih mengutamakan makanan segar.

    Terlepas dari polemik tersebut, sebenarnya apa yang disebut Ultra Processed Food? Apa definisinya dan kenapa identik dengan menu tidak sehat?

    Pengertian Ultra-Processed Food

    Ultra-processed food (UPF) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan makanan yang telah mengalami banyak tahapan pemrosesan industri. Tidak hanya sekadar dimasak atau diawetkan, UPF biasanya dibuat dari bahan hasil ekstraksi (seperti pati, protein terisolasi, minyak terhidrogenasi) yang kemudian dicampur dengan zat aditif seperti pemanis buatan, pewarna, penguat rasa, pengawet, dan pengemulsi. Bahan-bahan ini jarang sekali ditemukan di dapur rumah tangga.

    Ciri khas UPF adalah tampilannya yang sangat menarik, rasanya intens, praktis dikonsumsi, dan bisa bertahan lama di rak toko. Tidak heran kalau produk seperti mi instan, biskuit manis, sosis, nugget, snack kemasan, minuman bersoda, hingga makanan beku siap saji masuk dalam kategori ini.

    Industri makanan mengandalkan UPF karena beberapa alasan. Pertama, produk ini lebih murah diproduksi dengan bahan dasar yang bisa diolah massal. Kedua, daya simpannya lebih lama, sehingga mudah didistribusikan ke berbagai daerah. Ketiga, UPF cenderung seragam rasanya, membuat konsumen lebih mudah menerima dan terbiasa.

    Klasifikasi NOVA

    Istilah Ultra Processed Food diperkenalkan dalam Sistem NOVA, sebuah sistem pengkategorian pangan yang dibuat tahun 2009 oleh Prof Carlos Monteiro dan tim penelitian dari Universitas Sao Paulo, Brasil. Ide ini lahir karena masyarakat makin bergantung pada makanan olahan industri, sementara konsumsi pangan segar menurun.

    Berbeda dengan klasifikasi gizi biasa, NOVA menilai makanan dari tingkat pemrosesannya. Meski bukan acuan resmi WHO, sistem ini populer di dunia riset dan bahkan dipakai Pan American Health Organization (PAHO) sebagai rujukan kebijakan gizi, khususnya untuk melihat kaitan antara pola makan modern dan penyakit tidak menular.

    Untuk memahami posisi UPF, sistem NOVA membagi makanan menjadi empat kelompok berdasarkan tingkat pengolahannya:

    NOVA 1 (Unprocessed or Minimally Processed Foods) adalah makanan segar dan minim proses. Makanan segar atau makanan yang tidak diolah contohnya adalah buah, sayur, ikan segar, telur, biji-bijian, dan jamur. Makanan minim proses adalah makanan yang diolah secara sederhana seperti menghilangkan bagian yang tidak diinginkan, penggilingan, pemotongan, pendinginan, dan pemanasan.NOVA 2 (Processed Culinary Ingredients) adalah bahan hasil ekstraksi atau bahan masak olahan, contohnya minyak goreng, gula, garam, mentega, cuka, dan madu.NOVA 3 (Processed Food): makanan olahan sederhana, contohnya roti tradisional, keju, ikan asin, dan tempe.NOVA 4 (Ultra Processed Food): produk industri dengan banyak tambahan, seperti nugget, sosis, mi instan, biskuit, dan minuman kemasan berpemanis.

    Sejauh ini tidak ada istilah resmi dalam Bahasa Indonesia yang digunakan sebagai padanan Ultra Processed Food. Beberapa publikasi di media massa menggunakan istilah ‘Makanan Ultra Proses’ sebagai padanannya, walaupun sebenarnya kurang tepat karena tidak konsisten dengan terjemahan untuk kategori lain dalam sistem klasifikasi NOVA. Kategori ‘Processed Food‘ tidak diterjemahkan jadi ‘Makanan Proses’ kan?

    Kenapa UPF Identik dengan Makanan Tidak Sehat?

    UPF kerap diasosiasikan dengan makanan tidak sehat karena biasanya tinggi kalori, gula, garam, serta lemak jenuh, tetapi rendah serat, vitamin, dan mineral. Konsumsi berlebihan berpotensi mengubah pola makan jadi tidak sehat dan meningkatkan risiko obesitas, diabetes tipe 2, penyakit jantung, hingga kanker.

    Sejumlah penelitian mendukung hal ini. Publikasi tahun 2025 dalam Critical Reviews in Food Science and Nutrition menyebutkan konsumsi UPF tinggi berhubungan dengan peningkatan risiko kematian dini, diabetes tipe 2, kanker kolorektal, dan penyakit jantung. Studi lain yang dipublikasikan di Nutrition Journal tahun 2020 meneliti ratusan ribu peserta yang juga dikaitkan dengan konsumsi UPF dengan penyakit obesitas, sindrom metabolik, serta depresi.

    Jika ditarik lebih jauh, masalah utama bukan hanya soal zat tambahan di dalam UPF, melainkan bagaimana makanan ini memengaruhi pola makan seseorang secara keseluruhan. UPF cenderung membuat orang makan lebih banyak karena rasanya dirancang agar sangat enak dan sulit dihentikan (palatable). Selain itu, teksturnya biasanya lembut dan praktis, serta minim serat membuat proses makan lebih cepat, sehingga otak tidak sempat mengirim sinyal kenyang. Hasilnya, kalori yang masuk bisa berlebih tanpa disadari.

    Pada anak-anak, kebiasaan ini bisa berdampak lebih serius. Konsumsi UPF berlebihan sejak usia dini dikaitkan dengan peningkatan risiko obesitas, gigi berlubang, hingga menurunnya kualitas pola makan seimbang. Studi jangka panjang juga menunjukkan bahwa pola makan yang terbentuk di masa kecil cenderung bertahan hingga dewasa. Artinya, jika sejak sekolah anak sudah terbiasa dengan nugget atau mi instan, besar kemungkinan kebiasaan itu akan terbawa sampai mereka dewasa.

    Isu ini relevan bila dikaitkan dengan program MBG. Jika menu yang diberikan berisi UPF seperti nugget, sosis, dll, maka tujuan untuk memperbaiki status gizi anak agar menjadi generasi emas bisa tidak tercapai. Memang, UPF lebih mudah diproduksi massal dan tahan lama, tetapi kualitas gizi yang ditawarkan tidak sebaik makanan segar. Di sinilah pentingnya memastikan MBG lebih menekankan buah, sayur, telur, ikan, atau daging segar agar manfaatnya benar-benar optimal bagi anak.

    Meski demikian, tidak semua UPF otomatis berarti buruk. Ada yang memang bermanfaat, misalnya makanan medis tertentu atau produk fortifikasi pangan.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video Ombudsman Ungkap Ada Yayasan MBG Terafiliasi Politik”
    [Gambas:Video 20detik]
    (mal/up)

    Polemik UPF di Menu MBG

    5 Konten

    Hadirnya Ultra Processed Food (UPF) dalam menu Makan Bergizi Gratis (MBG) menuai polemik. Di satu sisi Badan Gizi Nasional (BGN) merestui, di sisi lain para pakar mengingatkan dampaknya bagi kesehatan.

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya

  • Pola Makan Sehat yang Bantu Jaga Kesuburan Perempuan di Usia 30-an

    Pola Makan Sehat yang Bantu Jaga Kesuburan Perempuan di Usia 30-an

    JAKARTA – Memasuki usia 30-an, perhatian pada kesehatan reproduksi perempuan semakin mengetat. Ini karena kesuburan bisa menurun secara perlahan jika tidak dirawat dengan baik.

    Selain faktor genetik, gaya hidup dan nutrisi harian sangat berpengaruh pada kualitas sel telur. Mengonsumsi makanan sehat jadi salah satu cara untuk mendukung hormon reproduksi.

    Dengan demikian, melakukan pola diet makan sehat patut diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut beberapa pola makan sehat yang dapat membantu jaga kesuburan perempuan di usia 30-an, dikutip dari Mayo Clinic, pada Rabu, 1 Oktober 2025.

    1. Perbanyak konsumsi protein

    Hal utama untuk meningkatkan kesuburan reproduksi perempuan di usia 30-an adalah rutin mengonsumsi protein, baik protein hewani maupun nabati. Protein hewani seperti dari ayam, ikan, dan telur mendukung produksi hormon reproduksi.

    Protein nabati dari kacang-kacangan juga penting untuk keseimbangan tubuh. Oleh karena itu, pastikan setiap kali makan Anda mengonsumsi sumber protein agar tubuh mampu membentuk sel telur yang sehat.

    2. Perbanyak konsumsi antioksidan

    Memenuhi asupan antioksidan pada tubuh juga sangat berpengaruh pada kesuburan. Anda bisa dengan rutin mengonsumsi vitamin C dan vitamin E, yang kaya akan antioksidan.

    Vitamin tersebut dapat meningkatkan kualitas sel telur. Anda juga bisa mendapatkan asupan antioskidan dengan konsumsi buah seperti beri, jeruk, hingga tomat.

    3. Pilih asupan lemak sehat

    Untuk menjaga kesuburan di usia 30-an maka harus memperhatikan asupan lemak sehari-hari. Hindari lemak trans dari makanan olahan yang bisa mengganggu kesuburan.

    Konsumsilah lemak sehat dari alpukat, kacang, dan minyak zaitun yang membantu hormon reproduksi tetap stabil. Omega-3 yang terkandung pada ikan salmon dan biji chia juga baik untuk kualitas sel telur yang baik.

  • Semantap Ini Manfaat Jalan Kaki di Pagi Hari, Cocok Buat yang Mau Panjang Umur

    Semantap Ini Manfaat Jalan Kaki di Pagi Hari, Cocok Buat yang Mau Panjang Umur

    Jakarta

    Bangun pagi seringkali terasa berat, apalagi kalau udara masih dingin dan kasur masih memanggil. Namun, membiasakan diri untuk berjalan kaki di pagi hari ternyata punya banyak manfaat luar biasa bagi tubuh.

    Aktivitas sederhana ini bukan hanya menyehatkan fisik, tapi juga berdampak positif bagi mental. Tak heran, banyak ahli merekomendasikan jalan pagi sebagai rutinitas sehat harian.

    Dikutip dari Healthline, berikut ini sederet efek jalan kaki di pagi hari pada kesehatan tubuh:

    1. Meningkatkan Energi

    Memulai hari dengan berjalan kaki dapat memberikan lebih banyak energi sepanjang hari. Penelitian menunjukkan orang dewasa yang berjalan kaki selama 20 menit di luar ruangan merasakan vitalitas dan energi lebih besar dibandingkan dengan berjalan selama 20 menit di dalam ruangan.

    2. Memperbaiki Mood

    Jalan kaki juga baik untuk meningkatkan suasana hati atau mood. Beberapa manfaat lain yang bisa didapatkan adalah meningkatkan kepercayaan diri, mengurangi stres, menurunkan kecemasan, mengurangi lelah, dan meredakan gejala depresi.

    Untuk hasil terbaik, disarankan jalan kaki 20-30 menit setidaknya 5 hari dalam seminggu.

    3. Membantu Penurunan Berat Badan

    Jalan kaki secara rutin dapat membantu proses diet penurunan berat badan. Berjalan dengan kecepatan sedang selama 30 menit dapat membakar hingga 150 kalori.

    Jika dikombinasikan dengan pola makan sehat dan latihan kekuatan, hasilnya bisa lebih optimal.

    4. Mencegah Penyakit Jantung

    Rutin jalan kaki membantu mencegah berbagai penyakit kronis. Penelitian menunjukkan berjalan selama 30 menit per hari dapat menurunkan risiko penyakit jantung hingga 19 persen. Bagi pengidap diabetes, jalan kaki juga dapat membantu menurunkan kadar gula darah.

    Selain itu, kebiasaan ini berpotensi memperpanjang usia, menurunkan risiko penyakit kardiovaskular, serta beberapa jenis kanker.

    5. Menguatkan Otot

    Jalan kaki dapat membantu memperkuat otot-otot kaki. Untuk hasil terbaik, jalan kaki dilakukan dengan kecepatan sedang hingga cepat.

    Variasi seperti naik turun tangga, berjalan di bukit, atau menggunakan treadmill dengan kemiringan dapat menambah efektivitas latihan.

    6. Meningkatkan Fokus

    Jalan pagi terbukti dapat meningkatkan kejernihan mental dan kemampuan fokus sepanjang hari. Sebuah studi menunjukkan orang dewasa yang memulai hari dengan jalan pagi memiliki fungsi kognitif lebih baik dibandingkan mereka yang tidak aktif.

    Kegiatan ini juga dapat meningkatkan kreativitas. Penelitian membuktikan berjalan kaki membuka aliran ide yang lebih bebas, sehingga membantu pemecahan masalah lebih efektif dibandingkan hanya duduk diam.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Mitos atau Fakta: Lari Lebih Efektif Bakar Lemak Dibanding Jalan Kaki”
    [Gambas:Video 20detik]
    (avk/kna)

  • Lambung Ibunda Tasya Kamila Tersisa 15 Persen pasca Operasi Bariatrik demi Turun BB

    Lambung Ibunda Tasya Kamila Tersisa 15 Persen pasca Operasi Bariatrik demi Turun BB

    Jakarta

    Ibunda selebriti Tasya Kamila menjalani operasi bariatrik atau pemotongan lambung. Menurut Tasya, operasi tersebut dilakukan karena ibunya gagal diet selama 25 tahun.

    Ibunda Tasya sudah menjalani diet sejak tahun 2000. Pada awalnya, berat badan ibunya turun belasan kilogram, tapi setelah itu naik secara drastis. Setelah berkonsultasi dengan dokter, sang ibu memutuskan untuk operasi bariatrik pemotongan lambung.

    “Sekarang lambung mama sisa 15 persen aj, segede sedotan boba,” tulis Tasya di akun Instagramnya.

    Lantas, apa sebenarnya operasi bariatrik dan jenis-jenisnya? Siapa saja yang menjadi kandidat untuk bisa melakukan operasi ini?

    Apa Itu Operasi Bariatrik?

    Operasi bariatrik atau yang disebut operasi penurunan berat badan, merupakan kategori operasi bedah untuk membantu pengidap obesitas menurunkan berat badan. Dikutip dari laman Cleveland Clinic, dokter bisa merekomendasikan operasi ini jika metode penurunan berat badan lain yang dilakukan tidak berhasil, sera obesitas tampak menimbulkan risiko kesehatan lebih besar dibandingkan operasi.

    Prosedur bedah bekerja dengan memodifikasi sistem pencernaan, biasanya lambung, terkadang juga usus halus, untuk mengatur jumlah kalori yang bisa dikonsumsi dan diserap. Selain itu, prosedur ini juga bisa mengurangi sinyal lapar yang dikirim sistem pencernaan ke otak.

    Jenis-jenis Operasi Bariatrik

    Operasi bariatrik terdiri dari beberapa jenis. Berikut di antaranya:

    1. Gastric Sleeve

    Gastric sleeve dilakukan dengan mengangkat sebagian besar lambung, sekitar 80%, dan menyisakan kantong panjang seperti tabung. Lambung yang lebih kecil ini tidak bisa menampung banyak makanan dan memproduksi lebih sedikit hormon ghrelin pengatur nafsu makan, yang bisa mengurangi keinginan makan.

    2. Gastric Bypass

    Operasi ini bekerja dengan mengurangi jumlah makanan yang bisa didapat dalam sekali makan dan mengurangi penyerapan lemak dan kalori.

    Dikutip dari laman Mayo Clinic, dokter bedah akan memotong bagian atas lambung, memisahkannya dari bagian lambung lainnya. Kantung yang dihasilkan, berukuran kira-kira sebesar kacang kenari dan hanya bisa menampung sekitar 30 ml makanan. Biasanya lambung hanya menampung 90 ml makanan.

    Dokter juga memotong usus halus dan sebagiannya disambungkan ke kantung tersebut. Jadi, makanan yang masuk tidak melewati sebagian besar lambung dan bagian awal usus halus, tapi langsung ke bagian tengah usus halus.

    3. Biliopancreatic diversion with duodenal switch

    Biliopancreatic diversion with duodenal switch menggabungkan gastric sleeve dan intestinal bypass (prosedur yang yang melibatkan pemendekan usus halus). Secara signifikan, operasi ini mengurangi hormon lapar yang diproduksi di usus halus dan perut, serta membatasi seberapa banyak nutrisi yang bisa diserap usus halus.

    Siapa Saja yang Bisa Melakukan Operasi Bariatrik?

    Secara umum, operasi bariatrik bisa menjadi pilihan jika seseorang:

    Memiliki Indeks Massa Tubuh (IMT) 40 atau lebih (obesitas ekstrem)Memiliki IMT 35 hingga 39,9 atau yang disebut obesitas, serta memiliki masalah kesehatan serius terkait berat badan, seperti diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi.

    BMI memang mudah diukur, tapi beberapa tes medis mungkin perlu dilakukan untuk mendiagnosis kondisi kesehatan terkait obesitas.

    Risiko Menjalani Operasi Bariatrik

    Seperti operasi besar, bariatrik juga memiliki risiko kesehatan potensial, baik dalam jangka pendek maupun panjang. Beberapa risiko operasi bariatrik meliputi:

    Pendarahan berlebihan.Infeksi.Reaksi terhadap anestesi.Gumpalan darah.Masalah paru-paru atau pernapasan.Kebocoran dalam sistem gastrointestinal.

    Selain itu, risiko dan komplikasi jangka panjang dari operasi penurunan berat badan bisa bervariasi. Risiko tersebut bisa meliputi:

    Obstruksi usus.Sindrom dumping, suatu kondisi yang menyebabkan diare, muka memerah, pusing, mual atau muntah.Batu empedu.Hernia.Gula darah rendah, disebut hipoglikemia.Malnutrisi.Muntah.Refluks asam.Kebutuhan untuk operasi atau prosedur kedua

    (elk/kna)

  • Kepala BGN Bolehkan Ultra-processed Food Sehat Masuk MBG: Contoh Susu UHT

    Kepala BGN Bolehkan Ultra-processed Food Sehat Masuk MBG: Contoh Susu UHT

    Kepala BGN Bolehkan Ultra-processed Food Sehat Masuk MBG: Contoh Susu UHT
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyatakan tidak semua produk 
    ultra-processed food 
    dilarang masuk ke dalam menu Makan Bergizi Gratis (MBG).
    “Untuk beberapa produk yang baik dan sehat dimungkinkan, contoh susu UHT
    plain
    ,” kata Kepala BGN Dadan Hindayana kepada
    Kompas.com
    , Rabu (1/10/2025).
    Anggota Ombudsman RI, Yeka Hendra Fatika, menyatakan seharusnya sosis,
    nugget
    , hingga burger dan makanan lain yang tergolong dalam ultra-processed foods (UPF) atau makanan ultra-olahan tidak boleh ada dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).
    “Kalau diharapkan, BGN tidak lagi memaksakan membeli sosis, nugget di dalam menunya, burger gitu. Harusnya nggak boleh lah. Namanya aja
    junk food
    , benar kan?” kata Yeka di kantornya, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa (30/9/2025).
    Sebelumnya, Wakil Kepala BGN Nanik S Deyang melarang penggunaan makanan UPF sebagai menu makanan Program MBG.
    Selain itu, dia juga memastikan kebijakan ini akan tetap membuka peluang besar bagi UMKM lokal untuk berkembang.
    “Begitu larangan ini dilaksanakan, ratusan ribu UMKM pangan akan hidup. Ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk tidak hanya memberi gizi bagi anak bangsa, tetapi juga menggerakkan ekonomi rakyat,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (27/9/2025).
    Ultra-processed food
     atau UPF, dialihbahasakan sebagai “makanan ultra-olahan” adalah makanan yang mengalami proses pengolahan sangat tinggi.
    Ciri khasnya adalah penggunaan berbagai zat tambahan, mulai dari pengawet, pewarna, pemanis buatan, hingga penguat rasa, dilansir dari Asosiasi Dietsien Indonesia (AsDI).
    Ultra-processed food memiliki nilai gizi rendah, tetapi tinggi kalori, gula, garam, dan lemak.
    Jika dikonsumsi berlebihan, makanan ini bisa meningkatkan risiko obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.
    Makanan ini biasanya hadir dalam bentuk siap makan atau siap saji, dengan daya tahan lama dan rasa yang kuat berkat tambahan gula, garam, dan lemak.
    Contoh
    ultra-processed food
    , antara lain mi instan,
    nugget
    , sosis, es krim, roti, biskuit kemasan, beberapa jenis sereal, minuman kemasan manis, dan camilan kekinian yang sedang populer.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Neraca Perdagangan Agustus 2025 Surplus US,49 Miliar, 64 Bulan Beruntun!

    Neraca Perdagangan Agustus 2025 Surplus US$5,49 Miliar, 64 Bulan Beruntun!

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan neraca perdagangan Indonesia mencapai surplus US$5,49 miliar per Agustus 2025.

    Dengan demikian, Indonesia mencatatkan surplus selama 64 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.

    Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M. Habibullah mengatakan bahwa Indonesia mencatatkan ekspor Agustus 2025 mencapai  US$24,9 miliar atau naik 5,78% dibandingkan Agustus 2024 (year on year/YoY).

    Adapun nilai impor Agustus 2025 mencapai US$19,47 miliar atau turun 6,56% dibandingkan agustus 2024.

    Nilai impor ini terdiri dari impor migas yang mencapai US$2,73 miliar atau naik 3,17% secara tahunan. Sementara itu impor nonmigas mencapai US$16,74 miliar mengalami penurunan secara tahunan 7,98%.

    “Pada Agustus 2025, neraca perdagangan barang tercatat surplus sebesar US$5,49 miliar. Neraca perdagangan Indonesia dengan ini telah mencatat surplus selama 64 bulan berturut turut sejak Mei 2020,” ujar Habibullah pada Rabu (1/10/2025).

    Surplus pada Agsutus 2025 lebih ditopang surplus komoditas nonmigas sebesar US$7,15 miliar dengan komoditas penyumbang surplus lemak dan minyak hewani nabati, bahan bakar mineral dan besi dan baja.

    “Pada saat yang sama neraca perdagangan komoditas migas mencatat defisit US$1,66 miiar,” ungkap Habibullah.

    Sebelumnya, konsensus ekonom memproyeksikan surplus neraca perdagangan Indonesia akan berlanjut pada Agustus 2025 atau 64 bulan secara beruntun. Kendati demikian, surplus pada Agustus 2025 diproyeksikan akan menurun dibandingkan bulan sebelumnya.

    Berdasarkan konsensus proyeksi 20 ekonom yang dihimpun Bloomberg, nilai tengah (median) surplus neraca perdagangan pada Agustus 2025 diproyeksikan sebesar US$4,03 miliar. Proyeksi tersebut lebih rendah dari realisasi neraca dagang bulan sebelumnya atau pada Juli 2025 senilai US$4,17 miliar.

    Estimasi tertinggi dikeluarkan oleh Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) David Sumual dengan nominal US$5,36 miliar. Sebaliknya, estimasi terendah diberikan oleh Cimb Ltd dengan angka US$2,8 miliar.

    David Sumual menjelaskan bahwa proyeksi neraca dagang Agustus 2025 itu dipengaruhi oleh ekspor yang naik 7,24% secara tahunan (year on year/YoY) dan 1,57% secara bulanan (month on month/MoM). Sementara itu, impor -4,31% YoY dan -3,89 MoM.

    “Surplus neraca dagang kembali meningkat, didorong ekspor yang sangat tinggi—sedangkan impor melemah,” jelas David kepada Bisnis, Selasa (30/9/2025).

    Dia merincikan data yang dikeluarkan otoritas China menunjukkan bahwa ekspor Indonesia ke Negeri Panda naik tinggi di Agustus sebesar 20% MoM, terutama untuk produk batu bara, minyak, dan gas bumi.

    Menurutnya, kenaikan harga crude palm oil (CPO) alias minyak kelapa sawit mentah Agustus tampaknya juga mendorong ekspor. Sementara itu, sambung David, efek penurunan surplus akibat tarif tampaknya belum terlihat.

  • Ombudsman harap “junk food” tak dijadikan menu dalam program MBG

    Ombudsman harap “junk food” tak dijadikan menu dalam program MBG

    Jakarta (ANTARA) – Ombudsman RI (ORI) berharap junk food atau makanan tak bergizi yang memiliki kalori, lemak, dan gula yang tinggi tidak dijadikan menu dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).

    Menurut Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika, penyediaan junk food sebagai menu MBG tidak sejalan dengan esensi Makan Bergizi Gratis.

    “Ini kan makan bergizi kan gitu ya, berarti kan unsur gizinya itu harus benar-benar dipenuhi,” ungkap Yeka saat ditemui di Jakarta, Selasa.

    Dengan demikian, dirinya meminta Badan Gizi Nasional (BGN) agar tak lagi memperbolehkan sekolah untuk menyediakan junk food, seperti sosis, burger, maupun chicken nugget, sebagai menu MBG.

    Apabila memang diperlukan penyediaan berbagai menu seperti sosis, burger, dan chicken nugget untuk variasi dalam program MBG, Yeka menilai hal tersebut bisa diatasi dengan pengolahan mandiri menggunakan bahan-bahan yang tinggi gizi.

    “Kecuali kalau nugget-nya itu bikin sendiri, bukan merupakan ultra-processed food,” katanya.

    Sebelumnya, BGN menyatakan spageti dan hamburger merupakan menu permintaan dari para siswa yang menjadi salah satu cara Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dalam mengatasi siswa yang bosan dengan nasi sebagai sumber karbohidrat.

    Hal itu disampaikan Wakil Kepala BGN Nanik S. Deyang dalam menanggapi kritik dari salah satu ahli gizi yang menilai bahwa menu MBG bukan berasal dari makanan lokal, contohnya pada penyajian spageti dan burger.

    “Mohon maaf ada yang mengkritik, ‘Masa ada spageti? Masa ada burger diberikan, apa gizinya? Jadi itu, mohon maaf, itu tidak selalu. Jadi anak-anak SPPG ini punya kreativitas, kreativitas gini ayo, biar enggak bosan makan nasi,” kata Nanik dalam jumpa pers yang diselenggarakan di Kantor BGN, Jakarta, Jumat (26/9).

    Nanik menjelaskan bahwa para siswa diperbolehkan untuk mengajukan permintaan menu MBG yang akan mereka konsumsi. Namun, menu permintaan itu hanya boleh sekali dalam seminggu.

    Menurut Nanik, menu spageti dan burger menjadi bentuk kreativitas salah satu SPPG di daerah agar siswa tidak bosan makan nasi.

    Ia menekankan bahwa makanan yang khusus diminta siswa itu bukan menu harian.

    Pewarta: Agatha Olivia Victoria
    Editor: Laode Masrafi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Mayapada Hospital Bandung Hadirkan Layanan untuk Jaga Performa Olahraga

    Mayapada Hospital Bandung Hadirkan Layanan untuk Jaga Performa Olahraga

    Jakarta

    Pernahkah kamu merasa cepat lelah dan kehabisan tenaga saat sedang jogging, bersepeda, bahkan saat ikut main futsal bersama teman? Jika ya, jangan dianggap sepele ya.

    Itu bisa menjadi tanda tubuh kekurangan stamina, atau kekuatan otot yang lemah dan latihan yang kurang tepat, sehingga performa fisik menurun. Untuk menjawab masalah ini, Mayapada Hospital Bandung menghadirkan Sports Injury Treatment & Performance Center (SITPEC). Di sini menyediakan layanan evaluasi medis untuk memetakan kondisi fisik secara menyeluruh, serta membantu kamu mendapatkan performa olahraga optimal, meningkatkan kekuatan otot, daya tahan, dengan latihan yang efisien.

    Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga Mayapada Hospital Bandung dr. Alvin Wiharja, Sp.KO menjelaskan salah satu metode yang bisa dilakukan untuk menilai kapasitas fisik dan menjadi dasar penyusunan program latihan efektif adalah melalui pemeriksaan VO2 Max.

    “VO2 Max berguna untuk mengetahui seberapa baik jantung memompa darah dan memasok oksigen dari darah ke otot. Oksigen ini dibutuhkan untuk menghasilkan sumber energi bernama adenosine triphosphate (ATP), yang membuat tubuh mampu bergerak lebih optimal. VO2 Max ini berperan penting untuk menyusun program latihan efektif, baik dari dari segi intensitas, durasi, hingga jenis latihan sesuai kebutuhan tiap individu,” ungkap dr. Alvin dalam keterangannya, Selasa (30/9/2025).

    Tak kalah penting, menurutnya analisis komposisi tubuh (body composition analysis) juga menjadi kunci untuk meningkatkan performa fisik.

    “Analisis komposisi tubuh dilakukan dengan mengukur kadar lemak tubuh, massa otot, serta distribusi cairan. Pemeriksaan ini membantu dokter gizi dalam menyusun pola makan yang menunjang program latihan,” imbuh dr. Alvin.

    Lebih lanjut, Dokter Spresialis Gizi Klinik Mayapada Hospital Bandung, dr. Shiela Stefani, M.Gizi, SpGK, AIFO-K, FINEM menjelaskan performa tubuh seseorang juga sangat didukung oleh asupan nutrisi yang tepat,

    “Karena otot tidak hanya membutuhkan latihan, tetapi juga asupan gizi yang seimbang agar dapat tumbuh dan pulih dengan baik. Dengan kombinasi latihan yang tepat dan pola makan yang terukur, hasilnya akan jauh lebih maksimal,” jelasnya.

    Seluruh pemeriksaan menyeluruh tersebut dapat dilakukan di layanan Sports Injury Treatment & Performance Center (SITPEC) Mayapada Hospital Bandung yang didukung oleh kolaborasi dokter multidisiplin yang terdiri dari spesialis kedokteran olahraga, spesialis ortopedi konsultan sport injury, spesialis gizi klinik, spesialis kedokteran fisik & rehabilitasi serta fisioterapis yang ahli untuk membantu meningkatkan performa fisik. Layanan ini turut dilengkapi fasilitas lengkap dan modern seperti Gym, VO2 Max dan Body Composition Analysis untuk menunjang program latihan yang sesuai dengan kebutuhan..

    Melalui Sports Injury Treatment & Performance Center (SITPEC), Mayapada Hospital menghadirkan layanan terpadu bagi masyarakat Bandung yang ingin menjaga kebugaran dan performa olahraga, termasuk bagi mereka yang memiliki lifestyle disease seperti diabetes dan hipertensi agar bisa memperoleh manfaat olahraga yang optimal.

    “Layanan ini juga mencakup screening pra-olahraga, peningkatan performa, penanganan cedera, hingga program pemulihan pasca cedera dan operasi, bersama tim dokter multidisiplin dan fisioterapis profesional. Seluruh pelayanan dirancang dengan mengutamakan kenyamanan pasien (patient experience), keamanan (patient safety), dan dengan pendekatan personal (patient-centered care),” papar Hospital Director Mayapada Hospital Bandung, dr. Irwan Susanto Hermawan, MM.

    Bagi Anda yang berdomisili di Bandung dan sekitarnya, kini layanan Sports Injury Treatment & Performance Center (SITPEC) tersedia di Mayapada Hospital Bandung. Informasi lengkap mengenai layanan, termasuk jadwal praktik Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga di SITPEC Mayapada Hospital Bandung, dapat diakses melalui aplikasi MyCare. Untuk konsultasi terkait kebugaran, penanganan cedera, maupun pemulihan pasca cedera, silakan hubungi call center 150770 atau langsung melalui aplikasi.

    Selain di Bandung, layanan SITPEC juga tersedia di Mayapada Hospital Jakarta (Lebak Bulus dan Kuningan) serta Tangerang. Informasi lengkap mengenai SITPEC dapat diperoleh melalui fitur Health Articles & Tips di aplikasi MyCare.

    MyCare juga dilengkapi fitur Personal Health untuk memantau kebugaran, mulai dari detak jantung, langkah harian, kalori terbakar, hingga Body Mass Index (BMI). Unduh MyCare sekarang dan nikmati reward point yang dapat ditukar dengan potongan harga berbagai pemeriksaan di seluruh unit Mayapada Hospital.

    (ega/ega)