Produk: lemak

  • Ternyata Ini Alasan Makin Banyak yang Kena Asam Urat, Termasuk Usia Muda

    Ternyata Ini Alasan Makin Banyak yang Kena Asam Urat, Termasuk Usia Muda

    Jakarta

    Orang yang terkena asam urat dilaporkan terus meningkat dalam beberapa dekade terakhir. Asam urat adalah radang sendi yang terjadi saat kadar asam urat dalam darah terlalu tinggi, dan membentuk kristal tajam di persendian.

    Kondisi ini memicu nyeri hebat yang datang tiba-tiba, disertai bengkak, kemerahan, dan rasa panas, paling sering di jempol kaki. Serangan bisa berlangsung berhari-hari, hingga berminggu-minggu dan dapat kambuh berulang jika tidak ditangani.

    Jika dulu asam urat kerap dikaitkan dengan konsumsi alkohol dan makanan tertentu. Kini, penyakit tersebut menyerang lebih luas.

    Dikutip dari Times of India, jutaan orang di dunia mengalaminya, dan jumlah orang yang mengalaminya terus bertambah. Studi global menunjukkan dalam 20 tahun terakhir kasus asam urat meningkat lebih dari 60 persen.

    Bahkan, penelitian memprediksi jumlah orang yang mengidapnya akan terus melonjak hingga 2050 akibat penuaan penduduk, obesitas, serta pola makan dan gaya hidup yang kurang sehat.

    Tak hanya orang lanjut usia, asam urat juga mulai banyak ditemukan pada usia muda. Penelitian terbaru menunjukkan peningkatan kasus pada remaja dan dewasa muda, terutama di daerah dengan angka kelebihan berat badan yang tinggi.

    Para ahli menilai perubahan gaya hidup berperan besar dalam mencegah dan mengendalikan asam urat. Salah satunya dengan cukup minum air putih agar ginjal membantu membuang asam urat dari tubuh.

    Olahraga ringan hingga sedang secara rutin, seperti jalan kaki, berenang, atau bersepeda, juga dianjurkan untuk menjaga berat badan dan kesehatan metabolik. Selain itu, pola makan juga perlu diperhatikan.

    Makanan tinggi purin seperti jeroan, daging merah, beberapa makanan laut, minuman manis, dan alkohol, terutama bir. Sebaiknya, semua makanan ini dibatasi karena dapat meningkatkan kadar asam urat.

    Sebaliknya, pilihlah makanan yang lebih sehat seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian utuh, produk susu rendah lemak, serta sumber protein nabati.

    Pola makan Mediterania dan DASH dinilai bermanfaat karena kaya sayur, serat, dan lemak sehat. Jika serangan asam urat sering kambuh, dokter dapat meresepkan obat seperti allopurinol atau colchicine untuk menurunkan kadar asam urat dan meredakan peradangan.

    Kesimpulannya, asam urat bukan lagi penyakit yang terjadi pada orang tua. Lonjakan kasus dipicu obesitas, gangguan metabolik, dan gaya hidup modern.

    Meski begitu, risiko dan kekambuhan asam urat bisa ditekan dengan langkah sederhana, mulai dari minum air yang cukup, makan lebih sehat, menjaga berat badan, rutin bergerak, hingga menjalani pengobatan sesuai anjuran dokter.

    Halaman 2 dari 2

    (sao/naf)

  • Wanita Ini Diet Cuma Makan Ayam-Brokoli Rebus dalam 6 Bulan, Endingnya Begini

    Wanita Ini Diet Cuma Makan Ayam-Brokoli Rebus dalam 6 Bulan, Endingnya Begini

    Jakarta

    Seorang perempuan di China yang tak disebutkan namanya nyaris meninggal dunia akibat diet ekstrem yang dilakukan. Selama 6 bulan, ia hanya mengonsumsi ayam dan brokoli yang diolah dengan direbus.

    Perempuan 25 tahun yang bekerja sebagai penggiat media sosial tersebut membagikan perjalanan dietnya secara online. Ia menghindari makanan berlemak dan karbohidrat tinggi, tapi sesekali mengonsumsi potongan kecil kentang.

    Selama menjalani diet, wanita itu mulai menunjukkan gejala buruk pada kesehatannya. Misalnya, seperti wajah tampak kusam, kelelahan, hingga tubuh lemas. Namun, semua gejala itu diabaikannya.

    Sampai, pada suatu waktu ia mulai mengalami nasalah kram perut hebat. Ia akhirnya dilarikan ke Rumah Sakit Rakyat Xi’an.

    Ia kemudian didiagnosis mengidap pankreatitis akut berat. Pankreatitis adalah peradangan pada pankreas yang biasanya terjadi ketika enzim pencernaan menyerang jaringan pankreas sendiri. Kondisi ini dapat menyebabkan nyeri perut, gangguan pencernaan, hingga komplikasi serius jika tidak ditangani dengan tepat.

    “Kadar amilase dalam serum darahnya mencapai 10 kali lipat dari batas normal, yang merupakan kondisi mengancam nyawa,” ungkap dokter yang melakukan pemeriksaan, dikutip dari The Star, Kamis (18/12/2025).

    Amilase adalah enzim yang diproduksi oleh pankreas dan kelenjar ludah untuk membantu memecah karbohidrat. Penumpukan enzim di pankreas inilah yang menyebabkan organ tersebut seolah ‘mencerna dirinya sendiri’ dan peradangan parah yang terjadi berujung pada pankreatitis akut.

    Dokter juga menambahkan gejala yang dialami perempuan tersebut kemungkinan besar disebabkan oleh pola makan yang sangat rendah lemak dalam jangka waktu lama.

    Ia menjelaskan bahwa diet yang terlalu hambar atau terlalu rendah kalori mungkin terlihat sehat, tapi sebenarnya dapat mengganggu proses normal pengeluaran enzim pencernaan.

    “Mereka yang ingin menurunkan berat badan untuk tetap berada dalam defisit kalori, namun sambil mempertahankan pola makan yang seimbang,” saran dokter.

    Halaman 2 dari 2

    (avk/naf)

  • Benarkah Tubuh Manusia Perlu Berhari-hari untuk Mencerna Mi Instan? Ini Faktanya

    Benarkah Tubuh Manusia Perlu Berhari-hari untuk Mencerna Mi Instan? Ini Faktanya

    Jakarta

    Narasi bahwa mi instan susah dicerna di dalam tubuh viral di berbagai platform media sosial. Ada yang mengatakan butuh 1-2 hari hingga mi instan dapat dicerna dengan sempurna, bahkan ada yang mengatakan hingga 7 hari.

    Klaim ini pun ramai diperbincangkan dan memicu kekhawatiran, terutama terkait dampaknya terhadap sistem pencernaan. Tapi ngomong-ngomong, dari mana sih asal mula muncul pernyataan tersebut?

    Asal Mula Klaim Mi Instan Sulit Dicerna

    Jadi gini. Klaim bahwa mi instan dicerna hingga tujuh hari kerap dikaitkan dengan sebuah eksperimen yang dilakukan Dr Braden Kuo, seorang ahli gastroenterologi di Massachusetts General Hospital, sekitar tahun 2011. Dalam eksperimen tersebut, Dr Kuo menggunakan teknologi kapsul endoskopi untuk mengamati proses pencernaan setelah konsumsi mi instan dan mi buatan tangan.

    Dari pengamatan tersebut, kedua jenis mi pada dasarnya telah mengalami proses pencernaan dalam hitungan jam. Meski demikian, mi instan tampak lebih utuh dalam rekaman dibandingkan mi segar.

    Temuan ini kemudian disalahartikan sebagai bukti bahwa mi instan tidak tercerna atau menetap lama di dalam tubuh. Padahal, perbedaan kondisi konsumsi serta keterbatasan teknologi kapsul endoskopi yang tidak merekam proses pencernaan secara terus-menerus dalam waktu yang sangat panjang-membuat klaim mi instan dicerna hingga berhari-hari dinilai sebagai interpretasi yang keliru.

    Lantas, sebenarnya berapa lama waktu yang dibutuhkan tubuh untuk mencerna mi instan? Untuk menjawabnya, perlu dipahami terlebih dahulu bagaimana sistem pencernaan manusia bekerja.

    Bagaimana Sistem Pencernaan Bekerja?

    Sistem pencernaan manusia bekerja secara bertahap, dan proses ini juga berlaku saat mengonsumsi mi instan. Pencernaan sebenarnya sudah dimulai sejak mi instan masuk ke mulut, yakni ketika mi dikunyah hingga menjadi lebih halus dan bercampur dengan air liur yang mengandung enzim amilase (ptialin). Enzim ini mulai memecah karbohidrat kompleks dalam mi menjadi bentuk yang lebih sederhana. Pada tahap ini, mi instan berubah dari bentuk padat atau semipadat menjadi bubur lembut (bolus) yang kemudian ditelan menuju lambung.

    Di lambung, bolus makanan bercampur dengan cairan lambung yang mengandung asam klorida (HCl) dan enzim pepsin sehingga proses ini membuat makanan menjadi cairan kental yang disebut kimus.

    Kimus selanjutnya berpindah ke usus halus, tempat sebagian besar proses pencernaan kimia dan penyerapan nutrisi terjadi. Enzim dari pankreas seperti amilase, lipase, dan protease, serta cairan empedu dari hati, bekerja memecah karbohidrat, lemak, dan protein agar dapat diserap oleh tubuh. Proses pencernaan dan penyerapan nutrisi ini umumnya berlangsung dalam hitungan jam.

    Sisa makanan yang tidak tercerna kemudian masuk ke usus besar. Di bagian ini, air diserap kembali dan sisa makanan dipadatkan dengan bantuan aktivitas bakteri usus sebelum akhirnya dikeluarkan sebagai feses. Proses di usus besar inilah yang berkaitan dengan waktu transit makanan, yang dapat berlangsung belasan hingga puluhan jam dan kerap disalahartikan sebagai lamanya waktu pencernaan.

    Secara keseluruhan, waktu transit makanan sejak ditelan hingga sisa pencernaan dikeluarkan dari tubuh berkisar 10-73 jam, atau sekitar 1-3 hari, sebagaimana dijelaskan dalam sebuah publikasi di Journal of Neurogastroenterology tentang riset waktu transit makanan di saluran pencernaan.

    Durasi ini bisa berbeda-beda tergantung jenis makanan, kandungan serat, asupan cairan, aktivitas fisik, serta kondisi kesehatan pencernaan masing-masing individu.

    Secara ilmiah, komposisi makanan dan pola makan secara keseluruhan sangat memengaruhi waktu pencernaan. Makanan yang kaya serat seperti sayur, buah, dan biji-bijian cenderung mempercepat transit usus dan memperlancar buang air besar karena serat meningkatkan volume tinja dan mempercepat pergerakan melalui saluran cerna, terutama pada individu dengan waktu transit yang lebih lambat sebelumnya. Sebaliknya, makanan tinggi lemak dan rendah serat dapat memperlambat pengosongan lambung dan seluruh proses pencernaan.

    Mi Instan sebagai Produk Ultra Processed Food (UPF)

    Dalam klasifikasi NOVA, mi instan termasuk ultra-processed food (UPF), yakni makanan yang diproduksi melalui berbagai tahapan pengolahan dan mengandung beragam bahan tambahan, seperti perisa buatan, penguat rasa, pengawet, dan pewarna. Jenis makanan ini dirancang agar praktis, tahan lama, dan memiliki cita rasa kuat, namun cenderung rendah serat serta mikronutrien alami yang dibutuhkan tubuh.

    Karena karakteristik tersebut, mi instan kerap diasosiasikan dengan pencernaan yang terasa lebih lambat. Meski demikian, secara medis mi instan tetap dapat dicerna tubuh dalam hitungan jam. Sensasi begah atau perut terasa penuh setelah mengonsumsinya lebih berkaitan dengan kandungan lemak yang dapat memperlambat pengosongan lambung, sehingga makanan bertahan lebih lama sebelum masuk ke usus halus.

    Fenomena serupa juga kerap dialami setelah mengonsumsi makanan tinggi lemak lainnya, seperti gorengan, makanan bersantan kental, atau fast food. Pada jenis makanan tersebut, keluhan seperti cepat begah atau perut terasa penuh juga sering muncul, terutama jika dikonsumsi dalam porsi besar.

    Dalam konteks mi instan, kandungan lemak tidak hanya berasal dari proses penggorengan mi saat produksi, tetapi juga dari minyak dalam bumbu instan. Meski demikian, jumlah lemak dalam satu porsi mi instan umumnya tidak jauh beda dengan porsi gorengan atau makanan cepat saji lainnya. Artinya, rasa begah yang muncul lebih dipengaruhi oleh kombinasi lemak, rendahnya serat, dan pola konsumsi, bukan karena mi instan tidak tercerna atau “menempel” dalam tubuh.

    Jadi, Apakah Mi Instan Aman di Pencernaan?

    Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa konsumsi ultra-processed food (UPF) secara berlebihan berkaitan dengan meningkatnya risiko gangguan pencernaan, obesitas, diabetes tipe 2, hingga penyakit kardiovaskular. Risiko ini lebih dipengaruhi oleh pola dan frekuensi konsumsi jangka panjang, bukan dari konsumsi sesekali.

    Karenanya, mi instan tetap aman dikonsumsi oleh individu sehat asal dengan lebih bijak. Menambahkan sayuran dan sumber protein, mengurangi penggunaan bumbu instan, mencukupi asupan air putih, serta membatasi frekuensi konsumsi dapat membantu menekan dampaknya terhadap kesehatan pencernaan.

    Halaman 2 dari 4

    Simak Video “Video Makanan UPF Jadi Aduan Terbanyak yang Diterima MBG Watch”
    [Gambas:Video 20detik]
    (fti/up)

  • Kecanduan Kelapa Sawit: Berlomba Merusak Bumi?

    Kecanduan Kelapa Sawit: Berlomba Merusak Bumi?

    Kecanduan Kelapa Sawit: Berlomba Merusak Bumi?
    Sejak 2006 berkecimpung di dunia broadcast journalism, dari Liputan6 SCTV, ANTV dan Beritasatu TV. Terakhir menjadi produser eksekutif untuk program Indepth, NewsBuzz, Green Talk dan Fakta Data
    Artikel ini adalah kolom, seluruh isi dan opini merupakan pandangan pribadi penulis dan bukan cerminan sikap redaksi.
    WARNA

    cover
    bukunya merah. Lumayan menyala. Di atasnya terpahat kata yang lengket dengan Sukarno di masa Orde Lama: Revolusi.
    Kata itu digabungkan dengan urusan yang di dunia kiwari diakui bakal menentukan masa depan bangsa: Energi.
    Sang penulis, Arifin Panigoro, adalah pengusaha minyak sekaligus politikus PDI Perjuangan–partai yang tersambung dengan Bung Karno.
    Ia mengampanyekan “Revolusi Energi” ketika produksi minyak harian Indonesia
    nyungsep
    ke level 794.000 barel per hari di tahun 2014.
    Padahal di tahun terakhir Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono itu konsumsi minyak dan bahan bakar minyak (BBM) telah terkerek menjadi 1,66 juta barel per hari.
    Walhasil, impor minyak mentah dan BBM sebesar 850.000 per hari tak terbendung. Sesuatu yang menguras kantong pemerintah.
    Revolusi energi dipercaya dapat mengubah saldo energi Indonesia yang minus karena cadangan minyak dan produksi minyak yang terus turun.
    Logis, sebab negeri kita kaya dengan sumber daya nabati. Jadi, mengembangkan bahan bakar nabati (BBN) masuk akal. Salah satunya
    kelapa sawit
    .
    Arifin Panigoro menyebut Indonesia adalah “Arab Saudinya” kelapa sawit dunia. Ketika buku itu terbit, tahun 2015 silam, produk CPO (minyak sawit mentah) Indonesia menguasai lebih dari 47 persen pangsa pasar global.

    Tapi, hati saya masygul saat mengetahui pasokan CPO (crude palm oil) dari Indonesia itu tidak hanya dijadikan produk turunan makanan oleh negara-negara tujuan, tapi juga BIODIESEL. Lalu mengapa kita berdiam diri. Mengapa Indonesia hanya menjadi penonton ketika negara-negara lain getol mengonsumsi biodiesel untuk keluar dari krisis energi
    ,” ujar pentolan Medco Energy ini dalam buku itu.
    Gong pembuka penggunaan biodiesel pada minyak solar mulai berlaku pada 2006. Ini seiring terbitnya Keputusan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Nomor 3675 K/24/DJM/2006 tentang Standar dan Mutu (Spesifikasi) Bahan Bakar Minyak Jenis Minyak Solar yang Dipasarkan di Dalam Negeri.
    Beleid ini menyebutkan, untuk spesifikasi BBM minyak solar, kandungan biodiesel (FAME) diizinkan maksimal 10 persen.
    Kebijakan ini lalu ditindaklanjuti oleh Pertamina dengan menjual minyak solar dengan kandungan biodiesel sebesar 5 persen di tiga dispenser (“Biodiesel, Jejak Panjang Sebuah Perjuangan”, Kementerian ESDM, 2021).
    Di masa Joko Widodo, kebijakan menoleh pada biodiesel berlangsung deras. Tentu saja tak sepenuhnya bertumpu pada CPO, melainkan mencampur energi nabati dengan energi fosil atau
    mix energy.
    Dari program biodiesel (B20) pada September 2018, lalu naik menjadi B30 mulai 1 Januari 2020. Tiga tahun berselang, campuran biodiesel pada solar telah mencapai 35 persen pada 1 Februari 2023.
    Sejak Prabowo Subianto memerintah, program biodiesel meloncat jadi 40 persen atau B40 di tahun 2025.
    Sampai September lalu, pemerintah mengklaim menghemat devisa 9,3 miliar dollar AS atau Rp 147,5 triliun. Belum lagi nilai tambah luar negeri sekitar Rp 20,98 triliun serta menciptakan 2 jutaan lapangan kerja.
    Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyatakan negeri kita tak akan impor solar lagi di tahun 2026 mendatang. Ini kabar baik sebab Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, Kalimantan Timur diperkirakan menambah kapasitas pengolahan minyak mentah sebesar 100.000 barel per hari. Artinya produksi menutup konsumsi solar dalam negeri.
    Namun, Presiden Prabowo juga bicara soal kelapa sawit untuk Papua. “Dan juga nanti kita berharap di daerah Papua pun harus ditanam kelapa sawit supaya bisa menghasilkan juga BBM dari kelapa sawit,” ujar Prabowo (
    Kompas.com
    , 16/12/2025).
    Alasannya, kata Presiden, untuk mewujudkan swasembada energi, paling tidak untuk pulau itu.
    Apakah ini isyarat ekspansi lahan untuk kelapa sawit bakal makin merambah Papua? Mungkinkah program B50 digeber mulai tahun 2026?
    Kian besar biodiesel yang dicampurkan pada solar, itu berarti membutuhkan ketersediaan fatty acid methyl ester (FAME) dalam jumlah yang lebih besar.
    FAME adalah asam yang terbentuk selama transesterifikasi minyak nabati dan lemak hewan yang menghasilkan biodiesel.
    Tak lain istilah kimia umum untuk biodiesel yang berasal dari sumber terbarukan. Artinya makin besar kebutuhan atas CPO serta pembukaan lahan sawit. Di atas segalanya berarti tambahan investasi baru.
    Indonesia memang “Arab Saudinya” kelapa sawit dunia. Foreign Agricultural Service United States Department of Agriculture (USDA) per 2024-2025 mencatat, Indonesia adalah negara dengan penghasil kelapa sawit terbesar di dunia.
    Produksi Indonesia menembus 46 juta ton per tahun, alias dua kali lipat dari volume produksi di Malaysia.
    Produksi Indonesia bukan lagi loncatan katak, tapi loncatan singa. Selama 2013-2019, produksi minyak sawit kita meningkat, dari 28 juta metrik ton naik menjadi 47 juta metrik ton. Produksi itu bisa dipertahan di level 45 juta metrik ton dalam beberapa tahun terakhir (
    Kompas.com
    , 5/12/2025).
    Perkebunan kelapa sawit terkonsentrasi di Sumatera, yakni mencapai 8,78 juta hektare. Sebanyak 1,36 juta hektare berada di Sumatera Utara, lalu 470.000 hektare di Aceh serta 449.000 hektare di Sumatera Barat.
    Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menyatakan 5.208 hektare kawasan hutan dialihkan menjadi perkebunan kelapa sawit oleh 14 perusahaan di Provinsi Aceh. Ini telah merusak 954 Daerah Aliran Sungai (DAS) di tujuh kabupaten, yakni Aceh Barat, Nagan Raya, Pidie, Aceh Jaya, Aceh Tengah, Aceh Selatan, dan Aceh Besar (
    Tempo.co
    , 10/12/2025).
    Laju
    deforestasi
    secara global amat mengerikan dan data ini tak sedang ingin menakut-nakuti. Bayangkan 10 juta hektare hutan tandas per tahun selama 2015-2020.
    Berbagai studi memaparkan, mayoritas kebun kelapa sawit di dunia ini berdiri di atas lahan hasil konversi tadi.
    Di periode mengerikan itu, di negeri kita tercinta ini deforestasi telah menggasak areal seluas 496.000 dan 630.000 hektare di tahun 2015-2016 dan 2016-2017.
    Dekade-dekade sebelumnya jauh lebih mengerikan. Deforestasi oleh berbagai sebab telah melenyapkan hutan seluas 2 juta hektare (1980-1990).
    Saat abad berganti, deforestasi masih merampas 1,5 juta hektare antara 2000-2009. Setelah itu, deforestasi memakan areal seluas 1,1 juta hektare antara 2009-2013 (Forest Watch Indonesia).
    Dengan berbagai sebab, deforestasi di tahun 2024 masih 51.000 hektare. Ini hampir seperdelapan luas provinsi Jakarta.
    Dan tak perlu kaget, jika deforestasi hutan tropis diibaratkan seperti negara, ia akan menduduki peringkat ketiga dalam emisi setara karbon dioksida. Cuma kalah buruk dari emisi karbon yang ditumpahkan oleh China dan Amerika Serikat (wri-indonesia.org).
    Pada 19 September 2018 hingga tiga tahun kemudian (2021), Jokowi melakukan moratorium kelapa sawit. Kebijakan ini tak berlanjut. Sebaliknya mulai 1 Januari 2022, program biodiesel makin digeber dengan menaikkan campuran biodiesel sebesar 20 persen.
    Studi LPEM Universitas Indonesia menunjukkan program biodiesel membutuhkan ekspansi lahan baru untuk kelapa sawit.
    Skenario B20 butuh tambahan 338.000 hektare lahan baru. Ketika dinaikkan jadi B30, kebutuhan atas lahan meroket jadi 5,2 juta hektare.
    Kerakusan lahan bertambah eksponensial mana kala program biodiesel dinaikkan jadi 50 persen. Sebab butuh 9,2 juta hektare lahan baru.
    Nyatanya program biodiesel menjadi insentif pembukaan lahan baru untuk kelapa sawit. Pada saat begitu, alih fungsi lahan secara legal dan ilegal mencuat. Ini simalakama yang tak terputus.
    Perkebunan kelapa sawit jelas bukan hutan. Ini tanaman monokultur. Saat hutan dengan mega-biodiversitas atau keragaman hayati yang berlimpah dialihfungsikan, negeri kita sesungguhnya sedang berlomba merusak bumi, mengundang bencana yang disebut gubernur Aceh, Muzakir Manaf, bak tsunami kedua.
    Akar pohon-pohonan yang tak seragam (multikultur) di hutan juga mencengkeram tanam lebih dalam dibandingkan akar sawit yang berbentuk serabut.
    Sebagai monokultur, sawit sendirian dalam sebuah luasan lahan tertentu. “Temannya” cuma sesama tanaman sawit yang tak mampu meredam atau menahan dan menyerap air hujan yang jatuh dari langit, terlebih jika curah hujannya ekstrem.
    Pokok kata kelapa sawit tak memilki ketahanan ekologis serupa pohon-pohon di hutan yang berusia belasan, puluhan atau bahkan ratusan tahun.
    Dalam terminologi konservasi, mengorbankan hutan alam demi perkebunan kelapa sawit hanya mengundang bencana datang.
    Banjir dan longsor di Sumatera yang menghantam tiga provinsi adalah alarm paling keras yang mengingatkan negeri kita untuk menoleh kepada hutan dan ekosistem.
    Homo sapiens itu hidup berdampingan dengan tumbuhan, hewan dan makhluk tak hidup. Oikos atau rumah tempat di mana organisme hidup, wajib dijaga. Manusia dan lingkungan tak bisa hidup dalam hubungan yang saling menjegal, tapi harmonis.
    Jika pemerintah terus teperdaya oleh manisnya kelapa sawit–menghasilkan devisa, menggantikan peran energi fosil dan melupakan mudharatnya terhadap lingkungan–saya bertanya dalam hati: Kita kecanduan atau sedang kerasukan?
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kabar Baik dari Ilmuwan Harvard! Ada Cara Baru Atasi Diabetes-Obesitas

    Kabar Baik dari Ilmuwan Harvard! Ada Cara Baru Atasi Diabetes-Obesitas

    Jakarta

    Ilmuwan dari Harvard University membawa angin segar bagi mereka yang hidup dengan diabetes tipe 2 dan obesitas. Penelitian terbaru menemukan pendekatan alternatif yang berpotensi lebih efektif mengatasi dua kondisi tersebut.

    Dikutip dari Science Daily, studi yang dipublikasikan dalam jurnal Cell Metabolism ini menyelidiki hubungan antara mikrobioma usus, yakni molekul yang dihasilkan bakteri dalam usus, dengan fungsi hati yang memainkan peran besar dalam metabolisme tubuh dan sensitivitas insulin.

    Para peneliti menemukan bahwa molekul-molekul kecil yang diproduksi oleh bakteri usus bergerak melalui pembuluh darah ke hati dan kemudian ke seluruh tubuh, memengaruhi cara tubuh mengolah energi, menyimpan lemak, dan merespons insulin.

    Hasil Temuan Ilmuwan

    Selama ini, perawatan diabetes dikenal fokus pada pengendalian kadar gula darah melalui obat dan perubahan gaya hidup yang lebih sehat. Namun, hasil penelitian Harvard menunjukkan bahwa saluran metabolik antara usus dan hati bisa menjadi alternatif lainnya.

    Penulis utama studi, Vitor Rosetto Muñoz menjelaskan bahwa vena porta hepatika merupakan jalur pertama yang menerima produk mikrobioma usus. Di hati, metabolit tersebut dapat diubah, diproses, atau dieliminasi sebelum akhirnya masuk ke sirkulasi sistemik.

    “Dengan menganalisis darah yang keluar dari usus dan darah perifer yang beredar ke seluruh tubuh, kami dapat melihat secara lebih jelas metabolit mana yang berasal dari mikrobioma usus dan bagaimana pengaruhnya terhadap metabolisme hati serta kesehatan metabolik,” ujar Muñoz, dikutip dari Science Daily, Selasa (16/12/2025).

    Mencoba Pada Hewan Tikus

    Dalam penelitian ini, para ilmuwan menganalisis metabolit pada tikus dengan tingkat kerentanan berbeda terhadap obesitas dan diabetes tipe 2.

    Hasilnya, tikus sehat memiliki 111 metabolit yang diperkaya di vena porta hepatika. Namun, jumlah tersebut turun drastis menjadi 48 ketika tikus yang secara genetik rentan diabetes diberi diet tinggi lemak.

    Temuan ini menunjukkan bahwa pola makan dan faktor lingkungan sangat memengaruhi distribusi metabolit dalam tubuh. Selain faktor lingkungan, latar belakang genetik juga terbukti memainkan peran penting.

    Profil metabolit pada tikus yang rentan terhadap sindrom metabolik berbeda signifikan dibandingkan tikus yang secara alami resisten, menegaskan bahwa interaksi antara genetik, mikrobioma usus, dan lingkungan sangat kompleks.

    Namun pandangan baru ini bukannya tanpa tantangan. Pertama, hasil saat ini berasal dari penelitian pada hewan. Uji coba pada manusia diperlukan untuk mengonfirmasi bahwa metabolit tertentu memiliki efek pada obesitas dan diabetes manusia.

    Halaman 2 dari 2

    (dpy/naf)

  • Ditengah Kabar Atalia Praratya Gugat Cerai Ridwan Kamil, Kini Lisa Mariana Sibuk Mempercantik Diri

    Ditengah Kabar Atalia Praratya Gugat Cerai Ridwan Kamil, Kini Lisa Mariana Sibuk Mempercantik Diri

    GELORA.CO – Publik dikejutkan dengan kabar keretakan rumah tangga dari mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dan Atalia Praratya.

    Kabarnya, anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Atalia Praratya telah resmi menggugat suaminya, Ridwan Kamil ke Pengadilan Agama (PA) Bandung.

    Gugatan cerai ini telah dikonfirmasi oleh Panitera PA Bandung, Dede Supriadi.

    “Benar, perkara gugatan cerai tersebut sudah masuk dan akan mulai disidangkan dalam waktu dekat,” ujar Dede Supriadi, dikutip dari Antara News Jabar, Senin (15/12/2025).

    Sejak munculnya tudingan terhadap Ridwan Kamil, sosok Lisa Mariana kerap dihubungkan dengan rumah tangga Kang Emil dan Bu Cinta.

    Publik kini menyoroti Lisa Mariana sejak beredarnya kabar keretakan rumah tangga mantan Walikota Bandung itu.

    Disaat tersebarnya kabar gugatan cerai Atalia terhadap Ridwan Kamil, Lisa Mariana justru sedang sibuk mempercantik diri.

    Lisa terlihat sedang perawatan tubuh di sebuah klinik kecantikan, Derma Pro. Unggahannya nyaris bersamaan dengan tersebarnya kabar perceraian tersebut.

    “Datang lebih berisi, pulang lebih langsung. After bariatrik bikin lengan kak Lisa jadi lebih kendur, langsung kita kencangkan dan kecilkan dengan All You Can Slimming,” tulis dalam keterangan unggahan di akun media sosial Instagram @lisamarianaaa.

    Selebgram ini menunjukkan bahwa lengannya kini semakin terlihat kecil setelah melakukan treatment slimming inject untuk menghancurkan lemak dan slimming machine untuk memaksimalkan pembakaran lemak.

    “Buat kalian ini udah pada tahu nih semuanya kalau aku habis Bariatrik, tadi aku treatment All You Can Slimming. Lengan aku langsung kelihatan lebih kecil,” ujar Lisa dalam unggahan video tersebut.

    Meski unggahan ini merupakan bagian dari endorsement yang dilakukan Lisa untuk klinik kecantikan tersebut, namun netizen menyerbu kolom komentarnya dengan kasus perceraian RK yang sedang beredar.

    “Udah di hubungi, nggak? Menang loh,” tulis seorang netizen.

    “Mbak Lis, Pak RK gabung duda,” kata netizen lain. 

    “Kalian pasti pada mau bahas pak RK yang digugat Bu Cinta yaa,” ujar salah satu netizen.

    “Puas nggak Lis, Bu Atalia jadi menggugat pak RK?” singgung seorang netizen.

    “Pak RK otewe duda,” kata netizen lainnya.

    Walaupun media sosialnya dipenuhi dengan netizen yang ingin mengetahui tanggapannya soal perceraian tersebut, tetapi Lisa enggan memberikan komentar mengenai hal itu.

    “Mohon maaf untuk semua rekan-rekan media saya tidak bisa berkomentar apapun terkait issue ibu Cinta yang sedang beredar, hal tersebut tidak ada kaitannya dengan saya, terima kasih,” ujar Lisa Mariana.

    Pernyataan singkat tersebut menjadi respons pertama Lisa Mariana sejak kabar gugatan cerai Atalia Praratya mencuat ke ruang publik.

  • Menuju Akhir Tahun 2025, Dokter Beberkan Tips Jaga Jantung Biar Tetap Sehat

    Menuju Akhir Tahun 2025, Dokter Beberkan Tips Jaga Jantung Biar Tetap Sehat

    Jakarta

    Menuju akhir tahun 2025, banyak orang mulai menyusun resolusi untuk tahun baru. Tak hanya soal karier, keuangan ataupun asmara, gaya hidup sehat juga termasuk ke daftar resolusi 2026 untuk memastikan jantung tetap prima.

    Konsultan bedah jantung di Sir HN Reliance Foundation Hospital and Research Centre di Mumbai, dr Bipeenchandra Bhamre, mengungkapkan penyakit jantung merupakan salah satu masalah kesehatan terbesar sepanjang 2025. Bahkan semakin banyak anak muda yang mengalami gejala gangguan jantung.

    “Tekanan darah tinggi, kolesterol, gangguan jantung terkait diabetes, hingga henti jantung mendadak kini marak terjadi pada berbagai kelompok usia,” ujarnya, dikutip dari Hindu Times.

    Ia juga menyoroti kelompok usia muda kerap mengalami gejala yang sering dianggap sepele, seperti kelelahan atau gangguan pencernaan. Padahal, kondisi tersebut bisa menjadi tanda awal gangguan jantung.

    “Orang berusia 25 hingga 75 tahun kini banyak yang mengalami keluhan seperti rasa tidak nyaman di dada, mudah sesak saat berjalan, kelelahan berkepanjangan, pembengkakan pada kaki, pusing, nyeri dada yang menyerupai asam lambung, hingga jantung berdebar,” jelas dr Bhamre.

    la memperingatkan bahwa jika gejala-gejala tersebut diabaikan, dampaknya bisa sangat serius termasuk serangan jantung, stroke, atau kerusakan jantung jangka panjang.

    Oleh karena itu, dr Bhamre menekankan pentingnya perubahan gaya hidup sebagai langkah pencegahan. la pun membagikan lima kebiasaan sehat yang dapat dijadikan resolusi pada 2026 untuk menjaga kesehatan jantung, berikut penjelasannya.

    1. Aktif bergerak

    Aktivitas fisik seperti berjalan kaki, bersepeda, yoga, atau olahraga ringan di rumah membantu mengontrol kolesterol, tekanan darah, dan berat badan. la menyarankan olahraga setidaknya 45 menit setiap hari.

    2. Pola makan sehat

    Menerapkan pola makan sehat dapat menjadi langkah penting untuk menjaga kesehatan jantung. Konsumsi beragam buah, seperti stroberi, blueberry, apel, jeruk, kiwi, dan pepaya, dianjurkan sebagai sumber vitamin dan antioksidan. Asupan sayuran yang baik untuk jantung juga perlu diperbanyak, antara lain bayam, brokoli, wortel, tomat, bit, serta kacang-kacangan.

    Selain itu, kacang dan biji-bijian dapat dimasukkan ke dalam menu harian, seperti almond, walnut, pistachio, biji rami, chia seed, dan biji labu, yang dikenal mengandung lemak sehat dan mineral penting.

    Beberapa nutrisi kunci untuk kesehatan jantung meliputi omega-3 yang terdapat pada ikan dan walnut, serat dari oat, sayuran, dan kacang-kacangan, kalium dari bayam dan ubi, antioksidan dari buah beri dan sayuran hijau, magnesium dari kacang serta biji-bijian, serta vitamin C dari buah sitrus, kiwi, dan paprika.

    “Kurangi makanan yang digoreng, camilan manis, dan garam berlebihan,” kata dr Bhamre.

    3. Tidur cukup dan teratur

    Kurang tidur dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi. dr Bhamre menyarankan pola tidur yang teratur dengan jam tidur dan bangun yang konsisten. Idealnya, tidur dimulai pukul 10 malam, berlangsung selama 8-9 jam, dan bangun antara pukul 06.00 hingga 07.00.

    4. Kelola stres

    Manajemen stres dapat dilakukan melalui latihan pernapasan dalam, meditasi, serta menjalani hobi seperti melukis, berkebun, atau mempelajari keterampilan baru. la juga menyarankan untuk mengambil jeda singkat saat bekerja.

    “Luangkan waktu istirahat singkat selama bekerja untuk melindungi kesehatan jantung Anda,” katanya,

    5. Pemeriksaan kesehatan rutin

    Pemeriksaan darah, elektrokardiogram (EKG), dan pengecekan tekanan darah dapat membantu mendeteksi masalah jantung sejak dini dan memungkinkan penanganan lebih cepat. Bagi mereka yang berusia di atas 30 tahun atau memiliki riwayat penyakit jantung dalam keluarga, skrining kesehatan dianjurkan dilakukan setiap enam bulan sekali.

    Halaman 2 dari 3

    (suc/suc)

  • Tak Cuma Bikin Sehat, MBG Juga Berperan Gerakkan Perekonomian

    Tak Cuma Bikin Sehat, MBG Juga Berperan Gerakkan Perekonomian

    Jakarta

    Konsumsi pangan bergizi tak lepas dari keberagaman hasil bumi lokal. Tak hanya untuk diri sendiri, konsumsi makanan bergizi juga memiliki peran dalam roda perekonomian, termasuk membantu petani dan peternak.

    Untuk mencukupi gizi, seperti karbohidrat, protein, vitamin, mineral, serat, dan lemak sehat, diperlukan ragam makanan yang dikonsumsi. Hal ini otomatis mendorong diversifikasi pangan.

    Menurut Dewan Pakar BGN (Badan Gizi Nasional), Prof Dr Ir Ikeu Tanziha MS, program Makan Bergizi Gratis (MBG) berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Tujuan jangka panjangnya adalah membangun perilaku konsumsi sehat.

    “(MBG) meningkatkan ekosistem pangan lokal ya, hasil pangan lokal kan diserap oleh MBG, jadi itu penguatan UMKM, terus kemudian pembangunan pedesaan, jadi itu dana yang masuk bergulir di sekitar. Sehingga yang kita harapkan gap pembangunan kota desa semakin kecil,” kata Prof Ikeu dalam detikPagi.

    “Artinya di sini Indonesia itu betul-betul terbangun ekonominya,” tambahnya.

    Konsumsi makanan sehat ini tentu juga akan berdampak pada lingkungan. Contohnya adalah dalam pemanasan global.

    “Kalau kita konsumsinya sehat, itu bisa ditekan percepatan unuk pemanansan global, juga meningkatkan kekuatan ekosistem, sehingga kalau ekosistem pangan Indonesia kuat ketahanan pangan di Indonesia juga semakin baik. Nah kestabilan nasional juga akan semakin baik,” ungkapnya.

    Ketika membeli telur atau sayur lokal, maka masyarakat membantu petani dan peternak mendapat penghasilan. Lingkungan juga lebh terjaga karena jarak pasok lebih dekat.

    Sebanyak 80 persen peternakan rakyat bergantung pada pasar harian. Setiap 1 keranjang belanja produk lokal bisa mebantu roda ekonomi 3-5 keluarga petani.

    Jadi, semakin banyak orang memilih makanan bergizi, permintaan bahan pangan lokal ikut naik. Hal ini tidak hanya membuat makanan menjadi lebih sehat, tetapi juga menguatkan ekonomi desa, menjaga rantai pasok pangan tetap berjalan.

    “Oleh karena itu MBG ini bukan hanya sekedar makan, tapi bertransformasi untuk mengubah menjadi budaya makan sehat, Kalau sudah membudaya, norma-norma masyarakat juga mendukung, kemudian norma-norma di keluarga juga mendukung,” tuturnya.

    (elk/elk)

  • Pria Ini Nekat Eksperimen Tak Makan 7 Hari Penuh, Ini yang Terjadi pada Tubuhnya

    Pria Ini Nekat Eksperimen Tak Makan 7 Hari Penuh, Ini yang Terjadi pada Tubuhnya

    Jakarta

    Seorang Youtuber di South Carolina, Amerika Serikat bernama Quinton Heck mencoba melakukan tantangan ekstrem tidak makan selama 7 hari penuh. Selama itu, ia hanya minum air, kopi hitam, dan garam dapur.

    Pada hari pertama, ia langsung menurunkan berat badannya sebanyak 1,6 pon (0,7 kg), jumlah yang terbilang cukup signifikan. Setelah 8 jam berpuasa, tubuh mulai menggunakan glikogen sebagai sumber energi.

    Setelah 12 jam, tubuh masuk fase awal ketosis dan setelah 16 jam proses autofagi dimulai. Pada tahap ini, tubuh memecah dan mendaur ulang sel-sel yang tidak lagi dibutuhkan.

    Ketika mencapai 24 jam, tubuh mulai menggunakan lemak sebagai bahan bakar utama. Pada tahap ini, banyak orang justru mulai merasa lebih baik, setelah melewati fase awal berat karena tidak makan seharian.

    Hari Ketiga Sampai Kelima

    Gejala kesehatan mulai muncul pada periode hari ketiga sampai kelima. Quinton menyebut kepalanya terasa sedikit lebih berat.

    “Aku mulai merasa agak kosong. Kepala terasa sedikit berat, tapi semoga sebentar lagi aku masuk ke mode keto sepenuhnya, seperti hidup di God mode,” katanya Quinton dikutip dari LadBible, Minggu (14/12/2025).

    Pada fase ini tubuh mulai masuk fase ketosis yang sesungguhnya. Fase ini tidak hanya membantu penurunan berat badan, tapi juga menurunkan berbagai penyakit seperti sakit jantung, epilepsi, alzheimer, dan diabetes tipe dua.

    Meski tidak makan, pada fase ini ia masih bisa buang air besar beberapa kali. Ini membuatnya terkejut dan mengasumsikannya sebagai ‘toxin’ yang dikeluarkan dari tubuh.

    “Bagian tersulit dari ini adalah ketika teman-temanmu menjalani hidup seperti biasa, makan dan minum seperti normal, sementara kamu tidak bisa,” sambungnya.

    Hari Keenam Sampai Ketujuh

    Pada momen ini, Quinton merasa kondisi tubuhnya jauh lebih baik. Ia bahkan sudah sepenuhnya berhenti memikirkan makanan.

    Quinton mengaku puas dengan jumlah penurunan berat badan yang dialaminya. Total ia berhasil menurunkan sebanyak 13 pon (5,89 kg) selama sepekan.

    “Kadang muncul keinginan makan, tapi pada titik ini aku sudah bisa menahan diri dan tidak menuruti keinginan itu. Aku mulai (eksperimen) di berat 194,8 pon (88,35 kg) dan selesai di 181 pon (82,1 kg). Total turun sekitar 13 pon,” tambah Quinton.

    Meski efektif menurunkan berat badan, aksi ini tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Perlu dilakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter terpercaya untuk mencegah efek samping berbahaya seperti gangguan elektrolit, penurunan energi ekstrem, gangguan ginjal, hingga kehilangan massa otot.

    Halaman 2 dari 2

    (avk/kna)

  • Bakar Lemak Saat Tidur! 5 Kebiasaan Malam Hari Ini Efektif Genjot Metabolisme

    Bakar Lemak Saat Tidur! 5 Kebiasaan Malam Hari Ini Efektif Genjot Metabolisme

    Jakarta

    Tidur merupakan faktor yang penting dalam penurunan berat badan. Mungkin banyak yang tidak tahu bahwa ada beberapa cara yang bisa membantu membakar lemak saat tidur.

    Seorang ahli diet, Trista Best, RD berbagi lima cara efektif untuk membakar lemak ketika tidur. Mulai dari menyesuaikan rutinitas tidur hingga melakukan perubahan sederhana pada pola makan, kebiasaan ini dapat membantu mengoptimalkan proses pembakaran lemak alami dalam tubuh.

    5 Kebiasaan Malam Hari yang Bisa Membantu Bakar Lemak saat Tidur

    Dikutip dari laman Eat This, berikut sejumlah kebiasaan malam hari yang bisa membantu membakar lemak ketika tidur:

    1. Puasa Intermitten

    Coba konsumsi makanan terakhir beberapa jam sebelum tidur, kemudian berpuasa hingga waktu sarapan atau makan siang keesokan harinya. Menurut ulasan tahun 2021 yang diterbitkan di Nutrients, cara ini bisa membantu tubuh membakar lemak alih-alih glukosa untuk energi selama malam hari.

    “Selama periode puasa, tubuh menggunakan lemak yang tersimpan sebagai sumber energi, yang menyebabkan penurunan lemak. Saat kita tidur, tubuh kita secara alami memasuki keadaan puasa. Menggabungkan ini dengan puasa intermiten dapat memperpanjang periode puasa, yang menyebabkan penurunan lemak yang lebih besar selama tidur,” kata Best.

    2. Jaga agar Suhu Kamar Tetap Sejuk

    Menurut National Institute of Health, tidur di ruangan sejuk bisa meningkatkan metabolisme dan mengaktifkan lemak coklat (Brown Fat), yaitu jenis lemak yang membakar kalori untuk menghasilkan panas. Jadi, turunkan suhu ruangan dan biarkan tubuh bekerja selama alami selama waktu tidur.

    “Saat kita tidur di lingkungan yang sejuk, tubuh kita bekerja lebih keras untuk mempertahankan suhu intinya, yang dapat menyebabkan peningkatan jumlah kalori yang terbakar,” ungkap Best.

    “Selain itu, tidur di ruangan yang sejuk dapat meningkatkan kualitas tidur kita, yang juga dapat membantu penurunan berat badan,” tambahnya.

    Meski tidur di ruangan yang sejuk mungkn tampak seperti perubahan yang kecil, hal tersebut bisa menjadi cara efektif untuk mendorong penurunan lemak ketika tidur. Perlu diingat bahwa kurang tidur juga dikaitkan dengan ketikdakseimbangan hormon yang bisa menyebabkan penambahan berat badan.

    3. Lakukan Latihan

    Dikutip dari laman Mayo Clinic, latihan kekuatan (strength training) bisa meningkatkan metabolisme tubuh. Hal ini berarti, mengangkat beban bisa membantu membakar lebih banyak kalori, bahkan saat tidur.

    “Latihan kekuatan dapat meningkatkan massa otot, yang menyebabkan peningkatan laju metabolisme tubuh, sehingga menghasilkan pembakaran kalori yang lebih besar, bahkan saat istirahat,” kata Best.

    “Selain itu, angkat beban dapat merangsang produksi hormon pertumbuhan manusia, yang berperan dalam penurunan lemak dan pertumbuhan otot,” tambahnya.

    Olahraga juga dapat meningkatkan kualitas tidur dan mengurangi stres, sehingga menghasilkan tidur malam yang lebih nyenyak, sehingga bisa membantu penurunan berat badan.

    4. Mandi Air Dingin

    Dikutip dari laman Cleveland Clinic, mandi air dingin terbukti bisa merangsang lemak coklat, mirip dengan tidur di ruanagan yang sejuk. Kejutan air dingin juga bisa meningkatkan metabolisme dan membant membakar banyak kalori sepanjang hari.

    “Mandi air dingin dapat meningkatkan produksi lemak cokelat dalam tubuh, yang membakar kalori untuk menghasilkan panas. Mandi air dingin juga dapat meningkatkan kualitas tidur dan mengurangi peradangan, sehingga menghasilkan tidur malam yang lebih nyenyak dan mendukung penurunan berat badan yang sehat,” kata Best.

    5. Hindari Makan Sebelum Tidur

    Sebuah penelitian menemukan bahwa makan tepat sebelum tidur bisa menyebabkan tubuh menyimpan kelebihan kalori sebagai lemak daripada membakarnya untuk energi. Jadi, hindari makan sekitar 2-3 jam sebelum tidur agar sistem pencernaan bisa bekerja dan membantu tubuh membakar lemak saat tidur.

    “Mengonsumsi makanan dalam jumlah besar bisa mempersulit idur dan memprahankan tidur sepanjang malam, sehingga brdampak negatif pada kualitas istirahat Anda. Mengonsumsi makanan ringan beberapa jam sebelum tidur dapat membantu tubuh mencerna makanan dengan lebih efisien dan mencegah kelebihan kalori disimpan sebagai lemak,” ungkap Best.

    Halaman 2 dari 5

    Simak Video “Video: 6 Kebiasaan Digital yang Tanpa Disadari Bikin Susah Tidur”
    [Gambas:Video 20detik]
    (elk/up)