Produk: lemak

  • Mendukung swasembada pangan lewat pemanfaatan pangan biru

    Mendukung swasembada pangan lewat pemanfaatan pangan biru

    Jakarta (ANTARA) – Swasembada pangan menjadi salah satu misi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang kini memimpin Kabinet Merah Putih.

    Masalah pangan menjadi kebutuhan primer masyarakat, segenap strategi pun mulai dipersiapkan pemerintahan yang tergabung untuk merealisasikan swasembada pangan pada 2028.

    Sejumlah kementerian terkait pun gotong royong saling berkoordinasi dalam menyusun jalur sutra menuju misi mulia itu, seperti Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kehutanan, Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, Badan Gizi Nasional, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, hingga Badan Pangan Nasional.

    Dalam merealisasikan misi tersebut, sejumlah infrastruktur pendukung hingga lahan memiliki benang merah yang sudah seharusnya dirajut untuk menghadirkan strategi apik dan tujuan tercapai. 

    Sementara menyiapkan swasembada pangan, terutama untuk bahan pokok, Indonesia yang merupakan negara maritim yang dianugerahi luas wilayah laut total lebih dari 5,8 juta kilometer persegi ini memiliki kekayaan sumber daya pangan bawah laut yang melimpah.

    Kekayaan bawah laut itu pun menyimpan kandungan gizi yang beragam untuk mendukung ketahanan pangan nasional, sekaligus mendukung pembangunan sumber daya manusia lewat asupan gizi protein ikan.

    Gizi ikan

    Kandungan gizi ikan, terutama ikan laut, memang sudah dikenal memiliki manfaat yang baik bagi pertumbuhan, hal ini karena kandungannya yang kaya akan asam amino esensial.

    Dokter gizi medik dr Dyah Arum mengungkapkan ikan laut, seperti teri jengki, ikan kembung, ikan cakalang, kerapu, ikan layur, dan teri nasi memiliki kandungan arginin yang tinggi. Kandungan ini merupakan salah satu asam amino yang berfungsi untuk membantu pertumbuhan atau menambah tinggi badan dari anak. Selain itu, arginin juga bisa membantu untuk menambah panjang tulang.

    Ikan-ikan kecil, seperti teri, memiliki kandungan kalsium hingga 2.000 mg per 100 gram. Angka tersebut jauh di atas susu yang selama ini dikenal sebagai sumber kalsium yang baik, yakni sekitar 100 mg per 100 gram.

    Ikan teri yang tidak diasinkan bisa menjadi alternatif sumber kalsium yang dapat dikonsumsi, karena harganya cenderung terjangkau di pasaran, dibandingkan dengan susu.

    Dengan kekayaan laut yang dimiliki, ikan laut yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia mampu mendukung swasembada pangan. Sementara itu, ikan air tawar tidak kalah memiliki kelebihan gizi yang patut dipertimbangkan sebagai asupan protein masyarakat, sehingga kualitas asupan makan pun diharapkan semakin meningkat.

    Selain ikan laut, ikan air tawar juga bisa menjadi opsi asupan protein, seperti ikan patin yang memiliki kandungan lemak baik yang kaya omega 3.

    Produksi perikanan

    Kekayaan alam laut Indonesia yang mampu menghasilkan ikan melimpah, tentu saja ini menjadi berkah tersendiri bagi bangsa Indonesia. Tidak ayal, Kementerian Kelautan dan Perikanan lewat program Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) senantiasa menggaungkan pemanfaatan protein ikan agar semakin dicintai dan menjadi menu yang selalu hadir dalam setiap keluarga.

    Bahkan, baru-baru ini, KKP menggelar santap bersama 32.766 peserta di 150 unit pelaksana teknis (UPT) KKP yang tersebar di seluruh Indonesia pada peringatan HUT ke-25 (29/10) yang dipusatkan di Pulau Untungjawa, Kepulauan Seribu, Jakarta, untuk memperkenalkan ikan sebagai salah satu menu santap bersama itu.

    Pemanfaatan ikan di laut boleh saja dilakukan, namun dalam prosesnya perlu diterapkan pula penangkapan yang berfokus pada keberlanjutan sumber daya ikan, termasuk alam bawah laut. Penangkapan ikan seyogyanya dilakukan dengan cara-cara yang ramah lingkungan, sehingga tempat ikan bernaung dapat terjaga.

    Menilik data Kementerian Kelautan dan Perikanan, produksi perikanan tangkap pada semester I 2024 mencapai 3,11 juta ton yang terdiri dari perairan di laut dan sebesar 0,23 juta ton perairan darat.

    Peningkatan itu terjadi pada 12 pelabuhan perikanan UPT pusat dan 66 daerah yang didominasi ikan laut, berupa tuna, cakalang, kembung, dan layang. Sementara target produksi perikanan tangkap pada 2024 sebanyak 6 juta ton yang terdiri dari perairan laut 5,64 juta ton dan perairan darat 0,38 juta ton. Dengan capaian itu penerimaan negara dari perikanan tangkap per 26 Juli tercatat mencapai Rp533,36 miliar dari target yang ditetapkan, yakni Rp1,85 triliun.

    Sementara itu, subsektor perikanan budi daya Indonesia pada periode Januari-Juni 2024 mencapai 3,34 juta ton atau 26,6 persen dari target 12,5 juta ton. Dengan capaian perikanan budi daya yang masih jauh dari target ini, KKP menyiapkan strategi untuk mengakselerasi kinerja, sehingga dapat terpenuhi pada semester II 2024.

    Adapun komoditas perikanan budi daya ditopang oleh komoditas rumput laut sebesar 5,14 juta ton, ikan kakap 3.860 ton, ikan nila, lele, bandeng, ikan mas, gurami, hingga kerapu.

    Melimpahnya sejumlah komoditas kelautan dan perikanan Indonesia, sudah sepatutnya negara maritim ini memanfaatkan kekayaan sumber daya pangan bawah laut itu. Jika berkaitan dengan selera, konsumsi protein ikan bisa saja ditingkatkan lewat diversifikasi, sehingga masyarakat memiliki variasi menu makan.

    Bahkan, data Badan Pangan Dunia (FAO) menyampaikan bahwa masyarakat dunia mengalami kekurangan pangan yang meningkat dari 7,9 persen pada 2019 menjadi 9,2 persen pada 2022. Kondisi ini pun diprediksi akan meningkatkan kebutuhan protein dunia hingga 70 persen.

    Kekayaan sumber daya ikan ini pun diharapkan mampu menopang kebutuhan protein dunia yang diproyeksikan akan meningkat itu. Sebelum beralih memenuhi kebutuhan protein dunia, alangkah baiknya memperkenalkan lebih dekat protein ikan pada masyarakat dalam negeri, sehingga mampu menjadi raja di negeri sendiri, layaknya Norwegia yang memiliki kebanggaan akan komoditas salmon di negaranya.

    Editor: Masuki M. Astro
    Copyright © ANTARA 2024

  • 5 Kesalahan saat Sarapan yang Tak Disadari Bikin Gampang Gemuk

    5 Kesalahan saat Sarapan yang Tak Disadari Bikin Gampang Gemuk

    Jakarta

    Sarapan sering disebut sebagai waktu makan paling penting dalam sehari. Hal ini mungkin ada benarnya, karena sarapan memainkan peran yang sangat penting dalam menjaga kesehatan sepanjang hari.

    Mengonsumsi makanan yang tepat saat sarapan dapat membantu menurunkan berat badan. Sebaliknya, menu yang buruk atau kebiasaan sarapan yang tidak sehat bisa menghambat diet.

    Dikutip dari The Sun, berikut kesalahan saat sarapan yang bisa menyabotase penurunan berat badan.

    1.⁠ ⁠Berlebihan Mengonsumsi Kalori Kosong

    Mengonsumsi makanan atau minuman berkalori, terutama yang mengandung kalori kosong, juga dapat mengganggu program diet. Ahli fisiologi dan gizi olahraga dr Mayur Ranchordas mengungkapkan makanan-makanan tersebut dapat membuat seseorang mengonsumsi lebih banyak kalori sepanjang hari, sehingga meningkatkan risiko penambahan berat badan.

    “Jika Anda minum latte atau cappuccino penuh lemak dengan muffin, Anda mungkin berpikir ‘Saya hanya minum kopi dan muffin untuk sarapan’. Tapi itu kalori tinggi, dan tidak ada nilai gizinya. Itu sama dengan 700-800 kalori saat sarapan,” ungkapnya.

    “Jika Anda kemudian makan sandwich ayam dan bacon saat makan siang, Anda bisa melebihi asupan kalori harian Anda sebelum makan malam,” sambung Ranchordas

    2.⁠ ⁠Tidak Mengonsumsi Cukup Protein dan Lemak Sehat

    Sarapan yang sehat mengandung tiga komponen utama, yaitu protein, lemak, dan karbohidrat. Sayangnya, banyak menu sarapan yang gagal menyertakan ketiganya, sehingga membuat seseorang cepat merasa lapar dan makan berlebihan.

    “Aturan umum bagi para atlet adalah apakah makanan tersebut memberi Anda lemak sehat, protein yang baik, mineral dan vitamin, serta karbohidrat dalam jumlah sedang? Jika jawabannya ya, 9/10 mungkin itu makanan sehat,” kata Ranchordas.

    3.⁠ ⁠Mengonsumsi Gorengan Berminyak

    Mengonsumsi gorengan saat sarapan juga menjadi salah satu kesalahan yang bisa menyabotase penurunan berat badan. Hobson mengatakan gorengan cenderung mengandung banyak lemak jenuh dan kalori, sehingga membuat tubuh merasa lesu.

    Tak hanya itu, mengonsumsi gorengan secara berlebihan juga dikaitkan dengan risiko kanker usus.

    “Jumlah yang lebih kecil tidak apa-apa. Namun, ada banyak kaitan antara daging olahan dan kanker usus. Bacon dan sosis, misalnya, juga penuh garam yang tidak baik untuk tekanan darah,” terangnya.

    4.⁠ ⁠Makan Sambil Jalan

    Rutinitas yang padat kerap memaksa banyak orang untuk sarapan sambil berangkat kerja atau beraktivitas. Namun, kebiasaan ini ternyata bisa memberikan dampak buruk terhadap pengelolaan berat badan.

    “Ada kemungkinan Anda makan berlebihan jika tidak fokus pada makanan, dan jika terburu-buru, Anda berisiko mengalami gangguan pencernaan,” kata Hobson.

    Setiap orang memiliki waktu sarapan idealnya masing-masing. Beberapa orang mungkin sarapan sesaat setelah bangun tidur, sementara yang lain memilih menunggu 30 menit sampai satu jam setelah bangun tidur untuk sarapan.

    Hal itu sah-sah saja. Namun Hobson mengingatkan agar tidak menunggu sampai benar-benar merasa lapar untuk sarapan.

    “Menunggu hingga Anda kelaparan dapat membuat Anda mencari sesuatu yang tidak sehat,” pungkasnya.

    (ath/naf)

  • 5 Kebiasan yang Bantu Bakar Lemak saat Tidur, Bisa Dicoba di Rumah

    5 Kebiasan yang Bantu Bakar Lemak saat Tidur, Bisa Dicoba di Rumah

    Jakarta

    Berat badan yang ideal adalah keinginan banyak orang. Untuk mendapatkannya, ada beberapa hal yang bisa dilakukan seperti melakukan aktivitas fisik, pola makan sehat, dan istirahat yang cukup.

    Saat tidur, tubuh tetap bekerja membakar lemak termasuk lemak di perut. Namun, untuk bisa menurunkan berat badan saat tidur diperlukan beberapa hal.

    Dikutip dari laman Eat This, berikut beberapa kebiasaan yang dapat membantu membakar lemak saat tidur.

    1. Matikan lampu saat tidur

    Sebuah studi yang dipublikasi dalam American Journal of Epidemiology mengungkapkan paparan cahaya saat malam tidak hanya mengganggu tidur, tetapi dapat menambah berat badan.

    Subjek studi yang tidur di kamar paling gelap memiliki kemungkinan 21 persen lebih kecil untuk mengalami obesitas, dibandingkan mereka yang tidur di kamar paling terang.

    2. Gosok gigi setelah makan malam

    Setelah makan malam, segera gosok gigi dan bersihkan gigi menggunakan benang atau floss. Meski terlihat sepele, kebiasaan ini dapat membuat seseorang tidak makan lagi setelahnya.

    3. Bodyweight exercise

    Demi mendapatkan tidur yang nyenyak dan membakar lemak, cobalah lakukan beberapa menit olahraga menjelang tidur. Tidak harus menggunakan alat khusus, cukup lakukan bodyweight training.

    Misalnya dengan latihan squat 10 kali, diikuti plank 30 detik. Selain itu, bisa juga dengan berjalan kaki di rumah atau push up.

    4. Jauhkan alat elektronik

    Pastikan jauh dari alat elektronik sebelum tidur. Setidaknya 20-30 menit sebelum tidur. Hal ini dapat membuat seseorang tidak mendapatkan waktu istirahat yang cukup.

    5. Latihan kardio

    Latihan kardio sebelum tidur juga dapat membantu pembakaran lemak perut selama tidur. Riset menunjukkan bahwa latihan kardio lebih efektif jika dilakukan setelah latihan angkat beban atau bodyweight training.

    Misalnya seperti jalan kaki, naik turun tangga, atau mengendarai sepeda statis.

    (sao/naf)

  • Bisa Bikin BB Cepat Turun, Kapan Waktu Terbaik Makan Telur?

    Bisa Bikin BB Cepat Turun, Kapan Waktu Terbaik Makan Telur?

    Jakarta

    Telur rebus adalah salah satu makanan yang kerap dijumpai sehari-hari. Selain mudah dibuat, telur rebus dapat dikombinasikan dengan berbagai bahan untuk menciptakan hidangan yang lezat dan menyehatkan.

    Telur rebus juga punya beragam manfaat, salah satunya membantu penurunan berat badan. Lantas, seefektif apa sih khasiatnya? Apakah makan telur rebus setiap hari bisa bikin berat badan cepat turun?

    Dikutip dari Medical News Today, telur memiliki kandungan protein yang sangat tinggi. Nutrisi makro inilah yang memainkan peran besar dalam penurunan berat badan. Satu butir telur berukuran besar dapat mengandung hingga 6 gram protein.

    Sebuah studi menunjukkan konsumsi makanan tinggi protein saat sarapan, seperti telur rebus, dapat meningkatkan rasa kenyang. Lebih lanjut, peneliti juga menemukan sarapan tinggi protein dapat mengurangi asupan kalori sepanjang hari.

    Telur juga memiliki kalori yang rendah. Misalnya, dua butir telur rebus dan satu cangkir sayuran campur hanya mengandung sekitar 274 kalori saja. Mengonsumsi makanan rendah kalori dapat membantu seseorang menjaga defisit kalori dan mencegah peningkatan berat badan.

    Mengonsumsi makanan tinggi protein, seperti telur rebus, dapat meningkatkan metabolisme melalui proses yang disebut efek termal makanan. Ini terjadi ketika tubuh membakar lebih banyak kalori untuk memecah makanan dan menyerap nutrisi.

    Dibandingkan karbohidrat dan lemak, protein dapat memicu peningkatan metabolisme yang lebih besar. Berikut perbandingan protein, karbohidrat, dan lemak dalam meningkatkan laju metabolisme menurut studi pada 2014:

    Protein meningkatkan laju metabolisme 15-30 persenKarbohidrat meningkatkan laju metabolisme 5-10 persenLemak meningkatkan laju metabolisme 3 persen

    Karenanya, mengonsumsi telur atau makanan berprotein tinggi lain dapat memberikan hasil yang lebih optimal dalam menurunkan berat badan.

    Kapan Sebaiknya Makan Telur?

    Pertanyaannya, kapan waktu terbaik makan telur untuk menurunkan berat badan?

    Sebuah studi pada 2005 membandingkan efek mengonsumsi sarapan berbahan dasar telur dengan sarapan berbahan dasar bagel pada peserta wanita yang mengalami kelebihan berat badan. Kedua makanan memiliki jumlah kalori yang sama.

    Hasilnya, peserta yang memilih sarapan telur mengonsumsi lebih sedikit makanan sepanjang hari.

    Studi pada 2010 juga menunjukkan hasil yang serupa. Studi itu menemukan pria dewasa yang mengonsumsi telur saat sarapan cenderung makan lebih sedikit saat waktu makan siang.

    (ath/naf)

  • Eksperimen Unik Mahasiswa Kedokteran Harvard, Nekat Makan 700 Telur Sebulan

    Eksperimen Unik Mahasiswa Kedokteran Harvard, Nekat Makan 700 Telur Sebulan

    Jakarta

    Seorang mahasiswa kedokteran Harvard University nekat melakukan eksperimen untuk mengecek kadar kolesterol setelah mengonsumsi telur dalam jumlah banyak. Tak tanggung-tanggung, dia menghabiskan lebih dari 700 telur dalam eksperimennya itu.

    Dikutip dari NYPost, Dr Nick Norwitz mempelajari efek diet unggas atau fowl diet terhadap kadar kolesterol. Untuk mengeceknya, dia memutuskan makan telur dalam jumlah fantastis.

    Norwitz berhipotesis sebelum percobaannya bahwa mengonsumsi 60 lusin telur tidak akan meningkatkan LDL (lipoprotein densitas rendah) atau kolesterol “jahat”-nya pada saat bulan itu berakhir.

    Selama masa eksperimen, yang dia unggah ke kanal Youtube pribadinya, Dr Norwitz mengatakan bahwa ia memakan telur tersebut bersamaan dengan diet ketogenik normalnya yang terdiri dari daging, ikan, minyak zaitun, kacang-kacangan, cokelat hitam, keju, dan yogurt.

    Diet ketogenik adalah diet rendah karbohidrat dan tinggi lemak yang bertujuan untuk mengubah tubuh dari kondisi yang menggunakan gula sebagai sumber energi utamanya menjadi lemak.

    “Saya berhipotesis bahwa mengonsumsi 720 butir telur dalam satu bulan, yang mana saja setara dengan 133.200 mg kolesterol, tidak akan meningkatkan kolesterol saya. Secara spesifik, itu tidak akan meningkatkan kolesterol LDL saya,” kata dia

    “Dan, memang, tidak, sedikit pun tidak,” sambungnya.

    Beberapa ilmuwan berhipotesis mengapa telur tidak akan meningkatkan kolesterol: Di dalam usus, kolesterol mengikat reseptor pada sel-sel usus yang mendorong pelepasan hormon yang disebut kolesin.

    Kolesterol ini mengalir melalui darah ke hati, lalu mengikat reseptor yang disebut GPR146, yang memberi sinyal ke hati untuk memproduksi lebih sedikit LDL, yang membantu menjaga kadarnya dalam tubuh.

    Setelah dua minggu pertama percobaannya, Dr. Norwitz juga memutuskan untuk mulai mengonsumsi 60 gram karbohidrat per hari. Hal ini dia lakukan untuk meminimalisir risiko kolesterol tinggi pada tubuhnya.

    “Dosis karbohidrat tambahan mendominasi jumlah kolesterol gila yang saya konsumsi,” katanya.

    (kna/kna)

  • Kesalahan Warga +62 yang Bikin Kasus Stroke Masih Sulit Ditangani

    Kesalahan Warga +62 yang Bikin Kasus Stroke Masih Sulit Ditangani

    Jakarta

    Stroke masih menjadi salah satu penyebab utama kematian di Indonesia, tercatat sebanyak 18,5 persen dari total kasus fatal. Data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 menunjukkan prevalensi stroke bahkan berada di 8,3 per 1.000 penduduk.

    Direktur Utama Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) Prof Dr dr Mahar Mardjono, dr Adin Nulkhasanah SpS, MARS, menyebut tingginya kematian stroke dilatarbelakangi banyak hal. “Kematian akibat stroke ini sebenarnya seperti berlomba-lomba dengan kematian akibat jantung,” beber dia kepada detikcom Rabu (29/10/2024).

    “Ada banyak faktor, yang pertama window period-nya pendek, artinya kalau tidak mendapatkan penanganan segera, peluang kesembuhannya semakin rendah,” lanjut dia.

    Keterlambatan penanganan ditegaskan dr Adin bermula dari ketidaksadaran akan gejala. Tidak sedikit yang menurutnya mengabaikan sejumlah keluhan sebelum akhirnya bertambah parah.

    “Dengan anggapan, paling nanti sembuh sendiri,” lanjut dia.

    Dalam sehari, RS PON menerima lebih dari 700 pasien dengan catatan 70 persen di antaranya mengalami stroke. Sayangnya, banyak pasien kini dilaporkan semakin muda, alias berada di bawah 40 tahun.

    Dalam kesempatan yang sama, Direktur Medik dan Keperawatan RS PON dr Reza Aditya Arpandy, SpS, merinci pernah menangani pasien termuda di usia 17 tahun. Kasus tersebut dipicu riwayat genetik. Meski begitu, ‘bakat’ kekambuhan stroke karena genetik juga bisa diawali dengan gaya hidup tidak sehat.

    “Definisi stroke usia muda itu 45 tahun ke bawah, memang trennya semakin bergeser, mulai banyak pasien muda. Saya sendiri pernah menangani pasien termuda di usia 17 tahun,” kata dr Reza.

    “Kalau usia muda ada faktor kelainan di tubuh, meskipun gaya hidup juga berpengaruh, tetapi dia punya kelainan darah sehingga menyebabkan darahnya sangat kental sehingga berisiko menyebabkan gumpalan darah tidak normal,” jelasnya.

    dr Reza mewanti-wanti sejumlah faktor risiko yang memicu peningkatan terkena stroke, salah satunya terbiasa mengonsumsi makanan cepat saji.

    “Ada pergeseran pola hidup yang sebelumnya kita masih bisa makannya sehat-sehat, sekarang bergeser jadi banyak junk food, makanan tinggi garam, tinggi lemak, aktivitas fisik berkurang,” sorotnya.

    Ia berpesan agar masyarakat selalu menyempatkan diri aktif bergerak, minimal 30 menit dalam sehari. Bisa dengan berjalan kaki dalam keseharian.

    (naf/kna)

  • Waspadai Tanda-tanda Kanker Paru yang Jarang Disadari

    Waspadai Tanda-tanda Kanker Paru yang Jarang Disadari

    Jakarta

    Sejumlah gejala yang mungkin tampak biasa atau sepele bisa jadi tanda peringatan dari kondisi kesehatan yang lebih serius, seperti kanker paru-paru.

    Sayangnya, gejala ini sering kali diabaikan sebagai penyakit lain, padahal deteksi dini sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan.

    Berikut ini adalah beberapa tanda peringatan kanker paru-paru yang perlu diperhatikan dan tidak boleh diabaikan, seperti dikutip dari Active Beat.

    1. Napas Terasa Berat

    Napas yang terasa berat setelah melakukan aktivitas, seperti naik tangga atau olahraga ringan mungkin sering diabaikan. Terlebih, kondisi seperti ini sering dianggap akibat kurang berolahraga.

    Namun, kondisi ini bisa menjadi tanda masalah yang lebih serius. Jika tiba-tiba mengalami sesak napas saat melakukan aktivitas yang sebelumnya tidak membuat terengah-engah, hal tersebut bisa menjadi sinyal adanya gangguan dalam tubuh.

    Sesak napas memang dapat disebabkan oleh berbagai hal, namun jika berisiko tinggi terhadap kanker paru-paru, pemeriksaan medis sebaiknya segera dilakukan.

    Deteksi dini kanker terbukti dapat meningkatkan harapan hidup, terutama jika penyakit ini ditangani sejak awal dengan pendekatan yang agresif.

    2. Batuk Terus-menerus

    Batuk terus-menerus yang tidak kunjung sembuh bisa menjadi indikasi adanya masalah serius pada paru-paru.

    Sayangnya, batuk jenis ini sering kali dianggap sebagai gejala pilek atau alergi dan tidak segera diperiksakan. Batuk yang terkait dengan kanker paru-paru biasanya bersifat kering, dengan durasi lebih dari delapan minggu tanpa sebab yang jelas.

    Batuk ini umumnya terjadi sepanjang hari, namun banyak pengidap melaporkan bahwa batuk memburuk pada malam hari, yang dapat mengganggu tidur, menyebabkan kelelahan, dan menurunkan produktivitas.

    Selain itu, perhatikan juga karakteristik suara batuk, terutama jika berstatus perokok.

    3. Berat Badan Turun Drastis

    Penurunan berat badan sering dianggap sebagai hal positif. Namun jika terjadi tanpa perubahan pola makan atau peningkatan aktivitas fisik, hal tersebut perlu dicermati.

    Hilangnya nafsu makan secara tiba-tiba serta kehadiran tumor dapat meningkatkan metabolisme tubuh.

    Meskipun masalah ini mungkin tidak terasa, tubuh mendeteksi adanya gangguan dan bekerja lebih keras, membakar lebih banyak kalori untuk mengatasi pertumbuhan tumor.

    Penurunan berat badan yang disebabkan oleh kanker biasanya terjadi tanpa alasan yang jelas, bahkan tanpa perubahan signifikan pada pola makan atau olahraga.

    Kondisi ini dikenal sebagai cachexia, yang dalam kasus ekstrem dapat membuat tubuh tampak sangat kurus karena otot dan lemak digunakan untuk energi.

    4. Nyeri Dada

    Nyeri pada bagian dada yang terasa jauh di dalam paru-paru saat mengangkat sesuatu, batuk, atau tertawa bisa menjadi gejala utama kanker paru.

    Nyeri yang terus-menerus pada dada dan tidak kunjung reda perlu diwaspadai. Rasa sakit ini muncul karena tumor yang berkembang menekan jaringan serta ujung saraf di sekitarnya.

    Jika kanker paru telah menyebar ke bagian tubuh lain, nyeri juga dapat dirasakan di area tersebut.

    Metastasis kanker paru sering terjadi pada tulang, terutama di area punggung atau pinggul. Jika nyeri ini dirasakan bersama nyeri dada, pemeriksaan medis segera sangat dianjurkan.

    5. Nyeri pada Tangan dan Jari

    Nyeri dan kelelahan pada jari tangan dapat menjadi tanda awal kanker paru yang sering diabaikan.

    Pada beberapa kasus, kulit telapak tangan yang menebal dan berwarna putih dengan lipatan jelas disebut sebagai “telapak tangan babat,” dan sering dikaitkan dengan kanker lambung (35 persen kasus) serta kanker paru-paru (11 persen kasus).

    Kondisi ini disebabkan oleh perubahan yang dipicu oleh kanker pada proses tubuh yang normal, menyebabkan sel-sel kulit telapak tangan berkembang berlebihan hingga menumpuk menjadi kulit putih bersisik yang tebal.

    6. Dahak Berdarah

    Ada darah dalam dahak meskipun sedikit, bukanlah kondisi yang sehat.

    Meskipun tidak selalu menunjukkan kanker paru, hal ini bisa menandakan adanya kondisi medis serius lainnya dan memerlukan pemeriksaan medis lebih lanjut.

    Biasanya, batuk darah disertai dengan gejala lain, seperti sesak napas, demam yang berkelanjutan, atau nyeri dada. Sebagai aturan umum, segera buat janji dengan dokter jika terdapat darah dalam dahak, terutama jika darah keluar dalam jumlah besar atau perdarahan tidak berhenti.

    (suc/suc)

  • IDAI Berikan Panduan Perawatan Flu Singapura di Rumah untuk Keamanan Keluarga

    IDAI Berikan Panduan Perawatan Flu Singapura di Rumah untuk Keamanan Keluarga

    Jakarta, Beritasatu.com – Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) memberikan panduan bagi pengasuh dan orang tua untuk merawat anak yang terinfeksi Flu Singapura atau hand foot and mouth disease (HFMD) di rumah, agar tidak menular ke anggota keluarga lainnya.

    Ketua Unit Kerja Koordinasi Infeksi Penyakit Tropik IDAI, Prof Edi Hartoyo menjelaskan, langkah pertama dalam perawatan anak dengan HFMD di rumah adalah mengisolasi pasien dari anggota keluarga lainnya serta memisahkan barang-barang pribadi yang digunakan sehari-hari.

    “HFMD dapat menular melalui kontak langsung maupun tidak langsung, sehingga penting untuk mengisolasi pasien. Tempat minum dan makan harus dipisahkan karena bisa menjadi sumber penularan,” jelas dokter Edi dilansir dari Antara, Selasa (29/10/2024).

    Ia menyebut, apabila di rumah terdapat lebih dari satu anak, orang tua disarankan untuk memisahkan mereka agar tidak bertemu hingga pasien pulih, demi mencegah penularan.

    Lebih lanjut, ia merekomendasikan agar orang tua memperhatikan pola makan dan asupan gizi pasien HFMD untuk mempercepat proses penyembuhan.

    Pastikan anak mendapatkan nutrisi yang seimbang dari karbohidrat, protein, lemak, serat, mineral, dan vitamin, agar sistem imunnya dapat berfungsi dengan baik dalam melawan virus penyebab HFMD.

    Setelah berkonsultasi dengan tenaga medis dan anak diberikan obat, penting untuk memastikan obat-obatan tersebut diminum agar gejala yang muncul dapat dikurangi.

    Misalnya, apabila anak mengalami demam dan diberi parasetamol, obat tersebut harus diminum dan diimbangi dengan istirahat yang cukup agar daya tahan tubuhnya dapat meningkat selama masa pemulihan.

    Ia juga menyarankan agar pasien tetap mandi secara teratur untuk menjaga kesehatan kulit, mengingat HFMD dapat menyerang kulit dan mulut.

    “HFMD ditandai dengan adanya vesikel di kulit. Apabila pasien tidak mandi, bisa terjadi kontaminasi yang menyebabkan vesikel menjadi nanah, sehingga infeksi dapat terjadi. Mandilah dengan antiseptik jika memungkinkan,” tuturnya.

    Selain itu, ia juga mengingatkan agar orang tua untuk mewaspadai gejala-gejala tertentu yang memerlukan perhatian medis segera, guna mencegah komplikasi HFMD.

    Gejala yang perlu diwaspadai meliputi demam tinggi di atas 38,5 derajat celsius, penolakan makan karena lesi di mulut, serta penurunan kesadaran yang disertai demam terus-menerus.

    “Apabila kesadaran anak menurun, segera bawa ke fasilitas kesehatan, karena salah satu komplikasi berbahaya adalah radang otak atau meningitis,” jelasnya.

    Dalam beberapa tahun terakhir, kasus flu Singapura dan HFMD meningkat di Indonesia. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat, sebanyak 6.500 kasus selama triwulan pertama pada 2024.

    Dokter Edi menjelaskan, penyakit ini disebabkan oleh virus coxsackie A16 dan enterovirus 71 (EV71) dan dapat menjangkiti baik anak-anak maupun dewasa, meskipun anak berusia 0-5 tahun lebih rentan.

  • Temuan Peneliti Harvard soal Makanan yang Bikin Mati Muda, Picu Kanker-Sakit Jantung

    Temuan Peneliti Harvard soal Makanan yang Bikin Mati Muda, Picu Kanker-Sakit Jantung

    Jakarta

    Sebuah penelitian oleh Harvard T.H. Chan School of Public Health yang belum lama ini dirilis mengungkapkan jenis makanan yang bisa meningkatkan risiko mati muda, yaitu makanan ultra proses. Makanan ultra proses rupanya dapat meningkatkan risiko berbagai macam penyakit bila dikonsumsi secara berlebihan dan terus menerus.

    Studi tersebut melibatkan data sebanyak 200 ribu orang dalam waktu 30 tahun. Hasil tersebut juga digabungkan dengan 19 studi lain untuk analisis tambahan sekitar 1,25 juta orang dewasa.

    Dalam studi yang dipublikasikan di jurnal Lancet pada September 2024, peneliti mencoba melihat keterkaitan konsumsi ultra proses pada status kesehatan responden. Mereka menemukan adanya hubungan konsumsi makanan ultra proses lebih banyak dengan risiko terkena penyakit kardiovaskular, jantung koroner, dan stroke lebih tinggi.

    Makanan ultra proses umumnya mengandung banyak garam, lemak tidak sehat, dan juga gula. Makanan jenis ini juga melalui proses produksi yang panjang dengan penambahan zat-zat yang dapat meningkatkan risiko tersebut.

    Beberapa jenis makanan yang sebaiknya dibatasi konsumsinya meliputi sereal tinggi gula, soda, minuman berenergi, sup kemasan, dan daging olahan tinggi garam.

    Sebuah studi yang mirip juga sempat dilakukan oleh peneliti Harvard T.H. Chan School of Public Health. Dipublikasikan melalui jurnal BMJ pada Mei 2024, mereka mengungkapkan peningkatan risiko kematian dini pada orang yang secara rutin mengonsumsi makanan ultra proses.

    Mereka melakukan pemantauan pada 100 ribu lebih ahli kesehatan di Amerika Serikat yang tidak memiliki riwayat kanker, penyakit kardiovaskular, atau diabetes. Pemantauan dilakukan pada 1986-2018 melalui sebuah kuesioner yang diberikan.

    Kuesioner berisi tentang kesehatan dan kebiasaan gaya hidup sebanyak diisi dua tahun sekali oleh responden dan kuesioner soal makanan yang dikonsumsi diisi sebanyak empat tahun sekali.

    Ditemukan orang yang secara teratur mengonsumsi mengonsumsi daging ultra proses memiliki risiko kematian dini sebesar 13 persen lebih tinggi selama periode penelitian. Selain itu, mereka yang mengonsumsi banyak minuman manis dan pemanis buatan memiliki risiko kematian dini 9 persen.

    Secara keseluruhan, pola makan yang kaya akan makanan ultra proses memiliki risiko kematian 4 persen lebih tinggi.

    Selama periode tindak lanjut selama 34 tahun, peneliti mengidentifikasi 48.193 kematian. Termasuk 13.577 akibat kanker, 11.416 akibat penyakit jantung, 3.962 akibat penyakit pernapasan, dan 6.343 akibat penyakit neurodegeneratif.

    “Temuan ini memberikan dukungan untuk membatasi konsumsi jenis makanan olahan tertentu demi kesehatan jangka panjang. Penelitian di masa mendatang diperlukan untuk meningkatkan klasifikasi makanan olahan dan mengonfirmasi temuan kami pada populasi lain,” kata peneliti.

    (avk/kna)

  • 5 Kebiasaan Simpel Ini Bisa Bikin Wajah Tampak Lebih Muda dari Usia, Mau Coba?

    5 Kebiasaan Simpel Ini Bisa Bikin Wajah Tampak Lebih Muda dari Usia, Mau Coba?

    Jakarta

    Tetap terlihat awet muda tentu menjadi keinginan banyak manusia. Dengan tampak muda, seseorang mungkin bisa tampil lebih percaya diri dalam menjalani kehidupan.

    Dikutip dari Times of India, untuk mendapatkan kulit wajah yang tampak lebih muda dari usia tentunya dipengaruhi banyak faktor, mulai dari makanan yang dikonsumsi, tingkat stres, hingga rutinitas sehat harian yang dilakukan.

    Berikut adalah 5 kebiasaan sederhana yang dapat disertakan ke dalam rutinitas harian untuk membantu mempertahankan wajah agar terlihat lebih muda.

    Apapun cuacanya, tabir surya wajib menjadi bagian yang harus ada pada rutinitas harian. Pasalnya, sinar UV dari matahari dapat menyebabkan penuaan dini, seperti menimbulkan kerutan, garis-garis halus, dan bintik-bintik penuaan.

    Setidaknya oleskan tabir surya setiap pagi hari sebelum memulai aktivitas. Namun, tabir surya perlu dioleskan kembali minimal dua jam jika seseorang beraktivitas di luar ruangan.

    Menjaga kebersihan kulit tentu menjadi salah satu kunci penting untuk mendapatkan wajah yang berseri. Biasakan untuk mencuci wajah minimal dua kali dalam sehari.

    Mencuci wajah setelah berkeringat di siang hari juga penting untuk dilakukan, hal ini bertujuan untuk membersihkan kotoran, minyak dan menghidrasi kulit.

    Merendam Wajah dengan Air Es

    Air es diketahui dapat memberikan efek ‘ajaib’ pada kesehatan kulit. Air es diketahui mampu meningkatkan sirkulasi dan mengencangkan pori-pori.

    Cobalah untuk merendam wajah dengan air es atau menempelkan kain yang telah direndam air es. Lakukan selama beberapa menit, kebiasaan ini akan membantu mencerahkan wajah dan membuatnya tampak lebih berenergi.

    Tampilan kulit pada wajah bisa terpengaruh secara negatif oleh tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, dan kadar kolesterol yang melebihi batas normal. Hal ini membuat menjaga pola makan atau pola hidup sehat tentu perlu menjadi perhatian.

    Pola makan seimbang seperti rutin mengonsumsi buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, daging tanpa lemak dapat membantu menjaga kesehatan tubuh yang juga bisa menjaga kesehatan wajah.

    Aktivitas yang merangsang otak tidak hanya berdampak baik bagi kesehatan mental, namun ini juga bisa membantu seseorang tetap tampil awet muda.

    Latihan untuk otak ini juga bisa dilakukan dengan cara yang seru seperti bermain game yang menantang. Hal ini dapat membuat otak tetap tajam dan meningkatkan kemampuan kognitif. Menjaga pikiran tetap aktif dapat membuat wajah tampak lebih segar dan berenergi.

    (dpy/suc)