Produk: lemak

  • Perut Membuncit Dikira Obesitas, Tak Tahunya Ada Tumor Seberat 27 Kg

    Perut Membuncit Dikira Obesitas, Tak Tahunya Ada Tumor Seberat 27 Kg

    Jakarta

    Seorang pria di Norwegia mengeluhkan perutnya yang terus membesar. Awalnya, dokter yang memeriksanya yakin bahwa kondisi itu hanya karena masalah kelebihan berat badan atau obesitas.

    Nyatanya, masalah kesehatan yang dialaminya lebih ternyata lebih berat dari itu.

    Pada tahun 2011, pria bernama Thomas Kraut itu mulai mengalami masalah kesehatan dengan perutnya yang semakin membesar. Saat itu, ia didiagnosis mengidap diabetes tipe 2 dan obesitas pada tahun 2012.

    Namun, 12 tahun kemudian, seorang dokter memeriksanya lebih detail dan mempersiapkan operasi gastric sleeve untuk mengatasi obesitasnya. Saat itulah mereka baru menyadari bahwa Kraut tidak hanya kelebihan berat badan, tetapi ada tumor raksasa di dalam perutnya.

    “Perut saya terus membesar. Saya mendatangi banyak dokter dan pada tahun 2019 akhirnya disetujui untuk menjalani gastric sleeve,” tutur pria berusia 59 tahun itu, dikutip dari NYPost.

    “Dokter hanya pernah berbicara tentang kelebihan berat badan dan diabetes. Saya diberikan Ozempic untuk mengatasi diabetes dan sebelum menjalani gastric sleeve, saya harus mengikuti kursus nutrisi serta kebugaran selama beberapa tahun,” lanjut dia.

    Sampai akhirnya dokter menyadari bahwa permukaan perut Thomas keras, tidak seperti lemak. Selain itu, setelah mengubah pola makan dan menggunakan Ozempic, wajah dan lengannya terlihat sangat kurus.

    Perubahan itu tidak terlihat pada perutnya yang masih membesar. Dokter sampai menduganya mengalami kekurangan gizi dan mengarahkannya untuk melakukan CT scan. Hasilnya, mereka melihat adanya tumor besar itu.

    “Itu benar-benar mengejutkan bagi saya. Ginjal saya terpengaruh karena tumor itu menggerogoti ginjal kanan saya,” terang Thomas.

    Dokter membutuhkan waktu dua minggu untuk mendiagnosis Thomas dengan tumor lemak langka. Kondisi itu sebenarnya terdiri dari beberapa area kanker kecil yang dikelilingi oleh lemak.

    Thomas menjalani operasi selama 10 jam untuk mengangkat tumor besar itu pada 26 September 2023. Setelah diangkat, beratnya 60,18 pon atau sekitar 27 kg dan diameternya 20,59 inci yakni sekitar 52,3 cm.

    Tumor itu telah menyebabkan kerusakan signifikan pada tubuhnya dan sebagian usus halusnya serta ginjal kanannya harus diangkat. Dan ia masih memiliki jaringan kanker yang tumbuh di dalam dirinya.

    “Saya pergi ke psikolog untuk terapi setiap dua minggu. Saya harus pergi ke dokter onkologi dua kali setahun karena saya masih memiliki jaringan tumor di dalam diri saya yang terus tumbuh. Saya diberi tahu bahwa tumor itu tidak dapat diangkat karena terhubung ke beberapa organ,” katanya.

    (sao/kna)

  • 5 Makanan yang Bisa Tingkatkan Imun Tubuh saat Musim Hujan

    5 Makanan yang Bisa Tingkatkan Imun Tubuh saat Musim Hujan

    Jakarta

    Cuaca yang basah dan lembap seperti di musim hujan belakangan ini, dapat membuat bakteri dan virus mudah muncul. Oleh sebab itu, kita perlu memperkuat sistem imun agar terhindar dari penyakit yang menjadi ‘langganan’ saat musim hujan, seperti pilek, flu, dan demam.

    Mengonsumsi makanan yang sehat, tinggi akan vitamin dan mineral, dapat meningkatkan kekebalan tubuh sehingga mencegah tubuh dari penyakit. Selain itu, dapat membantu tubuh lebih cepat pulih saat sakit.

    Sistem kekebalan tubuh merupakan pertahanan tubuh terhadap serangan penyakit. Oleh sebab itu, penting untuk mengonsumsi makanan yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh terutama saat musim hujan. Dikutip dari Cleveland Clinic, berikut merupakan daftar makanan yang dapat dicoba:

    1. Ikan Mengandung Lemak Sehat

    Mengonsumsi lebih banyak lemak omega-3 dapat menjaga sistem kekebalan tubuh tetap prima. Ikan yang mengandung lemak sehat merupakan sumber lemak antiinflamasi yang baik bagi tubuh. Berikut beberapa jenis ikan berlemak sehat yang dapat dicoba:

    Ikan kembungIkan salmonIkan sarden2. Buah Sitrus

    Kandungan vitamin C yang ada di dalam buah sitrus dapat mencegah atau memperpendek infeksi dengan cara meningkatkan fungsi sel imun. Manfaat kesehatan tersebut dapat ditemukan di sebagian besar buah sitrus seperti:

    JerukJeruk lemonJeruk nipisJeruk Limau Gedang3. Bawang Putih

    Mengonsumsi bawang putih memiliki sederet manfaat bagi kesehatan tubuh seperti meningkatkan kesehatan jantung.

    Tak hanya itu saja, bawang putih juga dapat meningkatkan fungsi kekebalan tubuh berkat kandungan alliin, yang telah dikaitkan dengan dukungan respon sel darah putih yang melawan virus flu atau pilek.

    4. Jahe

    Jahe merupakan rempah yang telah digunakan selama berabad-abad dalam pengobatan Timur. Rempah yang satu ini mengandung vitamin C, magnesium, dan kalium.

    “Jahe memiliki banyak manfaat kesehatan, mungkin paling dikenal sebagai makanan yang dapat membantu mengatasi mual, tetapi jahe juga memiliki efek antiinflamasi dan antioksidan,” kata ahli imunologi, Cassandra Calabrese, DO.

    5. Kunyit

    Rempah yang satu ini populer sebab disebut-sebut kemampuannya untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan dapat bertindak sebagai antivirus.

    Hal ini disebabkan oleh adanya kadar kurkumin dalam kunyit yang dapat membantu mengurangi peradangan dan melawan radikal bebas.

    (suc/suc)

  • Bos Mayora (MYOR) Minta Masa Tenggang 2 Tahun Terkait Label Warna Mamin

    Bos Mayora (MYOR) Minta Masa Tenggang 2 Tahun Terkait Label Warna Mamin

    Bisnis.com, JAKARTA — Emiten makanan dan minuman, PT Mayora Indah Tbk. (MYOR) meminta pemerintah memberikan masa tenggang (grace period) kepada para pemain mamin sebelum menerapkan kebijakan terkait pelabelan warna.

    Perlu diketahui, pemerintah mewacanakan kebijakan pelabelan yang tertuang di dalam aturan turunan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2024 tentang Aturan Pelaksana Undang-Undang No. 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan (PP Kesehatan 28/2024).

    Pada beleid itu, tepatnya Pasal 194 PP Kesehatan menetapkan penentuan batas maksimal kandungan gula, garam, dan lemak akan mempertimbangkan kajian risiko maupun standar internasional.

    Adapun, dalam rangka pengendalian konsumsi gula, garam, dan lemak, pemerintah pusat menentukan batas maksimal kandungan gula, garam, dan lemak dalam pangan olahan, termasuk pangan olahan siap saji.

    Penentuan batas maksimal kandungan gula, garam, dan lemak ini dilakukan dengan mempertimbangkan kajian risiko dan/atau standar internasional.

    Direktur Utama Mayora Indah Andre Sukendra Atmadja mengatakan bahwa pemain mamin, termasuk Mayora Group, perlu mereformulasi kandungan gula di setiap produk, sehingga perlu adanya masa tenggang. Di samping itu, MYOR juga harus mengedukasi para konsumen dengan formula baru yang rendah gula.

    “Kami sudah mulai me-riviu satu per satu produk kami, memang butuh waktu development, makanya kami minta grace period ke Kementerian Kesehatan untuk implementasinya ada grace period,” ujar Andre seusai acara Pelepasan Kontainer Ekspor Mayora Group ke-400.000 dengan Tujuan 15 Negara di Cikupa, Tangerang, Selasa (5/11/2024).

    Emiten bersandi saham MYOR itu pun mengusulkan agar Kementerian Kesehatan melakukan hal yang sama alias equal playing field dengan industri siap saji dalam hal pelabelan warna.

    “Jadi kami request harus equal playing field, mau [mamin] kemasan di label, industri siap saji juga harus bisa di-enforce pelabelannya. Kalau nggak, ini bahaya,” tuturnya.

    Di samping itu, Andre juga mengkhawatirkan biaya produksi permen bebas gula akan merogoh kocek lebih mahal jika pemerintah mulai mengimplementasikan pelabelan kandungan gula pada produk mamin. Adapun, ongkos produksi permen bebas gula bisa melonjak hingga lima kali lipat dari biasanya.

    “Kalau [biaya produksi] sugar free candy [permen bebas gula], nggak hanya 2 kali lipat, bisa 4–5 kali lipat,” tuturnya.

    Bukan hanya itu, adanya pelabelan warna ini juga dikhawatirkan akan menimbulkan informasi yang keliru di masyarakat, terutama untuk produk permen yang akan mendapatkan label merah. Sebab, kata Andre, kandungan gula pada satu butir permen mencapai 40% atau 1,2 gram dari total berat bersih 3 gram.

    Untuk itu, MYOR mengusulkan agar pemerintah tetap menggunakan logo centang “Pilihan Lebih Sehat” pada setiap kemasan produk mamin yang sudah ada seperti sebelumnya. Apalagi, dia mengungkap banyak perusahaan berbondong-bondong untuk berusaha masuk ke kategori batas gula, garam, dan lemak demi mendapatkan logo “Pilihan Lebih Sehat”.

  • Polisi Tetapkan Satu Tersangka Kasus Kematian Selebgram Usai Sedot Lemak di Depok – Page 3

    Polisi Tetapkan Satu Tersangka Kasus Kematian Selebgram Usai Sedot Lemak di Depok – Page 3

    Suardi menuturkan, pihaknya menjerat tersangka dikarenakan lalai melakukan tindakan, termasuk Undang-Undang kesehatan.

    Atas dasar tersebut, Polres Metro Depok menetapkan tersangka dan terancam hukuman penjara atas perbuatannya.

    “Ya karena kelalaian termasuk UU kesehatan. Ancaman 5 tahun ke atas,” tegas Suardi.

    Disinggung soal klinik WSJ sudah beroperasi kembali, Suardi menilai, boleh atau tidaknya klinik WSJ beroperasi kembali bukan merupakan kewenangannya.

    Pengoperasian izin klinik WJS merupakan ranah dinas terkait.

    “Kalau itu nanti ranahnya bagian perizinan ya. Kita hanya pidananya aja, saya juga enggak tahu beroperasi apa enggak, kayaknya baru dibuka kliniknya,” terang Suardi.

     

  • Bos Mayora Blak-blakan Respons Aturan Kadar Gula Produk Pangan

    Bos Mayora Blak-blakan Respons Aturan Kadar Gula Produk Pangan

    Jakarta, CNBC Indonesia PT Mayora Indah Tbk (MYOR) mengkritik aturan pelabelan kandungan gula pada kemasan makanan dan minuman (mamin) yang diterapkan tanpa adanya penyesuaian, bakal menghancurkan bisnis perseroan. 

    Direktur Utama Mayora Group Andre Sukendra Atmadja menyebut biaya produksi akan naik 4-5 kali lipat jika harus membuat permen tanpa gula. Hal ini sejalan juga, karena dengan adanya aturan tersebut maka produk permen akan otomatis mendapatkan label merah, lantaran kandungan gula dalam sebuah permen mencapai 40% atau 1,2 gram dari total berat bersih 3 gram.

    “(Biaya produksi) naik. Kalau dibuat jadi sugar free candy (permen tanpa gula) , ya bukan hanya naik 2 kali lipat, tapi bisa 4-5 kali lipat (kenaikan biaya produksinya),” kata Andre saat ditemui di kawasan Cikupa, Tangerang, Banten, Selasa (5/11/2024).

    Perlu diketahui, kebijakan pelabelan direncanakan akan diatur dalam peraturan turunan dari Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 2024, yang merupakan aturan pelaksana dari Undang-Undang No. 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan.

    Pasal 194 dalam PP Kesehatan menetapkan, penentuan batas maksimal kandungan gula, garam, dan lemak akan didasarkan pada kajian risiko dan standar internasional. Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri tidak memberikan mandat khusus terkait kadar gula dalam produk pangan kemasan, tetapi menetapkan batas konsumsi harian gula sebesar 50 gram.

    Rencananya, kebijakan pelabelan ini akan mengkategorikan produk pangan kemasan dalam tiga warna, yakni merah, kuning, dan hijau. Label merah menandakan bahwa produk tersebut memiliki kandungan gula, garam, atau lemak yang lebih tinggi dari batas konsumsi yang disarankan, kuning berarti perlu kewaspadaan, dan hijau menunjukkan produk itu aman untuk dikonsumsi.

    Andre menilai, dengan adanya aturan pelabelan itu justru akan menyesatkan konsumen, karena seolah-olah makanan dan minuman yang berlabel merah jadi sesuatu yang berbahaya dan tidak baik untuk kesehatan.

    “Sebenarnya produknya nggak apa-apa, tapi setelah ada label seolah-olah jadi ada masalah. Misalnya permen, mana mungkin permen (dapat label) hijau, yang pasti merah. Cuman, makan permen berapa sih? nggak mungkin satu kantong habis, paling satu. Tapi karena label ini jadi menyesatkan, barangnya seolah beracun karena labelnya merah,” ujarnya.

    Karena itu, dia meminta agar pemerintah menciptakan persaingan dagang yang setara antara industri mamin dalam kemasan dengan industri mamin siap saji, tak terkecuali UMKM.

    “Harus equal playing field. Industri siap saji harus dilabel, seperti biskuit ada label merah (konsumen) nggak jadi beli, jadinya beli martabak, sama saja bohong atau tambah parah. Jadi kita minta equal playing field. Kalau industri mamin dalam kemasan dilabel, yang industri siap saji harus bisa melaksanakan pelabelannya (juga). Kalau nggak ini bahaya,” ucap dia.

    Usulkan 2 Solusi Alternatif 

    Andre pun menawarkan dua alternatif kepada pemerintah untuk menjaga agar konsumsi gula masyarakat terjaga. Pertama, dengan memberikan masa tenggang selama dua tahun sebelum aturan tersebut diimplementasikan secara penuh.

    Menurutnya, industri makanan dan minuman dalam negeri memerlukan waktu untuk menyesuaikan resep pada setiap produknya. Di saat yang sama, Andre menilai masyarakat butuh waktu untuk edukasi yang memadai mengenai konsumsi produk pangan kemasan yang rendah gula.

    Kedua, ia mengusulkan agar kebijakan pelabelan difokuskan pada program “Pilihan Lebih Sehat.” Sebagai informasi, Badan Pengawas Obat dan Makanan telah meluncurkan logo centang hijau untuk produk pangan kemasan yang rendah gula, garam, dan lemak.

    Andre menilai program “Pilihan Lebih Sehat” pada akhirnya akan mendorong produsen untuk menghasilkan produk dengan kandungan gula, garam, dan lemak yang rendah. Ini karena efektivitas sosialisasi program tersebut yang sudah dimulai sejak tahun 2021 lalu.

    “Dengan program ‘Pilihan Lebih Sehat’ konsumen akan lebih teredukasi, dan akhirnya hijrah ke pangan rendah gula, garam, dan lemak dalam 2-3 tahun ke depan. Jadi, produsen lebih stabil dalam menjalankan bisnis,” pungkasnya.

    Foto: Mendag Budi Santoso (kiri) didampingi Direktur Utama Mayora Group Andre Sukendra Atmadja (kanan) saat ditemui dalam kegiatan peluncuran kontainer ekspor ke-400 ribu Mayora Group di Cikupa, Tangerang, Banten, Selasa (5/11/2024). (CNBC Indonesia/Martya Sari)
    Mendag Budi Santoso (kiri) didampingi Direktur Utama Mayora Group Andre Sukendra Atmadja (kanan) saat ditemui dalam kegiatan peluncuran kontainer ekspor ke-400 ribu Mayora Group di Cikupa, Tangerang, Banten, Selasa (5/11/2024). (CNBC Indonesia/Martya Sari)

    (dce)

  • 10 Makanan Tinggi Garam yang Bisa Jadi Pemicu Strok

    10 Makanan Tinggi Garam yang Bisa Jadi Pemicu Strok

    Jakarta, Beritasatu.com – Makanan tinggi garam sudah lama dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, terutama tekanan darah tinggi, yang bisa meningkatkan risiko stroke atau strok. Meskipun garam sering digunakan dalam masakan untuk menambah rasa, asupan garam yang berlebihan dapat berdampak buruk pada kesehatan jantung dan pembuluh darah.

    Makanan olahan, makanan cepat saji, keripik, dan makanan kalengan sering mengandung banyak sodium (garam), yang jika dikonsumsi secara berlebihan, dapat meningkatkan risiko penyakit serius, termasuk strok.

    Banyak orang mungkin tidak menyadari berapa banyak garam yang terkandung dalam makanan yang mereka konsumsi. Oleh karena itu, penting untuk memantau asupan garam agar tetap seimbang dan menjaga kesehatan tubuh. Berikut ini 10 makanan tinggi garam yang menjadi pemicu stroke, dikutip dari Stroke Association, Selasa (5/11/2024).

    1. Daging asap
    Daging asap, seperti bacon mengandung natrium yang sangat tinggi dan sering mengandung bahan pengawet, seperti nitrit. Bahan ini dapat mengeraskan arteri dan meningkatkan tekanan darah, yang berisiko memicu strok.

    2. Sup kalengan
    Banyak sup kalengan mengandung natrium dalam jumlah besar, bahkan beberapa di antaranya bisa mengandung hampir 1.000 miligram natrium per sajian. Konsumsi sup kalengan secara teratur bisa dengan mudah melampaui batas harian garam yang disarankan, yakni 6 gram.

    3. Daging olahan
    Daging olahan, seperti sosis dan salami mengandung natrium yang tinggi. Bahkan hanya dengan mengonsumsi beberapa potong saja, Anda bisa mendekati batas asupan natrium harian yang disarankan, yang dapat membahayakan kesehatan jantung.

    4. Makanan beku
    Makanan beku yang sudah dikemas juga mengandung natrium tinggi untuk mempertahankan rasa dan daya tahan. Bahkan pilihan vegetarian pun bisa sangat asin, meningkatkan risiko konsumsi natrium berlebihan.

    5. Soda diet
    Penelitian menunjukkan mengonsumsi soda diet dapat meningkatkan risiko strok, terutama pada orang dewasa yang lebih tua. Meskipun mekanisme pastinya belum jelas, kandungan natrium yang tinggi dalam soda diet mungkin berperan.

    6. Piza
    Piza dikenal mengandung banyak natrium, terutama karena bahan-bahan seperti keju dan daging olahan. Satu potong piza bisa mengandung lebih dari setengah asupan natrium yang direkomendasikan untuk sehari.

    7. Makanan ringan
    Camilan kemasan, seperti keripik, kerupuk, dan pretzel, sering diberi tambahan garam untuk meningkatkan rasa. Hal ini dapat berkontribusi signifikan terhadap asupan natrium harian dan meningkatkan risiko strok.

    8. Keju
    Keju mengandung natrium tinggi karena garam digunakan dalam proses pembuatannya untuk menghambat pertumbuhan bakteri. Mengurangi konsumsi keju dapat membantu mengontrol asupan natrium secara keseluruhan.

    9. Roti dan roti gulung
    Walaupun tidak selalu terlihat, roti dan roti gulung dapat mengandung natrium dalam jumlah yang signifikan jika dikonsumsi dalam porsi besar atau beberapa kali sehari.

    10. Makanan yang digoreng
    Makanan yang digoreng tidak hanya mengandung lemak tidak sehat, tetapi juga sering diberi garam tambahan selama proses persiapan. Hal ini dapat menyebabkan hipertensi dan meningkatkan risiko stroke.

  • Bikin BB Cepat Turun, Sederet Jus Ini Cocok Dikonsumsi Bagi yang Sedang Diet

    Bikin BB Cepat Turun, Sederet Jus Ini Cocok Dikonsumsi Bagi yang Sedang Diet

    Jakarta

    Memiliki bentuk tubuh ideal adalah impian dari hampir setiap orang. Selain menunjang penampilan, berat badan yang ideal juga dikaitkan dengan risiko penyakit yang lebih rendah.

    Pola makan dan berolahraga merupakan dua hal yang menjadi kunci untuk penurunan berat badan. Selain itu, mengonsumsi beragam asupan sehat, seperti jus untuk diet, dapat mendukung keberhasilan program diet. Namun perlu diingat, jus yang dikonsumsi sebaiknya tidak ditambahkan dengan gula tambahan.

    Lantas, apa saja jus untuk diet agar cepat kurus? Berikut daftarnya.

    1.⁠ ⁠Jus Seledri

    Seledri memiliki kadar air yang cukup tinggi. Dikutip dari Healthline, lebih dari 95 persen dari sayuran ini terdiri atas air. Selain itu, seledri juga memiliki kalori yang rendah, menjadikannya makanan yang ideal bagi mereka yang sedang menurunkan berat badan.

    Tinjauan yang dipublikasikan pada 2023 menunjukkan konsumsi makanan dan minuman dengan densitas kalori yang rendah, seperti seledri, dapat memberikan dampak positif terhadap penurunan berat badan.

    2.⁠ ⁠Jus Timun

    Dikutip dari NDTV, timun juga mengandung banyak air dan rendah kalori. Karenanya, mengonsumsi jus timun dapat membantu mengurangi asupan kalori harian dan mencapai defisit kalori.

    Serat yang terkandung dalam timun juga dapat membantu menurunkan berat badan dengan meningkatkan rasa kenyang, menekan nafsu makan, dan melancarkan fungsi pencernaan.

    3.⁠ ⁠Jus Delima

    Selain lezat dan menyegarkan, jus delima juga dapat mendukung penurunan berat badan.

    Sebuah studi yang dilakukan pada 2023 menemukan kandungan polifenol yang ada dalam jus delima memiliki efek yang dapat menekan nafsu makan. Dikutip dari Healthline, jus delima juga mengandung antioksidan yang berpotensi mengatasi peradangan dan mencegah risiko kanker tertentu.

    4.⁠ ⁠Jus Semangka

    Semangka juga termasuk buah rendah kalori yang cocok dikonsumsi untuk diet. Jus semangka juga mengandung antioksidan, vitamin A, vitamin C, dan kalium yang penting untuk menunjang kesehatan secara keseluruhan.

    Semangka juga memiliki kandungan air yang cukup tinggi, yang dapat meningkatkan rasa kenyang dan mengendalikan nafsu makan.

    5.⁠ ⁠Jus Wortel

    Wortel mengandung karotenoid, senyawa pigmen yang memberikan warna pada wortel. Studi yang dilakukan pada 2020 menunjukkan konsumsi minuman yang kaya akan karotenoid dapat secara signifikan mengurangi lemak perut pada pria dengan obesitas.

    6.⁠ ⁠Jus Nanas

    Jus untuk diet cepat kurus berikutnya adalah jus nanas. Nanas mengandung enzim bromelain yang dipercaya dapat meningkatkan metabolisme protein dan pembakaran lemak.

    Bromelain juga dapat bekerja sama dengan enzim lain, seperti lipase, untuk mencerna lemak dan menekan nafsu makan. Nanas juga termasuk makanan katabolik, sehingga tubuh akan membakar lebih banyak kalori untuk mencerna buah tersebut.

    7.⁠ ⁠Jus Pare

    Sekilas, jus pare memang terdengar tidak menggugah selera. Kendati demikian, jus ini memiliki efek penurun berat badan yang sayang dilewatkan oleh para pejuang diet.

    Dikutip dari NDTV, pare dapat merangsang hati memproduksi asam empedu yang dibutuhkan untuk metabolisme lemak. Pare juga termasuk sayur yang rendah kalori, sehingga cocok dikonsumsi saat sedang mencoba menurunkan berat badan.

    (ath/suc)

  • 4 Cara Detoks Ginjal Secara Alami, Usir Racun-racun dari Tubuh

    4 Cara Detoks Ginjal Secara Alami, Usir Racun-racun dari Tubuh

    Jakarta

    Detoks atau detoksifikasi tubuh telah menjadi salah satu tren yang mulai digandrungi banyak orang dalam beberapa tahun terakhir. Sesuai namanya, detoksifikasi merupakan sekumpulan upaya yang dilakukan untuk membuang racun secara alami dari dalam tubuh.

    Detoksifikasi dapat mendukung fungsi organ tubuh, khususnya ginjal. Proses ini dapat membantu menjaga kesehatan ginjal dengan mengurangi beban kerja organ tersebut, sehingga terlindungi dari risiko sejumlah penyakit.

    Detoksifikasi juga tidak sesulit kedengarannya kok. Dikutip dari Healthline, berikut cara detoksifikasi ginjal yang praktis dan bisa dilakukan di rumah.

    1. Minum Air yang Cukup

    Setiap organ dalam tubuh manusia, termasuk ginjal, membutuhkan air agar bisa berfungsi dengan baik. Ginjal membutuhkan cukup air untuk bisa mengeluarkan urine dari dalam tubuh. Urine merupakan produk limbah utama yang memungkinkan tubuh mengeluarkan kotoran dan zat-zat yang tidak diinginkan.

    Bila jumlah air dalam tubuh rendah, volume urine pun akan sedikit. Akibatnya, racun dan kotoran yang seharusnya dikeluarkan malah menumpuk dalam tubuh. Hal ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti batu ginjal, disfungsi ginjal, dan infeksi saluran kemih (ISK).

    Karenanya, minum air yang cukup untuk membantu ginjal berfungsi dengan efisien. Bagi orang dewasa, dianjurkan untuk sedikitnya minum air sebanyak dua liter atau delapan gelas per hari.

    2. Konsumsi Makanan yang Baik untuk Ginjal

    Makanan yang dikonsumsi sehari-hari sangat berdampak terhadap kesehatan organ dalam tubuh, termasuk ginjal. Karenanya, perbanyaklah konsumsi makanan-makanan yang baik untuk kesehatan ginjal, seperti:

    Buah cranberry: cranberry kaya akan antioksidan yang dapat membantu mengurangi peradangan, stres oksidatif, dan risiko ISK.Anggur: studi menunjukkan jus anggur merah dan kismis memiliki sifat antiinflamasi dan antioksidan yang dapat melindungi ginjal dari penumpukan lemak.Rumput laut: rumput laut coklat terbukti dapat mengurangi kerusakan pada ginjal akibat diabetes.Makanan tinggi kalsium: makanan yang kaya akan kalsium dapat membantu mengurangi risiko batu ginjal.3. Minum Teh Pembersih Ginjal

    Studi pada 2023 menunjukkan konsumsi teh tanpa gula dapat mengurangi risiko penyakit ginjal. Adapun beberapa jenis teh yang diketahui dapat membantu membersihkan ginjal antara lain:

    Teh hijauTeh hitamTeh hortensiaTeh sambong4. Konsumsi Suplemen

    Beberapa suplemen yang dapat mendukung kesehatan ginjal di antaranya:

    Vitamin B6: vitamin ini diperlukan untuk metabolisme glioksilat dan mencegah pembentukan oksalat. Kelebihan oksalat dapat meningkatkan risiko batu ginjal.Asam Lemak Omega-3: asupan asam lemak omega-3 dapat membantu menurunkan asam lemak omega-6 yang berkontribusi terhadap pembentukan batu ginjal.Kalium Sitrat: kalium membantu menjaga keseimbangan elektrolit dan pH dalam urine. Terapi dengan kalium sitrat juga membantu mengurangi pembentukan batu ginjal, khususnya pada mereka yang sudah mengalami kekambuhan gejala.

    (ath/kna)

  • Bahaya Terlalu Lama Duduk, Termasuk Bisa Bikin Mati Muda

    Bahaya Terlalu Lama Duduk, Termasuk Bisa Bikin Mati Muda

    Jakarta

    Duduk dalam waktu yang cukup lama antara 8-10 jam per hari merupakan rutinitas harian yang banyak dilakukan anak muda. Hal ini karena duduk agaknya sulit dipisahkan dari banyak pekerjaan di era ini.

    Dikutip dari Times of India, duduk terlalu lama dalam sehari ternyata dapat memengaruhi masalah kesehatan seseorang. Dampak buruk tersebut merupakan efek jangka panjang dari gaya hidup yang tidak banyak bergerak.

    Berikut adalah masalah-masalah kesehatan yang bisa muncul jika seseorang terus menerus mengulang aktivitas duduk yang terlalu lama setiap hari.

    Meningkatnya Risiko Penyakit Kardiovaskular

    Anak-anak muda yang menghabiskan waktunya untuk duduk seperti di depan komputer sepanjang hari memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular.

    Pasalnya, duduk terlalu lama dapat mengurangi aliran darah dan meningkatkan tekanan darah, sehingga membuat jantung bekerja lebih keras. Kondisi ini, seiring waktu dapat mengakibatkan penumpukan plak di arteri dan meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan masalah kardiovaskular lainnya.

    Penelitian telah mengaitkan duduk dalam jangka waktu lama dengan sejumlah masalah kesehatan. Masalah tersebut meliputi obesitas dan sekumpulan kondisi seperti tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, lemak tubuh berlebih di sekitar pinggang, dan kadar kolesterol tidak sehat yang membentuk sindrom metabolik.

    Terlalu banyak duduk secara keseluruhan dan duduk dalam jangka waktu lama juga tampaknya meningkatkan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular dan kanker.

    Meningkatkan Risiko Diabetes

    Menghabiskan sebagian besar waktu untuk duduk bisa menyebabkan kondisi resistensi insulin. Hal ini bisa memicu terjadinya masalah kesehatan yakni diabetes tipe 2.

    Gaya hidup yang tidak banyak bergerak membuat glukosa dalam tubuh sulit untuk diserap ke dalam otot, sehingga membuat kadar gula darah menjadi meningkat.

    Kebiasaan duduk terlalu lama membuat seseorang jarang menggunakan otot-otot tubuh bagian bawah seperti kaki untuk bergerak. Hal ini bisa memicu atrofi atau melemahnya otot.

    Memicu Munculnya Masalah Mental

    Mereka yang duduk dalam jangka waktu lama, misalnya di depan layar komputer, baik saat bekerja atau bersantai berisiko lebih tinggi mengalami insomnia, yang bisa berdampak pada kecemasan.

    Duduk seharian juga dapat menyebabkan gangguan suasana hati seperti kecemasan dan depresi. Selain itu, kurangnya aktivitas fisik juga membatasi produksi endorfin.

    (dpy/kna)

  • Dampak Menunda Waktu Sarapan untuk Kesehatan

    Dampak Menunda Waktu Sarapan untuk Kesehatan

    Jakarta, Beritasatu.com – Banyak ahli berpendapat, sarapan merupakan makanan paling penting dalam sehari karena dapat memberikan energi dan membantu fungsi tubuh yang optimal.

    Dilansir dari The Indian Express pada Senin (4/11/2024), menggeser waktu sarapan menjadi pukul 10.00-11.00 dapat memberikan manfaat kesehatan, termasuk meningkatkan fleksibilitas metabolisme dan memperpanjang usia.

    Menanggapi hal ini, konsultan ahli gizi di Rumah Sakit Kokilaben Dhirubhai Ambani, Pratiksha Kadam menjelaskan, menunda sarapan sebagai bagian dari puasa intermiten dapat memberikan manfaat kesehatan tertentu.

    “Dengan menunda sarapan hingga sekitar pukul 10.00-11.00, dapat meningkatkan pembakaran lemak dan sensitivitas insulin, berkat perpanjangan periode puasa semalaman yang memungkinkan tubuh mengandalkan cadangan energi,” katanya.

    Namun, Kadam menekankan waktu sarapan yang optimal dapat bervariasi tergantung pada jadwal, gaya hidup, dan metabolisme masing-masing orang.

    Sementara itu, kepala ahli gizi di Rumah Sakit Fortis CG Road, Bengaluru, Rinki Kumari menegaskan menunda sarapan satu hingga dua jam mungkin memberikan keuntungan. 

    “Pola makan yang dibatasi waktu dapat meningkatkan autophagy, mempercepat metabolisme, dan mendukung pembakaran lemak,” jelasnya.

    Dia juga mencatat, menunda makan dapat mengurangi total asupan kalori dan meningkatkan kejernihan mental.

    Meskipun waktu makan berpengaruh pada metabolisme dan respons hormonal, Kumari menekankan pentingnya kualitas nutrisi karena sarapan yang seimbang memberikan vitamin, mineral, dan energi yang diperlukan.

    “Kebanyakan orang mulai berbuka puasa dan melakukan rehidrasi beberapa jam setelah bangun tidur, dengan waktu optimal sekitar jam 8-10 pagi. Maka, saat itu tubuh cenderung merespons dengan baik untuk meningkatkan energi,” kata Kumari.

    Bagi mereka yang menjalani puasa intermiten, sarapan biasanya dilakukan antara pukul 10.00-11.00, yang menurut Kumari berdampak positif pada pengelolaan berat badan dan penurunan kadar gula darah.

    Kumari juga menekankan, tidak ada satu waktu sarapan yang ideal bagi semua orang karena hal ini bergantung pada berbagai faktor, termasuk gaya hidup dan preferensi pribadi.

    “Beberapa penelitian merekomendasikan untuk sarapan dalam satu jam setelah bangun, sementara yang lain menyarankan untuk menunda makan. Dengarkan tubuh Anda dan lakukan eksperimen untuk menemukan yang terbaik bagi Anda,” ujarnya.

    Kadam menambahkan, meskipun waktu makan penting yang lebih krusial adalah jenis makanan yang dikonsumsi.

    “Makanan yang terdiri dari biji-bijian, protein, dan serat kaya nutrisi dapat membantu mengatur gula darah serta menjaga konsentrasi dan suasana hati yang baik,” tandas Kadam.