Produk: lemak

  • Gandeng Badan Gizi Nasional, ID Food Siap Dukung Program Makan Sehat Bergizi

    Gandeng Badan Gizi Nasional, ID Food Siap Dukung Program Makan Sehat Bergizi

    Jakarta: Badan Gizi Nasional (BGN) menjalin kerja sama dengan Holding BUMN Pangan ID Food dalam pelaksanaan program pemenuhan gizi nasional. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman tentang Sinergitas dan Kerja Sama dalam Kegiatan Program Pemenuhan Gizi Nasional.
     
    ?Direktur Utama ID Food Sis Apik Wijayanto mengatakan, kerja sama ini menjadi awal bagi pelaksanaan sejumlah program strategis seperti, sinergi sarana logistik melalui pemanfaatan jasa transportasi dan pergudangan untuk keperluan distribusi bahan baku dan hasil produksi, serta pemanfaatan aset tanah dan bangunan menjadi unit pelayanan dapur untuk pemenuhan gizi masyarakat.
     
    “Selain itu, melalui MoU ini kedua pihak juga bersepakat untuk melakukan kerja sama pertukaran data dan informasi terkait Program Pemenuhan Gizi Nasional, sinergi ekosistem pangan, serta kolaborasi program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan,” ujar Sis Apik di Jakarta, Jumat, 15 November 2024.
    Ia mengatakan, selanjutnya ID Food dan BGN akan melakukan pembahasan lebih lanjut untuk menyusun program prioritas serta langkah-langkah percepatan pelaksanaannya. Prinsipnya, lanjut Sis Apik, kerja sama ID Food dan BGN akan mengelaborasi kompetensi masing-masing pihak. 
     
    “Dalam hal ini, ID Food sebagai produsen pangan dengan komoditas yang beragam tentunya siap untuk menjadi agregator dalam penyediaan komoditas pangan, bahan baku, dan distribusi guna mendukung program pemenuhan gizi masyarakat termasuk program Makan Sehat Bergizi,” ungkap dia.
     

     
    Terkait kesiapan ID Food sebagai mitra strategis program Makan Sehat Bergizi, Sis Apik memastikan, pihaknya telah membentuk satuan tugas internal dan menyiapkan skema kerja sama untuk pengadaan komoditas. Pengadaan komoditas akan dilakukan melalui offtake dari petani, peternak, nelayan, dengan pola kemitraan.
     
    Untuk pemenuhan karbohidrat, ID Food memproduksi benih dan beras melalui anak usahanya PT Sang Hyang Seri. Untuk pemenuhan lemak dan protein ID Food memiliki anak usaha PT Berdikari yang bergerak di sektor peternakan dan siap memasok daging sapi, telur, daging ayam, serta susu. Selain itu, ada PT Perikanan Indonesia yang bergerak di sektor perikanan.
     
    “Kami juga memproduksi komoditas pangan pendukung, seperti gula, garam, dan minyak goreng, serta memiliki anak perusahaan yang menjalankan aktivitas distribusi dan logistik yaitu PT Perusahaan Perdagangan Indonesia dan PT Rajawali Nusindo,” sebutnya.
     
    Khusus untuk sektor distribusi dan logistik, ID Food memiliki 1.085 gudang dengan total kapasitas 2,5 juta ton yang tersebar dari Aceh hingga Papua. Sebaran sarana logistik yang luas milik ID Food ini diharapkan dapat mendukung tugas BGN dalam mengorkestrasi pemenuhan gizi masyarakat di Indonesia.
     
    Sementara itu di kesempatan yang sama, Kepala BGN Dadan Hindayana menyambut baik kerja sama yang terjalin antara BGN dengan ID Food. Menurutnya, sinergi ini sejalan dengan percepatan tujuan BGN dalam meningkatkan asupan gizi dan pengetahuan gizi kelompok masyarakat.
     
    Menurutnya, program yang akan dikerjasamakan secara khusus memiliki tujuan untuk meningkatkan akses makanan bergizi, pengetahuan gizi, dan pola makan sehat. Sehingga dapat memperkuat prestasi, partisipasi, kehadiran, serta pengurangan anak putus sekolah, hal ini sangat penting untuk mendukung terwujudnya Indonesia Emas 2045.
     
    “Program kerja sama ini juga tidak hanya memberikan manfaat pada perbaikan gizi, tetapi juga mencakup penciptaan lapangan kerja, meningkatkan keterserapan komoditas pangan lokal sehingga dapat membantu peningkatan kesejahteraan petani, peternak, dan pelaku UMKM,” ungkap dia.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (END)

  • ID Food Jalin Kolaborasi Bersama Badan Gizi Nasional untuk Program Makan Sehat Bergizi

    ID Food Jalin Kolaborasi Bersama Badan Gizi Nasional untuk Program Makan Sehat Bergizi

    Jakarta, Beritasatu.com – Pemerintah terus mendorong peningkatan kualitas gizi masyarakat, salah satunya melalui Badan Gizi Nasional (BGN) dengan menggandeng peran serta Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Langkah tersebut dilakukan melalui kerja sama strategis antara BGN dengan Holding BUMN Pangan ID Food dalam pelaksanaan program pemenuhan gizi nasional.

    Direktur Utama ID Food Sis Apik Wijayanto mengatakan kerja sama antara ID Food dan BGN ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman tentang Sinergitas dan Kerja Sama dalam Kegiatan Program Pemenuhan Gizi Nasional. Menurutnya, kerja sama ini menjadi awal bagi pelaksanaan sejumlah program strategis seperti, sinergi sarana logistik melalui pemanfaatan jasa transportasi dan pergudangan untuk keperluan distribusi bahan baku dan hasil produksi, serta pemanfaatan aset tanah dan bangunan menjadi unit pelayanan dapur untuk pemenuhan gizi masyarakat.
        
    “Selain itu, melalui MoU ini kedua pihak juga bersepakat untuk melakukan kerja sama pertukaran data dan informasi terkait program Pemenuhan Gizi Nasional, sinergi ekosistem pangan, serta kolaborasi program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan,” ujar Sis Apik seusai melakukan penandatanganan nota kesepahaman bersama Kepala BGN Dadan Hindayana, Jumat (15/11/2024).

    Ia mengatakan selanjutnya ID Food dan BGN akan melakukan pembahasan lebih lanjut untuk menyusun program prioritas serta langkah-langkah percepatan pelaksanaannya. “Prinsipnya kerja sama ID Food dan BGN akan mengelaborasi kompetensi masing-masing pihak. Dalam hal ini, ID Food sebagai produsen pangan dengan komoditas yang beragam tentunya siap untuk menjadi agregator dalam penyediaan komoditas pangan, bahan baku, dan distribusi guna mendukung program pemenuhan gizi masyarakat termasuk program Makan Sehat Bergizi,” terangnya.

    Terkait kesiapan ID Food sebagai mitra strategis program Makan Sehat Bergizi, Sis Apik memastikan, pihaknya telah membentuk satuan tugas internal dan menyiapkan skema kerja sama untuk pengadaan komoditas. “Pengadaan komoditas akan dilakukan melalui offtake dari petani, peternak, nelayan, dengan pola kemitraan yang akan memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat inklusif,” jelasnya.

    Sis Apik mengatakan, saat ini ID Food merupakan BUMN yang mengelola komoditas pangan paling beragam. Untuk pemenuhan karbohidrat, ID Food memproduksi benih dan beras melalui anak usahanya PT Sang Hyang Seri. Untuk pemenuhan lemak dan protein ID Food memiliki anak usaha PT Berdikari yang bergerak di sektor peternakan dan siap memasok daging sapi, telur, daging ayam, serta susu. Selain itu, juga ada PT Perikanan Indonesia yang bergerak di sektor perikanan.

    “Kami juga memproduksi komoditas pangan pendukung, seperti gula, garam, dan minyak goreng, serta memiliki anak perusahaan yang menjalankan aktivitas distribusi dan logistik yaitu PT Perusahaan Perdagangan Indonesia dan PT Rajawali Nusindo,” sebutnya.

    Khusus untuk sektor distribusi dan logistik, ID Food memiliki 1.085 gudang dengan total kapasitas 2,5 juta ton yang tersebar dari Aceh hingga Papua. “Adapun 1.085 gudang tersebut terdiri dari, 525 unit dry non-food warehouses dengan kapasitas 1,4 juta ton, 535 unit dry food warehouses dengan kapasitas 1 juta ton, dan 25 unit cold storage dengan kapasitas 19 ribu ton,” paparnya.

    Sis Apik mengatakan, sebaran sarana logistik yang luas milik ID Food ini diharapkan dapat mendukung tugas BGN dalam mengorkestrasi pemenuhan gizi masyarakat di Indonesia. “Mengingat, faktor distribusi dan logistik turut memegang peranan penting dalam memastikan aktivitas distribusi pangan bergizi berjalan merata dan tepat sasaran,” ucapnya.

    Selain itu, ia menambahkan, ID Food juga melakukan pemanfaatan aset idle untuk dijadikan Satuan Layanan Makan Bergizi. “Saat ini, ID Food telah menyiapkan sejumlah titik aset yang dapat dioptimalkan untuk Satuan Layanan Makan Bergizi yang dapat berfungsi sebagai pusat produksi dan distribusi Makan Sehat Bergizi,” jelasnya.

    Lebih lanjut, ia mengatakan, sebelumnya ID Food juga telah berhasil menjalankan sejumlah program pangan pemerintah seperti cadangan pangan pemerintah (CPP) dan penyaluran bantuan pangan penanganan stunting. “ID Food telah berperan dalam menjaga ketersediaan bahan pangan pokok penting melalui program CPP sesuai dengan Perpres 125 tahun 2022. Saat ini ID Food mengelola total 10 komoditas pangan,” ungkap Sis Apik.

    Untuk penyaluran bantuan pangan penanganan stunting, ID Food telah menyalurkan bantuan pangan dalam rangka penanganan stunting pada tahun 2023 dan 2024 kepada 1,4 juta Keluarga Risiko Stunting (KRS). “Pada tahun 2024, kami telah berhasil merealisasikan 100% penyaluran bantuan pangan stunting sebanyak 8,6 juta paket pangan berupa daging ayam dan telur ayam di 7 provinsi,” katanya.

    Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Kepala BGN Dadan Hindayana menyambut baik kerja sama yang terjalin antara BGN dengan ID Food. Menurutnya, sinergi ini sejalan dengan percepatan tujuan BGN dalam meningkatkan asupan gizi dan pengetahuan gizi kelompok masyarakat.

    Menurutnya, program yang akan dikerjasamakan secara khusus memiliki tujuan untuk meningkatkan akses makanan bergizi, pengetahuan gizi, dan pola makan sehat. Sehingga dapat memperkuat prestasi, partisipasi, kehadiran, serta pengurangan anak putus sekolah, hal ini sangat penting untuk mendukung terwujudnya Indonesia Emas tahun 2045.

    Ia menambahkan, program kerja sama ini juga tidak hanya memberikan manfaat pada perbaikan gizi, tetapi juga mencakup penciptaan lapangan kerja, meningkatkan keterserapan komoditas pangan lokal sehingga dapat membantu peningkatan kesejahteraan petani, peternak, dan pelaku UMKM.

  • Biji Pepaya Ternyata Bisa Dimakan, Ini Manfaatnya untuk Kesehatan

    Biji Pepaya Ternyata Bisa Dimakan, Ini Manfaatnya untuk Kesehatan

    Jakarta

    Sudah bukan rahasia lagi bahwa buah pepaya kaya akan nutrisi yang baik untuk kesehatan. Namun, manfaat pepaya tidak hanya ada pada daging buahnya saja loh.

    Biji pepaya mengandung beragam nutrisi esensial, seperti serat dan antioksidan. Seperti daging buahnya, biji pepaya juga mengandung enzim khusus bernama papain yang dapat menunjang kesehatan dengan beberapa cara.

    Dikutip dari berbagai sumber, berikut manfaat biji pepaya untuk kesehatan.

    1.⁠ ⁠Membantu Melawan Infeksi

    Salah satu manfaat biji pepaya untuk kesehatan adalah membantu melawan infeksi. Dikutip dari Healthline, biji pepaya dapat melawan infeksi yang disebabkan oleh jamur dan parasit.

    Sebuah studi menunjukkan ekstrak biji pepaya efektif terhadap tiga strain jamur, termasuk patogen spesifik yang menyebabkan infeksi jamur (yeast infection).

    Penelitian lain juga menunjukkan ramuan yang dibuat dari campuran biji pepaya kering dan madu efektif dalam membasmi parasit yang ada di usus.

    2.⁠ ⁠Melindungi Fungsi Ginjal

    Penelitian menunjukkan mengonsumsi biji pepaya dapat menjaga kesehatan serta fungsi ginjal. Dikutip dari Healthline, biji pepaya mengandung antioksidan tinggi yang dapat menghalangi kerusakan oksidatif pada sel dan melindungi kesehatan ginjal.

    3.⁠ ⁠Mengurangi Peradangan

    Dikutip dari NDTV, kandungan antioksidan pada biji pepaya juga dapat membantu mengurangi peradangan di dalam tubuh. Biji pepaya juga dipercaya dapat meredakan gejala yang disebabkan oleh peradangan, seperti artritis.

    4.⁠ ⁠Meningkatkan Sistem Imun

    Biji pepaya juga memiliki khasiat mendongkrak sistem imun. Dikutip dari NDTV, biji pepaya mengandung vitamin C, senyawa antioksidan yang berperan penting dalam membangun sistem kekebalan tubuh.

    5.⁠ ⁠Berpotensi Mencegah Kanker

    Berkat kandungan nutrisi dan antioksidannya yang tinggi, biji pepaya dipercaya dapat mencegah kanker tertentu.

    Dikutip dari Healthline, sebuah studi menunjukkan biji pepaya dapat menghambat pertumbuhan sel kanker prostat. Penelitian serupa juga menemukan ekstrak biji pepaya dapat mengurangi peradangan dan melindungi dari risiko kanker.

    6.⁠ ⁠Meningkatkan Kesehatan Pencernaan

    Manfaat biji pepaya juga menunjang fungsi pencernaan. Dikutip dari Healthline, kandungan serat yang ada pada biji pepaya dapat meningkatkan volume tinja dan membantu mengatasi sembelit.

    Asupan serat yang baik juga melindungi tubuh dari sejumlah penyakit, seperti radang usus, wasir, dan tukak usus.

    Dikutip dari Pharm Easy, biji pepaya kaya akan asam lemak tak jenuh tunggal (monounsaturated fatty acid), seperti asam oleat. Asam lemak ini dapat membantu mengontrol kadar kolesterol dengan menurunkan jumlah kolesterol jahat/LDL.

    Kandungan serat yang ada pada biji pepaya juga berkontribusi dalam mengurangi jumlah kolesterol dalam darah.

    (ath/suc)

  • Saran Dokter Agar Aman Makan Cokelat Dubai Tanpa Waswas Kena Diabetes

    Saran Dokter Agar Aman Makan Cokelat Dubai Tanpa Waswas Kena Diabetes

    Jakarta

    Belakangan, tren jajanan viral seperti boba dan yang terbaru cokelat Dubai membuat penasaran banyak orang. Rasanya yang manis dan enak tak jarang membuat orang-orang ketagihan.

    Namun, tingginya kandungan gula dan lemak pada makanan manis itu dapat membawa risiko kesehatan. Terutama mereka yang memiliki risiko masalah diabetes dan kolesterol tinggi.

    Meski begitu, jajanan viral tersebut masih bisa dinikmati tanpa khawatir memberikan dampak buruk pada kesehatan. Spesialis gizi klinik dr Christopher Andrian, MGizi, SpGK, menekankan kuncinya adalah bijak dalam mengkonsumsi makanan tersebut.

    “Intinya, kita harus tahu apa yang masuk ke dalam tubuh kita, terutama dari segi komposisi dan jumlah kalorinya,” kata dr Christopher saat ditemui di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (14/11/2024).

    dr Christopher menjelaskan minuman atau makanan manis yang viral seperti cokelat Dubai atau sejenisnya mengandung bahan-bahan yang tinggi kalori. Misalnya seperti gula cair, susu, hingga krimer.

    Jika dikonsumsi setiap hari, kombinasi dari bahan tersebut dapat menambah beban kalori bagi tubuh. Ketika tubuh menerima kalori lebih banyak daripada yang dibutuhkan, sisa kalori ini akan disimpan dalam bentuk lemak.

    Dalam jangka panjang, ini dapat meningkatkan risiko sindrom metabolik, termasuk gula darah tinggi, kolesterol tinggi, hingga penumpukan lemak di area perut.

    Lantas, bagaimana cara menikmati jajanan viral tersebut tanpa khawatir gula darah naik?

    Menurut dr Christopher, mengkonsumsi makanan atau minuman manis dan tinggi lemak boleh-boleh saja. Asalkan, tidak terlalu sering dikonsumsi.

    “Sesekali boleh saja sebagai comfort food atau untuk recreational eating,” terangnya.

    Selain itu, perhatikan porsi jajanan viral yang ingin dikonsumsi. Pilihlah porsi yang lebih kecil, agar tetap bisa menikmatinya tanpa menambah kalori berlebihan.

    “Kuncinya, yang masuk (ke dalam tubuh) harus seimbang dengan yang keluar. Dengan begitu, kita tetap sehat tanpa merasa terlalu dikekang,” pungkasnya.

    (sao/kna)

  • Alasan Orang Papua Lebih Perkasa Ditemukan Ilmuwan di Genetika

    Alasan Orang Papua Lebih Perkasa Ditemukan Ilmuwan di Genetika

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ilmuwan percaya bahwa gen spesies Denisovan masih ada di orang Papua. Efeknya, mereka menjadi lebih kuat. Denisovan merupakan hominini purba yang telah punah yang hidup di Asia sebelum manusia modern menetap di Papua.

    Dalam penelitian terdahulu, ilmuwan menemukan bahwa Denisovan meninggalkan gen yang bermanfaat bagi manusia modern keturunan mereka. Hal ini karena Denisovan kawin silang dengan manusia purba dan mewariskan sebagian genom mereka.

    Para peneliti meyakini bahwa mutasi genetik pada Denisovan yang memengaruhi struktur protein tertentu telah bertahan dalam genom orang Papua. Sehingga membuat mereka lebih rendah terpapar penyakit seperti malaria.

    Awalnya, ilmuwan mengira hanya orang Papua yang membawa jejak DNA Denisovan, dengan hingga 5 persen genom mereka diwarisi dari hominini purba ini.

    Namun, penelitian selanjutnya menunjukkan bahwa sejumlah kecil materi genetik Denisovan juga dapat ditemukan pada populasi Asia Timur, Asia Selatan, dan penduduk pribumi Amerika.

    Dengan memanfaatkan segmen Denisovan yang masih ada dalam genom manusia modern, para ilmuwan telah menemukan bukti setidaknya tiga peristiwa masa lalu yang menunjukkan bahwa gen Denisovan yang berbeda masuk ke dalam tanda genetik manusia modern.

    “Adalah kesalahpahaman umum bahwa manusia berevolusi secara tiba-tiba dan rapi dari satu nenek moyang yang sama, tetapi makin banyak yang kita pelajari, semakin kita menyadari bahwa perkawinan silang dengan berbagai hominin terjadi dan membantu membentuk manusia seperti kita saat ini,” kata penulis studi Linda Ongaro dalam sebuah pernyataan, dikutip dari IFL Science, Jumat (11/11/2024).

    Berdasarkan bukti yang tersedia, Denisovan Altai asli mulai terpecah menjadi beberapa garis keturunan sekitar 409.000 hingga 222.000 tahun yang lalu.

    Populasi tertua tampaknya telah kawin silang dengan nenek moyang kuno populasi Asia Timur saat ini, sementara DNA dari dua garis keturunan Denisovan yang terpisah dapat ditemukan dalam genom Papua.

    Menariknya, karena Denisovan tiba di Eurasia ratusan ribu tahun sebelum manusia modern, mereka telah mengembangkan sejumlah adaptasi genetik yang memungkinkan mereka bertahan hidup di berbagai lingkungan yang keras, dari dataran tinggi hingga padang rumput yang dingin.

    Karena kawin silang dengan mereka, Homo sapiens tampaknya telah mengambil sejumlah gen yang menguntungkan ini.

    “Di antaranya adalah lokus genetik yang memberikan toleransi terhadap hipoksia, atau kondisi oksigen rendah, yang sangat masuk akal karena terlihat pada populasi Tibet,” kata Ongaro.

    Dikenal sebagai lokus EPAS1, gen khusus ini dapat ditelusuri kembali ke kelompok Denisova yang berbaur dengan orang Asia Timur.

    “Contoh lain dari introgresi adaptif terkait dengan metabolisme lipid pada suku Inuit dari Greenland, yang memiliki haplotipe yang sangat berbeda di wilayah TBX15/WARS2 yang mungkin diperkenalkan ke dalam kumpulan gen manusia modern melalui introgresi dengan Denisovan,” tulis penulis studi tersebut.

    Menurut Ongaro, adaptasi genetik ini memengaruhi cara tubuh memecah lemak, yang pada akhirnya memberikan panas saat dirangsang oleh dingin, yang memberikan keuntungan bagi populasi Inuit di Kutub Utara.

    (dem/dem)

  • Ekspor Kakao RI Melesat Berkat Lonjakan Harga di Pasar Global

    Ekspor Kakao RI Melesat Berkat Lonjakan Harga di Pasar Global

    Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, ekspor komoditas kakao mengalami peningkatan didorong oleh kenaikan harga komoditas tersebut di pasar internasional.

    Plt. Kepala BPS Amalia A. Widyasanti menyampaikan, rata-rata harga kakao sepanjang Januari-Oktober 2024 di pasar global mencapai US$6,97 per kilogram. Nilai tersebut meningkat 112,58% dibanding rata-rata harga selama 2023 yang tercatat sebesar US$3,28 per kilogram.

    “Rata-rata harga kakao selama Januari-Oktober 2024 di pasar internasional adalah sebesar US$6,97 per kilogram atau naik 112,58% dari rata-rata harga sepanjang 2023,” kata Amalia dalam konferensi pers di Kantor BPS, Jumat (15/11/2024).

    Peningkatan juga terjadi pada volume ekspor. Amalia menyebut, volume ekspor komoditas kakao hingga Oktober 2024 mencapai 288,25 ribu ton. Volume tersebut terkerek 1,92% dari periode yang sama tahun lalu sebanyak 282,81 ribu ton.

    Dengan demikian, lanjutnya, kenaikan harga kakao dan volume ekspor menjadi salah satu faktor kenaikan nilai ekspor kakao Indonesia selama periode Januari-Oktober 2024.

    Lebih lanjut, negara tujuan utama ekspor kakao Indonesia pada Oktober 2024 adalah India dengan jumlah ekspor mencapai 6.500 ton atau US$64,4 juta, Amerika 2.500 ton dengan nilai US$51,4 juta, dan China 3.500 ton atau US$ 31,2 juta.

    “Jadi negara tujuan ekspor kakao Indonesia pada Oktober 2024 adalah India, Amerika Serikat, dan China,” ungkapnya.

    Adapun, ekspor kakao didominasi oleh produk olahan seperti mentega, lemak dan minyak kakao atau HS 1804 yang mencapai 66,81% dari total nilai ekspor kakao tahun 2024.

    Berdasarkan paparan yang disampaikan BPS, nilai ekspor kakao dan olahannya (HS18) mencapai US$2,01 miliar sepanjang Januari-Oktober 2024. Nilai tersebut meningkat 104,58% dibanding periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebanyak US$0,98 miliar.

    Kinerja positif ini, menjadikan kakao sebagai salah satu komoditas yang mengalami pertumbuhan nilai ekspor terbesar, dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

    Amalia mengungkap, nilai ekspor komoditas unggulan Indonesia secara kumulatif turun dibanding periode yang sama tahun lalu. Komoditas itu diantaranya bahan bakar mineral, lemak minyak hewani nabati, dan besi baja.

    Kendati begitu, Amalia menyebut bahwa penurunan ini dapat diimbangi dengan kenaikan ekspor nonmigas barang lain lain.

    “…sehingga secara total ekspor nonmigas Indonesia masih tercatat naik sampai dengan Oktober 2024 secara kumulatif,” ujarnya.

    Beberapa golongan barang yang mengalami peningkatan nilai ekspor sepanjang Januari-Oktober 2024 yakni Logam mulia dan perhiasan/permata (HS71) atau meningkat US$1,68 miliar c to c, dan barang dari besi dan baja (HS73) naik US$1,54 miliar.

    Kemudian, komoditas tembaga dan barang daripadanya (HS74) naik US$1,09 miliar, serta kakao dan olahannya (HS18) naik US$1,03 miliar.

  • Neraca Perdagangan Oktober 2024 Surplus US,48 Miliar, 54 Bulan Berturut-turut

    Neraca Perdagangan Oktober 2024 Surplus US$2,48 Miliar, 54 Bulan Berturut-turut

    Bisnis.com, JAKARTA — Neraca perdagangan Indonesia masih mempertahankan tren surplus hingga 54 bulan berturut-turut. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa surplus neraca dagang Oktober 2024 senilai US$2,48 miliar.

    Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan bahwa dengan realisasi itu, neraca dagang Indonesia terus mempertahankan tren surplus sejak Mei 2020. Ekspor per Oktober 2024 tercatat senilai US$24,41 miliar, dengan nilai impor yang lebih kecil sehingga surplus terjaga.

    “Total nilai impor mencapai US$21,94 miliar atau naik 16,54% dari bulan September 2024,” ujar Amalia dalam konferensi pers pada Jumat (15/11/2024).

    Surplus neraca dagang Indonesia per Oktober 2024 itu tercatat turun 0,75% secara bulanan.

    “Pada Oktober 2024 neraca perdagangan barang mencatatkan surplus sebesar US$2,48 miliar atau turun sebesar US$0,76 miliar secara bulanan,” ujar Amalia.

    Komoditas yang memberikan sumbangsih surplus utama adalah bahan bakar mineral (HS 27), lemak dan minyak hewan nabati (HS 15), serta besi dan baja (HS 72).

    Sebelumnya, konsensus proyeksi 18 ekonom yang dihimpun Bloomberg memproyeksikan nilai tengah (median) surplus neraca perdagangan Oktober 2024 adalah US$3,09 miliar.

    Angka tersebut tercatat lebih rendah dari realisasi neraca dagang September 2024 senilai US$3,26 miliar.

    Adapun estimasi tertinggi dikeluarkan oleh ekonom dari JP Morgan Chase Bank NA Sin Beng Ong dengan nominal US$3,6 miliar dan estimasi terendah oleh Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) David Sumual di angka US$2,16 miliar.

    David menyatakan penurunan surplus pada masa menjelang akhir tahun ini akibat harga-harga komoditas ekspor unggulan Indonesia yang cenderung naik. Seperti minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO), batu bara, dan minyak.

    Di tengah kenaikan harga komoditas, David melihat ada kemungkinan volume ekspor yang melambat sehingga kinerja ekspor melandai. Secara tahunan, ekspor diprediksi kontraksi 2,33% (year on year/YoY) dan impor masih akan tumbuh 4,25%. 

    “Perlambatan ekspor didukung juga oleh perlambatan impor China pada bulan Oktober,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (14/11/2024).

    Meski demikian, David memproyeksikan akan ada sedikit akselerasi impor jelang akhir tahun karena faktor musiman terutama kebutuhan bahan baku dan barang jadi. 

    Senada, Ekonom PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN) Hosianna Evalita Situmorang juga menyampaikan bahwa kinerja ekspor cenderung stagnan. 

    Sementara impor akan terkerek naik dengan tingginya permintaan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru (Nataru). Alhasil, surplus neraca perdagangan akan turun ke US$3,08 miliar dari posisi September 2024. 

    “Nilai impor cenderung naik di kuartal akhir, persiapan konsumsi Nataru. Jadi surplus perdagangan perkiraannya sedikit turun,” tuturnya.

    Pada September 2024, ekspor per September 2024 tercatat senilai US$22,08 miliar, dengan nilai impor yang lebih kecil sejumlah US$18,82 miliar sehingga surplus terjaga. Komoditas yang memberikan sumbangsih surplus utama adalah bahan bakar mineral (HS 27), lemak dan minyak hewan nabati (HS 15), serta besi dan baja (HS 72).

    Secara kumulatif atau sepanjang periode Januari—September 2024, ekspor tercatat senilai US$192,85 miliar dan impor senilai US$170,87 miliar, sehingga surplus neraca dagang barang Indonesia periode Januari—September 2024 mencapai US$21,98 miliar.

    Jumlah tersebut masih jauh dari target yang ditetapkan di kisaran US$31,6 miliar hingga US$53,4 miliar di 2024.

  • Ekspor Oktober 2024 Naik 10,69%, Indonesia Raup US,41 Miliar dari Mitra Dagang

    Ekspor Oktober 2024 Naik 10,69%, Indonesia Raup US$24,41 Miliar dari Mitra Dagang

    Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan nilai ekspor Indonesia pada Oktober 2024 mencapai US$24,41 miliar. 

    Plt Kepala BPS Amalia A. Widyasanti menyampaikan kinerja ekspor pada Oktober tersebut tumbuh 10,69% secara bulanan (month-to-month/MtM).

    “Pada Oktober 2024, nilai ekspor mencapai US$24,41 miliar atau naik 10,69% dari September 2024. ekspor migas tercatat senilai US$1,35 miliar atau naik 16,88%,” ujarnya dalam konferensi pers, Jumat (15/112024). 

    Amalia menjelaskan nilai ekspor nonmigas tercatat naik sebesar 10,45% MtM dengan nilai US$23,07 miliar yang didorong peningkatan komoditas Lemak dan Minyak Hewani/Nabati (HS 15) yang naik 52,67%. 

    Kemudian komoditas bahan bakar mineral (HS 27) naik 5,5% MtM dan komoditas alas kaki (HS 64) naik 25,87%. 

    Adapun kenaikan nilai ekspor migas didorong peningkatan nilai ekspor gas yang andilnya sebesar 0,68%

    Sementara secara tahunan atau year-on-year/YoY, nilai ekspor Oktober 2024 mengalami peningkatan sebesar 10,25%.

    “Kenaikan ini karena adanya peningkatan ekspor nonmigas terutama pada komoditas HS15, HS85 (mesin dan perlengkapan elektrik dan bagiannya), HS18(kakao dan produk olahannya),” ungkap Amalia.

  • Konsensus Ekonom: Surplus Neraca Dagang Oktober 2024 Melandai jadi US,09 Miliar

    Konsensus Ekonom: Surplus Neraca Dagang Oktober 2024 Melandai jadi US$3,09 Miliar

    Bisnis.com, JAKARTA — Neraca perdagangan Indonesia diramalkan masih akan membukukan surplus pada Oktober 2024 dan menandai tren beruntun sepanjang 54 bulan. 

    Berdasarkan konsensus proyeksi 18 ekonom yang dihimpun Bloomberg, diproyeksikan bahwa nilai tengah (median) surplus neraca perdagangan Oktober 2024 adalah US$3,09 miliar.

    Angka tersebut tercatat lebih rendah dari realisasi neraca dagang September 2024 senilai US$3,26 miliar.

    Adapun estimasi tertinggi dikeluarkan oleh ekonom dari JP Morgan Chase Bank NA Sin Beng Ong dengan nominal US$3,6 miliar dan estimasi terendah oleh Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) David Sumual di angka US$2,16 miliar.

    David menyatakan penurunan surplus pada masa menjelang akhir tahun ini akibat harga-harga komoditas ekspor unggulan Indonesia yang cenderung naik. Seperti minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO), batu bara, dan minyak.

    Di tengah kenaikan harga komoditas, David melihat ada kemungkinan volume ekspor yang melambat sehingga kinerja ekspor melandai. Secara tahunan, ekspor diprediksi kontraksi 2,33% (year on year/YoY) dan impor masih akan tumbuh 4,25%. 

    “Perlambatan ekspor didukung juga oleh perlambatan impor China pada bulan Oktober,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (14/11/2024).

    Meski demikian, David memproyeksikan akan ada sedikit akselerasi impor jelang akhir tahun karena faktor musiman terutama kebutuhan bahan baku dan barang jadi. 

    Senada, Ekonom PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN) Hosianna Evalita Situmorang juga menyampaikan bahwa kinerja ekspor cenderung stagnan. 

    Sementara impor akan terkerek naik dengan tingginya permintaan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru (Nataru). Alhasil, surplus neraca perdagangan akan turun ke US$3,08 miliar dari posisi September 2024. 

    “Nilai impor cenderung naik di kuartal akhir, persiapan konsumsi Nataru. Jadi surplus perdagangan perkiraannya sedikit turun,” tuturnya.

    Pada September 2024, ekspor per September 2024 tercatat senilai US$22,08 miliar, dengan nilai impor yang lebih kecil sejumlah US$18,82 miliar sehingga surplus terjaga. Komoditas yang memberikan sumbangsih surplus utama adalah bahan bakar mineral (HS 27), lemak dan minyak hewan nabati (HS 15), serta besi dan baja (HS 72).

    Secara kumulatif atau sepanjang periode Januari—September 2024, ekspor tercatat senilai US$192,85 miliar dan impor senilai US$170,87 miliar, sehingga surplus neraca dagang barang Indonesia periode Januari—September 2024 mencapai US$21,98 miliar.

    Jumlah tersebut masih jauh dari target yang ditetapkan di kisaran US$31,6 miliar hingga US$53,4 miliar di 2024.

  • Benarkah Manfaat Pistachio untuk Menurunkan Kolesterol? Ini Penjelasannya

    Benarkah Manfaat Pistachio untuk Menurunkan Kolesterol? Ini Penjelasannya

    Jakarta, Beritasatu.com – Badam hijau atau pistachio adalah jenis tanaman penghasil biji-bijian yang sering disebut kacang ketawa atau fustuk. Jenis kacang-kacangan ini tumbuh sebagai perdu dengan ketinggian mencapai 10 meter dan umumnya ditanam di daerah kering seperti Iran, Turkmenistan, dan Azerbaijan barat. Bijinya yang berwarna hijau cerah sering digunakan sebagai penghias makanan.

    Pistachio dan Kolesterol

    Sebuah tinjauan pada 2016, mengkaji hasil dari sembilan penelitian mengenai hubungan antara kolesterol darah dan konsumsi pistachio. 

    Dari enam penelitian yang dilakukan, ditemukan bahwa konsumsi pistachio dapat menurunkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan meningkatkan kadar kolesterol HDL (kolesterol baik). Hal ini menunjukkan, kacang ini bermanfaat untuk mengatur kolesterol, berkat kandungan lemak sehat, serat, dan antioksidan yang mendukung kesehatan jantung.

    Adapun manfaat pistachio yang disebut-sebut cocok dikonsumsi untuk penderita kolesterol, berikut lima di antaranya.

    1. Mengurangi tekanan darah

    Studi mengenai hubungan antara pistachio dan tekanan darah menunjukkan, konsumsi pistachio dapat membantu menurunkan tekanan darah. 

    Sebuah metaanalisis menemukan, pistachio secara signifikan menurunkan tekanan darah sistolik (angka teratas yang mengukur tekanan di arteri saat jantung berdetak), meskipun tidak mempengaruhi tekanan darah diastolik (angka bawah).

    2. Menurunkan kolesterol

    Penelitian juga menunjukkan, pistachio dapat membantu menurunkan kadar kolesterol. Pistachio juga terbukti memperbaiki faktor risiko terkait kolesterol, seperti menurunkan kolesterol total, meningkatkan rasio kolesterol HDL, dan mengurangi trigliserida (lemak dalam darah).

    3. Membantu penurunan berat badan

    Sebuah uji coba terkontrol acak menunjukkan, konsumsi pistachio secara teratur dapat meningkatkan asupan serat dan mengurangi konsumsi gula. Penelitian ini juga menemukan manfaat berikut pada orang dengan berat badan berlebih dan obesitas:

       – Penurunan berat badan

       – Pengurangan lingkar pinggang dan indeks massa tubuh

       – Perubahan pola makan yang lebih sehat  

    Para peneliti mengatakan bahwa pistachio dapat membantu penurunan berat badan karena kemampuannya meningkatkan rasa kenyang, yang pada gilirannya membantu orang mengubah pola makan mereka.

    4. Meningkatkan kesehatan usus

    Sebuah studi menilai efek kacang tanah dan pistachio terhadap mikrobiota usus dan menemukan, keduanya dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri baik di usus. 

    Selain itu, pistachio juga terbukti memiliki efek prebiotik, yang bermanfaat untuk kesehatan usus.

    5. Mengontrol gula darah

    Apabila Anda menderita diabetes, pistachio bisa menjadi pilihan camilan yang baik. Sebuah penelitian mengevaluasi efek pistachio terhadap kadar glukosa darah pada penderita diabetes tipe 2. 

    Hasil penelitian menunjukkan penurunan signifikan pada kadar HbA1c (jumlah glukosa dalam darah) dan glukosa darah puasa pada kelompok yang mengonsumsi pistachio. Penelitian ini menyimpulkan bahwa jenis tumbuhan ini dapat membantu mengontrol kadar glukosa pada penderita diabetes.