Produk: lemak

  • Terungkap! Sel Lemak Punya ‘Memori’ yang Bikin Berat Badan Selalu Naik Lagi

    Terungkap! Sel Lemak Punya ‘Memori’ yang Bikin Berat Badan Selalu Naik Lagi

    Jakarta

    Sekali menggendut, rasanya susah sekali untuk mempertahankan berat badan ideal. Baru kurus sebentar setelah diet ketat, kemasukan cokelat dubai secuil saja tiba-tiba sudah gendut lagi.

    Sebuah penelitian terbaru di jurnal Nature menjelaskan hal ini. Berat badan naik lagi setelah sempat kurus erat kaitannya dengan modifikasi kimia pada DNA (Deoxyribo Nucleic Acid), atau penanda epigenetik, yang mungkin membuat sel-sel mempertahankan memori tentang status berat badan terakhirnya.

    Dikutip dari Livescience, DNA memang akan tetap sama sepanjang hayat. Namun cara tubuh membaca kode DNA bersifat dinamis, dipengaruhi oleh modifikasi epigenetik. Modifikasi tersebut mengubah fungsi sel karena cara mereka membaca DNA juga berubah.

    Dalam sebuah eksperimen, para ilmuwan mengamati sekelompok tikus yang diberi diet tinggi lemak selama beberapa waktu sebelum dikembalikan ke diet normalnya. Secara metabolik, tikus-tikus ini tidak berbeda dengan tikus lain yang tidak diberi diet tinggi lemak.

    Namun ketika diperiksa sel-sel lemaknya, tikus-tikus yang sempat gemuk tersebut ternyata masih membawa perubahan epigentik yang didapat ketika berat badannya meningkat. Untuk memastikan mekanisme serupa juga terjadi pada manusia, para ilmuwan membandingkannya dengan pasien operasi bariatrik, operasi yang biasanya dilakukan pada obesitas ekstrem.

    “Di sana, mereka menemukan pola aktivitas gen yang menunjukkan perubahan epigenetik memang terjadi dan bertahan setelah berat badan turun,” kata Laura Hinte, mahasiswa doktoral ETH Zurich, yang juga co-author dalam penelitian tersebut.

    NEXT: Menjelaskan kenapa susah kurus jika sudah pernah gemuk

    Simak Video “Video: Waspada Produk Impor yang Banyak Mengandung Lemak Trans”
    [Gambas:Video 20detik]

  • 7 Kuliner Khas Melayu yang Kaya Rempah

    7 Kuliner Khas Melayu yang Kaya Rempah

    4. Nasi Kandar

    Nasi kandar bisa ditemukan di banyak daerah Melayu, termasuk Malaysia, Medan, dan beberapa kota di Sumatra. Secara tampilan, nasi kandar mirip dengan nasi campur yang banyak ditemukan di Indonesia.

    Nasi kandar umumnya disajikan dengan aneka pilihan lauk, mulai dari kari, ikan, telur, ayam, udang, hingga beberapa makanan berbumbu rempah kuat lainnya. Biasanya, resto yang menjual nasi kandar menggunakan metode prasmanan.

    5. Nasi Lemak

    Nasi lemak adalah salah satu hidangan khas Melayu paling populer. Beberapa orang menyebut kuliner ini rasanya mirip dengan nasi uduk.

    Nasi lemak memang merupakan kuliner yang menggunakan nasi yang telah dimasak lebih dulu. Nasi tersebut dimasak dengan santan, sehingga menghasilkan cita rasa gurih.

    Nasi lemak juga dilengkapi dengan beberapa tambahan lainnya, seperti kacang tanah, telur rebus, bawang goreng, kari, beberapa pilihan makanan laut, serta sambal.

    6. Roti Canai

    Roti canai merupakan kuliner Melayu yang mendapat pengaruh dari kebudayaan India. Uniknya, kuliner ini bisa dinikmati sebagai makanan manis maupun gurih. Sajian roti canai yang cukup populer adalah dengan menyantapnya bersama kari daging kambing atau ayam.

    7. Roti Jala

    Roti jala termasuk camilan populer Melayu yang disukai banyak orang. Camilan ini memiliki cita rasa gurih.

    Sesuai namanya, roti jala memiliki bentuk yang menyerupai jaring-jaring atau jala. Bentuknya tipis dengan banyak rongga di dalamnya.

    Adonan roti jala dibuat dari tepung. Biasanya, roti jala disajikan bersama kari ayam.

     

    Penulis: Resla

  • 7 Perbedaan Diabetes Tipe 1 dan 2: Penyebab hingga Penanganan

    7 Perbedaan Diabetes Tipe 1 dan 2: Penyebab hingga Penanganan

    Jakarta

    Perbedaan diabetes tipe 1 dan 2 meliputi asal penyakit, faktor risiko, gejala, dan penanganan. Kencing manis atau diabetes adalah penyakit yang umum ditemui di masyarakat.

    Dengan mengetahui perbedaan diabetes, masyarakat diharapkan bisa melakukan upaya pencegahan sedini mungkin. Harapan lain adalah agar pasien yang terdiagnosis diabetes rutin melakukan pengobatan.

    Perbedaan Diabetes Tipe 1 dan 2

    Dirangkum dari Healthline dan Medical News Today, berikut ini 6 perbedaan diabetes tipe 1 dan 2:

    1. Seberapa Umum?

    Jenis diabetes tipe 1 jarang ditemukan dengan sebaran hanya 5-10 persen dari keseluruhan kasus.

    Kebalikan dengan sebelumnya, diabetes tipe 2 lebih umum ditemui di masyarakat dari berbagai kalangan usia. Mulai dari umur produktif di kelompok dewasa hingga lanjut usia.

    2. Penyebab

    Tipe diabetes ini adalah penyakit autoimun yang menyerang tubuhnya sendiri. Sistem kekebalan tubuh seharusnya bekerja melawan penyusup asing, seperti virus dan bakteri berbahaya. Namun pada kasus ini, sistem kekebalan tubuh mengira sel sehat tubuh sendiri adalah sel asing.

    Sistem kekebalan tubuh menyerang dan menghancurkan sel penghasil insulin di pankreas. Setelah sel-sel ini dihancurkan, tubuh tidak dapat memproduksi insulin sehingga gula tidak bisa diubah menjadi energi, melainkan menumpuk dalam darah.

    Pada kondisi diabetes tipe 2, tubuh mengalami resistensi insulin. Tubuh sebenarnya memproduksi insulin, tapi tidak bisa membantu penyerapan dan mengawasi kadar gula dalam darah. Faktor gaya hidup bisa berkontribusi menyebabkan resistensi insulin.

    3. Faktor Risiko

    Beberapa kemungkinan faktor risiko diabetes tipe 1 adalah:

    Riwayat keluarga, yaitu ketika punya orang tua atau saudara kandung yang menderita diabetes tipe 1.Paling sering ditemukan pada anak-anak dan remaja, meski bisa terjadi di berbagai rentang usia.

    Faktor risiko diabetes tipe 2 antara lain sebagai berikut:

    Kadar gula darah yang di atas normal.Memiliki berat badan berlebih atau obesitas.Memiliki banyak lemak perut.Kegiatan fisik di bawah 3 kali seminggu.Umumnya berusia lebih 45 tahun.Pernah menderita diabetes gestasional (selama kehamilan).Pernah melahirkan bayi dengan berat lebih dari 9 kg.Memiliki anggota keluarga dekat yang menderita diabetes tipe 2.Memiliki sindrom ovarium polikistik (PCOS).

    4. Munculnya Gejala

    Gejala diabetes tipe 1 dan 2 antara lain sering buang air kecil, sering merasa sangat haus atau lapar, merasa sangat lelah, penyembuhan luka yang lama, dan sebagainya.

    Namun kemunculan gejala ini sangat berbeda di antara kedua tipe

    Gejala berkembang dengan cepat, biasanya dalam beberapa minggu.

    Gejala tidak terjadi secara langsung, namun berkembang perlahan dalam waktu bertahun-tahun. Bahkan penderitanya sering tidak merasakan gejala, dan baru menyadari ketika timbul komplikasi.

    Beberapa komplikasi penyakit diabetes antara lain:

    Penyakit kardiovaskular, termasuk risiko serangan jantung dan stroke.Penyakit ginjal.Masalah mata dan kebutaan.Kerusakan saraf.Hipertensi.Proses penyembuhan luka yang lama.Ketoasidosis.

    5. Diagnosis

    Kemunculan gejala diabetes tipe 1 yang cenderung mendadak, mengakibatkan penyakit ini sering tidak terdianosis. Tindakan diagnosis baru dilakukan ketika muncul gejala.

    Pada diabetes tipe 2, diagnosis dapat dilakukan dengan pemeriksaan darah rutin, apakah terjadi peningkatan kadar gula darah dari waktu ke waktu. Orang dengan faktor risiko diabetes tipe 2 sebaiknya melakukan pengecekan rutin agar bisa segera dicegah.

    6. Cara Mencegah

    Umumnya diabetes tipe 1 tidak dapat dicegah karena dipengaruhi faktor genetika atau riwayat keluarga.

    Penyakit diabetes 2 dapat dicegah dengan mengubah gaya hidup, antara lain:

    Mempertahankan berat badan yang ideal.Meningkatkan aktivitas fisik.Makan makanan bergizi seimbang dan mengurangi kandungan gula atau makanan yang diproses.Melakukan diet sesuai petunjuk ahli.

    7. Penanganan

    Pasien diabetes tipe 1 tidak memproduksi insulin, sehingga harus mengonsumsi senyawa ini secara teratur. Insulin disuntikkan melalui jaringan lunak, seperti perut, lengan, atau bokong, beberapa kali sehari.

    Jenis diabetes ini dapat dikelola dan dicegah dengan cara diet serta olahraga teratur. Jika perubahan gaya hidup tidak cukup, pasien mungkin diberi obat yang membantu tubuh memproduksi insulin agar lebih efektif.

    Meski berbeda, diabetes tipe 1 dan 2 mengharuskan pasiennya menerapkan gaya hidup sehat. Pola hidup ini memungkinkan kondisi diabetes tidak makin parah. Gaya hidup sehat juga merupakan tindak pencegahan diabetes yang paling efektif.

    (row/row)

  • Kebiasaan Sehat yang Wajib Dilakukan di Umur 30 Biar Nggak Cepat Tua

    Kebiasaan Sehat yang Wajib Dilakukan di Umur 30 Biar Nggak Cepat Tua

    Jakarta

    Memasuki usia 30-an sering kali dianggap sebagai titik saat seseorang mulai merasakan tanda-tanda penuaan. Pada fase ini, banyak orang memiliki keinginan untuk hidup lebih lama dan lebih sehat.

    Dengan menerapkan pola hidup yang sehat, usia 30-an bisa menjadi periode yang lebih sejahtera. Berikut merupakan cara yang dilakukan saat usia 30-an agar hidup lebih panjang dan sehat, dikutip dari Very Well Health.

    1. Menjaga Berat Badan yang Sehat

    Menjaga berat badan ideal lebih mudah dilakukan di usia 30-an dibandingkan usia 40-an. Seiring bertambahnya usia, metabolisme melambat dan massa otot menurun, sehingga mengendalikan berat badan menjadi lebih menantang.

    Untuk itu, penting mengembangkan kebiasaan makan sehat seperti mengonsumsi buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, serta memilih daging tanpa lemak. Dengan fokus pada perubahan kecil yang berkelanjutan, serta meningkatkan asupan protein dan serat, peluang untuk menjaga berat badan ideal akan lebih besar.

    2. Prioritaskan Olahraga

    Meski jadwal padat, meluangkan waktu untuk berolahraga sangat penting. Dengan berolahraga secara teratur, tubuh akan lebih energik, tidur lebih nyenyak, dan produktivitas meningkat.

    Mencoba rutin berolahraga selama dua minggu sebagai percobaan, karena kebiasaan ini bisa menyatu dengan rutinitas tanpa mengganggu aktivitas lain.

    3. Tidur dengan Cukup

    Tidur yang berkualitas adalah kunci kesehatan di usia 30-an. Luangkan waktu untuk membangun pola tidur yang baik, seperti tertidur dalam waktu 30 menit setelah berbaring dan memenuhi kebutuhan tidur setiap malam.

    Kurang tidur dapat meningkatkan stres, yang memicu makan berlebihan dan menurunkan performa harian.

    4. Relaksasi

    Relaksasi harus menjadi bagian dari rutinitas harian. Kebiasaan ini bisa mencegah berbagai penyakit yang berkaitan dengan stres.

    Teknik relaksasi seperti yoga dan meditasi dapat membantu mengelola stres serta meningkatkan perasaan rileks dan tenang.

    5. Merawat Kulit Secara Teratur

    Merawat kulit juga menjadi prioritas di usia ini. Penggunaan tabir surya setiap hari, meski sederhana, efektif untuk melindungi kulit dari sinar UV yang dapat menyebabkan penuaan dini dan kanker kulit.

    Selain itu, perawatan rutin menggunakan pembersih dan pelembap yang lembut dapat membantu menjaga elastisitas dan kelembutan kulit dalam jangka panjang.

    6. Makan Lebih Banyak Sayuran

    Sayur dan buah merupakan makanan terbaik untuk mendukung kesehatan tubuh. Mengonsumsi sayuran secara rutin dapat menjaga kesehatan jantung dan mendukung penuaan yang sehat.

    Sayuran kaya akan nutrisi yang penting untuk mencegah penyakit jantung, salah satu penyebab kematian utama.

    7. Minum Air yang Cukup

    Memastikan tubuh tetap terhidrasi penting untuk mencegah berbagai masalah kesehatan, seperti gangguan ginjal dan jantung.

    Jumlah air yang dibutuhkan setiap orang bisa berbeda, namun secara umum, minum 4 hingga 6 gelas air per hari sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Memantau warna urine adalah cara efektif untuk mengetahui apakah tubuh terhidrasi dengan baik.

    8. Menyeimbangkan Kehidupan Pribadi dan Pekerjaan

    Di usia 30-an, menjaga keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan juga sangat penting. Pada fase ini, karier sering kali berkembang pesat, bersamaan dengan tanggung jawab dalam hubungan atau keluarga.

    Memastikan bahwa keseimbangan sudah tercapai dan membuat perubahan yang diperlukan dapat membantu mengurangi stres serta menjaga kesehatan secara keseluruhan.

    (kna/kna)

  • Jangan Keliru, Ini Waktu Terbaik untuk Minum Bunga Telang

    Jangan Keliru, Ini Waktu Terbaik untuk Minum Bunga Telang

    Jakarta

    Bunga telang atau yang memiliki nama ilmiah clitoria ternatea banyak dipilih masyarakat Indonesia sebagai minuman herbal. Bunga telang dipercaya dapat memberikan banyak manfaat kesehatan bagi tubuh.

    Dikutip dari Vinmec International Hospital, cara mengonsumsi bunga telang adalah dengan dikeringkan dan kemudian direndam dalam air mendidih, sehingga menjadi teh.

    Kandungan utama dari teh bunga telang adalah antosianin dan kliotida, yang dapat membantu meningkatkan kesehatan otak, meningkatkan daya ingat, menurunkan demam, meredakan nyeri, dan sebagainya.

    Kapan Waktu Terbaik untuk Minum Teh Bunga Telang?

    Minum teh bunga telang setelah makan dan sebelum tidur adalah waktu terbaik karena membantu menghilangkan lemak berlebih secara efektif, dan juga membantu mendapatkan tidur yang baik.

    Namun, perlu diperhatikan bahwa teh bunga telang hanya boleh dikonsumsi sebanyak 300-500 ml (sekitar 1-2 cangkir) per hari.

    Manfaat Teh Bunga Telang

    Dikutip dari Healthline dan MedicineNet, bunga telang yang rutin dikonsumsi dan tidak melebihi batas aman dapat memberikan beragam manfaat kesehatan seperti:

    1. Mengontrol Kadar Gula Darah

    Sebuah penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi bunga telang dapat mengurangi risiko penyakit diabetes dan gejala terkait kondisi ini.

    Penelitian yang melibatkan 15 pria menunjukkan bahwa mengonsumsi minuman yang mengandung ekstrak bunga telang dapat membantu meningkatkan kadar antioksidan dan menurunkan kadar gula darah serta insulin, walaupun minuman tersebut mengandung kadar gula.

    Bunga telang diketahu mengandung zat yang memiliki sifat antikanker. . Mengonsumsi rebusan bunga telang tersebut dapat membantu dengan masuk ke dalam sel kanker dan menghambat pertumbuhannya.

    3. Membantu Mengurangi Peradangan

    Mengonsumsi teh bunga telang dapat membantu mengurangi pembengkakan di area tubuh. Minuman ini dapat mengurangi rasa nyeri pada tubuh, penyakit migrain, dan pembengkakan akibat luka dan sakit kepala.

    Mengonsumsi teh bunga telang dapat membantu untuk menurunkan tekanan darah. Hal ini sangat membantu mereka yang memiliki tekanan darah tinggi atau hipertensi.

    5. Menyehatkan Sistem Pencernaan

    Kandungan antioksidan yang ada dalam teh bunga telang dapat membantu untuk merelaksasi otot perut, sehingga pencernaan dapat lebih lancar. Teh tersebut juga dapat memiliki manfaat anthelmintik yaitu membantu mencegah pertumbuhan cacing dalam usus.

    (dpy/naf)

  • 5 Manfaat Alpukat bagi Kesehatan, Jaga Kesehatan Jantung Hingga Kontrol Berat Badan

    5 Manfaat Alpukat bagi Kesehatan, Jaga Kesehatan Jantung Hingga Kontrol Berat Badan

    TRIBUNJATENG.COM – Alpukat adalah buah yang sangat populer.

    Buah ini biasa dikonsumsi dengan cara dijus.

    Sedangkan di luar negeri, buah ini kerap dijadikan isian sandwich atau dimakan bersama dengan telur serta sosis.

    Alpukat memiliki rasa yang hambar dan tekstur creamy.

    Dilansir dari Kompas.com, buha ini memiliki kandungan lemak sehat, vitamin, mineral, vitamin E dan K serta kandungan lain.

    Dalam satu buah alpukat memiliki 40 persen dari nilai harian asam folat, 30 persen dari nilai harian vitamin K dan lebih dari 20 % nilai harian vitamin C.

    Tak heran jika buah ini sering dikonsumsi saat diet ataupun program hamil.

    Nah berikut ini manfaat baik dari Alpukat bagi kesehatan.

    1. Melindungi jantung

    Mengonsumsi alpukat ternyata mampu membantu melindungi jantung karena meningkatnya porfil lipid atau lemak darah.

    Mengonsumsi alpukat sehari selama lima minggu dapat mengurangi kolesterol total, menurunkan kolesterol “jahat” (LDL) dan meningkatkan kolesterol “baik” (HDL) pada orang-orang dengan obesitas.

    2. Mencegah komplikasi diabetes

    Alpukat juga mampu mencegah komplikasi pada penderita diabetes.

    Alpukat dapat mencegah peningkatan kadar insulin dan glukosa darah setelah konsumsi makanan. 

    Hanya menambahkan setengah buah alpukat, dapat mencegah kenaikan insulin dan glukosa.

    3. Meningkatkan fungsi otak

    Alpukat kaya akan fitokimia yang disebut lutein, pigmen yang berhubungan dengan beta karoten dan vitami A.

    Makan buah alpukat sehari selama 6 bulan dapat meningkatkan kinerja pasa tes memori.

    4. Meningkatkan rasa kenyang

    Alpukat mengandung lemak sehat yang dapat membantu memperlambat pengosongan perut.

    Sehingga alpukat mampu menahan kenyang lebih lama dan menunda rasa lapar.

    5. Menjaga berat badan

    Kandungan lemak sehat yang terkandung pada alpukat juga bisa membantu menjaga berat badan.

    Tak heran alpukat sering dijadikan makanan saat diet.

    Orang yang rutin makan alpukat memiliki pola makan yang lebih sehat.

    Namun jangan konsumsi alpukat dengan campuran gula tinggi karena akan membuat berat badan naik.

    (*)

  • 10 Kendaraan Jadi Korban Tabrakan Toyota Hilux, Ini Pelajaran Pentingnya

    10 Kendaraan Jadi Korban Tabrakan Toyota Hilux, Ini Pelajaran Pentingnya

    Jakarta

    10 kendaraan tercatat menjadi korban dari tabrakan yang dialami Toyota Hilux di Cipondoh. Ini pelajaran penting dari kejadian tersebut.

    Toyota Hilux mengalami kecelakaan di Cipondoh, Tangerang. Kecelakaan itu diketahui juga melibatkan 10 kendaraan lainnya dengan rincian sebagai berikut.

    Mobil Daihatsu Gran Max nopol B-1340-VON yang sedang berhenti di pinggir jalanMotor Yamaha Mio Soul nopol B-6725-VIQ yang dikemudikan pria inisial S (54)Motor Honda Vario nopol B-3882-CSB yang dikemudikan pria inisial MS (21)Mobil Suzuki Carry nopol B-9526-WHE yang dikemudikan laki-laki inisial R (29)Motor Honda Beat nopol B-6912-VLL yang sedang terparkirMotor Yamaha Fazzio nopol B-5433-BLS yang sedang terparkirMotor Yamaha Mio J nopol B-6091-VEY yang sedang terparkirMotor Honda Verza nopol B-5493-BLV yang sedang terparkirMotor Yamaha Mio M3 nopol B-6964-VLO yang sedang terparkirMobil IONIQ 5 nopol B-2158-VBC yang sedang terparkir

    Dikutip detikNews, kecelakaan itu bermula saat pengemudi Hilux kedapatan kehilangan konsentrasi saat melaju dari arah Tangerang ke Pinang. Setibanya di warung sup dan stae kambing Roxy, menabrak bagian samping kanan belakang Gran Max yang tengah terparkir di sisi kiri jalan.

    Tak berhenti di situ, mobil Hilux kemudian berjalan ke depan lalu oleng ke kiri menabrak tiang listrik. Setelah itu, mobil Hilux menabrak bagian belakang motor Yamaha Mio Soul nopol B-6725-VIQ yang dikendarai pria inisial S dan menabrak bagian belakang motor Honda Vario nopol B-3882-CSB yang dikendarai Saudara MS.

    “Kemudian menabrak bagian belakang mobil Suzuki Carry nopol B-9526-WHE yang dikemudikan Saudara R, selanjutnya mobil Toyota Hilux oleng ke kanan dan menabrak pagar tembok gudang besi,” ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi.

    Tembok gudang besi roboh itu kemudian menimpa 5 motor dan 1 mobil yang terparkir di depan gudang. Belakangan diketahui, pengemudi Hilux tengah dalam kondisi sakit.

    “(Sakit) diabetes akut sesuai keterangan dokter. Kakinya diikat itu (diperban) sudah dari klinik (bukan karena laka lantas),” ujar Ade Ary.

    Pastikan Tubuh Fit Sebelum Berkendara

    Dari insiden tersebut, perlu dipahami konsentrasi memang sangat dibutuhkan saat berkendara. Hal itu dilakukan untuk menjaga keamanan dan keselamatan di jalan. Bahkan seluruh kegiatan yang dapat mengganggu konsentrasi saat berkendara wajib dihilangkan. Menurunnya konsentrasi dapat menyebabkan tingkat kesadaran dan reflek terhadap situasi di jalan jadi melambat.

    Di sisi lain, mengutip laman Kementerian Kesehatan, penderita diabetes memang bisa saja kehilangan konsentrasi saat kadar gula darah terlalu rendah atau disebut dengan hipoglikemia. Saat kondisi ini terjadi, tubuh termasuk otak tidak akan bisa berfungsi dengan baik. Kehilangan konsentrasi menjadi salah satu pemicunya. Kondisi ini juga bisa dikenali dengan tanda-tanda lain seperti lelah pusing, pucat, bibir kesemutan, berkeringat, hingga sulit berkonsentrasi.

    Untuk itu, sebelum berkendara pastikan tubuh dalam kondisi fit. Kalau kondisi tengah lelah, jangan paksakan berkendara. Dalam catatan Komite Nasional Keselamatan Transportasi, 80 persen faktor penyebab kecelakaan dipicu oleh kelelahan pengemudi yang mengakibatkan penurunan kewaspadaan sehingga memicu microsleep. Saking singkatnya, microsleep seringkali seseorang tak menyadari telah tertidur. Terkadang, microsleep terjadi dengan mata terbuka.

    “Oleh karena itu sebelum mengemudi, pengendara harus memiliki stamina yang baik diperoleh dari istrihat yang cukup, dan asupan nutrisi yang diperoleh seperti karbohidrat, protein bahkan lemak,” ujar Pendiri dan Instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu.

    (dry/din)

  • Catat! Ini Waktu Terbaik Minum Teh Hijau untuk Turunkan Berat Badan

    Catat! Ini Waktu Terbaik Minum Teh Hijau untuk Turunkan Berat Badan

    Jakarta

    Teh hijau merupakan salah satu minuman yang dipercaya memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Minuman ini biasanya disajikan hangat maupun dingin sesuai selera.

    Teh hijau diketahui memiliki banyak kandungan yang tentunya bermanfaat untuk tubuh. Namun, memilih waktu untuk meminumnya dapat mempengaruhi potensi untuk memperoleh manfaat ataupun efek samping dari teh hijau.

    Saat Berolahraga

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa minum teh hijau mungkin sangat bermanfaat sebelum berolahraga. Sebuah studi pada 12 pria menemukan bahwa mengkonsumsi ekstrak teh hijau sebelum berolahraga dapat meningkatkan pembakaran lemak hingga 17 persen, dibandingkan dengan plasebo.

    Studi lain pada 13 wanita menunjukkan bahwa minum 3 porsi teh hijau sehari sebelum berolahraga dan satu porsi lagi 2 jam sebelumnya, dapat meningkatkan pembakaran lemak selama berolahraga.

    Terlebih lagi, teh dapat mempercepat pemulihan setelah latihan yang intens. Dalam satu studi pada 20 pria, mengonsumsi suplemen ekstrak teh hijau sebanyak 500 mg mengurangi penanda kerusakan otot yang disebabkan oleh olahraga.

    Minum saat Pagi

    Dikutip dari Healthline, banyak orang yang memilih untuk minum secangkir teh hijau saat pagi. Ini bertujuan untuk meningkatkan fokus dan konsentrasi.

    Sifat minuman yang menajamkan pikiran sebagian disebabkan oleh adanya kafein, stimulan yang terbukti meningkatkan perhatian dan kewaspadaan.

    Namun, tidak seperti kopi dan minuman berkafein lainnya, teh hijau juga mengandung L-theanine yaitu asam amino yang memberikan efek menenangkan. L-theanine dan kafein bekerja sama untuk meningkatkan fungsi otak dan suasana hati, tanpa menimbulkan efek samping negatif yang mungkin terjadi saat mengkonsumsi kafein saja.

    Oleh karena itu, menikmati teh ini di pagi hari adalah cara yang tepat untuk memulai hari dengan baik.

    (sao/kna)

  • 5 Minuman yang Ampuh Enyahkan Buncit, Cocok di Pagi Hari

    5 Minuman yang Ampuh Enyahkan Buncit, Cocok di Pagi Hari

    Jakarta

    Kebanyakan orang memulai hari dengan menenggak secangkir kopi. Namun bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan, sebenarnya ada sejumlah opsi lain yang bisa memberikan manfaat lebih.

    Beberapa minuman memang dapat menunjang penurunan berat badan. Minuman-minuman ini biasanya memiliki khasiat yang berkaitan dengan pengelolaan berat badan, seperti mempercepat laju metabolisme, meningkatkan rasa kenyang, menekan nafsu makan, mengontrol kadar gula darah, dan lain sebagainya.

    Lantas, apa saja minuman pagi yang bisa membantu menurunkan berat badan? Dikutip dari Eat This, berikut daftarnya.

    1.Teh Hijau

    Ahli gizi Lisa Young, PhD, RDN mengungkapkan teh hijau merupakan salah satu minuman yang dapat membantu meningkatkan metabolisme tubuh. Khasiat ini pun sudah dibuktikan oleh sejumlah penelitian yang menganalisa manfaat minuman tersebut.

    Teh hijau juga mengandung katekin, senyawa antioksidan yang terbukti efektif membakar lemak.

    “Penelitian menunjukkan ekstrak teh hijau, yang secara esensial adalah katekin yang terkonsentrasi, dapat membantu menurunkan berat badan dan mengurangi persentase lemak tubuh,” ujarnya.

    2. Teh Jahe

    Jahe lebih dari sekadar bumbu untuk menyedapkan masakan. Rempah ini sejak lama telah dimanfaatkan sebagai obat alami untuk mengatasi berbagai macam masalah kesehatan.

    Teh jahe juga cenderung rendah kalori, sehingga dapat berkontribusi terhadap pengelolaan berat badan.

    “Studi menemukan asupan jahe dapat mengurangi berat badan dan rasio pinggang-panggul,” katanya.

    3. Susu Kunyit

    Selain jahe, kunyit juga dapat diolah menjadi minuman penurun berat badan yang lezat. Susu kunyit, yang umumnya terbuat dari campuran kunyit, jahe, dan kayu manis, mengandung senyawa yang dapat membantu mengatasi peradangan. Pada banyak kasus, peradangan kerap menjadi salah satu faktor yang menghambat penurunan berat badan.

    Tambahan kayu manis yang ada pada minuman ini juga dapat membantu mengontrol kadar gula darah dan menekan nafsu makan.

    4. Air Hangat dan Lemon

    Air hangat dan lemon merupakan salah satu minuman detoks yang cukup digemari. Beberapa orang pun percaya mengonsumsi minuman ini di pagi hari dapat membantu menurunkan berat badan.

    Young menjelaskan lemon mengandung antioksidan dan serat pektin. Serat pektin merupakan serat larut yang biasanya ditemukan pada buah dan sayuran.

    “Alasan minuman ini bagus untuk menurunkan berat badan adalah karena ia menghidrasi, bebas kalori, dan dapat membantu mengeliminasi racun di dalam tubuh,” terangnya.

    5. Air Mint dan Mentimun

    Tak hanya menyegarkan, segelas air mint dan mentimun juga dapat mendukung penurunan berat badan. Young mengatakan minuman ini memiliki beberapa manfaat yang mendukung pengelolaan berat badan, seperti membantu menghidrasi tubuh dan meningkatkan fungsi pencernaan.

    (ath/kna)

  • 7 Tanda Tubuh Sudah ‘Overdosis’ Gula yang Kerap Tak Disadari

    7 Tanda Tubuh Sudah ‘Overdosis’ Gula yang Kerap Tak Disadari

    Jakarta

    Kasus diabetes pada anak meningkat hingga 70 kali lipat berdasarkan laporan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dalam perbandingan data sekitar 10 tahun terakhir.

    Kementerian Kesehatan RI juga melaporkan tren peningkatan prevalensi diabetes melitus pada usia kurang dari 15 tahun, dari semula 10,9 persen menurut Riskesdas 2019, meningkat menjadi 11,7 persen dalam data Survei Kesehatan Indonesia (2023).

    Jika dirinci lebih lanjut, kasus diabetes usia 18-59 tahun tiga kali lipat lebih tinggi terjadi pada obesitas sentral yakni lemak berlebih di sekitar perut. Batasan obesitas sentral adalah jika nilai lingkar perut pada laki-laki lebih besar dari 90 cm dan di kalangan perempuan lebih besar dari 80 cm.

    Faktor risiko lain ditemukan berkaitan dengan aktif bergerak. Pada kelompok yang sama, risiko diabetes 1,3 kali lebih tinggi pada kelompok yang minim bergerak.

    Ada sejumlah tanda yang kerap diabaikan saat tubuh sebetulnya sudah kelebihan mengonsumsi gula. Mengacu pada penjelasan sejumlah pakar, berikut tanda-tandanya:

    “Asupan gula yang berlebihan memengaruhi energi, suasana hati, berat badan, dan risiko penyakit kita,” kata Jessica Cording, RD, seorang pelatih kesehatan di New York City dan penulis The Little Book of Game Changers.

    “Secara keseluruhan, hal itu dapat memengaruhi kesejahteraan fisik dan mental kita.”

    1. Mudah Lapar dan Berat Badan Naik

    Jika mengonsumsi banyak kalori ekstra melalui gula tambahan, tanda utama yang kerap muncul adalah rasa lapar terus-menerus. “[Gula] memuaskan selera, tetapi tidak benar-benar memuaskan atau mengenyangkan perut kita,” kata Keri Stoner-Davis, RDN, yang bekerja di Lemond Nutrition di Plano, Texas.

    Tanpa protein, serat, dan lemak sehat, yang tidak terdapat dalam sebagian besar camilan olahan dan makanan manis, tubuh membakar gula dengan cepat dan meningkatkan rasa lapar, yang dapat menyebabkan ngemil tanpa berpikir dan bahkan kompulsif.

    Konsumsi minuman manis yang mengandung gula meningkatkan kenaikan berat badan pada orang dewasa dan anak-anak, menurut penelitian. Namun, bukan hanya kalori ekstra yang dapat menambah berat badan.

    Menurut penelitian, mikrobioma usus, ekosistem yang terdiri dari lebih dari 100 triliun mikroorganisme, memainkan peran penting dalam sistem pertahanan tubuh.

    Terlebih lagi, gula dapat merusak hormon lemak, termasuk leptin, yang menghambat rasa lapar. “Gula yang tinggi mengganggu metabolisme, sebagian dengan mengganggu leptin,” kata dr Keri. “Mengonsumsi gula membuat ingin makan lebih banyak gula, yang membuat lebih lapar.”

    2. Gampang Tersinggung

    Jika merasa murung, mudah tersinggung, atau gelisah, stres mungkin bukan satu-satunya alasan, itu bisa jadi pertanda bahwa seseorang mengonsumsi terlalu banyak gula.

    Satu penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi terlalu banyak gula tambahan dapat memicu peradangan, memperburuk suasana hati, dan menyebabkan gejala depresi.

    “Ketika tubuh terburu-buru memproses semua itu, tingkat energi anjlok, membuat merasa lesu dan mudah tersinggung,” kata Cording.

    “Selain itu, ketika kadar glukosa rendah dalam aliran darah karena kadar insulin melonjak setelah mengonsumsi banyak gula tambahan, kadar glukosa darah di otak juga menurun. Otak kita sangat bergantung pada kadar gula darah normal untuk mengisinya,” lanjutnya.

    3. Kelelahan

    Gula mudah diserap dan dicerna, jadi jika merasa lelah, itu bisa jadi karena jumlah gula yang dikonsumsi dalam makanan terlalu berlebihan.

    “Gula adalah sumber energi yang sangat cepat, jadi berapa pun banyaknya yang dimakan, dalam 30 menit, akan merasa lapar lagi, kekurangan energi, atau mencari energi lagi,” kata Stoner-Davis.

    Perubahan besar kadar gula darah dan insulin juga dapat menyebabkan kadar energi anjlok dan memengaruhi kadar energi secara keseluruhan.

    4. Makanan Terasa Tak Cukup Manis

    Jika menyadari bahwa makanan tidak terasa semanis dulu, atau jika perlu menambahkan gula ke makanan agar rasanya enak, misalnya: menaburi sereal dengan gula merah, bisa jadi tubuh kamu sudah mengonsumsi terlalu banyak gula.

    Jika mencoba membuat pilihan yang lebih sehat, misalnya dengan beralih dari yogurt beraroma ke yogurt tawar, perbedaannya akan lebih terlihat.

    “Otak dilatih untuk mengharapkan kadar kemanisan yang sangat tinggi, dan jika terbiasa dengan itu, akan lebih sulit untuk merasa puas dengan makanan yang kurang manis karena Anda sudah siap untuk mengharapkan kadar kemanisan yang tinggi,” kata Cording.

    5. Tekanan Darah Tinggi

    Jika telah didiagnosa mengidap hipertensi (tekanan darah tinggi), terlalu banyak gula tambahan dalam makanan bisa menjadi penyebabnya.

    Penelitian menunjukkan mengonsumsi minuman manis memiliki hubungan yang signifikan dengan tekanan darah tinggi dan insiden hipertensi yang lebih tinggi.

    Kadar glukosa yang tinggi dapat merusak lapisan pembuluh darah kita, sehingga lipid seperti kolesterol lebih mudah menempel pada dinding pembuluh darah.

    “Ketika itu terjadi, pembuluh darah mengeras. Ketika pembuluh darah mengeras, tekanan darah naik,” kata pakar.

    6. Jerawat dan Kerutan

    Jika kamu tengah berjuang melawan jerawat, mungkin ada baiknya untuk mempertimbangkan berapa banyak gula tambahan yang selama ini dimakan.

    “Kontrol glikemik (proses menjaga kadar gula darah dalam kisaran yang sehat, tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah) berperan penting dalam kesehatan kulit dan jerawat,” kata Cording.

    Misalnya, satu penelitian menunjukkan bahwa resistensi insulin dikaitkan dengan peningkatan risiko timbulnya jerawat. Resistensi insulin terjadi ketika sel-sel di hati, otot, dan lemak tidak merespons insulin sebagaimana mestinya, hormon dalam tubuh yang membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil. Mengonsumsi makanan yang mengandung banyak gula tambahan merupakan faktor risiko resistensi insulin.

    7. Nyeri Sendi

    Jika merasakan nyeri pada sendi, mungkin bukan hanya karena usia. Mengonsumsi terlalu banyak gula dapat menyebabkan peradangan sistemik, yang dapat menyebabkan nyeri sendi. Meski begitu, ada beberapa kemungkinan penyebab nyeri sendi, jadi memperbaiki pola makan dengan mengurangi makanan manis mungkin bukan solusi ajaib, kata Cording.

    (naf/kna)