Produk: lemak

  • Begini Cara Mendeteksi Kolesterol Tinggi pada Tubuh

    Begini Cara Mendeteksi Kolesterol Tinggi pada Tubuh

    Jakarta, Beritasatu.com – Kolesterol tinggi merupakan kondisi yang dapat meningkatkan risiko penyakit mematikan, seperti jantung, strok, dan masalah kesehatan serius lainnya. Kolesterol tinggi juga dapat dideteksi dengan berbagai cara.

    Namun, jika kadar kolesterol terlalu tinggi, terutama kolesterol jahat (LDL), itu bisa menyebabkan penumpukan plak pada dinding pembuluh darah sehingga berpotensi menyumbat aliran darah.

    Oleh karena itu, mendeteksi kolesterol tinggi sejak dini sangat penting untuk pencegahan dan pengobatan yang tepat. Dihimpun dari berbagai sumber, berikut adalah caranya.

    Tes Darah 
    Cara utama untuk mendeteksi kolesterol tinggi adalah dengan melakukan tes darah, yang dikenal dengan nama lipid profile atau lipid panel. Tes ini mengukur kadar berbagai jenis lemak dalam darah, termasuk:

    – Kolesterol total: Menunjukkan jumlah kolesterol dalam darah secara keseluruhan.
    – Kolesterol low density lipoprotein (LDL) : Sering disebut sebagai “kolesterol jahat”, karena dapat menyebabkan penumpukan plak di dinding pembuluh darah.
    – Kolesterol high density lipoprotein (HDL): Dikenal sebagai “kolesterol baik”, karena membantu mengangkut kolesterol dari pembuluh darah ke hati untuk diproses dan dikeluarkan.
    – Trigliserida: Sejenis lemak dalam darah yang bisa meningkatkan risiko penyakit jantung jika kadarnya tinggi.

    Gejala Klinis yang Muncul
    Pada umumnya, kolesterol tinggi tidak menunjukkan gejala yang nyata. Banyak orang yang memiliki kadar kolesterol tinggi tidak merasa sakit atau menunjukkan tanda-tanda khusus. Namun, dalam beberapa kasus yang lebih parah, gejala mungkin muncul, seperti:

    – Nyeri dada: Bisa menjadi indikasi penyakit jantung atau masalah pembuluh darah yang disebabkan oleh kolesterol tinggi.
    – Kelelahan berlebihan: Jika aliran darah ke jantung terganggu, ini dapat menyebabkan kelelahan.
    – Kesemutan atau rasa berat di anggota tubuh: Ini bisa menjadi tanda gangguan pada sistem peredaran darah.

    Meskipun demikian, gejala-gejala ini biasanya terjadi setelah kondisi kolesterol tinggi berlangsung lama dan menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah.

    Pemeriksaan Fisik dan Riwayat Kesehatan
    Dokter juga bisa mendeteksi adanya risiko kolesterol tinggi melalui pemeriksaan fisik dan riwayat kesehatan pasien. Beberapa tanda fisik yang bisa menjadi indikator adanya masalah dengan kadar kolesterol tinggi, antara lain:

    – Xanthelasma: Penumpukan lemak pada kulit yang muncul dalam bentuk bercak kuning di sekitar mata. Ini bisa menjadi indikasi kadar kolesterol yang tinggi.
    – Arcus senilis: Lingkaran putih atau abu-abu di sekitar iris mata, yang juga bisa berhubungan dengan kadar kolesterol tinggi.

    Selain itu, dokter akan mengevaluasi faktor risiko lain, seperti pola makan, riwayat keluarga, kebiasaan merokok, dan tingkat aktivitas fisik.

    Pemantauan Secara Berkala
    Pemeriksaan kadar kolesterol secara rutin sangat penting, terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko tinggi, seperti:

    – Usia di atas 20 tahun dan memiliki riwayat keluarga dengan penyakit jantung atau kolesterol tinggi.
    – Merokok, kelebihan berat badan, atau kurang olahraga.
    – Memiliki kondisi medis lain, seperti diabetes atau hipertensi.

    Rekomendasi frekuensi tes kolesterol biasanya adalah setiap 4-6 tahun sekali untuk orang dewasa sehat, namun bisa lebih sering bagi yang berisiko tinggi.

    Pengelolaan Kolesterol Tinggi
    Jika hasil tes menunjukkan kolesterol tinggi, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengelola dan menurunkannya, antara lain:

    – Perubahan gaya hidup: Mengadopsi pola makan sehat (rendah lemak jenuh dan trans), berolahraga secara teratur, berhenti merokok, dan menjaga berat badan yang sehat.
    – Obat-obatan: Dalam beberapa kasus, dokter mungkin meresepkan obat untuk menurunkan kolesterol, seperti statin atau obat penurun kolesterol lainnya.
    – Pemantauan rutin: Untuk memastikan bahwa kadar kolesterol tetap dalam batas aman dan tidak ada komplikasi yang lebih lanjut.

    Kolesterol tinggi sering kali tidak menunjukkan gejala langsung, sehingga mendeteksi dengan cara melakukan pemeriksaan rutin adalah kunci untuk mendeteksinya. Dengan melakukan tes darah secara teratur, serta mengadopsi gaya hidup sehat, risiko dari kondisi ini dapat dikendalikan dengan baik.

  • Kemenperin Catat Investasi Sektor Makanan & Minuman Naik 28% Kuartal III/2024

    Kemenperin Catat Investasi Sektor Makanan & Minuman Naik 28% Kuartal III/2024

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat investasi industri makanan dan minuman (mamin) meningkat 28% (year-on-year/yoy) menjadi Rp30,23 triliun pada triwulan III/2024.

    Total investasi tersebut mencakup nilai investasi Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp13,44 triliun dan nilai investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp16,79 triliun.

    Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika mengatakan realisasi investasi periode tersebut sejalan dengan peningkatan minat dari investor. Tren tersebut diharapkan berlanjut tahun depan mengingat pemerintah telah menyediakan berbagai fasilitas investasi untuk menarik minat investor.

    “Menyusul tren positif ini, kami juga mengantisipasi berbagai investasi baru yang akan masuk ke sektor ini dalam waktu dekat,” kata Putu kepada Bisnis, Rabu (11/12/2024).

    Dia menerangkan, jenis investasi industri makanan yang masuk beragam, mulai dari industri yang menghasilkan bahan baku untuk produk makanan-minuman, seperti gula, lemak nabati, penguat rasa, dan perisa, hingga industri makanan siap saji.

    Dalam hal ini, Putu menegaskan bahwa fokus utama penanaman modal industri yang masuk akan berada pada hilirisasi sektor industri agro yang mesti mengutamakan kualitas dan keberlanjutan.

    “Kami berkomitmen penuh untuk memastikan keberlanjutan dan tata kelola industri mamin yang baik melalui hilirisasi industri,” terangnya.

    Menurut Putu, kebijakan hilirisasi industri agro dapat menciptakan nilai tambah dan memperkuat struktur industri, sekaligus  menjawab tantangan seperti ketersediaan bahan baku, teknologi, serta kondisi geopolitik global yang dinilai belum stabil.

    “Untuk mendorong ketersediaan bahan baku di dalam negeri, kami senantiasa mendorong kemitraan dapat terjalin antara industri dan sektor hulu sebagai penyedia bahan baku,” jelasnya.

    Untuk proyeksi pertumbuhan industri agro tahun depan, Kemenperin juga optimistis dapat tumbuh positif seiring dengan pertumbuhan industri mamin triwulan III/2024 sebesar 5,82% dan berkontribusi 40,17% terhadap PDB industri pengolahan nonmigas.

    Industri mamin juga menyumbang devisa ekspor sebesar USD 28,8 miliar. Data tersebut menunjukkan bahwa industri mamin nasional masih berpotensi untuk tetap tumbuh dan berkontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional melalui peningkatan ekspor dan penguatan pasar global.

    Terlebih, Indikator Kepercayaan Industri (IKI) pada periode November 2024 yang menunjukkan industri masih berada di level ekspansif.

    “Namun, di tengah tantangan dan ketidakpastian global saat ini, industri mamin perlu senantiasa didukung dengan kebijakan strategis, utamanya terkait pemenuhan bahan baku dan peningkatan daya saing industri nasional,” pungkasnya.

  • Diet Ala Orang Korsel Mudah Ditiru, Coba Terapkan Caranya Buat Dapat Body Goals

    Diet Ala Orang Korsel Mudah Ditiru, Coba Terapkan Caranya Buat Dapat Body Goals

    Jakarta

    Tak sedikit orang yang menerapkan tips diet ala orang Korea Selatan. Hal ini dikarenakan mereka terinspirasi ingin mendapatkan tampilan layaknya K-Pop Idol maupun selebriti Korea Selatan dengan tubuh yang ramping. Tentunya semua itu tidak didapatkan secara instan dan mudah.

    Dikutip dari Healthline, diet orang Korea biasanya terinspirasi dari makanan tradisional khas Negeri Gingseng tersebut. Pola makan yang diterapkan berupa mengandalkan makanan utuh yang diproses secara minimal, serta meminimalkan asupan makanan olahan, kaya lemak, dan mengandung gula.

    Makanan yang dianjurkan untuk diikonsumsi, seperti sayuran, nasi, dan beberapa daging, ikan, atau makanan laut. Seseorang juga dapat menyantap banyak kimchi, hidangan kubis fermentasi yang merupakan makanan pokok dalam masakan Korea Selatan.

    Makanan tradisional Korea secara alami kaya akan sayuran, yang mengandung banyak serat. Pola makan kaya serat dapat membantu menurunkan berat badan dengan mengurangi rasa lapar dan keinginan makan sambil meningkatkan rasa kenyang. Berikut cara diet ala Korea yang bisa dicoba.

    1. Konsumsi Serat dari Sayuran

    Diet ini tak menentukan ukuran porsi atau batasan kalori harian yang ketat. Sebaliknya, diet ini menyarankan untuk mengandalkan resep makanan Korea yang sehat, seperti sup hingga banyak sayuran untuk mengurangi kalori tanpa merasa lapar.

    2. Kurangi Konsumsi Lemak

    Makanan berlemak juga perlu dihindari saat menerapkan diet ala Korea. Mulai dari makanan yang digoreng, bumbu-bumbu berminyak, makanan yang dimasak menggunakan minyak, daging yang berlemak, dan sejenisnya.

    Bisa mengganti pilihannya dengan mengonsumsi makanan yang diolah dengan cara dipanggang, dikukus, atau direbus.

    3. Berolahraga Secara Teratur

    Selain fokus pada nutrisi atau pola makan, orang Korea juga rutin melakukan olahraga. Aktivitas fisik ini membantu meningkatkan jumlah kalori yang dibakar dalam tubuh.

    4. Kurangi Konsumsi Gula dan Cemilan

    Sudah menjadi rahasia umum jika makanan dengan kandungan gula bisa memicu kenaikan berat badan, apalagi jika dikonsumsi secara berlebihan.

    Beberapa makanan dan minuman manis sebaiknya dihindari, seperti soda, kue, permen, eskrim, hingga makanan panggang. Lebih baik mengonsumsi air putih hingga buah segar saat menjalani diet.

    (suc/kna)

  • 8 Langkah Mudah Mengurangi Konsumsi Gula untuk Hidup Sehat – Halaman all

    8 Langkah Mudah Mengurangi Konsumsi Gula untuk Hidup Sehat – Halaman all

    TRIBUNHEALTH.COM – Gula sering dianggap sebagai pemanis yang umum dalam pola makan sehari-hari, namun konsumsi gula yang berlebihan dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan, seperti meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan obesitas.

    Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk membatasi asupan gula.

    Dalam artikel ini, kami merangkum 8 langkah efektif untuk mengurangi konsumsi gula, yang diambil dari kanal kesehatan HealthShots.

    Mengapa Penting untuk Mengurangi Asupan Gula?

    Ilustrasi Gula Pasir (Tribun Jateng – Tribunnews.com)

    Mengurangi konsumsi gula sangat penting karena dapat membantu mencegah berbagai masalah kesehatan.

    Menurut sumber dari HealthShots, gula berlebihan dapat menyebabkan lonjakan berat badan dan meningkatkan risiko penyakit serius.

    Di bawah ini adalah beberapa cara yang dapat Anda terapkan untuk mengurangi asupan gula.

    Apa Saja Langkah-Langkah untuk Mengurangi Konsumsi Gula?
    1. Batasi Makanan dengan Tambahan Gula

    Mulailah dengan mengurangi makanan yang mengandung banyak gula tambahan, seperti permen, kue, biskuit, dan es krim.

    Pilihlah camilan yang lebih sehat, seperti kacang-kacangan, buah-buahan, atau yoghurt tanpa pemanis.

    Sebagai alternatif, Anda bisa menggunakan buah-buahan untuk menambah rasa manis pada sereal yang tanpa pemanis.

    2. Kurangi Minuman Ringan Manis

    Minuman ringan dan soda adalah sumber utama gula tambahan.

    Bahkan juz buah dan smoothie pun bisa mengandung gula.

    Sebagai pengganti, pilihlah air putih, air soda, atau teh herbal yang lebih sehat dan tidak mengandung gula tambahan.

    3. Hindari Karbohidrat Olahan

    Makanan seperti roti putih dan pasta biasanya mengandung gula olahan yang dapat menyebabkan lonjakan gula darah.

    Sebagai alternatif, pilihlah biji-bijian utuh seperti beras merah atau roti gandum utuh untuk menjaga stabilitas energi Anda.

    4. Hindari Minuman Beralkohol

    Minuman beralkohol, terutama koktail, sering mengandung gula yang tinggi.

    Mengurangi atau menghindari konsumsi minuman beralkohol adalah langkah penting untuk menurunkan asupan gula Anda.

    5. Ganti Menu Sarapan yang Mengandung Gula

    Banyak pilihan sarapan seperti sereal, wafel, dan muffin mengandung gula tambahan.

    Sebagai gantinya, pilihlah oatmeal dengan tambahan buah, yoghurt Yunani, atau telur yang dimasak dengan sayuran.

    Pilihan ini dapat memberi nutrisi yang dibutuhkan dan membantu menstabilkan kadar gula darah.

    6. Pilih Pengganti Gula Nol Kalori

    Saat mencari alternatif untuk gula, pilihlah pemanis yang aman seperti stevia yang merupakan pemanis nabati tanpa kalori.

    Namun, berhati-hatilah dengan pemanis lain seperti agave atau madu, karena masih mengandung gula.

    7. Periksa Label Makanan

    Penting untuk memahami label makanan yang Anda konsumsi.

    Kenali gula tambahan yang terdapat pada bahan makanan, seperti sirup jagung atau bahan-bahan yang diakhiri dengan “ose” seperti glukosa atau fruktosa.

    Hindari produk dengan kandungan gula tambahan yang tinggi.

    8. Tambahkan Makanan Kaya Protein

    Mengonsumsi lebih banyak makanan kaya protein dapat membantu mengurangi keinginan untuk mengonsumsi gula.

    Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Current Opinion in Clinical Nutrition and Metabolic Care, makanan seperti daging tanpa lemak, ikan, kacang-kacangan, dan susu dapat meningkatkan rasa kenyang, menstabilkan kadar gula darah, dan membantu mempertahankan massa otot.

    Ini akan mengarah pada kebiasaan makan yang lebih sehat dan mengurangi ketergantungan pada camilan manis.

    Kesimpulan: Bagaimana Menjaga Kesehatan dengan Mengurangi Gula?

    Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, Anda tidak hanya dapat mengurangi konsumsi gula, tetapi juga menjaga kesehatan secara keseluruhan.

    Perubahan kecil dalam pola makan sehari-hari dapat memberikan dampak yang signifikan pada kesehatan Anda dalam jangka panjang.

    Jadi, mulailah hari ini dan buatlah pilihan yang lebih sehat!

  • 9 Kebiasaan yang Bisa Bikin Perut Buncit, Ternyata Bukan Gara-gara Nasi

    9 Kebiasaan yang Bisa Bikin Perut Buncit, Ternyata Bukan Gara-gara Nasi

    Jakarta

    Ada beberapa kebiasaan sehari-hari yang tanpa disadari justru menyebabkan perut buncit. Terutama kebiasaan yang sering pada malam hari dilakukan sebelum tidur.

    Selain mungkin bisa mengganggu penampilan, perut buncit juga bisa berisiko bagi kesehatan tubuh jika sering diabaikan. Oleh sebab itu, ketahui beberapa kebiasaan bikin perut buncit berikut ini.

    Kebiasaan di Malam Hari yang Bikin Perut Buncit

    1. Suka Minum Susu Sebelum Tidur

    Ahli nutrisi dari The Nutrition Twins, Tammy Lakatos Shames dan Lyssie Lakatos, menyebut bahwa ada beberapa kebiasaan di malam hari yang berkontribusi pada penumpukan lemak di area perut.

    Bagi sebagian orang, minum susu dianggap akan membantu mereka agar bisa tidur. Alasannya, karena susu mengandung triptofan, asam amino yang bisa membantu merilekskan sehingga seorang mungkin bisa merasa lebih baik.

    Namun kebiasaan tersebut menjadi salah satu penyebab perut buncit, karena terdapat kalori ekstra di dalamnya.

    “Jika kamu mulai minum 12 ons susu sebelum tidur setiap malam dan tidak mengubah apa pun dalam pola makan, berat badan kamu akan naik 12 pon (setara 5,4 kg) selama 6 bulan, dan perut menjadi salah satu tempat yang paling sering mengalaminya. Jika memilih susu skim, berat badan kamu akan tetap naik lebih dari 6 pon (2,7 kg) selama 6 bulan.” ujar The Nutrition Twins, dikutip dari laman Eat This, Not That yang tayang pada (18/06/2023).

    2. Makan Saat Dekat Waktu Tidur

    Kebiasaan bikin perut buncit lainnya adalah makan terlalu dekat dengan waktu tidur. Pasalnya ketika kita tidur, kita menghentikan pencernaan dan bekerja memperbaiki serta menyembuhkan tubuh kita.

    “Jika ada makanan yang perlu dicerna di dalam usus, hal itu mengalihkan perhatian tubuh dari penyembuhan, karena tubuh berfokus pada pencernaan makanan. Ketika kamu tidur, tubuh mencoba menyimpan energi, memulihkan, dan memperbaiki, kalori tersebut tidak dimanfaatkan dengan baik dan dapat berakhir dengan nasib buruk, sebagai lemak perut.” kata The Nutrition Twins.

    Penelitian tahun 2022 yang dilakukan Universitas Northwestern mengungkapkan bahwa makan terlalu malam bisa mengacaukan ritme sirkadian. Hal ini berdampak negatif pada pengaturan gula darah dan metabolisme lemak.

    3. Scroll Media Sosial

    Main hp dan buka sosmed menjadi kebiasaan yang paling sering dilakukan di malam hari bukan? Nah, kalau kamu tidur sebaiknya segera tutup HP kamu!

    Pasalnya, cahaya biru yang dipancarkan dari telepon seluler dan komputer akan menekan melatonin. Hal ini akan mengganggu ritme sirkadian serta tidur malam yang nyenyak.

    “Jika kamu tidak tidur nyenyak, otak menginginkan energi dan menginginkan gula. Sehingga, seseorang mudah untuk makan makanan manis secara berlebihan dalam upaya menjaga otak tetap terjaga.” jelas Shames dan Lakatos.

    Tidak hanya, itu kurang tidur juga bisa mempengaruhi hormon sehingga lebih sulit untuk mempertahankan jaringan otot ramping. Hal ini akan meningkatkan metabolisme, sehingga bisa lebih mudah untuk menambah lemak tubuh.

    4. Terjaga Sambil Nonton TV

    Menurut penelitian dalam The Nutrition Source Harvard, streaming TV dikaitkan dengan nilai kalori yang dikonsumsi lebih tinggi dan pola makan yang buruk. Tayangan TV seperti ikan juga bisa memicu seseorang untuk menginginkan camilan yang tidak sehat ketika menonton TV.

    5. Konsumsi Kafein

    Minum secangkir kopi di malam hari akan membuat seseorang terjaga di malam hari. Makannya, kafein bisa merusak tidur nyenyak.

    Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Sleep Medicine , mengungkapkan bahwa kafein yang dikonsumsi 6 jam sebelum tidur bisa benar-benar bisa merusak tidur malam yang nyenyak.

    Selain berlaku pada pola tidur, hal ini juga berpengaruh pada penambahan berat badan. Jadi, memang kalau kurang tidur itu bisa menyebabkan perut buncit.

    Menurut laporan dari Harvard Health Publishing, kurang tidur berhubungan dengan peningkatan kadar hormon ghrelin yang membuat kamu lebih lapar. Pada ujungnya akan menyebabkan penambahan berat badan.

    6. Stres

    Dikutip dari Healthline, kortisol merupakan hormon yang penting untuk bertahan hidup. Mereka diproduksi oleh kelenjar adrenal atau disebut sebagai “hormon stres”.

    Stres kronis dapat meningkatkan kadar kortisol Anda. Hal ini dapat meningkatkan keinginan Anda untuk memilih makanan berkalori tinggi demi kenyamanan, yang dapat menyebabkan kelebihan kalori dan penumpukan lemak visceral.

    Hasil tinjauan tahun 2018 yang dilakukan oleh N R W Geike, dkk, menyebut bahwa stres kronis juga bisa berkontribusi terhadap kenaikan berat badan dan obesitas secara keseluruhan akibat kurang tidur, menurunkan motivasi untuk melakukan aktivitas fisik, dan meningkatkan hormon lapar.

    7. Banyak Merokok

    Merokok memang buruk bagi kesehatan, salah satu efek buruknya jug abisa terjadi di perut. Mengutip WebMD, semakin banyak merokok, maka semakin banyak lemak yang tersimpan di perut (dibandingkan di pinggul dan paha).

    8. Tidak Melakukan Aktivitas Fisik

    Olahraga jadi salah satu kunci kesehatan. Jika tubuh kurang bergerak, proses pembakaran kalori menjadi lebih lambat, sehingga bisa menyebabkan penumpukan lemak tak terkecuali di area perut.

    Disarankan untuk melakukan gerakan intensitas sedang selama 30 menit setiap hari. Ini akan membantu membuat lingkar pinggang akan mengecil (dan otot akan membesar), meskipun berat badan tetap sama.

    9. Konsumsi Alkohol

    Kenapa pemabuk perutnya buncit? Karena alkohol mengandung kalori tinggi, sehingga bisa meningkatkan lemak perut.

    Mengutip laman Health, salah satu dampak buruk dari minum alkohol secara berlebihan yaitu peningkatan berat badan karena bisa mempengaruhi hormon yang mengendalikan nafsu makan, rasa lapar, serta stres.

    (khq/fds)

  • Studi Ungkap Leluhur Manusia Jadi Predator Puncak Selama 2 Juta Tahun

    Studi Ungkap Leluhur Manusia Jadi Predator Puncak Selama 2 Juta Tahun

    Jakarta, CNN Indonesia

    Studi terbaru mengungkap nenek moyang manusia pernah mendominasi rantai makanan sebagai predator puncak. Simak penjelasannya.

    Para peneliti, dalam studi tersebut, menyatakan makanan leluhur manusia itu sebagian besar terdiri dari daging hewan besar seperti mamut dan mastodon, hal ini jauh dari gambaran diet “paleo” modern yang seimbang antara daging, biji-bijian, dan buah-buahan.

    Studi menyoroti bahwa kondisi ekosistem masa lalu berbeda drastis dengan zaman sekarang, sehingga membandingkan dengan pola makan pemburu-peramu modern menjadi tidak relevan.

    “Perbandingan ini sia-sia, karena 2 juta tahun yang lalu masyarakat pemburu-peramu dapat berburu dan memakan gajah dan hewan besar lainnya, sedangkan masyarakat pemburu-peramu masa kini tidak memiliki akses terhadap kekayaan (hewan-hewan besar) tersebut,” jelas salah satu peneliti dalam studi Miki Ben-Dor dari Universitas Tel Aviv, Israel, melansir Science Alert, Minggu (17/11).

    Tim peneliti dari Universitas Tel Aviv, Israel, dan Universitas Minho, Portugal, menggunakan berbagai metode, termasuk analisis metabolisme, genetika, dan fisiologi manusia untuk merekonstruksi pola makan manusia purba.

    “Kami memutuskan untuk menggunakan metode lain untuk merekonstruksi pola makan manusia zaman batu: untuk memeriksa memori yang tersimpan dalam tubuh kita sendiri, metabolisme, genetika, dan bentuk fisik kita,” kata Ben-Dor.

    Hal tersebut dilakukan karena meskipun perilaku manusia mudah berubah, namun evolusi tubuh kita berjalan dengan lambat, sehingga pada dasarnya tubuh manusia modern sama dengan tubuh manusia purba.

    “Perilaku manusia berubah dengan cepat, tetapi evolusi berjalan lambat. Tubuh mengingatnya,” ujar Miki Ben-Dor.

    Manusia purba menunjukkan karakteristik khas predator, seperti kebutuhan energi tinggi untuk otak, sistem pencernaan dengan asam lambung kuat untuk mencerna daging, serta simpanan lemak yang mudah diubah menjadi energi.

    Bahkan analisis genetika menunjukkan adaptasi untuk diet kaya lemak, berbeda dengan kerabat dekat manusia seperti simpanse yang lebih cocok untuk diet kaya gula.

    “Contohnya, ahli genetika telah menyimpulkan bahwa area genom manusia ditutup untuk memungkinkan pola makan kaya lemak, sementara pada simpanse, area genom dibuka untuk memungkinkan pola makan kaya gula,” tutur Ben-Dor.

    Penelitian ini juga menemukan bahwa manusia mulai bergeser dari diet dominan daging sekitar 12.000 tahun lalu, seiring berkurangnya populasi hewan besar dan munculnya pertanian. Sebelum masa itu, manusia purba menjadi karnivora sejati, bersama Homo erectus, sejak 2,5 juta tahun lalu.

    Meskipun temuan ini menunjukkan peran besar daging dalam evolusi manusia, peneliti menegaskan bahwa pola makan nenek moyang kita tidak dapat dijadikan panduan untuk kesehatan modern. Kondisi lingkungan dan kebutuhan manusia saat ini jauh berbeda dari masa Pleistosen (1.808.000-11.500 tahun yang lalu).

    (wnu/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • Kenali Gejala dan Penanganan Diabetes Melitus Pada Anak – Halaman all

    Kenali Gejala dan Penanganan Diabetes Melitus Pada Anak – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA– Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit kronis yang kejadiannya semakin meningkat di seluruh dunia.

    Penyakit ini ditandai dengan adanya peningkatan kadar gula dalam darah akibat gangguan produksi insulin, gangguan kerja insulin, atau keduanya. 

    Nyatanya, diabetes tidak hanya pada orang dewasa tetapi juga pada anak-anak. 

    Menurut Dokter Spesialis Anak Subspesialis Endokrinologi RS Pondok Indah – Pondok Indah Prof. Dr. dr. Aman Bhakti Pulungan, Sp. A, Subsp. End., FAAP, FRCPI (Hon.) diabetes yang sering dijumpai pada anak-anak adalah DM tipe 1.

    “Di mana terjadi kekurangan insulin absolut dalam tubuh akibat rusaknya sel kelenjar pankreas oleh proses autoimun. Suatu keadaan di mana sistem kekebalan tubuh mengalami gangguan,” jelas dr Aman pada keterangannya, Selasa (10/12/2024). 

    “Sehingga mengganggap sel tubuh/pankreas sebagai benda asing dan menghancurkannya. Kerusakan pankreas yang terjadi umumnya baru menimbulkan gejala setelah mencapai 90 persen atau lebih,” lanjutnya. 

    Menurut dr Aman, ada dua faktor pnyebab diabetes mellitus tipe 1 pada seorang anak, yaitu:

    Faktor genetik

    Kerusakan gen dalam tubuh anak. Kerentanan seorang anak untuk mengalami DM tipe 1 berhubungan dengan kerusakan gen.

    Faktor lingkungan

    Faktor lingkungan berperan sebagai pencetus dimulainya kerusakan atau penghancuran sel pankreas. 

    “Faktor ini dapat berupa zat kimia atau infeksi virus. Akan tetapi hingga saat ini belum diketahui dengan pasti. Proses ini biasanya terjadi berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun sebelum timbulnya gejala,” imbuhnya. 

    Lebih lanjut dr Aman menjelaskan apa saja gejala diabetes pada anak.

    Gejala umum yang dialami seorang anak dengan DM tipe 1 sama seperti gejala DM pada orang dewasa, antara lain:

    • Anak menjadi sering buang air kecil (terutama malam hari) atau mengompol 

    • Sering haus 

    • Sering lapar 

    • Berat badan berangsur turun 

    • Kesemutan 

    • Sering lemas 

    • Luka yang sulit sembuh 

    • Pandangan kabur 

    Sayangnya, tidak jarang anak baru diketahui menyandang DM tipe 1 pada kondisi yang sudah berat (KAD). 

    Hal ini terjadi akibat tingginya kadar gula darah disertai kurangnya jumlah insulin tubuh. 

    Sehingga terbentuklah zat keton (bersifat asam) yang kemudian menjadi racun dalam darah.

    Gejala yang muncul pada anak mengalami KAD adalah sesak napas, mual, muntah, sakit perut, atau pingsan. 

    Kelalaian penanganan pada kondisi ini dapat menyebabkan kematian.

     

    *Penanganan diabetes pada anak*

    Menurut dr Aman, terdapat lima pilar dalam penanganan DM tipe 1 pada anak, yaitu penyuntikan insulin, pemantauan gula darah, pengaturan makan, aktivitas fisik, serta edukasi. 

    Oleh sebab itu, penanganan DM tipe 1 pada anak memerlukan pendekatan yang menyeluruh dari tim tenaga kesehatan.

    Yaitu terdiri atas dokter spesialis anak subspesialis endokrin, dokter spesialis anak subspesialis nutrisi dan penyakit metabolik/dokter spesialis gizi klinik/ahli gizi, psikiater atau psikolog, dan edukator DM. 

    “Penyuntikan insulin mutlak harus dilakukan karena dasar penyebab DM tipe 1 adalah tidak adanya insulin yang dihasilkan dalam tubuh,” jelasnya. 

    Satu-satunya cara pemberian insulin yang terbukti efektif hingga saat ini adalah melalui suntikan di bawah kulit. 

    Dosis insulin bersifat individual, yaitu menyesuaikan usia, berat badan, lama menderita, target kontrol glikemik, pola hidup, dan komorbiditas.

    Pemantauan gula darah mandiri dianjurkan untuk dilakukan setidaknya 4 kali dalam sehari.

    Pertama, di pagi hari saat bangun tidur. Kedua, sesaat sebelum makan. Ketiga, 1,5-2 jam setelah makan. Dan keempat, malam hari sebelum tidur. 

    Hal ini dilakukan guna memastikan dosis insulin yang diberikan sesuai dengan kebutuhan tubuh anak. 

    Pengaturan makan harus diperhatikan agar anak memperoleh nutrisi yang dibutuhkan untuk proses tumbuh kembang, sekaligus mencegah komplikasi dari penyakit DM tipe 1. 

    Prinsip asupan nutrisi yang baik terdiri atas 45-50 persen karbohidrat, 15-20 persen protein, dan kurang dari 35 persen lemak. 

    Pasien dan keluarga harus memahami cara menyesuaikan dosis insulin berdasarkan konsumsi karbohidrat.

    Sehingga si kecil lebih fleksibel dalam konsumsi karbohidrat.

    Aktivitas fisik penting dilakukan untuk menjaga kebugaran tubuh anak, di samping juga menurunkan kebutuhan insulin serta meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin. 

    Rekomendasi aktivitas fisik pada anak dengan DM tipe 1 sama dengan populasi umum.

    “Yaitu aktivitas dengan durasi 60 menit setiap hari yang mencakup aktivitas aerobik dan penguatan otot serta tulang. Aktivitas aerobik sebaiknya dilakukan lebih sering, sementara penguatan otot dan tulang dilakukan paling tidak 3 kali per minggu,” jelasnya. 

    Meskipun penyandang DM tipe 1 memerlukan penanganan khusus dalam kehidupan sehari-hari, penyakit ini tidak menghalangi anak untuk tetap hidup sehat, bahagia, dan berprestasi seperti teman sebayanya. 

    “Dengan kontrol penyakit yang baik, anak penyandang DM dapat menjadi apa saja yang mereka cita-citakan,” tutupnya. 
     

  • Terinsipirasi Proses Diet, Seniman Ini Ciptakan Karya Seni dari Lemak Tubuh Manusia – Halaman all

    Terinsipirasi Proses Diet, Seniman Ini Ciptakan Karya Seni dari Lemak Tubuh Manusia – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Terinspirasi dari proses diet, seniman Nurrachmat Widyasena ciptakan karya unik dari lemak tubuh.

    Ia membuat instalasi yang menyajikan 100 patung miniatur tubuh manusia yang menampilkan berbagai macam timbunan lemak di tubuh akibat gaya hidup atau kondisi medis.

    Keunikannya terletak dari mix media pencampuran lemak tubuh dan material cat yang merupakan pertama di Indonesia.

    “Instalasi ini dibuat dengan persetujuan penuh dari semua pasien yang terlibat dan menekankan pentingnya kolaborasi etis,” ujar dia saat ditemui di acara press conference Hempas 1 Juta Kilogram Lemak, Light Group Rayakan Pencapaian 20 Tahun di Jakarta Barat, Senin (9/12/2024).

    Instalasi karya seniman Nurrachmat Widyasena.

    Pria yang disapa Mas Ito ini mengatakan, dalam proses kreatifnya ia juga menghadirkan elemen seperti jendela sebagai pembatas.

    Hal ini untuk menciptakan sebuah narasi visual bagi masyarakat atau penikmat seni untuk merenungkan bagaimana tubuh diperlakukan.

    “Pesan yang ingin saya sampaikan melalui 1 Million Lost, 90.000 Found adalah tentang bagaimana Lighthouse Indonesia berupaya untuk menyediakan solusi medis, kontrol lemak tubuh yang dipersonalisasi bagi banyak individu,
    sekaligus menggambarkan betapa sentralnya peran tubuh dalam pembentukan identitas dan pengalaman pribadi kita. Melalui karya ini, saya berharap untuk memicu refleksi mengenai nilai tubuh dan dampak dari teknologi serta industri kesehatan terhadap cara melihat diri sendiri dan orang lain,” kata dia.

    Selama empat bulan ia dan tim mengerjakan instalasi seni ini.

    Penggunaan lemak tubuhnya pun tidak sembarangan, ada tahapan skrining, consent serta beragam syarat lain yang sebelumnya dikonsultasikan dengan tenaga medis dan ahlinya.

    “Untuk safety semua saya konsultasikan ke ahli secara medis. Karena kan ini lemak manusia jadi sudah consent form juga dari customer-nya. Ngga serta-merta pakai lemak ngasal. Harus diskrining dulu,” tutur Ito.

    Pengunjung bisa menikmati instalasi seni ini di Central Park Mall sepanjang 9-15 Desember 2024.

    Selain melihat karya seni, pengunjung dapat mencoba  konsultasi layanan kesehatan dan produk pengelolaan berat badan dan lemak tubuh yang komprehensif dan diawasi secara medis.

    “Kolaborasi dengan seniman Nurrachmat Widyasena merupakan upaya kami dalam bercerita melalui karya seni yang menampilkan letak lemak dalam tubuh manusia. Instalasi ini bukan sekadar representasi visual, tetapi juga melambangkan perjalanan kami dalam menangani pasien dengan permasalahan berat badan dan perjalanan menuju gaya hidup sehat yang bervariasi.” ujar Chief Marketing Officer dari Light Group, Anna Wibowo.

  • Lagi Ngetren Diet 90-30-50 buat Enyahkan Buncit, Turun 8 Kg dalam 2 Bulan

    Lagi Ngetren Diet 90-30-50 buat Enyahkan Buncit, Turun 8 Kg dalam 2 Bulan

    Jakarta

    Viral tren diet 90-30-50 di media sosial yang menekankan kombinasi makanan tepat untuk menurunkan berat badan. Diet ini disebut bisa menurunkan 8 kg.

    Pola makan ini dipopulerkan oleh influencer TikTok Courtney Kassis yang juga ahli diet di Amerika Serikat. Dalam videonya, Courtney mengatakan diet 90-30-50 berfokus dengan mengatur pola makan terstruktur pada persentase makronutrien spesifik untuk asupan harian.

    Cara mengatur makannya dengan asupan 90 gram protein, 30 gram serat, dan 50 gram lemak. Courtney mengatakan ia berhasil turun 8 kg serta lemak tubuhnya juga berkurang 2 dengan diet ini. Sebelum diet 90-30-50, berat badan Courtney 58 kg dan setelah diet menjadi 50 kg.

    “Tanpa protein, metabolisme melambat, gula darah turun, yang berujung pada keinginan ngemil. Kita jadi selalu merasa lelah. Hormon tidak seimbang. Hal ini meningkatkan risiko terkena penyakit kronis,” jelas Courtney dikutip dari Womens Health.

    Courtney mengatakan metode diet ini juga dia sarankan kepada kliennya yang mengidap PCOS dan diabetes. Setelah menjalani diet 90-30-50, dia mengatakan kondisi mereka membaik.

    Namun, perlu dicatat bahwa hasil diet akan berbeda pada masing-masing orang tergantung kondisi kesehatan dan metabolisme mereka.

    Makanan yang dianjurkan untuk diet 90-30-50:

    1. Protein sehat: daging hewani tanpa lemak, protein shake, yoghurt dan keju cottage.
    2. Serat: sayuran, buah-buahan, serta biji-bijian.
    3. Lemak sehat: minyak zaitun, alpukat, dan kacang-kacangan.

    (kna/naf)

  • Sering Jajan Seblak Bisa Picu Kista Rahim, Mitos atau Fakta? Begini Kata Obgyn

    Sering Jajan Seblak Bisa Picu Kista Rahim, Mitos atau Fakta? Begini Kata Obgyn

    Jakarta

    Dalam beberapa waktu terakhir, penyakit kista pada perempuan seperti kista ovarium atau rahim tengah menjadi sorotan di media sosial X. Kondisi tersebut banyak dikaitkan dengan pola makan yang tidak sehat, salah satunya adalah sering mengonsumsi seblak.

    “Mie instan, seblak, bakso. Karna ke 3 makanan ini yg menyebabkan di tubuh saya ada miom, kista dan usus buntu, Dan mengharuskan saya di Operasi ke 3 penyakit tersebut dalam sekali operasi. Buat anak² muda atau siapa pun, bole makan tp jng berlebihan yaa,” kata pemilik akun @D***tyas***9.

    “2020 full makan sembarangan (bakso,mie ayam,junkfood,seblak,dll) sampe akhirnya 1 bulan haid ga berenti dan sakita luar biasa akhirnya ke dokter usg ternyata kista 6cm diovarium alhamdulillahnya dokter ga saranin operasi jadi minum obat dikasih resep dan makan dihindari junkfood,” kata netizen lain yang mengalami hal serupa.

    Spesialis obstetri dan ginekologi dr Muhammad Fadli, SpOG mengungkapkan bahwa pola makan yang tidak sehat memang menjadi salah satu faktor yang menyebabkan masalah kista. Terlalu sering mengonsumsi seblak menurutnya mungkin saja menjadi salah satu pemicu hal tersebut, apalagi bila tidak diimbangi dengan gaya hidup sehat secara keseluruhan.

    Terlalu sering mengonsumsi seblak dapat meningkatkan body mass index (BMI) dan risiko gangguan pola hormon.

    “Mengonsumsi makanan seblak ini kan full karbo dan kandungannya minyak, yang ini bisa meningkatkan risiko body mass index ya jadi bikin kegemukan dan memengaruhi pola hormon di situ,” kata dr Fadli ketika dihubungi detikcom, Senin (9/12/2024).

    “Jadi kan kita tahu hormon estrogen itu selain diproduksi di ovarium, juga diproduksi dari sel-sel lemak adiposa. Karena hal ini, hormon estrogennya berlebihan, tercetuslah kista tersebut,” sambungnya.

    Oleh karena itu, penting untuk semua orang dapat menjaga asupan makanan yang bergizi seimbang. Tidak hanya soal kista, mengonsumsi makanan gizi seimbang dapat meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

    Adapun beberapa gejala kista yang harus diwaspadai meliputi:

    Siklus haid yang tidak normal.Nyeri haid yang berlebih.Kembung atau terasa penuh.Mual.Benjolan di bawah perut.Perut membesar.

    Apabila merasakan gejala tersebut, khususnya dalam waktu yang lama dan berulang, pemeriksaan ke dokter perlu dilakukan. Hal ini untuk melihat apakah gejala yang dialami berkaitan dengan kista atau tidak. Pengobatan yang lebih efektif juga dapat diberikan pada pasien.

    (avk/kna)