Produk: lemak

  • 4 Alasan Nggak Boleh Makan Mi Instan Tiap Hari, Bisa Begini Dampaknya

    4 Alasan Nggak Boleh Makan Mi Instan Tiap Hari, Bisa Begini Dampaknya

    Jakarta

    Mi instan merupakan salah satu jenis makanan yang menjadi favorit banyak orang. Cara memasaknya yang mudah hingga rasanya yang enak menjadi beberapa alasan orang-orang menyukainya.

    Meski rasanya enak, ada baiknya mengonsumsi mi instan tidak dilakukan berlebihan apalagi setiap hari. Dikutip dari Health Shot, berikut ini beberapa bahaya yang dapat mengancam tubuh apabila makan mi instan setiap hari:

    1. Hipertensi dan Penyakit Jantung

    Mi instan memiliki kandungan garam atau natrium yang tinggi. Satu porsi mi instan dapat mengandung setengah asupan natrium harian yang direkomendasikan.

    Menurut Journal of the American College of Cardiology, asupan natrium yang berlebihan dikaitkan dengan kerusakan organ dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti hipertensi, penyakit jantung, hingga stroke.

    “Bagi orang yang memiliki masalah jantung atau rentan terhadap tekanan darah tinggi, mengonsumsi mi instan secara teratur dapat memperburuk kondisi tersebut dan memicu masalah komplikasi kardiovaskular yang serius,” kata ahli gizi Saloni Arora.

    2. Malnutrisi

    Mi instan terkenal dengan kandungan nutrisinya yang rendah. Biasanya, mi instan hampir tidak memiliki kandungan nutrisi penting seperti vitamin, protein, dan serat. Mengonsumsinya secara teratur dapat meningkatkan risiko kekurangan nutrisi.

    Sebaliknya, mi instan juga mengandung kalori yang tinggi, terutama dari karbohidrat olahan dan lemak yang tidak sehat. Hal ini membuat seseorang yang terlalu sering mengonsumsi mi instan memiliki risiko peningkatan berat badan.

    3. Diabetes

    Selain memberikan masalah gizi, konsumsi mi instan secara teratur setiap hari juga berpotensi menimbulkan risiko kesehatan jangka panjang. Sebuah studi yang diterbitkan Nutrition Research and Practice menunjukkan konsumsi mi instan secara teratur dikaitkan dengan risiko sindrom metabolik lebih besar.

    Beberapa di antaranya seperti diabetes, takanan darah tinggi, kelebihan lemak visceral, hingga kadar kolesterol yang abnormal.

    4. Kolesterol Tinggi

    Mi instan seringkali dibuat dengan minyak kelapa sawit atau minyak tidak sehat lainnya. Hal ini menghasilkan produk makanan yang tinggi lemak jenuh dan lemak trans.

    Kedua jenis lemak tersebut dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat LDL (low-density lipoprotein) sekaligus menurunkan kadar kolesterol baik HDL (high-density lipoprotein).

    “Diet yang tinggi lemak ini dapat menyebabkan aterosklerosis, suatu kondisi yang ditandai dengan penumpukan timbunan lemak di arteri, yang meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke,” kata Arora.

    Kadar kolesterol jahat yang tinggi dapat memicu berbagai masalah kesehatan seperti penyakit jantung, stroke, dan masih banyak lagi.

    Batas Aman Makan Mi Instan

    Spesialis onkologi dr Denny Handoyo Kirana, SpOnk-Rad menuturkan bahwa mi instan yang beredar di pasaran sebenarnya sudah cukup aman karena adanya izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI. Namun, ia tetap menyarankan masyarakat untuk tidak mengonsumsi mi instan lebih dari dua kali dalam satu pekan.

    “Jadi kalau dimakan dalam jumlah yang cukup sesekali misalnya dalam seminggu satu atau dua, masih oke, tapi ya jangan pagi, siang, sore, makan mi instan,” kata dr Denny ketika dihubungi detikcom.

    Karena mi instan cenderung rendah nutrisi, masyarakat diharapkan juga dapat mengolah makanan instan tersebut dengan tepat. Selain tidak dikonsumsi secara berlebihan, penting untuk menambahkan sumber nutrisi seperti vitamin dan serat dari sayur hingga protein dari daging atau telur.

    (avk/kna)

  • Bolehkah Pengidap Kolesterol Tinggi Makan Durian? Simak Penjelasannya

    Bolehkah Pengidap Kolesterol Tinggi Makan Durian? Simak Penjelasannya

    Jakarta

    Durian menjadi salah satu buah yang kerap dihindari sebagian orang, termasuk orang dengan kolesterol. Pasalnya, buah beraroma khas itu dikhawatirkan dapat mempengaruhi kondisi kolesterol menjadi semakin parah.

    Dikutip dari laman Kemenkes RI, kolesterol total merupakan gabungan dari jumlah kolesterol baik, kolesterol jahat dan trigliserida dalam setiap desiliter darah. Kadar kolesterol normal berada di angka

    Bila total kolesterol berada di angka 200 – 239 mg/dL, berarti sudah termasuk kategori agak tinggi. Angka kolesteol tinggi yakni jika rentangnya >240 mg/dL

    Kolesterol tinggi bisa menyebabkan berbagai penyakit yang membahayakan jiwa, seperti penyakit jantung, stroke, hingga pembuluh darah. Maka dari itu, orang dengan kolesterol tinggi harus memperhatikan asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh dan mengkonsumsi obat berdasarkan anjuran dokter.

    Lantas, bolehkah orang dengan kolesterol makan durian?

    Dikutip dari laman VnExpress, kolesterol darah tinggi melibatkan peningkatan kolesterol jahat (LDL) atau trigliserida, yang dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah, arteriosklerosis, dan perlemakan hati, di antara masalah lainnya.

    Kondisi ini sering dikaitkan dengan kebiasaan makan, termasuk konsumsi lemak hewani dalam jumlah besar, daging organ, makanan manis, pati, produk susu berlemak penuh, es krim, minuman manis, dan kurangnya aktivitas fisik.

    Makan durian dalam jumlah besar sekaligus dapat menyebabkan lonjakan gula darah. Jika mengonsumsi terlalu banyak durian terlalu sering dapat menyebabkan penambahan berat badan dan obesitas, sehingga mempersulit pengelolaan kadar kolesterol darah.

    Mengingat ketidakpastian tingkat keparahan kondisi kolesterol seseorang, disarankan untuk memakannya dalam jumlah sedang, setidaknya sebulan sekali, untuk menjaga kesehatan.

    Apakah Durian Mengandung Kolesterol?

    Guru Besar Bidang Keamanan Pangan dan Gizi, Fakultas Ekologi Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Ir Ahmad Sulaeman, MS, PhD, mengatakan durian kerap kali mendapat stigma sebagai gudangnya kolesterol. Padahal, buah tersebut justru menjadi sumber energi yang baik, mengandung vitamin C, dan serat yang bagus untuk kesehatan.

    “Selama ini, durian memang selalu dipersepsikan sebagai penyebab berbagai penyakit, terutama hipertensi, kolesterol, dan sebagainya,” kata Prof Ahmad Sulaeman beberapa waktu lalu.

    “Ini membuat banyak orang takut makan durian. Durian ya sama seperti makanan lain, bergizi, baik, dan bermanfaat untuk kesehatan. Yang sudah diketahui secara umum bahwa durian ini mempunyai sifat afrodisiak yang bisa membangkitkan gairah, menambah semangat dan menaikkan keharmonisan suami istri,” sambungnya.

    Meski diperbolehkan mengkonsumsi durian, Prof Ahmad mewanti-wanti agar tidak makan secara berlebihan. Terkait masalah kolesterol, ia mengungkapkan bahwa durian tidak mengandung kolesterol sama sekali.

    “Kalau kita khawatir, ‘aduh takut kolesterol tinggi’, saya pastikan durian tidak mengandung kolesterol karena dia bahan nabati, kolesterol hanya ada pada hewani. Kalaupun ada justru itu fitosterol yang malah baik mencegah atau mengurangi kolesterol,” tandasnya.

    (sao/kna)

  • Seberapa Efektif Diet dengan Telur Rebus? Begini Kata Pakar    
        Seberapa Efektif Diet dengan Telur Rebus? Begini Kata Pakar

    Seberapa Efektif Diet dengan Telur Rebus? Begini Kata Pakar Seberapa Efektif Diet dengan Telur Rebus? Begini Kata Pakar

    Jakarta

    Telur rebus merupakan salah satu menu yang kerap dikonsumsi saat diet, yang sering disebut diet telur rebus. Selama diet, makanan utama yang dikonsumsi adalah telur rebus.

    Biasanya, dalam sehari seseorang bisa makan 2-3 butir telur. Lantas, bagaimana cara kerjanya?

    Dikutip dari Everyday Health, ada beberapa versi diet telur rebus. Diet yang paling umum yakni:

    Sarapan dengan dua butir telur dan satu potong buah.Selain itu mengkonsumsi sayuran yang rendah karbohidrat atau protein opsional.Makan siang dengan telur atau protein rendah lemak, serta sayuran rendah karbohidrat.Makan malam telur atau protein rendah lemak, dan sayuran rendah karbohidrat.

    Lantas, apakah diet telur rebus efektif?

    Secara keseluruhan, diet ini mengandung makanan sehat, tetapi bukan diet yang seimbang dan sehat. Diet telur rebus sangat ketat, sangat rendah kalori, dan hanya tren sesaat.

    “Saya rasa Anda tidak boleh menjalani diet yang mengharuskan Anda terobsesi dengan satu makanan,” kata Lisa Young, PhD, RDN, penulis Finally Full, Finally Slim yang berbasis di New York City.

    Telur menjadi makanan pokok dalam diet ini. Menurut Dr Young, telur rebus memang sehat, tetapi tidak bisa menjadi satu-satunya makanan utama.

    American Heart Association (AHA) mengatakan bahwa orang yang sehat dapat mengkonsumsi hingga satu butir telur per hari, dan orang yang lebih tua dengan kadar kolesterol yang sehat dapat mengonsumsi dua butir telur.

    “Telur merupakan sarapan yang lezat. Telur rebus adalah camilan yang bergizi, tetapi menurut saya mengonsumsi berbagai jenis makanan merupakan cara makan yang lebih sehat,” sambungnya.

    Menurut Dr Young, hal yang baik tentang telur adalah kandungan proteinnya yang tinggi. Satu butir telur rebus berukuran besar mengandung 78 kalori, 6,3 gram (g) protein, 5,3 g lemak, 0,6 g karbohidrat, dan 0 g serat.

    “Telur merupakan protein lengkap dan mengandung nutrisi seperti vitamin D dan kolin,” terang Amy Shapiro, RD, pendiri dan direktur Real Nutrition di New York City.

    Protein lengkap adalah protein yang mengandung semua asam amino esensial dalam jumlah yang cukup. Kolin merupakan nutrisi yang membantu menghasilkan neurotransmitter yang mengatur memori dan suasana hati, serta berbagai fungsi lainnya.

    “Meskipun satu studi kecil telah mengaitkan sarapan berprotein tinggi yang mengandung telur dengan membantu pelaku diet menurunkan berat badan. Tidak ada yang ajaib tentang telur untuk menurunkan berat badan,” beber Shapiro.

    NEXT: Apakah aman menjalani diet telur rebus?

    Simak Video “Video: Sorotan Menko PMK soal Anak Muda Terindikasi Hepatitis-Kolesterol Tinggi”
    [Gambas:Video 20detik]

  • 8 Cara Menjaga Kesehatan Mental pada Remaja

    8 Cara Menjaga Kesehatan Mental pada Remaja

    Jakarta, Beritasatu.com – Menjaga kesehatan mental remaja sangat penting, terutama mengingat tantangan dan perubahan yang mereka alami selama masa transisi ini. Lalu, bagaimana cara menjaga kesehatan mental pada remaja?

    Masa remaja penuh dengan tekanan, baik dari lingkungan sosial, akademis, maupun keluarga. Oleh karena itu, penting bagi remaja untuk belajar mengenali dan mengekspresikan perasaan mereka dengan cara yang sehat.

    Mereka juga perlu tahu kapan saatnya meminta bantuan. Memahami hal tersebut adalah langkah awal yang sangat penting dalam menjaga kesejahteraan mental.

    Berikut ini delapan cara efektif yang dapat membantu menjaga kesehatan mental remaja, dikutip dari laman Asheville Academy, Jumat (3/1/2025).

    1. Lakukan aktivitas fisik secara teratur
    Melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga atau berjalan kaki setiap hari dapat memberikan manfaat besar bagi kesehatan mental. Hanya dengan 30 menit latihan fisik per hari, suasana hati dapat membaik dan kecemasan berkurang. Aktivitas ini juga meningkatkan ketahanan emosional dan kesehatan fisik secara keseluruhan.

    2. Pola makan sehat
    Menerapkan pola makan yang seimbang dan bergizi penting untuk mendukung kesehatan mental remaja. Mengonsumsi makanan yang kaya akan buah, sayur, biji-bijian utuh, dan protein rendah lemak akan mendukung keseimbangan tubuh dan pikiran.

    Selain itu, sangat penting untuk tetap terhidrasi dengan baik, sementara camilan dan minuman manis sebaiknya dibatasi karena dapat memengaruhi energi dan suasana hati.

    3. Tidur yang cukup
    Tidur yang cukup sangat berpengaruh terhadap kesehatan mental remaja. Mereka sebaiknya tidur antara 8 hingga 10 jam setiap malam untuk mendukung pemulihan fisik dan mental. Menetapkan rutinitas tidur yang konsisten dan menghindari penggunaan gadget menjelang waktu tidur dapat membantu meningkatkan kualitas tidur.

    4. Batasi waktu bermain gadget
    Terlalu banyak waktu yang dihabiskan di depan layar, terutama di media sosial, dapat memicu perasaan cemas dan depresi. Oleh karena itu, penting untuk mendorong remaja agar membatasi waktu di gadget dan mencari aktivitas alternatif yang lebih bermanfaat, seperti membaca buku atau beraktivitas di luar ruangan.

    5. Bersosialisasi dengan baik
    Hubungan sosial yang sehat dengan keluarga dan teman sangat penting bagi kesejahteraan emosional. Mengajak remaja untuk berbagi perasaan dan pengalaman dengan orang yang mereka percayai akan memberikan dukungan sosial yang penting. Dukungan dari orang-orang terdekat dapat membantu mengurangi perasaan stres dan terisolasi.

    6. Dukung aktivitas hobi dan bermain
    Melakukan aktivitas yang disukai, seperti melukis, bermusik, atau berolahraga, dapat memberikan remaja kesempatan untuk mengekspresikan diri dan menemukan kegembiraan di luar tekanan akademis. Kegiatan ini juga meningkatkan harga diri dan memberikan rasa pencapaian, yang berpengaruh positif terhadap kesehatan mental.

    7. Coba meditasi
    Latihan meditasi, termasuk teknik pernapasan dan visualisasi, dapat membantu mengurangi kecemasan dan meningkatkan pengaturan emosi. Meditasi selama beberapa menit setiap hari dapat membantu remaja menenangkan pikiran, meningkatkan fokus, serta memberikan jeda mental dari stres yang mereka hadapi.

    8. Cari bantuan profesional jika diperlukan
    Jika remaja menunjukkan tanda-tanda kesulitan emosional atau masalah kesehatan mental yang lebih serius, penting untuk mendorong mereka untuk mencari bantuan dari seorang konselor atau profesional kesehatan mental. Mereka dapat memberikan dukungan yang diperlukan untuk mengatasi masalah tersebut.

    Dengan mengikuti cara menjaga kesehatan mental ini, Anda dapat membantu remaja menghadapi tantangan hidup mereka dengan cara yang sehat, serta menumbuhkan ketahanan dan kesejahteraan emosional yang akan mendukung mereka sepanjang hidup.

  • Suami Siti Badriah Jalani Operasi Batu Empedu, Ngaku gegara Doyan Bakso-Seblak

    Suami Siti Badriah Jalani Operasi Batu Empedu, Ngaku gegara Doyan Bakso-Seblak

    Jakarta

    Suami dari selebritis Siti Badriah, Krisjiana Baharudin belum lama ini harus menjalani operasi pengangkatan batu empedu. Krisjiana menduga bahwa kebiasaannya mengonsumsi makanan yang mengandung tepung seperti seblak, siomay, hingga mi.

    “Gua kan pernah infeksi usus ya, dan pas gue infeksi usus, gue dilarang makan makanan yang bertepung. Setelah gue sembuh, gue emang gak makan apapun yang mengandung tepung,” kata Krisjiana, dikutip detikcom lewat akun TikTok-nya, Jumat (3/1/2025).

    “Setelah satu bulan gue mulai bandel sih. Gue makan mi, ramen, siomay, gue makan seblak, gue makan bakso, itu bakso mungkin seminggu bisa dua hingga 3 kali itu,” sambung dia.

    Krisjiana juga mengatakan bahwa dirinya mengalami gejala sakit perut yang luar biasa. Bahkan setelah dilakukan pengecekan, Krisjiana mengatakan bahwa amilase pankreasnya menyentuh angka 205 U/L.

    Lantas, apa saja masalah kesehatan yang bisa saja muncul jika seseorang terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung tepung, apakah batu empedu termasuk salah satunya?

    Menjawab hal ini, spesialis penyakit dalam dr Yunita Indah Dewi, SpPD mengatakan seseorang memang harus menjaga batas dalam mengonsumsi makanan mengandung tepung. Pasalnya, risiko kesehatan dari pola makan yang kurang baik ini terbilang cukup serius.

    “Bisa kena diabetes melitus (tipe 2), obesitas, pankreatitis akut, kolesterol tinggi, hingga penyakit jantung,” kata dr Yunita saat dihubungi detikcom, Jumat (3/12/2024).

    Tanda-tanda yang biasanya muncul jika seseorang terlalu banyak mengonsumsi makanan mengandung tepung adalah berat badan yang tiba-tiba naik, hipertensi, hingga gula darah naik.

    Salah satu organ yang mungkin rentan terkena masalah, lanjut dr Yunita adalah pankreas. Hal ini karena makanan-makanan seperti seblak, siomay, dan bakso yang mengandung tepung tersebut dapat memperberat kerja pankreas.

    “Batas aman (enzim pankreas) amilase 23-85 unit per liter (U/L), lipase 0-160 U/L. Tidak ada bedanya, baik muda atau tua, laki-laki atau perempuan,” katanya.

    Terkait operasi pengangkatan batu empedu yang dialami Krisjiana, menurut dr Yunita sebenarnya kondisi ini cenderung disebabkan oleh konsumsi lipid atau lemak yang berlebihan. Namun, tepung juga memiliki peran, meskipun tidak terlalu signifikan.

    “Jadi terbentuknya batu empedu kan banyak faktor, utamanya sih memang lipid karena garam empedu kan untuk memecah lipid. Tapi kan tepung juga pasti ada kandungannya juga,” tutupnya.

    (dpy/kna)

  • Daun Kelor Meningkatkan Tinggi Badan? Ini Jawaban dan Cara Konsumsinya

    Daun Kelor Meningkatkan Tinggi Badan? Ini Jawaban dan Cara Konsumsinya

    Jakarta – Daun kelor mengandung sejumlah nutrisi yang baik untuk kesehatan tubuh. Tumbuhan ini mengandung kalori, lemak, karbohidrat, serat, protein, zat besi, hingga kalsium.

    Daun kelor yang dikenal sebagai tanaman penuh manfaat juga dipercaya bisa membantu meningkatkan tinggi badan. Benarkah hal tersebut?

    Daun Kelor Bisa Menambah Tinggi Badan?

    Ya, daun kelor dapat membantu menambah tinggi badan karena nutrisi yang dikandungnya. Menurut buku Khasiat Dahsyat Daun Kelor karya Dr Erna Nurcahyati, daun kelor kaya akan kandungan kalsium. Berkat kandungan tersebut, daun kelor mampu memberi manfaat untuk kesehatan tulang dan gigi. Asam amino dari daun kelor juga baik untuk pertumbuhan.

    Dalam buku Stik Laor: Efektivitasnya pada Pertumbuhan Balita oleh Dr Ety Yuni Ristanti, SKM, MPH dan Muhamad Asrar, SKM, MPH, dijelaskan, asam amino dalam daun kelor terdapat sulfur yang mampu meningkatkan metabolisme dan nutrisi. Hal tersebut memberikan andil dalam mempercepat proses pertumbuhan seseorang.

    Menurut laman KKN Undip, dikatakan nutrisi dalam daun kelor bermanfaat dalam pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita. Sebuah riset membuktikan, pemberian ekstrak daun kelor bisa menambah tinggi badan sebesar 0,342 cm. Kandungan vitamin, karbohidrat, kalium, kalsium, zat besi, folat, dan proteinnya yang cukup tinggi bisa dijadikan alternatif makanan tambahan untuk balita.

    Manfaat Lain dari Daun Kelor

    Selain bisa membantu menambah berat badan, ada sejumlah manfaat lain dari daun kelor. Berikut di antaranya:

    1. Menangkal Stres Oksidatif

    Daun kelor mengandung antioksidan yang membantu menangkal stres oksidatif. Menurut laman Health, stres oksidatif kronis adalah ketidakseimbangan antioksidan dan radikal bebas dalam sel.

    Stres ini berkaitan dengan perkembangan penyakit kronis, seperti kanker, jantung, dan diabetes. Selain itu, senyawa fenolik dalam pohon kelor bisa meningkatkan kekebalan tubuh, mencegah penyakit kronis, dan melawan peradangan.

    Daun kelor juga Dalam sebuah penelitian kecil, penderita diabetes yang mengkonsumsi 20 gram bubuk kelor dalam sehari memiliki efek kecil pada kontrol gula darah. Meski begitu, belum ada penelitian yang cukup untuk mengetahui seberapa efektif daun kelor dalam mengontrol gula darah.

    3. Memberi Efek Anti Penuaan

    Menurut penelitian, ekstrak daun kelor memiliki khasiat anti-penuaan pada kulit. Krim yang mengandung 3% daun kelor bahkan bisa membantu meningkatkan kehalusan kulit. Kandungan vitamin C dan E dalam tanaman kelor juga membantu meremajakan kulit.

    Selain itu, penggunaan minyak kelor dapat membantu pengobatan eksim dan peradangan di kulit. Sebagian besar manfaat ini adalah berkat antioksidan yang melimpah di daun kelor.

    4. Mencegah Malnutrisi

    Sebuah ulasan menemukan bahwa tanaman kelor bisa membantu mengatasi kekurangan gizi. Hal ini berkat vitamin, mineral, dan lemak dari daun kelor. Tanaman ini juga kaya akan vitamin C, vitamin A, dan serat.

    Cara Konsumsi Daun Kelor

    Ada beberapa cara untuk mengolah dan mengonsumsi daun kelor. Di antaranya dijadikan bubuk teh atau direbus. Berikut penjelasannya dikutip dari buku Tak Selebar Daun Kelor: Moringa Oleifera Lam oleh Ika Maryani dan I Gusti Putu Suryadarma serta laman UMSU:

    1. Bubuk Daun Kelor

    Daun kelor bisa dibuat menjadi teh dengan cara mengolah sebagai berikut

    Pastikan daun kelor benar-benar keringTumbuk atau blender daun kelor sampai benar-benar halusSetelah ditumbuk, tempatkan bubuk daun kelor di sebuah wadah yang kering dan sejukUsahakan wadah tertutup rapat dan kedap udaraUntuk menggunakannya cukup ambil bubuk daun kelor secukupnya dan seduh dengan air panas.

    2. Rebusan Daun Kelor

    Cuci bersih daun kelor dan jemur di bawah sinar matahari sampai keringRendam daun kelor dengan air panasSaring dan tambahkan madu atau gula secukupnya.

    Pastikan konsumsi daun kelor dibarengi asupan lain yang bergizi dan rajin olahraga. Menurut laman Health Shots, daun kelor sebaiknya dikonsumsi rutin untuk memaksimalkan manfaatnya.

    (elk/row)

  • Bolehkah Ibu Menyusui Makan Durian? Simak Penjelasannya di Sini!

    Bolehkah Ibu Menyusui Makan Durian? Simak Penjelasannya di Sini!

    YOGYAKARTA – Ibu menyusui membutuhkan asupan nutrisi yang cukup untuk memastikan produksi ASI tetap optimal. Selain memperhatikan jumlah makanan, kualitas nutrisi yang terkandung dalam makanan pun harus dipertimbangkan. Salah satu pertanyaan yang kerap muncul adalah, bolehkah ibu menyusui makan durian? Untuk menjawabnya, mari kita simak penjelasan berikut.

    Bolehkah Ibu Menyusui Makan Durian?

    Durian sebenarnya aman untuk dikonsumsi oleh ibu menyusui, tetapi dengan catatan penting: konsumsi harus dilakukan dalam batas yang wajar. Durian mengandung berbagai nutrisi, seperti energi, kalsium, zat besi, dan mangan, yang dapat berkontribusi pada peningkatan volume serta kualitas ASI. Meski demikian, konsumsi yang berlebihan dapat memicu efek samping, seperti rasa panas di tubuh, yang berpotensi mengganggu kenyamanan ibu.

    Beberapa efek samping yang mungkin terjadi jika durian dikonsumsi secara berlebihan oleh ibu menyusui meliputi:

    Produksi gas berlebih dalam sistem pencernaan.Diare.Mual atau muntah.Reaksi alergi.

    Jika ibu menyusui memiliki riwayat kondisi medis tertentu, seperti diabetes atau gangguan kesehatan lainnya, sebaiknya durian dihindari untuk mencegah risiko kesehatan yang lebih serius. Lebih baik berhati-hati daripada mengambil risiko yang bisa memengaruhi kesehatan ibu dan bayi.

    Aturan Konsumsi Durian untuk Ibu Menyusui

    Meskipun tidak ada larangan khusus, ibu menyusui disarankan untuk mengonsumsi durian dalam jumlah yang terbatas. Durian memiliki kandungan nutrisi yang beragam, seperti vitamin C, vitamin B6, magnesium, mangan, dan zat besi. Selain itu, buah ini juga rendah lemak jenuh dan kaya serat, sehingga baik untuk pencernaan bila dikonsumsi dalam jumlah wajar.

    Berikut beberapa panduan konsumsi durian untuk ibu menyusui:

    Batas Konsumsi: Sebaiknya ibu menyusui hanya mengonsumsi 2–3 potong durian ukuran sedang. Jika durian berukuran besar, cukup konsumsi 1–2 potong saja.Perhatikan Kondisi Tubuh: Jika tubuh menunjukkan gejala seperti perut kembung, mual, atau diare setelah mengonsumsi durian, segera hentikan konsumsinya.Konsultasi dengan Dokter: Jika ibu memiliki kondisi medis tertentu atau merasa ragu, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi durian.

    Durian memiliki kandungan sukrosa dan fruktosa alami yang dapat memberikan energi instan bagi tubuh. Selain itu, serat yang terkandung dalam durian membantu melunakkan feses, sehingga buah ini kerap dimanfaatkan sebagai pencahar alami. Namun, konsumsi yang berlebihan justru dapat menyebabkan sembelit, yang berujung pada rasa tidak nyaman.

    Durian juga bermanfaat dalam menjaga kesehatan membran mukosa dan melindungi usus dari racun. Namun, manfaat ini hanya bisa dirasakan jika konsumsi dilakukan dalam porsi kecil dan tidak berlebihan.

    Tips Konsumsi Buah untuk Ibu Menyusui

    Pilih buah yang matang sempurna untuk meminimalkan risiko pencernaan.Konsumsi dalam jumlah kecil untuk melihat reaksi pada bayi.Selalu cuci bersih buah sebelum dikonsumsi untuk menghilangkan residu pestisida.Jika bayi menunjukkan tanda alergi, seperti ruam, diare, atau rewel, hentikan konsumsi buah tersebut dan konsultasikan dengan dokter.

    Memastikan konsumsi buah yang aman selama menyusui akan membantu menjaga kesehatan ibu dan bayi sekaligus menyediakan nutrisi yang diperlukan.

    Jadi, bolehkah ibu menyusui makan durian? Jawabannya adalah boleh, asalkan dalam porsi yang wajar dan tidak berlebihan. Durian memang kaya akan nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh, tetapi konsumsi yang tidak terkontrol dapat memicu efek samping yang merugikan kesehatan ibu dan bayi.

    Jika Anda masih ragu atau memiliki kondisi kesehatan tertentu, selalu diskusikan dengan dokter sebelum mengonsumsi durian. Ingatlah bahwa kesehatan ibu dan bayi adalah prioritas utama. Dengan pemilihan makanan yang tepat, ibu dapat tetap menikmati durian tanpa mengorbankan kenyamanan dan kesehatan.

    Selain itu apakah Ibu Sakit Bolehkah Menyusui?

    Jadi setelah mengetahui bolehkah ibu menyusui makan durian, simak berita menarik lainnya di VOI.ID, saatnya merevolusi pemberitaan!

  • Prabowo Sebut Kelapa Sawit Aset Negara, Bill Gates Pernah Bilang Begini

    Prabowo Sebut Kelapa Sawit Aset Negara, Bill Gates Pernah Bilang Begini

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto sebut kelapa sawit adalah aset negara. Bahkan dia meminta TNI dan Polri menjaga kebun kelapa sawit. Menariknya, Bill Gates pernah menyebut-nyebut Indonesia dan industri sawitnya.

    “Mereka (negara lain) sangat membutuhkan kelapa sawit kita. Ternyata kelapa sawit jadi bahan strategis rupanya. Banyak negara takut tidak dapat kelapa sawit,” ujar Prabowo dalam pidatonya di Musrenbangnas RPJMN 2025-2029 di Bappenas RI, Senin (30/12/2024).

    “Bayangkan itu. Jadi jagalah, para bupati, para gubernur, para pejabat tentara, polisi, jagalah kebun kebun kelapa sawit kita. Di mana-mana itu aset negara,” lanjutnya.

    Nah, di blog pribadinya, Bill Gates pernah membahas soal minyak kelapa sawit dan kaitannya dengan perubahan iklim. Dia membagikannya pada Februari 2024.

    Sebenarnya, bukan minyak kelapa sawitnya yang dia permasalahkan, melainkan soal proses pembuatan dan dampak deforestasi karena industri tersebut. Ditambah lagi, pembakaran yang terjadi dalam pembakaran hutan melepaskan berton-ton gas rumah kaca ke atmosfer, dan ketika lahan basah yang ada di dalamnya dihancurkan, karbon yang mereka simpan juga ikut terlepas.

    Di blog itu pula, sang founder Microsoft itu menyinggung pula Indonesia dan Malaysia.

    “Pada tahun 2018, kehancuran yang terjadi di Malaysia dan Indonesia saja sudah cukup parah hingga menyumbang 1,4% emisi global, lebih besar dari seluruh negara bagian California dan hampir sama besarnya dengan industri penerbangan di seluruh dunia,” cetusnya.

    Tapi memang ia mengakui, minyak sawit sulit digantikan. Harganya murah, tidak berbau, dan berlimpah. Minyak sawit berbentuk semi padat, kental, dan mudah dioleskan. Karena berfungsi sebagai pengawet alami, umur simpannya sangat lama.

    “Minyak ini sangat serbaguna. Jika lemak hewani adalah bahan utama dalam beberapa makanan, maka minyak sawit adalah pemain tim yang dapat bekerja untuk membuat hampir semua makanan dan barang-barang non-makanan menjadi lebih baik,” terang Gates.

    Saat ini menurut Gates, sedang diupayakan pengganti minyak sawit. Perusahaan seperti C16 Biosciences mencari alternatif pengganti minyak sawit. Sejak 2017, C16 yang dimodali Gates, mengembangkan produk dari mikroba ragi liar menggunakan proses fermentasi yang tidak menghasilkan emisi. Meski secara kimiawi berbeda dengan minyak sawit konvensional, minyak C16 mengandung asam lemak yang sama, diklaim dapat digunakan dalam aplikasi yang sama.

    “Gagasan untuk beralih ke lemak dan minyak buatan laboratorium mungkin tampak aneh pada awalnya. Namun potensinya untuk mengurangi jejak karbon secara signifikan sangatlah besar. Dengan memanfaatkan teknologi dan proses yang telah terbukti, kita selangkah lebih dekat untuk mencapai tujuan iklim kita,” pungkasnya.

    (ask/afr)

  • Sederet Menu Terjangkau yang Bisa Cegah Mati Muda dan Bikin Panjang Umur

    Sederet Menu Terjangkau yang Bisa Cegah Mati Muda dan Bikin Panjang Umur

    Jakarta

    Banyak orang berpikir bahwa harapan hidup sebagian besar ditentukan oleh genetik. Ternyata, peran gen jauh lebih kecil dari yang diyakini.

    Hal lain yang berperan penting untuk membuat harapan hidup seseorang lebih panjang adalah gaya hidup dan lingkungan. Penelitian terhadap orang-orang paling sehat dan bugar di dunia yang bisa hidup hingga usia 100-an, menunjukkan diet adalah kuncinya.

    Diet yang dimaksud adalah dengan mengurangi konsumsi makanan olahan dan menggantinya ke menu yang lebih sehat. Misalnya seperti makanan rumahan yang kaya protein, serat, dan sayuran.

    Namun, menerapkannya tidaklah mudah bagi kebanyakan orang dengan pekerjaan yang sibuk, anak-anak, dan harga bahan makanan yang melambung tinggi. Dikutip dari beberapa sumber, berikut menu makanan terjangkau dan mudah didapatkan yang bisa memperpanjang umur.

    1. Ubi jalar

    Dikutip dari The Sun, kebanyakan orang yang hidup di daerah blue zone seperti Okinawa, Jepang, biasa mengkonsumsi ubi jalar ungu. Makanan yang disebut beni imo tersebut kaya akan antioksidan dan mudah ditemukan.

    Selain ubi jalar ungu, ubi jalar berwarna oranye juga sangat bermanfaat untuk kesehatan. Makanan tersebut kaya akan karbohidrat kompleks, serat, dan nutrisi seperti beta-karoten.

    2. Kacang kedelai

    Kacang kedelai merupakan makanan yang lezat dan terjangkau. Pakar gizi di Jepang, Michiko Tomioka, selalu berhati-hati dan memastikan produk kacang kedelai yang diproses secara minimal.

    Dikutip dari CNBC Make It, Michiko biasa mengkonsumsi beberapa kacang-kacangan seperti edamame, kinako (bubuk kedelai), susu kedelai tanpa pemanis, dan natto. Kacang kedelai kaya akan serat, vitamin B, kalium, dan polifenol seperti isoflavon.

    Ia juga mengkonsumsi kacang merah. Makanan tersebut kaya akan polifenol, serat, kalium, protein, vitamin B – yang semuanya dapat membantu mencegah peradangan.

    3. Tahu

    Menu diet yang mudah ditemukan dan murah meriah lainnya adalah tahu. Michiko selalu memasukkan tahu ke dalam menu makanan sehari-harinya.

    Selama seminggu, dia mungkin menyiapkan tahu sebagai burger, pangsit, dengan sayuran dalam nasi goreng, dalam sup, dalam kari vegan, sebagai lauk, dalam saus salad, bahkan sebagai hidangan penutup.

    4. Jahe

    Jahe dikenal sebagai bahan tradisional yang sangat bermanfaat untuk kesehatan. Itu dapat membantu meningkatkan kekebalan dan metabolisme tubuh.

    Selain itu, jahe juga sering dipilih sebagai obat untuk meredakan sakit perut dan masuk angin.

    5. Kunyit

    Kunyit merupakan salah satu rempah yang biasa digunakan sebagai bahan masakan dan obat tradisional. Bahan tersebut mengandung senyawa bioaktif kuat yang disebut kurkumin.

    Dikutip dari Healthline, sifat antioksidan dan anti peradangan pada kurkumin dianggap membantu menjaga fungsi otak, jantung, paru-paru, dan melindungi dari kanker serta penyakit terkait usia.

    4. Kacang-kacangan

    Kacang-kacangan merupakan sumber nutrisi yang sangat baik. Makanan ini kaya akan protein, serat, antioksidan, dan senyawa tanaman yang bermanfaat.

    Terlebih lagi, kacang-kacangan merupakan sumber vitamin dan mineral yang baik, seperti tembaga, magnesium, kalium, folat, niasin, serta vitamin B6 dan E. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kacang-kacangan memiliki efek menguntungkan terhadap penyakit jantung, tekanan darah tinggi, peradangan, diabetes, sindrom metabolik, kadar lemak perut, dan bahkan beberapa jenis kanker.

    Satu penelitian menemukan bahwa orang yang mengonsumsi setidaknya 3 porsi kacang-kacangan per minggu memiliki risiko kematian dini 39 persen lebih rendah.

    5. Kopi dan teh

    Kopi maupun teh dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit kronis. Misalnya, polifenol dan katekin yang ditemukan dalam teh hijau dapat menurunkan risiko kanker, diabetes, dan penyakit jantung.

    Kopi juga dikaitkan dengan risiko lebih rendah terkena diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan kanker serta penyakit otak tertentu, seperti Alzheimer dan Parkinson.

    Orang yang biasa minum teh atau kopi juga memiliki resiko kematian diri lebih rendah sebesar 20-30 persen, dibandingkan dengan mereka yang tidak minum.

    6. Air putih

    Air putih merupakan minuman yang sangat baik untuk kesehatan. Untuk memperkecil risiko kematian dini, disarankan untuk rutin minum air putih.

    Penting juga untuk menghindari terlalu banyak minuman manis, seperti soda dan jus, yang dikaitkan dengan risiko penyakit seperti kanker hati. Usahakan untuk tetap terhidrasi dengan rata-rata dua liter setiap hari, meskipun jumlahnya bervariasi berdasarkan statistik dan kebiasaan pribadi.

    (sao/naf)

  • Pakar Beberkan Tantangan Kesehatan yang Dihadapi Indonesia di Tahun 2025, Ada Pandemi Baru? – Halaman all

    Pakar Beberkan Tantangan Kesehatan yang Dihadapi Indonesia di Tahun 2025, Ada Pandemi Baru? – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pakar Kesehatan sekaligus Epidemiolog, Dicky Budiman ungkap apa saja tantangan. Kesehatan yang akan dihadapi pada 2025. 

    “Indonesia menghadapi tantangan kesehatan yang kompleks pada 2025. Termasuk ancaman penyakit menular yang sudah ada (malaria, HIV, TBC, DHF), risiko pandemi flu burung, dan resistensi antimikroba,” ungkapnya pada Tribunnnews, Kamis (2/1/2024). 

    Selain itu, ada tantangan lagi yang mungkin dihadapi seperti zoonosis, sanitasi buruk, minim akses air bersih dan masalah gangguan gizi.

    Dampak perubahan iklim juga akan semakin memperumit upaya pengendalian penyakit.

    Lebih lanjut, Dicky pun membuat rincian potensi ancaman kesehatan utama di tahun 2025:

    1. Penyakit Menular yang Masih Menjadi Beban Besar

    Malaria, HIV, dan Tuberkulosis (TBC), diperkirakan tetap menjadi masalah besar di Indonesia pada 2025, mengingat tingkat kematian globalnya mencapai sekitar 2 juta jiwa setiap tahun.

    Malaria masih menjadi endemik di beberapa wilayah Indonesia, terutama di daerah timur seperti Papua dan Nusa Tenggara.

    Sedang HIV,  Indonesia menghadapi tantangan besar dalam meningkatkan akses pengobatan antiretroviral (ARV) dan mengurangi stigma sosial.

    Tuberkulosis di Indonesia termasuk dalam daftar negara dengan beban TBC tertinggi, dan timbulnya resistensi antibiotic dapat memperburuk situasi.

    2. Flu Burung (H5N1) dan Risiko Pandemi Baru

    Flu burung tipe H5N1, yang telah menyebar luas pada unggas domestik dan liar, menjadi perhatian global dan nasional.

    “Di Amerika Serikat, kasus penularan pada manusia meningkat dengan angka kematian mencapai 30 persen dari total infeksi manusia,” imbuhnya. 

    Di Indonesia, populasi unggas yang besar dan kurangnya pengawasan ketat meningkatkan risiko transmisi ke manusia, terutama di peternakan kecil yang belum tersentuh regulasi ketat.

    Di sisi lain, ada kemungkinan terjadi pada mutasi. Satu mutasi genetik saja pada virus ini dapat membuatnya lebih mudah menular antar manusia, yang berpotensi memicu pandemi.

    3. Resistensi Antimikroba (AMR)

    Penyalahgunaan antibiotik, resep obat tidak terkontrol dan antimikroba dapat menyebabkan peningkatan kasus infeksi yang sulit diobati.

    Penyakit yang disebabkan oleh patogen resisten, seperti HIV drug resistant, TBC resisten obat, gonorrhoea resisten antibiotik dan infeksi bakteri lainnya, menjadi ancaman serius. 

    Resistensi antibiotik dapat membuat pengobatan penyakit yang sebelumnya mudah diobati menjadi sulit dan berbiaya tinggi.

    4. Zoonosis dan Penyakit Baru yang Muncul

    Penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia (zoonosis), seperti Mpox (cacar monyet), Ebola, Zika dan rabies, tetap menjadi tantangan.

    Terutama di daerah dengan literasi rendah, kontak dengan alam liar dan populasi hewan liar yang tinggi serta tingkat vaksinasi hewan yang rendah.

    5. Dampak Perubahan Iklim pada Penyebaran Penyakit

    Demam Berdarah Dengue (DBD): Perubahan iklim yang meningkatkan suhu dan curah hujan di beberapa wilayah memperluas habitat nyamuk Aedes aegypti, vektor utama DBD.

    Penyakit pernapasan: Polusi udara dan kebakaran hutan dapat memicu peningkatan kasus penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dan asma.

    6. Lonjakan Penyakit Mental

    Masalah kesehatan mental diprediksi terus meningkat akibat stres ekonomi, ketidakpastian global, dan isolasi sosial.

    Depresi, kecemasan, dan bunuh diri menjadi tantangan utama, terutama di kalangan remaja dan dewasa muda.

    7. Permasalahan penyakit tidak menular

    Penyakit yang dimaksud seperti diabetes, hipertensi dan penyakit jantung serta pembuluh darah akan semakin meningkat. 

    Seiring dengan populasi penduduk di atas 60 tahun semakin meningkat, gaya sedentary life yang makin merebak. 

    Ditambah dengan pola makan minum yang tinggi kalori, lemak dan gula garam. 

    Masyarakat juga cenderung semakin terpapar polutan dan tata kota yang tidak ramah pejalan kaki dan ruang terbuka hijau semakin menjauhkan publik dari kualitas hidup sehat. 

    8. Masalah BPJS Kesehatan 

    Potensi kisruh akibat defisit dana jaminan sosial BPJS Kesehatan bisa terjadi, jika tidak ada Solusi cepat dan bijak dari pemerintah. 

    9. Krisis Kesehatan Anak dan Gizi Buruk

    Pertama malnutrisi, baik kekurangan gizi maupun obesitas, menjadi masalah besar di negara berkembang dan maju.

    Kemudian penyakit terkait gizi buruk, seperti stunting dan diabetes tipe 2 pada anak, memerlukan intervensi lebih besar. 

    Tidak cukup hanya dengan program makan bergizi gratis yang direncanakan akan dimulai di tahun 2025 

    “Selain penuh tantangan dari sisi pelaksanaannya yang memerlukan konsistensi, keberlanjutan dan kualitas, program ini juga harus disertai dengan perubahan pola hidup. Serta juga perubahan aspek atau sektor lain,” saran Dicky. 

    Perubahan ini, kata Dicky berkaitan dengan lingkungan, sanitasi, air bersih dan lain-lain . Sehingga dapat mendukung peningkatan status gizi masyarakat Indonesia. (*)