Produk: lemak

  • Pakar Kesehatan: Jajanan Tinggi Gula, Garam dan Lemak Tingkatkan Risiko Penyakit Kronis pada Anak – Halaman all

    Pakar Kesehatan: Jajanan Tinggi Gula, Garam dan Lemak Tingkatkan Risiko Penyakit Kronis pada Anak – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dalam beberapa tahun terakhir, prevalensi penyakit kronis pada anak-anak meningkat. Kondisi ini disebabkan oleh pola konsumsi jajanan pada anak sekolah yang tinggi garam, gula, dan lemak.

    Guru Besar dan Dosen di Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga (Unair) Prof. Dr. Ir. Annis Catur Adi, M.Si. menyebut, risiko penyakit kronis dan penyakit tidak menular pada anak usia sekolah sering diakibatkan dari pola makan yang tidak memenuhi asupan gizi seimbang.

    Ia menjelaskan, pemahaman gizi, perilaku konsumsi, serta gaya hidup yang bersih dan sehat dapat mencegah berbagai risiko penyakit kronis maupun degeneratif, tidak hanya pada orang dewasa, namun juga pada anak-anak. 

    “Peningkatan kurva penderita penyakit degeneratif tidak terlepas dari gaya hidup masyarakat yang tidak sehat, termasuk diantaranya pola makan yang salah. Konsumsi gula, garam, dan lemak yang berlebihan dapat meningkatkan resiko munculnya penyakit tidak menular.  Penyakit tersebut bisa dicegah sejak dini apabila kesadaran masyarakat makin tinggi terhadap gaya hidup dan pola makan yang menyehatkan,” ujar Prof Annis Catur dalam rangkaian Seminar Edukasi yang digelar Ajinomoto, baru-baru ini.

    Oleh karena itu, penting sekali sebagai orang tua dan guru di sekolah untuk bisa menyiapkan dan memenuhi asupan gizi seimbang. Karena kebersihan lingkungan juga menjadi faktor anak-anak bisa terhindar dari infeksi maupun penyakit menular lainnya.

    Prof Annis membagikan beberapa langkah dalam memenuhi asupan gizi seimbang harian agar terhindar dari risiko penyakit metabolik seperti diabetes, kolesterol tinggi, hipertensi, dan serangan jantung di kemudian hari.

    “Gizi merupakan dasar dan fondasi pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas guna mencapai Indonesia Emas. Selalu baca label informasi gizi produk yang dibeli, ganti gula dengan rempah seperti jahe, kayu manis, atau pala.  Kurangi atau hentikan konsumsi minuman bersoda dan ganti dengan air mineral biasa, Batasi penggunaan gula putih atau sirup sebagai pemanis. Pilih buah yang segar atau beku sebagai camilan,” ucap Prof Annis.

    Kemudian, untuk mengurangi asupan garam bisa melalui konsep ‘Bijak Garam’. Dengan mengurangi sebagian penggunaan garam dalam aktivitas memasak harian, dan menggantinya dengan menambahkan sedikit MSG, kita bisa mengurangi asupan garam, sekaligus menjaga kelezatan masakan.

    Contoh, dalam memasak menu sup ayam, biasanya menggunakan 2 sendok teh (sdt) garam ke dalam 1 liter kuah, cukup diubah menjadi 1 sdt garam + ½ sdt MSG.

    “Dengan itu sudah menerapkan konsep ‘Bijak Garam’. Mengapa bisa demikian? karena dalam MSG hanya memiliki 1/3 kandungan natrium jika dibandingkan dengan garam dapur biasa, dan sudah banyak penelitian yang menyatakan bahwa penggunaan MSG dapat mengurangi asupan natrium (garam), namun kelezatan makanan tetap terjaga,” lanjut Prof Annis.

    Ditambahkan Dosen di Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor (IPB) Purnawati Hustina Rachman, S.Gz., M.Gizi, penyediaan kantin sehat di lingkungan sekolah bisa menjadi salah satu pertimbangan.

    “Penyediaan kantin sehat maka mutu pangan bisa terjaga, serta tempat yang kebersihannya memadai, di lingkungan sekolah,” ujar Hustina.

    Ia menerangkan, untuk menciptakan kantin sekolah yang dapat dikategorikan sebagai kantin sehat, empat pilar (komitmen dan manajemen, sarana-prasarana, sumber daya manusia, mutu pangan) yang menjadi parameter perlu diidentifikasi apakah seluruhnya telah memadai.

    Kemudian mengenai jenis makanan maupun minuman guru bisa mulai mengkategorikan berdasarkan warna (hijau, jingga, merah).

    “Hijau artinya makanan dan minuman yang dianjurkan untuk disediakan, jingga artinya makanan dan minuman yang perlu dibatasi, merah artinya makanan dan minuman yang tidak diperbolehkan. Dengan begitu, bapak dan ibu turut berkontribusi dalam mempercepat penyediaan kantin sekolah yang sehat,” lanjut Hustina.

    Diketahui, pelaksanaan rangkaian seminar edukasi yang ditujukan kepada guru-guru di sekolah dasar yang memiliki peran penting dalam membentuk pola hidup sehat, serta menjadi teladan bagi anak-anak muridnya agar anak-anak bisa sedini mungkin terhindar dari berbagai potensi penyakit kronis.

    Pihaknya memperkuat memperkuat kesejahteraan yang berkelanjutan bagi manusia, masyarakat, dan bumi, melalui Amino Science.

  • 8 Dampak Jika Tubuh Kekurangan Protein

    8 Dampak Jika Tubuh Kekurangan Protein

    Jakarta, Beritasatu.com – Protein adalah nutrisi penting yang diperlukan tubuh untuk mendukung berbagai fungsi vital, seperti memperbaiki jaringan, membangun otot, dan memproduksi enzim serta hormon. Lalu, apa dampak tubuh kekurangan protein?

    Tubuh membutuhkan setidaknya 10% dari total kalori harian dalam bentuk protein. Kebutuhan protein dapat dihitung dengan mengalikan berat badan dalam pon dengan 0,36 gram.

    Untuk mencukupi kebutuhan tersebut, Anda dapat mengonsumsi 6 ons yoghurt Yunani rendah lemak (17 gram protein), satu porsi dada ayam (25 gram protein), atau secangkir kacang hitam (15 gram protein). Namun, apa saja dampak tubuh kekurangan protein? Berikut ini penjelasannya yang dikutip dari WebMD, Kamis (23/1/2025).

    1. Pembengkakan (edema)
    Salah satu gejala umum kekurangan protein adalah pembengkakan, atau edema, yang sering terjadi di perut, tungkai, kaki, dan tangan. Protein, terutama albumin, membantu menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh dengan mencegah penumpukan cairan di jaringan.

    Ketika kadar protein dalam darah rendah, cairan dapat terkumpul, menyebabkan pembengkakan. Namun, karena edema juga dapat disebabkan oleh kondisi lain, konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis yang tepat.

    2. Perubahan suasana hati
    Protein dibutuhkan untuk memproduksi neurotransmiter, yaitu senyawa kimia yang berperan dalam menyampaikan informasi antar sel di otak. Kekurangan protein dapat mengganggu produksi neurotransmiter seperti dopamin dan serotonin, yang dapat menyebabkan perubahan suasana hati.

    Akibatnya, seseorang mungkin merasa depresi, cemas, atau bahkan menjadi agresif. Ini adalah salah satu dampak tubuh kekurangan protein yang sering tidak disadari.

    3. Masalah pada rambut, kuku, dan kulit
    Rambut, kuku, dan kulit sebagian besar terdiri dari protein seperti keratin, elastin, dan kolagen. Kekurangan protein dapat menyebabkan rambut menjadi tipis, rapuh, dan mudah rontok.

    Kulit bisa menjadi kering, pecah-pecah, atau bersisik, sementara kuku mungkin tampak rapuh dan muncul tonjolan atau garis-garis. Meski bukan satu-satunya penyebab, kekurangan protein adalah faktor penting yang perlu diwaspadai.

    4. Kelemahan dan kelelahan
    Penelitian menunjukkan kekurangan protein dalam waktu singkat dapat memengaruhi otot-otot yang bertanggung jawab atas postur dan gerakan tubuh. Hal ini terutama berdampak pada orang berusia di atas 55 tahun, di mana kekurangan protein dapat mempercepat kehilangan massa otot, mengurangi kekuatan tubuh, dan memperlambat metabolisme.

    Selain itu, kekurangan protein juga meningkatkan risiko anemia, yang menyebabkan kelelahan akibat kurangnya oksigen dalam sel-sel tubuh.

    5. Rasa lapar berlebihan
    Protein adalah salah satu sumber energi utama tubuh, selain karbohidrat dan lemak. Ketika asupan protein tidak mencukupi, tubuh mungkin merasa lapar terus-menerus meskipun telah mengonsumsi makanan.

    Penelitian menunjukkan makanan tinggi protein dapat membantu seseorang merasa kenyang lebih lama, sehingga menjaga pola makan tetap teratur. Ini adalah salah satu dampak tubuh kekurangan protein yang dapat diatasi dengan meningkatkan konsumsi protein.

    6. Penyembuhan luka yang lambat
    Protein sangat penting untuk proses penyembuhan luka, karena tubuh memerlukan kolagen, yang terbuat dari protein, untuk memperbaiki jaringan yang rusak. Kekurangan protein dapat memperlambat penyembuhan luka, keseleo, atau cedera lainnya.

    Selain itu, tubuh membutuhkan protein untuk fungsi pembekuan darah, sehingga proses pemulihan menjadi lebih efisien.

    Memenuhi kebutuhan protein harian sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Dampak tubuh kekurangan protein dapat terlihat pada berbagai aspek, seperti pembengkakan, perubahan suasana hati, masalah kulit, hingga kelemahan fisik. Untuk mencegah masalah ini, pastikan Anda mengonsumsi makanan tinggi protein dalam jumlah yang cukup setiap hari.

  • 8 Jenis Protein Hewani dan Manfaatnya untuk Tubuh

    8 Jenis Protein Hewani dan Manfaatnya untuk Tubuh

    Jakarta, Beritasatu.com – Protein hewani dikenal sebagai sumber protein lengkap karena mengandung semua sembilan asam amino esensial yang tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh. Lalu, apa saja protein hewani?

    Asam amino esensial ini sangat penting untuk mendukung berbagai fungsi tubuh. Salah satunya adalah untuk membangun otot, memproduksi hormon, membentuk antibodi, serta memperkuat jaringan struktural seperti kulit, rambut, dan kuku.

    Sebagai nutrisi esensial, protein memiliki peran vital dalam menjaga kesehatan dan keseimbangan tubuh. Salah satu cara terbaik untuk memenuhi kebutuhan protein adalah dengan mengonsumsi makanan yang berasal dari protein hewani.

    Sumber protein ini tidak hanya kaya akan kandungan protein, tetapi juga dilengkapi dengan berbagai vitamin dan mineral penting, seperti vitamin B12 dan zat besi, yang sulit ditemukan dalam sumber protein nabati.

    Menambahkan protein hewani ke dalam menu harian adalah langkah tepat untuk memastikan tubuh mendapatkan nutrisi yang lengkap dan seimbang.

    Berikut ini delapan jenis protein hewani yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh, dikutip dari laman Health, Kamis (23/1/2025).

    1. Unggas
    Unggas, seperti ayam dan kalkun, merupakan sumber protein hewani yang sangat populer. Dada ayam, misalnya, mengandung sekitar 32 gram protein dalam setiap 100 gram dagingnya. Jenis daging putih ini rendah lemak dan cocok untuk menunjang pembentukan otot serta menjaga berat badan.

    2. Ikan
    Ikan, terutama jenis ikan berlemak seperti salmon, sarden, dan tuna, adalah sumber protein yang kaya nutrisi. Selain mengandung 22,1 gram protein dalam 100 gram salmon yang dimasak, ikan ini juga kaya akan asam lemak omega 3 yang baik untuk kesehatan jantung. Tuna panggang bahkan mengandung lebih banyak protein, yaitu 34,7 gram dalam setiap 100 gramnya.

    3. Daging sapi
    Daging sapi tanpa lemak, seperti potongan sirloin atau daging bulat, merupakan pilihan yang baik untuk asupan protein. Dalam 100 gram daging sapi panggang terdapat sekitar 21,7 gram protein. Daging sapi juga kaya zat besi, yang membantu pembentukan sel darah merah.

    4. Daging babi
    Potongan daging tenderloin babi juga menjadi sumber protein berkualitas tinggi. Setiap 100 gram daging babi panggang mengandung sekitar 35,6 gram protein, menjadikannya salah satu pilihan protein hewani yang paling padat nutrisi.

    5. Telur
    Telur merupakan salah satu sumber protein hewani yang sangat praktis. Dalam 100 gram telur rebus terkandung sekitar 12,6 gram protein. Selain itu, telur mengandung berbagai vitamin dan mineral penting, termasuk vitamin D dan kolin.

    6. Yoghurt
    Yoghurt, terutama yoghurt rendah lemak, adalah hasil fermentasi susu yang kaya akan protein dan probiotik. Dalam 100 gram yoghurt, terdapat sekitar 4,4 gram protein, menjadikannya pilihan yang baik untuk menjaga kesehatan pencernaan.

    7. Udang
    Udang adalah makanan laut yang kaya protein dan rendah kalori. Dalam 100 gram udang tumis, terdapat sekitar 17,1 gram protein. Udang juga mengandung selenium, mineral yang berperan sebagai antioksidan.

    8. Kepiting dan kerang
    Kepiting dan kerang merupakan makanan laut lainnya yang kaya akan protein. Dalam 100 gram kepiting rebus terdapat 19,8 gram protein, sedangkan 100 gram kerang rebus mengandung 15,9 gram protein. Keduanya juga mengandung zinc, yang penting untuk mendukung sistem kekebalan tubuh.

    Protein hewani adalah sumber nutrisi yang sangat bermanfaat bagi kesehatan karena mengandung semua asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh. Namun, untuk pola makan yang seimbang, penting untuk mengombinasikan jenis-jenis protein hewani dengan protein nabati, seperti kacang-kacangan, biji-bijian, dan sayuran.

    Kombinasi ini memberikan variasi vitamin, serat, dan mineral yang tidak ditemukan dalam protein hewani saja, sehingga membantu tubuh berfungsi secara optimal.

  • Sumber Protein untuk Pertumbuhan Anak Optimal Selain Susu

    Sumber Protein untuk Pertumbuhan Anak Optimal Selain Susu

    JAKARTA – Protein merupakan salah satu nutrisi esensial bagi tubuh yang memiliki banyak sumber, baik dari hewani maupun nabati. Selain susu, yang sering dianggap sebagai sumber protein utama, ada banyak alternatif lain seperti telur, ikan, daging ayam, kacang-kacangan, tahu, dan tempe.

    Semua ini dapat menjadi pilihan yang bervariasi untuk memenuhi kebutuhan gizi anak dengan optimal. Ahli gizi Dr. dr. Luciana B. Sutanto, MS. SpGK (K) menyoroti pentingnya pemahaman masyarakat terhadap keberagaman sumber protein yang bisa dimanfaatkan.

    “Susu sering dianggap sebagai sumber protein utama. Kenyataannya, ada banyak alternatif lain yang sama baiknya,” jelasnya seperti dikutip ANTARA.

    Dr. Lucy, sapaan akrabnya, menekankan bahwa protein memiliki peran krusial dalam mendukung pertumbuhan, perkembangan otot, serta memperkuat sistem imun anak.

    Ia menjelaskan susu memang merupakan sumber protein yang mudah dikonsumsi dan memiliki kandungan nutrisi yang lengkap. Namun, ia juga mengingatkan protein dapat diperoleh dari berbagai bahan makanan lain yang tak kalah bernutrisi.

    Misalnya, ikan selain kaya protein juga mengandung asam lemak omega-3 yang baik untuk perkembangan otak. Sementara itu, kacang-kacangan tidak hanya mengandung protein tetapi juga serat yang mendukung kesehatan pencernaan. “Kebutuhan anak akan protein dapat terpenuhi dengan mengkombinasikan berbagai sumber makanan ini,” jelasnya.

    Lucy menambahkan, variasi dalam sumber protein penting untuk memastikan anak mendapatkan berbagai macam nutrisi yang dibutuhkan tubuhnya. “Masing-masing bahan makanan memiliki manfaat yang unik. Dengan kombinasi yang tepat, anak akan memperoleh zat gizi secara menyeluruh,” katanya.

    Dalam konteks program pemerintah seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), sumber protein juga dapat disesuaikan dengan potensi lokal. Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Philips Jusario Vermonte, menjelaskan di wilayah yang bukan merupakan sentra sapi, susu dapat digantikan dengan sumber protein lain, seperti telur atau ikan, tanpa mengurangi nilai gizinya.

    Menurut Philips, penggantian ini dilakukan berdasarkan rekomendasi dari ahli gizi dan Badan Gizi Nasional (BGN), yang memastikan semua menu tetap memenuhi standar kecukupan gizi.

    Pengelolaan menu tersebut diawasi oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk memastikan kebutuhan nutrisi anak terpenuhi dengan baik.

    Dr. Lucy mengingatkan pemilihan makanan harus disesuaikan dengan kebutuhan individu. “Jumlah dan jenis sumber protein perlu diperhatikan agar anak tidak hanya sehat, tetapi juga tumbuh dengan optimal,” tutupnya.

  • Catat Moms! Begini Panduan Makan untuk Anak Agar Tumbuh Sehat dan Cerdas

    Catat Moms! Begini Panduan Makan untuk Anak Agar Tumbuh Sehat dan Cerdas

    Jakarta

    Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menekankan pentingnya pemenuhan nutrisi anak dalam meningkatkan kecerdasan anak. Disebutkan 1.000 hari pertama kehidupan merupakan waktu krusial ketika otak berkembang secara pesat.

    Apabila nutrisi yang diberikan tercukupi, bukan tidak mungkin ini dapat mengganggu perkembangan otak yang akhirnya berdampak pada menurunnya IQ (intelligence quotient) dan mengganggu kognitif.

    Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nutrisi dan Penyakit Metabolik IDAI Dr dr Meta Herdiana Hanindita SpA(K) menuturkan kunci utama dari nutrisi yang baik adalah gizi yang seimbang. Menurutnya, tidak ada satu jenis makanan khusus yang terbaik untuk meningkatkan kecerdasan anak.

    “Maka yang bisa kita lakukan adalah memberikan makanan bernutrisi lengkap dan seimbang. Harus seimbang ada sumber karbohidrat, protein terutama hewani, ada sumber lemak dan ada sayur dan buah dengan semua komposisi disesuaikan dengan usia,” kata dr Meta dalam temu media bersama IDAI, Selasa (21/1/2025).

    Untuk anak usia di bawah 2 tahun, makanan pendamping ASI (MPASI) yang diberikan bisa meliputi protein hewani, cenderung tinggi lemak, karbohidrat sebesar 25-60 persen, hingga sedikit sayur dan buah sebagai perkenalan rasa.

    Bagaimana untuk anak yang berada di atas 2 tahun? dr Meta menuturkan makanan yang dikonsumsi anak di atas 2 tahun biasanya lebih banyak sayur dan buahnya, serta porsi lemak sudah mulai dikurangi.

    “Kalau di atas 2 tahun, lemak yang dibutuhkan tidak setinggi untuk anak yang di bawah 2 tahun, porsi sayur atau buah juga tidak sedikit seperti anak di bawah 2 tahun,” sambungnya.

    Menurut dr Meta, nutrisi yang optimal adalah zat gizi yang mendukung tumbuh kembang secara keseluruhan. Gizi ini meliputi makronutrien seperti protein, karbohidrat, dan lemak, serta mikronutrien meliputi vitamin dan mineral.

    Fungsi makronutrien penting untuk sumber energi, membentuk sel, mengganti sel tubuh yang rusak, dan penting untuk metabolisme. Sedangkan mikronutrien baik untuk metabolisme tubuh, kekebalan tubuh, hingga pembentukan hemoglobin.

    Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, berikut ini adalah sederet jenis makanan bergizi yang disarankan untuk anak:

    Karbohidrat, terdiri dari makanan pokok seperti nasi, kentang, gandum, jagung atau ubi.

    Protein hewani, terdiri dari daging sapi, daging ayam/unggas, ikan, dan telur.

    Protein nabati, terdiri dari kacang-kacangan dan olahannya, seperti tahu dan tempe.

    Lemak sehat, seperti alpukat dan minyak zaitun.

    Vitamin A, bisa diperoleh dari wortel, apel dan pisang atau ubi jalar.

    Vitamin C, bisa diperoleh dari buah dan sayuran, seperti jeruk, pepaya dan brokoli.

    Zat besi, diperoleh dari hati (ayam dan sapi) dan sayur bayam.

    Asam folat, bisa diperoleh dari buah pisang dan sayuran berdaun hijau gelap.

    (avk/kna)

  • Sering Dijadikan Asupan saat Diet, Segini Kalori Kopi Tanpa Gula

    Sering Dijadikan Asupan saat Diet, Segini Kalori Kopi Tanpa Gula

    Jakarta

    Kopi menjadi salah satu minuman wajib yang kerap dikonsumsi sebelum beraktivitas. Kebanyakan orang mungkin lebih menyukai kopi yang cenderung manis dengan pemanis tambahan, seperti gula atau krimer.

    Namun, ada juga yang lebih menyukai kopi tanpa gula, termasuk mereka yang sedang dalam program diet. Memangnya kopi tanpa gula berapa kalori ya?

    Jumlah kalori makanan atau minuman, termasuk kopi, bergantung pada cara mengkonsumsinya. Secangkir kopi seduh biasa yang tidak mengandung gula hanya memiliki kurang dari 5 kalori dan tidak mengandung lemak.

    Dikutip dari Healthline, jenis kopi yang paling sedikit kalorinya adalah kopi hitam (black coffee) atau kopi hitam dingin (iced black coffee). Jika dikonsumsi tanpa tambahan lain, kedua jenis kopi ini hanya mengandung 2 kalori.

    Kopi yang diseduh dengan metode cold press atau biji kopi dengan rasa juga memiliki 2 kalori. Sementara itu, espresso mengandung 20 kalori dan kopi latte tanpa lemak mengandung sekitar 72 kalori.

    Namun, dengan menambahkan bahan-bahan lain ke dalam kopi seperti pemanis, tentu akan menambah kalori ekstra. Penelitian menunjukkan orang yang sering mengkonsumsi minuman manis lebih rentan mengalami kenaikan berat badan, dibandingkan mereka yang tidak mengkonsumsinya.

    Dikutip dari Mayo Clinic, orang yang sering minum minuman manis lebih mungkin mengalami kenaikan berat badan dibandingkan orang yang tidak minum minuman manis. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa menambahkan 1 sendok teh gula ke dalam secangkir kopi sehari dapat menyebabkan kenaikan berat badan.

    Berikut rincian kalori secangkir kopi jika ditambahkan oleh bahan-bahan tertentu:

    Gula: 16 kalori untuk satu sendok teh (4 gram)Sirup manis beraroma: 10 hingga 20 kalori per pumpKrim kocok: 73 kalori untuk 2 sendok makan (sekitar 28 gram)Krim kocok kental: 101 kalori untuk 2 sendok makan (sekitar 30 gram)Susu bebas lemak: 10 kalori untuk 2 sendok makan (sekitar 31 gram)

    Kebiasaan mengkonsumsi kopi dengan tambahan gula juga dapat berisiko menyebabkan masalah kesehatan serius. Mulai dari penyakit jantung, obesitas, dan ketidakseimbangan gula darah.

    Jika tetap ingin menikmati kopi yang manis namun tetap menjaga jumlah kalori, disarankan untuk mempertimbangkan penggunaan susu nabati, seperti susu almond, susu kedelai, atau susu gandum. Namun, pastikan untuk mengecek label produk karena banyak susu nabati yang menambahkan gula tambahan.

    (sao/kna)

  • 10 Persiapan bagi Penderita Diabetes sebelum Puasa Ramadan

    10 Persiapan bagi Penderita Diabetes sebelum Puasa Ramadan

    Jakarta, Beritasatu.com – Bulan Ramadan akan segera tiba, dan bagi umat muslim, menjalankan ibadah puasa adalah kewajiban. Bagi penderita diabetes, menjalani puasa memerlukan persiapan ekstra untuk memastikan kondisi kesehatan tetap stabil selama bulan suci.

    Oleh karena itu, penting untuk melakukan persiapan puasa Ramadan untuk penderita diabetes agar tetap aman dan terhindar dari risiko kesehatan yang tidak diinginkan.

    Berikut ini 10 persiapan yang perlu dilakukan oleh penderita diabetes sebelum menjalankan puasa Ramadan, yang dikutip dari laman Know Diabetes, Selasa (21/1/2025).

    1. Konsultasi dengan dokter
    Sebelum bulan Ramadan dimulai, penting bagi penderita diabetes untuk berkonsultasi dengan dokter. Hal ini bertujuan untuk memastikan puasa bisa dijalankan dengan aman.

    Dokter akan menilai kondisi kesehatan secara menyeluruh dan memberikan penyesuaian terhadap pengelolaan diabetes, termasuk obat-obatan atau jadwal insulin yang mungkin perlu diubah. Panduan medis sangat penting untuk mencegah risiko, seperti hipoglikemia (gula darah rendah) dan hiperglikemia (gula darah tinggi) selama puasa.

    2. Memantau kondisi gula darah
    Selama bulan Ramadan, kadar gula darah bisa fluktuatif. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemantauan gula darah secara berkala. Cek gula darah sebelum sahur, di tengah hari jika diperlukan, dan setelah berbuka puasa. Pemantauan yang rutin dapat membantu mendeteksi perubahan kadar gula darah yang tidak stabil, sehingga dapat segera mengambil tindakan yang diperlukan.

    3. Tetap terhidrasi
    Dehidrasi dapat menjadi masalah utama selama berpuasa, terutama bagi penderita diabetes. Untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi, pastikan untuk minum banyak cairan antara waktu berbuka puasa dan sahur. Fokus pada air putih dan hindari minuman manis atau berkafein yang bisa menyebabkan dehidrasi atau lonjakan gula darah.

    4. Makan sahur yang seimbang
    Makan sahur sangat penting untuk membantu mempertahankan energi sepanjang hari. Penderita diabetes sebaiknya memilih makanan yang kaya serat dan memiliki indeks glikemik rendah, seperti biji-bijian, gandum, kacang-kacangan, dan sayuran. Menambahkan protein sehat, seperti telur atau yogurt, juga dapat membantu menjaga kestabilan kadar gula darah.

    5. Batasi konsumsi kurma
    Salah satu persiapan puasa Ramadan untuk penderita diabetes adalah membatasi konsumsi kurma. Meskipun kurma sering dimakan saat berbuka, penderita diabetes perlu membatasi jumlahnya karena kandungan gula alami yang tinggi.

    Sebuah kurma kecil sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan energi. Jika memungkinkan, pasangkan kurma dengan sumber protein atau lemak sehat untuk memperlambat penyerapan gula.

    6. Hindari konsumsi kafein
    Minuman berkafein seperti kopi dan teh dapat menyebabkan dehidrasi, yang bisa berbahaya selama puasa. Sebaiknya hindari minuman berkafein, terutama saat sahur. Pilihlah air putih atau teh herbal untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi tanpa meningkatkan risiko dehidrasi atau lonjakan gula darah.

    7. Pilih makanan berbuka puasa yang sehat
    Saat berbuka puasa, pilihlah makanan yang seimbang dan hindari makanan yang digoreng atau manis. Mulailah berbuka dengan karbohidrat kompleks, seperti nasi merah atau roti gandum, protein tanpa lemak seperti ayam atau ikan panggang, dan banyak sayuran. Pilihan makanan ini membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil dan memberikan energi yang dibutuhkan tubuh.

    8. Perencanaan makan yang matang
    Perencanaan makan yang baik sangat penting bagi penderita diabetes. Siapkan menu yang mencakup karbohidrat kompleks (misalnya quinoa atau ubi jalar), protein tanpa lemak (seperti tahu atau ayam), lemak sehat (seperti alpukat atau kacang-kacangan), dan sayuran yang kaya serat. Hindari makanan olahan dan camilan manis yang dapat mengganggu kontrol gula darah.

    9. Hindari olahraga berat
    Selama berpuasa, olahraga berat sebaiknya dihindari karena dapat menyebabkan hipoglikemia atau dehidrasi. Aktivitas ringan seperti berjalan kaki setelah berbuka puasa dapat membantu mengatur kadar gula darah dengan aman tanpa membebani tubuh.

    10. Memperhatikan kondisi tubuh
    Selama berpuasa, penderita diabetes harus selalu memperhatikan kondisi tubuh. Jika muncul gejala-gejala seperti pusing, berkeringat, kebingungan, atau kelelahan ekstrem, ini bisa menjadi tanda gula darah rendah. Dalam hal ini, segera berbuka puasa dengan makanan ringan yang mengandung glukosa untuk mengembalikan kadar gula darah normal.

    Dengan melakukan persiapan puasa Ramadan untuk penderita diabetes yang tepat, Anda dapat menjalani ibadah puasa dengan lebih aman dan nyaman. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter, memantau gula darah secara teratur, dan menjaga keseimbangan nutrisi selama bulan Ramadan.

  • Ahli Gizi Soal Tantangan Diet 30 Hari Tanpa Gula, Aman Nggak?

    Ahli Gizi Soal Tantangan Diet 30 Hari Tanpa Gula, Aman Nggak?

    Jakarta – Tantangan diet 30 hari tanpa gula sempat menjadi tren kesehatan. Pola diet ini sebetulnya tidak masalah namun ada beberapa hal yang patut diperhatikan.

    Menurut ahli gizi klinik, dr Davie Muhamad, SpGK, tantangan diet 30 hari tanpa gula bisa dikatakan aman. Namun sebaiknya dilakukan pengecekan kondisi gula darah masing-masing untuk mengetahui kebutuhan tubuh terhadap gula.

    Namun secara umum, membatasi konsumsi gula memang menjadi cara hidup agar lebih sehat. Mengonsumsi banyak gula,terlebih dengan pemanis buatan, bisa berdampak buruk pada tubuh.

    “Kalau tujuannya untuk sehat, asupan gulanya harus dibatasi per hari. Tapi, kalau tujuannya untuk diet, itu sebenarnya masih bisa juga, karena sebenarnya gula itu isinya glukosa. Glukosa itu adalah bentuk sederhana dari karbohidrat,” kata dr Davie seperti dikutip detikHealth.

    Menurutnya, tanpa mengonsumsi minuman gula pun sebetulnya tubuh sudah mendapat asupan glukosa dari makanan berkarbohidrat seperti nasi, ubi, dan kentang. Hal yang perlu dikhawatirkan adalah glukosa yang terkandung dari gula pasir, sirup dan minuman kemasan mengandung fruktosa, karena bisa berubah menjadi lemak.

    “Itu yang menyebabkan peningkatan berat badan atau peningkatan massa lemak,” ujarnya.

    Pesan Ahli Gizi untuk Pelaku Diet Gula

    Dokter Davie menambahkan, pelaku diet gula tetap diminta untuk memperhatikan pola makannya. Hal ini mencakup wajib sarapan, hingga mengatur komposisi makanan agar tetap mendapatkan gizi seimbang.

    “Saya lebih menekankan ke sarapan itu wajib. Jadi kalau kita misalnya tipikal orang yang suka makan gula yang manis-manis, tiba-tiba mau diet tanpa gula, perbaiki dulu makanan utamanya atau makan besarnya,” ujar dr Davie.

    “Makan pagi, siang, malamnya diperbaiki dulu dari komposisinya, jumlahnya, dari jenisnya. Kalau sudah diperbaiki, nggak ada itu rasa ingin makan gula-gula, nafsu makannya bisa terkontrol. Jadi diet gizi seimbang itu bisa menjadi tips untuk membantu diet tanpa gula tadi,” katanya.

    Efek Diet 30 Hari Tanpa Gula

    Inti dari tantangan 30 hari tanpa gula adalah menjaga konsistensi terhadap komitmen berdiet. Dengan membiasakan diri selama sebulan, diharapkan tubuh akan terbiasa nyaman tanpa memerlukan gula tambahan.

    Berikut ini 6 efek dari diet 30 hari tanpa gula yang dilansir dari Healthline:

    Diet tanpa gula akan memberikan dampak penurunan pada tingkat gula darah dan insulin. Hal ini dapat mencegah risiko diabetes tipe-2 yang bisa menyebabkan sejumlah penyakit, seperti demensia, penyakit ginjal kronis, sindrom ovarium polikistik, penyakit hati dan jantung.

    2. Berat Badan Turun

    Makanan dan minuman dengan tambahan gula cenderung mengandung kalori yang tinggi dan nutrisi yang rendah, tanpa memberikan serat yang baik. Hal ini akan dengan mudah meningkatkan berat badan dan obesitas. Sebaliknya, mengurangi konsumsi gula bisa membantu menurunkan berat badan.

    3. Jantung Lebih Sehat

    Diet 30 hari tanpa gula dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan kematian akibat penyakit jantung. Ini termasuk tekanan darah tinggi, peningkatan trigliserida, dan kolesterol tinggi.

    4. Kesehatan Hati

    Diet gula, terutama diet fruktosa, dapat mengurangi risiko penumpukan lemak di hati atau NAFLD (Nonalcoholic Fatty Liver Disease). Hasil studi pada 2021 menunjukkan 29 remaja laki-laki dengan NAFLD mengalami penurunan 10,5 persen lemak di hati. Hal ini tentu akan meningkatkan kesehatan hati.

    5. Kesehatan Mulut

    Tingginya asupan gula tambahan dari minuman manis sangat mempengaruhi kesehatan mulut. Hal ini bisa meningkatkan risiko gigi berlubang dan kerusakan gigi karena bakteri di dalam mulut memecah gula dan menghasilkan asam yang dapat merusak gigi.

    6. Manfaat Potensial Lain

    Selain itu, terdapat beberapa potensi manfaat lain dari diet gula, antara lain mengurangi kecemasan dan gejala depresi, menyehatkan kulit, serta mencegah penuaan kulit secara dini.

    Jadi, detikers boleh-boleh saja ikut tantangan diet 30 hari tanpa gula, karena banyak manfaatnya buat kesehatan. Tapi sebaiknya cek dulu kondisi gula darah kamu dan jangan segan berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai diet.

    (bai/row)

  • 6 Cara Mengatasi Gatal Akibat Tumbuh Uban pada Kulit Kepala

    6 Cara Mengatasi Gatal Akibat Tumbuh Uban pada Kulit Kepala

    Jakarta, Beritasatu.com – Gatal pada kulit kepala biasanya dikaitkan dengan tumbuhnya uban. Lalu, bagaimana cara mengatasi gatal akibat tumbuh uban?

    Gatal pada kulit kepala dan uban bisa muncul bersamaan, terutama karena stres yang memengaruhi kondisi tubuh secara keseluruhan.

    Bagi sebagian orang, gatal pada kulit kepala bisa menjadi gangguan yang mengganggu kenyamanan. Lalu, bagaimana cara mengatasi gatal akibat tumbuhnya uban?

    Berikut ini beberapa cara untuk mengatasi gatal akibat tumbuh uban di kulit kepala, yang dikutip dari berbagai sumber, Senin (20/1/2025).

    1. Menjaga kondisi kulit kepala dengan hidrasi yang cukup
    Salah satu cara mengatasi gatal akibat tumbuh uban yang pertama adalah menjaga tubuh tetap terhidrasi. Air memiliki peran penting dalam kesehatan kulit secara keseluruhan, termasuk kulit kepala.

    Kulit kepala yang kering bisa menyebabkan rasa gatal yang mengganggu, dan ini sering kali terjadi seiring bertambahnya usia ketika produksi minyak alami di kulit kepala mulai berkurang. Dengan mencukupi kebutuhan cairan tubuh, Anda dapat membantu menjaga kelembapan kulit kepala dan mengurangi gatal yang muncul.

    2. Menggunakan produk perawatan yang tepat
    Selain menjaga hidrasi, penting juga untuk memilih produk perawatan rambut yang sesuai dengan jenis kulit kepala dan rambut Anda. Beberapa produk perawatan mungkin mengandung bahan yang dapat menyebabkan iritasi atau membuat kulit kepala semakin kering.

    Gunakan sampo atau kondisioner yang diformulasikan khusus untuk kulit kepala yang sensitif atau kering, untuk membantu mengurangi rasa gatal. Pastikan juga untuk memilih produk yang tidak mengandung bahan kimia keras yang bisa memperburuk kondisi kulit kepala Anda.

    3. Mengelola stres dengan baik
    Tingkat stres yang tinggi dapat memengaruhi kesehatan kulit kepala dan bahkan dapat mempercepat proses tumbuhnya uban. Mengelola stres dengan cara yang sehat, seperti berolahraga, meditasi, atau mengatur waktu istirahat yang cukup, dapat membantu menjaga keseimbangan hormon dan kesehatan kulit kepala.

    Dengan cara ini, Anda tidak hanya dapat mengurangi stres tetapi juga dapat mengurangi potensi munculnya gatal akibat ketegangan atau gangguan lainnya pada kulit kepala.

    4. Menjaga pola makan yang sehat
    Asupan makanan juga memegang peranan penting dalam kesehatan kulit kepala. Pola makan yang sehat yang kaya akan vitamin dan mineral dapat mendukung kesehatan kulit kepala. Konsumsi makanan yang kaya akan omega 3, vitamin E, dan zinc dapat membantu menjaga kulit kepala tetap sehat, mengurangi peradangan, dan mencegah rasa gatal yang timbul.

    Selain itu, menghindari makanan yang dapat menyebabkan peradangan, seperti makanan yang mengandung banyak gula atau lemak jenuh, juga dapat membantu mengurangi masalah pada kulit kepala.

    5. Memahami penyebab gatal pada kulit kepala
    Penting untuk diingat gatal pada kulit kepala tidak selalu disebabkan oleh tumbuhnya uban. Rasa gatal bisa lebih terkait dengan kondisi kulit kepala yang kering, produksi minyak yang tidak seimbang, atau bahkan ketombe.

    Oleh karena itu, memahami penyebab utama dari rasa gatal tersebut akan sangat membantu dalam menentukan langkah-langkah yang tepat untuk mengatasinya.

    6. Konsultasi dengan dokter spesialis kulit kepala
    Jika gatal yang Anda alami terasa sangat mengganggu atau tidak kunjung hilang, sebaiknya Anda segera konsultasi dengan dokter. Masalah gatal pada kulit kepala bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti dermatitis seboroik, psoriasis, atau reaksi alergi terhadap produk perawatan rambut.

    Dokter dapat memberikan diagnosis yang tepat dan merekomendasikan pengobatan atau produk yang sesuai dengan kondisi kulit kepala Anda.

    Itulah enam cara mengatasi gatal akibat tumbuh uban. Dengan menjaga hidrasi tubuh, memilih produk perawatan yang tepat, dan mengelola stres serta pola makan, Anda dapat mengatasi gatal pada kepala secara efektif. Jika rasa gatal berlanjut atau semakin parah, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat.

  • 10 Makanan Ini Bisa Turunkan Gula Darah

    10 Makanan Ini Bisa Turunkan Gula Darah

    Jakarta, Beritasatu.com – Mengatur kadar gula darah sangat penting untuk mencegah komplikasi kesehatan, terutama bagi mereka yang memiliki diabetes. Lalu, apa saja makanan penurun gula darah?

    Meskipun faktor-faktor, seperti berat badan, stres, dan genetika juga berperan, pola makan yang sehat adalah kunci untuk manajemen gula darah yang baik. Beberapa makanan penurun gula darah dapat membantu mengoptimalkan regulasi gula darah dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

    Berikut ini 10 makanan yang dapat membantu menurunkan gula darah, seperti yang dilansir dari Healthline (20/1/2025).

    1. Brokoli
    Brokoli mengandung sulforaphane, senyawa alami yang terbukti memiliki efek positif dalam menurunkan kadar gula darah. Penelitian menunjukkan brokoli, terutama ekstraknya, dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan mengurangi gula darah. Senyawa ini juga membantu mengurangi stres oksidatif yang sering berhubungan dengan diabetes, menjadikan brokoli sebagai pilihan cerdas dalam makanan penurun gula darah.

    2. Seafood
    Makanan laut, seperti ikan dan kerang, kaya akan protein dan lemak sehat yang sangat baik untuk pengaturan gula darah. Protein membantu memperlambat pencernaan dan mencegah lonjakan gula darah setelah makan. Dengan meningkatkan rasa kenyang, seafood juga dapat mencegah makan berlebihan, yang penting untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil.

    3. Labu
    Labu kaya akan serat dan antioksidan, serta memiliki potensi dalam mengatur kadar gula darah. Karbohidrat dalam labu, khususnya polisakarida, terbukti dapat membantu menurunkan gula darah. Dalam beberapa penelitian, ekstrak labu menunjukkan penurunan signifikan pada kadar gula darah, menjadikannya pilihan makanan yang bermanfaat sebagai makanan penurun gula darah.

    4. Kacang-kacangan
    Mengonsumsi kacang-kacangan, seperti kacang tanah dan almon dapat membantu menurunkan kadar gula darah, terutama dalam diet rendah karbohidrat. Penelitian menunjukkan kacang-kacangan efektif dalam menurunkan kadar gula darah puasa dan pasca-makan, menjadikannya sebagai bagian penting dalam makanan penurun gula darah.

    5. Okra
    Okra merupakan sumber senyawa penurun gula darah yang efektif, termasuk polisakarida dan flavonoid. Senyawa ini membantu menurunkan kadar gula darah dan meningkatkan sensitivitas insulin, menjadikan okra sebagai sayuran yang sangat bermanfaat dalam diet untuk mengontrol gula darah.

    6. Biji rami
    Biji rami mengandung serat tinggi dan lemak sehat yang dapat membantu menurunkan kadar gula darah. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi biji rami setiap hari dalam yoghurt dapat menurunkan HbA1c, yang merupakan indikator regulasi gula darah jangka panjang. Biji rami termasuk dalam daftar makanan penurun gula darah yang harus dipertimbangkan dalam pola makan sehat.

    7. Lentil
    Lentil kaya akan magnesium, serat, dan protein yang membantu memperlambat pencernaan dan meningkatkan respons gula darah setelah makan. Mengonsumsi lentil secara teratur dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil, menjadikannya pilihan yang sangat baik sebagai makanan penurun gula darah.

    8. Kimchi dan asinan kubis
    Makanan fermentasi, seperti kimchi dan asinan kubis mengandung probiotik dan senyawa antioksidan yang dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan menurunkan kadar gula darah. Menambahkan kimchi atau asinan kubis dalam pola makan Anda dapat menjadi langkah cerdas untuk mengatur gula darah.

    9. Biji chia
    Biji chia dikenal memiliki banyak manfaat, termasuk membantu menurunkan kadar gula darah. Penelitian menunjukkan konsumsi biji chia secara teratur dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan menstabilkan kadar gula darah. Dengan manfaat tersebut, biji chia menjadi tambahan yang sangat baik dalam makanan penurun gula darah.

    10. Kale
    Kale merupakan makanan super yang kaya akan serat dan antioksidan flavonoid, yang dapat membantu mengatur gula darah. Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi kale dapat menurunkan kadar gula darah setelah makan, terutama bila dikonsumsi dengan makanan berkarbohidrat tinggi. Oleh karena itu, kale adalah pilihan tepat sebagai makanan penurun gula darah yang alami dan efektif.

    Makanan penurun gula darah memainkan peran penting dalam menjaga kadar gula darah tetap stabil dan mendukung kesehatan tubuh secara keseluruhan. Dengan memasukkan brokoli, seafood, labu, kacang-kacangan, okra, biji rami, kimchi, biji chia, dan kale dalam pola makan, Anda dapat membantu mengatur gula darah dengan cara yang sehat dan alami.