Produk: lemak

  • Rutin Ukur Tinggi dan Berat Badan Anak Bantu Cegah Stunting Sejak Dini – Halaman all

    Rutin Ukur Tinggi dan Berat Badan Anak Bantu Cegah Stunting Sejak Dini – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Dokter Spesialis Anak dr. Novitria Dwinanda, SpA(K),  mengatakan, ada berbagai faktor risiko yang dapat menyebabkan stunting di Indonesia tinggi.

    Pertama, rendahnya pemahaman orangtua tentang stunting.

    Akibatnya Bunda kurang memperhatikan asupan selama kehamilan dan asupan anak seperti kecukupan ASI dan praktik pemberian makan pendamping (MPASI) yang tidak tepat.

    Kedua, rendahnya pemantauan tumbuh kembang anak secara rutin karena kesadaran masyarakat dan terbatasnya akses ke fasilitas kesehatan.

    “Karena itu penanganan anak dengan risiko stunting adalah dengan intervensi keluarga dan lingkungan terdekat anak, serta dibarengi dengan peningkatan pemahaman tentang pemantauan pertumbuhan, pemberian nutrisi tepat, dan pemahaman diagnosis stunting sendiri,” kata dia dalam talkshow di Jakarta, Kamis (23/1/2025).

    Skrining dan rujukan sangat penting dalam mewujudkan Generasi Maju Bebas Stunting (GMBS).

    Dokter Spesialis Anak dr. Novitria Dwinanda, SpA(K) (jilbab coklat).

    Sebab, skrining dini menjadi kunci dalam deteksi awal sehingga intervensi cepat dapat dilakukan.

    “Skrining efektif mencakup pengukuran tinggi, berat badan, dan penilaian status gizi untuk memastikan anak tumbuh sesuai standar. Sehingga, deteksi dini memungkinkan penanganan tepat, mengurangi risiko komplikasi, dan memastikan anak mendapatkan perawatan optimal,” ujar dr Novitria.

    Kapan Skrining Stunting Bisa Mulai Dilakukan?

    Ia mengatakan, skrining stunting bisa dilakukan setiap bulan sejak bayi lahir. Ibu bisa setiap bulan melakukan pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar kepala setiap bulan di fasilitas kesehatan terdekat.

    “Setelah diukur lalu di-plotting apakah weight faltering atau naik berat badannya sudah sesuai,” kata dia.

    Dokter Novitria berpesan, saat mengawali pemberian MPASI di usia 6 bulan, ibu harus memberikan MPASI adekuat atau memenuhi kebutuhan zat gizi yang diperlukan bayi seperti karbohidrat, protein hewani, lemak, vitamin dan mineral.

    “Sudah tidak jaman, memberikan MPASI satu jenis saja, sekarang adalah makanan yang komplit, yang lengkap ada karbohidratnya, ada protein hewani. sayur dan buah yang untuk snackingnya. Bumbu-bumbu boleh saja diberikan. Garam gula boleh diberikan, tapi dengan jumlah yang masih sedikit di bawah anak 1 tahun. Jadi sudah matang dan enak,” pesan dokter lulusan FKUI ini.

    Dalam momentum peringatan Hari Gizi Nasional 2025, Sarihusada berkolaborasi dengan Alodokter meluncurkan kampanye Aksi “3 Langkah MAJU (3LM)” yang bertujuan untuk mendukung pencegahan stunting sejak dini di Indonesia dengan melakukan edukasi dan screening atau skrining stunting yang ditargetkan bisa menjangkau setidaknya 1 juta anak.

  • Hari Gizi dan Pangan Nasional, Sejarah dan Tema Tahun 2025

    Hari Gizi dan Pangan Nasional, Sejarah dan Tema Tahun 2025

    Jakarta: Setiap tanggal 25 Januari, Indonesia memperingati Hari Gizi dan Pangan Nasional (HGN) sebagai wujud upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi dan pangan yang sehat.

    Pada tahun 2025, tema yang diangkat adalah “Pilih Makanan Bergizi untuk Keluarga Sehat.”
     
    Sejarah Hari Gizi Nasional
    Peringatan Hari Gizi Nasional dimulai pada tahun 1951, saat Lembaga Makanan Rakyat (LMR) mendirikan Sekolah Juru Penerang Makanan. Inisiatif ini diinisiasi oleh Prof. Poorwo Soedarmo, yang dikenal sebagai Bapak Gizi Indonesia.

    LMR, yang awalnya bernama Instituut Voor Volksvoeding (IVV), menjadi pionir dalam pengembangan tenaga gizi di Indonesia.

    Pada pertengahan 1960-an, peringatan ini resmi menjadi agenda tahunan, yang kemudian dilanjutkan oleh Direktorat Gizi Masyarakat pada era 1970-an.

    Seiring waktu, Hari Gizi Nasional menjadi momen penting untuk meningkatkan komitmen bersama dalam memerangi masalah gizi seperti stunting, gizi kurang, dan obesitas.

    Seiring waktu, Hari Gizi Nasional menjadi momen penting untuk meningkatkan komitmen bersama dalam memerangi masalah gizi seperti stunting, gizi kurang, dan obesitas.

    Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2023, prevalensi stunting di Indonesia menurun dari 24,4% pada 2021 menjadi 21,6% pada 2022. Penurunan ini menunjukkan upaya yang signifikan, tetapi tantangan masih ada dalam mencapai target 14% pada 2024.
     
    Tema dan Relevansi Tahun 2025
    Tahun ini, tema “Pilih Makanan Bergizi untuk Keluarga Sehat” menyoroti pentingnya konsumsi makanan bergizi untuk mencegah stunting, meningkatkan kesehatan keluarga, dan mendorong generasi muda yang sehat.

    Tema ini juga relevan dengan tantangan global seperti obesitas dan malnutrisi akibat ketidakseimbangan pola makan.

    Menurut Kementerian Kesehatan, pola makan bergizi seimbang tidak hanya membantu pertumbuhan optimal pada anak-anak, tetapi juga mengurangi risiko penyakit kronis seperti diabetes dan hipertensi.

    Untuk mendukung hal ini, Kemenkes meluncurkan berbagai program edukasi, termasuk promosi Isi Piringku, yang menekankan pentingnya proporsi makanan sehat dalam setiap porsi makan.
     
    Tantangan dan Upaya Pemerintah
    Meski telah ada berbagai kemajuan, tantangan dalam memperbaiki gizi masyarakat Indonesia masih signifikan.

    Gaya hidup modern, terutama di perkotaan, seringkali mendorong konsumsi makanan cepat saji yang tinggi kalori tetapi rendah nutrisi. Oleh karena itu, pemerintah melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) mendorong langkah-langkah berikut:

    1. Mengurangi konsumsi makanan olahan yang tinggi gula, garam, dan lemak.

    2. Meningkatkan konsumsi pangan lokal seperti ikan, kacang-kacangan, sayuran, dan buah-buahan.

    3. Memperluas edukasi tentang pentingnya gizi seimbang melalui seminar, pelatihan, dan kampanye media.

    4. Memperkuat intervensi gizi sensitif, seperti penyediaan air bersih, sanitasi, dan program perlindungan sosial untuk keluarga berpenghasilan rendah.
     
    Pentingnya Partisipasi Semua Pihak
    Hari Gizi dan Pangan Nasional bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat, sektor swasta, dan lembaga pendidikan.

    Intervensi spesifik seperti pemberian makanan tambahan untuk anak-anak sekolah dan kampanye kesehatan diharapkan dapat mempercepat pencapaian target penurunan stunting menjadi 14% pada 2024, sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

    Hari Gizi dan Pangan Nasional 2025 menjadi momen untuk merefleksikan pentingnya pola makan bergizi dan usaha bersama dalam memperbaiki kualitas gizi masyarakat.

    Dengan komitmen dari semua pihak, Indonesia dapat mencapai generasi yang lebih sehat dan berkualitas di masa depan.

    Baca Juga:
    Lestari Moerdijat: Dengan Pemberian Asupan Gizi yang Berimbang Dukung SDM yang Lebih Baik

    Jakarta: Setiap tanggal 25 Januari, Indonesia memperingati Hari Gizi dan Pangan Nasional (HGN) sebagai wujud upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi dan pangan yang sehat.
     
    Pada tahun 2025, tema yang diangkat adalah “Pilih Makanan Bergizi untuk Keluarga Sehat.”
     
    Sejarah Hari Gizi Nasional
    Peringatan Hari Gizi Nasional dimulai pada tahun 1951, saat Lembaga Makanan Rakyat (LMR) mendirikan Sekolah Juru Penerang Makanan. Inisiatif ini diinisiasi oleh Prof. Poorwo Soedarmo, yang dikenal sebagai Bapak Gizi Indonesia.
     
    LMR, yang awalnya bernama Instituut Voor Volksvoeding (IVV), menjadi pionir dalam pengembangan tenaga gizi di Indonesia.

    Pada pertengahan 1960-an, peringatan ini resmi menjadi agenda tahunan, yang kemudian dilanjutkan oleh Direktorat Gizi Masyarakat pada era 1970-an.
     
    Seiring waktu, Hari Gizi Nasional menjadi momen penting untuk meningkatkan komitmen bersama dalam memerangi masalah gizi seperti stunting, gizi kurang, dan obesitas.
     
    Seiring waktu, Hari Gizi Nasional menjadi momen penting untuk meningkatkan komitmen bersama dalam memerangi masalah gizi seperti stunting, gizi kurang, dan obesitas.
     
    Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2023, prevalensi stunting di Indonesia menurun dari 24,4% pada 2021 menjadi 21,6% pada 2022. Penurunan ini menunjukkan upaya yang signifikan, tetapi tantangan masih ada dalam mencapai target 14% pada 2024.
     

    Tema dan Relevansi Tahun 2025
    Tahun ini, tema “Pilih Makanan Bergizi untuk Keluarga Sehat” menyoroti pentingnya konsumsi makanan bergizi untuk mencegah stunting, meningkatkan kesehatan keluarga, dan mendorong generasi muda yang sehat.
     
    Tema ini juga relevan dengan tantangan global seperti obesitas dan malnutrisi akibat ketidakseimbangan pola makan.
     
    Menurut Kementerian Kesehatan, pola makan bergizi seimbang tidak hanya membantu pertumbuhan optimal pada anak-anak, tetapi juga mengurangi risiko penyakit kronis seperti diabetes dan hipertensi.
     
    Untuk mendukung hal ini, Kemenkes meluncurkan berbagai program edukasi, termasuk promosi Isi Piringku, yang menekankan pentingnya proporsi makanan sehat dalam setiap porsi makan.
     
    Tantangan dan Upaya Pemerintah
    Meski telah ada berbagai kemajuan, tantangan dalam memperbaiki gizi masyarakat Indonesia masih signifikan.
     
    Gaya hidup modern, terutama di perkotaan, seringkali mendorong konsumsi makanan cepat saji yang tinggi kalori tetapi rendah nutrisi. Oleh karena itu, pemerintah melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) mendorong langkah-langkah berikut:
     
    1. Mengurangi konsumsi makanan olahan yang tinggi gula, garam, dan lemak.
     
    2. Meningkatkan konsumsi pangan lokal seperti ikan, kacang-kacangan, sayuran, dan buah-buahan.
     
    3. Memperluas edukasi tentang pentingnya gizi seimbang melalui seminar, pelatihan, dan kampanye media.
     
    4. Memperkuat intervensi gizi sensitif, seperti penyediaan air bersih, sanitasi, dan program perlindungan sosial untuk keluarga berpenghasilan rendah.
     
    Pentingnya Partisipasi Semua Pihak
    Hari Gizi dan Pangan Nasional bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat, sektor swasta, dan lembaga pendidikan.
     
    Intervensi spesifik seperti pemberian makanan tambahan untuk anak-anak sekolah dan kampanye kesehatan diharapkan dapat mempercepat pencapaian target penurunan stunting menjadi 14% pada 2024, sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
     
    Hari Gizi dan Pangan Nasional 2025 menjadi momen untuk merefleksikan pentingnya pola makan bergizi dan usaha bersama dalam memperbaiki kualitas gizi masyarakat.
     
    Dengan komitmen dari semua pihak, Indonesia dapat mencapai generasi yang lebih sehat dan berkualitas di masa depan.
     
    Baca Juga:
    Lestari Moerdijat: Dengan Pemberian Asupan Gizi yang Berimbang Dukung SDM yang Lebih Baik
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (WAN)

  • Cicipi Pedesan Sapi dan Sate Bagong Khas Kediri, Kuliner Pedas Nikmat yang Dijamin Bikin Nagih

    Cicipi Pedesan Sapi dan Sate Bagong Khas Kediri, Kuliner Pedas Nikmat yang Dijamin Bikin Nagih

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Isya Anshori 

    TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI – Jika Anda pecinta kuliner pedas dan sedang mencari makanan khas di Kediri, Pedesan Sapi Tiru Kidul adalah salah satu tempat yang wajib dikunjungi.

    Berdiri sejak 10 Oktober 2022, tempat makan ini menawarkan cita rasa khas yang menggugah selera, terutama bagi pecinta masakan pedas. 

    Dengan menu andalan berupa pedesan sapi dan sate bagong, kedai ini semakin dikenal sebagai destinasi wisata kuliner yang unik di Desa Tiru Kidul, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri.  

    Pemilik usaha ini, Dicky Putra Octaviyanto mengungkapkan, ia memilih menu pedesan sapi karena masih jarang ditemukan di Kediri.

    Inspirasi awalnya berasal dari tradisi keluarga yang selalu memasak olahan daging pedas saat Lebaran. 

    “Dari situlah saya berpikir untuk menghadirkan masakan yang bisa dinikmati masyarakat luas dengan rasa khas pedas dari daging sapi,” katanya, Jumat (24/1/2025). 

    Salah satu keunikan dari Pedesan Sapi Tiru Kidul adalah sate bagong.

    Berbeda dengan sate sapi biasa, sate bagong dibuat dari daging sapi tanpa lemak yang diolah sedemikian rupa dan diberi bumbu rahasia hingga memiliki tekstur empuk dengan rasa yang kaya.

    Nama bagong diambil dari tokoh pewayangan yang berbadan besar dan berkulit hitam.

    “Maka dari itu, kami aplikasikan ke dalam bentuk sate berukuran besar dengan warna kecokelatan khas bakaran bumbu rempah,” bebernya. 

    Setiap harinya, dapur Pedesan Sapi Tiru Kidul mengolah sekitar 20 kg daging sapi menjadi sate bagong dan 20 kg daging sapi untuk menu pedesan.

    Proses memasak dilakukan dengan teliti untuk menjaga kualitas dan cita rasa. 

    Bagi pelanggan yang datang, tersedia dua pilihan tingkat kepedasan pada menu pedesan, yaitu pedas sedang dengan harga Rp 23.000 dan pedas ekstra seharga Rp 25.000.

    Sedangkan sate bagong dijual dengan harga Rp 35.000 per porsi yang berisi dua tusuk sate seberat 100 gram.

    Tak hanya makanan, pengunjung juga bisa menikmati segarnya es dawet dengan pilihan rasa original seharga Rp 5.000 atau varian durian seharga Rp 20.000 saat musim durian tiba.  

    Setiap harinya, Pedesan Sapi Tiru Kidul mampu melayani sekitar 100-150 porsi pada hari biasa, dan meningkat menjadi 200-300 porsi saat akhir pekan.

    Banyak pelanggan datang bersama keluarga untuk menikmati hidangan pedas ini dengan suasana khas pedesaan. 

    “Tak sedikit pengunjung yang datang dari luar kota seperti Malang, Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto, hingga dari Kalimantan, Jawa Tengah, dan Yogyakarta,” ujar Dicky. 

    Pedesan Sapi Tiru Kidul juga menyediakan layanan makanan dalam bentuk frozen.

    Produk beku ini memungkinkan pelanggan membawa pulang sate maupun pedesan untuk dinikmati di rumah atau dikirim ke luar kota tanpa mengurangi kelezatannya.  

    Meski semakin populer, usaha ini tidak berencana membuka cabang di daerah lain.

    Dicky mengaku ingin mempertahankan keunikan Pedesan Sapi Tiru Kidul sebagai destinasi wisata kuliner khas di Kediri.

    “Kami ingin tempat ini tetap menjadi tujuan utama pecinta kuliner, bukan hanya sekadar membuka banyak outlet,” ujar Dicky. 

    Salah satu pelanggan setia, Imaniarta Putra, warga Kecamatan Gampengrejo, Kabupaten Kediri, mengungkapkan, dirinya dan keluarga selalu menyempatkan diri mampir ke Pedesan Sapi Tiru Kidul setiap kali melewati daerah tersebut, terutama saat dalam perjalanan dari arah Blitar.  

    Dia menambahkan, sate bagong menjadi menu favorit yang selalu ia pesan. 

    “Saya suka satenya, gurih dan empuk. Untuk tingkat kepedasannya juga lumayan dan bisa disesuaikan dengan selera,” ujarnya.  

  • Racikan Minuman Tradisional ini Bisa Bantu Kurangi Lemak Perut hingga Kontrol Tekanan Darah – Halaman all

    Racikan Minuman Tradisional ini Bisa Bantu Kurangi Lemak Perut hingga Kontrol Tekanan Darah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Indonesia dikenal dengan racikan minuman tradisional yang tidak hanya nikmat, tapi juga berkhasiat bagi kesehatan. Salah satunya adalah Wedang Jahe yang dicampur dengan perasan air lemon.

    Selain sebagai bahan masakan, kombinasi jahe dan lemon yang sering diolah menjadi minuman hangat atau wedang diyakini memiliki berbagai manfaat kesehatan berkat kandungan alaminya. 

    Jahe mengandung gingerol, senyawa bioaktif yang dikenal memiliki sifat antiinflamasi dan antioksidan. Sementara itu, lemon kaya akan vitamin C yang berfungsi sebagai antioksidan, di mana salah satu khasiatnya dapat membantu meningkatkan imunitas tubuh. 

    Wedang Jahe dengan lemon tidak hanya memberikan rasa hangat dan nyaman, tetapi juga mendukung kesehatan tubuh secara keseluruhan. Berikut ini penjelasan lebih lanjut terkait manfaat dari jahe dan lemon yang baik untuk kesehatan tubuh.

    Mengutip dari laman Times of India, jahe mengandung senyawa yang disebut gingerol. Di mana, senyawa ini dapat membantu meningkatkan metabolisme dan mengurangi penumpukan lemak di area perut.

    Hasil dari sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2020 dan diunggah dalam National Library of Medicine,  menunjukkan bahwa minum air jahe secara signifikan menurunkan lemak darah, seperti trigliserida, dan kolesterol total dibandingkan dengan kelompok yang tidak meminumnya. Hal ini menunjukkan bahwa air jahe dapat membantu mengurangi kadar kolesterol.

    Di sisi lain, jus lemon kaya akan vitamin C yang dapat membantu memecah molekul lemak. Sebab itu, kombinasi jahe dan lemon dinilai ampuh untuk mengurangi lemak membandel di dalam perut.

    Manfaat lain dari jahe dan lemon juga dapat mendukung penurunan berat badan secara keseluruhan. Jahe meningkatkan pencernaan dan mengurangi nafsu makan dengan meningkatkan tingkat rasa kenyang, sehingga kamu akan merasa kenyang lebih lama. 

    Lemon mengandung senyawa yang dapat membantu meningkatkan metabolisme tubuh, terutama dalam membakar lemak. 

    Selain itu, lemon juga mendukung proses detoksifikasi, membantu tubuh membuang racun yang dapat mengganggu penurunan berat badan. Mengonsumsi air lemon secara teratur, sebagai bagian dari pola makan sehat dan seimbang, dapat menjadi pelengkap yang baik dalam upaya mencapai berat badan yang sehat.

    Membantu Mengontrol Tekanan Darah

    Jahe dikenal karena kemampuannya untuk meningkatkan sirkulasi darah dan merelaksasikan pembuluh darah, yang keduanya dapat mengurangi tekanan darah tinggi. Sementara kalium dalam lemon juga membantu kesehatan jantung dengan mengurangi ketegangan pembuluh darah. 

    Seiring berjalannya waktu, menambahkan minuman ini ke dalam rutinitas harian dapat membantu meningkatkan kesehatan kardiovaskular.

    Membantu Detoksifikasi Tubuh

    Minuman ini juga dapat mendukung detoksifikasi tubuh secara menyeluruh. Jahe kaya akan antioksidan yang berperan penting dalam membuang racun dan melawan radikal bebas, sehingga mendukung perlindungan tubuh dari kerusakan sel. 

    Sementara itu, lemon membantu proses pembuangan produk limbah dari hati dan ginjal, mendukung fungsi organ-organ vital tersebut. 

    Kombinasi efek pembersihan ini tidak hanya meningkatkan kesehatan secara keseluruhan tetapi juga memberikan manfaat seperti kulit yang lebih cerah dan peningkatan energi.

    Meningkatkan Pencernaan dan Mengurangi Kembung

    Jika kamu sering mengalami masalah pencernaan, termasuk kembung, mengonsumsi racikan minuman tradisional ini dapat membantumu untuk mengatasinya. Jahe mengandung senyawa anti-peradangan yang dapat membantu meningkatkan penyerapan nutrisi dan menenangkan sistem pencernaan. 

    Mengutip Jurnal Gastroenterol Hepatol Eropa, sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2008, menemukan bahwa jahe membantu mempercepat pengosongan lambung dan meningkatkan kontraksi lambung yang lebih kuat pada individu yang sehat. Efek ini juga dapat bermanfaat bagi orang dengan masalah pencernaan atau gejala terkait.

    Resep Simpel Wedang Jahe Lemon

    Mengutip dari laman Kompas, berikut resep Wedang Jahe Lemon dari buku  “ANEKA RAMUAN JAMU TRADISIONAL UNTUK KEBUGARAN & KESEHATAN” (2021) oleh Cahaya Novianti terbitan Penerbit Andi. 

    Bahan-bahan:

    2 ruas jahe ukuran sedang
    1 buah jeruk lemon segar ukuran sedang
    Kayu manis ±6 cm 
    6 kuntum bunga lawang (pekak) 
    ±3 gelas air 
    Madu secukupnya 

    Cara Membuat:

    Siapkan panci, tuang 3 gelas air, dan panaskan hingga mendidih.
    Cuci bersih jahe dan iris tipis, kemudian memarkan agar aroma dan rasanya keluar.
    Potong jeruk lemon segar menjadi beberapa bagian kecil.
    Susun irisan jahe, potongan lemon, kayu manis, dan bunga lawang ke dalam mangkuk tahan panas.
    Tuangkan air mendidih ke dalam mangkuk hingga semua bahan terendam. dan tambahkan madu sesuai selera untuk memberikan rasa manis alami.
    Biarkan minuman dingin sejenak agar rasa bahan-bahan menyatu, dan siap untuk dinikmati.

    #LokalAsri #ArahkanAksiAsrikanIndonesia #TribunNetwork #MataLokalMenjangkauIndonesia

  • Puber ke 3 Laki-laki pada Usia Berapa? Ini Tahapannya

    Puber ke 3 Laki-laki pada Usia Berapa? Ini Tahapannya

    Jakarta

    Pubertas atau puber merupakan masa transisi kehidupan secara fisik bertransisi dari anak-anak ke dewasa. Puber termasuk bagian alami dari perkembangan yang terjadi pada laki-laki maupun perempuan.

    Dilansir Cleveland Clinic, umumnya, masa pubertas laki-laki sampai umur 16-17 tahun. Namun, setiap anak bisa berbeda sehingga bisa bervariasi.

    Usia Puber ke-3 Laki-laki

    Umumnya, puber pada laki-laki dimulai antara usia 9 hingga 17 tahun. Tahapan pubertas biasanya mengikuti alur tertentu dengan perkembangan perubahan fisik, yang juga melibatkan perubahan emosional dan mental.

    Seorang ahli perkembangan anak, Professor James M. Tanner, mengidentifikasi tahapan pubertas. Saat ini, tahapan pubertas tersebut dikenal sebagai peringkat kematangan seksual (SMR).

    Menurut Tahapan Tanner, puber ketiga pada laki laki terjadi pada usia 10-16 tahun. Mengutip Healthline, tahap ke-3 puber laki-laki ditandai dengan perubahan fisik menjadi lebih jelas, seperti, penis bertambah panjang, otot menjadi lebih besar, suara yang mulai berubah, hingga mimpi basah.

    Tahapan Usia Pubertas Pada Laki-laki

    Tahap-tahap puber berfungsi sebagai panduan umum untuk perkembangan fisik, (meskipun tiap orang punya jadwal pubertas yang berbeda).

    Tahapan Tanner menyebut ada lima tahap pubertas untuk anak laki-laki. Tahap mengenai pubertas bisa menjadi panduan bagi orang tua, untuk melihat perubahan pada putranya.

    Berdasarkan tahapan Tanner, berikut adalah 5 tahapan puber pada anak laki-laki:

    Tahap Puber ke 1

    Pada tahap ini disebut masa prapubertas. Di mana, testis masih berukuran kecil dan falus (penis) seperti anak-anak dan belum ada rambut kemaluan.

    Fase ini, anak laki-laki belum mengalami perubahan yang terlihat. Namun, kelenjar adrenal tengah mengalami pematangan.

    Tahap Puber ke-2 Laki-laki (Antara Usia 9 dan 14 Tahun)

    Pada tahap ini, umumnya anak laki-laki mengalami:

    Mulai pertumbuhan testis dan skrotum.Mulai tumbuh bulu-bulu halus di sekitar penis dan ketiak.Peningkatan tinggi badan, yang bisa menimbulkan masalah pertumbuhan.Ada perubahan komposisi tubuh dibarengi penurunan lemak tubuh (jaringan adiposa) .Mungkin mulai memiliki bau badan.

    Tahap Puber ke-3 Laki-laki (Antara Usia 10-16 Tahun)

    Kelanjutan pertumbuhan penis dan testis. Mimpi basah (Emisi nokturnal) juga bisa terjadi.Rambut kemaluan mulai menggelap dan kasar (biasanya bentuk segitiga di area genital).Adanya peningkatan tinggi badanJadi sering berkeringat (yang bisa menyebabkan bau badan).Muncuk perubahan vokal.Peningkatan massa otot.

    Tahap Puber ke-4 Laki-laki (Antara Usia 11 dan 16 Tahun)

    Ukuran penis bertumbuh, dan terjadi penggelapan kulit pada skrotum dan testis.Tonjolan merah pada testis (ugae) mulai terbentuk.Rambut kemaluan tetap berbentuk segitiga kasar.Perkembangan jerawat.Suara terus pecah.

    Tahap Puber ke-5 Laki-laki (17 Tahun hingga Awal 20 Tahunan)

    Pada tahap terakhir ini, anak laki-laki menyelesaikan pertumbuhan dan perkembangan fisiknya.

    Rambut kemaluan mungkin bisa tumbuh sampai paha dan beberapa diantaranya punya rambut sepanjang pusar.

    (khq/fds)

  • Hindari 10 Makanan Bikin Kolesterol Ini Saat Liburan Isra Miraj dan Imlek

    Hindari 10 Makanan Bikin Kolesterol Ini Saat Liburan Isra Miraj dan Imlek

    Jakarta, Beritasatu.com – Mendekati penghujung Januari 2025, liburan Isra Miraj (atau Isra Mikraj) dan Tahun Baru Imlek menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh banyak orang karena bisa mengunjungi berbagai tempat dengan beragam kuliner. Namun, Anda harus berhati-hati karena terdapat beberapa makanan yang bikin kolesterol dan bisa membuat masalah kesehatan.

    Saat menikmati liburan, sering kali tergoda untuk mencicipi berbagai makanan lezat yang justru dapat memicu masalah kesehatan, terutama bagi pengidap kolesterol.

    Untuk menjaga kesehatan selama liburan, penting untuk mengenali berbagai jenis makanan bikin kolesterol tinggi yang sebaiknya dihindari seperti berikut ini, dikutip dari Healthline, Jumat (24/1/2025).

    1. Makanan yang digoreng
    Makanan seperti ayam goreng, kentang goreng, dan gorengan lainnya mengandung lemak trans yang tinggi. Lemak trans ini dapat meningkatkan kolesterol jahat (LDL) dan menurunkan kolesterol baik (HDL). Proses penggorengan yang menggunakan minyak terhidrogenasi menjadi salah satu penyebab utama kandungan lemak trans yang tinggi.

    2. Daging merah
    Daging merah, seperti daging sapi, kambing, dan babi, mengandung lemak jenuh yang dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL. Mengonsumsi daging merah secara berlebihan juga dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan jantung.

    3. Makanan olahan daging (sosis, bakon, ham)
    Makanan olahan daging kaya akan lemak jenuh, sodium, dan bahan pengawet. Kandungan ini dapat memicu peningkatan kolesterol LDL dan tekanan darah, yang pada akhirnya berisiko memengaruhi kesehatan jantung.

    4. Produk susu penuh lemak
    Susu, keju, dan yoghurt yang terbuat dari susu penuh lemak mengandung lemak jenuh tinggi. Jika dikonsumsi secara berlebihan, produk ini dapat menyebabkan penumpukan plak di pembuluh darah dan meningkatkan risiko kolesterol tinggi.

    5. Makanan cepat saji (fast food)
    Banyak makanan cepat saji mengandung lemak trans, lemak jenuh, dan garam dalam jumlah tinggi. Kombinasi ini tidak hanya meningkatkan kolesterol jahat, tetapi juga menurunkan kolesterol baik, serta meningkatkan tekanan darah.

    6. Makanan dengan pemanis buatan
    Kue, donat, dan permen yang kaya akan gula tambahan dapat meningkatkan kadar trigliserida dalam darah. Kadar trigliserida yang tinggi berkaitan erat dengan risiko kolesterol tinggi dan penyakit jantung.

    7. Makanan dengan mentega
    Mentega mengandung lemak jenuh yang dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL. Meskipun rasanya nikmat, penting untuk membatasi konsumsinya dan memilih alternatif yang lebih sehat, seperti minyak zaitun.

    8. Minyak kelapa dan minyak sawit
    Kedua jenis minyak ini mengandung lemak jenuh dalam jumlah tinggi. Konsumsi berlebihan dapat meningkatkan kolesterol jahat dalam darah. Meskipun minyak kelapa memiliki beberapa manfaat, penggunaannya tetap perlu dibatasi.

    9. Keripik dan camilan olahan
    Keripik kentang dan makanan ringan olahan sering kali mengandung lemak trans yang tinggi, ditambah dengan garam dan bahan pengawet. Kandungan ini dapat memicu peningkatan kolesterol jahat dan menurunkan kualitas kesehatan.

    10. Minuman dengan kandungan gula tinggi
    Soda, minuman energi, dan minuman manis lainnya dapat meningkatkan kadar trigliserida, yang kemudian berkontribusi pada peningkatan kolesterol LDL. Selain itu, konsumsi minuman manis juga berdampak buruk pada kesehatan jantung secara keseluruhan.

    Tips Menjaga Kolesterol Selama Liburan
    Agar liburan tetap sehat, disarankan untuk lebih banyak mengonsumsi makanan berserat tinggi seperti sayur dan buah. Makanan ini membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah.

    Selain itu, menjaga aktivitas fisik selama liburan dan menghindari kebiasaan buruk seperti merokok juga penting untuk mencegah lonjakan kolesterol.

    Dengan mengenali makanan yang dapat memicu kolesterol tinggi, Anda bisa lebih bijak dalam memilih hidangan selama liburan. Nikmati momen bersama keluarga dan teman tanpa mengorbankan kesehatan Anda.

    Jadikan liburan Isra Miraj dan Imlek sebagai waktu untuk memulai pola makan yang lebih sehat dengan menghindari makanan bikin kolesterol dan menggantinya dengan pilihan yang lebih baik.

  • Konsumsi Garam Berlebihan Meningkatkan Tekanan Darah, Bisa Mengakibatkan Ibu Hamil Keguguran – Halaman all

    Konsumsi Garam Berlebihan Meningkatkan Tekanan Darah, Bisa Mengakibatkan Ibu Hamil Keguguran – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menjaga kesehatan ibu hamil langkah utama yang perlu diperhatikan ialah nutrisi yang dikonsumsi oleh si ibu. 

    Dikutip dari website Kemenkes, ibu hamil harus memiliki status gizi yang baik serta mengonsumsi makanan yang beranekaragam baik proporsi dan jumlahnya.

    Ini dikarenakan ibu harus memenuhi kebutuhan zat gizi untuk dirinya dan untuk pertumbuhan dan perkembangan janinnya.

    Namun, dalam menjaga perkembangan janin yang sehat tidak cukup hanya dengan menjaga nutrisi ibu dalam keadaan baik tetapi juga perlu menghindari ataupun mengurangi asupan yang tidak baik dikonsumsi berlebihan oleh bunda, salah satunya dengan mengonsumsi garam dapur secara berlebihan. 

    Konsultan kesehatan, dr Carlinda Nekawaty mengatakan, dalam pola makannya, ibu hamil perlu membatasi konsumsi natrium ataupun garam dapur karena dapat meningkatkan tekanan darah.

    “Ini sangat membahayakan bagi ibu hamil karena dapat menyebabkan risiko keguguran, bayi lahir prematur, risiko kerusakan organ, dan risiko terjadinya placental abruption atau kondisi plasenta terlepas dari dinding rahim,” hal ini disampaikan dr Carlinda dalam keterangannya, Jumat (25/1/2025).

    Saat ini hipertensi,  pada kehamilan menjadi penyebab kematian ibu terbanyak di tahun 2023.

    “Oleh karena itu, penting bagi ibu untuk membatasi mengonsumsi makanan yang mampu meningkatkan tekanan darah, salah satunya natrium atau garam dapur,” katanya. 

    Head of Medical Affairs Pyfagroup ini mengatakan, kebutuhan nutrisi yang penting bagi ibu hamil.

    Salah satunya mengonsumsi asam folat dan folat merupakan bentuk dari vitamin B-9 dan menjadi nutrisi yang penting dikonsumsi oleh ibu hamil. 

    “Folat berperan penting dalam mencegah kecacatan pada bayi selama masa kandungan seperti kelainan serius pada otak dan sumsum tulang belakang,” katanya. 

    Asam folat merupakan bentuk sintetis folat yang dapat ditemukan dalam suplemen dan makanan yang bergizi yang mampu menurunkan resiko kelahiran prematur.

    Menurut National Institutes of Health (NIH), 4 makanan dengan kadar folat tertinggi yaitu bayam, hati sapi, asparagus, dan kacang polong hitam.

    Ibu hamil juga disarankan mengonsumsi makanan yang mengandung kalsium dan vitamin D.

    Dikutip dari The American College of Obstetricians and Gynecologist (ACOG), ibu hamil memerlukan 1000 mg kalsium dan vitamin D sebanyak 600 IU per-hari yang diperuntukan untuk pembentukan tulang dan gigi bayi yang kuat. Ibu dapat mengonsumsi makanan seperti susu, beragam jenis ikan air laut dan tawar, telur, keju, dan yogurt.

    “Zat besi merupakan nutrisi yang paling penting dipenuhi oleh ibu hamil. Hal ini dikarenakan, zat besi digunakan untuk membuat hemoglobin yang bertugas untuk membawa asupan oksigen ke jaringan tubuh,” katanya. 

    Dikutip dari website Kemenkes, ibu hamil membutuhkan 27 mg zat besi dalam sehari. Bila ibu hamil kekurangan zat besi dapat berdampak bagi kesehatan si ibu dan janin seperti risiko kelahiran prematur, bayi terlahir dengan berat badan yang rendah, dan depresi pasca persalinan.

    Dikutip dari The American College of Obstetricians and Gynecologist (ACOG), Ibu dapat mengonsumsi makanan seperti daging merah tanpa lemak, unggas, ikan, sereal yang telah diperkaya zat besi, kacang-kacangan, maupun sayuran hijau.

    Sebagai bagian dari komitmen mendukung program sehat, Carlinda mengatakan, pihaknya tengah melakukan riset untuk mengembangkan solusi medis yang dapat membantu mencegah dan menangani hipertensi pada kehamilan. 

    “Kami memperkenalkan produk baru yang pertama dan satu-satunya di Indonesia yang mampu mengatasi permasalahan hipertensi pada kehamilan serta diharapkan dapat membantu menekan angka kematian ibu di Indonesia,” katanya. (Eko Sutriyanto)

  • Ternyata Segini Durasi Jalan Kaki yang Bantu Lenyapkan Lemak di Perut

    Ternyata Segini Durasi Jalan Kaki yang Bantu Lenyapkan Lemak di Perut

    Jakarta

    Jalan kaki merupakan aktivitas yang secara ilmiah bermanfaat untuk kesehatan tubuh, salah satunya membantu mengurangi lemak visceral alias lemak di perut. Lantas, berapa durasi jalan kaki yang dapat membantu menghempaskan lemak di perut?

    Jawabannya, tergantung pada durasi, intensitas dan konsistensinya. Baik berjalan santai atau berjalan cepat jika dengan durasi yang tepat dapat memaksimalkan pembakaran lemak.

    Durasi Jalan Kaki untuk Membakar Lemak Perut

    Dikutip dari laman Eat This, kunci utama untuk membakar lemak adalah konsistensi dan durasi yang tepat. Sederhananya, bisa dengan menargetkan berjalan kaki selama 30 hingga 60 menit setiap hari, 5-6 hari seminggu.

    Waktu tersebut memenuhi kriteria yang direkomendasikan, yang menunjukkan bahwa 150 hingga 300 menit kardio sedang per minggu efektif untuk menghilangkan lemak. Untuk pemula, mulailah dengan berjalan kaki lebih pendek, sekitar 20-30 menit.

    Nantinya, secara bertahap waktu dan intensitas dapat ditingkatkan seiring dengan peningkatan daya tahan tubuh.

    Berjalan kaki selama 30 menit dapat membakar lemak tubuh, terutama jika mempertahankan kecepatan tetap yang membuat detak jantung mencapai zona pembakaran lemak, yakni sekitar 65-80 persen dari detak jantung maksimum.

    Jalan kaki yang lebih lama dengan kecepatan cepat akan meningkatkan pembakaran kalori, sehingga menciptakan defisit yang dibutuhkan untuk menghilangkan lemak menjadi lebih mudah. Pada akhirnya, latihan jalan kaki terbaik adalah yang dapat dilakukan secara konsisten, baik dengan jalan kaki yang lebih pendek dan berintensitas tinggi atau sesi yang lebih lama dan bertempo tetap.

    Ada beberapa cara jalan kaki yang dapat dilakukan untuk menghempaskan lemak di perut, yakni:

    Interval Jalan Cepat

    Ini dapat dilakukan secara bergantian antara 2 menit jalan cepat dan 1 menit dengan kecepatan pemulihan yang lebih lambat. Ulangi selama 20 hingga 30 menit. Interval ini sangat cocok untuk jadwal yang padat.

    Jalan Menanjak

    Untuk melakukan cara jalan kaki ini, cobalah dengan rute yang berbukit atau gunakan treadmill untuk melatih lebih banyak otot, termasuk otot bokong dan inti tubuh.

    Jalan dengan Rompi Pemberat

    Berjalan kaki dengan menggunakan rompi pemberat menambah daya tahan, dapat meningkatkan pembakaran kalori, dan mengaktifkan lebih banyak otot.

    Jalan Jauh yang Stabil

    Cobalah untuk menyisihkan satu hari dalam seminggu untuk jalan yang lebih lambat, dan dengan kecepatan yang stabil selama 60 menit atau lebih. Ini membantu membangun daya tahan dan menjaga momentum pembakaran lemak.

    (sao/kna)

  • Praktisi ingatkan warga batasi makanan manis saat Imlek

    Praktisi ingatkan warga batasi makanan manis saat Imlek

    Jakarta (ANTARA) – Praktisi kesehatan Prof. Dr. dr. Imam Subekti, Sp. P.D, Subsp. E.M.D. (K), FINASIM mengingatkan masyarakat agar membatasi konsumsi makanan manis termasuk saat perayaan Imlek seperti kue keranjang, dodol, dan permen demi mencegah terkena diabetes.

    “Meskipun kelezatan makanan ini menjadi bagian tak terpisahkan dari kebahagiaan perayaan, konsumsi berlebihan makanan manis dapat meningkatkan risiko kesehatan, terutama terkait dengan diabetes,” kata dokter spesialis penyakit dalam subspesialis endokrinologi metabolik dan diabetes itu dalam keterangan resminya di Jakarta, Kamis.

    Imam yang telah dikukuhkan sebagai Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu menjelaskan konsumsi makanan manis yang berlebihan, terutama dalam periode perayaan, dapat berkontribusi pada peningkatan berat badan, yang dapat meningkatkan risiko terjadinya diabetes.

    Tubuh obesitas tidak hanya mengurangi estetika penampilan dan menghambat aktivitas sehari-hari, tetapi juga menyebabkan penurunan sensitivitas tubuh terhadap insulin, yang dikenal sebagai resistensi insulin.

    Dikatakan Imam, awalnya, pankreas akan memproduksi lebih banyak insulin untuk mengatasi hal tersebut. Namun, jika kondisi ini berlanjut, pankreas akan mengalami kelelahan dan berujung pada terjadinya diabetes.

    “Oleh karena itu, menjaga berat badan tetap ideal sangat penting untuk mengurangi risiko diabetes, terutama di tengah godaan makanan manis saat perayaan,” ujar dokter yang berpraktik di RS Pondok Indah – Pondok Indah itu.

    Secara umum, obesitas adalah kondisi tubuh dengan penumpukan lemak yang berlebih. Menurut Imam, cara pengukuran kadar lemak yang akurat adalah dengan CT-scan atau MRI.

    Namun, mengingat pemeriksaan dengan alat ini tidaklah murah dan hanya tersedia di tempat tertentu seperti rumah sakit saja, maka cara lain yang digunakan adalah dengan pengukuran indeks massa tubuh (IMT), yaitu berat badan kuadrat (dalam kilogram) dibagi tinggi badan (dalam meter).

    IMT disebut normal jika hasilnya berada di rentang 18 – 22,9, disebut berlebih pada rentang 23– 25, obesitas 1 pada rentang 25 – 30, dan obesitas 2 jika berada di atas 30 dalam satuan kg/m2.

    Untuk mengukur komposisi massa tubuh juga dapat dilakukan dengan alat khusus seperti densitometer tubuh.

    Imam menambahkan, adapun faktor yang membuat seseorang mengalami obesitas, yaitu asupan berlebih, penggunaan energi yang kurang, genetik, dan penyakit dengan faktor pertama dan kedua yang paling banyak terjadi.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Azis Kurmala
    Copyright © ANTARA 2025

  • Hari Gizi Nasional 2025, Ini 8 Tips Berikan Gizi Seimbang untuk Anak

    Hari Gizi Nasional 2025, Ini 8 Tips Berikan Gizi Seimbang untuk Anak

    Jakarta, Beritasatu.com – Setiap 25 Januari, Indonesia memperingati Hari Gizi Nasional sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya para orang tua, tentang pentingnya gizi seimbang bagi anak-anak. Lalu, bagaimana tips memberikan gizi seimbang untuk anak?

    Gizi yang baik tidak hanya menunjang pertumbuhan fisik, tetapi juga mendukung perkembangan otak dan kesehatan anak secara keseluruhan.

    Berikut ini delapan tips memberikan gizi seimbang untuk anak yang dapat diterapkan sehari-hari, dikutip dari laman Health Park Pediatrics, Kamis (23/1/2025).

    1. Biasakan anak sarapan
    Sarapan adalah waktu makan yang sangat penting bagi anak untuk memulai hari. Pastikan menu sarapan mengandung gizi seimbang, terutama protein, karena protein membantu anak merasa kenyang lebih lama dan meningkatkan konsentrasi. Variasikan menu sarapan agar anak tidak bosan, seperti roti gandum dengan telur, oatmeal dengan buah, atau smoothie berbasis susu rendah lemak.

    2. Kurangi konsumsi gula
    Makanan tinggi gula sering kali menjadi penyebab utama obesitas dan berbagai masalah kesehatan, seperti diabetes tipe 2 dan hiperaktif. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk membatasi konsumsi gula pada anak. Sebagai alternatif, pilih makanan manis alami seperti buah segar, madu, atau yoghurt tanpa tambahan gula.

    3. Pilih alternatif makanan yang lebih sehat
    Mengganti makanan tidak sehat dengan pilihan yang lebih bergizi dapat membantu anak tetap menikmati makanan favoritnya tanpa mengorbankan kesehatannya. Misalnya, gunakan susu rendah lemak alih-alih susu murni, ganti minyak goreng dengan minyak zaitun, atau pilih air mineral dibandingkan soda. Diskusikan pilihan makanan sehat ini dengan anak agar mereka tetap merasa dilibatkan dalam prosesnya.

    4. Buat buah dan sayur lebih menarik
    Anak-anak cenderung enggan mengonsumsi buah dan sayur jika tampilannya tidak menarik. Salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan menyajikan buah dan sayur secara kreatif. Misalnya, buat salad buah berwarna-warni, masukkan sayuran ke dalam sup atau pasta favorit anak, dan simpan buah utuh di tempat yang mudah dijangkau. Variasikan resep setiap minggu agar anak tidak bosan.

    5. Kendalikan konsumsi camilan
    Camilan sering kali menjadi salah satu faktor yang menghambat pola makan sehat. Agar konsumsi camilan lebih terkontrol, ajak anak makan di meja makan, bukan di depan TV atau gadget. Pilih camilan sehat seperti wortel dengan hummus, kacang-kacangan, atau buah kering. Sajikan camilan dalam porsi kecil untuk mencegah makan berlebihan.

    6. Kurangi waktu layar (screen time)
    Penggunaan gadget yang berlebihan dapat memengaruhi kebiasaan makan anak. Saat menonton televisi atau bermain gadget, anak cenderung makan tanpa berpikir dan memilih makanan yang kurang sehat. Oleh karena itu, batasi waktu layar anak dan ajak mereka melakukan aktivitas lain, seperti bermain di luar rumah atau membantu memasak.

    7.  Libatkan anak dalam belanja dan memasak
    Ajak anak ikut serta saat berbelanja bahan makanan. Beri mereka kesempatan memilih sayur atau buah yang ingin mereka coba. Selain itu, melibatkan anak dalam memasak dapat meningkatkan minat mereka terhadap makanan sehat dan memperluas wawasan mereka tentang gizi.

    8. Terapkan gaya hidup sehat sebagai contoh
    Anak-anak cenderung meniru perilaku orang tua. Oleh karena itu, tunjukkan komitmen Anda terhadap pola makan sehat dan gaya hidup aktif. Ketika anak melihat Anda konsisten menjalankan kebiasaan ini, mereka akan lebih termotivasi untuk mengikuti.

    Menanamkan kebiasaan makan bergizi sejak dini adalah investasi jangka panjang untuk kesehatan anak. Dalam momentum Hari Gizi Nasional 2025 ini, mari tingkatkan kesadaran akan pentingnya tips memberikan gizi seimbang untuk anak, sehingga generasi mendatang tumbuh lebih sehat, cerdas, dan produktif. Pola makan sehat bukan sekadar kebutuhan, tetapi juga fondasi untuk masa depan yang lebih baik.