Produk: lemak

  • Benarkah Makan Pedas Bisa Turunkan Berat Badan?

    Benarkah Makan Pedas Bisa Turunkan Berat Badan?

    Jakarta, Beritasatu.com – Siapa yang tidak menyukai makanan pedas? Di Indonesia, makanan pedas bukan sekadar pilihan, tetapi telah menjadi bagian dari budaya kuliner yang kaya rasa. Namun, di balik popularitasnya, muncul pertanyaan benarkah makan pedas bisa menurunkan berat badan?

    Banyak orang percaya makanan pedas dapat membantu mengontrol berat badan. Klaim ini sering dikaitkan dengan kemampuan rasa pedas untuk menekan nafsu makan atau meningkatkan metabolisme tubuh. Meski begitu, sejauh mana kebenaran di balik anggapan ini? Berikut ini penjelasan lebih lanjut.

    Kapsaisin dan Metabolisme Tubuh
    Kapsaisin adalah senyawa aktif dalam cabai yang bertanggung jawab atas sensasi pedas. Penelitian menunjukkan kapsaisin memiliki kemampuan untuk meningkatkan metabolisme tubuh, yaitu proses pembakaran kalori.

    Beberapa studi bahkan menyebut konsumsi kapsaisin dapat meningkatkan suhu tubuh sementara, sehingga meningkatkan jumlah kalori yang terbakar.

    Menurut Cleveland Clinic, individu yang rutin mengonsumsi makanan pedas cenderung memiliki indeks massa tubuh (BMI) yang lebih rendah dibandingkan mereka yang jarang atau tidak mengonsumsi makanan pedas.

    Selain itu, kapsaisin juga diketahui mampu menekan nafsu makan. Senyawa ini bekerja dengan memengaruhi area otak yang mengatur rasa lapar dan kenyang, sehingga membuat seseorang merasa lebih cepat kenyang dan cenderung mengurangi asupan kalori sepanjang hari.

    Bukti Penelitian dan Hasilnya
    Walaupun penelitian menunjukkan potensi manfaat kapsaisin dalam membantu menurunkan berat badan, efeknya cenderung bersifat moderat.

    Sebuah meta-analisis mengungkapkan konsumsi kapsaisin dapat meningkatkan pembakaran kalori sekitar 50 kalori per hari. Namun, jumlah ini dianggap terlalu kecil untuk menghasilkan penurunan berat badan yang signifikan tanpa dukungan pola makan sehat dan olahraga teratur.

    Faktor individu juga berperan besar dalam efektivitas kapsaisin. Tidak semua orang merespons konsumsi kapsaisin dengan cara yang sama. Beberapa mungkin mengalami peningkatan metabolisme yang signifikan, sementara yang lain tidak merasakan perubahan berarti. Toleransi terhadap makanan pedas juga dapat berkembang seiring waktu, yang dapat mengurangi dampak positif dari konsumsi kapsaisin.

    Tips Menambah Makanan Pedas dalam Diet
    Jika Anda ingin mencoba makanan pedas sebagai bagian dari strategi diet, berikut ini tips yang bisa diterapkan.

    1. Tambahkan cabai segar atau saus pedas ke dalam hidangan Anda untuk meningkatkan rasa sekaligus mendapatkan manfaat kapsaisin.

    2. Padukan makanan pedas dengan sumber protein, seperti ayam tanpa lemak, ikan, atau kacang-kacangan agar merasa kenyang lebih lama.

    3. Jangan hanya mengandalkan makanan pedas untuk mengontrol berat badan. Pastikan untuk tetap menerapkan pola makan sehat secara keseluruhan dan berolahraga secara rutin.

    Benarkah makan pedas bisa menurunkan berat badan? Jawabannya, makanan pedas memang memiliki manfaat kesehatan, termasuk potensi membantu pengelolaan berat badan melalui peningkatan metabolisme dan pengendalian nafsu makan. Namun, efeknya bersifat moderat dan tidak cukup signifikan jika tidak disertai pola makan seimbang dan gaya hidup aktif.

  • Apakah Boleh Makan Pedas Setiap Hari? Ini Faktanya

    Apakah Boleh Makan Pedas Setiap Hari? Ini Faktanya

    Jakarta, Beritasatu.com – Makanan pedas telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kuliner Indonesia. Meski begitu, apakah boleh makan pedas setiap hari?

    Berbagai hidangan khas Nusantara menggunakan cabai dan rempah-rempah sebagai bumbu utama untuk memberikan sensasi pedas yang menggugah selera.

    Banyak orang bahkan merasa kurang puas jika makan tanpa tambahan sambal atau cabai. Namun, apakah boleh makan pedas setiap hari?

    Dikutip dari laman Everyday Health, secara umum, konsumsi makanan pedas setiap hari tidak berbahaya selama dilakukan dalam batas wajar dan tidak menimbulkan gangguan pada sistem pencernaan. Sayangnya, jika dikonsumsi secara berlebihan, makanan pedas dapat memicu berbagai masalah kesehatan, seperti sakit perut, mulas, nyeri dada, diare, hingga naiknya asam lambung.

    Oleh karena itu, penting untuk menyesuaikan jumlah dan tingkat kepedasan dengan kapasitas tubuh masing-masing agar tidak berdampak buruk bagi kesehatan.

    Dampak Makan Pedas bagi Kesehatan
    Makanan pedas mengandung senyawa aktif bernama kapsaisin, yang bertanggung jawab atas sensasi panas dan terbakar pada lidah, tenggorokan, hingga saluran pencernaan.

    Kapsaisin bekerja dengan merangsang reseptor rasa sakit pada tubuh, sehingga menimbulkan sensasi pedas dan panas saat dikonsumsi.

    Jika dikonsumsi dalam jumlah wajar, kapsaisin dapat memberikan beberapa manfaat kesehatan, seperti meningkatkan metabolisme, membantu pembakaran lemak, serta merangsang pelepasan endorfin yang dapat meningkatkan suasana hati. Namun, jika dikonsumsi berlebihan, efeknya bisa berbalik menjadi negatif seperti berikut ini.

    1. Iritasi pada saluran pencernaan
    Mengonsumsi makanan pedas secara berlebihan dapat menyebabkan peradangan pada lapisan lambung dan usus, yang berisiko memicu gastritis atau naiknya asam lambung.

    2. Diare dan gangguan pencernaan
    Beberapa orang mungkin mengalami diare setelah mengonsumsi makanan pedas, terutama jika tubuh tidak terbiasa dengan tingkat kepedasan yang tinggi.

    3. Nyeri perut dan dada
    Sensasi terbakar yang ditimbulkan oleh makanan pedas dapat menyebabkan nyeri di bagian perut atau dada, terutama pada orang yang memiliki masalah asam lambung atau GERD (gastroesophageal reflux disease).

    4. Iritasi pada kulit dan mata
    Residu dari makanan pedas yang menempel di tangan dapat menyebabkan iritasi jika menyentuh mata atau kulit yang sensitif. Oleh karena itu, mencuci tangan dengan sabun setelah makan makanan pedas sangat dianjurkan.

    Tips Konsumsi Makanan Pedas dengan Aman
    Jika Anda menyukai makanan pedas dan ingin mengonsumsinya setiap hari, ada beberapa tips yang bisa dilakukan agar tetap aman bagi kesehatan seperti berikut ini.

    – Sesuaikan dengan toleransi tubuh
    Tidak semua orang memiliki toleransi yang sama terhadap makanan pedas. Jika merasa tidak nyaman setelah makan pedas, sebaiknya kurangi jumlahnya.

    – Hindari makan pedas saat perut kosong
    Mengonsumsi makanan pedas tanpa makanan pendamping dapat meningkatkan risiko iritasi lambung. Sebaiknya makan bersama nasi atau makanan berserat tinggi untuk mengurangi efek sampingnya.

    – Kurangi konsumsi saat cuaca panas
    Makanan pedas dapat meningkatkan suhu tubuh dan menyebabkan keringat berlebih. Sebaiknya hindari konsumsi makanan pedas secara berlebihan saat cuaca sedang panas.

    – Minum susu atau makan makanan berlemak setelahnya
    Jika merasa kepedasan, minum susu atau makan makanan berlemak seperti yoghurt dapat membantu mengurangi sensasi panas akibat kapsaisin.

    Manfaat Makan Pedas bagi Kesehatan
    Meskipun memiliki risiko jika dikonsumsi secara berlebihan, makanan pedas juga memiliki manfaat kesehatan, terutama bagi mereka yang memiliki toleransi tinggi terhadap kapsaisin. Beberapa manfaat yang bisa diperoleh dari konsumsi makanan pedas dalam jumlah wajar antara lain:

    – Membantu meningkatkan metabolisme
    Kapsaisin dapat meningkatkan laju metabolisme tubuh, yang membantu dalam pembakaran kalori dan lemak lebih cepat.

    – Menghangatkan tubuh saat cuaca dingin
    Sensasi panas yang ditimbulkan oleh makanan pedas dapat membantu meningkatkan suhu tubuh dan memberikan rasa hangat, terutama saat cuaca dingin.

    – Meningkatkan mood dan mengurangi stres
    Konsumsi makanan pedas dapat merangsang pelepasan endorfin, hormon yang dapat membantu meningkatkan suasana hati dan mengurangi stres.

    – Menyehatkan jantung
    Beberapa penelitian menunjukkan kapsaisin dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan sirkulasi darah, yang baik untuk kesehatan jantung.

    Jadi, apakah boleh makan pedas setiap hari? Jawabannya, boleh, asalkan dalam jumlah wajar dan sesuai dengan toleransi tubuh. Makanan pedas memiliki manfaat kesehatan, tetapi jika dikonsumsi secara berlebihan, dapat menimbulkan efek samping yang mengganggu sistem pencernaan.

  • 7 Cara Mengatasi Gatal Akibat Terkena Banjir dengan Bahan yang Mudah Ditemukan

    7 Cara Mengatasi Gatal Akibat Terkena Banjir dengan Bahan yang Mudah Ditemukan

    Jakarta, Beritasatu.com – Banjir sering kali membawa dampak kesehatan serius, terutama gatal pada kulit. Mengetahui cara mengatasi gatal akibat banjir sangat penting untuk menjaga kesehatan kulit, terutama bagi mereka yang sering terpapar air banjir.

    Air banjir biasanya mengandung berbagai kuman dan bakteri berbahaya yang dapat menyebabkan iritasi serta peradangan pada kulit. Paparan air kotor dalam waktu lama dapat meningkatkan risiko infeksi atau reaksi alergi, terutama bagi individu dengan kulit sensitif.

    Untuk itu, penting bagi masyarakat untuk segera mengambil langkah pencegahan dan pengobatan guna mengatasi gatal akibat banjir.

    Berikut ini tujuh cara mengatasi gatal akibat banjir, yang dikutip dari Medical News Today, Kamis (30/1/2025).

    1. Kompres air dingin
    Salah satu cara cepat untuk meredakan gatal adalah dengan mengompres area yang terkena menggunakan kain dingin atau air dingin. Suhu dingin membantu menyempitkan pembuluh darah, mengurangi aliran darah ke area yang meradang, dan memberikan efek anestesi ringan. Metode ini sangat efektif untuk meredakan rasa gatal tanpa memerlukan obat-obatan.

    2. Gunakan oatmeal
    Oatmeal koloidal telah lama digunakan untuk merawat kulit sensitif. Mandi dengan oatmeal dapat membantu menyerap partikel asing dari kulit dan mengurangi iritasi. Komponen aktif seperti avenanthramides dalam oatmeal memiliki sifat antiinflamasi dan antioksidan, yang sangat efektif untuk mengatasi gatal akibat banjir.

    3. Lidah buaya
    Gel lidah buaya dikenal memiliki sifat antiinflamasi yang kuat. Kandungan seperti brasilin dan aloenin di dalamnya membantu mengurangi peradangan serta mempercepat regenerasi kulit. Mengoleskan gel lidah buaya dapat membantu mengurangi rasa gatal dan bintik-bintik pada kulit setelah terpapar air banjir.

    4. Minyak kelapa
    Minyak kelapa kaya akan asam laurat, vitamin E, dan asam lemak yang memiliki sifat antimikroba dan antiinflamasi. Minyak ini dapat membantu membunuh bakteri, jamur, atau parasit yang menyebabkan iritasi. Penggunaan minyak kelapa secara rutin juga dapat membantu meredakan peradangan dan menjaga kelembapan kulit.

    5. Tea tree oil
    Minyak esensial tea tree oil memiliki kemampuan antimikroba yang kuat, sehingga efektif membunuh jamur dan bakteri pada kulit. Namun, karena sifatnya yang cukup keras, tea tree oil sebaiknya dicampur dengan minyak lain, seperti minyak kelapa atau minyak jojoba, sebelum digunakan.

    6. Menthol
    Produk topikal yang mengandung menthol dapat memberikan sensasi dingin sekaligus meredakan rasa gatal. Menthol bekerja dengan memengaruhi reseptor sensorik pada kulit, sehingga mengurangi gejala gatal secara langsung.

    7. Cuka sari apel
    Cuka sari apel memiliki sifat antiseptik yang membantu membunuh mikroba penyebab iritasi. Senyawa seperti asam malik dan sitrat di dalamnya efektif untuk mengatasi infeksi ringan. Namun, penggunaannya harus diencerkan agar tidak terlalu keras pada kulit.

    Dengan menerapkan langkah-langkah di atas secara rutin, Anda dapat mengatasi gatal akibat banjir sekaligus menjaga kesehatan kulit. Pastikan untuk memilih metode yang sesuai dengan kondisi kulit Anda agar hasilnya maksimal.

    Cara mengatasi gatal akibat banjir ini juga dapat membantu mencegah infeksi dan iritasi lebih lanjut, sehingga kulit tetap sehat meski terpapar kondisi lingkungan yang kurang bersih.

  • Video Dokter Gizi soal Serangga Diusulkan Jadi Menu Makan Gratis: Tidak Masalah

    Video Dokter Gizi soal Serangga Diusulkan Jadi Menu Makan Gratis: Tidak Masalah

    Jakarta – Dokter gizi, dr. Johanes Casay Chandrawinata, Sp.GK, menanggapi soal serangga diusulkan masuk dalam menu Makan Bergizi Gratis. Ia mengungkap serangga seperti ulat sagu dan belalang punya kandungan protein dan lemak yang lebih tinggi dibanding telur. Menurutnya, itu bisa jadi alternatif sumber protein hewani yang mumpuni.

    (/)

  • Ahli Gizi Jepang Beberkan 5 Makanan Khas Negeri Sakura yang Bikin Panjang Umur

    Ahli Gizi Jepang Beberkan 5 Makanan Khas Negeri Sakura yang Bikin Panjang Umur

    Jakarta

    Sudah bukan lagi rahasia bahwa masyarakat Jepang memang sedari kecil kerap mengonsumsi makanan-makanan pilihan yang berujung pada membaiknya kesehatan mereka, salah satunya panjang umur. Bagi warga Negeri Sakura sendiri, makanan dianggap sebagai obat, sehingga tidak asal-asalan dalam mengonsumsinya.

    Dikutip dari CNBC Make It, Jepang sendiri dikenal sebagai negara dengan banyaknya populasi centenarian atau seseorang yang berusia 100 tahun ke atas. Pulau kecil dan terpencil di Jepang, Okinawa, telah disebutkan sebagai pulau yang memiliki konsentrasi orang berusia seratus tahun tertinggi di dunia.

    Seorang ahli gizi profesional asal Tokyo, Asako Miyashita membeberkan beberapa makanan yang dirinya yakini menjadi ‘rahasia’ panjang umur penduduk di negaranya.

    1. Ikan

    Protein dalam makanan merupakan hal yang penting dan harus diperhatikan. Salah satu sumber protein yang bisa didapat adalah ikan berlemak, seperti salmon dan tuna. Lemak omega-3 dalam ikan dapat membantu menurunkan tekanan darah, menurunkan trigliserida, dan meredakan peradangan.

    2. Rumput Laut

    Rumput laut mengandung banyak mineral penting seperti zat besi, kalsium, folat, dan magnesium. Dengan rutin mengonsumsi rumput laut dapat membantu menambah serat harian.

    Asupan serat yang cukup telah dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung, stroke, hipertensi, dan diabetes tipe 2. Rumput laut juga mengandung antioksidan seperti fucoxanthin dan fucoidan, keduanya memiliki sifat anti-inflamasi, anti-penuaan, dan anti-kanker.

    3. Lobak Daikon

    Jepang sendiri memiliki sayuran yang cukup populer bernama lobak daikon. Sayuran ini seringkali ditemui pada masakan-masakan Jepang karena diyakini dapat memberikan manfaat kesehatan.

    Lobak daikon dikenal dapat membantu mencegah masuk angin dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Satu lobak daikon kurang lebih mengandung 124 persen dari asupan vitamin C harian yang direkomendasikan.

    Bila kesulitan mencari lobak daikon, bisa diganti dengan sayuran akar sehat lainnya termasuk wortel, bit, ubi, dan lobak.

    4. Sup Miso

    Miso adalah pasta yang terbuat dari kedelai dan biji-bijian yang difermentasi. Miso sendiri sangat populer di Negeri Sakura karena masyarakatnya dikenal suka dengan diet makanan fermentasi.

    Sup miso mengandung probiotik, bakteri hidup, atau ragi dalam makanan fermentasi yang dapat membantu menyeimbangkan kesehatan usus dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

    Sebuah penelitian menemukan bahwa pria dan wanita yang mengonsumsi kedelai yang paling banyak difermentasi (seperti miso, tahu, dan tempe) memiliki kemungkinan 10 persen lebih rendah untuk meninggal lebih awal dibandingkan mereka yang jarang mengonsumsi makanan tersebut.

    5. Ubi Jepang

    Ubi jalar Jepang atau yang disebut ‘imo’ sering dimakan sebagai camilan. Ubi jalar ini kaya akan karbohidrat sehat dan antosianin, sekelompok antioksidan yang ditemukan dalam sayuran merah dan ungu yang mengandung sifat anti-penuaan.

    (dpy/kna)

  • Kaum Ibu Diajak Mengumpulkan Minyak Jelantah untuk Bahan Baku EBT

    Kaum Ibu Diajak Mengumpulkan Minyak Jelantah untuk Bahan Baku EBT

    Jakarta, Beritasatu.com – Pengumpulan minyak jelantah atau minyak goreng bekas oleh para ibu di berbagai daerah perlu terus didorong sebagai bahan baku dalam produksi energi baru terbarukan (EBT). Selain itu, inisiatif ini juga berfungsi sebagai edukasi agar masyarakat hanya menggunakan minyak goreng sekali demi menjaga kesehatan keluarga di Indonesia.

    “Minyak jelantah dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku sustainable aviation fuel (SAF) atau bahan bakar penerbangan berkelanjutan. Oleh karena itu, disarankan bagi ibu-ibu untuk tidak menggunakan minyak goreng secara berulang demi kesehatan serta sebagai langkah mendukung pertumbuhan industri energi terbarukan,” ungkap Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi dalam acara Beritasatu Economic Outlook 2025 di Jakarta pada Kamis (30/1/2025).

    Dari segi kesehatan, penggunaan minyak goreng secara berulang hingga berubah warna menjadi coklat atau kehitaman dapat berdampak buruk bagi tubuh.

    Dokter Spesialis Kecantikan sekaligus Edukator Kesehatan dr Nadia Alaydrus menjelaskan, konsumsi makanan yang digoreng menggunakan minyak jelantah bisa memicu berbagai gangguan kesehatan. Namun, minyak jelantah bisa digunakan untuk menjadi bahan EBT.

    “Minyak yang sudah berwarna hitam bisa menjadi tempat berkembangnya bakteri berbahaya seperti Clostridium botulinum, yang dapat menyebabkan botulisme atau gangguan otot,” ujar dr Nadia melalui akun TikTok-nya @nadialaydrus.

    Selain itu, penggunaan minyak jelantah juga berpotensi meningkatkan risiko kanker. Hal ini disebabkan oleh kandungan radikal bebas yang dapat merusak sel tubuh.

    Tak hanya itu, konsumsi minyak bekas juga berkontribusi pada peningkatan kadar kolesterol dan lemak trans dalam tubuh, yang berisiko menyebabkan obesitas, penyumbatan pembuluh darah, penyakit jantung, dan stroke.

    Karena dampak negatifnya, minyak jelantah sebaiknya tidak digunakan kembali untuk memasak. Namun, minyak bekas ini masih memiliki nilai guna jika didaur ulang menjadi bahan baku EBT, seperti biodiesel, bioetanol, sabun, lilin, dan produk lainnya.

    Menurut Eniya, kebutuhan bioetanol nasional pada 2024 mencapai 2,2 juta ton, tetapi hanya 1,2 juta ton yang dapat dipenuhi. Diperkirakan pada 2025, kebutuhan tersebut meningkat menjadi 8,5 juta ton.

    Berdasarkan data dari International Council on Clean Transportation (ICCT), Indonesia memiliki potensi produksi minyak jelantah sebesar 1,6 miliar liter per tahun. Jumlah ini dapat memenuhi sekitar 32% dari kebutuhan biodiesel nasional.

    Sayangnya, upaya pengumpulan minyak jelantah masih menghadapi tantangan. Kesadaran masyarakat, khususnya ibu-ibu, untuk mengumpulkan minyak bekas masih rendah.

    Meskipun ada yang menjual minyak jelantah ke pengepul, sebagian besar masih membuangnya ke selokan atau tanah. “Oleh karena itu, gerakan pengumpulan minyak jelantah harus terus digalakkan,” tegas Eniya dalam menanggapi bahan baku EBT.
     

  • Tak Hanya Lezat! Ini 8 Manfaat Buah Manggis untuk Kesehatan

    Tak Hanya Lezat! Ini 8 Manfaat Buah Manggis untuk Kesehatan

    Jakarta, Beritasatu.com – Buah manggis (Garcinia mangostana) adalah buah tropis yang terkenal dengan manfaatnya juga memiliki rasa manis dan sedikit asam. Lalu, apa saja manfaat buah manggis?

    Buah manggis berasal dari Asia Tenggara dan kini telah menyebar ke berbagai daerah tropis di seluruh dunia. Dengan kulit ungu tua yang khas dan daging buah berwarna putih cerah, manggis sering dijuluki sebagai queen of fruits atau ratu buah.

    Selain rasanya yang lezat, manfaat buah manggis bagi kesehatan telah menjadi topik penelitian karena kandungan nutrisinya yang melimpah.

    Manggis kaya akan vitamin, mineral, serat, dan senyawa aktif seperti xanthone, yang dikenal memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi yang kuat.

    Berbagai studi ilmiah menunjukkan konsumsi manggis dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mengontrol kadar gula darah, serta berpotensi mencegah berbagai penyakit kronis.

    Berikut ini delapan manfaat buah manggis yang dapat mendukung kesehatan tubuh secara keseluruhan, dikutip dari Healthline, Kamis (30/1/2025).

    1. Tinggi nutrisi dan serat
    Manggis mengandung berbagai vitamin dan mineral yang penting untuk fungsi tubuh, seperti vitamin C, vitamin B9 (folat), mangan, serta magnesium. Nutrisi ini berperan dalam produksi DNA, kontraksi otot, penyembuhan luka, dan penguatan sistem kekebalan tubuh.

    Selain itu, manfaat buah manggis juga terletak pada kandungan seratnya yang tinggi. Dalam satu cangkir (196 gram) buah manggis, terdapat sekitar 12,5% dari kebutuhan harian serat. Serat ini membantu meningkatkan kesehatan pencernaan dan menjaga keseimbangan gula darah.

    2. Sumber antioksidan yang kuat
    Manggis mengandung berbagai senyawa antioksidan yang penting bagi kesehatan, termasuk vitamin C, mangan, dan xanthone. Xanthone adalah senyawa unik yang ditemukan dalam buah manggis dan dikenal memiliki efek antioksidan yang lebih kuat dibandingkan vitamin E dan C.

    Antioksidan berperan dalam melawan radikal bebas dalam tubuh yang dapat menyebabkan stres oksidatif, pemicu utama berbagai penyakit kronis, seperti kanker, diabetes, dan penyakit jantung.

    3. Memiliki efek antiinflamasi
    Salah satu manfaat buah manggis yang paling menonjol adalah kemampuannya dalam mengurangi peradangan. Xanthone yang terkandung dalam manggis telah diteliti karena efek antiinflamasinya yang signifikan.

    Studi pada hewan dan tabung reaksi menunjukkan senyawa ini dapat menghambat produksi enzim pemicu peradangan. Oleh karena itu, konsumsi manggis secara rutin dapat membantu mengurangi risiko penyakit inflamasi kronis seperti artritis, penyakit jantung, dan gangguan metabolik lainnya.

    4. Berpotensi mencegah kanker
    Beberapa penelitian menunjukkan diet yang kaya buah dan sayuran, termasuk manggis, dikaitkan dengan risiko kanker yang lebih rendah. Xanthone dalam manggis diyakini memiliki potensi dalam menghambat pertumbuhan sel kanker dan meningkatkan kematian sel kanker (apoptosis).

    Meskipun penelitian lebih lanjut pada manusia masih diperlukan, hasil awal menunjukkan bahwa manggis dapat menjadi bagian dari pola makan sehat untuk pencegahan kanker.

    5. Mendukung penurunan berat badan
    Manfaat buah manggis sering dikaitkan dengan program penurunan berat badan. Sebuah studi menemukan hewan yang diberi diet tinggi lemak dengan tambahan ekstrak manggis mengalami penurunan berat badan yang lebih signifikan dibandingkan kelompok kontrol.

    Hal ini mungkin disebabkan oleh kemampuan xanthone dalam mengatur metabolisme lemak dan mengurangi peradangan yang berkontribusi terhadap obesitas.

    6. Mengontrol kadar gula darah
    Manggis dapat berperan dalam menjaga kadar gula darah tetap stabil. Sebuah penelitian selama 26 minggu pada wanita dengan obesitas menunjukkan mereka yang mengonsumsi 400 mg ekstrak manggis per hari mengalami penurunan resistensi insulin yang signifikan dibandingkan kelompok kontrol.

    Resistensi insulin adalah faktor utama yang menyebabkan diabetes tipe 2. Dengan demikian, mengonsumsi manggis dalam jumlah yang tepat dapat membantu mengontrol kadar gula darah dan mengurangi risiko diabetes.

    7. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
    Serat dan vitamin C dalam manggis berperan penting dalam meningkatkan daya tahan tubuh. Vitamin C bertindak sebagai antioksidan yang melindungi sel-sel imun dari kerusakan akibat radikal bebas.

    Selain itu, serat dalam manggis mendukung kesehatan saluran pencernaan, yang secara tidak langsung juga berkontribusi terhadap sistem imun yang lebih kuat.

    8. Menjaga kesehatan kulit
    Paparan sinar matahari yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan kulit, mempercepat penuaan, dan meningkatkan risiko kanker kulit. Sebuah penelitian menunjukkan ekstrak manggis dapat melindungi kulit dari kerusakan akibat radiasi ultraviolet-B (UVB).

    Selain itu, studi kecil pada manusia selama tiga bulan menemukan konsumsi 100 mg ekstrak manggis per hari meningkatkan elastisitas kulit dan mengurangi tanda-tanda penuaan. Oleh karena itu, manfaat buah manggis juga dapat dirasakan dalam perawatan kecantikan dan kesehatan kulit.

    Buah manggis bukan sekadar buah tropis dengan rasa yang lezat, tetapi juga memiliki berbagai manfaat luar biasa bagi kesehatan. Kandungan antioksidan, antiinflamasi, serta nutrisinya yang lengkap menjadikannya sebagai salah satu buah yang bermanfaat untuk meningkatkan sistem imun, mengontrol kadar gula darah, serta menjaga kesehatan kulit dan pencernaan.

    Dengan mengonsumsi manggis secara rutin dalam pola makan yang seimbang, Anda dapat merasakan berbagai manfaat buah manggis dalam mendukung kesehatan tubuh secara menyeluruh.

  • Pakar Ungkap 9 Makanan Terbaik untuk Menurunkan Berat Badan

    Pakar Ungkap 9 Makanan Terbaik untuk Menurunkan Berat Badan

    Jakarta

    Banyak yang beranggapan diet berarti mengurangi porsi makan. Nyatanya, menurunkan berat badan tidak cukup hanya dengan mengurangi porsi makan saja.

    Jenis makanan yang dikonsumsi juga harus diperhatikan. Bahkan, mengonsumsi makanan yang tepat dapat membantu menghilangkan lebih banyak lemak dan mencapai berat badan ideal.

    Pakar gizi sekaligus instruktur kebugaran Luke Hanna mengungkapkan ada sembilan makanan terbaik yang menurutnya dapat membantu penurunan berat badan. Makanan-makanan ini memang tidak secara langsung menurunkan berat badan, tetapi dapat meningkatkan rasa kenyang sehingga tidak perlu makan terlalu banyak sepanjang hari.

    “Ini adalah makanan yang akan membantu Anda merasa kenyang lebih lama,” ungkapnya dikutip dari Nottingham Post, Kamis (30/1/2025).

    Berikut sembilan makanan untuk menurunkan berat badan yang direkomendasikan Hanna:

    Ikan putihAyamGandumGreek yoghurtBuah-buahanPopcornPasta dari gandum utuhSayuran berserat, seperti brokoli, wortel, dan kembang kol

    Selain sembilan makanan di atas, Hanna juga menyarankan para pejuang diet untuk mengonsumsi kentang.

    Sebuah studi yang diterbitkan dalam European Journal of Clinical Nutrition yang menganalisa berbagai makanan untuk membuat indeks rasa kenyang (satiety index). Menurut studi tersebut, kentang ternyata memiliki skor indeks rasa kenyang tertinggi.

    “Skor indeks rasa kenyang tertinggi dihasilkan oleh kentang rebus yang tujuh kali lebih tinggi dibandingkan skor indeks rasa kenyang terendah dari croissant,” tulis peneliti.

    (ath/kna)

  • Ini yang Terjadi Pada Tubuh Jika Rutin Mengonsumsi Buah Naga

    Ini yang Terjadi Pada Tubuh Jika Rutin Mengonsumsi Buah Naga

    Jakarta

    Buah naga menarik perhatian karena bentuknya yang unik. Selain menarik karena warnanya, ternyata banyak manfaat buah naga yang sangat baik untuk kesehatan.

    Di bagian luar, buah ini tampak seperti umbi berwarna merah muda atau kuning menyala dengan daun hijau seperti paku yang menjulang. Daging buah naga terdiri dari berbagai warna, mulai dari putih, merah muda, merah, atau ungu yang dipenuhi biji hitam yang enak dimakan.

    Tak hanya enak, buah naga juga memiliki banyak sekali nutrisi yang baik untuk kesehatan. Buah naga mengandung kalori, lemak, protein, karbohidrat, serat, gula, vitamin C, kalsium, zat besi, dan magnesium.

    Manfaat Buah Naga untuk Kesehatan

    Buah naga memiliki banyak manfaat kesehatan potensial, meskipun sebagian besar penelitian masih dalam tahap awal. Dikutip dari laman WebMD, berikut beberapa manfaat buah naga bagi kesehatan yang mungkin jarang diketahui:

    1. Mencegah penuaan dini

    Buah ini kaya akan antioksidan seperti flavonoid, asam fenolik, dan betasianin. Zat alami ini melindungi sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, yakni molekul yang dapat menyebabkan penyakit seperti kanker dan penuaan dini.

    2. Membantu mengelola berat badan

    Buah naga secara alami tinggi serat, rendah kalori, dan mengandung banyak air. Makanan berserat tinggi merupakan camilan yang baik karena dapat membantu seseorang merasa kenyang lebih lama di antara waktu makan.

    Beberapa penelitian pada hewan menunjukkan zat dalam buah naga dapat membantu menurunkan gula darah dengan meregenerasi sel-sel yang rusak di pankreas, yang menghasilkan insulin, hormon yang membantu tubuh mengelola gula darah. Beberapa penelitian kecil yang dilakukan pada pengidap diabetes, namun hasilnya belum meyakinkan.

    4. Meningkatkan kesehatan usus

    Buah naga mengandung prebiotik, yaitu serat yang memberi makan bakteri sehat yang disebut probiotik di usus. Memiliki lebih banyak prebiotik dalam sistem pencernaan dapat meningkatkan keseimbangan bakteri baik dan jahat di usus.

    Secara khusus, buah naga meningkatkan pertumbuhan probiotik lactobacilli dan bifidobacteria. Di usus, bakteri ini dan bakteri bermanfaat lainnya dapat membantu melawan virus dan bakteri penyebab penyakit. Buah naga juga membantu mencerna makanan.

    5. Memperkuat sistem kekebalan tubuh

    Selain prebiotik yang dapat membantu sistem kekebalan tubuh, buah naga juga kaya akan vitamin C dan antioksidan lainnya. Kandungan ini dapat membantu menjaga kekebalan tubuh yang sehat.

    6. Mengurangi peradangan

    Sebuah studi laboratorium menunjukkan bahwa senyawa dalam daging buah dan kulit buah naga dapat mengurangi peradangan, yang berperan dalam banyak penyakit.

    7. Meningkatkan kadar dan penyerapan zat besi

    Zat besi penting untuk mengalirkan oksigen ke seluruh tubuh dan memberi energi. Di dalam buah naga, memiliki sejumlah zat besi (kurang dari 1 gram dari 8-27 gram harian yang direkomendasikan untuk orang dewasa).

    Vitamin C dalam buah naga membantu tubuh menyerap dan menggunakan zat besi yang didapatkan dari buah dan makanan lainnya.

    8. Meningkatkan kesehatan kulit

    Pola makan yang kaya akan sayur dan buah, seperti buah naga, dikaitkan dengan kulit yang lebih sehat. Salah satu faktor besarnya mungkin adalah vitamin C, yang penting dalam pembuatan kolagen, protein yang membantu menjaga kekencangan kulit.

    Vitamin C juga membantu kulit memperbaiki dirinya sendiri saat terluka atau cedera lainnya. Aktivitas antioksidan vitamin C juga dapat membantu membatasi kerusakan akibat sinar matahari pada kulit, meskipun penelitian pada manusia belum membuktikannya.

    (sao/kna)

  • Awal Mula Pria Diet Karnivora Berujung Kolesterol Tinggi hingga di Angka 1.000!

    Awal Mula Pria Diet Karnivora Berujung Kolesterol Tinggi hingga di Angka 1.000!

    Jakarta

    Seorang pria di Florida, Amerika Serikat, menjalani diet tidak biasa. Dalam dietnya, ia banyak mengkonsumsi daging, lemak, dan susu. Diet jenis ini juga disebut diet karnivora.

    Tak disangka, pria berusia 40-an itu mulai mengalami kondisi yang aneh. Muncul benjolan kekuningan di telapak tangan, siku, dan telapak kaki. Akibatnya, ia dilarikan ke rumah sakit setempat.

    Dalam laporan JAMA Cardiology, pria itu dilaporkan menjalani ‘diet karnivora’ selama delapan bulan. Selama dietnya, asupan hariannya terdiri dari mentega batangan utuh, 2-9 kg keju, dan roti hamburger.

    Umumnya, orang yang menjalani diet karnivora hanya mengkonsumsi produk sampingan hewani, seperti daging, telur, dan susu. Diet ini cukup populer di kalangan pegiat kebugaran.

    Orang-orang yang menjalaninya mengklaim gaya hidup protein murni tanpa sayuran telah membantu mereka menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan mereka secara keseluruhan.

    Namun, pasien ini tampaknya telah melakukan diet karnivora secara ekstrem. Sejak menjalani diet, pria itu mengaku telah kehilangan berat badan serta melihat peningkatan energi dan kemampuan kognitifnya.

    Namun, kondisi kulitnya mulai berbeda. Muncul cairan berbau busuk di area tangan dan telapak kakinya yang terjadi selama sebulan.

    Hasil Pemeriksaan Dokter

    Dikutip dari NYPost, dokter menemukan kadar kolesterol total pria tersebut melebihi 1.000 mg/dL. Sebagai perbandingan, kadar kolesterol yang normal adalah di bawah 200 mg/dL, sementara jika mencapai 240 mg/dL dianggap ‘tinggi’.

    Seseorang dengan kolesterol total yang tinggi sangat berisiko mengalami penyakit jantung koroner.

    Sebelum menerapkan diet karnivora yang ekstrem ini, kadar kolesterol pria yang tidak disebutkan namanya itu berfluktuasi dalam kisaran 210 hingga 300 mg/dL.

    Ahli jantung mendiagnosis pria itu dengan kondisi xanthelasma, suatu kondisi yang disebabkan kadar kolesterol tinggi atau lemak lain dalam darah. Dalam kasus xanthelasma, kelebihan lipid keluar dari pembuluh darah dan membentuk endapan lipid lokal.

    Endapan ini umumnya ditemukan di sekitar mata, suatu kondisi yang disebut xanthelasma palpebrarum, tetapi dapat muncul seperti dalam kasus ini, di bagian tubuh lain. Xanthelasma, khususnya xanthelasma palpebrarum, dapat disebabkan oleh kolesterol tinggi, diabetes, atau masalah tiroid.

    Penulis studi tidak memberikan informasi tentang hasil yang dialami pria tersebut. Namun, mereka mencatat kasus tersebut menyoroti dampak pola makan pada kadar lipid dan pentingnya mengelola hiperkolesterolemia untuk mencegah komplikasi.

    (sao/naf)