Produk: lemak

  • Ekspor dan Hilirisasi Pertanian Perkuat Ekonomi Nasional

    Ekspor dan Hilirisasi Pertanian Perkuat Ekonomi Nasional

    Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja ekspor Indonesia terus menunjukkan tren positif sepanjang Januari hingga September 2025. Berdasarkan data terkini, total nilai ekspor nasional mencapai USD 209,80 miliar, atau naik 8,14% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan ini menjadi sinyal kuat bahwa sektor nonmigas, terutama pertanian dan industri pengolahan berbasis hasil bumi, kini menjadi tulang punggung utama ketahanan ekonomi Indonesia di tengah fluktuasi pasar global.

    Sementara ekspor migas justru mengalami penurunan sebesar 14,09% dengan nilai hanya USD 10,03 miliar, sektor nonmigas tumbuh signifikan 9,57% dan mencatat nilai 199,77 miliar dolar AS. Pertumbuhan ini terutama ditopang oleh dua sektor andalan: industri pengolahan dan pertanian.

    “Sepanjang Januari hingga September 2025, total nilai ekspor mencapai 209,80 milyar dollar atau naik 8,14% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Nilai ekspor migas tercatat senilai USD 10,03 miliar atau turun 14,09%. Sementara nilai ekspor non migas tercatat naik sebesar 9,57% dengan nilai USD 199,77 miliar,” ujar Pudji Ismartini, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS ketika memberikan pernyataan resmi Badan Pusat Statistik di Jakarta, (3/10/2025)

    Sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan mencatat kontribusi ekspor sebesar USD 0,63 miliar pada September 2025, meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Kinerja ini menunjukkan daya saing kuat produk-produk hasil bumi Indonesia di pasar global, mulai dari kelapa sawit dan turunannya, lemak dan minyak nabati, hingga komoditas perkebunan unggulan lainnya. Secara kumulatif, nilai ekspor CPO dan turunannya melonjak hingga 32,40%, menjadi salah satu pendorong utama peningkatan ekspor nasional.

    Selain itu, hasil turunan pertanian juga menjadi bahan baku penting dalam industri pengolahan, yang mencatat kenaikan 20,25% secara tahunan dengan andil besar sebesar 15,13% terhadap total ekspor nonmigas. Produk-produk seperti kimia dasar organik berbasis hasil pertanian, minyak kelapa sawit, serta logam dasar bukan besi menjadi kontributor dominan di dalam kelompok ini.

    “Peningkatan nilai ekspor non migas utamanya terjadi pada sektor industri pengolahan yang naik sebesar 20,25% dengan andil sebesar 15,13%. Peningkatan secara tahunan ini utamanya disebabkan oleh meningkatnya nilai ekspor beberapa komoditas seperti barang perhiasan dan barang berharga, logam dasar bukan besi, kimia dasar organik yang bersumber dari hasil pertanian, semi konduktor dan komponen elektronik lainnya serta minyak kelapa sawit.” kata Pudji.

    Kinerja ekspor yang solid juga tercermin dari capaian pada bulan September 2025, di mana nilai ekspor nasional mencapai USD 24,68 miliar, naik 11,41% dibandingkan September 2024. Peningkatan ini disokong kuat oleh kenaikan ekspor nonmigas sebesar 12,79%, dengan beberapa komoditas andalan seperti lemak dan minyak nabati (naik 18%), serta logam mulia dan perhiasan yang melonjak tajam 168,57%.

    Dari sisi pasar, Tiongkok, Amerika Serikat, dan India masih menjadi tiga besar negara tujuan ekspor Indonesia, dengan total kontribusi mencapai 41,81% dari keseluruhan ekspor nonmigas. Ekspor ke Tiongkok mencatat nilai 46,47 miliar dolar AS, tumbuh 9,19% dibandingkan tahun lalu, dengan dominasi komoditas besi, baja, dan produk turunan pertanian.

    “tiga besar negara tujuan ekspor adalah Tiongkok, Amerika Serikat, dan india. Nilai ekspor 3 negara ini memberikan share sekitar 41,81% dari total ekspor non migas Indonesia pada Januari hingga September 2025.” Pungkas Pudji.

    Sejalan dengan itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa hilirisasi pertanian menjadi kunci masa depan ekspor nasional. Menurutnya, pertanian Indonesia tidak boleh berhenti pada produksi bahan mentah, melainkan harus didorong ke arah pengolahan agar memiliki nilai tambah tinggi dan daya saing global.

    “Kita tidak boleh hanya mengekspor bahan mentah. Ke depan, yang harus kita dorong adalah hilirisasi pertanian. Produk kita harus masuk ke rantai nilai global, supaya petani mendapat keuntungan lebih besar dan negara memperoleh devisa yang lebih kuat,” tegas Mentan Amran Sulaiman.

    Mentan Amran menambahkan, penguatan hilirisasi juga menjadi strategi utama pemerintah untuk memastikan ketahanan ekonomi nasional yang berkelanjutan, sejalan dengan upaya memperkuat kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani.

    “Enam komoditas unggulan seperti kakao, kelapa, kopi, mente, pala, dan sawit, yang kita dorong. Nilai investasi mencapai 9,9 triliun rupiah, membuka lapangan kerja bagi 8,6 juta orang dengan total nilai investasi 371 triliun rupiah, Kalau hilirisasi jalan, maka nilai ekspor naik, industri tumbuh, dan lapangan kerja di pedesaan ikut terbuka. Ini bukan sekadar soal ekspor, tetapi tentang masa depan ekonomi rakyat,” imbuh Mentan Amran.

  • Pentingnya Edukasi Dini Demi Mencegah Kanker Payudara

    Pentingnya Edukasi Dini Demi Mencegah Kanker Payudara

    Jakarta: Kanker payudara diketahui menjadi penyebab kematian tertinggi ketiga akibat kanker di Indonesia, dengan lebih dari 66.000 kasus tercatat setiap tahunnya. Banyak di antaranya sudah berada pada stadium lanjut. 

    Sebagian besar kasus sebenarnya bisa dicegah atau terdeteksi lebih awal jika masyarakat memiliki pemahaman yang cukup tentang pentingnya pemeriksaan sejak dini. Edukasi menjadi langkah pertama yang tak boleh diabaikan seperti mengenali gejala, memahami faktor risiko, dan rutin melakukan pemeriksaan payudara sendiri bisa menjadi bentuk perlindungan diri yang sederhana namun berdampak besar. 

    Kini, berbagai pihak melalui upaya kolektif mencoba membangun kesadaran bahwa menjaga kesehatan payudara bukan sekadar urusan medis, melainkan bagian dari mencintai diri sendiri.

    Melalui kampanye ‘Care Forvita Life’, brand yang dikenal sebagai margarin bebas lemak trans berkomitmen mendukung gerakan Indonesia bebas kanker payudara stadium lanjut bersama YKPI.

    Kampanye yang dilakukan sudah berlangsung sejak Mei 2025 dan telah menjangkau lebih dari 9 juta konsumen di seluruh Indonesia, baik secara online maupun offline. Program ini mencakup berbagai kegiatan, seperti talkshow bertema ‘Trans Fat Free for a Fit Life’, pemasangan Standing Mirror Solidaritas di 148 titik, Roadshow Cooking di 110 lokasi di Indonesia.
     

     

    Donasi untuk YKPI

    Tak sampai di situ, Forvita juga menyerahkan donasi kepada Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI). Penyerahan dilakukan secara simbolis di kantor YKPI yang dihadiri Managing Director PT Bina Karya Prima Group, Roy Chandra, bersama Brand Manager Forvita, Waty Irwanto, yang menyerahkan langsung donasi kepada Ketua YKPI, Linda Agum Gumelar. 

    Brand Manager Forvita, Wiranti mengatakan pihaknya mendukung gaya hidup sehat, termasuk edukasi kanker payudara stadium lanjut bersama YKPI. “Donasi yang kami berikan merupakan donasi kolektif dari konsumen Forvita melalui penjualan produk Forvita TUB,” ujar Wiranti.

    Sementara itu, Ketua YKPI, Linda Agum Gumelar, menyambut baik dan memanfaatkan donasi agar Indonesia bebas dari kanker payudara stadium lanjut. “Donasi ini akan sangat bermanfaat bagi kegiatan penyembuhan dan pendampingan bagi para perempuan di seluruh Indonesia agar dapat hidup lebih sehat,” kata Linda.

    Kampanye resep sehat berwarna pink

    Selain penyerahan donasi kepada Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI), diluncurkan pula kampanye Kreasi Forvita Pink, kumpulan resep sehat berwarna pink sebagai wujud solidaritas terhadap penyintas kanker payudara. 

    Kampanye yang mengandalkan platform sosial media ini menggabungkan semangat memasak, kreativitas, dan kepedulian terhadap kesehatan perempuan Indonesia. 

    Masyarakat diajak untuk berpartisipasi dengan menciptakan berbagai kreasi masakan bertema warna pink menggunakan margarin Forvita. Warna pink dipilih sebagai simbol dukungan terhadap penyintas kanker payudara, solidaritas, empati, dan harapan. 

    Berbagai resep hadir dari Kreasi Forvita Pink, diantaranya Banana Cherry Mini Cake, serta Apple Pie yang memiliki manfaat untuk menjaga tubuh dari risiko kanker payudara.

    Jakarta: Kanker payudara diketahui menjadi penyebab kematian tertinggi ketiga akibat kanker di Indonesia, dengan lebih dari 66.000 kasus tercatat setiap tahunnya. Banyak di antaranya sudah berada pada stadium lanjut. 
     
    Sebagian besar kasus sebenarnya bisa dicegah atau terdeteksi lebih awal jika masyarakat memiliki pemahaman yang cukup tentang pentingnya pemeriksaan sejak dini. Edukasi menjadi langkah pertama yang tak boleh diabaikan seperti mengenali gejala, memahami faktor risiko, dan rutin melakukan pemeriksaan payudara sendiri bisa menjadi bentuk perlindungan diri yang sederhana namun berdampak besar. 
     
    Kini, berbagai pihak melalui upaya kolektif mencoba membangun kesadaran bahwa menjaga kesehatan payudara bukan sekadar urusan medis, melainkan bagian dari mencintai diri sendiri.

    Melalui kampanye ‘Care Forvita Life’, brand yang dikenal sebagai margarin bebas lemak trans berkomitmen mendukung gerakan Indonesia bebas kanker payudara stadium lanjut bersama YKPI.
     
    Kampanye yang dilakukan sudah berlangsung sejak Mei 2025 dan telah menjangkau lebih dari 9 juta konsumen di seluruh Indonesia, baik secara online maupun offline. Program ini mencakup berbagai kegiatan, seperti talkshow bertema ‘Trans Fat Free for a Fit Life’, pemasangan Standing Mirror Solidaritas di 148 titik, Roadshow Cooking di 110 lokasi di Indonesia.
     

     

    Donasi untuk YKPI

    Tak sampai di situ, Forvita juga menyerahkan donasi kepada Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI). Penyerahan dilakukan secara simbolis di kantor YKPI yang dihadiri Managing Director PT Bina Karya Prima Group, Roy Chandra, bersama Brand Manager Forvita, Waty Irwanto, yang menyerahkan langsung donasi kepada Ketua YKPI, Linda Agum Gumelar. 
     
    Brand Manager Forvita, Wiranti mengatakan pihaknya mendukung gaya hidup sehat, termasuk edukasi kanker payudara stadium lanjut bersama YKPI. “Donasi yang kami berikan merupakan donasi kolektif dari konsumen Forvita melalui penjualan produk Forvita TUB,” ujar Wiranti.
     
    Sementara itu, Ketua YKPI, Linda Agum Gumelar, menyambut baik dan memanfaatkan donasi agar Indonesia bebas dari kanker payudara stadium lanjut. “Donasi ini akan sangat bermanfaat bagi kegiatan penyembuhan dan pendampingan bagi para perempuan di seluruh Indonesia agar dapat hidup lebih sehat,” kata Linda.
     

    Kampanye resep sehat berwarna pink

    Selain penyerahan donasi kepada Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI), diluncurkan pula kampanye Kreasi Forvita Pink, kumpulan resep sehat berwarna pink sebagai wujud solidaritas terhadap penyintas kanker payudara. 
     
    Kampanye yang mengandalkan platform sosial media ini menggabungkan semangat memasak, kreativitas, dan kepedulian terhadap kesehatan perempuan Indonesia. 
     
    Masyarakat diajak untuk berpartisipasi dengan menciptakan berbagai kreasi masakan bertema warna pink menggunakan margarin Forvita. Warna pink dipilih sebagai simbol dukungan terhadap penyintas kanker payudara, solidaritas, empati, dan harapan. 
     
    Berbagai resep hadir dari Kreasi Forvita Pink, diantaranya Banana Cherry Mini Cake, serta Apple Pie yang memiliki manfaat untuk menjaga tubuh dari risiko kanker payudara.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (PRI)

  • Ternyata 5 Makanan Ini Sebaiknya Tak Dikonsumsi Bersama Telur

    Ternyata 5 Makanan Ini Sebaiknya Tak Dikonsumsi Bersama Telur

    Jakarta

    Telur merupakan sumber protein yang banyak disukai orang. Selain harganya yang tergolong murah, telur dapat diolah menjadi berbagai makanan.

    Makanan ini juga sangat bergizi, kaya vitamin, mineral, dan rendah karbohidrat. Meski begitu, ternyata telur tidak boleh dikonsumsi secara bersamaan dengan sejumlah makanan.

    Dikutip dari Times of India, beberapa kombinasi makanan yang salah dapat menyebabkan masalah pada kesehatan, terutama saluran pencernaan. Bisa saja memicu kelelahan, mual, hingga penyakit usus.

    Berikut beberapa makanan dan minuman yang sebaiknya tidak dikonsumsi bersamaan dengan telur:

    1. Daging

    Telur ternyata tidak disarankan untuk dikonsumsi bersamaan dengan daging, terutama dalam jumlah besar. Daging dan telur kaya akan protein dan lemak, sehingga kombinasi ini terasa berat dan sulit dicerna.

    Kondisi ini dapat membebani sistem pencernaan secara berlebihan, sehingga memicu rasa tidak nyaman, kelelahan, dan lesu setelah makan. Hal ini juga memperlambat metabolisme untuk sementara waktu, yang dapat berpengaruh pada tingkat energi harian.

    Demi menjaga kesehatan pencernaan, akan lebih baik jika memadukan telur dengan makanan yang lebih ringan, seperti sayuran, biji-bijian utuh, hingga buah. Jika digabungkan dengan makanan tinggi protein lainnya, seperti daging merah atau daging olahan.

    2. Gula

    Gula merupakan bahan lain yang tidak disarankan dikonsumsi bersama dengan telur. Telur mengandung asam protein dan asam amino, sementara gula dapat dimetabolisme dengan cepat dan dapat memicu reaksi kimia yang mengganggu jika dikombinasikan dengan asam amino dari telur.

    Selain itu, kombinasi ini juga dapat meningkatkan kadar gula darah dengan cepat, berkontribusi pada resistensi insulin seiring waktu, dan meningkatkan ketidaknyamanan sistem pencernaan pada orang yang sensitif. Bahkan, reaksi ini dapat membentuk senyawa berbahaya di dalam tubuh dan meningkatkan risiko pembekuan darah.

    3. Teh

    Teh dan telur adalah menu makanan yang kerap ditemukan untuk sarapan. Tetapi, kombinasi keduanya ternyata bisa menimbulkan masalah.

    Teh mengandung polifenol yang dapat mengikat protein dan mengurangi kemampuan tubuh untuk menyerapnya. Sebuah studi yang dipublikasi di Journal of Nutrition menemukan minum teh dengan telur dapat menurunkan penyerapan protein sekitar 17 persen.

    Selain itu, mengonsumsi telur dan teh bersamaan dapat menyebabkan masalah pencernaan, seperti begah, kembung, sembelit, atau keasaman. Jika tetap ingin mengonsumsi keduanya, makan secara terpisah dengan jeda setidaknya 30-60 menit.

    4. Susu Kedelai

    Mengonsumsi telur bersama susu kedelai dapat mengganggu penyerapan protein. Telur sudah menyediakan protein berkualitas tinggi dalam jumlah yang signifikan.

    Ketika digabungkan dengan kedelai, itu dapat menyebabkan kelebihan protein dalam sistem pencernaan. Kondisi ini dapat mengurangi efisiensi penyerapan, yang berarti tubuh mungkin tidak mendapatkan manfaat penuh dari nutrisi yang terkandung pada telur dan kedelai.

    5. Pisang

    Pisang dan telur memberikan manfaat bagi tubuh jika dikonsumsi terpisah. Tetapi, jika digabungkan dapat membebani sistem pencernaan karena keduanya makanan padat dan membutuhkan waktu lebih lama dicerna lambung.

    Ketika mengonsumsi telur dan pisang secara bersamaan dapat memicu kembung, pencernaan yang lambat, dan rasa berat. Bagi yang tetap ingin mengonsumsi keduanya, cobalah di waktu terpisah seperti makan telur untuk sarapan dan pisang sebagai cemilan tengah hari.

    Halaman 2 dari 2

    (sao/naf)

  • Kebiasaan Makan yang Bisa Picu Sumbatan Usus, Hati-hati yang Doyan AYCE

    Kebiasaan Makan yang Bisa Picu Sumbatan Usus, Hati-hati yang Doyan AYCE

    Jakarta

    Sumbatan usus atau ileus obstruksi adalah suatu kondisi usus tersumbat, sehingga tidak ada cairan dan kotoran yang keluar dari anus. Dokter spesialis penyakit dalam yang juga Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Ari Fahrial Syam menyebut kondisi ini sebagai keadaan darurat.

    “Ini memang suatu keadaan emergensi, jadi harus segera ditangani. Kalau tidak, dia (usus) akan bisa saja terjadi perforasi, pecah bocor, atau jadi infeksi yang luas yang akhirnya juga sulit ditangani,” terang Prof Ari saat dihubungi detikcom, Minggu (3/11/2025).

    Ternyata kondisi sumbatan usus ini juga berpengaruh dari pola makan. Prof Ari menyebut diet tinggi lemak dan rendah serat dapat memicu risiko konstipasi atau sembelit, yang nantinya bisa menyebabkan sumbatan dan risiko untuk terjadinya kanker usus besar.

    Menurutnya, makanan pedas tidak menjadi salah satu pemicunya. Tetapi, makanan yang mengandung daging bisa saja berpengaruh.

    “Steak dan makan All You Can Eat (AYCE) yang mengandung daging,” tuturnya.

    Senada dengan Prof Ari, spesialis penyakit dalam dr Aru Ariadno, SpPD-KGEH, menegaskan makanan pedas bukan menjadi salah satu pemicu sumbatan usus. Tetapi, diperlukan pola makan yang seimbang.

    “Komposisinya harus cukup, terutama pada orang-orang dengan gangguan buang air besar disarankan untuk mengonsumsi makanan yang tinggi serat,” jelas dr Aru.

    “Cukupkan minum air putih dan rajin berolahraga,” tambahnya.

    Gejala dari penyumbatan usus ini kerap diabaikan atau tidak jelas. Tetapi, perlu memperhatikan gejala agar bisa ditangani dengan cepat. Tanda atau gejala yang bisa muncul, seperti:

    Kembung.Begah.Mual.Muntah.Nyeri di perut yang hebat.Susah buang air besar.Diare.Sulit buang angin atau kentut.Perut mengeras.

    (sao/kna)

  • Fakta-fakta Dugaan Korupsi Ekspor Limbah CPO yang Seret Bea Cukai

    Fakta-fakta Dugaan Korupsi Ekspor Limbah CPO yang Seret Bea Cukai

    Bisnis.com, JAKARTA — Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan kembali menjadi sorotan usai Kejaksaan Agung (Kejagung)  mengusut kasus dugaan korupsi terkait ekspor Palm Oil Mill Effluent (POME) atau limbah CPO pada 2022.

    Penyidik Direktorat Jampidsus Kejagung RI telah mengendus dugaan praktik rasuah terkait dengan ekspor POME di Ditjen Bea Cukai pada periode 2022.

    Informasi yang dihimpun Bisnis, penyidikan kasus ini bermula dari data ekspor POME yang nilainya justru lebih tinggi dibandingkan dengan ekspor crude palm oil atau CPO pada tahun tersebut. 

    Kejanggalan lainnya, yakni POME adalah limbah cair kelapa sawit. Limbah ini bisa berfungsi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca atau gas metana dan mengubah biogas menjadi energi listrik. 

    Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengakui sudah ada pihak yang diperiksa oleh penyidik Kejaksaan Agung (Kejagung) terkait kasus dugaan korupsi ekspor limbah pengolahan minyak sawit atau POME

    Purbaya menyebut bahwa kasus dugaan korupsi itu terjadi sebelum dirinya menjabat menteri keuangan menggantikan Sri Mulyani Indrawati. Dia mengakui sudah ada pihak di lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu). 

    “Biar saja orang lab yang diperiksa katanya ya, biarkan saja seperti apa,” kata Purbaya kepada wartawan saat ditemui di kantor Kemenkeu, Jakarta, Jumat (24/10/2025). 

    Sementara itu, Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Anang Supriatna menyatakan telah menggeledah lima tempat terkait dengan dugaan korupsi ekspor POME Bea Cukai pada 2022.

    Berikut Fakta-fakta Dugaan Korupsi Ekspor Limbah CPO di Bea Cukai 

    1. Kejagung Geledah 5 Tempat di Bea Cukai

    Kapuspenkum Kejagung RI Anang Supriatna menyatakan pihaknya telah menggeledah lebih dari lima lokasi terkait dengan perkara ini. Satu dari lokasi yang digeledah adalah kantor pusat Bea Cukai di Jakarta. 

    Selain itu, rumah pejabat Bea Cukai juga telah digeledah dalam perkara ini. Lokasi penggeledahan itu tak hanya dilakukan di Jakarta, sebab penyidik Jampidsus juga telah melakukan geledah di luar Jakarta. 

    Hanya saja, Anang tidak menjelaskan secara jelas pihak-pihak yang digeledah itu, termasuk duduk perkara kasusnya. Namun demikian, Anang menyampaikan bahwa pihaknya akan terus melakukan upaya hukum seperti pemanggilan saksi dalam perkara ekspor limbah CPO ini.

    “Saksi sudah diperiksa, penggeledahan sudah, pokoknya ketika melakukan upaya paksa dan salah satunya penggeledahan langkah hukum ini pastinya saksi-saksi sudah ada yang diperiksa, sudah pasti itu,” ujar Anang di Kejagung, Selasa (28/10/2025).

    2. Pernyataan Menkeu Purbaya 

    Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa buka suara soal anak buahnya di Ditjen Bea Cukai yang diperiksa penyidik Kejagung terkait kasus dugaan korupsi ekspor POME periode 2022.

    Meski demikian, Purbaya enggan merinci lebih lanjut terkait proses hukum yang saat ini bergulir. Dia menyerahkan proses hukum agar ditindaklanjuti oleh Kejagung. 

    “Saya enggak tahu biar prosesnya berjalan,” terang mantan Deputi Kemenko Kemaritiman dan Investasi itu. 

    Sebelumnya, Menkeu yang belum genap dua bulan menjabat itu mengakui adanya penggeledahan Kejagung terkait terhadap Bea Cukai. Dia tidak memerinci lebih lanjut penggeledahan itu, namun dia menyebut kedua lembaga memiliki kerja sama antarinstitusi termasuk penegakan hukum.  

    “Kita memang ada kerja sama dengan Kejagung kan. Dalam pengertian begini, Kejagung pernah bertanya kalau ada yang salah di Bea Cukai bakal dilindungi apa enggak? Saya bilang enggak. Kalau salah, salah aja. Ini mungkin salah satu implementasi kerja sama itu,” terangnya kepada wartawan di kantor Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta, Kamis (23/10/2025).

    3. Klasifikasi Ekspor Turunan CPO

    Jika merujuk kepada Peraturan Menteri Perindustrian atau Permenperin No.32/2024 tentang Klasifikasi Komoditas Turunan Kelapa Sawit, eksportasi POME bisa dilacak dalam dua kode harmonized system atau kode HS yakni 23066090 dan 23069090. 

    Kode HS dengan pos tarif 23066090 diperuntukan untuk POME yang berkadar asam lemak bebas atau ALB 10% – 20%. Sementara untuk kode HS dengan pos tarif 23069090 digunakan untuk POME dengan kadar air dan impurities sebesar 0,5%.

    Sayangnya, pihak Kejagung belum mau memaparkan mengenai detail perkara yang disidiknya saat ini. Mereka hanya memastikan telah memeriksa sejumlah pihak untuk menyibak misteri di balik kasus korupsi eksportasi POME.  

    4. Nilai Ekspor Limbah CPO pada 2022

    Sementara itu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor limbah CPO di Indonesia itu mencapai US$1.760.024.935 atau US$1,7 miliar pada 2022.

    Nilai itu diperoleh dari dua pos tarif POME yang diklasifikasikan berdasarkan parameter. Misalkan kode HS 23066090 dengan parameter kadar ALB memiliki nilai ekspor US$651 juta dan bobot sekitar 3 juta ton.

    Sementara itu, limbah CPO dengan parameter kadar air dan impurities memiliki kode HS 23069090. Limbah CPO dengan parameter ini memiliki nilai ekspor US$1,1 miliar dengan volume 1,2 juta ton.

    Dalam hal ini, Bisnis telah mencoba menghubungi terkait dengan data tersebut kepada Kapuspenkum Kejagung RI Anang Supriatna. Namun, hingga berita ini dipublikasikan, Kejagung belum memberikan tanggapan.

  • Rahasia Tubuh Fit dan Sixpack ala Shah Rukh Khan di Usia 60 Tahun

    Rahasia Tubuh Fit dan Sixpack ala Shah Rukh Khan di Usia 60 Tahun

    Jakarta

    Penampilan aktor Shah Rukh Khan tengah menjadi sorotan publik. Ia baru-baru ini memamerkan perut sixpack-nya yang mencengangkan.

    Di usianya yang sudah 60 tahun, Shah Rukh Khan masih tampak bugar dan berotot. Lantas, apa rahasianya bisa tetap sehat dan memiliki tubuh ideal di usia tersebut?

    Sebelum film Om Shanti Om, Shah Rukh Khan dikenal karena karismanya, bukan karena latihan sit-up-nya. Tetapi, untuk lagu ikonis Dard-E-Disco tersebut, ia bekerja sama dengan pelatih selebritas Prashant Sawant, dan mereka membangun legenda ‘SRK six-pack’, yang terdiri dari:

    Latihannya sungguh serius.Latihan beban lima hari seminggu.Menggabungkan plank, hanging leg raises, dan variasi crunch.Diet tinggi protein, minimal karbohidrat, tanpa gula.

    Latihan ini bukan untuk menambah massa otot, melainkan untuk membentuk tubuh ideal. Shah Rukh Khan berfokus pada kekuatan fungsional dan stabilitas inti.

    Disiplin di Atas Segalanya

    Setelah film Om Shanti Om, Shah Rukh Khan tidak selalu memamerkan perutntya. Tetapi, ia tetap menjalani gaya hidup bersih.

    Shah Rukh Khan terkenal karena menghindari pesta larut malam, bangun pagi, dan berolahraga setiap hari bahkan di hari syuting.

    “Jika aku bisa merawat tubuhku, tubuhku akan mengurus pekerjaanku,” katanya, dikutip dari Times of India.

    Shah Rukh Khan juga mengurangi konsumsi junk food. Ia hanya mengonsumsi makanan rumahan sederhana dan menjaga latihannya singkat, tetapi intens.

    Kardio, latihan beban, peregangan, dan kunci tetap konsisten di tengah jadwalnya yang padat.

    Untuk film terbarunya, Pathaan, Shah Rukh Khan kembali berlatih dengan Prashant Sawant. Tetapi, kali ini fokusnya beralih ke pembentukan otot dan mobilitas.

    Pelatihnya mengungkapkan Shah Rukh Khan mengikuti rencana latihan yang disusun secara ilmiah dan berkala, yaitu:

    Latihan gabungan, terdiri dari deadlift, bench press, dan squat.Latihan fungsiona, terdiri dari battle rope, TRX, dan sirkuit kettlebell.Latihan inti, terdiri dari ab rollout, hanging leg raise, weighted crunch.Pola makan seimbang, yang terdiri dari protein tinggi (ayam, putih telur, lentil), lemak baik (alpukat, kacang-kacangan, minyak zaitun), dan banyak hidrasi.

    Ia berlatih lima hari seminggu, dengan durasi hingga 90 menit per sesi. Dan tidak seperti kebanyakan bintang, Shah Rukh Khan tidak mengandalkan jalan pintas, tidak ada diet ketat, tidak ada bulking ekstrem. Hanya latihan cerdas dan konsistensi tanpa henti.

    Pola Pikir di Balik otot

    Shah Rukh Khan sangat mengutamakan disiplin, bukan obsesi.

    “Anda tidak bisa menipu tubuh Anda. Ia mengingat segalanya,” itulah filosofi dari Shah Rukh Khan.

    Shah Rukh Khan pernah berkata bahwa ia berlatih bukan untuk terlihat bagus di layar, melainkan untuk merasa muda, lincah, dan percaya diri. Itulah rahasia sebenarnya, konsistensi, bukan crunch.

    Bahkan hari istirahatnya pun disengaja. Ia berfokus pada pemulihan, peregangan, dan kesadaran penuh. Tidak ada latihan berlebihan, tidak ada kelelahan.

    Halaman 2 dari 3

    Simak Video “Video KuTips: Resep Sehat Bugar ‘GEMBIRA’ ala Kak Seto di Usia 74 Tahun”
    [Gambas:Video 20detik]
    (sao/suc)

  • Hari Gini Nggak Doyan Sayur? Sumbatan Usus Juga Bisa Terjadi karena Kurang Serat Lho

    Hari Gini Nggak Doyan Sayur? Sumbatan Usus Juga Bisa Terjadi karena Kurang Serat Lho

    Jakarta

    Konsumsi serat penduduk Indonesia masih tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya kebiasaan makan buah dan sayur. Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 menunjukkan bahwa sekitar 96,7 persen penduduk belum memenuhi anjuran konsumsi sayur dan buah setiap hari. Pola makan yang lebih banyak mengutamakan nasi, lauk tinggi lemak, serta minuman manis membuat tubuh kekurangan komponen penting yang seharusnya membantu menjaga fungsi pencernaan.

    Serat adalah zat penyusun makanan nabati yang tidak dicerna oleh tubuh secara langsung. Meski tidak dicerna, serat punya peran besar dalam menjaga ritme usus. Serat membantu mempertahankan bentuk feses, menjaga pergerakan usus agar tetap teratur, serta mendukung keseimbangan bakteri baik yang dibutuhkan tubuh. Jika Asupan serat rendah dan berlangsung dalam jangka panjang, pergerakan feses di usus menjadi lambat, sehingga air yang terkandung di feses terus-menerus diserap oleh usus mengakibatkan feses menjadi keras. Kondisi ini dapat memicu sembelit berulang.

    Sembelit yang berlangsung lama tidak hanya membuat perut tidak nyaman. Dalam beberapa kasus, feses yang mengeras dapat membentuk massa/gumpalan padat yang disebut fekaloma. Gumpalan ini dapat menghambat aliran makanan dan gas di dalam usus. Jika saluran benar-benar tersumbat, kondisi ini dapat berkembang menjadi obstruksi usus. Gejalanya meliputi perut kembung, nyeri hebat, mual, muntah, hingga tidak bisa buang gas maupun buang air besar. Obstruksi usus merupakan kondisi yang perlu penanganan medis segera.

    Serat Penting Agar Pencernaan Optimal

    Serat terbagi menjadi dua jenis yaitu serat larut dan serat tidak larut. Serat larut menyerap air dan membentuk gel, yang membantu membuat proses pencernaan berjalan lebih teratur dan lembut. Sedangkan serat tidak larut berfungsi menambah volume feses sehingga merangsang gerakan usus. Kedua jenis serat ini bekerja saling melengkapi dalam menjaga kesehatan pencernaan.

    Penelitian dalam Jurnal Nutrients tahun 2013 menjelaskan bahwa serat bekerja dengan menahan air di dalam saluran cerna sehingga feses lebih lunak dan volumenya tetap ideal. Kondisi ini membantu usus bergerak dengan ritme yang teratur. Waktu transit yang stabil membuat sisa makanan tidak menumpuk dan mengeras. Dengan begitu, risiko sembelit berat yang dapat berkembang menjadi penyumbatan usus dapat dicegah.

    Waspadai Sembelit Terus-Menerus

    Sembelit yang muncul sesekali memang bisa hilang dengan memperbaiki asupan cairan dan makanan berserat. Namun perlu diperhatikan dengan serius ketika sembelit terjadi berulang atau berlangsung dalam jangka panjang.

    Sebuah publikasi penelitian di Jurnal Clinical Case Reports tahun 2023, dilaporkan kasus obstruksi usus yang dipicu oleh konstipasi kronis yang tidak diatasi. Kondisi ini terjadi karena feses yang mengeras dapat menghambat jalur keluarnya sisa makanan di usus. Ketika aliran tersumbat, tekanan dalam usus meningkat, memicu nyeri perut hebat, kembung berlebihan, mual, muntah, hingga tidak dapat buang angin maupun buang air besar.

    Selain itu, gerakan usus yang lambat dapat mengubah keseimbangan bakteri di dalamnya. Lapisan usus yang mengalami iritasi dan peradangan akan menjadi lebih sensitif dan rentan terhadap gangguan. Dalam kondisi tertentu, gangguan ini dapat berkontribusi pada peningkatan risiko obstruksi.

    Kelompok Rentan

    Beberapa kelompok lebih rentan mengalami gangguan pencernaan terkait serat yang rendah, seperti:

    LansiaOrang yang kurang minum airOrang yang sering menahan buang air besarOrang dengan riwayat operasi perutOrang dengan pola makan rendah serat dalam waktu lama

    Untuk kelompok ini, menjaga pola makan seimbang menjadi langkah pencegahan yang sangat penting.

    Sumber Serat yang Mudah Ditemukan Sehari-hari

    Kebutuhan serat harian berkisar 20 sampai 37 gram berdasarkan Angka Kebutuhan Gizi sesuai usia dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 28 Tahun 2019. Pemenuhan serat bisa dimulai dengan membiasakan mengonsumsi makanan yang mudah ditemui seperti:

    Pepaya, pir, apel, pisangBayam, brokoli, kangkung, sawiKacang merah, kacang hijau, kacang tanahSingkong, talas, dan ubi

    Penuhi kebutuhan serat setiap hari dan porsi sesuai dengan pedoman gizi seimbang. Konsumsi serat secara tiba-tiba dalam jumlah besar juga dapat memicu gas dan kembung.

    Halaman 2 dari 4

    Simak Video “Video: Mensos Imbau Masyarakat Waspada Hadapi Cuaca Ekstrem”
    [Gambas:Video 20detik]
    (mal/up)

  • Duduk Perkara Kasus Korupsi Limbah CPO, Ekspor 2022 Tembus US,7 Miliar!

    Duduk Perkara Kasus Korupsi Limbah CPO, Ekspor 2022 Tembus US$1,7 Miliar!

    Bisnis.com, JAKARTA — Kejaksaan Agung (Kejagung) tengah mengusut kasus dugaan korupsi terkait ekspor Palm Oil Mill Effluent (POME) atau limbah CPO pada 2022.

    Pengusutan ini dilakukan karena penyidik pada direktorat Jampidsus Kejagung RI telah mengendus dugaan praktik rasuah terkait dengan ekspor Pome 2022.

    Informasi yang dihimpun Bisnis, penyidikan kasus ini bermula dari data eksportasi POME yang nilainya justru lebih tinggi dibandingkan dengan ekspor crude palm oil alias CPO. Padahal, POME adalah limbah cair kelapa sawit. Limbah ini bisa berfungsi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca atau gas metana dan mengubah biogas menjadi energi listrik.

    Adapun kalau merujuk kepada Peraturan Menteri Perindustrian atau Permenperin No.32/2024 tentang Klasifikasi Komoditas Turunan Kelapa Sawit, eksportasi POME bisa dilacak dalam dua kode harmonized system atau kode HS yakni 23066090 dan 23069090. 

    Kode HS dengan pos tarif 23066090 diperuntukan untuk POME yang berkadar asam lemak bebas atau ALB 10% – 20%. Sementara untuk kode HS dengan pos tarif 23069090 digunakan untuk POME dengan kadar air dan impurities sebesar 0,5%.

    Sayangnya, pihak Kejagung belum mau memaparkan mengenai detail perkara yang disidiknya saat ini. Mereka hanya memastikan telah memeriksa sejumlah pihak untuk menyibak misteri di balik kasus korupsi eksportasi POME.  

    Nilai Ekspor Limbah CPO

    Sementara itu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor limbah CPO di Indonesia itu mencapai US$1.760.024.935 atau US$1,7 miliar pada 2022.

    Nilai itu diperoleh dari dua pos tarif POME yang diklasifikasikan berdasarkan parameter. Misalkan kode HS 23066090 dengan parameter kadar ALB memiliki nilai ekspor US$651 juta dan bobot sekitar 3 juta ton.

    Sementara itu, limbah CPO dengan parameter kadar air dan impurities memiliki kode HS 23069090. Limbah CPO dengan parameter ini memiliki nilai ekspor US$1,1 miliar dengan volume 1,2 juta ton.

    Dalam hal ini, Bisnis telah mencoba menghubungi terkait dengan data tersebut kepada Kapuspenkum Kejagung RI Anang Supriatna. Namun, hingga berita ini dipublikasikan, Kejagung belum memberikan tanggapan.

    Geledah Bea Cukai 

    Sebelumnya, Kapuspenkum Kejagung RI, Anang Supriatna menyatakan pihaknya telah menggeledah lebih dari lima lokasi terkait dengan perkara ini. Satu dari lokasi yang digeledah adalah kantor pusat Bea Cukai di Jakarta. 

    Selain itu, rumah pejabat Bea Cukai juga telah digeledah dalam perkara ini. Lokasi penggeledahan itu tak hanya dilakukan di Jakarta, sebab penyidik Jampidsus juga telah melakukan geledah di luar Jakarta. 

    Hanya saja, Anang tidak menjelaskan secara jelas pihak-pihak yang digeledah itu, termasuk duduk perkara kasusnya. Namun demikian, Anang menyampaikan bahwa pihaknya akan terus melakukan upaya hukum seperti pemanggilan saksi dalam perkara ekspor limbah CPO ini.

    “Saksi sudah diperiksa, penggeledahan sudah, pokoknya ketika melakukan upaya paksa dan salah satunya penggeledahan langkah hukum ini pastinya saksi-saksi sudah ada yang diperiksa, sudah pasti itu,” ujar Anang di Kejagung, Selasa (28/10/2025).

  • Genjot Perdagangan, Mendag Dorong Indonesia-EAEU FTA dan Aksesi Hong Kong ke RCEP

    Genjot Perdagangan, Mendag Dorong Indonesia-EAEU FTA dan Aksesi Hong Kong ke RCEP

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan pemerintah terus mengakselerasi perluasan pasar ekspor dan peningkatan hubungan perdagangan internasional, termasuk dengan Rusia dan Hong Kong.

    Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengatakan pemerintah tengah memfinalisasi perjanjian Indonesia–Eurasian Economic Union Free Trade Agreement (Indonesia–EAEU FTA) dan dukungan terhadap aksesi Hong Kong ke Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).

    Menurut Budi, pembahasan Indonesia–EAEU FTA telah menunjukkan progres signifikan. Adapun, perjanjian tersebut ditargetkan dapat ditandatangani pada Desember 2025, bertepatan dengan pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi EAEU Summit di St. Petersburg, Rusia.

    “Indonesia menyambut baik penyelesaian perundingan dan telah tuntasnya proses telah hukum naskah perjanjian Indonesia—EAEU FTA. Indonesia saat ini menantikan pelaksanaan penandatanganan perjanjian yang ditargetkan pada Desember 2025,” kata Budi dalam keterangan tertulis, dikutip pada Minggu (2/11/2025).

    Sebagai informasi, perundingan Indonesia–EAEU FTA diluncurkan pada 5 Desember 2022 dan telah melalui lima putaran, dengan perundingan terakhir berlangsung di Malang, Jawa Timur, pada 22–24 Juli 2024.

    Sementara itu, Wakil Menteri Pembangunan Ekonomi Rusia Vladimir Ilyichev menuturkan, Rusia ingin menggali lebih banyak kebijakan tentang pupuk, terutama terkait dengan standar pupuk di Indonesia dan penentuan pelabuhan untuk impor pupuk.

    Di samping itu, Ilyichev menambahkan Rusia juga membuka peluang kerja sama sertifikasi halal agar kedua negara dapat menyamakan standar halal, memperluas akses produk di pasar masing-masing.

    Dari sisi perdagangan, hubungan ekonomi Indonesia–Rusia menunjukkan tren positif. Pada Januari—Agustus 2025, total perdagangan kedua negara tercatat US$3,29 miliar, terdiri atas ekspor Indonesia senilai US$1,26 miliar dan impor US$2,03 miliar.

    Pada 2024, total perdagangan mencapai US$3,98 miliar. Di sisi lain, komoditas ekspor utama Indonesia ke Rusia meliputi minyak kelapa sawit, logam korundum buatan, minyak kelapa, kopi, dan lemak kakao. Sementara itu, impor utama Indonesia dari Rusia meliputi batu bara, gandum dan mesin, pupuk kalium, produk setengah jadi besi atau baja, serta minyak bumi.

    Lebih lanjut, Budi juga menyatakan Indonesia dan Hong Kong membahas rencana aksesi Hong Kong ke RCEP dengan Sekretaris Perdagangan dan Pembangunan Ekonomi Hong Kong Algernon Yau.

    “Indonesia menyambut baik rencana Hong Kong untuk bergabung dalam perjanjian RCEP. Kami percaya RCEP memiliki prinsip regionalisme terbuka yang mendukung sistem perdagangan multilateral berbasis aturan, inklusif, dan terbuka,” ujarnya.

    Sekretaris Yau mengapresiasi dukungan Indonesia terhadap proses aksesi tersebut dan menyampaikan komitmen Hong Kong untuk memperkuat investasi serta pariwisata ke Indonesia.

    Pada Januari—Agustus 2025, total perdagangan Indonesia dan Hong Kong mencapai US$3,50 miliar, dengan ekspor Indonesia sebesar US$1,43 miliar. Pada 2024, total perdagangan kedua pihak tercatat US$5,74 miliar, dengan ekspor Indonesia mencapai US$2,62 miliar.

    Kemendag mencatat, produk ekspor unggulan Indonesia ke Hong Kong antara lain batu bara, gas petroleum, pupuk mineral atau kimia, akumulator listrik, serta monitor dan proyektor. Adapun, impor utama Indonesia dari Hong Kong meliputi sirkuit elektronik terpadu, minyak petroleum, telepon, karet sintetis, dan polimer propilena.

  • Tantangan Implementasi Label Nutri-Level demi Indonesia Lebih Sehat

    Tantangan Implementasi Label Nutri-Level demi Indonesia Lebih Sehat

    Jakarta

    Pemerintah tengah menyiapkan kebijakan label Nutri-Level untuk produk pangan olahan. Label ini nantinya menampilkan informasi kadar gula, garam, dan lemak dengan tanda huruf A-D serta warna hijau hingga merah, mirip seperti sistem Nutri-Grade di Singapura.

    Langkah ini diharapkan membantu masyarakat memilih produk yang lebih sehat sekaligus menekan risiko penyakit tidak menular seperti diabetes, jantung, dan stroke.

    Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, Prof Taruna Ikrar, menjelaskan bahwa regulasi Nutri-Level merupakan tindak lanjut dari UU Kesehatan No.17 Tahun 2023 dan PP No.28 tentang pangan olahan.

    “73 persen penyebab kematian di negeri kita berasal dari penyakit non-infeksi. Sebagian besar dipicu oleh konsumsi gula, garam, dan lemak berlebih. Karena itu, kami mengatur sistem Nutri-Level agar masyarakat bisa lebih cerdas memilih makanan,” ujarnya.

    Sementara itu, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes, dr Nadia Tarmizi, menambahkan bahwa tren diabetes di Indonesia meningkat signifikan.

    “Prevalensinya kini mencapai 11,7 persen, naik hampir dua kali lipat dibanding sepuluh tahun lalu. Kalau tidak dikendalikan, dampaknya bisa ke jantung, stroke, ginjal, bahkan kanker,” kata Nadia.

    detikcom Leaders Forum Ancaman Gula Berlebih Foto: Rifkianto Nugroho/detikHealth

    Reformulasi Produk untuk Implementasi

    Di balik semangat besar kebijakan ini, pelaku industri menilai ada sejumlah tantangan teknis yang perlu diperhatikan, terutama dalam hal reformulasi produk.

    CEO Nutrifood, Mardi Wu, mengatakan bahwa menurunkan kadar gula bukan sekadar mengurangi takarannya.

    “Setiap produk punya karakteristik berbeda. Misalnya minuman dengan pH rendah atau asam, kalau gulanya terlalu sedikit, rasanya tidak bisa diterima. Akhirnya konsumen lari ke produk lain yang malah lebih tidak sehat,” jelasnya.

    Selain reformulasi, edukasi konsumen juga dianggap krusial. Menurut Mardi, penting untuk masyarakat menyadari pentingnya Nutri Level yang nanti akan diterapkan. Sebab jika masyarakat tidak memahami pentingnya mengurangi kadar gula sejak awal, implementasi Nutri Level ini tidak akan berjalan seperti yang diharapkan.

    “Kalau masyarakat tidak tahu cara membaca label, percuma sistem ini dibuat. Literasi gizi itu penting supaya orang paham mana yang sehat dan mana yang tidak,” tegas Mardi.

    Dengan penerapan label Nutri-Level dan dukungan pelaku industri, diharapkan masyarakat Indonesia semakin sadar akan pentingnya mengatur konsumsi harian gula, garam, dan lemak. Langkah ini menjadi bagian penting menuju Indonesia yang lebih sehat dan produktif.

    Halaman 2 dari 2

    (kna/up)