Produk: lemak

  • Mau Ginjal Sehat? Ini 13 Makanan yang Wajib Kamu Coba

    Mau Ginjal Sehat? Ini 13 Makanan yang Wajib Kamu Coba

    Jakarta, Beritasatu.com – Ginjal adalah organ yang sangat penting dalam tubuh, berfungsi untuk menyaring limbah, mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit, serta memproduksi hormon yang membantu produksi sel darah merah dan mengatur tekanan darah. Kesehatan ginjal yang optimal sangat penting bagi tubuh kita, namun banyak faktor yang bisa merusaknya, salah satunya adalah pola makan yang tidak sehat.

    Diet yang tidak seimbang, tinggi garam, gula, atau lemak jenuh, dapat memberikan dampak buruk pada ginjal dan meningkatkan risiko penyakit ginjal kronis (PGK). Untungnya, ada banyak makanan yang dapat membantu menjaga kesehatan ginjal.

    Berikut adalah 13 makanan yang baik untuk ginjal yang dapat Anda konsumsi untuk mendukung fungsi ginjal yang optimal dikutip CNET, Kamis (6/2/2025).

    1. Ikan Berlemak

    Ikan berlemak seperti salmon, tuna, dan trout kaya akan asam lemak omega-3 yang dapat membantu menurunkan tekanan darah dan kadar trigliserida, yang bermanfaat bagi kesehatan ginjal. Namun, jika Anda memiliki penyakit ginjal kronis (PGK), penting untuk memperhatikan kadar fosfor dan kalium pada ikan yang Anda pilih.

    2. Kubis

    Kubis adalah sayuran yang rendah kalium dan natrium, namun kaya akan serat, vitamin c, dan k. Sayuran ini sangat serbaguna dan dapat digunakan dalam salad, slaw, atau sebagai pembungkus untuk taco dan sandwich.

    3. Paprika

    Paprika kaya akan vitamin b6, b9, c, dan k, serta serat dan antioksidan, namun rendah kalium. Anda bisa menikmati paprika mentah dengan saus, memanggangnya, atau menambahkannya dalam hidangan.

    4. Cranberry

    Cranberry membantu mencegah infeksi saluran kemih (ISK), yang bisa menyebar ke ginjal dan memperburuk masalah ginjal. Selain itu, cranberry mengandung antioksidan yang membantu melawan peradangan serta mendukung kesehatan jantung dan pencernaan.

    5. Blueberry

    Blueberry mengandung banyak antioksidan, vitamin c, dan serat. Buah ini dapat membantu mengurangi peradangan serta mendukung kesehatan ginjal dan tulang, yang sangat bermanfaat bagi penderita PGK.

    6. Sayuran Hijau Gelap

    Makanan yang baik untuk ginjal lainnya adalah sayuan hijau gelap. Diketahui, sayuran hijau gelap seperti bayam dan kale mengandung banyak nutrisi yang membantu meningkatkan vitamin dan mineral penting bagi tubuh. Namun, sayuran ini juga mengandung kalium yang cukup tinggi, sehingga bagi penderita PGK, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum menambahkannya dalam diet.

    7. Minyak Zaitun

    Minyak zaitun kaya akan asam lemak sehat dan antioksidan yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular. Selain itu, minyak zaitun juga dapat meningkatkan kesehatan ginjal. Pilih minyak zaitun yang belum disaring atau dingin-pressed (extra virgin) untuk mendapatkan manfaat antioksidan yang maksimal.

    8. Bawang Putih

    Bawang putih adalah makanan yang kaya akan antioksidan dan dapat melawan peradangan. Bawang putih mengandung allicin, senyawa aktif yang diketahui dapat membantu melindungi kesehatan ginjal, setara dengan beberapa obat resep. Bawang putih juga bisa menjadi alternatif yang lezat untuk menambah rasa tanpa perlu menambah garam.

    9. Bawang Bombay

    Bawang bombay, yang berasal dari keluarga bawang putih, adalah cara lain untuk menambah rasa tanpa garam. Selain itu, bawang bombay juga mengandung nutrisi penting seperti vitamin B6 dan C, mangan, dan tembaga, serta quercetin, senyawa yang dapat melawan kanker dan membantu melindungi tubuh dari tekanan darah tinggi.

    10. Kembang Kol

    Kembang kol mengandung banyak vitamin c, b6, b9, k, serta serat. Selain itu, kembang kol juga mengandung senyawa yang membantu menetralisir racun, yang sangat berguna ketika ginjal tidak dapat bekerja dengan baik. Meski begitu, kembang kol mengandung kalium dan fosfor, sehingga penderita PGK perlu memoderasi konsumsinya.

    11. Putih Telur

    Putih telur adalah sumber protein berkualitas tinggi, yang sangat dianjurkan bagi penderita masalah ginjal, terutama pada tahap lanjut PGK, terutama bagi mereka yang menjalani dialisis.

    12. Arugula

    Arugula kaya akan magnesium, zat besi, kalsium, dan berbagai vitamin seperti a, b9, c, dan k, serta antioksidan yang dapat membantu melindungi tubuh dari berbagai jenis kanker. Arugula dapat dimakan mentah sebagai bahan dasar salad, atau ditambahkan pada pizza, omelet, atau pasta.

    13. Apel

    Sebanyak 13 makanan yang baik untuk ginjal adalah Apel. Buah ini kaya akan serat dan antioksidan, termasuk quercetin, yang dapat membantu menjaga kadar kolesterol dan gula darah tetap sehat. Apel juga memberikan banyak manfaat bagi kesehatan ginjal dengan kandungan antioksidannya. 
     

  • Ini yang Terjadi Pada Tubuh Jika Setop Konsumsi Gula Selama 14 Hari

    Ini yang Terjadi Pada Tubuh Jika Setop Konsumsi Gula Selama 14 Hari

    Jakarta

    Menghindari makanan atau minuman manis mungkin agak sulit dilakukan bagi banyak orang. Padahal, menyetop konsumsi gula, setidaknya selama 14 hari memiliki dampak positif bagi tubuh.

    Dikutip dari Times of India, mengurangi atau menghilangkan gula dari pola makan selama dua minggu sudah memberikan perubahan signifikan pada tubuh. Mulai dari kesehatan kulit hingga meningkatkan energi.

    Berikut adalah manfaat yang bisa didapatkan ketika seseorang memutuskan untuk berhenti mengonsumsi gula selama 14 hari.

    1. Usus dan Hati Menjadi Lebih Sehat

    Spesialis gastroenterologi dr Saurabh Sethi, MD MPH mengatakan dirinya telah melihat adanya perubahan para pasien-pasiennya yang berani ‘memotong’ asupan gula sehari-hari.

    “Hanya dalam 14 hari, kesehatan hati dan usus mereka menunjukkan peningkatan signifikan,” kata dr Sethi.

    2. Berat Badan Mengalami Penurunan

    Mengurangi atau menghentikan konsumsi gula juga bisa berdampak baik pejuang diet. Lemak-lemak yang ‘membandel’ di perut akan lebih mudah untuk dibakar tubuh.

    “Anda juga akan melihat pengurangan lemak perut karena lemak di hati mulai berkurang. Selain itu, menghilangkan gula membuat usus menjadi lebih sehat, dengan memulihkan mikrobioma usus yang sehat,” katanya.

    3. Jerawat dan Kulit Kemerahan Mereda

    Acne fighter atau pejuang jerawat juga bisa mendapatkan manfaat jika menyetop konsumsi gula, setidaknya selama 14 hari.

    “Jika Anda memiliki jerawat atau bintik merah, kulit Anda akan membaik dan tampak lebih bersih,” tutur dr Sethi.

    (dpy/suc)

  • Jangan Konsumsi Ini Jika Asam Urat Kambuh

    Jangan Konsumsi Ini Jika Asam Urat Kambuh

    Liputan6.com, Yogyakarta – Ketika asam urat menyerang, penting untuk segera mengambil langkah-langkah penanganan yang tepat. Selain pengobatan dari dokter, perubahan gaya hidup juga memegang peranan penting dalam meredakan gejala dan mencegah kekambuhan.

    Salah satu aspek penting dari perubahan gaya hidup ini adalah memperhatikan asupan makanan dan minuman. Beberapa jenis makanan dan minuman diketahui dapat memicu peningkatan kadar asam urat dalam tubuh, sehingga sebaiknya dihindari atau dibatasi konsumsinya.

    Makanan dan minuman yang tinggi purin adalah salah satu pemicu utama peningkatan kadar asam urat. Purin adalah senyawa alami yang ditemukan dalam berbagai jenis makanan.

    Ketika purin dipecah oleh tubuh, dihasilkan asam urat sebagai produk sampingan. Jika kadar asam urat dalam tubuh berlebihan, dapat terbentuk kristal asam urat yang menumpuk di persendian, menyebabkan peradangan dan nyeri yang hebat. Mengutip dari berbagai sumber, berikut makanan yang tinggi akan purin:

    1. Tape Ketan

    Penderita asam urat sebaiknya menghindari konsumsi tape ketan karena kandungan purin dan alkohol di dalamnya. Purin dapat memicu peningkatan kadar asam urat dalam tubuh, yang merupakan penyebab utama dari kondisi asam urat.

    Asam urat sendiri adalah jenis radang sendi yang terjadi akibat penumpukan kristal asam urat dalam tubuh. Oleh karena itu, menghindari makanan tinggi purin seperti tape ketan dapat membantu mencegah atau mengurangi gejala asam urat.

    2. Daging Jeroan

    Penderita asam urat disarankan untuk menghindari konsumsi jeroan seperti hati, jantung, otak, babat, usus, dan ampela. Hal ini dikarenakan jeroan memiliki kandungan purin yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan daging merah.

    Purin sendiri merupakan senyawa yang dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh. Kadar asam urat yang berlebihan dapat menyebabkan penumpukan kristal asam urat pada persendian.

    Hal inilah yang memicu peradangan dan nyeri pada penderita asam urat. Oleh karena itu, penderita asam urat sangat dianjurkan untuk menghindari konsumsi jeroan guna mencegah atau mengurangi risiko serangan asam urat.

    3. Mie Instan

    Penderita asam urat sebaiknya membatasi konsumsi mie instan karena kandungan garam dan bahan tambahannya yang dapat memperburuk gejala asam urat. Mi instan mengandung garam yang tinggi.

    Asupan garam yang berlebihan dapat menyebabkan hipertensi yang dapat memperburuk kondisi asam urat. Mie instan mengandung bahan tambahan seperti pengawet, pewarna, dan pemanis buatan.

    Hal inilah yang dapat mengganggu metabolisme purin. Mi instan sering digoreng sehingga mengandung lemak jenuh yang dapat meningkatkan risiko kolesterol tinggi.

    4. Sate Kambing

    Penderita asam urat sebaiknya tidak mengonsumsi sate kambing jika sedang kambuh. Daging kambing mengandung purin yang dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh.

    Purin adalah senyawa alami yang dapat memicu kekambuhan asam urat. Gejala asam urat kambuh di antaranya nyeri sendi, peradangan, kemerahan, dan terbatasnya rentang gerak.

    Selain daging kambing, daging merah lainnya seperti sapi dan domba juga mengandung purin. Selain daging merah, makanan laut seperti udang, kerang, sarden, dan ikan teri juga mengandung purin.

    5. Emping Mlinjo

    Penderita asam urat sebaiknya tidak mengonsumsi emping melinjo, terutama jika kadar asam urat sedang tinggi. Emping melinjo mengandung purin yang tinggi, sehingga dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah.

    Emping melinjo mengandung purin, yaitu zat kimia yang dipecah tubuh menjadi asam urat. Konsumsi emping melinjo secara berlebihan dapat menyebabkan tubuh memproduksi asam urat berlebih. Kristal asam urat yang menumpuk di persendian dapat memicu penyakit asam urat.

    6. Kacang Polong

    Kacang polong sebaiknya dihindari oleh penderita asam urat yang sedang kambuh. Hal ini karena kacang polong mengandung purin yang dapat meningkatkan produksi asam urat dalam tubuh. Selain kacang polong, kacang-kacangan lain yang juga sebaiknya dihindari oleh penderita asam urat adalah kacang merah, kacang hijau, dan kacang kedelai.

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Benarkah Cokelat Bikin Berat Badan Naik? Ini Faktanya

    Benarkah Cokelat Bikin Berat Badan Naik? Ini Faktanya

    Jakarta, Beritasatu.com – Hari Valentine dirayakan setiap 14 Februari. Salah satu simbol untuk mengekspresikan kasih sayang pada Hari Valentine adalah dengan memberikan cokelat. Namun, benarkah cokelat bikin berat badan naik?

    Tidak sedikit orang yang bertanya-tanya mengenai hal itu. Pasalnya, cokelat mengandung gula dan lemak jenuh yang tinggi, yang bisa berdampak pada kenaikan berat badan jika dikonsumsi berlebihan.  
     
    Cokelat, terutama yang mengandung gula tinggi, memang bisa menjadi penyebab kenaikan berat badan. Hal ini karena cokelat termasuk makanan berkalori tinggi.

    Sebagai contoh, 100 gram cokelat hitam mengandung sekitar 531 kalori. Jika dikonsumsi dalam jumlah besar tanpa diimbangi dengan aktivitas fisik, kelebihan kalori ini akan disimpan sebagai lemak dalam tubuh.

    Rata-rata, pria dewasa membutuhkan sekitar 2.500 kalori per hari, sedangkan wanita dewasa membutuhkan sekitar 2.000 kalori per hari. Oleh karena itu, konsumsi cokelat berlebihan dapat menyebabkan ketidakseimbangan kalori, yang pada akhirnya membuat berat badan naik.  

    Meski demikian, cokelat juga mengandung berbagai nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh, seperti kalsium, zat besi, magnesium, protein, kafein, dan antioksidan.

    Cokelat hitam (dark chocolate) dengan kandungan kakao 70–80% adalah pilihan yang lebih sehat karena mengandung lebih sedikit gula dan lebih banyak antioksidan.

    Salah satu antioksidan utama dalam cokelat adalah flavonoid, yang berperan dalam melawan peradangan dan melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas.  

    Manfaat Cokelat Hitam untuk Kesehatan  
    Menurut Hopkins Medicine, flavonoid dalam cokelat hitam memiliki berbagai manfaat kesehatan, seperti meningkatkan performa atletik, menjaga kesehatan jantung, menyeimbangkan sistem kekebalan tubuh, memerangi diabetes, dan meningkatkan fungsi otak. Namun, meskipun cokelat hitam lebih sehat, konsumsinya tetap perlu dibatasi agar tidak bikin berat badan naik.  

    Jadi, apakah cokelat bikin berat badan naik? Jawabannya adalah ya, jika dikonsumsi secara berlebihan. Namun, cokelat, terutama cokelat hitam, juga memiliki manfaat kesehatan yang tidak boleh diabaikan.

    Kuncinya adalah mengonsumsi cokelat dengan bijak, memperhatikan porsinya, dan mengimbanginya dengan aktivitas fisik yang cukup agar tidak bikin berat badan naik. Dengan begitu, Anda bisa menikmati cokelat tanpa khawatir berat badan naik.

  • Konsumsi Nutrisi Mikro dan Omega 3, Kunci  Penting Kesehatan Ibu dan Bayi – Halaman all

    Konsumsi Nutrisi Mikro dan Omega 3, Kunci  Penting Kesehatan Ibu dan Bayi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Memenuhi kebutuhan nutrisi mikro dan Omega 3 selama kehamilan serta menyusui adalah kunci penting untuk kesehatan ibu dan bayi.

    Demikian disampaikan seorang ahli gizi, Tri Mutiara Ramdani dalam sesi Expert Talk Kumpul ASIK (Asupan Ibu Berkualitas Karena) Blackmores di Kota Kasablanka, Jakarta, Minggu (2/2/2025).

    Menurutnya, zat gizi makro dan mikro sangat penting untuk pertumbuhan optimal.

    “Jika kebutuhan nutrisi makro cenderung gampang terpenuhi setiap hari, tidak demikian halnya dengan nutrisi mikro,” kata Tri dalam rilis yang diterima Tribunnews.com.

    Nutrisi makro, seperti karbohidrat, protein, dan lemak, cenderung lebih mudah terpenuhi sehari-hari. 

    Namun, tidak demikian dengan nutrisi mikro. Nutrisi mikro, seperti vitamin dan mineral, hanya terkandung dalam jumlah sedikit pada makanan. 

    Kualitas dan kuantitasnya pun rentan rusak akibat proses pengolahan makanan. 

    Padahal, nutrisi mikro sangat krusial untuk mendukung tumbuh kembang janin dan menghasilkan ASI berkualitas.

    Ia pun menekankan pentingnya konsumsi suplemen secara teratur untuk membantu memenuhi kebutuhan nutrisi mikro pada masa kehamilan dan menyusui. 

    “Konsumsi suplemen dapat membantu memastikan kebutuhan nutrisi ini terpenuhi, terutama jika asupan makanan sehari-hari tidak mencukupi,” tegasnya.

    Suplemen pun kini dapat menjadi solusi untuk memastikan ibu dan bayi mendapatkan nutrisi yang cukup, terutama jika asupan makanan sehari-hari tidak mencukupi.

    Diketahui, selain nutrisi mikro, Omega 3 juga merupakan nutrisi penting yang dibutuhkan selama kehamilan dan menyusui. 

    Omega 3 berperan penting dalam perkembangan otak dan mata janin, serta dapat membantu mengurangi risiko kelahiran prematur dan depresi pasca melahirkan. 

    Omega 3 dapat ditemukan dalam makanan seperti ikan berlemak, biji chia, dan kacang-kacangan. Namun, seperti halnya nutrisi mikro, Omega 3 juga bisa didapatkan melalui suplemen.

    Sementara itu, Juliana Nur Wulan, Brand Representative Kalbe Blackmores Nutrition mengatakan, acara Kumpul ASIK Blackmores merupakan komitmen brand suplemen tersebut dalam mendukung kesehatan ibu dan anak.

    Juga sebagai bentuk inisiatif untuk mengedukasi kaum ibu tentang pentingnya nutrisi optimal agar mendapatkan kehamilan sehat dan ASI berkualitas. 

    “Seluruh rangkaian acara Kumpul ASIK diharapkan menambah wawasan para ibu modern tentang pentingnya nutrisi mikro dan omega 3 bagi tumbuh kembang buah hati,” pungkas Juliana. (*)

  • Leukemia Jadi Jenis Kanker Terbanyak pada Anak RI, IDAI Bicara Pemicunya

    Leukemia Jadi Jenis Kanker Terbanyak pada Anak RI, IDAI Bicara Pemicunya

    Jakarta

    Kisah Devin Nur Faeyza yang belakangan viral karena mengidap leukemia atau kanker darah di usia 6 tahun merupakan satu dari sekian banyak anak yang berjuang dengan kondisi yang sama. Data Global Burden of Cancer (Globocan) pada 2008 hingga 2022 menunjukkan kenaikan kanker anak bahkan mencapai 40 persen.

    Jenis kanker yang paling banyak ditemui pada anak adalah kanker darah. Berikut daftarnya di Indonesia, mengacu pada Globocan 2022:

    Leukemia Limfoblastik: 2.963 kasusLeukemia Myeloblastik Akut: 694 kasusRetinoblastoma: 523 kasusOsteosarkoma: 427 kasusLimfoma maligna Non-hodgkin (kecuali Burkitt Limfoma): 337 kasusNefroblastoma dan tumor ginjal nonepitel lainnya: 310 kasusNeuroblastoma ganglioneuroblastoma: 274 kasusRabdomiosarkoma: 272 kasusLeukemia Myeloblastik kronis: 243 kasusTumor ganas sel geminal gonad ganas: 233 kasusApa Pemicunya?

    Pemicu kanker pada anak belum benar-benar bisa dipastikan, tetapi ada beberapa faktor risiko yang perlu diwaspadai, salah satunya adalah obesitas yang menyebabkan anak mengalami inflamasi atau peradangan kronis.

    Hal ini diutarakan Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak Departemen Ilmu Kesehatan Anak Universitas Airlangga Prof Dr dr I Dewa Gede Ugrasena SpA (K).

    “Jadi obesitas itu diidentifikasi sebagai faktor risiko. Kita tahu bahwa obesitas itu banyak lemak, itu peradangan kronis. Jadi kelebihan jaringan lemak pada tubuh dapat menyebabkan kronik inflamasi, peradangan kronis ya,” kata pria yang akrab disapa Prof Ugra dalam diskusi daring, Selasa (4/2/2025).

    Peradangan pada anak disebutnya dapat mendukung pertumbuhan sel abnormal yang menjadi bibit kanker. Terlebih, anak dengan kondisi obesitas juga umumnya mengalami gangguan keseimbangan hormon serta metabolisme.

    Hal ini juga kerap diikuti dengan peningkatan kadar insulin. Saat kedua gangguan tersebut terjadi, risiko munculnya sel abnormal yang berkembang menjadi kanker sulit dihindari.

    “Jadi yang kita tahu bahwa insulin dan insulin growth factor ini, keduanya berperan di dalam pertumbuhan sel. Jadi gangguan ini bisa meningkatkan risiko terjadinya mutasi atau proliberasi yang tidak terkendali nanti yang bisa menyebabkan timbulnya kanker,” beber dia.

    Meski begitu, Prof Ugra menilai perlu penelitian lebih lanjut untuk benar-benar memastikan keterkaitan keduanya.

    Senada, Ketua UKK Hemato Onkologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Eddy Supriyadi SpA (K) PhD menyebut Indonesia perlu memiliki studi yang bisa melihat keseluruhan antara hubungan obesitas dengan kanker anak.

    Sebagai data awal, bisa terlihat dari perbandingan data proporsi kanker pada anak yang mengalami obesitas dengan tidak obesitas.

    “Kita perlu studi, nah untuk itu kita akan perlu pentingnya registrasi secara nasional. Termasuk kalau status gizi yang normal, underweight, atau obesity, itu seberapa besar yang kita temui pada populasi kanker,” kata Eddy.

    dr Eddy menekankan kanker pada anak dan dewasa secara profil biologis sangatlah berbeda.

    “Biasanya kanker dewasa terjadi karena pola makanan dan lingkungan, tapi di anak-anak lebih pada faktor genetik, dan banyak kejadian yang akut atau mendadak,” ungkapnya.

    (naf/naf)

  • Cara Mudah Enyahkan Perut Gelambir, Sesimpel Rutin Berdiri

    Cara Mudah Enyahkan Perut Gelambir, Sesimpel Rutin Berdiri

    Jakarta

    Hampir sebagian besar waktu di kehidupan saat ini dihabiskan dengan duduk. Padahal, berdiri ternyata jauh lebih bermanfaat untuk kesehatan.

    Menurut spesialis kedokteran olahraga di Tufts Medical Center di Boston, Shane Davis, MD, terlalu banyak duduk dapat meningkatkan berbagai penyakit yang berbahaya. Salah satunya penyakit kardiovaskular.

    “Perilaku tidak banyak bergerak berkontribusi terhadap banyak masalah kesehatan, termasuk obesitas, kanker, penyakit kardiovaskular, dan diabetes,” kata Dr Davis yang dikutip dari The Healthy.

    “Saya telah melihat sebuah studi penelitian yang menunjukkan peningkatan besar dalam penyakit kardiovaskular ketika duduk lebih dari 10 jam sehari. Dan penelitian lain menunjukkan bahwa duduk lebih dari delapan jam per hari meningkatkan risiko kematian yang mirip dengan obesitas dan merokok,” sambungnya.

    Para ahli medis mengungkapkan berdiri dapat membantu meningkatkan pengeluaran energi. Beberapa penelitian menemukan bahwa berdiri meningkatkan pembakaran kalori sekitar 10 persen, dibandingkan saat duduk.

    Lantas, bagaimana berdiri dapat membantu membakar kalori?

    Spesialis kedokteran olahraga dari Columbia University Medical Center, Mani Singh, berdiri melibatkan lebih banyak aktivitas otot dibandingkan duduk. Saat berdiri, otot bekerja untuk menahan beban tubuh melawan gravitasi, yang menyebabkan peningkatan metabolisme dan pembakaran energi lebih tinggi.

    Namun, Davis menyebut beberapa faktor yang mempengaruhi pembakaran lemak saat berdiri, seperti tingkat metabolisme basal (BSR) seseorang. Faktor-faktor seperti usia, tinggi badan, berat badan, serta tingkat kebugaran berperan terhadap seberapa besar energi yang digunakan tubuh saat berdiri.

    Meski berdiri dapat membakar kalori lebih banyak, jumlahnya masih tergolong kecil jika dibandingkan dengan aktivitas fisik lainnya. Hal itu yang membuat berdiri saja tidak bisa menggantikan aktivitas seperti olahraga untuk menurunkan berat badan.

    Maka dari itu, Davis menyarankan untuk mengimbangi berdiri dengan aktivitas fisik lain, seperti olahraga.

    Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of the American Heart Association menemukan bahwa orang yang duduk lebih dari 11 jam sehari memiliki risiko kematian 57 persen lebih tinggi, meski mereka rutin berolahraga. Hal ini menunjukkan bahwa penting juga untuk mengurangi waktu duduk agar lebih sehat.

    (sao/kna)

  • 7 Obat yang Sebaiknya Tidak Dikonsumsi Bersama Vitamin D

    7 Obat yang Sebaiknya Tidak Dikonsumsi Bersama Vitamin D

    Jakarta

    Vitamin D merupakan salah satu nutrisi yang sangat dibutuhkan tubuh. Vitamin ini berperan penting dalam menjaga kesehatan tulang, menunjang sistem imun, mencegah depresi dan risiko penyakit kronis tertentu, dan lain sebagainya.

    Karenanya, penting untuk memenuhi kebutuhan vitamin D setiap hari, baik dalam bentuk makanan atau suplemen. Dikutip dari Healthline, orang dewasa dianjurkan untuk mengonsumsi sekitar 10-20 mikrogram vitamin D (400-800 International Units/IU) untuk memenuhi kebutuhan harian.

    Kendati demikian, mereka yang sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu perlu berhati-hati jika ingin meningkatkan asupan vitamin D. Pasalnya, beberapa jenis obat-obatan dapat berinteraksi dan memengaruhi kadar vitamin D dalam tubuh.

    Lantas, apa saja obat-obatan yang tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan vitamin D? Dikutip dari Health, berikut daftarnya.

    1. Statin

    Statin adalah obat yang digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol. Contoh statin meliputi Lipitor (atorvastatin), lovastatin, dan Zocor (simvastatin).

    Vitamin D dapat menurunkan penyerapan statin dalam darah dan pergerakannya ke seluruh tubuh. Beberapa penelitian kecil menunjukkan bahwa suplemen vitamin D dapat menurunkan jumlah obat statin yang ditemukan dalam tubuh.

    Statin juga dapat berinteraksi dengan vitamin D dalam beberapa cara. Vitamin D diproduksi dalam tubuh dengan bantuan jenis kolesterol tertentu. Mengonsumsi obat penurun kolesterol, seperti statin, dapat memengaruhi produksi vitamin D secara alami.

    2. Orlistat

    Orlistat adalah obat yang diminum untuk membantu menurunkan berat badan.

    Orlistat memecah lemak dari makanan, menghalangi penyerapannya di lambung dan usus, serta membuangnya melalui tinja. Obat ini juga dapat menghalangi penyerapan vitamin D di lambung dan usus, sehingga menurunkan jumlah keseluruhan vitamin D dalam tubuh Anda dari makanan dan suplemen.

    3. Steroid

    Kortikosteroid sering diresepkan untuk mengurangi peradangan dan mengobati kondisi kesehatan seperti kolitis ulseratif atau asma. Contoh kortikosteroid meliputi prednison, hidrokortison, dan deksametason.

    Penelitian menunjukkan steroid dapat menurunkan penyerapan kalsium, yang memengaruhi seberapa baik vitamin D diserap dan digunakan dalam tubuh. Beberapa penelitian telah melaporkan kadar vitamin D yang rendah lebih umum terjadi pada orang yang mengonsumsi steroid.

    4. Pengikat Asam Empedu

    Bile acid sequestrant atau pengikat asam empedu adalah bat yang diresepkan untuk menurunkan kadar kolesterol dan gula darah. Contohnya termasuk cholestyramine, colesevelam, dan colestipol.

    Pengikat asam empedu mengikat asam empedu (asam yang membantu memecah lemak) di usus dan mencegahnya memasuki darah. Hal ini memaksa hati untuk mengambil kolesterol dari darah guna menghasilkan lebih banyak asam empedu, sehingga menurunkan kadar kolesterol.

    Obat ini juga dapat mengikat obat lain, termasuk vitamin D, di lambung dan usus, sehingga menurunkan jumlah vitamin D dalam tubuh.

    5. Digoxin

    Digoxin obat yang diresepkan untuk mengobati kondisi jantung seperti fibrilasi atrium dan gagal jantung. Mengonsumsi vitamin D dosis tinggi dapat meningkatkan risiko hiperkalsemia, yaitu kondisi tingginya kadar kalsium dalam darah. Hal ini dapat mengakibatkan irama jantung abnormal (aritmia) pada orang yang mengonsumsi digoxin.

    6. Diltiazem

    Diltiazem adalah obat yang diresepkan untuk mengobati kondisi jantung dan pembuluh darah tertentu.

    Interaksi antara vitamin D dan diltiazem terkait dengan bagaimana kedua obat tersebut memengaruhi kadar kalsium. Dosis tinggi vitamin D dapat meningkatkan risiko hiperkalsemia. Kadar kalsium yang tinggi dapat meningkatkan risiko aritmia pada pasien yang mengonsumsi diltiazem.

    7. Diuretik Tiazid

    Diuretik tiazid adalah salah satu obat yang digunakan untuk mengatasi kondisi jantung dan pembuluh darah, serta membantu membuang kelebihan cairan. Contoh diuretik thiazide meliputi hidroklorotiazid dan klorotiazid.

    Interaksi obat antara vitamin D dan diuretik thiazide terkait dengan bagaimana vitamin D memengaruhi kadar kalsium. Vitamin D membantu tubuh menyerap kalsium di lambung dan memindahkan mineral ke area lain untuk digunakan. Kalsium dan vitamin D diperlukan untuk berbagai fungsi tubuh, termasuk kesehatan tulang dan kontraksi otot

    Diuretik thiazide meningkatkan kadar kalsium dalam darah dengan menurunkan jumlah kalsium yang hilang melalui urine. Mengonsumsi thiazide dengan vitamin D juga dapat menyebabkan hiperkalsemia.

    (ath/kna)

  • Jangan Dibuang, Ini 9 Manfaat Biji Buah Manggis

    Jangan Dibuang, Ini 9 Manfaat Biji Buah Manggis

    Jakarta, Beritasatu.com – Buah manggis dikenal sebagai ratu buah karena rasanya yang manis dan kandungan gizinya yang tinggi. Namun, tak banyak yang menyadari manfaat biji buah manggis juga sangat luar biasa.

    Biji manggis sering diabaikan atau bahkan dibuang, padahal ia mengandung senyawa bioaktif yang dapat memberikan berbagai manfaat kesehatan.

    Berikut ini sembilan manfaat biji buah manggis yangg dikutip dari Healthline, Selasa (4/2/2025).  

    1. Antiinflamasi
    Salah satu manfaat biji buah manggis yang paling menonjol adalah kemampuannya sebagai antiinflamasi. Senyawa xanthone yang ditemukan dalam biji manggis telah terbukti efektif dalam mengurangi peradangan.

    Penelitian pada tabung reaksi dan hewan menunjukkan xanthone memiliki efek antiinflamasi yang kuat, sehingga dapat membantu mengurangi risiko penyakit inflamasi seperti kanker, penyakit jantung, dan diabetes. Dengan mengonsumsi biji manggis, Anda bisa mendapatkan perlindungan alami terhadap berbagai penyakit kronis yang disebabkan oleh peradangan.  

    2. Bernutrisi tinggi  
    Biji manggis kaya akan nutrisi penting seperti protein, karbohidrat, mineral, lemak, dan asam lemak. Menurut jurnal MDPI, senyawa bioaktif dalam biji manggis, seperti alfa-mangostin, memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi.

    Nilai daya hambat DPPH yang kuat menunjukkan bahwa biji manggis mampu menetralisir radikal bebas dengan efektif. Kandungan nutrisi ini tidak hanya mendukung kesehatan secara umum, tetapi juga memberikan energi yang dibutuhkan tubuh untuk beraktivitas sehari-hari.  

    3. Kaya antioksidan 
    Manfaat biji buah manggis lainnya adalah kandungan antioksidannya yang melimpah. Antioksidan seperti asam fenolat, flavonoid, terpen, tokoferol, vitamin C, dan karotenoid memiliki nilai TPC (total phenolic content) yang tinggi.

    Senyawa-senyawa ini berperan penting dalam menetralisir radikal bebas yang dapat merusak sel-sel tubuh dan memicu penyakit kronis. Dengan mengonsumsi biji manggis, Anda dapat meningkatkan pertahanan tubuh terhadap efek buruk radikal bebas.  

    4. Antikanker  
    Senyawa xanthone dalam biji manggis tidak hanya bersifat antiinflamasi tetapi juga memiliki efek antikanker. Penelitian menunjukkan senyawa ini dapat menghambat perkembangan dan penyebaran sel kanker.

    Kemampuan antioksidan dan antiinflamasi dari xanthone membuat biji manggis menjadi bahan alami yang potensial untuk mendukung terapi kanker. Meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan, temuan ini memberikan harapan baru dalam pencegahan dan pengobatan kanker.  

    5. Mengontrol kadar gula darah  
    Biji manggis juga bermanfaat dalam mengontrol kadar gula darah. Senyawa xanthone dalam biji manggis telah terbukti membantu menjaga kestabilan gula darah, baik dalam penelitian tabung reaksi maupun pada hewan. Hal ini menjadikan biji manggis sebagai pilihan alami yang baik untuk penderita diabetes atau mereka yang berisiko terkena penyakit ini.  

    6. Mempertahankan sistem imun tubuh  
    Kandungan serat dan vitamin C dalam biji manggis sangat penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh. Serat membantu menjaga kesehatan usus, sementara vitamin C dikenal sebagai nutrisi yang dapat meningkatkan produksi sel darah putih, yang berperan dalam melawan infeksi. Dengan mengonsumsi biji manggis, Anda dapat memperkuat sistem imun tubuh secara alami.  

    7. Meningkatkan kesehatan otak  
    Sebuah studi menunjukkan ekstrak manggis dapat membantu mencegah penurunan mental, mengurangi peradangan otak, dan memperbaiki gejala depresi. Meskipun penelitian masih terbatas, temuan ini menunjukkan potensi manfaat biji buah manggis dalam mendukung kesehatan otak dan fungsi kognitif.  

    8. Kesehatan pencernaan  
    Biji manggis mengandung serat yang tinggi, dengan satu cangkir (196 gram) menyediakan sekitar 14% dari kebutuhan harian serat. Serat sangat penting untuk menjaga kesehatan pencernaan, mencegah sembelit, dan mendukung pertumbuhan bakteri baik pada usus.  

    9. Potensi sebagai bahan makanan dan farmasi  
    Biji manggis dapat dikonsumsi langsung atau diolah menjadi produk makanan dan farmasi. Meskipun sering dianggap sebagai limbah dalam produksi berbasis pulp, biji manggis memiliki toksisitas yang minimal dan nilai gizi yang tinggi. Beberapa orang bahkan menikmati biji manggis bersama daging buahnya ketika dikonsumsi dalam keadaan segar.  

    Dari antiinflamasi hingga antikanker, manfaat biji buah manggis sangat beragam dan menjanjikan. Dengan kandungan nutrisi, antioksidan, dan senyawa bioaktif yang tinggi, biji manggis layak menjadi bagian dari pola makan sehat Anda. Jangan ragu untuk mengeksplorasi potensinya, baik sebagai bahan makanan maupun suplemen kesehatan.

  • Kata Dokter Gizi soal Viral Vitamin D3 Bisa Bantu Turunkan Berat Badan

    Kata Dokter Gizi soal Viral Vitamin D3 Bisa Bantu Turunkan Berat Badan

    Jakarta

    Beredar video di media sosial yang menyebut mengonsumsi vitamin D3 dapat membantu proses penurunan berat badan. Video tersebut lantas menuai beragam komentar dari netizen. Beberapa di antaranya ada yang langsung mencoba, tetapi ada juga yang mempertanyakannya.

    Meski begitu, pengguna akun yang mengunggah video tersebut mengklaim vitamin D3 yang dikonsumsi bukan sebagai obat penurunan berat badan, melainkan vitamin dan suplemen yang berfungsi untuk membantu menurunkan berat badan. Dirinya juga menjalani intermittent fasting, olahraga jalan kaki 10 ribu langkah sehari, dan kalori defisit.

    “Kalau kamu harap konsumsi vitamin D3, kamu langsung kuruus, nggak kayak gitu. Kamu harus tetap olahraga, kamu harus tetap intermittent fasting, kamu harus tetap defisit kalori,” kata pengguna akun TikTok @shexxxxxx, dilihat detikcom Senin (3/2).

    Dokter spesialis gizi Johanes C Chandrawinata, SpGK mengatakan ada sebuah penelitian pada 218 pengidap obesitas dan overweight selama 1 tahun dan semuanya menjalani diet defisit kalori dan olahraga. Setengah dari peserta tersebut diberikan suplemen vitamin D, sementara sisanya diberikan plasebo.

    Pada akhir penelitian, mereka yang diberikan suplemen vitamin D mengalami penurunan berat badan dengan rata-rata 3,2 kg, lebih banyak dibandingkan peserta yang diberikan plasebo.

    Tak hanya itu, dr Johanes juga mengemukakan ada beberapa teori yang mencoba menjelaskan efek vitamin D terhadap penurunan berat badan. Beberapa penelitian tersebut menunjukkan bahwa vitamin D mungkin berpotensi mengurangi akumulasi lemak.

    “Selain itu, vitamin D dapat meningkatkan kadar serotonin yang berperan menurunkan nafsu makan dan meningkatkan rasa kenyang, menurunkan berat badan, dan menurunkan asupan kalori,” imbuhnya kepada detikcom, Senin (3/2/2025).

    “Juga, kadar vitamin D darah yang lebih tinggi dihubungkan dengan meningkatnya kadar testosteron, hal mana memicu penurunan berat badan,” katanya lagi.

    Lantas berapa banyak vitamin D per hari yang aman dikonsumsi?

    Mengacu pada Endocrine Society, dr Johanes menjelaskan bahwa sebaiknya mengonsumsi vitamin D maksimal 5.000 IU per hari. Pasalnya, dosis yang terlalu tinggi justru bisa memberikan efek samping pada tubuh.

    “Dosis tinggi vitamin D bukan tidak mungkin menimbulkan toksisitas vitamin D,” sambungnya lagi.

    Di sisi lain, dr Johanes mengatakan hanya dengan diet defisit kalori yang disertai jalan 10 ribu langkah per hari sudah pasti bisa membantu menurunkan berat badan.

    (suc/kna)