Produk: lemak

  • Jangan Sembarangan, Ini 8 Jajanan yang Jadi Pemicu Penyakit Ginjal

    Jangan Sembarangan, Ini 8 Jajanan yang Jadi Pemicu Penyakit Ginjal

    Jakarta, Beritasatu.com – Penyakit ginjal adalah istilah yang merujuk pada berbagai gangguan yang memengaruhi fungsi ginjal, terutama dalam menyaring limbah dari darah. Jajanan yang jadi pemicu penyakit ginjal sering kali mengandung bahan-bahan berbahaya, seperti garam, gula, dan pengawet, yang dapat meningkatkan risiko kerusakan ginjal.

    Penyakit ini dapat menyerang semua usia dan memiliki berbagai jenis, seperti gagal ginjal, infeksi ginjal, dan batu ginjal. Oleh karena itu, penting untuk membatasi konsumsi jajanan tertentu agar terhindar dari risiko penyakit ginjal.

    Berikut ini delapan jenis jajanan yang perlu dibatasi untuk mencegah penyakit ginjal, dikutip dari berbagai sumber, Rabu (12/2/2025).

    1. Keripik
    Keripik kentang dan makanan ringan sejenisnya sering kali mengandung kadar garam yang sangat tinggi. Garam berlebih dalam tubuh dapat meningkatkan tekanan darah dan membebani ginjal dalam menyaring kelebihan natrium.

    Jika dikonsumsi secara rutin, hal ini dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan meningkatkan risiko penyakit ginjal kronis (PGK). Selain itu, banyak produk keripik juga mengandung lemak trans dan bahan tambahan seperti perasa buatan, yang dapat meningkatkan peradangan dan memperburuk fungsi ginjal dari waktu ke waktu.

    2. Makanan olahan
    Sosis, nuget, daging kaleng, dan makanan olahan lainnya umumnya kaya akan natrium, bahan pengawet, serta zat aditif seperti nitrit dan fosfat. Natrium dalam jumlah tinggi dapat menyebabkan retensi cairan, meningkatkan tekanan darah, dan memperberat kerja ginjal.

    Pengawet seperti nitrit telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker dan masalah kesehatan lainnya. Konsumsi daging olahan dalam jangka panjang juga dapat meningkatkan kadar asam dalam tubuh, yang membuat ginjal bekerja lebih keras untuk menyeimbangkan pH darah.

    3. Soda
    Minuman bersoda, baik yang mengandung gula maupun soda diet, dapat berdampak buruk pada ginjal. Soda mengandung asam fosfat, yang dapat meningkatkan risiko batu ginjal jika dikonsumsi berlebihan.

    Selain itu, kadar gula tinggi dalam soda dapat meningkatkan risiko obesitas dan diabetes, dua kondisi yang sangat berkaitan dengan penyakit ginjal kronis. Beberapa penelitian juga menunjukkan konsumsi soda berlebihan dapat menyebabkan penurunan fungsi ginjal secara bertahap.

    4. Makanan kalengan
    Makanan kalengan, seperti sup, sayuran, atau ikan dalam kaleng, sering kali mengandung natrium dalam jumlah tinggi sebagai pengawet. Natrium yang berlebihan dalam makanan ini dapat membuat ginjal bekerja lebih keras untuk mengeluarkan garam dari tubuh.

    Selain itu, beberapa kemasan kaleng mengandung senyawa Bisphenol-A (BPA), yang dapat mengganggu keseimbangan hormon dan berpotensi berdampak buruk pada kesehatan ginjal serta organ lainnya.

    5. Makanan manis
    Permen, kue, es krim, dan makanan tinggi gula lainnya dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah, yang meningkatkan risiko resistensi insulin dan diabetes.

    Diabetes yang tidak terkontrol adalah salah satu penyebab utama penyakit ginjal. Selain itu, konsumsi gula berlebihan dapat meningkatkan peradangan dalam tubuh dan mempercepat kerusakan ginjal.

    6. Makanan instan
    Mi instan, makanan beku, dan makanan cepat saji lainnya sering kali mengandung kadar natrium dan MSG yang tinggi, tetapi rendah nutrisi. Tingginya kadar garam dalam makanan instan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan meningkatkan beban kerja ginjal. MSG, atau monosodium glutamat, juga dapat berkontribusi terhadap disfungsi metabolik yang berdampak negatif pada kesehatan ginjal.

    7. Produk yang mengandung susu
    Susu dan produk turunannya, seperti keju dan yoghurt, mengandung protein hewani serta fosfor dalam jumlah tinggi. Jika dikonsumsi berlebihan, fosfor dapat menumpuk dalam darah dan membahayakan ginjal, terutama bagi mereka yang sudah memiliki gangguan ginjal.

    Selain itu, protein hewani yang tinggi dapat meningkatkan beban kerja ginjal dalam proses metabolisme nitrogen, sehingga berisiko mempercepat penurunan fungsi ginjal.

    8. Alkohol
    Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat menyebabkan dehidrasi, meningkatkan tekanan darah, dan merusak sel-sel ginjal. Alkohol juga dapat mempengaruhi keseimbangan elektrolit tubuh dan mempercepat perkembangan penyakit ginjal kronis. Dalam jangka panjang, alkohol dapat menyebabkan kerusakan hati, yang juga berdampak buruk pada kesehatan ginjal karena kedua organ ini bekerja sama dalam detoksifikasi tubuh.

    Demi menjaga kesehatan ginjal, sebaiknya kurangi konsumsi jajanan yang tinggi garam, gula, dan bahan kimia berbahaya. Sebagai gantinya, perbanyak konsumsi makanan sehat dan minum air mineral secara teratur.

    Dengan pola hidup yang lebih sehat, risiko penyakit ginjal dapat diminimalisir. Jajanan yang jadi pemicu penyakit ginjal ini perlu diwaspadai agar kesehatan tubuh tetap terjaga.

  • Studi Baru Ungkap Makan Telur Bisa Cegah Mati Muda, Segini Batas Konsumsinya

    Studi Baru Ungkap Makan Telur Bisa Cegah Mati Muda, Segini Batas Konsumsinya

    Jakarta

    Studi baru yang dilakukan oleh tim peneliti Monash University mengungkapkan bahwa mengonsumsi telur dikaitkan dengan risiko kematian lebih rendah pada orang dewasa tua yang sehat dibandingkan mereka yang tak pernah mengonsumsi atau jarang makan telur.

    Penelitian ini melibatkan 8.756 orang dewasa berusia 70 tahun atau lebih, yang melaporkan sendiri frekuensi total asupan telur mereka: tidak pernah/jarang (jarang/tidak pernah, atau 1-2 kali/bulan), mingguan (1-6 kali/minggu), dan harian (setiap hari/beberapa kali per hari).

    Penulis pertama sekaligus dosen di Sekolah Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Pencegahan Monash University, mengatakan dibandingkan dengan orang dewasa tua yang tidak pernah atau jarang makan telur (hingga dua kali sebulan), mereka yang makan telur 1-6 kali seminggu memiliki risiko kematian 15 persen lebih rendah akibat penyebab apapun, dan risiko kematian 29 persen lebih rendah terkait penyakit kardiovaskular.

    Menurutnya, telur merupakan makanan yang padat nutrisi, sumber protein yang kaya, dan sumber nutrisi penting seperti vitamin B, folat, asam lemak tak jenuh, vitamin yang larut dalam lemak (E, D, A, dan K), kolin, serta berbagai mineral dan elemen lainnya.

    “Telur juga merupakan sumber protein dan nutrisi yang mudah diperoleh bagi orang dewasa yang lebih tua, dengan penelitian menunjukkan bahwa telur merupakan sumber protein pilihan bagi orang dewasa yang lebih tua yang mungkin mengalami penurunan fisik dan sensorik terkait usia,” katanya seperti dikutip di laman resmi Monash University ,Rabu (12/2/2025).

    Pedoman Diet Australia saat ini dan American Heart Association (AHA merekomendasikan agar orang dewasa dengan kadar kolesterol normal dapat mengonsumsi hingga tujuh butir telur per minggu, sementara beberapa negara Eropa menyarankan untuk membatasinya hingga 3-4 butir telur per minggu.

    AHA juga mendukung hingga dua butir telur per hari untuk orang dewasa yang lebih tua dengan kadar kolesterol normal.

    “Penelitian sebelumnya telah mengamati risiko kematian yang lebih tinggi akibat konsumsi telur bagi mereka yang memiliki kolesterol tinggi. Karena alasan ini, kami juga meneliti hubungan antara konsumsi telur dan kematian pada orang dengan dan tanpa dislipidemia (kolesterol tinggi yang didiagnosis secara klinis),” ucapnya.

    “Kami menemukan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular sebesar 27 persen lebih rendah pada peserta dengan dislipidemia yang mengonsumsi telur setiap minggu, dibandingkan dengan peserta yang jarang atau tidak pernah mengonsumsi telur. Hal ini menunjukkan bahwa dalam kelompok studi ini, keberadaan dislipidemia tidak memengaruhi risiko yang terkait dengan konsumsi telur,” kata Wild.

    Tak hanya itu, studi ini juga meneliti hubungan antara konsumsi telur dengan kematian pada berbagai tingkat kualitas makanan (rendah, sedang, tinggi).

    “Studi ini menemukan bahwa orang dewasa yang lebih tua dengan kualitas makanan sedang hingga tinggi melaporkan risiko kematian terkait penyakit kardiovaskular sebesar 33 persen dan 44 persen lebih rendah, yang menunjukkan bahwa penambahan telur ke dalam makanan berkualitas sedang dan tinggi dapat meningkatkan umur panjang,” tulis para peneliti.

    “Temuan ini dapat bermanfaat dalam pengembangan pedoman diet berbasis bukti untuk orang dewasa yang lebih tua.”

    (suc/suc)

  • Gua Polandia Simpan Bukti Orang Makan Orang

    Gua Polandia Simpan Bukti Orang Makan Orang

    Jakarta

    Tim peneliti internasional menemukan bukti konklusif tentang sesuatu yang agak suram terkait dengan komunitas manusia di era Magdalenian, sekitar 18.000 tahun lalu. Di zaman itu, mereka mempraktikkan kanibalisme, bahkan sampai memakan otak manusia.

    Penelitian ini menawarkan wawasan baru yang berharga tentang praktik pemakaman dan ritual pada periode ini dalam sejarah manusia purba.

    Pemahaman kita tentang bagaimana para pemburu-pengumpul di Eropa Paleolitik Atas menghadapi kematian agak terbatas karena betapa jarangnya perkumpulan mereka dalam catatan arkeologi. Namun, beberapa contoh yang terpelihara dengan baik telah membantu memberi tahu kita bagaimana kegiatan dan praktik pemakaman Magdalenian bekerja.

    Penelitian para ahli menemukan sisa-sisa kerangka dan posisi tubuh kerangka terrsebut dinilai untuk mendapatkan informasi. Dalam beberapa konteks, tubuh telah ditutupi dengan oker dan dikelilingi oleh barang-barang kuburan, tetapi terkadang tubuh-tubuh ini kehilangan tulang yang diduga merupakan hasil dari hewan pemakan bangkai. Atau, ada kemungkinan beberapa tulang dikumpulkan oleh orang-orang Magdalenian sebagai relik potensial.

    Namun, seperti dikutip dari Scientific Report, frekuensi tulang-tulang yang hilang ini, serta munculnya bagian-bagian tubuh yang terpisah dan tidak terhubung dalam kumpulan-kumpulan kontemporer lainnya, menunjukkan bahwa ada sesuatu yang lebih terjadi. Atau dengan kata lain, bagian-bagian tubuh mungkin dipilih secara sengaja oleh orang-orang karena suatu alasan.

    Diketahui bahwa kelompok Magdalenian menggunakan tulang manusia sebagai bahan baku, terkadang membuat piala tengkorak dan perhiasan. Di antara spesimen-spesimen ini, bukti bekas potongan atau bahkan ukiran sangat banyak. Di Prancis saja, bekas potongan tubu manusia telah muncul pada 93 individu Magdalenian. Ini adalah sekitar 40% dari spesimen yang dihitung untuk periode ini di wilayah tersebut.

    Para ahli masih bingung bagaimana menafsirkan tanda-tanda yang jelas tentang ‘modifikasi yang disebabkan manusia’ pada sisa-sisa dari masa ini. Satu pihak dalam perdebatan berpendapat bahwa tanda-tanda sayatan pada tulang bisa jadi merupakan bukti pembersihan tulang perimortem (dilakukan mendekati atau sekitar waktu kematian). Namun, di pihak lain, beberapa orang percaya bahwa aktivitas ini merupakan tanda-tanda daging yang sedang dipersiapkan untuk dikonsumsi.

    Perdebatan ini telah berlangsung di dunia akademis selama beberapa waktu, tetapi sebuah studi baru telah memperkuat interpretasi yang terakhir. Dalam studi tersebut, sebuah tim peneliti internasional menganalisis tulang-tulang manusia yang terletak di Gua Maszycha di Polandia, sebuah situs yang pertama kali ditemukan pada abad ke-19 dan berisi berbagai peralatan batu serta sisa-sisa hewan dan manusia.

    Selama 1990-an, para peneliti menduga bahwa tengkorak yang ditemukan dalam kumpulan di Gua Maszycha menunjukkan bukti kanibalisme. Namun penelitian selanjutnya menolak dugaan ini dengan alasan bahwa tengkorak tersebut tidak memperlihatkan bekas gigi, juga tidak menunjukkan tanda-tanda modifikasi budaya.

    Tak satu pun dari analisis sebelumnya menggunakan teknik modern dalam penilaiannya, dan di sinilah penelitian baru ini berperan. Kini, para peneliti telah memeriksa ulang data sebelumnya dan menambahkan bukti baru ke dalam perdebatan, sehingga menempatkan kanibalisme kembali dalam pembahasan.

    Menurut pernyataan yang diterjemahkan dari Catalan Institute of Human Paleoecology and Social Evolution, para peneliti memeriksa 63 fragmen tulang manusia, termasuk tengkorak dan tulang tungkai panjang, menggunakan teknik mikroskopi 3D yang canggih. Pendekatan ini memungkinkan mereka untuk mengidentifikasi tanda-tanda yang sengaja dibuat oleh manusia, bukan yang terjadi karena proses alamiah.

    Di antara bukti-bukti ini adalah bekas sayatan dan retakan yang sesuai dengan persiapan konsumsi. Misalnya, ada tanda-tanda jelas tentang penghilangan bungkusan otot, otak, dan sumsum tulang.

    “Lokasi dan frekuensi bekas sayatan serta patah tulang yang disengaja jelas menunjukkan eksploitasi nutrisi pada tubuh, sehingga menepis hipotesis adanya perawatan pemakaman tanpa konsumsi,” kata penulis utama studi Francesc Marginedas dalam pernyataan tersebut.

    Tim tersebut yakin bahwa jasad-jasad itu diproses untuk diambil dagingnya segera setelah kematian mereka untuk menghindari pembusukan. Secara khusus, tengkorak memiliki potongan yang menunjukkan pembuangan kulit kepala dan daging, sementara fraktur pada tulang berasal dari upaya untuk mengeluarkan otak, bagian tubuh yang kaya akan sumber nutrisi. Pada saat yang sama, tulang humerus dan femur memiliki fraktur presisi untuk mengambil sumsum tulang mereka, sumber lemak dan kalori lainnya.

    Secara keseluruhan, bukti menunjukkan adanya manipulasi sistematis terhadap sisa-sisa manusia untuk dikonsumsi, yakni mereka yang memakannya memprioritaskan bagian yang paling bergizi.

    “Kanibalisme adalah perilaku yang terdokumentasikan pada berbagai masa dalam evolusi manusia,” kata Dr. Palmira Saladié, salah satu penulis penelitian tersebut.

    “Dalam konteks prasejarah, kanibalisme dapat menjadi respons terhadap kebutuhan bertahan hidup dan praktik ritual atau bahkan dinamika kekerasan antarkelompok,” tambahnya.

    Ada kemungkinan bahwa praktik kanibalisme ini mungkin terkait dengan meningkatnya ketegangan yang disebabkan oleh perluasan demografi yang terjadi setelah Zaman Es Terakhir. Jumlah orang yang lebih banyak mungkin menyebabkan persaingan yang lebih ketat untuk mendapatkan makanan, yang menghasilkan lebih banyak konflik dan akhirnya tindakan ‘kanibalisme perang’.

    Di seluruh Eropa, saat ini terdapat lima situs dari periode ini yang menunjukkan bukti nyata kanibalisme manusia. Jumlah ini, bersama dengan bukti baru dari Gua Maszycha dan data arkeologi terkait, memungkinkan para peneliti untuk menyatakan bahwa kanibalisme merupakan bagian dari budaya masyarakat selama masa Magdalenian. Kanibalisme merupakan cara untuk memakan orang mati di kelompok mereka sendiri, atau melahap musuh mereka.

    (rns/rns)

  • Istana Bantah BMKG Kena Efisiensi Anggaran hingga 50%

    Istana Bantah BMKG Kena Efisiensi Anggaran hingga 50%

    Bisnis.com, JAKARTA – Istana Kepresidenan membantah kabar yang menyebutkan bahwa anggaran Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkena pemangkasan atau efisiensi hingga 50%.

    Kepala Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi, menegaskan bahwa efisiensi yang dilakukan pemerintah sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto bertujuan untuk menghilangkan pemborosan dalam belanja APBN, tanpa mengurangi efektivitas kerja pemerintah. 

    “Efisiensi yang sesuai arahan Presiden Prabowo adalah menghilangkan lemak-lemak dalam belanja APBN kita, tapi tidak mengurangi otot. Tenaga pemerintah dan kemampuan pemerintah tidak akan berkurang karena pengurangan lemak ini,” ujarnya kepada wartawan melalui pesan teks, Selasa (11/2/2025).

    Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa ada empat kriteria yang tidak akan terkena efisiensi, yaitu gaji pegawai, layanan dasar prioritas pegawai, layanan publik, dan bantuan sosial. 

    Dengan demikian, Hasan memastikan bahwa layanan mitigasi bencana yang menjadi tugas BMKG tetap optimal. 

    Sekadar informasi, Pemerintah saat ini memang sedang melakukan evaluasi terhadap berbagai pos anggaran untuk memastikan alokasi dana yang lebih efisien dan efektif.

    Namun, Hasan menegaskan bahwa kebijakan tersebut tidak akan mengurangi layanan publik yang vital bagi masyarakat, termasuk layanan yang disediakan BMKG.

    “Tidak benar anggaran BMKG terkena efisiensi sebesar 50%. Silakan cek lagi ke BMKG untuk data terbaru,” tegas Hasan.

    Sekadar informasi, BMKG tak luput dari implementasi efisiensi anggaran yang diserukan oleh Presiden Prabowo Subianto. Dalam Rapat Kerja (Raker) secara daring yang digelar pada Kamis (6/2/2025), Komisi V DPR resmi menyetujui pagu indikatif anggaran 2025 hasil efisiensi untuk lembaga tersebut.

    Ketua Komisi V DPR Lasarus mengumumkan bahwa anggaran BMKG untuk 2025 adalah sebesar Rp1,40 triliun. Nilai itu turun 50,35% dibandingkan dengan pagu indikatif yang sebelumnya dipatok sebesar Rp2,82 triliun. 

    Layanan Kedaruratan Bencana 

    Menyusul keputusan tersebut, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati memastikan bahwa layanan informasi cuaca, iklim, dan deteksi gempa bumi hingga potensi tsunami tetap menjadi prioritas dan berlangsung maksimal selama 24 jam menjangkau masyarakat di seluruh Indonesia.

    “Meskipun dilakukan efisiensi anggaran, BMKG menjamin terlaksananya operasional layanan informasi 24 jam dan secara terus menerus,” kata Dwikoritas Jumat (7/2/2025).

    Efisiensi sendiri merupakan tindak lanjut atas Surat Menteri Keuangan Nomor S-37/MK.2025 dan sudah ditetapkan dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025.

    Dwikorita mengatakan terdapat beberapa bidang yang siap diefisiensikan BMKG, mulai dari belanja modal seperti pembelian peralatan baru untuk operasional monitoring dan deteksi cuaca, iklim, gempa bumi, dan tsunami. 

    Efisiensi juga menyasar anggaran operasional seperti penggunaan listrik di kantor, jaringan komunikasi serta suku cadang peralatan dan mesin.

    BMKG juga akan melakukan pengetatan perjalanan dinas, memaksimalkan pertemuan luring menjadi secara daring, dan menyeimbangkan ritme kerja pegawai dengan menerapkan work from office (WFO) dan work from anywhere (WFA).

    Kepastian yang disampaikan Dwikorita seolah menggugurkan kekhawatiran yang sempat disampaikan oleh Kepala Biro Hukum, Humas, dan Kerja Sama BMKG Muslihhuddin sehari sebelumnya.

    Meskipun BMKG secara prinsip mendukung keputusan tersebut, dia tidak memungkiri bahwa efisiensi dapat berdampak signifikan terhadap belanja modal dan belanja barang, termasuk terhadap pemeliharaan yang tidak dapat dilaksanakan pada 2025.

    Muslihhuddin menjelaskan bahwa terdapat batas minimum anggaran yang perlu dipenuhi untuk memastikan layanan di bidang meteorologi, klimatologi, geofisika, serta modifikasi cuaca yang andal bagi masyarakat serta mendukung kebijakan nasional di sektor kebencanaan dan ketahanan iklim.

    Efisiensi anggaran diperkirakan berdampak pada banyak Alat Operasional Utama (Aloptama) yang terancam mati karena kemampuan untuk pemeliharaan berkurang hingga sebesar 71%, sehingga observasi dan kemampuan mendeteksi dinamika cuaca, iklim, kualitas udara, gempabumi, dan tsunami juga terganggu.

     

    Setidaknya terdapat 600 alat sensor untuk pemantauan gempa bumi dan juga tsunami yang tersebar di seluruh Indonesia merupakan bagian dari Aloptama BMKG. Mayoritas alat ini memiliki usia yang melampaui kelayakan.

    “Ketepatan akurasi informasi cuaca, iklim, gempabumi dan tsunami menurun dari 90% menjadi 60% dan kecepatan informasi peringatan dini tsunami dari 3 menit turun menjadi 5 menit atau lebih dan jangkauan penyebarluasan informasi gempabumi dan tsunami menurun 70%,” paparnya, Kamis (6/2/2025).

    Sebagai catatan, BMKG merupakan salah satu penyedia peringatan dini tsunami di Samudera Hindia dan kawasan Asean.

  • 8 Cara ‘Memperbaiki’ Pankreas Secara Alami, Wajib Pilih Makanan yang Tepat

    8 Cara ‘Memperbaiki’ Pankreas Secara Alami, Wajib Pilih Makanan yang Tepat

    Jakarta – Pankreas adalah organ penting dalam sistem pencernaan. Perannya yakni pada produksi enzim pencernaan serta hormon insulin untuk mengatur kadar gula darah.

    Jika pankreas mengalami gangguan, seperti peradangan (pankreatitis) atau resistensi insulin, maka keseimbangan metabolisme tubuh bisa terganggu dan berisiko menyebabkan berbagai penyakit. Jadi, menjaga kesehatan pankreas sangatlah penting agar fungsi tubuh tetap optimal.

    Salah satu cara utama untuk memperbaiki pankreas secara alami adalah dengan menerapkan pola makan sehat. Mengonsumsi makanan yang tepat dapat membantu mengurangi peradangan, mendukung regenerasi sel pankreas, serta meningkatkan produksi enzim dan hormon yang dibutuhkan tubuh.

    8 Cara ‘Memperbaiki’ Pankreas Secara Alami

    Meskipun ukurannya relatif kecil, pankreas memiliki peran krusial dalam tubuh, yaitu memproduksi insulin guna mengatur kadar gula darah. Sebagai bagian dari sistem pencernaan, pankreas bertanggung jawab dalam menghasilkan enzim yang membantu pemecahan lemak dan protein.

    Tanpa organ ini, proses pencernaan tidak akan berjalan dengan optimal, sehingga meningkatkan risiko gangguan gastrointestinal, seperti diare. Lebih jauh, gangguan pada pankreas juga bisa menyebabkan diabetes tipe 1 dan 2, di mana pengidapnya sering kali membutuhkan suntikan insulin untuk menjaga kestabilan kadar gula darah.

    Inilah alasan mengapa pankreas memainkan peran yang sangat penting bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Kamu perlu mengetahui makanan yang dapat membantu membersihkan dan mendukung kinerjanya.

    Berikut beberapa jenis makanan yang dapat membantu menjaga kesehatan pankreas serta mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, dilansir dari Doctor NDTV dan Healthline:

    1. Makan Daging Tanpa Lemak

    Meredith Goodwin, MD, FAAFP telah mereview artikel Healthline, yang menjelaskan bahwa orang dengan kualitas pankreas yang buruk atau sedang radang, sebaiknya menjalani diet. Konsumsi makanan yang bersifat real and healthy food, salah satunya daging tanpa lemak.

    Mengkonsumsi daging sapi, ayam, bebek, boleh dilakukan dengan catatan tanpa lemak dan kulitnya. Pastinya, mengkonsumsi ini tak boleh dengan cara digoreng dengan minyak apalagi ditambah tepung. Hal ini agar pankreas tidak perlu bekerja keras untuk mengolahnya.

    2. Konsumsi Sayuran Silangan

    Sayuran seperti brokoli, kembang kol, dan kubis mengandung nutrisi yang membantu melindungi pankreas dari risiko tumor. Selain bernutrisi tinggi, sayuran ini juga mudah ditemukan dan bisa menjadi bagian dari pola makan sehat.

    3. Memilih Lemak Sehat

    Jika ingin menyehatkan pankreas, boleh mengkonsumsi lemak. Tapi dengan catatan pilihlah lemak yang sehat. Kamu dapat memilih alpukat, kacang-kacangan, dan menggunakan minyak zaitun untuk membantu mengurangi peradangan dan memperbaiki fungsi pankreas.

    Hindari lemak jenuh dan trans yang dapat memperburuk resistensi insulin. Kamu juga bisa mengonsumsi produk susu rendah lemak. Pastikan kamu lebih sering menyantap makanan di rumah, sebagai cara untuk membantu mengurangi asupan lemak jahat.

    4. Konsumsi Lemon

    Lemon bisa kamu gunakan untuk campuran minuman atau santapanmu. Sebagai sumber vitamin C, lemon berperan dalam meningkatkan produksi enzim pencernaan yang mendukung kesehatan pankreas. Kandungan antioksidannya juga membantu melindungi tubuh dari paparan radikal bebas. Khasiat serupa juga dapat diperoleh dari buah kiwi.

    5. Perbanyak Sayur dan Buah

    Ahli Forensik, dr Djaja Surya Atmadja dalam akun YouTubenya X-Undercover menjelaskan bahwa orang dengan kondisi pankreas yang buruk harus mengontrol pola makan dan pola hidupnya. Tak cuma makan sayur tertentu, tapi juga harus membiasakan konsumsi sayur dan buah.

    “Makannya harus dikontrol, karbohidratnya harus yang bagus. Lalu dia harus makan sayur, buah, olahraga cukup, itu bisa terkontrol. Artinya dengan obat dan nanti kondisinya akan normal. Cara nya tau normal apa? Periksa HBA1C lagi, kalau di bawah 5,6, berarti dia sudah terkontrol. Itu namanya diabet terkontrol,” kata dr Djaja.

    Sayuran dan buah-buahan juga merupakan bagian penting dari rencana makan sehat untuk pankreatitis akut. Sebab, orang dengan pankreas yang dalam kondisi tidak prima, tidak boleh kekurangan nutrisi.

    6. Tambahkan Oregano dalam Santapan

    Rempah yang sering digunakan sebagai penyedap makanan ini ternyata memiliki manfaat lebih dari sekadar menambah cita rasa. Oregano dikenal efektif dalam membantu mengurangi efek oksidatif pada tubuh, yang berperan dalam pengelolaan diabetes.

    7. Memasak dengan Kunyit

    Berdasarkan informasi dari Changing Habits, kunyit memiliki kemampuan untuk meredakan peradangan, merangsang produksi insulin, serta membantu menstabilkan kadar gula darah. Selain itu, kunyit juga sering digunakan dalam pengobatan batu empedu dan untuk mengurangi risiko pankreatitis.

    8. Mengkonsumsi Tahu

    Makanan berbasis protein nabati seperti tahu sangat dianjurkan untuk menjaga kesehatan pankreas. Kandungan protein rendah lemak dalam tahu dapat membantu melindungi pankreas dari kerusakan serta mendukung fungsinya secara optimal.

    Nah, itulah tadi 8 makanan makanan yang diyakini bisa membuat kinerja pankreas lebih baik. Pastikan untuk mengonsumsinya dalam porsi yang seimbang dan tetap memenuhi kebutuhan cairan tubuh dengan minum air putih setidaknya dua liter per hari, ya!

    (aau/fds)

  • 8 Herbal yang Mudah Ditemukan untuk Kesehatan Ginjal

    8 Herbal yang Mudah Ditemukan untuk Kesehatan Ginjal

    Jakarta, Beritasatu.com – Ginjal adalah organ penting yang berfungsi menyaring dan membuang zat sisa dari tubuh. Untuk menjaga kesehatan ginjal, selain menjalani pola hidup sehat melalui makanan bergizi dan olahraga, penggunaan herbal juga menjadi alternatif yang efektif. Lantas, apa saja herbal untuk ginjal sehat?

    Jika kesehatan ginjal terganggu, berbagai penyakit seperti batu ginjal hingga gagal ginjal kronis bisa muncul. Beberapa jenis herbal tertentu diketahui mampu mendukung fungsi ginjal dan mencegah kerusakan.

    Berikut ini delapan herbal untuk membantu kesehatan ginjal Anda, dikutip dari berbagai sumber, Senin (10/2/2025).

    1. Kunyit
    Kunyit dikenal sebagai bahan herbal yang kaya akan antioksidan dan antiinflamasi. Kandungan aktifnya, yaitu kurkumin, dapat melindungi ginjal dari kerusakan yang disebabkan oleh diabetes serta mencegah terbentuknya batu ginjal. Selain itu, kunyit juga membantu mengurangi peradangan, yang sering menjadi penyebab utama kerusakan ginjal.

    2. Jahe
    Jahe memiliki efek diuretik yang dapat meningkatkan produksi urin, membantu tubuh membuang kelebihan cairan dan limbah. Penelitian juga menunjukkan jahe efektif melindungi ginjal dari kerusakan akibat diabetes, sekaligus mendukung fungsi ginjal secara keseluruhan.

    3. Giloy
    Herbal ini memiliki sifat antioksidan yang melawan radikal bebas, sehingga dapat mencegah kerusakan ginjal. Giloy juga bersifat diuretik, yang membantu meningkatkan produksi urine dan membuang racun dari tubuh. Kandungan alkaloid dalam giloy memberikan perlindungan tambahan terhadap toksisitas pada ginjal.

    4. Triphala
    Triphala adalah kombinasi tiga herbal yang memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi. Herbal ini membantu melindungi ginjal dari kerusakan akibat stres oksidatif dan peradangan, yang merupakan faktor utama dalam perkembangan penyakit ginjal.

    5. Akar dandelion
    Akar dandelion dikenal karena sifat diuretiknya yang kuat. Herbal ini membantu menghilangkan kelebihan cairan dari tubuh, sehingga meringankan beban kerja ginjal. Kandungan antioksidannya juga melindungi ginjal dari kerusakan akibat radikal bebas.

    6. Daun jelatang
    Daun jelatang memiliki manfaat diuretik dan antiinflamasi yang penting untuk mencegah penyakit ginjal, termasuk batu ginjal. Selain membantu membersihkan ginjal, herbal ini juga mendukung fungsi ginjal secara optimal.

    7. Kulit kayu manis
    Herbal tradisional yang sering digunakan dalam pengobatan China ini terbukti memiliki manfaat dalam mengobati penyakit ginjal, termasuk regenerasi kerusakan ginjal akibat diabetes. Kayu manis juga memiliki potensi untuk mendukung kesehatan ginjal secara keseluruhan.

    8. Rehmannia
    Rehmannia sering digunakan dalam pengobatan tradisional Tiongkok untuk mengatasi berbagai masalah ginjal, seperti nefritis lupus, glomerulonefritis kronis, dan penyakit ginjal diabetik. Herbal ini efektif dalam mengurangi peradangan dan mendukung fungsi ginjal yang sehat.

    Untuk menjaga kesehatan ginjal secara maksimal, konsumsi herbal-herbal ini perlu diimbangi dengan pola hidup sehat. Pastikan Anda mengonsumsi makanan bergizi, minum cukup air, serta membatasi asupan garam, gula, dan lemak. Rutin berolahraga juga sangat penting untuk meningkatkan kesehatan ginjal secara menyeluruh.

    Dengan kombinasi pola hidup sehat dan penggunaan herbal untuk kesehatan ginjal, Anda dapat menjaga fungsi ginjal tetap optimal. Gunakan herbal ini sesuai anjuran dan konsultasikan dengan dokter sebelum memulai, terutama jika Anda memiliki kondisi medis tertentu.

  • Umur Berapa Anak Boleh Makan Cokelat dan Manfaatnya?

    Umur Berapa Anak Boleh Makan Cokelat dan Manfaatnya?

    Jakarta, Beritasatu.com – Cokelat adalah salah satu makanan yang sangat digemari oleh banyak orang, baik anak-anak maupun dewasa, karena rasanya yang manis dan teksturnya yang lembut. Namun, pertanyaan penting yang sering muncul adalah umur berapa anak boleh makan cokelat?

    Meskipun cokelat memiliki banyak kelebihan, pemberian cokelat pada anak-anak harus dilakukan dengan hati-hati. Dikutip dari laman Parents, para ahli kesehatan anak menyarankan agar bayi di bawah usia 2 tahun tidak diberikan cokelat.

    Hal ini disebabkan oleh kandungan cokelat, seperti kafein dan gula tambahan, yang berpotensi berdampak negatif pada kesehatan anak yang sistem pencernaannya masih dalam tahap perkembangan.

    Setelah anak menginjak usia 2 tahun, cokelat dapat mulai diperkenalkan dalam jumlah kecil sebagai camilan. Pada usia ini, tubuh anak dinilai lebih siap untuk mencerna kandungan dalam cokelat, asalkan konsumsinya tetap dalam batas wajar.

    Selain sebagai camilan favorit, cokelat juga menawarkan sejumlah manfaat kesehatan jika dikonsumsi dalam takaran yang tepat seperti berikut ini.

    1. Meningkatkan mood
    Cokelat, terutama dark chocolate, mengandung serotonin, yaitu senyawa yang dapat merangsang hormon kebahagiaan. Anak yang mengonsumsi cokelat dalam jumlah kecil cenderung merasa lebih rileks dan bahagia, sehingga cokelat juga dapat membantu meredakan stres ringan pada anak.

    2. Sumber energi instan
    Cokelat kaya akan gula alami dan lemak sehat, sehingga bisa menjadi solusi cepat saat anak merasa kelelahan atau membutuhkan tambahan energi. Dengan konsumsi yang tepat, cokelat membantu anak tetap aktif sepanjang hari.

    3. Meningkatkan fungsi otak
    Kandungan flavonoid dalam cokelat berperan dalam meningkatkan konsentrasi, daya ingat, dan kemampuan belajar anak. Flavonoid merangsang aliran darah ke otak, sehingga mendukung fungsi kognitif anak, terutama saat belajar atau melakukan aktivitas yang membutuhkan fokus tinggi.

    4. Menjaga kesehatan jantung dan kulit
    Cokelat, khususnya dark chocolate, mengandung flavonoid yang membantu meningkatkan sirkulasi darah dan menjaga kesehatan jantung. Selain itu, antioksidan dalam cokelat melindungi kulit anak dari kerusakan akibat radikal bebas, membantu menjaga elastisitas kulit, serta mencegah peradangan.

    5. Mendukung kesehatan gigi
    Meski cokelat sering dianggap buruk untuk kesehatan gigi, faktanya, cokelat hitam tanpa gula tambahan justru dapat membantu mengurangi pembentukan plak gigi. Tentu saja, ini harus diimbangi dengan kebiasaan menyikat gigi secara teratur untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut.

    Tips Memberikan Cokelat pada Anak dengan Aman
    Penting bagi orang tua untuk mengatur jumlah dan jenis cokelat yang diberikan kepada anak. Berikut ini beberapa tips untuk memastikan cokelat tetap menjadi camilan yang sehat.

    – Batasi konsumsi
    Anak-anak sebaiknya hanya mengonsumsi cokelat sebanyak 1-2 porsi kecil per minggu. Mengonsumsi terlalu banyak cokelat dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti obesitas, kerusakan gigi, dan gangguan tidur akibat kandungan kafeinnya.

    – Pilih cokelat berkualitas
    Gunakan cokelat dengan kadar kakao tinggi, seperti dark chocolate, karena lebih rendah gula dan mengandung lebih banyak nutrisi. Hindari cokelat yang mengandung banyak pemanis buatan atau bahan tambahan yang kurang sehat.

    – Kreasikan cokelat sehat
    Orang tua dapat mencoba membuat camilan berbasis cokelat dengan bahan-bahan sehat, seperti granola bar dengan cokelat, stroberi berlapis cokelat hitam, atau puding alpukat cokelat. Dengan begitu, anak tetap bisa menikmati rasa lezat cokelat sambil mendapatkan tambahan nutrisi dari bahan lainnya.

    Umur berapa anak boleh makan cokelat menjadi salah satu pertanyaan yang sering diajukan oleh orang tua. Pada dasarnya, bayi di bawah usia 2 tahun sebaiknya tidak diberikan cokelat karena sistem pencernaan mereka belum cukup matang untuk mengolah kandungan dalam cokelat. Namun, setelah usia 2 tahun, anak dapat mengonsumsi cokelat dalam jumlah kecil sebagai camilan, selama jenis cokelat yang diberikan berkualitas dan konsumsinya dibatasi.

  • 8 Makanan Penurun Gula Darah, Cocok untuk Pengidap Diabetes

    8 Makanan Penurun Gula Darah, Cocok untuk Pengidap Diabetes

    Jakarta

    Pengidap diabetes perlu memerhatikan jenis makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Sebab, beberapa makanan dapat membuat kadar gula darah melonjak dan memperparah gejala penyakit yang dialami.

    Selain itu, pengidap diabetes perlu mengontrol asupan makan, terutama yang banyak mengandung gula. Sebagai gantinya, beberapa makanan mungkin dapat berperan sebagai penurun gula darah sebagaimana terungkap dalam beberapa penelitian ilmiah.

    Makanan penurun gula darah juga tidak sulit didapat. Dikutip dari Healthline, berikut sederet makanan yang dapat membantu menurunkan kadar gula darah.

    1. Brokoli

    Brokoli mengandung sulforaphane, senyawa kimia tumbuhan yang memiliki sifat menurunkan kadar gula darah.

    Penelitian yang dilakukan pada hewan dan manusia telah menunjukkan ekstrak brokoli yang kaya akan sulforaphane memiliki efek antidiabetes yang kuat, membantu meningkatkan sensitivitas insulin, serta mengurangi gula darah dan penanda stres oksidatif.

    2. Alpukat

    Alpukat juga merupakan salah satu rekomendasi makanan penurun gula darah. Alpukat kaya akan lemak sehat, serat, vitamin, dan mineral yang bermanfaat untuk menunjang pengelolaan gula darah.

    Banyak penelitian yang menunjukkan kalau alpukat dapat membantu mengurangi kadar gula darah dan melindungi dari risiko sindrom metabolik. Sindrom metabolik merupakan sekumpulan kondisi, termasuk gula darah tinggi, yang meningkatkan risiko penyakit kronis.

    3. Biji rami

    Makanan penurun gula darah selanjutnya adalah biji rami. Biji rami mengandung serat dan lemak sehat yang terbukti dapat membantu menurunkan kadar gula darah.

    Dalam sebuah studi yang melibatkan 57 orang pengidap diabetes tipe 2, mereka yang mengonsumsi 200 gram yogurt yang mengandung biji rami setiap hari mengalami penurunan HbA1c yang signifikan. HbA1c adalah zat yang dibuat ketika glukosa menempel pada sel darah merah, dan kerap digunakan sebagai indikator dalam pemeriksaan kadar gula darah.

    4. Buah beri

    Berbagai penelitian menunjukkan konsumsi buah beri, seperti stroberi, blackberry, dan raspberry, dapat membantu meningkatkan regulasi kadar gula darah. Buah beri kaya akan serat, vitamin, mineral, dan antioksidan yang sangat bermanfaat untuk mereka dengan masalah manajemen gula darah.

    Studi pada 2019 menemukan konsumsi 250 gram raspberry merah bersama makanan tinggi karbohidrat dapat secara signifikan mengurangi insulin setelah makan serta kadar gula darah pada orang dewasa dengan prediabetes.

    Penelitian juga menunjukkan stroberi, blueberry, dan blackberry dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan membantu membersihkan glukosa dari darah.

    5. Buah sitrus

    Buah sitrus tergolong makanan dengan indeks glikemik rendah. Buah sitrus seperti jeruk dan jeruk bali juga kaya akan senyawa naringenin serta polifenol yang memiliki sifat antidiabetes yang kuat.

    Mengonsumsi buah sitrus juga dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin, mengurangi HbA1C, dan menurunkan risiko diabetes.

    6. Apel

    Apel mengandung serat larut dan senyawa tanaman, seperti quercetin, asam klorogenat, dan asam galat yang dapat membantu mengurangi gula darah serta menurunkan risiko diabetes.

    Sebuah penelitian yang dilakukan terhadap 18 wanita menemukan mengonsumsi apel 30 menit sebelum makan nasi dapat secara signifikan mengurangi kadar gula darah setelah makan.

    7. Kacang-kacangan

    Penelitian telah menunjukkan kacang-kacangan merupakan salah satu makanan yang efektif untuk membantu mengatur kadar gula darah.

    Sebuah penelitian kecil yang dilakukan pada 25 orang pengidap diabetes tipe 2 menunjukkan mengonsumsi kacang tanah dan almond sepanjang hari sebagai bagian dari diet rendah karbohidrat dapat menurunkan kadar gula darah puasa dan setelah makan.

    Tinjauan penelitian lain juga menemukan konsumsi berbagai jenis kacang pohon dapat membantu menurunkan kadar gula darah puasa dan setelah makan pada pengidap diabetes tipe 2.

    8. Telur

    Selain sebagai sumber protein, telur juga dapat menjadi salah satu makanan penurun gula darah. Beberapa penelitian telah menunjukkan konsumsi telur dikaitkan dengan pengelolaan kadar gula darah yang lebih baik.

    Sebuah penelitian yang dilakukan terhadap 42 orang dewasa dengan kelebihan berat badan dan prediabetes tipe 2 menunjukkan konsumsi satu butir telur setiap hari dapat menyebabkan penurunan kadar gula darah puasa yang signifikan.

    Studi lain yang dilakukan di Korea Selatan juga menunjukkan konsumsi telur secara rutin dua hingga empat kali per minggu dapat menurunkan risiko diabetes hingga 40 persen.

    (ath/kna)

  • Jalan Kaki Sebelum Atau Sesudah Makan, Mana yang Lebih Baik untuk Kesehatan?

    Jalan Kaki Sebelum Atau Sesudah Makan, Mana yang Lebih Baik untuk Kesehatan?

    Jakarta

    Berjalan kaki merupakan olahraga ringan yang memiliki segudang manfaat kesehatan tubuh. Namun, kapan waktu terbaik untuk melakukan jalan kaki, apakah setelah makan atau sebelum makan?

    Dikutip dari Times of India, dua waktu tersebut ternyata memiliki manfaatnya masing-masing, sehingga bisa disesuaikan dengan kebutuhan setiap individu. Jalan kaki sebelum makan, lebih efektif untuk mereka yang memiliki tujuan menurunkan berat badan.

    Studi yang diterbitkan dalam JAMA Neurology dan JAMA Internal Medicine menyarankan setiap individu untuk berjalan setidaknya 30 menit per hari, tidak harus dalam satu sesi. Dengan target, jika sanggup adalah 10.000 langkah.

    Berikut adalah manfaat yang bisa didapatkan dari jalan kaki, baik sebelum atau sesudah makan.

    Jalan Kaki Sebelum Makan

    Menurut beberapa penelitian, berjalan kaki saat perut kosong dapat membakar lebih banyak lemak karena dapat meningkatkan oksidasi lemak. Jika dilakukan di pagi hari, maka dapat membantu meningkatkan metabolisme yang membantu mengurangi berat badan. Selain itu, berjalan kaki sebelum makan juga memiliki manfaat lainnya. Berikut penjelasannya.

    1. Meningkatkan Energi

    Berjalan kaki di pagi hari saat perut kosong dapat membantu meningkatkan energi sepanjang hari. Metabolisme tubuh yang baik dapat meningkatkan stamina dan tingkat energi.

    Berjalan dapat meningkatkan sirkulasi darah dan tingkat energi, sehingga membantu untuk tetap segar sepanjang hari. Selain itu, berjalan di pagi hari dapat membantu mengatasi kelelahan dan keletihan.

    Berjalan dengan perut kosong terbilang efektif jika ingin menurunkan berat badan. Penelitian menunjukkan bahwa olahraga saat puasa dapat meningkatkan jumlah berat badan dan lemak yang dibakar.

    Menurut International Journal of Obesity, para peneliti menemukan bahwa aktivitas aerobik sedang seperti jalan kaki dapat mengurangi jaringan adiposa visceral atau yang dikenal dengan lemak perut.

    3. Membakar Lemak Lebih Banyak

    Menurut sebuah studi oleh Universitas Nottingham Trent berolahraga dengan perut kosong membantu orang membakar sekitar 70 persen lebih banyak lemak, daripada mereka yang berolahraga selama dua jam setelah makan.

    Jalan Kaki Sesudah Makan

    Memutuskan untuk berjalan kaki dalam keadaan perut terisi juga menawarkan banyak manfaat kesehatan seperti membantu pencernaan hingga mengontrol gula darah.

    1. Meningkatkan Pencernaan

    Duduk atau berbaring setelah makan dapat berakibat fatal bagi tubuh, sehingga disarankan untuk tetap bergerak, seperti dengan berjalan kaki. Sebuah studi di PLOS One menemukan bahwa jalan kaki setelah makan dapat merangsang lambung dan usus, serta membantu makanan bergerak melalui sistem pencernaan lebih cepat.

    2. Mengontrol Kadar Gula Darah

    Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Sports Medicine menemukan bahwa berjalan kaki selama 20 menit setelah makan dapat mengurangi kadar gula darah postprandial.

    Hal ini tentu dianjurkan bagi mereka yang memiliki diabetes tipe 2 atau yang berisiko tinggi. Berjalan setelah makan dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan membantu mengelola kadar gula darah.

    3. Mengurangi Risiko Penyakit Jantung

    Jalan kaki merupakan olahraga yang baik untuk jantung karena dapat menurunkan tekanan darah, menstabilkan pernapasan, dan membantu relaksasi. Hal ini membuat berjalan kaki secara teratur dapat mencegah banyak penyakit kronis.

    4. Mengurangi Kembung

    Mereka yang mengalami kembung dan rasa tidak nyaman setelah makan mungkin bisa mempertimbangkan untuk berjalan kaki setidaknya 100 langkah. Ini bisa menjadi cara yang bagus untuk melepaskan gas dan mengurangi kembung.

    (dpy/suc)

  • 6 Makanan Kaya Vitamin D3, Bantu Kuatkan Tulang hingga Otot

    6 Makanan Kaya Vitamin D3, Bantu Kuatkan Tulang hingga Otot

    Jakarta – Vitamin D3 adalah salah satu bentuk utama dari vitamin D. Vitamin ini sangat dibutuhkan untuk menunjang kesehatan, mulai dari memperkuat tulang hingga mencegah kanker tertentu.

    Vitamin D3 dijuluki ‘sunshine vitamin’ karena kemampuannya diproduksi kulit saat terpapar sinar matahari. Vitamin D3 atau cholecalciferol juga bisa didapatkan dari sumber makanan hewani. Lantas, apa saja makanan yang menyediakan vitamin D3?

    Sumber Makanan Vitamin D3

    Selain diproduksi saat terpapar cahaya matahari dan suplementasi, mengutip Healthline, vitamin D3 dapat diperoleh dari makanan hewani berikut:

    1. Ikan Tuna

    Ikan berlemak seperti tuna kaya akan vitamin D3. Potongan tuna berukuran 85 g (gram) mengandung 40 IU vitamin. Ikan ini juga tinggi protein, vitamin B12, dan selenium.

    2. Ikan Sarden

    Ikan sarden menjadi sumber vitamin D3 yang baik dengan kandungan 193 IU per 100 g potongannya. Ikan ini juga menyediakan lemak sehat sejumlah 11,4 g, 191 kalori, serta protein dan selenium yang tinggi.

    3. Ikan Salmon

    Salmon yang juga tergolong ikan berlemak memiliki kandungan vitamin D3 sejumlah 383 IU per ukuran 85 g. Salmon liar diketahui menyediakan vitamin D3 lebih banyak dibandingkan salmon yang dibudidayakan. Kadar vitaminnya bervariasi tergantung lokasi penangkapannya.

    4. Ikan Makarel

    Ikan berlemak lainnya juga kaya akan vitamin D3 adalah ikan makarel. Ikan ini mengandung 643 IU vitamin per 100 gram.

    5. Kuning Telur

    Vitamin D3 juga dapat ditemukan dalam kuning telur meski kadarnya tidak sebanyak ikan berlemak. Selain vitamin, kuning telur mengandung lemak dan berbahaya mineral.

    Sebagian besar protein telur terdapat pada bagian putihnya, sementara pada bagian kuningnya terdapat lemak, vitamin, dan mineral. Adapun kandungan vitamin D3 dalam telur yaitu sekitar 37 IU.

    6. Hati sapi

    Jeroan sapi berupa hati mengandung banyak nutrisi, meliputi protein, zat besi, dan vitamin A. Seperti telur, hati sapi menyediakan kolesterol cukup tinggi. Kadar vitamin D3 dalam 90 g hati mengandung sekitar 42 IU.

    Manfaat Vitamin D3

    Dilansir Health dan WebMD, vitamin D3 memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, antara lain:

    1. Memperkuat Tulang

    Vitamin D3 dikenal dengan kemampuannya dalam membangun dan memperkuat tulang. Nutrisi ini bantu tubuh menyerap kalsium untuk meningkatkan kesehatan tulang dan otot. Tanpa vitamin D3, kalsium tidak akan dapat berfungsi

    Kedua nutrisi ini diketahui juga bekerja sama mencegah osteoporosis, kondisi saat seseorang memiliki tulang yang lemah dan rapuh.

    2. Mendukung Sistem Imun Tubuh

    Kadar vitamin D3 yang rendah dalam tubuh dikaitkan dengan rentannya terserang influenza dan penyakit pernapasan lain.

    Penelitian yang dipublikasi pada 2017 menemukan sering terkena influenza dan penyakit pernapasan lainnya, tinggal di daerah lintang tinggi, dan musim dingin merupakan faktor risiko rendahnya vitamin D3. Karena itu, vitamin D3 bermanfaat untuk membangun kekebalan tubuh.

    3. Memperkuat Otot

    Selain mampu membangun tulang, vitamin D3 juga penting dalam memperkuat otot. Vitamin ini bantu serat otot berkembang dan tumbuh, yang dapat mendukung tulang dalam meningkatkan keseimbangan dan mengurangi risiko jatuh.

    4. Menjaga Kesehatan Mulut

    Meski hanya sedikit penelitian yang dilakukan mengenai peran vitamin D3 bagi kesehatan mulut, sebuah menyimpulkan nutrisi ini dapat menurunkan risiko kerusakan gigi, gigi berlubang, dan penyakit gusi di samping membantu tubuh menyerap kalsium.

    5. Mencegah Kanker Tertentu

    Kadar vitamin D3 yang lebih tinggi dalam darah dikaitkan dengan rendahnya risiko kanker tertentu, yaitu kanker kolorektal, prostat, dan pankreas.

    (azn/row)