Produk: lemak

  • Dalam 2 Pekan, Kanwil Bea Cukai Jakarta Terbitkan 2 Izin Fasilitas PLB – Page 3

    Dalam 2 Pekan, Kanwil Bea Cukai Jakarta Terbitkan 2 Izin Fasilitas PLB – Page 3

    Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia pada Januari 2025 sebesar USD21,45 miliar. Angka itu turun 8,56 persen dibandingkan nilai ekspor Desember 2024 yang mencapai USD23,46 miliar.

    “Pada Januari 2025, nilai ekspor mencapai USD21,45 miliar atau turun 8,56 persen dibandingkan Desember 2024 atau secara month to month,” kata Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia A. Widyasanti, dalam konferensi pers Ekspor-Impor Janauri 2025, Senin (17/2/2025).

    Nilai ekspor tersebut didukung oleh nilai ekspor migas yang tercatat senilai USD1,06 miliar atau turun 31,35 persen, sedangkan nilai ekspor non-migas tercatat turun sebesar 6,96 persen dengan nilai USD20,40 miliar.

    Amalia menjelaskan, penurunan nilai ekspor Januari 2025 secara bulanan terutama didorong oleh penurunan nilai ekspor non-migas, terutama pada komoditas bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan nabati atau HS15, dan juga bijih logam, terak dan abu HS26.

    Adapun penurunan nilai ekspor migas terutama didorong oleh penurunan nilai ekspor gas dengan andil sebesar minus 1,08 persen.

    Lebih lanjut, BPS mencatat secara tahunan, nilai ekspor Januari 2025 mengalami peningkatan sebesar 4,68 persen. Kenaikan ini didorong oleh peningkatan ekspor non-migas terutama pada ekspor kapal perahu dan struktur terapung atau HS89, logam mulia dan perhiasan atau HS71, dan juga ekspor bahan kimia anorganik atau HS28.

     

     

  • Rencana RI Impor Daging Kerbau Belum Realisasi, Ternyata Ini Alasannya

    Rencana RI Impor Daging Kerbau Belum Realisasi, Ternyata Ini Alasannya

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebut realisasi impor daging kerbau untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri masih dalam proses verifikasi data. Adapun, Kemendag telah merilis izin impor daging kerbau.

    Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengatakan keputusan untuk membuka keran impor daging kerbau telah ditetapkan dalam Rapat Koordinasi (Rakor). Namun, hingga saat ini realisasi impor daging kerbau masih menunggu hasil verifikasi data.

    “[Impor daging] kerbau kalau datanya sudah masuk, kita proses, kan kemarin baru diputuskan di rakor,” kata Budi saat ditemui di Kantor Kemendag, Jakarta, Kamis (20/2/2025).

    Budi mengaku pihaknya masih menunggu data impor daging kerbau. Meski begitu, dia memastikan proses realisasi impor daging kerbau tidak mengalami kendala.

    “Belum masuk ke kami datanya, mungkin lagi persiapan verifikasi, kan kemarin sudah beres, nggak ada masalah, sudah verifikasi [tetapi] belum selesai, sudah keluar semua,” ujarnya.

    Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan secara total, pemerintah akan mengimpor 100.000 ton daging kerbau.

    Nantinya, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PT PPI) dan PT Berdikari masing-masing mendapatkan jatah kuota impor sebanyak 50.000 ton daging kerbau. Adapun, kini pemerintah tengah menunggu kedatangan ratusan ribu ton daging kerbau masuk ke Indonesia.

    Di sisi lain, pemerintah juga tengah mempertimbangkan untuk mengimpor daging kerbau dari Pakistan, seiring harga daging kerbau asal India yang terus merangkak naik.

    “Tadi saya diskusi ya, ada kemungkinan [impor kerbau] dibuka Pakistan, kalau harganya dari india itu naik terus. Harga di India US$4,8 per kilogram. Ini India [tetap] dibuka,” kata Arief saat ditemui di Kantor Bapanas, Jakarta, Rabu (19/2/2025).

    Arief mengungkap harga daging kerbau asal India hampir naik dua kali lipat, yang kini dibanderol US$4,8 per kilogram atau sekitar Rp78.384 per kilogram (asumsi kurs Rp16.330 per dolar AS).

    “Kalau India sudah ngasihnya tinggi terus, nggak mau turun-turun, yang paling bener apa? Cari negara lain. Nah ini yang kita mau lakuin. Karena dulu harganya di India hanya US$2,6 per kilogram. Tapi kan keterlaluan sudah harganya lebih tinggi, apapun alasannya, harganya sudah lebih tinggi, ditambah dolarnya sekarang Rp16.300,” ungkapnya.

    Namun demikian, Arief mengatakan bahwa pihaknya akan mengecek harga daging kerbau asal Pakistan. “Nanti harus dicek,” imbuhnya.

    Pasalnya, dalam skema pengadaan impor, kata Arief, pemerintah harus membuka semua negara agar terjadi peta persaingan bisnis. Terlebih, skema impor ini juga harus memiliki jaminan halal, bebas penyakit, dan perhitungan kadar lemak.

    Selain mengimpor daging kerbau, Arief menyampaikan bahwa pemerintah juga mengimpor 100.000 ton daging sapi dari Australia, Brasil, hingga New Zealand.

    Namun, Arief memastikan pemerintah tidak akan membuka keran impor pangan selain gula, daging kerbau, dan daging sapi di sepanjang tahun ini.

    Terlebih, sebelumnya pemerintah telah memutuskan untuk menutup keran impor pangan pada 2025. Namun, pemerintah mengumumkan untuk mengimpor raw sugar atau Gula Kristal Mentah (GKM) sebanyak 200.000 ton secara bertahap.

    “Tadinya nggak ada yang direncanakan impor [gula], orang kita nggak mau impor kok,” ujarnya.

    Arief menjelaskan alasan kembali dibukanya keran impor gula untuk penguatan stok cadangan pangan pemerintah (CPP) di BUMN Pangan.

    Untuk itu, dia memastikan pemerintah tidak mengimpor pangan lainnya di tahun ini, kecuali gula, daging kerbau, dan daging sapi. Sebab, produksi daging sapi dan daging kerbau tidak mencukupi stok di dalam negeri.

    “Nggak [ada impor lagi], cuma gula, kerbau, sapi. Sapi dan kerbau karena produksi dalam negeri, sapi hidupnya hanya sekitar 60% sapi bakalan yang bisa dipotong. Sapi bakalan itu sapi datang, kecil, terus digemukin,” pungkasnya.

  • 8 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Penyakit Usus Buntu

    8 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Penyakit Usus Buntu

    Jakarta, Beritasatu.com – Penyakit usus buntu (apendisitis) adalah peradangan akibat penyumbatan, infeksi, atau iritasi pada usus buntu. Makanan yang harus dihindari penderita usus buntu berperan penting dalam mencegah kondisi memburuk, mengurangi risiko komplikasi, dan mempercepat pemulihan.

    Penyakit usus buntu dapat menyerang siapa saja, tetapi lebih sering terjadi pada pria berusia 10 hingga 30 tahun. Gejala awalnya biasanya berupa demam ringan dan nyeri di sekitar pusar, yang sering disalahartikan sebagai sakit perut biasa.

    Namun, seiring waktu, nyeri akan semakin parah dan berpindah ke sisi kanan bawah perut. Jika tidak ditangani dengan cepat, radang usus buntu dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti pecahnya usus buntu yang menyebarkan infeksi ke seluruh tubuh.

    Oleh karena itu, selain penanganan medis, penderita juga perlu memperhatikan pola makan untuk mencegah kondisi semakin buruk.

    Berikut ini delapan jenis makanan yang harus dihindari penderita penyakit usus buntu agar tidak memperburuk kondisi kesehatan, dikutip dari berbagai sumber, Kamis (20/2/2025).

    Makanan yang Harus Dihindari Penderita Penyakit Usus Buntu

    1. Daging olahan

    Makanan seperti hot dog, sosis, dan bakon mengandung lemak tidak sehat, natrium, dan bahan pengawet yang tinggi. Konsumsi berlebihan dapat memicu peradangan dalam tubuh, termasuk pada saluran pencernaan. Selain itu, kandungan nitrat dan zat aditif dalam daging olahan juga dapat menyebabkan gangguan kesehatan jangka panjang.

    2. Makanan yang digoreng

    Kentang goreng, ayam goreng, dan makanan sejenisnya diolah dengan minyak pada suhu tinggi, sehingga tinggi lemak jenuh dan kalori tidak sehat. Makanan berminyak dan berlemak dapat memicu masalah pada usus besar dan memperparah peradangan usus buntu.

    3. Makanan tinggi kolesterol dan lemak

    Daging berlemak, keju, mentega, dan gorengan sulit dicerna dan dapat menyebabkan sembelit, yang meningkatkan peradangan pada usus buntu. Selain itu, makanan berkolesterol tinggi juga dapat memicu batu empedu, yang berpotensi menyumbat usus buntu.

    4. Makanan pedas dan asam

    Makanan pedas dapat mengiritasi sistem pencernaan dan memperburuk gejala radang usus buntu. Sementara itu, makanan asam dapat meningkatkan keasaman di saluran pencernaan, yang memicu peradangan.

    5. Makanan tinggi karbohidrat dan camilan manis

    Makanan tinggi karbohidrat dan gula olahan dapat meningkatkan gula darah, memicu peradangan, dan mengganggu keseimbangan bakteri usus. Konsumsi berlebihan juga dapat menumbuhkan bakteri berbahaya, yang memperburuk kondisi pencernaan.

    6. Olahan susu

    Produk olahan susu, seperti susu, keju, dan es krim dapat meningkatkan risiko radang usus buntu. Pencernaan laktosa yang tidak sempurna dapat menyebabkan kembung, diare, dan sembelit, yang memperparah peradangan.

    7. Makanan kemasan

    Keripik, makanan beku, dan camilan kemasan sering mengandung bahan pengawet dan zat aditif yang dapat mengiritasi sistem pencernaan. Hal ini dapat memperburuk kondisi radang usus buntu.

    8. Buah dengan biji besar atau sedang

    Buah-buahan seperti jambu biji atau semangka memiliki biji yang sulit dicerna dan berpotensi menyumbat usus buntu. Biji-bijian ini juga dapat mengandung senyawa yang berpotensi beracun, yang memperburuk kondisi kesehatan.

    Menghindari makanan yang harus dihindari penderita penyakit usus buntu adalah langkah penting untuk mencegah komplikasi dan mempercepat pemulihan. Selain itu, penderita disarankan untuk mengonsumsi makanan tinggi serat, seperti sayuran dan buah-buahan tanpa biji besar, serta minum air putih yang cukup. Jika gejala radang usus buntu muncul, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

  • Dokter Syok Temukan 5 Lensa Kontak Nyangkut di Mata Pasien, Ketahuan gegara Ini

    Dokter Syok Temukan 5 Lensa Kontak Nyangkut di Mata Pasien, Ketahuan gegara Ini

    Jakarta

    Seorang wanita di China tidak sadar ada lima lensa kontak yang menyangkut di matanya. Kondisinya baru ketahuan ketika ia menemui seorang dokter bedah di rumah sakit untuk konsultasi masalah kesehatan lain. Bagaimana kejadiannya?

    Laporan medis yang diterbitkan dalam jurnal Plastic and Reconstructive Surgery menjelaskan seorang wanita berusia 33 tahun beberapa kali kehilangan lensa kontak ketika digunakan. Tapi pada saat itu, ia mengira lensa kontaknya hanya lepas begitu saja.

    Dikutip dari Oddity Central, pada suatu momen ia pergi ke Plastic Surgery Hospital of the Chinese Academy of Medical Sciences Beijing untuk mengonsultasikan kondisi wajahnya yang tidak simetris diakibatkan atrofi hemifacial. Mata kirinya sedikit cekung sehingga ia menginginkannya menjadi lebih rata.

    Dokter pada saat itu belum menyadari ada lensa kontak menyangkut di pasien wanita tersebut. Dokter lantas menyarankan wanita itu untuk suntik lemak sambil dibius untuk menebalkan mata kirinya.

    Tim dokter menemukan lima lensa kontak itu ketika mereka menyuntikkan lemak ke ruang belakang bola mata pasien. Kelima lensa kontak itu langsung keluar saat lemak dimasukkan ke dalam area matanya.

    Kondisi atrofi hemifacial yang dialami pasien menciptakan ruang untuk kontak lensa tersebut masuk dan ‘hilang’.

    Selama beberapa tahun, ia mengaku tidak pernah mengalami gejala apapun ketika lima lensa kontak itu menyangkut di belakang mata kirinya. Tim dokter pun mengaku lega melihat bahwa lensa kontak itu belum memberikan dampak apapun pada bola mata pasien.

    “Untungnya dalam kasus A ini tidak ada masalah yang disebabkan oleh lensa kontak yang tertinggal dalam matanya,” kata tim medis.

    “Jika lensa kontak tersebut bertahan lama, risiko efek samping seperti luka pada kornea dan infeksi mikroba akan meningkat,” sambung mereka.

    (avk/kna)

  • 7 Manfaat Jalan Kaki 1.000 Langkah Setelah Makan Malam, Termasuk Usir Stres

    7 Manfaat Jalan Kaki 1.000 Langkah Setelah Makan Malam, Termasuk Usir Stres

    Jakarta

    Berjalan kaki memang menawarkan banyak manfaat bagi tubuh. Terlebih jika aktivitas fisik ini dilakukan setelah makan malam. Tidak perlu lama-lama, cukup 1.000 langkah saja sudah bisa mendapatkan manfaatnya.

    Dikutip dari Times of India, berjalan kaki yang dilakukan setelah makan malam, minimal 1.000 langkah menawarkan manfaat seperti pencernaan yang lebih baik, metabolisme tubuh lebih bagus, manajemen berat badan, hingga meredakan stres.

    Berikut adalah manfaat-manfaat yang bisa didapatkan seseorang ketika rutin berjalan kaki minimal 1.000 langkah setelah makan malam.

    1. Mengontrol Berat Badan

    Jalan kaki setelah kegiatan makan malam dapat membakar kalori, mengontrol berat badan, mengurangi penumpukan lemak. Jalan kaki juga akan menjaga tubuh tetap aktif setiap hari.

    2. Mengurangi Stres dan Kecemasan

    Berjalan kaki melepaskan endorfin yakni hormon yang mampu menimbulkan perasaan senang, nyaman hingga membuat seseorang berenergi. Ini akan membantu seseorang menurunkan stres, meredakan kecemasan, dan meningkatkan kebahagiaan.

    3. Meningkatkan Kesehatan Paru-paru

    Berjalan kaki di luar ruangan dapat meningkatkan aliran oksigen, meningkatkan kapasitas paru-paru, dan menyehatkan pernapasan secara keseluruhan.

    4. Mendukung Kesehatan Sendi

    Gerakan ringan yang dilakukan setelah makan malam, seperti berjalan kaki santai dapat mencegah kekakuan sendi, melumasi sendi, memperkuat otot, dan mengurangi risiko radang sendi.

    5. Mengontrol Gula Darah

    Jalan-jalan setelah makan dapat membantu menurunkan kadar gula darah, mengurangi lonjakan insulin, serta meningkatkan metabolisme glukosa dan sensitivitas insulin.

    6. Menyehatkan Tubuh Secara Keseluruhan

    Berjalan kaki setelah makan berkontribusi kepada kesehatan tubuh secara keseluruhan, seperti kesehatan jantung dan metabolisme, sehingga dapat memperpanjang angka harapan hidup.

    7. Meningkatkan Kualitas Tidur

    Berolahraga sejenak sebelum beranjak ke kasur dapat meningkatkan relaksasi, mengurangi stres, dan membantu mengatur kadar melatonin, sehingga membuat seseorang mudah tertidur.

    (dpy/suc)

  • Jadi Ancaman, Pemerintah Tekankan Regulasi Ketat Atur Lemak Trans dan Garam

    Jadi Ancaman, Pemerintah Tekankan Regulasi Ketat Atur Lemak Trans dan Garam

    Jakarta, Beritasatu.com – Penyakit jantung dan tekanan darah tinggi semakin menjadi ancaman utama bagi masyarakat Indonesia. Konsumsi garam berlebih dan lemak trans buatan merupakan dua faktor risiko utama yang berkontribusi terhadap tingginya angka penyakit kardiovaskular (PKV), seperti serangan jantung dan strok. 

    Data Kementerian Kesehatan menunjukkan, hampir 75% kematian di Indonesia disebabkan oleh penyakit tidak menular (PTM), yang sebenarnya dapat dicegah dengan pola makan sehat. PKV sendiri merenggut hampir 800.000 nyawa setiap tahunnya.

    Menurut Kepala Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan Kementerian Kesehatan, Prof Asnawi Abdullah, kebijakan pengendalian garam dan lemak trans bukan hanya langkah kesehatan masyarakat, tetapi juga strategi yang efektif dalam menekan laju peningkatan pembiayaan sistem kesehatan nasional.

    “Kita melihat beberapa negara yang telah memiliki regulasi pembatasan kadar garam dan eliminasi lemak trans dapat secara signifikan mampu menekan angka kematian akibat PKV serta berdampak positif mengurangi beban pembiayaan kesehatan nasional,” kata Asnawi saat ditemui di Hotel JW Marriott, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (19/2/2025).

    Ia melanjutkan, dengan adanya kebijakan pengendalian garam dan lemak trans yang tepat, ia meyakini bisa membantu masyarakat hidup lebih sehat dan berpotensi menekan eskalasi pembiayaan belanja kesehatan yang telah mencapai 7,8% per tahun, dalam 10 tahun terakhir.

    Sementara itu, hasil analisis efektivitas pembiayaan yang dilakukan oleh Dr Marklund dari Johns Hopkins University dan The George Institute, dengan dukungan dari resolve to save lives (RTSL) menunjukkan, penghapusan lemak trans dapat menghemat biaya kesehatan hingga US$ 213 juta dalam 10 tahun pertama serta menyelamatkan lebih dari 115.000 nyawa jika kebijakan ini diterapkan pada 2025. 

    Penelitian tersebut menegaskan, kebijakan gizi yang bertujuan mencegah PTM tidak hanya dapat mengurangi kematian dini, tetapi juga menekan biaya kesehatan akibat penyakit yang berkaitan dengan pola makan tidak sehat.

    Sejumlah negara telah sukses menerapkan kebijakan serupa, dan Indonesia dinilai perlu segera mengambil langkah untuk melindungi masyarakat dari dampak negatif pola makan tidak sehat. 

    Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, dr Sukadiono menekankan, pengendalian konsumsi garam dan lemak tidak sehat memerlukan kerja sama lintas sektor.

    “Kita menghadapi tantangan besar dalam meningkatkan kesehatan masyarakat, tetapi ini dapat dicegah. Pemerintah berkomitmen untuk mendorong kebijakan yang mendukung ketersediaan pilihan makanan yang lebih sehat serta meningkatkan edukasi agar masyarakat lebih bijak dalam memilih makanan yang baik bagi kesehatan mereka,” tuturnya.

    Ketua Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (Adinkes), Dr Muhammad Subuh menambahkan, peran pemerintah daerah sangat krusial dalam mendukung kebijakan ini.

    “Dinas kesehatan di tingkat provinsi dan kabupaten/kota harus berperan aktif dalam sosialisasi dan implementasi kebijakan ini. Dengan dukungan yang kuat dari berbagai sektor, termasuk akademisi dan masyarakat sipil, kita bisa mempercepat pencapaian target kesehatan nasional yang lebih baik,” pungkasnya.

    Untuk itu, kebijakan pengendalian garam dan lemak trans buatan merupakan dua faktor risiko utama yang berkontribusi terhadap tingginya angka penyakit kardiovaskular.

  • Mitos Vs Fakta Asam Urat, Serta Cara Meredakannya Tanpa Obat

    Mitos Vs Fakta Asam Urat, Serta Cara Meredakannya Tanpa Obat

    Jakarta – Asam urat menjadi salah satu penyakit dengan sejumlah mitos yang dimilikinya. Banyak yang mengira bahwa penyakit ini hanya menyerang orang tua yang gemar mengkonsumsi makanan berpurin tinggi.

    Asam urat adalah kondisi yang terjadi akibat penumpukan kristal asam urat di persendian, menyebabkan nyeri, pembengkakan, dan peradangan. Penyakit ini tidak hanya dipengaruhi oleh pola makan, tetapi juga oleh faktor lain seperti genetika, gaya hidup, dan kondisi kesehatan tertentu.

    Pengertian Asam Urat dan Penyebabnya

    Dr Nyoman Kertia dalam bukunya yang berjudul Asam Urat, menjelaskan asam urat adalah zat yang terbentuk akibat proses metabolisme purin dalam tubuh. Purin berasal dari makanan yang kaya protein seperti jeroan, daging, kerang, kepiting, udang, emping, kacang-kacangan, bayam, kangkung, kubis, durian, nanas, tape, dan alkohol.

    Asam urat kemudian disebut sebagai salah satu penyakit radang sendi yang menimbulkan rasa nyeri dan ketidaknyamanan, terutama pada jari kaki, pergelangan kaki, serta lutut. Asam urat dapat menyerang berbagai organ seperti sendi, otot, jaringan di sekitar sendi, telinga, kelopak mata, jantung, ginjal, dan lainnya.

    Ketika kadar asam urat dalam darah melebihi batas normal, zat ini bisa menyusup ke berbagai organ dan menyebabkan gangguan kesehatan. Kondisi ini muncul akibat produksi asam urat yang berlebih dalam tubuh, hasil dari pemecahan purin yang terdapat dalam makanan. Jika kadarnya terlalu tinggi, asam urat akan membentuk kristal yang dapat tersimpan di berbagai jaringan tubuh.

    Penyakit yang timbul akibat asam urat dapat disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya kerusakan langsung pada organ tubuh, peradangan akibat kristal natrium urat, dan pembentukan batu akibat kristal natrium urat. Biasanya, penderita dengan kadar asam urat yang tinggi dapat beresiko terkena penyakit penyempitan pembuluh darah jantung.

    Mitos dalam Penyakit Asam Urat

    Terdapat sejumlah mitos yang kerap didengar oleh penderita asam urat. Ahli Reumatologi, Scott Burg dikutip dalam laman Cleveland Clinic, mengatakan sebetulnya ada beberapa fakta yang harus orang tahu tentang mitos penyakit asam urat. Berikut beberapa mitosnya:

    1. Penderita Asam Urat Tak Boleh Makan Daging

    Dr Burg dalam artikel tersebut menampik mitos ini, mengatakan bahwa penderita asam urat tetap bisa makan daging. Hanya saja, perlu diatur porsinya. Hindari daging jeroan seperti hati, karena daging organ tersebut memiliki kadar purin yang lebih tinggi sehingga dapat menyebabkan kambuhnya asam urat. Mengkonsumsi daging ayam tanpa lemak dalam porsi sedang misalnya, dikatakan tidak akan mempengaruhi kondisi penderita.

    2. Asam Urat Hanya Menyerang Ibu Jari Kaki

    Asam urat memang kerap menyerang sendi pada jempol atau ibu jari kaki. Namun, meskipun sering menyerang ibu jari kaki terlebih dahulu, asam urat juga dapat mempengaruhi sendi lain. Asam urat bisa menyerang sendi lain seperti lutut, pergelangan tangan dan kaki, serta jari tangan dan kaki. Penumpukan kristal asam urat dalam darah dapat merusak berbagai sendi di tubuh.

    3. Asam Urat Hanya Menyerang Orang Tua dan Orang Obesitas

    Siapa pun bisa mengalami asam urat, terlepas dari berat badan ataupun usianya. Namun, individu yang mengalami obesitas memang memiliki risiko lebih tinggi. Selain itu, asam urat juga lebih sering terjadi pada penderita diabetes, tekanan darah tinggi, dan kolesterol. Faktor genetik juga berperan dalam meningkatkan risiko seseorang terkena asam urat.

    4. Asam Urat Tidak Berbahaya

    Meskipun tidak secara langsung menyebabkan kematian, asam urat yang tidak ditangani dapat meningkatkan risiko penyakit serius seperti stroke, serangan jantung, dan resistensi insulin, yang dapat berakibat fatal jika tidak dikendalikan.

    5. Penderita Asam Urat Harus Hindari Makanan Berlemak

    Dr Burg juga menampik hal ini. Menurutnya, jika porsi makanan berlemak masih dalam batas wajar, maka tidak akan mempengaruhi kambuhnya asam urat. Makanan berlemak tersebut mungkin tidak secara langsung menyebabkan kambuhnya asam urat, tetapi dapat menyebabkan kenaikan berat badan. Obesitas menjadi salah satu risiko utama serangan asam urat.

    Fakta dalam Penyakit Asam Urat

    Terdapat sejumlah fakta yang mungkin banyak diragukan orang, justru malah tertukar kebenarannya dengan mitos penyakit asam urat. Berikut beberapa fakta dalam penyakit asam urat:

    1. Asam Urat Bisa Dikendalikan

    Purin yang berlebih memancing asam urat, yang membuat kristal bertumpuk di dalam dan sekitar sendi, sehingga menyebabkan peradangan, iritasi, serta rasa tidak nyaman. Memang dikutip dari laman Medical News Today yang telah diverifikasi oleh Ahli Reumatologi Stella Bard, belum ada obat yang benar-benar bisa menghilangkan asam urat sepenuhnya. Namun, terdapat beberapa metode alami dan pengobatan yang mampu menjaga kadar asam urat tetap terkendali.

    2. Penderita Asam Urat Harus Batasi Konsumsi Produk Olahan

    Produk olahan atau kini dikenal dengan sebutan ultra processed food (UPF), adalah makanan dan minuman yang telah diproses dengan bahan-bahan asing seperti zat kimia, pengawet, pewarna, garam dan gula berlebih. Minuman dengan pemanis buatan dalam jumlah banyak, juga diketahui dapat menyebabkan kambuhnya asam urat.

    Saran terbaik bagi penderita asam urat adalah mengkonsumsi makanan segar dan tidak diolah. Pilih karbohidrat kompleks dari buah-buahan, misalnya, daripada karbohidrat dari makanan kemasan atau olahan. Pastikan juga selalu minum banyak air karena dehidrasi merupakan faktor risiko dari asam urat akut.

    3. Penderita Asam Urat Boleh Konsumsi Produk Susu

    Dr Burg membenarkan hal ini, bahwa susu murni bahkan dinilai dapat membantu mengeluarkan asam urat dari tubuh. Dengan kata lain, susu cenderung membantu, bukan membahayakan penderita asam urat.

    4. Penderita Asam Urat Hindari Makan Emping dan Seafood

    Asam urat merupakan produk dari purin, yang dapat diperoleh dalam berbagai jenis makanan. Terdapat makanan yang mengandung purin tinggi, dan makanan inilah yang harus dihindari oleh penderita asam urat. Salah satu makanan yang tinggi akan kandungan purin adalah emping melinjo.

    Tim PKRS RSUP Dr Kariadi Semarang, dalam laman resmi Kemenkes RSUP Dr Kariadi menuliskan, penderita asam urat sebaiknya tidak mengkonsumsi emping. Sebab, kadar purin dalam 100 gram emping bisa mencapai sekitar 150-800 mg. Selain emping, ada pula jeroan, kaldu daging, sosis, bebek, burung, ikan sarden, ikan makarel serta makanan laut seperti kerang, udang, serta cumi.

    Cara Meredakan Asam Urat Secara Alami

    Salah satu cara efektif adalah dengan mengatur pola makan guna mengurangi asupan purin dan menekan kemungkinan kambuhnya asam urat. Berikut beberapa cara alami yang dapat dilakukan di rumah untuk meredakan asam urat:

    1. Konsumsi Jus Buah

    Pada buku berjudul Tanaman Obat & Jus untuk Asam Urat & Rematik oleh Ir. Lukas Tersono Adi, beberapa jus buah direkomendasikan untuk penderita asam urat. Beberapa di antaranya anggur, apel, dan alpukat.

    Buah-buahan selain untuk memenuhi kebutuhan serat harian juga berfungsi mengontrol keluarnya insulin, serta menurunkan tekanan darah dan kolesterol. Beberapa penyakit tersebut juga dapat memancing penyakit asam urat.

    2. Konsumsi Air yang Cukup

    Penderita asam urat sering mengalami pembengkakan dan peradangan yang cukup parah. Salah satu cara untuk menguranginya adalah dengan meningkatkan asupan cairan. Minum banyak air dapat membantu ginjal mengeluarkan kelebihan cairan dari tubuh, sehingga mengurangi pembengkakan. Air putih menjadi pilihan terbaik dalam hal ini.

    3. Mengompres Sendi dengan Es

    Menggunakan kompres es yang dibungkus kain pada area sendi yang meradang dapat membantu mengurangi peradangan akibat asam urat. Disarankan untuk mengompres area yang sakit selama 20 menit dengan menggunakan es yang dibungkus kain tipis untuk meredakan nyeri.

    4. Mengelola Stres

    Stres dapat memperburuk gejala asam urat. Meskipun sulit untuk menghindari stres sepenuhnya, beberapa cara dapat membantu mengelolanya, seperti berolahraga, menulis jurnal harian, meditasi, dan tidur yang cukup.

    5. Meninggikan Posisi Sendi yang Sakit

    Nyeri dan pembengkakan akibat asam urat sering terjadi pada kaki, tangan, lutut, dan pergelangan kaki. Mengangkat sendi yang terkena lebih tinggi dapat membantu mengurangi pembengkakan dengan mendorong darah dan cairan kembali ke jantung. Mengkombinasikan dengan kompres es juga bisa menjadi solusi efektif.

    6. Menjaga Pola Makan Seimbang

    Mengonsumsi makanan bergizi yang minim pemrosesan dapat membantu menurunkan kadar asam urat dan mengurangi risiko kambuhnya penyakit ini. Diet rendah lemak dan karbohidrat, serta kaya sayuran, sangat disarankan bagi penderita asam urat. Buah dan sayuran yang kaya antioksidan juga bermanfaat dalam mengurangi peradangan.

    7. Menghindari Makanan Tinggi Purin

    Beberapa jenis daging mengandung purin dalam jumlah tinggi yang dapat memperparah gejala asam urat. Menghindari makanan ini dapat membantu mengurangi risiko serangan asam urat. Jenis makanan yang sebaiknya dihindari antara lain daging jeroan, ikan teri, sarden, kerang, dan beberapa makanan yang telah dibahas di atas.

    Nah itulah tadi penjelasan tentang mitos, fakta, hingga cara meredakan sakit asam urat. Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, penderita asam urat dapat mengelola kondisinya secara alami dan bertahap.

    (fds/fds)

  • Omon-omon Setop Impor Pangan Prabowo

    Omon-omon Setop Impor Pangan Prabowo

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintahan Prabowo Subianto tidak menghentikan impor pangan secara menyeluruh. Beberapa komoditas seperti gula, daging kerbau, dan daging sapi tetap dilakukan.

    Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa sebelumnya pemerintah sudah memutuskan untuk menutup keran impor pangan pada 2025. Namun tak lama, pemerintah mengumumkan untuk mengimpor raw sugar atau Gula Kristal Mentah (GKM) sebanyak 200.000 ton secara bertahap.

    “Tadinya nggak ada yang direncanakan impor [gula], orang kita nggak mau impor kok,” kata Arief saat ditemui di Kantor Bapanas, Jakarta, Rabu (19/2/2025).

    Arief menjelaskan alasan kembali dibukanya keran impor gula adalah untuk penguatan stok cadangan pangan pemerintah (CPP) di BUMN Pangan.

    “Jadi ini [gula] masuk stok ke BUMN, digiling, simpan jadi cadangan. Yang stok yang ada, gula kristal putihnya sekarang lepas karena mau lebaran. Ini stok, kita punya 200.000 ton, kalau ini kita keluarin, ya ini masuk, simpan,” jelasnya.

    Untuk itu, dia memastikan pemerintah tidak mengimpor pangan lainnya di tahun ini, kecuali gula, daging kerbau, dan daging sapi. Sebab, produksi daging sapi dan daging kerbau tidak mencukupi stok di dalam negeri.

    “Nggak [impor lagi], cuma gula, kerbau, sapi. Sapi dan kerbau karena produksi dalam negeri, sapi hidupnya hanya sekitar 60% sapi bakalan yang bisa dipotong. Sapi bakalan itu sapi datang, kecil, terus digemukin,” ujarnya.

    Dalam catatan Bisnis, Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah menerbitkan persetujuan impor daging sapi dan kerbau untuk mempercepat impor komoditas tersebut sekaligus memenuhi stok daging dalam negeri.

    Pedagang daging sapiPerbesar

    Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Iqbal Shofan Shofwan menyampaikan bahwa persetujuan impor yang dikeluarkan yakni untuk daging sapi dan daging kerbau sebanyak 117.000 ton. 

    Sepakat, Ketua Asosiasi Pengusaha Protein Hewani Indonesia (APPHI) Ahmad Fahmi mengatakan bahwa persetujuan impor untuk pengusaha swasta juga sudah terbit. “Jadi pelaku usaha yang sekitar 80.000 ton hari ini keluar,” ungkap Fahmi.

    Kakao dan Kurma

    Sementara itu, Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat secara khusus adanya peningkatan impor yang signifikan terhadap komoditas kakao sebesar 119% secara bulanan pada Januari 2025.

    Pada Senin (17/2/2025), Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan total impor komoditas Kakao dan Olahannya (HS 18) senilai US$304,41 juta, naik dari Desember 2024 yang senilai US$140 juta.

    Impor bahan baku kakao yang meningkat ini tercatat dilakukan dengan tujuan mendukung produksi olahan kakao Indonesia dalam kegiatan ekspor. 

    “Sebagian besar impor adalah bijih kakao, utuh/pecah, mentah/sangrai, difermentasi [HS 18010010] total US$266,51 juta,” ujarnya.

    Melihat dari sisi negara pemasok, Indonesia terpantau melakukan impor komoditas tersebut, utamanya dari Ekuador senilai US$136,79 juta. Akibatnya, lonjakan impor ini membuat Ekuador menjadi negara ketiga yang menyumbangkan defisit terbesar, yakni US$133,6 juta, terhadap neraca perdagangan Indonesia periode Januari 2025.

    Secara volume pun importasi kakao dari Ekuador juga mencatatkan lonjakan dari 2.000 ton pada Desember 2024 menjadi 15.800 ton pada Januari 2025.

    Pasalnya, kakao olahan merupakan salah satu produk ekspor unggulan Indonesia, utamanya untuk Amerika Serikat (AS), India, dan China berupa mentega kakao, lemak, dan minyak kakao.

    Ilustrasi kurmaPerbesar

    Indonesia juga melakukan impor kurma dengan volume mencapai 16.426 ton pada Januari 2025, dengan nilai US$20,68 juta atau sekitar Rp335,37 miliar (asumsi kurs Rp16.220 per dolar AS).

    Jika dibandingkan dengan Desember 2024, volume impor kurma hanya mencapai 10.555 ton. Ini artinya, impor kurma melonjak 55,62% secara bulanan (month-to-month/mtm) pada Januari 2025.

    Amalia mengungkap kurma yang diimpor Indonesia didominasi dari Mesir dengan kontribusi sebesar 61,8% dari total impor pada Januari 2025.

    “Kalau kita lihat dari negara asalnya, impor kurma terbesar berasal dari Mesir sebanyak 10,15 ribu ton dengan kira-kira share 61,8% terhadap total impor kurma Indonesia,” kata Amalia dalam rilis BPS, Senin (17/2/2025).

    Menyusul, Arab Saudi dengan volume impor mencapai 1.880 ton kurma atau share 11,42%. Serta, Uni Emirat Arab (UEA) sekitar 1.760 ton kurma dengan share sebesar 10,71%.

  • Pola Makan Tinggi Gula, Garam dan Lemak Dikhawatirkan Picu Krisis Kesehatan di Indonesia – Halaman all

    Pola Makan Tinggi Gula, Garam dan Lemak Dikhawatirkan Picu Krisis Kesehatan di Indonesia – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA –  Pemerintah menyoroti pola makan tidak sehat yang terjadi di masyarakat.

    Konsumsi makanan tinggi gula, garam dan lemak dikhawatirkan memicu krisis kesehatan.

    Konsumsi garam berlebih dan lemak trans buatan merupakan dua faktor risiko utama terjadi penyakit jantung dan tekanan darah tinggi.

    Penyakit kardiovaskular (PKV) seperti  serangan jantung dan stroke menjadi penyebab utama kematian di Indonesia, merenggut hampir 800.000 nyawa setiap tahunnya.

    Sebagai upaya menangani krisis ini, pemerintah menggandeng dan pakar kesehatan serta lembaga terkait untuk mendesak inisiatif gizi yakmi penghapusan lemak trans dan  pengurangan garam.

    Kepala Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) Prof. Asnawi Abdullah, Ph.D., menuturkan, kebijakan pengendalian garam dan lemak trans bukan hanya langkah kesehatan masyarakat, pengendalian faktor risiko, tetapi juga strategi terbukti efektif menekan laju peningkatan pembiayaan sistem kesehatan nasional.

    “Kami Kemenkes melihat beberapa negara yang telah memiliki regulasi pembatasan kadar garam dan eliminasi lemak trans dapat secara  signifikan mampu menekan angka kematian akibat PKV. Ini mengurangi beban pembiayaan kesehatan nasional,” kata dia saat ditemui di JW Marriot Hotel Jakarta, Rabu (19/2/2025).

    Melalui kebijakan yang tepat, pemerintah dapat membantu masyarakat hidup lebih sehat dan berpotensi menekan eskalasi pembiayaan belanja kesehatan yang telah mencapai 7.8 persen per tahun dalam 10 tahun terakhir.

    Pihaknya  berupaya fokus pada pengurangan konsumsi gula, garam, dan lemak sebagai bagian dari strategi kesehatan masyarakat.

    Berbagai negara telah sukses menerapkan kebijakan serupa, dan Indonesia perlu segera mengambil langkah untuk melindungi masyarakat dari dampak negatif pola makan tidak sehat.

    Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Dr. dr. Sukadiono, M.M menekankan, pengendalian konsumsi garam dan lemak tidak sehat memerlukan kerja sama lintas sektor.

    “Pemerintah berkomitmen untuk mendorong kebijakan yang mendukung ketersediaan pilihan makanan yang lebih sehat serta meningkatkan edukasi agar masyarakat lebih bijak dalam memilih makanan yang baik bagi kesehatan mereka,” ujarnya.

    Dukungan dari pemerintah daerah juga menjadi kunci keberhasilan inisiatif ini.

    Ketua Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (ADINKES) Dr. Moh. Subuh, MPPM menambahkan  peran pemerintah daerah sangat krusial dalam mendukung kebijakan ini.

    “Dinas Kesehatan di tingkat provinsi dan kabupaten/kota harus berperan aktif dalam sosialisasi dan implementasi kebijakan ini. Dengan dukungan yang kuat dari berbagai sektor, termasuk akademisi, dan masyarakat sipil, kita bisa mempercepat pencapaian target kesehatan nasional yang lebih baik,” katanya.

    Pertemuan ini menandai langkah besar dalam transformasi kebijakan pangan nasional guna menciptakan lingkungan yang lebih sehat, mengurangi jumlah penyakit yang sebenarnya bisa dicegah serta mengurangi beban ekonomi akibat meningkatnya biaya pengobatan PTM.

  • 7 Cara Menyimpan Cokelat agar Tetap Lezat dan Tahan Lama

    7 Cara Menyimpan Cokelat agar Tetap Lezat dan Tahan Lama

    Jakarta, Beritasatu.com – Cokelat adalah camilan favorit banyak orang, tetapi masih banyak yang tidak tahu cara menyimpan cokelat agar tetap lezat dan tahan lama.

    Menyimpan cokelat dengan cara yang tepat sangat penting untuk menjaga rasa, tekstur, dan kualitasnya. Kesalahan dalam penyimpanan dapat menyebabkan cokelat kehilangan kelezatannya.

    Salah satu kunci utama dalam cara menyimpan cokelat adalah menghindari paparan cahaya langsung, baik sinar matahari maupun cahaya buatan. Cahaya dapat menyebabkan cokelat memanas dan meleleh, yang akhirnya mengubah struktur kimianya.

    Berikut ini tujuh cara menyimpan cokelat yang tepat agar tahan lama, yang dikutip dari berbagai sumber, Rabu (19/2/2025).

    Cara Menyimpan Cokelat agar Tetap Lezat dan Tahan Lama

    1. Pilih suhu ruangan yang ideal

    Cokelat sebaiknya disimpan pada suhu ruangan yang stabil, yaitu antara 55 hingga 65 derajat fahrenheit. Suhu yang terlalu panas atau lembap dapat menyebabkan cokelat meleleh dan mengalami perubahan tekstur. Oleh karena itu, hindari menyimpannya di tempat yang terkena sinar matahari langsung atau dekat dengan sumber panas.

    2. Simpan dalam kemasan yang rapat

    Cokelat memiliki sifat mudah menyerap bau dari lingkungan sekitarnya. Agar tetap segar dan terhindar dari aroma asing, pastikan cokelat disimpan dalam kemasan yang tertutup rapat. Selain itu, oksigen juga dapat memengaruhi kualitas cokelat, sehingga penting untuk menjaga kemasannya tetap tertutup jika belum dikonsumsi.

    3. Segera konsumsi setelah kemasan dibuka

    Setelah kemasan cokelat dibuka, sebaiknya segera dikonsumsi agar tetap dalam kondisi terbaik. Cokelat yang sudah terbuka lebih rentan terhadap kelembapan, bau, dan bahkan goresan yang dapat memengaruhi rasa serta teksturnya. Jika tidak habis dalam sekali makan, simpan dalam wadah kedap udara untuk menjaga kualitasnya.

    4. Hindari paparan cahaya langsung

    Baik cahaya matahari maupun cahaya buatan dapat berdampak negatif pada cokelat. Paparan cahaya yang berlebihan dapat menyebabkan cokelat memanas dan meleleh, sehingga struktur kimianya berubah. Hal ini juga dapat memicu munculnya bercak putih keabu-abuan yang dikenal sebagai fat bloom, yaitu perubahan lemak pada permukaan cokelat akibat suhu yang tidak stabil.

    5. Jangan menyimpan cokelat di lemari es

    Meskipun tampak seperti pilihan yang baik, menyimpan cokelat di dalam lemari es sebenarnya dapat merusak kualitasnya. Suhu dingin dan kelembapan tinggi dapat menyebabkan sugar bloom, yaitu gula yang naik ke permukaan cokelat dan membuatnya tampak berbintik-bintik putih. Selain itu, cokelat dapat menyerap bau dari makanan lain di dalam lemari es, sehingga rasa aslinya bisa berubah.

    6. Gunakan wadah kedap udara

    Jika cokelat sudah dibuka atau tidak memiliki kemasan plastik yang cukup rapat, gunakan wadah kedap udara untuk menyimpannya. Hal ini akan membantu melindungi cokelat dari bau, kelembapan, serta perubahan suhu yang drastis. Dengan cara ini, cokelat tetap terjaga kualitasnya meskipun disimpan dalam jangka waktu yang lebih lama.

    7. Perhatikan masa simpan cokelat

    Lama penyimpanan cokelat bergantung pada jenisnya. Cokelat berkualitas tinggi yang mengandung lebih banyak kakao biasanya memiliki masa simpan yang lebih lama dibandingkan dengan cokelat yang mengandung banyak bahan tambahan. Cokelat murni dapat bertahan hingga beberapa tahun jika disimpan dengan benar, sementara cokelat dengan tambahan susu atau pemanis memiliki umur simpan yang lebih pendek.

    Dengan menerapkan cara menyimpan cokelat yang tepat, Anda dapat menikmati kelezatan cokelat lebih lama tanpa kehilangan kualitasnya. Pilihlah cokelat dengan kandungan kakao tinggi dan hindari yang mengandung terlalu banyak gula atau bahan tambahan. Dengan penyimpanan yang baik, cokelat tidak hanya tetap lezat, tetapi juga lebih sehat untuk dikonsumsi.