Produk: lemak

  • Ragam Menu Sahur yang Menyehatkan untuk Puasa

    Ragam Menu Sahur yang Menyehatkan untuk Puasa

    Lemak sehat penting untuk menjaga keseimbangan energi dan mendukung fungsi tubuh. Anda bisa mendapatkan lemak sehat dari:

    Alpukat dalam smoothie atau salad

    Kacang almond, kenari, dan biji chia

    Minyak zaitun untuk dressing salad

    Ikan berlemak seperti salmon atau tuna

     

    Cukup Cairan untuk Mencegah Dehidrasi

    Dehidrasi bisa menyebabkan lemas dan pusing saat puasa. Pastikan Anda minum cukup cairan saat sahur dengan:

    1. Air putih minimal 2 gelas

    2. Susu rendah lemak atau susu almond

    3. Jus tanpa gula tambahan, seperti jus jeruk atau jus semangka

    4. Air kelapa alami yang kaya elektrolit

     

    Tips Tambahan untuk Sahur Sehat

    1. Hindari makanan terlalu asin atau pedas yang dapat menyebabkan dehidrasi.

    2. Kurangi konsumsi makanan manis berlebihan agar kadar gula darah tetap stabil.

    3. Hindari makanan berminyak dan gorengan yang dapat membuat tubuh cepat lelah.

    4. Makan dengan porsi seimbang agar tetap nyaman selama berpuasa.

    Dengan memilih ragam menu sahur yang sehat, tubuh akan lebih siap menghadapi puasa dengan energi yang cukup dan kondisi yang prima.

  • RI Bakal Punya ‘Nutri-Grade’ Ala Singapura, Sudah Sampai Mana Persiapannya?

    RI Bakal Punya ‘Nutri-Grade’ Ala Singapura, Sudah Sampai Mana Persiapannya?

    Jakarta

    Pemerintah berencana menerapkan pelabelan pangan semacam Nutri-Grade di Singapura. Regulasi pengelompokan makanan sehat dan tidak sehat berdasarkan label tersebut sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 2024 terkait pelaksanaan Undang Undang Kesehatan No. 17 Tahun 2023.

    Sebagai gambaran, pelabelan makanan dan minuman sehat semacam ini sudah lebih dulu diterapkan di Singapura dan sempat viral di media sosial. Penerapan ‘Nutri-Grade’ dinilai dapat mengubah perilaku dalam memilih makanan dan minuman.

    Lantas Sudah Sejauh Mana Persiapannya?

    Kepala BPOM RI, Taruna Ikrar, mengatakan draft ranangan aturan terkait pelabelan ala Nutri-Grade, yang di Indonesia nantinya akan dinamakan Nutri-Level, sudah selesai disusun sebagai bagian dari turunan PP 28 Tahun 2024. Saat ini, BPOM sedang dalam tahap konsultasi dengan para pemangku kepentingan, termasuk pengusaha makanan, untuk memastikan sinkronisasi dengan industri makanan siap saji.

    BPOM disebutnya masih terbuka soal teknis pelabelan, baik menggunakan kode warna maupun kode huruf. Harapannya, konsumen dapat dengan lebih mudah memahami informasi yang sebenarnya sudah ada di label nutrisi yang tercantum saat ini.

    “Jadi itu lebih ilustratif sebetulnya. Sebetulnya nanti tidak mengubah, kandungan yang sekarang, cuma memberikan supaya masyarakat lebih bijak dan mudah memahami dalam bentuk ilustrasi semacam itu,” kata Ikrar dalam diskusi detikcom Leaders Forum ‘Bijak Membaca Label Nutrisi’, Jumat (28/2/2025).

    detikcom Leaders Forum ‘Bijak Membaca Label Nutrisi’ Foto: Grandyos Zafna/detikHealth

    Senada, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, dr Siti Nadia Tarmizi, M Epid, juga mengatakan bahwa sistem pelabelan bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam memahami kandungan gizi dalam makanan dan minuman yang mereka konsumsi. Salah satu gagasan yang muncul adalah dengan menerapkan warna tertentu.

    “Kita tuh pasti kenal ya, kalau merah apa, kuning apa, hijau apa, semua hampir dianalogikan. Makanya kemudian salah satunya Nutri-Gride itu adalah pilihan kita untuk sebenarnya yang di tahap awal ini supaya memudahkan masyarakat,” kata dr Siti Nadia dalam detikcom Leaders Forum ‘Bijak Membaca Label Nutrisi’, Jumat (28/2/2025).

    Berbeda dengan BPOM yang mengawasi pangan siap saji, Kemenkes dalam hal pelabelan ala Nutri-Grade ini bertanggung jawab terhadap pangan siap saji. Pihaknya, menurut dr Nadia, juga masih dalam tahap sosialisasi dan menerima masukan dari industri, dimulai dari industri kelas menengah ke atas dan nantinya juga menyasar UMKM.

    “Nah jadi saat ini kita sudah mulai untuk melakukan edukasi, jadi kami mengajak industri siap saji khususnya dan Badan POM juga bersama dengan industri pengemasan. Jadi untuk sudah mulai, ayo sama-sama nih edukasi, menaruh Nutri-Grade di dalam kemasannya,” kata dr Siti Nadia.

    Selain menyiapkan label ala Nutri-Grade, BPOM saat ini juga memiliki label ‘Pilihan Lebih Sehat’. Label yang mencantumkan tanda centang hijau ini ditempatkan pada bagian utama label produk pangan olahan yang memenuhi kriteria tertentu terkait kandungan gula, garam, dan lemak (GGL).

    (suc/up)

  • Puasa Ramadan: Bukan Sekadar Ibadah, tapi Jaga Kesehatan Tubuh – Page 3

    Puasa Ramadan: Bukan Sekadar Ibadah, tapi Jaga Kesehatan Tubuh – Page 3

    Berbagai penelitian telah menunjukkan manfaat puasa bagi kesehatan. Salah satu manfaat yang paling signifikan adalah penurunan berat badan. Selama berpuasa, tubuh akan membakar lemak sebagai sumber energi, sehingga berat badan dapat berkurang secara alami. Tentu saja, penurunan berat badan ini harus diimbangi dengan pola makan sehat dan olahraga teratur setelah bulan Ramadan.

    Selain itu, puasa juga dapat membantu mengontrol kadar gula darah. Proses puasa dapat meningkatkan sensitivitas insulin, sehingga tubuh lebih efektif dalam menggunakan gula sebagai sumber energi. Hal ini sangat bermanfaat bagi penderita diabetes atau mereka yang berisiko terkena diabetes. Puasa juga dikaitkan dengan penurunan tekanan darah, yang dapat mengurangi risiko penyakit jantung.

    Studi juga menunjukkan bahwa puasa dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Selama berpuasa, tubuh akan melakukan proses detoksifikasi atau pembersihan racun, sehingga sistem kekebalan tubuh menjadi lebih kuat. Proses ini juga dapat membantu mencegah berbagai penyakit infeksi.

  • Dialami Pria di Simalungun, Kenali Faktor Risiko Kanker Rektum di Usia Muda

    Dialami Pria di Simalungun, Kenali Faktor Risiko Kanker Rektum di Usia Muda

    Jakarta

    Seorang pria di Simalungun, Sumatera Utara, bernama Fourten Ary Admaja Sinaga (28) mengidap penyakit kanker rektum stadium 3B. Kondisi itu sudah dialami alami sejak tahun 2020 ketika usianya masih 23 tahun.

    Istri Ary bernama Desika Sitorus menceritakan bahwa awalnya sang suami mengalami masalah buang air besar. Feses yang keluar sangat sedikit disertai darah dan cairan kuning yang menempel.

    Berat badan Ary juga menurun dari semula 72 kg menjadi 40 kg, meski pola makannya tetap normal. Pada saat ini, Ary masih terus melanjutkan perawatan, termasuk kemoterapi untuk melawan penyakit yang dialaminya.

    Terlepas dari kejadian yang dialami oleh Ary, spesialis penyakit dalam konsultan hematologi-onkologi Dr dr Andhika Rachman SpPD-KHOM menuturkan masalah kanker rektum pada anak muda secara umum dapat disebabkan oleh banyak hal. Beberapa di antaranya seperti faktor genetik dan mutasi DNA, gaya hidup tidak sehat, serta riwayat keluarga.

    Berapa faktor genetik dan mutasi DNA yang dimaksud dapat berupa sindrom Lynch (kelainan genetik bawaan) dan mutasi pada gen perbaikan DNA yang menyebabkan pertumbuhan sel abnormal.

    “Jika ada keluarga dekat yang memiliki kanker rektum atau kanker kolorektal sebelum usia 50 tahun, risiko juga akan meningkat,” kata dr Andhika ketika dihubungi detikcom, Sabtu (1/3/2025).

    Sedangkan dari faktor gaya hidup seperti pola makan tinggi lemak, rendah serat, obesitas, kekurangan fisik, merokok, serta konsumsi alkohol secara berlebih juga bisa menjadi beberapa faktor peningkatan risiko kanker rektum.

    “Konsumsi makanan ultra-proses, tinggi daging merah, dan rendah serat bisa meningkatkan risiko kanker rektum. Kelebihan berat badan dan gaya hidup sedentari (kurang gerak) dapat memicu peradangan kronis dan gangguan metabolisme yang berkontribusi terhadap kanker,” sambungnya.

    Selain itu, beberapa faktor penyebab kanker rektum di usia muda juga dapat disebabkan oleh peradangan kronis pada usus, paparan lingkungan, hingga gangguan mikrobiota usus.

    Ketidakseimbangan bakteri di usus dapat terjadi akibat pola makan buruk atau konsumsi antibiotik berlebihan yang akhirnya dapat meningkatkan potensi peradangan dan risiko kanker.

    (avk/suc)

  • Rekomendasi Menu Buka Puasa Sehat Agar Shalat Teraweh Tidak Ngantuk

    Rekomendasi Menu Buka Puasa Sehat Agar Shalat Teraweh Tidak Ngantuk

    JABAR EKSPRES – Simak inilah rekomendasi menu buka puasa sehat awal puasa Ramadhan 1446 H, agar saat shalat tarawih tidak mengantuk.

    Buka puasa merupakan waktu yang ditunggu-tunggu setelah seharian berpuasa. Namun, banyak orang merasa mengantuk dan lelah setelah makan besar saat berbuka, terutama saat melaksanakan shalat Teraweh.

    Agar tidak merasa mengantuk dan tetap bertenaga selama shalat Teraweh, penting untuk memilih menu buka puasa yang sehat dan bergizi.

    Berikut adalah beberapa rekomendasi menu buka puasa sehat yang dapat menjaga tubuh tetap segar selama menjalankan ibadah malam.

    Rekomendasi Menu Buka Puasa

    1. Kurma dan Air Putih

    Buka puasa dengan kurma dan air putih adalah tradisi yang dianjurkan dalam Islam. Kurma mengandung gula alami yang dapat dengan cepat mengembalikan energi setelah seharian berpuasa.

    Selain itu, kurma juga kaya akan serat, vitamin, dan mineral yang baik untuk pencernaan. Air putih membantu menghidrasi tubuh setelah kekurangan cairan selama puasa.

    Kombinasi kurma dan air putih memberikan energi cepat tanpa membuat perut terasa penuh atau berat.

    BACA JUGA: Jadwal Shalat dan Imsyak Selama Bulan Ramadhan 1446 H/2025, Tingkatkan Ibadah Selama Puasa

    BACA JUGA: LINK Tes Ujian GAMON, Tahun 2025 Masih Gagal Move On? Cek di SINI!

    2. Sup Kaldu Sayuran

    Setelah menikmati kurma, sup kaldu sayuran menjadi pilihan yang sempurna untuk buka puasa.

    Sup kaldu sayuran rendah kalori namun kaya akan nutrisi. Kaldu dari sayuran mengandung elektrolit yang baik untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang saat berpuasa.

    Sayuran seperti wortel, kentang, dan seledri memberikan serat, vitamin A, C, dan K yang mendukung kesehatan tubuh dan pencernaan.

    3. Salad Buah Segar

    Salad buah segar adalah pilihan ringan namun bergizi untuk buka puasa. Buah-buahan seperti apel, jeruk, kiwi, dan pepaya kaya akan vitamin, mineral, dan serat yang membantu menjaga tubuh tetap segar dan terhindar dari rasa mengantuk.

    Buah juga memiliki kandungan air yang tinggi, membantu tubuh tetap terhidrasi. Anda bisa menambahkan sedikit madu atau yogurt rendah lemak sebagai pelengkap agar rasanya lebih nikmat dan kaya manfaat.

  • Empat Tips Jaga Kesehatan bagi Pasien Masalah Paru dan Pernapasan saat Puasa – Halaman all

    Empat Tips Jaga Kesehatan bagi Pasien Masalah Paru dan Pernapasan saat Puasa – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tentu saja ada anggota masyarakat yang punya masalah kesehatan, seperti paru dan saluran pernapasan lain.

    Berikut ini disampaikan empat pesan atau tips yang dapat dilakukan untuk pasien penyakit dengan masalah paru dan pernapasan lainnya agar terkontrol baik selama puasa Ramadan oleh Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Prof Tjandra Yoga Aditama seperti ditulis pada Sabtu (1/3/2025).

    Pertama, pentingnya asupan gizi seimbang.

    Nutrisi yang baik akan menunjang kesehatan paru. Berbuka puasa dengan memenuhi kebutuhan cairan dengan air putih atau ditambah susu juga baik. Hal ini akan membantu proses rehidrasi pada hari itu, ini penting bagi kesehatan paru karena kekentalan mukus di dalam saluran napas akan berhubungan dengan tingkat dehidrasi tubuh.

    Sebaiknya dihindari minuman bersoda atau minuman aditif lain.  Selain minuman maka makanan yang dianjurkan untuk berbuka puasa adalah makanan rendah lemak serta makanan yang mengandung gula alami.

    Makanan dalam bentuk sup juga dianjurkan serta tentu buah dan berbagai jenis kurma.

    “Sementara itu untuk makan sahur memang dianjurkan karbohidrat seperti beras atau roti, sebaiknya dipilih yang berserat tinggi atau jenis “wholegrain” karena akan memberi rasa kenyang lebih lama,” ujar Prof Tjandra.

    Kedua tentang aktivitas fisik.

    Ketika sedang berpuasa maka kemampuan olahraga berat akan berkurang. Tetapi tetap dianjurkan melakukan aktivitas fisik sesuai kemampuan.

    “Ini akan sangat bermanfaat bagi kesehatan paru. Khusus mereka dengan kondisi paru tertentu maka dapat dilakukan teknik tertentu seperti aerobik bertahap (step-by-step aerobic),” tutur Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI ini.

    Ketiga, tetap konsumsi obat untuk penyakit paru yang dialami.

    Diharuskan tetap konsumsi obat yang disesuaikan dengan pola puasa.

    Jika obat tiga kali sehari misalnya maka dapat diminum pada waktu berbuka, mau tidur malam atau sesudah sholat Tarawih dan sekali lagi waktu sahur.

    Jika obat dua kali sehari maka dapat dikonsumsi waktu buka dan sahur.

    Penggunaan obat inhaler yang dihisap atau disemprot ke mulut untuk masuk ke paru juga seringkali jadi perdebatan, apakah membatalkan puasa atau tidak.

    Salah satu upaya menyikapinya adalah dengan menggunakan yang kerja panjang (long acting) yang dapat digunakan sesudah berbuka dan sebelum sahur.

    “Kadang-kadang juga ada yang mempertanyakan penggunaan oksigen, kalau sesekali dan terkontrol baik maka tentu masih dapat ditolerir, tetapi kalau sakitnya sudah cukup parah dan memerlukan oksigen yang intensif maka mungkin perlu pertimbangan lebih lanjut,” ujar dia.

    Pesan keempat bersifat lebih umum, untuk para perokok.

    Ketika puasa maka para perokok tentu berhasil tidak merokok sejak sahur sampai datang waktu berbuka, dan itu lebih dari 12 jam lamanya.

    Mari gunakan momentum yang baik ini untuk tetap terus tidak merokok di sore dan malam hari, dan juga nanti sesudah Idul Fitri, sehingga bulan puasa tahun ini menjadi saat berharga bagi kesehatan para perokok karena berhasil berhenti merokok sepenuhnya.

  • Hipertensi hingga Penyakit Jantung Meningkat karena Pola Makan

    Hipertensi hingga Penyakit Jantung Meningkat karena Pola Makan

    Jakarta

    Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, dr Siti Nadia Tarmizi, M Epid, mengatakan, penyakit tidak menular (PTM), seperti penyakit jantung, hipertensi, diabetes, hingga kanker, masih menjadi masalah kesehatan utama di Indonesia. Salah faktor risikonya disebabkan oleh perilaku masyarakat mengonsumsi gula garam lemak (GGL) yang tinggi.

    Menurut data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, 47 persen warga Indonesia mengonsumsi gula melampaui batas harian. Begitu juga dengan asupan garam. Sebanyak 45 persen masyarakat mengonsumsi garam berlebih, dan 30 persen warga lainnya memiliki asupan lemak tinggi.

    dr Nadia mengatakan konsumsi gula, garam, dan lemak yang tidak terkendali berkontribusi besar terhadap peningkatan angka PTM dalam beberapa tahun terakhir.

    “Kalau kita lihat dari peta penyakit dari tahun 2019 sampai sekarang, itu penyakit tidak menular baik hipertensi, diabetes, jantung, kanker, itu tren terus meningkat. Karena pola makan tadi,” ujar dr Siti Nadia dalam detikcom Leaders Forum ‘Bijak Membaca Label Nutrisi’, Jumat (28/2/2025).

    detikcom Leaders Forum Foto: Grandyos Zafna/detikHealth

    Gula yang dikonsumsi secara berlebihan dapat menyebabkan diabetes melitus atau dikenal sebagai penyakit gula. Sementara itu, garam yang dikonsumsi dalam jumlah berlebih berisiko memicu hipertensi. Konsumsi lemak yang tinggi juga dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah, yang pada akhirnya berujung pada penyakit jantung dan stroke.

    Pemerintah saat ini sedang menyelesaikan regulasi baru terkait pemberian label, tidak hanya untuk pangan olahan tetapi juga pada pangan siap saji. Nantinya, setiap produk makanan dan minuman siap saji akan dilengkapi dengan informasi terbaru mengenai kandungan gula, garam, lemak, serta jumlah kalorinya.

    dr Nadia mengatakan kesadaran akan pentingnya membaca label pada kemasan makanan menjadi salah satu cara untuk mengontrol konsumsi GGL. Ia juga menegaskan bahwa label pada makanan seharusnya dapat membantu masyarakat memahami kandungan nutrisi dalam produk yang mereka konsumsi.

    (suc/up)

  • Menyiasati Kesehatan Paru dan Pernapasan Saat Puasa

    Menyiasati Kesehatan Paru dan Pernapasan Saat Puasa

    Jakarta

    Insya Allah kita dapat menjalankan ibadah puasa dengan baik dan utamanya amal ibadah kita diterima oleh Allah SWT.

    Mulai 1 Maret ini kaum muslim di tanah air memasuki Ramadan 1446 H. Tentu ada saja anggota masyarakat yang punya masalah kesehatan. Sebagai dokter paru, dalam kesempaan yang baik ini saya ingin berbagi tips untuk saudara-saudara yang punya masalah kesehatan, khususnya paru dan pernapasan. Baik berupa Asma Bronkial, Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) seperti bronkitis kronik atau emfisema atau juga berbagai bentuk infeksi atau radang Paru, agar masalah kesehatannya dapat terkontrol baik.

    Pertama, pentingnya gizi yang berimbang dengan kesehatan paru. Untuk ini maka saat berbuka puasa jelas harus minum banyak air, atau ditambah susu juga akan baik. Hal ini akan membantu proses rehidrasi. Ini penting bagi kesehatan paru karena kekentalan mukus di dalam saluran napas akan berhubungan dengan tingkat dehidrasi atau rehidrasi tubuh kita. Sebaiknya hindari minuman bersoda atau minuman aditif lain.

    Selain minuman, makanan yang dianjurkan untuk berbuka puasa adalah yang rendah lemak serta makanan yang mengandung gula alami. Makanan dalam bentuk sup juga dianjurkan, begitu juga tentu saja buah dan berbagai jenis kurma yang kini mulai banyak dijumpai.

    Sementara untuk menu sahur memang dianjurkan karbohidrat seperti beras atau roti. Sebaiknya dipilih yang berserat tinggi atau jenis “wholegrain” karena akan memberi rasa kenyang lebih lama.

    Kedua adalah tentang aktivitas fisik. Ketika berpuasa kemampuan olahraga berat lazinya akan berkurang. Namun tetap dianjurkan melakukan aktifitas fisik sesuai kemampuan kita. Hal ini akan sangat bermanfaat bagi kesehatan paru. Khusus mereka dengan kondisi paru tertentu, dapat dilakukan teknik tertentu seperti aerobik bertahap (“step-by-step aerobic”).

    Ketiga adalah tentang konsumsi obat untuk penyakit paru yang dialami. Kalau dokter mengharuskan konsumsi obat sikapi sesuai dengan pola puasa kita. Kalau obat tiga kali sehari misalnya, dapat diminum pada waktu berbuka, mau tidur malam atau sesudah salat Tarawih, dan sekali lagi waktu sahur. Kalau obatnya dua kali sehari, dapat dikonsumsi waktu buka dan sahur.

    Bagaimana dengan penggunaan obat inhaler yang dihisap / disemprot ke mulut untuk masuk ke paru? Ini memang seringkali jadi perdebatan, apakah membatalkan puasa atau tidak. Salah satu upaya menyikapinya adalah dengan menggunakan kerja panjang (“long acting”) yang dapat digunakan sesudah berbuka dan sebelum sahur misalnya. Kadang-kadang juga ada yang mempertanyakan penggunaan oksigen, kalau sesekali dan terkontrol baik maka tentu masih dapat ditolerir, tetapi kalau sakitnya sudah cukup parah dan memerlukan oksigen yang intensif maka mungkin perlu pertimbangan lebih lanjut.

    Keempat bersifat lebih umum, untuk para perokok. Ketika puasa, para perokok tentu berhasil tidak merokok sejak sahur sampai datang waktu berbuka, dan itu lebih dari 12 jam lamanya. Marilah gunakan momentum yang baik ini untuk tetap terus tidak merokok di sore dan malam hari. Juga sebaiknya berlanjut sesudah Idul Fitri, sehingga bulan puasa tahun ini menjadi saat berharga bagi kesehatan para perokok karena berhasil berhenti merokok sepenuhnya.

    Prof Tjandra Yoga Aditama,
    Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI)

    (dnu/dnu)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Manfaat Ceker Ayam untuk Kecantikan, Bisa Bikin Kulit Glowing!

    Manfaat Ceker Ayam untuk Kecantikan, Bisa Bikin Kulit Glowing!

    Jakarta – Ceker ayam kerap diolah menjadi bone broth atau kaldu tulang dan dikonsumsi untuk memperoleh kulit glowing. Olahan ini juga diyakini menjadi rahasia rambut lebat dan tulang kuat.

    Kandungan kolagen dalam ceker ayam lah yang kabarnya berkhasiat bagi kecantikan. Sejenis protein ini dipercaya berperan penting bagi tubuh. Benarkah demikian?

    Nutrisi Ceker Ayam

    Ceker ayam termasuk bagian yang bergizi dengan menyediakan banyak protein, lemak vitamin, dan mineral, dilansir dari Healthline. Sekitar 70% dari total kandungan proteinnya adalah kolagen, protein struktural yang memberikan kekuatan pada kulit, otot, dan tulang.

    Kandungan folat atau vitamin B9-nya tinggi yang bagus untuk sintesis DNA dan bantu mencegah kelainan saat lahir. Ceker ayam juga mengandung vitamin A, kalsium, fosfor, dan lemak.

    Dalam 2 ceker ayam (70 gram) setidaknya menyediakan 150 kalori, 14 gram protein, 10 gram lemak, dan 15% vitamin B9 dari nilai harian yang dibutuhkan (Daily Value/DV).

    Benarkah Ceker Ayam Bagus untuk Kulit?

    Kolagen merupakan komponen utama kulit. Tingginya kolagen dalam ceker ayam bisa membuat kulit lebih sehat dengan meningkatkan hidrasi, elastisitas, dan kepadatannya.

    Studi 2015 mengamati 105 wanita menemukan bahwa konsumsi kolagen secara teratur berdampak signifikan dalam mengurangi kerutan dan selulit di kulit.

    Menurut tinjauan terhadap 11 penelitian pada 805 orang, asupan kolagen menunjukkan hasil menjanjikan dalam memperlambat penuaan kulit dan menyembuhkan luka.

    Review terhadap 26 penelitian yang fokus pada wanita juga memperlihatkan adanya peningkatan elastisitas dan hidrasi kulit setelah mengkonsumsi 1-12 gram kolagen per hari selama 4-12 minggu.

    Kolagen bagus untuk kulit karena kinerjanya dalam meningkatkan kadar asam hialuronat, molekul penahan air yang dipercaya bantu mencegah penuaan kulit.

    Manfaat Ceker Ayam Lainnya

    Kandungan kolagen dalam ceker ayam juga diyakini punya sejumlah manfaat lain bagi kesehatan, yaitu sebagai berikut:

    1. Mencegah Pengeroposan Tulang

    Komponen utama massa tulang adalah kolagen. Seiring bertambahnya usia, kadar kolagen akan menurun dan massa tulang akan berkurang. Hal ini dapat menyebabkan osteoporosis, kondisi saat kepadatan tulang menyusut sehingga mudah keropos dan patah.

    Asupan kolagen dipercaya bisa meningkatkan pembentukan dan kepadatan tulang. Menurut studi terhadap 66 wanita pasca menopause yang mengkonsumsi 5 gram kolagen setiap harinya selama 12 bulan, terjadi peningkatan kepadatan mineral tulang hingga 7%.

    2. Mengurangi Nyeri Sendi

    Kolagen dalam ceker ayam dapat meredakan nyeri sendi. Penelitian selama 3 bulan terhadap 191 pengidap osteoartritis lutut menyimpulkan dosis harian kolagen dari tulang rawan ayam mengurangi nyeri, kekakuan, dan disfungsi fisik secara signifikan.

    Berdasarkan studi terhadap 139 atlet yang nyeri lutut juga menunjukkan hasil serupa. Mereka yang mengkonsumsi 5 gram kolam per hari mengalami penurunan intensitas nyeri selama beraktivitas.

    3. Meningkatkan Massa Otot

    Sebagai penyumbang 30% dari total protein tubuh, kolagen termasuk komponen penting bagi otot. Penelitian selama 12 minggu menemukan sekelompok pria lansia pengidap sarkopenia yang mengkonsumsi 15 gram kolagen saat berpartisipasi dalam program olahraga memperoleh massa otot yang lebih banyak.

    4. Memperkuat Rambut dan Kuku

    Kekuatan rambut dan kuku diyakini bertambah dengan mengkonsumsi kolagen. Banyak orang melaporkan konsumsi kolagen bantu menghindari rambut dari kerusakan.

    5. Menjaga Kesehatan Jantung

    Kolagen memberikan struktur pada arteri. Tanpa kolagen yang cukup, arteri menjadi kurang fleksibel dan elastis sehingga dapat memicu aterosklerosis, yaitu penyakit yang ditandai dengan penyempitan arteri. Kondisi ini bisa menyebabkan serangan jantung dan stroke.

    Studi terhadap orang dewasa sehat yang mengkonsumsi 16 gram kolagen setiap harinya selama 6 bulan memperlihatkan terjadinya penurunan ukuran kekakuan arteri yang signifikan.

    Kadar kolesterol ‘baik’ atau HDL mereka juga meningkat hingga 6%. HDL diketahui menjadi faktor penting dalam kesehatan jantung.

    Efek Samping Ceker Ayam

    Mengutip situs Universitas Muhammadiyah Surabaya, per 100 gram ceker ayam menyediakan 5,5 gram lemak tak jenuh atau 60% dari kebutuhan harian dewasa. Bagian kaki ayam ini juga mengandung 84 miligram kolesterol atau sekitar 20% kebutuhan harian.

    Ada baiknya konsumsi ceker ayam cukup dalam jumlah wajar, tidak terlalu sering dan tidak terlalu banyak, sebab bisa memicu peningkatan kolesterol. Kadar kolesterol yang tinggi terus-menerus dapat mengakibatkan mudah lelah hingga risiko serius seperti gagal jantung atau stroke.

    (azn/row)

  • Minum Kopi Saat Sahur, Bolehkah? Ini Saran Ahli Gizi

    Minum Kopi Saat Sahur, Bolehkah? Ini Saran Ahli Gizi

    Jakarta, Beritasatu.com –  Minum kopi saat sahur sering menjadi kebiasaan bagi banyak orang yang ingin tetap segar saat menjalani puasa. Namun, apakah aman bagi tubuh? Para ahli gizi memberikan panduan agar konsumsi kopi saat sahur tidak berdampak negatif pada kesehatan.

    Ahli gizi Rahaf Al Bochi menekankan pentingnya menjaga keseimbangan nutrisi saat sahur agar tubuh tetap bugar sepanjang hari. Ia menyarankan agar sahur tidak dilewatkan karena makanan yang dikonsumsi pada waktu ini berperan penting dalam menjaga energi. “Sahur itu seperti sarapan pagi, hanya saja waktunya lebih awal. Pastikan untuk tidak melewatkannya,” ujar Al Bochi dikutip CNN, Sabtu (1/3/2025). 

    Banyak orang yang tetap ingin ngopi saat sahur untuk menghindari rasa kantuk. Namun, Al Bochi mengingatkan bahwa kafein memiliki efek diuretik yang bisa menyebabkan tubuh kehilangan lebih banyak cairan. “Kopi bisa meningkatkan frekuensi buang air kecil, yang berpotensi menyebabkan dehidrasi. Jika ingin tetap minum kopi, pastikan untuk mengimbanginya dengan asupan air yang cukup,” katanya.

    Ia juga merekomendasikan menu sahur yang seimbang, seperti makanan tinggi protein dan lemak sehat agar kenyang lebih lama. “Kombinasikan telur, alpukat, roti panggang, oatmeal, atau yogurt Yunani agar energi tetap stabil sepanjang hari,” tambahnya.

    Saat berbuka, tradisi Nabi menganjurkan untuk mengawali iftar dengan kurma dan air. Menurut Al Bochi, kurma merupakan sumber energi yang cepat diserap tubuh karena kandungan gulanya yang alami. “Kurma juga mengandung serat, yang membantu menjaga keseimbangan gula darah. Jika dipadukan dengan protein seperti almond atau kenari, efeknya bisa lebih baik,” jelasnya.

    Dalam menyusun menu iftar, ia merekomendasikan konsep healthy plate model untuk memastikan keseimbangan gizi. “Bayangkan piring Anda dibagi menjadi beberapa bagian: setengahnya untuk sayuran, seperempatnya untuk karbohidrat kompleks seperti quinoa atau kentang, dan seperempatnya lagi untuk protein seperti ayam, daging sapi, atau ikan,” paparnya.

    Selain makanan, hidrasi juga menjadi faktor penting dalam menjaga kesehatan selama Ramadan. Al Bochi mengingatkan agar tubuh mendapatkan cairan yang cukup selama waktu berbuka hingga sahur. “Minumlah cukup air sepanjang malam. Teh, sup, serta buah-buahan dengan kadar air tinggi seperti semangka juga bisa membantu memenuhi kebutuhan cairan,” tuturnya.

    Bagi mereka yang terbiasa minum kopi, Al Bochi menyarankan untuk mengurangi asupan kafein secara bertahap sebelum Ramadan guna menghindari sakit kepala akibat perubahan pola konsumsi. Ngopi saat sahur sebenarnya boleh saja, tetapi ia mengingatkan agar tidak berlebihan. “Jika tetap ingin minum kopi, pastikan tubuh tetap terhidrasi dan jangan menjadikannya satu-satunya sumber cairan saat sahur,” ujarnya.

    Dengan menjaga keseimbangan asupan nutrisi, cukup minum air, serta menikmati kopi dalam jumlah yang tepat, ngopi saat sahur bisa dilakukan tanpa mengganggu kelancaran puasa. Pastikan tubuh tetap sehat agar Ramadan dapat dijalani dengan penuh energi.