Produk: lemak

  • Seharian Puasa Kok Berat Badan Malah Naik? Dokter Ungkap Penyebabnya

    Seharian Puasa Kok Berat Badan Malah Naik? Dokter Ungkap Penyebabnya

    Jakarta

    Momen puasa selama bulan Ramadan seringkali dimanfaatkan untuk menurunkan berat badan. Tetapi dalam banyak kasus, masyarakat yang puasa justru mengalami masalah kenaikan berat badan, kok bisa?

    Spesialis penyakit dalam Prof Dr dr Ketut Suastika, SpPD-KEMD berpendapat bahwa hal itu disebabkan oleh ‘balas dendam’ yang dilakukan ketika buka puasa. Masyarakat cenderung kalap saat berbuka puasa hingga justru mengonsumsi makanan lebih banyak.

    “Kuncinya kembali lagi untuk menjaga asupan supaya nggak kalap, serta memilih makanan-makanan yang tinggi serat. Bagi mereka yang asupannya menurun saat puasa, berat badan menjadi menurun. Ini bagus untuk yang masih kelebihan berat badan,” kata Prof Ketut ketika dihubungi detikcom, Selasa (18/2/2025).

    Tidak hanya berlebihan, makanan dan minuman yang dikonsumsi saat buka puasa juga cenderung tinggi lemak dan kalori, misalnya makanan yang digoreng hingga minuman atau jajanan manis. Apabila kebiasaan kalap terus dilakukan sebulan penuh, ditambah aktivitas fisik yang menurun, maka tidak heran berat badan malah meroket setelah bulan puasa.

    Kurang tidur berkualitas selama bulan puasa juga dapat menurunkan keseimbangan metabolisme tubuh yang berkaitan dengan risiko kenaikan berat badan lebih besar.

    Dihubungi terpisah, spesialis penyakit dalam dr Rudy Kurniawan, SpPD menuturkan terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah kenaikan berat badan selama puasa. Beberapa di antaranya seperti mengonsumsi makanan tinggi protein dan serat, serta menghindari konsumsi tinggi gula dan lemak jenuh.

    dr Rudy menuturkan makanan tinggi protein dan serat dapat membantu menjaga rasa kenyang lebih lama. Makanan jenis ini sangat cocok dijadikan menu sahur.

    “Selain itu jangan lupa tetap aktif secara fisik meski ringan. Lalu, jaga hidrasi dan kualitas tidur untuk menjaga keseimbangan metabolisme,” tandas dr Rudy.

    (avk/kna)

  • Manusia Mendadak Tua Dua Kali Seumur Hidup, Ini Usianya

    Manusia Mendadak Tua Dua Kali Seumur Hidup, Ini Usianya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Manusia ternyata melalui dua masa ketika tubuh “menua” lebih cepat dibanding usia lainnya. Ketika itu, molekul di tubuh manusia seakan “melompat” jadi lebih tua.

    Sekelompok peneliti yang dipimpin oleh Xiaotao Shen melakukan riset atas perubahan molekul di tubuh manusia di berbagai usia. Hasilnya, manusia mengalami penuaan cepat selama dua kali dalam hidup yaitu di sekitar usia 44 tahun dan usia 60 tahun.

    “Kita tidak berubah secara bertahap, ada beberapa perubahan dramatis,” kata Michael Snyder dari Stanford University seperti dikutip dari Science Alert.

    Dalam laporan hasil penelitian yang dipublikasikan di Nature Aging, peneliti memantau perubahan pada 108 orang dewasa yang menyumbangkan sampel biologi mereka. 

    “Ternyata ada perubahan dramatis pada usia pertengahan 40-an, begitu juga pada awal 60-an. Ini terbukti, tak peduli molekul apa yang diamati,” tulis para peneliti.

    Snyder mengamati bahwa untuk risiko beberapa penyakit, seperti Alzheimer dan kardiovaskular, naik dengan pesat pada usia tertentu. Oleh karena itu, mereka melakukan penelitian atas tanda biologi penuaan di berbagai usia.

    Dari sampel yang mereka ambil, peneliti memantau beberapa jenis biomolekul termasuk RNA, protein, lipida [larut dalam lemak], kulit, perut, dan hidung. Secara total, mereka memantau perubahan di 135.239 fitur biologi manusia.

    Setiap partisipan memberikan 47 sampel dalam 626 hari. Hasilnya, mereka memiliki lebih dari 246 data untuk dianalisis polanya.

    Snyder dan tim menemukan bahwa ada perubahan yang jelas dalam ketersediaan berbagai jenis molekul pada dua tahap.

    Sekitar 81 persen dari molekul yang mereka amati menunjukkan perubahan dalam salah satu ada ketua tahap tersebut. Perubahan drastis terjadi pada pertengahan usia 40, kemudian pada usia awal 60-an.

    Pada pertengahan usia 40, perubahan terjadi pada molekul yang terkait metabolisme lipida, kafein, dan alkohol. Begitu juga molekul terkait penyakit kardiovaskular serta disfungsi kulit dan otot.

    Kemudian, pada 60-an molekul yang berubah drastis adalah yang terkait dengan metabolisme karbohidrat dan kafein, penyakit kardiovaskular, kulit dan otot, pengaturan sistem imun, dan fungsi ginjal.

    (dem/dem)

  • Menjaga Kesehatan dan Berat Badan saat Puasa Ramadan jadi Tantangan Banyak Orang – Halaman all

    Menjaga Kesehatan dan Berat Badan saat Puasa Ramadan jadi Tantangan Banyak Orang – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Qodir

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Puasa Ramadan dimanfaatkan sebagian orang untuk menjaga kebugaran tubuh dan menurunkan berat badan.

    Namun, meskipun niat tersebut mulia, tak sedikit yang merasa kesulitan mencapainya. 

    Ada beberapa alasan yang mendasari hal ini, seperti asupan nutrisi yang kurang seimbang,  kebiasaan makan yang tidak tepat, serta keluhan fisik, seperti nyeri lambung yang cukup mengganggu.

    Menurut ahli gizi Veronica, S.Gz., nyeri lambung sering terjadi karena perut yang kosong dalam waktu yang cukup lama selama puasa. 

    Hal ini menyebabkan peningkatan asam lambung yang dapat menimbulkan rasa perih, nyeri di ulu hati, hingga sensasi panas di tenggorokan.

    Selain itu, tubuh juga bisa terasa lemas akibat kekurangan kalori selama berpuasa.

    Masalah-masalah ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi banyak orang yang ingin menjaga pola makan sehat atau bahkan menjalani diet saat berpuasa.

    Untuk itu, penting untuk mencari solusi yang tepat agar tubuh tetap terjaga kebugarannya, dan berat badan bisa turun secara efektif tanpa mengorbankan kesehatan.

    Beberapa klinik yang berfokus pada manajemen berat badan dan kesehatan tubuh menawarkan berbagai pendekatan untuk membantu orang menjalani diet yang aman dan efektif saat puasa.

    Salah satunya adalah dengan memberikan solusi berupa perawatan khusus yang dapat membantu mengatasi keluhan fisik, seperti lemas dan nyeri lambung.

    Perawatan ini umumnya berupa terapi intravena (IV) yang mengandung berbagai komponen seperti vitamin B kompleks, vitamin C, serta antasida yang dirancang untuk meningkatkan daya tahan tubuh, mengurangi rasa lemas, serta menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik selama berpuasa.

    Terapi ini dapat membantu mendukung diet yang dijalani, terutama dalam mengurangi risiko flu, mencegah kekurangan zat besi, serta meningkatkan konsentrasi dan energi.

    Selain itu, dengan adanya pendekatan yang lebih terstruktur dan berbasis pada kebutuhan pasien, individu yang menjalani puasa Ramadan dapat memperoleh perawatan yang lebih personal.

    Ini memungkinkan mereka untuk tetap fit, sehat, dan tetap fokus pada tujuan jangka panjang mereka, yakni mencapai berat badan ideal tanpa merasa terhambat oleh masalah kesehatan selama berpuasa.

    Bagi mereka yang ingin melengkapi program diet, ada berbagai pilihan perawatan tambahan yang dirancang untuk membantu mengurangi lemak tubuh, mengencangkan tubuh, serta mengurangi lingkar badan.

    Berbagai teknik seperti terapi injeksi atau perawatan dengan teknologi seperti LIGHTwave dan Lipoburn juga bisa dipertimbangkan sebagai bagian dari solusi menyeluruh dalam mencapai tubuh yang lebih sehat dan ideal.

    Menjaga kesehatan tubuh selama Ramadan bukan hanya soal menurunkan berat badan, tetapi juga soal menjaga keseimbangan tubuh agar tetap nyaman dan berenergi.

    Maka, penting untuk memilih solusi yang tidak hanya praktis dan aman, tetapi juga dapat mendukung kebugaran fisik selama menjalani ibadah puasa.(Abdul Qodir)

     

  • Cerita Pria Pangkas 45 Kg dengan Rutin Jalan Kaki 10 Ribu Langkah Sehari

    Cerita Pria Pangkas 45 Kg dengan Rutin Jalan Kaki 10 Ribu Langkah Sehari

    Jakarta

    Seorang pria di Los Angeles, Amerika Serikat, berhasil menurunkan berat badan sebanyak 45 kg. Sebelumnya, berat badannya mencapai 115 kg dan mengalami berbagai masalah kesehatan, seperti sleep apnea dan asam lambung yang parah.

    Akibat kondisi itu, pria bernama H Scott Salinas itu tidak bisa tidur, dan kesulitan untuk bernapas.

    “Dengan kondisi itu, saya merasa sesak napas, dan dengan refluks asam, saya akan terbangun sambil tersedak muntahan saya sendiri,” ungkapnya kepada TODAY.

    Istrinya, Tiffany, merasa khawatir dengan kondisi Salinas. Ia pun mencari cara yang bisa membantu suaminya menurunkan berat badam dan kesehatannya.

    Sampai pada akhir 2024, berat badannya bisa turun sebanyak 100 pon atau sekitar 45 kg. Masalah tidurnya pun hilang dan memiliki banyak energi untuk bermain serta mengurus putrinya.

    Rutin Olahraga dan Jalan Kaki

    Ternyata, untuk menurunkan berat badannya, Salinas rutin berjalan kaki dan melakukan angkat beban. Dibantu personal trainer, ia berolahraga sebanyak tiga kali seminggu.

    “Dengan latihan beban, Anda membakar kalori dan membangun kekuatan. Berlatih dengan pelatih dapat mendorong keinginan untuk terus berusaha,” beber Salinas.

    “Berjalan juga menggunakan energi, tetapi tidak terlalu menyiksa,” sambungnya.

    Awalnya, Salinas menargetkan 10 ribu langkah per hari. Ia terus meningkatkannya hingga mendekati 20 ribu langkah setiap hari.

    Untuk memenuhi target, ia akan berjalan 10 ribu hingga 15 ribu langkah saat bermain golf. Selain itu, Salinas juga rutin berjalan-jalan di sekitar rumahnya dari pukul 9 malam hingga tengah malam waktu setempat.

    Pada saat keluarganya pindah ke rumah baru, ia mampu mencapai 45 ribu langkah, yang hampir menempuh jarak seperti lari marathon.

    Mengubah Pola Makan

    Dulu, Salinas dapat bekerja sampai lupa waktu istirahat. Alhasil, ia tidak cukup beristirahat dan tidur dengan nyenyak.

    Ketika merasa lemas, Salinas akan beralih mengonsumsi banyak makanan untuk mendapat energi. Ia juga sering minum minuman beralkohol.

    “Saya berhenti minum (alkohol). Menurut saya, sangat sulit untuk melakukan perubahan seperti ini saat Anda minum. Minum berarti pola makan yang buruk, dan saat mabuk saya ingin makan makanan yang berminyak dan mengandung karbohidrat,” tuturnya.

    Selama menjalani program penurunan berat badan, Salinas mengukur konsumsi lemak, karbohidrat, protein, kalori, dan air yang masuk ke dalam tubuhnya. Ia rutin melaporkan apa yang ia konsumsi kepada pelatihnya agar tetap terjaga.

    “Sebagian dari itu adalah memahami apa yang diinginkan tubuh. Saya tidak makan berlebihan,” kata dia.

    “Saya berhati-hati dengan apa yang saya makan dan memperhatikan apa yang terjadi.”

    Salinas juga rutin menimbang berat badannya. Hal ini dilakukan untuk memastikan berat badannya tidak naik lagi.

    Salinas mengungkapkan awalnya ia tidak bersemangat untuk melakukan perubahan pola hidup. Ia merasa segala cara yang dilakukannya tidak akan berhasil mengubah dirinya.

    Namun, semangatnya tumbuh seiring dengan turunnya berat badan dan kesehatannya yang semakin membaik. Berat badannya turun 9 kg dalam tiga minggu.

    Istrinya mulai menyadari bahwa apnea tidur Salinas mulai membaik. Berat badannya juga turun lagi sebanyak 18 kg.

    “Melihat datanya, saya sering menetapkan target 80 persen dari angka tersebut. Dan saya hampir selalu berhasil melampauinya,” terang Salinas.

    Berat badan Salinas menurun secara bertahap, sekitar 1 kg per minggu. Ia kemudian menargetkan 2 kg dalam dua minggu. Hal itu yang membuatnya tetap termotivasi dan bersemangat.

    “Saat Anda mencapai titik jenuh, itu sebenarnya mengalami peningkatan,” katanya.

    Ia mengingat enam hari berturut-turut saat berat badannya mencapai 83 kg. Salinas merasa bangga karena berhasil menurunkan berat badannya.

    “Semakin lama, berat badan yang harus diturunkan semakin sedikit. Anda harus melihatnya dari persentase lemak tubuh dan persentase penurunan berat badan,” pungkasnya.

  • Ilmuwan Mau Hidupkan Kembali Mamut, Malah Ciptakan Tikus Berbulu

    Ilmuwan Mau Hidupkan Kembali Mamut, Malah Ciptakan Tikus Berbulu

    Jakarta

    Ilmuwan di Colossal Biosciences memiliki mimpi ambisius untuk menghidupkan kembali gajah purba mamut berbulu pada tahun 2028. Dalam perjalanannya untuk mewujudkan mimpi tersebut, mereka justru menciptakan ratusan tikus berbulu yang menggemaskan.

    Tikus mirip Pokemon itu diberi nama ‘Colossal woolly mouse’. Hewan ini 100% tikus, namun melewati proses rekayasa genetik untuk menampilkan beberapa sifat mirip mamut, termasuk bulu yang panjang.

    Ben Lamm, CEO dan co-founder Colossal, mengatakan timnya sejauh ini sudah menciptakan hampir 100 ekor tikus berbulu. Tikus-tikus ini memiliki bulu yang warna, tekstur, dan ketebalannya mirip seperti bulu mamut.

    “Hewan-hewan ini lahir dengan sehat dan mereka memiliki fenotipe yang sama persis seperti yang kami prediksi,” kata Lamm, seperti dikutip dari TechCrunch, Rabu (5/3/2025).

    “Satu-satunya hal yang tidak kami prediksi adalah faktor menggemaskan. Mereka (tikus-tikus) jauh lebih lucu dari yang kami perkirakan,” sambungnya.

    Untuk menciptakan tikus berbulu, Colossal mulai dengan menganalisis 121 genom mamut dan gajah, termasuk gajah Asia yang merupakan kerabat terdekat mamut. Genom tersebut dibandingkan untuk mengidentifikasi gen inti mamut yang membantu adaptasi di lingkungan dingin, seperti metabolisme lemak dan bulu.

    Perbedaan tikus berbulu dengan tikus biasa Foto: Colossal Biosciences

    Colossal kemudian menyempurnakan daftar ini hingga menemukan 10 gen yang berkaitan dengan bulu dan metabolisme lemak yang juga cocok dengan tikus. Mereka kemudian menggunakan teknologi penyunting gen bernama CRISPR untuk memodifikasi tujuh di antaranya di tikus.

    Colossal meyakini bulu yang tebal dapat membantu tikus-tikus tersebut hidup di iklim sangat dingin seperti mamut ribuan tahun yang lalu. Saat ini Colossal sedang menunggu persetujuan dari Institutional Animal Care and Use Committee sebelum memulai eksperimen tersebut.

    Dr. Beth Shapiro, Chief Scientist Office Colossal, mengatakan pihaknya perlu mengetes toleransi tikus berbulu terhadap kondisi dingin untuk memvalidasi apakah gen tersebut dapat meningkatkan adaptasi mamut terhadap lingkungan dingin.

    Tujuan utama Colossal sebenarnya bukan menghidupkan kembali mamut berbulu, tapi menciptakan gajah Asia yang memiliki sifat seperti mamut berbulu. Hewan ini akan menjadi spesies pengganti atau proxy, jadi berbeda dengan hewan sebenarnya yang hidup ribuan tahun yang lalu.

    Selain mamut berbulu, Colossal juga sedang mengembangkan spesies proxy untuk thylacine atau harimau Tasmania dan burung dodo, dua spesies yang saat ini sudah punah. Mereka juga ingin melepaskan hewan-hewan tersebut di habitat aslinya.

    (vmp/vmp)

  • Tanda-tanda Kolesterol Tinggi yang Perlu Diwaspadai, Termasuk Kaki Dingin

    Tanda-tanda Kolesterol Tinggi yang Perlu Diwaspadai, Termasuk Kaki Dingin

    Jakarta

    Kadar kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit seperti jantung atau stroke. Ini karena kolesterol di atas ambang batas dapat menutup pembuluh darah.

    Sebagai informasi, kolesterol dibagi menjadi dua yakni kolesterol baik dan kolesterol jahat. Kolesterol baik (High Density Lipoprotein) berfungsi untuk mencegah terjadinya ateroma atau penyempitan pembuluh darah akibat lemak. Sedangkan kolesterol jahat (Low Density Lipoprotein) merupakan salah satu penyebab utama pembentukan ateroma.

    Dikutip dari Cleveland Clinic dan Times of India, mereka yang memiliki kadar kolesterol tinggi umumnya memang tidak memiliki gejala yang signifikan. Satu-satunya cara untuk mengetahui kadar kolesterol di dalam tubuh hanya dengan tes darah.

    Namun, ada beberapa tanda-tanda atau dampak komplikasi yang dikaitkan dengan tingginya kadar kolesterol di tubuh, sehingga ini bisa menjadi perhatian bagi mereka untuk segera melakukan tes darah.

    1. Kaki Dingin atau Mati Rasa

    Kaki yang sering mati rasa dan terasa dingin meski dalam suhu hangat dapat menjadi tanda-tanda tingginya kolesterol. Ini karena kolesterol yang tinggi dapat mengurangi aliran darah ke ekstremitas yang juga menyebabkan mati rasa atau nyeri pada tungkai dan kaki.

    2. Penyembuhan Luka Lambat

    Mereka dengan kolesterol yang tinggi memiliki penyembuhan luka yang lambat. Ini karena kolesterol tinggi membatasi aliran darah, membuat luka terutama pada kaki membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh.

    3. Sakit Kepala Tiba-tiba

    Sakit kepala yang datang tiba-tiba dan berubah menjadi parah dapat mengindikasikan serangan stroke yang disebabkan oleh kolesterol tinggi. Hal ini terjadi karena arteri yang tersumbat menghentikan aliran darah ke otak.

    4. Muncul Garis-garis Gelap di Bawah Kuku

    Garis-garis berwarna cokelat atau merah di bagian bawah kuku dapat mengindikasikan kerusakan pembuluh darah kecil yang bisa saja terkait dengan penumpukan kolesterol.

    5. Tekanan Darah Tinggi

    Kolesterol dan tekanan darah saling terkait erat. Penumpukan plak membuat arteri menjadi kaki dan sempit, sehingga memaksa jantung memompa lebih keras untuk mengalirkan darah.

    Cara Menurunkan Kadar Kolesterol Tinggi

    Menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh bisa dengan mengubah kebiasaan pola hidup. Berikut beberapa cara untuk menurunkan kolesterol.

    BerolahragaBerhenti merokokTidur cukup di malam hari atau minimal tujuh jamMengelola stres dengan baikMakan makanan sehatMembatasi asupan minuman beralkoholMenurunkan berat badan dan menjaganya agar tetap stabil

    Meskipun begitu, beberapa orang perlu mengonsumsi obat kolesterol, seperti statin, untuk menurunkan kadar kolesterol di dalam darah.

    (dpy/kna)

  • 10 Manfaat Puasa untuk Kesehatan: Kontrol Gula Darah, Baik untuk Hormon, Bantu Kesehatan Usus – Halaman all

    10 Manfaat Puasa untuk Kesehatan: Kontrol Gula Darah, Baik untuk Hormon, Bantu Kesehatan Usus – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Umat Muslim tengah menjalankan ibadah puasa bertepatan dengan Ramadhan 1446 Hijriah tahun 2025.

    Rupanya puasa memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh.

    Sebuah penelitian menunjukkan bahwa puasa dapat meningkatkan kesehatan, meningkatkan umur panjang, dan mencegah kelebihan berat badan.

    Kerry Torrens, ahli gizi yang terdaftar dengan diploma pascasarjana di bidang Personalized Nutrition & Nutritional Therapy juga ikut memelihat ilmu di balik klaim tersebut dan bagaimana puasa mungkin cocok dengan gaya hidup modern kita.

    Lantas berikut manfaat puasa untuk kesehatan, mengutip bbcgoodfood.com:

    1. Baik untuk Hormon dan Mempengaruhi Metabolisme

    Ketika berpuasa, tubuh akan beradaptasi melalui perubahan kadar hormon, dan membuat simpanan lemak tubuh lebih mudah diakses.

    2. Dapan Membantu Penurunan Berat Badan

    Studi menunjukkan bahwa berpuasa dapat membantu penurunan berat badan, menghilangkan lemak berlebih dan meningkatkan lipid darah.

    3. Mengontrol Gula Darah agar Stabil

    Beberapa penelitian mendukung berpuasa sebagai cara untuk meningkatkan kontrol gula darah dan berpotensi mengurangi risiko diabetes, meskipunmemang diperlukan lebih banyak penelitian.

    Bagi penderita diabetes tipe 2, manfaat puasa intermiten antara lain menurunkan glukosa puasa dan insulin puasa, menurunkan resistensi insulin, dan menurunkan kadar hormon nafsu makan, leptin.

    4. Meningkatkan Kesehatan Usus

    Penelitian menunjukkan manfaat lain dari puasa yakni terhadap keragaman dan jumlah bakteri menguntungkan di usus.

    Hal ini tampaknya memiliki efek menguntungkan untuk perubahan berat badan, ukuran pinggang, dan metabolisme.

    5. Mendukung Kesehatan Jantung

    Penelitian menunjukkan bahwa berpuasa dapat mengurangi beberapa faktor risiko penyakit jantung,  termasuk tekanan darah, kolesterol, dan penanda peradangan.

    6. Membantu Mencegah Penyakit

    Berpuasa diyakini dapat membantuh pencegahan penyakit.

    Ini karena saat berpuasa, tubuh memulai proses yang disebut autophagy, atau pemeliharaan tubuh, ketika bahan limbah dari sel tubuh dibuang.

    Autophagy dianggap meningkatkan kemampuan tubuh untuk mengelola peradangan kronis dan dengan demikian, mengurangi risiko kondisi seperti penyakit jantung, multiple sclerosis, dan rheumatoid arthritis.

    7. Membantu Menunda Penuaan

    Puasa tampaknya meningkatkan kadar hormon pertumbuhan manusia, hormon yang berperan penting dalam pertumbuhan dan perbaikan, metabolisme, penurunan berat badan, kekuatan otot, dan kinerja olahraga.

    Disebut-sebut puasa dapat membantu menunda penuaan, namun penelitiannya saat ini sebagian besar terbatas pada hewan, sehingga diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami sepenuhnya bagaimana hal ini dapat berdampak pada penuaan manusia.

    8. Dapat Mengatur Ulang Ritme Sirkadian Tubuh

    Penelitian menunjukkan bahwa berpuasa secara langsung memengaruhi mikrobioma usus dan hal ini menyebabkan perubahan kadar metabolit yang bertindak sebagai molekul pemberi sinyal ke pusat tubuh.

    Dengan cara ini, puasa dapat membantu mengatur ulang ritme sirkadian dan bermanfaat bagi kondisi seperti obesitas yang berhubungan dengan gangguan jam tubuh atau mekanisme pengaturan waktu internal dalam tubuh yang bekerja secara otomatis. 

    9. Membantu Kesehatan Otak

    Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa puasa dapat melindungi tubuh dari penyakit Parkinson dan Alzheimer, serta meningkatkan fungsi otak dengan mendukung memori dan pemrosesan otak.

    Demikian pula, penelitian pada hewan menunjukkan bahwa puasa dapat melindungi kesehatan otak dan meningkatkan produksi sel-sel saraf.

    Namun memang diperlukan lebih banyak penelitian untuk menentukan relevansinya bagi manusia.

    10. Membantu Mengurangi Kecemasan

    Penelitian pada manusia melaporkan puasa dapat mengurangi gejala kecemasan dan depresi serta meningkatkan kualitas hubungan sosial.

    (Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

  • Tetap Bugar Saat Puasa: 5 Tips Jaga Kesehatan Tulang, Sendi, dan Otot di Bulan Ramadan – Halaman all

    Tetap Bugar Saat Puasa: 5 Tips Jaga Kesehatan Tulang, Sendi, dan Otot di Bulan Ramadan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Bulan Ramadan adalah momen istimewa bagi umat Muslim di seluruh dunia.

    Selain menahan lapar dan haus, Ramadan juga diisi dengan berbagai aktivitas ibadah yang lebih intens, seperti salat tarawih, tadarus Al-Qur’an, hingga i’tikaf di masjid. 

    Tak hanya itu, Ramadan juga menjadi waktu untuk mempererat silaturahmi dengan keluarga dan sahabat.

    Namun, aktivitas yang padat dan durasi ibadah yang panjang menuntut tubuh, terutama tulang, sendi, dan otot, untuk tetap sehat dan kuat.

    Seiring bertambahnya usia, tubuh mengalami perubahan seperti berkurangnya massa otot, menurunnya kepadatan tulang, dan menipisnya bantalan sendi.

    Hal ini dapat memengaruhi kenyamanan saat duduk lama saat tadarus, perjalanan mudik, atau berdiri lebih lama saat salat tarawih.

    Namun, dengan persiapan yang tepat, Anda bisa menjaga kesehatan tulang, sendi, dan otot agar ibadah Ramadan tetap lancar dan nyaman.

    Berikut tipsnya:

     1. Jaga Pola Makan Sehat dan Penuhi Nutrisi Harian

    Selama berpuasa, tubuh membutuhkan nutrisi yang cukup untuk tetap berenergi. Pastikan asupan gizi seimbang dengan mengonsumsi karbohidrat, protein, lemak, serta vitamin dan mineral.

    Untuk menjaga kesehatan tulang, pastikan asupan kalsium dan vitamin D dari makanan seperti susu, terutama susu rendah lemak yang kaya akan kalsium dan protein. 

    Sementara itu, konsumsi protein dari susu, daging, telur, dan kacang-kacangan juga membantu memperkuat otot. 

    Magnesium dan omega-3 yang terdapat dalam kacang-kacangan serta ikan juga berperan dalam menjaga fleksibilitas sendi.

    Marketing Manager Anlene, Halin Hasra mengatakan, nutrisi dari Anlene™ yang bisa mendukung nutrisi harian saat puasa karena minum dua gelas per hari dapat memenuhi 100 persen kebutuhan kalsium harian serta mengandung kolagen, tinggi vitamin C, tinggi protein, vitamin B6, B12 dan kalium.

    “Konsumsi saat sahur dan berbuka membantu tubuh tetap kuat dan berenergi dan tidak adanya kandungan gula tambahanmembantu menjaga kadar gula darah dan tetap aman dikonsumsi,” katanya.

    2. Tetap Aktif dengan Olahraga Ringan

    Meski sedang berpuasa, olahraga tetap penting untuk menjaga kebugaran tubuh.

    Pilih waktu yang tepat, seperti satu jam sebelum berbuka, setelah berbuka, atau sebelum sahur. Olahraga ringan seperti jalan kaki, yoga, atau pilates dapat membantu menjaga fleksibilitas sendi dan mencegah kekakuan otot.

    Dr. dr. Tirza Z. Tamin, Sp.KFR, M.S(K), FIPM(USG), Ketua Umum Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (PEROSI), menyarankan, olahraga selama Ramadan tidak perlu ekstrem.

    “Cukup 40 menit hingga 1 jam sehari. Jangan lupa lakukan pemanasan untuk mencegah cedera.” katanya.

    3. Jaga Hidrasi Tubuh

    Kebutuhan cairan tubuh harus tetap terpenuhi meski sedang berpuasa. Minum air putih minimal 8 gelas sehari, yang bisa dibagi saat sahur, berbuka, dan sebelum tidur.

    Hindari konsumsi teh dan kopi berlebihan karena bersifat diuretik dan dapat menyebabkan dehidrasi.

    Hidrasi yang cukup juga penting untuk kesehatan tulang, sendi, dan otot. Kekurangan cairan dapat membuat otot lebih mudah lelah dan sendi terasa kaku.

    4. Tidur Cukup untuk Pemulihan Otot

    Perubahan pola tidur selama Ramadan, seperti bangun lebih awal untuk sahur, bisa membuat tubuh lelah.

    Pastikan Anda tidur cukup sekitar 7–8 jam sehari. Manfaatkan waktu siang untuk power nap 10–20 menit agar tubuh tetap segar dan bertenaga.

    5. Konsumsi Suplemen atau Minuman Bernutrisi

    Selain makanan bergizi, Anda bisa melengkapi kebutuhan nutrisi dengan mengonsumsi suplemen atau minuman bernutrisi seperti Anlene.

    Presiden Direktur Fonterra Brands Indonesia, Yauwanan Wigneswaran menegaskan, kesehatan tulang, sendi, dan otot bukan hanya untuk lansia, tetapi juga generasi muda.

    “Ramadan adalah waktu yang tepat untuk mulai menjaga kesehatan tubuh dengan nutrisi yang tepat,” katanya.

    Dengan menjaga pola makan sehat, tetap aktif berolahraga, mencukupi kebutuhan cairan, dan tidur yang cukup, Anda bisa menjalani Ramadan dengan tubuh yang sehat dan bugar.(Eko Sutriyanto)

     

  • Jangan Langsung Digas! Ini 4 Bahaya Merokok setelah Buka Puasa

    Jangan Langsung Digas! Ini 4 Bahaya Merokok setelah Buka Puasa

    Jakarta, Beritasatu.com – Ramadan adalah bulan suci bagi umat muslim di seluruh dunia, yang mana mereka menahan diri dari makan, minum, dan berbagai kebiasaan lainnya, termasuk merokok, sejak fajar hingga matahari terbenam. Lalu, apa bahaya merokok setelah buka puasa?

    Tantangan terbesar bagi para perokok adalah menahan keinginan untuk merokok selama berjam-jam. Tidak sedikit yang langsung mengisap rokok setelah berbuka puasa sebagai bentuk kompensasi.

    Padahal, bahaya merokok setelah buka puasa sangatlah serius dan dapat berdampak negatif pada kesehatan tubuh secara langsung. Berikut ini empat bahaya merokok setelah buka puasa, yang dikutip dari laman Nicorette, Rabu (5/3/2025).

    Dampak Merokok setelah Berbuka Puasa

    1. Berisiko tinggi pada saraf dan sistem pernapasan

    Saat seseorang berbuka puasa, tubuh dalam kondisi kekurangan cairan dan nutrisi setelah berjam-jam tidak mendapatkan asupan. Jika rokok langsung dikonsumsi setelah berbuka, zat-zat beracun seperti nikotin, karbon monoksida, dan tar akan masuk ke dalam tubuh secara tiba-tiba dalam kondisi organ yang masih sensitif.

    Hal tersebut bisa menyebabkan gangguan pada sistem saraf dan pernapasan, seperti pusing, sesak napas, serta peningkatan risiko penyakit paru-paru dalam jangka panjang.

    2. Meningkatkan risiko kanker

    Salah satu bahaya merokok setelah buka puasa yang sering tidak disadari adalah efeknya terhadap saluran pencernaan. Rokok dapat melemahkan sfingter esofagus bagian bawah (LES), yaitu katup otot yang mencegah asam lambung naik ke kerongkongan.

    Melemahnya LES dapat menyebabkan refluks asam lambung yang berulang, nyeri ulu hati, serta iritasi kronis pada kerongkongan. Jika kondisi ini terus terjadi, bisa menyebabkan luka berdarah, penyempitan kerongkongan, hingga perubahan sel yang berisiko berkembang menjadi kanker esofagus.

    3. Meningkatkan risiko tukak lambung

    Bagi mereka yang memiliki riwayat tukak lambung, merokok setelah berbuka puasa bisa memperburuk kondisi tersebut. Nikotin dalam rokok dapat merangsang produksi asam lambung berlebih, menghambat penyembuhan luka pada lambung, serta meningkatkan kemungkinan kambuhnya tukak lambung.

    4. Berisiko memicu batu empedu

    Selain berdampak pada lambung, merokok juga dikaitkan dengan peningkatan risiko gangguan sistem pencernaan lainnya, seperti batu empedu dan penyakit crohn.

    Kebiasaan merokok dapat mengganggu fungsi hati dan kantung empedu, yang pada akhirnya dapat menyebabkan gangguan dalam proses pencernaan lemak serta meningkatkan risiko terbentuknya batu empedu.

    Untuk menghindari bahaya merokok setelah buka puasa, ada baiknya para perokok mulai mengurangi kebiasaan ini. Ramadan bisa menjadi waktu yang tepat untuk mulai mengontrol keinginan merokok, mengingat tubuh sudah terbiasa menahan diri selama berjam-jam.

    Dengan mengurangi intensitas merokok setelah berbuka dan menggantinya dengan kebiasaan yang lebih sehat, seperti mengonsumsi air putih dan makanan bergizi, seseorang bisa perlahan-lahan mengurangi ketergantungan terhadap rokok.

  • 8 Buah Tinggi Serat yang Bisa Dimakan Saat Sahur

    8 Buah Tinggi Serat yang Bisa Dimakan Saat Sahur

    Jakarta, Beritasatu.com – Mengonsumsi makanan yang tepat saat sahur dapat membantu tubuh tetap berenergi dan terhidrasi sepanjang hari. Salah satu cara terbaik untuk merasa kenyang lebih lama saat puasa Ramadan adalah dengan mengonsumsi buah tinggi serat.

    Serat membantu melancarkan pencernaan, memperlambat proses pencernaan, dan mengurangi rasa lapar selama berpuasa. Berikut ini delapan buah kaya serat yang cocok untuk dikonsumsi saat sahur, yang dikutip dari Healthline, Rabu (5/3/2025).

    Buah Tinggi Serat untuk Sahur

    1. Pir

    Pir adalah salah satu buah yang paling tinggi serat dan sangat cocok dikonsumsi saat sahur. Serat dalam pir dapat membantu melancarkan pencernaan dan memberikan rasa kenyang lebih lama.

    Selain itu, pir juga kaya akan antioksidan serta vitamin C yang baik untuk menjaga daya tahan tubuh selama puasa. Mengonsumsi pir secara utuh, tanpa dikupas kulitnya, akan memberikan manfaat serat yang lebih optimal.

    2. Stroberi

    Stroberi tidak hanya lezat, tetapi juga kaya akan serat dan vitamin C. Kandungan antioksidan dalam stroberi membantu melawan radikal bebas dan menjaga kesehatan kulit.

    Stroberi memiliki kandungan air yang cukup tinggi, sehingga dapat membantu menjaga hidrasi tubuh selama puasa. Anda bisa mengonsumsi stroberi secara langsung, mencampurnya dengan yoghurt, atau menjadikannya smoothie sehat untuk sahur.

    3. Alpukat

    Alpukat merupakan salah satu buah dengan kandungan serat tertinggi. Selain tinggi serat, alpukat juga kaya akan lemak sehat yang baik untuk kesehatan jantung. Konsumsi alpukat saat sahur dapat memberikan energi tahan lama, membantu menstabilkan kadar gula darah, dan menjaga keseimbangan elektrolit tubuh.

    Hal itu karena kandungan kalium yang tinggi pada alpukat. Buah ini bisa dikonsumsi langsung, dibuat salad, atau dicampur dengan roti gandum untuk sahur yang lebih mengenyangkan.

    4. Apel

    Apel dikenal sebagai buah yang baik untuk pencernaan karena mengandung serat larut dan tidak larut. Serat larut dalam apel membantu menurunkan kadar kolesterol dan menjaga kestabilan gula darah.

    Sementara serat tidak larut mendukung kesehatan usus dan memperlancar pencernaan. Apel juga mengandung banyak air, sehingga membantu tubuh tetap terhidrasi lebih lama selama berpuasa.

    5. Raspberry

    Raspberry adalah buah yang sangat kaya akan serat serta mengandung vitamin C dan mangan. Serat dalam raspberry berperan penting dalam menjaga kesehatan sistem pencernaan dan memberikan efek kenyang lebih lama.

    Kandungan antioksidan dalam buah ini juga membantu meningkatkan daya tahan tubuh selama puasa. Raspberry bisa dikonsumsi langsung atau dicampurkan dalam smoothie dan yoghurt untuk menu sahur yang lebih variatif.

    6. Pisang

    Pisang adalah buah yang sangat populer untuk sahur karena memberikan energi cepat serta mengandung serat yang baik untuk pencernaan. Pisang juga kaya akan kalium, yang membantu mencegah keram otot dan menjaga keseimbangan elektrolit tubuh selama puasa.

    Pisang hijau atau mentah juga mengandung pati resisten, yang berfungsi seperti serat dalam mendukung kesehatan usus. Anda bisa mengonsumsi pisang secara langsung atau mengolahnya menjadi smoothies untuk variasi menu sahur.

    7. Wortel

    Meskipun bukan buah, wortel adalah sumber serat yang baik dan juga kaya akan beta karoten, yang dikonversi menjadi vitamin A dalam tubuh. Vitamin A sangat penting untuk kesehatan mata dan sistem kekebalan tubuh.

    Mengonsumsi wortel saat sahur juga membantu menjaga kesehatan pencernaan dan memberikan rasa kenyang lebih lama. Wortel bisa dikonsumsi dalam bentuk jus, salad, atau dikukus sebagai lauk sahur.

    8. Gandum

    Meskipun bukan buah atau sayuran, gandum adalah salah satu sumber serat terbaik yang bisa dikonsumsi saat sahur. Gandum mengandung beta glukan, serat larut yang dapat membantu mengontrol kadar gula darah dan kolesterol. Mengonsumsi gandum dalam bentuk oatmeal atau roti gandum bisa menjadi pilihan sahur yang mengenyangkan dan sehat.

    Mengonsumsi buah tinggi serat saat sahur dapat membantu tubuh tetap bertenaga, melancarkan pencernaan, dan mengurangi rasa lapar selama berpuasa. Selain buah-buahan, beberapa sayuran dan biji-bijian tinggi serat juga bisa menjadi pilihan untuk menu sahur yang lebih seimbang.