Produk: KRL

  • Cari Kost di Mangga Besar? Ada Promo Spesial dari Cove!

    Cari Kost di Mangga Besar? Ada Promo Spesial dari Cove!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Mangga Besar adalah salah satu area di Jakarta yang menarik, karena penuh dengan beragam kuliner dan hiburan menarik. Ngekost di sini bukan hanya soal tempat tinggal, tapi juga pengalaman hidup di pusat keramaian dengan akses mudah ke segala fasilitas.

    Nah, buat kamu yang ingin mencari kost di Mangga Besar dengan suasana nyaman, Cove menghadirkan promo spesial “No tricks, just treats!” untuk beberapa propertinya di Mangga Besar.

    Berikut Properti Cove di Mangga Besar yang Didiskon

    Cove Luxely Homeliving

    Jika kamu lagi mencari tempat tinggal strategis di area Mangga Besar, Cove Luxely Homeliving bisa jadi pilihan yang tepat! Lokasinya terletak di Jln. Mangga Besar II.

    Dari sini, kamu hanya perlu beberapa menit untuk menjangkau pusat kuliner legendaris Gajah Mada dan Glodok, serta destinasi ikonik seperti Kota Tua dan Asemka. Tinggal di sini artinya kamu punya akses cepat ke berbagai hiburan dan kemudahan di Jakarta Barat.

    Soal desain kamar, Cove Luxely Homeliving menghadirkan tampilan modern dengan sentuhan warna netral yang bikin suasana kamar terasa nyaman dan timeless. Perabotannya minimalis tapi stylish, memberi kesan elegan dan fresh.

    Setiap kamar dirancang untuk memaksimalkan kenyamanan, sehingga kamu tetap merasa “homey” meski berada di tengah hiruk-pikuk kota.

    Fasilitas yang disediakan juga nggak main-main. Selain kamar mandi pribadi di setiap kamar, ada dapur bersama, ruang makan, ruang santai, WiFi super cepat, keamanan 24 jam,bahkan ruang bersama yang cozy buat nongkrong atau kerja bareng teman. Kamarnya juga dilengkapi dengan kasur nyaman, meja kerja, lemari, dan TV.

    Cove Oekude Residence

    Cove Oekude Residence adalah pilihan yang pas untuk kamu yang ingin tinggal nyaman di area Mangga Besar. Lokasinya strategis, hanya 4 menit berjalan kaki ke Stasiun Rajawali, dan dekat dengan Mangga Dua, bikin kamu mudah menjangkau pusat belanja dan kuliner.

    Desain kamar di Cove Oekude Residence menggunakan palet warna yang lembut namun berani, dengan aksen biru, hijau, dan peach yang menciptakan suasana modern dan playful. Sentuhan geometris di dinding menambah kesan artistik dan membuat ruangan terasa lebih hidup tanpa terasa berlebihan.

    Furniture yang digunakan minimalis dan fungsional, memungkinkan ruang terlihat luas dan nyaman. Desain ini berhasil menciptakan perpaduan antara kenyamanan dan gaya, cocok bagi penghuni yang menginginkan suasana fresh dan cozy di tengah kota.

    Cove Amanara

    Cove Amanara punya lokasi strategis di kawasan Taman Sari, Jakarta Barat. Hanya butuh 3 menit jalan kaki ke Halte Mangga Besar, membuat akses ke transportasi umum jadi sangat mudah. Dekat juga dengan Grand Paragon Mall dan Gajah Mada Plaza, cocok buat kamu yang ingin menikmati hiburan dan kuliner tanpa harus jauh-jauh.

    Soal fasilitas, Cove Amanara hadir dengan kelengkapan yang bikin betah. Ada dapur bersama untuk kamu yang suka masak, lounge santai, dan bahkan rooftop dengan view pemandangan kota.

    Semua fasilitas ini dirancang untuk memberikan pengalaman tinggal yang menyenangkan dan praktis di tengah hiruk pikuk kota.

    Cove Aventurine

    Cove Aventurine adalah pilihan sempurna bagi kamu yang mencari kost nyaman di jantung Mangga Besar, Jakarta Barat. Lokasinya super strategis, hanya beberapa menit dari Stasiun KRL Mangga Besar dan pusat-pusat belanja.

    Kamarnya didesain modern dengan sentuhan minimalis dan warna-warna hangat, lengkap dengan jendela besar yang membuat suasana jadi terang dan lapang.

    Selain kamar yang cozy, fasilitasnya juga lengkap! Ada dapur bersama, area komunal, dan rooftop keren buat santai sambil menikmati pemandangan kota. Cove Aventurine siap memenuhi segala kebutuhanmu di tengah kota!

    Promo “No tricks, just treats!” hanya berlaku sampai 11 November 2024. Kamu bisa dapat diskon hingga 15% dari Cove. Kamu juga bisa ajak teman tinggal di Cove dan dapatkan cashback Rp 1jt untuk kamu dan temanmu.

    Ngekos bareng, seru bareng. Yuk book kost kamu di Cove sekarang!

    (adv/adv)

    Next Article

    Jalan-Jalan ke Paris, Wajib Datang ke 6 Destinasi Wisata dan Hotel Ini

  • Ganjil Genap Jakarta Hari Ini Rabu 30 Oktober 2024: Aturan dan Tips Berkendara – Page 3

    Ganjil Genap Jakarta Hari Ini Rabu 30 Oktober 2024: Aturan dan Tips Berkendara – Page 3

    1. Periksa Tanggal dan Pelat Nomor:

    Pastikan Anda mengetahui apakah hari ini adalah tanggal ganjil atau genap. Sesuaikan rencana perjalanan Anda dengan pelat nomor kendaraan yang Anda miliki.

    2. Gunakan Aplikasi Navigasi:

    Aplikasi navigasi seperti Google Maps atau Waze dapat membantu Anda menemukan rute alternatif untuk menghindari jalur ganjil genap. Aplikasi ini juga memberikan informasi terkini tentang kondisi lalu lintas.

    3. Manfaatkan Transportasi Umum:

    Jika pelat nomor kendaraan Anda tidak sesuai dengan tanggal, pertimbangkan untuk menggunakan transportasi umum. Jakarta memiliki berbagai pilihan transportasi, seperti TransJakarta, MRT, dan KRL yang bisa menjadi alternatif praktis.

    4. Carpooling:

    Berbagi kendaraan dengan teman atau rekan kerja yang memiliki pelat nomor sesuai bisa menjadi solusi efektif. Selain menghemat biaya, carpooling juga dapat mengurangi jumlah kendaraan di jalan.

    5. Rencanakan Waktu Perjalanan:

    Hindari bepergian pada jam-jam sibuk jika memungkinkan. Merencanakan perjalanan di luar jam ganjil genap dapat membantu Anda menghindari kemacetan dan stres.

    6. Periksa Kendaraan:

    Pastikan kendaraan Anda dalam kondisi prima sebelum berangkat. Pemeriksaan rutin seperti tekanan ban, oli, dan rem dapat mencegah masalah di jalan yang bisa memperlambat perjalanan Anda.

    7. Siapkan Diri untuk Kemungkinan Macet:

    Meskipun Anda telah merencanakan segala sesuatunya, kemacetan bisa saja terjadi. Siapkan diri dengan hiburan seperti musik atau podcast untuk membuat perjalanan lebih menyenangkan.

    Dengan mengikuti tips-tips di atas, Anda dapat menghadapi tantangan kebijakan ganjil genap dengan lebih baik.

    Kebijakan ini memang dirancang untuk mengurangi kepadatan lalu lintas, dan partisipasi serta kesadaran dari setiap pengendara dapat membantu mewujudkan lalu lintas yang lebih lancar dan efisien di Jakarta.

    Tetaplah patuhi aturan lalu lintas dan jadilah pengendara yang bertanggungjawab.

  • Pelantikan presiden, KAI Commuter buat jalur khusus difabel di stasiun

    Pelantikan presiden, KAI Commuter buat jalur khusus difabel di stasiun

    Jakarta (ANTARA) – PT Kereta Commuter Indonesia (KAI Commuter) membuat jalur khusus bagi difabel, ibu hamil dan lansia di stasiun-stasiun saat pelantikan presiden dan wakil presiden pada Minggu (20/10). 

    Jalur khusus tersebut dibuat agar penumpang tidak kesulitan menghadapi kepadatan yang berpotensi terjadi di hari itu.

    “Kami membuat jalur khusus untuk mereka sehingga mereka tidak terjebak nanti dalam keramaian atau kepadatan penumpang, jika memang nanti penumpangnya akan sangat padat,” kata Vice President (VP) Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus di Jakarta pada Sabtu.

    Baca juga: Sambut pelantikan presiden, KAI Commuter perbanyak toilet di stasiun

    Pihaknya juga meminta masyarakat yang datang dari arah Bogor agar tidak turun di Stasiun Manggarai.

    “Bisa di stasiun sebelahnya, itu imbauan kami. Jangan memaksakan diri, misalnya, harus turun di Stasiun Manggarai, bisa di stasiun dekat Manggarai, misalnya Stasiun Cikini,” kata Joni.

    Secara khusus untuk mengantisipasi kepadatan penumpang di Stasiun Manggarai, Joni membuka kemungkinan merekayasa pemberhentian di Stasiun Manggarai.

    “Nanti kita akan evaluasi itu, kalau memang nanti, misalnya, dibutuhkan rekayasa bahwa itu harus kita langsungkan, misalnya, nanti kita akan sampaikan lagi,” kata Joni.

    Baca juga: KAI Commuter tetapkan tarif KRL sebesar Rp1 saat pelantikan presiden

    Jika kepadatan penumpang di Stasiun Manggarai terjadi, kata Joni, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan untuk merekayasa pemberhentian.

    “Tapi nanti kalau memang ada, ini kita kolaborasi. Kalau ada arahan lebih lanjut, misalnya dari kementerian Perhubungan atau arahan lanjut dari pihak yang berwenang, itu akan menjadi pertimbangan kita,” katanya.

    Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden periode 2024-2029 pada Minggu (20/10) di Gedung MPR/DPR RI Jakarta.

    Setelah itu, Prabowo dan Gibran direncanakan ke Istana Kepresidenan untuk mengikuti prosesi pisah sambut dengan Presiden 2014-2019 dan 2019-2024 Joko Widodo (Jokowi).

    Baca juga: Pelantikan presiden, KAI Commuter siagakan 325 petugas tambahan

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • Sambut pelantikan presiden, KAI Commuter perbanyak toilet di stasiun

    Sambut pelantikan presiden, KAI Commuter perbanyak toilet di stasiun

    Jakarta (ANTARA) – PT Kereta Commuter Indonesia (KAI Commuter) memperbanyak toilet portabel dan kipas kabut di stasiun untuk mengantisipasi kepadatan penumpang saat pelantikan presiden dan wakil presiden pada Minggu (20/10).

    Vice President (VP) Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus menyebutkan bahwa pihaknya berkaca dari kepadatan penumpang saat Hari Ulang Tahun ke-79 TNI pada 5 Oktober lalu.

    “Maka kami akan menambahkan toilet-toilet portabel terutama di stasiun-stasiun yang kami prediksi akan ramai penumpang,” kata Joni kepada wartawan di Jakarta pada Sabtu.

    Stasiun-stasiun tersebut seperti Stasiun Gondangdia, Palmerah, BNI Sudirman, Juanda dan Sawah Besar.

    Selain memperbanyak toilet portabel, KAI Commuter juga akan menambah kipas kabut di sejumlah stasiun.

    Baca juga: KAI Commuter tetapkan tarif KRL sebesar Rp1 saat pelantikan presiden
    Baca juga: Pelantikan presiden, KAI Commuter siagakan 325 petugas tambahan

    Misalnya di Juanda, level pertama penumpang masuk. Kemudian naik ke level kedua, mereka akan “tap in”.

    “Di situ juga ada pembelian isi ulang saldo kartu. Ketiga, mereka baru naik ke peron untuk menggunakan KRL,” katanya.

    Tiga level Stasiun Juanda tersebut, kata Joni, berpotensi dipadati penumpang sehingga membuat penumpang tidak nyaman. “Makanya kami tambahkan kipas-kipas kabut di beberapa stasiun,” katanya.

    Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden periode 2024-2029 pada Minggu (20/10) di Gedung MPR/DPR RI Jakarta.

    Setelah itu, Prabowo dan Gibran direncanakan ke Istana Kepresidenan untuk mengikuti prosesi pisah sambut dengan Presiden 2014-2019 dan 2019-2024 Joko Widodo (Jokowi).

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • DKI pertimbangkan tambah “zebra cross” di Lenteng Agung

    DKI pertimbangkan tambah “zebra cross” di Lenteng Agung

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mempertimbangkan untuk menambah jalur penyeberangan pejalan kaki (zebra cross) di kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan guna menambah kenyamanan area pedestrian.

     

    “Kita lihat lokasinya, kalau memang itu tidak ada jembatan penyeberangan orang (JPO) dan diperlukan zebra cross maka kita lakukan,” kata Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono dalam konferensi pers usai peresmian JPO Stasiun Tanjung Barat di Jakarta Selatan, Senin.

     

    Heru mengatakan tak bisa semua lokasi ramai dibangun JPO lantaran memerlukan kajian dan evaluasi yang lebih mendalam oleh Dinas Perhubungan DKI.

    Menurut dia, zebra cross ataupun lampu merah juga terbilang lebih efisien sebagai fasilitas penyeberangan di jalan.

     

     

    Dia berharap adanya fasilitas penyeberangan seperti JPO, zebra cross dan sebagainya mampu mendorong pengguna kendaraan pribadi untuk beralih menggunakan transportasi publik.

    “Karena kalau dia memudahkan menyeberang segala macem, kan ‘gateway’ transportasi kan jadi lebih cepat,” ucapnya.

     

    Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memiliki sekitar 300 kilometer area pedestrian yang terintegrasi dengan layanan transportasi umum seperti KRL, MRT, LRT dan TransJakarta demi memudahkan mobilitas pejalan kaki.

     

    Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta juga menyiapkan fasilitas bagi pesepeda yang sudah terbangun sepanjang 314,1 kilometer yang terkoneksi dengan seluruh layanan angkutan umum di Jakarta meliputi KRL, MRT, LRT, TransJakarta maupun bus.

    Baca juga: 12 titik jalan di Jaktim dipasang lampu penyeberangan orang

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2024

  • DKI bangun JPO Stasiun Tanjung Barat agar warga aman dan nyaman

    DKI bangun JPO Stasiun Tanjung Barat agar warga aman dan nyaman

    agar aman dan nyamanJakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI menegaskan, pembangunan jembatan penyeberangan orang (JPO) di Stasiun Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan antara lain bertujuan untuk menjamin keamanan dan kenyamanan warga dalam menggunakan fasilitas publik.

     

    “JPO yang dibangun ini semoga bisa dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat agar aman dan nyaman saat menggunakan fasilitas publik,” kata Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono di peresmian JPO Stasiun Tanjung Barat, Jakarta Selatan, Senin.

     

    Heru mengatakan JPO ini dibangun dengan bantuan dari Sinar Mas dan proses selanjutnya akan dikelola oleh Dinas Bina Marga DKI.

    Tanpa merinci, berapa nilai bantuan yang dimaksud, Heru menekankan bahwa JPO ini untuk memudahkan masyarakat mendatangi pusat perbelanjaan AEON Mall Tanjung Barat, hingga menaiki transportasi umum di stasiun KRL maupun layanan non koridor (non BRT) Transjakarta.

     

    “Selain JPO Stasiun Tanjung Barat ini, Dinas Bina Marga DKI membangun kurang lebih empat JPO,” tambahnya.

     

    Adapun dana pembangunan JPO bersumber dari APBD Provinsi DKI Jakarta Tahun Anggaran 2024.

    JPO yang dibangun didesain dengan nuansa modern serta mengusung kearifan lokal.

     

    Lokasi pembangunan empat JPO, yakni JPO PGC Cililitan di Jalan Dewi Sartika (Jakarta Timur) dengan panjang JPO kurang lebih 25 meter dan lebar tiga meter.

    Baca juga: Rusak berat, jembatan penyeberangan di Jaktim akan dibongkar

    JPO Sunter Barat di Jalan Danau Sunter Barat (Jakarta Utara) dengan panjang JPO kurang lebih 25,6 meter dan lebar tiga meter.

     

    Lalu JPO Mas Mansyur di Jalan KH Mas Mansyur (Jakarta Pusat) dengan panjang kurang lebih 39 meter dan lebar tiga meter.

    Terakhir JPO Dukuh di Jalan H Bokir Bin Dji’un atau Jalan Pondok Gede Raya (Jakarta Timur) dengan panjang kurang lebih 25 meter dam lebar tiga meter.

    Sebelumnya, ​​​​​​​Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana membangun tujuh jembatan senilai Rp144-145 miliar pada 2024 untuk mengakomodir kebutuhan masyarakat.

    Pembangunan jembatan itu dengan rincian tiga pembangunan jembatan di atas kali dengan anggaran sebesar Rp85 miliar dan empat jembatan penyeberangan orang (JPO) dengan anggaran sebesar Rp89 miliar.

    Baca juga: YLKI minta audit semua jembatan penyeberangan di Jakarta

    Rencananya, keempat JPO baru akan dibangun di Jalan Mas Mansyur, JPO Sunter Barat, JPO Dukuh dan JPO PGC.

    Lalu, beberapa opsi pembangunan jembatan di atas sungai antara lain Jembatan Widya Chandra, Jembatan Irigasi Sejajar (Banjir Kanal Timur) dan Jembatan Cipinang Besar.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2024

  • Mantan Dirut Jadi Tersangka, PT INKA Hormati Proses Hukum

    Mantan Dirut Jadi Tersangka, PT INKA Hormati Proses Hukum

    Surabaya (beritajatim.com) – Paska penetapan tersangka dan penahanan terhadap mantan Dirut PT INKA yakni BN, jajaran direksi PT INKA angkat bicara. PT INKA menghormati proses hukum atas langkah yang dilakukan pihak Kejaksaan Tinggi Jatim tersebut.

    “Kami tentu menghormati proses hukum itu. Kejaksaan Tinggi pasti punya dasar untuk menetapkan tersangka dan melakukan penahanan pada Pak BN. Kami menghormati,” kata GM Keuangan, Akuntansi dan TJSL PT INKA (Persero), Edwyn Dwi Cahyo selaku Plt. GM Sekretaris Perusahaan PT INKA (Persero), Rabu (2/10/2024).

    Seperti diberitakan sebelumnya Kejaksaan Tinggi Jatim telah menetapkan BN sebagai tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi pemberiaan dana talangan pada proyek Solar Photovolic Power Plant 200 MW dan Smart City di Kinshasa Republik Demokratik Kongo.

    Selain menetapkan sebagai tersangka, Kejaksaan Tinggi juga memutuskan melakukan penahanan terhadap mantan Dirut itu selama 20 hari sejak tanggal 1 Oktober hingga 20 Oktober 2024 mendatang.

    Menjawab hal itu, Edwyn menegaskan pihaknya menghormati proses hukum yang sedang berjalan. “Sekali lagi, intinya kami menghormati proses hukum ini,” katanya.

    Pada bagian lain, Edwyn menyampaikan bahwa kegiatan operasional perusahaan tetap berjalan dengan normal untuk produksi sarana kereta api sesuai dengan target yang telah ditetapkan. “Kami saat ini fokus terhadap penyelesaian target produksi sarana perkeretaapian yang sudah di dalam kesepakatan kontrak dengan customer,” katanya.

    Berdasar catatan redaksi, Badan Usaha Milik Negara ini (BUMN) memiliki target memproduksi 612 kereta penumpang pesanan PT KAI (Persero), 16 trainset KRL baru (12 car per trainset) pesanan KAI Commuter, dan 450 Container Flat Top Wagon UGL Services Pty. Ltd. New Zealand

    Selain memenuhi kebutuhan dalam negeri, industri kereta api terintegrasi pertama di Asia Tenggara itu juga telah menembus pasar luar negeri, seperti Bangladesh, Filipina, Malaysia, Thailand, Singapura, dan Australia. [uci/kun]

  • Sebelum Ubah Skema Subsidi, Pemerintah Diminta Tambah Armada KRL Dulu

    Sebelum Ubah Skema Subsidi, Pemerintah Diminta Tambah Armada KRL Dulu

    Jakarta

    Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan ada kajian kenaikan tarif KRL Jabodetabek sebesar Rp 1.000. Meski begitu perihal ini masih dalam proses kajian sehingga belum ada keputusan untuk penerapannya.

    Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (DJKA Kemenhub), Risal Wasal, mengatakan, sejauh ini terdapat dua komponen dalam pengenaan tarif KRL Jabodetabek yakni tarif dasar untuk 25 kilometer (km) pertama dan tarif lanjutan progresif setiap 10 km. Risal tak menjelaskan komponen tarif mana yang mau dinaikkan.

    “Ada, kajian itu ada sebenarnya. Kan waktu itu kita mau menaikkan sebanyak Rp 1.000 perak per itunya. Rp 1.000-2.000 itu posisinya, tapi itu belum, untuk penerapannya belum. Kajian itu ada, hanya cuma naik Rp 1.000,” sebut Risal ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu lalu.

    Selain itu Rizal mengaku saat ini Kementerian masih menunggu kebijakan dari pemerintahan baru. Dia menunggu arahan dari pemerintah berikutnya yang dipimpin Prabowo Subianto mulai Oktober.

    Terkait rencana ini, Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno pada dasarnya setuju dengan adanya kenaikan tarif KRL. Namun menurutnya waktu pembahasan rencana ini tidaklah tepat.

    Sebab menurutnya saat ini layanan KRL Jabodetabek masih belum maksimal. Mengingat banyak kereta atau rangkaian yang harus diremajakan sehingga jumlah kereta per rangkaian tidak maksimal.

    Padahal pengurangan jumlah kereta per rangkaian ini dapat mengurangi penumpang yang bisa diangkut dan menimbulkan ketidaknyamanan karena masyarakat harus saling berdesak-desakan.

    “Memang isu ini berkembang di saat yang tidak tepat, karena kondisi KRL saat ini tuh tidak sesuai dengan SPM (Standar Pelayanan Minimal). Katakanlah kalau pagi harusnya itu 12 kereta satu rangkaian, ternyata delapan atau sepuluh ya,” kata Djoko kepada detikcom, Jumat (13/9/2024).

    Menurutnya, alangkah baiknya jika rencana ini dibahas setelah rangkaian baru dari China dan INKA tiba dan beroperasi. Dengan begitu PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter dapat memenuhi SPM yang ada dan mengurangi ketidaknyamanan pengguna layanan.

    “Makanya nanti saja setelah kondisi kereta normal seperti biasanya, jadi menunggu kereta yang ada dulu hadir. Sampai akhir tahun baru didiskusikan (rencana kenaikan KRL),” ucapnya.

    “Kalau sekarang diskusi ya mereka sensitif. Bingung dia, secara kelompok dia mau pindah ke kendaraan pribadi nggak ada duit, ini kok naik (tarif KRL) sementara saya panas-panasan (karena saling berdesakan)”, tambah Djoko.

    Senada dengan Djoko, Pengamat Transportasi Deddy Herlambang juga setuju dengan rencana kenaikan tarif KRL ini. Sebab menurutnya sudah 8 tahun sejak pemerintah menaikkan besaran tarif itu.

    Padahal setiap tahun ada kenaikan gaji karyawan dan biaya operasional lainnya. Tentu jika tidak ada penyesuaian tarif akan sangat berat beban perusahaan atau pemerintah yang memberikan subsidi berupa PSO.

    “Tarif itu kan sejak 2016 kita memang nggak pernah naik. Sejak 2016, sekarang 2024, berartikan sudah 8 tahun belum pernah naik. Kalau melihat kondisi nasional, naik ya nggak masalah, Karena setahun gaji pegawai itu naik, apalagi inflasi,” ucapnya.

    “Nah gaji KCI dan KAI saja itu setiap tahun kan naik, tapi tarif nggak pernah naik. Nah itu kan perlu adjustment, itu masuk akal. Cuma besaran kenaikan tarifnya itu berapa? Nah ini yang perlu dirembuk, harus dipertimbangkan, perlu dikaji, naiknya berapa sih yang masuk akal, yang realistis dengan kondisi saat ini,” terang Deddy lagi.

    Namun, ia juga berpendapat sebaiknya kenaikan tarif ini dilakukan setelah adanya peningkatan layanan. Semisal penambahan rangkaian kereta hingga pembenahan stasiun-stasiun yang ada. Dengan begitu kenaikan tarif ini setimpal dengan layanan yang diberikan.

    “Kalau sekarang ya jangan dinaikkan dulu, karena masih banyak stasiun yang belum jadi. Manggarai belum jadi, Tanah Abang juga masih overload. Lagi pula jumlah sarana masih terbatas, pelayanannya juga belum maksimal. Jadi jangan dinaikkan dulu,” kata Deddy.

    “Nanti saja kalau semisal sarana KRL yang baru-baru itu datang, dari INKA, dari China itu sudah datang. Nah itu boleh kalau ada penyesuaian tarif,” pungkasnya.

    (fdl/fdl)

  • Bukan Rp 3.000, Ternyata Segini Tarif Asli Naik KRL Jika Tak Disubsidi

    Bukan Rp 3.000, Ternyata Segini Tarif Asli Naik KRL Jika Tak Disubsidi

    Jakarta

    Pemerintah dikabarkan tengah berencana mengubah pemberian subsidi KRL menjadi berbasis NIK. Hal ini terungkap dalam dokumen Buku Nota Keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2025.

    Padahal selama ini dengan subsidi yang diberikan pemerintah, masyarakat bisa memanfaatkan layanan KRL Jabodetabek dengan tarif Rp 3.000 untuk 25 kilometer pertama dan Rp 1.000 untuk 10 kilometer berikutnya. Pengenaan tarif ini sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan nomor 35 tahun 2016.

    Sedangkan sisa ongkos perjalanan ini akan ditanggung pemerintah sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan RI Nomor 354 Tahun 2020 tentang Tarif Angkutan Orang Dengan Kereta Api Pelayanan Kelas Ekonomi Untuk Melaksanakan Kewajiban Pelayanan Publik (Public Service Obligation/ PSO).

    Lantas berapa tarif KRL Jabodetabek yang harus dibayar pengguna layanan kalau tidak ada subsidi dari pemerintah?

    Pengamat Transportasi Deddy Herlambang menjelaskan potongan tarif yang diterima pengguna KRL saat ini bukanlah subsidi melainkan PSO (Public Service Obligation). Berbeda dengan subsidi, menurutnya PSO ini diberikan rata untuk semua orang tanpa membeda-bedakan.

    Meski aturan terkait pemberian PSO ini sudah ada dalam Keputusan Menteri Perhubungan, namun dalam aturan itu tidak disebutkan berapa besaran subsidi yang diberikan. Melainkan hanya mengatur kewajiban bagi pemerintah untuk memberikan PSO itu.

    “Pertama subsidi dan PSO itu berbeda. PSO, itu adalah sisi tarif yang merupakan kewajiban pemerintah bayarkan kepada masyarakat, itu kewajiban pemerintah. Jadi sisi tarif KRL saat ini adalah PSO, bukan subsidi. Jadi PSO ini sifatnya adalah insentif, bukan subsidi,” jelas Deddy kepada detikcom, Jumat (13/9/2024).

    “Biaya perjalanan KRL itu kurang lebihnya Rp 25 ribu per 25 kilometer. Nah sekarang ini 25 kilometer pertama itu Rp 3 ribu, jadi pemerintah berkewajiban sisi tarif atau PSO atau yang orang bilang itu subsidi sebesar Rp 22 ribu, cukup besar. Makanya pemerintah sebut ini terlalu besar, tapi itu bukan masalah, itu kewajiban pemerintah,” terangnya lagi.

    Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa tarif normal KRL tanpa subsidi Rp 25.000 per 25 kilometer ini bukanlah tarif tetap, melainkan tarif normal. Sebab perhitungan PSO diberikan berdasarkan perhitungan jumlah orang yang menggunakan layanan per kilometer perjalanan.

    Padahal untuk moda transportasi umum seperti kereta, sekali pemberangkatan rangkaian membutuhkan biaya operasional yang sama terlepas dari jumlah penumpang yang naik. Artinya semakin sedikit penumpang yang naik KRL untuk satu kali pemberangkatan rangkaian, maka semakin besar juga PSO yang diberikan.

    “Rp 25.000 per 25 kilometer kurang lebihnya. Tapi bisa Rp 20.000 atau Rp 30.000 juga bisa tergantung penumpangnya. Kalau penumpangnya sama, biaya subsidinya menyusut. Karena biaya produksi operasi kereta itu kan ditanggung bareng oleh penumpang,” terang Deddy.

    “Nah kalau penumpangnya sedikit, seperti pas pandemi kemarin itu (tarif normal) bisa sampai Rp 30.000 per penumpang, karena memang yang penggunanya 50%. Jadi biaya operasi yang ditanggung bersama 100% oleh penumpang, kalau menyusut 50% berarti subsidi pemerintah naik dua kali lipat. Karena biaya produksi orang yang naik satu dengan yang naik 100 kan sama, biaya listriknya sama, gaji karyawannya sama, masalah perawatannya sama,” jelasnya lagi.

    (fdl/fdl)

  • Respons Luhut soal Subsidi KRL Berbasis NIK

    Respons Luhut soal Subsidi KRL Berbasis NIK

    Jakarta

    Pemerintah berencana mengubah skema subsidi layanan KRL Jabodetabek menjadi berbasis NIK (Nomor Induk Kependudukan). Jika kebijakan tersebut jadi dilaksanakan, maka subsidi hanya dirasakan oleh orang yang berhak memperolehnya, mengacu pada NIK.

    Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan pun buka suara soal kebijakan tersebut. Menurut Luhut, saat ini pemerintah dalam tahap finalisasi atas skema baru tersebut. Ia menekankan, hal ini bertujuan agar subsidi bisa lebih tepat sasaran.

    “Ya sekarang lagi difinalkan kita lihat nanti, sama itu juga dengan tadi bensin. Jadi kembali orang yang berhak itu yang dapat,” ujar Luhut di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Jumat (6/9/2024).

    Saat ditanya terkait soal kebijakan subsidi berbasis NIK ini, Luhut tak banyak bicara. Luhut juga belum dapat memastikan apakah masyarakat yang tidak mendapatkan subsidi akan mengalami kenaikan harga tiket atau tidak.

    “Ada detailnya, saya ndak hapal,” ujarnya.

    Sebagai tambahan informasi, rencana subsidi KRL berbasis NIK terungkap dalam dokumen Buku Nota Keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2025.

    Dalam dokumen tersebut, dilihat Rabu (28/8/2024), ada beberapa perbaikan yang akan dilakukan untuk skema PSO Kereta Api. Salah satunya adalah perbaikan pada sistem tiket elektronik KRL Jabodetabek, disebutkan perbaikan akan dilakukan dengan menerapkan tiket elektronik berbasis NIK bagi pengguna KRL.

    Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan, rencana penerapan subsidi KRL berbasis NIK masih mempertimbangkan masalah waktu. Menurutnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat ini masih membahas soal anggaran di DPR RI. Setelah itu barulah pembahasan resmi oleh pemerintah akan dilakukan.

    “Pak Menko, Bu Menkeu tengah menyelesaikan anggaran di DPR. Setelah ini kita akan adakan rapat,” katanya di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (6/9/2024).

    Budi Karya menegaskan usulan tersebut tak lepas dari implementasi teknologi di sektor trasnportasi. Salah satunya menyangkut dengan persoalan ticketing. “Dan seperti apa yang dilakukan, tapi pada dasarnya kalau bicara ini adalah bagaimana kita mengatur ticketing dengan satu teknologi,” tuturnya.

    (shc/hns)